• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Locus of Control, Komitmen Organisasi, Kinerja, Turnover Intention, Tekanan Anggaran Waktu, Gaya Kepemimpinan dan Kompleksitas Tugas terhadap Perilaku Disfungsional Auditor - Unika Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Pengaruh Locus of Control, Komitmen Organisasi, Kinerja, Turnover Intention, Tekanan Anggaran Waktu, Gaya Kepemimpinan dan Kompleksitas Tugas terhadap Perilaku Disfungsional Auditor - Unika Repository"

Copied!
136
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

LAMPIRAN HASIL WAWANCARA AWAL

Nama responden 1 : Gregorius Satrio

Tempat kerja : Kantor Akuntan Publik (KAP) Tri Bowo Yulianti

Hasil wawancara :

1. Ada dua macam gaya kepemimpinan yang akan saja uji, Kak. Yang pertama adalah gaya kepemimpinan struktur inisiatif, dan yang kedua gaya kepemimpinan konsiderasi. Kalau struktur inisiatif, biasanya kaku dan hanya fokus pada hasil akhir saja, sedangkan yang konsiderasi cenderung friendly, Kak. Pemimpinnya banyak ngobrol dan menganggap karyawannya sebagai keluarga. Bagaimana gaya kepemimpinan di KAP tempat Kakak bekerja?

 Kalau disini menurut saya pemimpinnya friendly. Karyawan-karyawannya udah dianggap seperti keluarga.

2. Lalu dengan gaya kepemimpinan seperti itu, menurut Kakak apakah para karyawan jadi takut berperilaku menyimpang, atau malah sebaliknya? Apakah Kakak pernah melihat secara langsung atau bahkan melakukan perilaku menyimpang saat bekerja?

 Karena pemimpinnnya friendly seperti itu, beberapa karyawan kadang seenaknya saja saat bekerja. Misalnya, jam masuk kantor itu jam delapan pagi, tapi justru datang jam sembilan. Kemudian ada juga karyawan yang menggunakan fasilitas internet dengan tidak semestinya, misalnya untuk

(4)

3. Kalau untuk perilaku-perilaku menyimpang yang lebih besar, Kak? Misalnya sewaktu mengaudit, ada yang bekerja tidak sesuai prosedur, atau seenakknya sendiri.

 Kalau saat mengaudit, setahu saya semua karyawan serius dan sesuai prosedur yang ada. Karena kalau tidak sesuai prosedur, akan sulit untuk memberikan pendapat atas laporan keuangan yang diaudit tersebut.

Semarang, 22 September 2015

(5)

Nama responden 2 : Januar Dwi Putra

Tempat kerja : KAP Leonard, Mulia & Richard

Hasil wawancara :

1. Ada dua macam gaya kepemimpinan yang akan saja uji, Kak. Yang pertama adalah gaya kepemimpinan struktur inisiatif, dan yang kedua gaya kepemimpinan konsiderasi. Kalau struktur inisiatif, biasanya kaku dan hanya fokus pada hasil akhir saja, sedangkan yang konsiderasi cenderung friendly, Kak. Pemimpinnya banyak ngobrol dan menganggap karyawannya sebagai keluarga. Bagaimana gaya kepemimpinan di KAP tempat Kakak bekerja?

 Disini gaya kepemimpinannya cenderung ke arah struktur inisiatif. Pemimpin saya kaku karena hanya fokus pada hasil kerja saya. Beliau juga acuh pada karyawannya, seperti misalnya ketika ada karyawan yang sakit, beliau tidak peduli, yang penting pekerjaan selesai dengan baik.

2. Lalu dengan gaya kepemimpinan seperti itu, menurut Kakak apakah para karyawan jadi takut berperilaku menyimpang, atau malah sebaliknya? Apakah Kakak pernah melihat secara langsung atau bahkan melakukan perilaku menyimpang saat bekerja?

(6)

professional dan bersih, sehingga dalam bekerja kamipun berperilaku yang sama.

Semarang, 22 September 2015

(7)

Nama responden 3 : Veronika Natasia

Tempat kerja : KAP Achmad, Rasyid, Hisbullah & Jerry

Hasil wawancara :

1. Ada dua macam gaya kepemimpinan yang akan saja uji, Kak. Yang pertama adalah gaya kepemimpinan struktur inisiatif, dan yang kedua gaya kepemimpinan konsiderasi. Kalau struktur inisiatif, biasanya kaku dan hanya fokus pada hasil akhir saja, sedangkan yang konsiderasi cenderung friendly, Kak. Pemimpinnya banyak ngobrol dan menganggap karyawannya sebagai keluarga. Bagaimana gaya kepemimpinan di KAP tempat Kakak bekerja?

 Menurut saya pemimpin disini friendly kok, baik dengan karyawan-karyawannya, walaupun terkadang kaku juga.

2. Lalu dengan gaya kepemimpinan seperti itu, menurut Kakak apakah para karyawan jadi takut berperilaku menyimpang, atau malah sebaliknya? Apakah Kakak pernah melihat secara langsung atau bahkan melakukan perilaku menyimpang saat bekerja?

(8)

Semarang, 22 September 2015

(9)
(10)

LAMPIRAN KUESIONER PENELITIAN 1. Jenis Kelamin

฀ Pria ฀ Wanita 2. Usia : …… tahun

3. Latar belakang pendidikan

฀ D3 ฀ S1 ฀ S2 ฀ S3, Lainnya, …… 4. Pengalaman kerja : …….. tahun ... bulan 6. Kedudukan Bapak/Ibu saat ini sebagai

฀ Auditor Yunior ฀ Auditor Senior ฀ Manajer ฀ Partner

1. Pekerjaan merupakan suatu kegiatan yang dilakukan seseorang untuk menghasilkan uang atau sesuatu yang berguna bagi kehidupannya.

2. Dalam kebanyakan pekerjaan, seseorang dapat memperoleh yang diharapkannya atau diinginkannya seperti yang dia rencanakan sebelumnya.

3. Suatu tugas dapat dikerjakan dengan baik, apabila didukung perencanaan yang baik.

4. Jika auditor tidak setuju dengan dengan keputusan atasannya, maka auditor tersebut sebaiknya tetap berusaha (seperti memberi usulan atau masukan kepada atasannya). 5. Untuk memperoleh suatu

(11)

6. Jika seseorang mendapatkan uang atau penghargaan, hal tersebut merupakan suatu keberuntungan. 7. Pada umumnya seseorang dapat

mengerjakan tugasnya dengan baik bila mereka berusaha secara bersungguh-sungguh.

8. Dalam upaya memperoleh pekerjaan atau posisi yang lebih baik, seseorang harus memiliki keluarga atau teman yang menduduki posisi penting.

9. Sistem kompensasi akan diberikan pada auditor yang berkinerja baik. 10. Untuk menghasilkan banyak uang,

saya harus mengenal orang yang mempunyai pengaruh.

11. Diperlukan banyak keberuntungan untuk menjadi karyawan yang terkenal di banyak pekerjaan.

12. Reward seharusnya diberikan

kepada auditor yang berkinerja baik.

Sumber : Chairunnisa, dkk (2014)

KOMITMEN ORGANISASI

1. Saya bersedia berusaha lebih keras dari apa yang ditetapkan oleh KAP ini, supaya KAP ini sukses.

2. Saya akan berbicara pada teman saya bahwa KAP tempat saya bekerja adalah bagus.

(12)

4. Saya menemukan kesamaan antara nilai diri saya dengan nilai-nilai KAP.

5. Saya akan bercerita pada orang lain bahwa saya bangga menjadi bagian dari KAP ini.

6. KAP ini sungguh-sungguh memberikan inspirasi bagi saya untuk bekerja dengan baik. 7. Saya sangat bahagia memilih

bergabung dengan KAP ini sebagai tempat bekerja daripada KAP lainnya, sejak saya pertama kali memutuskan untuk bergabung dengan KAP ini.

8. Bagi saya KAP ini adalah tempat terbaik untuk bekerja.

9. Saya sungguh-sungguh peduli terhadap nasib KAP ini. Sumber : Chairunnisa, dkk (2014)

KINERJA

1. Saya akan berusaha agar hasil kerja saya dapat diandalkan. 2. Saya selalu berusaha agar

pekerjaan saya menjadi lebih baik. 3. Saya selalu memberikan usulan

konstruktif mengenai bagaimana seharusnya suatu pekerjaan audit dilakukan.

