• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH DOSA BESAR PEMENUHAN SEKSUAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MAKALAH DOSA BESAR PEMENUHAN SEKSUAL"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

DOSA BESAR PEMENUHAN SEKSUAL

Disusun Oleh:

DELA TRI KOMALASARI

FIRA SOFIANTI

KHUSNIYATUN NISA

M.RIDWAN SANUSI

SAMSUL MA’ARIF

SMA NEGERI 1 DORO

TAHUN PELAJARAN 2016/2017

(2)

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang Dosa Besar Dalam Makanan dan Minuman sebagai pengingat kita kepada dosa yang sekiranya terlihat sepele. Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai jenis makanan dan minuman yang baik untuk dapat dikosumsi dengan halal oleh tubuh kita.Makalah ini telah kami susu atas kerjasama kelompok belajar kami sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terimakasih kepada teman-teman yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat ataupun bahasanya. Oleh karena itu kami dengan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ini bisa menyadarkan diri kita terhadap sesuatu yang masuk kedalam tubuh kita dan semoga bermanfaat bagi para pembaca.

Wassalamualaikum wr.wb

Pekalongan,29 April 2017

Penyusun

(3)

Daftar Isi

Kata Pengantar... i

Daftar Isi... ii

BAB I Pendahuluan... 1

A. Latar Belakang... 1

BAB II Materi Pembahasan... 2

BAB III Penutup... 10

A. Kesimpulan... 10

B. Saran ... 10

Daftar Pustaka... 11

(4)

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Budaya dan fashion dari negara barat telah mempengaruhi kehidupan orang timur seperti tata cara berpakaian, dan tata cara menyantap makanan dalam posisi yang tidak dianjurkan dalam islam. Misalnya pada saat makan dalam posisi berdiri atau berjalan yang merupakan budaya orang kafir dan juga merupakan perintah perintah setan untuk tidak menaati perintah Allah.

Dalam hal ini islam telah mengatur semua sisi kehidupan manusia sampai hal sepele tersebut. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa seharusnya umat islam dalam

melakukan adab makan dan minum harus sesuai dengan apa yang telah di anjurkan oleh Allah SWT dengan cara kita belajar agama islam dengan benar kita dapat menerapkan adab makan dan minum dengan benar pula. Melihat dari segi islami dengan kita melakukan hal-hal yang dianjurkan oleh Allah, kita telah menjauhi setan dari perilaku-perilaku buruk.

Dengan demikian kita sebagai orang timur yang beragama islam harus sadar bahwa dengan adanya orang barat yang mempengaruhinya lewat fashion maupun tatacara adab makan dan minum, kita tidak boleh terkecoh bahkan meniru apa yang mereka lakukan. Sebaiknya kita melakukan sesuatu hal dengan sewajarnya saja.

Nabi Muhammad mengajarkan kita bagaimana caranya mengonsumsi makanan dengan baik. Jadi kita tidak perlu meniru orang-orang yang memiliki kepercayaan yang berbeda. Boleh saja kita menghormati orang-orang yang mempunyai kepercayaan yang berbeda dari kita, namun kita tidak perlu meniru apa yang mereka lakukan.

(5)

BAB 2

PEMBAHASAN

Penjelasan Adab Makan dan Minum dalam Islam

Secara bahasa, adab berarti kehalusan dan kebaikan budi pekerti. Kesopanan tidak hanya diterapkan dalam pergaulan saja. Makan dan minum juga memerlukan aturan dan kesopanan. Islam telah mengatur tata cara makan dan minum sesuai yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Makan dan minum yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW adalah aturan yang harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Makan dan minum yang baik harus diawali dan diakhiri dengan bacaan doa.

Makanan dan Minuman yang masuk dalam tubuh kita haruslah makanan dan minuman yang halal dan baik, yaitu makanan yang bermanfaat bagi tubuh kita. Makanan dan minuman yang halal dan baik akan berdampak baik pula bagi pikiran dan aktivitas manusia sehari-hari. Makanan yang baik akan bermanfaat bagi tubuh dan dapat menghasilkan pikiran yang baik pula. Begitu pula sebaliknya, makanan yang haram akan berdampak negatif bagi tubuh dan pikiran. Allah SWT memberi kebebasan bagi manusia untuk menikmati segala makanan dan minuman yang baik yang ada di muka bumi ini, selama tidak ada batasan yang melarangnya. Firman Allah SWT : “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu haramkan apa-apa yang baik yang telah Allah halalkan bagi kamu, dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas". (Ali-Imran : 147)

