• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh keikutsertaan siswa dalam program bimbingan belajar, lingkungan belajar siswa, dan fasilitas belajar di rumah terhadap hubungan antara konsentrasi belajar dan prestasi belajar siswa - USD Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Pengaruh keikutsertaan siswa dalam program bimbingan belajar, lingkungan belajar siswa, dan fasilitas belajar di rumah terhadap hubungan antara konsentrasi belajar dan prestasi belajar siswa - USD Repository"

Copied!
165
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)

MOTTO

Sukacita terbesar dalam hidup ini bukan hanya ketika kita dapat

menyelesaikan semua masalah, namun justru ketika kita

menyadari bahwa dibalik masalah ada maksud Tuhan yang indah.

Masalah adalah bagian dari kehidupan, jangan menyerah Tuhan

janjikan jalan keluar sesuai waktunya dan berkat dibalik semuanya

(Andreas)

Kadang Tuhan hilangkan sejenak matahari, kemudian Dia

datangkan pula guruh dan petir. Setelah kita puas menangis dan

mencari, ternyata Dia hendak hadiahkan pelangi. Jangan pernah

lemah jika kita bisa kuat. Jangan pernah sedih jika tawa lebih indah.

Jangan pernah menyerah jika kita mampu melewatinya

(Seraphine)

Jika tidak dikritik, berarti Anda belum banyak melakukan apa-apa.

(Donald H Rumsfeld, Menteri Pertahanan AS)

(5)

PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan untuk:

™ Tuhan yang selalu menyertaiku siang dan malam ™ Kedua orang tuaku (Bp. A.Dian Aksara dan Ibu A. Sri Muryanti) ™ Pakdhe Marno ™ Adhy Prasetyanto ™ Aprel ™ Almamaterku Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

(6)

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 7 Agustus 2008 Penulis

(Veni Ayu Pavistra)

(7)

ABSTRAK

PENGARUH KEIKUTSERTAAN SISWA DALAM PROGRAM BIMBINGAN BELAJAR, LINGKUNGAN BELAJAR SISWA, DAN FASILITAS BELAJAR

DI RUMAH

TERHADAP HUBUNGAN ANTARA KONSENTRASI BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR SISWA

PADA BIDANG STUDI EKONOMI

Studi Kasus : Siswa Kelas XI Program IPS SMA BOPKRI 1 Jalan Wardani No.2 Yogyakarta

Veni Ayu Pavistra Universitas Sanata Dharma

2008

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh keikutsertaan siswa pada program bimbingan belajar, lingkungan belajar siswa, dan fasilitas belajar di rumah terhadap hubungan antara konsentrasi belajar dan prestasi belajar siswa pada bidang studi ekonomi.

Penelitian ini dilaksanakan di SMA BOPKRI 1 Yogyakarta pada siswa kelas XI Program IPS di Bulan April 2008. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan dokumentasi, dengan teknik purposive sampling sera responden sebanyak 91 siswa. Teknik analisis data menggunakan model persamaan regresi yang dikembangkan oleh Chow.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) tidak ada pengaruh keikutsertaan siswa dalam program bimbingan belajar terhadap hubungan antara konsentrasi belajar dengan prestasi belajar siswa pada bidang studi ekonomi

(

ρ =0,514>α =0,05

)

, (2) tidak ada pengaruh lingkungan belajar siswa terhadap hubungan antara konsentrasi belajar dengan prestasi belajar siswa pada bidang studi ekonomi

(

ρ =0,463>α =0,05

)

, (3) tidak ada pengaruh fasilitas belajar di rumah terhadap hubungan antara konsentrasi belajar dengan prestasi belajar siswa pada bidang studi ekonomi

(

ρ =0,172>α =0,05

)

.
(8)

ABSTRACT

THE EFFECT OF JOINING STUDYING GUIDANCE PROGRAM, LEARNING ENVIRONMENT, AND HOME LEARNING FACILITES OF

STUDENTS TOWARDS THE RELATIONSHIP BETWEEN LEARNING CONCENTRATION AND

STUDENT’S ACHIEVEMENT IN STUDYING ECONOMICS

A Case Study: On The 11th Class Of Social Science Departement BOPKRI 1 Senior High School Students

2, Jalan Wardani Yogyakarta

Veni Ayu Pavistra Sanata Dharma University

Yogyakarta 2008

The aims of the study is to find out the effect of joining studying guidance program, learning environment, and home learning facilities of students towards the relationship between learning concentration and students’ achievement in studying economics.

The research was conducted on The 11th Class Of Social Science Departement BOPKRI 1 Senior High School Students in April 2008. The data collection techniques were questionnaire and documentation. The research used purposive sampling technique with 91 students as the samples. The data analysis technique was the regression model developed by Chow.

The result of the study shows that: (1) there isn’t any effect toward students who take a part in joining study guidance program toward their learning concentration and achievement in studying economics

(

ρ =0,514>α =0,05

)

(2) students’ learning environment does not affect the relationship between learning concentration and students’ achievement in studying economics

(

ρ =0,463>α =0,05

)

(3) home learning facilities do not affect the relationship between learning concentration and students’ achievement in studying economics

(

ρ =0,172>α =0,05

)

(9)

Yang bertandatangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

Nama : Veni Ayu Pavistra

No. Mahasiswa : 031334030

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

Pengaruh Keikutsertaan Siswa Dalam Program Bimbingan Belajar, Lingkungan

Belajar Siswa, dan Fasilitas Belajar Di Rumah Terhadap Hubungan Antara

Konsentrasi Belajar Dan Prestasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Ekonomi

beserta perangkat yang di perlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal : 22 September 2008

Yang menyatakan

(10)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan anugerah-Nya sehingga skripsi dengan judul “PENGARUH KEIKUTSERTAAN SISWA DALAM PROGRAM BIMBINGAN BELAJAR, LINGKUNGAN BELAJAR, DAN FASILITAS

BELAJAR DI RUMAH TERHADAP HUBUNGAN ANTARA KONSENTRASI

BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA BIDANG STUDI

EKONOMI” studi kasus siswa kelas XI IPS SMA BOPKRI 1 Yogyakarta dapat penulis selesaikan dengan baik. Penyusunan skripsi ini dimaksudkan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan pada Program Studi Pendidikan Akuntansi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

Penulis menyadari bahwa dalam proses menyelesaikan skripsi ini banyak pihak terlibat memberi petunjuk, bimbingan dan bantuan. Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih berlimpah kepada:

1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan , Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma.

3. Bapak L. Saptono, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

4. Bapak Drs. FX. Muhadi, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan dorongan, bimbingan, petunjuk, kritik, dan saran bagi saya selaku penulis dengan penuh kesabaran.

5. Bapak Drs. Bambang Purnomo, SE., M.Si., selaku dosen penguji yang telah memberikan saran dan pengarahan untuk skripsi yang saya buat ini.

(11)

6. Ibu B. Indah Nugraheni, S.pd., S.I.P,. M.Pd., selaku dosen penguji yang telah memberikan saran dan pengarahan untuk skripsi yang saya buat ini.

7. Dosen-dosen Prodi PAK yang sangat baik: Pak Wid, Pak Bondan, Pak Heri, Pak Sapto, Pak Bambang, Pak Muhadi, Bu Catur, Bu Cornel, Bu Indah, Bu Rita, dan Bu Prem. Terima kasih karena telah membimbing kuliah saya.

8. Mbak Aris dan Pak Wawik yang dengan sabar membantu mahasiswa Prodi PAK dan khususnya saya dalam pelayanan informasi dan kebutuhan pendidikan.

9. Bapak Joko Wicoyo yang telah bersedia membantu memperbaiki abstrak Inggris.

10. Bapak Waluyo dan karyawan Sanata Dharma lainnya yang dengan sabar mau membukakan ruangan Bapak Muhadi ,meskipun sedang bekerja

11. Kepala Sekolah SMA BOPKRI 1 Yogyakarta beserta guru dan para stafnya yang telah memberikan ijin penelitian di SMA BOPKRI 1 dan telah banyak memberi masukan dan bantuan untuk saya.

12. Siswa-siswi kelas XI IPS SMA BOPKRI 1 Yogyakarta yang telah bersedia menjadi responden penelitian ini.

13. Bapak Himawan selaku guru ekonomi SMA Stella Duce 2 Yogyakarta dan juga siswi-siswi kelas XI IPS SMA Stella Duce 2 Yogyakarta yang telah besedia membantu mengisi try out kuesioner.

14. Kedua orang tuaku tercinta, terima kasih atas semua doa dan pengorbanan yang diberikan. Semoga aku bisa menjadi yang lebih baik lagi untuk kalian.. Pak, aku akhirnya lulus juga kan………

15. Pakdhe Marno dan Tante Ellen yang telah banyak membantu baik secara doa dan materi.

16. Pa………. sampai ga tau harus bilang apalagi………… terlalu banyak yang sudah kamu berikan…. Makasi ya……… Tetaplah menjadi superstar yang selalu menuntun dan menjagaku…. Tarik tanganku jika aku terlalu jauh dalam melangkah…. You are the best……

(12)

17. Aprel, maaf atas semuanya.. Sampai kapanpun aku tidak akan pernah bisa lupa… Semoga kamu lebih menemukan kedamaian di sana….

