Hirarki
Produk
Baru
(Merek)
Nur Hidayat
Pendahuluan
•
merek menurut David A.Aaker adalah nama
dan atau simbol yang bersifat membedakan
(seperti sebuah logo, cap atau kemasan)
dengan maksud mengidentifikasi barang atau
jasa dari seorang penjual atau sebuah
kelompok penjual tertentu
•
menurut William J. Stanton merek adalah
nama, istilah, simbol atau desain khusus atau
beberapa kombinasi unsur ¬unsur ini yang
Yang tercakup dalam merek
• Atribut produk, seperti halnya kualitas, gengsi, nilai
jual kembali desain, dan lain-lain.
• Manfaat. Meskipun suatu merek membawa sejumlah
atribut konsumen sebenarnya membeli manfaat dari produk tersebut
• Nilai. Merek juga menyatakan sesuatu tentang nilai
produsen
• Budaya. Merek juga mencerminkan budaya tertentu • Kepribadian. Merek juga mencerminkan kepribadian
tertentu.
• Pemakai. Merek menunjukkan jenis konsumen yang
Pentingnya Merek
•
Persepsi merupakan kunci dalam
pemberian merek
•
Merek harus terdefinisi dengan jelas
dan dipahami
•
Perhatikan perluasan produk terkait
Merek Global
•
Menurut G.S. Yip, merek global adalah
merek-merek yang memiliki nama sama
dan strategi pemasaran terkoordinasi
yang sama di banyak negara
•
merek global mempunyai beberapa
Persepsi konsumen terhdap merek
global
•
jaminan kualitas,
•
simbol identitas ideal global, dan
•
kepedulian merek terhadap isu-isu
sosial
Isu pemasaran Internasional
•
standarisasi versus adaptasi,
•
sensitivitas kultural,
•
nasionalisme,
•
country of origin, dan
•
mode of entry.
Jadi, walau efisiensi pemasaran dan
keseragaman citra merek di seluruh dunia
dapat dilakukan, standarisasi strategi dan
taktik secara global belum tentu bisa
Contoh Sensitivitas Kultur
•
kampanye promosi P&G untuk detergen “Cheer” di
Jepang yang menekankan keunggulan produk
untuk “segala temperatur air”. Di Amerika, slogan
itu sukses karena konsumen Amerika mencuci
pakaian dengan temperatur yang berbeda-beda.
•
Namun, konsumen Jepang mencuci sebagian besar
pakaiannya dengan air dingin, sehingga
unique
selling proposition
(USP) Cheer jadi tidak relevan.
•
P&G pun mengganti slogan dan lebih meneka
nkan
Sikap pasar terhadap
produk
•
iklan dan promosi sebelumnya,
•
reputasi produk, dan
•
pengalaman konsumsi atas produk.
•
Banyak contoh stereotyping positif yang
terbentuk:
– Perancis menjadi negara tujuan konsumen seantero
jagat karena keunggulan produk fashion wanita,
– Jerman unggul di bidang otomotif dan optik, – Swiss dengan arlojinya,
Menciptakan icon
• Menciptakan icon brand tentu tidak mudah,
• pemasar harus menciptakan asosiasi merek yang kuat, yang sesuai dengan:
– kehidupan,
– gaya hidup, dan
– pikiran psikografis konsumen lokal.
• Steenkamp menemukan bahwa local icon value
berhubungan positif dan signifikan dengan minat beli konsumen;