dan Info Artikel:
Diterima 08/01/2014 Direvisi 12/01/2014 Dipublikasikan 28/02/2014
Volume 2 Nomor 1, Februari , Hlm 43-48
Permasalahan dan Implik
Venny Nilam Sari, Mudjiran & Yu
Universitas Negeri Padang
Abstract
Ideally, orphans that live orphans frequently coped find out troubles that rela environment. This research enter junior and senior hig research reveal that orp environment, and also they Orphans also have a trouble
Keyword:trouble, social relation
Copyright © 2014 IICE - Multika Rights Reserved
Indonesian Institute for Counselin
PENDAHULUAN
Manusia dalam menjalani juga memiliki keterbatasan dan semakin meningkat, sementara dia
Manusia dalam menjalan keterikatan yang erat dan saling adalah makhluk sosial yang dala individu yang lainnya. Manusia jasmani maupun rohani.
Keluarga adalah tempat y kepribadian serta moral, sehingg merasakan dirinya dicintai, diingin menghargai dirinya sendiri. Namu keluarganya karena sesuatu ala kebutuhannya tidak terpenuhi sec pemerintah maupun swasta dalam
Dalam kehidupan sehari-h yang berada dipanti asuhan. Masa hubungan sosial, kegiatan belajar, sehingga dapat menghambat aktif Yandianto (dalam Kamus Besar B yang harus diselesaikan, dipecahk
dan
Volume 2 Nomor 1, Februari , Hlm 43-48
han yang Dihadapi oleh Anak Panti Asuhan di Kota Pada likasinya terhadap Pelayanan Bimbingan dan Konseling
Yusri
live in orphanage don’t have any trouble with the environ d with troubles in orphanage environment. This research related to social live, learning activity, and daily needs
rch is descriptive research. Sample of this research is 40 o high school. Instrument in this research is questionnaire.
orphans frequently faced unbalanced communication they get trouble with learning activity which is studying pr
uble to fulfill their daily needs in orphanage environment.
tion, learning activity, daily needs
ltikarya Kons (Padang - Indonesia) dan IKI - Ikatan Konselo
ling and Education (IICE) Multikarya Kons
ni kehidupannya memiliki kebutuhan dan cita-cita yang ha n hambatan dalam memenuhi kebutuhannya. Karena tun dia tidak mampu memenuhinya dan dia dapat meminta bantu lankan kehidupannya, tidak bisa berjalan secara sendir g mengisi dengan manusia lainnya. Menurut Bimo Walgi alam kehidupan sehari-hari saling berinteraksi antara indiv
ia melakukan interaksi dalam rangka untuk memenuhi
t yang penting di mana anak memperoleh dasar dalam gga dapat diterima di lingkungan masyarakat. Dalam kelu
ginkan, diterima, dan dihargai, yang pada akhirnya memba mun Beberapa anak dihadapkan pada pilihan yang sulit, an alasan, seperti menjadi yatim piatu, tidak mampu da secara wajar. Anak-anak terlantar menjadi tanggung jawa m suatu lembaga yang disebut panti asuhan.
i-hari, setiap individu mengalami masalah. Begitu juga hal asalah kecil atau ringan sampai masalah besar atau berat, ya jar, kebutuhan hidup, dan permasalahan lain dalam menjala tifitas individu tersebut dan tidak mungkin dibiarkan terus r Bahasa Indonesia, 1996: 346) menjelaskan bahwa “Masa ahkan dan dicari jalan keluarnya”. Dari pendapat tersebut
dan
Ikatan Konselor Indonesia (IKI)
Volume 2 Nomor 1, Februari , Hlm 43-48
adang ling
ironment. In fact, ch is purposed to ds in orphanage 0 orphans whose ire. Results of this n in orphanage previous lesson. t.
elor Indonesia - All
harus dipenuhi. Manusia tuntutan kebutuhan yang antuan kepada orang lain.
diri-sendiri, mempunyai lgito (1990: 25) manusia dividu yang satu dengan hi kebutuhan hidup baik
lam membentuk perilaku, keluarga seseorang dapat bantu dirinya untuk lebih it, anak harus berpisah dari dan terlantar, sehingga wab dan dipelihara oleh
efektif hal itu akan menimbulkan 2004: 85) mengemukakan hubung dan bagaimana pengaruh hubunga seseorang dengan lingkungannya.