4. Saya menemukan cara untuk meningkatkan prosedur audit. 5. Saya merasa hasil evaluasi kinerja

bukan sebagai beban moral. 6. Hasil pekerjaan saya menjadikan

(13)

7. Mempertahankan serta

memperbaiki hubungan dengan klien adalah bagian penting dalam pekerjaan saya.

Sumber : Chairunnisa, dkk (2014)

TURNOVER INTENTION

1. Saya merasa bahwa kebijakan sistem kompensasi yang berlaku di KAP ini tidak fair, sehingga karir saya tidak bisa berkembang. 2. Saya tidak yakin bahwa karir saya

dapat meningkat apabila saya masih bekerja di KAP ini. 3. Kedudukan dan fungsi saya di

KAP ini tidak jelas, sehingga lebih baik saya mencari pekerjaan di KAP lain.

4. Saya merasa bahwa KAP ini tidak memperhatikan kesejahteraan karyawannya, sehingga saya merasa tidak betah dan tidak ingin pindah ke KAP lain.

5. Saya berpikir untuk keluar atau melamar kerja di tempat lain yang menawarkan gaji yang lebih tinggi.

6. Saya mencari lowongan pekerjaan di tempat lain.

7. Saya mengevaluasi kemungkinan menemukan perkerjaan yang layak di tempat lain.

8. Saya tertarik pindah kerja atau memutuskan keluar dari pekerjaan ini.

(14)

TEKANAN ANGGARAN WAKTU

1. Seberapa sering Bapak/Ibu merasa memiliki kewajiban untuk

melakukan prosedur audit pada batas waktu tertentu?

2. Seberapa sering Bapak/Ibu merasa bahwa batasan waktu pada suatu prosedur audit merupakan hal yang sangat penting untuk dipatuhi?

3. Seberapa sering Bapak/Ibu merasa bahwa batasan waktu audit

merupakan sebuah kendala? 4. Seberapa sering Bapak/Ibu merasa

bahwa prosedur audit pada anggaran waktu tertentu sulit dilakukan?

5. Seberapa sering Bapak/Ibu merasa bahwa anggaran waktu yang dialokasikan terlalu singkat? 6. Seberapa sering Bapak/Ibu merasa

(15)

GAYA KEPEMIMPINAN

Apakah pemimpin Anda : 1. membiarkan tim audit mengetahui

apa yang mereka harapkan? 2. mendorong untuk menggunakan

prosedur yang seragam untuk pekerjaan audit?

3. memberikan ide-idenya bagi tim audit?

4. bersikap tegas kepada kelompok (tim audit)?

5. memutuskan apa saja yang harus dilakukan dan bagaimana hal-hal tersebut dilakukan?

6. memberikan anggota tim audit tugas-tugas khusus?

7. memberikan keyakinan bahwa perannya dalam tim audit dipahami oleh para anggota tim audit?

8. menjadwal pekerjaan audit yang harus dilakukan?

9. mempertahankan standar defivitive (pasti) mengenai kinerja?

10. meminta anggota tim audit mematuhi standard dan peraturan yang telah ditetapkan?

11. sangat bersahabat dan mudah ditemui atau didekati?

12. melakukan hal-hal kecil yang membuat anggota menjadi senang? 13. memasukkan saran yang dibuat

oleh tim audit dalam pekerjaan audit?

(16)

15. memberikan pengumuman lebih lanjut mengenai adanya suatu perubahan?

16. hanya memenuhi kepentingan dirinya sendiri?

17. memperhatikan kesejahteraan personal dari para anggota tim audit?

18. bersedia membuat perubahan? 19. menolak menjelaskan

tindakan-tindakannya?

20. melakukan tindakan tanpa berkonsultasi dengan tim audit? Sumber : Sososutiksno (2012)

KOMPLEKSITAS TUGAS

1. Saya mengerti dengan jelas tugas apa yang harus saya kerjakan. 2. Alasan mengapa saya harus

mengerjakan setiap jenis tugas (dari bermacam-macam tugas yang ada) sangatlah tidak jelas bagi saya.

3. Saya selalu jelas memahami bahwa suatu tugas akan dapat saya selesaikan.

4. Sejumlah tugas yang berhubungan dengan seluruh fungsi audit yang ada sangat tidak jelas atau

membingungkan.

5. Saya selalu dapat mengetahui dengan jelas bahwa saya harus mengerjakan suatu tugas tertentu. 6. Saya mengetahui dengan jelas

cara-cara mengerjakan setiap jenis tugas yang saya dapatkan.

(17)

PERILAKU DISFUNGSIONAL

1. Saya tidak pernah mengabaikan prosedur dalam melakukan audit laporan keuangan.

2. Saya memperhatikan validitas dan keakuratan laporan keuangan yang akan diaudit.

3. Saya selalu melakukan pengujian pada semua item dalam sampel. 4. Saya akan selalu memperluas

pengujian ketika ada pos yang meragukan.

5. Mengurangi jumlah pekerjaan audit laporan keuangan yang ada dalam program audit adalah tindakan yang wajar.

6. Mengubah prosedur dari ketentuan yang diterapkan dalam program audit adalah tindakan yang wajar. 7. Melaporkan waktu audit yang

lebih singkat adalah hal yang wajar bagi saya

8. Mengalihkan waktu untuk pekerjaan audit lainnya adalah kebiasaan kerja saya.

9. Tidak menginvestigasi perlakuan akuntansi yang telah dilakukan perusahaan adalah hal yang wajar bagi saya.

10. Permintaan tambahan waktu audit merupakan bagian dari hak saya sebagai auditor.

(18)
(19)

LAMPIRAN PERTANYAAN WAWANCARA FGD

1. Sudah berapa lama Bapak/Ibu bekerja menjadi auditor?

2. Selama ini, prosedur audit seperti apa yang Bapak/Ibu lakukan? 3. Apakah semua item dalam sampel sangat penting untuk diuji? 4. Bagaimana cara Bapak/Ibu merancang pengujian substantif? 5. Seberapa pentingkah prosedur analitik dalam prosedur audit?

6. Seberapa besar tekanan waktu dan anggaran yang dihadapi dalam prosedur audit?

7. Ada berapa klien yang Bapak/Ibu dapatkan dalam satu periode audit?

8. Bagaimana Bapak/Ibu membagi waktu untuk pekerjaan audit dengan klien yang berbeda?

9. Bagaimanakah cara Bapak/Ibu me-review sebuah dokumen?

10.Bagaimanakah cara Bapak/Ibu untuk menggali informasi-informasi dari klien hingga mendapatkan penjelasan yang kuat?

11.Apa sajakah yang Bapak/Ibu lakukan ketika mengevaluasi prinsip akuntansi yang diterapkan klien?

12.Apakah ada prosedur audit yang menurut Bapak/Ibu masuk akal untuk tidak dilakukan?

13.Apa yang Bapak/Ibu lakukan ketika jumlah rupiah sebuah akun dirasa meragukan?

(20)

15.Apa sajakah hambatan yang Bapak/Ibu alami ketika menjalankan prosedur audit?

16.Apa yang Bapak/Ibu lakukan untuk mengatasi hambatan tersebut?

(21)
(22)

LAMPIRAN HASIL WAWANCARA FGD

Responden 1

Nama : Hendy Guntur Saputra

Nama KAP : KAP Benny, Tony, Frans & Daniel

Lama bekerja : 1 tahun

Hasil wawancara :

Seperti apa prosedur audit yang Anda lakukan selama ini?

(23)

disetujui oleh klien, maka kami akan melakukan penerimaan perikatan yang berisi bermacam-macam perjanjian dalam bekerja nantinya.

Apakah semua item sampel dalam pengujian penting untuk diuji?

 Item mengenai materialitas, akan kami uji semua. OJK menetapkan tingkat materialitas adalah 5% dari total aset. Semisal total aset klien adalah 10.000 rupiah, berarti 5% dari jumlah aset tersebut adalah 500 rupiah, maka semua transaksi yang mengandung nilai 500 rupiah harus kami uji semuanya. Transaksi secara keseluruhan tidak selalu kami uji semuanya, karena kami memakai random sampling. Tapi menurut saya, semua item tersebut penting untuk diuji.

