• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Distribusi Nilai Pre Test pada Kelas Kontrol - Pengaruh penerapan pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement division(STAD) terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran fiqih materi puasa kel

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Distribusi Nilai Pre Test pada Kelas Kontrol - Pengaruh penerapan pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement division(STAD) terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran fiqih materi puasa kel"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

A. Deskripsi Data

1. Distribusi Nilai Pre Test pada Kelas Kontrol

Pada tanggal 03 Agustus 2015, peneliti melaksanakan Pre Test di

kelas kontrol dengan alokasi waktu 2x40 menit yaitu dari pukul 07.10 –

08.30 WIB. Siswa yang mengikuti Pre Test di kelas kontrol adalah 25

siswa. Jumlah soal yang diberikan peneliti kepada siswa sebanyak 40 soal.

Adapun nilai hasil Pre Test pada kelas kontrol dapat dilihat pada tabel di

bawah ini :

Tabel 4.1

Deskripsi Nilai Pre Test padaKelas Kontrol

No Kode Siswa Nilai

1 K01 60

2 K02 65

3 K03 55

4 K04 30

5 K05 50

6 K06 35

7 K07 40

8 K08 60

9 K09 50

10 K10 55

11 K11 45

12 K12 55

13 K13 50

14 K14 35

15 K15 70

16 K16 50

17 K17 45

(2)

18 K18 50

19 K19 55

20 K20 45

21 K21 60

22 K22 55

23 K23 40

24 K24 45

25 K25 50

Jumlah 1250

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa nilai tertinggi adalah 70

dan nilai terendah adalah 30. Untuk menentukan Total Range, Kelas dan

Interval Kelas, peneliti menggunakan rumus sebagai berikut :

Nilai Tertingi (H) = 70

Nilai Terendah (L) = 35

Total Range (R) = H – L + 1

= 70 – 30 + 1

= 40+ 1

= 41

Kelas (K) = 1 + (3,3) x Log n

= 1 + (3,3) x Log 25

= 1 + (3,3) x 1,397940009

= 1 + 4,613202029

= 5,613202029

= 6

Interval Kelas (i) = 𝑅𝑅 𝐾𝐾 =

41 6

(3)

Dari perhitungan di atas diperoleh bahwa Total Range adalah 41,

kelas adalah 6 dan Interval kelas adalah 7. Selanjutnya, Peneliti

mendeskripsikan nilai hasil Pre Test pada kelas kontrol kedalam tabel

distribusi frekuensi sebagai berikut :

Tabel 4.2

Distribusi Frekuensi Nilai Pre Test padaKelas Kontrol

Kelas (K) Interval (i) Frekuensi (f) Nilai Tengah (X) Nilai Nyata Frekuensi Relatif (%) Frekuensi Komulatif (%)

1 65–71 2 68 64,5–71,5 8 100

2 58–64 3 61 57,5–64,5 12 92

3 51–57 5 54 50,5–57,5 20 80

4 44–50 10 47 43,5–50,5 40 60

5 37–43 2 40 36,5–43,5 8 20

6 30–36 3 33 29,5–36,5 12 12

F = 25 P =100

Diagram 4.1

Histogram Distribusi Frekuensi Nilai Pre Test pada Kelas Kontrol

0 2 4 6 8 10

29,5-36,5 36,5-43,5 43,5-50,5 50,5-57,5 57,5-64,5 64,5-71,5 3 2 10 5 3 2 F R E K U E N S I Nilai Nyata

(4)

Berdasarkan diagram di atas, diketahui bahwa siswa yang

memperoleh nilai 29,5–36,5 adalah 3 siswa. Siswa yang memperoleh nilai

36,5–43,5 adalah 2 siswa. Siswa yang memperoleh nilai 43,5–50,5 adalah

10 siswa. Siswa yang memperoleh nilai 50,5–57,5 adalah 5 siswa. Siswa

yang memperoleh nilai 57,5–64,5 adalah 3 siswa. Siswa yang memperoleh

nilai 64,5–71,5 adalah 2 siswa.

Untuk menghitungMean, Median dan Modus,peneliti memasukkan

nilai hasil Pre Test pada kelas kontrolke dalam tabel sebagai berikut :

Tabel 4.3

Perhitungan Mean, Median dan Modus Nilai Pre Test pada Kelas Kontrol

Interval f X fX fk (b) fk (a)

65–71 2 68 136 25 2

58–64 3 61 183 23 5

51–57 5 54 270 20 10

44–50 10 47 470 15 20

37–43 2 40 80 5 22

30–36 3 33 99 3 25

∑F =25 ∑fX =1238

a. Mean

𝐌𝐌𝐌𝐌 =∑𝒇𝒇𝒇𝒇 𝑵𝑵

=1238 25

= 49,52

(5)

𝐌𝐌𝐌𝐌𝐌𝐌= 𝓵𝓵+

𝟏𝟏

𝟐𝟐𝑵𝑵 − 𝒇𝒇𝒇𝒇𝒃𝒃

𝒇𝒇𝒊𝒊 𝐌𝐌𝒊𝒊

=43,5 +

1

2 25−5 10 x 7

=43,5+12,5−5 10 x 7

=43,5+7,5 10x 7

=43,5+ 5,25

= 48,75

c. Modus

𝐌𝐌𝐌𝐌 = 𝓵𝓵+� 𝒇𝒇𝒇𝒇

𝒇𝒇𝒇𝒇+𝒇𝒇𝒃𝒃� 𝐌𝐌𝒊𝒊

= 43,5 +� 5

5 + 2�x 7

= 43,5 +5

7 x 7

= 43,5 +5

= 48,5

Berdasarkan perhitungan di atas, diperoleh bahwa Mean adalah

49,52, Median adalah 48,75 dan Modus adalah 48,5. Untuk menghitung

Standar Deviasi dan Standar Error,peneliti memasukkan nilai hasil Pre

Test pada kelas kontrolke dalam tabel sebagai berikut :

(6)

