• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMETAAN SOAL UJIAN NASIONAL PADA PELAJARAN BIOLOGI DI KOTA MEDAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PEMETAAN SOAL UJIAN NASIONAL PADA PELAJARAN BIOLOGI DI KOTA MEDAN."

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

PELAJARAN BIOLOGI DI KOTA MEDAN

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Pendidikan Biologi

Oleh:

ROSI FEIRINA RITONGA NIM. 809173039

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

(2)
(3)
(4)

Kata Pengantar

Alhamdulillahirabbil’alamin penulis ucapkan kepada Allah SWT, yang telah

memampukan penulis menyelesaikan tesis yang berjudul ”Pemetaan Ujian Naional pada Pelajaran Biologi di Kota Medan”.

Walaupun penulisan tesis ini masih jauh dari sempurna, namun hasil bukanlah tujuan yang utama, tetapi proses pembelajaran yang pernah dijalani menjadi suatu hal yang utama bagi penulis. Karena disanalah pengalaman dan nilai-nilai luhur itu ada, walaupun tidak dapat diukur dengan angka namun sangat be rmakna. Pengalaman yang telah terjadi mudah- mudahan dapat menjadi refleksi, internalisasi, dan proyeksi bagi masa yang akan datang buat penulis. Karenanya terimakasih penulis ucapkan kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Belferik Manullang, selaku Direktur Pascasarjana Universitas Negeri Medan, yang telah memberikan izin penelitian

2. Bapak Dr. Hasruddin, M.Pd selaku Ketua Program Studi Pendidikan Biologi pada Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan, juga sebagai Nara sumber dalam penulisan tesis ini

3. Ibu Dr. Fauziah Harahap, M.Si selaku Sekretaris Program Studi Pendidikan Biologi pada Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan, dan Nara sumber dalam penulisan tesis ini

(5)

5. Bapak Dr. rer. nat. Binari Manurung, M.Si., selaku Nara Sumber yang memberikan banyak saran pada penulisan tesis ini, beserta seluruh staf Dosen yang telah memberikan pengalaman belajar selama perkuliahan di Pascasarjana Program Studi Pendidikan Biologi

6. Seluruh Sahabat dan teman-teman Program Studi Pendidikan Biologi Pascasarjana yang telah membantu penyelesaian tesis ini, terutama Nani Indriani Rangkuti dan Natalia Rosa Keliat.

Terimakasih tak hingga kepada kedua orang tuaku Syahniar dan Drs. H. Labuhan Ritonga, yang selalu setia berdoa dengan memberikan motivasi dan kasih sayang, kakak dan adik-adikku, Noni Putriani Ritonga, S.Sos, M.Si., Diba Priantarini Ritonga, S.P., Rizki Ayumi Ritonga, S.E., Cendika Rahmi Ritonga, S.E., dan Citra Insani Ritonga. Dan spesial buat suamiku Prastowo, S.Si yang selalu memberikan energi dan spirit kebahagiaan

Kritik dan saran yang membangun sangat terbuka untuk kesempurnaan penulisan tesis ini. Akhirnya penulis berharap semoga tesis ini dapat memberikan manfaat bagi penulis maupun bagi dunia pendidikan. Amin.

Medan, 31 Agustus 2012

(6)