Bagaimana cara Anda merancang pengujian substantif?

 Pengujian ini kami lakukan dengan meminta ledger, buku-buku kas, atau buku-buku bank dari klien, yang kemudian akan kami cocokan dengan transaksi-transaksi yang klien lakukan atau jurnal-jurnal yang telah dibuat.

Seberapa pentingkah prosedur analitik dalam prosedur audit?

 Prosedur analitik ini bisa dilakukan dan bisa tidak dilakukan, berdasarkan arahan dari senior kami. Misalnya saja, kami mengaudit suatu rumah sakit. Ada pasien yang masuk pada tanggal 25 Desember, dan keluar pada tanggal 7 Januari. Berdasarkan pengalaman, ada rumah sakit yang menggunakan

cash basis, sehingga transaksi tersebut diperlakukan sebagai akun kas pada

(24)

hingga 31 Desember masuk ke pendapatan tahun sebelumnya. Untuk kasus-kasus seperti ini, biasanya senior kami sudah tanggap, jadi ketika supervisi, kami sudah diberikan arahan, ke pos-pos apa saja kami harus fokus. Maka menurut saya, prosedur analitik ini bisa dilakukan dan bisa tidak dilakukan.

Pekerjaan auditor tentu berkaitan erat dengan tekanan waktu dan anggaran. Seberapa besar tekanan yang Anda alami atau rasakan ketika bekerja?

 Kalau saya pribadi lebih ke tekanan dalam pengumpulan bukti audit. Saya merasa kesulitan dalam melakukan konfirmasi, terutama ke customer klien

dan supplier klien. Customer ataupun supplier ini belum tentu bersedia

memberikan jawaban atas konfirmasi yang kami kirimkan, padahal kami harus mendapatkannya. Apabila kami tidak berhasil mendapatkannya, maka biasanya akan kami kualifikasi.

Kemudian bagaimana usaha Anda untuk mendapatkan penjelasan atau keterangan yang kuat dan lengkap dari klien?

 Misalnya saya akan meneliti mengenai piutang, maka langkah awalnya adalah saya butuh semua data mengenai customer klien. Setelah semua data

customer saya dapatkan, maka saya akan mengirimkan konfirmasi satu

(25)

negatif, customer hanya perlu menjawab apabila konfirmasi yang kami kirimkan salah. Sedangkan untuk blank confirmation, customer harus menjawab konfirmasi kami.

Apabila konfirmasi tersebut tidak ditanggapi, apa yang Anda lakukan?

 Apabila bukti melalui konfirmasi tersebut tidak kami dapatkan, maka kami akan menghubungi klien. Kami akan menghimbau klien untuk menghubungi

customer tersebut, agar segera membalas konfirmasi yang kami kirimkan

tersebut. Apabila hal ini tidak dapat klien lakukan, maka piutang klien tersebut akan kami kualifikasi, yaitu pada pos piutang akan kami tulis opini wajar dengan pengecualian. Hal ini dilakukan karena kami tidak bisa mendapat bukti yang jelas mengenai piutang tersebut, dan karena mungkin saja perusahaan tersebut fiktif. Karena kami mengaudit laporan keuangan saja, dan bukan audit investigasi atau forensik, maka kami tidak akan meneliti apakah bukti tersebut asli atau tidak. Kami hanya perlu mencari bukti yang sudah terdapat stempel dan tanda tangan atas nama direktur, serta sudah diketahui oleh bagian akuntansi.

Ada berapa klien yang Anda tangani selama satu periode audit?

(26)

Bagaimana cara Anda membagi waktu untuk pekerjaan audit dengan klien-klien yang berbeda tersebut?

 Setelah survey ke lapangan, biasanya kami akan mambagi tim. Setelah itu kami akan bekerja mencari dan menguji bukti-bukti audit. Misalnya saja pada bulan Januari. Tidak semua klien ditangani pada bulan Januari, namun akan dibagi-bagi. Ada dua klien untuk Januari, dan dua klien lain akan dikerjakan pada bulan Februari, jadi kami “cicil”. Kami selalu bekerja dalam tim. Ketika

deadline waktu sudah dekat, misalnya hanya tersisa satu atau dua minggu,

maka agar dapat bekerja cepat, kami akan membagi-bagi lagi kerja kami. Misalnya A mendapat tugas untuk menguji neraca bagian aktiva, B mendapat tugas menguji neraca bagian passiva, C harus menguji laporan laba rugi, dan D ditugaskan menguji laporan arus kas. Lain halnya apabila deadline masih dalam jangka waktu yang cukup lama, maka pekerjaan yang dibagi-bagi tadi dapat dikerjakan oleh satu orang saja.

Bagaimana cara Anda mengevaluasi prinsip akuntansi klien?

(27)

Adakah prosedur audit yang menurut Anda wajar untuk tidak dilakukan?

 Menurut saya itu conditional. Ada yang bisa saja tidak perlu dilakukan. Seperti yang sudah saya jelaskan tadi, dalam kasus klien rumah sakit. Pengujian prosedur analitik tidak akan kami lakukan ketika kami sudah tau sejak awal bahwa ada kesalahan pencatatan.

Apa yang Anda lakukan ketika menemukan jumlah rupiah akun dalam pos tertentu yang meragukan?

 Biasanya kami melakukan analisis vertikal dan horizontal, yaitu kami lihat laporan keuangan tahun sebelumnya, apakah perubahan yang terjadi pada jumlah rupiah itu wajar atau tidak. Misalnya saja rata-rata industri berada di kisaran 30%. Ketika pada tahun tersebut pendapatan klien lebih dari 30%, maka akan kami telusuri lebih dalam lagi. Kami akan “bongkar” lagi,

kejadian istimewa apa saja yang terjadi selama tahun tersebut sehingga jumlah pendapatan klien bisa meningkat.

Apabila rata-rata industri tetap pada kisaran angka yang stabil, apakah Anda tetap menguji semua jumlah rupiah dalam akun-akun tersebut tanpa kecuali?

 Ya, akan tetap kami uji. Namun akan kami ambil material, dan untuk yang lain akan kami gunakan random sampling.

Apakah Anda sering merasakan banyak hambatan ketika bekerja?

(28)
(29)

Responden 2

Nama : Winarno

Nama KAP : KAP Drs. Tahrir Hidayat

Lama bekerja : 5 tahun

Hasil wawancara :

Seperti apa prosedur audit yang Anda lakukan selama ini?

 Pertama-tama kami akan membuat program audit, yaitu apa saja yang akan dilakukan selama bekerja. Misalnya, kami akan terjun ke lapangan untuk meneliti stock opname, maka kami akan membuat prosedur untuk stock

opname. Kami harus meminta daftar persediaan klien, kemudian akan kami

cocokkan pada persediaan yang ada di bagian akuntansi, selanjutnya kami akan melihat stock fisik. Untuk hari berikutnya, misalnya kami akan meneliti

cash opname. Kami akan membuat blanko cash opname, karena meneliti kas

ini akan kami lakukan dengan cara mendadak, yaitu kami akan datang dan memerintahkan agar kas ditutup. Setelah penutupan, kami akan menghitungnya secara fisik, dan kemudian mencocokkannya antara catatan kasir dengan catatan fisik tersebut.

Bagaimana cara Anda me-review sebuah dokumen?

(30)

mengenai pembelian barang. Kami akan memeriksa pembayarannya seperti apa, dokumen perjalanannya seperti apa, siapa yang menandatangani barang-barang ketika masuk ke gudang. Surat jalan akan masuk ke gudang dan tagihannya akan masuk ke bagian akuntansi, dari situ akan kami cek kecocokannya.

Bagaimana cara Anda menggali penjelasan dari klien, sehingga penjelasan klien tersebut valid dan kuat?

 Cara secara teoritis tidak bisa saya jelaskan. Itu tergantung dari seberapa pintar seorang auditor berbicara untuk meminta keterangan. Kami biasanya mempunyai feeling seorang pemeriksa. Jadi apabila kami menemukan sebuah kejanggalan, tidak akan kami tanyakan secara langsung. Kami harus mengorek informasi secara perlahan-lahan, yang akan mendorong klien untuk memberikan penjelasan yang kami ingin dapatkan.

Bagaimana cara Anda menentukan materialitas dari sebuah laporan keuangan?