Perhitungan Standar Deviasi dan Standar Error Nilai Pre Test pada Kelas Kontrol

Interval f X x' fx' x'2 fx'2

65–71 2 68 3 6 9 18

58–64 3 61 2 6 4 12

51–57 5 54 1 5 1 5

44–50 10 47 0 0 0 0

37–43 2 40 -1 -2 1 2

30–36 3 33 -2 -6 4 12

∑F = ∑fx' =9 ∑ fx'2=49

a. Standar Deviasi

𝑺𝑺𝑺𝑺𝟏𝟏= 𝒊𝒊�∑𝒇𝒇𝒇𝒇′ 𝟐𝟐

𝑵𝑵 − � ∑𝒇𝒇𝒇𝒇′

𝑵𝑵 �

𝟐𝟐

= 7�49 25− �

9

25� 2

= 7�1,96−(0,36)2

= 7�1,96−0,1296

= 7�1,8304

= 7 x1,352922762

= 9,470459334

= 9,470

b. Standar Error 𝑺𝑺𝑺𝑺𝑺𝑺𝟏𝟏 = 𝑺𝑺𝑺𝑺𝟏𝟏

√𝑵𝑵 − 𝟏𝟏

= 9,470459334 √25−1

= 9,470459334 √24

(7)

= 1,933149416

= 1,933

Hasil dari perhitungan di atas diperoleh bahwa Standar Deviasi

dari Pre Test pada kelas kontrol adalah 9,470 dan Standar Error dari Pre

Test pada kelas kontrol adalah 1,933.

2. Distribus Nilai Pre Test padaKelas Experimen

Pada tanggal 05 Agustus 2015, peneliti melaksanakan Pre Test di

kelas experimen dengan alokasi waktu 2x40 menit yaitu dari pukul 07.50 –

09.10 WIB. Siswa yang mengikuti Pre Test di kelas experimen adalah 25

siswa. Jumlah soal yang diberikan peneliti kepada siswa sebanyak 40 soal.

Adapun nilai hasil Pre Test pada kelas kontrol dapat dilihat pada tabel di

bawah ini :

Tabel 4.5

Deskripsi Nilai Pre Test pada Kelas Experimen

No Kode Siswa Nilai

1 E01 55

2 E02 40

3 E03 45

4 E04 55

5 E05 50

6 E06 35

7 E07 75

8 E08 50

9 E09 45

10 E10 60

11 E11 50

12 E12 55

13 E13 35

(8)

15 E15 35

16 E16 50

17 E17 50

18 E18 45

19 E19 65

20 E20 50

21 E21 35

22 E22 60

23 E23 45

24 E24 50

25 E25 60

Jumlah 1245

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa nilai tertinggi adalah 75

dan nilai terendah adalah 35. Untuk menentukan Total Range, Kelas dan

Interval Kelas, peneliti menggunakan rumus sebagai berikut :

Nilai Tertingi (H) = 70

Nilai Terendah (L) = 35

Total Range (R) = H – L + 1

= 75 – 35 + 1

= 40 + 1

= 41

Kelas (K) = 1 + (3,3) x Log n

= 1 + (3,3) x Log 25

= 1 + (3,3) x 1,397940009

= 1 + 4,613202029

= 5,613202029

= 6

Interval Kelas (i) = 𝑅𝑅 𝐾𝐾 =

41 6

(9)

Dari perhitungan di atas diperoleh bahwa Total Range adalah 41,

kelas adalah 6 dan Interval kelas adalah 7. Selanjutnya, Peneliti

mendeskripsikan nilai hasil Pre Test pada kelas experimen kedalam tabel

distribusi frekuensi sebagai berikut :

Tabel 4.6

Distribusi Frekuensi Nilai Pre Test pada Kelas Experimen

Kelas (K) Interval (I) Frekuensi (f) Nilai Tengah (X) Nilai Nyata Frekuensi Relatif (%) Frekuensi Komulatif (%)

1 70–76 1 73 69,5–76,5 4 100

2 63–69 1 66 62,5–69,5 4 96

3 56–62 3 59 55,5–62,5 12 92

4 49–55 11 52 48,5–55,5 44 80

5 42–48 4 45 41,5–48,5 16 36

6 35–41 5 38 34,5–41,5 20 20

F = 25 P = 100

Diagram 4.2

Histogram Distribusi Frekuensi Nilai Pre Test pada Kelas Experimen

0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4

34,5-41,5 41,5-48,5 48,5-55,5 55,5-62,5 62,5-69,5 69,5-76,5 5 4 11 3 1 1 F R E K U E N S I Nilai Nyata

(10)

Berdasarkan diagram di atas, diketahui bahwa siswa yang

memperoleh nilai 34,5–41,5 adalah 5 siswa. Siswa yang memperoleh nilai

41,5–48,5 adalah 4 siswa. Siswa yang memperoleh nilai 48,5–55,5 adalah

11 siswa. Siswa yang memperoleh nilai 55,5–62,5 adalah 3 siswa. Siswa

yang memperoleh nilai 62,5–69,5 adalah 1 siswa. Siswa yang memperoleh

nilai 69,5–76,5 adalah 1 siswa.

Untuk menghitungMean, Median dan Modus,peneliti memasukkan

nilai hasil Pre Test pada kelas experimen ke dalam tabel sebagai berikut :

Tabel 4.7

Perhitungan Mean, Median dan Modus Nilai Pre Test pada Kelas Experimen

Interval f X fX fk (b) fk (a)

70–76 1 73 73 25 1

63–69 1 66 66 24 2

56–62 3 59 177 23 5

49–55 11 52 572 20 16

42–48 4 45 180 9 20

35–41 5 38 190 5 25

∑F = 25 ∑fX =1258

a. Mean

𝐌𝐌𝐌𝐌 =∑𝒇𝒇𝒇𝒇 𝑵𝑵

=1258 25

= 50,32

(11)

𝐌𝐌𝐌𝐌𝐌𝐌= 𝓵𝓵+

𝟏𝟏

𝟐𝟐𝑵𝑵 − 𝒇𝒇𝒇𝒇𝒃𝒃

𝒇𝒇𝒊𝒊 𝐌𝐌𝒊𝒊

=48,5 +

1

2 25−9 11 x 7

=48,5+12,5−9 11 x 7

=48,5+3,5 11x 7

=48,5+ 2,22

= 50,72

c. Modus

𝐌𝐌𝐌𝐌 = 𝓵𝓵+� 𝒇𝒇𝒇𝒇

𝒇𝒇𝒇𝒇+𝒇𝒇𝒃𝒃� 𝐌𝐌𝒊𝒊

= 48,5 +� 3

3 + 4�x 7

= 48,5 +3

7 x 7

= 48,5 +3

= 51,5

Berdasarkan perhitungan di atas, diperoleh bahwa Mean adalah

50,32, Median adalah 50,72 dan Modus adalah 51,5. Untuk menghitung

Standar Deviasi dan Standar Error,peneliti memasukkan nilai hasil Pre

Test pada kelas experimen ke dalam tabel sebagai berikut :

