Statistik Badan Litbang Kehutanan 2012
1
3
guna dan tepat sasaran, Badan Litbang Kehutanan menetapkan 4 (empat) Kegiatan/Program Litbang Kehutanan yang
dijabarkan kedalam 25 (duapuluh lima) Rencana Penelitian Integratif (RPI). Kebijakan yang ditempuh dalam
pelaksanaan program litbang kehutanan tersebut adalah menetapkan sistem litbang terpadu/terintegrasi. Dalam
sistem ini suatu topik penelitian dan pengembangan dikerjakan secara interdisiplin dan lintas unit kerja yang
dikoordinir oleh koordinator RPI.
Jumlah kegiatan penelitian yang telah dilaksanakan disajikan pada Tabel 2.1. sedangkan rekapitulasi jumlah kegiatan
penelitian disajikan pada Tabel 2.2.
Tabel 2.1. Jumlah kegiatan penelitian tahun 2012
No.
Kegiatan/ Program
Litbang Kehutanan
RPI
Jumlah
Luaran
RPI
Jumlah Kegiatan/
Sumber Dana
DIPA
KNRT
1. Penelitian dan
Pengembangan
Konservasi dan
Rehabilitasi
1.
Pengelolaan Hutan lahan Kering
4
11
2
2.
Pengelolaan Hutan Mangrove dan Ekosistem
Pantai
5
15
-
3.
Pengelolaan Hutan Rawa Gambut
5
9
-
4.
Konservasi Flora, Fauna dan Mikro Organisme
5
56
2
5.
Model Pengelolaan Kawasan Konservasi
Berbasis Ekosistem
3
13
1
6.
Sistem Pengelolaan DAS Hulu, Lintas
Kabupaten dan Lintas Provinsi
4
15
1
7.
Pengelolaan Sumber daya Lahan dan Air
Pendukung Pengelolaan DAS
3
20
-
Jumlah 1
29
139
6
2. Penelitian dan
Pengembangan
Peningkatan
Produktivitas Hutan
8.
Pengelolaan Hutan Alam Produksi Lestari
3
11
-
9.
Pengelolaan Hutan Tanaman Penghasil Kayu
6
38
1
10.
Pengelolaan Hutan Penghasil HHBK
1
4
Statistik Badan Litbang Kehutanan 2012
No.
Kegiatan/ Program
Litbang Kehutanan
RPI
Jumlah
Luaran
RPI
Sumber Dana
DIPA
KNRT
11.
Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan
5
43
1
12.
Agroforestri
7
21
-
13.
Pengelolaan Dipterokarpa
6
15
-
Jumlah 2
32
168
10
3. Penelitian dan
Pengembangan
Keteknikan Hutan
dan Pengolahan
Hasil Hutan
14.
Sifat Dasar Kayu dan Bukan Kayu
3
12
2
15.
Keteknikan dan Pemanenan Hasil Hutan
4
6
16.
Pengolahan Hasil Hutan Kayu dan Bambu
7
17
1
17.
Pengolahan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK)
2
13
-
18.
Perekayasaan Alat dan Substitusi Bahan
Pembantu
3
4
-
Jumlah 3
19
52
3
4. Penelitian dan
Pengembangan
Perubahan Iklim dan
Kebijakan
19.
Manajemen Lanskap Hutan Berbasis DAS
2
4
-
20.
Pengembangan Hutan Kota/Lanskap
Perkotaan
2
6
-
21.
Ekonomi dan Kebijakan Pengurangan Emisi
dari Deforestasi dan Degradasi
2
12
-
22.
Pengembangan Perhitungan Emisi GRK
Kehutanan (Inventory)
3
11
-
23.
Adaptasi Bioekologi dan Sosial Ekonomi
Budaya Masyarakat Terhadap Perubahan Iklim
4
7
-
24.
Penguatan Tata Kelola Kehutanan
4
6
-
25.
Pengelolaan Tata Kelola Industri dan
Perdagangan Hasil Hutan
3
4
-
Jumlah 4
20
50
-
Statistik Badan Litbang Kehutanan 2012
1
5
No.
Unit Kerja
Jumlah Kegiatan Penelitian
Tahun
2008
Tahun
2009
Tahun
2010
Tahun
2011
Tahun
2012
1.
Puskonser
57
56
27
24
36
2.
Pusprohut
7
7
11
17
30
3.
Pustekolah
38
29
39
34
35
4.
Puspijak
11
8
12
22
26
5.
B2PBPTH
15
17
18
22
26
6.
B2PD
26
28
13
26
29
7.
BPK Aek Nauli
14
14
8
9
17
8.
BPTSTH
10
15
17
15
14
9.
BPK Palembang
16
19
22
13
14
10.
BPTPTH
10
17
15
21
22
11.
BPT Agroforestry
14
19
14
18
21
12.
BPTKP DAS
12
13
17
25
18
13.
BPT HHBK
14
18
17
17
19
14.
BPK Kupang
17
14
11
12
18
15.
BPK Banjarbaru
13
14
17
18
24
16.
BPTKSDA
11
12
12
17
19
17.
BPK Manado
5
5
5
8
13
18.
BPK Makassar
13
16
18
19
22
19.