(31)

Bagaimana cara Anda mengevaluasi prinsip akuntansi?

 Kami akan melihat terlebih dahulu, prinsip akuntansi apa yang digunakan oleh klien, karena saat ini ada dua SAK yang berlaku, yaitu ETAP dan umum. Kami akan lihat apa orientasi klien, ETAP biasanya digunakan untuk perusahaan non-publik. Setelah mengetahui prinsip akuntansi yang klien gunakan, maka kami akan melihat seberapa patuh klien pada prinsip akuntansi tersebut, kami juga akan meneliti pula apakah klien memahami prinsip akuntansi yang digunakan, dan dari pemahaman tersebut kami juga akan menilai bagaimana SPI atau pengendalian intern klien.

Bagaimana Anda menjalanlan pengujian substantif dan prosedur analitik?

 Saya tidak bisa menjelaskan secara teoritis. Namun, untuk pengujian substantif dan prosedur analitik biasanya kami menggunakan sampling.

Menurut Anda, apakah semua item dalam sampel penting untuk diuji?

 Kami akan melihat tingkat risiko. Seharusnya, semua item tersebut penting untuk diuji untuk melihat validitas. Misalnya untuk piutang. Konfirmasi yang kami dapatkan sebenarnya bisa kami sampling. Apabila kami merasa curiga dan ragu-ragu, baru akan kami periksa semuanya.

Bagaimana tekanan waktu dan anggaran yang Anda hadapi ketika bekerja?

(32)
(33)

Responden 3

Nama : Wilibald Y.M.

Nama KAP : KAP Bayudi, Yohana, Suzy, Arie

Lama bekerja : 2 tahun

Hasil wawancara :

Seperti apa prosedur audit yang Anda lakukan selama ini?

 Pertama-tama, kami akan mengenali bisnis klien terlebih dahulu. Kami akan melihat laporan keuangan klien, akun-akun apa saja yang harus kami buat

working papernya, setelah itu baru kami bagi timnya dan selanjutnya kami

buat prosedur auditnya, yaitu apa saja yang akan kami lakukan dalam proses audit.

Bagaimana cara Anda melakukan pengujian substantif?

 Kami akan melihat alur dan isi dari dokumen klien.

Kemudian bagaimana cara Anda untuk me-review sebuah dokumen?

 Kami lihat dulu dokumennya, biasanya dokumen yang baik akan ada tanda tangan otoritas staff, selain itu juga harus diketahui oleh kepala bagian dan

staff yang lebih tinggi lagi. Misalnya saja untuk pembelian, harus diketahui

(34)

Bagaimana cara Anda menggali keterangan dari klien, sehingga keterangan tersebut kuat dan valid?

 Kekuatan dan kevalidan keterangan klien tidak hanya kami dapatkan dengan cara wawancara. Kami membutuhkan bukti fisik pula, seperti misalnya dokumen. Dokumen ini menurut saya adalah bukti kuat yang menjadi dasar kami membuat opini. Apabila bukti-bukti tersebut tidak ada, maka kami dapat menggunakan cara yang lain. Misalnya saja, kami ingin melihat mengenai pembayaran hutang. Biasanya akan ada slip setoran dari bank. Apabila bukti slip setoran itu tidak ada, maka kami bisa melihatnya dari rekening koran. Kami akan mencari dalam rekening koran, apakah ada transaksi pembayaran hutang pada tanggal sekian untuk pihak tertentu. Jadi walaupun tidak ada bukti slip setoran, kami bisa mencari bukti yang lain melalui rekening koran tersebut.

Apakah Anda hanya selalu mencari bukti dokumen? Bagaimana dengan wawancara atau meminta keterangan langsung kepada klien?

(35)

hutang tetap tidak ditemukan, kami dapat melaporkannya kepada manajer. Kami akan melaporkan bahwa ada suatu kasus atau temuan audit. Manajer kemudian harus dapat mempertanggunjawabkan perannya. Apabila diperlukan, kami kemudian dapat pula meminta keterangan kepada bagian yang lebih tinggi lagi. Seperti itulah prosesnya.

Bagaimana cara Anda meneliti prinsip akuntansi klien?

 Kami akan melihat bagaimana perusahaan melakukan pencatatan. Akuntan perusahaan bertugas untuk me-record transaksi-transaksi, maka akuntansi inilah yang merupakan gerbang akhir dari perusahaan. Kami akan melihat dan meneliti proses pencatatannya, dan meminta akuntan klien untuk dapat mempertanggungjawabkan pembukuannya. Apakah pencatatan telah dikerjakan dengan benar, apakah sebuah transaksi didukung bukti-bukti yang sesuai, dan sebagainya. Apabila terdapat ketidaksesuaian, maka kami akan

me-review ulang.

Apa yang Anda lakukan ketika jumlah rupiah dalam akun terlihat meragukan?

(36)

pembayaran gaji. Gaji telah dibebankan di awal, namun bagian akuntan tidak mengetahui secara pasti berapa pembebanan gaji untuk setiap bagian.

Bagaimana jika keterangan atau penjelasan klien tidak dapat meyakinkan Anda? Apakah klien pernah berbohong atau menutupi keadaan perusahaan yang sebenarnya?

 Kalau berbohong saya rasa tidak. Yang sering saya temui adalah penjelasan klien hanya dirasa tidak masuk akal, atau tidak cukup kuat untuk meyakinkan saya. Penjelasan klien harus dapat dilogika, baik secara akuntansi, maupun logika alur kejadian yang terjadi di perusahaan. Apabila tidak sesuai dengan logika akuntansi, maka tidak akan kami terima. Misalnya saja, klien banyak memberi alasan mengenai ketidakadaan suatu bukti. Kami tidak dapat menerimanya karena sebuah bukti biasanya dapat menjadi bukti pendukung untuk transaksi lain. Satu bukti saja tidak ada, akan berpotensi menjadi temuan yang material. Hal ini juga berkaitan dengan tanggung jawab seorang pemimipin. Kami akan bertindak tegas dan tidak akan menolelir alasan yang tidak masuk akal, karena kami akan lebih percaya dengan bukti fisik atau penjelasan yang menurut kami masuk akal.

Menurut Anda, apakah semua item dalam sampel penting untuk diuji? Apakah terdapat prosedur yang menurut Anda wajar untuk tidak dilakukan?

(37)

dilakukan pencatatan. Apabila TOC salah satu alur tersebut dirasa sudah baik alurnya, maka kami tidak perlu melakukan prosedur-prosedur yang lain. Ketika dalam TOC terlihat ada suatu bagian yang terhenti, atau tidak wajar, maka kami akan cukup fokus pada temuan tersebut saja. Atau bisa saja, klien sendiri yang meminta kami untuk fokus pada bagian tertentu. Misalnya, klien mengeluh mengenai bagian gudang yang selalu terjadi selisih antara pencatatan dengan kondisi fisik di gudang. Maka kami akan meneliti prosedurnya dan melihat potensi ketidakwajaran tersebut. Jadi, apakah semua item tersebut perlu diuji, menurut saya itu tergantung pada kondisi klien. Ada juga prosedur yang masuk akal untuk tidak dilakukan. Itu juga tergantung pada kondisi klien. Seperti misalnya ketika kami sudah mendapat bukti tertentu, kami bisa saja tidak meneruskan prosedur audit tersebut hingga selesai.

Bagaimana cara Anda membagi waktu untuk beberapa klien dalam satu periode audit?

(38)

Seberapa sering Anda merasakan tekanan ketika bekerja?

 Ya, tentu saja sering. Pekerjaan audit adalah pekerjaan dengan batas waktu yang sangat singkat, biasanya hanya sekitar satu bulan, dan itu harus selesai. Oleh karena itu setiap saat kami selalu berlomba dengan waktu.

Apakah Anda merasa bahwa tekanan waktu tersebut adalah hambatan?

(39)

Apakah ada hambatan lain yang Anda rasakan ketika bekerja? Baik secara internal maupun eksternal?

(40)

Responden 4

Nama : Rani Rahma

Nama KAP : KAP Darsono & Budi Cahyo Santoso

Lama bekerja : 5 tahun

Hasil wawancara :

Seperti apa prosedur audit yang Anda lakukan selama ini?