Tabel 4.8

(12)

pada Kelas Experimen

Interval f X x' fx' x'2 fx'2

70–76 1 73 3 3 9 9

63–69 1 66 2 2 4 4

56–62 3 59 1 3 1 3

49–55 11 52 0 0 0 0

42–48 4 45 -1 -4 1 4

35–41 5 38 -2 -10 4 20

∑F = 25 ∑fx' = -6 ∑ fx'2= 40

a. Standar Deviasi

𝑺𝑺𝑺𝑺𝟏𝟏= 𝒊𝒊�∑𝒇𝒇𝒇𝒇′ 𝟐𝟐

𝑵𝑵 − � ∑𝒇𝒇𝒇𝒇′

𝑵𝑵 �

𝟐𝟐

= 7�40 25− �

−6 25�

2

= 7�1,6−(0,24)2

= 7�1,6−0,0576

= 7�1,5424

= 7 x1,241933976

= 8,69353783

= 8,693

b. Standar Error 𝑺𝑺𝑺𝑺𝑺𝑺𝟏𝟏 = 𝑺𝑺𝑺𝑺𝟏𝟏

√𝑵𝑵 − 𝟏𝟏

= 8,69353783 √25−1

= 8,69353783 √24

= 8,69353783 4,898979486

(13)

= 1,774

Hasil dari perhitungan di atas diperoleh bahwa Standar Deviasi

dari Pre Test pada kelas experimen adalah 8,693 dan Standar Error dari

Pre Test pada kelas experimen adalah 1,774.

3. Distribusi Nilai Post Test padaKelas Kontrol

Pada tanggal 14September 2015, peneliti melaksanakan Post Test

di kelas kontrol dengan alokasi waktu 2x40 menit yaitu dari pukul 07.10 –

08.30 WIB. Siswa yang mengikuti Post Test di kelas kontrol adalah 25

siswa. Jumlah soal yang diberikan peneliti kepada siswa sebanyak 40 soal.

Adapun nilai hasil Pre Test pada kelas kontrol dapat dilihat pada tabel di

bawah ini :

Tabel 4.9

Deskripsi Nilai Post Test pada Kelas Kontrol

No Kode Siswa Nilai

1 K01 65

2 K02 35

3 K03 50

4 K04 55

5 K05 45

6 K06 45

7 K07 55

8 K08 50

9 K09 60

10 K10 45

11 K11 60

12 K12 45

13 K13 40

14 K14 55

15 K15 55

(14)

17 K17 50

18 K18 50

19 K19 55

20 K20 75

21 K21 55

22 K22 45

23 K23 65

24 K24 55

25 K25 65

Jumlah 1320

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa nilai tertinggi adalah 75

dan nilai terendah adalah 35. Untuk menentukan Total Range, Kelas dan

Interval Kelas, peneliti menggunakan rumus sebagai berikut :

Nilai Tertingi (H) = 70

Nilai Terendah (L) = 35

Total Range (R) = H – L + 1

= 75 – 35 + 1

= 40 + 1

= 41

Kelas (K) = 1 + (3,3) x Log n

= 1 + (3,3) x Log 25

= 1 + (3,3) x 1,397940009

= 1 + 4,613202029

= 5,613202029

= 6

Interval Kelas (i) = 𝑅𝑅 𝐾𝐾 =

41 6

(15)

Dari perhitungan di atas diperoleh bahwa Total Range adalah 41,

kelas adalah 6 dan Interval kelas adalah 7. Selanjutnya, Peneliti

mendeskripsikan nilai hasil Post Test pada kelas kontrol kedalam tabel

distribusi frekuensi sebagai berikut :

Tabel 4.10

Distribusi Frekuensi Nilai Post Test pada Kelas Kontrol

Kelas (K) Interval (I) Frekuensi (f) Nilai Tengah (X) Nilai Nyata Frekuensi Relatif (%) Frekuensi Komulatif (%)

1 70–76 1 73 69,5–76,5 4 100

2 63–69 3 66 62,5–69,5 12 96

3 56–62 2 59 55,5–62,5 8 84

4 49–55 11 52 48,5–55,5 44 76

5 42–48 6 45 41,5–48,5 24 32

6 35–41 2 38 34,5–41,5 8 8

F = 25 P = 100

Diagram 4.3

Histogram Distribusi Frekuensi Nilai Post Test pada Kelas Kontrol

0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4

34,5-41,5 41,5-48,5 48,5-55,5 55,5-62,5 62,5-69,5 69.5-76.5 2 6 11 2 3 1 F R E K U E N S I Nilai Nyata

(16)

Berdasarkan diagram di atas, diketahui bahwa siswa yang

memperoleh nilai 34,5–41,5 adalah 2 siswa. Siswa yang memperoleh nilai

41,5–48,5 adalah 6 siswa. Siswa yang memperoleh nilai 48,5–55,5 adalah

11 siswa. Siswa yang memperoleh nilai 55,5–62,5 adalah 2 siswa. Siswa

yang memperoleh nilai 62,5–69,5 adalah 3 siswa. Siswa yang memperoleh

nilai 69,5–76,5 adalah 1 siswa.