ABSTRAK

ROSI FEIRINA RITONGA. Pe metaan Soal Ujian Nasional pada Pelajaran Biologi di Kota Medan. Tesis. Medan: Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan, 2012 Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui adanya muatan ranah kognitif dalam soal UN mata pelajaran Biologi mulai TA. 2007 – 2008 s/d 2010 – 2011, (2) Mengetahui penyebaran ranah Kognitif Taksonomi Bloom pada soal UN mata pelajaran Biologi mulai TA. 2007 – 2008 s/d 2010 – 2011, (3) Mengetahui konsep materi Biologi essensial yang terdapat dalam UN, (4) mengetahui penyebaran soal UN mata pelajaran Biologi dalam ranah kognitif Taksonomi Bloom pada setiap SKL TA 2007 – 2008 s/d 2010 – 2011. Penelitian ini bersifat deskriptif. Populasi penelitian adalah Naskah soal UN mata pelajaran Biologi TA. 2007 – 2008 s/d 2010 – 2011. Sampel penelitian merupakan dokumen Naskah soal UN mata pelajaran Biologi TA. 2007 – 2008 s/d 2010 – 2011. Teknik pengambilan sampel berdasarkan dokumen Naskah soal UN mata pelajaran Biologi. Teknik analisis data dengan cara memetakan (mengelompokkan) dokumen Naskah soal UN mata pelajaran Biologi ke dalam SKL, yang kemudian di petakan kembali ke dalam ranah kognitif Taksonomi Bloom. Hasil penelitian menunjukkan secara keseluruhan mulai TA. 2007 – 2008 s/d 2010 – 2011 yaitu (1) Dokumen Naskah soal Un tidak memuat 6 ranah kognitif Taksonomi Bloom (2) Penyebaran ranah Kognitif Taksonomi Bloom pada soal UN mata pelajaran Biologi tidak merata, dimana perolehan persentase-nya adalah C1 = 18,23%; C2 = 45,91 %; C3 = 19,49%; C4 = 18,23 %; C5 = 1,88%; C6 = 0%, (3) konsep materi Biologi yang Essensial terdapat pada kelas 11 dan kelas 12, (4) penyebaran soal UN pada setiap SKL juga tidak merata, hanya SKL nomor urut 6 dan 9 yang memiliki jumlah soal UN paling banyak

(7)

ABSTRACT

ROSI FEIRINA RITONGA. Mapping the Proble m of Ujian Nasional (UN) in Biology lessons in Medan. Thesis. Medan: Postgraduate Program of UNIMED. 2012. This study aims to : (1) Aware of the cognitive content in a Biology subjects UN begin the academic year 2007-2008 to 2010-2011, (2) Determine the spread of the cognitive Taxonomy Bloom in a matter of UN Biology subjects began the academic year 2007-2008 to 2010-2011, (3) K now the essential concepts of Biological material contained on the UN, (4) Determine the spread of Biological subject matter of UN in the cognitive Taxonomy Bloom on every SKL started the school year 2007-2008 to 2010-2011. This study is descriptive. Study population is a manuscript about the biology UN subjects began the academic year 2007-2008 to 2010-2011. Sample script is a document about the Biology UN subjects began the academic year 2007-2008 to 2010-2011. Sampling technique based on the text document UN Biological subjects from the academic year 2007-2008 to 2010-2011. Data analysis techniques by mapping (classifying) text documents about Biological subjects into UN SKL, which is then mapped back into the cognitive Taxonomy Bloom. The results showed overall starting school year 2007-2008 to 2010-2011 is (1) Document does not contain text matter of UN 6 cognitive Taxonomy Bloom, (2) Spread of the cognitive Taxonomy Bloom on the subject matter of Biology from the academic year 2007-2008 to 2010-2011 is uneven, the percentage gain is : C1 = 18,23% ; C2 = 45,91% ; C3 = 19,49% ; C4 = 18,23% ; C5=1,88% ; C6=0%, (3) Concept of essential Biological materials found in class 11 and class 12, (4) Deployment on any matter of UN SKL is also Uneven, just SKL sequence numbers 6 and 9 which have the most UN matter.

