KRISIS
HIPERTE
NSI
DAN
STROKE
Menurut
catatan
Centers for
Disease Control and
Prevention
(CDC) stroke
pada wanita hamil
mengalami
peningkatan
. Terutama
pada mereka yang hamil
dengan obesitas,
tekanan darah tinggi dan
penyakit jantung.
Menurut
catatan
Centers for
Disease Control and
Prevention
(CDC) stroke
pada wanita hamil
mengalami
peningkatan
. Terutama
pada mereka yang hamil
dengan obesitas,
tekanan darah tinggi dan
penyakit jantung.
Pada wanita hamil akan
terjadi perubahan
hemodinamik karena
peningkatan volume
darah sebesar 30-50%
yang dimulai sejak
trimester pertama dan
mencapai puncaknya
pada usia kehamilan
32-34 minggu dan menetap
sampai aterm.
Pada wanita hamil akan
terjadi perubahan
hemodinamik karena
peningkatan volume
darah sebesar 30-50%
yang dimulai sejak
Definisi
KRISIS
HIPERTENSI
adalah…
peningkatan tekanan darah
yang
mendadak
(systole>180 mmhg dan/atau
diastole >120mmhg)
membutuhkan
Faktor Resiko Krisis Hipertensi
Penderita yang tidak meminum obat atau minum obat antihipertensi tidak teratur Penderita yang tidak meminum obat atau minum obat antihipertensi tidak teratur
kehamilan
kehamilan
Penggunaan NAPZA Penggunaan NAPZA
Penderita dengan rangsangan simpatis yang tinggi seperti luka bakar berat, penyakit
vascular dan trauma kepala.
Penderita dengan rangsangan simpatis yang tinggi seperti luka bakar berat, penyakit
vascular dan trauma kepala.
Penderita hipertensi dengan penyakit parenkim ginjal
Klasifikasi Krisis
Hipertensi
HIPERTENSI
URGENSI
Peningkatan
tekanan darah
yang mendadak
mencapai
>180/120
Tanpa disertai
adanya
keterlibatan
kerusakan organ
Penurunan
tekanan darah
pada keadaan ini
harus
dilaksanakan
dalam kurun 24-48
jam.
HIPERTENSI
URGENSI
Peningkatan
tekanan darah
yang mendadak
mencapai
>180/120
Tanpa disertai
adanya
keterlibatan
kerusakan organ
Penurunan
tekanan darah
pada keadaan ini
harus
dilaksanakan
dalam kurun 24-48
jam.
HIPERTENSI
EMERGENSI
Peningkatan
tekanan darah yang
mendadak
mencapai >180/120
Adanya
keterlibatan
kerusakan
organ
target
Memerlukan
tidakan
penurunan
tekanan darah
yang segera
dalam
kurun waktu
menit/jam.
HIPERTENSI
EMERGENSI
Peningkatan
tekanan darah yang
mendadak
mencapai >180/120
Adanya
keterlibatan
kerusakan
organ
target
Memerlukan
tidakan
penurunan
tekanan darah
yang segera
dalam
kurun waktu
Jenis-Jenis Krisis
Hipertensi
1. Ensefalopati hipertensi. 1. Ensefalopati
hipertensi.
2. Krisis hipertensi karena pelepasan
katekolamin
2. Krisis hipertensi karena pelepasan
katekolamin
3. Krisis hipertensi karena perdarahan
intrakranial (intra serebral atau
arakhnoid)
3. Krisis hipertensi karena perdarahan
intrakranial (intra serebral atau
arakhnoid)
4. Krisis hipertensi yang berhubungan
dengan edema paru akut.
4. Krisis hipertensi yang berhubungan
dengan edema paru akut.
5. Krisis hipertensi yang berhubungan
dengan penyakit ginjal, biasanya
pada
glomerulonefritis akut.
5. Krisis hipertensi yang berhubungan
dengan penyakit ginjal, biasanya
pada
glomerulonefritis akut.
6. Diseksi aneurisma aorta
akut. 6. Diseksi aneurisma aorta
akut.