Untuk menghitungMean, Median dan Modus,peneliti memasukkan

nilai hasil Post Test pada kelas kontrol ke dalam tabel sebagai berikut :

Tabel 4.11

Perhitungan Mean, Median dan Modus Nilai Post Test pada Kelas Kontrol

Interval f X fX fk (b) fk (a)

70–76 1 73 73 25 1

63–69 3 66 198 24 4

56–62 2 59 118 21 6

49–55 11 52 572 19 17

42–48 6 45 270 8 23

35–41 2 38 76 2 25

∑F = 25 ∑fX = 1307

a. Mean

𝐌𝐌𝐌𝐌 =∑𝒇𝒇𝒇𝒇 𝑵𝑵

=1307 25

= 52,28

(17)

𝐌𝐌𝐌𝐌𝐌𝐌= 𝓵𝓵+

𝟏𝟏

𝟐𝟐𝑵𝑵 − 𝒇𝒇𝒇𝒇𝒃𝒃

𝒇𝒇𝒊𝒊 𝐌𝐌𝒊𝒊

=48,5 +

1

2 25−8 11 x 7

=48,5+12,5−8 11 x 7

=48,5+4,5 11x 7

=48,5+ 2,86

= 51,36

c. Modus

𝐌𝐌𝐌𝐌 = 𝓵𝓵+� 𝒇𝒇𝒇𝒇

𝒇𝒇𝒇𝒇+𝒇𝒇𝒃𝒃� 𝐌𝐌𝒊𝒊

= 48,5 +� 2

2 + 6�x 7

= 48,5 +2

8 x 7

= 48,5 +1,75

= 50,25

Berdasarkan perhitungan di atas, diperoleh bahwa Mean adalah

52,28, Median adalah 51,36 dan Modus adalah 50,25. Untuk menghitung

Standar Deviasi dan Standar Error,peneliti memasukkan nilai hasil Post

Test pada kelas kontrol ke dalam tabel sebagai berikut :

Tabel 4.12

(18)

pada Kelas Kontrol

Interval f X x' fx' x'2 fx'2

70–76 1 73 3 3 9 9

63–69 3 66 2 6 4 12

56–62 2 59 1 2 1 2

49–55 11 52 0 0 0 0

42–48 6 45 -1 -6 1 6

35–41 2 38 -2 -4 4 8

∑F = 25 ∑fx' =1 ∑ fx'2= 37 a. Standar Deviasi

𝑺𝑺𝑺𝑺𝟏𝟏= 𝒊𝒊�∑𝒇𝒇𝒇𝒇′ 𝟐𝟐

𝑵𝑵 − � ∑𝒇𝒇𝒇𝒇′

𝑵𝑵 �

𝟐𝟐

= 7�37 25− �

1 25�

2

= 7�1,48−(0,04)2

= 7�1,48−0,0016

= 7�1,4784

= 7 x1,215894732

= 8,511263126

= 8,511

b. Standar Error 𝑺𝑺𝑺𝑺𝑺𝑺𝟏𝟏 = 𝑺𝑺𝑺𝑺𝟏𝟏

√𝑵𝑵 − 𝟏𝟏

= 8,511263126 √25−1

(19)

= 8,511263126 4,898979486

= 1,73735431

= 1,737

Hasil dari perhitungan di atas diperoleh bahwa Standar Deviasi

dari Post Test pada kelas kontrol adalah 8,511 dan Standar Error dari Post

Test pada kelas kontrol adalah 1,737.Peneliti juga mendeskripsikan

perhitungan nilai Post Test dari kelas kontrol dengan menggunakan SPSS

21.0. Adapun hasil dari perhitungan tersebut adalah sebagai berikut :

Tabel 4.13

Distribusi Frekuensi Nilai Post Test pada Kelas Kontrol Menggunakan SPSS 21.0

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid 35,00 1 4,0 4,0 4,0

40,00 1 4,0 4,0 8,0

45,00 6 24,0 24,0 32,0

50,00 4 16,0 16,0 48,0

55,00 7 28,0 28,0 76,0

60,00 2 8,0 8,0 84,0

65,00 3 12,0 12,0 96,0

75,00 1 4,0 4,0 100,0

Total 25 100,0 100,0

Diagram 4.4

(20)

Berdasarkan tabel dan diagram di atas, diketahui bahwa siswa yang

memperoleh nilai 35 adalah 4,0%. Siswa yang memperoleh nilai 40 adalah

4,0%. Siswa yang memperoleh nilai 45 adalah 24,0%. Siswa yang

memperoleh nilai 50 adalah 16,0%. Siswa yang memperoleh nilai 55

adalah 28,0%. Siswa yang memperoleh nilai 60 adalah 8,0%. Siswa yang

memperoleh nilai 65 adalah 12,0%. Siswa yang memperoleh nilai 75

adalah 4,0%.

PenelitimenghitungMean, Median, Modus,Standar Deviasi dan

(21)

menggunakan SPSS 21.0.Hasil dari perhitungan tersebut adalah sebagai

berikut :

Tabel 4.14

Perhitungan Mean, Median, Modus, Standar Deviasi dan Standar Error Nilai Post Test pada Kelas Kontrol

Menggunakan SPSS 21.0 Statistics

Kelas Kontrol

N

Valid 25

Missing 0

Mean 52,8000

Std. Error of Mean 1,80462

Median 55,0000

Mode 55,00

Std. Deviation 9,02312

Variance 81,417

Range 40,00

Minimum 35,00

Maximum 75,00

Sum 1320,00

Berdasarkan tabel di atas, diperoleh bahwa Mean adalah 52,80,

Median adalah 55,00, Modus adalah 55,00, Standar Deviasi dari Post Test

pada kelas kontrol adalah 9,023 dan Standar Error dari Post Test pada

kelas kontrol adalah 1,804.

(22)

Pada tanggal 09September 2015, peneliti melaksanakan Post Test

di kelas experimen dengan alokasi waktu 2x40 menit yaitu dari pukul

07.10 – 08.30 WIB. Siswa yang mengikuti Post Test di kelas experimen

adalah 25 siswa. Jumlah soal yang diberikan peneliti kepada siswa

sebanyak 40 soal. Adapun nilai hasil Pre Test pada kelas kontrol dapat

dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 4.15

Deskripsi Nilai Post Test pada Kelas Experimen

No Kode Siswa Nilai

1 E01 75

2 E02 60

3 E03 90

4 E04 55

5 E05 85

6 E06 80

7 E07 70

8 E08 90

9 E09 75

10 E10 65

11 E11 80

12 E12 90

13 E13 70

14 E14 95

15 E15 80

16 E16 75

17 E17 65

18 E18 90

19 E19 85

20 E20 80

21 E21 75

22 E22 70

23 E23 85

24 E24 65

(23)

Jumlah 1930

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa nilai tertinggi adalah 95

dan nilai terendah adalah 55. Untuk menentukan Total Range, Kelas dan

Interval Kelas, peneliti menggunakan rumus sebagai berikut :

