UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKN BAGI SISWA KELAS IV DI SDN KAJJAN 1 KABUPATEN BANGKALAN
Tukiran
SDN Kajjan 1 Bangkalan
Abstrak: Rumusan masalah yang diteliti dalam penelitian ini adalah a) Apakah ada peningkatan penguasaan materi Pendidikan Kewarganegaraan materi pokok lembaga pemerintahan pusat (MPR, DPR, Presiden, MA, MK dan BPK) dengan KD mengenal lembaga-lembaga negara dalam susunan pemerintah tingkat pusat (MPR, DPR, Presiden, MA, MK dan BPK) melalui pembelajaran dengan strategi curah gagasan ? b) Sejauh mana pembelajaran dapat mengaktifkan siswa dalam KBM dengan strategi curah gagasan ? Penelitian ini dilakukan SD Negeri Kajjan 1 Kabupaten Bangkalan. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas IV dengan jumlah siswa sebanyak 28 siswa, pada semester genap tahun pelajaran 2013-2014, melalui tiga siklus. Hasil penelitian menunjukkan a) hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri Kajjan 1 Kabupaten Bangkalan pada materi pokok lembaga pemerintahan pusat (MPR, DPR, Presiden, MA, MK dan BPK) dengan kompetensi dasar (KD) mengenal lembaga-lembaga negara dalam susunan pemerintah tingkat pusat (MPR, DPR, Presiden, MA, MK dan BPK) dapat mengalami peningkatan yang cukup signifikan setelah diterapkan kegiatan pembelajaran melalui dengan Strategi curah gagasan. b) Aktifitas siswa selama mengikuti kegiatan pembelajaran dapat meningkatkan sehingga kegiatan pembelajaran menjadi lebih berpusat pada siswa
Kata kunci: Pembelajaran, Strategi dan curah gagasan
Abstract: The formulation of the issues examined in this study were a) Is there an increase in mastery of Civic Education subject matter agencies of the central government (MPR, DPR, President, Supreme Court, Constitutional Court and CPC) with KD recognize state institutions in the arrangement of the central government (MPR, Parliament, President, Supreme Court, Constitutional Court and CPC) through learning to brainstorm strategies? b) The extent to which learning can enable students in teaching the strategy brainstorming? This research was conducted Elementary School Kajjan 1 Bangkalan. The subject of this study is the fourth grade students by the number of students by 28 students in the second semester of academic year 2013-2014, through three cycles. The results showed a) learning outcomes Fourth Grade Students of SD Negeri Kajjan 1 Bangkalan in the subject matter agencies of the central government (MPR, DPR, President, Supreme Court, Constitutional Court and CPC) to the basic competence (KD) recognize the state institutions in the governance structures level center (MPR, DPR, President, Supreme Court, Constitutional Court and CPC) may experience a significant increase after application of learning activities through the strategy brainstorming. b) Activity of students during the learning activities that can improve learning activities become more student-centered
Pendahuluan
Salah satu penyebab menurunnya minat
siswa dalam mempelajari suatu materi
pelajaran adalah karena ke-giatan
pembelajaran yang selalu dido-minasi oleh
guru. Siswa kurang diberi-kan kesempatan
ide-ide atau gagasan dalam bahasa mereka.
Para siswa ha-nya dianggap sebagai
penghapal materi pelajaran yang diberikan
oleh guru.
Tugas guru dalam pelaksanaan kegiatan
pembelajaran bukan hanya menyampaikan
konsep-konsep materi agar bisa dihapal oleh
siswa, tetapi juga perlu memberikan
pengalaman kepada siswa untuk berlatih
menyele-saikan berbagai masalah yang
dijumpai di sekitarnya. Pada pembelajaran
pen-didikan kewarga-negaraan kelas IV di
SD Negeri Kajjan 1 Kabupaten Bangkalan
yang membahas materi pokok lembaga
pemerintahan pusat (MPR, DPR, Presiden,
MA, MK dan BPK) banyak dijumpai
kesulitan, permasalahan itu berasal dari
asumsi:
1. Kegiatan pembelajaran yang miskin
variasi dan strategi
2. Upaya untuk meningkatkan
kemampuan siswa dalam
me-mecahkan masalah yang berkaitan
dengan materi pada materi pokok
lembaga peme-rintahan pusat (MPR,
DPR, Presiden, MA, MK dan BPK)
masih belum mendapat perha-tian
guru
3. Penyelesaian kendala KBM dalam
masalah pemerintahan tidak cukup
hanya menghapal konsep-konsep
saja
Dari hasil pengamatan yang dilakukan
pada siswa kelas IV ketika diberikan
soal-soal yang berkaitan dengan lembaga
pemerintahan pusat dengan kompetensi
dasar (KD) mengenal lembaga-lembaga
negara dalam susunan pemerintah tingkat
pu-sat (MPR, DPR, Presiden, MA, MK dan
BPK). Hal itu menunjukkan masih kurang
optimalnya dalam penguasaan materi PKn
tentang lembaga pemerintahan pusat dengan
kompe-tensi dasar (KD) mengenal
lembaga-lembaga negara dalam susunan pemerintah
tingkat pusat (MPR, DPR, Presiden, MA,
MK dan BPK).
