• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 5 KONSEP PERANCANGAN"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 5

KONSEP PERANCANGAN

5.1 KONSEP DASAR PERANCANGAN

Konsep dasar perancangan penulis sebelumnya melihat peruntukan lahannya, sebelum merancang sebuah bangunan rancangan apa yang pantas pada tapak dengan melihat eksisting tapaknya. Sebagaimana pada proyek ini berada di Anyer. Anyer adalah kawasan wisata pantai yang tak pernah kekurangan pengunjung selain lokasinya yang mudah ditempuh dari Ibu Kota Jakarta sekitar ± 2 jam, Anyer juga memiliki makna keindahan tersendiri bagi pengunjung. Karena keberadaannya sebagai kawasan wisata pantai, maka banyak hotel atau cottage semacam resort yang di bangun disana. Fasilitas rekreasi yang belum ada di kawasan Anyer adalah fasilitas Water Park dengan tujuan meningkatkan kualitas pantai Anyer. Maka perancang akan membangun sebuah Water Park melalui kerjasama dengan pengelola hotel di kawasan ini.

5.1.1 Potensi Daerah

Potensi Daerah adalah segala sesuatu yang dimiliki oleh daerah baik fisik maupun non-fisik yang mungkin atau dapat dikembangkan dan dikerjasamakan pemda dengan badan usaha swasta. Beberapa potensi daerah yang ada di Anyer-Banten(5.1):

- Potensi Kejadian Alam pada Krakatau Purba, Gunung Krakatau, dan Anak Gunung Krakatau.

- Sejarah pada Anyer yang banyak dikenal adalah sejarah pada Deandels dengan kapal layarnya.

- Budaya sebagai unsur dari sebuah daerah, maka penulis menggambil budaya pada rumah adat tradisional Anyer.

(2)

- Potensi Laut, dimana keberadaan Anyer pada kawasan pesisir pantai.

Dari penjelasan di atas Konsep Dasar Perancangan Water Park ini adalah pada Potensi Daerah, dimana diharapkan munculnya sebuah konsep-konsep baru untuk sebuah petualangan yang dapat bercerita pada wahana Water Park melalui tema analogi dan metafora.

5.1.2 Skematik Konsep Dasar Perancangan

Skema 5.1 Skematik Konsep Dasar Perancangan 5.2 KONSEP TAPAK

Gambar 5.2 Konsep Tapak Resort Resort Hotel Hotel Peruntukan Lahan Peruntukan Lahan Dapat Bekerjasama Dapat Bekerjasama Water Park Water Park

Yang dapat meningkatkan kualitas pantai Anyer.

Yang dapat meningkatkan kualitas pantai Anyer. Kawasan Wisata

Kawasan Wisata

…..?

…..?

Fasilitas yang belum ada

Fasilitas yang belum ada

Vulcanic Water Park

Vulcanic Water Park

Vulcanic Vulcanic KONSEP KONSEP Potensi Daerah Potensi Daerah ANYER ANYER Kejadian Alam Kejadian Alam Sejarah Sejarah Budaya Budaya Potensi Laut Potensi Laut DESIGN DESIGN

Analogi dan Metafora Analogi dan Metafora

Resort Resort Hotel Hotel Peruntukan Lahan Peruntukan Lahan Dapat Bekerjasama Dapat Bekerjasama Water Park Water Park

Yang dapat meningkatkan kualitas pantai Anyer.

Yang dapat meningkatkan kualitas pantai Anyer. Kawasan Wisata

Kawasan Wisata

…..?

…..?

Fasilitas yang belum ada

Fasilitas yang belum ada

Vulcanic Water Park

Vulcanic Water Park

Vulcanic Vulcanic KONSEP KONSEP Potensi Daerah Potensi Daerah ANYER ANYER Kejadian Alam Kejadian Alam Sejarah Sejarah Budaya Budaya Potensi Laut Potensi Laut Kejadian Alam Kejadian Alam Sejarah Sejarah Budaya Budaya Potensi Laut Potensi Laut DESIGN DESIGN

Analogi dan Metafora Analogi dan Metafora

(3)

5.2.1 Konsep Pencapaian

Konsep Pencapaian pada tapak terbagi 2 :

1. Sirkulasi kendaraan = Adanya dua jalur jalan pada jalan batas tapak.

2. Sirkulasi pejalan kaki = Sirkulasi bagi pejalan kaki direncanakan pada batas tapak dan diberi halte sebagai tempat menunggu anggkot yang melintas pada tapak.

Gambar 5.3 Sirkulasi Kendaraan dan Pejalan Kaki

5.2.2. Konsep Entrance

= Adanya jarak antara pintu masuk dan pintu keluar agar terjadinya kenyamanan antara pengunjung dan pemakai kendaraan di luar tapak.

= Konsep entrance yang direncanakan terbuka dan memiliki plaza yang luas dan dapat dengan mudah dipahami pengunjung sebagai titik pusat entrance masuk bangunan.