18. Partner skripsiku, DENI….. Den, kalau ga ada kamu, ga tau skripsiku mau selesai kapan… tahun depan kaleeeyyy…. Terima kasih ya Den atas doa dan kesabarannya, aku banyak ngrepotin kamu dengan sifat moody ku. Hiks, jadi sedih…

19. Maz Andre, terima kasih ya untuk semangat, doa, dan dorongannya… akhirnya kita lulus bareng kan….. Semoga yang terbaiklah yang akan kamu dapatkan……..

20. Emmanuel Andrew, yang bikin Tante Nini langsung muka hiu. Makasi ya De’ buat lucunya. Ipin De’.. Mau???? Kapan main ke Jogjakarta lagi?

21. Henny dan Wiwid, yang telah banyak membantu dalam olah data dan banyak memberi masukan dan semangat, juga mas Banu yang sekarang telah sukses di negeri orang.. Makasih ya..

22. Lya, Aci & Deni, kalian teman-teman baik, juga teman jelekku… Hehe.. banyak sekali waktu yang aku habiskan bersama kalian. Terima kasih untuk semua tawa, tangis, bahagia, dan air mata… ( Aci & Lya, ayo cepet lulus… Belanda semakin dekat)

23. Teman- teman PAK A 03 yang sangat aku rindukan: Aci, Deni, Wiwid, Henny, Amel, Yayik, Beni (makasih ya Ben atas semangat yang kamu berikan walaupun caranya agak aneh….), Detha, Romo Hiro, Ari Ndut, dan semua saja dari no 031334001-031334035.. Ayo reuni….

24. Teman-teman Sexen Production khususnya angkatan tahun 2003,2004,2005 (Cindy, Djambul, Kethex, Bigar, Rita, Alm. Hari, Rocky, Bimo, Agusta, Pandu, Kharisma dan semuanya saja). Terimakasih karena telah memberikan banyak pengalaman yang sangat berharga…

(13)

25. Teman-teman yang tidak henti-hentinya memberikan doa sebelum ujian: Sari, Fitria, Pramu Pencu, Diwo, Agnes kecil, Mbak Fera, Mas Teguh, Mas Agus, Mas Be, Alex, Nitnot, De’Antok, Mba Uri, Obeth, Ka’ Ryo, Bli Wayan, Pak Dhe. Terima kasih banyak atas doanya ya….

26. Dan semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu, terima kasih untuk bantuan, doa dan dukungannya.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini jauh dari sempurna, sehingga masih perlu dikaji dan dikembangkan secara lebih lanjut. Untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan penulisan skripsi ini. Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Penulis

Veni Ayu Pavistra

(14)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN... iii

HALAMAN MOTTO ... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT... viii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... xiii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Batasan Masalah... 5

C. Rumusan Masalah ... 5

D. Tujuan Penelitian ... 6

E. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN TEORETIK DAN PENGUJIAN HIPOTESIS A. Tinjauan Teoretik 1. Prestasi ... 8

(15)

2. .Konsentrasi Belajar ... 13

3. Bimbingan Belajar ... 18

4. Lingkungan Belajar Siswa ... 23

5. Fasilitas Belajar Di Rumah ... 25

B. Kajian Hasil Penelitian Yang Relevan ... 27

C. Kerangka Berpikir ... 29

D. Paradigma Penelitian ... 33

E. Hipotesis ... 34

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 35

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 35

C. Subyek dan Obyek Penelitian ... 35

D. Populasi dan Sampel Penelitian ... 36

E. Variabel dan Pengukurannya ... 37

F. Metode Pengumpulan Data ... 40

G. Teknik Analisis Data ... 47

BAB IV ANALISI DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data ... 54

B. Analisis Data ... 59

1. Pengujian Prasayarat Analisis ... 59

2. Pengujian Hipotesis... 61

C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 67

(16)

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ... 74

B. Keterbatasan Penelitian ... 75

C. Saran ... 76

DAFTAR PUSTAKA ... 77 LAMPIRAN

(17)

DAFTAR TABEL

Tabel Kisi-Kisi Kuesioner Konsentrasi Belajar ... 41

Tabel Kisi-Kisi Lingkungan Belajar Siswa... 42

Tabel Kisi-Kisi Fasilitas Belajar Di Rumah... 43

Tabel 3.1. Hasil Pengujian Validitas Variabel Konsentrasi Belajar... 44

Tabel 3.2. Hasil Pengujian Validitas Variabel Lingkungan Belajar Siswa. 45 Tabel 3.3. Hasil Pengujian Validitas Variabel Fasilitas Belajar Di Rumah 46 Tabel 4.1. Penilaian Konsentrasi Belajar ... 55

Tabel 4.2. Penilaian Prestasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Ekonomi .. 56

Tabel 4.3. Penilaian Keikutsertaan Siswa Dalam Program Bimbingan Belajar 56 Tabel 4.4. Penilaian Lingkungan Belajar Siswa... 58

Tabel 4.5. Penilaian Fasilitas Belajar Di Rumah... 59

Tabel 4.6. Ringkasan Hasil Pengujian Normalitas... 60

Tabel 4.7. Hasil Pengujian Linearitas ... 71

Tabel 4.8. Hasil Uji Hipotesis Variabel Dummy yang pertama... 62

Tabel 4.9. Hasil Uji Hipotesis Variabel Dummy yang kedua ... 64

Tabel 4.10. Hasil Uji Hipotesis Variabel Dummy yang ketiga... 65

(18)

DAFTAR GAMBAR

Gambar II.1 Paradigma Penelitian... 33

(19)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner ... 79

Lampiran 2 Data Prapenelitian ... 85

Lampiran 3 Validitas dan Reliabilitas ... 91

Lampiran 4 Data Induk dan Data Skoring ... 95

Lampiran 5 Data Distribusi Frekuensi... 110

Lampiran 6 Hasil Uji Normalitas dan Linieritas ... 122

Lampiran 7 Hasil Uji Regresi ... 124

Lampiran 8 Tabel... 134

(20)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Konsentrasi merupakan hal yang utama dalam belajar. Tanpa konsentrasi, siswa tidak dapat menerima pelajarannya dengan baik. Dalam kenyataan ada siswa yang memiliki kemampuan konsentrasi yang besar dalam waktu yang lama. Sebaliknya, ada pula pelajar yang sukar untuk memusatkan pikiran terhadap suatu pelajaran. Ada pendapat mengatakan bahwa kemampuan konsentrasi adalah bakat yang dimilikinya sejak lahir. Pendapat yang demikian ini kurang tepat karena konsentrasi merupakan kebiasaan seseorang yang dapat dilatih.

Untuk menciptakan konsentrasi belajar tidaklah mudah. Siswa harus dapat fokus ke pelajaran dengan didukung oleh keadaan atau kondisi siswa. Siswa yang sakit atau kelelahan tidak dapat berkonsentrasi dengan baik. Demikian juga keadaan lingkungan dimana siswa belajar. di sekolah misalnya. Sekolah yang baik adalah sekolah yang aman, nyaman, bersih dan rapi, tidak berdekatan dengan jalan raya, tidak berdekatan dengan pabrik, dan tentunya didukung dengan fasilitas yang lengkap. Sekolah yang bising dan dekat dengan jalan raya akan mengurang konsentrasi siswa terhadap mata pelajaran. Begitu pula dengan keadaan tempat tinggal siswa. Tempat tinggal yang ramai dan bising juga

(21)

menghambat siswa dalam berkonsentrasi. Selain itu, keadaan lingkungan yang tidak mendukung pencapaian konsentrasi belajar adalah lingkungan yang tidak aman. Lingkungan yang tidak aman tersebut misalnya lingkungan dengan pergaulan yang tidak baik. Anak akan mudah terpengaruh ke pergaulan yang tidak baik tersebut sehingga akan memecah konsentrasi belajar dan menimbulkan kemalasan dalam belajar.

Selain lingkungan belajar, siswa juga membutuhkan fasilitas sebagai penunjang kegiatan belajarnya. Adanya fasilitas yang lengkap akan mendorong siswa untuk belajar dengan semangat. Di sekolah, siswa biasanya mendapat fasilitas yang biasa digunakan bersama-sama sehingga terkadang penggunaan dari fasilitas sekolah tersebut kurang memuaskan bagi siswa. Untuk itu, ada kalanya siswa membutuhkan fasilitas belajar yang tersedia di rumah. Meja dan kursi belajar, lampu penerangan, ventilasi, kenyamanan ruang belajar sepertinya merupakan hal yang kecil. Namun tanpa disadari keberadaan fasilitas-fasilitas tersebut sangan membantu siswa dalam berkonsentrasi belajar dan tidak menimbulkan kemalasan dalam belajar. Beberapa hambatan mengapa siswa malas melakukan kegiatan belajar antara lain:

1. Keadaan kondisi fisik yang mungkin sedang tidak sehat

(22)

3. Suasana lingkungan yang tidak mendukung. Contohnya lingkungan keluarga yang ramai, bising, tidak tentram, dan tidak harmonis

4. Kebiasaan jelek yang sering dilakukan, antara lain, selalu menunda belajar, kebiasaan tidur terlalu malam, hiburan televisi yang berlebihan sehingga lupa wakitu.

Sekolah merupakan tempat belajar yang paling utama. Namun, terkadang pemberian materi atau pelajaran di sekolah masih dianggap kurang dimengerti oleh siswa. Materi yang sulit, waktu atau jam pelajaran yang kurang cukup, atau bahkan tuntutan untuk menjadi yang terbaik yang membuat suatu pelajaran tidaklah cukup jika hanya dipelajari di sekolah. Tetapi tidak sedikit juga siswa yang sudah merasa cukup dan merasa mampu menerima pelajaran hanya dengan belajar di sekolah atau di rumah saja.