 Kami biasanya melihat laporan keuangan klien, mulai dari neraca, laba rugi, dan sebagainya. Kemudian kami akan melihat akun-akunnya. Misalnya adalah kas. Kami akan menelusur ulang angka-angka dalam laporan keuangan tersebut, jadi akan kami cocokkan antara bukti fisik kas dengan catatan yang ada.

Bagimana cara Anda me-review dokumen?

 Me-review dokumen biasanya dilakukan oleh supervisor kami.

Bagaimana cara Anda untuk mendapatkan keterangan atau penjelasan yang kuat dan valid dari klien?

(41)

Apa yang Anda lakukan ketika jumlah rupiah dalam suatu akun terlihat meragukan?

 Pasti kami akan langsung konfirmasi ke bagian yang bersangkutan. Apabila angka-angka yang ada kami rasa berbeda dan tidak sesuai, maka kami akan langsung melakukan konfirmasi, baik ke bank maupun ke bagian perusahaan yang bersangkutan. Kami juga akan mencocokkan dengan bukti fisiknya.

Bagaimana cara Anda menentukan materialitas?

 Materialitas ini tergantung pada masing-masing perusahaan. Kami akan melihat berapa jumlah asetnya, kemudian dari situ, kami akan dapat menentukan berapa presentase materialitas menurut kami.

Menurut Anda, apakah semua item dalam sampel sangat penting untuk diuji?

 Ya, pasti. Semua item pasti dan harus kami uji.

Apakah menurut Anda ada prosedur audit yang masuk akal untuk tidak dilakukan?

 Menurut saya jangan sampai ada prosedur yang terlewat, semuanya harus dikerjakan dan dilakukan. Setiap prosedur akan saling berkaitan satu dengan yang lainnya, oleh karena itu semua prosedur harus dan wajib kami lakukan.

Berapa klien yang Anda kerjakan pada satu periode?

(42)

Bagaimana cara Anda membagi waktu untuk setiap klien?

 Kami ada jadwal waktu masing-masing dari pihak administrasi kantor. Jadi tugas kami untuk masing-masing klien sudah diatur dan terjadwal. Selain itu, kami juga ditarget, biasanya untuk tiap klien jangka waktu pengerjaannya adalah sebulan. Di SPK pun juga tertulis, pengerjaan audit untuk satu klien membutuhkan waktu berapa lama.

Menurut Anda, apakah pekerjaan audit ini penuh dengan tekanan?

 Sejak awal, saya sudah mengetahui bahwa pekerjaan seorang auditor memiliki risiko seperti itu, penuh dengan batasan waktu dan anggaran. Jadi menurut saya bukan sebagai tekanan, karena memang harus disiplin.

Apa saja hambatan ketika bekerja?

 Kalau dari pihak klien, biasanya kami sering kesulitan untuk mendapatkan data.

Bagaimana cara Anda menghadapi hambatan tersebut?

 Satu-satunya cara adalah kami menghubungi klien terus menerus dan meminta klien untuk segera memenuhi data-data yang kami butuhkan.

Bagaimana apabila klien bersikap tidak kooperatif?

(43)

memenuhinya, kami akan membuat catatan yang akan kami tuangkan dalam

(44)

Responden 5

Nama : Rio Erdiawan

Nama KAP : KAP Leonard, Mulia & Richard

Lama bekerja : 3 tahun

Hasil wawancara :

Seperti apa prosedur audit yang Anda lakukan selama ini?

 Prosedur dalam bekerja sudah ditetapkan dari kantor. Kalau secara garis besar, sebagai berikut. Klien akan memberikan laporan keuangannya kepada kami. Tugas kami adalah meneliti ulang, dari mana angka-angka dalam laporan keuangan tersebut didapat. Kami juga harus meneliti, apakah pencatatannya wajar atau tidak.

Bagaimana cara Anda me-review dokumen?

 Untuk me-review misalnya kami dapat memeriksa voucher-voucher, apakah telah diotorisasi dengan benar. Selain itu, kami akan meneliti pula apakah angka-angka yang ada sudah sesuai dengan keadaan sebenarnya.

Bagaimana cara Anda menggali informasi dari klien, sehingga penjelasan klien kuat dan valid?

(45)

Bagaimana cara Anda meneliti prinsip akuntansi klien?

 Untuk meneliti prinsip akuntansi, kami akan mencocokkannya dengan PSAK. Misalnya klien menggunakan prinsip berbasis accrual, namun ada transaksi yang justru berbasis kas. Kami akan melihat seberapa patuh klien menerapkan prinsip akuntansinya.

Apa yang Anda lakukan ketika mendapat suatu temuan audit?

 Pertama-tama kami akan konfirmasi dulu pada klien mengenai temuan tersebut, setelah itu akan kami lakukan jurnal koreksi.

Menurut Anda, apakah semua item dalam sampel penting untuk diuji?

 Ya, menurut saya penting. Namun, kami memiliki sistem, yaitu hanya menguji sekian persen dari keseluruhan sampel. Misalnya, voucher yang kami dapatkan adalah 1.000, maka kami akan meneliti atau menguji hanya beberapa persennya saja. Ketentuan presentasenya biasanya sudah ditetapkan terlebih dahulu dan sudah tertulis di prosedur audit.

Apakah menurut Anda terdapat prosedur audit yang masuk akal untuk tidak dilakukan?

(46)

Seberapa besar tekanan yang ada ketika bekerja?

 Menurut saya sangat besar, karena dalam bekerja ada batasan waktu dan anggaran yang harus dipenuhi.

Berapa banyak klien yang Anda tangani dalam satu periode audit?

 Rata-rata mencapai 15-20 klien.

Bagaimana cara Anda membagi waktu untuk menyelesaikan semua laporan audit?

 Satu-satunya cara adalah dengan lembur, karena ada waktu dan anggaran yang harus dipenuhi, yang tidak akan selesai apabila kami tidak lembur. Namun, kami tidak bekerja sendirian, ada tim juga, jadi menurut beban kami tidak terlalu besar.

Bagaimana cara menentukan materialitas?

 Mengenai materialitas, sudah ada dalam program audit, jadi akan berbeda perlakuannya untuk setiap KAP. Saya hanya tinggal memasukkan angka-angka saja ke dalam excel, karena sudah ada programnya. Dari situlah akan didapat presentasenya sehingga dapat ditentukan materialitasnya.

Apa yang Anda lakukan ketika jumlah rupiah dalam akun terlihat meragukan?

(47)

Apa saja hambatan ketika bekerja?

 Hambatan internal hanya kadang-kadang saya merasa bosan dan jenuh bekerja. Hambatan yang cukup sulit biasanya dari eksternal, misalnya mendapat teman tim yang bekerja kurang kooperatif sehingga menghambat proses audit.

Bagaimana cara Anda mengatasi hambatan tersebut?

(48)

Responden 6

Nama : Jeffry A.

Nama KAP : KAP Riza, Adi, Syahril & Rekan

Lama bekerja : 5 tahun

Hasil wawancara :

Seperti apa prosedur audit yang Anda lakukan selama ini?

 Awalnya tentu ada permohonan audit. Setelah kami sepakat dengan klien, maka akan kami buatkan surat perikatan dan perjanjian kerja. Kemudian akan kami mulai proses auditnya, jangka waktunya untuk yang paling ringan adalah minimal 30 hari kerja atau 30 hari kalender. Kami akan melihat bagaimana laporan keuangan klien. Setelah memahami, baru akan kami buat prosedur auditnya, dan kemudian kami akan turun ke lapangan. Sekitar 15 hari, atau sekitar dua minggu, kami akan melakukan pemeriksaan pada perusahaan untuk melengkapi prosedur auditnya, sehingga pada akhirnya kami dapat menyusun laporan audit.

Bagaimana cara Anda me-review dokumen?

(49)

Bagaimana cara menentukan materialitas?

 Biasanya kami memiliki batasan tertentu, yaitu 20% dari aset perusahaan. Apabila setelah dihitung, presentase yang didapat adalah lebih dari 20%, maka dapat kami simpulkan sementara bahwa klien kami bermasalah. Dari situ dapat kami katakan bahwa laporan tersebut tidak wajar. Namun dalam menentukan ketidakwajaran tersebut tidak hanya bergantung pada aspek ini saja. Masih banyak hal lain yang harus kami teliti lebih lanjut.