BPK Manokwari
11
13
15
16
25
1
6
Statistik Badan Litbang Kehutanan 2012
ilmiah, paket IPTEK dan bahan rekomendasi kebijakan
No.
Unit Kerja
Jumlah
Topik/Judul
1. Puskonser 10 informasi ilmiah 1. Kajian status, potensi dan nilai manfaat hutan lindung 2. Kajian kelembagaan pengelolaan hutan lindung
3. Kajian sistem kelembagaan konservasi dan rehabilitasi ekosistem mangrove dan pantai
4. Kajian distribusi dan perubahan tutupan mangrove
5. Kajian model kemitraan pemanfaatan ekosistem dan jenis-jenis tumbuhan mangrove
6. Model pengelolaan partisipatif hutan rawa gambut bekas terbakar di kawasan konservasi
7. Pengendalian hama pada tanaman penghasil gaharu
8. Kajian implementasi dan evaluasi kriteria dan indikator optimal kawasan konservasi
9. Model pengembangan penyangga ekonomi melalui pemanfaatan flora 10. Teknik evaluasi biofisik, tata air dan pola pemanfaatan lahan pantai 18 paket IPTEK 1. Klasifikasi tipologi dan potensi biomassa hutan lahan kering
2. Strategi silvikultur untuk restorasi dan rehabilitasi hutan terdegradasi 3. Pengujian kriteria dan indikator kawasan konservasi flora dan fauna
pada hutan rawa gambut eks PLG Kalteng
4. Ujicoba adaptasi jenis-jenis lokal sebagai agen phytoremediasi pada lahan gambut terdegradasi
5. Kajian rehabilitasi lahan gambut bekas terbakar di Jambi dan Kalteng 6. Dinamika cadangan karbon pada hutan rawa gambut primer dan hutan
rawa gambut bekas tebangan
7. Kajian keanekaragaman genetik trenggiling
8. Teknik konservasi satwa karnivora puncak macan tutul jawa
Statistik Badan Litbang Kehutanan 2012
1
7
10. Teknik eradikasi spesies invasif flora di TN Bukit Barisan Selatan dan TNBaluran
11. Teknik peningkatan reproduksi penangkaran rusa 12. Teknologi penangkaran jenis mamalia (trenggiling)
13. Eksplorasi dan bioprospeksi mikroba lignoselulolitik sebagai agen biodegradasi
14. Pengelolaan koleksi dan pengembangan database mikroba 15. Kajian ekologi jenis Shorea spp, sebagai bahan obat kanker 16. Teknik rehabilitasi lahan bekas tambang timah
17. Kajian efektifitas mikroba simbiotik dalam mendukung pertumbuhan cover crops pada lahan bekas tambang timah
18. Kesesuaian tempat tumbuh jenis-jenis pohon andalan setempat 19 bahan
rekomendasi kebijakan
1. Klasifikasi tipologi dan potensi biomassa hutan lahan kering
2. Strategi silvikultur untuk restorasi dan rehabilitasi hutan terdegradasi 3. Pengujian kriteria dan indikator kawasan konservasi flora dan fauna
pada hutan rawa gambut eks PLG Kalteng
4. Kajian rehabilitasi lahan gambut bekas terbakar di Jambi dan Kalteng 5. Dinamika cadangan karbon pada hutan rawa gambut primer dan hutan
rawa gambut bekas tebangan
6. Teknik konservasi satwa karnivora puncak macan tutul jawa
7. Teknologi konservasi eks-situ untuk pelestarian jenis Taxus sumatrana 8. Teknik eradikasi spesies invasif flora di TN Bukit Barisan Selatan dan TN
Baluran
9. Teknik peningkatan reproduksi penangkaran rusa 10. Teknologi penangkaran jenis mamalia (trenggiling)
11. Eksplorasi dan bioprospeksi mikroba lignoselulolitik sebagai agen biodegradasi
1
8
Statistik Badan Litbang Kehutanan 2012
12. Ujicoba valuasi potensi dan manfaat taman nasional13. Restorasi ekosistem kawasan konservasi daratan 14. Restorasi ekosistem kawasan konservasi perairan laut 15. Ujicoba model pengelolaan daerah penyangga
16. Kajian integritas hak-hak masyarakat adat dan tata guna lahan tradisional dalam proses review tata ruang pengelolaan DAS 17. Teknik rehabilitasi lahan bekas tambang timah
18. Kajian efektifitas mikroba simbiotik dalam mendukung pertumbuhan cover crops pada lahan bekas tambang timah
19. Pola tata guna lahan dan optimalisasi tata air di Sub DAS Bagian Tengah Cisadane
2. Pusprohut 1. 3 informasi ilmiah 1. Sagu sebagai pangan dan sumber energi potensial
2. Pemeliharaan pohon dengan mulsa daun kering di hutan tanaman 3. Mulsa daun kering
3. Pustekolah 37 informasi ilmiah 1. Sifat dasar dan kegunaan kayu potensial Jawa 2. Sifat dasar dan kegunaan kayu Kalimantan 3. Sifat dasar beberapa jenis kayu potensial Papua 4. Sifat dasar beberapa jenis kayu potensial Sumatera
5. Sifat dan kegunaan jenis rotan yang kurang dikenal (sifat dan kegunaan jenis rotan yang belum dimanfaatkan)
6. Sifat dasar dan kegunaan beberapa jenis bamboo 7. Kajian luas petak tebangan optimal dihutan lahan basah 8. Teknologi stabilisasi jalan logging secara mekanis
9. Alat bantu logging untuk mengurangi selip pada jalan yang licin 10. Teknik tree length logging di hutan alam produksi lahan kering 11. Teknologi pemanenan dalam rangka penyiapan lahan dalam
Statistik Badan Litbang Kehutanan 2012
...