Gambar 5.4 Konsep Entrance

5.2.3 Konsep Sirkulasi Wahana

IN

(4)

= Konsep sirkulasi menyebar mengacu pada sirkulasi pengunjung dalam wahana, karena dari sirkulasi yang baik dan mudah pencapaian dapat membuat pengunjung merasa nyaman di dalamnya. Pada wahana Water Park ini akan dibuatkan sebuah plaza sebagai perawalan pengunjung untuk memilih sebelum menuju zona yang diinginkan.

5.2.4 Analisa Kebisingan dan Analisa Angin

Analisa & Tanggapan Kebisingan :

1. Kebisingan terbesar, pada tapak adalah pada jalan tapak karena jalan pada tapak merupakan jalan satu-satunya, tanggapannya diberikan pohon-pohondi sepanjang batas tapak.

2. Kebisingan sedang, terletak pada pantai laut jawa, karena kebisingan yang terjsdi bukan hanya pada suara ombak dan angin tetapi juga pada kendaraan-kendaraan laut yang sedang berlaju.

Analisa & Tanggapan Angin :

1. Angin terbesar, pada tapak terdapat pada daerah pantai laut jawa, yang dijadikan tempat wisata air.

2. Area angin sedang, terjadi pada arah Timur keberadaannya sebagai PT. Telkom dan Mercusuar dan Barat keberadaannya sebagai lahan kosong yang tidak diperbolehkan untuk umum.

5.2.5 Analisa Orientasi Tapak

 Area tapak akan dilalui sinar matahari dari jam 6.00 am sampai jam 6.00 pm dengan suhu udara rata – rata 25.8OC sampai dengan 27.6OC.

 Area Barat dan Timur akan lebih banyak terkena sinar matahari terlebih lagi pada saat pagi dengan ketinggian matahari 15O dan sore hari 29O.

TANGGAPAN

 Di beri pepohonan pada sepanjang batas tapak guna sebagai penyaring sinar matahari yang langsung , dan penanaman

(5)

pepohonannya tidak terlalu rapat agar tidak mengganggu pandangan terhadap view dari luar tapak.

 Pada wahana hadap fasilitas tidak menghadap timur dan barat agar pandangan pengunjung tidak silau terhadap cahaya matahari.

5.2.6. Konsep Peletakan Massa

A = Area Servis B = Area Privat C & D = Area Publik SISTEM STRUKTUR

Teknis Bangunan

1. Struktur Bangunan :

 Pondasi Tiang Pancang

 Kolom Beton Bertulang

 Lantai Beton Bertulang

Area Kolam wahana :

 Pondasi Tiang Pancang

 Kolom Beton Bertulang

 Lantai Beton Bertulang

Gambar 5. 6 Detail Kolam Renang

2. Arsitektur

Arsitek atau finishing merupakan pekerjaan yang non struktur, terdiri dari pekerjaan :

(6)

Dinding : suatu pemisah antara di luar dengan yang di dalam, yang digunakan :

Bangunan Utama :

 Pada kamar mandi dan r. Bilas menggunakan batu bata dan finishing di aci dan di cat.

 Kaca-kaca pada dinding dan di beri spider glass

 Kusen aluminium pada daun pintu

 Ornamen-ornamen pada dinding yang direncanakan sesuai dengan konsep dan tema

Area Kolam wahana :

 Dinding menggunakan beton cor, dan finishingnya menggunakan keramik. Lantai :

Bangunan Utama :

 Keramik

Area Kolam wahana:

 Keramik

 Plaza : pattren concrete/ pola imprinted beton adalah metode stamping pada permukaan yang dituangkan campuran beton yang siap untuk mensimulasikan beberapa tampilan yang direncanakan.

 Rumput-rumput + tanaman

 Kerikil

(7)

5.3 KONSEP LAY OUT WATER PARK

Konsep Layout : - Terutama memperhatikan fasilitas terhadap usia pengunjung.

- Memperhatikan sirkulasi yang dapat memudahkan dalam petunjuk arah.

- Adanya pemisahan antara zona anak-anak dan zona dewasa tetapi tetap ada keterkaitan.

Pada konsep indoor sangat memperhatikan kepuasan pengunjung. Beberapa fasilitas dari literatur yang akan direncanakan pada water park :

Zona Anak

Gambar 5.7 Beberapa fasilitas Kolam Anak yang direncanakan

Zona Dewasa : Seperti pada Studi banding (bab 2)

(8)

5.4 KONSEP LAYOUT WATER SPORT

Selain wahana Water Park juga memiliki wisata penunjang yaitu Water Sport,

dimana wisata olahraga air dapat bebas di area pantai /lepas pantai, beberapa fasilitas pada wisata olahraga air : Snorkeling, Scuba Diving, Banana Boats, Speed Boats, Jets Sky, Volly Beach, dan Beach.

Gambar 5.9 Beberapa fasilitas wisata air

Gambar 5.10 Beach 5.5 KONSEP LAYOUT RUANG

Ticket Counter yang akan direncanakan sesuai tema dan diperpadukan dengan gaya modern.