7. Eklampsia dan preeklampsia 7. Eklampsia dan
Patofisiologi
Krisis
Krisis Hipertensi pada Cerebrovaskular
Ak
ut
Ak
ut
Kron
ik
Kron
ik
Hipertensi
Ensepalopati
•
Pembuluh darah sedang
aterosklerosis
•
Pembuluh darah kecil
↑ Blood Pressure ↑ Blood Pressure
Perubahan Endotel
Penetrasi Leukosit
Penetrasi Leukosit↑Permeabilitas↑Permeabilitas Kontraksi Axing faktor Kontraksi
Axing faktor Intimal Somatomedin CIntimal Somatomedin C
Akumulasi makrofag
↑Lipoprotein Akumulasi dan proliferasi
SMC
↑ matrix
Normolipidemi
Normolipidemi HiperlipidemiHiperlipidemi
↑Fibrosis Plaque
↑Fibrosis Plaque Atherosclerotic PlaqueAtherosclerotic Plaque
Medial SMC
(Insulin Like Growth Faktor-1)
Lanjutan…
Stroke (Definisi…)
Stroke adalah penyakit gangguan
pembuluh darah otak yang ditandai
dengan
kematian jaringan otak
(Infark Cerebri)
terjadi akibat
berkurangnya aliran
darah dan oksigen ke otak
yang
disebabkan oleh adanya sumbatan,
Apa yang menyebabkan
Stroke dan Gangguan
Neurologik itu terjadi?
Tingkatan Serangan
Stroke
4. Complete stroke: Gangguan neurologik telah
menetap
4. Complete stroke: Gangguan neurologik telah
menetap
3. Incomplete stroke: Gangguan neurologik belum
menetap masih dapat berkembang menjadi lebih
buruk
3. Incomplete stroke: Gangguan neurologik belum
menetap masih dapat berkembang menjadi lebih
buruk
2. RIND (Reversible Insufficiency Neurological
Deficits): Gangguan neurologik yang umumnya
akan menghilang dalam waktu 14 hari (2 minggu)
2. RIND (Reversible Insufficiency Neurological
Deficits): Gangguan neurologik yang umumnya
akan menghilang dalam waktu 14 hari (2 minggu)
1. TIA (Transient Ischemic Attack): Gangguan
neurologik akan menghilang dalam waktu kurang
dari 24 jam
1. TIA (Transient Ischemic Attack): Gangguan
neurologik akan menghilang dalam waktu kurang
sering disebut
sebagai
"mini stroke“
•
adalah perubahan
dalam aliran darah
ke wilayah tertentu
dari otak
•
menyebabkan
disfungsi neorologis
kurang dari 24 jam.
•
Jika gejala bertahan
lebih lama, maka
dikategorikan
sebagai stroke.
Transient
Ischemic
12 Saraf Cranial
I Olfactory II Optic
III Oculomotor IV Trochlear V Trigeminal VI Abducent VII Facial VIII
Vestibulocochlea r
IX
Glossopharyngea l
X Vagus
Tand
a
Strok
Penurunan Kesadaran
(Kualitatif)
• kesadaran normal, sadar sepenuhnya, dapat menjawab semua pertanyaan tentangkeadaan sekelilingnya.
1.
ComposMentis (conscious)
• keadaan kesadaran yang segan untuk
berhubungan dengan sekitarnya, sikapnya acuh tak acuh.
2. Apatis
• gelisah, disorientasi (orang, tempat, waktu), memberontak, berteriak-teriak,
berhalusinasi, kadang berhayal.
3. Delirium
• kesadaran menurun, respon psikomotor yang lambat, mudah tertidur, namun
kesadaran dapat pulih bila dirangsang
(mudah dibangunkan) tetapi jatuh tertidur lagi, mampu memberi jawaban verbal.
4. Somnolen (Obtundasi,
Letargi)
• keadaan seperti tertidur lelap, tetapi ada
respon terhadap nyeri. 5. Stupor
(soporo koma)
• tidak bisa dibangunkan, tidak ada respon
terhadap rangsangan apapun (tidak ada respon kornea maupun reflek muntah,
mungkin juga tidak ada respon pupil terhadap cahaya).
Faktor-faktor Penyebab Penyakit
Stroke
Faktor-faktor yang
Tidak Bisa
Dikendalika
n
Faktor-faktor yang
Tidak Bisa
Dikendalika
Ras/Warna
Kulit
Ras/Warna
Kulit
Keturunan
Keturunan
Pada umumnya, orang yang telah berumur tua
lebih rentan terkena penyakit stroke dibandingkan dengan
yang lebih muda. Pada umumnya, orang yang telah berumur tua
lebih rentan terkena penyakit stroke dibandingkan dengan
yang lebih muda.
