• Tidak ada hasil yang ditemukan

13.60.0113 STEFANUS SURYA WIJAYA (9,84).BAB IV

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "13.60.0113 STEFANUS SURYA WIJAYA (9,84).BAB IV"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

26 BAB IV

HASIL DAN ANALISIS

4.1. Gambaran Umum Responden

Gambaran umum responden pada penelitian ini meliputi jenis kelamin, angkatan dan media sosial yang sering digunakan

Tabel 4.1. Jenis Kelamin

JENIS_KELAMIN

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid

L 101 35.9 35.9 35.9

P 180 64.1 64.1 100.0

Total 281 100.0 100.0

Sumber: Data primer diolah, 2018

Jenis kelamin 281 responden pada penelitian ini yang laki-laki ada 101 orang (35,9%) dan perempuan ada 180 orang (64,1%). Hal ini menunjukkan responden mahasiswa pengguna e-commerce media sosial dan market place pada penelitian ini terbanyak dari jenis kelamin perempuan.

Tabel 4.2. Angkatan

ANGKATAN

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

2011 1 .4 .4 .4

2012 6 2.1 2.1 2.5

2013 55 19.6 19.6 22.1

2014 143 50.9 50.9 73.0

2015 74 26.3 26.3 99.3

2016 2 .7 .7 100.0

Total 281 100.0 100.0

(2)

27

Angkatan 281 responden pada penelitian ini yang 2011 ada 1 orang (0,4%), 2012 ada 6 orang (2,1%), 2013 ada 55 orang (19,6%), 2014 ada 143 orang (50,9%), 2015 ada 74 orang (26,3%) dan 2016 ada 2 orang (0,7%). Hal ini menunjukkan responden mahasiswa pengguna e-commerce media sosial dan

market place pada penelitian ini terbanyak dari angkatan 2014. Tabel 4.3. E-commerce Yang Sering Digunakan

ECOMMERCE_SERING_DIGUNAKAN

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

BLIBLI 63 22.4 22.4 22.4

FACEBOOK 19 6.8 6.8 29.2

INSTAGRAM 24 8.5 8.5 37.7

LAZADA 77 27.4 27.4 65.1

TOKOPEDIA 89 31.7 31.7 96.8

YOUTUBE 9 3.2 3.2 100.0

Total 281 100.0 100.0

Sumber: Data primer diolah, 2018

E-commerce media sosial dan market place yang sering digunakan 281 responden pada penelitian ini yang blibli ada 63 orang (22,4%), facebook ada 19 orang (6,8%), instagram ada 24 orang (8,5%), lazada ada 77 orang (27,4%), tokopedia ada 89 orang (31,7%) dan youtube ada 9 orang (3,2%). Hal ini menunjukkan responden mahasiswa pengguna e-commerce media sosial dan

market place pada penelitian ini terbanyak menggunakan tokopedia.

4.2. Uji Alat Pengumpulan Data

(3)

28

instrumen yang digunakan valid dan reliabel sebab kebenaran data yang diolah sangat menentukan kualitas hasil penelitian.

4.2.1. Uji Validitas

Ghozali (2015) menjelaskan bahwa uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Validitas yang diuji menggunakan corrected item total correlation, yaitu dengan cara mengkoreksi skor total diperoleh dengan menjumlahkan semua skor pertanyaan.Dengan kriteria pengujian validitas penelitian sebagai berikut (Ghozali, 2015).

1. Jika r hitung  r tabel, maka kuesioner tersebut valid. 2. Jika r hitung  r tabel, maka kuesioner tersebut tidak valid.

Tabel 4.4. Hasil Uji Validitas Attitude Toward Using (ATU)

Pertanyaan R Hitung R Tabel Keterangan

ATU1 0.421 0,116 Valid

ATU2 0.512 0,116 Valid

ATU3 0.596 0,116 Valid

ATU4 0.494 0,116 Valid

Sumber: Data primer diolah, 2018

Nilai r hitung untuk masing-masing item pertanyaan (ATU1 sampai ATU4) > nilai r tabel(0,116) sehingga dapat disimpulkan bahwa semua item-item pertanyaan tersebut telah valid dan dapat digunakan untuk mengukur variabel

(4)

29

Tabel 4.5. Hasil Uji Validitas Behavioral Intention (BI)

Pertanyaan R Hitung R Tabel Keterangan

BI1 0.501 0,116 Valid

BI2 0.522 0,116 Valid

BI3 0.505 0,116 Valid

BI4 0.561 0,116 Valid

Sumber: Data primer diolah, 2018

Nilai r hitung untuk masing-masing item pertanyaan (BI1 sampai BI4) > nilai r tabel (0,116) sehingga dapat disimpulkan bahwa semua item-item pertanyaan tersebut telah valid dan dapat digunakan untuk mengukur variabel

behavioral intention (BI) (Ghozali, 2015).