Berdasarkan kondisi tersebut maka
penelitian memberikan sebuah solusi agar
para guru memudahkan untuk meningkatkan
pembelajaran PKn yaitu melalui strategi
curah gagasan khusus-nya pada materi
pokok lembaga pemerintahan pusat (MPR,
DPR, Presi-den, MA, MK dan BPK)
siswa dalam KBM dan melatih berfikir
kritis, kreatf dan inovatif.
Dari uraian di atas, saya sebagai guru
yang memberikan materi pada pelajaran
pendidikan kewarganegaraan terdorong
untuk melakukan Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) di sekolah dasar tempat penulis
mengajar sendiri yaitu SD Negeri Kajjan 1
Kabupaten Bangkalan dengan judul:
Pembelajaran dengan Strategi Curah
Gagasan Sebagai Upaya Meningkatkan
Hasil belajar PKn Bagi Siswa Kelas IV di
SDN Kajjan 1 Kabupaten Bangkalan.
Permasalahan yang dihadapi oleh siswa
kelas IV SD Negeri Kajjan 1 Kabupaten
Bangkalan adalah rendah-nya penguasaan
pemahaman siswa terhadap materi tentang
lembaga pe-merintahan pusat (MPR, DPR,
Presiden, MA, MK dan BPK), KD mengenal
lembaga-lembaga negara dalam susunan
pemerintah tingkat pusat (MPR, DPR,
Presiden, MA, MK dan BPK). Berdasarkan
masalah tersebut maka rumusan masalah
yang dikaji adalah : a) Apakah ada
pening-katan penguasaan materi Pendidikan
Kewarganegaraan materi pokok lembaga
pemerintahan pusat (MPR, DPR, Presiden,
MA, MK dan BPK) dengan KD mengenal
lembaga-lembaga negara dalam susunan
pemerintah tingkat pusat (MPR, DPR,
Presiden, MA, MK dan BPK) melalui
pembelajaran dengan strategi curah
gagasan? b) Sejauh mana pembelajaran
dapat mengaktifkan siswa dalam KBM
dengan strategi curah gagasan?
Tujuan penelitian ini adalah :a)
Meningkatkan penguasaan materi tentang
lembaga pemerintahan pusat (MPR, DPR,
Presiden, MA, MK dan BPK) dengan KD
mengenal lembaga-lembaga negara dalam
susunan pemerintah tingkat pusat (MPR,
DPR, Presiden, MA, MK dan BPK) melalui
kegiatan pembelajaran dengan strategi curah
gagasan pada siswa kelas IV SD Negeri
Kajjan 1 Kabupaten Bangkalan dengan
diindikasi meningkatkan ulangan harian
siswa.
1. Meningkatkan keaktifan siswa dalam
KBM.
Manfaat penelitian ini bagi siswa;
meningkatkan penguasaan materi pokok
lembaga pemerintahan pusat (MPR, DPR,
Presiden, MA, MK dan BPK) dengan KD
mengenal lembaga-lembaga negara dalam
susunan pemerintah tingkat pusat (MPR,
DPR, Presiden, MA, MK dan BPK),
me-ningkatkan keaktifan siswa dalam KBM
melalui pembelajaran dengan strategi curah
gagasan, melatih berfikir kritis, kreatif,
kemampuan menye-lesaikan
masalah-masalah Pemerin-tahan. Bagi guru;
meningkatkan kinerja guru melalui
perbaikan kualitas pembelajaran,
Ruang lingkup penelitian ini adalah
pelajaran PKn pada siswa kelas IV Materi
pembelajaran materi pokok lembaga
pemerintahan pusat (MPR, DPR, Presiden,
MA, MK dan BPK) dengan KD mengenal
lembaga-lembaga negara dalam susunan
pemerintah tingkat pusat (MPR, DPR,
Presiden, MA, MK dan BPK), semester II
SD Negeri Kajjan 1 Kabupaten Bangkalan
tahun pelajaran 2013/2014.
