SKRIPSI
KEGIATAN METAKOGNITIF YANG DILAKUKAN
OLEH MURID KELAS VI SEKOLAH DASAR
DALAM MEMECAHKAN SOAL-SOAL MATEMATIKA
PADA MATERI LUAS BANGUN DATAR GABUNGAN
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program studi Pendidikan Matematika
OLEH :
NAMA : BAMBANG PRIONO
NIM : 021414006
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2008
HALAMAN PERSEMBAHAN
{1} Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhan-mu yang menciptakan,
{2} Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
{3}Bacalah, dan Tuhan-mulah Yang Maha Pemurah,
{4} yang mengajar (Manusia) dengan perantaraan kalam.
{5} Dia mengajarkan kepada Manusia apa yang tidak diketahuinya
[Al-‘Alaq: 1-5]
Skripsi ini kupersembahkan kepada:
ALLAH SWT Yang Maha Mengetahui atas segala
sesuatu
Bapak dan Ibu yang cinta dan kasihnya tiada henti
mengalir
Kakak dan adikku
Prodi Pendidikan Matematika Universitas Sanata
Dharma
Seluruh sahabat
ABSTRAK
Bambang, 2008.
Kegiatan metakognitif yang dilakukan oleh murid kelas VI
sekolah dasar dalam memecahkan soal-soal matematika pada materi luas bangun
datar gabungan
. Skripsi, Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta
Penelitian dalam skripsi ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana
kegiatan metakognitif yang dilakukan oleh murid kelas VI sekolah dasar dalam
memecahkan soal-soal matematika pada materi luas bangun datar gabungan.
Penelitian ini tergolong dalam penelitian deskriptif kualitatif. Subjek
penelitian adalah dua orang murid kelas VI SD Timbul Rejo, dimana kedua murid
tersebut adalah murid wanita. Data dikumpulkan melalui wawancara berdasarkan
tugas selama enam kali pertemuan dimana masing-masing subjek mengikuti tiga
pertemuan.Data yang diperoleh dianalisis dengan langkah-langkah (
i
) transkripsi, (
ii
)
penentuan topik-topik data, (
iii
) penentuan kategori-kategori data, dan (
iv
) penarikan
kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bagaimana kegiatan metakognitif yang
dilakukan oleh murid kelas VI Sekolah Dasar selama menyelesaikan soal-soal
matematika pada materi luas bangun datar gabungan. Kegiatan metakognitif tersebut
ditunjukkan oleh subjek dengan cara (
i
) Memeriksa kembali langkah-langkah
penyelesaian soal, (
ii
) Kembali memperhatikan gambar bangun datar gabungan, (
iii
)
Mengungkapkan beberapa kesalahan yang telah dilakukan sebelumnya, dan (
iv
)
Mengungkapkan batas kemampuan yang dimiliki.
Kata-kata kunci : Kegiatan metakognitif, luas bangun datar gabungan.
ABSTRACT
Bambang, 2008.
The metacognitive activity which occurs on students of the
sixth grade elementary student in solving mathematics questions on the consist
of rigid form unity wide
. Thesis, Mathematics Education Study Program,
Faculty of Teacher Training and Education, Sanata Dharma University,
Yogyakarta.
The research aims to seek out how metacognitive activity of sixth grade
elementary students experience in solving mathematics questions on the consist of
rigid form unity wide.
This research is a qualitative-descriptive research. The subjects of the
research are two students in class VI SD Timbul Rejo where all the subjects are
female students. Data were collected during six interviews based on some
exercises where each subject joined only three meetings. The data analysis was
done with the following steps (
i
) transcription, (
ii
) determination of data topics,
(
iii
) determination of data category, and (
iv
) conclusion.
The result of this research shows how metacognitive activity of sixth grade
elementary students experience in solving mathematics questions on the consist of
rigid form unity wide. Subjeks show the metakognitive activity by (
i
) re-checking
the questions solving steps, (
ii
) re-paying attention on the consist of rigid form
unity wide, (
iii
) revealing some mistake which have been done, (i
v
) revealing the
ability limit which is owned.
Key words: Metacognitive activity, rigid form unity wide.
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat ALLAH SWT yang telah menganugrahi manusia
akal pikiran yang dapat membawa kahidupan manusia ke alam yang berilmu
pengetahuan. Shalawat beriring salam kepada junjungan Nabi Besar Muhammad
SAW yang telah mengajarkan manusia untuk hidup secara madani, hidup saling
bertoleransi antar makhluk ciptaan Allah SWT. Penulis sangat merasakan salah
satu anugrah Allah SWT berupa ilmu pengetahuan sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi berjudul “Kegiatan metakognitif yang dialami oleh murid
kelas VI Sekolah Dasar dalam memecahkan soal-soal matematika pada materi
luas bangun datar gabungan”.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan selesai tanpa adanya
kebaikan, bantuan dan dukungan baik secara material maupun spiritual dari
berbagai pihak. Kebaikan, perhatian, bantuan dan dukungan tersebut senantiasa
hadir dalam kehidupan penulis terutama saat menjalani perkuliahan di Universitas
Sanata Dharma, oleh karena itu perkenankan penulis menyampaikan terima kasih
kepada:
1.
Bapak Dr. St. Suwarsono selaku ketua Prodi Pendidikan Matematika dan
dosen penguji, atas saran dan masukannya dalam menyelesaikan skripsi ini.
2.
Bapak Dr. Susento M. S., selaku dosen pembimbing yang telah berkenan
meluangkan waktu memberikan pengarahan, dan dengan penuh sabar
membimbing penulis dalam menyusun skripsi ini.
3.
Bapak, selaku dosen penguji yang telah memberikan saran dan masukan bagi
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
4.
Ibu D. Novi Handayani, S. Pd., selaku Dosen Pembimbing Akademik, yang
telah memberikan bimbingan selama studi dan menjadi teman dalam
menjalani suka dan duka selama perkuliahan.
5.
Ibu Nimas Eki, Psi. terima kasih atas saran dan kritiknya terhadap penulis
dalam memulai skripsi.
6.
Bapak Sunarjo dan Bapak Sugeng, selaku staf Sekretariat JPMIPA atas
bantuan dan kerjasamanya dalam melayani kepentingan mahasiswa.
7.
Sahabatku Budi, Lian, Gugun, Yuni, Diana, Cordelia, Maria, terima kasih atas
bantuannya selama pengambilan data.
8.
Seluruh keluarga besar IKMIP (Ikatan Keluarga Mahasiswa Islam Paingan),
teman-teman Pendidikan Matematika angkatan 2002 dan semua pihak yang
telah bersedia membantu penulis yang tidak dapat penulis sebutkan satu
persatu.
Semoga Allah SWT memberikan rahmat yang melimpah kepada pihak
yang telah membantu selesainya skripsi ini.
Penulis telah berusaha dengan semaksimal mungkin dalam penyusunan
skripsi ini, namun penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna dan
memiliki banyak kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan
saran dari pembaca yang bersifat membangun demi perbaikan skripsi ini.
Yogyakarta, 13 Maret 2008
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ...
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ...
ii
HALAMAN PENGESAHAN ...
iii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...
iv
PERNYATAAN PERSETUJUAN ...
v
HALAMAN PERSEMBAHAN ...
vi
ABSTRAK ...
vii
ABSTRACT
...
viii
KATA PENGANTAR ...
ix
DAFTAR ISI ...
xi
DAFTAR TABEL ...
xiv
DAFTAR GAMBAR ...
xv
DAFTAR LAMPIRAN ...
xvi
BAB I. PENDAHULUAN ...
1
A.
Latar belakang
...
1
B.
Perumusan Masalah
... 4
C.
Tujuan Penelitian
... 5
D.
Pembatasan Istilah
... 5
E.
Manfaat Penelitian
... 6
F.
Keterbatasan Penelitian
...
7
BAB II. LANDASAN TEORI ...
9
A.
Kegiatan Metakognitif
... 9
B.
Luas Bangun Datar Gabungan
... 11
1.
Persegi Panjang
... 12
2.
Segitiga
... 13
3.
Jajar Genjang
... 14
BAB III. METODE PENELITIAN ...
16
A.
Jenis Penelititan
... 16
B.
Subjek Penelitian
... 16
C.
Metode Pengumpulan Data
...
18
D.
Prosedur Pelaksanaan Penelitian
... 18
E.
Metode Analisis Data
...
19
BAB IV. ANALISIS DATA ...
21
A.
Pelaksanaan Penelitian
... 21
B.
Analisis Data
...
25
1.
Transkripsi
... 25
2.
Penentuan Topik-Topik data
...
26
3.
Penentuan Kategori-Kategori Data
... 38
BAB V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...
57
A.
Hasil Penelitian
... 57
B.
Pembahasan
... 78
BAB VI. PENUTUP ...
93
A.
Kesimpulan
... 93
B.
Saran
... 96
DAFTAR PUSTAKA ...
98
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Standar kompetensi Geometri dan Pengukuran ...
11
Tabel 4.1 Topik – Topik Data Kegiatan Metakognitif
yang Dilakukan oleh Subjek untuk Soal I ...