Nilai Tertingi (H) = 70

Nilai Terendah (L) = 35

Total Range (R) = H – L + 1

= 95 – 55 + 1

= 40 + 1

= 41

Kelas (K) = 1 + (3,3) x Log n

= 1 + (3,3) x Log 25

= 1 + (3,3) x 1,397940009

= 1 + 4,613202029

= 5,613202029

= 6

Interval Kelas (i) = 𝑅𝑅 𝐾𝐾 =

41 6

= 6,83 = 7

Dari perhitungan di atas diperoleh bahwa Total Range adalah 41,

kelas adalah 6 dan Interval kelas adalah 7. Selanjutnya, Peneliti

mendeskripsikan nilai hasil Post Test pada kelas experimen kedalam tabel

distribusi frekuensi sebagai berikut :

(24)

Distribusi Frekuensi Nilai Post Test pada Kelas Experimen Kelas (K) Interval (I) Frekuensi (f) Nilai Tengah (X) Nilai Nyata Frekuensi Relatif (%) Frekuensi Komulatif (%)

1 90–96 5 93 89,5–96,5 20 100

2 83–89 3 86 82,5–89,5 12 80

3 76–82 4 79 75,5–82,5 16 68

4 69–75 8 72 68,5–75,5 32 52

5 62–68 3 65 61,5–68,5 12 20

6 55–61 2 58 54,5–61,5 8 8

F = 25 P = 100

Diagram 4.5

Histogram Distribusi Frekuensi Nilai Post Test pada Kelas Experimen

Berdasarkan diagram di atas, diketahui bahwa siswa yang

memperoleh nilai 54,5–61,5 adalah 2 siswa. Siswa yang memperoleh nilai

61,5–68,5 adalah 3 siswa. Siswa yang memperoleh nilai 68,5–75,5 adalah

8 siswa. Siswa yang memperoleh nilai 75,5–82,5 adalah 4 siswa. Siswa Series 1 Series 3 0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 2 3 8 4 3 5 F R E K U E N S I Nilai Nyata

(25)

yang memperoleh nilai 82,5–89,5 adalah 3 siswa. Siswa yang memperoleh

nilai 89,5–96,5 adalah 5 siswa.

Untuk menghitungMean, Median dan Modus,peneliti memasukkan

nilai hasil Post Test pada kelas experimen ke dalam tabel sebagai berikut :

Tabel 4.17

Perhitungan Mean, Median dan Modus Nilai Post Test pada Kelas Experimen

Interval f X fX fk (b) fk (a)

90–96 5 93 465 25 5

83–89 3 86 258 20 8

76–82 4 79 316 17 12

69–75 8 72 576 13 20

62–68 3 65 195 5 23

55–61 2 58 116 2 25

∑F = 25 ∑fX = 1926

a. Mean 𝐌𝐌𝐌𝐌 =∑𝒇𝒇𝒇𝒇

𝑵𝑵

=1926 25

= 77,04

b. Median

𝐌𝐌𝐌𝐌𝐌𝐌= 𝓵𝓵+

𝟏𝟏

𝟐𝟐𝑵𝑵 − 𝒇𝒇𝒇𝒇𝒃𝒃

𝒇𝒇𝒊𝒊 𝐌𝐌𝒊𝒊

=68,5 +

1

2 25−5

8 x 7

=68,5+12,5−5

(26)

=68,5+7,5 8 x 7

=68,5+ 6,56

= 75,06

c. Modus

𝐌𝐌𝐌𝐌 = 𝓵𝓵+� 𝒇𝒇𝒇𝒇

𝒇𝒇𝒇𝒇+𝒇𝒇𝒃𝒃� 𝐌𝐌𝒊𝒊

= 68,5 +� 4

4 + 3�x 7

= 68,5 +4

7 x 7

= 68,5 +4

= 72,5

Berdasarkan perhitungan di atas, diperoleh bahwa Mean adalah

77,04, Median adalah 75,06 dan Modus adalah 72,5. Untuk menghitung

Standar Deviasi dan Standar Error,peneliti memasukkan nilai hasil Post

Test pada kelas experimen ke dalam tabel sebagai berikut :

Tabel 4.18

Perhitungan Standar Deviasi dan Standar Error Nilai Post Test pada Kelas Experimen

Interval f X x' fx' x'2 fx'2

90–96 5 93 3 15 9 45

83–89 3 86 2 6 4 12

76–82 4 79 1 4 1 4

69–75 8 72 0 0 0 0

62–68 3 65 -1 -3 1 3

55–61 2 58 -2 -4 4 8

(27)

a. Standar Deviasi

𝑺𝑺𝑺𝑺𝟏𝟏= 𝒊𝒊�∑𝒇𝒇𝒇𝒇′ 𝟐𝟐

𝑵𝑵 − � ∑𝒇𝒇𝒇𝒇′

𝑵𝑵 �

𝟐𝟐

= 7�72 25− �

18

25� 2

= 7�2,88−(0,72)2

= 7�2,88−0,5184

= 7�2,3616

= 7 x1,536749817

= 10,75724872

= 10,757

b. Standar Error 𝑺𝑺𝑺𝑺𝑺𝑺𝟏𝟏 = 𝑺𝑺𝑺𝑺𝟏𝟏

√𝑵𝑵 − 𝟏𝟏

= 10,75724872 √25−1

= 10,75724872 √24

= 10,75724872 4,898979486

= 2,1958142

(28)

Hasil dari perhitungan di atas diperoleh bahwa Standar Deviasi

dari Post Test pada kelas experimen adalah 10,757 dan Standar Error dari

Post Test pada kelas experimen adalah 2,195.Peneliti juga

mendeskripsikan perhitungan nilai Post Test dari kelas experimen dengan

menggunakan SPSS 21.0. Adapun hasil dari perhitungan tersebut adalah

sebagai berikut :

Tabel 4.19

Distribusi Frekuensi Nilai Post Test pada Kelas Experimen Menggunakan SPSS 21.0

Kelas Experimen

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 55,00 1 4,0 4,0 4,0

60,00 1 4,0 4,0 8,0

65,00 3 12,0 12,0 20,0

70,00 3 12,0 12,0 32,0

75,00 5 20,0 20,0 52,0

80,00 4 16,0 16,0 68,0

85,00 3 12,0 12,0 80,0

90,00 4 16,0 16,0 96,0

95,00 1 4,0 4,0 100,0

(29)