(8)

Daftar Isi

2.1.1. Peran Evaluasi dalam Pembelajaran 9 2.1.2. Model-Model Evaluasi dalam Pembelajaran 11 2.1.3. Prosedur dan Teknik Evaluasi dalam Pembelajaran 21 2.1.4. Penulisan Soal dalam Evaluasi 24 2.1.5. Total Quality Management (TQM)

Melalui Taksonomi Bloom 26

3.3. Metode dan Rancangan Penelitian 35

3.4. Teknik Analisis Data 38

3.4.1. Kesesuaian Materi Pelajaran dengan SKL 38 3.4.2. Kesesuaian SKL dengan Naskah Soal Ujian Nasional 39 3.4.3. Penyebaran Naskah Soal UN dalam Ranah Kognitif

(9)

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian 40

4.1.1. Pemetaan Kesesuaian Materi Pelajaran dengan SKL

Tahun Ajaran 2007 – 2008 s/d 2010 – 2011 40 4.1.2. Pemetaan Kesesuaian SKL dengan Naskah Soal UN

Tahun Ajaran 2007 – 2008 s/d 2010 – 2011 43 4.1.3. Pemetaan Naskah Soal UN berdasarkan Ranah Kognitif

Taksonomi Bloom Tahun Ajaran 2007 – 2008 s/d 2010 – 2011 46

4.2.Pembahasan Penelitian 53

4.2.1. Pemetaan Kesesuaian Materi Pelajaran dengan SKL

Tahun Ajaran 2007 – 2008 s/d 2010 – 2011 53 4.2.2. Pemetaan Kesesuaian SKL dengan Naskah Soal UN

Tahun Ajaran 2007 – 2008 s/d 2010 – 2011 55 4.2.3. Pemetaan Naskah Soal UN berdasarkan Ranah Kognitif

Taksonomi Bloom Tahun Ajaran 2007 – 2008 s/d 2010 – 2011 57

4.3. Keterbatasan Penelitian 59

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan 60

5.2. Saran 61

5.3. Implikasi Penelitian 61

Daftar Pustaka 62

(10)

Daftar Tabel

Halaman

Tabel 1. Data Kelulusan UN 2009/2010 SMA Negeri

dan Swasta di Kota Medan 3

Tabel 2. Data Kelulusan UN 2010/2011 SMA Negeri dan

Swasta di Kota Medan 4

Tabel 3. Kata Kerja operasional Taksonomi Bloom Revisi 30 Tabel 4. Kesesuaian Materi Pelajaran dengan SKL 41 Tabel 5. Kesesuaian SKL dengan Naskah Soal Ujian Nasional 43 Tabel 6. Penyebaran Naskah soal UN berdasarkan Ranah Kognitif

(11)

Daftar Gambar

Halaman

(12)

Daftar Bagan

Halaman

Bagan 1. Penulisan Bank Soal Puspendik 24

(13)

Daftar Grafik

Halaman

Grafik 1. Pemetaan jumlah Materi Pelajaran dan SKL 42 Grafik 2. Perbandingan penyebaran soal UN berdasarkan SKL 4 Tahun Ajaran 44 Grafik 3. Pemetaan Soal UN berdasarkan SKL dalam 4 Tahun Ajaran 45 Grafik 4. Pemetaan Soal UN berdasarkan Jenjang kelas dalam SKL 46 Grafik 5. Pemetaan Jumlah naskah soal UN 4 Tahun Ajaran pada C1 48 Grafik 6. Pemetaan Jumlah naskah soal UN 4 Tahun Ajaran pada C2 49 Grafik 7. Pemetaan Jumlah naskah soal UN 4 Tahun Ajaran pada C3 50 Grafik 8. Pemetaan Jumlah naskah soal UN 4 Tahun Ajaran pada C4 51 Grafik 9. Pemetaan Jumlah naskah soal UN 4 Tahun Ajaran pada C5 52 Grafik 10. Persentase rata-rata Pemetaan naskah soal UN 4 Tahun Ajaran 53

(14)

Daftar Lampiran

Lampiran 4. Kemampuan Guru menjawab soal UN mulai 68 Tahun Ajaran 2008 – 2009 s/d 2010 – 2011 Lampiran 12. Dokumen SKL Tahun Ajaran 2010 – 2011 104 Lampiran 13. Kesesuaian SKL dengan Naskah Soal Ujian Nasional 105 Lampiran 14. Penyebaran naskah soal UN per Tahun Ajaran 106 Lampiran 15. Penyebaran naskah soal UN per kelas 107

