• Tidak ada hasil yang ditemukan

View of PEMBELAJARAN DENGAN STRATEGI CURAH GAGASAN SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKN BAGI SISWA KELAS IV DI SDN KAJJAN 1 KABUPATEN BANGKALAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "View of PEMBELAJARAN DENGAN STRATEGI CURAH GAGASAN SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKN BAGI SISWA KELAS IV DI SDN KAJJAN 1 KABUPATEN BANGKALAN"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKN BAGI SISWA KELAS IV DI SDN KAJJAN 1 KABUPATEN BANGKALAN

Tukiran

SDN Kajjan 1 Bangkalan

Abstrak: Rumusan masalah yang diteliti dalam penelitian ini adalah a) Apakah ada peningkatan penguasaan materi Pendidikan Kewarganegaraan materi pokok lembaga pemerintahan pusat (MPR, DPR, Presiden, MA, MK dan BPK) dengan KD mengenal lembaga-lembaga negara dalam susunan pemerintah tingkat pusat (MPR, DPR, Presiden, MA, MK dan BPK) melalui pembelajaran dengan strategi curah gagasan ? b) Sejauh mana pembelajaran dapat mengaktifkan siswa dalam KBM dengan strategi curah gagasan ? Penelitian ini dilakukan SD Negeri Kajjan 1 Kabupaten Bangkalan. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas IV dengan jumlah siswa sebanyak 28 siswa, pada semester genap tahun pelajaran 2013-2014, melalui tiga siklus. Hasil penelitian menunjukkan a) hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri Kajjan 1 Kabupaten Bangkalan pada materi pokok lembaga pemerintahan pusat (MPR, DPR, Presiden, MA, MK dan BPK) dengan kompetensi dasar (KD) mengenal lembaga-lembaga negara dalam susunan pemerintah tingkat pusat (MPR, DPR, Presiden, MA, MK dan BPK) dapat mengalami peningkatan yang cukup signifikan setelah diterapkan kegiatan pembelajaran melalui dengan Strategi curah gagasan. b) Aktifitas siswa selama mengikuti kegiatan pembelajaran dapat meningkatkan sehingga kegiatan pembelajaran menjadi lebih berpusat pada siswa

Kata kunci: Pembelajaran, Strategi dan curah gagasan

Abstract: The formulation of the issues examined in this study were a) Is there an increase in mastery of Civic Education subject matter agencies of the central government (MPR, DPR, President, Supreme Court, Constitutional Court and CPC) with KD recognize state institutions in the arrangement of the central government (MPR, Parliament, President, Supreme Court, Constitutional Court and CPC) through learning to brainstorm strategies? b) The extent to which learning can enable students in teaching the strategy brainstorming? This research was conducted Elementary School Kajjan 1 Bangkalan. The subject of this study is the fourth grade students by the number of students by 28 students in the second semester of academic year 2013-2014, through three cycles. The results showed a) learning outcomes Fourth Grade Students of SD Negeri Kajjan 1 Bangkalan in the subject matter agencies of the central government (MPR, DPR, President, Supreme Court, Constitutional Court and CPC) to the basic competence (KD) recognize the state institutions in the governance structures level center (MPR, DPR, President, Supreme Court, Constitutional Court and CPC) may experience a significant increase after application of learning activities through the strategy brainstorming. b) Activity of students during the learning activities that can improve learning activities become more student-centered

(2)

Pendahuluan

Salah satu penyebab menurunnya minat

siswa dalam mempelajari suatu materi

pelajaran adalah karena ke-giatan

pembelajaran yang selalu dido-minasi oleh

guru. Siswa kurang diberi-kan kesempatan

ide-ide atau gagasan dalam bahasa mereka.

Para siswa ha-nya dianggap sebagai

penghapal materi pelajaran yang diberikan

oleh guru.

Tugas guru dalam pelaksanaan kegiatan

pembelajaran bukan hanya menyampaikan

konsep-konsep materi agar bisa dihapal oleh

siswa, tetapi juga perlu memberikan

pengalaman kepada siswa untuk berlatih

menyele-saikan berbagai masalah yang

dijumpai di sekitarnya. Pada pembelajaran

pen-didikan kewarga-negaraan kelas IV di

SD Negeri Kajjan 1 Kabupaten Bangkalan

yang membahas materi pokok lembaga

pemerintahan pusat (MPR, DPR, Presiden,

MA, MK dan BPK) banyak dijumpai

kesulitan, permasalahan itu berasal dari

asumsi:

1. Kegiatan pembelajaran yang miskin

variasi dan strategi

2. Upaya untuk meningkatkan

kemampuan siswa dalam

me-mecahkan masalah yang berkaitan

dengan materi pada materi pokok

lembaga peme-rintahan pusat (MPR,

DPR, Presiden, MA, MK dan BPK)

masih belum mendapat perha-tian

guru

3. Penyelesaian kendala KBM dalam

masalah pemerintahan tidak cukup

hanya menghapal konsep-konsep

saja

Dari hasil pengamatan yang dilakukan

pada siswa kelas IV ketika diberikan

soal-soal yang berkaitan dengan lembaga

pemerintahan pusat dengan kompetensi

dasar (KD) mengenal lembaga-lembaga

negara dalam susunan pemerintah tingkat

pu-sat (MPR, DPR, Presiden, MA, MK dan

BPK). Hal itu menunjukkan masih kurang

optimalnya dalam penguasaan materi PKn

tentang lembaga pemerintahan pusat dengan

kompe-tensi dasar (KD) mengenal

lembaga-lembaga negara dalam susunan pemerintah

tingkat pusat (MPR, DPR, Presiden, MA,

MK dan BPK).