Adab Makan dan Minum Rasulullah SAW

Rasulullah SAW telah mencontohkan kepada umatnya bagaimana Adab Makan dan Minum yang benar :

Adab Sebelum Makan dan Minum

 Mencuci kedua tangan

 Mencuci mulut atau berkumur

 Membaca basmalah ketika hendak makan dan mengakhirinya dengan membaca

hamdalah, hadist yang menjelaskan tentang membaca basmalah sebelum makan dan minum adalah : “Dari Aisyah ra, ia berkata : “Rasulullah SAW telah bersabda, ‘apabila salah seorang di antara kalian makan, hendaklah menyebut asma Allah ta’ala. Dan apabila lupa menyebut asma Allah ta’ala pada awalnya, hendaklah ia mengucapkan bismillahi awwalahu wa akhirahu”. (HR. Abu Dawud)

 Membaca doa, salah satu doa yang dibaca sebelum makan dan minum adalah : “Ya

Allah, jadikanlah rezeki yang telah Engkau limpahkan kepada kami rezeki yang berkah, serta jauhkanlah kami dari siksa api neraka”.

Adab Ketika Makan dan Minum

 Makan dan minum harus dengan duduk

 Ketika makan tidak boleh berbicara

 Makan dengan tangan kanan

 Ketika makan harus tenang, tidak boleh tergesa-gesa, makanan tidak boleh tercecer.

(6)

2

 Makan secukupnya jangan berlebihan, makan berlebihan disebut israf, dan israf itu

dilarang oleh agama Islam maka ambillah secukupnya saja sesuai dengan kebutuhan. Firman Allah SWT : ”Makan dan minumlah, tapi janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan”. Sabda Nabi Muhammad SAW : ”Tidaklah anak cucu Adam mengisi wadah yang lebih buruk dari perutnya. Sebenarnya beberapa suap saja sudah cukup untuk menegakkan tulang rusuknya. Kalau dia harus mengisinya, maka sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiga lagi untuk bernafas”. (HR. Turmudzi, Ibnu Majah, dan Muslim)

 Hendaklah saat makan tidak membicarakan hal-hal buruk

 Mengambil makanan atau hidangan yang dekat dan tidak meraih makanan di tempat

yang jauh, sebagai pertanda qanaah

 Apabila makan bersama, dilarang mengambil lagi makanan, kecuali bila sudah

mendapat izin

 Mulailah untuk mengambil makanan dari pinggir dan dilarang dari tengah

 Tidak boleh mencela makanan tetapi sunah untuk memujinya

Adab Sesudah Makan dan Minum

 Setelah makan dan minum hendaknya membaca doa : “Segala puji bagi Allah yang

telah member makan dan minum dan telah menjadikan kami sebagai orang Muslim”.

 Mencuci tangan, Nabi Muhammad SAW bersabda : ”Barangsiapa tertidur sedang di

kedua tangannya terdapat bekas gajih, lalu ketika bangun pagi dia menderita suatu penyakit, maka hendaklah dia tidak mencela melainkan dirinya sendiri”. (Riwayatkan Nasa’i dari Aisyah ra)

 Membersihkan dan mencuci peralatan yang dipakai untuk makan.

“Dan apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah. Dan bertaqwalah kepada Allah. Sungguh, Allah sangat keras hukuman-Nya.” (QS. Al-Hayr : 7)

Dan di antara perintah dan larangan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah adab ketika makan dan minum.

Adab ketika Makan dan Minum

1. Memakan makanan dan minuman yang halal.Saudariku, hendaknya kita memilih

makanan yang halal. Allah Ta’ala telah memerintahkan kepada kita agar memakan

makanan yang halal lagi baik. Allah Ta’ala telah berfirman,

مميللعع نعوللمعععتع امعبل يننلإل اححللاصع اوللمعععاوع تلابعينلطنعلا نعمل اوللكل للسلرنللا اهعينلأع ايع

“Hai para rasul, makanlah yang baik-baik, dan kerjakanlah amal shalih.