(23)
(24)

penelitian ini mengambil topik “Pengaruh Keikutsertaan Siswa Dalam Program Bimbingan Belajar, Lingkungan Belajar Siswa, dan Fasilitas

Belajar Di Rumah Terhadap Hubungan Antara Konsentrasi Belajar dan

Prestasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Ekonomi”.

A. Batasan Masalah

Penelitian ini memberikan batasan masalah yang membahas mengenai pengaruh keikutsertaan siswa dalam program bimbingan belajar, lingkungan belajar siswa, dan fasilitas belajar di rumah terhadap hubungan antara konsentrasi belajar dan prestasi belajar siswa pada bidang studi ekonomi”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka rumusan masalah yang diajukan adalah sebagai berikut:

1. Apakah keikutsertaan siswa dalam program bimbingan belajar berpengaruh terhadap hubungan antara konsentrasi belajar dan prestasi belajar siswa pada bidang studi ekonomi?

2. Apakah lingkungan belajar siswa berpengaruh terhadap hubungan antara konsentrasi belajar dan prestasi belajar siswa pada bidang studi ekonomi? 3. Apakah fasilitas belajar di rumah berpengaruh terhadap hubungan antara

(25)

C. Tujuan Penelitian

Berkaitan dengan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan:

1. Untuk mengetahui adanya pengaruh keikutsertaan siswa dalam program bimbingan belajar terhadap hubungan antara konsentrasi belajar dan prestasi belajar siswa pada bidang studi ekonomi

2. Untuk mengetahui adanya pengaruh lingkungan belajar siswa terhadap hubungan antara konsentrasi belajar dan prestasi belajar siswa pada bidang studi ekonomi

3. Untuk mengetahui adanya pengaruh fasilitas belajar di rumah terhadap hubungan antara konsentrasi belajar dan prestasi belajar siswa pada bidang studi ekonomi

D. Manfaat Penelitian

Penelitian yang dilakukan diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan dengan hasil penelitian, antara lain :

1. Bagi siswa

(26)

2. Bagi penulis

Dapat mengetahui secara mendalam pengaruh konsentrasi belajar terhadap prestasi belajar ditinjau dari keikutsertaan siswa di lembaga bimbingan belajar, lingkungan belajar, dan fasilitas yang tersedia di rumah.

3. Bagi Sekolah

Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan kebijakan yang berhubungan dengan proses belajar mengajar sehingga prestasi siswa dapat ditingkatkan

4. Bagi Universitas Sanata Dharma

(27)

BAB II

TINJAUAN TEORETIK DAN PENGUJIAN HIPOTESIS

A. Tinjauan Teoretik

1. Prestasi Belajar

Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, prestasi adalah hasil yang dicapai (dari yang telah dilakukan, dikerjakan). Apabila seseorang belajar, maka ia akan memperoleh hasilnya. Hasil adalah perubahan di dalam diri si pelajar di mana ia dapat mengetahui sesuatu yang sebelumnya tidak ia ketahui. Setiap orang mempunyai hasil yang berbeda-beda dari apa yang telah dipelajari. Keberhasilan siswa yang disebut belajar akan nampak dalam prestasi belajar yang diraihnya. Prestasi belajar siswa akan dapat diketahui dari hasil evaluasi belajarnya. Evaluasi adalah usaha penilaian terhadap suatu hal, bisa dari segi tujuan yang ingin dicapai, gagasan, cara kerja metode pemecahan (Nana Sudjana. 1990 : 20)

Usaha mengevaluasi hasil belajar biasanya dilakukan pengukuran dalam bentuk ujian tertulis, lisan, maupun praktek yang kemudian diberi skor yang biasanya berwujud angka. Hasil pengukuran ini merupakan informasi-informasi data-data yang diwujudkan dalam bentuk angka-angka yang disebut prestasi belajar (Nasrun. 1979 : 1). Jadi, prestasi adalah hasil dari perubahan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik karena penguasaan

(28)

pengetahuan yang dikembangkan oleh mata pelajaran yang bisa diukur dengan tes atau evaluasi hasil belajar.

Faktor-faktor pendorong prestasi belajar menurut Dimyati dan Mudjiono (1999:235-253) yaitu:

a. Faktor internal

1) Sikap terhadap belajar 2) Motivasi belajar 3) Konsentrasi belajar 4) Mengolah bahan belajar

5) Menyimpan perolehan hasil belajar 6) Menggali hasil belajar yang tersimpan

7) Kemampuan berprestasi atau unjuk hasil belajar 8) Rasa percaya diri siswa

9) Intelegensi dan keberhasilan belajar 10) Kebiasan belajar

11) Cita-cita siswa b. Faktor eksternal

1) Guru sebagai Pembina siswa belajar 2) Prasarana dan sarana pembelajaran 3) Faktor keluarga

(29)

Sedangkan faktor-faktor pendorong prestasi belajar menurut Heri Triluqman ( http://heritl.blogspot.com/2007/12/belajar-dan-motivasinya.html ) adalah:

a. Faktor dari dalam, yaitu faktor-faktor yang dapat mempengaruhi belajar yang berasal dari dalam siswa. Faktor-faktor ini meliputi:

1) Fisiologi, meliputi kondisi jasmaniah secara umum dan kondisi panca indra. Anak yang segar jasmaninya akan lebih mudah proses belajarnya. Anak-anak yang kekurangan gizi ternyata kemampuan belajarnya di bawah anak-anak yang tidak kekurangan gizi. Kondisi panca indra yang baik akan memudahkan anak dalam belajar.

2) Kondisi psikologis, meliputi kecerdasan, bakat, minat, motivasi, emosi, dan kemempuan kognitif.

a) Faktor kecerdasan yang dibawa individu mempengaruhi belajar siswa. Semakin individu itu mempunyai tingkat kecerdasan tinggi, maka belajar yang dilakukannya akan semakin mudah dan cepat. Sebaliknya, semakin individu itu memiliki tingkat kecerdasan rendah, maka belajarnya akan lambat dan mengalami kesulitan belajar.

(30)

c) Minat individu merupakan ketertarikan individu terhadap sesuatu. Minat belajar yang tinggi menyebabkan belajar siswa lebih mudah dan cepat.

d) Motivasi belajar siswa yang satu dengan yang lain tidak sama. Adapun pengertian motivasi belajar adalah sesuatu yang menyebabkan kegiatan belajar terwujud. Motivasi belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain: cita-cita siswa, kemampuan belajar siswa, kondisi siswa, dan kondisi lingkungan siswa.

e) Emosi merupakan kondisi psikologi (ilmu jiwa) individu untuk melakukan kegiatan, dalam hal ini adalah untuk belajar. kondisi psikologis siswa yang mempengaruhi belajar antara lain: perasaan senang, kemarahan, kejengkelan, kecemasan, dan lain-lain.

f) Aspek kognitif meliputi aspek pengamatan, perhatian, ingatan, dan daya pikir siswa.

b. Faktor dari luar yaitu faktor-faktor yang berasal dari luar siswa. Faktor-faktor ini meliputi:

1) Lingkungan alami, yaitu faktor yang mempengaruhi dalam proses belajar misalnya keadaan udara, cuaca, waktu, tempat atau gedungnya, alat-alat yang dipakai dalam belajar seperti alat-alat pelajaran.

(31)

keadaan udara yang cukup nyaman bagi siswa membantu siswa untuk lebih nyaman dalam belajar.

b) Waktu belajar mempengaruhi belajar siswa, misalnya pembagian belajar siswa dalam satu hari.

c) Cuaca yang terang benderang dan cuaca yang mendung akan akan berbeda bagi siswa untuk belajar. Cuaca yang nyaman akan membantu siswa dalam belajar.

d) Tempat atau gedung sekolah mempengaruhi belajar siswa. Gedung sekolah yang efektif untuk belajar memiliki ciri-ciri sebagai berikut: letaknya jauh dari keramaian ( pasar, bioskop, bar, pabrik, dan lain-lain ), tidak menghadap jalan raya, tidak dekat dengan sungai, tidak dekat dengn tempat-tempat yang membahayakan siswa.

e) Alat-alat pelajaran yang digunakan baik itu perangkat lunak (misalnya program presentasi) ataupun perangkat keras (misalnya laptop, LCD)

(32)

kakak atau adik serta anggota keluarga lainnya. (2) lingkungan sosial siswa di sekolah yaitu: teman sebaya, teman lain kelas, guru, kepala sekolah serta karyawan lainnya. (3) lingkungan sosial dalam masyarakat yang terdiri dari seluruh anggota masyarakat.

3) Faktor instrumental adalah faktor yang adanya dan penggunaannya dirancang sesuai dengan hasil yang diharapkan. Faktor instrumental ini antara lain: kurikulun, struktur program, sarana dan prasarana (media pembelajaran), serta guru.

1. Konsentrasi Belajar

Konsentrasi adalah pemusatan pikiran pada suatu hal ( Kamus Bahasa Indonesia Kontenporer : 1991 ). Jadi, konsentrasi merupakan pemusatan pikiran terhadap suatu hal dengan mengesampingkan semua hal lainnya yang tidak berhubungan. Dalam belajar, konsentrasi berarti pemusatan pikiran terhadap suatu mata pelajaran dengan mengesampingkan semua hal lainnya yang tidak berhubungan pelajaran tersebut.