Tabel 4.6. Hasil Uji Validitas Perceived Usefulness (PU)

Pertanyaan R Hitung R Tabel Keterangan

PU1 0.465 0,116 Valid

PU2 0.473 0,116 Valid

PU3 0.504 0,116 Valid

PU4 0.605 0,116 Valid

Sumber: Data primer diolah, 2018

Nilai r hitung untuk masing-masing item pertanyaan (PU1 sampai PU4) > nilai r tabel (0,116) sehingga dapat disimpulkan bahwa semua item-item pertanyaan tersebut telah valid dan dapat digunakan untuk mengukur variabel

perceived usefulness (PU) (Ghozali, 2015).

Tabel 4.7. Hasil Uji Validitas Perceived Ease Of Use (PEOU)

Pertanyaan R Hitung R Tabel Keterangan

PEOU1 0.317 0,116 Valid

PEOU2 0.410 0,116 Valid

PEOU3 0.481 0,116 Valid

PEOU4 0.360 0,116 Valid

(5)

30

Nilai r hitung untuk masing-masing item pertanyaan (PEOU1 sampai PEOU4) > nilai r tabel (0,116) sehingga dapat disimpulkan bahwa semua item-item pertanyaan tersebut telah valid dan dapat digunakan untuk mengukur variabel perceived ease of use (PEOU) (Ghozali, 2015).

4.2.2. Uji Reliabilitas

Ghozali (2015) menjelaskan bahwa uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel.Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Pengujian dilakukan dengan mengukur korelasi antara jawaban pertanyaan dengan menggunakan nilai statistik cronbach’s alpha(α) dan dikatakan reliabel jika memberikan nilai α 0,7 (Ghozali, 2015).

Tabel 4.8. Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Cronbach Alpha Keterangan

Attitude Toward Using (ATU) 0,716 Reliabel

Behavioral Intention (BI) 0,731 Reliabel

Perceived Usefulness (PU) 0,724 Reliabel

Perceived Ease of Use (PEOU) 0,615 Reliabel

Sumber: Data primer diolah, 2018

Variabel Attitude Toward Using (ATU), Behavioral Intention (BI),

(6)

31 4.3. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai-nilai jawaban responden terhadap indikator-indikator dalam variabel penelitian. Pertama, dilakukan pembagian katergori menjadi tiga, yaitu rendah, sedang, dan tinggi. Kedua, menentukan rentang skala masing-masing kategori yang dihitung dengan rumus.

Tabel 4.9. Statistik Deskriptif Attitude Toward Using (ATU) Media Sosial

Variabel Kisaran Rendah Sedang Tinggi

ATU1 1-5 1-5 3.35 1 – 2,33 2,34 – 3,66 3,67 – 5 Sedang ATU2 1-5 1-5 3.42 1 – 2,33 2,34 – 3,66 3,67 – 5 Sedang ATU3 1-5 1-5 3.46 1 – 2,33 2,34 – 3,66 3,67 – 5 Sedang ATU4 1-5 1-5 3.27 1 – 2,33 2,34 – 3,66 3,67 – 5 Sedang

Rata – rata 3.38 Sedang

Sumber: Data primer diolah, 2018

(7)

32

Tabel 4.10. Statistik Deskriptif Attitude Toward Using (ATU) Market Place

Variabel Kisaran Rendah Sedang Tinggi

ATU1 1-5 1-5 3.35 1 – 2,33 2,34 – 3,66 3,67 – 5 Sedang ATU2 1-5 1-5 3.46 1 – 2,33 2,34 – 3,66 3,67 – 5 Sedang ATU3 1-5 1-5 3.39 1 – 2,33 2,34 – 3,66 3,67 – 5 Sedang ATU4 1-5 1-5 3.35 1 – 2,33 2,34 – 3,66 3,67 – 5 Sedang

Rata – rata 3.39 Sedang

Sumber: Data primer diolah, 2018

Skor rata-rata jawaban responden dari attitude toward using (ATU) market place adalah sebesar 3,39 dan termasuk kategori sedang menuju tinggi. Artinya berdasarkan pendekatan teori Technology Acceptance Model (TAM), sikap responden mahasiswa cukup menerima menggunakan e-commerce marketplace.