(7)

3

2. Mendahulukan makan daripada shalat jika makanan telah dihidangkan.Yang

dimaksud dengan telah dihidangkan yaitu sudah siap disantap. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apabila makan malam telah dihidangkan dan shalat telah ditegakkan, maka mulailah dengan makan malam dan janganlah tergesa-gesa (pergi shalat) sampai makanmu selesai.” (Muttafaqun ‘alaih) Faidahnya supaya hati kita tenang dan tidak memikirkan makanan ketika shalat. Oleh karena itu, yang menjadi titik ukur adalah tingkat lapar seseorang. Apabila seseorang sangat lapar dan makanan telah dihidangkan hendaknya dia makan terlebih dahulu. Namun, hendaknya hal ini jangan sering dilakukan.

3. Tidak makan dan minum dengan menggunakan wadah yang terbuat dari emas dan perak.Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Orang yang minum pada bejana perak sesungguhnya ia mengobarkan api neraka jahanam dalam

perutnya.” (HR. Bukhari dan Muslim) Dalam salah satu riwayat Muslim

disebutkan, “Sesungguhnya orang yang makan atau minum dalam bejana perak dan

emas …”

4. Jangan berlebih-lebihan dan boros.Sesungguhnya berlebih-lebihan adalah di antara sifat setan dan sangat dibenci Allah Ta’ala sebagaimana disebutkan dalam QS. Al-Isra` ayat 26-27 dan Al-A’raf ayat 31. Berlebih-lebihan juga merupakan ciri orang-orang kafir sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Seorang-orang mukmin makan dengan satu lambung, sedangkan orang kafir makan dengan tujuh lambung.” (HR. Bukhari dan Muslim)

5. Mencuci tangan sebelum makan.Walaupun Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa

sallam tidak mencontohkan hal ini, namun para salaf (generasi terdahulu yang shalih) melakukan hal ini. Mencuci tangan berguna untuk menjaga kesehatan dan

menjauhkan diri dari berbagai penyakit.

6. Jangan menyantap makanan dan minuman dalam keadaan masih sangat panas ataupun sangat dingin karena hal ini membahayakan tubuh.Mendinginkan makanan hingga layak disantap akan mendatangkan berkah berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,“Sesungguhnya yang demikian itu dapat mendatangkan berkah yang lebih besar.” (HR. Ahmad)

7. Tuntunan bagi orang yang makan tetapi tidak merasa kenyang.Para

sahabat radhiyallahu ‘anhum berkata, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya kami makan tetapi tidak merasa kenyang.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa

(8)

kalian dan sebutlah nama Allah, niscaya makanan itu diberkahi untuk kalian.” (HR. Abu Dawud)

4

8. Dianjurkan memuji makanan dan dilarang mencelanya.Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah mencela makanan sama sekali. Apabila beliau

menyukainya, maka beliau memakannya. Dan apabila beliau tidak suka terhadapnya, maka beliau meninggalkannya. (HR. Muslim)

9. Membaca tasmiyah (basmallah) sebelum makan.Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apabila salah seorang di antara kalian makan, hendaklah ia membaca ‘Bismillah’ (dengan menyebut nama Allah). Jika ia lupa membacanya sebelum makan maka ucapkanlah ‘Bismillaahi fii awwalihi wa aakhirihi’ (dengan menyebut nama Allah pada awal dan akhir -aku makan-)” (HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi)Di antara faedah membaca basmallah di setiap makan adalah agar setan tidak ikut makan apa yang kita makan. Suatu ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sedang duduk bersama seseorang yang sedang makan. Orang itu belum menyebut nama Allah hingga makanan yang dia makan itu tinggal sesuap. Ketika dia mengangkat ke mulutnya, dia mengucapkan, ‘Bismillaahi fii awwalihii wa

aakhirihi’. Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tertawa dibuatnya seraya bersabda, “Masih saja setan makan bersamanya, tetapi ketika dia menyebut nama Allah maka setan memuntahkan semua yang ada dalam perutnya.” (HR. Abu Dawud dan An-Nasa`i)

10. Makan dan minum dengan tangan kanan dan dilarang dengan tangan

kiri.Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apabila salah seorang dari kalian makan, makanlah dengan tangan kanan dan minumlah dengan tangan kanan, karena sesungguhnya setan makan dan minum dengan tangan kirinya.” (HR. Muslim)Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam mendoakan keburukan bagi orang yang tidak mau makan dengan tangan kanannya. Seseorang makan di hadapan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam dengan tangan kirinya, maka beliau

bersabda, “Makanlah dengan tangan kananmu.” Orang itu menjawab, “Saya tidak bisa.” Beliau bersabda, “Semoga kamu tidak bisa!” Orang tersebut tidak mau makan dengan tangan kanan hanya karena sombong. Akhirnya dia benar-benar tidak bisa mengangkat tangan kanannya ke mulutnya. (HR. Muslim)

