• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

70

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Penelitian ini mengunakan jenis penelitian eksplanatoris, yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah pengujian suatu hipotesis, karena ingin mencari pengaruh resolusi konflik substantif, komitmen dan efektivitas organisasi terhadap kepuasan kerja dengan otonomi tugas sebagai variable moderating pada karyawan Laris Ambarawa.

3.2. Populasi Dan Sample

Populasi peneiltian adalah karyawan toko Laris Ambarawa yang berjumlah 130 orang. Sedangkan sample penelitian ini adalah seluruh aggota populasi yangdiambil dengan menggunakan tehnik sample yang jenuh yaitu seluruh anggota populasi yang digunakan sebagai sample penelitian. Tehnik ini dipilih karena jumlah anggota populasi relatif sedikit atau jumlahnya terbatas. Istilah lain sample jenuh adalah sensus atau completeenumeration dimana semua anggota populasi di jadikan sample (Purwono 2012 ). Jumlah populasi yang diteliti dapat dilihat pada table 3.1.

Table 3.1

Data Karyawan Dan Bagian-Bagianya Di Pasar Moderen Laris Ambarawa

( Sumber: Data Sekunder yang diolah, tahun 2014)

No Bagian Jumlah

1 Pramuniaga lantai satu Supermarket 29 2 Pramuniaga lantai satu department store 22

3 Helper/ pembungkus 14

4 Merchandiser 3

5 Receiver/ Supervisor 5

6 Administrasi 6

7 Pramuniaga lantai 2 fashion 23

8 Kasir 21

9 Gudang 7

(2)

71

3.3. Definisi Operasional

Definisi operasional penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3.2 dibawah ini:

Tabel 3.2 Definisi Operasional

3.4. Metode Pengukuran Data

Variable-variable yang diteliti dalam penelitian sesuai dengan fator-faktor (aspek-aspek) yang di persaratkan dalam pengukuran resolusi konflik,

Variable Indikator

Otonomi tugas adalah tingkat dimana seseorang memperoleh kebebasan dalam mengendalikan isi pekerjaan dan selalu berusaha memanfaatkan kebebasan tersebut dalam menagani pekerjaan, menyusun jadwal kegiatan, serta memulai pekerjaan lebih awal berdasarkan deskripsi tugasnya (S Martono, 2012) Disertasi Undip.

Bebas menegdalikan isi pekerjaan

Memanfaat kebebasan

Menusun jadwal

kegiatan

Mulai pekerjaan lebih awal.

Komitmen organisasi adalah rasa percaya terhadap nilai-nilai organisasi (identifikasi), kesediaan untuk berusaha sebaik mungkin demi kebaikan organisasi(keterlibatan), dan keinginan untuk tetap

menjadi anggota organisasi yang

bersangkutan(loyal), Steers Organizational Comitment, Job Stisfaction and Tunover among Phichiatric Techni (1984).

Percaya terhadap nilai-nilai organisasi

Keterlibatan

Keinginan tetap menjadi organisasi

Loyal

Kepuasan kerja adalah seperangkat perasaaan pegawai tentang menyenangkan atau tidaknya pekerjaan yang dilakukan. Kepuasan kerja menunjukan kesesuaian antara harapan seseorang yang timbul dan imbalan yang disediakan oleh pekerjaan( Sembiring, 2007) Analisis Kepuasan Kerja Karyawan Pada PT.Hero SupermarkaetTbk di Gatot Subroto Jakarta

Perasaan pegawai tentang pekerjaan Harapan

Imbalan

Resolusi konflik substantif(penaganan) konflik yaitu proses penaganan konflik berdasarkan kerja sama. Resolusi juga diartikan sebagai proses pemanfaatan komunikasi personal dua pihak yang berkonflik untuk mencapai titik kesepakatan damai dan memuaskan (Ivancevich, 2005)

Proses penanganan konflik

Kerjasama

Komunikasi kedua kelompok yang sedang konflik

(3)

72

komitmen organisasi terhadap kepuasan kerja dengan otonomi tugas sebagai variabel moderating pada karyawan toserba Laris Ambarawa

3.5. Metode Pengumpualan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini di lakukan melalui data primer, dengan beberapa tehnik sebagai berikut:

a. Kuesioner

Dengan cara menyebar kuesioner yang berisi 4 skala, yaitu skala resolusi konflik yang terdiri dari 4 indikator, skala komitmen organisasi yang terdiri dari 4 indikator, skala kepuasan kerja yang terdiri dari 3 indikator dan skala otonomi tugas yang terdiri dari 4 indikator. Skala-skala yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 5 kategori jawaban yaitu sangat setuju (SS), setuju (S), netral (N) tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS), sehingga responden memilih salah satu alternatif jawaban yang dianggap sesuai dengan kenyataan praktis. Skoring yang diberikan pada masing-masing item bergerak mundur dimulai dari 5 untuk jawaban sangat setuju (SS), 4 untuk jawaban setuju (S), 3 untuk jawaban netral (N), 2 untuk jawaban tidak setuju (TS), dan 1 untuk jawaban sangat tidak setuju (STS). Berikut ini adalah tabel blue print masing-masing skala:

(4)

73

Tabel 3.3

Blue Print Skala Penelitian

b. Observasi

Kegiatan ini dengan cara mengamati keadaan sekitar lokasi penelitian terkait dengan variable penelitian khususnya pelayanan yang dilakukan oleh karyawan toserba Laris Ambarawa.

c. Telaah dokumen

Dilakukan dengan cara untuk memperoleh berbagai jenis data yang mempunyai relevansi dengan penelitian ini.

