• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Penggunaan Lembar Kerja Mahasiswa Berbasis Konsep Dalam Perkuliahan Analisis Vektor

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pengaruh Penggunaan Lembar Kerja Mahasiswa Berbasis Konsep Dalam Perkuliahan Analisis Vektor"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

Pengaruh Penggunaan Lembar Kerja Mahasiswa Berbasis Konsep

Dalam Perkuliahan Analisis Vektor

Puguh Wahyu Prasetyo, Fariz Setyawan, dan Sumargiyani Program Studi Pendidikan Matematika, Universitas Ahmad Dahlan

Email: puguh.prasetyo@pmat.uad.ac.id

ABSTRACT

Vector analysis is one of the cource listed in the curriculum of the Mathematics Education Department, Faculty of Education and Teacher Traning, Universitas Ahmad Dahlan. One of the factors which cause any difficulties and problems in learning Vector Analysis is the student literature used by almost all of the students. That student literature explained a ressume of materials in a brief way completed with many practises., that’s why, the student literature seems too mechanistics. Many student can not use it by theirselves, they need guidances to read that book. In order to solve that problem, teacher designed a student worksheet which is used by the students of the Vector Analysis course when the class is runing. The design of the student worksheet is a concept-based designed. The students can investigate some formulas during the learning of Vector Analysis by theirselves. On the other hand, students can solve some practises contained in the student worksheet easier since the practises is completed with the intructions step by step. During the cource of Vector Analysis, the given student worksheet has a positive response from the student based on the quetionnaire taken from the students. Around 69,2% of the students give their positive response to the student worksheet. The mean of the students score also increased from 60,3 to 80,1. This shows that using the student worksheet in Vector Analysis cource was very useful.

Keywords: instrument of learning, student worksheet, vector analysis

ABSTRAK

Analisis Vektor merupakan salah satu mata kuliah yang diberikan dalam kurikulum Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Ahmad Dahlan. Salah satu hambatan dalam perkuliahan analisis vektor ini adalah sumber belajar atau buku ajar yang sangat terbatas. Sumber belajar yang saat ini digunakan lebih mengutamakan ringkasan materi secara singkat tanpa penjabaran konsep yang baik dengan jumlah soal latihan yang banyak, sehingga pemahaman konsep mahasiswa lemah. Lembar kerja mahasiswa berbasis konsep dapat membantu proses balajar mahasiswa dalam perkuliahan Analisis Vektor karena dalam lembar kerja tersebut mahasiswa dibimbing untuk menemukan sebuah konsep secara mandiri. Di samping itu, dalam menyelesaikan latihan soal, mahasiswa juga dibimbing menyelesaikan latihan soal yang diberikan secara rinci dan sistematis. Lembar kerja mahasiswa mata kuliah Analisis Vektor yang diberikan selama perkuliahan mendapatkan respon positif dari mahasiswa. Sekitar 69,2% dari jumlah mahasiswa menyetujui penggunaan lembar kerja mahasiswa. Nilai tugas rata-rata mahasiswa juga mengalami kenaikan yaitu dari 60,3 menjadi 80,1. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan lembar kerja mahasiswa dalam perkuliahan Analisis Vektor sangat bermanfaat.

(2)

PENDAHULUAN

Salah satu kendala dalam proses belajar mahasiswa adalah terbatasnya buku yang

menjadi referensi utama dalam mata kuliah tertentu. Hal ini tentu saja mempunyai dampak

negatif dalam pembelajaran. Hal ini terjadi dalam perkuliahan Analisis Vektor yang

diberikan kepada mahasiswa semester enam yang sedang menempuh pada Program Studi

Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Ahmad

Dahlan. “(Bannister 1985) menyampaikan pengetahuan-pengetahuan dasar yang harus

ditunjukkan oleh seorang pendidik untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi dalam

proses pembelajaran”. “(Dunn, Beaudry dan Klavas 2002) menjelaskan bahwa dalam

proses pembelajaran, prestasi peserta didik meningkat ketika metode yang digunakan

dalam proses belajar mengajar sesuasi dengan karakter cara belajar peserta didik”.

Berdasarkan data nilai rata-rata tugas untuk mahasiswa yang diambil sebelum

penggunaan Lembar Kerja Mahasiswa Analisis Vektor berbasis konsep adalah 60,3. Hal

ini menunjukkan bahwa mahasiswa belum mampu untuk menyelesaikan tugas atau latihan

soal secara mandiri, meskipun mahasiswa telah menggunaan buku referensi yang

digunakan sebagai sumber belajar utama.