19
12. Teknik pemanenan resin dan getah untuk meningkatkan produksi dankualitas
13. Pembuatan papan serat
14. Teknologi pembuatan produk bambu untuk komponen struktur bangunan
15. Teknologi stabilisasi dimensi kayu 16. Teknologi pembuatan produk lamina 17. Teknologi stabilisasi warna kayu 18. Pembuatan produk bambu komposit
19. Teknologi produksi resorsinol alami untuk bahan perekat produk kayu komposit
20. Teknologi reduksi emisi formaldehida produk panel kayu secara non kimiawi
21. Kajian dan penyusunan konsep standar produk olahan kayu
22. Teknik pengolahan dan pemanfaatan getah jernang untuk peningkatan nilai tambah
23. Teknologi pengolahan dan pemanfaatan tengkawang untuk peningkatan nilai tambah.
24. Teknologi produksi ragi untuk pembuatan bio-ethanol
25. Teknologi pembuatan karbon kemurnian tinggi sebagai bahan baku nano karbon.
26. Teknologi pengolahan arang dan turunannya untuk energi dan carbon store.
27. Teknologi pengolahan dan pemanfaatan Drybalanops sp untuk peningkatan nilai tambah
28. Penyusunan standar mutu gaharu
29. Teknologi pengolahan bahan bakar nabati (BBN) berbasis karbohidrat (Bio-Etanol)
2
0
Statistik Badan Litbang Kehutanan 2012
30. Teknologi pengolahan bahan bakar nabati (BBN) berbasis lemak danminyak (Bio-Diesel)
31. Teknologi pengolahan bahan bakar nabati (BBN) berbasis selulosa dan hemiselulosa (Bio-Oil)
32. Rekayasa alat bantu pemanenan kayu dan non kayu (alat bantu ekstraksi kayu di daerah curam).
33. Rekayasa mesin penghasil energi dari bahan nabati 34. Rekayasa alat mobile chipper dan pengepres chip
35. Formulasi bahan pengawet dan stabilisasi dimensi kayu danbambu. 36. Inventarisasi bahan baku alternatif dan teknologi terbarukan jenis
kayu perkapalan
37. Efisiensi pemanfaatan kayu untuk rumah sederhana melalui penerapan teknologi tepat guna
30 Paket IPTEK 1. Teknologi stabilisasi jalan logging secara mekanis
2. Alat bantu logging untuk mengurangi selip pada jalan yang licin 3. Teknik tree length logging di hutan alam produksi lahan kering 4. Teknologi pemanenan dalam rangka penyiapan lahan dalam
implementasi SILIN
5. Teknik pemanenan resin dan getah untuk meningkatkan produksi dan kualitas
6. Pembuatan papan serat
7. Teknologi pembuatan produk bambu untuk komponen struktur bangunan
8. Teknologi stabilisasi dimensi kayu 9. Teknologi pembuatan produk lamina 10. Teknologi stabilisasi warna kayu 11. Pembuatan produk bambu komposit