Diagram 4.6

Histogram Distribusi Frekuensi Nilai Post Test pada Kelas Experimen Menggunakan SPSS 21.0

Berdasarkan tabel dan diagram di atas, diketahui bahwa siswa yang

memperoleh nilai 55 adalah 4,0%. Siswa yang memperoleh nilai 60 adalah

4,0%. Siswa yang memperoleh nilai 65 adalah 12,0%. Siswa yang

memperoleh nilai 70 adalah 12,0%. Siswa yang memperoleh nilai 75

adalah 20,0%. Siswa yang memperoleh nilai 80 adalah 16,0%. Siswa yang

memperoleh nilai 85 adalah 12,0%. Siswa yang memperoleh nilai 90

(30)

PenelitimenghitungMean, Median, Modus, Standar Deviasi dan

Standar Error dari nilai hasil Post Test pada kelas experimen dengan

menggunakan SPSS 21.0.Hasil dari perhitungan tersebut adalah sebagai

berikut :

Tabel 4.20

Perhitungan Mean, Median, Modus, Standar Deviasi dan Standar Error Nilai Post Test pada Kelas Experimen

Menggunakan SPSS 21.0 Statistics

Kelas Experimen

N

Valid 25

Missing 0

Mean 77,0000

Std. Error of Mean 2,08167

Median 75,0000

Mode 75,00

Std. Deviation 10,40833

Variance 108,333

Range 40,00

Minimum 55,00

Maximum 95,00

Sum 1925,00

Berdasarkan tabel di atas, diperoleh bahwa Mean adalah 77,00,

Median adalah 75,00, Modus adalah 75,00, Standar Deviasi dari Post Test

pada kelas eksperimen adalah 10,408 dan Standar Error dari Post Test

(31)

B. Hasil Analisis Data

Sebelum menghitung t-test, peneliti menghitung normalitas dan

homogenitas. Peneliti menguji normalitas dan homogenitas dengan

menggunakan SPSS 21.0.Setelah memperoleh hasil dari perhitungan

normalitas dan homogenitas, peneliti akan menghitung t-test dari data. Untuk

mnghitung t-test, peneliti menggunakan dua perhitungan yaitu perhitungan

secara manual dan perhitungan dengan menggunakan SPSS 21.0.

1. Uji Normalitas dan Homogenitas a. Uji Normalitas

Perhitungan normalitas digunakan untuk mengetahui apakah

data yang diperoleh dari populasi berdistribusi normal atau tidak.

Adapun hasil dari perhitungan normalitas dengan menggunakan SPSS

21.0 adalah sebagai berikut :

Tabel 4.21

Uji Normalitas Menggunakan SPSS 21.0 Tests of Normality

Kelompok

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Nilai 1 ,104 25 ,200* ,967 25 ,562

2 ,164 25 ,083 ,957 25 ,355

Berdasarkan dari perhitungan normalitas di atas, diperoleh

bahwa nilai signifikan dari kelas kontrol adalah 0,355 dan nilai

signifikan dari kelas experimen adalah 0,562. Artinya bahwa

(32)

b. Uji Homogenitas

Peneliti menggunakan SPSS 21.0 untuk menghitung

homogenitas data. Hasil dari uji homogenitas data dengan

menggunakan SPSS 21.0 adalah sebagai berikut :

Tabel 4.22

Uji Homogenitas Menggunakan SPSS 21.0 Test of Homogeneity of Variance

Levene

Statistic df1 df2 Sig.

Nilai Based on Mean ,775 1 48 ,383

Based on Median ,658 1 48 ,421

Based on Median and

with adjusted df ,658 1 47,889 ,421

Based on trimmed mean ,779 1 48 ,382

Berdasarkan perhitungan di atas, diperoleh bahwa nilai

probabilitas adalah 0,383. Data adalah homogen apabila nilai

probabilitas (p) lebih besar dari 0,05. Artinya bahwa data adalah

homogen karena nolai probobilitas lebih besar dari 0,05 (0,383 > 0,05).

2. Uji Hipotesis

a. Uji Hipotesis Secara Manual

Peneliti menggunakan perhitungan t-test untuk menguji

hipotesis dari penelitian. Untuk menghitung t-test, peneliti

menggunakan Standar Deviasi dan Standar Error dari kelas kontrol

dan kelas experimen. Standar Deviasi dan Standar Error tersebut

(33)

Tabel 4.23

Standar Deviasi dan Standar Error dari X1 dan X2

Variabel Standar Deviasi Standar Error

X1 10.757 2. 195

X2 8. 511 1.737

Dimana :

X1 : Kelas Experimen

X2 : Kelas Kontrol

Dari tabel diatas diketahui bahwa Standar Deviasi dari X1

adalah 10,757 dan Standar Error dari X1 adalah 2,195. Standar Deviasi

dari X2 adalah 8,511 dan Standar Error dari X2 adalah 1,737.

Selanjutnya, peneliti menghitung perbedaan Standar Error antara X1

dan X2. Hasil dari perhitungan tersebut adalah sebagai berikut :

𝑺𝑺𝑺𝑺𝑺𝑺𝟏𝟏− 𝑺𝑺𝑺𝑺𝑺𝑺𝟐𝟐 =�𝑺𝑺𝑺𝑺𝑺𝑺𝟏𝟏𝟐𝟐+ 𝑺𝑺𝑺𝑺𝑺𝑺𝟐𝟐𝟐𝟐

=�2,1952+ 1,7372

=�4,818025 + 3,017169

=�7,835194

= 2,799141654

= 2,799

Dari perhitungan di atas diperoleh bahwa perbedaan Standar

(34)

nilai dari t-observed. Hasil dari perhitungan tersebut adalah sebagai

berikut :

𝒕𝒕𝒐𝒐 =𝑺𝑺𝑺𝑺𝑺𝑺𝟏𝟏− 𝑺𝑺𝟐𝟐 𝑺𝑺𝟏𝟏− 𝑺𝑺𝑺𝑺𝑺𝑺𝟐𝟐

= 77,04 − 52,28 2,799

= 24,8 2,799

= 8,860307252

= 8,860

Dengan Kriteria :

 Apabila t-test (t-observed) ≥ t-tabel, artinya bahwa Ha diterima dan

Ho ditolak.