Berdasarkan hasil wawancara kepada dosen pengampu mata kuliah Analisis Vektor

mengatakan bahwa sumber belajar yang digunakan kurang relevan, sebab sumber belajar

hanya berisikan rangkuman-rangkuman materi yang termuat dalam Rencana Perkuliahan

Persemester (RPS) dan soal-soal yang cenderung bersifat mekanistik, sehingga kurang

mempunyai dampak meningkatkan keterampilan bernalar dan problem solving. Hal ini ditunjukkan oleh hampir 75 % mahasiswa lemah dan menghindari soal-soal yang bersifat

konsep dasar. Deskripsi tentang perubahan konsep tentang pengetahuan dikaji dalam

(Glaserfeld 1995). “Selain itu, (Kieran 2011) menjelaskan bahwa salah satu aspek yang

dapat dikaji oleh para pendidik adalah sehingga mahasiswa dapat menyadari arti

pentingnya konsep dalam proses belajar peserta didik adalah menghidupkan diskusi selama

proses pembelajaran berlangsung”.

Di lain pihak, apa yang menjadi keyakinan dalam pembelajaran kontemporer

menyatakan bahwa fungsi pembelajaran matematika tidak hanya sebagai pengembangan

keterampilan saja, namun juga harus memenuhi empat prinsip yaitu: matematika sebagai

alat untuk mengembangkan penalaran, mengembangkan kemampuan pemecahan masalah

(problem solving), alat komunikasi, dan penghubung atau koneksi antar konsep-konsep dalam matematika (NCTM 2001). Oleh sebab itu perlu dikembangkan Lembar Kerja

(3)

diharapkan dapat meningkatkan keterampilan bernalar dan problem solving dalam perkuliahan Analisis Vektor. Kemudian, selama ini seringkali perkuliahan masih

menggunakan cara-cara konvensional yaitu yang hanya berorientasi terpusat pada pendidik

seperti ceramah yang hanya satu arah tidak ada interaksi antara pendidik dan peserta didik.

Padahal, berdasarkan (Knisley 2002), dalam sudut pandang dari peserta didik, terdapat

empat kriteria pendidik dalam tahap pembelajaran matematika, yaitu 1). Allegorization: pendidik sebagai pendongeng, 2). Integration: pendidik sebagai pemandu dan motivator, 3). Analysis: pendidik sebagai sumber informasi, 4). Synthesis: pendidik sebagai pelatih.

Lembar kerja Mahasiswa yang akan dikembangkan dalam penelitian ini adalah Lembar

Kerja Mahasiswa berbasis konsep. Mahasiswa distimutasi atau dituntununtuk menemukan formula-formula yang dipelajari dalam perkuliahan Analisis Vektor secara mandiri. Dalam

perkuliahan Analisis Vektor, dosen mempunyai peran sebagai pendamping mahasiswa

yang bertugas untuk mengarahkan dan membimbing mahasiswa dalam melakukan

penemuan-penemuan. Beberapa latihan soal yang diberikan dalam Lembar Kerja

Mahasiswa juga dilengkapi dengan langkah-langkah terbimbing. Oleh sebab itu dengan

penelitian ini, diharapkan aktivitas perkuliahan mahasiswa dapat meningkat.

Pengembangan perangkat perkuliahan Analisis Vektor yang berupa Lembar Kerja

Mahasiswa juga mempertimbangkan karakter-karakter peserta didik. Berdasarkan

(Mendelson dan Thorson 2004) mengelompokkan peserta didik menjadi dua kriteria yaitu

1). Verbalizer: peserta didik lebih cepat menerima informasi dari suatu cerita atau ceramah, dan 2). Visualizer: peserta didik yang lebih cepat menerima informasi dari suatu gambar.

Berdasarkan permasalahan di atas, maka perlu diadakan sebuah penelitian berupa

pengembangan perangkat perkuliahan dalam bentuk Lembar Kerja Mahasiswa berbasis

konsep. Oleh sebab itu, dilaksanakan penelitian dengan topik Pengembangan Perangkat

Perkuliahan Lembar kerja Mahasiswa Analisis Vektor Berbasis Konsep Pada Perkuliahan

Analisis Vektor yang dilaksanakan pada Program Studi Pendidikan Matematika,

Universitas Ahmad Dahlan Semester Genap Tahun Ajaran 2016/ 2017.

