• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kegiatan metakognitif yang dilakukan oleh murid kelas VI sekolah dasar dalam memecahkan soal-soal matematika pada materi luas bangun datar gabungan - USD Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Kegiatan metakognitif yang dilakukan oleh murid kelas VI sekolah dasar dalam memecahkan soal-soal matematika pada materi luas bangun datar gabungan - USD Repository"

Copied!
210
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

KEGIATAN METAKOGNITIF YANG DILAKUKAN

OLEH MURID KELAS VI SEKOLAH DASAR

DALAM MEMECAHKAN SOAL-SOAL MATEMATIKA

PADA MATERI LUAS BANGUN DATAR GABUNGAN

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program studi Pendidikan Matematika

OLEH :

NAMA : BAMBANG PRIONO

NIM : 021414006

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2008

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

HALAMAN PERSEMBAHAN

{1} Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhan-mu yang menciptakan,

{2} Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.

{3}Bacalah, dan Tuhan-mulah Yang Maha Pemurah,

{4} yang mengajar (Manusia) dengan perantaraan kalam.

{5} Dia mengajarkan kepada Manusia apa yang tidak diketahuinya

[Al-‘Alaq: 1-5]

Skripsi ini kupersembahkan kepada:

ALLAH SWT Yang Maha Mengetahui atas segala

sesuatu

Bapak dan Ibu yang cinta dan kasihnya tiada henti

mengalir

Kakak dan adikku

Prodi Pendidikan Matematika Universitas Sanata

Dharma

Seluruh sahabat

(7)

ABSTRAK

Bambang, 2008.

Kegiatan metakognitif yang dilakukan oleh murid kelas VI

sekolah dasar dalam memecahkan soal-soal matematika pada materi luas bangun

datar gabungan

. Skripsi, Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta

Penelitian dalam skripsi ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana

kegiatan metakognitif yang dilakukan oleh murid kelas VI sekolah dasar dalam

memecahkan soal-soal matematika pada materi luas bangun datar gabungan.

Penelitian ini tergolong dalam penelitian deskriptif kualitatif. Subjek

penelitian adalah dua orang murid kelas VI SD Timbul Rejo, dimana kedua murid

tersebut adalah murid wanita. Data dikumpulkan melalui wawancara berdasarkan

tugas selama enam kali pertemuan dimana masing-masing subjek mengikuti tiga

pertemuan.Data yang diperoleh dianalisis dengan langkah-langkah (

i

) transkripsi, (

ii

)

penentuan topik-topik data, (

iii

) penentuan kategori-kategori data, dan (

iv

) penarikan

kesimpulan.

Hasil penelitian ini menunjukkan bagaimana kegiatan metakognitif yang

dilakukan oleh murid kelas VI Sekolah Dasar selama menyelesaikan soal-soal

matematika pada materi luas bangun datar gabungan. Kegiatan metakognitif tersebut

ditunjukkan oleh subjek dengan cara (

i

) Memeriksa kembali langkah-langkah

penyelesaian soal, (

ii

) Kembali memperhatikan gambar bangun datar gabungan, (

iii

)

Mengungkapkan beberapa kesalahan yang telah dilakukan sebelumnya, dan (

iv

)

Mengungkapkan batas kemampuan yang dimiliki.

Kata-kata kunci : Kegiatan metakognitif, luas bangun datar gabungan.

(8)

ABSTRACT

Bambang, 2008.

The metacognitive activity which occurs on students of the

sixth grade elementary student in solving mathematics questions on the consist

of rigid form unity wide

. Thesis, Mathematics Education Study Program,

Faculty of Teacher Training and Education, Sanata Dharma University,

Yogyakarta.

The research aims to seek out how metacognitive activity of sixth grade

elementary students experience in solving mathematics questions on the consist of

rigid form unity wide.

This research is a qualitative-descriptive research. The subjects of the

research are two students in class VI SD Timbul Rejo where all the subjects are

female students. Data were collected during six interviews based on some

exercises where each subject joined only three meetings. The data analysis was

done with the following steps (

i

) transcription, (

ii

) determination of data topics,

(

iii

) determination of data category, and (

iv

) conclusion.

The result of this research shows how metacognitive activity of sixth grade

elementary students experience in solving mathematics questions on the consist of

rigid form unity wide. Subjeks show the metakognitive activity by (

i

) re-checking

the questions solving steps, (

ii

) re-paying attention on the consist of rigid form

unity wide, (

iii

) revealing some mistake which have been done, (i

v

) revealing the

ability limit which is owned.

Key words: Metacognitive activity, rigid form unity wide.

(9)

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat ALLAH SWT yang telah menganugrahi manusia

akal pikiran yang dapat membawa kahidupan manusia ke alam yang berilmu

pengetahuan. Shalawat beriring salam kepada junjungan Nabi Besar Muhammad

SAW yang telah mengajarkan manusia untuk hidup secara madani, hidup saling

bertoleransi antar makhluk ciptaan Allah SWT. Penulis sangat merasakan salah

satu anugrah Allah SWT berupa ilmu pengetahuan sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi berjudul “Kegiatan metakognitif yang dialami oleh murid

kelas VI Sekolah Dasar dalam memecahkan soal-soal matematika pada materi

luas bangun datar gabungan”.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan selesai tanpa adanya

kebaikan, bantuan dan dukungan baik secara material maupun spiritual dari

berbagai pihak. Kebaikan, perhatian, bantuan dan dukungan tersebut senantiasa

hadir dalam kehidupan penulis terutama saat menjalani perkuliahan di Universitas

Sanata Dharma, oleh karena itu perkenankan penulis menyampaikan terima kasih

kepada:

1.

Bapak Dr. St. Suwarsono selaku ketua Prodi Pendidikan Matematika dan

dosen penguji, atas saran dan masukannya dalam menyelesaikan skripsi ini.

2.

Bapak Dr. Susento M. S., selaku dosen pembimbing yang telah berkenan

meluangkan waktu memberikan pengarahan, dan dengan penuh sabar

membimbing penulis dalam menyusun skripsi ini.

3.

Bapak, selaku dosen penguji yang telah memberikan saran dan masukan bagi

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

4.

Ibu D. Novi Handayani, S. Pd., selaku Dosen Pembimbing Akademik, yang

telah memberikan bimbingan selama studi dan menjadi teman dalam

menjalani suka dan duka selama perkuliahan.

(10)

5.

Ibu Nimas Eki, Psi. terima kasih atas saran dan kritiknya terhadap penulis

dalam memulai skripsi.

6.

Bapak Sunarjo dan Bapak Sugeng, selaku staf Sekretariat JPMIPA atas

bantuan dan kerjasamanya dalam melayani kepentingan mahasiswa.

7.

Sahabatku Budi, Lian, Gugun, Yuni, Diana, Cordelia, Maria, terima kasih atas

bantuannya selama pengambilan data.

8.

Seluruh keluarga besar IKMIP (Ikatan Keluarga Mahasiswa Islam Paingan),

teman-teman Pendidikan Matematika angkatan 2002 dan semua pihak yang

telah bersedia membantu penulis yang tidak dapat penulis sebutkan satu

persatu.

Semoga Allah SWT memberikan rahmat yang melimpah kepada pihak

yang telah membantu selesainya skripsi ini.

Penulis telah berusaha dengan semaksimal mungkin dalam penyusunan

skripsi ini, namun penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna dan

memiliki banyak kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan

saran dari pembaca yang bersifat membangun demi perbaikan skripsi ini.

Yogyakarta, 13 Maret 2008

Penulis

(11)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ...

i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ...

ii

HALAMAN PENGESAHAN ...

iii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...

iv

PERNYATAAN PERSETUJUAN ...

v

HALAMAN PERSEMBAHAN ...

vi

ABSTRAK ...

vii

ABSTRACT

...

viii

KATA PENGANTAR ...

ix

DAFTAR ISI ...

xi

DAFTAR TABEL ...

xiv

DAFTAR GAMBAR ...

xv

DAFTAR LAMPIRAN ...

xvi

BAB I. PENDAHULUAN ...

1

A.

Latar belakang

...

1

B.

Perumusan Masalah

... 4

C.

Tujuan Penelitian

... 5

D.

Pembatasan Istilah

... 5

E.

Manfaat Penelitian

... 6

F.

Keterbatasan Penelitian

...

7

(12)

BAB II. LANDASAN TEORI ...

9

A.

Kegiatan Metakognitif

... 9

B.

Luas Bangun Datar Gabungan

... 11

1.

Persegi Panjang

... 12

2.

Segitiga

... 13

3.

Jajar Genjang

... 14

BAB III. METODE PENELITIAN ...

16

A.

Jenis Penelititan

... 16

B.

Subjek Penelitian

... 16

C.

Metode Pengumpulan Data

...

18

D.

Prosedur Pelaksanaan Penelitian

... 18

E.

Metode Analisis Data

...

19

BAB IV. ANALISIS DATA ...

21

A.

Pelaksanaan Penelitian

... 21

B.

Analisis Data

...

25

1.

Transkripsi

... 25

2.

Penentuan Topik-Topik data

...

26

3.

Penentuan Kategori-Kategori Data

... 38

(13)

BAB V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...

57

A.

Hasil Penelitian

... 57

B.

Pembahasan

... 78

BAB VI. PENUTUP ...

93

A.

Kesimpulan

... 93

B.

Saran

... 96

DAFTAR PUSTAKA ...

