• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 026 TAHUN 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 026 TAHUN 2014"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 026 TAHUN 2014

TENTANG

KEWENANGAN PELAYANAN PERIZINAN DAN NONPERIZINAN PADA

KANTOR PELAYANAN PERIZINAN TERPADU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka optimalisasi pelaksanaan ketentuan dalam Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 081 Tahun 2011 tentang Pelimpahan Kewenangan Pelayanan Perizinan dan Nonperizinan Kepada Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi Kalimantan Selatan dipandang perlu disesuaikan dengan dinamika perkembangan pengaturan dalam hal kewenangan pelayanan perizinan dan nonperizinan serta peraturan perundang-undangan, sehingga perlu diganti ;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Gubernur tentang Kewenangan Pelayanan Perizinan dan Nonperizinan Pada Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi Kalimantan Selatan ;

Mengingat : 1. Undang Nomor 25 Tahun 1956 Jo. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 1958 tentang Penetapan Undang-Undang Darurat Nomor 10 Tahun 1957 antara lain mengenai Pembentukan Daerah Swatantra Tingkat I Kalimantan Selatan sebagai Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 65, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1106);

2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851) ;

(2)

3. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3874) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 134, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4150) ;

4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

5. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

6. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);

7. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

8. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

9. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4724);

10. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 106, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4756) ;

11. Undang-Undang 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4843) ;

(3)

12. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 61, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4846) ;

13. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5038) ;

14. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);

15. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494) ;

16. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3547) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 51, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5121) ;

17. Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan Struktural (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 197, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4018) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2002 tentang

Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil

Dalam Jabatan Struktural (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 33, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4194);

18 Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 15, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4263) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 2009 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 164);

(4)

19 Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

20. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);

21. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

22. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Uang Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 83, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4738) ;

23. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);

24. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4816);

25. Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2007 tentang Pengesahan, Pengundangan, dan Penyebarluasan Peraturan Perundang-undangan;

26. Peraturan Presiden Nomor 27 Tahun 2009 tentang Pelayanan Terpadu Satu Pintu di Bidang Penanaman Modal;

27. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 310);

28. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2008 tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelayanan Perizinan Terpadu di Daerah;

29. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 32);

(5)

30. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 13 Tahun 2007 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2007 Nomor 13);

31. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 5 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan yang Menjadi Kewenangan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Lembaran Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2008 Nomor 5);

32. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pembentukan, Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan (Lembaran Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2008 Nomor 6) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 1 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pembentukan, Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan (Lembaran Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012 Nomor 1);

33. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 8 Tahun 2011 tentang Pembentukan, Organisasi dan Tata Kerja Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi Kalimantan Selatan (Lembaran Daerah Tahun 2011 Nomor 8);

34. Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 025 Tahun 2012 tentang Pedoman Pembentukan Produk Hukum Daerah di Lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Berita Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012 Nomor 29);

35. Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 092 Tahun 2012 tentang Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah Atas Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Kalimantan Selatan (Berita Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012 Nomor 92);

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG KEWENANGAN PELAYANAN PERIZINAN DAN NONPERIZINAN PADA KANTOR PELAYANAN PERIZINAN TERPADU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN.

(6)

BAB I

KETENTUAN UMUM Pasal 1

Dalam Peraturan Gubernur ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Provinsi Kalimantan Selatan.

2. Pemerintah Daerah adalah Gubernur dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah.

3. Gubernur adalah Gubernur Kalimantan Selatan.

4. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Selatan.

5. Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu adalah Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi Kalimantan Selatan.

6. Kepala Kantor adalah Kepala Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi Kalimantan Selatan.

7. Izin adalah dokumen yang dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah berdasarkan peraturan daerah atau peraturan lainnya yang merupakan bukti legalitas, menyatakan sah atau diperbolehkannya seseorang atau badan hukum untuk melakukan usaha atau kegiatan tertentu.

8. Pelayanan Perizinan adalah segala bentuk pelayanan dokumen legalitas untuk melakukan usaha atau kegiatan tertentu yang dikeluarkan oleh

Pemerintah Daerah yang memilki kewenangan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

9. Pelayanan Nonperizinan adalah segala bentuk pelayanan dokumen persetujuan, dukungan dan/atau keterangan untuk melakukan kegiatan tertentu yang dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah berdasarkan peraturan perundang-undangan.

10. Pelayanan Perizinan Terpadu adalah penyelenggaraan pelayanan perizinan dan nonperizinan yang proses pengelolaannya mulai dari tahap permohonan sampai dengan tahap keluarnya dokumen, dilakukan dalam satu tempat berdasarkan pendelegasian atau pelimpahan wewenang dari Gubernur, dengan menganut prinsip kesederhanaan, transparansi, akuntabilitas dengan jaminan kepastian biaya, waktu serta kejelasan prosedur.

11. Instansi terkait adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah yang tugas fungsinya membidangi urusan berkenaan dengan perizinan dan nonperizinan.

(7)

BAB II KEWENANGAN

Pasal 2

(1) Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu berwenang melakukan pelayanan administrasi, menandatangani dokumen, menerbitkan dokumen perizinan dan nonperizinan yang menjadi urusan Pemerintah Daerah berdasarkan kewenangan yang diberikan oleh Gubernur.