Apa yang kemudian Anda lakukan selanjutnya ketika menemukan suatu temuan?

 Kami memiliki dua opsi, yang pertama adalah akan kami diskusikan bersama dengan klien. Apabila klien dapat perbaiki, maka kami akan menghapus temuan tersebut, dengan catatan tetap kami beri management letter.

Management letter ini berisi mengenai temuan-temuan kami tersebut, yang

kemudian akan kami tidaklanjuti setelah tahun buku, sehingga untuk tutup tahun yang baru, masalah tersebut sudah selesai. Opsi kedua adalah ketika klien tidak mau bekerja sama, maka secara otomatis akan kami berikan opini tidak wajar pada laporan audit kami.

Bagaimana cara Anda menggali informasi dari klien, sehingga Anda mendapatkan penjelasan yang kuat?

(50)

ketika kita kesulitan meminta data. Ketika hal tersebut terjadi, kami akan memberikan pengecualian, apabila sampai batas waktu yang ditentukan klien tetap tidak memberikan data.

Apakah yang Anda lakukan hanya sebatas memberikan opini saja, tanpa melakukan tindakan lebih lanjut?

 Ini akan kembali pada tujuan audit yang kami lakukan. Apabila tujuan audit adalah untuk internal, misalnya untuk bank yang akan memberikan kredit, maka apabila klien tidak kooperatif dengan kami, yang bisa kami lakukan hanyalah memberikan informasi yang apa adanya kepada bank. Hal-hal yang baik akan kami sampaikan, dan hal-hal yang kurang baik akan kami tindaklanjuti lebih dalam lagi.

Apakah semua item dalam sampel penting untuk diuji?

(51)

Apakah ada prosedur audit yang menurut Anda masuk akal untuk tidak dilakukan?

 Masuk akal untuk tidak dilakukan sebenarnya tergantung pada masing-masing auditor. Kalau untuk saya, saya cenderung akan melakukan semua prosedur yang ada. Masing-masing akun tentu memiliki prosedur audit tertentu. Kami akan lakukan prosedurnya, namun dapat saja kami kurangi. Misalnya dalam 100% prosedur, ketika mencapai 80%, kami sudah bisa mengeluarkan

judgement bahwa laporan keuangan tersebut sudah wajar.

Ada berapa klien yang Anda tangani dalam satu periode audit?

 Dalam satu tahun kira-kira sekitar lima.

Bagaimana cara Anda membagi waktu untuk tiap klien?

 Untuk membagi waktunya, biasanya kami ada manajemennya. Kami memiliki tim masing-masing untuk tiap klien. Misalkan untuk klien A sudah mencapai 80% tingkat penyelesaiannya, maka tim untuk klien A dapat ditarik untuk mengerjakan klien B. Namun kami jarang mendapat beberapa klien yang harus dikerjakan pada waktu yang bersamaan.

Seberapa besar tekanan waktu dan anggaran ketika bekerja?

(52)

Hambatan apa saja yang Anda hadapi, baik dari dalam maupun dari luar?

 Kalau dari dalam memang jarang. Kebanyakan hambatan memang hanya dari klien, data lama dan kami kesulitan mencari orang yang bersangkutan.

Bagaimana cara Anda mengatasi hambatan tersebut?

(53)

Responden 7

Nama : Steven Pradipta

Nama KAP : KAP Leonard, Mulia & Richard

Lama bekerja : 2 tahun

Hasil wawancara :

Seperti apa prosedur audit yang Anda lakukan selama ini?

 Dalam proses audit, kami dibagi ke beberapa tim. Dalam satu tim kemudian kami dibagi-bagi lagi untuk mengerjakan tugas-tugas audit tertentu, biasanya dibagi untuk tiap-tiap pos yang ada dalam laporan keuangan klien. Untuk selanjutnya akan ada arahan dari supervisor kami mengenai pos mana yang akan kami kerjakan. Selain itu, kami juga diberi arahan mengenai aturan-aturan mengenai standar akuntansi yang berlaku, yang akan kami gunakan untuk mengaudit.

Bagaimana cara Anda mengevaluasi prinsip akuntansi?

(54)

Bagaimana cara Anda me-review dokumen?

 Misalnya, saya ditugaskan dalam pos piutang untuk sebuah BPR. Maka kami akan mengumpulkan semua bukti yang berkaitan dengan piutang, kemudian akan kami cek kelengkapannya, dan memastikan telah ditandatangani oleh pihak yang bersangkutan sesuai dengan keadaan sebenarnya. Selain itu kami juga melihat jumlah rupiah dari piutang, kami memastikan jumlahnya sama antara BPR dan klien dari BPR tersebut, serta jumlahnya sesuai dengan perjanjian.

Bagaimana cara Anda mengumpulkan bukti-bukti dalam proses audit? Bukti-bukti apa saja yang biasanya Anda cari?

 Kas dapat ditelusur dari cash opname, bukti fisik dapat ditelusur dari stock

opname, serta bukti dari bank dapat kami peroleh dengan mengirimkan

konfirmasi.

Apa yang Anda lakukan ketika jumlah rupiah untuk sebuah akun terlihat meragukan?

(55)

Bagaimana cara Anda untuk mendapatkan penjelasan yang kuat dan valid dari klien?

 Agar penjelasannya kuat, maka ketika kami menemukan terdapat kejanggalan, kami akan melakukan konfirmasi langsung kepada pihak yang berkaitan, berapakah jumlah pasti dari akun tersebut yang ada pada catatan serta yang dapat terlihat dari bukti fisik. Maka, ketika selisih tersebut benar-benar ada dan memang merupakan suatu kesalahan, serta telah diakui oleh kedua belah pihak, maka pada akhirnya kami akan menarik kesimpulan, data mana yang dirasa benar. Selisih atau ketidaksesuaian tersebut akan kami sampaikan dan laporkan pada akhir audit, yaitu terdapat selisih pada akun apa, dan berapa besar selisihnya.

Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengaudit satu klien?

 Biasanya sekitar satu hingga satu setengah bulan.

Pernahkah Anda mengerjakan lebih dari satu klien dalam jangka waktu yang sama atau berdekatan? Bagaimana cara Anda membagi waktu untuk masing-masing klien?

 Karena saya masih sebagai junior auditor dan saya bekerja dalam satu tim, maka pekerjaan untuk setiap tim akan dikoordinir dan ditangani oleh

supervisor kami. Jadi misalnya supervisor memiliki sepuluh anak buah, maka

(56)

Menurut Anda, apakah semua prosedur audit perlu dilakukan?

 Semua proses dan prosedur mungkin harus kami telusuri dan kerjakan. Namun, kami juga akan melihat keadaan perusahaan. Tidak semua perusahaan memiliki semua item-item pos dalam prosedur yang hendak diuji, jadi prosedur tersebut akan otomatis kami lewati. Item-item sampel yang adapun, tidak akan 100% semuanya kami uji. Biasanya hanya sekitar 50% atau diatas 50%, kami sudah dapat memberikan opini kami.

Pekerjaan auditor ini sangat berkaitan dengan tekanan. Seberapa besar tekanan anggaran dan waktu dalam bekerja? Apakah junior auditor pun merasakan tekanan tersebut?

 Untuk saya pribadi sih jarang merasa tertekan seperti itu dalam bekerja. Tekanan waktu terkadang saya alami ketika bekerja pada peak season, yaitu di akhir tahun menjelang awal tahun ketika periode tutup buku. Di periode-periode tersebutlah saya merasa diburu waktu untuk segera menghasilkan laporan audit.

Apa hambatan yang Anda alami ketika bekerja, dan bagaimana cara Anda mengatasinya?

 Tidak banyak hambatan yang saya rasakan. Kalau dari klien, saya tidak merasa ada hambatan, karena segala bentuk keluhan klien akan ditangani oleh

supervisor kami. Hambatan saya rasakan justru ketika berada di lapangan

(57)

sesuai dengan harapan kami. Misalnya saja ada pihak yang hanya menyerahkan data “mentah” sehingga justru kamilah yang harus menghitung

(58)

Responden 8

Nama : Melissa Devina

Nama KAP : KAP Achmad, Rasyid, Hisbullah & Jerry

Lama bekerja : 1 tahun

Hasil wawancara :

Seperti apa prosedur audit yang Anda lakukan selama ini? Apa saja yang Anda lakukan sewaktu mengaudit?

