Hidup sederhana berarti membebaskan segala ikatan yang tidak di perlukan. Berbeda dengan kemiskinan, kesederhanaan merupakan suatu pilahan, keputusan untuk menjalani hidup yang berfokus pada apa yang benar-benar berarti (Al-Muhasibi, 2006). Memahami pengertian hidup sederhana tidak bisa di maknai secara sederhana, artinya hidup sederhana ini memiliki pengertian yang luas. Jika seseorang memaknai pengertian hidup sederhana secara simple maka terkesan bahwa hidup sederhana itu hidup yang apa adanya. Padahal maksud dari hidup sederhana bukan semacam itu.
Ciri-ciri hidup sederhana
Hidup sederhana bukan berarti hidup miskin atau kikir. Namun hidup sederhana adalah hidup yang di sesuaikan dengan kebutuhan dan tidak berlebihan dalam menggunakan harta yang ada. Sederhana lebih menekankan pada aspek gaya hidup bukan pada usaha yang di lakukan seseorang. Artinya usaha untuk mencapai kesuksesan tidak bolah sederhaha, tapi harus semaksimal mungkin di lakukan. Hal ini mengisyaratkan bahwa hidup sederhana adalah menggunakan hasil yang sudah di upayakan secara maksimal dengan sederhanasesai dengan kebuthan yang ada.
Berikut adalah ciri-ciri hidup sederhana
Hidup yang wajar, hidup sederhana adalah hidup yang tidak berlebihan dalam menggunakan harta yang di miliki. Wajar di sini juga mempunyai arti mampu menggunakan harta sesuai kebutuhan yang ada, tidak menghambur-hamburkan uang untuk sesuatu yang tidak penting.
Cerdas. Mampu menggunakan harta dengan pertimbangan yang matang, tidak hanya berorientasi pada masa sekarang, tapi juga punya orientasi pada masa yang akan datang. Selain itu juga mampu
mempertimbangkan manfaat atas barang yang di beli dan semua perilaku yang di lakukan
Tidak menjadikan keinginan menjadi kebutuhan. Setiap orang pasti tidak akan pernah lepas dari keinginan-keinginan, dalam hidu sederhana seseorang harus mampu mengelola keinginan secara baik, jangan sampai setiap keinginan di jadikan kebutuhan yang harus di penuhi.
Cara Berpeliku Hidup Sederhana
Di awal tadi saya sudah sedikit menjelaskan bahwa sederhan itu terkait dengan gaya hidup bukan pada usaha yang di lakukan. Untuk itu cara berperilaku hidup sederhana adalah bagaimana seseorang menggunakan harta yang di miliki untuk mencukupi segala kebutuhan yangada secara cerdas. Berikut adalah cara hidup sederhana
Punya skala prioritas dalam memenuhi kebutuhan
Usakan kita memiliki skala prioritas dalam memenuhi kebutuhan. Pahamai benar apa yang menjadi kebutuhan pokok. Inilah skala prioritas utama kita, kebutuhan pokok ini meliputi, sandang, pangan , papan, pendidikan dan pengembangan diri.
Tetap bekerja keras dan berusaha
hasil dari apa yang sudah kita usahakan kita mampu menggunakan hasil itu secara sederhana, tidak bermewah-mewahan atau membelanjakan uang secara berlebihan.
Demikianlah beberapa hal yang harus kita pahami tentang hidup sederhana. Tetap semangat, tetap berusaha semaksimal mungkin, serta menggunakan hasil tersebut secara baik sesuai dengan kebutuhan yang ada itulah makna sederhana.
contoh
Memakai baju idak secara berlebihan jika ke suatu tempat -Berbaur bersama semua orang (Tidak pilih2)
-Menggunakan kendaraan umum ke tempat yg dekat -Tidak sombong
-Tidak memakai barang barang mahal untuk keprluan yg tidak penting
Kebutuhan manusia adalah hal yang harus atau sangat ingin dipenuhi untuk dapat bertahan hidup atau untuk memuaskan suatu hasrat yang timbul. Macam-macam kebutuhan manusia dan faktor yang mempengaruhi kebutuhan manusia merupakan dua hal utama yang akan kami kaji pada postingan kali ini. Nah, langsung saja ya
B.MACAM-MACAM KEBUTUHAN MANUSIA
1.Kebutuhan Menurut Intensitas Kegunaan (penting atau tidaknya)
Kebutuhan menurut intensitas dapat digolongkan sebagai berikut:
a. Kebutuhan Mutlak
Kebutuhan mutlak adalah kebutuhan yang mau tidak mau harus dipenuhi oleh setiap manusia dan tidak mungkin ditinggalkan. Apabila kebutuhan ini tidak terpenuhi, maka manusia akan mati. Contoh kebutuhan mutlak adalah makan dan minum.
b. Kebutuhan Primer
Kebutuhan primer adalah kebutuhan yang harus dipenuhi oleh manusia yang ingin hidup layak. Contoh Kebutuhan Primer antara lain: makanan, minuman, pakaian, dan rumah.