Berdasarkan kondisi tersebut maka

penelitian memberikan sebuah solusi agar

para guru memudahkan untuk meningkatkan

pembelajaran PKn yaitu melalui strategi

curah gagasan khusus-nya pada materi

pokok lembaga pemerintahan pusat (MPR,

DPR, Presi-den, MA, MK dan BPK)

(3)

siswa dalam KBM dan melatih berfikir

kritis, kreatf dan inovatif.

Dari uraian di atas, saya sebagai guru

yang memberikan materi pada pelajaran

pendidikan kewarganegaraan terdorong

untuk melakukan Penelitian Tindakan Kelas

(PTK) di sekolah dasar tempat penulis

mengajar sendiri yaitu SD Negeri Kajjan 1

Kabupaten Bangkalan dengan judul:

Pembelajaran dengan Strategi Curah

Gagasan Sebagai Upaya Meningkatkan

Hasil belajar PKn Bagi Siswa Kelas IV di

SDN Kajjan 1 Kabupaten Bangkalan.

Permasalahan yang dihadapi oleh siswa

kelas IV SD Negeri Kajjan 1 Kabupaten

Bangkalan adalah rendah-nya penguasaan

pemahaman siswa terhadap materi tentang

lembaga pe-merintahan pusat (MPR, DPR,

Presiden, MA, MK dan BPK), KD mengenal

lembaga-lembaga negara dalam susunan

pemerintah tingkat pusat (MPR, DPR,

Presiden, MA, MK dan BPK). Berdasarkan

masalah tersebut maka rumusan masalah

yang dikaji adalah : a) Apakah ada

pening-katan penguasaan materi Pendidikan

Kewarganegaraan materi pokok lembaga

pemerintahan pusat (MPR, DPR, Presiden,

MA, MK dan BPK) dengan KD mengenal

lembaga-lembaga negara dalam susunan

pemerintah tingkat pusat (MPR, DPR,

Presiden, MA, MK dan BPK) melalui

pembelajaran dengan strategi curah

gagasan? b) Sejauh mana pembelajaran

dapat mengaktifkan siswa dalam KBM

dengan strategi curah gagasan?

Tujuan penelitian ini adalah :a)

Meningkatkan penguasaan materi tentang

lembaga pemerintahan pusat (MPR, DPR,

Presiden, MA, MK dan BPK) dengan KD

mengenal lembaga-lembaga negara dalam

susunan pemerintah tingkat pusat (MPR,

DPR, Presiden, MA, MK dan BPK) melalui

kegiatan pembelajaran dengan strategi curah

gagasan pada siswa kelas IV SD Negeri

Kajjan 1 Kabupaten Bangkalan dengan

diindikasi meningkatkan ulangan harian

siswa.

1. Meningkatkan keaktifan siswa dalam

KBM.

Manfaat penelitian ini bagi siswa;

meningkatkan penguasaan materi pokok

lembaga pemerintahan pusat (MPR, DPR,

Presiden, MA, MK dan BPK) dengan KD

mengenal lembaga-lembaga negara dalam

susunan pemerintah tingkat pusat (MPR,

DPR, Presiden, MA, MK dan BPK),

me-ningkatkan keaktifan siswa dalam KBM

melalui pembelajaran dengan strategi curah

gagasan, melatih berfikir kritis, kreatif,

(4)

kemampuan menye-lesaikan

masalah-masalah Pemerin-tahan. Bagi guru;

meningkatkan kinerja guru melalui

perbaikan kualitas pembelajaran,

Ruang lingkup penelitian ini adalah

pelajaran PKn pada siswa kelas IV Materi

pembelajaran materi pokok lembaga

pemerintahan pusat (MPR, DPR, Presiden,

MA, MK dan BPK) dengan KD mengenal

lembaga-lembaga negara dalam susunan

pemerintah tingkat pusat (MPR, DPR,

Presiden, MA, MK dan BPK), semester II

SD Negeri Kajjan 1 Kabupaten Bangkalan

tahun pelajaran 2013/2014.

Dalam kegiatan pembelajaran para siswa

perlu dilatih untuk memecahkan berbagai

masalah yang ada di sekitarnya. Tujuannya

adalah untuk memperoleh kemampuan dan

keca-kapan kognitif serta untuk

memecah-kan masalah secara rasional, lugas dan

tuntas. Muhibin Syah (1999 : 127),

menyatakan : “Belajar pemecahan masalah

pada dasarnya adalah belajar dengan

menggunakan metode-metode ilmiah atau

berpikir secara sistematis, logis, teratur dan

teliti”.