Tahun Ajaran 2007 – 2008 s/d 2010 – 2011

Lampiran 16. Surat Izin Penelitian 108

(15)

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan salah satu negara yang sangat mengedepankan Pendidikan sebagai bagian penting sektor pembangunan bangsa. Pendidikan menjadi sangat penting dalam pembentukan pribadi manusia, sebab manusia yang memiliki kecerdasan intelektual setinggi apapun tidak akan bermanfaat secara positif bila tidak memiliki kecerdasan afektif secara emosional, sosial, maupun spiritual. Sejak negara ini memproklamasikan kemerdekaannya hingga era orde baru ditutup dengan kelahiran era reformasi, segala sesuatu hal yang berkenaan dengan pendidikan, menjadi urusan pemerintah secara sentralistis. Namun sejak era reformasi inilah, kesadaran berbagai kalangan diluar pemerintah akan dunia pendidikan semakin meluas. Tingkat kesesuaian kurikulum terkait dengan evaluasi proses pendidikan dan tujuan awal pendidikan yang dirancang oleh pemerintah menuai kritik dari berbagai kalangan. Hal ini terlihat melalui keluarnya kebijakan pemerintah dengan memberlakukan Ujian Nasional (UN) sebagai instrumen kualitas pendidikan secara Nasional.

(16)

secara nasional mengalami penolakan yang berkelanjutan. Dalam Implementasinya telah terjadi kecurangan dalam saat pelaksanaan UN. Beredarnya kunci jawaban sebelum ujian, yang artinya banyak soal UN yang beredar sebelum ujian. Ada pula siswa pintar yang dipaksa memberikan contekan kepada teman-teman sekelasnya. Kecurangan ini yang menyebabkan masyarakat menilainya secara sepihak, selain itu, dapat menyebabkan rusaknya mental pelajar Indonesia. Dua tahun terakhir ini pemerintah menerapan lima paket soal, sebagai upaya untuk meminimalisir adanya kecurangan atau kebocoran soal.

Upaya pemerintah untuk terus memperbaiki kualitas UN pun terus dilakukan. Mulai dari (1) berlakunya UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; (2) perubahan kurikulum, (3) penerapan paradigma baru pembelajaran yang sejalan dengan tuntutan KTSP, (4) berlakunya UU No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Adanya sistem pendidikan nasional yang menerapkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menuntut siswa untuk memiliki kompetensi khusus pada mata pelajaran secara keseluruhan.

(17)

mendorong guru untuk lebih kreatif sebagai fasilitator dalam penyelenggaraan program pendidikan di kelas. Seorang guru harus mampu menyediakan dan merancang pembelajaran yang memenuhi kebutuhan khusus siswa sehingga pembelajaran yang optimal dapat terjadi (sarwar & Hussain, 2010). Buat siswa KTSP mampu menstimulasi perkembangan potensi siswa sesuai kebutuhan dan kepentingannya pada lingkungan. Dengan memotivasi siswa bahwa belajar merupakan kebutuhan, memberikan suasana belajar akan lebih aktif dan dirasa menyenangkan. Misalnya saja penggunaan audiovisual dan pemanfaatan ruang Laboratorium ((Din et al, 2010).

Melihat kebelakang sejarah UN dimulai pada tahun 2003, namun masih uji coba. Sementara itu pelajaran Biologi masuk dalam UN pada TA 2007/2008 dengan standarisasi nilai yang terus meningkat. Mulai dari rata-rata nilai minimal 5,25 hingga 5,5 pada TA 2009/2010. Sedangkan untuk TA 2010/2011 terjadi perubahan berdasarkan nilai akhir yang diperoleh dari rata-rata nilai rapor, nilai ujian sekolah, dan nilai UN. Dengan standar nilai minimal kelulusan 5,5. Ada pun r umus perhitungan N ilai Gabungan (NG) adalah 0,6X + 0,4Y, atau 60 persen nilai UN dan 40 persen nilai rapor sekolah (semester 1 s/d semester 5).