98

LAMPIRAN

(14)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Standar kompetensi Geometri dan Pengukuran ...

11

Tabel 4.1 Topik – Topik Data Kegiatan Metakognitif

yang Dilakukan oleh Subjek untuk Soal I ...

27

Tabel 4.2 Topik – Topik Data Kegiatan Metakognitif

yang Dilakukan oleh Subjek untuk Soal II ...

32

Tabel 4.3 Topik – Topik Data Kegiatan Metakognitif

yang Dilakukan oleh Subjek untuk Soal III ...

35

Tabel 4.4 Kategori dan Subkategori Data

Kegiatan Metakognitif oleh Subjek Mawar ...

42

Tabel 4.5 Kategori dan Subkategori Data

Kegiatan Metakognitif oleh Subjek Indah ...

51

(15)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1. kategori dan sub kategori data

kegiatan metakognitif oleh subjek Mawar ...

44

Gambar 4.2.a. kategori dan sub kategori data

kegiatan metakognitif oleh subjek Indah ...

54

Gambar 4.2.b. kategori dan sub kategori data

kegiatan metakognitif oleh subjek Indah ...

55

(16)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Tanskripsi subjek Mawar ...

100

Transkrip subjek Mawar pertemuan I ...

101

Transkrip subjek Mawar pertemuan II ...

115

Transkrip subjek Mawar pertemuan III ...

130

Lampiran 2 Tanskripsi subjek Indah ...

141

Transkrip subjek Indah pertemuan I ...

142

Transkrip subjek Indah pertemuan II ...

159

Transkrip subjek Indah pertemuan III ...

166

Lampiran 3 Soal – soal penelitian ...

177

Soal pertemuan I ...

178

Soal pertemuan II ...

179

Soal pertemuan III ...

180

Lampiran 4 Lembar jawaban subjek Mawar ...

181

Lembar jawaban subjek Mawar pertemuan I ...

182

Lembar jawaban subjek Mawar pertemuan II ...

184

Lembar jawaban subjek Mawar pertemuan III ...

186

Lampiran 5 Lembar jawaban subjek Indah ...

188

Lembar jawaban subjek Indah pertemuan I ...

189

Lembar jawaban subjek Indah pertemuan II ...

191

Lembar jawaban subjek Indah pertemuan III ...

193

(17)

BAB I

PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang

Kegiatan metakognitif merupakan suatu kegiatan yang dilakukan

seseorang untuk melihat kembali kegiatan kognitifnya yang telah lalu, secara

umum kegiatan metakognitif merupakan kegiatan kognitif yang dilakukan

seseorang terhadap kegiatan kognitifnya sendiri.

Menurut Wahl, berpikir metakognitif memastikan bahwa murid akan

mampu menyusun makna informasi. Agar hal ini tercapai, murid harus mampu

berpikir tentang kegiatan berpikir yang dimilikinya, mengidentifikasi

strategi-strategi belajar yang baik dan secara sadar mengarahkan bagaimana mereka

belajar. O’Malley melihat bahwa murid tanpa pendekatan metakognitif pada

dasarnya adalah murid tanpa pengarahan dan kemampuan untuk memperhatikan

kemajuan, ketercapaian, dan pengarahan pembelajaran di masa depan

(Muisman.2003: 7).

Di dalam pembelajaran matematika, kegiatan metakognitif juga diperlukan

oleh murid sebagai orang yang harus berperan aktif dalam mempelajari

matematika. Karena dengan melakukan kegiatan metakognitif, murid akan

memiliki kepercayaan bahwa murid merasa mampu mempelajari matematika

dengan baik, dapat membuat penilaian yang akurat tentang mengapa mereka

berhasil di dalam pembelajaran, bisa memperkirakan faktor-faktor yang

menyebabkan kegagalan di dalam pembelajaran, dapat memilih strategi belajar

(18)

2

yang baik, membuat penyesuaian strategi-strategi kognitif yang sedang digunakan

apabila diperlukan, secara sadar meminta bimbingan dari teman atau guru,

meluangkan waktunya untuk berpikir, dan beranggapan bahwa dirinya adalah

murid dan pemikir yang harus terus berkembang. Makin baik murid melakukan

kegiatan metakognitif, diharapkan makin baik pula hasil belajarnya.

Bagi murid sekolah dasar, kegiatan metakognitif juga telah dapat

dilakukan oleh mereka. Tetapi hanya terkadang murid tersebut belum menyadari

bahwa telah melakukan kegiatan metakognitif, ini dikarenakan murid sekolah

dasar masih memiliki kemampuan kegiatan berpikir yang rendah bila

dibandingkan dengan orang dewasa. Di dalam mempelajari matematika, murid

sekolah dasar dituntut untuk bisa memecahkan masalah-masalah yang ada dalam

soal matematika, karena itu penting bagi mereka dalam mempersiapkan

pengetahuan yang dimiliki dalam mempelajari matematika pada tahap

selanjutnya.

Murid sekolah dasar merasa mudah mempelajari matematika dengan

materi matematika yang masih berkaitan erat dengan kehidupan sehari-hari murid,

salah satu materi tersebut adalah tentang geometri, karena benda-benda yang ada

pada sekeliling murid seluruhnya benda-benda yang berbentuk geometri. Selain

itu, bagi murid sekolah dasar, dapat dengan mudah mempelajari materi geometri

pada matematika karena murid masih dapat membayangkan benda-benda

geometri tersebut. Salah satu materi khusus dalam geometri adalah menentukan

luas bangun datar. Dalam menentukan laus bangun datar, murid dituntut untuk

dapat membayangkan gambar yang ada pada soal dengan benda yang mirip pada

(19)

3

benda-benda sekeliling murid, ini dirasa mudah untuk dapat menyelesaikan

soal-soal matematika tersebut.

Pada materi luas bangun datar gabungan, murid dituntut untuk

menggunakan pengetahuan yang dimiliki tentang luas bangun datar, karena

bangun datar gabungan merupakan gabungan dari beberapa bangun datar yang

telah dikenal oleh murid, sehingga murid dapat menggunakan pengetahuannya

tentang luas bangun datar untuk dapat menyelesaikan soal luas bangun datar

gabungan.

Banyak masalah dapat dijumpai dalam menyelesaikan suatu persoalan

matematika yang dilakukan oleh seseorang, apakah kurang teliti, tidak sesuai

dengan penyelesaian sebenarnya, buntu dan lain sebagainya. Untuk mengetahui

mengapa hal tersebut dapat terjadi, maka seseorang tersebut di ajak untuk melihat

kembali apa yang telah ia kerjakan dan apa yang telah ia pikirkan selama

menyelesaikan masalah matematika tersebut. Dalam proses melihat kembali atau

memikirkan kembali apa yang telah dikerjakan dan apa yang telah dipikirkan

selama proses penyelesaian suatu pekerjaan tadi, ada tuntutan untuk memeriksa

apa yang telah dikerjakan dan apa yang telah terpikirkan mulai dari langkah awal

sampai akhir apa yang telah dikerjakan, selama proses ini akan dilihat apakah ada

yang salah dalam langkah pengerjaan, salah tulis lambang bilangan, salah

penggunaan tanda baca, salah dalam melakukan operasi bilangan dan lain

sebagainya.

Dalam penyelesaian masalah matematika yang tidak mengalami

hambatanpun, seseorang yang mengerjakan penyelesaian tersebut dituntut untuk

(20)

4

memikirkan kembali apa yang telah ia kerjakan, dilihat kembali apakah masih

terdapat kesalahan atau tidak, ia akan melihat lagi kesempurnaan hasil pekerjaan

masalah matematika yang baru saja dikerjakan. Ini akan menambah keyakinan

akan kebenaran hasil dari suatu proses pengerjaan suatu pekerjaan tertentu.

Aktivitas berpikir untuk meninjau kembali proses berpikir selama

mengerjakan suatu pekerjaan merupakan suatu hal yang terkadang jarang

dilakukan oleh seseorang, terkadang seseorang akan berhenti berpikir atau malas

berpikir lagi bila ia telah mendapatkan penyelesaian dari suatu masalah

matematika, tanpa ia melakukan aktivitas berpikir kembali apa yang telah ia

pikirkan selama menyelesaikan suatu masalah.

Dari paparan yang telah diuraikan di atas, peneliti merasa tertarik untuk

meneliti tentang “kegiatan metakognitif yang dilakukan oleh murid sekolah dasar

dalam memecahkan soal-soal matematika pada materi luas bangun datar

gabungan”.

B.

Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis mengajukan permasalahan

sebagai berikut: “Bagaimana kegiatan metakogitif yang dilakukan oleh dua murid

kelas VI sekolah dasar dalam menyelesaikan soal-soal matematika pada materi

luas bangun datar gabungan?”.

(21)

5

C.

Tujuan Penelitian

Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bagaimana

kegiatan metakognitif yang dilakukan oleh dua murid kelas VI sekolah dasar

dalam memecahkan soal-soal matematika pada materi luas bangun datar

gabungan.

D.

Pembatasan Istilah

Istilah-istilah dalam pertanyaan penelitian dan tujuan penelitian

didefinisikan sebagai berikut:

1.

Kegiatan Metakognitif

Kegiatan metakognitif ialah kegiatan murid menyadari apa yang telah

diketahui, melihat kembali kegiatan perencanaan pemecahan soal, memantau

langkah-langkah pemecahan soal dan mengevaluasi hasil pemecahan soal.

2.