METODE PENELITIAN

Pengembangan kegiatan pembelajaran merupakan sebuah tahapan dalam menciptakan

situasi dan kondisi tertentu sehingga peserta didik dapat berinteraksi yang mempunyai

dampak terjadi perubahan dalam tingkah lakunya. Hal ini berdasarkan teori belajar

behavioristik yang dikaji dalam (Gagne 1985), (Light 2001), (Moll 1994), dan (Slavin

(4)

Thiagarajan dan Semmel yang dikenalkan pada tahun 1974. Model pengembangan ini

biasa disebut dengan model 4-D (four D Models). Model ini terdiri atas 4 tahapan pengembangan, yaitu proses pendefinisian (define), perancangan (design), pengembangan (develop), dan penyebaran (disseminate) (Thiagarajan 1974). Adapun tujuan dari tahap pendefinisian adalah untuk menentukan syarat-syarat pembelajaran, diantaranya adalah

sebagai berikut:

a. Analisis sumber belajar yang digunakan dalam perkuliahan Analisis Vektor untuk

melihat kesesuaian isi buku dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang

harus dicapai oleh peserta didik. Sumber belajar yang sesuai digunakan sebagai

referensi dalam pengembangan Lembar Kerja Mahasiswa.

b. Analisis mahasiswa yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan atau kompetensi

awal mahasiswa.

c. Wawancara dengan rekan pendidik dan mahasiswa yang bertujuan untuk mengetahui

masalah atau hambatan yang dialami dalam proses perkuliahan Analisis Vektor selama

ini yang dilaksanakan oleh Program Studi Pendidikan Matematika, Universitas Ahmad

Dahlan.

Pada tahap perancangan (design) yang dilaksanakan adalah merancang model atau prototipe perangkat perkuliahan Lembar Kerja Mahasiswa. Pada umumnya, tahap ini dapat

dimulai setelah penentuan tujuan-tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran.

Kemudian dilanjutkan pada tahap pengembangan (develop) perangkat perkuliahan Lembar Kerja Mahasiswa. Setelah melalui serangkain review, perangkat perkuliahan Lembar Kerja

Mahasiswa dapat dilanjutkan dalam proses penyebaran (disseminate). Proses penyebaran dalam hal ini tentu saja adalah proses pendistribusian perangkat perkuliahan Lembar Kerja

Mahasiswa Analisis Vektor kepada peserta didik yaitu Mahasiswa semester enam Program

Studi Pendidikan Matematika Universitas Ahmad Dahlan.

Kemudian untuk instrumen pengumpulan data, dalam penelitian ini adalah

menggunakan angket respon yang dibagikan kepada mahasiswa. Selain itu, pengamatan

nilai mahasiswa juga digunakan untuk mengetahui apakah ada dampak positif terhadap

penggunaan perangkat perkuliahan Lembar Kerja Mahasiswa. Data yang diperoleh akan

dianalisis baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Untuk pengamatan tes hasil belajar,

pengembangan perangkat perkuliahan Lembar Kerja Mahasiswa dikatakan efektif jika

rata-rata nilai mahasiswa di atas 75 dari skor maksimal 100. Analisa data kualitatif juga

dilakukan dengan mengamati hasil angket respon yang telah diisi oleh mahasiswa. Adapun

(5)

Menggunakan Lembar Kerja Mahasiswa (LKM) mempermudah saya memahami materi

perkuliahan, 2). Adanya Lembar Kerja Mahasiswa (LKM) dapat memotivasi saya untuk

belajar terlebih dahulu sebelum perkuliahan, 3). Soal-soal yang ada di Lembar Kerja

Mahasiswa (LKM) dapat membimbing saya untuk memahami materi, 4). Semua

topik-topik dalam perkuliahan termuat dalam Lembar Kerja Mahasiswa (LKM), 5). Saya mudah

dalam mengerjakan soal-soal yang ada di dalam Lembar Kerja Mahasiswa (LKM), 6).

Dengan menggunakan Lembar Kerja Mahasiswa (LKM), dapat meningkatkan kerjasama

dalam kelompok. Untuk menentukan kriteria keberhasilan dalam penggunakaan Lembar

Kerja Mahasiswa pada perkuliahan Analisis Vektor yang dilaksanakan oleh Program Studi

Pendidikan Matematika, Universitas Ahmad Dahlan akan digunakan kriteria berupa

persentase keberhasilan yang dinyatakan oleh (Sudjiono 2005), yaitu sebagai berikut.

