• Tidak ada hasil yang ditemukan

JIWA JIWA DI NERAKA DAN SORGA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "JIWA JIWA DI NERAKA DAN SORGA"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

Jiwa-jiwa di Neraka dan Sorga

Penglihatan Mar Shadu Sundar Singh

Rasul Kaki Berdarah dari India

NO:43/GNI/A/Pel.Umum/III/2015

Oleh, Uskup Mar Nicholas H Toruan, CKC

Gereja Nasrani Indonesia (GNI)

▸ Baca selengkapnya: menjelaskan arti warga kerajaan sorga dan ciri-cirinya

(2)

DAFTAR ISI BAB I. PENDAHULUAN

Penglihatan-penglihatan Mar Sadhu Sundar Singh BAB II. PRAKATA

Visi-visi (Penglihatan) Mar Sadhu Sundar Singh BAB III. Visi Penglihatan Mar Sadhu Sundar Singh Prakata Sundar Singh

BAB IV. VISI PENGLIHATAN +MAR SADHU SUNDAR SINGH Kehidupan

Kematian

Manusia Tidak Pernah Bisa Dihancurkan Apa Yang Terjadi Saat Kematian? Alam Roh-roh

(3)

Pertolongan Tak terlihat Pertobatan

Perwujudan Mshikha Pekerja dan Peragu

Hakim Orang - orang Berdosa Orang Baik dan Pencuri Dosa-dosa Tersembunyi Kesempatan Disia-siakan

Orang Jahat Diijinkan Masuk Sorga Roh Pembunuh

Jiwa Perampok

Keadaan Orang Benar dan Akhir Kemuliaan Mereka Kematian Pria Saleh

Menghibur Saudara-saudari yang Dikasihi Rumah - rumah Besar di Sorga

Rohaniawan Sombong dan Hamba Rendah Hati Kehidupan Sorgawi

Tujuan dan Maksud Penciptaan Nama nama di Sorga

Memandang Alaha Pohon Ara Tak Berbuah

Apakah Manusia Mahluk Bebas? Manifestasi Kasih Alaha

(4)

BAB I PENDAHULUAN

Penglihatan-penglihatan Mar Sadhu Sundar Singh

Buku kecil ini sungguh merupakan permata yang sangat bernilai. Pesannya sangat konsisten dengan Kitab Henokh dan Kitab Suci Perjanjian Baru dan Pengajaran Nasrani. Pengalaman visi-penglihatan melalui Orang Suci terkasih ini mengingatkan kita kepada perumpamaan Mshikha tentang Lazarus dan Orang Kaya yang dicatat dalam Kitab Injil Mar Luqa.

Ada suatu kali seorang kaya yang berpakaian jubah linen indah dan mahal harganya, dan melewati masa-masa hidupnya dalam kemewahan. Dan ada seorang pria miskin yang bernama Lazarus; dan dia berbaring di depan pintu gerbang orang kaya itu, badannya dipenuhi dengan borok. Dan dia mengisi perutnya dengan sisa-sisa makanan yang jatuh dari meja makan orang kaya itu: dan anjing-anjing datang dan menjilati borok orang itu. Dan begitulah waktu pun berlalu, orang miskin itupun mati; dan malaikat-malaikat memboyong dia ke Pangkuan Abraham. Orang kaya itu pun mati, dan dikuburkan. Dia berada dalam Neraka1 (Gehenna) sedang tersiksa, dia mengarahkan matanya untuk melihat di kejauhan sana, dan dia melihat Abraham dan Lazarus dalam pangkuannya. Lalu dia berseru memanggil dengan suara yang keras, dan berkata: Abraham, bapaku, kasihanilah aku; dan utuslah Lazarus, agar dia mencelupkan jarinya ke dalam air dan meneteskannya dan membasahi lidahku; sebab, lihatlah, aku tersiksa dalam api ini.2 Dan Abraham berkata kepadanya: Anakku, ingatlah, bahwa kamu sudah menerima segala hal yang baik semasa hidupmu, dan sebaliknya Lazarus mengalami hal yang buruk; sekarang, lihatlah dia ada di sini untuk beristirahatdan kamu mendapatkan upah

penderitaan.Dengan semua hal ini, adaterdapat jurang besar yang ternganga antara kami dan

1Gehenna adalah Neraka paling dalam tempat roh-roh jahat dan jiwa-jiwa yang sudah berkarakter sama

dengan roh roh jahat, dijebloskan dalam jurang maut tak berdasar yang tidak bisa keluar dari keadaan ini ke alam lainnya, baik itu reinkarnasi ke bumi ataupun ke Sheol (alam maut transit jiwa-jiwa) dan alam jagat roh di Firdaus bagi jiwa-jiwa yang akan menyempurnakan dirinya semakin maju ke atas melewati alam-alam lapisan shamayim hingga menjadi seperti seperti malaikat-malaikat (Lukas 20:36) hingga mereka bercahaya seperti matahari (Mattai 13:43) dan menjadi roh-roh yang melayani (Ibrani 1:14).

2 Di Neraka tidak ada api seperti api di bumi ini. Api hanya bisa menyala jika ada material yang dibakar.

(5)

kamu;3 agar supaya mereka yang akan menyeberang dari sini kepadamu, tidak bisa datang; tidak juga mereka bisa menyeberang dari sana ke tempat kami. Dia berkata kepadanya: Kalau begitu aku memohon kepadamu, ya bapa Abraham, sudilah kiranya engkau mengutus Lazarus ke rumah ayahku; sebab aku punyalima saudara laki-laki;4agar dia pergi dan memperingatkan

3Roh roh jahat dan jiwa-jiwa dalam Gehenna (Neraka Terdalam) tidak bisa menyeberang ke bumi, atau

kelapisan tingkap-tingkap langit lainnya (jagat-jagat alam roh lainnya, seperti jagat lapisan malaikat-malaikat), mereka tak bisa keluar dari tempat itu kecuali kelak diakhir zaman saat pralaya total alam ciptaan lama dibinasakan dan ditransformasi kedalam Dunia Baru (Yerusalem Baru) dan yang paling terakhir Gehenna yang terakhir ditransformasi. Namun, roh-roh yang ada dalam lapisan Sheol(alam transit jiwa-jiwa) ada tiga tujuan perjalanan jiwa: ke Gehenna, Firdaus, dan Bumi. Jika jiwa-jiwa karakternya sama seperti roh-roh jahat, ia akan langsung menuju Gehenna, tetapi jiwa-jiwa yang masih bisa menyempurnakan dirinya akan mengalami siklus reinkarnasi (Ibrani: Gilgul Neshamoth) ke bumi tempat habitat manusia belajar dengan adanya Pohon pengetahuan yang baik dan jahat melalui Hati Nuraninya (Kejadian 2:17; Roma 2:15-16, Galatia 5:7-8). Bumi adalah tempat sekolah kehidupan bagi manusia, ia akan terus mengalami siklus menjelma kembali sampai mencapai tataran yang dikehendaki Alaha dan semua jiwa-jiwa akan sampai kepada siklus mengakui Maryah Y shua Mshikha bar Alaha sebagai Maran dan Alaha (Filipi 2:11; Yokhanan 20:28) sebab Maryah Yeshua adalah Jalan Kebenaran dan Hidup (Yokhanan 14:6) sebagaianugerahbagi jiwa-jiwa yang sudah dipersiapkan Alaha dalam rencana kekal-Nya, agar tidak satupun manusia binasa, sebab Alaha itu KASIH adanya (1 Yokhanan 4:16; Yehezkiel33:10-11, Didaskalia 6:3). Pada hakikatnya semua manusia harus melalui satu pintu keselamatan dalam Yeshua, itulah yang Alaha sudah tetapkan sejak semula (Efesus 1:4). Alaha tidak akan menghancurkan segala hasil karya ciptanya baik yang ada di bumi dan di lapisan-lapisan langit. Jika Dia menghancurnkan hasil karya cipta-Nya maka Dia bukan Alaha Maha Sempurna dan sekaligus bukan Alaha Maha Kuasa dan Maha Tahu. Tidak ada pelenyapan (nihilisasi) tapi yang ada adalah TRANSFORMASI dalam wujud tetapi hakikat tetap sama. Tujuan Gilgul Neshamot ke bumi dalam rangka proses penyempurnaan sehingga reinkarnasi itu diperlukan untuk menjalani Tabur Tuai (Karma) hingga jiwa itu bersimpuh di kaki Yeshua: Mari w Alahi! (Tuhanku dan Alahaku!). Keselamatan hanya satu-satunya melalui Yeshua dan ini tak bisa dicapai dengan adanya aneka macam agama-gama di bumi. Setiap jiwa yang mengalami reinkarnasi ke bumi akan diarahkan untuk percaya kepada Yeshua seperti bunga matahari yang selalu menghadap matahari. Jadi orang Kristen Nasrani yang percaya Yeshua bukan terjadi secara kebetulan tetapi ada proses hidupnya masa lalu sebelum dia. Begitulah semua jiwa-jiwa akan menjalani jalan akhir dalam Yeshua. Setelah kelak sesuai waktunya di mana ciptaan fana ini usang oleh pemakaian maka akan ditransformasi total yang disebut Kiamat. Kesempurnaan itu hanya bisa dicapai dengan Iman dan Perbuatan; Iman kepada Yeshua dan menjalankan Perintah-perintah-Nya (mitzvoth;Yokhanan 14:15; danTorah Mshikha,Galatia 6:2). Mar Ya aqub katakanImandanPerbuatan(Yak.2:23). Keselamatan bukan Takdir pasif, tetapi keselamatan ditakdirkan dalam Yeshua secara aktif seperti dalam pernyataan Yeshua: Jika engkau mengasihi-Ku pastilah engkau melakukan Perintah-perintah-Ku. Dalam rangka inilah terjadi siklus reinkarnasi itu. Tidak ada keselamatan seperti membeli tiket pesawat terbang! Tidak ada keselamatan pasif sudah dipilih dan tak dipilih seperti ajaran Kalvinisme.