 Saya bekerja kira-kira baru satu tahun lebih, jadi tugas saya belum terlalu kompleks. Tugas saya dalam mengaudit biasanya memeriksa bukti-bukti, kemudian akan saya telusuri angka-angka yang ada dalam pos laporan keuangan klien, dari mana angka-angka tersebut berasal. Semisal ada angka yang beda, akan saya hitung ulang dan akan saya buat penyesuaiannya.

Apa yang Anda lakukan selanjutnya ketika mengetahui ada jumlah rupiah dalam sebuah akun yang terlihat meragukan?

(59)

Bagaimana cara Anda meminta penjelasan klien sehingga mendapatkan informasi yang kuat dan valid?

 Saya akan telepon pihak yang bersangkutan dan kemudian akan bertanya hingga saya mendapatkan jawaban yang kuat. Bisa saja kemudian penjelasan klien tersebut diperkuat dengan cara saya meminta bukti pendukung lainnya.

Bagaimana cara Anda merancang pengujian substantif dan prosedur analitik?

 Biasanya saya melihat saldonya. Selain itu, saya juga akan mengecek transaksinya, benar atau tidak.

Bagaimana cara Anda me-review dokumen?

 Saya akan melakukan analisa terhadap dokumen tersebut, apakah dokumen tersebut sah atau tidak. Misalnya apabila dokumen yang diperiksa adalah rekening koran, saya akan mengecek terlebih dahulu, apakah benar dari bank atau tidak.

Bagaimana cara Anda mengevaluasi prinsip akuntansi?

(60)

Bagaimana cara Anda menentukan materialitas?

 Untuk materialitas, akan dilihat akunnya dulu. Apabila suatu akun memiliki risiko yang tinggi, maka tingkat materialitasnya akan rendah. Oleh karena itu, sampelnya harus semakin banyak. Apabila materialitasnya tinggi, maka biasanya sampel yang diuji sedikit, untuk menghemat anggaran dan waktu juga.

Seberapa besar tekanan anggaran dan waktu yang Anda alami selama bekerja?

 Menurut saya cukup besar, karena saya harus selalu pandai mengatur waktu, serta menyesuaikan anggaran yang telah disusun. Tekanan paling besar saya rasakan di waktu. Hal ini disebabkan karena baik klien maupun KAP memiliki batasan waktu pengerjaan audit, sedangkan prosedur audit yang harus kami lakukan cukup rumit dan sulit. Jadi tekanan anggaran dan waktu ini menurut saya cukup besar.

Hambatan apa yang Anda alami selama bekerja?

(61)

ditambah dengan adanya batas waktu dan anggaran yang harus saya penuhi, yang kemudian dapat menjadi tekanan ketika bekerja.

Apakah semua item dalam sampel yang ada di prosedur audit penting untuk diuji?

 Ya, menurut saya semuanya penting untuk diuji.

Apakah ada prosedur audit yang menurut Anda wajar untuk tidak dilakukan?

(62)

Responden 9

Nama : Devina Yuniati

Nama KAP : KAP Benny, Tony, Frans & Daniel

Lama bekerja : 1,5 tahun

Hasil wawancara :

Seperti apa prosedur audit yang Anda lakukan selama ini?

 Sistem di kantor kami adalah sebagai berikut. Pertama-tama tentu ada permintaan audit dari klien, kemudian akan kami survey terlebih dahulu, apakah permintaan tersebut akan kami terima atau tidak. Apabila diterima, maka kami akan membuat proposal dan persetujuan perikatan. Setelah itu, kami akan menyusun program audit, apa saja yang akan kami kerjakan dan berapa lama waktu yang dibutuhkan, dan kami akan meminta data-data yang kami butuhkan kepada klien. Setelah itu, kami akan membuat kertas kerja dan turun ke lapangan untuk melakukan pemeriksaan. Setelah selesai, kami akan menyusun laporan, membuat opini audit, dan kemudian laporan tersebut akan kami kirimkan ke klien.

Bagaimana cara Anda me-review sebuah dokumen?

Review dokumen kami lakukan dengan mengumpulkan data-data dari klien,

(63)

koran, karena kami lebih mempercayainya. Kami kemudian akan meminta bukti-buktinya pula, seperti bukti pengeluaran, bukti pemasukan, dan kasnya.

Apa yang Anda lakukan ketika jumlah rupiah dalam akun terlihat meragukan?

 Kami akan langsung menanyakannya pada klien atau pihak yang bersangkutan, bagaimana bisa terjadi perbedaan penghitungan antara kami dengan klien. Kami akan meminta konfirmasi atau bisa saja meminta bukti-bukti yang lain. Apabila klien memberikan bukti-bukti-bukti-bukti tambahan, maka akan kami telusur ulang. Pada dasarnya, yang mengetahui segala sesuatu mengenai keadaan perusahaan adalah klien sendiri. Apabila klien tidak dapat menjelaskan kondisi yang ada, maka pasti terjadi “sesuatu”, dan dapat kami

anggap sebagai temuan.

Bagaimana cara Anda untuk mendapatkan informasi yang jelas dan kuat dari klien?

(64)

Bagaimana cara Anda menentukan materialitas?

 Pertama-tama, kami akan menyesuaikan dengan omset atau laba klien. Kami akan telusuri, apakah besar omset atau laba tersebut sesuai dengan biaya yang dikeluarkan.

Berapa klien yang Anda dapatkan dalam satu periode audit?

 Biasanya sekitar 5-10 klien.

Bagaimana cara Anda membagi waktu antara klien yang satu dengan klien yang lain?

 Ya, bagaimanapun juga kami harus bisa membagi dan mengatur waktu kami, karena sudah merupakan tanggung jawab kami. Waktu pengerjaan audit biasanya hampir sama atau bahkan mungkin bersamaan. Jadi, apabila dalam mengaudit klien A, masih banyak data-data yang kurang, maka kami akan langsung meminta data pada klien, dan waktu untuk menunggu data tersebut datang akan kami gunakan untuk mengerjakan prosedur audit klien A yang lain, atau bisa juga untuk “mencicil” klien B. Itu tergantung pintar-pintarnya kami membagi waktu.

Apakah semua item dalam sampel penting untuk diuji?

(65)

Seberapa besar tekanan anggaran dan waktu dalam bekerja?

 Kalau untuk tekanan anggaran menurut saya tidak, tekanan saya rasakan terutama di waktu. Dalam bekerja, saya merasa selalu dikejar-kejar oleh waktu.

Apa hambatan ketika bekerja?

 Kesulitan terbesar adalah di data. Seringkali klien hanya memberikan laporan keuangan saja, tanpa memberikan bukti-bukti, sedangkan dalam mengaudit, kami memerlukan 7 buah bukti data, yaitu buku bank, kas, piutang, hutang, pembelian, penjualan, dan stock. Apabila klien tidak segera memberikan data-data tersebut, maka waktu audit akan terbuang sia-sia karena masih menunggu hingga klien mengirimkannya pada kami.

Bagaimana cara Anda mengatasi hambatan tersebut?

(66)
(67)

LAMPIRAN DATA RESPONDEN KUESIONER

No. Nama KAP Jenis

Kelamin Usia Pendidikan

(68)

18. Benny, Tony, Frans 29. Drs. Tahrir Hidayat

(69)

39. Riza, Adi, Syahril &

Sodikin & Harijanto Wanita 23 tahun S1 12 Auditor Junior 46.

Sodikin & Harijanto Wanita 23 tahun S1 12 Auditor Junior 47.

Sodikin & Harijanto Pria 23 tahun S1 16 Auditor Junior 48.