Statistik Badan Litbang Kehutanan 2012
2
1
12. Teknologi produksi resorsinol alami untuk bahan perekat produk kayukomposit
13. Teknologi reduksi emisi formaldehida produk panel kayu secara non kimiawi
14. Kajian dan penyusunan konsep standar produk olahan kayu
15. Teknik pengolahan dan pemanfaatan getah jernang untuk peningkatan nilai tambah
16. Teknologi pengolahan dan pemanfaatan tengkawang untuk peningkatan nilai tambah.
17. Teknologi produksi ragi untuk pembuatan bio-ethanol
18. Teknologi pembuatan karbon kemurnian tinggi sebagai bahan baku nano karbon.
19. Teknologi pengolahan arang dan turunannya untuk energi dan carbon store.
20. Teknologi pengolahan dan pemanfaatan Drybalanops sp untuk peningkatan nilai tambah
21. Penyusunan standar mutu gaharu
22. Teknologi pengolahan bahan bakar nabati (BBN) berbasis karbohidrat (Bio-Etanol)
23. Teknologi pengolahan bahan bakar nabati (BBN) berbasis lemak dan minyak (Bio-Diesel)
24. Teknologi pengolahan bahan bakar nabati (BBN) berbasis selulosa dan hemiselulosa (Bio-Oil)
25. Rekayasa alat bantu pemanenan kayu dan non kayu (alat bantu ekstraksi kayu di daerah curam).
26. Rekayasa mesin penghasil energi dari bahan nabati 27. Rekayasa alat mobile chipper dan pengepres chip
2
2
Statistik Badan Litbang Kehutanan 2012
29. Inventarisasi bahan baku alternative dan teknologi terbarukan jeniskayu perkapalan
30. Efisiensi pemanfaatan kayu untuk rumah sederhana melalui penerapan teknologi tepat guna
2 rekomendasi
kebijakan 1.2. Kajian dan penyusunan konsep standar produk olahan kayu Penyusunan standar mutu gaharu 4. Puspijak 26 informasi ilmiah 1. Kajian lanskap hutan pada berbagai kondisi DAS
2. Integrasi multiple strategi ke dalam multi level manajemen lanskap 3. Kajian kebijakan pengembangan dan pengelolaan hutan kota 4. Kajian jenis pohon potensial untuk pengembangan hutan kota 5. Kajian pengembangan zonasi fungsi hutan kota daerah pantai dan
daratan tertutup
6. Analisis biaya, manfaat dan resiko REDD dan REDD+ 7. Analisis sosial budaya REDD
8. Kajian tatakelola REDD dan REDD+ 9. Kajian pasar dan pendanaan REDD
10. Analisis kebijakan dan kelembagaan REDD dan REDD+ 11. Kajian metode inventarisasi GRK
12. Kajian faktor emisi dan serapan
13. Perhitungan karbon untuk perbaikan faktor emisi dan serapan GRK kehutanan pada hutanalam tanah mineral
14. Aplikasi perhitungan emisi GRK di wilayah Sumatera 15. Kajian penentuan REL
16. Analisis dampak perubahan iklim dan cuaca ekstrim terhadap produktivitas hutan dan fenologi
17. Penaksiran kerentanan dan strategi adaptasi masyarakat di dalam dan sekitar hutan terhadap perubahan musim dan cuaca ekstrim pada ekosistem pantai atau daerah
Statistik Badan Litbang Kehutanan 2012
2
3
18. Kajian implementasi desentralisasi urusan kehutanan pada hutanlindung dan hutan produksi
19. Analisis peran UPT lingkup Dephut dalam implementasi desentralisasi kehutanan
20. Kajian organisasi dan mekanisme perumusan kebijakan di pusat 21. Kajian pengaruh hak atas lahan (land tenure) dalam pembangunan KPH 22. Kajian indikator kemajuan Forest Governance
23. Analisis keunggulan produk kehutanan 24. Analisis efisiensi tata niaga produk kehutanan 25. Analisis harmonized system produk kehutanan 26. Analisis non tarrief barrier produk kehutanan 12 bahan
rekomendasi kebijakan
1. Pengukuran kelayakan implementasi REDD+ di Indonesia 2. Refleksi kebijakan desentralisasi pengelolaan hutan produksi di
Indonesia
3. Peningkatan keberhasilan obit dengan agroforestri 4. Land Green Grabbing : Apa dan bagaimana menyikapinya ? 5. Opsi mekanisme distribusi insentif untuk REDD+
1. 6. Strategi penguatan kelembagaan hutan kota
2. 7. Mengurai kompatibilitas rencana & program kehutanan
8. Rancangan Pembayaran Jasa Lingkungan (PJL) untuk melaksanakan REDD+ di Indonesia
2. 9. Strategi keberhasilan REDD+ : pendekatan sosial dan ekonomi budaya 3. 10. Kajian jenis pohon potensial untuk pengembangan hutan kota 4. 11. Hutan rakyat dimasa datang : ketidakseimbangan supply dan demand 5. 12. Pengembangan zonasi fungsi hutan kota daerah pantai dan daratan
2
4
Statistik Badan Litbang Kehutanan 2012
5. B2PBPTH 4 informasi Ilmiah 1. Konservasi ex-situ cendana di Gunung Kidul Yogyakarta2. Verifikasi asal-usul kayu merbau (Intsia bijuga) menggunakan penanda DNA
3. Pemuliaan akasia hibrid unggul
4. Populasi sengon (Falcataria moluccana) tahan terhadap karat tumor 6. B2PD 29 informasi ilmiah 1. Penelitian pembinaan/pengayaan intensif di hutan alam pasca
tebangan
2. Kajian efektivitas sistem-sistem silvikultur (TPTJ/TPTI) terhadap peningkatan produktifitas hutan ditinjau dari aspek produksi/ekonomi, ekologi dan sosial
3. Penelitian model pendugaan volume pohon di hutan alam produksi 4. Penelitian pertumbuhan dan hasil di hutan alam produksi
5. Teknik produksi bibit jenis dipterokarpa
6. Teknik aplikasi media tanam dari limbah biomassa hutan dan industri kayu
7. Teknik manipulasi lingkungan dalam upaya peningkatan riap dan pertumbuhan jenis dipterokarpa
8. Penelitian pertumbuhan dan hasil tanaman jenis dipterokarpa 9. Penelitian persyaratan tumbuh jenis dipterokarpa
10. Teknik silvikultur intensif dipterokarpa penghasil tengkawang 11. Multisistem silvikultur dalam pengelolaan hutan alam produksi lestari 12. Teknik pengendalian gulma tanaman jenis dipterokarpa
13. Teknik pengendalian hama dan penyakit tanaman jenis dipterokarpa 14. Analisis kelayakan finansial pengembangan usaha jenis dipterokarpa 15. Ekologi dan konservasi jenis dipterokarpa di Kalimantan dan Sumatera 16. Strategi konservasi jenis dan ekosistem dipterokarpa di hutan produksi
Statistik Badan Litbang Kehutanan 2012
2
5
17. Eksplorasi sebaran dan potensi dipterokarpa penghasil tengkawangdan minyak keruing
18. Studi level pemanenan buah tengkawang yang lestari
19. Populasi dasar kayu pertukangan daur menengah (S. leprosula) 20. Populasi pemuliaan untuk kayu pertukangan daur menengah (S.