4 Jiwa-jiwa yang sudah mati yang ada dalam Gehenna, Sheol, dan Firdaus serta pada lapisan-lapisan alam

(6)

mereka; agar mereka tidak datang ke tempat penderitaan ini. Abraham berkata kepada dia: Mereka punya Musa dan Nabi-nabi, biarlah mereka mendengarkannya. Tetapi dia berkata Abraham: Tidak, bapaku Abraham;apa bila ada satu orang datang kepada mereka bangkit dari kematian,5 mereka akan bertobat. Abraham berkata kepadanya; jika mereka tidak mau mendengarkan Musa dan Nabi-nabi, mereka tidak akan percaya, meskipun ada orang bangkit dari mati.6(Mar Luqa 16:19-31, Peshitta)

Dalam Kitab Henokh, Henokh dikawal oleh para malaikat melalui tingkat-tingkat Sorga yang berbeda seperti yang telah diajarkan kepada dia tentang rahasia-rahasia alam roh. Kita diberitahukan melalui tulisan-tulisan kuno bagaimana jiwa-jiwa mengalami siksaan yang mengerikan dari waktu ke waktu selama masa jiwa mereka berada dalam Gehenna dan kadang-kadang ada saat situasi waktu istirahat sejenak namun penyiksaan itu akan terus dilanjutkan lagi. Naskah menarik lainnya yang paralel dengan hal ini terdapat dalam naskah Gulungan Laut Mati (dari Gua Qumran) sebab banyak sekali naskah itu menjelaskan tentang Anak-anak Terang (B nai Or) dan Anak-anak Kegelapan. Di bawah ini juga ada istilah yang sama persis yang dijabarkan dalam buku Sadhu Sundar Singh.

Uskup Mar Nicholas menyatakan, "Harus diketahui bahwa Sadhu Sundar Singh bukan umat Nasrani semasa hidupnya di bumi ini. Setelah pertobatannya, dia masuk ke Seminari Anglikan, tetapi berbalik menyangkal dalam tulisan-tulisannya, dia tak setuju dengan cara pendekatan dan pengajaran mereka terhadap Mshikha. Sundar Singh punya hubungan dengan kaum Nasrani sebelum beliau wafat. Surat Wasiat Terakhir Terbesar Sundar Singh adalah bahwa ada orang-orang mereka yang bernama baik dalam Jemaat kita yang telah diberikan bimbingan dari Dia yang Maha Tinggi bahwa Sundar Singh adalah layak mendapatkan penghargaan tinggi itu. Bimbingan ini menjelaskan kepada kita bahwa Sundar Singh memahami apa yang dimaksud berjalan setiap hari bersama Mshikha. Sundar Singh sungguh adalah Orang Kudus di mata kaum Nasrani dan saya merekomendasi setiap orang membaca perkataan-perkataannya dan merefleksikan semua itu. Mshikha telah memilih dan mempercayakan Kebenaran-kebenaran untuk diungkapkan kepadanya dan biarlah mereka yang ada dalam Jemaat kita mengetahui hal ini. Khususnya, volume - volume perkataan ini. "7

berpengetahuan luas sekali (1 Korintus 13:12). Perihal yang sangat menyedihkan dalam Kekeristenan Reformasi Protestantisme radikal dengan mengajarkan tidak ada hubungan orang mati dan yang hidup adalah pengajaran yang tidak alkitabiah dan bertentangan dengan ajaran rasuli dan Yeshua sendiri. Orang hidup di bumi tidak perduli dengan orang yang telah wafat, sebalikny yang wafat masih ingat sanak saudaranya!

5 Yeshua mati di Kayu Salib demi dosa-dosa manusia, dikuburkan, dan bangkit pada hari ketiga dan

pewartaan KABAR BAIK (Aramaik: Beshora) ini tidak menjadikan semua orang Yahudi percaya kepada-Nya, demikian juga Bangsa-bangsa di muka bumi ini. Banyak orang yang menolak-Nya. Sekalipun Dia bangkit dari kematian tapi tidak menjadikan seluruh umat manusia bertobat! Sebaliknya banyak dari mereka menghina dan menolak-Nya. Namun, seberapa jiwa-jiwa yangsudah siap dan matang dalam proses Gilgul Neshama menerima Kebenaran ini menjadi percaya, dan bahkan sekalipun harus mempertaruhkan nyawa mereka, mereka tak bergeming dengan keyakinan pada-Nya.

6 Beshora Mar Yokhanan 11:25

7Keagamaan yang legalistik yang hanya menekankan sisi Exoteric (tampilan luar) akan menolak

(7)

Buku aslinya berbahasa Urdhu dan diterjemahkan kedalam bahasa Inggris (sekarang, dalam bahasa Indonesia). Edisi ini ada perubahan adaptasi kecil terhadap ungkapan-ungkapan dan frasa-frasa kata yang umum digunakan diantara kaum Nasrani Contoh, kata Devata (dalam bahasa Urdhu - Sanskirt), diganti dengan Alaha (Aramaik)].

BAB II PRAKATA

Visi-visi (Penglihatan) Mar Sadhu Sundar Singh

Hidup Sadhu Sundar Singh sangat luar biasa yang hidup dalam roh dari Mshikha. Dia dilahirkan ditengah-tengah agama dan budaya India yang sangat kental dalam keluarga Sikh. Selama awal hidupnya, ibu Sundar membawa dia dari minggu demi minggu untuk duduk di dekat kaki seorang Sadhu, orang suci petapa yang tinggal jauh di dalam hutan lebat.

Tetapi setelah ibu yang dikasihinya itu wafat saat dia berusia 14 tahun, Sundar si Anak Muda itupun bertumbuh pesat secara jasmaniah, namun, kehilangan pegangan dan agresif. Kebenciannya terhadap misionari-misionari lokal dan Orang-orang Kristen berpuncak pada saat peristiwa pembakaran Alkitab oleh masyarakat yang mana dia turut merobek-robek Alkitab itu halaman demi halaman dan melemparkannya ke dalam nyala api.

Namun, lama sebelum kejadian itu Sundar berniat ingin mengakhiri hidupnya sendiri. Sundar sudah masuk pada titik puncak putus asa: Dia memutuskan untuk menjatuhkan dirinya di bawah kereta api Ludhiana Express jika Alaha tidak menyingkapkan kepadanya jalan kebenaran yang damai, pastilah dia sudah tewas.

Pada jam tiga pagi dia bangun dari tempat tidurnya dan pergi keluar ke halaman rumah untuk upacara ibadat mandi cahaya bulan yang biasanya dilakukan oleh kaum Hindu dan Sikh saleh

(8)

sebelum ibadat penyembahan. Kemudian dia kembali ke kamarnya dan berlutut, menundukkan kepalanya ke arah tanah dan memohon dengan sangat agar sang Devata (Alaha) menyatakan diri-Nya sendiri. Namun, tidak ada apapun yang terjadi.

Dia tidak tahu apa yang diharapkan: suara, visi, atau kerasukan? Masih saja tidak ada yang terjadi. Jam itu saatnya kereta api express akan melintas.

Dia mengangkat kepala dan membuka mata dan agak terkejut melihat ada berkas cahaya di kamar. Itu terlalu cepat menjelang fajar, pikirnya. Dia membuka pintu dan memandangi sekitar halaman rumah. Gelap, lalu berbalik kembali ke kamar, dia melihat terang di ruangan kamar itu semakin terang bercahaya menyebar. Dalam keheranannya itu, dia tidak ada melihat sosok wajah dari dewa-dewi tradisionalnya, tetapi justru Yeshua Mshikha!

Yeshua Mshikha ada di sana di ruangan kamar itu, bercahaya, beradiasi dengan sukacita yang tak terkatakan, damai, kasih, menatap dia dengan penuh kasih sayang dan bertanya, "Mengapa kamu menganiaya Aku? Aku telah mati untukmu."

Sejak dari sinilah kehidupan Sundar Singh melakukan napak tilas perjalanan bersama Mshikha di sisinya. Tidak ingin menyangkali Marannya, peristiwa itu terjadi tidak lama sebelum keluarga mengusir dia. Sundar memakai jubah kuning sebagai seorang sadhu dan mulai hidup menyebarkan pesan sederhana tentang kasih dan damai serta kelahiran kembali melalui Yeshua. Dia tidak membawa uang sama sekali atau harta milik lainnya, hanya Kitab Suci Perjanjian Baru [Ibrani: Brith Chadasha].

Dia menyusuri seluruh India dan Tibet dan juga negeri-negeri yang lain dengan pesan bahwa

tafsir moderntentang Yeshua adalah isapan jempol belaka. Dia mengunjungi negara Barat dua kali, melakukan perjalanan ke Inggris, Amerika Serikat dan Australia pada tahun 1920 dan kemudian ke Eropa kembali tahun 1922.

Dengan sejumlah besar napak tilas rohaniah dan kiat menghadapi dunia masa kini dengan nilai khusus melihat kehidupan dan menelusuri masuk kedalam relung batiniah (insights) orang yang sungguh memeluk hidup sederhana yang bersahaja (simplicity), kasih dan kebebasan yang dipersembahkan melalui devosi kepada Mshikha.

"Hamba adalah orang yang tak layak mengikuti tapak jejak langkah-langkah kaki Tuhanku," dia menandaskan, "tetapi seperti Dia, aku tak menginginkan punya rumah, tak berkeinginan memiliki tumpukan harta duniawi. Seperti Dia aku akan menjadi milik jalanan, berbagi rasa dengan kaumku yang menderita, makan bersama mereka yang memberi aku tumpangan dan menceritakan kepada semua orang tentang kasih Alaha."

BAB III

Visi Penglihatan Mar Sadhu Sundar Singh Prakata Sundar Singh

(9)

Dalam buku ini, aku telah mencoba menulis tentang beberapa visi-visi yang Alaha telah berikan kepadaku. Telah aku pertimbangkan kecenderunganku sendiri untuk tidak akan mempublikasikan kisah penglihatan-penglihatan ini selama masa hidupku; namun rekan-rekanku, telah mendesak aku agar bersedia memikirkan ulang keputusanku, sebab ini semua bisa menjadi pertolongan spiritual terhadap orang lain, sehingga janganlah publikasi pengajaran ini ditunda. Dengan rasa hormat kepada rekan-rekanku ini, akhirnya sekarang buku ini diterbitkan bagi publik.

Di Kotgarh, 14 tahun yang lalu, saat aku sedang berdoa, mataku terbuka melihat Penglihatan Sorgawi. Sungguh amat jelas saya melihat semuanya sehingga aku berpikir aku pastilah sudah mati dan jiwaku sedang melayang masuk kedalam kemuliaan sorga; tetapi sepanjang masa tahun-tahun pada waktu tertentu visi-visi terus berlangsung memperkaya kehidupanku. Aku tidak bisa menghadirkannya dengan keinginanku sendiri, tetapi, biasanya saat aku sedang berdoa atau bermeditasi, terkadang sesering mungkin atau 10 X dalam satu bulan, mata rohaniahku terbuka melihat kedalam tingkat-tingkat langit (Ibrani:shamayim), dan, selama satu atau dua jam, aku berjalan dalam kemuliaan kehadiran sorgawi bersama Yeshua Mshikha dan berbicara bersama dengan para malaikat dan roh-roh sorgawi. Jawaban mereka terhadap pertanyaan-pertanyaanku telah dikumpulkan sebagai bahan pelajaran melimpah dalam buku-bukuku yang telah diterbitkan, dan ekstasi yang tak terungkapkan dengan kata-kata terhadap persekutuan spiritual membuat saya rindu saat indah itu ketika aku masuk ke dalam tempat kebahagiaan yang permanen dan persekutuan orang-orang yang telah ditebus.