11. Makan mulai dari makanan yang terdekat.Umar Ibnu Abi

(9)

tangan kananmu, dan makanlah dari yang terdekat denganmu.’ Maka demikian seterusnya cara makan saya setelah itu.” (HR. Bukhari dan Muslim)

5

Hadits ini sekaligus sebagai penguat dari kedua adab makan sebelumnya dan menjelaskan bagaimana cara menasihati anak tentang adab-adab makan. Lihatlah bahwa nasihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam sangat dipatuhi oleh Umar Ibnu Abi Salamah pada perkataan beliau, “ … demikian seterusnya cara makan saya setelah itu.“

12. Memungut makanan yang jatuh, membersihkannya, kemudian memakannya.Hal ini berdasarkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Jika salah satu dari kalian makan lalu makanan tersebut jatuh, maka hendaklah ia memungutnya dan

membuang kotorannya kemudian memakannya. Jangan ia biarkan makanan itu untuk setan.” (HR. At-Tirmidzi)Sungguh betapa mulianya agama ini, sampai-sampai sesuap nasi yang jatuh pun sangat dianjurkan untuk dimakan. Hal ini merupakan salah satu bentuk syukur atas makanan yang telah Allah Ta’ala berikan dan bentuk kepedulian kita terhadap fakir miskin.

13. Makan dengan tiga jari (yaitu dengan ibu jari, telunjuk, dan jari tengah) kemudian menjilati jari dan wadah makan selesai makan.Ka’ab bin Malik radhiyallahu

’anhu berkata, “Saya melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam makan dengan tiga jarinya. Apabila beliau telah selesai makan, beliau menjilatinya.” (HR.

Muslim)Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apabila salah seorang dari kalian selesai makan, maka janganlah ia mengusap jari-jarinya hingga ia membersihkannya dengan mulutnya (menjilatinya) atau menjilatkannya pada orang lain.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Maksudnya yaitu menjilatkan pada orang lain yang tidak merasa jijik dengannya, misalnya anaknya saat menyuapinya, atau suaminya.

14. Cara duduk untuk makanRasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,Aku

tidak makan dengan bersandar.” (HR. Bukhari) Maksudnya adalah duduk yang serius untuk makan. Adapun hadits yang menyatakan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam saat makan duduk dengan menduduki salah satu kaki dan

menegakkan kaki yang lain adalah dhaif (lemah). Yang benar adalah

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam duduk bersimpuh (seperti duduk sopannya seorang perempuan dalam tradisi Jawa) saat makan.

15. Apabila lalat terjatuh dalam minumanNabi shallallahu ‘alaihi wa

(10)

di salah satu sayapnya ada penyakit dan di sayap yang lain terdapat penawarnya.” (HR. Bukhari)

6

16. Bersyukur kepada Allah Ta’ala setelah makanTerdapat banyak cara bersyukur atas kenikmatan yang Allah Ta’ala berikan kepada kita, salah satunya dengan lisan kita selalu memuji Allah Ta’ala setelah makan (berdoa setelah makan). Salah satu doa

setelah makan yaitu, “alhamdulillaahi hamdan katsiiran thayyiban mubaarakan

fiihi ghaira makfiyyin walaa muwadda’in walaa mustaghnan ‘anhu

rabbanaa.”(Segala puji bagi Allah dengan puja-puji yang banyak dan penuh berkah, meski bukanlah puja-puji yang memadai dan mencukupi dan meski tidak dibutuhkan oleh Rabb kita.”) (HR. Bukhari)

17. Buruknya makan sambil berdiri dan boleh minum sambil berdiri, tetapi yang lebih utama sambil duduk.Dari Amir Ibn Syu’aib dari ayahnya dari kakeknya radhiyallahu ’anhum, dia berkata, “Saya melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam minum sambil berdiri dan sambil duduk.” (HR. Tirmidzi, hadits hasan

shahih)Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang seorang laki-laki minum sambil berdiri. Qatadah radhiyallahu ‘anhu berkata, “Kami bertanya kepada Anas, ‘Kalau makan?’ Dia menjawab, ‘Itu lebih buruk -atau lebih jelek lagi-.’” (HR. Muslim) 18. Minum tiga kali tegukan seraya mengambil nafas di luar gelas.Rasulullah shallallahu