27
Tabel 4.2 Topik – Topik Data Kegiatan Metakognitif
yang Dilakukan oleh Subjek untuk Soal II ...
32
Tabel 4.3 Topik – Topik Data Kegiatan Metakognitif
yang Dilakukan oleh Subjek untuk Soal III ...
35
Tabel 4.4 Kategori dan Subkategori Data
Kegiatan Metakognitif oleh Subjek Mawar ...
42
Tabel 4.5 Kategori dan Subkategori Data
Kegiatan Metakognitif oleh Subjek Indah ...
51
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1. kategori dan sub kategori data
kegiatan metakognitif oleh subjek Mawar ...
44
Gambar 4.2.a. kategori dan sub kategori data
kegiatan metakognitif oleh subjek Indah ...
54
Gambar 4.2.b. kategori dan sub kategori data
kegiatan metakognitif oleh subjek Indah ...
55
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Tanskripsi subjek Mawar ...
100
Transkrip subjek Mawar pertemuan I ...
101
Transkrip subjek Mawar pertemuan II ...
115
Transkrip subjek Mawar pertemuan III ...
130
Lampiran 2 Tanskripsi subjek Indah ...
141
Transkrip subjek Indah pertemuan I ...
142
Transkrip subjek Indah pertemuan II ...
159
Transkrip subjek Indah pertemuan III ...
166
Lampiran 3 Soal – soal penelitian ...
177
Soal pertemuan I ...
178
Soal pertemuan II ...
179
Soal pertemuan III ...
180
Lampiran 4 Lembar jawaban subjek Mawar ...
181
Lembar jawaban subjek Mawar pertemuan I ...
182
Lembar jawaban subjek Mawar pertemuan II ...
184
Lembar jawaban subjek Mawar pertemuan III ...
186
Lampiran 5 Lembar jawaban subjek Indah ...
188
Lembar jawaban subjek Indah pertemuan I ...
189
Lembar jawaban subjek Indah pertemuan II ...
191
Lembar jawaban subjek Indah pertemuan III ...
193
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Kegiatan metakognitif merupakan suatu kegiatan yang dilakukan
seseorang untuk melihat kembali kegiatan kognitifnya yang telah lalu, secara
umum kegiatan metakognitif merupakan kegiatan kognitif yang dilakukan
seseorang terhadap kegiatan kognitifnya sendiri.
Menurut Wahl, berpikir metakognitif memastikan bahwa murid akan
mampu menyusun makna informasi. Agar hal ini tercapai, murid harus mampu
berpikir tentang kegiatan berpikir yang dimilikinya, mengidentifikasi
strategi-strategi belajar yang baik dan secara sadar mengarahkan bagaimana mereka
belajar. O’Malley melihat bahwa murid tanpa pendekatan metakognitif pada
dasarnya adalah murid tanpa pengarahan dan kemampuan untuk memperhatikan
kemajuan, ketercapaian, dan pengarahan pembelajaran di masa depan
(Muisman.2003: 7).
Di dalam pembelajaran matematika, kegiatan metakognitif juga diperlukan
oleh murid sebagai orang yang harus berperan aktif dalam mempelajari
matematika. Karena dengan melakukan kegiatan metakognitif, murid akan
memiliki kepercayaan bahwa murid merasa mampu mempelajari matematika
dengan baik, dapat membuat penilaian yang akurat tentang mengapa mereka
berhasil di dalam pembelajaran, bisa memperkirakan faktor-faktor yang
menyebabkan kegagalan di dalam pembelajaran, dapat memilih strategi belajar
2
yang baik, membuat penyesuaian strategi-strategi kognitif yang sedang digunakan
apabila diperlukan, secara sadar meminta bimbingan dari teman atau guru,
meluangkan waktunya untuk berpikir, dan beranggapan bahwa dirinya adalah
murid dan pemikir yang harus terus berkembang. Makin baik murid melakukan
kegiatan metakognitif, diharapkan makin baik pula hasil belajarnya.
Bagi murid sekolah dasar, kegiatan metakognitif juga telah dapat
dilakukan oleh mereka. Tetapi hanya terkadang murid tersebut belum menyadari
bahwa telah melakukan kegiatan metakognitif, ini dikarenakan murid sekolah
dasar masih memiliki kemampuan kegiatan berpikir yang rendah bila
dibandingkan dengan orang dewasa. Di dalam mempelajari matematika, murid
sekolah dasar dituntut untuk bisa memecahkan masalah-masalah yang ada dalam
soal matematika, karena itu penting bagi mereka dalam mempersiapkan
pengetahuan yang dimiliki dalam mempelajari matematika pada tahap
selanjutnya.
Murid sekolah dasar merasa mudah mempelajari matematika dengan
materi matematika yang masih berkaitan erat dengan kehidupan sehari-hari murid,
salah satu materi tersebut adalah tentang geometri, karena benda-benda yang ada
pada sekeliling murid seluruhnya benda-benda yang berbentuk geometri. Selain
itu, bagi murid sekolah dasar, dapat dengan mudah mempelajari materi geometri
pada matematika karena murid masih dapat membayangkan benda-benda
geometri tersebut. Salah satu materi khusus dalam geometri adalah menentukan
luas bangun datar. Dalam menentukan laus bangun datar, murid dituntut untuk
dapat membayangkan gambar yang ada pada soal dengan benda yang mirip pada
3
benda-benda sekeliling murid, ini dirasa mudah untuk dapat menyelesaikan
soal-soal matematika tersebut.
Pada materi luas bangun datar gabungan, murid dituntut untuk
menggunakan pengetahuan yang dimiliki tentang luas bangun datar, karena
bangun datar gabungan merupakan gabungan dari beberapa bangun datar yang
telah dikenal oleh murid, sehingga murid dapat menggunakan pengetahuannya
tentang luas bangun datar untuk dapat menyelesaikan soal luas bangun datar
gabungan.
Banyak masalah dapat dijumpai dalam menyelesaikan suatu persoalan
matematika yang dilakukan oleh seseorang, apakah kurang teliti, tidak sesuai
dengan penyelesaian sebenarnya, buntu dan lain sebagainya. Untuk mengetahui
mengapa hal tersebut dapat terjadi, maka seseorang tersebut di ajak untuk melihat
kembali apa yang telah ia kerjakan dan apa yang telah ia pikirkan selama
menyelesaikan masalah matematika tersebut. Dalam proses melihat kembali atau
memikirkan kembali apa yang telah dikerjakan dan apa yang telah dipikirkan
selama proses penyelesaian suatu pekerjaan tadi, ada tuntutan untuk memeriksa
apa yang telah dikerjakan dan apa yang telah terpikirkan mulai dari langkah awal
sampai akhir apa yang telah dikerjakan, selama proses ini akan dilihat apakah ada
yang salah dalam langkah pengerjaan, salah tulis lambang bilangan, salah
penggunaan tanda baca, salah dalam melakukan operasi bilangan dan lain
sebagainya.
Dalam penyelesaian masalah matematika yang tidak mengalami
hambatanpun, seseorang yang mengerjakan penyelesaian tersebut dituntut untuk
4
memikirkan kembali apa yang telah ia kerjakan, dilihat kembali apakah masih
terdapat kesalahan atau tidak, ia akan melihat lagi kesempurnaan hasil pekerjaan
masalah matematika yang baru saja dikerjakan. Ini akan menambah keyakinan
akan kebenaran hasil dari suatu proses pengerjaan suatu pekerjaan tertentu.
Aktivitas berpikir untuk meninjau kembali proses berpikir selama
mengerjakan suatu pekerjaan merupakan suatu hal yang terkadang jarang
dilakukan oleh seseorang, terkadang seseorang akan berhenti berpikir atau malas
berpikir lagi bila ia telah mendapatkan penyelesaian dari suatu masalah
matematika, tanpa ia melakukan aktivitas berpikir kembali apa yang telah ia
pikirkan selama menyelesaikan suatu masalah.
Dari paparan yang telah diuraikan di atas, peneliti merasa tertarik untuk
meneliti tentang “kegiatan metakognitif yang dilakukan oleh murid sekolah dasar
dalam memecahkan soal-soal matematika pada materi luas bangun datar
gabungan”.
B.
Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis mengajukan permasalahan
sebagai berikut: “Bagaimana kegiatan metakogitif yang dilakukan oleh dua murid
kelas VI sekolah dasar dalam menyelesaikan soal-soal matematika pada materi
luas bangun datar gabungan?”.
5
C.
Tujuan Penelitian
Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bagaimana
kegiatan metakognitif yang dilakukan oleh dua murid kelas VI sekolah dasar
dalam memecahkan soal-soal matematika pada materi luas bangun datar
gabungan.
D.
Pembatasan Istilah
Istilah-istilah dalam pertanyaan penelitian dan tujuan penelitian
didefinisikan sebagai berikut:
1.
Kegiatan Metakognitif
Kegiatan metakognitif ialah kegiatan murid menyadari apa yang telah
diketahui, melihat kembali kegiatan perencanaan pemecahan soal, memantau
langkah-langkah pemecahan soal dan mengevaluasi hasil pemecahan soal.