Dalam kegiatan pembelajaran para siswa
perlu dilatih untuk memecahkan berbagai
masalah yang ada di sekitarnya. Tujuannya
adalah untuk memperoleh kemampuan dan
keca-kapan kognitif serta untuk
memecah-kan masalah secara rasional, lugas dan
tuntas. Muhibin Syah (1999 : 127),
menyatakan : “Belajar pemecahan masalah
pada dasarnya adalah belajar dengan
menggunakan metode-metode ilmiah atau
berpikir secara sistematis, logis, teratur dan
teliti”.
Dalam kegiatan pembelajaran para siswa
hendaknya diberi kesempatan untuk
menggali ide-idenya menurut
kemampuannya. Manusia dilahirkan sebagai
pencari, pemroses dan pencipta
pengetahuan. Kegiatan pembelajaran yang
memberikan latihan kepada siswa untuk
menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan pemerintahan desa dan
pemerintahmenjadikan para siswa
mempunyai kemampuan untuk memprediksi
perkembangan peman-faatan sumber daya
pada masa yang akan datang serta tanggap
terhadap masalah sosial yang ada.
Curah gagasan adalah teknik
menyelesaikan masalah yang men-cakup
pencatatan gagasan-gagasan yang terjadi
secara spontan dengan cara tidak
menghakimi. Kegiatan curah gagasan sangat
efektif dilakukan dalam kelompok karena
efek komulatif dari masing-masing pikiran
oleh kreativitas yang lain. Penting sekali
untuk menerima semua gagasan dengan baik
terlepas seberapa jauh hubungannya. Guru
hendaknya membiarkan gagasan murid
mengalir. Setiap gagasan hendaknya dicatat
setelah itu dihu-bungkan dengan
permasalahan yang ada.
Untuk menerapkan strategi ini ada
beberapa langkah yang dapat diguna-kan
Tabel 1 Langkah-langkah Pembela-jaran dengan Strategi curah gagasan
Kegiatan Tingkah Laku Guru
Menyampaika si siswa dalam kelompok-kelompok belajar
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dan memotivasi siswa belajar
Guru memberikan
permasalahan dalam bentuk kartu-kartu permasalahan
Guru menjelaskan pada siswa bagaimana caranya membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan transisi secara efisien
Guru membimbing kelompok-kelompok untuk melakukan kegiatan curah gagasan dan mengarahkan agar setiap gagasan supaya dicatat lalu diberikan komentar bebas setiap anggota kelompok
Guru mengevaluasi hasil belajar tentang
Panduan Pengajaran PKn, Departemen
Pendidikan dan Kebu-dayaan Tahun 2006,
halaman 3-5, menjelaskan bahwa :
Pendidikan Kewarganegaraan adalah
wahana untuk mengembangkan dan
melesta-rikan nilai luhur dan moral yang berakar
pada budaya bangsa Indonesia, yang
diharapkan dapat diwujudkan dalam bentuk
perilaku dalam kehidupan sehari-hari siswa,
baik sebagai individu maupun sebagai
anggota masyarakat, warga negara dan
makhluk ciptaan tuhan Yang Maha
Esa.Perilaku-perilaku yang dimaksud di atas
adalah seperti yang tercantum di dalam
penjelasan Undang-Undang No. 2 Tahun
1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional
pasal 39 ayat (2), yaitu perilaku yang
memancarkan iman dan taqwa tehadap
Tuhan Yang Maha Esa dalam masyarakat
yang terdiri dari berbagai golongan agama,
perilaku yang bersifat kemanusiaan yang
adil dan beradab, perilaku yang mendukung
persatuan bangsa dalam masyarakat yang
beraneka ragam kebudayaan dan beraneka
ragam kepentingan, perilaku yang
mendu-kung kerakyatan yang mengutamakan
kepentigan bersama di atas kepen-tingan
pribadi atau golongan sehingga perbedaan
pemikiran, pendapat atau-pun kepentingan
diatasi melalui musyawarah dan mufakat,
serta peri-laku yang mendukung upaya
untuk mewujudkan keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia.
Disamping itu, PKn dimaksudkan juga
untuk membekali siswa dengan budi pekerti,
pengetahuan dan kemampuan dasar
berkenaan dengan hubungan antara warga
negara dan negara serta menumbuhkan
kecintaan kepada tanah air, kesadaran
akan kesaktian Pancasila sebagai idiologi
negara, kerelaan berkorban untuk negara,
serta memberikan kemampuan awal bela
negara, sesuai dengan Undang-undang
Nomor 20 Tahun 1982, tentang Pertahanan
dan Keama-nan, serta Surat Edaran
Menhankam Nomor SE/007/M/III/88.