(9)

5.6 KONSEP MASSA BANGUNAN

5.6.1 Konsep Peletakan Massa Bangunan dan Wahana

Gambar 5.12 Konsep Peletakan Massa

Konsep massa bangunan terbentuk oleh dua arah sudut pandang dari batas tapak yang banyak dilewati orang.

5.6.2 Konsep Bangunan

Gambar 5.13 Konsep Bangunan

Pemilihan bentuk-bentuk dasar massa berdasarkan tema analogi dan metafora terhadap potensi daerah yang dijadikan konsep pada bangunan. Konsep pada bangunan dengan mengambil analogi dari sebuah proses tumbuhnya terumbu karang dan di metaforakan dengan metafora kombinasi.

(10)

Gambar 5.14 Konsep Bangunan 5.6.3 Konsep Wahana

(11)

KONSEP WAHANA WATER PARK

1. Krakatau Purba 2. Gunung Krakatau 3. Anak Gunung Krakatau

8. Typhoon River Dewasa 5. Panggung 6. Typhoon River 7. Arung Jeram 4. Percikan Air 1. Krakatau Purba 2. Gunung Krakatau 3. Anak Gunung Krakatau

8. Typhoon River Dewasa 5. Panggung 6. Typhoon River 7. Arung Jeram 4. Percikan Air 1. Krakatau Purba 2. Gunung Krakatau 3. Anak Gunung Krakatau

8. Typhoon River Dewasa 5. Panggung 6. Typhoon River 7. Arung Jeram 4. Percikan Air 1. Krakatau Purba 2. Gunung Krakatau 3. Anak Gunung Krakatau

8. Typhoon River Dewasa 5. Panggung

6. Typhoon River 7. Arung Jeram 4. Percikan Air

Gambar 5.16 Sketsa Konsep Dasar Perancangan Wahana Water Park

 Vulcanic Water Park dengan konsep potensi daerah, dari beberapa potensi daerah tersebut djadikan sebuah petualangan dalam sebuah wahana yang dapat menceritakan suatu kejadian dari atraksi-atraksi fasilitas didalamnya, seperti gunung krakatau yang dijadikan icon pada wahana yang memiliki percikan-percikan air/ air mancur yang keluar seperti lava-lava pada isi perut gunung yang meletus,

hamparan-hamparan batu pada gunung, semua konsep

dianalogikan dari proses terjadinya letusan gunung berapi dan

dimetaforakanke dalam sebuah wahana.

 Typhoon River didesain dengan penuh petualangan terhadap kejadian gunung Krakatau dan seperti perjalanan proses terjadinya letusan.

 Percikan air yang keluar dari gunung diibaratkan seperti magma dan lava (vulkanik) yang keluar dari perut gunung krakatau.

 Panggung yang dijadikan sebagai sarana hiburan bagi pengunjung setelah petualangan yang menegangkan.

(12)

Gambar 5.17 Gazebo-gazebo pada Wahana Water Park

Gazebo pada wahana Water Park menggunakan konsep potensi rumah tradisional Anyer diciptakan agar suasana wahana seperti kejadian sesungguhnya dan gazebo ini seperti rumah-rumah penduduk.

Gambar

Gambar  5.2  Konsep TapakResortResortHotelHotelPeruntukan LahanPeruntukan LahanDapat BekerjasamaDapat BekerjasamaWater ParkWater Park
Gambar  5.3  Sirkulasi Kendaraan dan Pejalan Kaki
Gambar  5.10  Beach 5.5 KONSEP LAYOUT  RUANG
Gambar  5.13  Konsep Bangunan
+3

Referensi

Dokumen terkait

Tahun 2003 menjadi awal titik balik dari perkembangan BMT Ki Ageng Pandanaran, dibawah pengurus baru ini BMT dapat berkembang dengan baik, karena pengurus dan anggota koperasi

Berdasarkan Tabel 2 terlihat bahwa R2 untuk susu kambing segar adalah 22,7% itu artinya variabel dalam marketing mix seperti produk, harga, promosi dan tempat

● Terkait beberapa persyaratan administratif yang dinilai tidak berkorelasi dengan kualitas calon kepala sekolah dan dipersepsikan menghambat calon-calon kepala

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Kurikulum yang digunakan dalam penyelenggaraan pendidikan inklusi adalah kurikulum reguler yang di modifikasi sesuai

gelas kimia yang telah terisi leh a+uades se!ara bersamaan. ntuk itamin se!ara bersamaan. ntuk itamin yang berbentuk serbuk di gelas kimia A dan yang berbentuk tablet di

Dari perubahan hidrokimia airtanah maka akan dapat diketahui apakah salinitas air tanah merupakan akibat intrusi air asin atau merupakan pembilasan garam residu dalam

61 Dari pernyataan-pernyataan di atas, dapat dilihat bahwa dilema yang Jepang alami pada saat pengambilan keputusan untuk berkomitmen pada Protokol Kyoto adalah karena

Dari hasil analisis menggunakan regresi dapat diketahui bahwa variabel kualitas pelayanan dan fasilitas berpengaruh positif terhadap kepuasan pelanggan pada SPBU 44.594.10