leprosula)
21. Populasi dasar untuk HHBK prioritas (tengkawang)
22. Populasi pemuliaan untuk jenis-jenis HHBK prioritas (Shorea spp. penghasil tengkawang)
23. Teknologi konservasi jenis flora dan fauna langka dan terancam punah 24. Teknik rehabilitasi lahan bekas tambang batu bara dengan jenis
dipterokarpa
25. Analisis biaya, manfaat dan resiko REDD dan REDD Plus 26. Analisis sosial budaya REDD
27. Analisis kebijakan dan kelembagaan REDD dan REDD Plus
28. Perhitungan karbon untuk perbaikan faktor emisi dan serapan GRK Kehutanan pada hutan alam tanah mineral
29. Sifat dasar dan kegunaan kayu Kalimantan
7. BPTSTH 14 informasi ilmiah 1. Informasi teknik silvikultur jenis alternatif penghasil kayu serat 2. Informasi teknik penanaman jenis alternatif penghasil kayu serat di
hutan rakyat
3. Informasi teknik pengolahan propolis dan bee pollen koloni lebah Trigona spp dan Apis dorsata
4. Informasi kajian sifat dasar dan kegunaan 2 jenis alternatif 5. Informasi teknik pembuatan papan serat dari jenis kayu jabon dan
binuang
6. Informasi teknik pembuatan papan serat bahan komposit hybrid bermatrik polipropilena dari jenis alternatif
2
6
Statistik Badan Litbang Kehutanan 2012
7. Informasi teknik pembuatan potray dari jenis alternatif dan limbah HTI 8. Informasi teknik pengolahan pulp dari tanaman jabon dan geronggang 9. Informasi teknik rekayasa proses pembuatan corrugated paper darikayu alternatif
10. Informasi teknik pembuatan kompos dan pupuk ramah lingkungan dari limbah industri pulp
11. Informasi kajian potensi pasar, supply demand dan trend produk kertas khusus
12. Informasi kajian skala usaha, efisiensi dan kelayakan industri produk kertas khusus
13. Iinformasi teknik formulasi kontainer bibit tanaman kehutanan ramah lingkungan berbahan dasar limbah perkebunan kelapa sawit
14. Informasi zonasi ekologi pengembangan tanaman sawit ramah lingkungan di DAS kampar kanan hulu Provinsi Riau
8. BPK Banjarbaru 6 informasi ilmiah 1. Efikasi Bachilus thuringiensis terhadap hama ulat daun gaharu Heoritia vitessoides
2. Penyusunan model penduga volume pohon jenis jelutung rawa (Dyera Polyhilla) Mig V Steenis
3. Persamaan alometrik untuk menduga kandungan karbon jenis meranti (Shorea teysmaniana) di hutan rawa gambut Kalimantan Tengah 4. Kelayakan pengembangan jelutung dengan sistem agroforestri untuk
memulihkan lahan gambut terdegradasi di Provinsi Kalteng 5. Aspek sosial ekonomi pengembangan getah jelutung sebagai HHBK
unggulan di Provinsi Kalteng
6. Komposisi dan pertumbuhan permudaan alam pada rumpang buatan 2 paket IPTEK 1. Briket gulma lahan gambut sebagai sumber energi alternatif yang
ramah lingkungan
2. Pengembangan sistem agroforestri berbasis jelutung untuk memproduktifkan lahan rawa gambut
Statistik Badan Litbang Kehutanan 2012
2
7
1 rekomendasikebijakan Towards collaboratively – managed protected areas in Indonesia challenges for their implementation 9. BPTPTH 26 Informasi ilmiah 1. Metode penyimpanan benih bambang lanang
2. Teknis iradiasi sinar gamma pada jabon putih dan jabon merah 3. Metode invigorasi jabon merah dan putih
4. Karakteristik dan densitas benih nyawai, bambang lanang dan jabon merah
5. Metode pengujian viabilitas benih secara cepat jenis cempaka, bambang lanang dan nyawai
6. Jenis hama dan penyakit benih dan bibit serta teknik pengendaliannya pada benih dan bibit jabon putih, jabon merah dan bambang lanang 7. Perkembangan bunga dan buah nyawai
8. Karakteristik masak fisiologis buah kayu bawang
9. Pengaruh struktur jenis dan kepadatan tegakan terhadap pembungaan dan pembuahan suren
10. Ekologi dan biologi (anatomi dan morfologi), hubungan ekologi dengan biologi (anatomi serta morfologi) jabon merah dan jabon putih dalam hubungannya dengan kemampuan adaptasi kemampuan adaptasi terhadap kekeringan