Penguasaan materi adalah kemam-puan
menguasai materi PKn pada kompetensi
dasar (KD) mengenal lembaga-lembaga
negara dalam susunan pemerintah tingkat
pusat (MPR, DPR, Presiden, MA, MK dan
BPK) yang ditunjukkan dari hasil ulangan
harian siswa. Dengan demi-kian penguasaan
materi disini berarti prestasi hasil belajar
siswa setelah mengikuti kegiatan belajar
mengajar yang dibimbing oleh guru.
Pengertian belajar dapat disimpul-kan
sebagai hasil yang dicapai subyek didik
dalam proses belajar di sekolah yang bisa
berupa penguasaan pengeta-huan,
kecakapan/skill, dan sikap yang umumnya
dinyatakan dalam bentuk angka.
Metode Penelitian
Penelitian yang dilaksanakan ini
termasuk jenis Penelitian Tindakan Kelas/
Class Action Research (PTK), yaitu
penelitian yang dilaksanakan oleh para guru
untuk mengatasi masalah-masalah yang
dihadapi di dalam kelas. Obyek tindakan
yang dilakukan dalam Penelitian Tindakan
Kelas (PTK) ini adalah tindakan yang
dilakukan pada pelaksanaan KBM mata
pelajaran Pendidikan Kewargane-garaan
materi lembaga pemerintahan pusat (MPR,
DPR, Presiden, MA, MK dan BPK) dengan
kompetensi dasar (KD) mengenal
lembaga-lembaga negara dalam susunan pemerintah
tingkat pusat (MPR, DPR, Presiden, MA,
MK dan BPK) melalui pembelajaran
berdasarkan pemecahan masalah dengan
strategi curah gaga-san.
Penelitian ini dilakukan SD Negeri
Kajjan 1 Kabupaten Bangkalan. Subyek
penelitian ini adalah siswa kelas IV dengan
jumlah siswa seba-nyak 28 siswa. Tingkat
kemam-puan dan daya serap siswa sangat
bervariasi. Peneliti adalah guru pengajar di
SD Negeri Kajjan 1 Kabupaten Bangkalan.
Untuk menyesuaikan dengan kegiatan
pembelajaran yang sedang berlangsung,
sesuai dengan program semester genap
tahun pelajaran 2013-2014. Pokok bahasan,
acuan dan waktu pelaksanaan penelitian
Tabel 2 Waktu Pelaksanaan Penelitian
Kegiata
n Materi Waktu
Siklus 1
Siklus 2
Siklus 3
Lembaga Pemerintahan Pusat
Lembaga Pemerintahan Pusat
Lembaga Pemerintahan Pusat
Pebruari minggu 1
Pebruari minggu 2,3,4 Maret minggu 1 Sumber: diolah peneliti
Penelitian Tindakan Kelas ini
menggunakan teknik-teknik pengum-pulan
data sebagai berikut :
1. Teknik observasi
Teknik observasi dilakukan untuk
memperoleh data dari siswa yang sedang
melakukan tindakan pembe-lajaran lembaga
pemerintahan pusat (MPR, DPR, Presiden,
MA, MK dan BPK) dengan kompetensi
dasar (KD) mengenal lembaga-lembaga
negara dalam susunan pemerintah tingkat
pusat (MPR, DPR, Presiden, MA, MK dan
BPK) melalui pembelajaran dengan strategi
curah gagasan.
2. Pelaksanaan tes
Pelaksanaan tes dilakukan untuk
mengetahui daya serap siswa se-telah
mengikuti serangkaian kegia-tan
pembelajaran.
Dalam Penelitian Tindakan Kelas
ini jenis instrumen yang digunakan
antara lain:
1. Lembar observasi siswa
2. Angket siswa
3. Lembar soal-soal tes tiap siklus
Sumber data penelitian ini adalah
pembelajaran pendidikan kewargane-garaan
pada kelas IV semester II tahun pelajaran
2013-2014, dengan materi pokok lembaga
pemerintahan pusat (MPR, DPR, Presiden,
MA, MK dan BPK) dengan kompetensi
dasar (KD) mengenal lembaga-lembaga
negara dalam susunan pemerintah tingkat
pusat (MPR, DPR, Presiden, MA, MK dan
BPK).
Berdasarkan pengamatan kondisi awal
kelas IV nilai rata-rata ulangan harian pada
materi pokok sebelumnya yaitu lembaga
pemerintahan pusat (MPR, DPR, Presiden,
MA, MK dan BPK) dengan nilai rata-rata
dengan menggunakan tes prestasi belajar.
Selanjutnya pada materi pokok lembaga
pemerintahan pusat (MPR, DPR, Presiden,
MA, MK dan BPK) dengan kompetensi
dasar (KD) mengenal lembaga-lembaga
negara dalam susunan pemerintah tingkat
pusat (MPR, DPR, Presiden, MA, MK dan
BPK) diterapkan kegiatan pembelajaran
dengan strategi curah gagasan. Kemudian
dilakukan pe-ngumpulan data dari kegiatan
pembe-lajaran tersebut.