Tabel 4.11. Statistik Deskriptif Behavioral Intention (BI) Media Sosial

Variabel Kisaran Rendah Sedang Tinggi

BI1 1-5 1-5 3.40 1 – 2,33 2,34 – 3,66 3,67 – 5 Sedang BI2 1-5 1-5 3.50 1 – 2,33 2,34 – 3,66 3,67 – 5 Sedang BI3 1-5 1-5 3.33 1 – 2,33 2,34 – 3,66 3,67 – 5 Sedang BI4 1-5 1-5 3.50 1 – 2,33 2,34 – 3,66 3,67 – 5 Sedang

Rata – rata 3.43 Sedang

Sumber: Data primer diolah, 2018

Skor rata-rata jawaban responden dari behavioral intention (BI) media sosial adalah sebesar 3,43 dan termasuk kategori sedang menuju tinggi. Artinya berdasarkan pendekatan teori Technology Acceptance Model (TAM), responden mahasiswa cukup berminat menggunakan e-commerce media sosial.

Tabel 4.12. Statistik Deskriptif Behavioral Intention (BI) Market Place

Variabel Kisaran Rendah Sedang Tinggi

(8)

33

Rata – rata 3.40 Sedang

Sumber: Data primer diolah, 2018

Skor rata-rata jawaban responden dari behavioral intention (BI) market place adalah sebesar 3,40 dan termasuk kategori sedang menuju tinggi. Artinya berdasarkan pendekatan teori Technology Acceptance Model (TAM), responden mahasiswa cukup berminat menggunakan e-commercemarketplace.

Tabel 4.13. Statistik Deskriptif Perceived Usefulness(PU) Media Sosial

Variabel Kisaran Rendah Sedang Tinggi

PU1 1-5 1-5 3.17 1 – 2,33 2,34 – 3,66 3,67 – 5 Sedang PU2 1-5 1-5 3.54 1 – 2,33 2,34 – 3,66 3,67 – 5 Sedang PU3 1-5 1-5 3.10 1 – 2,33 2,34 – 3,66 3,67 – 5 Sedang PU4 1-5 1-5 3.19 1 – 2,33 2,34 – 3,66 3,67 – 5 Sedang

Rata – rata 3.25 Sedang

Sumber: Data primer diolah, 2018

Skor rata-rata jawaban responden dari perceived usefulness (PU) media sosial adalah sebesar 3,25 dan termasuk kategori sedang menuju tinggi, artinya berdasarkan pendekatan teori Technology Acceptance Model (TAM), responden mahasiswa merasa menggunakan e-commerce media sosial cukup meningkatkan manfaat.

Tabel 4.14. Statistik Deskriptif Perceived Usefulness(PU) Market Place

Variabel Kisaran Rendah Sedang Tinggi

PU1 1-5 1-5 3.32 1 – 2,33 2,34 – 3,66 3,67 – 5 Sedang PU2 1-5 1-5 3.52 1 – 2,33 2,34 – 3,66 3,67 – 5 Sedang PU3 1-5 1-5 3.40 1 – 2,33 2,34 – 3,66 3,67 – 5 Sedang PU4 1-5 1-5 3.33 1 – 2,33 2,34 – 3,66 3,67 – 5 Sedang

Rata – rata 3.39 Sedang

Sumber: Data primer diolah, 2018

(9)

34

berdasarkan pendekatan teori Technology Acceptance Model (TAM), responden mahasiswa merasa menggunakan e-commerce market place cukup meningkatkan manfaat.

Tabel 4.15. Statistik Deskriptif Perceived Ease of Use (PEOU) Media Sosial

Variabel Kisaran Rendah Sedang Tinggi

PEOU1 1-5 1-5 3.17 1 – 2,33 2,34 – 3,66 3,67 – 5 Sedang PEOU2 1-5 1-5 3.29 1 – 2,33 2,34 – 3,66 3,67 – 5 Sedang PEOU3 1-5 1-5 3.33 1 – 2,33 2,34 – 3,66 3,67 – 5 Sedang PEOU4 1-5 1-5 2.94 1 – 2,33 2,34 – 3,66 3,67 – 5 Sedang

Rata – rata 3.18 Sedang

Sumber: Data primer diolah, 2018

Skor rata-rata jawaban responden dari perceived ease of use (PEOU) media sosial adalah sebesar 3,18 dan termasuk kategori sedang menuju tinggi. Artinya berdasarkan pendekatan teori Technology Acceptance Model (TAM), responden mahasiswa merasa menggunakan e-commerce media sosial cukup mudah dipahami.