Pria lebih rentan terkena penyakit stroke
dibandingkan dengan perempuan karena gaya
hidup
Pria lebih rentan terkena penyakit stroke
dibandingkan dengan perempuan karena gaya
hidup
Hasil penelitian menunjukkan bahwa orang yang mempunyai
ras warna kulit putih lebih banyak yang terkena stroke
dibandingkan dengan ras dengan berwarna kulit
berwarna gelap.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa orang yang mempunyai
ras warna kulit putih lebih banyak yang terkena stroke
dibandingkan dengan ras dengan berwarna kulit
berwarna gelap. Orang yang berasal dari
keluarga yang memiliki riwayat terkena stroke akan lebih
rentan dibandingkan dengan orang lain yang tidak memiliki riwayat penyakit tersebut
dalam keluarganya
Orang yang berasal dari
keluarga yang memiliki riwayat terkena stroke akan lebih
rentan dibandingkan dengan orang lain yang tidak memiliki riwayat penyakit tersebut
Faktor-faktor
yang Bisa
Dikendalik
an
Faktor-faktor
yang Bisa
Dikendalik
an
Hipertensi Hipertensi Penyakit Jantung Penyakit Jantung
Diabetes Diabetes
Kadar kolesterol darah ↑
Kadar kolesterol darah ↑
Merokok Merokok Obesitas Obesitas
Alkohol Berlebihan Alkohol Berlebihan Obat-Obatan Terlarang Obat-Obatan Terlarang
Cedera Kepala dan Leher
Cedera Kepala dan Leher
Infeksi Infeksi
Penggunaan obat-obatan
terlarang seperti kokain dan
senyawa olahannya dapat
menyebabkan stroke,
hipertensi, penyakit jantung
dan pembuluh darah.
Kokain juga meyebabkan
gangguan atau mempercepat
denyut jantung (arrythmias).
Obat-obatan tersebut
menyebabkan pembentukan
gumpalan darah.
Penggunaan obat-obatan
terlarang seperti kokain dan
senyawa olahannya dapat
menyebabkan stroke,
hipertensi, penyakit jantung
dan pembuluh darah.
Kokain juga meyebabkan
gangguan atau mempercepat
denyut jantung (arrythmias).
Obat-obatan tersebut
Stroke pada Wanita
Penggunaan
Kontrasepsi
Oral
Penggunaan
Kontrasepsi
Oral
• kandungan
estrogen yang tinggi dapat memperbesar
risiko stroke pada wanita.
• Tetapi,
kontrasepsi oral jenis baru
dengan
kandungan estrogen lebih rendah, secara nyata tidak
meningkatkan risiko stroke pada wanita.
Kehamilan
dan
Melahirkan
Kehamilan
dan
Melahirkan
• Risiko stroke
terbesar
seringkali terjadi pada periode 6 minggu setelah melahirkan
(post-partum). Penyebabnya tidak diketahui namun
perubahan
hormonal pada akhir kehamilan diduga dapat meningkatkan risiko stroke.
Menopause
Menopause
• ketika produksi hormon
estrogen pada usia
menopause berkurang, resiko stroke pada wanita meningkat
secara drastis. Untuk
mengurangi pengaruh menopause sekaligus menurunkan resiko stroke kadangkali
disarankan terapi sulih hormon
(Hormon
Stroke pada Kehamilan
Stroke iskemik sering terjadi pada trimester kedua,
ketiga dan minggu pertama post partum, sebaliknya trombosis vena lebih sering pada awal postpartum.
Oklusi arteri akuta terjadi pada 60–80% stroke iskemik dalam periode kehamilan dan post partum.
Penyebab dari stroke iskemik belum dimengerti secara
utuh, tetapi stroke iskemik dalam kehamilan dikaitkan
dengan hiperkoagulabilitas dan antibodi antiphospholipid diduga sebagai faktor yang turut berperan.
Oklusi arteri serebral akuta berhubungan dengan
arteriopati, kelainan darah emboli kardiogenik dari
CVT (Cerebral Venous
Thrombosis)
Trombosis vena
serebral lebih sering
terjadi pada masa
nifas. Trombosis sinus
sagitalis yang meluas
secara sekunder ke
vena kortikal dan
trombosis primer pada
vena kortikal
Lanjutan…
Secara klinis sindroma
trombosis vena timbul
dengan
nyeri kepala
yang progresif
disertai
mual dan muntah
,
gangguan penglihatan
,
dan gangguan mental
sekunder akibat tekanan
intrakranial yang
meningkat.
