• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUKU AJAR AGROKLIMATOLOGI. Disusun oleh: Ir. Teguh Supriyadi, MP Ir. Prasetyo Wibowo

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BUKU AJAR AGROKLIMATOLOGI. Disusun oleh: Ir. Teguh Supriyadi, MP Ir. Prasetyo Wibowo"

Copied!
56
0
0

Teks penuh

(1)

BUKU AJAR

Disusun oleh:

Ir. Teguh Supriyadi, MP

Ir. Prasetyo Wibowo

Program Studi Agribisnis

Facultas Pertanian

Universitas Tunas Pembangunan (UTP)

Surakarta

2014

(2)

KATA PENGANTAR

Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, dan kerja keras penulis, telah dapat disusun sebuah buku ajar yang berjudul “Agroklimatologi”. Buku Agroklimatologi ini disepakati berbobot 3 SKS. Penyusunan buku ini didanai oleh Universitas Tunas Pembangunan (UTP) Surakarta.

Penulis menyadari bahwa buku ini masih memerlukan banyak penyempurnaan. Untuk itu kepada para pembaca diharapkan saran-saran dan kritik sehingga buku ini dapat sempurna. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat

(3)

DAFTAR ISI

Halaman

I. PENDAHULUAN ………... A. Pengaruh Iklim pada Tanaman... B. Cuaca dan Iklim ... C. Unsur-unsur Cuaca dan Iklim ……….. D. Pengendali Cuaca dan Iklim ………...

1 1 1 2 2 II. ATMOSFER BUMI .………...

A. Bagian-bagian Bumi ... B. Manfaat Atmosfer ... C. Asal-usul Atmosfer ……….... D. Komposisi Atmosfer …….. ……….…. E. Lapisan-lapisan Atmosfer ………..…… 3 3 3 4 4 4 III. RADIASI MATAHARI ………...

A. Pancaran Radiasi Matahari …... B. Spektrum Elektromagnetik Radiasi Bumi …... C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Radiasi Matahari ke

Permukaan Bumi ………..……….……….. D. Pengaruh Radiasi Matahari terhadap Tanaman …...………

6 6 7 7 7 7 IV. SUHU (TEMPERATUR) ………..………...

A. Pengertian Suhu dan Panas …... B. Penyebaran Suhu …... C. Suhu Tanaman ……….………...

D. Suhu Udara dan Metabolisme ………. E. Suhu Tanah ………. 9 9 10 11 11 12 V. TEKANAN UDARA ………...

A. Arti Tekanan Udara ... B. Variasi dan Tipe Tekanan Udara ... C. Factor-faktor yang mempengaruhi Tekanan Udara .……....………...

14 14 14 15 VI. ANGIN ……….………... A. Pengertian Angin ... B. Efek Angin terhadap Unsur-unsur Iklim ... C. Efek Angin terhadap Tanaman ……… D. Jenis-jenis Angin Local ….. ……….

16 16 16 17 17 VII. KELEMBABAN UDARA .………...

A. Pengertian Kelembaban Udara ... B. Pengertian Pengembunan ... C. Terjadinya Kabut ... D. Arah Daerah Kelembaban ... ………...………... E. Satuan Kelembaban Udara . ………...………. F. Proses Kondensasi ... 18 18 18 19 19 19 20 VIII. A W A N ...………... A. Pengertian Awan ... 22 22

(4)

B. Terjadinya Awan ... C. Terjadinya Kabut dan Embun ………... D. Peranan Embun …... E. Penggolongan Awan ... 22 23 23 23 IX. HUJAN (PRESIPITASI) …..………...

A. Pengertian Hujan ………... B. Teori Terjadinya Hujan ... C. Bentuk-bentuk Hujan ………... D. Macam dan Proses Terjadinya Hujan ………... E. Beberapa Hal yang perlu diketahui pada Hujan ...

26 26 26 27 27 27 X. HUJAN BUATAN .………...

A. Pengertian Hujan Buatan …... B. Manfaat Hujan Buatan ... C. Survey pendahuluan Hujan Buatan ..………... D. Penggunaan Perlengkapan Hujan Buatan ..………... E. Waktu yang Tepat untuk Pembuatan Hujan Buatan ………..… F. Pengaruh Lingkungan Hujan Buatan ………...…

29 29 30 30 30 30 31 XI. PENGUAPAN … .………...

A. Pengertian Evaporasi, Transpirasi dan Evapotranspirasi ... B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penguapan ... C. Proses Penguapan ………... ..………. D. Perhitungan Evaporasi, Transpirasi dan Evapotranspirasi …………..

32 32 32 33 33 XII.KLASIFIKASI IKLIM ………...

A. Pengertian Penggolongan Iklim ... B. Sistem Yunani Lama ... C. Sistem Klages ... ..………... D. Sistem KOPPEN ...………...………. E. Sistem de Martone...……… F. Sistem Yunghuhn ...………... G. Sistem Thornthwaite ... H. Sistem Mohr ... I. Sistem Troll ... J. Sistem Papadakis ... K. Sistem Schmidt dan Ferguson ... L. Sistem Oldeman ... M. Sistem ”Bunting” ... 35 35 36 36 36 37 37 37 39 39 40 40 41 41 XIII. GEJALA ALAM LA-NINA DAN EL-NINO ………... 47 DAFTAR PUSTAKA ... 49

(5)

Tujuan Umum

Setelah mempelajari materi kuliah ini mahasiswa dapat menjelaskan secara umum cakupan tentang ruang lingkup Agroklimatologi

Tujuan Khusus

1. Mahasiswa dapat menjelaskan pengaruh iklim pada tanaman 2. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian cuaca dan iklim 3. Mahasiswa dapat menjelaskankan unsur-unsur cuaca dan iklim

4. Mahasiswa dapat menjelaskankan pengendali-pengendali cuaca dan iklim

A. Pengaruh iklim pada tanaman

Pertumbuhan Tanaman dipengaruhi oleh 2 faktor utama yaitu faktor dalam (faktor genetis) dari tanaman dan faktor luar yaitu tanah (faktor edafik) dan iklim (faktor klimatik).

Cuaca dan iklim selain mempengaruhi tanaman mulai dari pertunasan sampai panen juga akan mempengaruhi hasil panen.

Dengan mengetahui cuaca dan iklim manusia dapat:

1. Memilih statu tempat untuk tanaman tertentu yang menghendaki syarat hidup yang sesuai untuk tanaman tersebut

2. Memilih macam atau jenis tanaman yang sesuai dengan kondisi statu daerah

3. Berusaha mengurangipengaruh dari cuaca dan iklim walaupun dalam skala mikro, misalnya: Namangan, penyiraman, rumah kaca dan lain-lain.

B. Cuaca dan Iklim

1. Cuaca adalah segala peristiwa / proses-proses yang terjadi di dalam lingkup atmosfer pada statu saat tertentu, misalnya satu hari, terutama menekankan pada proses-proses yang terjadi seperti kelembaban, angin maupun hujan yang terjadi. Ilmu yang mempelajari tentang cuaca disebut

(6)

2. Iklim adalah keterangan dan penjelasan tentang peredaran cuaca dan unsur-unsurnya dalam jangka panjang (25 – 30 tahun) serta penyebaran-penyebaran menurut waktu dan tempat. Penekanan pada hasil-hasil dari proses yang terjadi di atmosfer. Ilmu yang mempelajari tentang iklim disebut Klimatologi.

C. Unsur-unsur cuaca dan iklim

Unsur-unsur cuaca dan iklim terdiri dari: 1. Radiasi Surya (Sinar Matahari)

2. Suhu Udara (Temperatur Udara) 3. Tekanan Udara 4. Angin 5. Kelembaban Udara 6. Awan 7. Hujan (Presipitasi) 8. Evaporasi (Penguapan)

D. Pengendali cuaca dan iklim

Unsur-unsur iklim dan cuaca itu sendiri 1. Altitude (perbedaan tinggi tempat)

2. Penyebaran daratan dan perairan termasuk lautan

3. Adanya daerah-daerah yang memiliki tekanan udara yang berbeda (tekanan udara tinggi dan rendah)

4. Adanya arus-arus laut panas dan dingin 5. Adanya gangguan-gangguan pada atmosfer

6. Adanya daerah-daerah yang mengalami depresi, cekungan, ledokan.

Soal-soal.

(7)

4. Sebutkan macam-macam unsur iklim !

(8)

II. ATMOSFER BUMI

Tujuan Umum

Setelah mempelajari materi kuliah ini mahasiswa dapat menjelaskan secara umum cakupan tentang ruang lingkup Atmosfer Bumi

Tujuan Khusus

1. Mahasiswa dapat menjelaskan bagian-bagian bumi 2. Mahasiswa dapat menjelaskan manfaat atmosfer 3. Mahasiswa dapat menjelaskan asal-usul atmosfer 4. Mahasiswa dapat menjelaskan komposisi atmosfer

5. Mahasiswa dapat menjelaskankan lapisan-lapisan atmosfer

A. Bagian-bagian bumi

Bumi terdiri dari beberapa lapisan yaitu : 1. Lapisan Barysfer ( inti bumi )

2. Lapisan Lithosfer ( kulit bumi ) 3. Lapisan Hidrosfer ( Air ) 4. Lapisan Atmosfer ( udara )

B. Manfaat atmosfer

Adanya lapisan atmosfer sangat bermanfaat bagi kehidupan di bumi karena atmosfer dapat :

1. Melindungi bumi dari panas radiasi surya atau sumber lain. 2. Melindungi bumi dari pengaruh dingin yang berlebihan

3. Melindungi bumi dari radiasi berenergi tinggi misal sinar ultra violet, sinar X, sinar kosmis.

4. Melindungi bumi dari hujan meteor.

(9)

6. Menimbulkan segala peristiwa meteorologi

C. Asal-usul atmosfer

Terjadinya atmosfer sebagian didasarkan adanya benda-benda di langit yang lainnya. Pada saat terjadinya planet-planet di jagad raya yang semula

bahannya berasal dari gas / Kabul- Kabul. Sperti halnya terjadinya bumi dan planet-planet lainnya (Teori Kant Laplace, Planitisimal, Pasang Surut)

D. Komposisi atmosfer

Atmosfer atau Udara merupakan campuran dari beberapa gas. Gas-gas penyusun atmosfer yang paling dominan ada 4 macam yaitu:

1. Zat lemas atau Nitrogen (N2) volumenya 78,08 %

2. Zat asam atau Oksigen (O2) volumenya 20,94 %

3. Argon (Ar) volumenya 0,93 %

4. Karbon dioksida (CO2) volumenya 0,03 %

Keempat gas ini memduduki 99 % dari jumlah keseluruhan dan sisanya adalah gas Neon (Ne), Helium (He), Ozon (O3), Hidrogen (H), Kripton (Kr),

Xenon (Xe), dan Methan (Me).