Dalam kegiatan pembelajaran para siswa

hendaknya diberi kesempatan untuk

menggali ide-idenya menurut

kemampuannya. Manusia dilahirkan sebagai

pencari, pemroses dan pencipta

pengetahuan. Kegiatan pembelajaran yang

memberikan latihan kepada siswa untuk

menyelesaikan masalah yang berkaitan

dengan pemerintahan desa dan

pemerintahmenjadikan para siswa

mempunyai kemampuan untuk memprediksi

perkembangan peman-faatan sumber daya

pada masa yang akan datang serta tanggap

terhadap masalah sosial yang ada.

Curah gagasan adalah teknik

menyelesaikan masalah yang men-cakup

pencatatan gagasan-gagasan yang terjadi

secara spontan dengan cara tidak

menghakimi. Kegiatan curah gagasan sangat

efektif dilakukan dalam kelompok karena

efek komulatif dari masing-masing pikiran

oleh kreativitas yang lain. Penting sekali

untuk menerima semua gagasan dengan baik

terlepas seberapa jauh hubungannya. Guru

hendaknya membiarkan gagasan murid

mengalir. Setiap gagasan hendaknya dicatat

setelah itu dihu-bungkan dengan

permasalahan yang ada.

Untuk menerapkan strategi ini ada

beberapa langkah yang dapat diguna-kan

(5)

Tabel 1 Langkah-langkah Pembela-jaran dengan Strategi curah gagasan

Kegiatan Tingkah Laku Guru

Menyampaika si siswa dalam kelompok-kelompok belajar

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dan memotivasi siswa belajar

Guru memberikan

permasalahan dalam bentuk kartu-kartu permasalahan

Guru menjelaskan pada siswa bagaimana caranya membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan transisi secara efisien

Guru membimbing kelompok-kelompok untuk melakukan kegiatan curah gagasan dan mengarahkan agar setiap gagasan supaya dicatat lalu diberikan komentar bebas setiap anggota kelompok

Guru mengevaluasi hasil belajar tentang

Panduan Pengajaran PKn, Departemen

Pendidikan dan Kebu-dayaan Tahun 2006,

halaman 3-5, menjelaskan bahwa :

Pendidikan Kewarganegaraan adalah

wahana untuk mengembangkan dan

melesta-rikan nilai luhur dan moral yang berakar

pada budaya bangsa Indonesia, yang

diharapkan dapat diwujudkan dalam bentuk

perilaku dalam kehidupan sehari-hari siswa,

baik sebagai individu maupun sebagai

anggota masyarakat, warga negara dan

makhluk ciptaan tuhan Yang Maha

Esa.Perilaku-perilaku yang dimaksud di atas

adalah seperti yang tercantum di dalam

penjelasan Undang-Undang No. 2 Tahun

1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional

pasal 39 ayat (2), yaitu perilaku yang

memancarkan iman dan taqwa tehadap

Tuhan Yang Maha Esa dalam masyarakat

yang terdiri dari berbagai golongan agama,

perilaku yang bersifat kemanusiaan yang

adil dan beradab, perilaku yang mendukung

persatuan bangsa dalam masyarakat yang

beraneka ragam kebudayaan dan beraneka

ragam kepentingan, perilaku yang

mendu-kung kerakyatan yang mengutamakan

kepentigan bersama di atas kepen-tingan

pribadi atau golongan sehingga perbedaan

pemikiran, pendapat atau-pun kepentingan

diatasi melalui musyawarah dan mufakat,

serta peri-laku yang mendukung upaya

untuk mewujudkan keadilan sosial bagi

seluruh rakyat Indonesia.

Disamping itu, PKn dimaksudkan juga

untuk membekali siswa dengan budi pekerti,

pengetahuan dan kemampuan dasar

berkenaan dengan hubungan antara warga

negara dan negara serta menumbuhkan

kecintaan kepada tanah air, kesadaran

(6)

akan kesaktian Pancasila sebagai idiologi

negara, kerelaan berkorban untuk negara,

serta memberikan kemampuan awal bela

negara, sesuai dengan Undang-undang

Nomor 20 Tahun 1982, tentang Pertahanan

dan Keama-nan, serta Surat Edaran

Menhankam Nomor SE/007/M/III/88.

Penguasaan materi adalah kemam-puan

menguasai materi PKn pada kompetensi

dasar (KD) mengenal lembaga-lembaga

negara dalam susunan pemerintah tingkat

pusat (MPR, DPR, Presiden, MA, MK dan

BPK) yang ditunjukkan dari hasil ulangan

harian siswa. Dengan demi-kian penguasaan

materi disini berarti prestasi hasil belajar

siswa setelah mengikuti kegiatan belajar

mengajar yang dibimbing oleh guru.