Sejumlah orang menganggap visi-penglihatan ini hanyalah sekedar bentuk kebatinan (spiritualisme), namun aku harus tegaskan ada satu pokok yang sangat berbeda. Kebatinan merupakan terkaan saja yang memproduksi pesan-pesan dan tanda-tanda dari roh-roh kegelapan, biasanya roh-roh ini memberikan pesan dan lainnya tidak utuh atau putus-putus dan tak bisa dipahami dengan jelas, sebenarnya sangat menipu, roh-roh itu berusaha mengalihkan para pengikutnya menjauh dari kebenaran. Sebaliknya, dalam visi-visi ini, aku melihat sangat jelas dan terang semuanya dengan rinci akan kemuliaan dunia rohaniah dan aku telah diangkat kepada pengalaman persekutuan yang sangat nyata dengan Para Orang Kudus (Ibrani: ha-qadoshim), di tengah-tengah keindahan dan sinar dunia yang tak bisa dibayangkan seperti apa wujudnya itu, namun sekarang bisa dilihat dengan kasat mata manusia. Semua ini berasal dari para malaikat ini dan juga aku menerima dari Orang-orang Kudus, tidak samar-samar seperti kebiasaan roh-roh penyesat, tidak terpecah-pecah bagaikan sinyal suara yang putus-putus dan bukan pesan-pesan yang sukar dipahami dari yang tak terlihat, TETAPI semuanya JELAS dan penjelasan-penjelasan yang rasional terhadap banyak masalah yang telah menyulitkanku.

(10)

sebelah, dan mereka ini adalah roh-roh manusia rekan-rekannya yang telah menjadi sempurna yang dengan mereka ini dia bisa bersekutu.(Baca, Ibrani 12:23-24)

Ada disebutkan berulang-ulang tentang Roh-roh, Orang-orang Kudus dan Para Malaikat dalam buku ini. Perbedeaan antara roh-roh jahat dan yang saya jelaskan diantara mereka dengan rinci sekali dalam buku saya, jiwa-jiwa yang setelah kematian fisik eksis berada dalam suatu tempat yang disebut suatuTempat Persinggahan Sementara(a state intermediate = Sheol) antara Sorga dan Gehenna. Orang-orang Kudus adalah mereka yang telah melewati melalui bagian tempat ini masuk ke dalam lapisan-lapisan langit dunia rohaniah dan punya ibadah khusus yang dipersembahkan oleh mereka. Para malaikat adalah mahluk-mahluk mulia yang pada mereka ini semua jenis pelayanan ibadah mulia mempersembahkan dan diantara mereka ini ada termasuk banyak orang-orang kudus dari alam - alam lain, dan juga dari dunia kita ini yang tinggal bersama sebagai satu keluarga. Mereka saling melayani satu sama lain dalam kasih, dan dalam kemuliaan Alaha yang gilang - gemilang, kebahagiaan abadi. Alam Roh-roh berarti

Persinggahan Sementara(intermediary state) ke dalam tempat di mana roh-roh masuk setelah jiwa lepas dari cangkang ragawinya. Melalui Alam Rohaniah dimaksudkan semua keberadaan mahluk-mahluk rohaniah itu akan mengalami perkembangan maju melalui tahapan-tahapan

yang ada diantara kegelapan lubang dalam yang tiada berdasar dan dalam terang tahta dari sang Maran.

SUNDAR SINGH Subathu, Juli 1926

BAB IV

VISI PENGLIHATAN MAR SADHU SUNDAR SINGH Kehidupan

Hanya ada satu sumber Kehidupan Dia sang Hidup yang Maha Kuasa dan Tak Terbatas, yang empunya kuasa kreatif memberi hidup bagi semua keberadaan yang hidup. Semua mahluk hidup dalam Dia dan dalam Dia mereka akan tinggal tetap selama-lamanya. Sekali lagi sang Kehidupan ini menciptakan kehidupan lainnya yang tidak terhitung banyaknya, berbeda dalam jenisnya dan dalam tahapan-tahapan mereka berkembang dan manusia adalah salah satu dari ini semua, diciptakan dalam citra Alaha sendiri agar supaya manusia itu berbahagia selama-lamanya dalam Kehadiran kudus-Nya.

Kematian

(11)

Benda itu muncul kembali, tetapi dalam bentuk dan keberadaan lain. [Contoh, rumah terbakar menjadi abu, bentuk rumah hilang menjadi bentuk berbeda, yakni bentuk debu. Hakikat benda itu tak hilang hanya terjadi proses perubahan ke bentuk lainnya. ]

Manusia Tidak Pernah Bisa Dihancurkan

Tidak ada dalam seluruh alam semesta ini pernah dihancurkan, tidak juga bisa dihancurkan, sebab sang Pencipta tidak pernah menciptakan sesuatu untuk dihancurkan (destruction). Jika Dia ingin menghancurkan apa yang diciptakan-Nya itu, Dia tidak akan pernah menciptakannya. Dan apa bila tidak ada dalam alam ciptaan ini bisa dihancurkan, lalu bagaimana bisa manusia bisa dihancurkan, karena manusia itu justru mahkota ciptaan dan citra (gambar) dari sang Pencipta manusia itu sendiri? Bisakah Alaha sendiri menghancurkan gambar/citra-Nya sendiri, atau bisakah mahluk ciptaan lain melakukan hal itu? Tidak pernah! Jika manusia tidak dihancurkan pada saat kematian maka segera akan muncul pertanyaan, ke mana manusia akan eksis setelah kematian, dan dalam keadaan yang bagaimana?

Saya akan mencoba memberikan penjelasan ringkas dari pengalaman - pengalaman visi penglihatanku sendiri meskipun hal itu tidak mungkin bagi saya untuk menggambarkan segala sesuatu yang saya pernah lihat dalam visi-visi dunia spiritual, sebab bahasa dan ilustrasi dari dunia fana ini tidak cukup memungkinkan untuk mengekspresikan realitas-realitas alam spiritual ini; dan berusaha keras mengurangi bahasa biasa tentang kemuliaan hal-hal yang saya lihat yang bisa berakibat kesalah-pahaman. Oleh karena itu, saya harus menghilangkan semua yang berkaitan dengan kejadian-kejadian rohaniah yang sangat sulit diungkapkan dengan kata-kata, karena hal ini hanya bisa dijelaskan dengan bahasa spiritual (kerohanian), dan hanya mengutip sedikit saja yang sederhana dan insiden-insiden yang bersifat instruktif yang terbukti bermanfaat bagi semua orang. Dan karena atau lainnya setiap orang akan harus masuk ke dalam dunia spiritual yang tak terlihat kasat mata, ini sangat bermanfaat, apa bila kita, memperluas cakrawala pengetahuan dan menjadi akrab dengan hal itu.

Apa yang Terjadi Saat Kematian?

(12)

tahu apa yang terjadi pada kami antara masa kanak-kanak hingga masa tua, tetapi kami tidak tahu apa yang terjadi pada saat gong kematian dibunyikan atau apa yang terjadi di seberang pintu-pintu gerbang kematian. Informasi yang lengkap dan akurat tepat perihal itu hanya bisa diketahui oleh mereka yang sedang menjalani kematian itu sendiri, setelah mereka masuk kedalam dunia spiritual. Bisakah anda, memberikan kami sekedar informasi perihal ini?" Untuk hal ini salah satu dari Orang-orang Kudus itu menjawab! "Kematian adalah seperti tidur. Tidak ada rasa kesakitan saat lepas dari raga, terkecuali dalam beberapa kasus dari beberapa tubuh yang mengidap penyakit dan kondisi-kondisi mental tertentu. Sebagai manusia yang sudah lelah tubuhnya akhirnya tertidur lelap, tidur lelap ini datang pada manusia dengan disebut kematian. Kematian datang tiba-tiba terhadap banyak orang dengan tidak disangka-sangka, ini menyebabkan mereka mengalami kesulitan besar saat menyadari mereka sudah lepas dari bendawi dunia ini, dan masuk kedalam alam roh-roh ini. Kebingungan dengan banyak hal baru yang mereka lihat di sekeliling mereka, mereka berimajinasi dengan berpikir sedang mengunjungi negeri atau kota dunia fisik ini, yang mereka belum lihat sebelumnya. Hal itu hanya terjadi ketika mereka sudah diajari lebih banyak lagi, dan menyadari bahwa tubuh rohaniah mereka berbeda dari tubuh fisik sebelumnya, mereka menjalani apa yang terjadi, yang sebenarnya mereka sedang mengalami transfer dari dunia bendawi masuk ke alam roh-roh." Orang - orang Kudus yang dihadirkan memberi jawaban lebih lanjut terhadap pertanyaanku, "Biasanya," dia berkata,"pada waktu kematian tubuh melepaskan kekuatan daya perasaannya. Proses kejadian ini tidak terasa sakit, tetapi orang ini diliputi oleh suatu rasa kantuk yang berat. Terkadang dalam beberapa kasus mengalami kelemahan yang begitu luar biasa, atau setelah kejadian itu, roh [nyawa] lepas saat raga masih tak sadar [pingsan]. Kemudian roh-roh mereka yang hidup tanpa berpikir tentang kematian mereka kelak, atau tiada persiapan untuk kematian mereka, masuk kedalam alam rohaniah, dengan demikian sedang ditransfer kedalam alam roh -roh, sungguh sangat bingung, dan dalam keadaan teramat sangat murung akan nasib mereka, maka, periode masa itu mereka harus tetap berada dalam tempat rendah dan dalam taraf lebih gelap di suatu tempat keadaan menunggu (the intermediate state).Roh-roh lingkungan rendah ini seringkali mengganggu orang-orang di dunia. Tetapi hanya satu hal saja yang mereka bisa sakiti atau lukai adalah mereka yang serupa dalam pikiran terhadap diri mereka sendiri yang dengan kehendak bebas mereka sendiri akan membuka hati mereka untuk menghibur diri mereka.Roh-roh jahat ini mempersekutukan diri mereka sendiri dengan roh-roh jahat lainnya yang akan luas menebarkan masalah di dunia yang tidak diinginkan sehingga Alaha memerintahkan malaikat-malaikat yang tak terhitung jumlahnya di mana-mana untuk memproteksi umat-Nya, dan ciptaan-Nya, agar supaya umat-Nya senantiasa selamat dalam pemeliharaan-Nya."

(13)

Dia mengijinkan si Setan menganiaya Ayub8hamba-Nya. Tetapi dari ujian yang semacam itu ada didapatkan kebaikan ketimbang kegagalan atau kehilangan bagi orang percaya."