E. Lapisan-lapisan atmosfer

Lapisan atmosfer mempunyai sifat antara lain :

1. Tidak berwarna, tidak berbau dan tidak dapat dirasakan kecuali dalam bentuk angina

2. Dinamis dan elastis sehingga dapat mengembang dan mengkerut 3. Transparan terhadap beberapa bentuk radiasi

4. Mempunyai berat sehingga timbul tekanan.

Lapisan atmosfer pada dasarnya dapat dibagi menjadi 4 lapisan yaitu :

1. Lapisan Troposfer

Pada lapisan inilah terjadi berbagai peristiwa meteorologi, gradien vertikal suhu, dan inversi suhu. Lapisan ini dapat dibedakan :

(10)

a. Lapisan udara dasar / iklim mikro b. Lapisan udara bawah

c. Lapisan konveksi d. Lapisan tropopause

2. Lapisan stratosfer

Pada lapisan ini perubahan suhu boleh dikatakan kecil sekali. Lapisan ini dapat dibedakan :

a. Lapisan isotern b. Lapisan panas c. Lapisan campuran

3. Lapisan Mesosfer

Pada lapisan ini sering terjadi peristiwa dimana meteor-meteor banyak yang terbakar dan terurai.

4. Lapisan Ionosfer

Lapisan ini merupakan gas-gas yang terdiri dari ion-ion yang berdiri sendiri dan tidak bersenyawa.

Soal-soal

1. Jelasakan lapiasan-lapisan penyusun bumi !

2. Jelaskan manfaat adanya atmosfer bagi kehidupan diatas permukaan bumi ! 3. Bagaimana asal-usul atmosfer terjadi ?

4. Jelaskan komposisi dari atmosfer !

(11)

III. RADIASI MATAHARI

Tujuan Umum

Setelah mempelajari materi kuliah ini mahasiswa dapat menjelaskan secara umum cakupan tentang ruang lingkup radiasi matahari

Tujuan Khusus

1. Mahasiswa dapat menjelaskan pancaran radiasi matahari

2. Mahasiswa dapat menjelaskan Spektrum elektromagnetik radiasi matahari 3. Mahasiswa dapat menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi radiasi

matahari ke permukaan bumi

4. Mahasiswa dapat menjelaskan pengaruh radiasi matahari terhadap tanaman

A. Pancaran Radiasi Matahari

Matahari memancarkan energinya dalam bentuk gelombang – gelombang elektromagnetik panas, radio cahaya, sinar ultra violet, sinar X, sinar infra merah dan sebagainya. Spektrum elektromagnetik radiasi matahari adalah sinar matahari yang terdiri dari berkas – berkas sinar dengan panjang gelombang yang beraneka ragam.

Radiasi matahari yang melewati atmosfer sebelum sampai permukaan bumi akan mengalami :

1. Absorbsi (penyerapan) 2. Refleksi (dipantulkan) 3. Diffusi (dipencarkan) 4. Transmisi (diteruskan)

(12)

Hal ini terjadi karena atmosfer mengandung bahan-bahan antara lain : 1. Ozon (O3) dan oksigen (O2) dapat menyerap spektrum ultra violet 2. CO2 dan uap air dapat menyerap spektrum imfra merah

3. Partikel – partikel padat dapat memantulkan radiasi matahari.

Bumi disamping mendapatkan radiasi matahari (radiasi gelombang pendek) juga mempunyai peranan dapat beradiasi (radiasi gelombang panjang) yang dipancarkan oleh permukaan bumi terutama pada malam hari, sehingga akan mempengaruhi pada kehidupan di atas permukaan bumi.

B. Spektrum Elektromagnetik Radiasi Matahari

Kurang lebih 99% radiasi matahari terdiri dari :

1. Kurang lebih 45 % Cahaya ( visible light/ kasat mata) yaitu mempunyai panjang gelombang 400 – 750 m

µ

2. Kurang lebih 46 % Imfra merah yaitu mempunyai panjang gelombang > 750

m

µ

3. Kurang lebih 9 % Ultra violet yaitu mempunyai panjang gelombang < 400

m

µ

C. Faktor-faktor yang mempengaruhi Radiasi Matahari ke Permukaan Bumi

Besar kecilnya radiasi matahari yang sampai permukaan bumi dipengaruhi oleh :

1. Jarak bumi dengan matahari 2. Sudut jatuh radiasi matahari 3. Lamanya radiasi matahari

D. Pengaruh Radiasi Matahari terhadap Tanaman

Pengaruh radiasi matahari terhadap tanaman antara lain : 1. Fotosíntesis

(13)

4. penyerapan unsur hara 5. Fotoperiodisme

6. Perkecambahan benih

Soal-soal

1. Jelasakan bagaimana matahari memancarkan energinya !

2. Bagaimana radiasi matahari sebelum sampai ke permukaan bumi ? 3. Sebutkan bahan-bahan yang menyusun atmosfer ! dan apa manfaatnya ? 4. Jelaskan perbedaan antara radiasi gelombang panjang dan radiasi gelombang

pendek !

5. Spektrum Elektromagnetik Radiasi Matahari terdiri dari apa saja ?

6. Jelasakan faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya radiasi matahari yang sampai permukaan bumi !

(14)

IV. S U H U (TEMPERATUR)

Tujuan Umum

Setelah mempelajari materi kuliah ini mahasiswa dapat menjelaskan secara umum cakupan tentang ruang lingkup suhu (temperatur)

Tujuan Khusus

1. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian suhu dan panas 2. Mahasiswa dapat menjelaskan penyebaran suhu

3. Mahasiswa dapat menjelaskan suhu tanaman suhu udara dan metabolisme 4. Mahasiswa dapat menjelaskan suhu udara dan metabolisme

5. Mahasiswa dapat menjelaskan suhu tanah

A. Pengertian Suhu dan Panas

Suhu adalah derajat panas atau dingin yang diukur berdasarkan usuran skala tertentu dengan menggunakan alat yang disebut termometer. Suhu juga merupakan usuran energi kinetik rata-rata gerak molekul.

Panas adalah energi total dari pergerakan molekuler suatu benda, makin cepat/besar pergerakan dari benda tersebut maka makin panas benda itu. Panas adalah usuran energi total.

Panas dapat berpindah dari satu tempat ke tempat lain dengan melalui berbagai cara yaitu dengan jalan :

1. Konduksi yaitu perambatan panas apabila terjadi aktivitas di dalam molekul suatu benda. Dapat berjalan dengan baik pada benda-benda yang padat. Pada kondisi ini mediumnya diam dan energi bergerak. 2. Konveksi, proses perambatan ini disebabkan karena adasnya benda-benda

yang terpanasi atau dipanasi. Merupakan proses terpenting dari segala proses yang terjadi di atmosfer. Pada kondisi ini pengaliran energi berjalan bersama - sama medium.

(15)

3. Radiasi, perambatan dalam bentuk gelombang elektromagnetik. Pada kondisi ini terjadi tanpa adanya medium, yaitu secara pancaran.

B. Penyebaran Suhu

Perbedaan penyebaran suhu dipermukaan bumi disebabkan :

1. Jumlah radiasi matahari diterima oleh permukaan bumi per satuan waktu 2. Adanya daratan, perairan dan lautan

3. Adanya perbedaan ketinggian tempat (altitude ) 4. Adanya perbedaan kemiringan

5. Adanya panas laten ( energi matahari yang disimpan di atmosfer 6. Adanya gerakan angin.

Rumus Braak:

Keterangan :

t : suhu rata-rata tahunan

26,5 oC : Suhu dasar di pantai pulau Jawa

0,61 : Koefisien tetap

h : Tinggi tempat dari permukaan laut (dalam hektometer)

21 Juni

dan seterusnya

21 Maret 21 September 21 Maret

20 Desember

(16)

Tabel 1. Hubungan antara Tinggi Tempat dengan Suhu dan Sebaran Tanaman

No. Tinggi Tempat (m)

Temperatur (oC)

Penyebaran Tanaman

1 0 – 650 26,5 – 23,5 Padi, tembakau, tebu

2 650 – 1500 23,5 – 18,7 Padi, tembakau, teh, sayuran

3 1500 – 2500 18,7 – 13,0 Kopi, tembakau, sayuran, kina

4 > 2500 13,0 – 5,0 Tidak banyak tanaman budidaya

Gambar 1. Posisi Pergeseran Matahari

C. Suhu tanaman

Suhu Tanaman sangat tergantung dengan perubahan suhu lingkungan, dapat menerima panas dari lingkungan dan sebaliknya melepaskan (kehilangan) panas ke lingkungan. Terdapat 3 buah titik kardinal yaitu :

1. Suhu minimum yaitu suhu terendah saat tanaman pertumbuhannya normal

2. Suhu maksimum yaitu suhu tertinggi saat pertumbuhan tanaman berlangsung normal.

3. Suhu optimum yaitu suhu padas saat pertumbuhan tanaman optimum. Suhu tanaman akan berpengaruh positif pada kondisi titik kardinal tersebut, dimana energi diberikan untuk tanaman dalam melengkapi siklus hidupnya. Pada kondisi suhu tanaman yang ekstrim rendah maupun tinggi dapat merusak jaringan dan membatasi pertumbuhan tanaman sehingga berpengaruh negatif.