11. Ekologi pohon penghasil benih jenis terentang, gerunggang dan jabon putih
12. Produksi benih jenis terentang, gerunggang dan jabon putih 13. Teknologi peningkatan produksi benih jenis terentang
14. Teknik penggunaan naungan dan komposisi media yang tepat untuk pembibitan tanaman jenis gerunggang.
15. Teknik pemberian mikoriza dan pupuk NPK dalam penyediaan bibit tanaman hutan jenis jabon merah
16. Tersedianya paket informasi tentang teknik perbanyakan vegetatif untuk pengadaan bibit bermutu jenis gerunggang dan jabon merah
2
8
Statistik Badan Litbang Kehutanan 2012
17. Metode standar untuk pengujian mutu fisik dan fisiologis benih jenistembesu dan nyawai.
18. Pedoman teknis pembuatan bibit untuk jenis kayu bawang, nyawai, jabon putih dan bambang lanang
19. Paket data dan informasi ilmiah fenologi dan potensi produksi biji weru, pilang, akor dan kaliandra
20. Diperolehnya informasi mengenai periode mulai berbunga jenis malapari dan kemenyan.
21. Diperolehnya informasi periode bunga menjadi buah jenis malapari dan kemenyan
22. Pengujian mutu fisik, fisiologis dan pendugaan umur simpan benih jenis weru dan pilang
23. Teknik pembibitan melalui penggunaan mikoriza dan pupuk NPK 24. Umur tanaman (bibit) yang terbaik sebagai bahan stek; serta
konsentrasi zat pengatur tumbuh auksin IBA yang dapat meningkatkan keberhasilan perbanyakan stek jenis kemenyan, kilemo dan kaliandra. 25. Model penduga produksi buah jenis malapari (P. pinnata)
26. Data dan informasi ilmiah karakteristik jenis kemenyan (S. benzoin)dan pada suatu tempat tumbuh.
4 Paket IPTEK 1. IPTEK penanganan benih hasil pemuliaan jenis E. pellita secara tepat yang dapat mendukung pengadaan benih bermutu dalam rangka pembangunan hutan tanaman.
2. Draft pedoman standardisasi mutu benih hasil pemuliaan tanaman hutan jenis E. pellita. Standar mutu benih ini diharapkan menjadi pembeda antara benih hasil pemuliaan dan yang belum dimuliakan. 3. Plot APB A. mangium seluas 4 ha yang bersertifikat
4. Plot uji keturunan tisuk (3 ha) yang akan dikonversi menjadi KBS 10. BPT Agroforestry 36 informasi ilmiah 1. Pemilihan jenis tanaman untuk pola agroforestri di sub sub DAS
Kollong Lau, sub DAS Mamasa, Sulawesi Barat
2. Simulasi dampak penggunaan lahan agroforestri berbasis tanaman pangan pada hasil air dan produksi pangan (studi kasus DAS Cisadane, Jawa Barat )
Statistik Badan Litbang Kehutanan 2012
...
29
3. Komposisi jenis dan pola agroforestri di Desa Sukarasa, KecamatanTanjungsari, Bogor, Jawa Barat
4. Produktivitas agroforestri manglid dan kacang merah di sub DAS Citanduy hulu (studi kasus di Desa Sindang Barang, Kecamatan Panumbangan, Kabupaten Ciamis)
5. Silvopastura sebagai areal pengembangan pakan ternak
6. Teknik manipulasi lingkungan untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan produksi hutan rakyat pola agroforestri
7. Uji coba penanaman agroforestri nyamplung (Calophyllum inophyllum L.) + kacang tanah (Arachis hypogeae L.) di pantai berpasir Pangandaran 8. Agroforestri pekarangan dan potensinya dalam mendukung
perekonomian rumah tangga petani di Desa Tegalretno, Kecamatan Petanahan, Kabupaten Kebumen
9. Faktor-faktor yang mempengaruhi petani dalam pemilihan jenis tanaman penyusun hutan rakyat di Kabupaten Ciamis
10. Kajian kelembagaan pengelolaan hutan agroforestri bersama masyarakat di Kesatuan Pemangkuan Hutan Bandung Selatan 11. Luas unit usaha agroforestri dan populasi pohon sengon (Falcataria
moluccana) pada hutan rakyat di Kabupaten Ciamis
12. Partisipasi petani dalam program gerakan multi aktivitas agribisnis (gemar) di Desa Sandingtaman, Kecamatan Panjalu Kabupaten Ciamis 13. Pemilihan jenis tanaman penyusun hutan rakyat pola agroforestri
berdasarkan keputusan petani di Kabupaten Tasikmalaya 14. Penentuan aren (Arenga pinnata) sebagai hasil hutan bukan kayu
unggulan dan strategi pengembangannya dalam mendukung ketahanan pangan: kasus di Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara
15. Penggunaan pola agroforestri pada budidaya nanas di Desa Tambakmekar, Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang
3
0
Statistik Badan Litbang Kehutanan 2012
16. Praktik agroforestri di kawasan penyangga Taman Nasional GunungHalimun-Salak
17. Praktik agroforestri di KPH Ciamis (Studi kasus Desa Pamarican, Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat)
18. Populasi pemuliaan untuk kayu pertukangan daur pendek: pemuliaan resistensi karat tumor pada Sengon
19. Teknik budidaya dan pemanfaatan ganitri
20. Penelitian agroforestri pada hulu DAS prioritas berbasis jenis kayu pertukangan
21. Penelitian agroforestri lahan pantai berbasis nyamplung
22. Penerapan pola agroforestri dengan kombinasi jenis kayu pertukangan dan tanaman obat-obatan