Tabel 4.16. Statistik Deskriptif Perceived Ease of Use (PEOU) Market Place

Variabel Kisaran Rendah Sedang Tinggi

PEOU1 1-5 1-5 3.25 1 – 2,33 2,34 – 3,66 3,67 – 5 Sedang PEOU2 1-5 1-5 3.44 1 – 2,33 2,34 – 3,66 3,67 – 5 Sedang PEOU3 1-5 1-5 3.39 1 – 2,33 2,34 – 3,66 3,67 – 5 Sedang PEOU4 1-5 1-5 3.46 1 – 2,33 2,34 – 3,66 3,67 – 5 Sedang

Rata – rata 3.39 Sedang

Sumber: Data primer diolah, 2018

Skor rata-rata jawaban responden dari perceived ease of use (PEOU)

(10)

35

responden mahasiswa merasa menggunakan e-commerce market place cukup mudah dipahami.

4.4. Uji Asumsi Klasik

Ghozali (2015) menjelaskan bahwa penggunaan model analisis regresi berganda terikat dengan sejumlah asumsi dan harus memenuhi asumsi-asumsi klasik yang mendasari model tersebut. Pengujian asumsi yang harus dipenuhi agar persamaan regresi dapat digunakan dengan baik sebagai berikut.

4.4.1. Uji Normalitas

Ghozali (2015) menjelaskan bahwa uji normalitas bertujuan menguji apakah data berdistribusi normal / tidak. Dilakukan dengan statistik kolmogorov-Smirnov terhadap unstandardized residual hasil regresi. Data dikatakan normal jika nilai probabilitas (sig) Kolmogorov-Smirnov> 0,05 (Ghozali, 2015).

Tabel 4.17. Hasil Uji Normalitas

No E-commerce Model Sig. Kolmogorov-Smirnov Ket

1

Media Sosial ATU = α0+ α1 PU + α2 PEOU + e 0,797 Normal

2 BI = β0+ β1 ATU + e 0,617 Normal

3

Market Place ATU = α0+ α1 PU + α2 PEOU + e 0,975 Normal

4 BI = β0+ β1 ATU + e 0,970 Normal

Sumber: Data primer diolah, 2018

(11)

36 4.4.2 Uji Heteroskedastisitas

Ghozali (2015) menjelaskan bahwa uji heterokedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Pengujian heterokedastisitas dalam penelitian ini dilakukan dengan uji Glejser, yaitu dengan meregresikan nilai absolut residual terhadap variabel independen.Jika variabel nilai absolute Ut (AbsUt) > 0,05 maka tidak terjadi heterokedastisitas (Ghozali, 2015).

Tabel 4.18. Hasil Uji Heteroskedastisitas

No E-commerce Model Var Ind Sig Ket

1

Media Sosial ATU = α0+ α1 PU + α2 PEOU + e

PU 0.482 Bebas PEOU 0.507 Bebas 2 BI = β0+ β1 ATU + e ATU 0.726 Bebas

3

Market Place ATU = α0 + α1 PU + α2 PEOU + e

PU 0.499 Bebas PEOU 0.139 Bebas

4 BI = β0 + β1 ATU + e ATU 0.064 Bebas

Sumber: Data primer diolah, 2018

(12)

37 4.4.3. Uji Multikolinearitas

Ghozali (2015) menjelaskan bahwa uji multikolinieritas bertujuan menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Cara yang digunakan untuk mendeteksi multikolinieritas melalui tolerance value dan VIF (Variance Inflasion Factor). Jika tolerance value 0,1 dan VIF ≤ 10 maka tidak terjadi multikolinieritas (Ghozali, 2015).

Tabel 4.19. Hasil Uji Multikolinearitas

No E-commerce Model Var Ind Tolerance VIF Ket Sumber: Data primer diolah, 2018

Semua variabel memberikan masing-masing nilai tolerance value  0,1

dan VIF < 10 sehingga dapat disimpulkan semua variabel dari semua persamaan telah terbebas dari masalah multikolinearitas (Ghozali, 2015).