Tabel 2. Suhu Tanah yang Diperlukan untuk Beberapa Tanaman

No. Macam Suhu Tanah (oC)

Tanaman Minimum Optimum Maksimum

1 Wheat 3,0 – 4,5 25,0 30,0 – 32,0 2 Barley 3,0 – 4,5 20,0 28,0 – 30,0 3 Jagung 8,0 – 10,5 32,0 – 35,0 40,0 – 44,0 4 Tembakau 13,0 – 14,0 28,0 35,0 5 Bit Gula 4,0 – 5,0 25,0 28,0 – 30,0 6 Padi 10,0 – 12,0 30,0 – 32,0 36,0 – 38,0

(17)

D. Suhu Udara dan Metabolisme

Pengaruh negatif dari suhu ekstrim rendah antara lain : 1. Berkurangnya ekspansi luas daun dan buah

2. Bertambahnya cabang-cabang sekunder dan tersier 3. Translokasi dan respirasi berkurang

4. Distribusi hasil fotosintesis terganggu

5. Peningkatan pembungaan dan pembuahan terutama pada suhu malam hari yang rendah

6. Chilling, yaitu kerusakan oleh suhu rendah di atas titik beku

7. Freexing injuri, yaitu kerusakan tanaman pada suhu di bawah titik beku. Pengaruh negatif dari suhu ekstrim tinggi antara lain :

1. Dessication (pengeringan) 2. Metabolisma terganggu 3. Denaturasi protein

Respon tanaman terhadap suhu dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan yaitu :

1. Tingkat kesuburan 2. Populasi tanaman 3. Tipe tanah

4. Suhu tanah

5. Kandungan air tanah

E. Suhu tanah

Suhu tanah akan mempengaruhi : 1. Pertumbuhan benih

2. Reaksi kimia tanah 3. Respon mikrobia tanah 4. Proses-proses fisiologi

5. Perakaran dan laju absorbsi air

(18)

7. Transpirasi dan fotosintesa

8. Bahan kering dan nisbah shoot/root 9. Pembungaan dan pembuahan

Faktor-faktor yang mempengaruhi suhu tanah adalah :

1. Faktor luar yaitu radiasi matahari, awan, hujan, suhu udara, angin dan kelembaban.

2. Faktor dalam yaitu tekstur tanah, kadar air, bahan organik, warna tanah, struktur tanahdan kepadatan tanah.

3. Faktor topografi yaitu arah kemiringan, lereng, permukaan air tanah dan vegetasi

Soal-soal

1. Apa yang dimaksud dengan suhu ? 2. Apa yang dimaksud dengan panas ?

3. Bagaimana panas dapat berpindah dari satu tempat ke tempat lain ?

4. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan suhu pada daerah dan waktu yang berbeda !

5. Jelaskan pengaruh pergeseran posisi matahari terhadap kondisi suhu ! 6. Jelaskan pengaru suhu yang ekstrim rendah maupun ekstrim tinggi terhadap

tanaman !

7. Jelaskan pengaruh suhu tanah terhadap tanaman ! 8. Faktor apa yang mempengaruhi suhu tanah bervareasi ?

(19)

V. TEKANAN UDARA

Tujuan Umum

Setelah mempelajari materi kuliah ini mahasiswa dapat menjelaskan secara umum cakupan tentang ruang lingkup Tekanan Udara

Tujuan Khusus

1. Mahasiswa dapat menjelaskan arti tekanan udara

2. Mahasiswa dapat menjelaskan variasi dan tipe tekanan udara

3. Mahasiswa dapat menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi tekanan udara

A. Arti tekanan udara

Tekanan udara adalah tekanan yang diberikan oleh udara karena beratnya tiap-tiap 1 cm2 bidang mendatar dari permukaan bumi sampai batas atmosfer. Satuan tekanan adalah atmosfer (atm), cm Hg, bar, pascal. Alat untuk mengukur tekanan udara adalah barometer. Satu atmosfer sama dengan berat air raksa pada tabung yang luasnya 1 cm2 dan tinggi 76 cm Hg.

B. Variasi dan tipe tekanan udara

Pada tempat-tempat yang makin tinggi tekanan udara akan berkurang karena kerapatan udara makin rendah. Setiap naik 11 m tekanan turun 1 mm Hg, atau setiap naik 300m tekanan udara turun 1/30 kali.

Perubahan suhu akan menyebabkan perubahan tekanan udara, dimana suhu makin tinggi tekanan udara makin rendah dan sebaliknya suhu makin rendah tekanan rendah lebih tinggi. Perbedaan tekanan udara ini akan menyebabkan adanya aliran atau pergerakan udara. Perubahan sirkulasi udara dapat menimbulkan perbedaan tekanan baru.

Tekanan rendah (siklon) adalah daerah-daerah yang mempunyai tekanan udara yang lebih rendah daripada tekanan udara di daerah sekelilingnya.

(20)

Tekanan tinggi (anti siklon) adalah daerah-daerah yang mempunyai tekanan udara lebih tinggi dari daerah sekelilingnya. Isobar adalah garis-garis yang menghubungkan daerah-daerah yang mempunyai tekanan udara sama. Palung adalah daerah yang mempunyai tekanan udara lebih rendah dan memanjang. Ridge adalah daerah mempunyai tekanan udara lebih tinggi dan memanjang.

C. Faktor-faktor yang mempengaruhi tekanan udara

Faktor- faktor yang mempengaruhi tekanan udara adalah ; 1. Letak lintang bumi

2. Luas lautan dan daratan 3. Suhu udara

4. Tinggi tempat

Soal-soal

1. Apa yang dimaksud dengan tekanan udara ?

2. Bagaiaman tekanan udara berubah dengan pengaruh suhu ? 3. Apa yang dimaksud dengan siklon, anti siklon, isobar dan ridge ? 4. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi tekanan udara !

(21)

VI. A N G I N

Tujuan Umum

Setelah mempelajari materi kuliah ini mahasiswa dapat menjelaskan secara umum cakupan tentang ruang lingkup angin

Tujuan Khusus

1. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian angin

2. Mahasiswa dapat menjelaskan efek angin terhadap unsur-unsur iklim 3. Mahasiswa dapat menjelaskan efek angin terhadap tanaman

4. Mahasiswa dapat menjelaskan jenis-jenis angin lokal

A. Pengertian Angin

Angin merupakan gerakan udara secara horisontal, sedangkan gerakan udara secara vertikal disebut aliran udara. Hukum Buya Ballot menyatakan bahwa di belahan bumi selatan angin membelok kerah kiri (disebut angin tenggara) dan di belahan bumi utara angin membelok ke arah kanan ( disebut angin pasat timur laut). Kekuatan penyimpangan ini disebut ciriolis yang disebabkan oleh rotasi bumi. Ciriolis makin besar bila kecepatan angin makin tinggi dan semakin jauh dari katulistiwa. (nol di katulistiwa dan terbesar di kutub).

Pada umumnya udara bergerak dari arah kutub (tekanan tinggi) ke arah ekuator (tekanan rendah), kemudian udara naik dan turun lagi di kutub

B. Efek Angin terhadap Unsur-unsur Iklim

Angin merupakan kekuatan yang sangat mempengaruhi kelembaban atmosfer. Lapisan lembab yang berbatasan dengan permukaan daun tanaman ditiup oleh angina kemudian bercampur dengan udara kering. Kejadian ini akan menurunkan kelembaban dan meningkatkan transpirasi

(22)

(penguapan melalui tubuh tanaman). Kondisi ini akan mempengaruhi unsur-unsur cuaca dan iklim yang lain.

C. Efek Angin terhadap Tanaman

Pengaruh angin terhadap tanaman antara lain: 1. Menurunkan kelembaban

2. Meningkatkan transpirasi 3. Meningkatkan evaporasi

4. Penyebaran biji, buah, spora, tepung sari

5. Penyebaran bagian tanaman bahkan seluruh tanaman

D. Jenis-jenis Angin Lokal

Angin lokal adalah jenis angin yang terjadi hanya pada suatu daerah tertentu, misalnya:

1. Angin darat adalah angin yang bertiup dari daratan menuju ke lautan terjadi pada malam hari

2. Angin laut adalah angin yang bertiup dari lautan menuju ke daratan terjadi pada siang hari

3. Angin gunung angin yang bertiup dari puncak gunung menuju ke arah lembah terjadi pada malam hari

4. Angin lembah angin yang bertiup dari lemabah menuju ke arah puncak gunung terjadi pada siang hari

Soal-soal

1. Apa yang dimaksud dengan angin ? 2. Apa yang dimaksud dengan ciriolis ?

3. Jelaskan pengaruh angin terhadap unsur-unsur iklim ! 4. Jelaskan pengaruh angin terhadap tanaman ?

5. Apa yang dimaksud dengan angin laut, angin darat, angin gunung dan angin lembah ?

(23)

VII. KELEMBABAN UDARA

Tujuan Umum

Setelah mempelajari materi kuliah ini mahasiswa dapat menjelaskan secara umum cakupan tentang ruang lingkup kelembaban udara

Tujuan Khusus

1. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian kelembaban udara 2. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian pengembunan 3. Mahasiswa dapat menjelaskan terjadinya kabut

4. Mahasiswa dapat menjelaskan arah daerah kelembaban 5. Mahasiswa dapat menjelaskan satuan kelembaban udara 6. Mahasiswa dapat menjelaskan proses kondensasi

A. Pengertian Kelembaban Udara

Kelembaban udara adalah banyaknya uap air yang dikandung oleh udara. Kandungan uap air di udara sedikit sekali yaitu + 2 % dari massa udara, tetapi sangat penting ditinjau dari segi cuaca dan iklim sehingga menentukan jenis tanamannya.