Kejang fokal
Lanjutan…
Adanya defisit neurologik fokal pada
wanita hamil, yang bersifat sementara
(< 24 jam) atau menetap, seharusnya
memperkuat dugaan adanya iskemia
serebral.
Anamnesis dan pemeriksaan fisik yang
seksama dapat memberikan informasi
yang cukup untuk menegakkan
diagnosis. Pencitraan
(imaging
) untuk
Penyebab ICH dan SAH dalam
Ruptured
Arteriovenous
Malformation
Ruptured
Arteriovenous
Malformation
Berry Aneurysm
Berry Aneurysm
Trauma
Trauma
Pregnancy-Induced
Hypertension
Pregnancy-Induced
Hypertension
Penatalaksanaan Krisis
Hipertensi
Tekanan darah harus diturunkan dalam hitungan menit sampai jam
Tekanan darah harus diturunkan dalam hitungan menit sampai jam
5 menit s/d 120 menit pertama diturunkan 20- 25% MAP
5 menit s/d 120 menit pertama diturunkan 20- 25% MAP
2 sampai 6 jam kemudian tekanan darah diturunkan sampai 160/100 mmHg
2 sampai 6 jam kemudian tekanan darah diturunkan sampai 160/100 mmHg
6 sampai 24 jam berikutnya diturunkan sampai < 140/90 mmHg bila tidak ada gejala iskemia organ
Penatalaksanaan pada stroke iskemik
Tekanan darah sistolik > 220 mmHg dan
diastolik >120 mmHg; pengukuran dilakukan dua kali dalam jangka waktu 30 menit.
Tekanan darah sistolik > 220 mmHg dan
diastolik >120 mmHg; pengukuran dilakukan dua kali dalam jangka waktu 30 menit.
Tidak ada tanda-tanda lain yang meningkatkan tekanan darah
Tidak ada tanda-tanda lain yang meningkatkan tekanan darah
Obat anti hipertensi parenteral dengan batas
penurunan maksimal tekanan darah 20-25% dari MAP
Obat anti hipertensi parenteral dengan batas
penurunan maksimal tekanan darah 20-25% dari MAP
Jika tekanan darah sistolik 180-220 mmHg dan tekanan diastolik 105-120 mmHg, dilakukan penatalaksanaan seperti terapi pada hipertensi urgensi.
Penatalaksanaan pada stroke
hemoragik
Tekanan darah sistolik > 220 mmHg dan
diastolik >120 mmHg; pengukuran
dilakukan dua kali dalam jangka waktu 30
menit.
Tekanan darah sistolik > 220 mmHg dan
diastolik >120 mmHg; pengukuran
dilakukan dua kali dalam jangka waktu 30
menit.
Tidak ada tanda-tanda lain yang
meningkatkan tekanan darah
Tidak ada tanda-tanda lain yang
meningkatkan tekanan darah
Obat anti hipertensi parenteral dengan
batas penurunan maksimal tekanan darah
20-25% dari MAP
Obat anti hipertensi parenteral dengan
batas penurunan maksimal tekanan darah
20-25% dari MAP
Kesimpulan
Hipertensi emergensi lebih sering terjadi padapasien penderita hipertensi yang
sudah lama yang tidak
terkontrol Hipertensi emergensi lebih sering terjadi pada
pasien penderita hipertensi yang
sudah lama yang tidak
terkontrol
Prevalensi penyakit serebrovaskula
r dalam kehamilan cukup tinggi, terjadi seiring
dengan
bertambahnya usia
kehamilan. Prevalensi
penyakit serebrovaskula
r dalam kehamilan cukup tinggi, terjadi seiring
dengan
bertambahnya usia
kehamilan. Terapi yang
diperlukan bersifat konservatif karena gejala
akan hilang setelah persalinan. Terapi yang
diperlukan bersifat konservatif karena gejala
akan hilang setelah persalinan.
Gangguan serebrovaskuler membahayakan kehamilan dan janin sehingga membutuhkan penatalaksanaan
yang serius baik dari segi
keamanan dan efektivitas obat.
Gangguan serebrovaskuler membahayakan kehamilan dan janin sehingga membutuhkan penatalaksanaan
yang serius baik dari segi