(33)

merupakan kebiasaan yang mudah dilakukannya sewaktu-waktu diperlukan. Ada beberapa faktor yang dapat menghambat konsentrasi (The Liang Gie, 1966 : 90 ) :

a. Kurangnya minat siswa terhadap mata pelajaran yang dipelajari. Tidak adanya minat dapat mengakibatkan siswa kurang mengerti apa yang sedang dipelajarinya sehingga pikiran siswa terbang ke hal-hal lain.

b. Gangguan sekeliling, seperti suara yang terlalu keras, udara yang sangat panas, atau meja dan kursi yang tidak nyaman.

c. Urusan-urusan kecil yang mengganggu konsentrasi

d. Kesenadaan atau keseragaman pada bahan pelajaran sehingga pikiran menjadi jemu karena terus menerus menghadapi hal yang sama.

e. Menurunnya kesehatan atau keletihan.

Ada beberapa cara mengatasi kesulitan siswa untuk berkonsentrasi (www.studygs.com), yaitu:

a. Melakukan kebiasaan rutin, yaitu dengan membuat jadwal belajar yang efisien.

(34)

menganggu jadwal belajarnya. Anak yang tidak memiliki jadwal tetap untuk belajar cenderung seenaknya sendiri dalam menentukan waktu belajarnya. Hal itulah yang terkadang membuat anak merasa malas belajar dan sering kali menunda kegiatan belajarnya.

b. Belajar di lingkungan yang tenang.

Konsentrasi belajar akan tercipta jika tempat belajar yang dipilih adalah tempat yang tenang dan nyaman. Tempat belajar yang ramai dan bising akan menurunkan konsentrasi belajar, demikian pula tempat belajar yang penuh dengan aktivitas yang mengganggu konsentrasi anak. Ada baiknya anak mempunyai kamar atau ruang yang diperuntukkan khusus untuk belajar saja. Ruang belajar tersebut jauh dari kebisingan dan keramaian di dalam ataupun di luar rumah.

c. Mengatur waktu untuk istirahat dengan mengerjakan sesuatu yang lain dari kebiasaan yang baru saja dilakukan. Misalnya, jalan-jalan sehabis duduk.

(35)

anak melakukan penyegaran dengan mencari suasana lain atau berjalan-jalan sebentar meninggalkan kursi belajar. hal tersebut dilakukan agar pikiran anak menjadi segar kembali dan dapat melakukan aktivitas belajar dengan baik.

d. Hindari melamun dengan cara merefleksi tentang bahan pelajaran yang baru saja dipelajari.

Ada kalanya anak akan hilang konsetrasi belajarnya jika anak merasa bahwa pelajaran yang dipelajarinya sudah dikuasainya. Hal tersebut membuat anak bingung harus berbuat apa lagi sehingga yang terjadi adalah pikiran anak melayang-layang ke hal-hal yang tidak berhubungan dengan pelajaran. Keadaan tersebut dapat disiasati dengan cara merefleksi kembali pelajaran yang baru saja dipelajari sehingga hal-hal yang terlupakan oleh siswa dapat diketahui dan dapat dipelajari lebih dalam lagi.

e. Jika akan masuk kelas, pelajari dulu catatan dari pertemuan sebelumnya dan membaca bahan pelajaran yang akan dibahas di kelas sehingga siswa dapat mengetahui topik utama yang akan dibahas.

(36)

belajar terlebih dahulu dari catatan pertemuan yang lalu dan membaca pelajaran yang akan dibahas di kelas sehingga siswa dapat mengetahui topik utama yang akan dipelajari di kelas.

f. Menunjukkan perhatian pada saat di kelas untuk mendorong semangat belajar.

Salah satu penyebab dari anak sulit berkonsentrasi diantaranya adalah anak tidak menunjukkan perhatian di kelas. Anak yang bermalas-malasan belajar di kelas dan tidak memperhatikan pelajaran yang sedang dipelajari akan membuat anak semakin sulit berkonsentrasi. Untuk menunjukkan perhatian dikelas, terlebih dahulu anak harus mempunyai minat di dalam mata pelajaran yang sedang dipelajari tersebut. Peran guru sangat penting untuk menumbuhkan minat belajar anak, tetapi kesadaran dalam diri anak tentang bahan pelajaran yang sedang dibahas lebih penting lagi. Untuk itulah, dengan cara menunjukkan perhatian dan kemauan dalam belajar akan mendorong semangat anak dalam belajar.

g. Menghindari gangguan.

(37)

dengan di rumah. Suara bising dan berbagai aktivitas yang ada di sekitar rumah dapat mengganggu konsentrasi siswa dalam belajar. Maka ada baiknya ruang belajar tidak ditempatkan di tempat yang berdekatan dengan sumber kebisingan atau paling tidak meja belajar tidak menghadap ke jendela karena selain silau cahaya matahari juga mudah menjadi gangguan perhatian oleh hal-hal yang ada di luar jendela.

2. Bimbingan Belajar

Menurut WS. Winkel (1987 : 36) belajar adalah suatu aktivitas mental psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, ketrmpilan, dan sikap. Belajar adalah suatu proses perubahan kegiatan reaksi terhadap lingkungan, perubahan tersebut tidak dapat disebut belajar apabila disebabkan oleh pertumbuhan atau keadaan sementara seseorang seperti kelelahan atau disediakan obat-obatan. Perubahan kegiatan yang dimaksud mencangkup pengetahuan, kecakapan, dan tingkah laku dan ini diperoleh melalui latihan (pengalaman) bukan perubahan yang dengan sendirinya karena pertumbuhan kematangan atau karena keadaan sementara.

Menurut Imron (1996 : 88) faktor-faktor yang mempengaruhi siswa untuk belajar adalah sebagai berikut:

(38)

c. Tindakan, kebiasaan, dan moralnya selalu dalam kontrol diri d. Selalu mengingat mata pelajaran dan mempelajarinya kembali e. Ingin identitasnya diakui oleh orang tua

Sedangkan menurut Hamalik (1975 : 4) belajar adalah suatu bentuk perubahan diri seseorang yang dinyatakan dalam cara bertingkah laku yang baru berkat pengalaman dan latihan. Seseorang dikatakan telah belajar jika di dalam dirinya telah terjadi perubahan tertentu, misalnya semula ia tidak dapat membaca menjadi dapat membaca. Tetapi tidak semua perubahan di dapat dari hasil belajar, misalnya bayi yang belum bisa duduk kemudian bisa duduk. Perubahan ini terjadi karena kematangannya.

Menurut Jones (1963 : 22) “Guidance is help given by one person to another in making choise and adjustment and in solving problems.“ Dalam pengertian tersebut terkandung maksud bahwa tugas pembimbing hanyalah membantu agar individu ysng dibimbing mampu membantu dirinya sendiri, sedangkan keputusan yang diambil tergantung kepada individu yang dibimbing.

(39)

Selanjutnya, Walgito (1982 : 11) merumuskan bimbingan sebagai berikut “Bimbingan adalah bantuan atau pertolongan yang diberikan kepada individu atau sekumpulan individu-individu dalam menghindari dan mengatasi kesulitan-kesulitan dalam kehidupannya, agar mereka itu dapat mencapai kesejahteraan hidupnya.

(40)

Dari pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan, bimbingan belajar adalah suatu arahan dan bimbingan kepada siswa untuk memberikan materi pengulangan (remedial), pengayaan (enrichment), dan konsultasi siswa (consulting) sehingga siswa bimbingan belajar dapat memadukan secara integral materi pembelajaran maupun pola pikir almiah yang di dapat di sekolah dengan yang diberikan oleh lembaga bimbingan belajar. Lembaga bimbingan belajar merupakan suatu lembaga yang dalam pengelolaannya diatur dengan Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 1991 tentang pendidikan luar sekolah baik yang dilembagakan maupun yang tidak, termasuk dalam hal ini adalah lembaga bimbingan belajar yang pengelolaannya dilakukan oleh seseorang, sekelompok orang, ataupun badan tertentu.

Pendidikan luar sekolah termasuk juga didalamnya adalah lembaga bimbingan belajar mempunyai tujuan (Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 1991):

a. Melayani warga belajar supaya dapat tumbuh dan berkembang sedini mungkin dan sepanjang hayatnya guna meningkatkan martabat dan kehidupannya.

(41)

c. Memenuhi kebutuhan belajar masyarakat yang tidak dapat dipenuhi dalam jalur pendidikan sekolah

Tenaga pendidik lembaga bimbingan belajar terdiri atas tenaga pendidik, pengelola satuan pendidikan, penilik, peneliti dan pengembang di bidang pendidikan, pustakawan, laboran, teknisi sumber belajar, dan penguji. Peserta didik di lembaga bimbingan belajar mempunyai hak untuk belajar secara mandiri, memperoleh perlindungan terhadap perlakuan yang tidak wajar dari tenaga kependidikan atau lembaga penyelenggara pendidikan yang bersangkutan, memperoleh nilai hasil belajarnya serta pindah ke jalur pendidikan sekolah bilamana memenuhi persyaratan satuan pendidikan yang hendak dimasuki. Namun, di sisi lain, warga belajar berkewajiban untuk ikut menanggung biaya penyelenggaraan pendidikan kecuali warga belajar yang dibebaskan dari kewajiban tersebut oleh penyelenggara satuan pendidikan yang bersangkutan, mematuhi ketentuan peraturan yang berlaku, menghormati ternaga kependidikan, dan ikut memelihara sarana dan prasrana serta kebersihn, ketertiban, dan keamanan pada satuan pendidikan luar sekolah yang bersangkutan. (Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 1991).