Hal ini karena kelembaban udara berpengaruh terhadap : 1. Besarnya uap air di udara mempengaruhi terjadinya hujan 2. Dapat menyerap radiasi matahari sehingga ikut mengatur suhu 3. Merupakan sumber terjadinya hujan angin

4. Secara tidak langsung mempengaruhi kehilangan air tanaman

B. Pengertian Pengembunan

Pengembunan (pembentukan embun) berlangsung jika terjadi penurunan suhu yang menyebabkan kapasitas udara menurun sehingga jenuh dengan uap air dan dilanjutkan dengan proses kondensasi (terbentuknya tets air /

(24)

kristal es). Proses kondensasi di atmosfer biasanya didahului dengan proses pendinginan udara. Proses- prosesnya adalah sebagai berikut :

1. Udara yang naik secara konveksi, konvergensi atau orografik 2. Hilangnya panas oleh radiasi

3. Penyentuhan dengan permukaan yang lebih tinggi 4. pencampuran dengan udara yang dingin

Titik embun adalah besarnya temperatur / suhu pada saat bertepatan dengan jenuhnya udara oleh uap air. Peran embun terhadap tanaman adalah:

1. Peranan pasif yaitu menghambat kenaikan suhu dan menekan traaspirasi tanaman sepanjang hari

2. Peran aktif yaitu pengambilan oleh tanaman dan memasuki siklus yang dinamis

C. Terjadinya Kabut

Pada pagi hari sering terlihat adanya kabut, hal ini terjadi karena masa udara mempunyai kandungan air yang tinggi dan pada permukaan tanah

mengalami pendinginan sehingga terjadi kondensasi dan terbentuk cairan yang menetes dan bercampur dengan asap.

D. Arah Daerah Kelembaban

Ada 2 arah daerah kelembaban yaitu:

1. Arah daerah vertikal, hal ini terjadi karena sumber kelembaban udara adalag permukaan bumi, maka sebagian besar uap air terkumpul di bagian bawah, semakin tinggi uap air menurun jumlahnya.

2. Arah daerah horisantal, terjadi karena seirama dengan perubahan temperatur suatu daerah. Kelembaban spesifik tertinggi di daerah katulistiwa dan terendah di kutub. Dari 30o kearah kutub kelembaban

(25)

E. Satuan Kelembaban Udara

Berbagai macam cara dalam menyatakan kandungan uap air di atmosfer adalah :

1. Tekanan uap yaitu bagian dari tekanan atmosfer yang disebabkan oleh uap air dengan satuan atm, milibar, cm Hg, mm Hg.

2. Kelembaban spesifik yaitu berat uap air per satuan berat udara termasuk berat uap airnya, misalnya gram / Kg udara.

3. Kelembaban absolut yaitu berat uap air per satuan volume udara, misalnya gram / m3 udara

4. Kelembaban relatif (RH = Relative Humidity) yaitu perbandingan antara uap air yang betul-betul ada di udara dengan jumlah uap air dalam udara tersebut jika pada temperatur dan tekanan yang sama udara tersebut jenuh dengan uap air. Dapat dirumuskan sebagai nisbah antara kelembaban absolut dengan kapasitas udara atau nisbah antara kelembaban spesifik dengan kapasitas udara.

F. Proses kondensasi

Proses kondensasi di lapisan atmosfer biasanya didahului dengan proses pendinginan. Udara yang mengandung uap air jika mengalami penurunan suhu maka kapasistas udara akan menurun, sehingga suatu saat tidak mampu menampung uap air jika udara sudah jenuh dengan air. Jika penurunan suhu terjadi terus menerus maka uap air akan terlepas dari udara dalam bentuk titik air atau kristal es.

Tabel 3. Kapasitas Udara Mengandung Air pada berbgaia Suhu

No. Suhu (oC) Kapasitas Udara mengandung Air (gram/m3) 1 - 5 3,26 2 0 4,85 3 5 6,80 4 10 9,40 5 15 12,83

(26)

6 20 17,30

7 25 23,05

8 30 30,37

9 35 39,60

10 40 51,12

Tabel 4. Tekanan Uap Jenuh dari berbagai Suhu

No. Suhu (oC) Tekanan Uap Jenuh (mm Hg)

1 - 60 0,0008 2 - 40 0,0960 3 - 20 0,7830 4 - 10 1,9640 5 - 1 4,2200 6 0 (air + es + uap) 4,5800 7 10 9,2100 8 20 17,5500 9 30 31,8600 10 40 55,4000 11 50 92,6000 12 60 149,6000 13 80 355,4000 14 100 760,000 (1 atm) 15 110 1.074,0000 16 125 1.740,0000 17 200 11.650,000 18 250 29.770,000 19 300 64.300,000 20 350 123.710,000 Soal-soal

1. Apa yang dimasud dengan kelembaban udara ?

2. Jelaskan pengaruh kelembaban udara terhadap unsur iklim yang lain ¿ 3. Bagaimana prose tarjadinya embun dan kabut ?

4. Bagaimana proses kondensasi itu terjadi ?

5. Bagaimana proses pendininan udara bisa terjadi ?

6. Jelaskan peranan embun pada tanaman baik secara aktif maupun pasif ! 7. Jelaskan perbedaan kelembaban udara baik secara vertikal maupun secara horisontal !

(27)

VIII. A W A N

Tujuan Umum

Setelah mempelajari materi kuliah ini mahasiswa dapat menjelaskan secara umum cakupan tentang ruang lingkup awan

Tujuan Khusus

1. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian awan 2. Mahasiswa dapat menjelaskan terjadinya awan

3. Mahasiswa dapat menjelaskan terjadinya kabut dan embun 4. Mahasiswa dapat menjelaskan peranan embun

5. Mahasiswa dapat menjelaskan penggolongan awan

A. Pengertian awan

Awan adalah merupakan hasil proses – proses fisika yang berupa kumpulan titik – titik air ataupun kristal – kristal es yang melayang-layang di atmosfer. Awan sangat berpengaruh sebagai sumber hujan, neraca panas bumi, suhu udara, karena awan dapat menyerap, memantulkan, meneruskan radiasi gelombang pendek matahari dan juga menyerap radiasi gelombang panjang dari bumi.

.

B. Terjadinya awan

Terbentuknya awan di atmosfer didahului dengan proses pendinginan udara sehingga terjadi proses kondensasi.

Proses pendinginan dapat terjadi antara lain:

1. Udara naik secara vertikal yang disebabkan adanya radiasi matahari pada siang hari

2. Akibat adanya orografis yaitu udara dipaksa naik karena terhalang oleh sesuatu misalnya: perbukitan, pegunungan ataupun gunung

(28)

3. Adanya konvergensi yaitu udara bergerak secara mendatar dan bertemu dengan udara yang juga bergerak secara mendatar pula dari arah yang berlawanan.

4. Bila terjadi pertemuan antara massa udara yang bersuhu panas dengan massa udara bersuhu dingin, menyebabkan udara yang panas akan meluncur diatas udara yang bersuhu dingin dan naik keatas sehingga terjadi penurunan suhu.

C. Terjadinya Kabut dan Embun

Kabut terjadi jika proses penurunan suhu udara sampai pada titik kondensasi, sehingga timbul titik-titik air di dekat permukaan bumi dan melayang-layang. Terjadinya kabut ini bisa di dataran rendah maupun dataran tinggi seperti bukit-bukit, pegunungan. Jika matahari telah bersinar maka kabut tersebut akan menguap dan akhirnya hilang.

Embun merupakan hasil proses kondensasi, kelebihan uap air yang tidak dapat dikandung oleh udara dikeluarkan dalam bentuk titik-titik air di waktu pagi hari. Embun beku/ embun api / white frost adalah uap air yang menyublim, berubah langsung menjadi padat atau es. Embun ini di daerah tropis menghambat pertumbuhan tanaman

D. Peranan Embun

Embun mempunyai 2 peranan yang penting bagi tanaman yaitu: 1. Peranan aktif yaitu pengambilan air oleh tanaman khususnya pada

tanaman yang tumbuh pada musim kemarau keperluan untuk transpirasi dapat disuplai oelh embun misalnya pada tanaman semangka, pinus dll. Kondisi ini disebut juga transpirasi negative dimana air masuk melalui daun kemudian turun kebawah menuju tanah.

2. Peranan negative yaitu menghambat kenaikan suhu udara, suhu tanaman maupun suhu tanah juga mengkambat transpirasi.

(29)

E. Penggolongan Awan

Penggolongan awan menurut World Meteorology Organization (WMO) adalah :

1. Golongan awan tinggi ( > 6000m) a. Awan Cirrus (Ci)

Merupakan awan yang halus dan berstruktur serat dan berbentuk seperti bulu burung, bersusun seperti pita melengkung di langit. Awan ini mengandung kristal-kristal es. Warnanya putih dan kelihatan tipis. Sifatnya tidak mendatangkan hujan.

b. Cirrostratus (Cs)

Awan ini berwarna putih dan berbentuk anyaman dan menutup seluruh angkasa. Kadangkala awan ini nampak sebagai lingkaran pada matahari ataupun bulan. Sifat awan ini tidak smendatangkan hujan. c. Cirroscumulush (Cc)

Awan ini berbentuk sebagai gerombolan domba, bentuknya agak bulat, warnanya putih, serta agak terputus-putus. Sifatnya tidak mendatangkan hujan.

2. Golongan awan sedang ( 2000 – 6000 m ) a. Altostratus (As)

Awan ini berbentuk selendang, berwarna abu-abu dan atau keputih-putihan. Pada bagian yang menghadap matahari ataupun bulan kelihatan agak terang. Sifatnya tidak mendatangkan hujan.

b. Altocumulus (Ac)

Awan ini berbentuk bulatan-bulatan yang cukup banyak dan tebal, warnanya putih kepucatan dan bagian-bagian kelabu karena kurang mendapatkan sinar. Sifatnya awan ini tidak mendatangkan hujan. 3. Gelombang awan rendah ( 0 – 2000 m )

a. Stratocumulus (Sc)

Awan ini berbentuk seperti gelombang, sering menutup seluruh bagian langit dengan susunan yang teratur. Warna biru pada langit

(30)

kadang – kadang masih nampak. Sifatnya tidak mendatangkan hujan.

b. Stratus (St)

Awan ini tampaknya melebar seperti kabut, tetapi tidak sampai menyentuh permukaan bumi. Awan ini nampak rendah sekali. Sifatnya tidak mendatangkan hujan.

c. Nimbostratus (Ns)

Awan ini nampak seperti lapisan yang tebal, pinggirnya tidak rata dan berwarna agajk kelabu. Awan ini bersifat mendatangkan hujan. 4. Golongan awan yang naik secara vertikal ( 500 – 2000 m )

a. Cumulus (Cu)

Awan ini tebal dengan dasar horisontal dan dengan puncak yang bermacam – macam, terbentuk pada siang hari karena udara naik secara vertikal. Bagian yang menghadap matahari nampak terang, bagian di sebelahnya nampak kelabu. Awan ini nampak pada saat udara cerah. Sifatnya tidak mendatangkan hujan.

b. Cumulus Nimbus (Cb)

Awan ini bervolume besar, nampak berbentuk seperti menara, gunung ataupun pohon yang besar dengan puncak yang lebar. Awan ini pasti mendatangkan hujan disertai dengan kilat dan guntur. Biasanya hujan yang jatuh akibat awan ini merupakan titik air yang besar sehingga hujannya deras.

