• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERTUMBUHAN EKONOMI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TRIWULAN II TAHUN 2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERTUMBUHAN EKONOMI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TRIWULAN II TAHUN 2017"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

 Perekonomian Kepulauan Bangka Belitung triwulan II-2017 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku (ADHB) mencapai Rp17.518 miliar dan PDRB atas dasar harga konstan (ADHK) 2010 besarnya mencapai Rp12.534 miliar.

 Ekonomi Kepulauan Bangka Belitung triwulan II-2017 dibandingkan triwulan II-2016 (y on y) tumbuh sebesar 5,36 persen mengalami perlambatan bila dibandingkan triwulan I-2017 yang sebesar 6,40 persen. Sementara itu bila dibandingkan dengan triwulan sebelumnya (q-to-q) tumbuh sebesar 1,70 persen. Secara kumulatif (c-to-c) pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mencapai 5,87 persen.

 Baik dari sisi produksi maupun pengeluaran, adanya momen libur sekolah dan persiapan menjelang puasa dan Hari Raya Idul Fitri, meningkatnya penyerapan anggaran belanja pemerintah seperti adanya pembayaran tunjangan hari raya (gaji ke-14), mulai berjalannya pembangunan konstruksi dan adanya pembukaan lahan baru dan penanaman bibit baru, peningkatan stok barang menjelang puasa dan Hari Raya Idul Fitri, menyebabkan meningkatnya laju pertumbuhan dibandingkan triwulan sebelumnya.  Meningkatnya kegiatan pada Industri Pengolahan dan Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil

dan Sepeda Motor, yang menunjukkan peningkatan daya beli masyarakat menyebabkan secara tahunan dan kumulatif semester I-2017 perekonomian lebih tinggi dibandingkan triwulan dan semester yang sama tahun sebelumnya.

 Total PDRB ADHB Pulau Sumatera pada triwulan II-2017 mencapai Rp738.396 miliar atau sekitar 21,69 persen dari total PDRB 34 Provinsi di Indonesia, sedangkan PDRB ADHK Pulau Sumatera pada triwulan II-2017 mencapai sebesar Rp527.811 miliar dengan pertumbuhan sebesar 2,13 persen ( q-to-q), 4,09 persen (y-on-y), dan 4,09 persen (c-to-c). Sementara PDRB Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memberikan kontribusi sebesar 2,37 persen terhadap PDRB Pulau Sumatera dan 0,51 persen terhadap total PDRB 34 provinsi di Indonesia.

No. 54/08/19/Th.XI, 7 Agustus 2017

P

ERTUMBUHAN

E

KONOMI

K

EPULAUAN

B

ANGKA

B

ELITUNG

T

RIWULAN

II

T

AHUN

2017

EKONOMI KEPULAUANBANGKABELITUNGTRIWULANII-2017TUMBUH1,70PERSEN

MENINGKATDIBANDINGPERTUMBUHANTRIWULANI-2017

A. PDRB MENURUT LAPANGAN USAHA

Pertumbuhan Ekonomi Semester I-2017 (c-to-c)

Perekonomian Provinsi Kepulauan Bangka Belitung secara kumulatif sampai dengan triwulan II-2017 tumbuh sebesar 5,87 persen. Pertumbuhan terjadi pada seluruh lapangan usaha. Logam timah yang merupakan komoditi unggulan produksinya meningkat sebesar 14,25 persen dibanding semester I-2016.

(2)

13,11 10,58 10,56 7,90 7,27 1,24 20,55 0,79 15,42 0,02

Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial Industri Pengolahan

Jasa lainnya Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan

Sepeda Motor Pengadaan Air

Distribusi Pertumbuhan

Grafik 1. Pertumbuhan dan Distribusi Beberapa Lapangan Usaha Triwulan II-2017 (persen)

Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial mengalami pertumbuhan c-to-c tertinggi sebesar 13,11 persen, diikuti Industri Pengolahan sebesar 10,58 persen, dan Jasa Lainnya sebesar 10,56 persen.