(42)

satuan pendidikan yang berdasarkan ketentuan Undang Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang system pendidikan nasional.

3. Lingkungan Belajar Siswa

Lingkungan belajar menurut Soepartinah ( 1985 : 24) adalah tempat anak belajar bertumbuh dan berkembang menuju kedewasaan, serta suasana belajar yang menyertai pertumbuhan dan perkembangan itu. Dikatakan bahwa seluruh lingkungan sekolah yaitu halaman sekolah, ruang kelas dan isinya serta ruang-ruang di dalamnya merupakan faktor –faktor yang mempengaruhi prestasi belajar anak. Selain itu, lingkungan belajar adalah situasi dan keadaan yang mendukung seseorang untuk menambah pengetahuan yang ia miliki.

Lingkungan belajar siswa merupakan lingkungan belajar yang mendukung peningkatan prestasi belajar siswa yang meliputi lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.

a. Lingkungan belajar di keluarga

Kebanyakan orang tua mengharapkan anaknya mencapai prestasi yang tinggi di sekolah. Akan tetapi, orang tua merasa kesulitan untuk mewujudkan keinginannya itu melalui perbuatan yang efektif. Orang tua hendaknya berpartisipasi langsung dalam meningkatkan prestasi belajar anak.

(43)

serangkaian kegiatan terencana dan terorganisir, termasuk dalam rangka proses belajar mengajar di kelas. Kegiatan ini bertujuan menghasilkan perubahan-perubahan dalam diri anak yang sedang menuju kedewasaan, sejauh perubahan-perubahan itu dapat diusahakan melalui kegiatan belajar. yang dimaksudkan di sini adalah khusus mengenai lingkungan fisik dan sosial yang terdapat di dalam kelas atau sekolah pada umumnya. Lingkungan sekolah yang dapat memenuhi kebutuhan rasa aman, nyaman, dan memberikan fasilitas belajar yang banyak menunjang prestasi belajar siswa. Siswa yang diterima oleh guru dan teman-teman sekelasnya akan merasa lebih aman dan nyaman. Contoh lingkungan fisik sekolah adalah pengaturan tempat duduk, ukuran kelas, ukuran sekolah, komposisi kelas dan fasilitas belajar.

c. Lingkungan belajar di masyarakat

(44)

4. Fasilitas Belajar Di rumah

Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia. Fasilitas adalah segala sesuatu yang memudahkan (1976:123). Dari pengertian tersebut dapat didefinisikan, fasilitas adalah segala sesuatu yang disediakan untuk mempermudah pencapaian suatu tujuan. Fasilitas yang dimiliki orang tua adalah sarana yang diberikan orang tua kepada anaknya dengan tujuan agar dapat menunjang kelancaran belajar.

Fasilitas belajar merupakan salah satu faktor ekstern yang dapat berpengaruh terhadap pancapaian prestasi belajar siswa. Macam-macam fasilitas belajar di rumah yang dibutuhkan siswa meliputi:

a. Peralatan sekolah

Peralatan sekolah adalah segala sesuatu yang digunakan siswa untuk melaksanakan kegiatan belajar. Misalnya, buku paket, buku tulis, alat tulis, dan sebagainya. Siswa yang memiliki peralatan sekolah yang lengkap akan cenderng dapat berkonsentrasi dalam belajarnya karena alat-alat yang dimiliki dapat menunjang belajarnya.

b. Media massa

(45)

c. Meja dan kursi belajar

Meja dan kursi belajar disediakan agar siswa merasa lebih nyaman di dalam kegiatan belajar di rumah. Permukaan meja belajar sebaiknya tidak diplitur mengkilap, diberi pernis sampai berkaca-kaca atau mengkilap atau dilapisi lembaran kaca jernih karena akan menimbulkan kesilauan. Meja dan kursi belajar hendaknya bersih dari segala hal yang tidak berkaitan dengan kepentingan belajar. Kenyamanan anak dalam belajar akan mempengaruhi konsentrasi belajar anak.

d. Ruang belajar

Ruang belajar adalah ruangan yang digunakan oleh siswa agar dapat belajar dengan baik. Sebaiknya, ruang belajar anak jauh dari kebisingan aktivitas rumah. Ruang belajar yang tenang dan nyaman akan menambah konsentrasi anak dalam belajar.

e. Penerangan

(46)

f. Ventilasi

Ventilasi adalah sarana untuk menghasilkan sirkulasi udara yang dibutuhkan siswa untuk kenyamanan dalam belajar.

B. Kajian hasil Penelitian Yang Relevan

Menurut Fransisca dalam penelitiannya yang berjudul “Hubungan antara sosial ekonomi orang tua, motivasi belajar siswa dengan keberhasilan siswa menempuh Ujian Akhir Nasional” (2004), menemukan adanya hubungan yang positif dan signifikan antara keikursertaan siswa dalam program bimbingan belajar dengan keberhasilan siswa menempuh UAN dapat diterima. Hal tersebut didukung dari sumbangan efektif yang diberikan keikutsertaan siswa dalam program bimbingan belajar yaitu sebesar 11,990%. Berdasarkan hal tersebut maka apabila ada kemauan siswa untuk mengikuti program bimbingan belajar dimana dapat membantu siswa dalam memecahkan kesulitan belajar melalui pemecahan soal – soal untuk UAN maka akan membimbing siswa untuk berhasil dalam menempuh UAN.

(47)

Lingkungan yang tenang, nyaman, kondusif dan ditunjang dengan fasilitas atau sarana belajar yang memadai akan membuat siswa dapat mencurahkan perhatiannya atau dapat berkonsentrasi dengan baik untuk belajar, sehingga dapat mencapai prestasi belajar yang tinggi.

Sedangkan menurut Wahyu dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh motivasi belajar, sarana belajar dan lingkungan belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa” (2006) menemukan adanya pengaruh positif sarana belajar mahasiswa terhadap prestasi belajar mahasiswa. Tersedianya sarana belajar yang memadai akan dapat lebih memudahkan mahasiswa untuk meraih prestasi belajar yang baik. Misalnya mahasiswa memiliki alat-alat tulis (ballpoint, penghapus, kalkulator, dll), komputer, laptop. Setiap mahasiswa juga membutuhkan sarana yang baik untuk menunjang peningkatan dalam prestasi belajarnya. Kondisi sarana belajar juga harus diperhatikan, misalnya keadaan kamar belajarnya apakah cukup baik sirkulasi udaranya, apakah penerangan dalam ruang memadai untuk belajar pada siang hari maupun malam hari, apakah kondisi meja dan kursi dalam keadaan baik atau tidak. Hal – hal kecil tersebut sangat penting karena akan membuat mahasiswa merasa nyaman dan betah untuk melakukan kegiatan belajar, sehingga dapat menciptakan konsentrasi belajar yang baik dan dapat meraih prestasi belajar yang baik pula.

(48)

bimbingan belajar, lingkungan belajar dan sarana belajar siswa atau mahasiswa terhadap prestasi belajar.

C. Hubungan diantara Variabel Penelitian

1. Pengaruh keikutsertaan siswa dalam program bimbingan belajar

terhadap hubungan antara konsentrasi belajar dan prestasi belajar

(49)

diajarkan di sekolah. Keikutsertaan siswa dalam program bimbingan belajar merupakan suatu bentuk minat siswa dalam belajar. Dari pernyataan di atas maka dapat dikatakan bahwa tinggi rendahnya hubungan antara konsentrasi belajar dan prestasi belajar, salah satunya ditentukan oleh keikutsertaan siswa dalam program bimbingan belajar. Siswa yang mengikuti program bimbingan belajar secara intensif mempunyai tingkat hubungan yang lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang mengikuti program bimbingan belajar tetap tidak intensif ataupun siswa yang sama sekali tidak mengikuti program bimbingan belajar.

2. Pengaruh lingkungan belajar terhadap hubungan antara konsentrasi

belajar dan prestasi belajar

(50)
(51)

3. Pengaruh fasilitas belajar di rumah terhadap hubungan antara

konsentrasi belajar dan prestasi belajar

(52)

maka timbulah kesadaran dan perasaan bahwa jika berada di situ anak harus belajar. Fasilitas belajar yang lengkap akan membuat konsentrasi belajar siswa tinggi dan berdampak pada pencapaian prestasi belajar yang tinggi dibendingkan dengan siswa yang fasilitas belajarnya tidak lengkap.

D. Paradigma Penelitian

Paradigma penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar II.1 Paradigma Penelitian

Prestasi Belajar Konsentrasi Belajar

Lingkungan belajar siswa

Keikutsertaan siswa dalam program bimbingan belajar

(53)

E. Hipotesis

1. Ada pengaruh keikutsertaan siswa dalam program bimbingan belajar terhadap hubungan antara konsentrasi belajar dan prestasi belajar siswa pada bidang studi ekonomi

2. Ada pengaruh lingkungan belajar siswa terhadap hubungan antara konsentrasi belajar dan prestasi belajar siswa pada bidang studi ekonomi

(54)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian studi kasus yaitu penelitian tentang subyek tertentu, dimana subyek tersebut terbatas maka kesimpulan yang diperoleh hanya berlaku pada subyek yang diteliti. Studi kasus penelitian ini dilakukan di SMA BOPKRI 1 Yogyakarta khususnya siswa kelas XI IPS, sehingga generalisasi kesimpulan hanya terbatas pada subjek yang diteliti.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat penelitian

Penelitian dilakukan di SMA BOPKRI 1, Jl. Wardani 2 Yogyakarta 2. Waktu penelitian

Penelitian dilakukan pada periode Bulan Maret – Mei 2008

C. Subyek dan Obyek Penelitian

1. Subyek penelitian

Subyek penelitian adalah siswa kelas XI IPS SMA BOPKRI 1 Yogyakarta

(55)

2. Objek penelitian

Objek penelitian dalam tulisan ini adalah konsentrasi belajar, prestasi

belajar pada bidang studi ekonomi, keikutsertaan siswa dalam program

bimbingan belajar, lingkungan belajar, dan fasilitas belajar di rumah.

D. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi adalah kumpulan yang lengkap dari seluruh elemen sejenis, akan

tetapi dapat dibedakan satu sama lain. Perbedaan itu disebabkan adanya

karakteristik yang berlainan (Arikunto, 1991 : 102). Dalam penelitian ini

yang menjadi populasi adalah siswa siswi SMA BOPKRI 1 Yogyakarta.

2. Sampel adalah sebagian dari populasi yang diambil dengan menggunakan

cara-cara tertentu (Sudjana, 1992 : 161). Pengambilan sampel dilakukan

dengan cara mengambil sampel yang memenuhi kriteria sampel tertentu

sesuai yang dikehendaki oleh peneliti, yaitu seluruh siswa-siswi kelas XI

Program IPS SMA BOPKRI 1 Yogyakarta yang berjumlah 91 siswa

dengan pertimbangan siswa ini sudah melakukan cara belajar yang lebih

intensif dan suasana belajar yang sudah serius guna persiapan kenaikan

kelas XII sehingga diharapkan dapat mengisi kuesioner dengan sepenuh

(56)

E. Variabel Penelitian dan Pengukurannya

Variabel penelitian adalah abyek penelitian yang bervariasi atau apa yang

menjadi titik perhatian suatu penelitian (Arikunto, 1992 : 102). Dalam

penelitian ini variable yang akan diteliti adalah sebagai berikut :

1. Variabel Bebas ( independent variable )

Variabel bebas ( independent variable ) adalah variabel yang diselidiki

pengaruhnya yaitu konsentrasi belajar (X).

2. Variabel Terikat ( dependent variable )

Variabel terikat ( dependent variable ) adalah variabel yang diramalkan

akan timbul dalam hubungan yang fungsional yaitu prestasi belajar (Y).

3. Variabel Moderator

Variabel moderator dalam penelitian ini adalah keikutsertaan siswa dalam

program bimbingan belajar (D1), lingkungan belajar siswa (D2), dan

fasilitas belajar siswa di rumah (D3).

4. Definisi dan Pengukuran Variabel

a. Konsentrasi Belajar

Konsentrasi belajar adalah pemusatan pikiran terhadap suatu mata

pelajaran dengan mengesampingkan semua hal lainnya yang tidak

berhubungan dengan pelajaran tersebut. Pengukuran variabel

konsentrasi belajar didasarkan pada indikator-indikator yang

selanjutnya dijabarkan dalam bentuk pernyataan yang dinyatakan

(57)

variabel konsentrasi belajar. Masing-masing pertanyaan dibuat dengan

pilihan empat jawaban dan masing-masing diberi skor dengan

ketentuan sebagai berikut.

Skor Pernyataan

No Keterangan

Positif Negatif

1. Sangat setuju 4 1

2. Setuju 3 2

3. Tidak setuju 2 3

4. Sangat tidak setuju 1 4

b. Prestasi Belajar

Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai setelah proses belajar yang

merupakan tingkat keberhasilan seseorang dalam mengikuti proses

belajar mengajar. Prestasi belajar siswa ditunjukkan dengan nilai raport

masing-masing siswa kelas XI SMA pada semester sebelumnya yaitu

kelas semester 2. Variabel prestasi belajar diukur berdasarkan jumlah

nilai raport siswa.

c. Keikutsertaan Siswa Dalam Program Bimbingan Belajar

Program bimbingan belajar adalah suatu program untuk memberikan

arahan dan bimbingan kepada siswa untuk memberi materi pengulangan

(remedial), pengayaan (enrichment), dan konsultasi siswa (consulting)

(58)

materi pembelajaran maupun pola pikir alamiah yang di dapat di sekolah

dengan yang diberikan oleh penyedia program bimbingan belajar.

Variabel keikutsertaan siswa dalam program bimbingan belajar diukur

dengan menggunakan skala ordinal, sedang indikatornya adalah :

Keikutsertaan Siswa Dalam Program Bimbingan Belajar

Kategori Skor

< 1 tahun Tidak intensif 0

≥ 1 tahun Intensif 1

d. Lingkungan Belajar Siswa

Lingkungan belajar siswa merupakan lingkungan belajar yang

mendukung peningkatan prestasi belajar siswa yang meliputi lingkungan

keluarga, sekolah, dan masyarakat. Pengukuran variabel lingkungan

belajar siswa didasarkan pada indikator-indikator yang selanjutnya

dijabarkan dalam bentuk pernyataan yang dinyatakan dalam bentuk

skala sikap. Berikut ini disajikan tabel operasionalisasi variabel

lingkiungan belajar siswa. Masing-masing pertanyaan dibuat dengan

pilihan empat jawaban dan masing-masing diberi skor dengan ketentuan

sebagai berikut

Skor Pernyataan

No Keterangan

Positif Negatif

1. Sangat setuju 4 1

2. Setuju 3 2

3. Tidak setuju 2 3

(59)

e. Fasilitas Belajar Siswa Di Rumah

Fasilitas belajar siswa di rumah adalah sarana yang diberikan orang tua

kepada anaknya dengan tujuan agar dapat menunjang kelancaran belajar.

Pengukuran variabel fasilitas belajar siswa di rumah didasarkan pada

indikator-indikator yang selanjutnya dijabarkan dalam bentuk

pernyataan yang dinyatakan dalam bentuk skala sikap. Berikut ini

disajikan tabel operasionalisasi variabel fasilitas belajar siswa di rumah.

Masing-masing pertanyaan dibuat dengan pilihan empat jawaban dan

masing-masing diberi skor dengan ketentuan sebagai berikut.

Skor Pernyataan

No Keterangan

Positif Negatif

1. Sangat setuju 4 1

2. Setuju 3 2

3. Tidak setuju 2 3

4. Sangat tidak setuju 1 4

F. Metode Pengumpulan Data

1.Dokumentasi

Dokumentasi merupakan suatu metode pengumpulan data dengan cara

mengambil catatan/ dokumen yang tersedia. Pada penelitian ini data yang

diambil untuk dokumentasinya adalah hasil belajar siswa yang berupa

nilai atau raport siswa bidang studi ekonomi dari kelas XI semester

(60)

2.Kuesioner

Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang didistribusikan melalui pos

untuk diisi dan dikembalikan atau dapat juga dijawab di bawah

pengawasan peneliti. Kuesioner ini digunakan untuk mengumpulkan data

tentang konsentrasi belajar siswa, keikutsertaan siswa dalam program

bimbingan belajar, lingkungan belajar siswa, dan fasilitas belajar di

rumah. Adapun kisi-kisinya adalah sebagai berikut:

Tabel Kisi-Kisi Kuesioner Konsentrasi Belajar

No. Pernyataan Dimensi Indikator

Positif Negatif

Perhatian yang fokus 1,2,5 3,4

Berpikir yang fokus 6,7

Mampu mengesampingkan hal-hal lain di luar pelajaran yang berasal dari dalam diri ( internal)

11 8,9, 10

Konsentrasi Belajar

Mampu mengesampingkan hal-hal lain di luar pelajaran yang berasal dari luar (eksternal)

(61)

Tabel Kisi-Kisi Kuesioner Lingkungan Belajar Siswa

No. Pertanyaan Dimensi Indikator

Positif Negatif

1. Keharmonisan keluarga 1 2

2.Kelengkapan keluarga(ayah,ibu,anak) 3

3.Jarak rumah dengan jalan raya 4

4.Jarak rumah dengan pusat keramaian 4 5.Jarak rumah dengan kawasan industri

/ pabrik 4 Lingkungan belajar siswa ditinjau dari keadaan keluarga/ rumah

6.Tingkat polusi di rumah 4

1. Rapi 5

2. Bersih 5

3. Hubungan antar warga sekolah 6,7,9, 10

8

4.Jarak sekolah dengan jalan raya 8

5. Jarak sekolah dengan pusat keramaian 8 6. Jarak sekolah dengan kawasan

industri atau pabrik

8 Lingkungan belajar siswa ditinjau dari keadaan sekolah

7. Tingkat polusi di sekolah 8

1.Hubungan antar warga 9

2.Penerimaan masyarakat 12,13,

14 Lingkungan

belajar siswa ditinjau dari keadaan

(62)

Tabel Kisi-Kisi Kuesioner Fasilitas Belajar di Rumah

No. Pertanyaan Dimensi Indikator

Positif Negatif

1. Tersedia peralatan sekolah 3,5,8 7

2. Media massa 9,10,

12 3. Meja dan kursi belajar 2,6

4. Ruang belajar 1,11,

13,14

5. Penerangan 4

Fasilitas belajar di rumah

6. Ventilasi 6

Pengujian kuesioner akan dilakukan kepada 30 siswa terlebih dahulu.