Pada hakekatnya untuk m memerlukan lima macam kebutuh kondisi keamanan lingkungan ya manusia. Upaya pemenuhan kebu hidup selalu mempunyai kebutuha hidup bermasyarakat.
Kebutuhan untuk melakuka Kegiatan belajar dapat dilakukan d di panti asuhan. Menurut Abu Ahm dalam rangka memperoleh sejum individu”. Sejalan dengan itu, m tingkah laku sebagai hasil interaks Konselor tidak hanya dapa berperan di lingkungan luar seko berbagai macam layanan yang ada
Sedangkan berdasarkan ha lapangan pada tanggal 2-3 Maret bahwa ketika berada di lingkunga masalah tapi lebih suka memenda pembimbing panti apabila dipang ketika berada di panti, mereka leb keluar panti untuk pergi bermain mengeluh kekurangan biaya untu sekolah. Untuk kebutuhan sehari bahwa untuk masalah makanan tid pantipun juga merasakan hal yan sekolah.
Berdasarkan hasil observa peneliti melihat masih ada anak lancar. Masih belum terlihat ke pembimbing mereka di panti asuh temannya yang lain. Ketika berbic belajar di panti asuhanpun mereka belajar ketika berada di panti asu Masalah kebutuhan hidup sehari terpenuhi dengan baik, terutama kurang terkontrolnya makan anak Berdasarkan fenomena di yang dihadapi oleh Anak Panti A Konseling.
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini merupakan p yang dihadapi anak panti asuhan panti. Sampel penelitian dalam Muhammadiyah Limau Manis, da yang dihadapi anak asuh di lingku Penilaian dari indikator mengguna
n permasalahan bagi dirinya. Ana Alisyahbana (dalam Moh ngan sosial adalah cara-cara individu bereaksi terhadap ora gan itu terhadap dirinya. Hubungan sosial juga berarti adan a.
membina kesejahteraan hidup, manusia termasuk anak tuhan, yaitu: pangan, sandang, papan, pendidikan, dan kese yang baik merupakan kebutuhan untuk mendukung kehid ebutuhan hidup manusia pada dasarnya tidak pernah bera tuhan untuk mempertahankan kehidupannya dan untuk men
ukan kegiatan belajar juga merupakan suatu kebutuhan hidu n di mana saja baik di sekolah, di lingkungan masyarakat,
hmadi (2004: 279) “Belajar merupakan suatu usaha atau k umlah pengetahuan dan keterampilan yang dapat dipergun menurut Slameto (2010: 2) bahwa belajar merupakan s aksi antara individu dengan lingkungannya.