Pada Grafik 1 terlihat bahwa pertumbuhan ekonomi yang tertinggi terjadi pada Lapangan Usaha yang kontribusinya terhadap PDRB tidak terlalu besar. Terlihat pula ada dua lapangan usaha dengan kontribusi yang besar tumbuh cukup tinggi. Industri Pengolahan dengan kontribusi 20,55 persen tumbuh 10,58 serta Perdagangan Besar dan Eceran dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor dengan kontribusi 15,42 persen tumbuh 7,90 persen. Kedua lapangan usaha tersebut mampu mendorong perekonomian menjadi lebih baik. Apabila dilihat dari struktur ekonomi, lapangan usaha dengan kontribusi tiga terbesar bagi perekonomian Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sampai dengan semester I-2017 masih didominasi oleh tiga lapangan usaha utama yaitu: Industri Pengolahan (20,55 persen); Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan (19,08 persen); dan Perdagangan Besar-Eceran, dan Reparasi Mobil-Sepeda Motor (15,42 persen). Lapangan usaha Industri Pengolahan dan Perdagangan Besar-Eceran, dan Reparasi Mobil-Sepeda Motor tumbuh cukup tinggi namun Pertanian, Kehutanan, dan Perikananhanya tumbuh sebesar 0,23 persen.

Bila dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi, lapangan usaha Industri Pengolahan memiliki sumber pertumbuhan tertinggi sebesar 2,35 persen, diikuti Perdagangan Besar-Eceran, dan Reparasi Mobil-Sepeda Motor sebesar 1,11 persen. Sementara 15 lapangan usaha lainnya menciptakan pertumbuhan sebesar 2,42 persen. Jika dicermati, secara kumulatif sampai dengan triwulan II-2017, sumbangan lapangan usaha terhadap penciptaan pertumbuhan ekonomi hampir merata seluruhnya di bawah 1 persen kecuali dua lapangan usaha yang telah disebutkan diatas.

Grafik 2. Sumber Pertumbuhan PDRB

Menurut Beberapa Lapangan Usaha Triwulan II-2017 (c to c)

2,33 2,84 1,34 0,20 0,27 0,23 0,64 -0,31 0,85 0,47 0,70 1,11 0,38 0,15 2,35 4,03 3,65 5,87

Tw II-2015 Tw II-2016 Tw II-2017

Industri Pengolahan

Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor Pertambangan dan Penggalian Transportasi dan Pergudangan Lainnya

(3)

Grafik 3. Pertumbuhan dan Distribusi Beberapa Lapangan Usaha Triwulan II-2017 (persen)

11,71 10,49 8,25 8,24 8,00 1,24 20,87 3,92 15,27 0,02

Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial

Industri Pengolahan Transportasi dan Pergudangan

Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil

dan Sepeda Motor

Pengadaan Air Distribusi

Pertumbuh an

Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II-2017 Terhadap Triwulan II-2016 (y-on-y)

Pada triwulan II-2017 ekonomi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tumbuh sebesar 5,36 persen, meningkat bila dibandingkan triwulan II-2016 (y-on-y) yang tumbuh sebesar 3,85 persen. Pertumbuhan terjadi pada seluruh lapangan usaha kecuali Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan yang terkontraksi sebesar -2,47 persen. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial merupakan lapangan usaha yang memiliki pertumbuhan tertinggi sebesar 11,71 persen, diikuti Industri Pengolahan sebesar 10,49 persen, Transportasi dan Pergudangan sebesar 8,25 persen, dan Perdagangan Besar dan Eceran dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor sebesar 8,24 persen. Meningkatnya Industri Pengolahan sebagai efek Hari Raya Idul Fitri mendorong perdagangan dan transportasi meningkat. Pengadaan Air meningkat terdorong oleh meningkatnya penduduk dan juga meningkatnya kebutuhan air bersih.

Sumber utama pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung triwulan II-2017 adalah lapangan usaha Industri Pengolahan sebesar 2,33 persen, diikuti Perdagangan Besar-Eceran, dan Reparasi Mobil-Sepeda Motor sebesar 1,16 persen. Untuk ke-15 lapangan usaha lainnya menciptakan pertumbuhan sebesar 1,88 persen. Secara keseluruhan, masing-masing lapangan usaha menciptakan pertumbuhan di bawah 1 persen.

Grafik 4. Sumber Pertumbuhan PDRB

Menurut Beberapa Lapangan Usaha Triwulan II-2017 (y on y)

2,12 2,44 0,69 0,49 0,63 0,27 0,49 -0,22 0,92 0,49 0,73 1,16 0,39 0,26 2,33 3,97 3,85 5,36

Tw II-2015 Tw II-2016 Tw II-2017

Industri Pengolahan

Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor

Pertambangan dan Penggalian Konstruksi

(4)

Grafik 5. Pertumbuhan PDRB q-to-q Beberapa Lapangan Usaha (persen)

-5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5

I-15 II-15 III-15 IV-15 I-16 II-16 III-16 IV-16 I-17 II-17

Pertambangan dan Penggalian Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor

Industri Pengolahan PDRB

Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II-2017 Terhadap Triwulan I-2017 (q-to-q)

Ekonomi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung triwulan II-2017 bila dibandingkan triwulan sebelumnya (q-to-q) tumbuh 1,70 persen. Kondisi tersebut didorong oleh meningkatnya lapangan usaha yang memiliki kontribusi besar, kecuali Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan, yang terkontraksi -3,91 persen. Pertumbuhan tinggi terjadi pada lapangan usaha Administrasi Pemerintah, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib sebesar 7,97 persen, diikuti Transportasi dan Pergudangan sebesar 6,03 persen, dan Jasa Perusahaan sebesar 5,03 persen.