Pengujian validitas dan reliabilitas kuesioner ini akan dilakukan dengan

cara-cara sebagai berikut:

a. Uji Validitas

Sebuah instrument dinyatakan valid bila mampu mengukur apa yang

diinginkannya (Sugiyono, 1999 : 124). Untuk pengukuran validitas

tersebut digunakan teknik Product Moment Co-Efficient Of

Correlation dari Pearson (Anton Dajan, 1996 : 315). Rumusnya:

rxy= nΣxy-ΣxΣy

(63)

Keterangan:

rxy = koefisien korelasi Product moment, uji satu arah dengan taraf

signifikasi (α) = 5%

n = jumlah sample

x = jumlah nilai (skor) maksimum pertanyaan responden

y = total nilai (skor) pernyataan responden

Σy2 = jumlah skor kuadrat variable y

Σx2 = jumlah skor kuadrat variable x

Jika r hitung > r table maka pengukuran tersebut valid

Pengujian validitas penelitian ini didasarkan pada populasi

berukuran N = 68 dengan df (degree of fredom) = N – 2 (dk = 68 – 2 =

66). Berdasarkan populasi dan nilai r product moment tersebut

koefisien r tabel = 0,2014 dengan taraf signifikan 5%. Berikut ini hasil

pengujian validitas.

Tabel III. 1

Hasil Pengujian Validitas Kuesioner Untuk Variabel Konsentrasi Belajar

No. Butir Soal Koefisien Validitas Nilai r tabel Keterangan

1. Butir 1 0,6157 0,2014 Valid

2. Butir 2 0,5953 0,2014 Valid

3. Butir 3 0,2894 0,2014 Valid

4. Butir 4 0,6157 0,2014 Valid

5. Butir 5 0,4146 0,2014 Valid

6. Butir 6 0,2927 0,2014 Valid

7. Butir 7 0,2194 0,2014 Valid

8. Butir 8 0,1410 0,2014 Tidak Valid

9. Butir 9 0,6397 0,2014 Valid

10. Butir 10 0,6376 0,2014 Valid

11. Butir 11 0,3255 0,2014 Valid

12. Butir 12 0,3752 0,2014 Valid

13. Butir 13 0,4907 0,2014 Valid

(64)

Hasil uji coba menunjukkan bahwa 14 butir soal untuk variabel

konsentrasi belajar yang digunakan dalam penelitian ini terdapat 13

butir soal yang valid sebab koefisien validitas > r tabel, sedangkan 1

butir soal dianggap tidak valid karena koefisien validitas < r tabel.

Tabel III. 2

Hasil Pengujian Validitas Kuesioner Untuk Variabel Lingkungan Belajar Siswa

No. Butir Soal Koefisien Validitas Nilai r tabel Keterangan

1. Butir 1 0,4852 0,2014 Valid

2. Butir 2 0,3867 0,2014 Valid

3. Butir 3 0,2700 0,2014 Valid

4. Butir 4 0,3753 0,2014 Valid

5. Butir 5 0,0499 0,2014 Tidak Valid

6. Butir 6 0,3233 0,2014 Valid

7. Butir 7 0,5294 0,2014 Valid

8. Butir 8 -0,4373 0,2014 Tidak Valid

9. Butir 9 0,2680 0,2014 Valid

10. Butir 10 0,2555 0,2014 Valid

11. Butir 11 0,3691 0,2014 Valid

12. Butir 12 0,3491 0,2014 Valid

13. Butir 13 0,4045 0,2014 Valid

14. Butir 14 0,4431 0,2014 Valid

15. Butir 15 0,3235 0,2014 Valid

16. Butir 16 0,2905 0,2014 Valid

17. Butir 17 0,0287 0,2014 Tidak Valid

18. Butir 18 0,2924 0,2014 Valid

19. Butir 19 0,3361 0,2014 Valid

Hasil uji coba menunjukkan bahwa 19 butir soal untuk variabel

(65)

butir soal yang valid sebab koefisien validitas > r tabel, sedangkan 3

butir soal dianggap tidak valid karena koefisien validitas < r tabel.

Tabel III. 3

Hasil Pengujian Validitas Kuesioner Untuk Variabel Fasilitas Belajar Di Rumah

No. Butir Soal Koefisien Validitas Nilai r tabel Keterangan

1. Butir 1 0,2786 0,2014 Valid

2. Butir 2 0,2321 0,2014 Valid

3. Butir 3 0,2312 0,2014 Valid

4. Butir 4 -0,1528 0,2014 Tidak Valid

5. Butir 5 -0,1099 0,2014 Tidak Valid

6. Butir 6 0,3585 0,2014 Valid

7. Butir 7 0,1101 0,2014 Tidak Valid

8. Butir 8 0,3453 0,2014 Valid

9. Butir 9 0,4704 0,2014 Valid

10. Butir 10 0,3663 0,2014 Valid

11. Butir 11 0,4984 0,2014 Valid

12. Butir 12 -0,1718 0,2014 Tidak Valid

13. Butir 13 0,2626 0,2014 Valid

14. Butir 14 0,5109 0,2014 Valid

15. Butir 15 0,3653 0,2014 Valid

Hasil uji coba menunjukkan bahwa 15 butir soal untuk variabel

konsentrasi belajar yang digunakan dalam penelitian ini terdapat 11

butir soal yang valid sebab koefisien validitas > r tabel, sedangkan 4

(66)

b. Uji Reliabilitas

Setelah pengukuran diatas valid, maka langkah selanjutnya adalah

mencari reliabilitasnya. Relibialitas adalah tingkat kestabilan dari alat

pengukur terhadap suatu gejala atau kejadian.

Dalam pengukuran reliabilitas ini, menggunakan rumus Alpha dari

Cronbach (Arikunto, 1998:193)

(

)

⎥⎦⎢⎡ −Σ ⎥⎤ ⎤ ⎢ ⎣ ⎡ − = 2 2 11 1 1 t b k k r σ σ Keterangan :

= reliabilitas instrument 11

r

k = banyaknya butir pertanyaan

= jumlah varians butir 2

b σ

Σ

= σb2 variansi total

Jika r11 > rtabel maka kuesioner yang akan digunakan sebagai

alat mengukur dalam penelitian telah memenuhi syarat reliabilitas.

Tetapi jika r11 < rtabel maka kuesioner tersebut tidak memenuhi syarat

reliabilitas. Oleh karena alpha sebesar 0,8203 untuk konsentrasi

belajar, 0,7010 untuk lingkungan belajar siswa, dan 0,7341untuk

fasilitas belajar di rumah lebih besar dari 0,05 maka kuesioner tersebut

(67)

G. Teknik Analisis Data

1. Analisis Deskriptif/Deskriptif Data

Analisis deskriptif dipergunakan untuk mengetahui dan mendeskriptifkan

karakterisitk yang ada pada siswa yaitu keikutsertaan siswa dalam

program bimbingan belajar, lingkungan belajar dan fasilitas belajar siswa

di rumah, konsentrasi belajardan prestasi belajar siswa pada bidang studi

ekonomi. Pendeskripsian data dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan

penyajian nilai-nilai statistik. Untuk dapat mendeskripsikan konsentrasi

belajar, prestasi belajar siswa pada bidang studi ekonomi, lingkungan

belajar siswa, dan fasilitas belajar di rumah diperlukan patokan penilaian

denagn PAP II

2. Uji Persyaratan Analisis Korelasi

a. Uji Normalitas Data

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui gajala-gejala yang diteliti

apakah mempunyai sebaran data yang normal atau tidak. Uji

normalitas menggunakan rumus Kolmogorov Smirnov (Sugiyono,

2004:255) yaitu:

D = Maksimum [Fo(x)-Sn(x)]

Keterangan :

D = Deviasi atau penyimpangan

Fo= Distribusi frekuensi kumulatif teoritis

(68)

Bila probabilitas (p) yang diperoleh melalui pehitungan lebih kecil

dari taraf signifikan 5%, berarti sebaran data variabel tidak normal

pada taraf signifikan 5%, begitu pula sebaliknya.

b. Uji Linieritas

Pengujian linieritas dilakukan untuk mngetahui apakah ada sifat

hubungan yang linier atau tidak antara variabel bebas dengan variabel

terikat dari data yang diperoleh (Sudjana, 1996:332). Rumus yang

dipakai untuk menguji linieritas adalah sebagai berikut:

F= e S

tc S

2 2

Dimana :

S2tc =

( )

k n

TC JK

S2e =

( )

k n

E JK

Keterangan:

F = Harga bilangan F untuk garis regresi

S2tc = Varians tuna cocok

S2e = Varians kekeliruan

JK (TC) = Jumlah kuadrat tuna cocok

(69)

Berdasarkan hasil perhitungan selanjutnya dibandingkan dengan F

tabel dengan taraf signifikan 5%. Koefisien F hitung diperoleh dari

perhitungan SPSS. Jika F hitung > nilai F tabel maka hubungan antar

variabel bebas dengan variabel terikat tidak linier dan sebaliknya jika

nilai F hitung < nilai F tabel maka hubungan antar variabel bebas

dengan variabel terikat linier.

3. Uji Hipotesis

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini menyatakan bahwa ada

pengaruh positif konsentrasi belajar terhadap prestasi belajar ditinjau dari

keikutsertaan siswa dalam program bimbingan belajar, lingkungan belajar

siswa dan fasilitas belajar di rumah. Untuk mengetahui

hubungan-hubungan antara variabel bebas X1 dan Y menggunakan analisis regresi

variabel Dummy yang dikembangkan oleh Chow (Supranto, 2004:189).

a. Pengujian hipotesis I yang menyatakan ada pengaruh positif

konsentrasi belajar terhadap prestasi belajar ditinjau dari keikutsertaan

siswa dalam program bimbingan belajar, lingkungan belajar siswa dan

fasilitas balajar dirumah.