3.6. Validitas dan Realibilitas

Uji Reliabilitas dan Validitas merupakan suatu ukuran yang menyatakan sejauh mana alat ukur dapat memberikan hasil yang relatif tidak berbeda bila dilakukan pengukuran ulang terhadap obyek yang sama.

1. Uji validitas

Uji validitas yang didefinisikan sebagai suatu ukuran seberapa cermat suatu tes melakukan fungsi ukurannya (Azwar,

Variable Indikator

Otonomi tugas 1. Bebas mengendalikan isi pekerjaan 2. Memanfaat kebebasan

3. Menyusun jadwal kegiatan 4. Mulai pekerjaan lebih awal.

Komitmen organisasi 1. Percaya terhadap nilai-nilai organisasi 2. Keterlibatan

3. Keinginan tetap menjadi organisasi 4. Loyal

Kepuasan kerja 1. Perasaan pegawai tentang pekerjaan 2. Harapan

3. Imbalan

Resolusi konflik 1. Proses penanganan konflik 2. Kerjasama

3. Komunikasi kedua kelompok yang sedang konflik

(5)

74

2000). Dalam penelitian ini pengukuran validitas dilakukan dengan tehnik korelasi produk moment. Berikut ini adalah rumus dari uji validitas:

∑ ∑ ∑ √ √

Keterangan:

= korelasi antar skor pernyataan dengan skor total seluruh pernyataan

N = jumlah responden atau total sample

XY = Skor pernyataan dikalikan dengan skor total

Kriteria validitas yang digunakan dalam uji validitas penelitian ini menyebutkan bahwa alat tes dikatakan valid apabila koefisien korelasi item total lebih besar dari 0,3 (Azwar, 2000). Selain itu Hadi (1991) menyatakan bahwa koefisien korelasi dikatakan valid apabila rxy postif dengan peluang ralat (p) < 0.05.

2. Uji realibilitas

Reliabilitas Alat ukur adalah menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran dengan menggunakan alat tersebut dapat dipercaya (Suryabrata, 2000). Pengukuran realibilitas pada penelitian ini menggunakan teknik alpha cronbach, yang perhitungannya mengguanakan program komputer SPSS for windows version 20.0. Uji reliabilitas dalam penelitian ini mengikuti standar yang dikemukan oleh Azwar (2000):

α< 0.7 = tidak reliabel 0.7 < α < 0.8 = cukup

(6)

75 0.9 < α < 1 = sangat bagus

3.7. Analisa Data

Dalam metode analisa data ada beberapa hal yang perlu dilakukan, diantaranya adalah : kuantifikasi data dan uji persyaratan analisis. Kuantifikasi berarti menterjemahkan data dalam bentuk angka, sedangkan uji persyaratan analisis berarti sebelum melakukan uji hipotesis dilakukan uji persyaratan analisis terlebih dahulu (Ghozali, 2006). Persyaratan analisis data menggunakan regresi linear adalah dengan uji asumsi klasik yang terdiri dari:

1. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebasnya. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebasnya. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolineartitas di dalam model regresi dapat dilihat melalui nilai tolerance dan nilai variance inflation

factor (VIF). Jika tidak terjadi multikolinearitas, maka nilai tolerance ≥ 0,1

dan nilai VIF ≤ 10.

2. Uji Autokorelasi

Uji korelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t -1 (sebelumnya). Model regresi yang baik adalah regresi yang yang bebas dari autokorelasi. Metode yang digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi adalah dengan melihat nilai Durbin-Watson (DW test). Syarat model regresi tidak terjadi autokorelasi adalah du < d < 4 – du (nilai du dapat dilihat pada tabel Durbin-Watson).

(7)

76

3. Uji heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual dalam suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan pendekatan analisis grafik scatterplot antara nilai residual dengan niali perediksi. Gejala heteroskedastisitas ditunjukan dengan adanya keteraturan penyebaran titik-titik sehingga membentuk pola tertentu (Ghozali,2006).

4. Uji normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel independen atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. untuk uji normaliatas dilakukan dengan menggunakan Kolmogrov Smirnov Test (Rihi, 2000).

5. Uji Linearitas

Uji linearitas dilakukan untuk melihat apakah spesifikasi model yang digunakan sudah benar atau tidak. Model regresi yang baik adalah linear. Linearitas dapat dilihat dari nilai Deviation from Linearity (p > 0,05 = data linear).