Tabel 1. Data statistik Kelulusan UN 2009/2010 SMA Negeri dan Swasta di Kota Medan

Program IPA

Jumlah Peserta : 12.654

Lulus : 12 496 (98,75%)

Tidak Lulus : 158 (1,24%)

Rata-rata nilai UN : 8,38

(18)

Tabel 2. Data statistik Kelulusan UN 2010/2011 SMA Negeri dan Swasta di Kota Medan

Program IPA

Jumlah Peserta : 12.734

Lulus : 12 714 (99,84%)

Tidak Lulus : 20 (0,16%)

Rata-rata nilai UN : 8,46

Sumber : kantor diknas Kota Medan

Walau pun secara kuantitatif data tersebut menggembirakan, namun secara psikologis siswa mengalami sebuah rasa ketidakpercayaan yang masih perlu diketahui. Berdasarkan wawancara kepada 70 orang siswa, 68 siswa menyatakan bahwa mereka belum percaya diri dalam kemampuan menyelesaikan soal, terkait dengan kurangnya latihan yang diberikan berkenaan dengan soal. Soal-soal latihan yang diberikan oleh guru dirasa belum sesuai dengan standar soal UN, sehingga soal latihan itu tidak dapat dikatakan sebagai prediksi soal UN. Adapun nilai Try Out yang diperoleh dari salah satu bimbingan belajar terlihat nilai siswa masih belum siap terhadap soal UN (Lampiran 1). Hal ini dikarenakan kurangnya kerjasama antara guru-siswa. Tingkat pertisipasi siswa dikelas dan kedisiplinan dalam menyelesaikan pekerjaan rumah tidak memuaskan (Din

et al, 2010). Padahal cukup banyak materi Biologi yang dianggap sulit oleh siswa yakni

(19)

Sehingga proses belajar berorientasi pada ketercapaian kompetensi yang harus dikuasai siswa (Rahmat, 2010). Namun diperlukan pula guru yang memang telah siap dengan soal UN. peneliti melihat hasil tes pada guru bidang studi , memiliki kemampuan yang cukup baik dalam menjawab soal UN (Lampiran 4).

UN sebagai tolok ukur dalam evaluasi belajar secara nasional menjadi ba gian yang sangat penting sebagai sumber informasi. Butir Soal pada UN tentunya harus disajikan dalam bentuk yang baik dan benar. Ketepatan dalam konsep, penggunaan bahasa yang tepat sehingga siswa tidak salah tafsir, dan kejelasan gambar. Soal UN yang terdiri dari 40 soal. Materi Biologi pada kelas 10 terdiri dari10 bab dan 4 uraian dalam Standar Kompetensi Lulusan (SKL). Kelas 11 terdiri dari 11 bab dan 2 uraian dalam SKL. Terakhir, kelas 12 terdiri dari 8 bab dan 5 uraian dalam SKL.

Ditinjau dari pembuatan soal, Pelaksanaan UN Mata Pelajaran Biologi, dilaksanakan pada hari keempat, jam kedua (11.00-13.00). Paket soal berjumlah 5 (lima) paket. Pada identitas paket soal tertera, lamanya waktu ujian yakni 120 menit untuk mengerjakan soal sebanyak 50 butir. Setiap siswa memiliki waktu berfikir selama 1,2 detik/soal, sehingga menghabiskan waktu sekitar 10 menit untuk masa transisi berfikir. Kemudian, setiap siswa dituntut bisa mengerjakan soal selama 3 menit/butir soal.