(

i i

)

i i

i

i D X D X

Y0112

Keterangan :

Yi = Prestasi belajar siswa

(70)

α,β = Konstanta/parameter

Di =Variabel Dummy1 jika keikutsertaan siswa dalam program

bimbingan belajar intensif

Variabel Dummy 0 jika keikutsertaan siswa dala program

bimbingan belajar tidan intensif

μi = Gangguan stokastik/pengganggu regresi

Untuk menguji tingkat signifikansi koefisien regresi dari interaksi

variabel Di Xi terhadap Yi, maka dilakukan perbandingan nilai

signifikansi koefisien regresi

( )

β2 dengan taraf signifikansi

( )

α , yang

digunakan dalam penelitian ini yakni 0,05. Hipotesis penelitian ini akan

diterima bila nilai signifikansi koefisien regresi

( )

β2 lebih rendah dari

taraf signifikansi

( )

α 0,05.

b. Pengujian hipotesis II yang menyatakan ada pengaruh positif

konsentrasi belajar terhadap prestasi belajar ditinjau dari lingkungan

belajar siswa.

(

i i

)

i i

i

i D X D X

Y =α0 +α1 +β1 +β2 +μ

Keterangan :

Yi = Prestasi belajar siswa

Xi = Konsentrasi belajar

α,β = Konstanta/parameter

(71)

Variabel Dummy 0 jika lingkungan belajar siswa tidak

mendukung

μi = Gangguan stokastik/pengganggu regresi

Untuk menguji tingkat signifikansi koefisien regresi dari interaksi

variabel Di Xi terhadap Yi, maka dilakukan perbandingan nilai

signifikansi koefisien regresi

( )

β2 dengan taraf signifikansi

( )

α , yang

digunakan dalam penelitian ini yakni 0,05. Hipotesis penelitian ini akan

diterima bila nilai signifikansi koefisien regresi

( )

β2 lebih rendah dari

taraf signifikansi

( )

α 0,05.

c. Pengujian hipotesis III yang menyatakan ada pengaruh positif

konsentrasi belajar terhadap prestasi belajar ditinjau dari fasilitas

balajar dirumah.

(

i i

)

i i

i

i D X D X

Y0112

Keterangan :

Yi = Prestasi belajar siswa

Xi = Konsentrasi belajar

α,β = Konstanta/parameter

Di =Variabel Dummy1 jika fasilitas balajar dirumah lengkap

Variabel Dummy 0 jika fasilitas balajar dirumah tidak lengkap

(72)

Untuk menguji tingkat signifikansi koefisien regresi dari interaksi

variabel Di Xi terhadap Yi, maka dilakukan perbandingan nilai

signifikansi koefisien regresi

( )

β2 dengan taraf signifikansi

( )

α , yang

digunakan dalam penelitian ini yakni 0,05. Hipotesis penelitian ini akan

diterima bila nilai signifikansi koefisien regresi

( )

β2 lebih rendah dari
(73)

BAB IV

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Pada bagian ini akan disajikan deskripsi data tentang konsentrasi belajar, prestasi belajar siswa pada bidang studi ekonomi, keikutsertaan siswa dalam program bimbingan belajar, lingkungan belajar siswa dan fasilitas belajar di rumah. Deskripsi data penelitian ini dinyatakan dalam bentuk daftar tabulasi distribusi frekuensi dengan berdasar pada Pedoman Acuan Patokan (PAP) Tipe II, dengan penyebaran kuesioner sejumlah 91 responden. Berikut ini disajikan uraiannya.

1. Variabel Konsentrasi Belajar

Berdasarkan data tentang konsentrasi belajar yang diperoleh dengan bantuan SPSS versi 12 diketahui bahwa skor jawaban tertinggi 48 dan skor jawaban terendah 23.

Dari hasil perhitungan data tentang konsentrasi belajar diperoleh nilai mean sebesar 36,41, median sebesar 36,00, modus sebesar 40dan standar deviasi sebesar 4,738. Untuk mengetahui kecenderungan penilaian terhadap variabel konsentrasi belajar digunakan pedoman Penilaian Acuan Patokan (PAP) II sebagai berikut.

(74)

Tabel IV.1

Penilaian Konsentrasi Belajar

Skor Frekuensi Persentase Kategori kecenderungan variabel

≥45 2 2,20% Sangat Tinggi

39 - 44 29 31,87% Tinggi

35 - 38 27 29,67% Cukup

31 - 34 24 26,37% Rendah

<31 9 9,89% Sangat Rendah

91 100%

Oleh karena jumlah item kuesioner adalah 13 maka skor terendah

yang mungkin dicapai adalah 13 x 1 = 13 dan skor tertinggi yang

mungkin dicapai adalah 13 x 4 = 52.

Berdasarkan tabel kategori penilaian tersebut diketahui bahwa

modus terletak diantara 39 dan 44 dengan persentase 31,87% atau

berada di kategori tinggi. Sedangkan mean dan median untuk variabel

konsentrasi belajar terletak antara 35 dan 38 dengan persentase 29,67%

atau berada pada kategori cukup.

1. Variabel Prestasi Belajar Siswa pada Bidang Studi Ekonomi

Berdasarkan data tentang prestasi belajar siswa pada bidang studi

ekonomi yang diperoleh dengan bantuan SPSS versi 12 diketahui

bahwa skor jawaban tertinggi 86 dan skor jawaban terendah 0.

Dari hasil perhitungan data tentang prestasi belajar siswa pada

bidang studi ekonomi diperoleh nilai mean sebesar 63,29, median

sebesar 64,00, modus sebesar 65 dan standar deviasi sebesar 4,738.

Untuk mengetahui kecenderungan penilaian terhadap variabel prestasi

belajar siswa pada bidang studi ekonomi digunakan pedoman Penilaian

(75)

Tabel IV.2

Penilaian Prestasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Ekonomi

Skor Frekuensi Persentase Kategori kecenderungan variabel

78-90 11 12,09% Sangat Baik

66-77 18 19,78% Baik

52-65 55 60,44% Cukup

26-51 6 6,59% Buruk

<26 1 1,10% Sangat Buruk

91 100%

Berdasarkan tabel kategori penilaian tersebut diketahui bahwa

mean, median dan frekuensi yang paling tinggi (modus) untuk variabel

prestasi belajar siswa pada bidang studi ekonomi terletak antara 52 dan

65 dengan persentase 60,44%. Dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa prestasi belajar siswa pada bidang studi ekonomi kelas XI

program IPS dikatakan cukup.

2. Variabel Keikutsertaan Siswa Dalam Program Bimbingan Belajar

Dari data induk keikutsertaan siswa dalam program bimbingan

belajar dibedakan menjadi dua bagian yang secara rinci dapat dilihat

pada tabel berikut ini:

Tabel IV.3

Penilaian Keikutsertaan Siswa Dalam Program Bimbingan Belajar

Keterangan Skor Frekuensi Persentase

Mengikuti program bimbingan belajar, baik di sekolah, lembaga bimbingan belajar dan privat

≥ 1 tahun

51 56,04%

Tidak mengikuti program

bimbingan belajar, baik di sekolah, lembaga bimbingan belajar dan privat

< dari 1 tahun

40 43,96%

(76)

Dari tabel IV.3 dapat diketahui bahwa dari 91 responden yang

menyatakan mengikuti program bimbingan belajar baik di sekolah,

lembaga bimbingan belajar, privat dan telah mengikutinya satu tahun

atau lebih dari satu tahun sebesar 56,04%, dan yang menyatakan tidak

mengikuti program bimbingan belajar baik itu di sekolah, lembaga

bimbingan belajar, privat dan tidak mengikutinya kurang dari sa

Gambar

Gambar II.1 Paradigma Penelitian.................................................................
Gambar II.1 Paradigma Penelitian
Tabel Kisi-Kisi Kuesioner Konsentrasi Belajar
Tabel Kisi-Kisi Kuesioner Lingkungan Belajar Siswa
+7

Referensi

Dokumen terkait

bahwa dalam rangka penetapan kebijakan pelayanan kesehatan tradisional yang dilakukan pemerintah telah ditetapkan Keputusan Menteri Kesehatan HK.02.02/MENKES/164/2014

Penelitian tentang pelayanan kesehatan lansia yang dilakukan oleh Liu (2014) di Taiwan, Addo dan Gyamfuah (2014) di Ghana, serta Falaha dkk (2016) di Ethiopia, menunjukkan

[r]

Agar dapat dikonsuksi dengan mudah oleh penderita diabetes maka buah pare ini dimodifikasi menjadi kerupuk. Bukan hanya diperuntukkan bagi penderita diabetes saja

Hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti setelah dilakukan pelatihan perawatan perianal pada lembar observasi pada intrumen penelitian di dapatkan hasil terbanyak dengan

[r]

Salah satu kompresi citra digital yang bersifat lossless ini adalah Portable Network Graphic (PNG). Hal ini menunjukkan bahwa format PNG sangat tepat digunakan

Pada gambar tersebut terlihat bahwa dua algoritma tersebut dapat digunakan untuk mendaptkan rute yang paling efektif ketika akan melakukan perjalanan darat dengan