Uji Hipotesis dilakukan dengan beberapa pengujian, berikut ini adalah uraiannya

1. Uji Regresi Linear Berganda

Yang digunakan untuk memproyeksi atau mengetahui seberapa besar pengaruh resolusi konflik, komitmen organisasi terhadap kepuasan kerja dengan otonomi tugas sebagai variabel moderating pada karyawan Laris Ambarawa formulasinya sebagai berikut:

(8)

77

Keterangan :

= variable terikat mewakili kepuasan kerja

X1= variable bebas mewakili resolusi konflik

X2= variable bebas mewakili komitmen organisasi, dan otonomi tugas

sebagai variable moderating.

b0= interpretasi koefisien merupakan nilai Y apabila X1=X2=0

b1= besarnya pengaruh X2 terhadap Y apabila X1 akan menyebabkan

perubahan nilai Y.

b2= besarnya X1 terhadap Y apabila X2 tetap maka perubahan nilai X2

akan menyebabkan perubahan Y

2. Uji Hipotesis

Dalam pengujian regresi berganda dapat digunakan uji statistic nilai t. uji t pada dasarnaya menunjukan seberapa jauh pengaruh suatu variable independen secara individual dalam menerangkan variasi variable dependen. Pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut:

Ho diterima bila t hitung dicapai pada tingkat Ᵽ probabilitas < 0,05

Ho ditolak bila t hitung dicapai pada tingkat Ᵽ probabilitas > 0,05.

3. Statistic Deskriptif

Statistik deskriptif bertujuan untuk memperoleh gambaran keadaan subyek yang diteliti yang berkaitan dengan variable penelitian. Untuk memperoleh gambaran subyek terlebih dahulu dibuat kategori (pengelompokan) responden dengan menentukan interval terlebih dahulu yang dihitung dengan rumus:

(9)

78

= 0,8

Dalam penelitian ini skor tertinggi adalah 5 dan skor terendah adalah 1. Dengan membuat 5 kategori mulai dari yang sangat tinggi, tinggi, sedang rendah, dan sangat rendah maka diperoleh interval sebesar 0,8 sehingga dapat dibuat kategori sebagi berikut:

4. Analisis Koefisien Determinasi ( R Square )

Analisis determinasi (R square) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi-variasi dependen. Jika R squere yang di peroleh dari hasil perhitungan menunjukan semakin besar (mendekati angka 1), maka dapat dikatakan bahwa sumbangan dari variable bebas terhadap variable terikat semakin besar.

Hal ini berarti model yang digunakan semakin besar untuk menerangkan variable terikatnya. Sebaliknya jika R sequere menunjukan semakin kecil, hal ini berarti model yang digunakan semakin lemah untuk menerangkan variasi variable terikatnya. Sebalikanya jika R sequare menunjukan semakin kecil, hal ini berarti model yang digunakan semakin lemah untuk menerangkan variasi variable terikat. Secara umum dikatakan bahwa besarnya koefiendeterminasi berganda (R sequare) berada antara 0 dan 1 atau 0 ≤ R Sequare ≤ 1 atau 100% (Indisari,2008).

Kategori Range Sangat Tinggi 4,21- 5,0 Tinggi 3,41 – 4,2 Sedang 2,61- 3,4 Rendah 1,81 – 2,6 Sangat Rendah 1,00 – 1,8

Gambar

Tabel 3.2  Definisi Operasional

Referensi

Dokumen terkait

Di samping itu, perkawinan poligami di bawah tangan ini juga akan mengakibatkan anak yang lahir dari perkawinan tersebut tidak sah secara hukum negara (Undang-Undang No. 1 Tahun

Untuk menguji hipotesis mengenai perbedaan konsep diri antara remaja yang sejak masa akhir kanak-kanaknya dibesarkan dipanti asuhan dengan remaja yang sejak masa

Fitur Lain 12 Keypad BMP to ASM Converter Software Kode huruf dan angka sesuai kode ASCII BMP to ASM Converter Software Mendukung berbagai ukuran LCD Karakter Mendukung berbagai

Dikeluarkannya Keputusan Presiden Noor 80 tahun 2003 pada satu sisi bertujuan agar pengadaan barang dan jasa pemerintah lebih efisien, efektif, transparan dan bersaing, adil dan

Pemberian Jus buah pare ini dilakukan bersamaan dengan pemberian pakan tinggi karbohidrat selama sepuluh hari, kelompok mencit diberi jus buah pare dengan dosis

Metode sampel yang diterapkan adalah metode purposive sampling yaitu pemilihan sampel secara tidak acak yang informasinya diperoleh dengan menggunakan pertimbangan

Studi literatur, yaitu mempelajari berbagai literatur yang berkaitan dengan penelitian ini, khususnya mengenai seluk beluk anggrek, yang meliputi buku, jurnal, dan

1) Siswa diminta untuk mengamati gambar pada buku paket siswa. 2) Siswa diminta menyebutkan beberapa tumbuhan darat dan tumbuhan air yang diketahui. 3) Siswa