(20)

I.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang dapat diidentifikasi permasalahan pembelajaran yang ditemukan yaitu :

1. Tingginya standar nasional yang ditetapkan, belum dapat diimbangi oleh kompetensi guru dalam mengembangkan instrumen evaluasi, terutama dalam menyusun butir soal.

2. Adanya miss management sehingga terjadi kebocoran soal dan kunci jawaban dalam pelaksanaan UN.

3. Rendahnya nilai siswa saat try out UN, sebab tidak terbiasa menerima soal yang memenuhi standar UN dari guru

4. Kesesuaian penyebaran SKL dengan soal UN dalam ranah Kognitif Taksonomi Bloom

5. Adanya konsep materi biologi yang essensial pada setiap jenjang kelas

6. Rendahnya pemahaman siswa terhadap 9 materi Biologi pada buku ajar yang digunakan (berdasarkan penelitian (Rahmat et al, 2008).)

I.3. Pembatasan Masalah

(21)

I.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, rumusan masalah yang merupakan masalah pokok dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah soal UN mata pelajaran Biologi memiliki 6 ranah Kognitif Taksonomi Bloom (yang telah direvisi) mulai TA. 2007 – 2008 s/d 2010 – 2011 ?

2. Bagaimana penyebaran ranah Kognitif Taksonomi Bloom pada soal UN mata pelajaran Biologi mulai TA. 2007 – 2008 s/d 2010 – 2011 ?

3. Konsep materi Biologi essensial mana saja yang terdapat dalam UN mulai TA. 2007

– 2008 s/d 2010 – 2011 ?

4. Bagaimana penyebaran soal UN mata pelajaran Biologi dalam ranah kognitif Taksonomi Bloom pada setiap SKL mulai TA. 2007 – 2008 s/d 2010 – 2011 ?

I.5. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang dikemukakan di atas, tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui pemetaan soal UN pada mata pelajaran Biologi memiliki 6 ranah Kognitif Taksonomi Bloom TA. 2007 – 2008 s/d 2010 – 2011

2. Untuk mengetahui penyebaran ranah Kognitif Taksonomi Bloom pada soal UN mata pelajaran Biologi mulai TA. 2007 – 2008 s/d 2010 – 2011

(22)

4. Untuk mengetahui penyebaran soal UN mata pelajaran Biologi dalam ranah kognitif Taksonomi Bloom pada setiap SKL mulai TA. 2007 – 2008 s/d 2010 – 2011

I.6. Manfaat Penelitian Secara Teoritis

1. Untuk memperkaya khasanah ilmu pengetahuan guna meningkatkan kualitas soal UN mata pelajaran Biologi

2. Sebagai masukan yang berhubungan dengan upaya perbaikan soal dalam meningkatkan mutu pendidikan secara nasional

3. Sebagai referensi tambahan bagi peneliti selanjutnya dan stakeholder dalam UN

Secara Praktis

1. Sebagai masukan untuk meningkatkan kompetensi Soal dalam proses Evaluasi 2. Tolok ukur dalam upaya memotivasi guru dan siswa dalam mempersiapkan diri

terhadap UN mata pelajaran Biologi

(23)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan tersebut, juga mengacu kepada rumusan masalah, maka diperoleh kesimpulan dari penelitian ini antara lain:

1. Secara keseluruhan pada 4 Tahun Ajaran soal UN pada mata pelajaran Biologi tidak memiliki 6 ranah Kognitif Taksonomi Bloom, terutama pada ranah C6 (menciptakan)

2. Penyebaran ranah kognitif pada taksonomi Bloom , di 4 Tahun Ajaran tidaklah merata, dimana diperoleh urutan persentase C2 sebanyak 45,91 %, diikuti C3 sebanyak 19,49%, C1 dan C4 sebanyak 18,23, C5 sebanyak 1,88%; dan urutan dengan persentase terkecil adalah C6 = 0%. Dari penyebaran tersebut terlihat bahwa ranah pada C2 (memahami) lebih dominan dibandingkan ranah lain dalam soal UN 3. konsep materi Biologi yang Essensial terdapat pada 2 materi yaitu pada kelas 11,

dengan konten SKL ”Menjelaskan struktur dan fungsi sistem organ pada organisme hewan dan manusia serta kelainan/penyakit yang mungkin terjadi” dan kelas 12, dengan konten SKL ”menjelaskan konsep dasar hereditas, reproduksi sel dan mutasi serta implikasinya pada salingtemas”