apat berperan di lingkungan pendidikan sekolah saja, tap ekolah salah satunya panti asuhan. Dalam hal ini, konse da dalam bimbingan dan konseling kepada anak panti asuha hasil wawancara dengan 10 orang anak asuh pada waktu ret 2013, dapat disimpulkan bahwa pada umumnya anak gan panti mereka sibuk dengan urusan masing-masing, ada
dam sendiri, dan mereka juga mengatakan bahwa mereka nggil saja. Dalam hal belajar, mereka juga mengaku sang lebih suka menghabiskan waktu dengan menonton televisi b ain di warnet. Begitu juga dengan hal kebutuhan hidup, m ntuk ke sekolah, sehingga hal tersebut membuat mereka m
ari-hari, berdasarkan wawancara dengan pembimbing pa tidak terlalu bermasalah tapi dalam hal keuangan sangat be ang sama sehingga karena masalah ini mereka menjadi m
vasi di dua panti asuhan yang ada di kota Padang pada k asuh di panti asuhan yang hubungan sosialnya masih b keakraban, baik antara sesama anak asuh maupun anta suhan. Masih ada anak asuh yang suka menyendiri dan tida rbicarapun anak asuh banyak yang mengucapkan kata-kata
eka masih ada yang mengalami masalah, seperti masih ada asuhan. Mereka lebih suka bermain atau sibuk dengan ke ari-hari terlihat bahwa anak di panti asuhan kebutuhan
a dalam hal makanan, pakaian, dan biaya untuk kebutu ak di panti asuhan, kurang lengkapnya pakaian anak asuh un di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian nti Asuhan di Kota Padang dan Implikasinya terhadap Pela
N
n penelitian deskriptif yaitu menggambarkan apa adanya te an dalam hubungan sosial, kegiatan belajar, dan kebutuha lam penelitian ini sebanyak 40 orang anak asuh pan
dan Al Hidayah pada tingkat pendidikan SMP dan SMA. D kungan panti diperoleh melalui angket yang diadministrasik unakan skala model Guttman yang terdiri dari 2 kategori j
oh. Ali dan Moh. Asrori, orang-orang di sekitarnya danya kegiatan sosialisasi
ak asuh di panti asuhan esehatan. Di samping itu, ehidupan dan keberadaan erakhir. Selama manusia engangkat derajat dalam
idup yang sangat penting. t, maupun di rumah serta kegiatan yang dilakukan unakan dalam kehidupan suatu proses perubahan
tapi konselor juga sangat nselor dapat memberikan uhan.
tu melaksanakan praktek k asuh yang mengatakan ada yang sedang memiliki ka berkomunikasi dengan ngat malas sekali belajar isi bahkan ada yang sering , mereka masih ada yang a malas untuk datang ke panti didapat keterangan t bermasalah, anak asuh di i malas untuk datang ke
a bulan Maret-Mei 2013 h belum berjalan dengan ntara anak asuh dengan tidak mau bergaul dengan ata kasar. Dalam kegiatan da anak asuh yang malas kegiatan masing-masing. n hidupnya belum dapat utuhan sehari-hari seperti
untuk ke sekolah. n tentangPermasalahan elayanan Bimbingan dan
“tidak”. Adapun analisis statistik d untuk melihat kecenderungan peny oleh A. Muri Yusuf (1997: 349) ya
P = x 100 Keterangan : P = Persentase f = Frekuensi jawaban N= Jumlah keseluruhan r
HASIL
Hasil penelitian ini akan hubungan sosial, kegiatan belajar, tentang masalah-masalah yang dih
Masalah-masa
No
1 H lin
2 K lin
3 K lin
Dari rekapitulasi sub variab lingkungan panti sebagai berikut: 43% (3) masalah kebutuhan hid dialami panti asuhan di lingkungan
PEMBAHASAN
Pembahasan ini dilakukan panti asuhan dalam hubungan sosia
1. Masalah Hubungan Sosial
Berdasarkan hasil pene aspek komunikasi di lingkunga solidaritas di lingkungan pan keakraban di lingkungan pant aspek penerimaan di lingkunga
Hubungan sosial di ling panti. Sosialisasi adalah proses nilai-nilai, dan norma-norma a dalam Ihromi T. O, 1999: 30).
Untuk berlangsungnya sosial proses sosialisasi tidak
tik deskriptif yang digunakan adalah dengan menggunakan p enyebaran data pada masing-masing subvariabel dengan rum ) yaitu:
n responden
an menggambarkan masalah apa saja yang dihadapi ana jar, dan kebutuhan hidup di lingkungan panti. Berdasarkan dihadapi anak panti asuhan, diperoleh hasil penelitian sebag
Tabel 1
asalah yang dihadapi anak panti asuhan di lingkungan pa
Sub Variabel
Jawaban
Ya Tidak
f % f %
Hubungan sosial di
lingkungan panti 21 54 19 46
Kegiatan belajar di
lingkungan panti 17 43 23 57
Kebutuhan hidup di
lingkungan panti 12 29 28 71
Rata-Rata 17 42 23 58
iabel di atas dapat terungkap masalah-masalah yang dihada ut: (1) masalah hubungan sosial yaitu 54% (2) masalah hidup yaitu 29%. Jadi, persentase rata-rata keseluruhan gan panti adalah 42%.