Peningkatan penyerapan anggaran belanja pemerintah dengan adanya pembayaran tunjangan hari raya (gaji ke-14) dan mulai berjalannya proyek-proyek pembangunan oleh pemerintah, dan peningkatan belanja bantuan sosial mendorong tingginya laju pertumbuhan pada lapangan usaha Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib. Meningkatnya aktivitas masyarakat yang menggunakan transportasi saat menjelang dan sesudah Hari Raya Idul Fitri dan meningkatnya aktivitas perdagangan, serta adanya musim liburan sekolah mendorong lapangan usaha Transportasi dan Pergudangan meningkat cukup tinggi.

Sementara lapangan usaha Industri Pengolahan yang kontribusinya sebesar 20,23 persen terhadap pembentukan PDRB Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mampu tumbuh sebesar 2,45 persen. Peningkatan tersebut karena membaiknya kinerja industri tekstil dan pakaian jadi, industri furniture, industri karet, industri percetakan menjelang hari raya Idul Fitri. Industri logam dasar sebagai kontributor terbesar lapangan usaha Industri pengolahan, meningkat sebesar 4,47 persen.

B. PDRB MENURUT PENGELUARAN

Pertumbuhan Kumulatif Triwulan II-2017 (c-to-c)

Dari sisi pengeluaran, perekonomian Provinsi Kepulauan Bangka Belitung semester I-2017 tumbuh sebesar 5,87 persen dan jika dibandingkan dengan semester I-2016 mengalami peningkatan. Tumbuhnya ekonomi di semester I didorong oleh komponen pengeluaran seperti Ekspor Luar Negeri, Konsumsi Pemerintah (PKP), Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB), Konsumsi LNPRT (PKLNPRT), dan

(5)

Grafik 6. Pertumbuhan dan Distribusi Beberapa Komponen Semester I-2017 (persen)

Grafik 7. Sumber Pertumbuhan PDRB Menurut Pengeluaran (c-to-c) 5,00 10,00 15,00 20,00 25,00 30,00 35,00 EKSPOR LN PKP PMTB 30,76 7,07 5,91 30,87 10,46 25,48 pertumbuhan Distribusi (15,15) 16,86 10,75 3,28 2,53 2,44 15,51 (12,99) (7,31) 3,65 6,40 5,87 (20,00) (15,00) (10,00) (5,00) 5,00 10,00 15,00 20,00 25,00

Tw II-2016 Tw I-2017 Tw II-2017

Ekspor LN PKRT Lainnya

Konsumsi Rumah Tangga (PKRT) mengalami peningkatan. Ekspor Luar Negeri merupakan komponen yang mengalami pertumbuhan tertinggi yaitu sebesar 30,76 persen, diikuti Pengeluaran Konsumsi Pemerintah sebesar 7,07 persen, Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) sebesar 5,91 persen, Konsumsi LNPRT (PKLNPRT) sebesar 5,16 persen, Konsumsi Rumah Tangga (PKRT) sebesar 4,63 persen. Sementara Perubahan Inventori dan Ekspor Antar Daerah mengalami kontraksi yaitu masing-masing sebesar 19,47 dan 21,41 persen. Ekspor antar daerah pada triwulan ini tumbuh negatif, lebih rendah dibandingkan triwulan yang sama tahun sebelumnya, hal ini disebabkan menurunnya ekspor akan komoditas kaolin serta hasil industri minyak nabati (CPO) dan karet, sedangkan untuk aktivitas impor antar provinsi mengalami peningkatan perkembangannya pada triwulan ini yang didorong oleh tumbuhnya impor hewan, bahan pokok rumahtangga serta bahan baku konstruksi.

Struktur Ekonomi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung semester I-2017 menurut pengeluaran didominasi oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (57,30 persen), diikuti Ekspor Luar Negeri (30,87 persen), Pembentukan Modal Tetap Bruto (25,48 persen), Ekspor Antar Daerah (11,83) dan Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (10,46 persen). Sementara Impor Luar Negeri dan Impor Antar Daerah yang menjadi pengurang PDRB memberikan kontribusi masing-masing sebesar 2,67 persen dan 34,87 persen.