c. Kebutuhan Sekunder
Kebutuhan sekunder adalah kebutuhan yang timbul setelah kebutuhan primer terpenuhi.Kebutuhan ini berbeda antara satu orang dengan orang lainnya.Misalnya mobil bagi orang berpenghasilan tinggi adalah kebutuhan sekunder, namun bagi orang yang berpenghasilan rendah adalah barang mewah.
d. Kebutuhan Tersier
Kebutuhan Manusia
2. Kebutuhan Menurut Waktunya
Kebuthuan menurut waktunya dapat digolongkan sebagai berikut,
a. Kebutuhan Sekarang
Kebutuhan sekarang adalah kebutuhan yang harus dipenuhi sekarang juga dan tidak dapat ditunda. Contoh kebutuhan sekarang antara lain, obat bagi orang sakit dan makanan bagi orang kelaparan.
b. Kebutuhan Mendesak
Kebutuhan mendesak merupakan kebutuhan yang sangat kritis(tiba-tiba) dan sifatnya sangat insidentil. Misalnya, bantuan kepada masyarakat yang terkena musibah atau bencana alam., kebutuhan konsultasi kesehatan atau pengacara.
c. Kebutuhan Masa Akan Datang
Kebutuhan masa akan daatang adalah kebutuhan yang pemenuhannya dilakukan di kemudian hari dan dapat ditunda karena tidak mendesak. Contoh kebutuhan masa akan datang adalah menabung.
3. Kebutuhan Menurut Sifatnya
Kebutuhan menurut sifatnya daoat diglongkan sebagai berikut.
a. Kebutuhan Jasmani / Material
Kebutuhan jasmani adalah kebuthan yang berhubungan dengan jasmani atau fisik, yaitu menjaga penampilan atau kesehatan.Misalnya, berolehraga dan mengkonsumsi makanan sehat.
b. Kebutuhan Rohani / Nonmaterial
Kebutuhan rohani ada;ah kebutuhan yang berhubungan dengan keseshatan jiwa. Contoh kebutuhan rohani antara lain beribadah menurut agama, bersosialisasi, dan berekreasi.
4. Kebutuhan Menurut Sosio-Budaya
Pada dasarnya kebutuhan ini berkaitan erat dengan lingkungan dan kondisi masyarakat sekaligus sifat-sifat psikologis manusia .Berkenaan dengan hal tersebut kebuutuhan ini meliputi kebuthan sodial dan psikologis.
Dalam hidp bermasyarakat manusia biasanya memounyai status atau kedudukan tertentu yang mengharuskan seseorang untuk mempunyai atau melaksanakan berbagai hal supaya dipandang layak atau pantas, Misalnya, memberikan sumbangan pada yang membutuhkan.
d. Kebutuhan Psikologis
Kebutuhan ini berkenaan dengan sifat rohani manusia sehingga tidak bersifat ekonomis dan tidak semuanya dapat dipenuhi dengan usaha ekonomi. Mislanya kebutuhan akan rasa aman, kebahagiaan, ketentraman, dan kebebasan.
5. Kebutuhan Menurut Subjeknya
Kebutuhan menurut subjeknya dapat digolongkan sebagai berikut.
a. Kebutuhan Individual
Kebutuhan individual adalah kebutuhan perseorangan atau individu.Misalnya, seorang sekretaris membutuhkan komputer dan telepon.
b. Kebutuhan Kolektif
Kebutuhan kolektif adalah kebutuhan bersama dalam suatu masyarakat dan dimanfaatkan untuk kepentingan bersama.Misalnya, jalan, jembatan, rumah sakit, dan tempat rekreasi.
B.FAKTOR-FAKOR YANG MEMPENGARUHI KEBUTUHAN
Banyak kebutuhan manusia yang harus terpenuhi, karena jika kebutuhan tersebut tidak terpenuhi, maka manusia tidak akan bisa memakukan aktivitasnya bahkan tidak bisa hidup.Macam-macam Kebutuhan tersebut jelas mempunyai dampak terhadap manusia dan lingkungannya, Namun Karena sumber ekonomi yang langka dan kebutuhan manusia yang tak terbatas, maka terjadi kelangkaan dimana-mana, artinya banyak kebutuhan yang tak terpenuhi. Kebutuhan manusia yang satu tidak selalu sama dengan kebutuhan manusia lainnya. Hal ini disebabkan oleh adanya Faktor-faktor yang memengaruhi kebutuhan, yaitu sebagai berikut.
1. Kondisi Alam
Perbedaan kondisi alam yang terdapat di berbagai daerah menyebabkan kebutuhan masyarakatnya juga berbeda.Contohnya, orang yang tinggal di daerah daratan tinggi atau pegunungan membutuhkan pakaian tebal untuk mengurangi rasa dingin pada malam hari.Sementara orang yang tinggal di daratan rendah lebih senang mengenakan pakaian tipis yang terbuat dari bahan katun yang menyerap keringat.
2. Peradaban
Kebutuhan manusia meningkat seiring dengan meningkatnya peradaban.Ilmu pengetahuan terus bberkembang, manusai makin mampu menciptakan peralatan dan teknologi yang makin maju.Semua hasil ciptaan manusia itu sebenarnya dirancangn untuk membuat kehidupan lebih nyaman dan mudah. Perkembangan peradaban ini tidak akan pernah berhenti dan akan selalu membawa perkembangan pada peradaban umat manusia.