an berdasarkan pertanyaan penelitian yaitu masalah apa sa osial, kegiatan belajar, dan kebutuhan hidupnya.
l
enelitian menunjukkan bahwa masalah hubungan sosial a ngan panti adalah 63.75%. Masalah hubungan sosial anak p anti adalah 43.75%. Masalah hubungan sosial anak pan nti adalah 56.25%. Sedangkan masalah hubungan sosial a ngan panti adalah 50.5%.
lingkungan panti merupakan kegiatan sosialisasi anak panti ses belajar yang dialami seseorang untuk memperoleh peng a agar ia dapat berpartisipasi sebagai anggota kelompok dala 0).
ya proses sosialisasi dibutuhkan adanya interaksi sosial, ak mungkin berlangsung. Interaksi sosial merupakan hub
persentase yang berguna rumus yang dikemukakan
nak panti asuhan dalam n hasil analisis deskriptif agai berikut:
n panti
dapi anak panti asuhan di lah kegiatan belajar yaitu n masalah-masalah yang
saja yang dihadapi anak
l anak panti asuhan pada k panti asuhan pada aspek panti asuhan pada aspek l anak panti asuhan pada
anti asuhan di lingkungan engetahuan, keterampilan, dalam masyarakat (Goslin
yang dinamis dan menyangk maupun antara orang-perorang
2. Masalah Kegiatan Belajar
Hasil penelitian menu mempelajari catatan yang lalu mempersiapkan fisik untuk b membaca bahan pelajaran di p aspek mempersiapkan alat bela Masalah yang paling ba asuh umumnya tidak mempela dalam mempersiapkan fisik Sebagaimana disampaikan Pra perhatian dengan penuh terh mengemukakan ide-ide yang b Anak asuh juga menga (2010: 15) membaca materi y menuntut ilmu, dengan mem membaca buku pelajaran dan c pelajaran.
Selanjutnya anak asuh j (1995) mengungkapkan sebelu belajar yang dibutuhkan suda bahwa fasilitas yang dimaksud meja, kursi, dan lain-lain.
3. Masalah Kebutuhan Hidup
Temuan penelitian me kebutuhan pangan di lingkung kebutuhan sandang di lingkun kebutuhan papan di lingkunga kebutuhan kesehatan di lingku pada aspek kebutuhan pendidik
Kebutuhan pangan ini menjalani hidup dengan baik esensial dari manusia untuk ke Anak asuh juga ada yan di lingkungan panti. Rustini berganti pakaian sesuai denga saja pakaian dan dipakai setia memakai pakaian yang banyak
Salah satu masalah ke kebutuhan papan di lingkung struktur fisikal yang memberi r
Masalah kebutuhan hid kesehatan di lingkungan panti. seseorang secara menyeluruh penuh, serta melakukan upaya diperlukan.
Sedangkan masalah ke dihadapi oleh anak panti asuh
gkut hubungan antara orang-perorangan, antara kelomp ngan dengan kelompok manusia (Soejono Soekanto, 2009:
enunjukkan bahwa masalah kegiatan belajar anak panti lalu di panti adalah 54%. Masalah kegiatan belajar anak pa
belajar adalah 51%. Masalah kegiatan belajar anak pa i panti adalah 44%. Sedangkan masalah kegiatan belajar a elajar adalah 22.5%.