Pengertian belajar dapat disimpul-kan

sebagai hasil yang dicapai subyek didik

dalam proses belajar di sekolah yang bisa

berupa penguasaan pengeta-huan,

kecakapan/skill, dan sikap yang umumnya

dinyatakan dalam bentuk angka.

Metode Penelitian

Penelitian yang dilaksanakan ini

termasuk jenis Penelitian Tindakan Kelas/

Class Action Research (PTK), yaitu

penelitian yang dilaksanakan oleh para guru

untuk mengatasi masalah-masalah yang

dihadapi di dalam kelas. Obyek tindakan

yang dilakukan dalam Penelitian Tindakan

Kelas (PTK) ini adalah tindakan yang

dilakukan pada pelaksanaan KBM mata

pelajaran Pendidikan Kewargane-garaan

materi lembaga pemerintahan pusat (MPR,

DPR, Presiden, MA, MK dan BPK) dengan

kompetensi dasar (KD) mengenal

lembaga-lembaga negara dalam susunan pemerintah

tingkat pusat (MPR, DPR, Presiden, MA,

MK dan BPK) melalui pembelajaran

berdasarkan pemecahan masalah dengan

strategi curah gaga-san.

Penelitian ini dilakukan SD Negeri

Kajjan 1 Kabupaten Bangkalan. Subyek

penelitian ini adalah siswa kelas IV dengan

jumlah siswa seba-nyak 28 siswa. Tingkat

kemam-puan dan daya serap siswa sangat

bervariasi. Peneliti adalah guru pengajar di

SD Negeri Kajjan 1 Kabupaten Bangkalan.

Untuk menyesuaikan dengan kegiatan

pembelajaran yang sedang berlangsung,

sesuai dengan program semester genap

tahun pelajaran 2013-2014. Pokok bahasan,

acuan dan waktu pelaksanaan penelitian

(7)

Tabel 2 Waktu Pelaksanaan Penelitian

Kegiata

n Materi Waktu

Siklus 1

Siklus 2

Siklus 3

Lembaga Pemerintahan Pusat

Lembaga Pemerintahan Pusat

Lembaga Pemerintahan Pusat

Pebruari minggu 1

Pebruari minggu 2,3,4 Maret minggu 1 Sumber: diolah peneliti

Penelitian Tindakan Kelas ini

menggunakan teknik-teknik pengum-pulan

data sebagai berikut :

1. Teknik observasi

Teknik observasi dilakukan untuk

memperoleh data dari siswa yang sedang

melakukan tindakan pembe-lajaran lembaga

pemerintahan pusat (MPR, DPR, Presiden,

MA, MK dan BPK) dengan kompetensi

dasar (KD) mengenal lembaga-lembaga

negara dalam susunan pemerintah tingkat

pusat (MPR, DPR, Presiden, MA, MK dan

BPK) melalui pembelajaran dengan strategi

curah gagasan.

2. Pelaksanaan tes

Pelaksanaan tes dilakukan untuk

mengetahui daya serap siswa se-telah

mengikuti serangkaian kegia-tan

pembelajaran.

Dalam Penelitian Tindakan Kelas

ini jenis instrumen yang digunakan

antara lain:

1. Lembar observasi siswa

2. Angket siswa

3. Lembar soal-soal tes tiap siklus

Sumber data penelitian ini adalah

pembelajaran pendidikan kewargane-garaan

pada kelas IV semester II tahun pelajaran

2013-2014, dengan materi pokok lembaga

pemerintahan pusat (MPR, DPR, Presiden,

MA, MK dan BPK) dengan kompetensi

dasar (KD) mengenal lembaga-lembaga

negara dalam susunan pemerintah tingkat

pusat (MPR, DPR, Presiden, MA, MK dan

BPK).

Berdasarkan pengamatan kondisi awal

kelas IV nilai rata-rata ulangan harian pada

materi pokok sebelumnya yaitu lembaga

pemerintahan pusat (MPR, DPR, Presiden,

MA, MK dan BPK) dengan nilai rata-rata

dengan menggunakan tes prestasi belajar.

Selanjutnya pada materi pokok lembaga

pemerintahan pusat (MPR, DPR, Presiden,

MA, MK dan BPK) dengan kompetensi

dasar (KD) mengenal lembaga-lembaga

negara dalam susunan pemerintah tingkat

pusat (MPR, DPR, Presiden, MA, MK dan

BPK) diterapkan kegiatan pembelajaran

dengan strategi curah gagasan. Kemudian

dilakukan pe-ngumpulan data dari kegiatan

pembe-lajaran tersebut.

(8)

1. Dari instrumen lembar obser-vasi

siswa akan diperoleh aktivitas siswa

dalam KBM.

2. Dari instrumen angket siswa akan

diperoleh data tentang respon siswa

terhadap kegiatan pembelajaran

dengan strategi curah gagasan.

3. Dari instrumen lembar soal akan

diperoleh data hasil belajar siswa.