1. Dari instrumen lembar obser-vasi
siswa akan diperoleh aktivitas siswa
dalam KBM.
2. Dari instrumen angket siswa akan
diperoleh data tentang respon siswa
terhadap kegiatan pembelajaran
dengan strategi curah gagasan.
3. Dari instrumen lembar soal akan
diperoleh data hasil belajar siswa.
Dari data-data yang diperoleh yaitu data
keaktifan siswa, data hasil belajar siswa
merupakan data utama dalam penelitian ini,
sedangkan data respon siswa, keterampilan
melaksanakan curah gagasan merupakan
data utama dalam penelitian, sedangkan data
respon siswa dan penampilan guru adalah
data pendukung. Data tersebut dianalisa
dengan teknik diskripsi dan persentase.
Analisis data yang digunakan ada-lah
data hasil ketuntasan belajar siswa sebagai
berikut :
Secara individual siswa telah tuntas
belajar jika mencapai skor 65 % atau
nilai 65 dengan perhitungan sebagai
berikut (Depdikbud, 1994) :
Skor Siswa = x
100 %
Suatu kelas dinyatakan tuntas belajar jika
terdapat > 85 % dari jumlah siswa telah
tuntas belajar. Perhitungan untuk
menyatakan ketuntasan belajar siswa secara
klasikal:
= x 100 %
Penelitian ini menggunakan metode
penelitian tindakan kelas (class action
research) dengan tiga siklus. Pelak-sanaan
tiap-tiap siklus melalui tahapan sebagai
berikut :
1. Planning
2. Acting
3. Observasi
4. Refleksi
Kegiatan tiap-tiap siklus dapat
digambarkan sebagai beri-kut :
Tabel 3 Kegiatan Masing-masing Tahapan
- Memilih materi pembelajaran - Menyusun perangkat
pembelajaran
- Menyiapkan lembar observasi, lembar angket, lembar tes
Action (pelaksa naan)
- Penyajian materi pelajaran di dalam kelas
- Pelaksanaan pembelajaran dengan strategi curah gagasan
Observa
- Mengamati aktifitas siswa saat penerapan pembelajaran dengan strategi “curah hujan”
- Mengamati hasil belajar siswa
Refleksi (evaluasi )
- Analisis hasil masing-masing siklus
Hasil dan Pembahasan
Lokasi penelitian ini di SD Negeri Kajjan
1 , di Kabupaten Bangkalan, sedangkan
demografi penduduk yang merupakan orang
tua/wali siswa-siswi SD Negeri Kajjan 1
Kabupaten Bang-kalan pada umumnya
bermata penca-harian petani, pedagang,
yang kondisi ekonominya masuk dalam
kategori menengah. Sedangkan penentuan
kelas IV di SD Negeri Kajjan 1 Kabupaten
Bangkalan menjadi subyek dalam penelitian
ini karena kelas IV adalah kelas yang paling
heterogen baik di-lihat dari segi kemampuan
masing-masing individu tiap siswa,
kemam-puan perekonomian orang tua siswa serta
kedisiplinan siswa di sekolah.
Hasil penelitian yang disajikan dalam
karya tulis ini meliputi : data utama yang
meliputi data hasil belajar siswa setelah
mengikuti kegiatan pembelajaran dengan
strategi curah gagasan, data aktivitas siswa
dalam kegiatan belajar mengajar. Data
pendu-kungnya meliputi data respon siswa
terhadap kegiatan pembelajaran dengan
strategi curah gagasan dan penampilan guru
dalam pembelajaran.
Data utama dan data pendukung tersebut
dianggap sudah mampu memberikan
gambaran yang jelas mengenai kegiatan
pembelajaran de-ngan strategi curah
gagasan.
Data utama dan data pendukung
penelitian ini meliputi : hasil belajar siswa
sebelum dan setelah mengikuti KBM,
frekwensi keaktifan siswa da-lam KBM
diamati dalam kegiatan pembelajaran
melalui pembelajaran dengan strategi curah
gagasan, keterampilan melaksanakan curah
gagasan.
