• Tidak ada hasil yang ditemukan

Seni dalam islam paling baru

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Seni dalam islam paling baru"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Seni merupakan ekspresi dari jiwa yang halus dan indah yang lahir dari bagian yang terdalam dari jiwa manusia yang didorong oleh kecenderungan kepada keindahan tersebut, apapun jenis keindahan itu. Dorongan tersebut fitrah yang diturunkan dianugerahkan Allah. Seni berdasarkan asalnya dibagi menjadi dua yaitu yang bersifat alamiah dan buatan manusia. Keindahan bersifat universal yang tidak terikat selera perseorangan,waktu, tempat, dan lain-lain. Kemampuan menimbulkan kreasi yang berseni merupakan pembeda manusia dengan makhluk lainnya. Agama Islam senantiasa mendukung kesenian selama tidak melenceng dari nilai-nilai agama. Kesenian dalam islam diwujudkan dalam seni bangunan, arsitektur, lukis, ukir, suara, tari, dan berbagai macam seni lainnya.

Menurut KKBI, seni adalah keahlian membuat karya yang bermutu.

Al-Qur’an merupakan merupakan mukjizat terbesar yang pernah diturunkan oleh Allah s.w.t kepada Rasul-Nya ke muka bumi ini. Oleh karena itu keunggulan dan kelebihan sastera Al-Qur’an tidak dapat ditandingi manusia maupun jin.

Ciri-Ciri Seni Islam

Ciri utama seni Islam adalah abstraksi, yaitu pengingkaran naturalisme dan pencegahan menghadirkan fenomena natural dalam karya seni, khususnya adala seni patung. Beberapa hadist mengenai seni khususnya seni patung.

(1) Allah melaknat seniman naturalisme: ‘La’ana . . . almusawwir (Allah melaknat . . . pematung naturalis – H.R. al-Bukhari dari Ibnu Juh}aifah).

(2) Malaikat menjauh dari rumah yang di dalamnya ada patung naturalis. Demikian sabda Rasulullah:

(سابع نبا نع ىراخبلا هاور) ةروص هيف اتيب لخدت ل تكئلملا نإ :ملسو هيلع ا ىلص ا لوسر لاق

(2)

(3) pembuat patung naturalis akan disiksa

ةمايقلا موي بذعي ةروصلا عنص نم نإو

(dan sesungguhnya orang yang membuat patung (naturalis) akan disiksa besok pada hari kiyamat - H.R. al-Bukhari dan Muslim)

(4) Siksaan, pada nomor tiga di atas amat pedih:

ا قلخب نوهاضي ليق وا نوهشي نيذلا ةمايقلا موي اباذع سانلا دشا نم نإ.

(Sesungguhnya diantara yang amat berat siksaannya adalah orang yang memahat menyerupai atau menyamai ciptaan Allah - H.R. al-Bukhari dan Muslim).

(5) Pematung naturalis memang menjadi penghuni neraka:

نوروصملا اباذع ةمايقلا موي رانلا لها دشا نم نإ.

(Sesungguhnya sebagian penduduk neraka besok pada hari kiyamat untuk mendapat siksa yang amat berat adalah para seniman naturalis - H.R. Muslim).

(6). Pematung naturalis dituntut untuk memberi nyawa atau menghidupkan hasil karyanya:

لوقققي وا (ساققبع نققبا نع ملسم هاور)خفانب سيلو ةمايقلا موي حورلا اهيف خفني نا فلك ايندلا ىف ةروص روص نم (ىراخبلا هاور).اويحا.

(Barang siapa membuat patung naturalis di dunia, ia dituntut untuk meniupkan roh di dalamnya besok pada hari kiyamat, padahal ia tidak bisa meniupnya, H.R. Muslim dari Ibnu ‘Abbas; atau beliau bersabda: “Hidupkanlah!” - H.R. al-Bukhari).