(2) Kewenangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi bidang dan jenis perizinan/nonperizinan sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Gubernur ini.

(3) Pelimpahan Kewenangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan Gubernur.

BAB III

HAK DAN KEWAJIBAN Pasal 3

(1) Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu berhak memungut pembayaran dari setiap izin yang dikeluarkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(2) Hasil pemungutan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menjadi target dan realisasi pendapatan instansi terkait menurut bidang dan jenis perizinan.

(3) Hasil pemungutan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disetor ke Bendahara Umum Daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 4

Dalam melaksanakan kewenangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, Kepala Kantor berkewajiban untuk :

a. memperhatikan dan menerapkan prinsip pelayanan publik ;

b. menetapkan mekanisme perizinan dan nonperizinan, mulai dari permohonan sampai dengan penyerahan izin kepada pemohon sesuai dengan ketentuan yang berlaku ;

c. menetapkan kelengkapan persyaratan administrasi perizinan dan nonperizinan ; d. menyampaikan tembusan kepada instansi terkait atas perizinan dan

nonperizinan yang dikeluarkan ; dan

e. menyampaikan laporan pelayanan perizinan dan nonperizinan setiap bulan kepada Gubernur dan instansi terkait lainnya.

(8)

Pasal 5

Kepala Kantor dalam melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, berkoordinasi dengan instansi terkait.

BAB IV

PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Pasal 6

Pembinaan dan pengawasan terhadap perizinan dan nonperizinan yang diterbitkan dilakukan oleh instansi terkait yang bersangkutan.

BAB V

KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 7

Terhadap Keputusan Gubernur tentang Perizinan dan Nonperizinan Pada Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi Kalimantan Selatan, dikecualikan dari ketentuan dalam Peraturan Gubernur Nomor 025 Tahun 2012 tentang Pedoman Pembentukan Produk Hukum Daerah di Lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan.

Pasal 8

Proses penyusunan, penyempurnaan, penetapan, penomoran, autentifikasi, pencetakan, pendokumentasian, penggandaan, dan penyebarluasan Keputusan Gubernur tentang Perizinan dan Nonperizinan, dikelola oleh Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi Kalimantan Selatan.

BAB VI

KETENTUAN PENUTUP Pasal 9

Dengan berlakunya Peraturan Gubernur ini, maka Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 081 Tahun 2011 tentang Pelimpahan Kewenangan Pelayanan Perizinan dan Nonperizinan Kepada Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi

Kalimantan Selatan (Berita Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2011 Nomor 81), dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

(9)

Pasal 10

Peraturan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal diundangan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Gubernur ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Provinsi Kalimantan Selatan.

Ditetapkan di Banjarmasin pada tanggal 19 Mei 2014

GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN, ttd

H. RUDY ARIFFIN

Diundangkan di Banjarbaru pada tanggal 19 Mei 2014

SEKRETARIS DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN, ttd

MUHAMMAD ARSYADI

BERITA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014 NOMOR 26

(10)

LAMPIRAN

PERATURAN GUBERNUR NOMOR 026 TAHUN 2014 TENTANG KEWENANGAN PELAYANAN PERIZINAN DAN NONPERIZINAN PADA KANTOR PELAYANAN PERIZINAN TERPADU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

DAFTAR PERIZINAN DAN NONPERIZINAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

NO BIDANG JENIS PERIZINAN/NONPERIZINAN

1

2

3

4

Perikanan dan Kelautan

Kehutanan

Peternakan

Perkebunan

1. Izin Usaha Perikanan (SIUP) 2. Rekomendasi Andon

3. Izin Penangkapan Ikan (SIPI)

4. Izin Kapal Pengangkut Ikan (SIKPI) 5. Surat Keterangan Asal (SKA)

1. Izin Pendirian Industri Hasil Hutan Kayu (IUIPHHK) dengan Kapasitas < 6000 m³/ tahun

2. Izin Perluasan Industri Primer Hasil Hutan Kayu (IPHHK) dengan Kapasitas s/d 6000 m³/tahun

3. Izin Pindah Lokasi Industri Hasil Hutan Kayu dengan Kapasitas Produksi < 6000 m3/tahun

4. Izin Perubahan dan Penggantian Nama Pemegang Industri Hasil Hutan Kayu dengan Kapasitas Produksi < 6000 m³/tahun kebawah

5. Rekomendasi/Pertimbangan Teknis Pendirian Industri Primer Hasil Hutan Kayu dengan Kapasitas > 6000 m3/tahun

6. Rekomendasi Penerbitan Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan

1. Izin Pemasukan Bibit Ternak 2. Izin Pengeluaran Bibit Ternak 3. Izin Pemasukan Ternak

4. Izin Pengeluaran Ternak 5. Izin Pemasukan Hasil Ternak 6. Izin Pengeluaran Hasil Ternak 7. Izin Pengeluaran Pakan Ternak 8. Izin Pemasukan Vaksin

9. Izin Usaha Obat Hewan 1. Izin Usaha Perkebunan (IUP)

(11)