‘alaihi wa sallam minum sebanyak tiga kali, menyebut nama Allah di awalnya dan memuji Allah di akhirnya. (HR.Ibnu As-Sunni dalam ‘Amalul Yaumi wallailah (472))Apabila Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam minum, beliau bernafas tiga kali. Beliau bersabda, “Cara seperti itu lebih segar, lebih nikmat dan lebih

mengenyangkan.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Bernafas dalam gelas dilarang oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam sabdanya, “Apabila salah seorang dari kalian minum, janganlah ia bernafas di dalam gelas.”(HR. Bukhari)

19. Berdoa sebelum minum susu dan berkumur-kumur sesudahnya.Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika minum susu maka ucapkanlah, ‘Allahumma barik lana fihi wa zidna minhu’ (Ya Allah berkahilah kami pada susu ini dan

(11)

20. Dianjurkan bicara saat makan, tidak diam dan tenang menikmati makanan seperti halnya orang-orang Yahudi.

7

Ishaq bin Ibrahim berkata, “Pernah suatu saat aku makan dengan Abu ‘Abdillah (Imam Ahmad) dan sahabatnya. Kami semua diam dan beliau (Imam Ahmad) saat makan berkata, ‘Alhamdulillah wa bismillah’,kemudian beliau berkata, ‘Makan sambil memuji Allah Ta’ala adalah lebih baik dari pada makan sambil diam.

Semua makanan dan minuman di muka bumi yang bermanfaat bagi pertumbuhan badan dan jiwa manusia, hukum menurut islam adalah halal dimakan kecuali apabila ada larangan Al-Qur’an dan Hadits atau karena terdapat mudaratnya. Seorang mukmin hendaknya memenuhi 2 syarat

1.Halal atau di perbolehkan untuk di makan dan tidak dilarang oleh hukum syarak 2.Baik artinya makanan itu bergizi dan bermanfaat untuk kesehatan.

Kriteria makanan dan minuman halal

1.Hal karena zatnya, karena benda itu memang tidak di larang oleh hukum syarak sepertidaging sapi,nasi, susu, telor, dll.

2.Halal cara mendapatkannya, artinya sesuatu yang halal harus diperoleh dengan cara yang halal pula.

3.Halal dengan cara proses pengolahanya, artinya selain sesuatu yang halal harus di peroleh dengan cara yang halal pula, maka proses pengolahannya juga harus benar menurut hukum syarak.

Dasar Hukum Makanan Haram

Allah tidak mengharamkan sesuatu tanpa sebab dan akibat. Segala ketentuan Allah memiliki dasar hukum yang disebutkan dalam Alqur’an dan hadits Rasulullah SAW. Berikut ini adalah beberapa dalil yang menjadi landasan hukum diharamkannya suatu makanan(baca juga 20 Manfaat Membaca Al- Qur’an dalam Kehidupan)

“(Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma’ruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Maka orang-orang yang beriman kepadanya. memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al

Quran), mereka itulah orang-orang yang beruntung”.(QS. Al-A’raf: 157)

(12)

نعينلسلحعمللعا بنلحليل هعلنعلا ننعإل اونلسلحعأعوع ةلكعللهعتنعلا ىلعإل معكليدليعأعبل اوقللعتل العوع هللنعلا لليبلسع يفل اوقلفلنعأعوع

“Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai

orang-orang yang berbuat baik”. (QS. Al-Baqarah: 195)

8

Hadits Rasulullah SAW

“Tidak boleh membahayakan diri sendiri dan tidak boleh membahayakan orang lain”.

Oleh karena itu segala sesuatu diharamkan semua makanan dan minuman yang bisa membahayakan diri sendiri atau dapat membunuh seseorang secara perlahan, seperti halnya rokok, racun,

narkoba,minuman keras, dan yang sejenisnya.