Bila dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi, secara kumulatif pada triwulan II-2017 Komponen Ekspor Luar Negeri memiliki sumber pertumbuhan tertinggi sebesar 10,75 persen, diikuti oleh Konsumsi Rumah Tangga sebesar 2,44 persen. Sementara gabungan komponen lainnya memiliki sumber pertumbuhan negatif sebesar -7,31 persen. Penciptaan pertumbuhan oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga tersebut menunjukkan perkembangan yang baik. Hal ini disebabkan daya beli masyarakat cukup baik pada semester ini sebagai dampak dari puasa, libur sekolah dan adanya penambahan penghasilan selain gaji menjelang lebaran idul fitri.

(6)

Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II-2017 Terhadap Triwulan II-2016 (y-on-y)

Pada triwulan II-2017 Ekonomi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tumbuh 5,36 persen. Pertumbuhan ini didorong oleh hampir seluruh komponen pengeluaran, kecuali pada Perubahan Inventori, Ekspor dan Impor Antar Daerah yang mengalami kontraksi. Komponen yang memiliki peranan terhadap pertumbuhan ekonomi di triwulan II-2017 adalah Ekspor Luar Negeri, dengan pertumbuhan sebesar 11,80 persen, diikuti Pengeluaran Konsumsi Pemerintah sebesar 6,82 persen, Pembentukan Modal Tetap Bruto sebesar 5,82 persen, dan pengeluaran konsumsi rumah tangga sebesar 4,48. Pertumbuhan Ekspor pada triwulan ini didorong oleh tumbuhnya penjualan untuk komoditas karet dan barang dari karet serta penjualan migas. Pembentukan modal pada triwulan ini relatif stabil perkembangannya, hal ini didorong oleh penyerapan belanja modal pemerintah yang sudah diatas 40 persen. Adanya finalisasi pembangunan proyek multiyear untuk bangunan bukan tempat tinggal. Selain itu, impor barang modal pada triwulan ini cukup baik perkembangannya.

Struktur Ekonomi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung semester I-2017 menurut pengeluaran didominasi oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (57,51 persen), diikuti Ekspor Luar Negeri (30,28 persen), Pembentukan Modal Tetap Bruto (25,61 persen), dan Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (11,03 persen). Sementara Impor Luar Negeri dan Net Ekspor Antar Daerah yang menjadi pengurang PDRB memberikan kontribusi masing-masing sebesar 2,91 persen dan 23,43 persen.

Jika dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi triwulan II-2017, Komponen Ekspor Luar Negeri memiliki sumber pertumbuhan tertinggi sebesar 4,80 persen, diikuti Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga sebesar 2,35 persen, dan untuk komponen lainnya sebesar -1,78 persen. Komponen Perubahan Inventori memiliki sumber pertumbuhan yang negatif yaitu sebesar -0,05 persen. Sedangkan untuk komponen Impor Luar Negeri yang menjadi pengurang PDRB memiliki sumber pertumbuhan positif yaitu sebesar 0,77 persen.

Grafik 8. Pertumbuhan dan Distribusi Beberapa Komponen Pengeluaran Triwulan II-2017 (persen)

5,00 10,00 15,00 20,00 25,00 30,00 35,00 EKSPOR LN PKP PMTB 11,80 6,82 5,82 30,28 11,03 25,61 pertumbuhan Distribusi

(7)

(12,12) 16,86 4,80 3,41 2,53 2,35 12,56 (12,99) (1,78) 3,85 6,40 5,36 (15,00) (10,00) (5,00) 5,00 10,00 15,00 20,00 25,00

Tw II-2016 Tw I-2017 Tw II-2017

EKSPOR LN PKRT Lainnya

Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II-2017 Terhadap Triwulan I-2017 (q-to-q)

Perekonomian Provinsi Kepulauan Bangka Belitung triwulan II-2017 tumbuh sebesar 1,70 persen. Hal ini didorong oleh seluruh komponen pengeluaran mengalami pertumbuhan positif. Pertumbuhan tertinggi pada triwulan ini adalah komponen Perubahan Inventori sebesar 79,49 persen, diikuti Pengeluaran Konsumsi Pemerintah sebesar 8,40 persen, PMTB sebesar 3,53 persen, dan Ekspor Antar Daerah sebesar 2,83 persen. Konsumsi Rumah Tangga tumbuh sebesar 1,78 persen diikuti Ekspor Luar Negeri sebesar 1,74 persen dan Konsumsi Lembaga Non Profit sebesar 1,14 persen. Sedangkan Impor Luar Negeri dan Impor Antar Daerah yang menjadi pengurang PDRB mengalami pertumbuhan masing-masing sebesar 22,64 persen dan 5,20 persen.