(3)

Pertama, Patung-patung dapat menjadi sarana penyembahan dan pengorbanan kepada dewa. Saat pertama kali menguasai kota Makkah, Ka’bah dikelilingi 360 buah patung, belum lagi di tempat lain. Nabi benar-benar tegas dalam melakukan pemberantasan terhadap patung-patung tersebut karena Islam memperkenalkan tauhid. Jadi, penghancuran ini dilakukan supaya orang tidak musyrik. Selain untuk penyembahan terdapat pula penjelasan lain yang mendukung mengapa patung naturalis bersifat haram. Hal tersebut antara lain (1) Allah dan Rasulullah melaknat, (2) Allah dan Rasulullah memberi ancaman siksaan besok di hari akhir, (3) Rasulullah sama sekali tidak pernah melakukannya. Tetapi, di dalam proses penetapan hukum dalam Islam itu berlaku kaidah bahwa hukum itu tergantung pada ‘illat ; sebab, konteks. Jika patung naturalis dibuat tidak dalam konteks sarana atau dalam penyembahan dan pengorbanan, atau secara umum ritus-ritus sakral, alasan menetapkan hukum haram pada patung naturalis tidak cukup. Kedua, alam dengan segala isinya adalah ciptaan Allah swt. Dalam dunia manusia saja, karya yang telah ada hak patennya, tidak boleh dijiplak atau dibajak, kecuali telah mendapat ijin pengarang atau pembuat aslinya. Ini sebenarnya mengandung ajaran supaya seorang seniman senantiasa berkarya kreatif dan orisinal. Dengan demikian, masih ada peluang bagi orang Islam untuk membuat karya patung bukan yang bernyawa. Dalam hal ini Rasulullah bersabda: هقل سقفن لاقمو رجشلا عنصاف لعاف دبل تناك نإ لاق ( Beliau bersabda: jika kamu terpaksa harus membuat patung naturalis, maka buatlah pohon atau sesuatu lain yang tidak bernyawa - H.R. Muslim dari Ibnu ‘Abbas)

Selain ciri utama tersebut, seni islam juga memilki ciri-ciri sebagai berikut.

 Mengangkat martabat insan dengan tidak meninggalkan nilai-nilai kemanusiaan sehingga segala unsur kesenian bertujuan untuk patuh kepada keridhoan Allah

 Mementingkan persoalan akhlak dan kebenaran.

 Menghubungkan keindahan dengan kesahihan islam, jadi kesenian mempunyai nilai tertinggi apabila mendorong ke arah ketaqwaan, kema’rufan, kesahihan dan budi yang mantap

 Kesenian islam berdasarkan wahyu Allah, atau dapat dikatakan pula harus sesuai perintah dan larangan Allah

(4)

sesama makhluk hidup lainnya.

Konsep Seni Dalam Islam 1). Tuhan sebagai Pencipta

Alquran menjelaskan Allah itu adalah wujud yang Transenden, tak ada pandangan dapat melihatnya, dan di atas segala perbandingan. Dalam hal ini Allah berfirman:

ريبخلا فيطللا وهو راصبلا كردي وهو راصبلا هكردي ل

(Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedang dia dapat melihat segala yang kelihatan; Dan Daialah Yang Maha Halus lagi Maha Mengetahui – Q.S. al-An’am/6:103).

Tidak ada sesuatu apapun seperti Dia. Dia berfirman:

ريصبلا عيمسلا وهو ئيش هلثمك سيل

(Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia; dan Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat, Q.S. asy-Syu’ara’/42 : 11).

Pembentukan oleh Tuhan adalah berpola non naturalisme, meskipun hasil jadi ciptaan dan bentukan Tuhan yang mewujud dalam bentuk alam semesta dengan segala isinya oleh manusia disebut natura. Tindak Tuhan mencipta dan membentuk disebut non naturalisme karena memang tidak mencontoh barang yang telah ada.

2). Dia Sebagai Yang Indah

Secara tekstual Nabi saw mengatakan:

(5)

(Sesungguhnya Allah Yang Maha Tinggi dan Maha Agung adalah Indah dan Dia menyukai keindahan, H.R. Ahmad dari ‘Uqbah bin Amir). Ia (Ahmad) meriwayatkan hadis ini tiga kali dan Muslim satu kali.

Itulah sebabnya indah dalam pandangan Islam berlaku manakala sebuah karya seni dapat membawa kesadaran pencipta seni maupun penaggapnya kepada ide transendensi ilahiah. Jelas pengertiannya bahwa segala ciptaan Allah indah karena keluar dari Yang maha Indah. Semua ciptaan dan bentukan Allah adalah Master Piece (karya agung) sehingga Ia tidak malu-malu membuat nyamuk atau yang lebih rendah dari itu sebagai hasil karya yang lebih bermanfaat dibanding berhala/patung sebagai sesembahan yang tidak mampu memberi perlindungan apa pun. Hanya saja dalam bahasa manusia, sesuatu atau segala sesuatu dalam kajian seni dibagi menjadi indah dan jelek, orang akan mengatakan seorang wanita berkulit putih bersih dikatakan cantik, sementara yang berkulit hitam dikatakan jelek. Padahal, orang ini juga termasuk Master Piece (karya agung) Tuhan. Itulah sebabnya dalam aspek moral Nabi Muhammad saw mengatakan demikian:

مكبولق ىلا رظني نكلو مكراوصا ىلا لو مكماسجا ىلا رظني ل ا نإ.