banyak dihadapi anak asuh yaitu pada aspek mempelajari c elajari catatan yang lalu di panti. Selanjutnya anak asuh ju k untuk belajar. Padahal mempersiapkan fisik sangat
rayitno (2002) dengan kesehatan dan kesegaran fisik anak a terhadap apa yang menjadi topik bahasan belajar dan m
g bagus berkenaan dengan topik yang dibahas.
ngalami masalah dalam membaca bahan pelajaran di panti. i yang akan dipelajari merupakan kegiatan yang paling ba
embaca anak dapat memperoleh informasi, fakta, atau n catatan yang telah dibuatnya maka anak akan memahami
h juga mengalami masalah dalam mempersiapkan alat belaj elum berangkat ke sekolah periksalah terlebih dahulu apak dah dibawa. Senada dengan itu Saiful Bahri Djamarah ud berhubungan dengan masalah materil berupa kertas, buk
idup
menunjukkan bahwa masalah kebutuhan hidup anak pan ngan panti adalah 23%. Masalah kebutuhan hidup anak p ungan panti adalah 22%. Masalah kebutuhan hidup anak p ngan panti adalah 37%. Masalah kebutuhan hidup anak pa
kungan panti adalah 44%. Sedangkan masalah kebutuhan h idikan di lingkungan panti adalah 18%.
ini merupakan salah satu kebutuhan utama yang harus aik. Tejasari (2003) menyebutkan bahwa makanan merup kelangsungan hidupnya.
yang mengalami masalah dalam kebutuhan hidup dalam as ni (1984) menjelaskan bahwa di mana keluarga yang ma
gan kegiatan mereka, bagi yang kurang mampu hanya me setiap kegiatan. Semakin baik taraf hidup seseorang ma
ak dan berjenis atau bermodel.
kebutuhan hidup yang banyak dihadapi anak asuh panti ngan panti. Padahal Otman (1988) menyatakan bahwa ru ri ruang dalam perlindungan kepada keluarga.
hidup yang paling banyak dihadapi oleh anak asuh yait anti. Sukarni (1989) menyatakan bahwa sehat itu menca
h untuk tetap mempunyai kemampuan melakukan tugas fi aya kesehatan seperti upaya peningkatan, pencegahan, dan
kebutuhan hidup pada aspek kebutuhan pendidikan di uhan. Mangun Wijaya (2007: 11) mengungkapkan pendidi
pok-kelompok manusia,
ri catatan yang lalu. Anak juga mengalami masalah t penting untuk belajar. k akan dapat memusatkan n membantu anak untuk
anti. Menurut Hapisuddin banyak dilakukan selama tau pengetahuan, dengan mi dan menguasai materi
lajar. Hasbullah Thabrany akah segala perlengkapan h (2008) mengemukakan uku, pensil, buku catatan,
panti asuhan pada aspek panti asuhan pada aspek panti asuhan pada aspek panti asuhan pada aspek n hidup anak panti asuhan
rus dipenuhi agar dapat rupakan kebutuhan yang
aspek kebutuhan sandang mampu setiap saat dapat memiliki beberapa lembar maka semakin cenderung
nti asuhan yaitu masalah rumah merupakan suatu
yaitu masalah kebutuhan cakup keadaan pada diri fisiologis dan psikologis an upaya penunjang yang
yang dilakukan oleh keluarga yang berlangsung dalam bentu
Implikasi Layanan Bimbingan da
Sebagai implikasi dari ha mengentaskan permasalahannya. penguasaan konten, layanan ko kelompok.
SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil pengola masalah yang dihadapi oleh anak keakraban, penerimaan dan solida mempelajari catatan yang lalu, me alat belajar. Selanjutnya masalah pangan, sandang, dan pendidikan.