Orang-orang Kudus itu berdiri disamping untuk menjawab pertanyaanku, Banyak orang yang semasa hidupnya tidak menghasilkan buah yang baik di mata Alaha, ketika saat mati, tampak menjadi tidak sadar; tetapi sesungguhnya yang terjadi ketika itu mereka melihat wajah roh-roh jahat yang sangat menyeramkan dan mengerikan yang datang mendekati mereka, mereka sontak kaget terdiam tiada kata-kata terucap dari mulut dan lumpuh total oleh rasa takut yang luar biasa tak bisa dibayangkan dalam bahasa manusia biasa. Sebaliknya, orang percaya yang mati seringkali sangat berbeda dengan tersebut di atas ini. Dia sangat gembira karena dia melihat malaikat-malaikat dan roh-roh orang kudus datang menghampiri menyambutnya. Juga, kemudian, dia orang yang mengasihinya yang telah meninggal terlebih dahulu, diijinkan menjemput orang yang sedang meregang nyawa lepas dari cangkang ragawinya itu dan membimbing jiwanya masuk ke alam rohaniah. Pada saat masuk ke dalam alam roh-roh dia segera merasakan berada di rumah sendiri tidak hanya karena ada rekan-rekannya yang berada di sekelilingnya, tetapi, ketika semasa masih hidup di dunia fisik dia sudah lama mempersiapkan dirinya sendiri untuk tempat tinggal Rumah Baru ini melalui keyakinannya pada Alaha dan persekutuan dengan-Nya."

Setelah itu Orang Kudus keempat berkata, "Membimbing jiwa-jiwa manusia dari dunia adalah pekerjaan malaikat-malaikat. Biasanya Mshikha menampakkan diri-Nya sendiri dalam alam rohaniah pada setiap orang dalam tingkat-tingkat kemuliaan dalam intensitas menurut keadaan tiap perkembangan spiritual jiwa. Tetapi dalam beberapa kasus, Dia sendiri datang menjemput orang yang meninggal itu, hamba-Nya dan dalam kasih mengeringkan air matanya, dan menuntun dia masuk ke dalam Firdaus. Seperti layaknya anak baru lahir ke dalam dunia memperoleh segala sesuatu yang diinginkan, begitulah si jiwa itu pada saat masuk alam rohaniah mendapatkan semua yang disediakan."

Alam Roh-roh

Satu kali dalam percakapan, Orang-orang Kudus memberi saya informasi ini, "Setelah kematian jiwa setiap manusia akan masuk ke dalam alam roh-roh, dan setiap jiwa menurut tingkat pertumbuhan rohaniahnya, akan tinggal dengan roh-roh yang sama seperti dalam pikiran dan dalam kodratnya sendiri, baik itu dalam kegelapan atau dalam terang kemuliaan. Kita dijamin bahwa tidak ada satupun dalam tubuh fisik masuk ke dalam alam rohaniah, terkecuali Mshikha dan beberapa Orang Kudus, yang tubuh-tubuhnya ditransformasi kedalam tubuh-tubuh kemuliaan, namun kepada beberapa orang dianugerahkan, yakni, sementara masih tinggal di dunia, mereka bisa melihat alam roh-roh dan sorga itu sendiri, seperti dalam Igeret 2 Korintim

8Ini suatu hal yang ganjil sekali dalam kitab suci, dimana si Iblis datang bersama Anak-anak Alaha (para

(14)

12:2, meskipun mereka sendiri tidak bisa menceritakan apakah mereka itu sedang masuk ke Firdaus dalam tubuh atau dalam roh."

Setelah percakapan ini, Orang-orang Kudus ini menuntun saya berkeliling dan menunjukkan padaku banyak hal dan tempat yang menakjubkan. Aku melihat bahwa dari semua penjuru ribuan demi ribuan jiwa-jiwa terus menerus berdatangan ke dalam alam roh-roh, dan semuanya didampingi oleh malaikat-malaikat. Jiwa-jiwa yang baik (saleh) ada bersama mereka hanya malaikat-malaikat dan roh-roh baik yang membimbing mereka sejak dari tempat mereka menghembuskan nafas kehidupan dunia terakhir di bumi ini. Roh-roh jahat tidak diijinkan datang mendekat kepada mereka, tetapi berdiri jauh dan menonton saja. Saya juga melihat bahwa tidak ada roh baik dengan jiwa-jiwa yang sungguh jahat, tetapi mereka dikelilingi roh-roh jahat, yang datang menjemput mereka dari tempat kematian mereka, sementara itu juga, malaikat-malaikat berdiri di samping dan mencegah roh-roh jahat bertindak semena-mena melampiaskan rasa dengki sifat-sifat jahat mereka pada jiwa yang jahat ini juga. Roh-roh jahat ini hampir segera berusaha secepatnya menyeret jiwa-jiwa ini masuk ke dalam kegelapan, sebab ketika dalam daging, mereka dengan konsisten mengijinkan roh-roh jahat mempengaruhi mereka bagi kejahatan, dan dengan sukarela membiarkan diri mereka sendiri terjerumus untuk melakukan semua jenis perbuatan jahat.

Sebab para malaikat tidak bisa ikut campur dengankehendak bebasjiwa itu. Juga saya melihat banyak jiwa-jiwa di sana yang terlambat masuk ke dalam alam roh-roh, yang didampingi oleh baik itu roh-roh baik dan roh-roh jahat dan juga oleh malaikat-malaikat. Tetapi lama sebelum itu, perbedaan radikal kehidupan mereka mulai memaksa jiwa itu sendiri, dan mereka memisahkan diri mereka sendiri yang baik dalam karakter bagi yang baik, dan yang jahat kepada yang jahat.

Anak-anak Terang

Ketika jiwa-jiwa manusia tiba dalam alam roh-roh segera jiwa yang baik itu memisah dari jiwa yang jahat. Dalam dunia semua bercampur bersama, tetapi tidaklah demikian di dunia spiritual. Saya seringkali melihat saat roh-roh jiwa yang baik Anak-anak Terang masuk ke dalam alam roh-roh mereka pertama kali semuanya mandi udara yang tak bisa dijelaskan dengan bahasa manusia seperti air kristal samudera yang jernih tembus pandang, dan di sini mereka mendapatkan intens semangat dan kesegaran. Dalam air ajaib ini mereka bergerak maju seolah-olah berada dalam udara terbuka, tidak ada mereka tenggelam di wadah air itu, tidak juga air itu membasahi tubuh mereka, tetapi, secara aneh membersihkan dan menyegarkan dan penuh kemurnian, mereka masuk ke dalam dunia mulia dan cahaya terang, di mana mereka akan tetap dalam Kehadiran Maran mereka yang terkasih, dan dalam persekutuan para malaikat dan orang-orang kudus yang tak terhitung jumlahnya.

Anak-anak Kegelapan

(15)

tempat-tempat di mana kenajisan mereka dan sifat-sifat noda dosa tidak terlihat. Dari bagian tempat terendah dan tergelap alam roh-roh hitam dan asap bau anyir jahat muncul, dan dalam rangka usaha mereka menyembunyikan diri mereka sendiri dari terang, Anak-anak Kegelapan ini terus meluncur turun ke bawah dasar jurang yang gelap yang dalam dan menerjunkan dirinya sendiri tanpa pikir panjang ke tempat itu, dan dari tempat itu terdengar jeritan melolong pilu rasa penyesalan mendalam dan kesedihan mendalam terdengar terus menerus naik kepermukaan. Tetapi sorga sudah diatur sedemikian rupa sehingga asap kegelapan najis itu tidak terlihat, roh-roh yang berada dalam sorga juga tidak mendengar ratapan kesedihan yang melolong itu, kecuali suatu alasan ada diantara mereka yang diijinkan melihat kesedihan orang jahat dari jiwa-jiwa mereka yang berada dalam kegelapan.

Kematian Anak Kecil

Seorang anak kecil mati akibat penyakit pneumonia [penyakit infeksi pernafasan], dan serombongan malaikat datang menuntun jiwanya ke alam roh-roh. Saya ingin sekali ibunya melihat pemandang menakjubkan yang terjadi di sana, kemudian, sebagai ganti ratapan, dia akan menyanyikan lagu pujian syukur, karena para malaikat menjaga anak kecil itu denga kepedulian dan kasih yang tidak ada ibu pernah bisa menunjukkannya. Saya mendengar satu malaikat berkata kepada malaikat lainnya, Lihatlah betapa sedihnya ibu anak ini dalam perpisahan sementara ini! Dalam beberapa tahun kemudian dia akan gembira lagi bersama dengan anaknya. Kemudian malaikat-malaikat membawa jiwa anak itu ke tempat indah dan dipenuh dengan cahaya gemilang terang bagian dari sorga, yang dikhususkan sebagai bagian untuk anak-anak, di mana para malaikat menjagai mereka dan mengajar mereka dalam semua hikmat sorgawi, hingga bertumbuh kembang bertahap anak-anak kecil ini menjadi seperti malaikat-malaikat.

Setelah lewat beberapa waktu ibu anak kecil inipun wafat dan anaknya yang sekarang menjadi seperti para malaikat datang dengan malaikat-malaikat lainnya menyambut jiwa ibunya. Ketika dia berkata kepada ibunya, Ibu, tidakkah ibunda mengenal aku? Aku adalah putramu Theodore, hati ibunya dibanjiri dengan sukacita dan saat mereka saling berpelukan air mata sukacita jatuh seperti bunga-bunga. Pertemuan itu sangat menyentuh hati! Kemudian setelah mereka berjalan bergandengan tangan bersama anaknya itu terus memberikan petunjuk dan menjelaskan kepadanya hal-hal yang ada di sekeliling mereka, dan selama waktu yang ditetapkan bagi ibunya tinggal dalam tempat kesementaraan (intermediate state), anaknya tetap bersama dia, dan, pada saat masa periode perlunya instruksi dalam dunia itu sudah lengkap dia membawa ibunya ke tempat keadaan yang lebih tinggi di mana dia sendiri tinggal. Di sana, pada semua sisi, adalah menakjubkan dan sekelilingnya penuh sukacita, dan jiwa-jiwa manusia yang tak terhitung jumlahnya ada di sana, mereka yang ketika masa hidup di bumi menanggung berbagai macam penderitaan demi Mshikha dan diakhir hidupnya diangkat masuk ke tempat kehormatan yang Mulia ini. Sekelilingnya tak ada bandingannya dan ada gunung-gunung yang indah sekali, musim semi dan taman-taman indah menakjubkan dan dalam taman itu dipenuhi dengan limpah ruah segala jenis buah-buahan manis dan bunga-bunga aneka warna-warni yang indah.9 Segala hati bisa merasa nyaman di sana. Kemudian dia berkata

9Sesungguhnya, Mar Sadhu Sundar Singh tidak mengatakan bahwa alam mulia itu ada gunug, sungai,

(16)

kepada ibunya, di dunia, semua ini merupakan refleksi dunia nyata ini, mereka yang kita kasihi meratapi kematian kita, tetapi, katakan kepadaku, apakah ini kematian, atau kehidupan nyata yang semua hati rindukan? Ibu itu berkata, Anakku, ini adalah kehidupan yang sesungguhnya. Jika seandainya aku tahu di dunia dulu semua kebenaran tentang sorga, aku tidak akan meratapi kematianmu. Alangkah kasihan sekali mereka di dunia buta akan hal ini! Meskipun faktanya Mshikha telah menjelaskan cukup jelas tentang alam tempat kemuliaan ini dan Injil [Aramaik: Beshora , artinya Kabar Baik ] lagi dan lagi menceritakan Kerajaan sang Bapa yang abadi ini, namun, tidak hanya orang-orang yang tak perduli, tetapi banyak orang-orang percaya yang telah diterangi juga masih tetap tidak menyadari kemuliaannya. Semoga Alaha menganugerahkan bagi semua orang boleh masuk tinggal ke tempat sukacita ini!