2.
Murid
Murid adalah dua orang siswi kelas VI dari sekolah dasar Timbulrejo yang
sedang memecahkan soal-soal matematika pada materi luas bangun datar
gabungan pada saat penelitian berlangsung.
3.
Memecahkan soal-soal
Memecahkan soal-soal adalah kegiatan dua orang murid kelas VI sekolah
dasar dalam menyelesaikan soal-soal matematika pada materi Luas bangun
datar gabungan.
6
4.
Bangun datar gabungan
Bangun datar gabungan adalah bangun datar yang berupa gabungan dari
beberapa bangun datar, pada penelitian ini adalah gabungan antara bangun
datar segitiga, bangun datar persegi panjang atau bangun datar jajar genjang.
E.
Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini nantinya diharapkan dapat memberikan manfaat
sebagai berikut :
1.
Bagi Peneliti
Peneliti sebagai calon guru dapat menjadi bahan pemikiran tersendiri
apabila peneliti melakukan tugasnya sebagai guru kelak. Peneliti dapat
mempertimbangkan hasil penelitian ini sebagai acuan untuk menyusun
langkah-langkah pengajaran yang dijalankan sehingga murid dapat lebih
mudah mempelajari matematika.
2.
Bagi guru
Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan dan bahan pertimbangan bagi
guru dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendamping belajar murid,
sehingga diharapkan dapat meningkatkan kemampuan murid dalam
melakukan kegiatan metakognitif.
7
F.
Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini mempunyai beberapa keterbatasan, hal ini disebabkan
karena keterbatasan waktu, biaya, dan kemampuan yang dimiliki oleh peneliti.
Keterbatasan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.
Murid yang diteliti pada penelitian ini terdiri dari dua orang subjek (keduanya
adalah perempuan) dari sekolah dasar Timbulrejo
2.
Materi matematika dibatasi pada topik luas bangun datar gabungan.
G.
Sistematika Penulisan
Bab I
Pendahuluan
Berisi uraian mengenai latar belakang masalah, perumusan
masalah, tujuan penelitian, pembatasan istilah, manfaat penelitian,
keterbatasan penelitian dan sistematika penulisan.
Bab II
Landasan Teori
Berisi uraian mengenai teori-teori yang digunakan sebagai
dasar penulisan yang meliputi kegiatan metakognitif dan luas
bangun datar gabungan.
Bab III
Metode Penelitian
Berisi uraian mengenai jenis penelitian yang digunakan,
subjek penelitian, metode pengumpulan data, prosedur pelaksanaan
penelitian dan metode analisis data.
8
Bab IV
Analisis Data
Berisi uraian mengenai uraian pelaksanaan penelitian, dan
hasil analisis data.
Bab V
Hasil Penelitian dan Pembahasan
Berisi
uraian
mengenai
hasil
penelitian dan pembahasannya.
Bab VI
Penutup
Merupakan akhir dari penulisan skripsi yang berisi simpulan
hasil penelitian yang telah dilakukan dan saran bagi pengembangan
penelitian selanjutnya.
BAB II
LANDASAN TEORI
Landasan teori yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: (
i
)
kegiatan metakognitif dan (
ii
) luas bangun datar gabungan.
A.
Kegiatan Metakognitif
Metakognitif adalah istilah yang dibuat Flavell pada tahun 1976 yang
mendatangkan banyak perdebatan dalam mendefinisikannya. Arti metakognitif
tidak selalu sama di dalam berbagai macam bidang penelitian psikologi, begitu
juga tidak bisa diterapkan pada satu bidang psikologi saja. Ketidakkonsistenan ini
muncul karena para peneliti mendefinisikannya sesuai dengan bidang
penelitiannya (muisman.2003: 23).
Halter mengelompokkan indikator-indikator kegiatan metakognitif
menjadi tiga kelompok. Yaitu:
a.
Kesadaran
Meliputi kesadaran mengidentifikasi apa yang telah diketahui,
menentukan tujuan belajar, mempertimbangkan alat bantu belajar,
mempertimbangkan bentuk tugas, menentukan cara mengevaluasi prestasi
belajar, mempertimbangkan tingkat motivasi, dan menentukan tingkat
kecemasan.
10
b.
Perencanaan
Meliputi kegiatan memperkirakan waktu yang diperlukan untuk
menyelesaikan tugas, merencanakan waktu belajar ke dalam sebuah
jadwal, membuat
checklist
tentang aktivitas yang perlu dilakukan,
mengorganisasikan materi, dan mengambil langkah-langkah yang
diperlukan untuk belajar dengan menggunakan strategi-strategi kognitif.
c.
Pemantauan dan Refleksi
Meliputi kegiatan mengawasi kegiatan-kegiatan belajar, memantau
belajar dengan pertanyaan sendiri, memberikan umpan-balik, dan menjaga
konsentrasi dan motivasi (muisman.2003: 29).
Metakognitif ialah fungsi eksekutif yang mengurus dan mengawal
bagaimana seseorang menggunakan pikirannya dan merupakan kegiatan kognitif
yang paling tinggi dan canggih. Metakognitif tidak sama dengan kognitif atau
kegiatan pemikiran (seperti membuat inferen, membuat perbandingan, membuat
ramalan, menilai, membuat sintesis atau analisis). Metakognitif adalah suatu
keahlian dimana “individu berdiri diluar kepalanya dan mencoba melihat cara dia
berfikir atau melihat kegiatan kognitif yang dilakukan”
(Anonim. 2006).
Ada perbedaan mendasar antara strategi kognitif dan strategi metakognitif.
Strategi kognitif membantu anak mencapai sasaran melalui aktivitas yang
dilakukan. Adapun strategi metakognitif membantu anak memberikan informasi
mengenai aktivitas atau kemajuan yang dicapai. Di sini, strategi kognitif
membantu pencapaian kemajuan, sedangkan strategi metakognitif memonitor
kemajuan yang dicapai.
11
Dengan memiliki pemantauan dan regulasi diri, seorang anak akan tahu di
mana ia berada sehubungan dengan tujuan yang ingin dicapainya. Dia juga dapat
meregulasi diri sendiri dengan melakukan perencanaan, pengarahan, dan evaluasi.
Seorang anak yang sudah memiliki strategi metakognitif akan lebih cepat
menjadi anak mandiri. Dia dapat mengatur diri sendiri, lebih aktif berusaha
mengembangkan diri dan menentukan tujuan. Mereka juga mampu memotivasi
diri, serta berusaha mencapai tujuan dengan strategi yang telah direncanakan lebih
dulu. Dengan kemandirian yang dimilikinya, niscaya keberhasilan akan lebih
mudah diraih
﴾
Clara Wresti, 2006
﴿
.
B.
Luas Bangun Datar Gabungan
Luas bangun datar gabungan termasuk pembelajaran matematika dalam
rumpun Geometri dan pengukuran. Berdasarkan pengembangan panduan silabus
mata pelajaran matematika tahun 2006 untuk kelas VI sekolah dasar yang
dikeluarkan oleh Departemen Pendidikan Nasional Ditjen Manajemen Pendidikan
Dasar dan Menengah tahun 2006 (Depdiknas, 2006), standar keompetensi materi
luas bangun datar gabungan atau luas segi banyak adalah sebagai berikut:
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Geometri dan Pengukuran
2.
Menggunakan pengukuran volume
per waktu dalam pemecahan
masalah
2.1
Mengenal satuan debit
2.2
Menyelesaikan masalah dengan
satuan debit
12
3.
Menghitung luas segi banyak
swederhana, luas lingkaran, dan
volume prosma segitiga
3.1
Menghitung luas segi banyak
yang merupakan gabungan dari
dua bangun datar sederhana
3.2
Menghitung luas lingkaran
3.3
Menghitung volume prisma
segitiga dan tabung lingkaran
Tabel 2.1 Standar kompetensi Geometri dan Pengukuran
Luas bangun datar gabungan adalah luas gabungan dari beberapa bangun
datar yang digabungkan menjadi suatu bentuk bangun datar yang baru, yaitu
bangun datar gabungan dari beberapa bangun datar yang ada.
Pada penelitian ini, bangun dua dimensi atau bangun datar yang digunakan
adalah bangun datar persegi panjang, bangun datar segitiga dan bangun datar jajar
genjang.
1.
Persegi panjang
Persegi panjang adalah segiempat yang keempat sudutnya siku-siku
dan sisi-sisi yang berhadapan sama panjang dan sejajar.
Sifat-sifat Persegi panjang
l
P
i)
Mempunyai dua simetri putar
ii)
Sisi yang berhadapan dan sejajar sama panjang
iii)
Diagonalnya sama panjang dan berpotongan ditengah-tengah
13
iv)
Memiliki 4 sudut yang sama besar, yaitu 90
0v)
Mempunyai dua sumbu simetri lipat
(Supadi,2007: 187)
Luas Persegi panjang
Luas persegi panjang adalah luas daerah yang dibatasi oleh sisi-sisi persegi
panjang tersebut.
Rumus luas persegi panjang = panjang x lebar.