 Apabila t-test (t-observed) < t-tabel, artinya bahwa Ha ditolak dan

Ho diterima.

Untuk mendeskripsikan hasil dari t-test, peneliti menggunakan

perhitungan degree of freedom (df) sebagai berikut :

𝐌𝐌𝐝𝐝= (𝑵𝑵𝟏𝟏 + 𝑵𝑵𝟐𝟐 – 𝟐𝟐)

= (25 + 25 – 2 )

= 48

Dimana :

df : Degree of freedom

(35)

N2 : Jumlah siswa pada kelas experimen

2 : Jumlah dari variabel

t-table pada df 48 dan pada level signifikan 5% = 2,021

tobserved=8.860 > ttable =2,021 (Ha diterima dan Ho ditolak)

Hasil dari perhitungan di atas dapat dideskripsikan ke dalam

tabel sebagai berikut :

Table 4.24

Hasil Perhitungan T-Test

Variable t-observe t-table df/db

5% 1%

X1 X2 8.860 2,021 2,704 48

Berdasarkan hasil dari perhitungan t-test, diketahui t-observed

≥ t-tabel (2,021 <8.860 > 2,704). Artinya bahwa Ha diterima dan Ho

ditolak. Jadi, hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa “Model

pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions

(STAD) berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa pada mata

pelajaran fiqih materi puasa kelas VIII MTs Darul Ulum Palangka

Raya” adalah diterima.

b. Uji Hipotesis Menggunakan SPSS

Peneliti juga menggunakan SPSS 21.0 untuk menguji hipotesis

dari penelitian. Hasil dari perhitungan menggunakan SPSS 21.0

digunakan untuk mendukung perhitungan t-test secara manual. Hasil

dari perhitungan t-test dengan menggunakan SPSS 21.0 adalah sebagai

(36)

Table 4.25

Perhitungan Standar Deviasi dan Standar Error Menggunakan SPSS 21.0

Group Statistics

Kelompok N Mean

Std. Deviation

Std. Error Mean Nilai 1 25 52,8000 9,02312 1,80462

2 25 77,0000 10,40833 2,08167

Dari tabel diatas diketahui bahwa Standar Deviasi dari

kelompok 1 (kelas kontrol) adalah 9,023dan Standar Error dari

kelompok 1 (kelas kontrol) adalah 1,804. Standar Deviasi dari

kelompok 2 (kelas experimen) adalah 10,408 dan Standar Error dari

kelompok 2 (kelas experimen) adalah 2,081.

Table 4.26

Perhitungan T-Test Menggunakan SPSS 21.0 Independent Samples Test

Levene's Test for Equality of

Variances t-test for Equality of Means

95% Confidence Interval of the

Difference

F Sig. t df

Sig. (2-tailed ) Mean Difference Std. Error Differen

ce Lower Upper

Ni lai

Equal variances assumed

.775 .383 8,784 48 .000 24,20000 2,75500 18,66071 29,73929

Equal variances not assumed

(37)

Dari tabel di atas diketahui bahwa tobserved adalah 8,784.

Perbedaan mean antara kelas kontrol dan kelas experimen adalah

24,200. Perbedaan standar error antara kelas kontrol dan kelas

experimen adalah 2,755.

C. Pembahasan

Sebelum peneliti melakukan penelitan di Kelas VIII MTs Darul Ulum

Palangka Raya pada mata pelajaran Fiqih materi Puasa, terlebih dahulu

dilakukan uji coba instrumen di sekolah lain yang telah melakukan

pembelajaran Fiqih materi Puasa, kemudian soal-soal yang telah di uji coba

akan dipilih mana yang valid untuk digunakan pada saat penelitian, soal-soal

yang vailid tersebut digunakan untuk soal Pre-test dan soal Post-test sehingga

antara soal Pre-test dan Post-test akan tetap sama.

Sebelum melaksanakan penelitian di kelas eksperimen dan kelas

kontrol, dilakukan terlebih dahulu Pre-test di kedua kelas tersebut dengan soal

yang sama sehingga dapat diketahui kemampuan awal siswa sebelum

melakukan pembelajaran, kemudian dilakukan perlakuan yang berbeda antara

kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen akan melakukan

pembelajaran Fiqih pada materi Puasa dengan menggunakan model

Pembelajaran kooperatif tipe STADsedangkan pada kelas Kontrol peneliti

akan menggunakan metode pembelajaran yang biasa dilaksanakan oleh guru

yang ada di sekolah tersebut yaitu pembelajaran langsung (metode

(38)

Hasil dari analisis data menunjukkan bahwa model pembelajaran

kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) berpengaruh

terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran fiqih materi puasa kelas

VIII MTs Darul Ulum Palangka Raya. Hal ini terlihat pada rata-rata nilai

pre-test dan post-pre-test dari kedua kelompok tersebut. Siswa yang belajar dengan

model pembelajaran kooperatif tipe student teams achievement divisions

(STAD) memiliki nilai rata-rata 77,04, sementara siswa yang belajar dengan

metode konvensional memiliki nilai rata 52,28 sehingga selisih nilai

rata-rata pos-test kelompok eksperimen dan kontrol sebesar 24,76.

Proses pembelajaran yang diterapkan pada kelas eksperimen (kelas

VIIIA) menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam empat

kali pertemuan dengan alokasi waktu untuk setiap pertemuan 2x40 menit.

Pada pembelajaran ini yang bertindak sebagai guru adalah peneliti sendiri.

Dalam pembelajaran pada kelas eksperimen yang menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe STAD mempunyai beberapa tahapan yang

dilakukan oleh guru dalam pembelajaran.

Adapun tahapan atau langkah dalam pembelajaran pada kelas

eksperimen adalah sebagai berikut:

1. Penyampaian tujuan dan motivasi

Menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada

pembelajaran tersebut dan memotivasi siswa untuk belajar. Pada saat

(39)

antusias mendengarkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada

pertemuan tersebut.

2. Pembagian kelompok

Siswa dibagi dalam beberapa kelompok, dimana setiap

kelompoknya terdiri dari 5-6 siswa yang memprioritaskan heterogenitas

(keragaman) kelas dalam prestasi akademik, gender/jenis kelamin, ras atau

etnik.Ketika peneliti membagi kelompok pada kelas eksperimen ada

beberapa siswa yang tidak setuju dengan kelompok yang telah dibentuk

khususnya siswa perempuan karena mereka ingin dipisahkan antara

kelompok siswalaki-laki dan siswa perempuan, menanggapi hal tersebut

maka peneliti tetap berpatokan pada tahapan pembelajaran kooperatif tipe

STAD yang mengharuskan setiap kelompok itu adanya keragaman.