Golongan Makanan Haram

Pada dasarnya semua makanan adalah halal namun dapat menjadi haram akibat dua sebab, dan makanan haram dalam islam sendiri dibagi menjadi dua golongan utama yakni yang disebutkan berikut ini

1. Makanan Haram karena zatnya

Makanan haram karena zatnya, dimaksudkan bahwa makanan tersebut memang sudah dinyatakan haram zat penyusunnya dan tidak boleh dikonsumsi karena mudharatnya lebih besar dibandingkan manfaatnya. Contoh dari makanan haram golongan ini adalah daging babi, darah, bangkai, daging anjing, khamr atau minuman keras( baca Minuman Haram Menurut Islam) dan lain sebagainya. 2. Makanan Haram karena sebabnya

Makanan yang diharamkan karena sebabnya adalah jenis makanan yang pada dasarnya mengandung zat yang halal dan boleh dikonsumsi akan tetapi makanan tersebut diperoleh dengan cara yang tidak halal misalnya lewat jalan mencuri, menipu hasil riba (baca Hukum Riba Dalam

Islam ) melakukan zina( baca Cara Bertaubat Dari Zina), makanan yang ditujukan sebagai sesajen dalam ritual perdukunan dan lainnya( baca Syirik Dalam Islam). Sebagaimana yang disebutkan dalam hadits Rasulullah SAW berikut ini

“Sesungguhnya darah-darah kalian, harta-harta kalian, dan kehormatan-kehormatan kalian antara

(13)

9

BAB III

PENUTUPAN

A. Kesimpulan

Zina dan homoseksual termasuk dosa besar dalam pemenuhan seksual. Semua itu bisa jadi berawal dari pergaulan bebas yang mengakibatkan seseorang salah arah sehingga mereka melakukannya tanpa tau akibat dari semua itu.

B. Saran

1. Jangan sesekali mendekati zina maupun perbuatan lainnya yang mengakibatkan

dosa besar.

2. Jangan sesekali mencoba mengulangi dosa kecil karena bisa menyebabkan dosa

besar.

3. Perbanyak mendengarkan ceramah agama maupun membaca bacaan yang

mengandung pelajaran agama, agar kita tidak salah arah.

4. Jangan terlalu bebas bergaul antara perempuan dan laki-laki.

5. Saling mengingatkan satu sama lain.

6. Mengoreksi diri sendiri dan bertaubat ke jalan yang benar.

7. Memperbanyak perbuatan baik, dan ikhlas karena Allah.

Dengan demikian makanan yang tidak di perbolehkan oleh Allah swt sebisa mungkin kita untuk berhati-hati. Karena para oknum penjual daging sudah cukup licik untuk memalsukan daging sapi, bahkan sudah di temui oknum penjual daging sapi palsu maraknya harga daging semakin naik, semoga kita selalu berhati-hati dan pandai dalam memilah milih jenis makanan yang akan kita makan nantinya.

(14)

10

DAFTAR PUSTAKA

http://sajadahmuslimku.blogspot.co.id/2014/04/adab-makan-dan-minum-dalam-islam.html

Sumber: https://muslimah.or.id/5532-adab-makan-dan-minum.html

(15)

Referensi

Dokumen terkait

Model pembelajaran inkuiri menurut Joyce, Weil, dan Calhoun (2011) terdiri dari 4 fase yaitu: 1) fase pertama, siswa disajikan bidang penelitian berupa fenomena

Harus diisi dan disampaikan apabila ada pemotongan/pemungutan PPh oleh pihak lain (tidak termasuk yang bersifat final) dan PPh ditanggung Pemerintah serta penghasilan neto dan

PERPUSTAKAAN FAKULTAS SAINTEK Uin Sunan Kalijaga Yogyakarta. Uin Sunan

Di Indonesia, tifus abdominalis klinis termasuk dalam kelompok penyakit menular di bawah Surveilans Terpadu Penyakit Menular (STP) yang diatur dalam Kepmenkes No

Code also any synchronous diagnostic or therapeutic procedures Excludes: intravascular pressure measurement of:. coronary arteries ( 00.59 ) intrathoracic arteries ( 00.67 )

kinerja mengajar guru dapat meningkat secara berkesinambungan. Pada variabel mutu madrasah, secara keseluruhan berada pada kategori tinggi. Namun pada dimensi proses masih

Untuk melihat hasilnya kedua sub masuk dengan lancar, Klik Preview AVS Script, dan lihat pada video yang terbuka ….. Tahapan selanjutnya sama dengan encoding