Soal-soal

1. Apa yang dimaksud dengan awan ? 2. Jelaskan pengaruh dari awan ! 3. Bagaimana proses terjadinya awan ? 4. Apa yang dimaksud embun dan kabut ? 5. Jelaskan penggolongan awan !

(31)

IX. HUJAN (PRESIPITASI)

Tujuan Umum

Setelah mempelajari materi kuliah ini mahasiswa dapat menjelaskan secara umum cakupan tentang ruang lingkup hujan (presipitasi)

Tujuan Khusus

1. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian hujan 2. Mahasiswa dapat menjelaskan teori terjadinya hujan 3. Mahasiswa dapat menjelaskan bentuk-bentuk hujan

4. Mahasiswa dapat menjelaskan macam dan proses terjadinya hujan

5. Mahasiswa dapat menjelaskan beberapa hal yang perlu diketahui pada hujan

A. Pengertian Hujan

Hujan / presipitasi adalah jatuhnya tetesan – tetesan air atau kristal – kristal es yang jatuh sampai ke permukaan bumi. Terjadinya hujan selalu didashului proses kondensasi, ukuran butiran yang dapat jatuh sebagai hujan adalah 0,5 sampai 4 mm.

B. Teori terjadinya Hujan

Terjadinya butir – butir hujan dapat dijelaskan berdasarkan 2 macam teori yaitu :

1. Collision (tubrukan/penyatuan), pada saat terjadi kondensasi timbullah butir-butir air yang melayang berupa awan, kemudian antar butiran-butiran tersebut terjadi tubrukan dan penyatuan sehingga mampu jatuh ke permukaan bumi.

2. Bergeron, pada keadaan di bawah 0 oC tekanan uap air di atas es turun lebih cepat daripada di atas air lewat sejuk (bersuhu antara - 5 oC sampai -25oC). Bila air lewat sejuk dan es berada bersama-sama di awan maka air akan berubah langsung menjadi es tiatas kristal-kristal es. Adapun

(32)

partikel /kristal-kristal es yang diselubungi oleh es hasil penyubliman tersebut menyebabkan terbentuk butiran yang lebih besar sehingga mampu sampai ke permukaan bumi sebagai hujan.

C. Bentuk-bentuk Hujan

Hujan atas dasar wujud dan bentuknya dibedakan menjadi beberapa macam :

1. Hujan air, butir – butir air hujan ini berasal dari proses kondensasi di atmosfer secara sempurna (butir – butir sudah mampu ditarik oleh gravitasi bumi )

2. Hujan salju, dapat terjadi karena adanya proses sublimasi dari uap air pada temperatur di bawah titik beku

3. Hujan es, dapat terjadi njika ada hujan guntur dari tipe awan yang naik secara vertikal yaitu awan cumulusnimbus.

D. Macam dan Proses terjadinya Hujan

Berdasarkan proses terjadinya hujan dibedakan atas :

1. Hujan konveksi, terjadi apabila udara naik secara vertikal karena pemanasan. Sifat hujannya lebat/ sangat deras, kurang efektif bagi tanaman, penyebab run-off.

2. Hujan arografis, terjadi bila aliran udara yang bergerak secara horisontal terhalang topografi kasar (gunung, bukit dll). Sifat hujannya lebat dan terjadi di dataran tinggi.

3. Hujan frontal, yaitu banyak terjadi di daerah sedang karena adanya pertemuan massa udara panas dan dingin.

4. Hujan konvergensi, yaitu terjadi bila terdapat ataupun terjadi kenaikan udara secara vertikal dari pemampatan udasra. Sifat hujannya meliputi daerah yang sempit dan tidak begitu deras.

(33)

E. Beberapa hal yang perlu diketahui pada Hujan

Beberapa hal yang perlu diketahui berkaitan dengan hujan :

1. Besar curah hujan, adalah volume air hujan yang jatuh pada suatu daerah tertentu, dinyatakan dalam m3 persatuan luas atau secara umum dalam tinggi air yaitu mm, untuk sekali hujan, per hari, perbulan, per musim maupun per tahun.

2. Intensitas curah hujan, adalah jumlah atau besarnya curah hujan yang jatuh dalam suatu waktu yang relatif singkat, misal 15 menit, 30 menit, 2 jam. Biasanya dalam mm/jam atau inchi/jam.

3. Distribusi hujan, adalah penyebaran hujan baik harian, bulanan, maupun tahunan. Yang dikehendaki adalah merata.

4. Tingkat kepercayaan dan peluang, adalah adanya penyimpangan sering terjadi terutama curah hujan tahunan. Oleh sebab itu harus diperhatikan jumlah curah hujan di atas maupun di bawah kritis tertentu.

5. Penentuan bulan basah dan bulan kering, yaitu dengan menentukan Bulan Basah (BB) bila di daerah tropis hujannya > 100 mm/bulan, Bulan Lembab (BL) bila curah hujannya 60 mm / bulan sampai 100 mm / bulan dan Bulan Kering bila curah hujannya < 60 mm / bulan.

6. Meramalkan datang dan berakhirnya musim hujan, yaitu apabila dalam 2 dekade (1 bulan dibagi 3 dekade) curah hujan > 50 mm adalah awal musim hujan, jika curah hujan dalam 2 dekade < 50 mm adalah akhir musim hujan.

7. Unsur-unsur yang dikandung hujan, yaitu : K, CI, Ca, Na, S, bikarbonat, nitrat, nitrit, N, amonia dan lain-lain.

Soal-soal

1.Apa yang dimaksud dengan hujan ? 2. Bagaimana proses terjadinya hujan ? 3. Jelaskan bentuk-bentuk hujan !

(34)

5. Apa yang dimaksud curah hujan , intensitas hujan, distribusi hujan, bulan basah, bulan kering dan bulan lembab ?

(35)

X. HUJAN BUATAN

Tujuan Umum

Setelah mempelajari materi kuliah ini mahasiswa dapat menjelaskan secara umum cakupan tentang ruang lingkup hujan buatan

Tujuan Khusus

1. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian hujan buatan 2. Mahasiswa dapat menjelaskan manfaat hujan buatan

3. Mahasiswa dapat menjelaskan survey pendahuluan hujan buatan 4. Mahasiswa dapat menjelaskan penggunaan perlengkapan hujan buatan 5. Mahasiswa dapat menjelaskan waktu yang tepat untuk pembuatan hujan buatan

6. Mahasiswa dapat menjelaskan pengaruh lingkungan hujan buatan

A. Pengertian Hujan Buatan

Pengadaan hujan buatan ditekankan pada mendesaknya keperluan air antara lain pada saat tanaman padi mulai berbunga dan terjadi penyimpangfan hujan pada musim penghujan. Jika air irigasi tidak memungkinkan maka kemungkinan adanya hujan buatan dapat membantu hal tersebut. Di Indonesia air hujan tidak dapat dipastikan kapan jatuhnya, walaupun sudah saatnya musim penghujan.

Pada prinsipnya hujan buatan yang dilakukan berdasarkan 3 asumsi pokok yaitu:

1. Sangat perlu adanya kristal-kristal es dan awan dingin 2. Pada atmosfer beberapa awan presipitasinya terbatas

3. Pembuatan awan buatan dengan cara menaburkan bahan perangsang seperti: karbondioksida, garam, urea dan sebagainya untuk mendapatkan kristal-kristal es.

(36)

Pemilihan daerah hujan buatan didasarkan pada kondisi tertentu misalnya kondisi meteorologi, kondisi penerbangan dan kondisi komunikasi. Kelembaban relatif (RH) minimal 70 %, kecepatan angin minimal 10 knots dan jarak penerbangan tidak terlalu jaun.

B. Manfaat Hujan Buatan

Hujan buatan pada umumnya bertujuan untuk membantu pengadaan air bagi petani yang menanam padi pada sawah tadah hujan, padi sudah berbunga akan berbuah dan panen berhasil. Jika tidak ada air maka bunga ini tidak akan menjadi buah sehingga panen gagal.

Secara perhitungan ekonomis jika hujan buatan ini berhasil maka akan sangat menguntungkan, misalnya dapat mengairi sawah yang sangat luas.

C. Survey Pendahuluan Hujan Buatan

Survey pendahuluan meliputi:

1. Survey lapangan yang diperlukan untuk mengetahui kondisi pangkalan udara, termasuk masalah bahan bakar, gudang untuk menyimpan garam-garaman, alat pengamat meteorologi, listrik air dan telekomunikasi 2. Survey udara dilaksanakan untuk memperoleh data meteorologi yang akan

menentukan sistem pelaksanaan operasi.

D. Penggunaan Perlengkapan Hujan Buatan

Perlengkapan yang dibutuhkan pada pembuatan hujan antara lain: NaCl, CaCl2, urea, es kering, aerosol, cold storage, genset, pompa air, balon dan gas

udara, pesawat SSB dan VHF serta pesawat-pesawat penabur (cesna, Heli, porter pilatus)

E. Waktu yang Tepat untuk Pembuatan Hujan Buatan

(37)

atau sebaliknya. Penyimpangan ini terjadi saat masa peralihan musim (transisi) misalnya seharusnya sudah ada hujan tetapi ternyata belum maka hujan buatan sangat diperlukan. Pada masa transisi ini kondisi cuaca sangat menguntungkan untuk hujan buatan, udara telah berubah dari kering menjadi basah, gerakan udara menjadi labil, awan sudah cukup tebal.