Kematian Seorang Filsuf

Jiwa seorang filsuf Jerman memasuki alam roh-roh dan melihat dari kejauhan kemuliaan yang tak terkatakan betapa mulianya alam rohaniah ini, dan kebahagiaan yang tiada terukur dari para penghuninya. Ia senang dengan apa yang disaksikannya itu, tetapiakal budinyayang bebal [intelektualisme] menahan langkahnya menuju ke tempat itu, dan menikmati kebahagiaannya. Akal pikirannya tidak mengakui bahwa itu adalah nyata, ia berbantahan dengan dirinya sendiri, "Tidak ada keraguan sama sekali terhadap apa yang saya lihat semua ini, tetapi apa bukti ilmiahnya bahwa tempat itu ada memiliki keberadaan obyektif, dan ini bukan khayalan saja yang muncul dalam pikiranku? Dari awal hingga akhir dari semua pemandangan ini aku akan menerapkan uji logika, filsafat dan ilmu pengetahuan, dan kemudian hanya dengan cara ini aku akan bisa diyakinkan bahwa tempat ini memiliki realitas yang sesungguhnya obyektif pada dirinya sendiri, dan ini bukan khayalan." Kemudian malaikat malaikat menjawab dia, "Ini adalah bukti dari ucapanmu bahwa akal pikiranmu telah membengkokkan seluruh kodratmu, sebab masalah rohaniah, bukanlah masalah fisik [ragawi], mata diperlukan untuk melihat alam rohaniah, maka pengertian rohaniah diperlukan untuk memahami realitasnya, dan bukan latihan-latihan mentalitas dalam dasar-dasar logika dan filsafat. Ilmu pengetahuanmu [Sains] berkaitan dengan fakta-fakta bendawi sudah ditinggalkan dibelakang tengkorak kepala dan otak ragawimu di bumi [di kuburan yang sudah membusuk]. Di sini, hanya hikmat rohaniah [kesadaran jiwa] yang ada yang digunakan yang muncul dari rasa takut dan kasih terhadap Alaha." [ Takut akan Maran adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina

hikmatdandidikan rohaniah -- Sefer Mislei 1:7]. Kemudian kata satu malaikat kepada malaikat lainnya, "Alangkah bodohnya orang yang melupakan sabda Maran kita yang amat mulia, 'Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, jika kamu tidak mau berubah*, dan menjadi seperti anak-anak kecil, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.' [Mattai 18:3]. Saya menanyai satu dari malaikat-malaikat itu apa yang akan terjadi terhadap nasib akhir dari orang ini, dan ia menjawab "Jika kehidupan orang ini semasa hidup [di bumi] semuanya buruk, kemudian ia akan segera bergabung dengan roh-roh jahat dari alam kegelapan, tapi dia ini bukan tanpa rasa moral, maka untuk waktu yang lama ia akan mengembara berkeliling-keliling dengan kebutaannya dalam cahaya kegelapan bagian-bagian bawah dari tempat sementara

(17)

[alam Neraka], dan terus - menerus menabrakkan kepala filsafatnya, sampai kebodohannya itu kelelahan, dan ia bertobat. Kemudian ia akan siap menerima pengajaran dari malaikat-malaikat yang ditunjuk untuk tujuan pelayanan itu, dan, saat diajar, ia akan mau masuk kedalam kepenuhan terang Alaha di sorga." [Baca, Ibrani 1:14 dan Mattai 12:32].

Dalam satu pemahaman tentang seluruh ruang tak terbatas ini, dipenuhi dengan Kehadiran Alaha, yang adalah Roh, yakni alam rohaniah.Pada pengertain lainnya, dunia juga adalah alam rohaniah, sebab para penghuninya adalah roh-roh yang dijubahi dengan tubuh jasmaniah manusia [bumi].Tetapi masih ada alam roh-roh lainnya setelah mereka [manusia] melepaskan tubuh jasmaniahnya pada saat kematian. Ini adalah tempat sementara [Firdaus pangkuan Abraham] - suatu bagian diantara kemuliaan dan terang sorga tingkat tertinggi, dan keredupan dan kegelapan dari tingkat-tingkat paling terbawah Neraka [ Gehenna ]. Dalam tempat ini ada taraf-taraf keberadaan yang tidak terbilang banyaknya, dan jiwa dituntun kepada taraf untuk kemajuannya dalam Dunia yang sesuai dengan keadaan jiwa itu sendiri. Ada, malaikat-malaikat yang khusus ditunjuk untuk pelayanan ini, mengajari jiwa itu pada suatu waktu, bisa lama bisa sebentar, sebelum jiwa itu melangkah untuk bergabung bersama dengan kumpulan roh-roh

roh-roh baikdalam terang besar, atau sebaliknya denganroh-roh jahatdalam kegelapan besar itu semua sesuai keserupaan dalam tabiat dan pikiran jiwa itu sendiri.

Pertolongan Tak Terlihat

Kerabat-kerabat kita dan mereka yang terkasih, dan juga pada waktu-waktu tertentu Orang-orang Kudus seringkali datang menolong dan melindungi kita, tetapi para malaikat selalu melakukannya. Namun mereka tidak pernah membiarkan diri mereka dapat dilihat oleh kita, terkecuali pada beberapa saat pada waktu memang sangat diperlukan. Dengan cara yang kita tidak mengenalinya mereka membimbing kita kepada pikiran-pikiran kudus, dan mencenderungkan hati dan pikiran kita kepada Alaha dan kepada tingkah laku yang baik, dan Roh Alaha, bersemayam dalam hati kita, membantu untuk menyempurnakan tugas kehidupan rohaniah kita, yang mereka tidak mampu selesaikan.

Kebesaran dari seseorang itu tidak bergantung pada posisi jabatan dan pengetahuannya, tidak juga oleh kemampuan dirinya sendiri orang bisa menjadi besar. Orang yang dipandang besar jika ia bisa berguna bagi orang lain, dan hidupnya bermanfaat bagi orang lain bergantung kepada pelayanannya terhadap orang lain. Akan tetapi, dalam sejauh ini orang bisa melayani orang lain jika ada kasih dan dalam kasih, maka sejauh inilah yang disebut dia itu orang besar. Sebagaimana Maran (Tuhan) berkata, "Barang siapa diantaramu ingin menjadi besar, biarlah ia menjadi pelayan bagimu" (Mar Mattai 20:26). Sukacita dari semua mereka yang menghuni sorga adalah orang-orang yang menjadi pelayan seperti yang disebutkan Maran bahwa mereka melayani satu sama lain dalam kasih, dan kemudian, memenuhi tujuan dari hidup mereka, mereka ini selamanya tetap berada dalam Kehadiran Alaha.

Pertobatan

(18)

Tidak hanya usaha Ruakh ha'Kodesh mengajar mereka langsung tetapi dalam relung ruang tersembunyi hati mereka dibantu oleh persekutuan Orang - orang kudus yang tak terlihat oleh mereka mengulurkan tangan membantu mereka untuk ke arah yang baik.

Tetapi, banyak orang percaya Kristen, dan juga non- Kristen para pencari kebenaran, mati saat masih berpegang teguh dalam kesesatan dan sudut pandang kebenaran yang setengah benar, sudut pandang mereka ini kemudian diluruskan pada alam dunia berikutnya, opini - opini [keyakinan dan pendapat] mereka yang sudah terpatri dalam pikiran dan hati mereka tidaklah hilang begitu saja setelah kematian, namun jika mereka mau selalu belajar, sebab tidak ada satupun baik itu di dunia ini, ataupun di dunia berikutnya, Alaha atau hamba-hamba-Nya memaksa orang [jiwa] untuk meyakini sesuatu yang bertentangan dengan kehendak bebasnya (Free Will).

Perwujudan Mshikha

Saya melihat dalam penglihatan tentang roh dari seorang penyembah berhala yang sedang menuju alam roh-roh segera mulai mencari-cari ilah sesembahannya. Kemudian Orang-orang Kudus berkata kepada dia, "Tidak ada ilah yang menyelamatkan di sini kecuali Alaha Ehad Sejati, yakni Mshikha, yang merupakan perwujudan dari Alaha", orang itu kaget terpana, tetapi dia pencari yang tulus hati terhadap kebenaran, ia terus-terang mengakui bahwa dia telah sesat jalan. Dia ingin sekali mencari tahu sudut pandang benar akan kebenaran, dan memohon jika ia diperbolehkan melihat Mshikha. Singkatnya setelah ini Mshikha mewujudkan diri-Nya sendiri [menampakkan] dalam suatu pancaran gemilang cahaya kepadanya, dan kepada jiwa-jiwa lainnya juga yang baru saja tiba, sebab pada tahapan ini mereka tidak bisa bertahan melihat kepenuhan hadirnya kemuliaan-Nya, sebab kemuliaan-Nya itu sangatlah terang yang bahkan para malaikat saja kesulitan melihat-Nya, dan menutupi wajah mereka dengan sayap-sayap mereka (Yesaya 6:9). Ketika Dia menyingkapkan diri-Nya sendiri kepada seseorang Dia mengambil wujud pada tahapan khusus sesuai tahap kemajuan rohaniah yang jiwa mampu menerimanya, begitulah Dia menampakkan kegemilangan kemuliaan-Nya, atau dalam kepenuhan terang kemuliaan-Nya, sehingga pemandangan terang yang memancar dari-Nya bisa bertahan. Demikianlah, ketika roh-roh ini melihat Mshikha dalam kegemilangan ini yakni terang yang mempesona mereka, mereka dipenuhi dengan sukacita dan damai, peristiwa ini diluar kuasa kita untuk menggambarkannya. Bermandikan dalam cahaya terang yang memberi hidup dari-Nya, dan dengan gelombang deburan ombak kasih-Nya yang terus-menerus mengalir keluar dari-Nya, mengalir kepada mereka, semua kesesatan [kesalahan sudut pandang] disapu bersih. Kemudian dengan sepenuh hati mereka, mereka ini mengakui Dia sebagai Kebenaran, dan didapati diri mereka sembuh, dan sembah sujud di depan hadirat-Nya, mengucap syukur dan memuji Dia. Dan Orang-orang kudus yang telah ditunjuk untuk mengajari juga bersukacita terhadap mereka.