(24)

5.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan tersebut, dan dalam rangka turut mengembangkan pemikiran untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menjawab soal UN, maka disampaikan beberapa saran berikut:

1. UN, adalah pengendali mutu pendidikan yang sangat baik untuk dilakukan sebagai alat evaluasi, karenanya dalam penyusunannya diharapkan seluruh materi pada mata pelajaran Biologi dimasukkan secara merata

2. Untuk mengetahui kemampuan siswa di 6 ranah kognitif pada Taksonomi Bloom pun penyebarannya haruslah merata, dan tidak hanya terpusat pada salah sa tu ranah kognitif saja.

3. Bagi peneliti berikutnya untuk menganalisis kualitas soal UN, mulai dari bahasa soal, ilustrasi yang diberikan hingga penyusunan pilihan berganda yang ditampilkan

5.3. Implikasi Penelitian

(25)

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, A. 1991. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Ahmadi, A., & Supriyono, W. 2004. Psikologi Belajar (edisi revisi). Jakarta: Rineka Cipta.

Akmal, R. (2008), Analisis Kualitas Naskah Ujian Akhir Semester Mata Kuliah Bahasa

Inggris II Politeknik Negeri Lampung Tahun 2006, Jurnal Ilmiah Esai, Vol. 2,

No. 1

Anderson, W. L., Mitchell, S. M., and Osgood, M. P. (2008). Gauging the Gaps in

Student Problem-Solving Skills: Assessment of Individual and Group Use of Problem-Solving Strategies Using Online Discussions. CBE—Life Sciences Education Vol. 7, 254–262

Arikunto. S, 1986, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Bina Aksara. Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Aryadoust, V. (2011). Cognitive Diagnostic Assessment as an Alternative Measurement

Model. SHIKEN: JALT Testing & Evaluation SIG. Vol. 15 #1. pp. 2-6

Azwar, S. 2001. Tes Prestasi. Fungsi Pengembangan Pengukuran Prestasi Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset

Badudu & Mohammad, Z.S. 2001. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

Bafadal, I. (2003), Peningkatan Profesionalisme Guru Sekolah Dasar, Dalam Kerangka

Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah, Jakarta: PT Bumi Aksara.

Bungin, B. 2005. Metodelogi penelitian kualitatif. Jakarta: Kencana Efendi, S. 1989. Metode Penelitian Survei. Jakarta: LP3ES.

Frey, B. B,. and Schmitt, V. L. (2007). Coming to Terms With Classroom Assessment. Journal of Advanced Academics. Vol 8 (3), pp. 402–423

(26)

Magno, C. (2010). A Brief History of Educational Assessment in the Philippines. Educational Measurement and Evaluation Review, Vol. 1, 140-149

Mahmu, A.S. 2002. Psikologi Kepribadian. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Nawawi, H. 1981. Pengaruh Hubungan Manusiawi Murid Terhadap Prestasi Belajar di

SD. analisis pendidikan vol 1.

Nurkholis. 2003. Manajemen Berbasis Sekolah. Teori. Model dan Aplikasi. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2005 Tentang Ujian Nasional Tahun Pelajaran 2005/2006.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan

Preszler, R.W., Dawe, A., Shuster, C. B., and Shuster, M. (2007). Assessment of the

Effects of Student Response Systems on Student Learning and Attitudes over a Broad Range of Biology Courses. CBE—Life Sciences Education Vol. 6, 29–41 Purwanti. T. 2008. KTSP. Prospek dan Problematika dalam Tataran Aplikasinya.