Dari data-data yang diperoleh yaitu data

keaktifan siswa, data hasil belajar siswa

merupakan data utama dalam penelitian ini,

sedangkan data respon siswa, keterampilan

melaksanakan curah gagasan merupakan

data utama dalam penelitian, sedangkan data

respon siswa dan penampilan guru adalah

data pendukung. Data tersebut dianalisa

dengan teknik diskripsi dan persentase.

Analisis data yang digunakan ada-lah

data hasil ketuntasan belajar siswa sebagai

berikut :

Secara individual siswa telah tuntas

belajar jika mencapai skor 65 % atau

nilai 65 dengan perhitungan sebagai

berikut (Depdikbud, 1994) :

Skor Siswa = x

100 %

Suatu kelas dinyatakan tuntas belajar jika

terdapat > 85 % dari jumlah siswa telah

tuntas belajar. Perhitungan untuk

menyatakan ketuntasan belajar siswa secara

klasikal:

= x 100 %

Penelitian ini menggunakan metode

penelitian tindakan kelas (class action

research) dengan tiga siklus. Pelak-sanaan

tiap-tiap siklus melalui tahapan sebagai

berikut :

1. Planning

2. Acting

3. Observasi

4. Refleksi

Kegiatan tiap-tiap siklus dapat

digambarkan sebagai beri-kut :

Tabel 3 Kegiatan Masing-masing Tahapan

- Memilih materi pembelajaran - Menyusun perangkat

pembelajaran

- Menyiapkan lembar observasi, lembar angket, lembar tes

Action (pelaksa naan)

- Penyajian materi pelajaran di dalam kelas

- Pelaksanaan pembelajaran dengan strategi curah gagasan

Observa

- Mengamati aktifitas siswa saat penerapan pembelajaran dengan strategi “curah hujan”

- Mengamati hasil belajar siswa

Refleksi (evaluasi )

- Analisis hasil masing-masing siklus

(9)

Hasil dan Pembahasan

Lokasi penelitian ini di SD Negeri Kajjan

1 , di Kabupaten Bangkalan, sedangkan

demografi penduduk yang merupakan orang

tua/wali siswa-siswi SD Negeri Kajjan 1

Kabupaten Bang-kalan pada umumnya

bermata penca-harian petani, pedagang,

yang kondisi ekonominya masuk dalam

kategori menengah. Sedangkan penentuan

kelas IV di SD Negeri Kajjan 1 Kabupaten

Bangkalan menjadi subyek dalam penelitian

ini karena kelas IV adalah kelas yang paling

heterogen baik di-lihat dari segi kemampuan

masing-masing individu tiap siswa,

kemam-puan perekonomian orang tua siswa serta

kedisiplinan siswa di sekolah.

Hasil penelitian yang disajikan dalam

karya tulis ini meliputi : data utama yang

meliputi data hasil belajar siswa setelah

mengikuti kegiatan pembelajaran dengan

strategi curah gagasan, data aktivitas siswa

dalam kegiatan belajar mengajar. Data

pendu-kungnya meliputi data respon siswa

terhadap kegiatan pembelajaran dengan

strategi curah gagasan dan penampilan guru

dalam pembelajaran.

Data utama dan data pendukung tersebut

dianggap sudah mampu memberikan

gambaran yang jelas mengenai kegiatan

pembelajaran de-ngan strategi curah

gagasan.

Data utama dan data pendukung

penelitian ini meliputi : hasil belajar siswa

sebelum dan setelah mengikuti KBM,

frekwensi keaktifan siswa da-lam KBM

diamati dalam kegiatan pembelajaran

melalui pembelajaran dengan strategi curah

gagasan, keterampilan melaksanakan curah

gagasan.

Hasil belajar siswa pada materi pokok

lembaga pemerintahan pusat (MPR, DPR,

Presiden, MA, MK dan BPK) melalui

pembelajaran dengan strategi curah gagasan

Hasil belajar siswa diketahui dengan

mengadakan test, meliputi :

Post test dilaksanakan setiap akhir siklus

Ulangan harian dilaksanakan setelah siklus

ke-3 selesai

Ketuntasan belajar siswa dapat dilihat pada

analisis hasil evaluasi belajar sebagai berikut

:

UH awal :Ulangan harian materi

pembelajaran materi pokok lembaga

pemerintahan pusat (MPR, DPR, Presiden,

MA, MK dan BPK) sebelum menerapkan

strategi curah gagasan untuk refleksi awal

Nilai siklus 1-3 :Nilai dari post test setiap

(10)

UH akhir : Ulangan harian setelah siklus 3

selesai materi pelajaran pada materi pokok

lembaga pemerintahan pusat (MPR, DPR,

Presiden, MA, MK dan BPK) dengan

kegiatan pembela-jaran dengan strategi

curah gagasan.