Jika panjang =
p
cm, lebar =
l
cm, dan luas =
L
cm
2, maka:
Rumus untuk luas setiap persegi panjang adalah L = p x l
2.
Segitiga
Segitiga adalah sebuah bangun datar yang dibentuk oleh tiga buah
garis lurus. Jumlah ketiga sudut segitiga sama dengan 180
0.
Sifat – sifat segitiga
A
α
c b
a C B
i)
Segitiga lancip adalah segitiga yang semua sudutnya adalah sudut lancip,
yaitu semua besar sudutnya kurang dari 90
0.
ii)
Segitiga siku adalah segitiga yang salah satu sudutnya adalah
siku-siku, yaitu memiliki besar sudut 90
0.
iii)
Segitiga tumpul adalah segitiga yang salah satu sudutnya adalah sudut
tumpul, yaitu besar sudut yang berada antara 90
0dan 180
0.
14
iv)
Segitiga sama sisi adalah segitiga yang semua sisinya sama panjang.
v)
Segitiga sama kaki adalah segitiga yang memiliki dua sisi yang sama
panjang.
vi)
Segitiga sembarang adalah segitiga yang memiliki sisi-sisi yang tidak
sama panjang.
(Bird,2004: 127)
Luas segitiga
Luas segitiga adalah luas daerah yang dibatasi oleh sisi-sisi segitiga
tersebut.
Rumus luas segitiga = setengah dari hasil perkalian antara panjang alas
dan tinggi. Jika panjang alas =
a
cm, tinggi =
t
cm, dan luas =
L
cm
2, maka
rumus untuk luas setiap segitiga adalah L =
×
a
×
t
2
1
.
3.
Jajar Genjang
Jajar genjang adalah segiempat yang keempat sudutnya tidak siku-siku
dan sisi-sisi yang berhadapan sama panjang dan sejajar.
Sifat – sifat jajar genjang
B A
m
m t
D a C
O
a
i)
Sisi-sisi yang berhadapan sama panjang dan sejajar
DC
AB
=
dan
AD
=
BC
15
ii)
Sudut-sudut yang berhadapan sama besar
C
A
=
∠
∠
dan
∠
B
=
∠
D
iii)
Jumlah dua buah sudut yang saling berdekatan sama dengan 180
00
180
=
∠
+
∠
DAB
ABC
0
180
=
∠
+
∠
BCD
CDA
iv)
Mempunyai dua buah garis diagonal yang tidak sama panjang, yaitu
AC dan BD yang berpotongan di titik tengah O
OC
AO
=
dan
BO
=
OD
v)
Tidak mempunyai simetri lipat
vi)
Mempunyai dua simetri putar
(Supadi,2007: 189-190)
Luas jajar genjang
Luas jajaran genjang adalah luas daerah yang dibatasi oleh sisi-sisi jajar
genjang tersebut.
Rumus luas jajar genjang = panjang alas x tinggi. Jika panjang alas =
a
cm, tinggi =
t
cm, dan luas =
L
cm
2, maka rumus untuk luas setiap jajar
genjang adalah
L
=
a
×
t
.
BAB III
METODE PENELITIAN
Dalam bab ini akan dipaparkan mengenai jenis penelitian yang digunakan
dalam penelitian, subjek penelitian, metode pengumpulan data dan metode
analisis data.
A.
Jenis penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
deskriptif kualitatif. Penelititan deskriptif kualitatif merupakan penelitian yang
menekankan pada keadaan sebenarnya dan mengungkapkan fenomena-fenomena
yang ada pada keadaan sebenarnya.
Pada penelitian ini, peneliti berusaha mengungkapkan segala sesuatu yang
terjadi dalam keadaan penelitian, yaitu mengungkapkan bagaimana kegiatan
metakognitif yang dilakukan oleh dua siswi kelas VI sekolah dasar dalam
menyelesaikan soal-soal matematika pada materi luas bangun datar gabungan.
B.
Subjek Penelitian
Subjek penelitian pada penelitian ini adalah dua orang siswi kelas VI
sekolah dasar Timbul Rejo tahun ajaran 2006/2007. jadi gejala-gejala yang
diamati adalah gejala-gejala yang terjadi pada kedua siswi tersebut.
Kedua siswi dipilih atas rekomendasi dari guru kelas VI dengan
pertimbangan kedua siswi memiliki tingkat kemampuan yang sedang-sedang saja
17
dibandingkan murid lainnya di kelas tersebut, tempat tinggal yang tidak jauh dari
sekolah karena penelitian akan dilaksanakan ketika kedua siswi telah pulang dari
sekolah, telah mendapat ijin dari orang tua yang bersangkutan, memiliki
kemampuan komunikasi bahasa Indonesia dengan baik dan mampu
mengungkapkan pendapat atau jalan pikirannya secara lisan maupun tertulis
kepada peneliti. Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka dipilihlah dua orang
siswi sebagai berikut:
1.
Mawar (bukan nama sebenarnya)
Siswi berusia 12 tahun 3 bulan, sulung dari dua bersaudara. Ia tinggal
bersama kedua orang tuanya. Ayahnya lulusan sekolah menengah atas yang
kini berprofesi sebagai wirausahawan, sedangkan Ibunya yang juga lulusan
sekolah menengah atas kini menjadi ibu rumah tangga. Jarak rumah mawar ke
sekolah kurang lebih 400 meter, setiap harinya mawar berangkat ke sekolah
dengan berjalan kaki atau mendapat boncengan dari teman sekolahnya yang
menggunakan sepeda.
2.
Indah
(bukan nama sebenarnya)
Siwsi berusia 11 tahun 9 bulan, sulung dari dua bersaudara. Ia tinggal
bersama orang tuannya. Ayahnya lulusan sekolah menengah kejuruan yang
kini berprofesi sebagai wirausahawan, sedangkan ibunya lulusan sekolah
keperawatan yang kini berprofesi sebagai seorang perawat pada salah satu
rumah sakit di Yogyakarta. Jarak rumah Indah ke sekolah kurang lebih 500
meter, setiap harinya Indah berangkat ke sekolah menggunakan sepeda yang
merupakan hadiah ulang tahunnya yang ke 11.
18
C.
Metode pengumpulan data
Data-data yang dikumpulkan pada penelitian ini menggunakan metode
wawancara berdasarkan tugas. Pada penelitian ini, peneliti akan melakukan
wawancara kepada kedua siswi sekolah dasar yang telah menyelesaikan soal
matematika pada materi luas bangun datar gabungan segitiga dan persegi panjang
mengenai bagaimana kegiatan metakognitif yang telah dilakukan pada saat
memecahkan soal-soal matematika yang diberikan.
Setiap wawancara yang dilakukan direkam menggunakan “
Handy-Cam”
oleh seorang operator. Untuk meningkatkan validitas pengumpulan data, maka
setiap hasil rekaman dievaluasi guna perbaikan kualitas perekaman berikutnya.
Wawancara untuk setiap subjek mencakup 3 sesi, yang berlangsung pada tanggal
1, 3 dan 5 mei 2007. setiap sesi berlangsung sekitar 60 menit.
D.
Prosedur Pelaksanaan Penelitian
Secara teknis, pelaksanaan penelitian dilakukan diawali dengan subjek
mengerjakan soal matematika materi luas bangun datar yang diberikan oleh
peneliti. Setelah subjek selesai mengerjakan soal tersebut, maka dilanjutkan
dengan wawancara bersama peneliti. Pertanyaan yang diajukan oleh peneliti
kepada subjek adalah pertanyaan-pertanyaan tentang langkah penyelesaian subjek
menyelesaikan soal matematika materi laus bangun datar yang telah dilakukan
sebelumnya. Seluruh kegiatan tersebut direkan dengan alat perekam “
handy-cam
”.
19
E.
Metode analisis data
Dalam penelitian ini secara garis besar, analisis data dilakukan dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
1.
Reduksi data
Reduksi data merupakan kegiatan membandingkan bagian-bagian data
untuk menghasilkan topik-topik data. Reduksi data dapat dirinci menjadi dua
kegiatan, yaitu:
a.
Transkripsi data
Transkripsi merupakan penyajian kembali isi rekaman video kegiatan
subjek menyelesaikan soal serta kegiatan wawancara antara peneliti dan
subjek (meliputi: tindakan, tutur kata, mimik, gerak-gerik dari peneliti dan
subjek) pada setiap kali kegiatan pengambilan data baik subjek Mawar
maupun subjek Indah dalam bentuk uraian ataupun laporan terperinci.
b.
Topik-topik data
Topik-topik data merupakan rangkuman bagian data yang mengandung
makna yang diteliti. Sebelum menentukan topik-topik data, peneliti
menentukan makna-makna apa saja yang terkandung dalam penelitian.
Berdasarkan makna-makna tersebut peneliti membandingkan
bagian-bagian data tertentu pada hasil transkrisi sesuai makna yang terkandung di
dalamnya dan membuat suatu rangkaian bagian data, yang selanjutnya
disebut topik-topik data.
20
2.