4.5. Uji Model Fit (Uji F)

Tabel 4.20. Hasil Uji Model Fit (Uji F)

No E-commerce Model Sig. Ket

(13)

38

Nilai sig. F model 1 dan model 2 masing-masing sebesar 0.000 < 0,05 artinya model fit untuk digunakan. Model regresi dapat digunakan untuk memprediksi variabel dependen atau model regresi dapat digunakan untuk melakukan pengujian yang dibutuhkan dan hasilnya mampu menjelaskan hal-hal yang sedang diteliti (Ghozali, 2015).

4.6. Uji Koefisien Determinasi

Tabel 4.21. Hasil Uji Koefisien Determinasi

No E-commerce Model Adjusted R2

1

Media Sosial ATU = α0+ α1 PU + α2 PEOU + e 0,285

2 BI = β0+ β1 ATU + e 0,008

3

Market Place ATU = α0+ α1 PU + α2 PEOU + e 0,537

4 BI = β0+ β1 ATU + e 0,203

Sumber: Data primer diolah, 2018

Untuk e-commerce media sosial, nilai Adjusted R2 model 1 sebesar 0,285 berarti daya penjelas semua variabel independen: perceived usefulness dan

perceived ease of use terhadap variabel dependen: attitude toward using adalah sebesar 28,5% sedangkan sisanya 71,5% dijelaskan oleh faktor-faktor lain di luar model. Sementara nilai Adjusted R2 model 2 sebesar 0,008 berarti daya penjelas semua variabel independen: attitude toward using terhadap variabel dependen:

behavioral intention adalah sebesar 0,8% sedangkan sisanya 99,2% dijelaskan oleh faktor-faktor lain di luar model (Ghozali, 2015).

Untuk e-commerce market place, nilai Adjusted R2 model 1 sebesar 0,537 berarti daya penjelas semua variabel independen: perceived usefulness dan

(14)

39

model. Sementara nilai Adjusted R2 model 2 sebesar 0,203 berarti daya penjelas semua variabel independen: attitude toward using terhadap variabel dependen:

behavioral intention adalah sebesar 20,3% sedangkan sisanya 79,7% dijelaskan oleh faktor-faktor lain di luar model (Ghozali, 2015).

4.7. Uji Hipotesis

Alat uji hipotesis model 1 adalah regresi berganda (multiple regression) karena memiliki lebih dari satu variabel independen. Sementara alat uji hipotesis model 2 adalah regresi sederhana (simple regression) karena memiliki hanya satu variabel independen.

Tabel 4.22. Hasil Uji Hipotesis

No E-Sumber: Data primer diolah, 2018

Adapun bentuk persamaan regresi untuk e-commerce media sosial: Model 1: ATU = α0+ α1 PU + α2 PEOU + e

ATU = 1,235 + 0,408PU + 0,256PEOU + e Model 2: BI = β0+ β1 ATU + e

(15)

40

Adapun bentuk persamaan regresi untuk e-commercemarket place: Model 1: ATU = α0+ α1 PU + α2 PEOU + e

ATU = 0,696 + 0,528PU + 0,266PEOU + e Model 2: BI = β0+ β1 ATU + e

BI = 1,878 + 0,448ATU + e

4.7.1. Pembahasan H1

Untuk e-commerce media sosial, nilai sig. variabel perceived usefulness

(PU) adalah sebesar 0,005 < 0,05 dengan β sebesar 0,408. Untuk e-commerce market place, nilai sig. variabel perceived usefulness (PU) adalah sebesar 0,000 < 0,05 dengan β sebesar 0,528. Berarti terdapat pengaruh positif yang signifikan

perceived usefulness (PU) terhadap attitude toward using (ATU) karena nilai sig. di bawah 0,05 dan nilai β positif. Dapat disimpulkan bahwa pernyataan hipotesis 1 yang menyatakan bahwa perceived usefulness berpengaruh positif terhadap

attitude toward using dalam penggunaan e-commerce media sosial dan market place diterima karena nilai sig < 0,05 dan nilai β > 0.

(16)

41

sosial dan market place sehingga berlanjut pada sikap penerimaan untuk menggunakan e-commerce media sosial dan market place (Wida et al., 2014).

Penelitian terdahulu juga mendukung hasil penelitian ini. Hasil penelitian Wirtz & Göttel (2016), Wida et al. (2014) serta Pinho & Soares (2011) menemukan bahwa perceived usefulness berpengaruh positif terhadap attitude toward using.