(70)
(71)
(72)
(73)

LAMPIRAN HASIL TABULASI DATA RESPONDEN KUESIONER

No. Jenis Kelamin Usia Pendidikan Lama Bekerja Posisi

(74)

42 1 25 2 37 1

43 0 22 2 12 1

44 0 22 2 12 1

45 0 23 2 12 1

46 0 23 2 12 1

47 1 23 2 16 1

(75)
(76)

LAMPIRAN HASIL TABULASI DATA RESPONDEN WAWANCARA FGD

No. Jenis Kelamin Lama Bekerja

1 1 12

2 1 60

3 1 24

4 0 60

5 1 36

6 1 60

7 1 24

8 0 12

(77)
(78)
(79)

42 2 3 2 2 3 3 2 2 2 3 3 2 29

43 2 2 1 2 3 3 1 2 3 3 2 1 25

44 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 1 25

45 1 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 25

46 2 3 1 2 2 2 2 2 2 3 2 1 24

47 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 26

(80)
(81)

44 3 4 4 4 4 4 3 4 4 34

45 4 4 4 4 4 4 3 4 4 35

46 4 3 3 4 4 4 4 4 4 34

47 3 4 4 4 4 4 3 4 4 34

(82)
(83)

44 4 5 4 4 4 4 4 29

45 4 4 4 4 4 4 4 28

46 4 4 4 4 4 4 4 28

47 4 5 4 4 4 4 4 29

(84)
(85)

44 3 2 2 3 3 2 3 3 21

45 3 3 2 3 3 3 4 3 24

46 3 2 2 2 3 2 3 3 20

47 3 2 2 3 3 2 3 3 21

(86)
(87)

44 4 5 3 3 3 3 21

45 4 5 4 3 3 3 22

46 4 4 3 3 3 3 20

47 4 5 4 4 4 4 25

(88)
(89)
(90)
(91)

44 2 2 2 1 2 2 11

45 2 2 2 1 2 2 11

46 2 2 2 1 2 2 11

47 2 4 2 1 2 2 13

(92)
(93)

44 1 1 1 1 2 2 2 2 2 3 17

45 1 1 2 2 2 2 2 2 2 3 19

46 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 21

47 1 1 2 2 2 2 2 2 2 3 19

(94)
(95)

LAMPIRAN HASIL PENGUJIAN SPSS

Pengujian Validitas I Variabel Locus of Control Reliability

(96)
(97)

Pengujian Validitas II Variabel Locus of Control

(98)

Scale Statistics Mean Variance Std.

Deviation

N of Items

(99)

Pengujian Validitas III Variabel Locus of Control

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

(100)

Pengujian Validitas I Variabel Komitmen Organisasi

(101)
(102)

Pengujian Validitas II Variabel Komitmen Organisasi

(103)

Scale Statistics Mean Variance Std.

Deviation N of Items

(104)

Pengujian Validitas I Variabel Kinerja

(105)

Scale Statistics Mean Variance Std.

Deviation N of Items

(106)

Pengujian Validitas II Variabel Kinerja

(107)

Pengujian Validitas I Variabel Turnover Intention

(108)

Scale Statistics Mean Variance Std.

(109)

Pengujian Validitas I Variabel Tekanan Anggaran Waktu

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

(110)

Pengujian Validitas II Variabel Tekanan Anggaran Waktu

(111)

Pengujian Validitas I Variabel Gaya Kepemimpinan

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics Cronbach's Alphaa Cronbach's Alpha Based

on Standardized Itemsa N of Items

-,328 -,704 20

a. The value is negative due to a negative average covariance among items. This violates reliability model assumptions. You may want to check item codings.

(112)

Item-Total Statistics

a. The value is negative due to a negative average covariance among items. This violates reliability model assumptions. You may want to check item codings.

Scale Statistics Mean Variance Std.

(113)

Pengujian Validitas II Variabel Gaya Kepemimpinan

(114)

Pengujian Validitas I Variabel Kompleksitas Tugas

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

(115)

Pengujian Validitas II Variabel Kompleksitas Tugas

(116)

Pengujian Validitas I Variabel Perilaku Disfungsional

(117)
(118)

Pengujian Validitas II Variabel Perilaku Disfungsional

(119)

Pengujian Statistik Deskriptif Descriptives

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

LOC 48 9,00 23,00 14,1667 3,81672

KO 48 23,00 37,00 30,1667 2,91243

KI 48 12,00 23,00 19,6250 1,84073

TI 48 11,00 32,00 21,9792 4,66991

TW 48 13,00 24,00 18,0625 2,72425

G 48 6,00 10,00 7,4375 ,87291

KT 48 5,00 12,00 8,0833 1,02798

PD 48 10,00 23,00 14,8125 3,79056

Valid N

(120)

Pengujian Normalitas NPar Tests

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Standardized Residual

N 48

Normal Parametersa,b

Mean ,0000000

Std.

Deviation ,92253121 Most Extreme

Differences

Absolute ,120 Positive ,081 Negative -,120

Kolmogorov-Smirnov Z ,835

Asymp. Sig. (2-tailed) ,489

(121)

Pengujian Heteroskedastisitas

a. Dependent Variable: abs_res b. All requested variables entered.

Model Summary

a. Predictors: (Constant), KT, KI, LOC, TI, TW, G, KO

ANOVAa

a. Dependent Variable: abs_res

b. Predictors: (Constant), KT, KI, LOC, TI, TW, G, KO

Coefficientsa

(122)

Pengujian Pengobatan Heteroskedastisitas dengan LN

a. Predictors: (Constant), LNKT, LNKI, LNLOC, LNG, LNTW, LNTI, LNKO

a. Dependent Variable: abs_res2

b. Predictors: (Constant), LNKT, LNKI, LNLOC, LNG, LNTW, LNTI, LNKO

Coefficientsa

(123)

Pengujian Pengobatan Heteroskedastisitas dengan Membagi dengan Variabel ber- Heteroskedastisitas Tertinggi

Model Summary

a. Predictors: (Constant), KTbagiKO, GbagiKO, TWbagiKO, KIbagiKO, LOCbagiKO, TIbagiKO, KObagiKO

a. Dependent Variable: abs_res3

b. Predictors: (Constant), KTbagiKO, GbagiKO, TWbagiKO, KIbagiKO, LOCbagiKO, TIbagiKO, KObagiKO

(124)

Pengujian Multikolinearitas

a. Dependent Variable: PD

b. All requested variables entered. Model Summary

a. Predictors: (Constant), KT, KI, LOC, TI, TW, G, KO

ANOVAa

a. Dependent Variable: PD

b. Predictors: (Constant), KT, KI, LOC, TI, TW, G, KO Coefficientsa

(125)

Pengujian Model Fit, Koefisien Determinasi, dan Hipotesis

a. Dependent Variable: PD

b. All requested variables entered. Model Summaryb

a. Predictors: (Constant), KT, KI, LOC, TI, TW, G, KO b. Dependent Variable: PD

ANOVAa

a. Dependent Variable: PD

b. Predictors: (Constant), KT, KI, LOC, TI, TW, G, KO Coefficientsa

(126)

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean Std.

Deviation N Predicted Value 12,1897 21,4335 14,8125 2,23991 48

Residual -6,03630 7,81030 ,00000 3,05797 48

Std. Predicted

Value -1,171 2,956 ,000 1,000 48

Std. Residual -1,821 2,356 ,000 ,923 48

(127)
(128)
(129)
(130)
(131)
(132)
(133)
(134)
(135)
(136)

Referensi

Dokumen terkait

menunjukan bahwa iklim sekolah dan efikasi diri bersama-sama memberikan konstribusi yang cukup signifikan terhadap motivasi kerja guru, dimana semakin tinggi iklim

Hasil penelitian menunjukkan bahwa intellectual capital tidak berpengaruh terhadap perilaku kerja yang inovatif, intellectual capital secara tidak langsung melalui

There are two reasons to expect Jokowi’s emergence at a national level to have influenced Indo- nesian politics: if his success in Jakarta has signalled that other reformist

Service (VAS), yang menguraikan tentang analisis terhadap pengguna jasa yang menerima informasi tidak lengkap dan pembebanan sepihak tanpa pemberitahuan dan persetujuan

3. Mengenai media video yang digunakan sebagai media komunikasi dalam proses belajar mengajar, apakah yang dijadikan sebagai pedoman dan kriteria untuk

kegiatan rebranding replika Istano Basa Pagaruyung sebagai objek wisata dan. icon Minangkabau pasca kebakaran

Konsep insaniah tercermin dari usaha pemberdayaan secara horizontal memberikan manfaat bagi manusia dan makhluk lainnya melalui tolong menolong, kekeluargaan dalam satu

Berdasarkan pola perubahan nilai elastisitas kapital dan bahan baku, terlihat bahwa kemampuan input kapital dan bahan baku cenderung mengalami penurunan dalam menghasilkan