Pekerja dan Peragu

(19)

bertahan hidup dalam kehidupannya yang sangat sulit. Terlalu sibuk bagi dia berpikir tentang, atau masalah rohaniah. Pada waktu bersamaan ketika dia mati orang lain juga mati, orang yang satu ini adalah seorang peragu, keras kepala dalam pendapat-pendapatnya (opinions). Keduanya dimasukkan jauh di dasar bawah kegelapan selama waktu yang lama. Dengan keadaan ini, mereka sangat tertekan dan ketakutan, mereka berteriak memohon pertolongan. Orang-orang kudus dan para malaikat, dalam kasih dan simpati datang mengajar mereka agar mereka mengerti bagaimana menjadi anggota-anggota dari Kerajaan Mulia dan Terang.Tetapi meskipun ketakutan, seperti banyak roh-roh lain, mereka lebih suka tetap tinggal dalam kegelapan mereka,sebab dosa membengkokkan seluruh karakter mereka dan sifat meragukan segala sesuatu. Mereka bahkan memandang curiga terhadap malaikat-malaikat yang datang menolong. Ketika saya mengamati saya ingin tahu apa akhir nasib mereka, tetapi, ketika saya bertanya, jawaban hanya saya dapatkan dari salah satu dari para orang kudus itu, yang berkata, "Semoga Alaha mengasihani mereka."

Kita bisa membentuk perkiraan kerusakan penyimpangan kodrat manusia dari perihal ini, yakni, jika ada ajaran menyimpang yang jahat tentang suatu perkara yang sedang merebak, meskipun itu sesat, orang yang alam pikirannya sudah diubah oleh dosa akan segera menerima ajaran menyimpang itu sebagai kebenaran. Jika, sebaliknya, ada berita kebenaran yang baik dan sempurna diterima, contoh orang yang menerima yang ini adalah orang saleh, mereka yang sudah melakukan kebenaran ini atau pekerjaan itu dilakukan bagi kemuliaan Alaha dan untuk kebaikan sesama, kemudian, tanpa ragu-ragu, si pendengar akan berkata, "itu semuanya adalah sesat. Begini dan begitu pastilah dia ada motif tersembunyi yang dirancangnya sendiri semua ini." Haruslah kita mempertanyakan kepada orang-orang semacam ini bagaimana ia bisa tahu pada kasus pertama tadi yang sesat itu dianggap benar dan yang kedua ini adalah benar dianggap sesat,dan apa bukti yang dia bisa berikan, ia pastilah tidak punya bukti sedikitpun untuk membuktikannya.

Semua yang kita bisa pelajari dari semacam sikap pikiran itu, yakni, karena pikirannya telah dinodai dengan hal yang jahat sehingga dia percaya terhadap ajaran menyimpang jahat sebab mereka cocok dalam sifat jahatnya, dan dia berpikir ajaran-ajaran yang baik dipandang sebagai kebohongan-kebohongan sebab mereka tidak cocok untuk hatinya yang jahat. Secara sifat, sikap orang baik berlawanan terhadap mereka. Orang saleh kecenderungan alamiahnya meragukan atau menolak berita jahat [ajaran menyimpang], dan mempercayai berita yang baik [ajaran benar meskipun banyak ditolak oleh orang], sebab sikap ini cocok dengan tabiat kebaikannya. Mereka yang berada dalam dunia ini yang melewatkan hidup mereka bertentangan dengan kehendak Alaha tidak akan merasa tenang hatinya baik itu di dunia ini maupun di alam dunia yang akan datang; dan pada saat masuk ke dalam alam roh-roh mereka akan merasa kebingungan dan ketakutan. Tetapi mereka yang di dunia ini melakukan kehendak Maran akan merasa damai saat memasuki alam berikutnya, dan akan diisi dengan sukacita yang tak terkatakan, sebab ini adalah rumah kekal dan Kerajaan Bapa mereka.

Hakim Orang - orang Berdosa

(20)

akan ketahuan juga, dan pendosa itu juga akan menerima hukuman yang pantas. Juga, kebaikan dan kebenaran tidak pernah bisa disembunyikan. Pada jalan cerita akhir kebaikan dan kebenaran pasti menang, meskipun, pada suatu waktu, kebenaran dan kebaikan itu tidak diakui. Insiden-insiden berikutnya akan menyingkapkan keberadaan pendosa.

Orang Baik dan Pencuri

Pada suatu kali dalam penglihatan, salah satu dari Orang-orang Kudus mengisahkan cerita ini kepadaku, "Pada suatu ketika saat larut malam seorang saleh harus pergi ke tempat jauh untuk melakukan suatu pekerjaan yang mendesak harus diselesaikan. Saat dia melintas, ia melihat seorang pencuri sedang beraksi dan ia segera mendatangi pencuri itu yang sedang membobol sebuah toko. Orang baik ini berkata kepada si pencuri, 'kamu tidak punya hak mengambil harta benda orang lain, dan membuat mereka menderita kerugian. Ini adalah perbuatan dosa besar. Pencuri itu menjawab, 'Jika kamu mau hidupmu selamat dari tempat ini, menyingkirlah diam-diam segera. Jika tidak kamu akan dapat masalah.' Orang baik dan saleh ini tetap bertahan menasihati si pencuri, dan ketika pencuri itu tidak perduli, ia mulai berteriak dan membangunkan para warga. Mereka dengan segera menangkap si pencuri, tetapi segera ketika orang baik ini mulai mendakwa pencuri itu, maka si pencuri berbalik memfitnah dan menuduh si orang baik ini. 'Oh - ya;' ia berkata, 'kamu pikir orang ini adalah orang yang sangat beragama, ketahuilah saya menangkap basah dia sedang melakukan pencurian.' Karena tidak ada saksi mata maka kedua orang ini ditangkap, dan dikurung dalam suatu ruangan, sementara itu seorang komandan polisi dan beberapa anak buahnya bersembunyi untuk mendengarkan percakapan orang yang ditangkap warga ini. Kemudian si pencuri mulai mentertawai teman sekurungannya.

'Lihatlah, si pencuri itu berkata, 'tidakkah aku sudah mengatakan kepadamu sebelumnya dengan baik-baik? Aku telah katakan kepadamu sejak awal agar kamu menyingkir atau akan menjadi masalah besar bagimu. Sekarang mari kita lihat bagaimana agamamu menyelamatkanmu.' Segera setelah polisi itu mendengar perkataan ini, dia membuka pintu dan melepaskan si orang baik itu dengan rasa hormat dan penghargaan, sementara itu dia mendera si pencuri itu dengan keras, dan menjebloskan dia ke dalam sel penjara. Begitulah, meskipun di bumi ini, ada tingkat penghakiman antara orang-orang baik dan jahat, tetapi hukuman dan balasan sepenuhnya akan dijatuhkan hanya pada dunia yang akan datang."

Dosa-dosa Tersembunyi

(21)

memperturutkan hawa nafsu dalam dosa ini. Semoga saja orang ini bertobat, dan diselamatkan dari penghakiman yang akan datang."

Kesempatan Disia-siakan

Suatu kali saya melihat dalam alam roh-roh sesosok roh yang dengan lolongan penyesalan mendalam menghempaskan diri ke sana ke mari seperti orang gila. Sesosok malaikat berkata, "Di dunia pria ini punya banyak peluang untuk bertobat dan berbalik kepada Alaha, tetapi manakala hati nuraninya mulai mengusik dia orang ini biasanya menengelamkan dirinya dalam minuman yang memabukkan. Dia menyia-nyiakan semua harta bendanya, menghancurkan keluarganya, dan pada akhirnya dia bunuh diri, dan sekarang di alam roh-roh dia melolong dan berbuat kegilaan seperti seekor anjing gila dan menggeliat-geliat dalam penyesalan yang mendalam pada pikirannya atas hilangnya kesempatan-kesempatan bagi dirinya. Kami semua ingin menolong dia, tetapi tabiatnya sendiri yang menyimpang itu mencegah dia dari pertobatan, sebab dosa sudah mengeraskan hatinya, meskipun ingatan akan dosanya selalu segar diingat olehnya. Di dunia, dia membuat dirinya sendiri mabuk minuman untuk melupakan suara-suara hati nuraninya, tetapi di sini tidak ada kemungkinan kesempatan untuk menutupi apapun. Sekarang jiwanya begitu telanjang bagi dirinya sendiri, dan semua penghuni dunia rohaniah bisa melihat kehidupnnya yang berdosa itu. Bagi dirinya, dalam keadaan dosanya yang mengeras itu, tidak ada kemungkinan lain tetapi dia harus menyembunyikan dirinya sendiri bersama dengan roh-roh jahat lainnya, dan begitulah selanjutnya dia akan lari semakin menjauh dari cahaya terang yang menyiksanya."

Orang Jahat Diijinkan Masuk Sorga

Suatu kali dalam kehadiranku seorang laki-laki yang hidupnya jahat mati dan masuk ke dalam alam roh-roh. Saat malaikat dan Orang-orang Kudus ingin menolong dia, namun mendadak jiwa ini mulai mengutuki dan mencaci-maki mereka, dan berkata, "Alaha sungguh tidak adil. Dia menyediakan sorga untuk hamba-hamba yang kerjanya suka menyanjung-nyanjung saja seperti kalian, dan mencampakkan jiwa-jiwa lainnya kedalam kegelapan. Meskipun begitu, kamu menyebut Dia Kasih!" Para malaikat menjawab, "tentu saja Alaha adalah Kasih.Dia menciptakan manusia agar mereka hidup abadi dalam persekutuan yang bahagia bersama Dia, tetapi justru manusia itu sendiri oleh karena sifat keras kepala mereka, dan dengan penyalah-gunaan kehendak bebas mereka telah memalingkan wajahnya dari Dia, dan menciptakan Neraka bagi diri mereka sendiri. Alaha itu tidak pernah membuang siapapun ke dalam Neraka, tidak juga Dia akan pernah melakukan hal itu, tetapi manusia itu sendiri melalui penceburan dirinya sendiri kedalam dosa, dengan demikian, umat manusia menciptakan Neraka bagi dirinya sendiri. Alaha tidak pernah menciptakan Neraka."10

Sesaat kemudian, terdengar suara yang amat lembut dari salah satu malaikat-malaikat mulia rangking tinggi dari atas berkata, "Alaha mengijinkan orang ini boleh dibawa ke dalam sorga."