Kategorisasi data
Kategorisasi data merupakan kegiatan membandingkan topik-topik data
satu sama lain sehingga menghasilkan suatu kategori-kategori data.
Topik-topik data yang mempunyai kesamaan kandungan makna kemudian
dikumpulkan dan ditentukan suatu gagasan abstrak yang mewakili, sehingga
akan diperoleh kategori-kategori data. Kategori-kategori data merupakan
gagasan abstrak yang mewakili makna yang bersesuaian terkandung dalam
sekelompok data.
3.
Penarikan kesimpulan
Berdasarkan kegiatan analisis data, peneliti dapat membuat suatu
kesimpulan kategorisasi data untuk menjawab pertanyaan penelitian. Dalam
hal ini adalah tentang kegiatan metakognitif yang dialami oleh dua siswi kelas
VI sekolah dasar dalam menyelesaikan soal-soal matematika pada materi luas
bangun datar gabungan.
BAB IV
ANALISIS DATA
Dalam bab ini akan dipaparkan mengenai pelaksanaan penelitian dan hasil
analisis data. Pelaksanaan penelitian meliputi rekaman video. Sedangkan hasil
analisis data meliputi (
i
) transkripsi, (
ii
) penentuan topik-topik data, (
iii
)
penentuan kategori dan sub kategori data dan (
iv
) penarikan kesimpulan.
A.
Pelaksanaan Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada tanggal 1, 3 dan 5 Mei 2007 di taman
terbuka sekitaran kolam kampus III Universitas sanata Dharma, penelitian
dilaksankan pada sore hari setelah kedua siswi sebagai subjek penelitian telah
pulang dari sekolah dan keadaan taman kolam telah sepi dari kegiatan mahasiswa
Sanata Dharma.
Penelitian berlangsung sebanyak tiga kali pertemuan pada setiap
subjeknya. Pada setiap penelitian berlangsung, direkam menggunakan alat
perekam
handy-cam
. Untuk membantu kelancaran penelitian ini peneliti meminta
bantuan seorang teman untuk menjadi operator
handy-cam
dari keseluruhan
pelaksanaan penelitian. Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti mengadakan
pertemuan dengan operator untuk memberi pengarahan tentang hal – hal penting
yang harus dimuat dalam rekaman.
22
1.
Pertemuan I subjek Mawar
Pertemuan pertama subjek Mawar dilaksanakan pada hari selasa
tanggal 1 Mei 2007 pada pukul 14.00 sampai dengan pukul 15.00 di lapangan
sekitaran kolam kampus III Sanata Dharma. Subjek datang kemudian duduk
pada tempat yang telah disediakan, alat-alat yang digunakan telah tersedia di
atas meja kecil yang telah disediakan sebelumnya oleh peneliti. Peneliti
kemudian memberikan soal pertama yang berisi tentang materi luas bangun
datar gabungan antara 2 buah segitiga dan 2 buah persegi panjang.
Setelah subjek selesai mengerjakan soal yang diberikan oleh peneliti,
kemudian subjek dan peneliti melakukan wawancara tentang langkah-langkah
penyelesaian soal matematika materi luas bangun datar gabungan antara 2
buah segitiga dan 2 buah persegi panjang.
2.
Pertemuan II subjek Mawar
Pertemuan kedua subjek Mawar dilaksanakan pada hari kamis tanggal
3 Mei 2007 pada pukul 16.00 sampai dengan pukul 17.00 di lapangan
sekitaran kolam kampus III Sanata Dharma. Subjek datang kemudian duduk
pada tempat yang telah disediakan, alat-alat yang digunakan telah tersedia di
atas meja kecil yang telah disediakan sebelumnya oleh peneliti. Peneliti
kemudian memberikan soal pertama yang berisi tentang materi luas bangun
datar gabungan antara 4 buah segitiga dan sebuah jajar genjang.
Setelah subjek selesai mengerjakan soal yang diberikan oleh peneliti,
kemudian subjek dan peneliti melakukan wawancara tentang langkah-langkah
23
penyelesaian soal matematika materi luas bangun datar gabungan antara 4
buah segitiga dan sebuah jajar genjang.
3.
Pertemuan III subjek Mawar
Pertemuan ketiga subjek Mawar dilaksanakan pada hari sabtu tanggal
5 Mei 2007 pada pukul 14.00 sampai dengan pukul 15.00 di lapangan
sekitaran kolam kampus III Sanata Dharma. Subjek datang kemudian duduk
pada tempat yang telah disediakan, alat-alat yang digunakan telah tersedia di
atas meja kecil yang telah disediakan sebelumnya oleh peneliti. Peneliti
kemudian memberikan soal pertama yang berisi tentang materi luas bangun
datar gabungan antara 4 buah segitiga dan 3 buah persegi panjang.
Setelah subjek selesai mengerjakan soal yang diberikan oleh peneliti,
kemudian subjek dan peneliti melakukan wawancara tentang langkah-langkah
penyelesaian soal matematika materi luas bangun datar gabungan antara 4
buah segitiga dan 3 buah persegi panjang.
4.
Pertemuan I subjek Indah
Pertemuan pertama subjek Indah dilaksanakan pada hari selasa tanggal
1 Mei 2007 pada pukul 16.00 sampai dengan pukul 17.00 di lapangan
sekitaran kolam kampus III Sanata Dharma. Subjek datang kemudian duduk
pada tempat yang telah disediakan, alat-alat yang digunakan telah tersedia di
atas meja kecil yang telah disediakan sebelumnya oleh peneliti. Peneliti
kemudian memberikan soal pertama yang berisi tentang materi luas bangun
datar gabungan antara 2 buah segitiga dan 2 buah persegi panjang.
24
Setelah subjek selesai mengerjakan soal yang diberikan oleh peneliti,
kemudian subjek dan peneliti melakukan wawancara tentang langkah-langkah
penyelesaian soal matematika materi luas bangun datar gabungan antara 2
buah segitiga dan 2 buah persegi panjang.
5.
Pertemuan II subjek Indah
Pertemuan kedua subjek Indah dilaksanakan pada hari kamis tanggal 3
Mei 2007 pada pukul 14.30 sampai dengan pukul 15.30 di lapangan sekitaran
kolam kampus III Sanata Dharma. Subjek datang kemudian duduk pada
tempat yang telah disediakan, alat-alat yang digunakan telah tersedia di atas
meja kecil yang telah disediakan sebelumnya oleh peneliti. Peneliti kemudian
memberikan soal pertama yang berisi tentang materi luas bangun datar
gabungan antara 4 buah segitiga dan sebuah jajar genjang.
Setelah subjek selesai mengerjakan soal yang diberikan oleh peneliti,
kemudian subjek dan peneliti melakukan wawancara tentang langkah-langkah
penyelesaian soal matematika materi luas bangun datar gabungan antara 4
buah segitiga dan sebuah jajar genjang.
6.
Pertemuan III subjek Indah
Pertemuan ketiga subjek Indah dilaksanakan pada hari sabtu tanggal 5
Mei 2007 pada pukul 15.30 sampai dengan pukul 16.00 di lapangan sekitaran
kolam kampus III Sanata Dharma. Subjek datang kemudian duduk pada
tempat yang telah disediakan, alat-alat yang digunakan telah tersedia di atas
meja kecil yang telah disediakan sebelumnya oleh peneliti. Peneliti kemudian
25
memberikan soal pertama yang berisi tentang materi luas bangun datar
gabungan antara 4 buah segitiga dan 3 buah persegi panjang.
Setelah subjek selesai mengerjakan soal yang diberikan oleh peneliti,
kemudian subjek dan peneliti melakukan wawancara tentang langkah-langkah
penyelesaian soal matematika materi luas bangun datar gabungan antara 4
buah segitiga dan 3 buah persegi panjang.
B.
Analisis Data
Setelah selesai melakukan penelitian yang berlangsung sebanyak tiga kali,
peneliti mendapatkan data-data yang diperlukan dan mulai melakukan proses
analisis data. Proses analisis data dilaksanakan melalui transkripsi, penentuan
topik-topik data, dan penentuan kategori-kategori data.
1.
Transkripsi
Proses pembuatan transkrip dilaksanakan oleh peneliti sendiri. Dengan
melihat hasil rekaman pada setiap berlangsungnya penelitian, peneliti
membuat salinan dalam bentuk tertulis yang berisi semua hal yang dilakukan
oleh subjek serta keadaan saat itu seperti terdapat pada hasil rekaman. Proses
ini dilakukan berulang-ulang sampai peneliti merasa yakin bahwa data yang
yang diperlukan telah termuat dalam transkrip. Hasil transkripsi selama tiga
pertemuan dapat dilihat pada lampiran 1 pada halaman 98 dan lampiran 2 pada
halaman 129.
26
2.
Penentuan Topik-topik data
Topik-topik data merupakan kandungan makna yang berkaitan, yang
mengandung makna yang diteliti. Dari interpretasi data pada transkrip,
selanjutnya dianalisis sehingga mendapatkan suatu topik data. Topik-topik
data berkaitan dengan proses metakognitif yang dialami oleh subjek selama
menyelesaikan soal luas bangun datar gabungan.