Tabel 4, Perbandingan Nilai dan Persentasi

Ketuntasan Belajar Sebelum dan Sesudah

Pembelajaran Strategi curah gagasan Kelas

IV Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014

No. Nama L/P UH Awal UH Akhir

11. Abdurahman Wahid

Ktn: Ketuntasan UHAwal:UH sebelum pem-belajaran T: TuntasUH Akhir: UH set-elah pembelajaran

Tabel 5, Perbandingan Nilai dan

Prosentasi Ketuntasan BelajarSiklus I-III Pembelajaran dengan Strategi curah gagasan Kelas IV Semester 1I Tahun Pelajaran 2013/2014

11. Abdurahman Wahid

Ketuntasan (%) 57,

14

Ketrampilan melaksanakan curah ga-gasan

(11)

pembelajaran dengan strategi curah gagasan

diharapkan akan me-ningkatkan ketrampilan

dalam melak-sanakan curah gagasan antara

lain : kemampuan siswa untuk

menyam-paikan informasi, mendengar-kan de-ngan

aktif, merespon pendapat teman,

mengemukakan gagasan, memberikan

kepada teman untuk mengemukakan

gagasan.

Diskripsi frekwensi ketrampilan siswa

dalam melaksanakan curah gagasan dalam

penelitian ini disajikan dalam tabel berikut :

Tabel 6, Data Jumlah yang Menunjukkan Ketrampilan Dalam Melaksanakan curah gagasan Siswa Kelas IV

No. Ketrampilan Siswa

Frekwensi

Sedikit =Kurang dari 8 siswa

Sedang =Antara 9-18 siswa

Banyak=Antara 19-28 siswa

Data pendukung adalah data yang

dianggap dapat mendukung penelitian ini.

Yang digunakan sebagai data pendukung

adalah data respon siswa terhadap kegiatan

pembelajaran dengan strategi curah gagasan

dan penampilan guru dalam pembelajaran

tersebut.

Respon siswa terhadap KBM

Data respon siswa ini merupakan data

pendukung dan sebagai pe-lengkap. Data ini

diperoleh dengan memberikan angket

kepada siswa setelah siklus III berakhir.

Data respon siswa dalam KBM

dapat disajikan berikut ini :

Tabel 7, Data Respon Siswa dalam KBM

No Uraian Setuju (%)

Pelajaran PKn

bermanfaat

Pembelajaran curah

gagasan

menyenangkan

Pembelajaran

dengan curah

gagasan menantang

Anda berusaha

mempelajari PKn

lebih baik

Anda berusaha

memiliki buku PKn

Materi pelajaran

(12)

Keadaan awal sebelum pelaksanaan

pembelajaran dengan strategi curah gagasan

pembelajaran PKn di SD Negeri Kajjan 1

Kabupaten Bangkalan, kelas IV yang

membahas materi lem-baga pemerintahan

pusat (MPR, DPR, Presiden, MA, MK dan

BPK) dengan kompetensi dasar (KD)

mengenal lembaga-lembaga negara dalam

susu-nan pemerintah tingkat pusat (MPR,

DPR, Presiden, MA, MK dan BPK)

menggunakan metode pembelajaran

konvensional yaitu ceramah, penu-gasan dan

tanya jawab.

Siklus I

Penelitian Tindakan Kelas pada siklus I

ini dilakukan pada materi pokok lembaga

pemerintahan pusat. Perangkat pembelajaran

yang disiap-kan meliputi, Rencana

Pembelajaran, dan Soal Evaluasi. Dalam RP

diran-cang dengan kegiatan pendahuluan

yang meliputi menjelas-kan TPK,

memberikan motivasi dan apersepsi kepada

siswa. Kegiatan inti yang diren-canakan

antara lain : men-jelaskan materi lembaga

pemerintahan pusat (MPR, DPR, Presiden,

MA, MK dan BPK) secara umum,

membentuk kelompok, memberikan

penjelasan tentang bentuk kelompok dalam

pelaksanaan Curah Gagasan, melaksa-nakan

kegiatan curah gagasan, menga-dakan

presentasi : sebelum kegiatan pembelajaran

ditutup pada siklus I ini diadakan kuis

sebanyak 10 soal.

Kegiatan yang dilakukan guru pada saat

pembelajaran antara lain menyampaikan

informasi tentang Identifikasi pengertian

lembaga pe-merintahan pusat dan tes secara

umum, siswa membentuk kelompok,

kegiatan curah gagasan diarahkan untuk

melatih siswa memecahkan

masalah-masalah yang dihadapi pada bidang

pemerin-tahan dengan harapan untuk

mencapai tujuan pembelajaran yang telah

ditetapkan. Guru membimbing siswa

melakukan curah gagasan, memberkan

bantuan bila diperlukan, dan me-ngawasi

kegiatan siswa. Setelah diadakan kuis guru

memberikan penghargaan kepada kelompok

yang memperoleh skor atau nilai tertinggi.

Kemudian ditutup dengan membimbing

memberikan kesimpulan dan memberi tugas

rumah untuk minggu depan.

Memperhatikan hasil observasi terlihat

adanya kenaikan jumlah siswa yang tuntas

hasil belajarnya. Nilai rata-rata yang dicapai

pada UH awal sebesar 69,14, sama pada

siklus I. Ketuntasan klasikal pada UH awal

mencapai 57,14 %, sama pada siklus I. Dari

(13)

paling menonjol yang dilakukan sebagian

besar siswa adalah merespon gagasandan

kegiatan melakukan curah gagasan.