Murid

Murid adalah dua orang siswi kelas VI dari sekolah dasar Timbulrejo yang

sedang memecahkan soal-soal matematika pada materi luas bangun datar

gabungan pada saat penelitian berlangsung.

3.

Memecahkan soal-soal

Memecahkan soal-soal adalah kegiatan dua orang murid kelas VI sekolah

dasar dalam menyelesaikan soal-soal matematika pada materi Luas bangun

datar gabungan.

(22)

6

4.

Bangun datar gabungan

Bangun datar gabungan adalah bangun datar yang berupa gabungan dari

beberapa bangun datar, pada penelitian ini adalah gabungan antara bangun

datar segitiga, bangun datar persegi panjang atau bangun datar jajar genjang.

E.

Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini nantinya diharapkan dapat memberikan manfaat

sebagai berikut :

1.

Bagi Peneliti

Peneliti sebagai calon guru dapat menjadi bahan pemikiran tersendiri

apabila peneliti melakukan tugasnya sebagai guru kelak. Peneliti dapat

mempertimbangkan hasil penelitian ini sebagai acuan untuk menyusun

langkah-langkah pengajaran yang dijalankan sehingga murid dapat lebih

mudah mempelajari matematika.

2.

Bagi guru

Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan dan bahan pertimbangan bagi

guru dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendamping belajar murid,

sehingga diharapkan dapat meningkatkan kemampuan murid dalam

melakukan kegiatan metakognitif.

(23)

7

F.

Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini mempunyai beberapa keterbatasan, hal ini disebabkan

karena keterbatasan waktu, biaya, dan kemampuan yang dimiliki oleh peneliti.

Keterbatasan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1.

Murid yang diteliti pada penelitian ini terdiri dari dua orang subjek (keduanya

adalah perempuan) dari sekolah dasar Timbulrejo

2.

Materi matematika dibatasi pada topik luas bangun datar gabungan.

G.

Sistematika Penulisan

Bab I

Pendahuluan

Berisi uraian mengenai latar belakang masalah, perumusan

masalah, tujuan penelitian, pembatasan istilah, manfaat penelitian,

keterbatasan penelitian dan sistematika penulisan.

Bab II

Landasan Teori

Berisi uraian mengenai teori-teori yang digunakan sebagai

dasar penulisan yang meliputi kegiatan metakognitif dan luas

bangun datar gabungan.

Bab III

Metode Penelitian

Berisi uraian mengenai jenis penelitian yang digunakan,

subjek penelitian, metode pengumpulan data, prosedur pelaksanaan

penelitian dan metode analisis data.

(24)

8

Bab IV

Analisis Data

Berisi uraian mengenai uraian pelaksanaan penelitian, dan

hasil analisis data.

Bab V

Hasil Penelitian dan Pembahasan

Berisi

uraian

mengenai

hasil

penelitian dan pembahasannya.

Bab VI

Penutup

Merupakan akhir dari penulisan skripsi yang berisi simpulan

hasil penelitian yang telah dilakukan dan saran bagi pengembangan

penelitian selanjutnya.

(25)

BAB II

LANDASAN TEORI

Landasan teori yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: (

i

)

kegiatan metakognitif dan (

ii

) luas bangun datar gabungan.

A.

Kegiatan Metakognitif

Metakognitif adalah istilah yang dibuat Flavell pada tahun 1976 yang

mendatangkan banyak perdebatan dalam mendefinisikannya. Arti metakognitif

tidak selalu sama di dalam berbagai macam bidang penelitian psikologi, begitu

juga tidak bisa diterapkan pada satu bidang psikologi saja. Ketidakkonsistenan ini

muncul karena para peneliti mendefinisikannya sesuai dengan bidang

penelitiannya (muisman.2003: 23).

Halter mengelompokkan indikator-indikator kegiatan metakognitif

menjadi tiga kelompok. Yaitu:

a.

Kesadaran

Meliputi kesadaran mengidentifikasi apa yang telah diketahui,

menentukan tujuan belajar, mempertimbangkan alat bantu belajar,

mempertimbangkan bentuk tugas, menentukan cara mengevaluasi prestasi

belajar, mempertimbangkan tingkat motivasi, dan menentukan tingkat

kecemasan.

(26)

10

b.

Perencanaan

Meliputi kegiatan memperkirakan waktu yang diperlukan untuk

menyelesaikan tugas, merencanakan waktu belajar ke dalam sebuah

jadwal, membuat

checklist

tentang aktivitas yang perlu dilakukan,

mengorganisasikan materi, dan mengambil langkah-langkah yang

diperlukan untuk belajar dengan menggunakan strategi-strategi kognitif.

c.

Pemantauan dan Refleksi

Meliputi kegiatan mengawasi kegiatan-kegiatan belajar, memantau

belajar dengan pertanyaan sendiri, memberikan umpan-balik, dan menjaga

konsentrasi dan motivasi (muisman.2003: 29).

Metakognitif ialah fungsi eksekutif yang mengurus dan mengawal

bagaimana seseorang menggunakan pikirannya dan merupakan kegiatan kognitif

yang paling tinggi dan canggih. Metakognitif tidak sama dengan kognitif atau

kegiatan pemikiran (seperti membuat inferen, membuat perbandingan, membuat

ramalan, menilai, membuat sintesis atau analisis). Metakognitif adalah suatu

keahlian dimana “individu berdiri diluar kepalanya dan mencoba melihat cara dia

berfikir atau melihat kegiatan kognitif yang dilakukan”

(Anonim. 2006).

Ada perbedaan mendasar antara strategi kognitif dan strategi metakognitif.

Strategi kognitif membantu anak mencapai sasaran melalui aktivitas yang

dilakukan. Adapun strategi metakognitif membantu anak memberikan informasi

mengenai aktivitas atau kemajuan yang dicapai. Di sini, strategi kognitif

membantu pencapaian kemajuan, sedangkan strategi metakognitif memonitor

kemajuan yang dicapai.

(27)

11

Dengan memiliki pemantauan dan regulasi diri, seorang anak akan tahu di

mana ia berada sehubungan dengan tujuan yang ingin dicapainya. Dia juga dapat

meregulasi diri sendiri dengan melakukan perencanaan, pengarahan, dan evaluasi.

Seorang anak yang sudah memiliki strategi metakognitif akan lebih cepat

menjadi anak mandiri. Dia dapat mengatur diri sendiri, lebih aktif berusaha

mengembangkan diri dan menentukan tujuan. Mereka juga mampu memotivasi

diri, serta berusaha mencapai tujuan dengan strategi yang telah direncanakan lebih

dulu. Dengan kemandirian yang dimilikinya, niscaya keberhasilan akan lebih

mudah diraih

Clara Wresti, 2006

﴿

.

B.

Luas Bangun Datar Gabungan

Luas bangun datar gabungan termasuk pembelajaran matematika dalam

rumpun Geometri dan pengukuran. Berdasarkan pengembangan panduan silabus

mata pelajaran matematika tahun 2006 untuk kelas VI sekolah dasar yang

dikeluarkan oleh Departemen Pendidikan Nasional Ditjen Manajemen Pendidikan

Dasar dan Menengah tahun 2006 (Depdiknas, 2006), standar keompetensi materi

luas bangun datar gabungan atau luas segi banyak adalah sebagai berikut:

Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar

Geometri dan Pengukuran

2.

Menggunakan pengukuran volume

per waktu dalam pemecahan

masalah

2.1

Mengenal satuan debit

2.2

Menyelesaikan masalah dengan

satuan debit

(28)

12

3.

Menghitung luas segi banyak

swederhana, luas lingkaran, dan

volume prosma segitiga

3.1

Menghitung luas segi banyak

yang merupakan gabungan dari

dua bangun datar sederhana

3.2

Menghitung luas lingkaran

3.3

Menghitung volume prisma

segitiga dan tabung lingkaran

Tabel 2.1 Standar kompetensi Geometri dan Pengukuran

Luas bangun datar gabungan adalah luas gabungan dari beberapa bangun

datar yang digabungkan menjadi suatu bentuk bangun datar yang baru, yaitu

bangun datar gabungan dari beberapa bangun datar yang ada.

Pada penelitian ini, bangun dua dimensi atau bangun datar yang digunakan

adalah bangun datar persegi panjang, bangun datar segitiga dan bangun datar jajar

genjang.

1.

Persegi panjang

Persegi panjang adalah segiempat yang keempat sudutnya siku-siku

dan sisi-sisi yang berhadapan sama panjang dan sejajar.

Sifat-sifat Persegi panjang

l

P

i)

Mempunyai dua simetri putar

ii)

Sisi yang berhadapan dan sejajar sama panjang

iii)

Diagonalnya sama panjang dan berpotongan ditengah-tengah

(29)

13

iv)

Memiliki 4 sudut yang sama besar, yaitu 90

0

v)

Mempunyai dua sumbu simetri lipat

(Supadi,2007: 187)

Luas Persegi panjang

Luas persegi panjang adalah luas daerah yang dibatasi oleh sisi-sisi persegi

panjang tersebut.

Rumus luas persegi panjang = panjang x lebar.

Jika panjang =

p

cm, lebar =

l

cm, dan luas =

L

cm

2

, maka:

Rumus untuk luas setiap persegi panjang adalah L = p x l

2.

Segitiga

Segitiga adalah sebuah bangun datar yang dibentuk oleh tiga buah

garis lurus. Jumlah ketiga sudut segitiga sama dengan 180

0

.