Hasil belajar siswa pada materi pokok
lembaga pemerintahan pusat (MPR, DPR,
Presiden, MA, MK dan BPK) melalui
pembelajaran dengan strategi curah gagasan
Hasil belajar siswa diketahui dengan
mengadakan test, meliputi :
Post test dilaksanakan setiap akhir siklus
Ulangan harian dilaksanakan setelah siklus
ke-3 selesai
Ketuntasan belajar siswa dapat dilihat pada
analisis hasil evaluasi belajar sebagai berikut
:
UH awal :Ulangan harian materi
pembelajaran materi pokok lembaga
pemerintahan pusat (MPR, DPR, Presiden,
MA, MK dan BPK) sebelum menerapkan
strategi curah gagasan untuk refleksi awal
Nilai siklus 1-3 :Nilai dari post test setiap
UH akhir : Ulangan harian setelah siklus 3
selesai materi pelajaran pada materi pokok
lembaga pemerintahan pusat (MPR, DPR,
Presiden, MA, MK dan BPK) dengan
kegiatan pembela-jaran dengan strategi
curah gagasan.
Tabel 4, Perbandingan Nilai dan Persentasi
Ketuntasan Belajar Sebelum dan Sesudah
Pembelajaran Strategi curah gagasan Kelas
IV Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014
No. Nama L/P UH Awal UH Akhir
11. Abdurahman Wahid
Ktn: Ketuntasan UHAwal:UH sebelum pem-belajaran T: TuntasUH Akhir: UH set-elah pembelajaran
Tabel 5, Perbandingan Nilai dan
Prosentasi Ketuntasan BelajarSiklus I-III Pembelajaran dengan Strategi curah gagasan Kelas IV Semester 1I Tahun Pelajaran 2013/2014
11. Abdurahman Wahid
Ketuntasan (%) 57,
14
Ketrampilan melaksanakan curah ga-gasan
pembelajaran dengan strategi curah gagasan
diharapkan akan me-ningkatkan ketrampilan
dalam melak-sanakan curah gagasan antara
lain : kemampuan siswa untuk
menyam-paikan informasi, mendengar-kan de-ngan
aktif, merespon pendapat teman,
mengemukakan gagasan, memberikan
kepada teman untuk mengemukakan
gagasan.
Diskripsi frekwensi ketrampilan siswa
dalam melaksanakan curah gagasan dalam
penelitian ini disajikan dalam tabel berikut :
Tabel 6, Data Jumlah yang Menunjukkan Ketrampilan Dalam Melaksanakan curah gagasan Siswa Kelas IV
No. Ketrampilan Siswa
Frekwensi
Sedikit =Kurang dari 8 siswa
Sedang =Antara 9-18 siswa
Banyak=Antara 19-28 siswa
Data pendukung adalah data yang
dianggap dapat mendukung penelitian ini.
Yang digunakan sebagai data pendukung
adalah data respon siswa terhadap kegiatan
pembelajaran dengan strategi curah gagasan
dan penampilan guru dalam pembelajaran
tersebut.
Respon siswa terhadap KBM
Data respon siswa ini merupakan data
pendukung dan sebagai pe-lengkap. Data ini
diperoleh dengan memberikan angket
kepada siswa setelah siklus III berakhir.
Data respon siswa dalam KBM
dapat disajikan berikut ini :
Tabel 7, Data Respon Siswa dalam KBM
No Uraian Setuju (%)
Pelajaran PKn
bermanfaat
Pembelajaran curah
gagasan
menyenangkan
Pembelajaran
dengan curah
gagasan menantang
Anda berusaha
mempelajari PKn
lebih baik
Anda berusaha
memiliki buku PKn
Materi pelajaran
Keadaan awal sebelum pelaksanaan
pembelajaran dengan strategi curah gagasan
pembelajaran PKn di SD Negeri Kajjan 1
Kabupaten Bangkalan, kelas IV yang
membahas materi lem-baga pemerintahan
pusat (MPR, DPR, Presiden, MA, MK dan
BPK) dengan kompetensi dasar (KD)
mengenal lembaga-lembaga negara dalam
susu-nan pemerintah tingkat pusat (MPR,
DPR, Presiden, MA, MK dan BPK)
menggunakan metode pembelajaran
konvensional yaitu ceramah, penu-gasan dan
tanya jawab.
Siklus I
Penelitian Tindakan Kelas pada siklus I
ini dilakukan pada materi pokok lembaga
pemerintahan pusat. Perangkat pembelajaran
yang disiap-kan meliputi, Rencana
Pembelajaran, dan Soal Evaluasi. Dalam RP
diran-cang dengan kegiatan pendahuluan
yang meliputi menjelas-kan TPK,
memberikan motivasi dan apersepsi kepada
siswa. Kegiatan inti yang diren-canakan
antara lain : men-jelaskan materi lembaga
pemerintahan pusat (MPR, DPR, Presiden,
MA, MK dan BPK) secara umum,
membentuk kelompok, memberikan
penjelasan tentang bentuk kelompok dalam
pelaksanaan Curah Gagasan, melaksa-nakan
kegiatan curah gagasan, menga-dakan
presentasi : sebelum kegiatan pembelajaran
ditutup pada siklus I ini diadakan kuis
sebanyak 10 soal.