Kegiatan metakognitif merupakan kegiatan murid melihat kembali
kegiatan perencanaan pemecahan soal, memantau langkah-langkah pemecahan
soal, dan mengevaluasi hasil pemecahan soal. Adapun topik-topik data
kegiatan metakognitif tersebut ditampilkan pada tabel 4.1, 4.2 dan 4.3
27
Tabel 4.1 Topik-Topik Data Kegiatan Metakognitif yang Dilakukan oleh Subjek untuk Soal I
Soal : I
Tentukan luas wilayah yang diarsir pada bangun datar di bawah ini.
Kegiatan Metakognitif
Kegiatan Metakognitif Oleh Subjek A
Kegiatan Metakognitif Oleh Subjek B
I-A-1
Subjek mengamati kembali kegiatan perhitungan yang telah ia lakukan; yaitu kegiatan perhitungan luas persegi panjang DEFG; luas persegi panjang ABCH; luas segitiga CDJ dan kegiatan perhitungan luas segitiga GHI.
[A/1.41] I-A-2
Subjek memperhatikan apa yang telah subjek tulis pada lembar jawaban;yaitu kegiatan perhitungan luas persegi panjang DEFG, persegi panjang ABCH, segitiga CDJ dan segitiga GHI; subjek membandingkan kembali angka-angka yang terdapat pada kegiatan perhitungan luas tersebut dengan angka-angka yang diketahui pada gambar bangun datar gabungan di soal.
[A/1.43-45] I-A-3
Subjek memeriksa kembali dengan membaca dan menunjuk setiap angka pada perghitungan luas segitiga GHI dan segitiga CDJ; subjek membandingkan angka-angka yang terdapat pada kegiatan perhitungan luas segitiga GHI dan segitiga CDJ dengan angka-angka yang diketahui pada gambar segitiga GHI dan segitiga CDJ yang
I-B-1
Setelah subjek selesai membaca soal; subjek kembali mengamati gambar pada soal dan subjek menunjuk beberapa bagian pada gambar bangun datar gabungan pada soal yaitu menunjuk ruas garis CI dan ruas garis CJ
[B/1.2-3] I-B-2
Subjek mengamati lembar jawaban yang berisi kegiatan perhitungan luas jajar genjang CJGI; subjek membaca tulisan-tulisan pada kegiatan perhitungan tersebut secara keseluruhan; subjek mengamati kembali kegiatan perhitungan luas jajar genjang CJGI tersebut
[B/1.7] I-B-3
Subjek menulis simbol luas dan tanda sama dengan pada kertas lembar jawaban; tetapi subjek berheti menulis dan kembali melihat gambar bangun datar gabungan yang terdapat pada soal
[B/1.22-24]
J
H G
F E
D C B A 2 cm 7 cm 2 cm
6 cm 10 cm
16 cm
6 cm 10 cm
16 cm
I
28
terdapat pada bangun datar gabungan di soal [A/1.46]
I-A-4
Subjek memeriksa kembali dengan membaca dan menunjuk setiap angka pada perghitungan luas persegi panjang DEFG; subjek membandingkan angka-angka yang terdapat pada kegiatan perhitungan luas persegi panjang tersebut dengan angka-angka yang diketahui pada persegi panjang DEFG yang terdapat pada bangun datar gabungan di soal.
[A/1.47-48] I-A-5
Subjek memeriksa kembali setiap angka pada perghitungan luas persegi panjang ABCH; subjek membandingkan angka-angka yang terdapat pada kegiatan perhitungan luas persegi panjang tersebut dengan angka-angka yang diketahui pada persegi panjang ABCH yang terdapat pada bangun datar gabungan di soal.
[A/1.49] I-A-6
Subjek memeriksa kembali dengan membaca dan menunjuk setiap angka pada perghitungan luas segitiga CDJ dan segitiga GHI; subjek membandingkan dengan menunjuk angka-angka yang terdapat pada kegiatan perhitungan luas segitiga CDJ dan segitiga GHI tersebut dan menunjuk angka-angka yang diketahui pada segitiga CDJ dan segitiga GHI yang terdapat pada bangun datar gabugan di soal.
[A/1.50-51] I-A-7
Setelah subjek selesai membaca kembali kegiatan perhitungan luas jajar genjang CJGI;subjek memperbaiki beberapa bagian pada kegiatan perhitugnan tersebut;yaitu mengganti tulisan angka 24 menjadi tulisan angka 42.
[A/1.52-58]
I-B-4
Subjek membaca dan mengucapkan tulisan yang yang terdapat pada soal; subjek mengungkapkan yang dipertanyakan pada soal adalah menentukan luas wilayah yang diarsir yaitu laus persegi panjang DEFG, persegi panjang ABCH,segitiga CDI dan segitiga GHI; kemudian subjek menunjuk bangun datar-bangun datar tersebut yang ada pada bangun datar gabungan di soal
[B/1.32-35] I-B-5
Subjek menyatakan bahwa ia lupa terhadap rumus luas bangun datar pada saat pertama membaca soal; Tetapi setelah subjek melihat beberapa bagian pada gambar; subjek teringat bahwa bila persegi panjang dibagi menjadi dua bagian sama besar akan menjadi dua buah segitiga; sehingga rumus luas segitiga adalah setengah kali alas kali tinggi.
[B/1.39] I-B-6
Subjek menjelaskan kembali kegiatan perhitungan luas jajar genjang;pecahan satu per dua diperoleh dari jajar genjang yang dibagi menjadi dua bagian yang sama; angka sepuluh diperoleh dari angka sepuluh pada ruas garis CI sebagai alasnya; sedangkan enam belas diperoleh dari angka enam belas yang terletak pada ruas garis DG sebagai tingginya.
[B/1.61-71] I-B-7
Subjek mengungkapkan bahwa ia juga melakukan kegiatan perhitungan luas seluruhnya sambil subjek menunjuk kegiatan perhitungan luas seluruhnya tersebut pada kertas lembar jawaban
[B/1.81-83] I-B-8
Subjek mengungkapkan bahwa ia menggunakan rumus yang sama dalam menentukan luas dua buah persegi panjang kecil dan tidak mungkin sama rumusnya dalam menentukan luas segitiga.
29
I-A-8
Setelah subjek selesai melakukan kegiatan perhitungan luas segitiga CDJ; subjek membaca kembali tulisan kegiatan perhitungan luas segitiga CDJ dan membandingkan angka-angka yang terdapat pada kegiatan perhitungan luas segitiga CDJ dengan angka-angka yang diketahui pada gambar segitiga CDJ pada gambar bangun datar gabungan di soal; subjek membandingkannya dengan menunjuk angka-angka tersebut.
[A/1.59] I-A-9
Subjek memeriksa kembali setiap angka pada perhitungan luas persegi panjang ABCH dan persegi panjang DEFG; subjek membandingkan angka-angka yang terdapat pada kegiatan perhitungan luas persegi panjang ABCH dan persegi panjang DEFG dengan angka-angka yang diketahui pada persegi panjang ABCH dan persegi panjang DEFG yang terdapat pada bangun datar gabungan di soal.
[A/1.60-63] I-A-10
Setelah subjek menunjuk beberapa angka yang terdapat pada kegiatan perhitungan luas persegi panjang DEFG dan persegi panjang ABCH; subjek melakukan perhitungan kembali operasi perkalian antara angka 16 dengan angka 2 dan angka 32 dengan angka 2.
[A/1.64] I-A-11
Subjek memeriksa kembali setiap angka pada perghitungan luas persegi panjang DEFG dan persegi panjang ABCH; subjek membandingkan angka-angka yang terdapat pada kegiatan perhitungan luas persegi panjang DEFG dan persegi panjang ABCH dengan angka-angka yang diketahui pada persegi panjang DEFG dan persegi panjang ABCH yang terdapat pada bangun datar gabungan di soal.
[A/1.66-68] I-A-12
Subjek melakukan perhitungan kembali pada kegiatan menentukan luas segitiga CDJ
[B/1.85-89] I-B-9
Subjek mengungkapkan bahwa tidak mungkin menggunakan rumus yang sama dalam menentukan luas persegi panjang dan luas segitiga, karena persegi panjang dan segitiga adalah dua buah bangun datar yang berbeda.
[B/1.91-93] I-B-10
Subjek mengungkapkan bahwa ada bagian yang subjek coret pada kegiatan menentukan luas jajar genjang CJGI; subjek mengungkapkan itu dilakukan untuk memudahkan kegiatan perkalian antara pecahan
2
1
dan 6, juga untuk menghemat waktu.
[B/1.157-159] I-B-11
Subjek mengungkapkan bila ia memulai mengerjakan dari luas segitiga CDJ telebih dahulu; itu tidak sesuai dengan kehendak subjek dan subjek meragukan kebenaran jawabannnya; subjek mengungkapkan bahwa ia merasa lebih mudah bila menghitung dari gambar segitiga GHI terlebih dahulu.