Sifat – sifat segitiga

A

α

c b

a C B

i)

Segitiga lancip adalah segitiga yang semua sudutnya adalah sudut lancip,

yaitu semua besar sudutnya kurang dari 90

0

.

ii)

Segitiga siku adalah segitiga yang salah satu sudutnya adalah

siku-siku, yaitu memiliki besar sudut 90

0

.

iii)

Segitiga tumpul adalah segitiga yang salah satu sudutnya adalah sudut

tumpul, yaitu besar sudut yang berada antara 90

0

dan 180

0

.

(30)

14

iv)

Segitiga sama sisi adalah segitiga yang semua sisinya sama panjang.

v)

Segitiga sama kaki adalah segitiga yang memiliki dua sisi yang sama

panjang.

vi)

Segitiga sembarang adalah segitiga yang memiliki sisi-sisi yang tidak

sama panjang.

(Bird,2004: 127)

Luas segitiga

Luas segitiga adalah luas daerah yang dibatasi oleh sisi-sisi segitiga

tersebut.

Rumus luas segitiga = setengah dari hasil perkalian antara panjang alas

dan tinggi. Jika panjang alas =

a

cm, tinggi =

t

cm, dan luas =

L

cm

2

, maka

rumus untuk luas setiap segitiga adalah L =

×

a

×

t

2

1

.

3.

Jajar Genjang

Jajar genjang adalah segiempat yang keempat sudutnya tidak siku-siku

dan sisi-sisi yang berhadapan sama panjang dan sejajar.

Sifat – sifat jajar genjang

B A

m

m t

D a C

O

a

i)

Sisi-sisi yang berhadapan sama panjang dan sejajar

DC

AB

=

dan

AD

=

BC

(31)

15

ii)

Sudut-sudut yang berhadapan sama besar

C

A

=

dan

B

=

D

iii)

Jumlah dua buah sudut yang saling berdekatan sama dengan 180

0

0

180

=

+

DAB

ABC

0

180

=

+

BCD

CDA

iv)

Mempunyai dua buah garis diagonal yang tidak sama panjang, yaitu

AC dan BD yang berpotongan di titik tengah O

OC

AO

=

dan

BO

=

OD

v)

Tidak mempunyai simetri lipat

vi)

Mempunyai dua simetri putar

(Supadi,2007: 189-190)

Luas jajar genjang

Luas jajaran genjang adalah luas daerah yang dibatasi oleh sisi-sisi jajar

genjang tersebut.

Rumus luas jajar genjang = panjang alas x tinggi. Jika panjang alas =

a

cm, tinggi =

t

cm, dan luas =

L

cm

2

, maka rumus untuk luas setiap jajar

genjang adalah

L

=

a

×

t

.

(32)

BAB III

METODE PENELITIAN

Dalam bab ini akan dipaparkan mengenai jenis penelitian yang digunakan

dalam penelitian, subjek penelitian, metode pengumpulan data dan metode

analisis data.

A.

Jenis penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

deskriptif kualitatif. Penelititan deskriptif kualitatif merupakan penelitian yang

menekankan pada keadaan sebenarnya dan mengungkapkan fenomena-fenomena

yang ada pada keadaan sebenarnya.

Pada penelitian ini, peneliti berusaha mengungkapkan segala sesuatu yang

terjadi dalam keadaan penelitian, yaitu mengungkapkan bagaimana kegiatan

metakognitif yang dilakukan oleh dua siswi kelas VI sekolah dasar dalam

menyelesaikan soal-soal matematika pada materi luas bangun datar gabungan.

B.

Subjek Penelitian

Subjek penelitian pada penelitian ini adalah dua orang siswi kelas VI

sekolah dasar Timbul Rejo tahun ajaran 2006/2007. jadi gejala-gejala yang

diamati adalah gejala-gejala yang terjadi pada kedua siswi tersebut.

Kedua siswi dipilih atas rekomendasi dari guru kelas VI dengan

pertimbangan kedua siswi memiliki tingkat kemampuan yang sedang-sedang saja

(33)

17

dibandingkan murid lainnya di kelas tersebut, tempat tinggal yang tidak jauh dari

sekolah karena penelitian akan dilaksanakan ketika kedua siswi telah pulang dari

sekolah, telah mendapat ijin dari orang tua yang bersangkutan, memiliki

kemampuan komunikasi bahasa Indonesia dengan baik dan mampu

mengungkapkan pendapat atau jalan pikirannya secara lisan maupun tertulis

kepada peneliti. Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka dipilihlah dua orang

siswi sebagai berikut:

1.

Mawar (bukan nama sebenarnya)

Siswi berusia 12 tahun 3 bulan, sulung dari dua bersaudara. Ia tinggal

bersama kedua orang tuanya. Ayahnya lulusan sekolah menengah atas yang

kini berprofesi sebagai wirausahawan, sedangkan Ibunya yang juga lulusan

sekolah menengah atas kini menjadi ibu rumah tangga. Jarak rumah mawar ke

sekolah kurang lebih 400 meter, setiap harinya mawar berangkat ke sekolah

dengan berjalan kaki atau mendapat boncengan dari teman sekolahnya yang

menggunakan sepeda.

2.

Indah

(bukan nama sebenarnya)

Siwsi berusia 11 tahun 9 bulan, sulung dari dua bersaudara. Ia tinggal

bersama orang tuannya. Ayahnya lulusan sekolah menengah kejuruan yang

kini berprofesi sebagai wirausahawan, sedangkan ibunya lulusan sekolah

keperawatan yang kini berprofesi sebagai seorang perawat pada salah satu

rumah sakit di Yogyakarta. Jarak rumah Indah ke sekolah kurang lebih 500

meter, setiap harinya Indah berangkat ke sekolah menggunakan sepeda yang

merupakan hadiah ulang tahunnya yang ke 11.

(34)

18

C.

Metode pengumpulan data

Data-data yang dikumpulkan pada penelitian ini menggunakan metode

wawancara berdasarkan tugas. Pada penelitian ini, peneliti akan melakukan

wawancara kepada kedua siswi sekolah dasar yang telah menyelesaikan soal

matematika pada materi luas bangun datar gabungan segitiga dan persegi panjang

mengenai bagaimana kegiatan metakognitif yang telah dilakukan pada saat

memecahkan soal-soal matematika yang diberikan.

Setiap wawancara yang dilakukan direkam menggunakan “

Handy-Cam”

oleh seorang operator. Untuk meningkatkan validitas pengumpulan data, maka

setiap hasil rekaman dievaluasi guna perbaikan kualitas perekaman berikutnya.

Wawancara untuk setiap subjek mencakup 3 sesi, yang berlangsung pada tanggal

1, 3 dan 5 mei 2007. setiap sesi berlangsung sekitar 60 menit.

D.

Prosedur Pelaksanaan Penelitian

Secara teknis, pelaksanaan penelitian dilakukan diawali dengan subjek

mengerjakan soal matematika materi luas bangun datar yang diberikan oleh

peneliti. Setelah subjek selesai mengerjakan soal tersebut, maka dilanjutkan

dengan wawancara bersama peneliti. Pertanyaan yang diajukan oleh peneliti

kepada subjek adalah pertanyaan-pertanyaan tentang langkah penyelesaian subjek

menyelesaikan soal matematika materi laus bangun datar yang telah dilakukan

sebelumnya. Seluruh kegiatan tersebut direkan dengan alat perekam “

handy-cam

”.

(35)

19

E.

Metode analisis data

Dalam penelitian ini secara garis besar, analisis data dilakukan dengan

langkah-langkah sebagai berikut:

1.

Reduksi data

Reduksi data merupakan kegiatan membandingkan bagian-bagian data

untuk menghasilkan topik-topik data. Reduksi data dapat dirinci menjadi dua

kegiatan, yaitu:

a.

Transkripsi data

Transkripsi merupakan penyajian kembali isi rekaman video kegiatan

subjek menyelesaikan soal serta kegiatan wawancara antara peneliti dan

subjek (meliputi: tindakan, tutur kata, mimik, gerak-gerik dari peneliti dan

subjek) pada setiap kali kegiatan pengambilan data baik subjek Mawar

maupun subjek Indah dalam bentuk uraian ataupun laporan terperinci.

b.

Topik-topik data

Topik-topik data merupakan rangkuman bagian data yang mengandung

makna yang diteliti. Sebelum menentukan topik-topik data, peneliti

menentukan makna-makna apa saja yang terkandung dalam penelitian.

Berdasarkan makna-makna tersebut peneliti membandingkan

bagian-bagian data tertentu pada hasil transkrisi sesuai makna yang terkandung di

dalamnya dan membuat suatu rangkaian bagian data, yang selanjutnya

disebut topik-topik data.

(36)

20

2.

Kategorisasi data

Kategorisasi data merupakan kegiatan membandingkan topik-topik data

satu sama lain sehingga menghasilkan suatu kategori-kategori data.

Topik-topik data yang mempunyai kesamaan kandungan makna kemudian

dikumpulkan dan ditentukan suatu gagasan abstrak yang mewakili, sehingga

akan diperoleh kategori-kategori data. Kategori-kategori data merupakan

gagasan abstrak yang mewakili makna yang bersesuaian terkandung dalam

sekelompok data.

3.