Kinerja perekonomian Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada triwulan ini cukup baik. Kondisi ini tercermin dari meningkatnya ekspor luar negeri. Hal ini didorong oleh tumbuhnya penjualan minyak mentah dan logam timah. Peningkatan Perubahan Inventori disebabkan meningkatnya stok barang menjelang Hari Raya Idul Fitri karena tingginya pasokan barang konsumsi akhir dan antara dari luar daerah, selain itu

Grafik 9. Sumber Pertumbuhan PDRB Menurut Pengeluaran

Grafik 10. Pertumbuhan PDRB q-to-q

Beberapa Komponen Pengeluaran (persen)

(50,00) (40,00) (30,00) (20,00) (10,00) 10,00 20,00 30,00 40,00 50,00

I-16 II-16 III-6 IV-16 I-17 II-17

PKP PMTB

(8)

meningkatnya produktivitas dari industri pengolahan sementara penjualan beberapa komoditas mengalami penurunan menyebabkan barang jadi/bahan baku yang belum diolah dan dijual mengalami peningkatan.

Peningkatan Pengeluaran Konsumsi Pemerintah disebabkan mulai lancarnya penyerapan anggaran pemerintah untuk belanja barang dan jasa. Selain itu, pada triwulan ini adanya pembayaran gaji ke 13 untuk pegawai honorer serta pembayaran gaji ke 14 untuk Aparatur Sipil Negara di Bulan Juni 2017.

Peningkatan PMTB disebabkan mulai berjalannya aktivitas pembangunan yang dilakukan pemerintah dimana penyerapan belanja modal cukup baik. Selain itu, pertumbuhan ini didorong oleh adanya perbaikan jalan, pembangunan rumah sakit pemerintah, pembangunan apartemen, pembangunan/perbaikan gedung kantor dan perumahan. sedangkan untuk non bangunan didorong oleh adanya pengadaan perlengkapan rumah sakit seperti peralatan medis/furniture, adanya penambahan lahan sawah sekitar 300 Ha, serta meningkatnya impor barang modal.

Adanya momen puasa, libur sekolah dan Hari Raya Idul Fitri menjadi penyebab peningkatan Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga. Sementara peningkatan Pengeluaran Konsumsi LNPRT pada triwulan ini tumbuh namun tidak setinggi triwulan sebelumnya. Hal ini disebabkan karena pada triwulan sebelumnya ada kegiatan kampanye dan pemilihan kepala Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Tumbuhnya sektor ini didorong oleh meningkatnya aktivitas keagamaan seperti pawai taaruf, perayaan waisak, pelaksaan bulan puasa dan perayaan Hari Raya Idul Fitri, adanya pembentukan organisasi baru (orprof) guru, serta adanya kegiatan triathlon 2017.

C. PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB)

Total PDRB ADHB Pulau Sumatera pada triwulan II-2017 mencapai Rp738.396 miliar rupiah atau sekitar 21,69 persen dari total PDRB 34 Provinsi di Indonesia, sedangkan PDRB ADHK Pulau Sumatera pada triwulan II-2017 mencapai Rp527.811 miliar. Pada triwulan II-2017, perekonomian di Pulau Sumatera tumbuh sebesar 2,13 persen jika dibandingkan triwulan I-2017 (q-to-q) dan tumbuh sebesar 4,09 persen jika dibandingkan triwulan II-2016 (y-on-y). Secara kumulatif, pertumbuhan ekonomi di Pulau Sumatera pada semester I-2017 mencapai 4,09 persen jika dibandingkan dengan semester I-2016.

Struktur perekonomian Pulau Sumatera triwulan II-2017 secara spasial masih didominasi oleh tiga Provinsi yaitu Riau, Sumatera Utara, dan Sumatera Selatan. Kontribusi ketiga provinsi tersebut mencapai 58,91 persen terhadap total PDRB ADHB Pulau Sumatera. Hal ini tidaklah mengherankan mengingat provinsi-provinsi tersebut merupakan provinsi yang kaya sumber daya alam. Provinsi Kepulauan Bangka Belitung hanya menempati urutan kesembilan sebagai penyumbang PDRB di Pulau Sumatera, masih di bawah Provinsi Aceh yang menempati urutan kedelapan, namun di atas Provinsi Bengkulu yang menempati urutan terakhir. Kontribusi PDRB Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada triwulan II-2017

(9)

hanya sebesar 2,37 persen terhadap PDRB Pulau Sumatera dan 0,51 persen terhadap total PDRB 34 provinsi di Indonesia.