(22)

Dengan bersemangat orang ini [jiwa] melangkahkan kaki ditemani oleh dua malaikat, tetapi ketika mereka mencapai pintu sorga, dan kemudian jiwa ini melihat terang dan kekudusan yang menyelimuti tempat itu dan kemuliaan dan terberkatinya para penghuni yang berdiam di sana, dia menjadi merasa gelisah tidak nyaman. Malaikat-malaikat itu berkata kepada dia, "Lihatlah betapa indahnya alam ini! Majulah lebih dekat lagi, dan lihatlah Maran Yang Mulia duduk di tahta-Nya." Dari pintu itu dia melihat, dan kemudian ketika terang Matahari Kebenaran menerpanya sontak kenajisan dosa yang mengotori hidupnya membuat ia melangkah mundur dengan perasaan menderita dan mual melihat dirinya sendiri, tidak tahan menyaksikan semua itu dan akhirnya dia lari tunggang - langgang dengan cepat, bahkan dia tidak berhenti di alam roh-roh sementara [Sheol] seperti sebongkah batu melewati tempat itu dan tanpa pikir panjang menerjunkan dirinya sendiri ke dalam lubang tiada berdasar (Gehenna).

Kemudian terdengar suara manis dan lembut dari Maran berkata, "Lihatlah, anak-anak-Ku yang kekasih, tidak ada satu orangpun dilarang datang ke mari, dan tidak ada satu orangpun melarang orang ini, maupun ada orang yang meminta dia untuk meninggalkan tempat ini. Ini disebabkan kenajisan hidupnya sendiri yang memaksa dia untuk lari dari tempat kudus ini, sebab, 'jika manusia tidak dilahirkan baru, dia tidak bisa melihat Kerajaan Alaha' (Injil Yokhanan 3:3).

Roh Pembunuh

Seorang pria, yang beberapa tahun sebelumnya telah membunuh seorang pewarta Injil, dia dipatuk oleh ular berbisa di hutan, dan akhirnya mati. Ketika ia memasuki alam roh-roh, ia melihat roh-roh baik dan jahat semua mengelilingi dia, dan disebabkan seluruh aspek jiwanya memperlihatkan bahwa dia adalah anak kegelapan, roh-roh jahat segera merenggutnya, dan menyeret dia ramai-ramai menuju terowongan lubang kegelapan. Satu dari Orang-orang Kudus itu menegaskan, "Dia sudah membunuh seorang hamba pelayan Alaha dengan racun kemarahannya, dan sekarang dia dibunuh oleh racun seekor ular. Si Ular Tua, si Iblis, memperalat orang ini membunuh orang yang tulus hati berjiwa bersih. Demikianlah, dengan memakai sarana ular lain, yang mana bertabiat sama seperti dia, dia telah membunuh si orang jahat ini, sebab 'Iblis sejak semula adalah pembunuh'" (Yokhanan 8:44).

Jiwa Perampok

(23)

anjing ganas yang akan siap menggigit meskipun itu di hadapan tuannya. Pada kasus ini malaikat-malaikat berkata, "Apa bila roh roh sejenis ini tidak dipenjara dalam kegelapan atau dalam lubang yang tidak berdasar, maka mereka akan menimbulkan malapetaka besar kemanapun mereka pergi. Hati nurani orang semacam ini sudah mati, meskipun itu setelah dia berada di alam roh roh, dia gagal untuk menghargai hati nuraninya, dengan melakukan pembunuhan dan perampokan di dunia, dia telah menyia-nyiakan hidup dan kesadaran rohaniahnya sendiri. Dia membunuhi dan membinasakan orang lain, tetapi realitasnya, justru dia telah menghancurkan dirinya sendiri. Alaha sendiri yang mengenali orang yang semacam ini, dan mereka yang seperti dia akan tinggal dalam siksaan berabad-abad."11

Setelah ini, malaikat-malaikat melakukan tugas kewajibannya menyeret jiwa jahat ini, dan melemparkan dia kedalam penjara kegelapan yang mana dari tempat itu dia tidak bisa melarikan diri lagi selama-lamanya. Keadaan dari jiwa jiwa pelaku kejahatan di tempat itu sangat mengerikan, dan sungguh tidak bisa terungkapkan betapa mengerikannya siksaan ini, mereka yang menyaksikan jiwa jiwa ini gemetar melihat keadaan yang memilukan ini. Dikarenakan betapa terbatasnya kata kata bahasa duniawi kita untuk bisa mengutarakan semua keadaan itu, sehingga kita hanya bisa mengucapkan ini saja, bahwa kemanapun jiwa orang berdosa itu berada, selalu dan dalam segala hal, tidak ada sesuatu yang lain kecuali hanya merasakan rasa sakit luar biasa akibat siksaan yang tiada hentinya. Ada semacam api yang tidak bercahaya membakar selama lamanya dan menyiksa jiwa jiwa ini, tetapi tidak ada satupun yang musnah terbakar, tidak juga api itu bisa padam. Roh yang sedang menyaksikan apa yang terjadi berkata, "Siapkah yang tahu bahwa barangkali saja di akhirnya ini tidak bisa menjadi kobaran api yang membersihkan? "Dalam bagian alam roh roh yang disebut Neraka, ada banyak tingkatan dan bidang luas, dan jiwa itu khususnya di mana suatu roh tinggal dalam penderitaan bergantung kepada kuantitas (banyaknya) dan karakter dosa dosa yang dimilikinya. Pada kenyataannya Alaha menciptakan mereka semua dalam gambarnya sendiri (Bereshit 1:26, 27; Kol. 1:15), namun melalui hubungan mereka dengan dosa mereka telah merusakkan gambar ini, dan telah membuat gambar itu jelek dan jahat. Sesungguhnya, mereka memiliki wujud rohaniah yang baik, tetapi wujud rohaniah itu terus menerus dikotori dan menjadi buruk, dan apa bila mereka tidak dipulihkan melalui pertobatan yang benar dan anugerah Alaha, (saat di bumi), maka dalam bentuk menakutan ini mereka pastilah tinggal tetap dalam siksaan.

Keadaan Orang Benar dan Akhir Kemuliaan Mereka

Sorga, atau Kerajaan Alaha, mulai dalam kehidupan dari semua orang orang percaya sejati di bumi ini. Hati mereka selalu diisi dengan damai sejahtera (shalom) dan sukacita, tidak jadi persoalan apa aniaya aniaya dan kesukaran hidup yang mereka jalani mereka tetap bertahan;

11Alaha tidak akan menyiksa jiwa-jiwa dalam Neraka selama-lamanya (kekal), tetapisepertikayu bakar

(24)

sebab Alaha yang adalah sumber dari semua damai sejahtera dan hidup, bersemayam dalam diri mereka. Maut (kematian) bukanlah kematian bagi mereka, tetapi pintu gerbang yang mana melalui pintu kematian itu mereka memasuki rumah kekal mereka selamanya dalam keabadian. Atau bisa kita katakan bahwa meskipun mereka sudah dilahirkan kembali kedalam Kerajaan kekal mereka, namun pada saat mereka meninggalkan tubuh lahiriah (cangkang) ini, peristiwa ini bagi mereka bukan hari kematian mereka, tetapi hari kelahiran mereka kedalam alam rohaniah, dan ini adalah waktu bagi mereka bersukacita besar yang sebagaimana peristiwa peristiwa berikutnya akan menyusul membuat segalanya menjadi jelas.

Kematian Pria Saleh

Sesosok malaikat bercerita kepadaku tentang bagaimana seorang percaya Yeshua sejati yang dengan sepenuh hati melayani Marannya selama 30 tahun, tergeletak sedang mendekati ajal kematian. Beberapa menit sebelum dia wafat Alaha membuka mata rohaniahnya, bahkan sebelum meninggalkan tubuh fisiknya, dia melihat dunia rohaniah dan agar barangkali saja bisa menceritakan apa yang dia telah lihat kepada mereka tentang dirinya. Dia telah melihat pintu sorga dibuka untuknya, dan serombongan malaikat dan orang-orang kudus datang menghampirinya, di pintu gerbang itu, sang Juruselamat merentangkan kedua belah tangan-Nya menunggu untuk menerima dia. Ketika semua ini terjadi padanya, dia berteriak dengan sukacita sehingga mereka yang sedang menungguinya di pinggir tempat tidur terkejut. "Betapa bahagianya aku di tempat itu," dia berseru, "aku sudah lama sekali merindukannya bisa melihat Maranku, dan datang menemui Dia. Wahai kawan-kawanku! Lihatlah wajah Maran seluruhnya dipenuhi dengan kasih, dan lihatlah rombongan malaikat malaikat yang datang menyambutku. Betapa mulianya tempat ini! Kawan - kawan, aku sedang berangkat menuju ke rumahku yang sesungguhnya, janganlah berdukacita atas kepergianku, tetapi bersukacitalah!" Salah satu dari mereka yang hadir di pinggir tempat tidurnya berkata dengan perlahan, "pikirannya sedang melanglangbuana." Kemudian, dia mendengar suara lirih pelan berkata, "Tidak, pikiranku tidak melanglangbuana. Aku sadar sepenuhnya. Aku ingin kamu bisa melihat pemandangan yang luar biasa indahnya ini. Aku minta maaf pemandangan itu tersembunyi dari matamu. Selamat tinggal, kita akan bertemu kembali di alam berikutnya." Setelah ucapan pesan ini dia menutup matanya, dan berkata, "Maran aku menyerahkan jiwaku ke dalam tangan-Mu" dan kemudian dia menghembuskan nafas terakhirnya.

Menghibur Saudara-saudari yang Dikasihi

(25)

yang sedang menangis meratapi dan mencium jasad tubuhnya yang kaku dan dingin itu. Dia merentangkan tangan rohaniahnya yang bersinar terang indah itu, dan mulai menjelaskan kepada mereka, dan dengan penuh kasih sayang mendesak mereka agar tidak melakukan perbuatan itu, tetapi mereka tidak bisa milhat dia, ataupun mendengar suaranya, dan, ketika dia mencoba menarik anak-anaknya menyingkir dari jasad tubuhnya, tangan itu tampak seolah olah menembus lewat tubuh mereka semua, seolah olah mereka itu adalah udara, akan tetapi mereka sama sekali tidak merasakan apapun. Lalu salah satu dari malaikat malaikat itu berkata, "Kemarilah, biarlah kami membawamu ke rumah abadimu selamanya. Janganlah sedih terhadap mereka. Maran (Tuhan) Dia sendiri, dan kami juga akan menghibur mereka. Perpisahan ini untuk beberapa hari saja."