23. Pola agroforestri berbasis kayu pertukangan dengan tanaman pangan 24. Pemanfaatan lahan agroforestri untuk mendukung mekanisme REDD
Plus
25. Analisis kelembagaan dan kebijakan pengelolaan hutan rakyat pola agroforestri
26. Kajian pasar hasil hutan rakyat pola agroforestri 27. Kajian tindak hasil-hasil penelitian sistem agroforestri 28. Model pengelolaan lahan konflik berbasis agroforestri
29. Teknik pengaturan hasil pada pola agroforestri di hutan rakyat 30. Analisis ekonomi dan finansial pola agroforestri penghasil kayu
pertukangan di hutan rakyat
31. Teknik pengendalian hama tanaman kayu pertukangan pada pola agroforestri
32. Kajian lanskap agroforestri pada DAS prioritas aspek tata ruang 33. Kajian lanskap agroforestri pada DAS prioritas aspek sosial ekonomi 34. Kajian lanskap agroforestri pada DAS prioritas aspek kelembagaan
Statistik Badan Litbang Kehutanan 2012
3
1
35. Kajian sirklus hara pada pola agroforestri36. Kajian tata air pada lahan agroforestri
11. BPK Kupang 15 informasi ilmiah 1. Kajian potensi dan manfaat hutan lindung dan KPHL Mutis
2. Ekologi silvofisheri dan dinamika tegakan mangrove di Nusa Tenggara Timur
3. Karakterisasi habitat dan populasi rusa timor pada kawasan konservasi di Flores
4. Teknik konservasi dan loba (Symplocos sp) sebagai flora penghasil bahan mordant pewarna alami
5. Teknik konservasi kadimbil/merbau (Intsia bijuga), injuwatu (pleiogynium tioriense) dan gaharu (Gyrinops verstegii) di NTT 6. Teknik konservasi dan domestikasi faloak (Sterculia quadrifida) 7. Teknik konservasi dan domestikasi jenis kayu papi
8. Karakteristik habitat dan polupasi kura-kura leher ular di NTT 9. Analisis habitat kakatua sumba (Cacatua sulphurea citrinocristata) di
TN Laiwangi Wanggameti
10. Teknik konservasi eks situ cendana di NTT
11. Pemanfaatan pestisida nabati dan hayati untuk pengendalian hama kutu sisik cendana
12. Penelitian kajian partisipatif pengembangan model RLKT berbasis agrosilvopasture
13. Teknik perhitungan karbon untuk perbaikan faktor emisi GRK kehutanan pada hutan savana palma
14. Analisis kerentanan jasa hutan air akibat perubahan iklim dan cuaca ekstrim di DAS Kambaniru Sumba Timur
15. Sifat dasar dan kegunaaan jenis kayu Bali dan Nusa Tenggara
1 Paket IPTEK Penerapan teknologi pita volume pohon berdiri dalam pemanfaatan kaliwo di Kabupaten Sumba Barat Daya Propinsi Nusa Tenggara Timur (KNRT)
3
2
Statistik Badan Litbang Kehutanan 2012
2 BahanRekomendasi Kebijakan
1. Kajian spasial kesesuian lahan secara digital untuk pengembangan cendana di Pulau Sumba(peta kesesuaian lahan untuk pengembangan cendana Pulau Sumba)
2. Pembangunan sumber benih jenis pohon andalan NTT;
(pemanfaatan sumber benih bersertifikat : a. Cendana di Oelbubuk ; b. Ampupu di Buat ; c. Kayu merah di Biloto)
12. BPK Makassar 23 informasi ilmiah 1. Kajian kebijakan pengembangan dan pengelolaan hutan kota 2. Kajian keragaman satwa dan mikroorganisme hutan mangrove 3. Kajian sosial ekonomi hutan konservasi mangrove
4. Teknologi penanaman mangrove pada tapak khusus 5. Pembangunan kebun benih eboni dan nyamplung
6. Identifikasi ancaman terhadap kelestarian tarsius di TN. Bantimurung Bulusaraung
7. Bioprospeksi FMA untuk bioreklamasi lahan bekas tambang kapur 8. Teknologi biopotting untuk mendukung bioreklamasi lahan bekas
tambang kapur
9. Eksplorasi habitat dan populasi flora
10. Identifikasi jenis flora dan fauna kunci pada habitat di dataran rendah dan dataran tinggi
11. Studi pengelolaan TN. Bantimurung Bulusaraung secara kolaboratif 12. Kelembagaan dan pasar jasa lingkungan di TN. Bantimurung
Bulusaraung
13. Eksplorasi kondisi biofisik zona pemanfaatan dan zona religi, sejarah dan budaya TN. Bantimurung Bulusaraung
14. Model rehabilitasi kawasan kars
15. Kajian perancangan dan implementasi pengelolaan DAS
16. optimalisasi luas hutan terhadap tata air pada berbagai kondisi alam dan kondisi sosial ekonomi masyarakat dan kebijakan pemerintah daerah
Statistik Badan Litbang Kehutanan 2012
3
3
17. Pendekatan partisipatif model perancangan RKTA pada DAS mikro 18. Kajian kelayakan teknik aerial seeding dan hydroseeding19. Analisis sosial budaya REDD (Reducing Emision From Deforestation and Degradasi)
20. Kajian tata kelola REDD dan REDD +
21. Sifat dan kegunaan jenis rotan yang kurang dikenal 22. Sifat dasar dan kegunaan kayu Sulawesi
23. Teknologi biorehabilitasi lahan bekas tanah longsor dengan pola agroforestri di Kab. Gowa Sulawesi Selatan
2 paket IPTEK 1. Sensor peringatan tanah longsor (landslide warning sensor) 2. Alat peringatan banjir dengan SMS
13. BPK Manado 13 informasi ilmiah 1. Monitoring dinamika populasi eboni jenis Diospyros pilosanthera blanco pada kawasan konservasi di CA. Tangkoko dan TN. Bogani Nani Wartabone.