5 6 7 8 9 Kesehatan Perindustrian dan Perdagangan Sosial Pekerjaan Umum Perhubungan, Komunikasi dan Informatika

1. Izin Tetap Operasional Rumah Sakit Kelas B 2. Izin Usaha Kecil Obat Tradisional (UKOT) 3. Rekomendasi Penetapan Kelas Rumah Sakit 4. Rekomendasi Pendirian Usaha Pedagang

Besar Farmasi, Alat Kesehatan, Kosmetik dan Obat Tradisional

1. Angka Pengenal Impor Umum (API-U) 2. Angka Pengenal Importir Produsen (API-P) 1. Izin Pengumpulan Uang atau Barang 2. Rekomendasi Undian Gratis Berhadiah

1. Izin Penggalian dan Penanaman Kabel Serat Optik untuk Jaringan Komunikasi Pada Ruas Jalan Provinsi

2. Izin Penggalian dan Pemasangan Pipa Transmisi Air Baku PDAM Pada Ruas Jalan Provinsi

3. Izin Penggalian dan Pemasangan Kabel Listrik Bawah Tanah (NYFGIJY) untuk Keperluan Iklan/Promosi pada Ruas Jalan Provinsi

4. Izin Penggalian dan Pemasangan Tiang Listrik dan Telekomunikasi pada Ruas Jalan Provinsi

5. Izin Pemanfaatan Air Permukaan (SIPA) pada Wilayah Sungai yang menjadi Kewenangan Provinsi

6. Izin Penggalian dan Penanaman Pipa Instalasi Pengelolaan Air Limbah

1. Izin Trayek Angkutan Penumpang Angkutan Kota Dalam Provinsi (AKDP)

2. Izin Usaha Depo Peti Kemas

3. Izin Pembangunan Pelabuhan Pengumpan Regional

4. Izin Pengoprasian Pelabuhan Pengumpan Regional

5. Rekomendasi Pengelolaan Terminal Untuk Kepentingan Sendiri yang Berlokasi Dalam Daerah Lingkungan Kerja (DLKr) dan Daerah Lingkungan Pelabuhan (DLKp) Pengumpan Regional

6. Rekomendasi Pengelolaan Terminal Untuk Kepentingan Sendiri yang Berlokasi di luar Daerah Lingkungan Kerja (DLKr) dan Daerah Lingkungan Pelabuhan (DLKp) Pengumpan Regional

7. Izin Usaha Ekspedisi Muatan Pesawat Udara (EMPU)

8. Surat Keterangan Kecakapan Kapal Perairan Daratan (SKK Kapal Perairan Daratan)

(12)

10

11

12

13

Penanaman Modal Daerah

Pertambangan dan Energi

Pariwisata

Tenaga Kerja dan Transmigrasi

1. Izin Prinsip Penanaman Modal

2. Izin Prinsip Perluasan Penanaman Modal 3. Izin Usaha Perluasan

4. Izin Usaha Merger 5. Izin Usaha Perubahan

6. Izin Prinsip Perubahan Penanaman Modal 7. Izin Usaha

1. Izin Pembelokan Sungai Untuk Pertambangan

2. Izin Usaha Pertambangan/Jasa Pertambangan 3. Surat Keterangan Terdaftar (SKT) Migas

1. Rekomendasi Perpanjangan Penyelenggaraan Umrah

2. Rekomendasi Haji Khusus 3. Rekomendasi Umrah

1. Izin Operasional Perusahaan Penyedia Jasa Pekerja/Buruh

2. Izin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing

3. Izin Perpanjangan IMTA Lintas Kabupaten dalam 1 (satu) Provinsi

4. Izin Pendirian/Perpanjangan Kantor Cabang PPTKIS

GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN, ttd

Referensi

Dokumen terkait

Berbeda dengan SAK umum, laporan laba rugi pada BUMDes Syariah tidak disertai dengan kata komprehensif. Ini mengacu pada SAK ETAP yang tidak menambah komponen pendapatan

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan Quasi Experiment (eksperimen semu). Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV yang

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar perbedaan hasil tes pada mata pelajaran fiqh materi pokok puasa ramadhan antara alat tes completion test

Fortifikan lain tidak dijadikan perlakuan dan ditambahkan dalam jumlah serta bentuk yang tetap, yaitu seng dan zat besi ditambahkan bersamaan dengan kalsium ketika pengadukan

LURAH BABAKAN SURABAYA 2005 KASI PEREKONOMIAN KEC.. UJUNG

ekonomi masyarakat yang heterogen... Akan tetapi, keduanya sama-sama mengkaji bahasa sebagai fenomena sosial dan budaya karena bahasa merupakan unsur yang digunakan manusia

Sekarang ini Kerajaan Arab Saudi di bawah pimpinan Yang Mulia Pemilihara Dua Tempat Suci Raja Abdullah bin Abdul Aziz sejak awal tahun 1429 H/ Tahun 2007

“Ekonomi dalam pemakaian kerja tidak pernah gagal dalam mengurangi nilai* relatif dari sebuah barang-dagangan, baik itu penghematan dalam kerja yang diharuskan bagi