Kegiatan yang dilakukan guru pada saat
pembelajaran antara lain menyampaikan
informasi tentang Identifikasi pengertian
lembaga pe-merintahan pusat dan tes secara
umum, siswa membentuk kelompok,
kegiatan curah gagasan diarahkan untuk
melatih siswa memecahkan
masalah-masalah yang dihadapi pada bidang
pemerin-tahan dengan harapan untuk
mencapai tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan. Guru membimbing siswa
melakukan curah gagasan, memberkan
bantuan bila diperlukan, dan me-ngawasi
kegiatan siswa. Setelah diadakan kuis guru
memberikan penghargaan kepada kelompok
yang memperoleh skor atau nilai tertinggi.
Kemudian ditutup dengan membimbing
memberikan kesimpulan dan memberi tugas
rumah untuk minggu depan.
Memperhatikan hasil observasi terlihat
adanya kenaikan jumlah siswa yang tuntas
hasil belajarnya. Nilai rata-rata yang dicapai
pada UH awal sebesar 69,14, sama pada
siklus I. Ketuntasan klasikal pada UH awal
mencapai 57,14 %, sama pada siklus I. Dari
paling menonjol yang dilakukan sebagian
besar siswa adalah merespon gagasandan
kegiatan melakukan curah gagasan.
Keteram-pilan siswa dalam melaksanakan
curah gagasan pada siklus I yaitu :
kemampuan siswa untuk menyampai-kan
informasi sedikit, mendengarkan dengan
aktif banyak, merespon pendapat teman
sedang, mengambil giliran mengemukakan
gagasan banyak, memberikan kesempatan
kepada teman untuk mengemukakan
gagasan banyak.
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah
dilakukan dapat dievaluasi/ refleksi dengan
ditemukan hambatan seperti :
1. Sebagian siswa ada yang terlalu
mendominasi dalam
mengemukakan gagasannya
sehingga kesempatan teman
untuk menyampaikan
gaga-sannya masih belum opti-mal.
2. Penjelasan guru pada materi
pelajaran dianggap cukup
menyita waktu sehingga perlu
dikurangi pada siklus berikutnya.
Siklus II
Pada siklus II materi yang dibahas adalah
lembaga pemerintahan pusat (MPR, DPR,
Presiden, MA, MK dan BPK) dan tes.
Perangkat yang disiapkan meliputi RP, dan
soal evaluasi dengan 10 soal pilihan ganda.
Berdasarkan refleksi pada siklus I maka
pada tindakan II waktu untuk memberikan
penjelasan kepada murid perlu dikurangi
dan kesempatan untuk memberikan giliran
kepada siswa lain dalam mengemukakan
gagasannya masih bisa dioptimalkan.
Tindakan guru pada siklus II ini telah
sesuai dengan yang direncanakan pada
Rencana Pembelajaran, sehingga tidak
banyak memakan waktu. Sebelum kegiatan
pembelajaran selesai diadakan kuis dan
pemberian penghargaan kepada kelompok
yang memperoleh nilai terbaik.
Berdasarkan observasi pada siklus II
ditemukan adanya kenaikan jumlah siswa
yang tuntas belajarnya. Pada siklus I
ketuntasan belajar secara klasikal 57,14 %,
siklus II naik menjadi 71,42 %. Siswa yang
tidak tuntas pada siklus II ada 5 anak.
Aktivitas siswa pada siklus I ke siklus II
meningkat. Keterampilan siswa dalam
melaksanakan curah gagasan meliputi :
kemampuan siswa untuk menyampaikan
informasi sedang, mendengarkan dengan
aktif banyak, merespon pendapat teman
sedang, mengambil giliran mengemukakan
kepada untuk mengemu-kakan gagasannya
sedang.
Refleksi pada siklus II ini ditemu-kan
permasalahan sebagai berikut :
Penyediaan buku paket bagi siswa
diperlukan karena banyak siswa yang belum
buku paket karena itu siswa yang tidak
memiliki buku paket dianjurkan untuk
pinjam di perpus-takaan sekolah.
Masih ada dua siswa yang belum tuntas
belajarnya. Bimbingan kepada siswa yang
belum tuntas pada saat KBM perlu
dioptimalkan.