( Sesungguhnya Allah tidak melihat tubuh dan paras rupamu, tetapi melihat hatimu, H.R. Ahmad, Muslim, dan Ibnu Majah).

3). Manusia Sebagai Wakil Tuhan

(6)

Untuk menjadi khalifah yang baik, manusia harus menjadi insan kamil (the perfect man). Kalau kualitas Tuhan adalah mencipta, maka demikian pula kualitas Insan kamil, dan predikat Insan kamil oleh siapa saja asal ia melalui jalan yang benar untuk itu, termasuk oleh para seniman. Seniman yang sejati adalah mencipta karya seni yang bebas dari belenggu alam dan karyanya bukan seni demi seni, melainkan seni yang fungsionalis. Seni demi seni adalah istilah bagi pemahaman yang mengatakan bahwa keindahan sebagai produk seni adalah kualitas seni yang khusus, absolut, menyeluruh dan tinggi sehingga mengabaikan nilai-nilai kebenaran dan kebaikan. Sedangkan seni fungsionalisme maksudnya adalah seni yang tidak hanya mementingkan keindahan tapi juga manfaat bagi manusia dan makhluk lainnya. Dalam hal ini Allah berfirman:

ةمايقلا موي ةصلاخ ايندلا ةايحلا ىف اونمأ نيذلل يه لق قزرلا نم تابيطلاو هدابعل جرخا ىتلا ا ةنيز مرح لق

Artinya: Katakanlah :Siapakah yang mengharamkan perhiasan dari Allah yang telah dikeluarkannya untuk hamba-hamba-Nya (siapa pula yang mengharamkan) rezeki yang baik ? “katakanlah semua itu bagi orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia, khusus (untuk mereka saja) di hari kiyamat; Q.S. al-A’raf/7 : 32).

Yang dimaksud perhiasan adalah segala sesuatu yang mendatangkan keindahan. Perhiasan dengan demikian adalah karya seni, dan seni sebagaimana diisyaratkan dalam ayat itu adalah fungsionalisme, bukan hanya bagi atribut kehidupan orang beriman di dunia, melainkan hingga ke akhirat kelak.

Hukum-Hukum Mengenai Seni dalam Islam

(7)

Fungsi Seni dalam Islam

Setelah mempelajari ciri-ciri dan konsep Islam dapat kita ketahui bahwa seni dalam Islam memiliki beberapa fungsi yaitu.

 Seni membuat manusia menyadari adanya kaitan antara alam, ketuhanan, dan fisik

 Membimbing manusia kea rah konsep tauhid dan pengabdian kepada Allah SWT.

 Memberi ketengan jiwa kepada manusia karena sudah menjadi menjadi fitrah manusia sebagai makhluk Allah menykai sesuatu yang indah.

Macam-Macam Seni Islam dan Problematikanya

1) Seni Suara

a) Seni baca Al-Quran

Membaca Al-Quran di utamakan dalam Islam. Kita dituntut oleh syariat Islam supaya membaca Al-Quran mengikut tajwidnya yang benar dan dengan suara yang baik bukan dengan cara berlagu sebagaimana lagu-lagu qasidah. Karena semua itu takut dianggap sebagai suatu bida’ah.

Menurut Ibn Hajar Haithami dalam kitabnya, Kaff Ri’a’ al Muharramat al-Sama’, Kesengajaan membaca al-Quran secara berlagu dengan menambahkan huruf atau menguranginya untuk memperindah adalah fasiq. Bahkan menurut fatwa Imam al-Nawawi mengenai golongan yang membaca al-Quran dengan berlagu yang buruk serta banyak perubahannya, maka hukumnya adalah haram menurut para ulama’.

b) Seni Musik

(8)

seruling, robana, gambus, tambur, dan lain-lain.

Dalam buku-buku hadist yang mempbolehkan sesorang menyanyi tapi hanya pada pesta perkawinan, khitanan, menyambut tamu yang baru datang, memuji-muji orang yang mati syahid, atau menyambut kedatangan hari raya.