3. Agama dan Kepercayaan
Berbagai macam agama dan kepercayaan yang berbeda menyebabkan timbulnya perbedaan kebutuhan.Contohnya, adanya perayaan keagamaan menimbulkan adanya kebutuhan khusus. Menjelang Hari raya Idul Fitri kebutuhan akan ketupat meningkat tajam, melebihi hari-hari biasa.
4. Adat Istiadat
1. HIDUP SEDERHANA BERARTI HIDUP SECUKUPNYA.
Misalkan, kendati sanggup membeli kendaraan yang mewah tetapi kita memilih kendaraan yang lebih murah, sebab itu pun sudah memadai untuk kebutuhan kita. Atau, kita tidak membangun rumah yang megah walau mampu; sebaliknya kita membangun rumah yang sesuai dengan kebutuhan. Dewasa ini orang seakan berlomba untuk meningkatkan tingkat kemewahan, jauh melebihi kebutuhan. Padahal tujuan awal diciptakannya benda-benda itu adalah untuk memenuhi kebutuhan semata, bukan untuk kemewahan. Jadi, orang yang hidup secukupnya adalah orang yang tidak mencari kemewahan; ia sekadar memenuhi kebutuhannya.
2. HIDUP SEDERHANA BERARTI MELIHAT HIDUP DARI PERSPEKTIF YANG LEBIH LUAS DAN BERNILAI KEKEKALAN.
Kita memandang hidup dari perspektif Tuhan dan kepentingan-Nya. Kita memikirkan bukan saja kebutuhan pribadi dan keluarga, kita pun memikirkan kebutuhan orang di sekitar kita. Kita tahu bahwa semua yang dimiliki adalah pemberian Tuhan untuk digunakan sesuai kehendak-Nya. Jadi, kita berusaha untuk menyisihkan uang untuk perluasan pekerjaan Tuhan, bukan saja untuk perluasan pekerjaan kita. Kita tahu bahwa Tuhan memberkati kita dengan berlimpah agar kita dapat menjadi penyalur berkat Tuhan untuk kepentingan yang lebih luas. Itu sebabnya sebelum menggunakan uang untuk kepentingan pribadi, kita pun akan memertimbangkan apakah kita perlu menggunakannya untuk kepentingan yang lain.
3. HIDUP SEDERHANA TIDAK BERARTI HIDUP TANPA KENIKMATAN.
Pengkhotbah 2:24 menegaskan, "Tidak ada yang lebih baik bagi manusia daripada makan dan minum dan bersenang-senang dalam jerih payahnya. Aku menyadari bahwa ini pun dari tangan Allah." Di sini kita dapat melihat bahwa Tuhan tidak melarang kita untuk "bersenang-senang" alias menikmati hidup. Dengan kata lain, menikmati apa yang telah diberikan Tuhan tidaklah salah. Satu hal lagi: Menikmati hidup juga merupakan bagian dari hidup yang seimbang. Menikmati hidup memberi penyegaran kepada tubuh dan jiwa sehingga kita lebih dimampukan untuk memenuhi tuntutan hidup. Bila kita sudah tidak dapat menikmati hidup, itu pertanda bahwa kita telah kehilangan keseimbangan dalam hidup—sesuatu yang dapat memberi dampak buruk pada relasi dengan sesama.
4. HIDUP SEDERHANA TIDAK BERARTI BAHWA KITA TIDAK PERLU BEKERJA DENGAN SEBAIK-BAIKNYA.
Pengkhotbah 5:10 berkata, "Dengan bertambahnya harta, bertambah pula orang-orang yang
menghabiskannya. Dan apakah keuntungan pemiliknya selain daripada melihatnya? Enak tidurnya orang yang bekerja, baik ia makan sedikit maupun banyak; tetapi kekenyangan orang kaya sekali-kali tidak membiarkan dia tidur." Firman Tuhan mengingatkan bahwa kekayaan bukanlah segalanya dan bahwa menjadi kaya tidaklah seindah yang dibayangkan. Namun demikian Firman Tuhan juga mengingatkan bahwa orang yang bekerja "enak tidurnya." Singkat kata, hidup sederhana bukan berarti hidup malas-malasan tanpa motivasi. Hidup sederhana tetap adalah hidup untuk memberi yang terbaik dari diri kita.
5. KATA PENGANTAR
6. Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang Pemanfaatan Plastik Sebagai Barang Berguna ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima kasih pada Bapak Ir. Mahmud Takahashi selaku Dosen mata kuliah Teknik Lingkungan Hidup IPB yang telah
memberikan tugas ini kepada kami.
dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa
saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
7.
8. 9. Bandung, Juli 2015
10. Penyusun
11. Cover ( hardcover maupun softcover)
12. Judul
13. Kata Pengantar / Prakata
14. Daftar Isi
15. Bab I : Pendahuluan
16. Bab II : Isi
17. Bab III : Penutup