Penarikan kesimpulan

Berdasarkan kegiatan analisis data, peneliti dapat membuat suatu

kesimpulan kategorisasi data untuk menjawab pertanyaan penelitian. Dalam

hal ini adalah tentang kegiatan metakognitif yang dialami oleh dua siswi kelas

VI sekolah dasar dalam menyelesaikan soal-soal matematika pada materi luas

bangun datar gabungan.

(37)

BAB IV

ANALISIS DATA

Dalam bab ini akan dipaparkan mengenai pelaksanaan penelitian dan hasil

analisis data. Pelaksanaan penelitian meliputi rekaman video. Sedangkan hasil

analisis data meliputi (

i

) transkripsi, (

ii

) penentuan topik-topik data, (

iii

)

penentuan kategori dan sub kategori data dan (

iv

) penarikan kesimpulan.

A.

Pelaksanaan Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada tanggal 1, 3 dan 5 Mei 2007 di taman

terbuka sekitaran kolam kampus III Universitas sanata Dharma, penelitian

dilaksankan pada sore hari setelah kedua siswi sebagai subjek penelitian telah

pulang dari sekolah dan keadaan taman kolam telah sepi dari kegiatan mahasiswa

Sanata Dharma.

Penelitian berlangsung sebanyak tiga kali pertemuan pada setiap

subjeknya. Pada setiap penelitian berlangsung, direkam menggunakan alat

perekam

handy-cam

. Untuk membantu kelancaran penelitian ini peneliti meminta

bantuan seorang teman untuk menjadi operator

handy-cam

dari keseluruhan

pelaksanaan penelitian. Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti mengadakan

pertemuan dengan operator untuk memberi pengarahan tentang hal – hal penting

yang harus dimuat dalam rekaman.

(38)

22

1.

Pertemuan I subjek Mawar

Pertemuan pertama subjek Mawar dilaksanakan pada hari selasa

tanggal 1 Mei 2007 pada pukul 14.00 sampai dengan pukul 15.00 di lapangan

sekitaran kolam kampus III Sanata Dharma. Subjek datang kemudian duduk

pada tempat yang telah disediakan, alat-alat yang digunakan telah tersedia di

atas meja kecil yang telah disediakan sebelumnya oleh peneliti. Peneliti

kemudian memberikan soal pertama yang berisi tentang materi luas bangun

datar gabungan antara 2 buah segitiga dan 2 buah persegi panjang.

Setelah subjek selesai mengerjakan soal yang diberikan oleh peneliti,

kemudian subjek dan peneliti melakukan wawancara tentang langkah-langkah

penyelesaian soal matematika materi luas bangun datar gabungan antara 2

buah segitiga dan 2 buah persegi panjang.

2.

Pertemuan II subjek Mawar

Pertemuan kedua subjek Mawar dilaksanakan pada hari kamis tanggal

3 Mei 2007 pada pukul 16.00 sampai dengan pukul 17.00 di lapangan

sekitaran kolam kampus III Sanata Dharma. Subjek datang kemudian duduk

pada tempat yang telah disediakan, alat-alat yang digunakan telah tersedia di

atas meja kecil yang telah disediakan sebelumnya oleh peneliti. Peneliti

kemudian memberikan soal pertama yang berisi tentang materi luas bangun

datar gabungan antara 4 buah segitiga dan sebuah jajar genjang.

Setelah subjek selesai mengerjakan soal yang diberikan oleh peneliti,

kemudian subjek dan peneliti melakukan wawancara tentang langkah-langkah

(39)

23

penyelesaian soal matematika materi luas bangun datar gabungan antara 4

buah segitiga dan sebuah jajar genjang.

3.

Pertemuan III subjek Mawar

Pertemuan ketiga subjek Mawar dilaksanakan pada hari sabtu tanggal

5 Mei 2007 pada pukul 14.00 sampai dengan pukul 15.00 di lapangan

sekitaran kolam kampus III Sanata Dharma. Subjek datang kemudian duduk

pada tempat yang telah disediakan, alat-alat yang digunakan telah tersedia di

atas meja kecil yang telah disediakan sebelumnya oleh peneliti. Peneliti

kemudian memberikan soal pertama yang berisi tentang materi luas bangun

datar gabungan antara 4 buah segitiga dan 3 buah persegi panjang.

Setelah subjek selesai mengerjakan soal yang diberikan oleh peneliti,

kemudian subjek dan peneliti melakukan wawancara tentang langkah-langkah

penyelesaian soal matematika materi luas bangun datar gabungan antara 4

buah segitiga dan 3 buah persegi panjang.

4.

Pertemuan I subjek Indah

Pertemuan pertama subjek Indah dilaksanakan pada hari selasa tanggal

1 Mei 2007 pada pukul 16.00 sampai dengan pukul 17.00 di lapangan

sekitaran kolam kampus III Sanata Dharma. Subjek datang kemudian duduk

pada tempat yang telah disediakan, alat-alat yang digunakan telah tersedia di

atas meja kecil yang telah disediakan sebelumnya oleh peneliti. Peneliti

kemudian memberikan soal pertama yang berisi tentang materi luas bangun

datar gabungan antara 2 buah segitiga dan 2 buah persegi panjang.

(40)

24

Setelah subjek selesai mengerjakan soal yang diberikan oleh peneliti,

kemudian subjek dan peneliti melakukan wawancara tentang langkah-langkah

penyelesaian soal matematika materi luas bangun datar gabungan antara 2

buah segitiga dan 2 buah persegi panjang.

5.

Pertemuan II subjek Indah

Pertemuan kedua subjek Indah dilaksanakan pada hari kamis tanggal 3

Mei 2007 pada pukul 14.30 sampai dengan pukul 15.30 di lapangan sekitaran

kolam kampus III Sanata Dharma. Subjek datang kemudian duduk pada

tempat yang telah disediakan, alat-alat yang digunakan telah tersedia di atas

meja kecil yang telah disediakan sebelumnya oleh peneliti. Peneliti kemudian

memberikan soal pertama yang berisi tentang materi luas bangun datar

gabungan antara 4 buah segitiga dan sebuah jajar genjang.

Setelah subjek selesai mengerjakan soal yang diberikan oleh peneliti,

kemudian subjek dan peneliti melakukan wawancara tentang langkah-langkah

penyelesaian soal matematika materi luas bangun datar gabungan antara 4

buah segitiga dan sebuah jajar genjang.

6.

Pertemuan III subjek Indah

Pertemuan ketiga subjek Indah dilaksanakan pada hari sabtu tanggal 5

Mei 2007 pada pukul 15.30 sampai dengan pukul 16.00 di lapangan sekitaran

kolam kampus III Sanata Dharma. Subjek datang kemudian duduk pada

tempat yang telah disediakan, alat-alat yang digunakan telah tersedia di atas

meja kecil yang telah disediakan sebelumnya oleh peneliti. Peneliti kemudian

(41)

25

memberikan soal pertama yang berisi tentang materi luas bangun datar

gabungan antara 4 buah segitiga dan 3 buah persegi panjang.

Setelah subjek selesai mengerjakan soal yang diberikan oleh peneliti,

kemudian subjek dan peneliti melakukan wawancara tentang langkah-langkah

penyelesaian soal matematika materi luas bangun datar gabungan antara 4

buah segitiga dan 3 buah persegi panjang.

B.

Analisis Data

Setelah selesai melakukan penelitian yang berlangsung sebanyak tiga kali,

peneliti mendapatkan data-data yang diperlukan dan mulai melakukan proses

analisis data. Proses analisis data dilaksanakan melalui transkripsi, penentuan

topik-topik data, dan penentuan kategori-kategori data.

1.

Transkripsi

Proses pembuatan transkrip dilaksanakan oleh peneliti sendiri. Dengan

melihat hasil rekaman pada setiap berlangsungnya penelitian, peneliti

membuat salinan dalam bentuk tertulis yang berisi semua hal yang dilakukan

oleh subjek serta keadaan saat itu seperti terdapat pada hasil rekaman. Proses

ini dilakukan berulang-ulang sampai peneliti merasa yakin bahwa data yang

yang diperlukan telah termuat dalam transkrip. Hasil transkripsi selama tiga

pertemuan dapat dilihat pada lampiran 1 pada halaman 98 dan lampiran 2 pada

halaman 129.

(42)

26

2.

Penentuan Topik-topik data

Topik-topik data merupakan kandungan makna yang berkaitan, yang

mengandung makna yang diteliti. Dari interpretasi data pada transkrip,

selanjutnya dianalisis sehingga mendapatkan suatu topik data. Topik-topik

data berkaitan dengan proses metakognitif yang dialami oleh subjek selama

menyelesaikan soal luas bangun datar gabungan.

Kegiatan metakognitif merupakan kegiatan murid melihat kembali

kegiatan perencanaan pemecahan soal, memantau langkah-langkah pemecahan

soal, dan mengevaluasi hasil pemecahan soal. Adapun topik-topik data

kegiatan metakognitif tersebut ditampilkan pada tabel 4.1, 4.2 dan 4.3

(43)

27

Tabel 4.1 Topik-Topik Data Kegiatan Metakognitif yang Dilakukan oleh Subjek untuk Soal I

Soal : I

Tentukan luas wilayah yang diarsir pada bangun datar di bawah ini.

Kegiatan Metakognitif

Kegiatan Metakognitif Oleh Subjek A

Kegiatan Metakognitif Oleh Subjek B

I-A-1

Subjek mengamati kembali kegiatan perhitungan yang telah ia lakukan; yaitu kegiatan perhitungan luas persegi panjang DEFG; luas persegi panjang ABCH; luas segitiga CDJ dan kegiatan perhitungan luas segitiga GHI.