Beberapa pandangan mengenai music

Pandangan Imam al-Ghazali • Tidak terdapat keterangan yang jelas dari sunnah Rasulullah yang melarang penggunaan alat-alat musik. • Sebahagian instrumen musik yang mempunyai bunyi yang baik tidak dilarang. • Seni musik yang dilarang ialah seni musik yang berada di dalam keadaan yang bersekongkol dengan kumpulan pemabuk, perzinaan dan perbuatan dosa yang lain.

Pandangan Imam Shafi’i • Menyatakan bahwa nyanyian itu adalah makruh dan melalaikan di dalam kitabnya, Adab al-Qada’ . • Ia menyamai kebatilan dan siapa yang mendengarnya maka dia adalah seorang safih. • Mendengar nyanyian dari wanita yang bukan mahram tidak boleh. Apalagi di tempat yang tidak diketahui oleh orang lain. • Memakruhkan penggunaan seruling karena menurutnya itu adalah perbuatan kaum Zindik untuk menyelewengkan pendengaran orang yang sedang mendengar al-Quran.

Pandangan Ibn Taimiyyah • Membolehkan mendengar nyanyian dan musik yang bermanfaat pada agama.

Fatwa Sheikh Mahmud Shaltut • Mendengar dan bermain alat musik adalah sama hukumnya dengan merasa makanan yang lezat, menghirup bau yang harum, melihat pemandangan yang cantik. Semua itu dilakukan untuk refresing. • Ulama’ terdahulu telah membenarkan penggunaan seni musik apabila mempunyai tujuan yang sesuai seperti musik iringan ke medan perang, haji, perkawinan dan hari kebesaran Islam. Mengikut para fuqaha’. • Beliau memberi larangan kepada siapa yang berani melarang sesuatu perkara yang tidak jelas dilarang oleh Allah

2) Seni Tari

(9)

menyambut kedatangan hari raya. Selain itu tarian yang ditampilkan tidak boleh mengundang syahwat.

3) Seni Rupa

a. Seni Ukir

Seni ukur islam memunyai nilai yang tinggi baik dalam susunan komposisi cara pengisian bidang yang dihias, atau dalam cara mensejajarkan motif-motif ukirannya.

b) Seni Patung

Islam mengharamkan patung berbentuk makhluk hidup di dalam rumah yang dijadikan perihiasan dan sebagainya. Jika si pembuat patung mengetahui bahwa patung itu akan disembah maka dia adalah kafir dan jika si pembuat patung tidak ahu, maka ia akan tetap berdosa atas perbuatannya.

c) Seni Gambar

Pelukis yang menggambar sesuatu yang disembah selain Allah tidak akan lepas dari azab Allah. Selain itu orang yang menggambar sesuatu yang tiak dapat disembah namun bermaksud menandingi ciptaan Allah akan mendapat ancaman yang berat dari Allah ketika di akhirat.

3. Seni Sastra

(10)

Referensi

Dokumen terkait

Menurutnya, hasil dari penelitian single eksponensial smoothing cenderung mempunyai nilai kesalahan yang lebih kecil dibandingkan dengan double eksponensial smoothing

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pengungkapan sukarela manajemen risiko terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar pada

Monitoring Gardu induk dan Gardu Distribusi dilakukan dengan cara mengukur tegangan, arus dan suhu dari gardu induk/distribusi oleh suatu peralatan elektronik

Penyajian hasil dari penelitian ini adalah buku saku panduan mendaki gunung, peta jalur pendakian gunung rinjani serta aplikasi android peta jalur pendakian

Hasil rekapitulasi jawaban persepsi siswa terhadap produk bahan ajar secara spesifik adalah (1) 85% siswa menyatakan merasa senang menggu- nakan produk bahan ajar, (2) 95%

Kemampuan dan kekuatan yang dimiliki oleh seorang kepala suku menurut adat dan tradisi masyarakat suku Danni adalah kemampuan wim yang berarti perang, kemampuan

Hasil analisis data menunjukkan bahwa setelah digunakan metode diskusi kelompok pada subjek penelitian, terdapat peningkatan aktivitas dalam pembelajaran

Adapun posisi penelitian ini adalah mengimplementsikan penelitian sebelumnya dalam rangka proses peningkatan kompetensi pedagogik guru Pendidikan Agama Islam Sekolah Dasar di