4.7.2. Pembahasan H2

Untuk e-commerce media sosial, nilai sig. variabel perceived ease of use

(PEOU) adalah sebesar 0,048 < 0,05 dengan β sebesar 0,256. Untuk e-commerce market place, nilai sig. variabel perceived ease of use (PEOU) adalah sebesar 0,000 < 0,05 dengan β sebesar 0,266. Berarti terdapat pengaruh positif yang signifikan perceived ease of use (PEOU) terhadap attitude toward using (ATU) karena nilai sig. di bawah 0,05 dan nilai β positif. Dapat disimpulkan bahwa pernyataan hipotesis 2yang menyatakan bahwa perceived ease of use berpengaruh positif terhadap attitude toward using dalam penggunaan e-commerce media sosial dan market place diterima karena nilai sig < 0,05 dan nilai β > 0.

Berdasarkan Technology Acceptance Model, perceived ease of use

diartikan sebagai suatu ukuran akan kepercayaan seseorang terhadap e-commerce

media sosial mudah dipahami dan digunakan. Beberapa indikator dalam kemudahan menggunakan e-commerce, meliputi: e-commerce mudah dipelajari,

e-commerce mengerjakan dengan mudah apa yang diinginkan oleh pengguna, e-commerce mudah untuk meningkatkan keterampilan pengguna, e-commerce

(17)

42

menggunakan e-commerce media sosial dan market place, maka berlanjut pada sikap penerimaan untuk menggunakan e-commerce media sosial dan market place

(Wida et al., 2014).

Penelitian terdahulu juga mendukung hasil penelitian ini. Hasil penelitian Wirtz & Göttel (2016), Wida et al. (2014) serta Pinho & Soares (2011) menemukan bahwa perceived ease of use berpengaruh positif terhadap attitude toward using.

4.7.3. Pembahasan H3

Untuk e-commerce media sosial, nilai sig. variabel attitude toward using

(ATU) adalah sebesar 0,036 < 0,05 dengan β sebesar 0,162. Untuk e-commerce market place, nilai sig. variabel attitude toward using (ATU) adalah sebesar 0,000 < 0,05 dengan β sebesar 0,448. Berarti terdapat pengaruh positif yang signifikan

attitude toward using (ATU) terhadap behavioral intention (BI) karena nilai sig. di bawah 0,05 dan nilai β positif. Dapat disimpulkan bahwa pernyataan hipotesis 3 yang menyatakan bahwa attitude toward using berpengaruh positif terhadap

behavioral intention dalam penggunaan e-commerce media sosial dan market place diterima karena nilai sig < 0,05 dan nilai β > 0.

(18)

43

melaksanakan suatu perilaku. Semakin tinggi pula sikap responden terhadap penerimaan berbentuk penggunaan e-commerce media sosial dan market place

maka semakin tinggi pula minat responden untuk menggunakan e-commerce

media sosial dan market place (Wida et al., 2014).

Penelitian terdahulu juga mendukung hasil penelitian ini. Hasil penelitian Wirtz & Göttel (2016), Wida et al. (2014) serta Pinho & Soares (2011) menemukan bahwa

Gambar

Tabel 4.3. E-commerce Yang Sering Digunakan
Tabel 4.4. Hasil Uji Validitas Attitude Toward Using (ATU)
Tabel 4.6. Hasil Uji Validitas Perceived Usefulness (PU)
Tabel 4.8. Hasil Uji Reliabilitas
+7

Referensi

Dokumen terkait

I Gde Widja, Dasar-dasar Pengembangan Strategi Serta Metode Pengajaran Sejarah, Jakarta, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek

Apabila sumberdaya arkeologi laut dikaitkan dengan kenyataannya mengenai wilayah Indonesia yang dua pertiga bagiannya merupakan lautan serta mengingat alat transportasi pertamakali

Berdasarkan hasil observasi awal penelitian di SMA Negeri 4 Wira Bangsa dan di SMA Negeri 3 Meulaboh, kepala sekolah di kedua sekolah tersebut memiliki kemampuan

Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan Asrini (2012) yang berjudul Hubungan antara Persepsi Pasien tentang Perilaku Caring Perawat dengan

dilihat dari RPP yang sudah dibuat. Guru sudah melampirkan penilaian yaitu soal uraian sebagai tes, lembar pengamatan kerja kelompok, lembar pengamatan sikap, dan lembar

perminlaan barang jadi, baik di luar negeri maupun dalam negeri, sedangkan jenis biawak dan ular pengadaan bahan bakunya sangal lerganlung pada kuola yang diberikan pemerinlah,

Artinya Mahasiswa puas terhadap hubungan baik yang terjalin antara mahasiswa dan staf unit layanan sistem informasi akademik, Mahasiswa puas terhadap proses