[A/1.41] I-A-2

Subjek memperhatikan apa yang telah subjek tulis pada lembar jawaban;yaitu kegiatan perhitungan luas persegi panjang DEFG, persegi panjang ABCH, segitiga CDJ dan segitiga GHI; subjek membandingkan kembali angka-angka yang terdapat pada kegiatan perhitungan luas tersebut dengan angka-angka yang diketahui pada gambar bangun datar gabungan di soal.

[A/1.43-45] I-A-3

Subjek memeriksa kembali dengan membaca dan menunjuk setiap angka pada perghitungan luas segitiga GHI dan segitiga CDJ; subjek membandingkan angka-angka yang terdapat pada kegiatan perhitungan luas segitiga GHI dan segitiga CDJ dengan angka-angka yang diketahui pada gambar segitiga GHI dan segitiga CDJ yang

I-B-1

Setelah subjek selesai membaca soal; subjek kembali mengamati gambar pada soal dan subjek menunjuk beberapa bagian pada gambar bangun datar gabungan pada soal yaitu menunjuk ruas garis CI dan ruas garis CJ

[B/1.2-3] I-B-2

Subjek mengamati lembar jawaban yang berisi kegiatan perhitungan luas jajar genjang CJGI; subjek membaca tulisan-tulisan pada kegiatan perhitungan tersebut secara keseluruhan; subjek mengamati kembali kegiatan perhitungan luas jajar genjang CJGI tersebut

[B/1.7] I-B-3

Subjek menulis simbol luas dan tanda sama dengan pada kertas lembar jawaban; tetapi subjek berheti menulis dan kembali melihat gambar bangun datar gabungan yang terdapat pada soal

[B/1.22-24]

J

H G

F E

D C B A 2 cm 7 cm 2 cm

6 cm 10 cm

16 cm

6 cm 10 cm

16 cm

I

(44)

28

terdapat pada bangun datar gabungan di soal [A/1.46]

I-A-4

Subjek memeriksa kembali dengan membaca dan menunjuk setiap angka pada perghitungan luas persegi panjang DEFG; subjek membandingkan angka-angka yang terdapat pada kegiatan perhitungan luas persegi panjang tersebut dengan angka-angka yang diketahui pada persegi panjang DEFG yang terdapat pada bangun datar gabungan di soal.

[A/1.47-48] I-A-5

Subjek memeriksa kembali setiap angka pada perghitungan luas persegi panjang ABCH; subjek membandingkan angka-angka yang terdapat pada kegiatan perhitungan luas persegi panjang tersebut dengan angka-angka yang diketahui pada persegi panjang ABCH yang terdapat pada bangun datar gabungan di soal.

[A/1.49] I-A-6

Subjek memeriksa kembali dengan membaca dan menunjuk setiap angka pada perghitungan luas segitiga CDJ dan segitiga GHI; subjek membandingkan dengan menunjuk angka-angka yang terdapat pada kegiatan perhitungan luas segitiga CDJ dan segitiga GHI tersebut dan menunjuk angka-angka yang diketahui pada segitiga CDJ dan segitiga GHI yang terdapat pada bangun datar gabugan di soal.

[A/1.50-51] I-A-7

Setelah subjek selesai membaca kembali kegiatan perhitungan luas jajar genjang CJGI;subjek memperbaiki beberapa bagian pada kegiatan perhitugnan tersebut;yaitu mengganti tulisan angka 24 menjadi tulisan angka 42.

[A/1.52-58]

I-B-4

Subjek membaca dan mengucapkan tulisan yang yang terdapat pada soal; subjek mengungkapkan yang dipertanyakan pada soal adalah menentukan luas wilayah yang diarsir yaitu laus persegi panjang DEFG, persegi panjang ABCH,segitiga CDI dan segitiga GHI; kemudian subjek menunjuk bangun datar-bangun datar tersebut yang ada pada bangun datar gabungan di soal

[B/1.32-35] I-B-5

Subjek menyatakan bahwa ia lupa terhadap rumus luas bangun datar pada saat pertama membaca soal; Tetapi setelah subjek melihat beberapa bagian pada gambar; subjek teringat bahwa bila persegi panjang dibagi menjadi dua bagian sama besar akan menjadi dua buah segitiga; sehingga rumus luas segitiga adalah setengah kali alas kali tinggi.

[B/1.39] I-B-6

Subjek menjelaskan kembali kegiatan perhitungan luas jajar genjang;pecahan satu per dua diperoleh dari jajar genjang yang dibagi menjadi dua bagian yang sama; angka sepuluh diperoleh dari angka sepuluh pada ruas garis CI sebagai alasnya; sedangkan enam belas diperoleh dari angka enam belas yang terletak pada ruas garis DG sebagai tingginya.

[B/1.61-71] I-B-7

Subjek mengungkapkan bahwa ia juga melakukan kegiatan perhitungan luas seluruhnya sambil subjek menunjuk kegiatan perhitungan luas seluruhnya tersebut pada kertas lembar jawaban

[B/1.81-83] I-B-8

Subjek mengungkapkan bahwa ia menggunakan rumus yang sama dalam menentukan luas dua buah persegi panjang kecil dan tidak mungkin sama rumusnya dalam menentukan luas segitiga.

(45)

29

I-A-8

Setelah subjek selesai melakukan kegiatan perhitungan luas segitiga CDJ; subjek membaca kembali tulisan kegiatan perhitungan luas segitiga CDJ dan membandingkan angka-angka yang terdapat pada kegiatan perhitungan luas segitiga CDJ dengan angka-angka yang diketahui pada gambar segitiga CDJ pada gambar bangun datar gabungan di soal; subjek membandingkannya dengan menunjuk angka-angka tersebut.

[A/1.59] I-A-9

Subjek memeriksa kembali setiap angka pada perhitungan luas persegi panjang ABCH dan persegi panjang DEFG; subjek membandingkan angka-angka yang terdapat pada kegiatan perhitungan luas persegi panjang ABCH dan persegi panjang DEFG dengan angka-angka yang diketahui pada persegi panjang ABCH dan persegi panjang DEFG yang terdapat pada bangun datar gabungan di soal.

[A/1.60-63] I-A-10

Setelah subjek menunjuk beberapa angka yang terdapat pada kegiatan perhitungan luas persegi panjang DEFG dan persegi panjang ABCH; subjek melakukan perhitungan kembali operasi perkalian antara angka 16 dengan angka 2 dan angka 32 dengan angka 2.

[A/1.64] I-A-11

Subjek memeriksa kembali setiap angka pada perghitungan luas persegi panjang DEFG dan persegi panjang ABCH; subjek membandingkan angka-angka yang terdapat pada kegiatan perhitungan luas persegi panjang DEFG dan persegi panjang ABCH dengan angka-angka yang diketahui pada persegi panjang DEFG dan persegi panjang ABCH yang terdapat pada bangun datar gabungan di soal.

[A/1.66-68] I-A-12

Subjek melakukan perhitungan kembali pada kegiatan menentukan luas segitiga CDJ

[B/1.85-89] I-B-9

Subjek mengungkapkan bahwa tidak mungkin menggunakan rumus yang sama dalam menentukan luas persegi panjang dan luas segitiga, karena persegi panjang dan segitiga adalah dua buah bangun datar yang berbeda.

[B/1.91-93] I-B-10

Subjek mengungkapkan bahwa ada bagian yang subjek coret pada kegiatan menentukan luas jajar genjang CJGI; subjek mengungkapkan itu dilakukan untuk memudahkan kegiatan perkalian antara pecahan

2

1

dan 6, juga untuk menghemat waktu.

[B/1.157-159] I-B-11

Subjek mengungkapkan bila ia memulai mengerjakan dari luas segitiga CDJ telebih dahulu; itu tidak sesuai dengan kehendak subjek dan subjek meragukan kebenaran jawabannnya; subjek mengungkapkan bahwa ia merasa lebih mudah bila menghitung dari gambar segitiga GHI terlebih dahulu.

[B/1.185-189] I-B-12

Subjek mengungkapkan bahwa dalam menentukan luas daerah yang diarsir pada bangun datar gabungan di soal tadi subjek tidak melibatkan panjang ruas garis AB dan ruas garis EF, karena bila menggunakan ruas garis AB dan ruas garis EF hasil perhitungannya akan lebih besar dari yang telah subjek lakukan.

[B/1.311-313] I-B-13

Subjek mengungkapkan bahwa semula subjek telah menentukan luas masing-masing bangun datar yang diarsir; tetapi subjek tidak langsung menjumlahkannya; karena

(46)

30

dan segitiga GHI; yaitu pada kegiatan operasi perkalian antara angka 3 dengan angka 7 dan angka 21 dengan angka 2.

[A/1.69] I-A-13

Subjek memperbaiki kegiatan perhitungan luas segitiga CDJ dan segitiga GHI; yaitu subjek mengganti tulisan angka 24 menjadi angak 42 sebagai hasil dari kegiatan perhitungan luas segitiga GHI dan segitiga CDJ.

[A/1.70] I-A-14

Subjek memperbaiki kegiatan perhitungan luas jajar genjang CJGI;subjek mengganti angka 108 menjadi angka 106; kemudian dilanjutkan dengan melakukan kegiatan pengurangan antara angka 176 dan angka 106 yang hasilnya adalah 70.