%

Kemudian, untuk mengetahui kriteria keberhasilan. “Dimyati dan Mudjiono (2006)

memberikan kriteria sebagai berikut.

Tabel 1. Kriteria Keberhasilan Aktivitas Belajar Mahasiswa Kriteria Tingkat Keberhasilan Rentang Persentase

Sedikit sekali Tidak berhasil 1 – 25

Sedikit Kurang berhasil 26 – 50

Banyak Berhasil 51 – 75

Banyak sekali Sangat berhasil 76 – 100

Sumber: (Dimyati dan Mudjiono 2006)

Oleh sebab itu penggunaan perangkat perkuliahan Lembar Kerja Mahasiswa dikatakan

berhasil jika 51% - 75% mahasiswa memberikan respon positif untuk pertanyaan 1, 2, dan

3 pada angket respon yang diberikan kepada mahasiswa pada pertemuan terakhir

perkuliahan analisis vektor yang dilaksanakan pada semester genap Tahun Ajaran 2016/

2017, sedangkan penggunaan perangkat perkuliahan Lembar Kerja Mahasiswa dikatakan

(6)

1, 2, dan 3 pada angket respon yang diberikan kepada mahasiswa pada pertemuan terakhir

perkuliahan analisis vektor yang dilaksanakan pada semester genap Tahun Ajaran 2016/

2017.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Peserta terdiri atas mahasiswa semester genap yang mengambil mata kuliah analisis

vektor pada semester genap tahun akademik 2016/2017, sebanyak 40 orang. Tempat

pelaksanaan kegiatan di ruang 106 kampus III UAD Jalan Prof Soepomo Janturan

Yogyakarta. Berdasarkan metode penelitian yang telah dijabarkan sebelumnya, dalam

bagian ini akan dipersembahkan beberapa hasil dan proses pengembangan perangkat

perkuliahan Lembar Kerja Mahasiswa Analisis Vektor berbasis konsep serta pengamatan

terhadap perkembangan peserta didik dalam perkuliahan Analisis Vektor yang

dilaksanakan oleh Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan, Universitas Ahmad Dahlan. Dalam pengembangan Lembar Kerja Mahasiswa

sebagai perangkat perkuliahan Analisis Vektor, peneliti mengkaji kembali tentang

konsep-konsep dasar yang akan disampaikan sebagai bahan ajar dalam perkuliahan Analisis

Vektor. Materi-materi yang digunakan sebagai bahan ajar mengacu pada sumber belajar

diantaranya adalah (Anton dan Rorres 2005) yang menjelaskan tentang dasar-dasar sifat

aljabar vektor diantaranya adalah operasi penjumlahan dan perkalian skalar vektor. Selain

itu, juga mengacu pada (Fleisch 2012), (Crowe 1985), dan (Nardi 2007). Kemudian untuk

pengembangan soal-soal, perangkat perkuliahan Lembar Kerja mahasiswa menggunakan

sumber belajar utama yaitu (Spiegel 1959).

Untuk mengetahui respon peserta didik terhadap penggunaan Lembar Kerja Mahasiswa

selama perkuliahan Analisis Vektor, peserta didik memberikan tanggapan dengan mengisi

angket respon Lembar Kerja Mahasiswa tersebut. Dua hal ini merupakan salah dua dari

tiga pengetahuan penting yang wajib diketahui oleh pendidik matematika yang disebutkan

dalam (Kilpatrick, Swafford dan Findell 2001) antara lain: 1) pengetahuan tentang konsep

matematika yang terkait dengan topik pembelajaran, 2) pengetahuan tentang peserta didik,

dan 3) pengetahuan tentang instruksi-instruksi praktis dalam proses pembelajaran.