Siklus III
Pada siklus II materi yang diajarkan
adalah menjelaskan tugas pokok lem-baga
pemerintahan pusat (MPR, DPR, Presiden,
MA, MK dan BPK) dan tes. Perangkat
pembelajaran yang disiap-kan meliputi RP,
dan soal evaluasi dengan 10 soal pilihan
ganda. Rencana pembelajaran dan
pelaksanaan kuis, secara garis besar masih
sama dengan siklus I dan II. Namun
berdasarkan refleksi siklus II terdapat 5
siswa yang belum tuntas, pada siklus III ini
siswa tersebut diberikan bimbingan yang
lebih baik secara khusus. Penyediaan buku
paket PKn dilengkapi dari pinjaman
perpustakaan setiap siswa 1 buku.
Hasil observasi pada siklus III
menunjukkan ada peningkatan. Nilai
rata-rata pada siklus II 72,85, pada siklus III naik
menjadi 77,85. Aktifitas siswa dalam KBM
meningkat pada siklus III. Keterampilan
siswa dalam melaksanakan curah gagasan
rata-rata banyak. Berdasarkan hasil supervisi
Kepala Sekolah skor rata-rata menca-pai
3,6, angka ini tergolong baik. Hasil ulangan
harian siswa pada UH awal 67,14 ,
sedangkan pada UH akhir men-capai nilai
77,14. Ketuntasan belajar klasikal pada UH
awal hanya mencapai 57,14 % pada UH
akhir meningkat menjadi 100 %.
Pada siklus III ini menunjukkan adanya
peningkatan dari berbagai hal. Tetapi
berdasarkan refleksi siklus III ini masih
ditemukan permasalahan yaitu :
1. Buku referensi siswa dan guru kurang.
Oleh karena itu pengadaan buku referensi
lain selain buku paket sangat diperlukan.
2. Saat presentasi hasil pembelajaran
dengan strategi curah gagasan tidak
tersedianya sarana dan prasarana. Untuk
ketercapaian tujuan maka perlu adanya
sarana pendukung agar kegiatan
pembelajaran dapat berlangsung lebih
optimal.
Berdasarkan hasil Penelitian Tinda-kan
pada siklus pertama menga-lami
peningkatan yang signifikan pada siklus
kedua dan tiga, maka dapat disimpulkan
bahwa temuan pada pene-litian menjawab
semua dari hasil siklus ke siklus dalam
menggunakan model pembelajaran strategi
curah gagasan.
Kesimpulan
Sesuai dengan rumusan masalah dan
tujuan penelitian maka secara umum dapat
disimpulkan bahwa hasil belajar siswa di SD
Negeri Kajjan 1 Kabupaten Bangkalan,
dapat mening-katkan melalui pembelajaran
dengan strategi “Curah Gagagsan”.
Hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri
Kajjan 1 Kabupaten Bang-kalan pada materi
pokok lembaga pe-merintahan pusat (MPR,
DPR, Presiden, MA, MK dan BPK) dengan
kompetensi dasar (KD) mengenal
lembaga-lembaga negara dalam susu-nan pemerintah
tingkat pusat (MPR, DPR, Presiden, MA,
MK dan BPK) dapat mengalami
peningkatan yang cukup signifikan setelah
diterapkan kegiatan pembelajaran melalui
dengan Strategi curah gagasan.
Aktifitas siswa selama mengikuti
kegiatan pembelajaran dapat mening-katkan
sehingga kegiatan pembelajaran menjadi
lebih berpusat pada siswa
Berdasarkan temuan hasil penelitian
tersebut dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran menggunakan strategi curah
gagasan dapat mening-katkan hasil belajar
siswa dan dapat memecahkan masalah
tentang kompe-tensi dasar (KD) mengenal
lembaga-lembaga negara dalam susunan
peme-rintah tingkat pusat (MPR, DPR,
Presiden, MA, MK dan BPK) pada mata
pelajaran PKn pada siswa SDN Kajjan 1
Kabupaten Bangkalan.
Daftar Pustaka
Arikunto, Suharsimi. Suhardjono. dan Supardi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Depdiknas. 2002. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Depdiknas.
Hopkins, D. 1993. A Teacher’s Guide to
Classroom Research. 2nd Edition.
Joni, Raka. 1998. Penelitian Tindakan Kelas: Beberapa Permasalahannya. Jakarta: PCP PGSM Ditjen Dikti.
Kemmis, S. dan McTaggart. 1982, 1986, dan 1990. The Action Research Reader. Victoria: Deakin University Press.
Sakdiyah, Mislinatul. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Materi Diklat KTI bagi Guru Golongan IVa Propinsi Jawa Timur. Surabaya: LPMP Jatim.
Suhardjono dan Supardi. 2004. Karya Tulis Ilmiah. Materi Diklat KTI bagi Widyaiswara.
Sukidin. Basrowi. dan Suranto. 2002. Manajemen Penelitian Tindakan Kelas. Surabaya: Insan Cendekia.