[A/1.71-75] I-A-15

Subjek mengungkapkan bahwa telah banyak melakukan kesalahan selama kegiatan penyelesaian soal, salah satunya adalah salah menafsirkan terhadap apa yang dipertanyakan pada soal, sehingga subjek banyak melakukan perhitungan ulang terhadap apa yang telah subjek tulis pada kertas lembar jawaban.

[A/1.84-88] I-A-16

Subjek mengungkapkan; setelah ia selesai mengerjakan soal; ada bagian yang ia perbaiki. Karena menurut subjek bagian tersebut ada yang salah; subjek merasa kurang teliti dalam menulisnya.

[A/1.166-172] I-A-17

Subjek mengungkapkan bahwa ia masih kurang teliti dalam menyelesaikan soal; kurang telitinya terletak pada saat subjek pertama membaca soal; subjek mengira gambar yang diarsir adalah bangun datar jajar genjang.

[A/1.253 –257]

akan menemui kesulitan dalam menentukan luas wilayah yang diarsir. [B/1.341-345]

I-B-14

Subjek mengungkapkan bahwa bila semula subjek menentukan luas persegi panjang ABEF terlebih dahulu, maka tidak akan memperoleh penyelesaian luas daerah yang diarsir, subjek mengungkapkan bahwa telah yakin dengan kebenaran jawaban bila dijumlahkan luas persegi panjang ABCH, persegi panjang DEFG, segitiga CDJ dan segitiga GHI akan memperoleh jawaban yang benar.

[B/1.347-349]

(47)

31

Keterangan:

A/M.N : Menunjukkan baris ke-N dalam transkrip wawancara berdasarkan tugas ke-M oleh subjek A

B/M.N : Menunjukkan baris ke-N dalam transkrip wawancara berdasarkan tugas ke-M oleh subjek B

(48)

32

Tabel 4.2 Topik-Topik Data Kegiatan Metakognitif yang Dilakukan oleh Subjek untuk Soal II

Soal : II

Tentukan luas wilayah bangun datar di bawah ini.

Kegiatan Metakognitif

Kegiatan Metakognitif oleh Subjek A

Kegiatan Metakognitif oleh Subjek B

E

II-A-1

Pada kertas lembar jawaban, subjek menuliskan tanda sama dengan, menggambar sebuah belah ketupat dan menuliskan rumus luas belah ketupat; subjek terhenti sejenak untuk kembali melihat gambar bangun datar gabungan pada soal; subjek menunjuk segitiga EFG, segitiga DEF, segitiga AFG dan segitiga ADG kemudian subjek menentukan luas belah ketupat ADEF.

[A/2.7-8] II-A-2

Subjek mengungkapkan bahwa panjang ruas garis AG adalah sama dengan panjang ruas garis EG; maka panjang AG adalah 4 cm sehingga panjang AE adalah 8 cm; panjang DG adalah sama dengan panjang FG; maka panjang FG adalah 3 cm sehingga DF adalah 6 cm; subjek mengungkapkan dengan demikian telah diketahui unsur – unsur dalam menentukan luas belah ketupat dan jajar genjang; subjek terlihat menunjuk ruas garis AG, ruas garis EG, ruas garis AE, ruas garis DG, ruas garis FG dan ruas garis DF

[A/2.146-150] II-A-3

Subjek mengungkapkan setelah ia melihat-lihat kembali dan meneliti hasil II-B-1

Setelah subjek menggambar sebuah jajar genjang dan menulis rumus luas jajar genjang pada kertas lembar jawaban, subjek kembali memperhatikan gambar bangun datar gabungan pada soal; subjek menulis tanda sama dengan setelah tulisan rumus luas jajar genjang, subjek kembali terhenti untuk memperhatikan gambar bangun datar gabungan pada soal.

[B/2.6] II-B-2

Terlihat subjek melakukan suatu kegiatan perhitungan pada beberapa angka tertentu pada kertas lembar jawaban, tetapi terlihat subjek mencoretnya.

[B/2.7] II-B-3

Setelah subjek selesai menentukan luas jajar genjang ABCD, subjek kembali memperhatikan gambar bangun datar gabungan pada soal.

[B/2.12] II-B-4

Subjek mengungkapkan tentang suatu operasi perkalian antara angka 4 dan angka 3

3 cm 5 cm

9 cm

B A

C F

4 cm D G

(49)

33

pekerjaannya; maka ia dapat mengetahui adanya cara penyelesaian lain selain cara penyelesaian yang telah subjek lakukan.

[A/2.162-166] II-A-4

Subjek mengamati gambar bangun datar gabungan pada soal kemudian subjek mengungkapkan bahwa subjek kembali menemukan cara penyelesaian yang baru, selain cara penyelesaian yang telah subjek lakukan sebelumnya.

[A/2.174-176] II-A-5

Subjek mengamati gambar bangun datar gabungan pada lembar soal; subjek membandingkan setiap angka pada kegiatan menentukan luas trapesium ABCG dengan angka-angka yang diketahui pada trapesium ABCG pada gambar bangun datar gabungan di soal.

[A/2.210-218] II-A-6

Subjek mengungkapkan bila diberikan soal tentang luas suatu bangun datar gabungan; maka subjek akan melihat gambarnya terlebih dahulu; menentukan panjang sisi-sisinnya; menentukan rumusnya; kemudian dikalikan menurut rumusnya; Luas dari bangun datar gabungan tersebut adalah hasil dari kegiatan perkalian yang telah dilakukan.

[A/2.296-302]

yang hasilnya adalah 12; subjek menggambar sebuah jajar genjang, tetapi subjek mengungkapkan gambar tersebut bukanlah gambar yang subjek maksudkan, kemudian subjek menuliskan kata luas dan menggambar sebuah belah ketupat. [B/2.14-15]

II-B-5

Subjek mengungkapkan luas belah ketupat ADEF adalah 36 ditambah 36; subjek kembali melihat gambar bangun datar gabungan pada soal; subjek mencoret tulisan angka 36, tanda operasi penjumlahan dan tulisan angka 36 pada kegiatan menentukan luas belah ketupat ADEF.

[B/2.16-17] II-B-6

Subjek mengungkapkan suatu operasi perkalian sambil menuliskannya pada kertas lembar jawaban, yaitu 3 dikali 4; subjek kembali memperhatikan gambar bangun datar gabungan pada soal.

[B/2.17-18] II-B-7

Subjek menyatakan bahwa pada mulanya ia melihat belah ketupat ADEF adalah sebuah layang-layang, tetapi setelah mengamati gambar kembali, subjek mengungkapkan bahwa gambar tersebut adalah gambar sebuah belah ketupat.

[B/2.30-34] II-B-8

Subjek mengungkapkan setelah subjek memperoleh hasil 60 cm2 sebagai luas bangun

datar gabungan pada soal, subjek melihat gambar kembali dan menyesuaikan antara rumus dan gambar.

[B/2.64] II-B-9

Subjek mengungkapkan bahwa gambar yang telah subjek coret pada kertas lembar jawaban adalah gambar yang keliru; karena subjek telah mengggambar sebuah jajar genjang dan gambar yang telah subjek coret adalah sebuah jajar genjang; subjek lupa

(50)

34

kalau telah menggambar jajar genjang; tetapi subjek memperbaikinya. [B/2.76-84]

II-B-10

Subjek mengungkapkan bahwa pada mulanya subjek menganggap gambar bangun datar ADEF adalah gambar sebuah belah ketupat, tetapi setelah subjek mengamati gambar bangun datar gabungan pada soal kembali, subjek mengungkapkan gambar tersebut adalah gambar sebuah layang-layang.

[B/2.110] II-B-11

Subjek mengungkapkan yang subjek coret pada kegiatan menentukan luas belah ketupat ADEF adalah tulisan angka 36 ditambah 36; angka 36 yang berasal dari perkalian 9 dan 4; subjek mencoretnya karena kegiatan tersebut adalah kegiatan yang salah.

[B/2.128-130]

Keterangan:

A/M.N : Menunjukkan baris ke-N dalam transkrip wawancara berdasarkan tugas ke-M oleh subjek A

B/M.N : Menunjukkan baris ke-N dalam transkrip wawancara berdasarkan tugas ke-M oleh subjek B

(51)

35

Tabel 4.3 Topik-Topik Data Kegiatan Metakognitif yang Dilakukan oleh Subjek untuk Soal III

Soal : III

Tentukan luas wilayah yang diarsir bangun datar di bawah ini.

Kegiatan Metakognitif

Kegiatan Metakognitif oleh Subjek A

Kegiatan Metakognitif oleh Subjek B

III-A-1

Pada kertas lembar jawaban, subjek menuliskan kata “luas”, tetapi subjek terhenti untuk melihat kembali soal, kemudian subjek melanjutkan menulis kalimat “bangun datar yang diarsir ialah” pada kertas lembar jawaban.

[A/3.4-6] III-A-2

Subjek menggambar sebuah bangun datar segitiga pada kertas lembar jawaban, subjek berhenti menulis dan kembali melihat gambar bangun datar gabungan pada soal; subjek menunjuk ruas garis AH, kemudian subjek menuliskan huruf A, menulis tanda sama dengan dan menulis operasi penjumlahan tiga buah angka 5 dan juga menuliskan jumlahnya adalah 15 pada kertas lembar jawaban.