2. Kesesuaian habitat anoa (Bubalus spp.) pada kawasan TN. Bogani Nani Wartabone.
3. Pola perilaku burung kakatua tanimbar (Cacatua goffiniana) di penangkaran.
4. Kajian sosial ekonomi pemanfaatan lahan di Taman Nasional Aketajawe-Lolobata.
5. Sistem kelembagaan pengelolaan DAS Hulu (Studi Kasus di DAS Poigar dan DAS Limboto).
6. Sistem implementasi pada DAS skala mikro.
7. Pola penggunaan lahan untuk memberikan tata air optimal di sub DAS Tondano dan Limboto.
8. Pengembangan teknologi konservasi tanah dan air dengan pendekatan partisipatif pada lahan petanaman kelapa (Cocos nucifera) di sub DAS Tondano di bagian hulu.
3
4
Statistik Badan Litbang Kehutanan 2012
10. Teknik rehabilitasi hutan mangrove dan hutan pantai terabrasi.11. Pembangunan demplot hutan tanaman jenis cempaka (Elmerrillia ovalis (MIQ) Dandy), jabon merah (Anthocephalus macrophyllus (ROXB.) Havil) dan sengon (Paraserianthes minahassae) sebagai penghasil kayu pertukangan unggulan di Sulawesi Utara.
12. Pendugaan biomasa dan karbon tersimpan di atas permukaan tanah pada berbagai ekosistem hutan di Sulawesi Utara.
13. pemanfaatan tumbuhan hutan kurang dikenal sebagai alternatif obat kanker di Sulawesi Utara.
14. BPT HHBK 4informasi ilmiah 1. Konservasi Ex-situ cendana di Gunung Kidul Yogyakarta
2. Verifikasi asal usul kayu merbau (Intsia bijuga) menggunakan penanda DNA
3. Pemuliaan akasia hibrid unggul
4. Populasi sengon (Falcataria moluccana) tahan terhadap karat tumor 15. BPTKP DAS 10 informasi ilmiah 1. Kajian peran jenis-jenis mangrove dalam penjeratan sedimen terlarut
2. Teknik pengolahan citra satelit dan SIG untuk inventarisasi penutupan lahan sebagai basis perencanaan pengelolaan DAS
3. Hubungan aspek sosial ekonomi dan biofisik dengan kinerja DAS (lintas provinsi)
4. Sistem kelembagaan pengelolaan DAS (lintas kabupaten) 5. Kajian monitoring lahan dan tata air di DAS Solo
6. Teknologi pengelolaan kawasan perlindungan setempat (KPS) sempadan sungai dalam upaya mereduksi degradasi lahan pada kawasan hutan
7. Kajian erosi dan neraca air pada berbagai jenis vegetasi sebagai dasar permodelan tata air
8. Analisis persepsi multipihak terhadap lansekap hutan
9. Analisis kerentanan tumbuhan hutan akibat perubahan iklim dan cuaca ekstrim
Statistik Badan Litbang Kehutanan 2012
3
5
10. Analisis kerentanan jasa hutan air akibat perubahan iklim dan cuacaekstrim
5 paket IPTEK 1. Kajian implementasi pengelolaan DAS pada skala mikro 2. Sistem mitigasi tanah longsor dalam pengelolaan DAS 3. Rehabilitasi lahan terdegradasi dengan jenis lokal 4. Teknik rehabilitasi lahan kritis secara partisipatif
5. Pengelolaaan lahan sayur marjinal dalam upaya meningkatkan produksi dan daya dukung DAS mikro (studi kasus di kawasan Dieng) 3 bahan
rekomendasi kebijakan
1. Kajian aplikasi “Tipologi DAS” dalam sistem perencanaan pengelolaan DAS lintas propinsi
2. Optimalisasi luas penutupan lahan hutan terhadap tata air (hutan tanaman dan hutan alam)
3. Sistem Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) di kawasan hutan lindung
16. BPK Manokwari 3 informasi ilmiah 1. Re-diversifiasi pangan di Tanah Papua bagian 1 “Pemanfaatan 6 (enam) jenis tumbuhan hutan penghasil buah sebagai sumber bahan pangan di tanah Papua”
2. Labi-labi moncong babi 3. Invasif spesies