[B/1.185-189] I-B-12
Subjek mengungkapkan bahwa dalam menentukan luas daerah yang diarsir pada bangun datar gabungan di soal tadi subjek tidak melibatkan panjang ruas garis AB dan ruas garis EF, karena bila menggunakan ruas garis AB dan ruas garis EF hasil perhitungannya akan lebih besar dari yang telah subjek lakukan.
[B/1.311-313] I-B-13
Subjek mengungkapkan bahwa semula subjek telah menentukan luas masing-masing bangun datar yang diarsir; tetapi subjek tidak langsung menjumlahkannya; karena
30
dan segitiga GHI; yaitu pada kegiatan operasi perkalian antara angka 3 dengan angka 7 dan angka 21 dengan angka 2.
[A/1.69] I-A-13
Subjek memperbaiki kegiatan perhitungan luas segitiga CDJ dan segitiga GHI; yaitu subjek mengganti tulisan angka 24 menjadi angak 42 sebagai hasil dari kegiatan perhitungan luas segitiga GHI dan segitiga CDJ.
[A/1.70] I-A-14
Subjek memperbaiki kegiatan perhitungan luas jajar genjang CJGI;subjek mengganti angka 108 menjadi angka 106; kemudian dilanjutkan dengan melakukan kegiatan pengurangan antara angka 176 dan angka 106 yang hasilnya adalah 70.
[A/1.71-75] I-A-15
Subjek mengungkapkan bahwa telah banyak melakukan kesalahan selama kegiatan penyelesaian soal, salah satunya adalah salah menafsirkan terhadap apa yang dipertanyakan pada soal, sehingga subjek banyak melakukan perhitungan ulang terhadap apa yang telah subjek tulis pada kertas lembar jawaban.
[A/1.84-88] I-A-16
Subjek mengungkapkan; setelah ia selesai mengerjakan soal; ada bagian yang ia perbaiki. Karena menurut subjek bagian tersebut ada yang salah; subjek merasa kurang teliti dalam menulisnya.
[A/1.166-172] I-A-17
Subjek mengungkapkan bahwa ia masih kurang teliti dalam menyelesaikan soal; kurang telitinya terletak pada saat subjek pertama membaca soal; subjek mengira gambar yang diarsir adalah bangun datar jajar genjang.
[A/1.253 –257]
akan menemui kesulitan dalam menentukan luas wilayah yang diarsir. [B/1.341-345]
I-B-14
Subjek mengungkapkan bahwa bila semula subjek menentukan luas persegi panjang ABEF terlebih dahulu, maka tidak akan memperoleh penyelesaian luas daerah yang diarsir, subjek mengungkapkan bahwa telah yakin dengan kebenaran jawaban bila dijumlahkan luas persegi panjang ABCH, persegi panjang DEFG, segitiga CDJ dan segitiga GHI akan memperoleh jawaban yang benar.
[B/1.347-349]
31
Keterangan:
A/M.N : Menunjukkan baris ke-N dalam transkrip wawancara berdasarkan tugas ke-M oleh subjek A
B/M.N : Menunjukkan baris ke-N dalam transkrip wawancara berdasarkan tugas ke-M oleh subjek B
32
Tabel 4.2 Topik-Topik Data Kegiatan Metakognitif yang Dilakukan oleh Subjek untuk Soal II
Soal : II
Tentukan luas wilayah bangun datar di bawah ini.
Kegiatan Metakognitif
Kegiatan Metakognitif oleh Subjek A
Kegiatan Metakognitif oleh Subjek B
E
II-A-1
Pada kertas lembar jawaban, subjek menuliskan tanda sama dengan, menggambar sebuah belah ketupat dan menuliskan rumus luas belah ketupat; subjek terhenti sejenak untuk kembali melihat gambar bangun datar gabungan pada soal; subjek menunjuk segitiga EFG, segitiga DEF, segitiga AFG dan segitiga ADG kemudian subjek menentukan luas belah ketupat ADEF.
[A/2.7-8] II-A-2
Subjek mengungkapkan bahwa panjang ruas garis AG adalah sama dengan panjang ruas garis EG; maka panjang AG adalah 4 cm sehingga panjang AE adalah 8 cm; panjang DG adalah sama dengan panjang FG; maka panjang FG adalah 3 cm sehingga DF adalah 6 cm; subjek mengungkapkan dengan demikian telah diketahui unsur – unsur dalam menentukan luas belah ketupat dan jajar genjang; subjek terlihat menunjuk ruas garis AG, ruas garis EG, ruas garis AE, ruas garis DG, ruas garis FG dan ruas garis DF
[A/2.146-150] II-A-3
Subjek mengungkapkan setelah ia melihat-lihat kembali dan meneliti hasil II-B-1
Setelah subjek menggambar sebuah jajar genjang dan menulis rumus luas jajar genjang pada kertas lembar jawaban, subjek kembali memperhatikan gambar bangun datar gabungan pada soal; subjek menulis tanda sama dengan setelah tulisan rumus luas jajar genjang, subjek kembali terhenti untuk memperhatikan gambar bangun datar gabungan pada soal.
[B/2.6] II-B-2
Terlihat subjek melakukan suatu kegiatan perhitungan pada beberapa angka tertentu pada kertas lembar jawaban, tetapi terlihat subjek mencoretnya.
[B/2.7] II-B-3
Setelah subjek selesai menentukan luas jajar genjang ABCD, subjek kembali memperhatikan gambar bangun datar gabungan pada soal.
[B/2.12] II-B-4
Subjek mengungkapkan tentang suatu operasi perkalian antara angka 4 dan angka 3
3 cm 5 cm
9 cm
B A
C F
4 cm D G
33
pekerjaannya; maka ia dapat mengetahui adanya cara penyelesaian lain selain cara penyelesaian yang telah subjek lakukan.
[A/2.162-166] II-A-4
Subjek mengamati gambar bangun datar gabungan pada soal kemudian subjek mengungkapkan bahwa subjek kembali menemukan cara penyelesaian yang baru, selain cara penyelesaian yang telah subjek lakukan sebelumnya.
[A/2.174-176] II-A-5
Subjek mengamati gambar bangun datar gabungan pada lembar soal; subjek membandingkan setiap angka pada kegiatan menentukan luas trapesium ABCG dengan angka-angka yang diketahui pada trapesium ABCG pada gambar bangun datar gabungan di soal.
[A/2.210-218] II-A-6
Subjek mengungkapkan bila diberikan soal tentang luas suatu bangun datar gabungan; maka subjek akan melihat gambarnya terlebih dahulu; menentukan panjang sisi-sisinnya; menentukan rumusnya; kemudian dikalikan menurut rumusnya; Luas dari bangun datar gabungan tersebut adalah hasil dari kegiatan perkalian yang telah dilakukan.
[A/2.296-302]
yang hasilnya adalah 12; subjek menggambar sebuah jajar genjang, tetapi subjek mengungkapkan gambar tersebut bukanlah gambar yang subjek maksudkan, kemudian subjek menuliskan kata luas dan menggambar sebuah belah ketupat. [B/2.14-15]
II-B-5
Subjek mengungkapkan luas belah ketupat ADEF adalah 36 ditambah 36; subjek kembali melihat gambar bangun datar gabungan pada soal; subjek mencoret tulisan angka 36, tanda operasi penjumlahan dan tulisan angka 36 pada kegiatan menentukan luas belah ketupat ADEF.
[B/2.16-17] II-B-6
Subjek mengungkapkan suatu operasi perkalian sambil menuliskannya pada kertas lembar jawaban, yaitu 3 dikali 4; subjek kembali memperhatikan gambar bangun datar gabungan pada soal.
[B/2.17-18] II-B-7
Subjek menyatakan bahwa pada mulanya ia melihat belah ketupat ADEF adalah sebuah layang-layang, tetapi setelah mengamati gambar kembali, subjek mengungkapkan bahwa gambar tersebut adalah gambar sebuah belah ketupat.
[B/2.30-34] II-B-8
Subjek mengungkapkan setelah subjek memperoleh hasil 60 cm2 sebagai luas bangun
datar gabungan pada soal, subjek melihat gambar kembali dan menyesuaikan antara rumus dan gambar.
[B/2.64] II-B-9
Subjek mengungkapkan bahwa gambar yang telah subjek coret pada kertas lembar jawaban adalah gambar yang keliru; karena subjek telah mengggambar sebuah jajar genjang dan gambar yang telah subjek coret adalah sebuah jajar genjang; subjek lupa
34
kalau telah menggambar jajar genjang; tetapi subjek memperbaikinya. [B/2.76-84]
II-B-10
Subjek mengungkapkan bahwa pada mulanya subjek menganggap gambar bangun datar ADEF adalah gambar sebuah belah ketupat, tetapi setelah subjek mengamati gambar bangun datar gabungan pada soal kembali, subjek mengungkapkan gambar tersebut adalah gambar sebuah layang-layang.
[B/2.110] II-B-11
Subjek mengungkapkan yang subjek coret pada kegiatan menentukan luas belah ketupat ADEF adalah tulisan angka 36 ditambah 36; angka 36 yang berasal dari perkalian 9 dan 4; subjek mencoretnya karena kegiatan tersebut adalah kegiatan yang salah.