Berdasarkan hasil penelitia Diharapkan pengurus maupun pe mengentaskan masalah hubungan serta diharapkan pihak panti dap membantu mengentaskan masalah mengatasi dan mengentaskan perm dapat membantu pengurus panti memberikan perhatian dan bimbin dengan hubungan sosial, kegiata selanjutnya agar dapat mengungka
DAFTAR RUJUKAN
Abu Ahmadi. 2004.Pengelolaan P
A.Muri Yusuf. 1997.Metodologi P
Bimo Walgito. 1990.Psikologi So
Hapisuddin. 2010.Perbedaan Per Skripsi. Padang: BK FIP U
Hasbullah Thabrany. 1995.Rahas
Ihromi, T. O. 1999.Bunga Rampa
Kamus Besar Bahasa Indonesia. 1
Mangun Wijaya. 2007.Pengantar
Moh. Ali dan Moh. Asrori. 2004.P
Otman Mumtazah. 1988. Pengu Kementrian Pendidikan
Prayitno. 2002.Seri Keterampilan
Rustini. 1984.Pendidikan Kesejah
Slameto. 2010.Belajar dan Fakto
Soerjono Soekanto. 2009.Sosiolog
ga, masyarakat, dan pemerintah melalui kegiatan bimbing tuk pendidikan formal, non formal, dan informal.
n dan Konseling
hasil penelitian ini, dapat dilakukan layanan konseling a. Layanan yang mungkin bisa diterapkan yaitu: layan konseling perorangan, layanan bimbingan kelompok, d
olahan data dan pembahasan hasil penelitian dapat ditar ak panti asuhan sebagai berikut: masalah hubungan sosia lidaritas di lingkungan panti. Masalah kegiatan belajar di lin mempersiapkan fisik untuk belajar, membaca bahan pelajara lah kebutuhan hidup di lingkungan panti meliputi kebutu
n.
itian yang telah dipaparkan di atas, maka dapat dikemukakan pembimbing anak panti asuhan dapat lebih membimbing an sosial, kegiatan belajar, dan pemenuhan kebutuhan hid apat bekerja sama dengan pemerintah, lembaga sosial, d lah-masalah yang dihadapi anak panti asuhan. Diharapkan a
ermasalahan yang dihadapi dalam menjalani kehidupannya nti asuhan mengentaskan permasalahan yang dihadapi an
bingan lebih kepada anak asuh serta dengan memberikan la iatan belajar dan pemenuhan kebutuhan hidup sehari-har
kapkan permasalahan lain yang mungkin juga dihadapi oleh
n Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta
gi Penelitian. Padang: FIP UNP
i Sosial (Suatu Pengantar).Yogyakarta: ANDI Offset
ersiapan Belajar antara Siswa IPA dan IPS di SMA N 1 Ra UNP
asia Sukses Belajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada
pai Sosiologi Keluarga. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia
. 1996. Jakarta: Balai Pustaka
tar Pendidikan. Jakarta: Grafindo Persada
4.Psikologi Remaja. Jakarta: Bumi Aksara
gurus Sumber Keluarga. Malaysia Kuala Lumpur: Dew
ilan Belajar (Program Semi Que IV).Padang: Depdiknas
jahteraan Keluarga. Jakarta: Direktorat Pendidikan Guru da
ktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta
logi Suatu Pengantar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
ingan, pengajaran, latihan
g untuk membantu anak anan informasi, layanan , dan layanan konseling
itarik kesimpulan tentang sial meliputi komunikasi, lingkungan panti meliputi jaran, dan mempersiapkan utuhan kesehatan, papan,
kan saran sebagai berikut: ing anak asuh agar dapat hidup yang dihadapinya,
l, dan masayarakat untuk n anak panti asuhan, dapat ya.Diharapkan konselor, i anak-anak panti dengan n layanan yang berkenaan hari. Diharapkan peneliti
leh anak panti asuhan.
RaoKabupaten Pasaman.
ia
ewan Bahasa dan Pusat
dan Tenaga Teknis
ta
Sukarni Mariyati. 1989.Kesehatan
Syaiful Bahri Djamarah. 2008.Ra
Tejasari. 2003.Nilai Gizi Pangan.
tan Keluarga Lingkungan. Bogor: Kanisus
Rahasia Sukses Belajar. Jakarta: Rineka Cipta