137
Pemanfaatan Lingkungan Sekitar sebagai Media Pembelajaran IPS
Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III
SD BK Peana
Ruben, Antonius Palimbong, dan Bonifasius Saneba
Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan
Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako
ABSTRAK
Permasalahan utama dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS di kelas III SD BK Peana. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS di kelas III SD BK Peana melalui pemanfaatan media lingkungan sekitar. Jenis penelitian adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Desain penelitian ini mengikuti model penelitian bersiklus yang mengacu pada desain penelitian tindakan kelas yang dikemukakan oleh Kemmis dan Mc.Taggart (Arikunto.S, 2002:84) yaitu meliputi 4 tahap: (i) perencanaan (ii) pelaksanaan tindakan (iii) observasi, dan (iv) refleksi. Subyek penelitian yaitu siswa kelas V yang berjumlah 17 orang siswa, 10 orang siswa laki-laki dan 7 orang siswa perempuan. Data yang diperoleh dalam penelitian ini meliputi hasil belajar siswa, hasil observasi aktivitas guru dan siswa. Hasil penelitian menunjukan bahwa hasil observasi aktivitas guru pada siklus I diperoleh nilai rata-rata 75%, berada dalam kategori cukup, meningkat pada siklus II menjadi 91,7%, berada dalam kategori sangat baik. Hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I, jumlah siswa yang memperoleh nilai kategori kurang sebanyak 1 orang, yang memperoleh kategori cukup sebanyak 11 orang, dan yang memperoleh kategori baik sebanyak 5 orang. Pada siklus II, jumlah siswa yang memperoleh kategori cukup sebanyak 1 orang, yang memperoleh kategori baik sebanyak 13 orang, dan yang memperoleh kategori baik sekali sebanyak 3 orang. Hasil belajar siswa pada siklus I nilai rata-rata daya serap klasikal 69,41% dan ketuntasan belajar klasikal 64,70%. Pada siklus II nilai rata-rata daya serap klasikal 78,24% dan ketuntasan belajar klasikal 94,12%. Hal ini menunjukkan pembelajaran pada siklus II telah memenuhi indikator keberhasilan penelitian dengan nilai rata-rata daya serap klasikal minimal 70% dari skor maksimal dan ketuntasan belajar klasikal memperoleh nilai minimal 80%. Kesimpulan penelitian ini bahwa hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS di kelas III SD BK Peana dapat meningkat melalui pemanfaatan media lingkungan sekitar.
Kata Kunci : Hasil Belajar, Media Lingkungan Sekitar
I. PENDAHULUAN
Salah satu permasalahan yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah
rendahnya kualitas hasil dan proses belajar yang dicapai siswa. Rendahnya kualitas
hasil belajar ditandai oleh pencapaian prestasi belajar yang belum memenuhi setándar
kompetensi seperti paduan kurikulum. Dalam setiap mata pelajaran termasuk pada
138 materi pelajaran atau penambahan pengetahuan sebagai bahan ujian atau tes. Padahal
menurut panduan kurikulum yang berlaku siswa diharapkan bukan hanya sekedar
dapat mengakumulasi pengetahuan, akan tetapi diharapkan dapat mencapai
kompetensi yakni perpaduan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang terefleksikan
dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini sesuai dengan pengertian kompetensi yang
dikemukakan Ashan, dalam Mulyasa (2005:5) bahwa kompetensi itu adalah suatu
pengetahuan, keterampilan dan kemampuan atau kapabilitas yang dimiliki oleh
seseorang yang telah menjadi bagian dari dirinya sehingga mewarnai prilaku kognitif,
afektif, dan psikomotoriknya.
Berdasarkan hasil studi pendahuluan, proses dan gaya belajar hampir seluruh
siswa dalam pelajaran IPS diarahkan pada penguasaan materi pelajaran. Hal ini dapat
di identifikasi dari kenyataan bahwa hampir seluruh siswa yang memiliki nilai kurang
baik berdasarkan hasil tes essay maupun pilihan ganda. Artinya kemampuan siswa
untuk mengisi lembar soal hanya terbatas dapat menjawab soal dalam ujian, dan
kemampuan siswa dalam berargumentasi tentang jawaban sangat lemah. Kelemahan
proses belajar khususnya dalam mata pelajaran IPS dapat di identifikasi dari
rendahnya minat belajar. Berdasarkan studi pendahuluan hampir seluruh siswa
menganggap bahwa proses belajar IPS adalah menghafal materi pelajaran. Mereka
beranggapan bahwa materi pelajaran IPS tidak dapat mengembangkan kemampuan
berfikir, memecahkan persoalan dengan menggunakan potensi otak. Akibatnya, proses
pembelajaran adalah mendengar, mencatat, dan menghafal sesuai dengan sumber
belajar yang ditentukan. Asumsi inilah yang kemudian mendorong siswa untuk
mendapatkan mata pelajaran IPS sebagai mata pelajaran hafalan yang membosankan
sebagian siswa.