F. Pengaruh Lingkungan Hujan Buatan

Modifikasi hujan buatan atau merubah cuaca dari kehendak alam berarti mengganggu lingkungan, tentu ada efek sampingnya, menyedot air suatu daerah berarti mengambil jatah air untuk daerah lain.

Dalam pembuatan hujan buatan dilepaskan kristal-kristal pembekuan seperti es kering atau perak yodida dan zat-zat higroskopis seperti garam dapur, arang pupuk urea dll, akan menyebabkan pencemaran air dan udara.

Taburan CaCl2 dengan CO2 bertujuan untuk memanaskan udara. CaCl2

mempunyai sifat higroskopis yang dapat menghisap air dari lembah dan selanjutnya uap air didinginkan dengan CO2. NaCl dipergunakan untuk

menghisap uap air dan memindahkan awan. Urea sebagai bahan pendingin awan serta manjatuhkan hujan. Aerosol untuk mencegah penggumpalan awan

CO2. untuk mencegah kenaikan temperatur.

Penggunaan bahan-bahan kimia tersebut harus dalam ukuran yang tepat, misal jika CO2 terlalu banyak awan akan bubar. Kalau urea larutannta sangat

dingin awan akan bubar/hilang. Campuran CaCl tidak tepat awan akan bubar

Soal-soal

1. Apa yang dimaksud dengan hujan buatan ? 2. Apa manfaat hujan buatan ?

3. Dalam membuat hujan buatan apakah perlu survey pendahuluan ? Jelaskan ! 4. Kapan waktu yang tepat untuk membuat hujan buatan ?

(38)

XI. P E N G U A P A N

Tujuan Umum

Setelah mempelajari materi kuliah ini mahasiswa dapat menjelaskan secara umum cakupan tentang ruang lingkup penguapan

Tujuan Khusus

1. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian evaporasi, transpirasi dan evapotranspirasi

2. Mahasiswa dapat menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi penguapan 3. Mahasiswa dapat menjelaskan proses penguapan

4. Mahasiswa dapat menjelaskan perhitungan evaporasi, transpirasi dan evapotranspirasi

A.

Pengertian Evaporasi, Transpirasi dan Evapotranspirasi

Evaporasi / penguapan adalah peristiwa berubahnya air menjadi uap dan bergerak dari permukaan tanah dan permukaan air ke atmosfer. Sedangkan penguapan dari permukaan tanaman disebut transpirasi, sedangkan keduanya disebut evapotranspirasi..

B. Faktor-faktor yang mempengaruhi Penguapan

Faktor – faktor yang mempengaruhi evapotraspirasi adalah : 1. Suhu air / udara

Semakin tinggi suhunya maka penguapannya semakin besar 2. Kelembaban relatif

Udara yang semakin lembab maka penguapan kecil 3. Kecepatan angin

Makin cepat anginnya maka penguapan makin besar 4. Tekanan udara

(39)

Tekanan udara berpengaruh pada gerakan udara yang menimbulkan angin

5. Sinar matahari

Radiasi matahari mempengaruhi suhu udara sehingga berpengaruh terhadap penguapan

6. Vegetasi

Adanya tanaman di permukaan bumi akan mengurangi penguapan dibanding dengan permukaan bumi yang gundul.

C. Proses Penguapan

Adanya radiasi matahari maupun radiasi bumi yang mengenai permukaan air maka molekul air akan terus-menerus bergerak lewat permukaan air naik secara vertikal ke atmosfer bumi. Jika jumlah molekul-molekul air yang keluar dari permukaan air lebih besar daripada yang masuk ke permukaan air maka terjadilah penguapan.

D. Perhitungan Evaporasi, Transpirasi dan Evapotranspirasi

Cara menentukan penguapan bisa secara langsung yaitu dengan alat panci evaporasi maupun secara tidak langsung dengan menggunakan rumus empiris yaitu:

Besarnya evaporasi menurut Penman adalah :

Keterangan:

E = evaporasi (mm/hari)

ea = tekanan uap jenuh pada suhu rata – rata harian (mm/hari) ed = tekanan uap sebenarnya (mm/Hg)

(40)

v = kecepatan angin pada ketinggian 2 m di atas permukaan tanah (mile/hari)

Besarnya evapotranspirasi bulanan dapat dipergunakan rumus Blaney-Criddle :

Keterangan :

U = evapotranspirasi bulanan K = koefisien tanaman

T = suhu rata – rata bulanan (oF)

P = prosentase bulanan dari lamanya jam siang hari dalam setahun.

Soal-soal

1. Apa yang dimaksud evaporasi, transpirasi dan evapotranspirasi ? 2. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi penguapan ?

3. Bagaimana proses penguapan terjadi ?

4. Bagaimana cara menghitung besarnya penguapan baik secara langsung maupun tidak langsung.?

(41)

XII. KLASIFIKASI IKLIM

Tujuan Umum

Setelah mempelajari materi kuliah ini mahasiswa dapat menjelaskan secara umum cakupan tentang ruang lingkup klasifikasi iklim

Tujuan Khusus

1. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian penggolongan iklim 2. Mahasiswa dapat menjelaskan sistem Yunani Lama

3. Mahasiswa dapat menjelaskan sistem Klages 4. Mahasiswa dapat menjelaskan sistem Koppen 5. Mahasiswa dapat menjelaskan sistem de Martone 6. Mahasiswa dapat menjelaskan sistem Thornwaite 7. Mahasiswa dapat menjelaskan sistem Mohr 8. Mahasiswa dapat menjelaskan sistem Troll 9. Mahasiswa dapat menjelaskan sistem Papadakis

10. Mahasiswa dapat menjelaskan sistem Schmidt dan Ferguson 11. Mahasiswa dapat menjelaskan Sistem Oldeman

12. Mahasiswa dapat menjelaskan sistem Bunting

A. Pengertian Penggolongan Iklim

Klasifikasi iklim bertujuan untuk penyederhanaan jumlah iklim yang ada. Fungsinya untuk identifikasi, klasifikasi, identifikasi tipe iklim, sebagai dasar pemanfaatan teknologi dan pemindahan pengalaman.

Manfaatnya adalah untuk perencanaan terutama bidang pertanian. Sifatnya adalah sesuai perkembangan pengetahuan dan ketrampilan, menunjang keperluan khusus, terdiri kelas-kelas buatan atas dasar sifat yang menonjol.

(42)

Skala klasifikasi adalah local / eksperimen, regional, nasional / global. Parameter yang penting adalah energi termal ( suhu ) dan kelangasan (curah hujan).

B. Sistem Yunani lama

Bumi dibagi menjadi 6 daerah iklim yaitu bumi bagian selatan dan utara yang masing-masing terdiri dari :

1. Daerah tropika, yaitu tanpa musim dingin

2. Daerah sedang, yaitu musim panas dan musim dingin 3. Daerah kutub, yaitu tanpa musim panas

C. Sistem Klages

Bumi dibagi menjadi 9 daerah iklim berdasarkan suhu yaitu daerah tropika dengan suhu > 20 oC dan bumi bagian selatan dan utara yang masing-masing terdiri dari :

1. Daerah sub-tropika yaitu 4 – 11 bulan suhu > 20 oC 2. Daerah sedang yaitu 4 – 12 bulan suhu 10 – 20 oC

3. Daerah dingin yaitu 1 – 4 bulan suhu 10 – 20’C, lainnya < 10 oC 4. Daerah kutub yaitu rata-rata -1 oC tanpa suhu >10 oC

D. Sistem KOPPEN

Membagi menjadi 5 daerah iklim berdasarkan suhu, curah hujan (bulanan maupun tahunan), vegetasi asli dan tanda-tanda khusus musiman yaitu : 1. Daerah A yaitu daerah iklim hujan tropik terdiri dari tropika basah (Af),

Tropika kering (Am) dan tropika basah kering (Aw)

2. Daerah B yaitu daerah iklim kering yang terdiri dari setengah kering (Bs) dan kering (Bw)

3. Daerah C yaitu daerah iklim sedang yang terdiri dari musim hujan panas yang kering (Ca), musim dingin yang kering (Cw) dan lembab (Cf)

(43)

4. Daerah D yaitu daerah iklim dingin yang terdiri dari musim dingin yang kering (Dw) dan musim dingin tanpa kering (Df)

5. Daerah E yaitu daerah iklim kutub yang terderi dari daerah iklim tundra (Et) dan daerah iklim salju ( Ef).

E. Sistem de Martone

Membagi menjadi 4 daerah iklim berdasarkan :

P = curah hujan tahunan (mm) T = suhu rata-rata tahunan (’C)

1. Daerah padang pasir yaitu I < 5

2. Daerah steppe yaitu 10 < I < 20

3. Daerah Prairi 20< I > 30

4. Daerah hutan I > 30

F. Sistem Yunghuhn

Membagi daerah iklim berdasarkan tinggi tempat (penurunan suhu) yaitu : 1. Daerah panas (0 – 700 m dpl) dengan suhu rata-rata tahunan 22 oC 2. Daerah sedang (700 – 1500 m dpl) dengan suhu rata-rata tahunan 15-22

o

C

3. Daerah sejuk ( 1500 – 2000 m dpl) dengan suhu rata-rata tahunan 11-15

o

C

4. Daerah dingin (2000 – 4000 m dpl) dengan suhu rata-rata tahunan < 11 oC 5. Daerah salju (>4000 m dpl) merupakan salju abadi di daerah tropika.