[A/3.7-9] III-A-3

Pada kertas lembar jawaban, subjek menulis huruf T dan menulis tanda sama dengan; subjek berhenti menulis dan kembali melihat gambar bangun datar gabungan pada soal; subjek menunjuk sudut CDE; subjek menuliskan operasi penjumlahan antar tiga buah angka 3 dan juga menuliskan hasilnya adalah 9 pada kertas lembar jawaban. [A/3.10-12]

III-B-1

Subjek memutar kertas lembar pertama 900 ke arah kiri; terlihat subjek mengamati

gambar pada soal; subjek kembali memutar kertas lembar pertama 900 ke arah kanan;

sehingga kertas lembar pertama kembali ke posisi semula [B/3.9-10]

III-B-2

Subjek mencoret tulisan pecahan satu per dua; tanda operasi perkalian; angka 9 dan tanda operasi perkalian pada kegiatan menentukan luas segitiga ADG, kemudian subjek kembali mengamati gambar bangun datar gabungan pada soal

[B/3.15-16] III-B-3

Subjek mengungkapkan kalimat “luas seluruhnya adalah”,tetapi subjek kembali melihat gambar bangun datar gabungan pada soal.

[B/3.17] III-B-4

Subjek melakukan penjumlahan kebawah antara bilangan 22, 5 dan 27. subjek melakukan kesalahan menulis yaitu menulis 27, 5 yang seharusnya ia tulis hanya 27. terlihat subjek mencoret pecahan satu perdua tersebut.

[B/3.38]

F

E

5 cm 5 cm 5 cm

A K J I G D C B 3 cm 3 cm 3 cm H

(52)

36

III-A-4

Pada kertas lembar jawaban, subjek menuliskan pecahan

2

1

, kemudian subjek berhenti menulis untuk kembali melihat gambar banguin datar gabungan pada soal; subjek memutar 1800 kertas lembar pertama sehingga gambar bangun datar

gabungan pada soal terlihat tebalik, subjek mengamati gambar tersebut, subjek menunjuk angka 3 pada ruas garis AB, ruas garis BC dan ruas garis CD; subjek memutar kembali kertas lembar pertama 1800 ke arah kanan; subjek menulis tanda

operasi perkalian setelah tulisan pecahan

2

1

, subjek kembali melihat gambar bangun datar gabungan pada soal, kemudian subjek operasi perkalian antara angka 15 dan angka 9 setelah tulisan tanda operasi perkalian pada kertas lembar jawaban.

[A/3.13-19] III-A-5

Subjek mengucapkan kata “eh” setelah subjek secara tidak sengaja membuat ruas garis pendek pada gambar bangun datar gabungan di soal.

[A/3.28] III-A-6

Subjek kembali melihat gambar bangun datar gabungan pada soal; subjek menentukan luas segitiga ABI, subjek menentukan luas segitiga ABI dengan alasnya adalah 5 cm dan tingginya adalah 3 cm; kemudian subjek terhenti sejenak memperhatikan apa yang baru saja ia tulis pada kertas lembar jawaban.

[A/3.33-35] III-A-7

Subjek mengungkapkan bahwa mengetahui panjang dan lebar suatu bangun datar persegi panjang sangat penting dalam menentukan luas persegi panjang tersebut. [A/3.137-139]

III-A-8

Subjek mengungkapkan bahwa bila subjek melanjutkan salah satu coretan pada III-B-5

Subjek mengungkapkan tidak merasa kebingungan dalam menyelesaikan soal dan dapat menentukan langkah-langkah penyelesaian soal subjek mengungkapkan pernah mempelajari soal seperti ini sebelumnya.

[B/3.53-55] III-B-6

Subjek mengungkapkan; ketika ia melihat soal; subjek dapat menyelesaikan soal tetapi ada bagian-bagian tertentu yang subjek merasa bingung.

[B/3.57-59] III-B-7

Subjek mengungkapkan bahwa segitiga FGK adalah segitiga 1; segitiga IJK adalah segitiga 2 dan segitiga ABI adalah 3; subjek menyatakan segitiga 1; 2 dan 3 memiliki luas yang sama karena memiliki lebar dan tinggi yang sama.

[B/3.69] III-B-8

Subjek mengungkapkan bahwa subjek menuliskan kegiatan menentukan luas segitiga ABI tidak berdekatan dengan kegiatan menentukan luas segitiga FGK dan segitiga IJK karena nantinya khawatir tidak cukup tempatnya untuk mennyelesaikan kegiatan menentukan luas segitiga ABI tersebut.

[B/3.73-75] III-B-9

Subjek mengungkapkan bila menggunakan hubungan sudut siku-siku dan persegi panjang akan mempersulit dalam menyelesaikan soal. Subjek menyatakan lambang siku – siku tidak terpengaruh dalam menyelesaikan soal.

[B/3.153] III-B-10

Subjek mengungkapkan; dalam menentukan jumlah luas segitiga FGK, segitiga IJK dan segitiga ABI akan sama hasilnya bila hanya menentukan salah satu segitiga saja; kemudian dikalikan dengan 3 karena ada 3 buah segitiga kecil.

(53)

37

kertas lembar jawaban; subjek memeperkirakan tidak cukup tempat bagi kegiatan perhitungan tersebut; yaitu pada lembar jawaban.

[A/3.173] III-A-9

Subjek menulis sesuatu pada kertas lembar jawaban, tetapi kemudian mencoretnya; kemudian subjek menuliskan rumus luas persegi panjang; dan sebuah gambar persegi panjang pada kertas lembar jawaban.

[A/3.189-193]

[B/3.249]

Keterangan:

A/M.N : Menunjukkan baris ke-N dalam transkrip wawancara berdasarkan tugas ke-M oleh subjek A

B/M.N : Menunjukkan baris ke-N dalam transkrip wawancara berdasarkan tugas ke-M oleh subjek B

(54)

38

3.

Penentuan Kategori-kategori Data

Berdasarkan topik-topik data yang telah dipaparkan di atas, proses analisis

selanjutnya adalah menentukan kategori-kategori data yang merupakan gagasan

yang mewakili makna yang sama dalam sekelompok topik data. Kategori-kategori

data diperoleh dari membandingkan topik-topik data satu sama lain sehingga

menghasilkan suatu kategori-kategori data. Adapun kategori-kategori data

tersebut ditampilkan pada tabel 4.4 dan tabel 4.5.

3.1

Kegiatan Metakognitif pada Subjek Mawar

Berikut ini adalah kategori dan sub-kategori data kegiatan metakognitif

yang dilakukan oleh subjek mawar dalam memecahkan soal-soal matematika pada

materi luas bangun datar gabungan.

1.

Memeriksa kembali langkah-langkah penyelesaian soal

Pada kategori ini, subjek Mawar memeriksa kembali langkah penyelesaian

soal yang telah dilakukan sebelumnya. Sub-kategori dari kategori data ini adalah

sebagai berikut:

a.

Subjek Mawar melakukan kegiatan memeriksa kembali langkah penyelesaian

soal dalam perhitungan luas persegi panjang DEFG, persegi panjang ABCH,

segitiga CDJ dan segitiga GHI (meliputi I.A 1-2,3,4,5,

6,7,8,9,10,11,12,13-14).

Kegiatan ini dapat dibagi lagi menjadi 3 sub kategori, yaitu

1.

Memeriksa kembali langkah penyelesaian yang Berkaitan dengan

membandingkan gambar persegi panjang DEFG, persegi panjang ABCH,

(55)

39

segitiga CDJ dan segitiga GHI pada gambar bangun datar gabungan di

soal (meliputi I.A 1-2,3,4,5,6,8,9,11)

2.

Memeriksa kembali langkah penyelesaian yang ber

Gambar

Tabel 2.1    Standar kompetensi Geometri dan Pengukuran ...................   11  Tabel 4.1  Topik – Topik Data Kegiatan Metakognitif
Tabel 4.1 Topik-Topik Data Kegiatan Metakognitif yang Dilakukan oleh Subjek untuk Soal I  Soal : I
Tabel 4.2 Topik-Topik Data Kegiatan Metakognitif yang Dilakukan oleh Subjek untuk Soal II  Soal : II
Tabel 4.3 Topik-Topik Data Kegiatan Metakognitif yang Dilakukan oleh Subjek untuk Soal III  Soal : III
+7

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Sebuah pepejal lain berbentuk prisma tegak dengan trapezium PQRS sebagai keratan rentas seragam dicantumkan kepada prisma dalam Rajah 15.1 pada satah mencancang

Dalam proses peradilan pidana, yang diharapkan adalah proses yang dapat memulihkan, artinya perkara ditangani oleh penegak hukum yang mempunyai minat, perhatian, dedikasi

Secara garis besar konsolidasi lahan dapat dicontohkan sebagai berikut: Ada perkampungan lama dimana masyarakat yang menempati kampung tersebut awalnya

Sistim giliran adalah suatu sistim pembagian secara bergantian yang dilakukan dengan cara menutup debit masuk kebeberapa saluran, untuk memberikan tambahan debit pada

This research uses survey method, this study uses correlational techniques because this study attempts to investigate the relationship between several variables that

Hasil Pemindaian/ scan sur at per janjian ker ja sama sew a alat, yang diper untukkan untuk peker jaan ini.(sur at per janjian asli diper lihatkan saat

Masalah yang akan dibahas adalah tentang Pengaruh Penggunaan Media Audio Visual (Film) dalam Pembelajaran Sejarah Nabi Muhammad terhadap hasil belajar siswa pada mata