Deskripsi tentang hubungan antara Guru, Ilmu Matematika, dan Peserta Didik dapat dikaji

dalam (Kilpatrick, Swafford dan Findell 2001). Hal ini diilustrasikan dalam gambar

(7)

Gambar 1. Ilustrasi Pengetahuan Dasar Bagi Pendidik Matematika Sumber : (Kilpatrick, Swafford dan Findell 2001)

Dalam proses pengembangan perangkat perkuliahan Lembar Kerja Mahasiswa Analisis

Vektor, yang dijadikan pedoman adalah konsep dari materi-materi yang diajarkan. Salah

satu konsep yang dikembangkan dalam pengembangan perangkat perkuliahan Lembar

Kerja Mahasiswa Analisis Vektor yang tidak ditemukan dalam sumber belajar utama

adalah kegagalan sifat komutatif dalam operasi cross product. Kenyataanya, dalam operasi cross product tidak berlaku sifat komutatif, yaitu misalkan diketahui dua vektor Adan B, maka diperoleh ABBA, akan tetapi sifat ini tidak dibuktikan dan tidak diberikan

ide dasar pembuktiannya di dalam buku sumber belajar utama. Kontribusi penelitian ini

adalah mengkaji konsep-konsep tersebut dan kemudian dituangkan dalam bentuk

perangkat perkuliahan Lembar Kerja Mahasiswa berbasis konsep sehingga peserta didik

dapat menggunakannya dalam perkulaiahan. Adapun konsep terkait operasi cross product yang dijabarkan dalam Lembar Kerja Mahasiswa Analisis Vektor ditunjukkan oleh gambar

di bawah ini.

Guru

Peserta Didik

Peserta Didik

Ilmu Matematika

(8)

Gambar 2. Konsep Antikomutatif Operasi Cross Product

Selain itu, beberapa sifat operasi dot product dalam Lembar Kerja Mahasiswa juga dijabarkan pembuktiannya. Hal ini mempermudah mahasiswa untuk dapat memahami

materi tersebut. Salah satu sifat operasi dot product yang dituangkan dalam Lembar Kerja Mahasiswa Analisis Vektor adalah sebagai berikut.

Gambar 3. Salah Satu Sifat Operasi dot product

Kemudian ide-ide bagaimana muncul konsep-konsep divergensi dalam Analisis Vektor

yang tidak ditemukan dalam sumber belajar utama, yaitu (Spiegel 1959) juga dijabarkan

dalam perangkat perkuliahan Lembar Kerja Mahasiswa Analisis Vektor, yang ditunjukkan

(9)

Gambar 4. Konsep dasar divergensi I Sumber : (Fleisch 2012)

(10)

Dilain pihak, nilai tugas mahasiswa mengalami kenaikan rata-rata, yaitu dari 60,3 naik

menjadi 80,1. Hal ini menunjukkan bahwa Lembar Kerja Mahasiswa (LKM) membawa

dampak positif, karena dengan LKM mahasiswa dapat mengerjakan soal lebih terarah dan

terstruktur tiap langkah-langkahnya. Sedangkan untuk proses analisis data kualitatif,

penelitian ini mengacu pada Miles dan Huberman (1994).

Indikator 1

Menggunakan Lembar Kerja Mahasiswa (LKM) mempermudah saya memahami materi

perkuliahan. Sebanyak 1 mahasiswa TIDAK SETUJU, 14 mahasiswa NETRAL, 20

mahasiswa SETUJU, dan 2 mahasiswa SANGAT SETUJU.

Indikator 2

Adanya Lembar Kerja Mahasiswa (LKM) dapat memotivasi saya untuk belajar lebih

dahulu sebelum perkuliahan. Sebanyak 1 mahasiswa SANGAT TIDAK SETUJU, 10

mahasiswa NETRAL, 19 mahasiswa SETUJU, dan 7 mahasiswa SANGAT SETUJU.

Indikator 3

Soal-soal yang ada di Lembar Kerja Mahasiswa (LKM) dapat membimbing saya untuk

memahami materi. Sebanyak 7 mahasiswa NETRAL, 25 mahasiswa SETUJU, dan 5

mahasiswa SANGAT SETUJU.

Indikator 4

Semua topik-topik dalam perkuliahan termuat dalam Lembar Kerja Mahasiswa (LKM).

Sebanyak 7 mahasiswa NETRAL, 28 mahasiswa SETUJU, dan 2 mahasiswa SANGAT

SETUJU.

Indikator 5

Saya mudah dalam mengerjakan soal-soal yang ada di dalam Lembar Kerja Mahasiswa

(LKM). Sebanyak 14 mahasiswa NETRAL, 23 mahasiswa SETUJU.

Indikator 6

Dengan menggunakan Lembar Kerja Mahasiswa (LKM), dapat meningkatkan kerjasama

dalam kelompok. Sebanyak 1 mahasiswa TIDAK SETUJU, 6 mahasiswa NETRAL, 17

mahasiswa SETUJU, dan 13 mahasiswa SANGAT SETUJU.