Manusia membangun pengetahuanya dan memberikan makna melalui
pengalaman nyata yang dialaminya. Sesuai dengan teori kontruktivisme, pembelajaran
IPS melalui benda yang nyata akan membangun pengetahuan dan memberikan makna
terhadap apa yang telah dipelajari. Pemanfaatan lingkungan yang ada di sekitar siswa
akan menjadikan belajar yang lebih bermakna. Adanya fenomena tersebut, mendorong
penulis untuk memperbaiki proses pembelajaran dalam mata pelajaran IPS dengan
menggunakan lingkungan sekitar sebagai media pembelajaran yang dapat merangsang
139 Agar pengajaran IPS tidak monoton dan lebih bervariasi maka dapat digunakan
media pembelajaran bagi mata pelajaran IPS. Tujuan dari penggunaan media
pembelajaran mata pelajaran IPS dapat memperjelas penyajian guru dalam
menyampaikan materi pelajaran, mengatasi keterbatasan guru, mengatasi sikap kurang
aktif siswa, dan mengatasi keterbatasan ruang. Oleh karenanya, media pembelajaran
adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim
ke penerima pesan, sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat
serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses terjadi dengan aktif. Dengan
demikian dalam proses belajar mengajar, media sangat diperlukan agar siswa bisa
menerima pesan dengan baik dan benar. Media lingkungan sekitar merupakan salah
satu media pembelajaran yang dapat digunakan untuk membantu guru dalam
memberikan pelajaran kepada siswa. Penggunaan lingkungan sekitar membantu siswa
dalam memahami materi pelajaran yang disajikan.
Hasil observasi yang dilakukan di SD BK Peana, menunjukan bahwa masih
terdapat kendala dalam kegiatan pembelajaran IPS di Kelas III. Hal tersebut terbukti dari
rendahnya hasil belajar siswa yang nilainya berada di bawah KKM yaitu 65 dan tidak mencapai rata-rata ketuntasan belajar klasikal yaitu 80%. Kondisi tersebut disebabkan karena: (1) guru hanya menggunakan buku sebagai satu-satunya sumber belajar (2) guru hanya menjelaskan materi dengan ceramah sehingga siswa hanya menjadi pendengar tanpa terlibat secara aktif dalam kegiatan pembelajaran dan (3) tidak adanya tugas-tugas yang menantang siswa untuk berpikir dan membuat karya. Penyajian materi kegiatan ekonomi masyarakat yang berkaitan dengan sumber daya alam, guru di SD BK Peana menjelaskan materi di buku paket yang di dalam buku itu hanya memberikan contoh kegiatan ekonomi yang ada di kota lain, tanpa menyinggung kegiatan ekonomi masyarakat di sekitar tempat tinggal siswa SD BK Peana. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, salah satu alternatif yang dilakukan adalah dengan menggunakan pemanfaatan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar yang nantinya akan digabungkan dengan materi pembelajaran.
140 sekitar sebagai sumber belajar, diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran IPS di Kelas III SD BK Peana. Menurut Hamalik (2011:194), lingkungan menyediakan rangsangan (stimulus) terhadap individu, misalnya dapat menjadikan perubahan pada diri individu berupa perubahan tingkah laku, individu dapat menyebabkan terjadinya perubahan pada lingkungan, baik yang positif atau negatif. Berdasarkan permasalahan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah pemanfaatan
lingkungan sekitar sebagai media pembelajaran IPS dapat meningkatkan hasil belajar
siswa kelas III SD BK Peana?. Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah
untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas III SD BK Peana melalui pemanfaatan
lingkungan sekitar sebagai media pembelajaran IPS.