Secara spasial, pertumbuhan ekonomi Pulau Sumatera triwulan II-2017 (q-to-q) terjadi pada seluruh provinsi di Pulau Sumatera. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada Provinsi Lampung sebesar 4,29 persen, diikuti oleh Provinsi Sumatera Selatan sebesar 3,68 persen dan Provinsi Sumatera Barat sebesar 2,69 persen. Ketiga provinsi tersebut berada di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi Pulau Sumatera, yakni di atas 2,13 persen. Sementara tujuh provinsi lainnya berada di bawah rata-rata pertumbuhan ekonomi Pulau Sumatera. Adanya momen bulan ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri yang jatuh pada triwulan II ikut mendorong peningkatan daya beli masyarakat.

Grafik 11. Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Provinsi di Pulau Sumatera Triwulan II-2017 (q-to-q)

Grafik 12. Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Provinsi di Pulau Sumatera Triwulan II-2017 (y-on-y)

Jika dibandingkan dengan triwulan II-2016 (y-on-y), secara spasial pertumbuhan ekonomi terjadi pada seluruh provinsi di Pulau Sumatera. Hanya ada tiga provinsi (Kepulauan Riau, Riau, dan Aceh) yang berada di bawah rata-rata pertumbuhan ekonomi Pulau Sumatera yakni 4,09 persen. Sementara Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan keenam provinsi lainnya berada di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi Pulau Sumatera. Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mencapai pertumbuhan tertinggi sebesar 5,36

(10)

persen, diikuti Provinsi Sumatera Barat sebesar 5,32 persen, dan Provinsi Sumatera Selatan sebesar 5,24 persen.

Secara kumulatif, jika dibandingkan dengan semester I-2016 (c-to-c), hanya ada tiga provinsi (Kepulauan Riau, Riau dan Aceh) yang berada di bawah rata-rata pertumbuhan ekonomi Pulau Sumatera yakni 4,09 persen. Sementara Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan keenam provinsi lainnya berada di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi Pulau Sumatera. Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengalami pertumbuhan tertinggi yakni sebesar 5,87 persen, diikuti Provinsi Sumatera Selatan sebesar 5,19 persen dan Provinsi Sumatera Barat sebesar 5,15 persen.

Grafik 13. Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Provinsi di Pulau Sumatera Triwulan II-2017 (c-to-c)

(11)

Tabel 1. PDRB Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan 2010 (miliar rupiah)

Lapangan Usaha

Harga Berlaku Harga Konstan 2010 Triw

II-2016 Triw I-2017 Triw II-2017 Triw II-2016 Triw I-2017 Triw II-2017

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 3 238 3 355 3 247 2 263 2 297 2 207

B Pertambangan dan Penggalian 1 912 2 011 2 180 1 614 1 666 1 724

C Industri Pengolahan 3 215 3 566 3 545 2 637 2 844 2 913

D Pengadaan Listrik dan Gas 16 19 19 11 11 11

E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 3 3 4 2 2 2

F Konstruksi 1 426 1 461 1 520 1 005 1 003 1 037

G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda

Motor 2 378 2 609 2 726 1 674 1 747 1 812

H Transportasi dan Pergudangan 656 671 755 440 449 476

I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 397 430 421 269 285 278

J Informasi dan Komunikasi 257 275 278 232 239 247

K Jasa Keuangan dan Asuransi 295 315 317 213 219 219

L Real Estat 520 563 553 373 388 381

M,N Jasa Perusahaan 44 45 49 30 30 32

O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial

Wajib 969 922 1 057 627 608 657

P Jasa Pendidikan 464 492 494 283 292 294

Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 189 212 218 140 153 157

R,S,T,U Jasa lainnya 120 138 135 83 91 87

(12)

Tabel 2. Laju Pertumbuhan dan Sumber Pertumbuhan PDRB Menurut Lapangan Usaha Tahun Dasar 2010 Triwulan II-2017

(persen)

Lapangan Usaha

TW II-2017 TW II-2017 Semester I-2017

Sumber Pertumbuhan TW II-2017

terhadap terhadap terhadap TW I-2017 TW II-2016 Semester I-2016

(q-to-q) (y-on-y) (c-to-c) (q-to-q) (y-on-y) (c-to-c)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan -3,91 -2,47 0,23 -0,73 -0,47 0,04

B Pertambangan dan Penggalian 3,49 6,80 6,23 0,47 0,92 0,85

C Industri Pengolahan 2,45 10,49 10,58 0,57 2,33 2,35

D Pengadaan Listrik dan Gas 2,16 2,68 3,90 0,00 0,00 0,00

E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 1,34 8,00 7,27 0,00 0,00 0,00