P

I = --- T + 10

(44)

G. Sistem Thornthwaite

Membagi menjadi 5 daerah iklim berdasarkan P-E indeks dan T-E indeks yaitu:

Keterangan:

P = curah hujan bulanan (inchi) E = evaporasi bulanan

T = suhu bulanan (oF)

P.E indeks adalah jumlah P.E rasio bulanan selama 1 tahun

Daerah iklim dan kelangasan Vegetasi P-E indeks

A: Wet (basah) Hutan hujan >128

B: Humid (lembab) Hutan 64 – 127

C: Sub-humid (agak lembab) Grass land (padang rumput) 32 – 63

D: Semi arid (agak kering) Steppe kering 16 – 31

E: Arid (kering) Padang pasir < 16

Masing-masing daerah iklim tersebut terdiri dari 4 sub tipe yaitu : r : hujan sepanjang tahun

w : kering musim dingin s : kering musim panas d. Selalu kering

T : suhu rata-rata bulanan (oF)

P.E ratio = 115 (P/T + 10)...

(45)

Daerah iklim berdasarkan kelompok suhu Nilai T-E indeks A1 : Tropika > 128 B1 : Mesotermal 64 – 127 C1 : Mikrotermal 32 – 63 D1 : Taiga 16 – 31 E1 : Tundra 1 – 15 F1 : Frost 0

Sehingga ada 32 tipe iklim dari Thornthwaite, misalnya AA1r, AB1r, AB1s dan sebagainya.

H. Sistem Mohr

Membagi menjadi 6 daerah iklim berdasarkan derajat kebasahan dan kekeringan jumlah Bulan Basah (BB) yaitu curah hujan > 100 mm, jumlah Bulan Kering (BK) yaitu curah hujan < 60 mm.

Golongan Jumlah Bulan Kering (BK) Jumlah Bulan Basah (BB)

Ia 0 12 Ib 0 6 – 11 II 1 – 2 4 – 11 III 3 – 4 4 – 9 IV 5 – 6 4 – 7 V > 6 2 – 5

(46)

I. Sistem Troll

Membagi menjadi 7 daerah iklim berdasarkan jumlah Bulan Basah (BB) yaitu curah hujan > evaporasi potensial.

Golongan iklim Jumlah Bulan Basah (BB)

1. Tropika basah 9,5 – 12,0

2a. Tropika lembab panas 7,0 – 9,5

2b. Tropika lembab dingin 7,0 – 9,5

3. Tropika basah kering 4,5 – 7,0

4a. Tropika kering panas 2,0 – 4,5

4b. Tropika kering dingin 2,0 – 4,5

5. Tropika sangat dingin ( semi desert) < 2,0

J. Sistem Papadakis

Membagi menjadi 7 daerah iklim berdasarkan indeks kebasahan bulanan (H)

P : Hujan bulanan

W: Air tersimpan (P-E bulanan sebelumnya ) E : Evaporasi potensial bulanan = 6,625 (ea - ed)

Tipe iklim bulanan Nilai H

Arid < 0,25 Dry 0,25 – 0,50 Intermediate 0,50 – 0,75 Intermediate Humid 0,75 – 1,00 Post Humid > 1,00 ( P < E) Humid 1,00 – 2,00 (P+W-E < 100 mm ) H = P + W/E

(47)

K. Sistem Schmidt dan Ferguson

Membagi menjadi 8 daerah iklim berdasarkan BB > 100 mm dan BK < 60 mm.

Golongan iklim Nilai Q

A 0< Q < 0,143 B 0,143 < Q < 0,333 C 0,333 < Q < 0,600 D 0,600 < Q < 1,000 E 1,000 < Q < 1,670 F 1,670 < Q < 3,000 G 3,000 < Q <7,000 H 7,000 < Q < 12,00 L. Sistem Oldman

Membagi menjadi 16 daerah iklim berdasarkan BB (>200 mm) dan BK (<100 mm) berturutan.

Tipe / Zone BB berturutan BK berturutan

A1 >9 <2 A2 >9 2 – 4 B1 7 – 9 <2 B2 7 – 9 2 – 4 B3 7 – 9 4 – 6 C1 5 – 6 <2 C2 5 – 6 2 – 4 C3 5 – 6 4 – 6 C4 5 – 6 >6 D1 3 – 4 <2 D2 3 – 4 2 – 4 Rata-rata BK Q = --- Rata-rata BB

(48)

D3 3 – 4 4 – 6 E1 <3 <2 E2 <3 2 – 4 E3 <3 4 – 6 E4 <3 >6 M. Sistem “Bunting”

Pada sistem klasifikasi iklim ini menggantungkan pada alam

Kelas : S1 = sangat sesuai ( persentase hasil 100 )

S2 = sesuai ( persentase hasil 80 % )

S3 = agak sesuai ( persentase hasil 60 % )

N = tidak sesuai ( persentase hasil < 50 % ) Tabel 1. Kesesuaian iklim untuk tanaman padi sawah

KELAS KESESUAIAN S1 S2 S3 N Periode Pertumbuhan > 120 105 – 120 95 – 105 < 95 Suhu Harian (oC) 24 – 26 26 – 28 22 – 24 28 – 30 20 – 22 > 30 < 20 Hujan Tahunan > 1600 1300 – 1600 1000 – 1300 < 1000

Tabel 2. Kesesuaian iklim untuk tanaman padi tanah kering

KELAS KESESUAIAN S1 S2 S3 N Periode Pertumbuhan > 110 100 - 110 90 - 100 < 90 Suhu Harian (oC) 24 - 26 26 – 28 22 – 24 28 – 30 20 - 22 >30 < 20 Hujan Tahunan > 1600 1300 - 1600 1000 - 1300 < 1000

Tabel 3. Kesesuaian iklim untuk tanaman jagung

KELAS KESESUAIAN S1 S2 S3 N Periode Pertumbuhan > 130 100 - 100 80 - 100 < 80 Suhu Harian (oC) 22 - 26 26 – 28 20 - 22 28 – 30 18 – 20 > 30 < 20 Hujan Tahunan > 1400 1100 - 1400 800 - 1100 < 800

(49)

Tabel 4. Kesesuaian iklim untuk tanaman kedele KELAS KESESUAIAN S1 S2 S3 N Periode Pertumbuhan > 140 120 - 140 90 - 120 < 90 Suhu Harian (oC) 24 - 26 26 – 28 22 – 24 28 – 30 20 - 22 > 30 <20 Hujan Tahunan 1200-1400 1400 – 1700 100 – 1200 1700 – 2000 800 - 1000 > 2000 < 800

Tabel 5. Kesesuaian iklim untuk tanaman kacang tanah

KELAS KESESUAIAN S1 S2 S3 N Periode Pertumbuhan > 140 120 - 140 100 – 120 < 100 Suhu Harian (oC) 26 – 28 28 – 30 24 - 26 20 - 32 22 - 24 > 32 < 22 Hujan Tahunan 1000-1200 1200 – 1400 800 – 100 1400 – 1700 600 - 800 > 1700 < 600

Tabel 6. Kesesuaian iklim untuk tanaman kapas

KELAS KESESUAIAN S1 S2 S3 N Periode Pertumbuhan > 220 200 - 220 180 - 200 < 180 Suhu Harian (oC) 25 - 28 28 – 30 22 – 25 30 – 32 20 – 22 > 32 < 20 Hujan Tahunan 1250-1500 1500 – 1750 1000 – 1250 1750 – 2000 750 - 100 > 2000 < 750

Tabel 7. Kesesuaian iklim untuk tanaman pisang

KELAS KESESUAIAN S1 S2 S3 N Periode Pertumbuhan > 365 < 365 Suhu Harian (oC) 25 - 27 27 – 29 23 – 25 29 – 32 19 - 23 > 32 < 19 Hujan Tahunan 2000-2500 2500 – 3000 1000 – 1250 3000 – 4000 1250 - 1750 > 4000 < 1250

(50)

Tabel 8. Kesesuaian iklim untuk tanaman kelapa KELAS KESESUAIAN S1 S2 S3 N Periode Pertumbuhan > 365 < 365 Suhu Harian (oC) 26 - 27 27 – 29 23 – 25 29 – 32 20 - 23 > 32 < 20 Hujan Tahunan 2000-2500 1600 – 2000 2500 – 3500 1250 – 1600 3500 - 5000 < 1250 > 5000

Tabel 9. Kesesuaian iklim untuk tanaman tebu

KELAS KESESUAIAN S1 S2 S3 N Periode Pertumbuhan > 365 270 - 365 < 270 Suhu Harian (oC) 25 - 30 30 – 32 23 – 25 32 – 35 21 - 23 > 35 < 21 Hujan Tahunan 1500-1700 1700 – 2000 1250 – 1500 2000 – 2500 1000 - 1250 > 2500 < 1000

Tabel 10. Kesesuaian iklim untuk tanaman kopi

KELAS KESESUAIAN S1 S2 S3 N Periode Pertumbuhan > 365 < 365 Suhu Harian (oC) 24 - 26 26 – 28 22 – 24 28 – 30 20 - 22 > 30 < 20 Hujan Tahunan 2000-2500 2250 – 2500 1750 – 2000 2500 – 2750 1500 - 1750 > 2750 < 1500

Tabel 11. Kesesuaian iklim untuk tanaman teh

KELAS KESESUAIAN S1 S2 S3 N Periode Pertumbuhan > 365 < 365 Suhu Harian (oC) 25 - 27 27 – 30 22 – 25 30 – 35 17 - 22 > 35 < 17 Hujan Tahunan 2000-2500 2500 – 3500 1750 – 2000 3500 – 4500 1250 - 1750 > 4000 < 1250

(51)

Tabel 12. Kesesuaian iklim untuk tanaman kakao KELAS KESESUAIAN S1 S2 S3 N Periode Pertumbuhan > 365 < 365 Suhu Harian (oC) 24 - 26 26 – 28 22 – 24 28 – 30 20 - 22 > 30 < 20 Hujan Tahunan 2000-2500 2500 – 3000 1500 – 2000 3000 – 3500 1250 - 1500 > 3500 < 1250

Tabel 13. Kesesuaian iklim untuk tanaman karet

KELAS KESESUAIAN S1 S2 S3 N Periode Pertumbuhan > 365 <365 Suhu Harian (oC) 26 - 28 28 – 30 24 - 26 30 – 33 22 - 24 >33 <22 Hujan Tahunan 2000-3000 3000 – 4000 1750 – 2000 4000 – 5000 1500 - 1750 >5000 <1500