Setelah peneliti memberikan pengertian kepada siswa kelas eksperimen

akhirnya mereka menerima kelompok yang telah dibentuk oleh peneliti.

Setiap kelompok dibagi rata-rata terdiri dari 3 siswa perempuan dan 3

siswa laki-laki.

3. Presentasi guru

Guru menyampaikan materi pelajaran dengan terlebih dahulu

menjelaskan tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pertemuan tersebut

serta pentingnya pokok bahasan tersebut dipelajari. Guru memberi

motivasi siswa agar dapat belajar dengan aktif dan kreatif. Di dalam proses

pembelajaran guru dibantu oleh media, demonstrasi, pertanyaan atau

(40)

tentang keterampilan dan kemampuan yang diharapkan diakui siswa, tugas

dan pekerjaan yang harus dilakukan serta cara-cara mengerjakannya.

Ketika peneliti menyampaikan indikator pembelajaran siswa hanya

diam dan memperhatikan. Setelah menyampaiakan indikator, peneliti

membagi materi yang akan dibahas oleh setiap kelompok yang telah

dibentuk dan mereka menerima materi tersebut dengan senang hati.

4. Kegiatan belajar dalam tim

Siswa belajar dalam kelompok yang telah dibentuk. Guru

menyiapkan lembaran kerja sebagai pedoman bagi kerja kelompok,

sehingga semua anggota menguasai dan masing-masing memberikan

kontribusi. Selama tim bekerja, guru melakukan pengamatan, memberikan

bimbingan, dorongan dan bantuan bila diperlukan. Kerja ini merupakan

ciri terpenting dari STAD.Ketika kegiatan belajar dalam tim semua siswa

dalam tiap kelompok saling bertukar pikiran dan bekerja sama dalam

memahami materi yang telah diberikan oleh peneliti, dan ada beberapa

siswa yang bertanya kepada peneliti mengenai hal-hala yang sulit

dipahami dalam materi tersebut.

5. Kuis (evaluasi)

Guru mengevaluasi hasil belajar melalui pemberian kuis tentang

materi yang dipelajari dan juga melakukan penilaian terhadap presentasi

hasil kerja masing-masing kelompok. Siswa diberikan kuis secara

(41)

dapat menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru bahkan mereka

sangat antusias untuk menjawab pertanyaan yang diberikan oleh peneliti.

6. Penghargaan prestasi tim

Setelah pelaksanaan kuis, guru memeriksa hasil kerja siswa dan

diberikan angka dengan rentang 0-100. Selanjutnya pemberian

penghargaan atas keberhasilan kelompok dapat dilakukan oleh guru.

Hasil penelitian ini diketahui berdasarkan uji T bahwa hasil belajar

siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbeda

nyata dan lebih baik daripada siswa yang belajar dengan menggunakan

metode konvensional. Hal ini berarti bahwa model pembelajaran kooperatif

tipe STAD berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar fiqih pada

materi puasa.

Setelah melaksanakan pembelajaran kooperatif tipe STAD pada kelas

eksperimen selama 4 kali pertemuan ternyata model pembelajaran ini sangat

disenangi dan diterima oleh siswa ketika diterapkan dan cocok digunakan

pada pelajaran fiqih materi puasa. Dalam kegiatan belajar mengajar dengan

model pembelajaran kooperatif tipe STAD peserta didik tidak hanya

mendengarkan ceramah dari guru saja tetapi peserta didik juga berperan aktif

dalam proses belajar mengajar. Peserta didik belajar secara berkelompok

membuat mereka bisa belajar bersama dalam mempelajari materi yang

diberikan oleh guru. Hal ini sesuai dengan tujuan pembelajaran kooperatif

yang menekankan aktivitas siswa untuk bekerja secara berkolaborasi, dan

(42)

kesempatan kepada siswa untuk brinteraksi dan belajar bersama-sama siswa

yang berbeda latar belakangnya.

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang telah dilakukan dapat

dikatakan bahwa terdapat pengaruh antara model pembelajaran kooperatif

tipe STAD terhadap prestasi belajar siswa pada materi puasa. Jadi

pembelajaran fiqih pada materi puasa dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih efektif yaitu ditunjukkan dengan

nilai rata-rata kelas eksperimen sebesar 77,04. Pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD ini memberikan

kontribusi hasil belajar yang lebih baik, sebab dalam anggota kelompok

terjadi diskusi dalam membahas materi yang telah diberikan oleh guru

Gambar

Tabel 4.1
Tabel 4.2
Tabel 4.4
Tabel 4.5
+7

Referensi

Dokumen terkait

Audiovisual Dalam Penguasaan Keterampilan Pertolongan Persalinan Kala II” adalah proses mental yang berhubungan dengan panca indera yang terjadi pada mahasiswa Program Studi

[r]

Untuk menarik minat pencari informasi bentuk elektronik misalnya website, maka dapat dibuatkan tampilan gambar yang menarik sekaligus informasi yang up to date. Pada kesempatan

Dokumen ini adalah f ormulir Resmi VerVal NUPTK periode 2013, untuk inf o lebih lanjut kunjungi http://padamu.kemdikbud.go.id.. FORMULIR

Pada Mega Electronik Store, pengolahan data dalam hal pemesanan barang electronik masih dilakukan secara manual, dalam penulisan ilmiah ini akan dibahas tentang pembuatan

Nilai daya dukung dan penurunan berdasarkan program Metode Elemen Hingga sebesar 285,46 ton dan 11,42 mm nilai ini tidak jauh berbeda dengan secara analitis.. Kata Kunci :

Data atau Variabel yang digunakan adalah perkiraan ( Estimasi ) pendapatan dari asset asset yang sudah ada pada Warnet MyNet untuk tahun 2008 ke depan yang beralamat di jalan Akses

Untuk menghitung daya dukung ultimate dan penurunan pondasi tiang pancang dari data Sondir dan SPT digunakan secara analitis dan menggunakan program Metode