F Konstruksi 3,39 3,15 3,88 0,28 0,27 0,32

G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 3,67 8,24 7,90 0,52 1,16 1,11

H Transportasi dan Pergudangan 6,03 8,25 6,26 0,22 0,31 0,23

I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum -2,77 3,05 6,12 -0,06 0,07 0,14

J Informasi dan Komunikasi 3,60 6,48 6,37 0,07 0,13 0,12

K Jasa Keuangan dan Asuransi 0,23 3,02 3,86 0,00 0,05 0,07

L Real Estat -1,82 2,34 4,52 -0,06 0,07 0,14

M,N Jasa Perusahaan 5,03 4,42 2,70 0,01 0,01 0,01

O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial

Wajib 7,97 4,78 3,10 0,39 0,25 0,16

P Jasa Pendidikan 0,39 3,54 4,23 0,01 0,08 0,10

Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 2,62 11,71 13,11 0,03 0,14 0,15

R,S,T,U Jasa lainnya -3,63 5,96 10,56 -0,03 0,04 0,07

(13)

Tabel 3. Struktur PDRB Menurut Lapangan Usaha

Triwulan II dan Semester I-2016 dan Triwulan I, II dan Semester I-2017 (persen)

Lapangan Usaha 2016 2017

Triw II Semester I Triw I Triw II Semester I

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 20,11 20,29 19,63 18,54 19,08

B Pertambangan dan Penggalian 11,87 11,88 11,77 12,44 12,11

C Industri Pengolahan 19,97 19,98 20,87 20,23 20,55

D Pengadaan Listrik dan Gas 0,10 0,10 0,11 0,11 0,11

E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02

F Konstruksi 8,86 8,79 8,55 8,68 8,61

G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 14,77 14,72 15,27 15,56 15,42

H Transportasi dan Pergudangan 4,08 4,09 3,92 4,31 4,12

I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 2,47 2,46 2,52 2,40 2,46

J Informasi dan Komunikasi 1,60 1,60 1,61 1,59 1,60

K Jasa Keuangan dan Asuransi 1,83 1,84 1,84 1,81 1,83

L Real Estat 3,23 3,24 3,29 3,16 3,22

M,N Jasa Perusahaan 0,27 0,27 0,27 0,28 0,27

O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial

Wajib 6,02 5,92 5,40 6,03 5,72

P Jasa Pendidikan 2,88 2,90 2,88 2,82 2,85

Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 1,17 1,16 1,24 1,25 1,24

R,S,T,U Jasa lainnya 0,75 0,74 0,81 0,77 0,79

(14)

Tabel 4. PDRB Menurut Komponen Pengeluaran Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan 2010

(miliar rupiah)

Komponen

Harga Berlaku Harga Konstan 2010 Triw

II-2016 Triw I-2017 Triw II-2017 Triw II-2016 Triw I-2017 Triw II-2017

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1 Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga 9 018 9 755 10 075 6 237 6 402 6 516

2 Pengeluaran Konsumsi LNPRT 112 119 122 76 79 80

3 Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 1 759 1 688 1 932 1 215 1 197 1 298

4 Pembentukan Modal Tetap Bruto 3 994 4 330 4 486 2 596 2 654 2 748

5 Perubahan Inventori 252 102 214 179 96 173

6 Ekspor Luar Negeri 4 623 5 377 5 304 4 840 5 319 5 411

7 Impor Luar Negeri 413 414 510 334 347 425

8 Net Ekspor Antar Daerah (3 247) (3 870) (4 105) (2 913) (3 076) (3 267)

(15)

Tabel 5. Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Pengeluaran Tahun Dasar 2010 Triwulan II-2017 (persen) Komponen Triw II-2017 terhadap Triw I-2017 (q-to-q) Triw II-2017 terhadap Triw II-2016 (y-on-y) Semester I-2017 terhadap Semester I-2016 (c-to-c) Sumber Pertumbuhan Triw II-2017 (y-on-y) (1) (2) (3) (4) (5)

1 Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga 1,78 4,48 4,63 2,35

2 Pengeluaran Konsumsi LNPRT 1,14 4,92 5,16 0,03

3 Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 8,40 6,82 7,07 0,70

4 Pembentukan Modal Tetap Bruto 3,53 5,82 5,91 1,27

5 Perubahan Inventori 79,49 3,49 -19,47 -0,05

6 Ekspor Luar Negeri 1,74 11,80 30,76 4,80

7 Impor Luar Negeri 22,64 27,31 10,43 0,77

8 Net Ekspor Antar Daerah 6,16 12,09 47,84 -2,96

(16)