Kemudian bersama rombongan malaikat malaikat dia berangkat ke sorga. Mereka bergerak maju terus di jalan menuju ke sorga, sementara itu serombongan malaikat malaikat lainnya menyongsong menemui mereka dengan sambutan"Selamat datang." Banyak sahabat sahabat dan jiwa jiwa yang dikasihi yang sudah wafat sebelumnya juga menemui dia, dan dengan menyaksikan itu semua, sukacitanya semakin bertambah. Mendekati pintu gerbang sorga, malaikat malaikat dan orang orang kudus berdiri menyambut dengan diam di sisi lainnya. Dia masuk, dan di jalan pintu masuk Mshikha menemui dia. Segera, dia tersungkur di kaki-Nya menyembah Dia, tetapi Maran mengangkat dia berdiri, memeluk dia, dan berkata, Sungguh bagus amal salehmu, engkau hamba yang baik dan setia, masuklah kedalam sukacita Tuhanmu." Sukacita jiwa ini tak bisa digambarkan. Air mata tangis sukacitanya mulai mengalir, Maran dengan kasih yang besar menyapu air matanya, dan kepada para malaikat itu Dia bersabda, "Bawalah jiwa ini ke rumah besar yang sangat mulia itu yang sejak semula sudah dipersiapkan untuknya." Sekarang roh - jiwa orang yang dari Alaha ini masih memegang ide bumiah, dia ingin kembali menghadap Maran, namun karena ia pergi dengan para malaikat maka ini akan menjadi tidak menghormati Dia. Jiwa saleh ini ragu ragu untuk melakukan hal ini, tetapi, ketika akhirnya dia membalikkan wajahnya ke arah tempat tinggal besar itu, dia kagum melihat ke mana saja dia memandang dia melihat Maran ada di sana. Sebab Mshikha hadir di setiap tempat, dan terlihat di mana mana oleh Orang orang Kudus dan para malaikat.

Lagi pula bagi Maran, Dia senang melihat di setiap sudut jiwa ini ada dikelilingi dengan sukacita, dan mereka yang berada di tingkat rendah bertemu tanpa adanya rasa iri hati terhadap mereka yang berada di tingkat lebih tinggi, dan sebaliknya mereka yang memiliki posisi lebih mulia melihat diri mereka sendiri beruntung bisa melayani saudara-saudari mereka yang berada di posisi posisi lebih rendah sebab ini adalah Kerajaan Alaha dan yang bersumber dari kasih. Di setiap bagian sorga, ada taman taman yang begitu indah yang sepanjang waktu menghasilkan setiap variasi buah yang manis dan enak dan semua jenis bunga bunga indah yang berbau harum yang tidak pernah layu. Di taman taman itu mahluk-mahluk dari segala jenis memberikan pujian kepada Alaha tiada henti - hentinya. Burung burung indah yang berbagai corak aneka macam warnanya membunyikan kidung kidung nyanyian indah, dan kidungan itu seperti indahnya kidungan para malaikat dan orang orang kudus, saat mendengarkan kidung nyanyian mereka serasa terangkat terawang awang dalam keindahan yang tak bisa dibahasakan dalam bahasa manusia dalam pengalaman itu.12

(26)

Ke mana saja mata memandang tidak ada yang lain kecuali pemandangan sukacita yang tak bisa dibahasakan betapa indahnya akan hal itu.

Inilah sesungguhnya Firdaus yang Alaha persiapkan bagi orang yang mengasihiNya, di mana tidak ada bayang bayang kematian, tidak ada juga kesesatan, ataupun dosa, ataupun penderitaan, tetapi yang ada hanya sukacita dan damai sejahtera (shalom).

Rumah - rumah Besar di Sorga

Kemudian saya melihat sesosok laki-laki dari Alaha memeriksa rumah yang diperuntukkan baginya dari jarak jauh. Saat itu pria ini ditemani bersama dengan malaikat - malaikat, tiba di pintu gerbang rumah yang dipersiapkan baginya, dia melihat tulisan di rumah itu ada huruf berkilauan dengan kata ucapan "Selamat datang," dan dari huruf huruf itu sendiri tertulis ucapan"Selamat datang, Selamat datang," dalam bunyi gaung yang berulang ulang. Saat dia memasuki rumahnya, dia kaget sebab dia menemui Maran ada di hadapannya. Pada saat ini, sukacitanya melebihi dari pada apa yang bisa kita gambarkan, dan dia berseru, "aku meninggalkan kehadiran Maran dan datang ke mari atas perintah-Nya, tetapi aku mendapati Maran sendiri justru ada di sini tinggal berdiam denganku." Dalam rumah besar ada segalanya yang semua imajinasinya bisa terwujud, dan setiap orang siap melayani dia. Di sebelah rumah rumah itu, Orang orang Kudus, seperti dia sendiri, tinggal dalam persekutuan yang bahagia. Sebab rumah sorgawi ini adalah Kerajaan Alaha, yang dipersiapkan bagi Orang orang Kudus dari sejak dunia ini dijadikan (Mattai 25:34), dan ini adalah kemuliaan masa depan yang menunggu setiap orang para pengikut Mshikha sejati.

Rohaniawan Sombong dan Hamba Rendah Hati

Seorang rohaniawan yang melihat dirinya sendiri sebagai seorang yang terpelajar dan taat beragama sampai usia senjanya. Tidak perlu diragukan lagi dia memang orang baik. Ketika malaikat malaikat datang menjemput dia untuk dibawa ke tempat yang telah disediakan untuknya oleh Maran dalam alam roh roh, malaikat malaikat memboyong dia masuk ke alam penantian jiwa (the intermediate state) dan meninggalkan dia bersama dengan banyak roh - roh yang baik lainnya di sana, mereka ini juga baru saja tiba, mereka adalah para malaikat yang ditunjuk untuk bertugas mengajar jiwa jiwa yang baik, lalu mereka kembali lagi kepada para penjaga roh - roh yang baik lainnya. Di tempat alam penantian, ada tingkatan yang berlapis lapis hingga tingkat alam yang tertinggi dan tempat tingkat jiwa yang masuk dalam tingkatan itu tergantung seberapa baiknya kehidupan nyata selama ada di bumi yang nantinya juga akan diajar kembali di alam penantian ini.

(27)

atau dibandingkan dengan kalian sendiri." Malaikat malaikat menjawab, "Di sini tidak ada pertanyaan besar dan kecil, atau lebih atau kurang, tetapi jiwa orang dimasukkan ke dalam tingkatan apapun yang dia itu sesuai perbuatannya sepanjang masa hidup dan imannya di bumi. Engkau belum cukup untuk tingkat yang lebih tinggi, maka engkau harus tetap tinggal sementara waktu di sini, dan belajarlah beberapa hal melalui rekan kami para pelayan yang ditunjuk untuk mengajar. Kemudian, bila Maran menitahkan kami, maka dengan senang hati kami akan menjemput dan membawa engkau bersama kami ke alam yang lebih tinggi." Dia pun berkata, "aku telah mengajar orang orang sepanjang hidupku tentang jalan hidup menuju sorga. Apa lagi yang harus aku pelajari tentang hal itu? Aku tahu semua hal itu."

Lalu malaikat malaikat mengajar dengan berkata, "Mereka harus naik sekarang, kami tidak bisa menahan mereka, tetapi kami akan menjawab pertanyaanmu. Sahabatku, jangan merasa tersinggung jika kami berbicara terus terang, ini demi kebaikanmu sendiri. Engkau pikir kamu sendirian di sini, tetapi sesungguhnya Maran juga ada di sini meskipun kamu tidak bisa melihat Dia. Kesombongan yang kamu tunjukkan ketika kamu berkata, 'aku tahu semua hal itu' menghalangi kamu melihat Dia, dan akibatnya kamu tidak bisa naik ke alam yang lebih tinggi lagi. Kerendahan hati adalah obat untuk kesombonganmu. Latihlah kerendahan hati dan keinginanmu itu akan terkabul." Setelah itu, salah satu dari malaikat malaikat itu berkata kepadanya, ketahuilah "orang yang baru saja dipromosikan lebih tinggi darimu, dia itu bukan orang yang terpelajar ataupun orang terkenal. Kamu tidak memperhatikan dia dengan teliti. Dia adalah salah satu dari anggota jemaatmu sendiri. Orang orang agak kurang mengenal dia, sebab dia ini orang rendahan pekerja biasa saja, dan sedikit waktu saja istirahat dari pekerjaannya. Tetapi di tempat kerjanya, banyak mengenal dia sebagai seorang yang rajin dan pekerja yang sangat jujur. Semua orang yang berhubungan dengan dia mengenali dia ini karakternya seperti Mshikha. Pada masa perang, dia diminta wajib militer untuk membela negara di Prancis. Pada suatu hari ketika dia sedang menolong teman yang terluka, dia ditembus peluru dan terbunuh.

Meskipun kematiannya mendadak, dia sudah siap untuk hal itu, itulah sebabnya dia tidak harus menunggu lama tinggal di alam tempat penantian selama seperti kamu harus lakukan. Promisinya tidak didasarkan pilih kasih, bukan pula karena dia terkenal, tetapi karena rohaniahnya yang saleh itu. Oleh karena kehidupan doa dan kerendahan hatinya, sementara dia ada di dunia, telah mempersiapkan dirinya untuk lebih lanjut untuk dunia rohaniah. Sekarang dia sedang bersukacita meraih tempat yang ditujunya, dan sedang bersyukur dan memuji Maran yang dalam rahmat-Nya menyelamatkan dia, dan menganugerahkan dia hidup kekal."

Kehidupan Sorgawi

Referensi

Dokumen terkait

MATI BUKAN SUATU KEBURUKAN Nampak secara jelas bahwa kematian bukanlah hal yang buruk seperti dugaan mayoritas orang,keburukan hadir saat takut pada mati,orang yang

PPKA Bodogol atau yang dikenal dengan Pusat Pendidikan Konservasi Alam Bodogol adalah sebuah lembaga konservasi alam di daerah Lido Sukabumi dan masih merupakan bagian dari

Hasil penelitian yang diperoleh dari 40 penelitian terhadap tes kemahiran membaca cepat siswa kelas X Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 4 Tanjungpinang Tahun Pelajaran

Berdasarkan nilai mean dan batasan yang telah ditetapkan sebelumnya, dapat diketahui bahwa partisipan dalam penelitian ini memiliki tingkat konflik kerja-keluarga yang rendah

(Darjah Kelas Kedua – Ahli lelaki yang menerima kurniaan ini berhak menggunakan gelaran “Dato’” dan ahli wanita berhak menggunakan gelaran “Datin Paduka” pada

Momen lentur yang maksimum pada pile head dan tiang pancang akibat kombinasi pembebanan pada kondisi ultimit, dicantumkan pada Tabel 17... Momen

Tegasnya, Syaykh Abd Aziz bin Abd Salam telah memberi suatu sumbangan yang besar terhadap metodologi pentafsiran kepada pengajian tafsir di Malaysia.. Sumbangan

Penerapan metode Certainty Factor (CF) dalam desain sistem pakar untuk mendeteksi penyakit Hydrocephalus diterjemahkan kedalam bentuk aplikasi yang dirancang dari bahasa