II. METODELOGI PENELITIAN
141
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian, bahwa pemanfaatan lingkungan sekitar sebagai media pembelajaran IPS sangat efektif untuk meningkatkan ketuntasan belajar klasikal, aktivitas siswa, dan aktivitas guru. Hal ini dibuktikan oleh hasil persentase ketuntasan belajar klasikal pada siklus I sebesar 64,70%, meningkat menjadi 94,12% pada siklus II. Nlai persentase aktivitas guru sebesar 75% pada siklus I, meningkat menjadi 91,7% pada siklus II. Hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I, jumlah siswa yang memperoleh kategori kurang sebanyak 1 orang, yang memperoleh kategori cukup sebanyak 11 orang, dan yang memperoleh kategori baik sebanyak 5 orang. Hasil observasi aktivitas siswa pada siklus II jumlah siswa yang memperoleh kategori cukup sebanyak 1 orang, yang memperoleh kategori baik sebanyak 13 orang, dan yang memperoleh kategori baik sekali sebanyak 3 orang.
3.2 Pembahasan
Tujuan perbaikan pembelajaran dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS dengan menggunakan media lingkungan sekitar di kelas III SD BK Peana. Untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut, sebaiknya ditelaah kembali rumusan masalah yaitu apakah pemanfaatan lingkungan sekitar sebagai media pembelajaran IPS dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas
III SD BK Peana?
142 Penelitian ini diawali dengan pra tindakan melalui pemberian tes awal. Dari hasil tes awal dapat diketahui kemampuan siswa pada pembelajaran IPS cenderung rendah, dengan perolehan nilai rata-rata daya serap klasikal mencapai 60,00% dan ketuntasan belajar klasikal 35,29%. Untuk meningkatkan kemampuan siswa memahami materi dilakukan tindakan perbaikan pembelajaran. Perbaikan pembelajaran dilakukan dalam 2 siklus kegiatan yakni siklus I dan II. Pada setiap siklus kegiatan pembelajaran menggunakan media lingkungan sekitar dengan tahapan kegiatan pembelajaran yang terdiri atas: perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Setiap siklus senantiasa mengikuti tahapan tersebut. Pada akhir pembelajaran dilaksanakan tes evaluasi.
Pembelajaran siklus I dengan menggunakan media lingkungan sekitar, kegiatan pembelajaran secara umum telah berjalan dengan lancar dan menunjukkan peningkatan. Kegiatan siswa pada pembelajaran siklus I memperoleh nilai rata-rata 71,43% dan berada dalam kategori cukup. Beberapa kegiatan siswa yang diamati oleh teman sejawat/observer yang mendapat nilai cukup adalah melakukan tugas yang diberikan dengan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai media pembelajaran, mengajukan pertanyaan/menanggapi pertanyaan, dan membantu menyimpulkan materi pelajaran. Kegiatan siswa dalam pembelajaran yang mendapat nilai baik adalah mendengarkan/memperhatikan penjelasan guru, membaca materi ajar, menghargai/menerima pendapat, dan kemampuan dalam menyelesaikan soal yang diberikan. Antusias siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran semakin meningkat. Tingkat penguasaan konsep mulai menunjukkan hasil yang lebih baik. Hal ini disebabkan penggunaan media lingkungan sekitar dalam pembelajaran sangat efektif dalam memberikan kecakapan kepada siswa untuk membentuk pengetahuan dan mempermudah pemahaman suatu topik pelajaran, khususnya pada materi tentang kegiatan ekonomi dalam memanfaatkan sumber daya alam.
143 belajar pada saat mereka melakukan pengamatan tentang materi pelajaran dengan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai media pembelajaran, dan melakukan tanya jawab berkenaan dengan tugas yang dikerjakan siswa. Kegiatan guru dalam pembelajaran yang mendapat nilai baik adalah menyampaikan kegunaan materi yang akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari, memotivasi siswa belajar, menugaskan melakukan pengamatan tentang materi pelajaran dengan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai media pembelajaran, menyimpulkan materi pelajaran, mengevaluasi hasil belajar siswa melalui tes akhir, dan memberikan tindak lanjut (pemberian tugas/PR melalui kegiatan mandiri dengan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai media pembelajaran).
Pada tindakan siklus I daya serap klasikal mencapai 69,41% dan ketuntasan belajar klasikal 64,70%. Namun demikian hasil kegiatan pembelajaran siklus I belum berhasil, karena belum memenuhi indikator keberhasilan dengan nilai rata-rata daya serap klasikal minimal 70% dan ketuntasan belajar klasikal memperoleh nilai minimal 80%. Untuk selanjutnya dilakukan perbaikan pada pembelajaran siklus II.
144 pendukung materi pembelajaran yang mempunyai hubungan satu sama lain. Pada siklus II siswa tidak lagi ragu-ragu dalam menyelesaikan soal, sehingga siswa memungkinkan memahami konsep dengan baik.