Tabel 6. Struktur PDRB Menurut Pengeluaran

Triwulan II-2016 dan Semester I-2016 dan Triwulan I, II, dan Semester I-2017 (persen)

Komponen

2016 2017

Triw

II-2016 Semester I-2016 Triw I-2017 Triw II-2017 Semester I-2017

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1 Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga 56,02 52,59 57,09 57,51 51,97

2 Pengeluaran Konsumsi LNPRT 0,70 0,64 0,70 0,70 0,64

3 Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 10,93 9,93 9,88 11,03 10,04

4 Pembentukan Modal Tetap Bruto 24,81 21,72 25,34 25,61 21,73

5 Perubahan Inventori 1,56 1,42 0,60 1,22 1,08

6 Ekspor Luar Negeri 28,71 34,95 31,47 30,28 43,16

7 Impor Luar Negeri 2,57 2,97 2,42 2,91 3,10

8 Net Ekspor Antar Daerah -20,16 -18,28 -22,66 -23,44 -25,52

(17)

Tabel 7. Laju Pertumbuhan PDRB per Provinsi di Pulau Sumatera Tahun Dasar 2010 Triwulan II-2017

(persen)

Komponen

ADHB ADHK Pertumbuhan Kontribusi

q-to-q y-on-y c-to-c Terhadap

Pulau

Terhadap (miliar

rupiah) rupiah) (miliar

(persen) (persen) (persen) Provinsi Total 34

(persen) (persen) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) Aceh 35 700 29 761 1,38 4,01 3,67 4,83 1,05 Sumatera Utara 168 049 120 327 1,60 5,09 4,80 22,76 4,94 Sumatera Barat 53 075 38 747 2,69 5,32 5,15 7,19 1,56 Riau 171 503 115 305 1,35 2,41 2,62 23,23 5,04 Jambi 46 594 33 732 1,82 4,29 4,27 6,31 1,37 Sumatera Selatan 95 468 70 073 3,68 5,24 5,19 12,93 2,80 Bengkulu 14 930 10 405 1,02 5,04 5,12 2,02 0,44 Lampung 79 361 55 985 4,29 5,03 5,08 10,75 2,33 Kepulauan Bangka Belitung 17 518 12 534 1,70 5,36 5,87 2,37 0,51 Kepulauan Riau 56 198 40 942 1,16 1,04 1,52 7,61 1,65 Pulau Sumatera 738 396 527 811 2,13 4,09 4,09 100,00 21,69

(18)

BPS PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG Informasi lebih lanjut hubungi:

Darwis Sitorus, S.Si, M.Si

Kepala BPS Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Telepon: 0717-439422 Fax: 0717-439425 http://babel.bps.go.id

Gambar

Grafik 2. Sumber Pertumbuhan PDRB
Grafik 3. Pertumbuhan dan Distribusi Beberapa Lapangan Usaha  Triwulan II-2017 (persen)
Grafik 5. Pertumbuhan PDRB q-to-q   Beberapa Lapangan Usaha (persen)
Grafik 7. Sumber Pertumbuhan PDRB   Menurut Pengeluaran (c-to-c)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Diakses pada 30 April 2020 dari Babble:

Biaya Sediaan 3 5 Total pertahun dalam Juta Rupiah Grafik 4.5 Grafik Fungsi Tingkat Sediaan Pasir Optimum 500 600 700 Tingkat Sediaan (IVp/th ) ».. Biaya Sediaan Total pertahun

Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa digitalisasi merupakan kegiatan merubah bentuk bahan pustaka dari bentuk tercetak ke dalam bentuk digital guna untuk menjaga nilai-nilai

Tanggung-jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility ) berhubungan erat dengan pembangunan berkelanjutan dimana suatu perusahaan dalam melaksanakan

Penelitian dilakukan dalam dua tahap yaitu: tahap pertama dengan meren- dam larva ikan cupang berumur empat hari ke dalam larutan tepung testis sapi dengan dosis berbeda, dan tahap

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh keputusan investasi, keputusan pendanaan, kebijakan deviden, profitabilitas, tingkat suku bunga dan tingkat inflasi

Akuntan Publik yang menghilangkan data atau catatan pada kertas kerja dan tidak membuat kertas kerja yang berkaitan dengan jasa yang diberikan akan dipidana penjara paling lama

Perencanaan tindakan yakni mempersiapkan dan menyusun segala sesuatu yang dibutuhkan dalam pelaksanaan tindakan antara lain mempersiapkan perangkat pembelajaran