[B/2.128-130]
Keterangan:
A/M.N : Menunjukkan baris ke-N dalam transkrip wawancara berdasarkan tugas ke-M oleh subjek A
B/M.N : Menunjukkan baris ke-N dalam transkrip wawancara berdasarkan tugas ke-M oleh subjek B
35
Tabel 4.3 Topik-Topik Data Kegiatan Metakognitif yang Dilakukan oleh Subjek untuk Soal III
Soal : III
Tentukan luas wilayah yang diarsir bangun datar di bawah ini.
Kegiatan Metakognitif
Kegiatan Metakognitif oleh Subjek A
Kegiatan Metakognitif oleh Subjek B
III-A-1
Pada kertas lembar jawaban, subjek menuliskan kata “luas”, tetapi subjek terhenti untuk melihat kembali soal, kemudian subjek melanjutkan menulis kalimat “bangun datar yang diarsir ialah” pada kertas lembar jawaban.
[A/3.4-6] III-A-2
Subjek menggambar sebuah bangun datar segitiga pada kertas lembar jawaban, subjek berhenti menulis dan kembali melihat gambar bangun datar gabungan pada soal; subjek menunjuk ruas garis AH, kemudian subjek menuliskan huruf A, menulis tanda sama dengan dan menulis operasi penjumlahan tiga buah angka 5 dan juga menuliskan jumlahnya adalah 15 pada kertas lembar jawaban.
[A/3.7-9] III-A-3
Pada kertas lembar jawaban, subjek menulis huruf T dan menulis tanda sama dengan; subjek berhenti menulis dan kembali melihat gambar bangun datar gabungan pada soal; subjek menunjuk sudut CDE; subjek menuliskan operasi penjumlahan antar tiga buah angka 3 dan juga menuliskan hasilnya adalah 9 pada kertas lembar jawaban. [A/3.10-12]
III-B-1
Subjek memutar kertas lembar pertama 900 ke arah kiri; terlihat subjek mengamati
gambar pada soal; subjek kembali memutar kertas lembar pertama 900 ke arah kanan;
sehingga kertas lembar pertama kembali ke posisi semula [B/3.9-10]
III-B-2
Subjek mencoret tulisan pecahan satu per dua; tanda operasi perkalian; angka 9 dan tanda operasi perkalian pada kegiatan menentukan luas segitiga ADG, kemudian subjek kembali mengamati gambar bangun datar gabungan pada soal
[B/3.15-16] III-B-3
Subjek mengungkapkan kalimat “luas seluruhnya adalah”,tetapi subjek kembali melihat gambar bangun datar gabungan pada soal.
[B/3.17] III-B-4
Subjek melakukan penjumlahan kebawah antara bilangan 22, 5 dan 27. subjek melakukan kesalahan menulis yaitu menulis 27, 5 yang seharusnya ia tulis hanya 27. terlihat subjek mencoret pecahan satu perdua tersebut.
[B/3.38]
F
E
5 cm 5 cm 5 cm
A K J I G D C B 3 cm 3 cm 3 cm H
36
III-A-4
Pada kertas lembar jawaban, subjek menuliskan pecahan
2
1
, kemudian subjek berhenti menulis untuk kembali melihat gambar banguin datar gabungan pada soal; subjek memutar 1800 kertas lembar pertama sehingga gambar bangun datar
gabungan pada soal terlihat tebalik, subjek mengamati gambar tersebut, subjek menunjuk angka 3 pada ruas garis AB, ruas garis BC dan ruas garis CD; subjek memutar kembali kertas lembar pertama 1800 ke arah kanan; subjek menulis tanda
operasi perkalian setelah tulisan pecahan
2
1
, subjek kembali melihat gambar bangun datar gabungan pada soal, kemudian subjek operasi perkalian antara angka 15 dan angka 9 setelah tulisan tanda operasi perkalian pada kertas lembar jawaban.
[A/3.13-19] III-A-5
Subjek mengucapkan kata “eh” setelah subjek secara tidak sengaja membuat ruas garis pendek pada gambar bangun datar gabungan di soal.
[A/3.28] III-A-6
Subjek kembali melihat gambar bangun datar gabungan pada soal; subjek menentukan luas segitiga ABI, subjek menentukan luas segitiga ABI dengan alasnya adalah 5 cm dan tingginya adalah 3 cm; kemudian subjek terhenti sejenak memperhatikan apa yang baru saja ia tulis pada kertas lembar jawaban.
[A/3.33-35] III-A-7
Subjek mengungkapkan bahwa mengetahui panjang dan lebar suatu bangun datar persegi panjang sangat penting dalam menentukan luas persegi panjang tersebut. [A/3.137-139]
III-A-8
Subjek mengungkapkan bahwa bila subjek melanjutkan salah satu coretan pada III-B-5
Subjek mengungkapkan tidak merasa kebingungan dalam menyelesaikan soal dan dapat menentukan langkah-langkah penyelesaian soal subjek mengungkapkan pernah mempelajari soal seperti ini sebelumnya.
[B/3.53-55] III-B-6
Subjek mengungkapkan; ketika ia melihat soal; subjek dapat menyelesaikan soal tetapi ada bagian-bagian tertentu yang subjek merasa bingung.
[B/3.57-59] III-B-7
Subjek mengungkapkan bahwa segitiga FGK adalah segitiga 1; segitiga IJK adalah segitiga 2 dan segitiga ABI adalah 3; subjek menyatakan segitiga 1; 2 dan 3 memiliki luas yang sama karena memiliki lebar dan tinggi yang sama.
[B/3.69] III-B-8
Subjek mengungkapkan bahwa subjek menuliskan kegiatan menentukan luas segitiga ABI tidak berdekatan dengan kegiatan menentukan luas segitiga FGK dan segitiga IJK karena nantinya khawatir tidak cukup tempatnya untuk mennyelesaikan kegiatan menentukan luas segitiga ABI tersebut.
[B/3.73-75] III-B-9
Subjek mengungkapkan bila menggunakan hubungan sudut siku-siku dan persegi panjang akan mempersulit dalam menyelesaikan soal. Subjek menyatakan lambang siku – siku tidak terpengaruh dalam menyelesaikan soal.
[B/3.153] III-B-10
Subjek mengungkapkan; dalam menentukan jumlah luas segitiga FGK, segitiga IJK dan segitiga ABI akan sama hasilnya bila hanya menentukan salah satu segitiga saja; kemudian dikalikan dengan 3 karena ada 3 buah segitiga kecil.
37
kertas lembar jawaban; subjek memeperkirakan tidak cukup tempat bagi kegiatan perhitungan tersebut; yaitu pada lembar jawaban.
[A/3.173] III-A-9
Subjek menulis sesuatu pada kertas lembar jawaban, tetapi kemudian mencoretnya; kemudian subjek menuliskan rumus luas persegi panjang; dan sebuah gambar persegi panjang pada kertas lembar jawaban.
[A/3.189-193]
[B/3.249]
Keterangan:
A/M.N : Menunjukkan baris ke-N dalam transkrip wawancara berdasarkan tugas ke-M oleh subjek A
B/M.N : Menunjukkan baris ke-N dalam transkrip wawancara berdasarkan tugas ke-M oleh subjek B
38
3.
Penentuan Kategori-kategori Data
Berdasarkan topik-topik data yang telah dipaparkan di atas, proses analisis
selanjutnya adalah menentukan kategori-kategori data yang merupakan gagasan
yang mewakili makna yang sama dalam sekelompok topik data. Kategori-kategori
data diperoleh dari membandingkan topik-topik data satu sama lain sehingga
menghasilkan suatu kategori-kategori data. Adapun kategori-kategori data
tersebut ditampilkan pada tabel 4.4 dan tabel 4.5.
3.1
Kegiatan Metakognitif pada Subjek Mawar
Berikut ini adalah kategori dan sub-kategori data kegiatan metakognitif
yang dilakukan oleh subjek mawar dalam memecahkan soal-soal matematika pada
materi luas bangun datar gabungan.
1.
Memeriksa kembali langkah-langkah penyelesaian soal
Pada kategori ini, subjek Mawar memeriksa kembali langkah penyelesaian
soal yang telah dilakukan sebelumnya. Sub-kategori dari kategori data ini adalah
sebagai berikut:
a.
Subjek Mawar melakukan kegiatan memeriksa kembali langkah penyelesaian
soal dalam perhitungan luas persegi panjang DEFG, persegi panjang ABCH,
segitiga CDJ dan segitiga GHI (meliputi I.A 1-2,3,4,5,
6,7,8,9,10,11,12,13-14).
Kegiatan ini dapat dibagi lagi menjadi 3 sub kategori, yaitu
1.
Memeriksa kembali langkah penyelesaian yang Berkaitan dengan
membandingkan gambar persegi panjang DEFG, persegi panjang ABCH,
39
segitiga CDJ dan segitiga GHI pada gambar bangun datar gabungan di
soal (meliputi I.A 1-2,3,4,5,6,8,9,11)
2.
Memeriksa kembali langkah penyelesaian yang ber