Kegiatan guru dalam pembelajaran pada siklus II memperoleh nilai rata-rata 90,00% dan berada dalam kategori sangat baik. Beberapa kegiatan guru yang diamati oleh teman sejawat/observer yang mendapat nilai baik adalah menyampaikan materi pembelajaran, menyampaikan kompetensi dan tujuan pembelajaran, mereview pengetahuan yang dimiliki siswa, menyajikan materi pelajaran kepada siswa dengan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai media pembelajaran, membimbing siswa belajar pada saat mereka melakukan pengamatan tentang materi pelajaran dengan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai media pembelajaran, dan melakukan tanya jawab berkenaan dengan tugas yang dikerjakan siswa. Kegiatan guru dalam pembelajaran yang mendapat nilai sangat baik adalah menyampaikan kegunaan materi yang akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari, memotivasi siswa belajar, menugaskan melakukan pengamatan tentang materi pelajaran dengan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai media pembelajaran, menyimpulkan materi pelajaran, mengevaluasi hasil belajar siswa melalui tes akhir, dan memberikan tindak lanjut (pemberian tugas/PR melalui kegiatan mandiri dengan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai media pembelajaran). Aktivitas guru dan siswa pada siklus II lebih baik dari siklus I.
145 siswa terhadap masalah tertentu, dan dapat membangkitkan minat belajar siswa dan mengurangi kejenuhan belajar. Selain itu pembelajaran IPS dengan menggunakan media lingkungan sekitar dapat membantu siswa belajar lebih banyak, meningkatkan daya ingat lebih lama, melengkapi rangsangan yang efektif untuk belajar, menjadikan belajar lebih konkrit (nyata), serta memberikan pendekatan-pendekatan bayangan yang bermacam-macam dari satu subjek yang sama.
Pembelajaran pada siklus II diperoleh daya serap klasikal 78,24% dan ketuntasan belajar klasikal 94,12%. Hal ini berarti pembelajaran pada siklus II telah memenuhi indikator keberhasilan dengan nilai rata-rata daya serap klasikal minimal 70% dan ketuntasan belajar klasikal memperoleh nilai minimal 80%. Namun masih ada 1 orang siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar, hal ini disebabkan karena siswa tersebut belum terbiasa melakukan kegiatan belajarnya dengan menggunakan media lingkungan sekitar terhadap materi pelajaran yang diberikan sehingga belum maksimal menjawab tes evaluasi yang diberikan.
Berdasarkan nilai rata-rata daya serap klasikal dan ketuntasan belajar klasikal pada siklus II, maka perbaikan pembelajaran dengan menggunakan media lingkungan sekitar ini dianggap berhasil. Hasil belajar yang telah dicapai mencerminkan usaha yang telah dilakukan oleh seseorang setelah mengalami proses belajar. Dengan kata lain hasil belajar selalu mengandung makna hasil usaha. Hasil belajar tidak lain adalah hasil yang dicapai setelah melakukan kegiatan belajar. Mengetahui hasil belajar siswa sangat penting karena bukan hanya untuk kepentingan siswa itu sendiri melainkan juga untuk kepentingan guru sebagai masukan dalam menentukan langkah-langkah pembelajaran pada masa mendatang.
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
146 belajar klasikal siklus I dan persentase daya serap klasikal sebesar 78,24% terdapat peningkatan sebesar 8,83% dari persentase daya serap klasikal siklus I. Hal ini menunjukkan perbaikan pembelajaran melalui pemanfaatan media lingkungan sekitar dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS di kelas III SD BK Peana.
4.2 Saran
Berdasarkan hasil kesimpulan penelitian ini, ada beberapa saran yang dapat dikemukakan sebagai berikut:
1.Media lingkungan sekitar dapat dipertimbangkan untuk digunakan sebagai salah satu media pembelajaran di SD, khususnya pada pembelajaran IPS.
2.Pentingnya setiap guru menggunakan media lingkungan sekitar sebagai salah satu media pembelajaran yang dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran.
V. DAFTAR RUJUKAN
Arikunto, S. (2002). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara Cipta.
Mulyasa. (2005). Metodogi Research. Yayasan Penerbitan Fakultas Keguruan Universitas Gajah Mada:Yoyakarta.
Hamalik, Oemar. (2003). Proses Kegiatan Belajar Mengajar di Sekolah Formal. Surabaya: Usaha Nasional
Hamalik, Oemar. (2011). Hakikat Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.