Paradigma. Tahun XIII. Nomor 25. Januari-Juni 2008. Hal: 196-2003.

Purwanto. 1991, Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, Remaja Rosdakarya, Bandung.

Qomari, R. Model-Model Evaluasi Pendidikan. Jurnal Pemikiran Alternatif Pendidikan, Insania, Vol.13. No. 2. Mei- Agustus 2008 (173 - 188)

Redjeki, R.A.S & Riandi. (2008). Kajian Pembelajaran Biologi di Sekolah Menengah

Atas: Kesulitan siswa dalam pembelajaran, Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran,

Vol. 6, No. 2: 236-247.

Sakri, A. Pidato Promovendus pada Penganugerahan Gelar Doktor Honores Causa, Tata

Bahasa Untuk menulis Buku Ajar Perguruan Tinggi. UNJ. 22 September 2006.

Silverius, S. 1991, Evaluasi Hasil Belajar dan Umpan Balik, Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta.

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Memengaruhinya. Jakarta: Rineka C ipta. Sudjana, N. 1992, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Remaja Rosdakarya,

(27)

Sukmadinata, N.S. 2005. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Suryabrata, S. 1994. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT Raja Grafindo. Syah, M. 2003. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Tanner, K. and Allen, D. (2004). Approaches to Biology Teaching and Learning: From

Assays to Assessments—On Collecting Evidence in Science Teaching. Cell

Biology Education Vol. 3, 69–74

Widodo, S. 2008. evaluasi dalam pembelajaran terpadu di sekolah dasar. Jurnal Teknologi Pendidikan, Vol.10 No. 1, April 2010 (8‐15)

Wingkel W.S. 1984, Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar, Jakarta: Gramedia. Worthington, and Roger, L. (2008). Measurement and Assessment in Campus Climate

Research : a Scientific Imperative. Journal of Diversity in Higher Education, Vol

Gambar

Tabel 1. Data Kelulusan UN 2009/2010 SMA Negeri   dan Swasta di Kota Medan
Gambar 1. Piramid Taksonomi Bloom Revisi
Grafik  1. Pemetaan jumlah Materi Pelajaran dan SKL
Tabel 1. Data statistik Kelulusan UN 2009/2010 SMA Negeri dan Swasta di Kota Medan
+2

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk : (1) menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi produksi ubikayu di Kabupaten Lampung Tengah, (2) menganalisis tingkat efisiensi

Proses Pemilihan dan Penetapan Persiapan, Pelaksanaan dan Pengendalian Kontrak Persiapan, Pelaksanaan dan Pengendalian Kontrak Menerima Hasil Pekerjaan Menerima Hasil Pekerjaan

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan menulis karangan melalui penerapan strategi komposisi, terkendali dan terarah pada siswa kelas IV SD Negeri Talak Broto

Berdasarkan Penetapan Pejabat Pengadaan Barang/Jasa Pekerjaan Pengadaan Belanja Pakai Habis Non ATK nomor : 027/73.10 – Umum tanggal 25 Mei 2012 perihal Penetapan Penyedia

bagaimana gending sungsang dalam sebuah pertunjukan wayang golek purwa. Analisis ini penulis tuangkan dalam skripsi yang berjudul “Analisis

Aset ekstrakomptabel yang ditarik dari Kantor LH dapat dilihat dalam Berita Acara Pengambilan Barang Milik Daerah yang terlampir, yaitu 1 unit jam elektronik (Rp.105.000) dan 1

Nama dan jenis situs budaya yang berupa bangunan kuno dan tempat pemujaan di Limbangan, yakni: Situs batu larangan (Batu Kanjut); Situs makam sunan rumenggong; Situs

Meskipun dari segi judul kedua karya di atas ada persamaan, namun arah kajiannya berbeda, karena dalam hal ini penulis tidak membahas tentang bagaimana peran perempuan