Keteram-pilan siswa dalam melaksanakan

curah gagasan pada siklus I yaitu :

kemampuan siswa untuk menyampai-kan

informasi sedikit, mendengarkan dengan

aktif banyak, merespon pendapat teman

sedang, mengambil giliran mengemukakan

gagasan banyak, memberikan kesempatan

kepada teman untuk mengemukakan

gagasan banyak.

Berdasarkan hasil pengamatan yang telah

dilakukan dapat dievaluasi/ refleksi dengan

ditemukan hambatan seperti :

1. Sebagian siswa ada yang terlalu

mendominasi dalam

mengemukakan gagasannya

sehingga kesempatan teman

untuk menyampaikan

gaga-sannya masih belum opti-mal.

2. Penjelasan guru pada materi

pelajaran dianggap cukup

menyita waktu sehingga perlu

dikurangi pada siklus berikutnya.

Siklus II

Pada siklus II materi yang dibahas adalah

lembaga pemerintahan pusat (MPR, DPR,

Presiden, MA, MK dan BPK) dan tes.

Perangkat yang disiapkan meliputi RP, dan

soal evaluasi dengan 10 soal pilihan ganda.

Berdasarkan refleksi pada siklus I maka

pada tindakan II waktu untuk memberikan

penjelasan kepada murid perlu dikurangi

dan kesempatan untuk memberikan giliran

kepada siswa lain dalam mengemukakan

gagasannya masih bisa dioptimalkan.

Tindakan guru pada siklus II ini telah

sesuai dengan yang direncanakan pada

Rencana Pembelajaran, sehingga tidak

banyak memakan waktu. Sebelum kegiatan

pembelajaran selesai diadakan kuis dan

pemberian penghargaan kepada kelompok

yang memperoleh nilai terbaik.

Berdasarkan observasi pada siklus II

ditemukan adanya kenaikan jumlah siswa

yang tuntas belajarnya. Pada siklus I

ketuntasan belajar secara klasikal 57,14 %,

siklus II naik menjadi 71,42 %. Siswa yang

tidak tuntas pada siklus II ada 5 anak.

Aktivitas siswa pada siklus I ke siklus II

meningkat. Keterampilan siswa dalam

melaksanakan curah gagasan meliputi :

kemampuan siswa untuk menyampaikan

informasi sedang, mendengarkan dengan

aktif banyak, merespon pendapat teman

sedang, mengambil giliran mengemukakan

(14)

kepada untuk mengemu-kakan gagasannya

sedang.

Refleksi pada siklus II ini ditemu-kan

permasalahan sebagai berikut :

Penyediaan buku paket bagi siswa

diperlukan karena banyak siswa yang belum

buku paket karena itu siswa yang tidak

memiliki buku paket dianjurkan untuk

pinjam di perpus-takaan sekolah.

Masih ada dua siswa yang belum tuntas

belajarnya. Bimbingan kepada siswa yang

belum tuntas pada saat KBM perlu

dioptimalkan.

Siklus III

Pada siklus II materi yang diajarkan

adalah menjelaskan tugas pokok lem-baga

pemerintahan pusat (MPR, DPR, Presiden,

MA, MK dan BPK) dan tes. Perangkat

pembelajaran yang disiap-kan meliputi RP,

dan soal evaluasi dengan 10 soal pilihan

ganda. Rencana pembelajaran dan

pelaksanaan kuis, secara garis besar masih

sama dengan siklus I dan II. Namun

berdasarkan refleksi siklus II terdapat 5

siswa yang belum tuntas, pada siklus III ini

siswa tersebut diberikan bimbingan yang

lebih baik secara khusus. Penyediaan buku

paket PKn dilengkapi dari pinjaman

perpustakaan setiap siswa 1 buku.

Hasil observasi pada siklus III

menunjukkan ada peningkatan. Nilai

rata-rata pada siklus II 72,85, pada siklus III naik

menjadi 77,85. Aktifitas siswa dalam KBM

meningkat pada siklus III. Keterampilan

siswa dalam melaksanakan curah gagasan

rata-rata banyak. Berdasarkan hasil supervisi

Kepala Sekolah skor rata-rata menca-pai

3,6, angka ini tergolong baik. Hasil ulangan

harian siswa pada UH awal 67,14 ,

sedangkan pada UH akhir men-capai nilai

77,14. Ketuntasan belajar klasikal pada UH

awal hanya mencapai 57,14 % pada UH

akhir meningkat menjadi 100 %.

Pada siklus III ini menunjukkan adanya

peningkatan dari berbagai hal. Tetapi

berdasarkan refleksi siklus III ini masih

ditemukan permasalahan yaitu :

1. Buku referensi siswa dan guru kurang.

Oleh karena itu pengadaan buku referensi

lain selain buku paket sangat diperlukan.