Tabel 14. Kesesuaian iklim untuk tanaman kelapa sawit

KELAS KESESUAIAN S1 S2 S3 N Periode Pertumbuhan > 365 < 365 Suhu Harian (oC) 26 - 28 28 -30 22 – 26 30 – 34 18 - 20 > 34 < 18 Hujan Tahunan 2000-3000 3000 – 4000 1750 – 2000 4000 – 6000 1500 - 1750 > 6000 < 1500

Tabel 15. Kesesuaian iklim untuk tanaman sorgum

KELAS KESESUAIAN S1 S2 S3 N Periode Pertumbuhan > 120 110 - 120 80 - 100 < 80 Suhu Harian (oC) 24 - 27 27 – 30 22 – 24 30 – 32 20 - 22 > 32 < 20 Hujan Tahunan 800-1000 1000 – 1200 700 - 800 1200 – 1400 600 - 700 > 1400 < 600

(52)

Tabel 16. Kesesuaian iklim untuk tanaman ketela pohon KELAS KESESUAIAN S1 S2 S3 N Periode Pertumbuhan > 365 300 - 365 250 - 300 < 250 Suhu Harian (oC) 26 – 28 28 – 30 24 – 26 30 – 35 20 – 24 > 35 < 20 Hujan Tahunan 750 – 1000 500 – 750 < 500

Tabel 17. Kesesuaian iklim untuk tanaman ketela rambat

KELAS KESESUAIAN S1 S2 S3 N Periode Pertumbuhan > 100 150 – 200 100 – 150 < 100 Suhu Harian (oC) 23 – 25 25 – 27 20 – 23 27 – 30 17 – 20 > 30 < 17 Hujan Tahunan 800– 1000 100-1500 1500-2000 > 2000

Tabel 16. Kebutuhan iklim untuk tanaman

Jenis Tanaman Suhu Rata-rata (oC) Curah Hujan Tahunan (mm)

Padi sawah 24-26 >1600

Padi lahan kering 24-26 >1600

Jagung 22-26 > 1400 Sorgum 24-27 800-1000 Ketela Pohon 26-28 100-1500 Kedele 24-26 1200-1400 Kacang Tanah 26-28 1000-1200 Kapas 25-28 1250-1500 Tebu 25-30 1500-1700 Kopi 24-26 2000-2250 Teh 25-27 2000-2500 Kakao 24-26 2000-2500 Karet 26-28 2000-3000 Kelapa Sawit 26-28 2000-3000 Pisang 25-27 2000-2500 Kelapa 25-27 2000-2500

(53)

Tabel 17. Musim pertumbuhan di Indonesia menurut Oldeman Wilayah/Bulan > 10 8-10 5-8 2-5 Indonesia 70 % 14 % 9 % 1 % Jawa 20 % 37 % 43 % - Sulawesi 54 % 34 % 12 % - Sumatra 86 % 14 % - - Kalimantan 91 % 9 % - - Maluku 55 % 26 % 19 % - Irian Jaya 56 % 8 % 6 % - Nuasa Tenggara - 1 % 47 % 52 % Keterangan :

- Paling basah adalah Kalimantan, Sumatra - Paling kering adalah Nusa Tenggara

- Musim pertumbuhan adalah (1) periode yang tidak terputus yang air dan suhu cocok untuk pertumbuhan tanaman (2) periode yang tidak terputus yang curah hujannya > evaporasi potensial

- Evaporasi Potensial adalah evaporasi dari permukaan rumput yang menutup seluruh permukaan tanah, dipotong pendek dan cukup air.

Soal-soal

1. Apa yang dimaksud klasifikasi (penggolongan) iklim ? 2. Apa tujuan dan manfaat penggolongan iklim ? 3. Jelaskan klasifikasi iklim sistem Yunani lama? 4. Jelaskan klasifikasi iklim sistem Klages? 5. Jelaskan klasifikasi iklim sistem Koppen? 6. Jelaskan klasifikasi iklim sistem de Marton ? 7. Jelaskan klasifikasi iklim sistem Mohr ? 8. Jelaskan klasifikasi iklim sistem Troll ? 9. Jelaskan klasifikasi iklim sistem Papadakis ?

10. Jelaskan klasifikasi iklim sistem Schmidt and Ferguson? Jelaskan klasifikasi iklim sistem Oldeman ?

Jelaskan klasifikasi iklim sistem ”Bunting” ? Jelaskan klasifikasi iklim sistem ?

(54)

XIII. GEJALA ALAM LA-NINA DAN EL-NINO

Tujuan Umum

Setelah mempelajari materi kuliah ini mahasiswa dapat menjelaskan secara umum cakupan tentang ruang lingkup fenomena alam La-Nina dan El-Nino

Tujuan Khusus

1. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian La-Nina 2. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian El-Nino

3. Mahasiswa dapat menjelaskan pengaruh La-Nina dan El- Nino terhadap perubahan iklim global.

4. Mahasiswa dapat menjelaskan kapan terjadinya La-Nina dan El- Nino

Gejala Alam La-Nina hádala kondisi penyimpangan suhu muka laut negatif (suhu permukaan lautnya lebih dingin daripada normalnya) di kawasan ekuator samudra pasifik bagian tengah dan timar, dan penyimpangan positif (suhu permukaan lautnya lebih panas daripada normalnya) di kawasan perairan Indonesia dan sekitarnya.

Gejala alam El-Nino adalah kondisi penyimpangan suhu muka laut positif (suhu permukaan lautnya lebih panas daripada normalnya) di kawasan ekuator samudra pasifik bagian tengah dan timar dan penyimpangan negatif (suhu permukaan lautnya lebih dingin daripada normalnya) di kawasan Indonesia dan sekitarnya.

Gejala alam La-Nina dan El-Nino secara umum terjadi akibat adanya interaksi antara permukaan lautan dan atmosfer di kawasan pasifik ekuator dan berkaitan dengan distribusi suhu permukaan laut yang disebabkan oleh proses-proses fisis yang terjadi di dalam laut itu sendiri, antara lain : adanya gerakan naiknya muka air laut (convective stirring), percampuran akibat golakan air laut (turbulent mixing) dan pengaruh atmosfer di atasnya.

(55)

1. Berpengaruh terhadap pola angin dan sirkulasi walker di kawasan ekuator pasifik

2. berpengaruh terhadap pola suhu udara permukaan udara permukaan dan hujan

3. Berpengaruh terhadap aktivitas badai / siklon

Gejala alam tersebut juga berpengaruh terhadap cuaca dan iklim di wilayah Indonesia. Gejala alam La-Nina jika muncul pada musim hujan akan terjadi peningkatan curah hujan yang luar biasa sehingga terjadi bahaya banjir, bila muncul pada musim kemarau menyebabkan cukup hujan di musim kemarau.Gejala alam El-Nino jika muncul di musim kemarau akan menyebabkan kemarau panjang, jira muncul di musim hujan maka menyebabkan curah hujannya kurang.

Permasalahannya adalah kapan terjadinya gejala alam La-Nina dan El-Nino secara tepat tidak diketahui (Belum bisa diramalkan dengan baik), sehingga ramalan tentang cuaca sering meleset, seperti yang dilakukan oleh peramal – peramal dari BMG saat ini.

Soal-soal

1. Apa yang dimaksud gejala alam La-Nina ? 2. Apa yang dimaksud dengan gela alam El-Nino ?

3. Bagaimana pengaruh gejala alam La-Nina dan El-Nino terhadap perubahan iklim Global ?

(56)

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 1991. Kapita Selakta dalam Agroklimatologi. Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Anonim, 1998. La-Nina dan El-Nino. Badan Meteorologi dan Geofisika Jawa Tengah.

Indrowuryatno, 1985. Meteorologi dan Klimatologi Pertanian. Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Soekardi Wisnubroto, Siti Lela Aminah S., dan Mulyono Nitisapto, 1981.

Asas-asas Meteorologi Pertanian. Laboratorium Meteorologi Pertanian

Departemen Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.

Gambar

Tabel 1. Hubungan antara Tinggi Tempat dengan Suhu dan Sebaran Tanaman
Tabel  3. Kapasitas Udara Mengandung Air pada berbgaia Suhu
Tabel  4. Tekanan Uap Jenuh dari berbagai Suhu
Tabel 4. Kesesuaian iklim untuk tanaman kedele  KELAS KESESUAIAN      S 1 S 2 S 3 N  Periode  Pertumbuhan  &gt; 140  120 - 140    90 - 120  &lt; 90  Suhu Harian ( o C)  24 - 26    26 – 28  22 – 24    28 – 30   20 - 22  &gt; 30 &lt;20  Hujan Tahunan   1200-
+4

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pengaruh kompetensi terhadap kinerja pegawai Badan Pengelolaan Keuangan, Pendapatan dan Aset Daerah Kabupaten Nias Barat,

Indikator pengaruh yaitu konsumsi normatif, persentase penduduk dibawah garis kemiskinan, persentase penduduk yang dapat mengakses air bersih, dan persentase padi

Puji syukur peneliti panjatkan ke hadirat Tuhan Yesus Kristus karena atas berkat dan rahmatNya peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul &#34;Peningkatan Keterampilan

Handi menyahut. “Saya les semua mata pelajaran sehingga selalu mendapat prestasi Matematika tertinggi di kelasku,” Dani menimpali jawaban teman-temannya. “Belum cukup,

Dalam masalah makanan, Sun menjelaskan bahwa perlunya peran masyarakat dan pemerintah agar masalah makanan dapat terselesaikan. Sun meminta agar rakyat melaksanakan

Bahwa dengan banyaknya pelanggaran yang dilakukan oleh Termohon termasuk Pasangan Calon Nomor Urut 2, yang bersifat terstruktur, sistemik, dan masif bahkan melibatkan dan

Gangguan campuran anxietas dan depresif ini mencakup pasien yang memiliki gejala kecemasan dan depresi, tetapi tidak memenuhi kriteria diagnostik untuk suatu gangguan

Bazıları Kozan Dağı yakınındaki Bahçe ilçesinin Varsak (Farsak) köyünde doğduğunu söylerler. Gaziantep'in Barak Türkmenleri de, Kilis'in Musabeyli bucağında