2. Saat presentasi hasil pembelajaran

dengan strategi curah gagasan tidak

tersedianya sarana dan prasarana. Untuk

ketercapaian tujuan maka perlu adanya

sarana pendukung agar kegiatan

pembelajaran dapat berlangsung lebih

optimal.

Berdasarkan hasil Penelitian Tinda-kan

(15)

pada siklus pertama menga-lami

peningkatan yang signifikan pada siklus

kedua dan tiga, maka dapat disimpulkan

bahwa temuan pada pene-litian menjawab

semua dari hasil siklus ke siklus dalam

menggunakan model pembelajaran strategi

curah gagasan.

Kesimpulan

Sesuai dengan rumusan masalah dan

tujuan penelitian maka secara umum dapat

disimpulkan bahwa hasil belajar siswa di SD

Negeri Kajjan 1 Kabupaten Bangkalan,

dapat mening-katkan melalui pembelajaran

dengan strategi “Curah Gagagsan”.

Hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri

Kajjan 1 Kabupaten Bang-kalan pada materi

pokok lembaga pe-merintahan pusat (MPR,

DPR, Presiden, MA, MK dan BPK) dengan

kompetensi dasar (KD) mengenal

lembaga-lembaga negara dalam susu-nan pemerintah

tingkat pusat (MPR, DPR, Presiden, MA,

MK dan BPK) dapat mengalami

peningkatan yang cukup signifikan setelah

diterapkan kegiatan pembelajaran melalui

dengan Strategi curah gagasan.

Aktifitas siswa selama mengikuti

kegiatan pembelajaran dapat mening-katkan

sehingga kegiatan pembelajaran menjadi

lebih berpusat pada siswa

Berdasarkan temuan hasil penelitian

tersebut dapat disimpulkan bahwa model

pembelajaran menggunakan strategi curah

gagasan dapat mening-katkan hasil belajar

siswa dan dapat memecahkan masalah

tentang kompe-tensi dasar (KD) mengenal

lembaga-lembaga negara dalam susunan

peme-rintah tingkat pusat (MPR, DPR,

Presiden, MA, MK dan BPK) pada mata

pelajaran PKn pada siswa SDN Kajjan 1

Kabupaten Bangkalan.

Daftar Pustaka

Arikunto, Suharsimi. Suhardjono. dan Supardi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Depdiknas. 2002. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Depdiknas.

Hopkins, D. 1993. A Teacher’s Guide to

Classroom Research. 2nd Edition.

Joni, Raka. 1998. Penelitian Tindakan Kelas: Beberapa Permasalahannya. Jakarta: PCP PGSM Ditjen Dikti.

Kemmis, S. dan McTaggart. 1982, 1986, dan 1990. The Action Research Reader. Victoria: Deakin University Press.

Sakdiyah, Mislinatul. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Materi Diklat KTI bagi Guru Golongan IVa Propinsi Jawa Timur. Surabaya: LPMP Jatim.

(16)

Suhardjono dan Supardi. 2004. Karya Tulis Ilmiah. Materi Diklat KTI bagi Widyaiswara.

Sukidin. Basrowi. dan Suranto. 2002. Manajemen Penelitian Tindakan Kelas. Surabaya: Insan Cendekia.

Gambar

Tabel 3 Kegiatan Masing-masing
Tabel 5, Perbandingan Nilai dan Prosentasi Ketuntasan BelajarSiklus I-III Pembelajaran dengan Strategi curah gagasan Kelas IV Semester 1I Tahun Pelajaran 2013/2014
Tabel 6, Data Jumlah yang Menunjukkan

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi transmisi vaksin DNA anti- KHV dari vaksinasi yang dilakukan melalui perendaman, dan pemberian melalui pakan ke bakteri yang

.اهّنف اقيسوما نمو ،اهعقاو ةغللا نمو ،اهديرج ةضارلا نم ذخأ هدنع ضورـعلا ناك لب ةيلباق هلبقتسم ىطعأو ،هرضاح ىرثأو ،هيضام شاع ًاقامع ليلخا ركف ادبف لقح ي

Guru memegang peran yang sangat penting dalam proses pembelajaran, guru tidak hanya berperan sebagai model atau teladan bagi siswa yang di ajarnya, tetapi juga

barang tidak habis pakai, yaitu barang-barang yang dapat dipakai berulang-ulang serta tidak susut volumenya ketika digunakan dalam jangka waktu yang relatif lama,

Hasil belajar bologi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah tingkah laku dan skor yang menunjukkan tingkat penguasaan/pemahaman antara siswa yang diajar

Rancangan Museum Astronomi dengan tema paradoks [Big Bang] menghasilkan wujud arsitektur yang memiliki unsur kontradiksi dari unsur pembentuknya. Namun salah satu

Dengan mengindahkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, maka pembubaran Yayasan selain sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 huruf d pasal ini hanya dapat

Untuk memberikan gambaran tentang karakteristik pesawat terbang transport utama,dalam tabel diberikan ukuran - ukuran mengenai berat, kapasitas angkut dan panjang landas pacu