Tabel berikut ini merupakan deskripsi dari uraian di atas yang menggambarkan data

(11)

Tabel 2. Data Kuantitatif Dari Angket respon

mengetahui respon atau tanggapan peserta didik terhadap penggunaan perangkat

perkuliahan Lembar Kerja Mahasiswa berbasis konsep selama perkuliahan Analisis Vektor

yang dilaksanakan oleh Prodi Pendidikan Matematika, Universitas Ahmad Dahlan

berlangsung, yaitu pada semester Genap tahun ajaran 2016/ 2017. Berikut persentase

respon positif yang diperoleh dari angket respon.

Tabel 3. Jumlah Responden Positif

Oleh sebab itu berdasarkan kriteria keberhasilan dalam (Dimyati dan Mudjiono 2006)

dapat disimpulkan bahwa penggunaan perangkat perkuliahan Lembar Kerja Mahasiswa

dalam perkuliahan Analisis Vektor sangat bermanfaat dan efektif. Hasil ini juga sejalan

dengan hasil penelitian yang dilaksanakan oleh Suryani (2015)

KESIMPULAN

Pengembangan Lembar Kerja Mahasiiswa untuk perkuliahan Analisis Vektor

merupakan perangkat perkuliahan mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika,

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Ahmad Dahlan yang dapat digunakan

sebagai penunjang sumber belajar utama dalam perkuliahan Analisis Vektor salama satu

semester. Lembar Kerja Mahasiswa yang berhasil dikembangkan terdiri dari 12 topik,

(12)

Berdasarkan data yang diperoleh, perangkat perkulihan Lembar Kerja Mahasiswa

berbasis konsep yang dikembangkan melalui model 4-D, yang terdiri dari proses define, design, develop, dan disseminate dinilai dapat membantu mahasiswa dalam perkuliahan Analisis Vektor yang dilaksanakan oleh Program Studi Pendidikan Matematika,

Universitas Ahmad Dahlan. Dari pengambilan pengambilan angket respon mahasiswa,

diperoleh data yang menyatakan bahwa 69,2% dari jumlah total mahasiswa sebagai peserta

didik mata kuliah Analisis Vektor menyatakan setuju dan memberikan respon positif

terhadapatLembar Kerja Mahasiswa (LKM) yang diberikan dalam perkuliahan Analisis

Vektor.

SARAN DAN REKOMENDASI

Dengan mempertimbangkan kriteria peserta didik yang termasuk dalam kriteria

verbalizer, maka dalam pengembangan beberapa konsep materi yang digunakan sebagai

bahan ajar yang dituangkan dalam perangkat perkuliahan Lembar Kerja Mahasiswa

Analisis Vektor berupa narasi atau deskripsi yang ditunjukkan oleh Gambar 4 dan Gambar

5. Namun, adapun ditemukan dalam penelitian ini, beberapa mahasiswa masih merasa

bahwa narasi tersebut tidak perlu disampaikan dalam Lembar Kerja Mahasiswa, akan

tetapi cukup dijelaskan oleh pendidik. Hal ini menunjukkan bahwa masih terdapat

mahasiswa yang mempunyai keinginan membaca yang relatif rendah, seperti yang

ditunjukkan oleh hasil observasi berikut ini.

Gambar 6. Testimoni salah satu peserta didik

Oleh sebab itu penelitian dapat dilanjutkan dengan landasan bagaimana meningkatkan

(13)

UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis mengucapkan terimakasih kepada Universitas Ahmad Dahlan. Penelitian ini didanai oleh Lembaga Penelitian dan Pengembangan Universitas Ahmad Dahlan, nomor kontrak: PDP-053/SP3/LPP-UAD/IV/2017.

DAFTAR PUSTAKA

Anton, Howard, dan Chris Rorres. 2005. Elementary Linear Algebra with Application. USA: John Wiley and Sons, Inc.

Bannister, Vannesa. R. P. 1985. “Flexible Conceptions of Perspectives and Representations: An Examination of Pre-Service Mathematics Teacher's Knowledge.” IJEMST 2: 223-233.

Crowe, Michael J. 1985. A History of Vector Analysis: The EVolution of The Idea of Vectorial System. New York: Dover Publication, Inc.

Dimyati, dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta. Dunn, R, Jeffrey S Beaudry, dan A Klavas. 2002. “Survey of Research on Learning

Styles.” California Journal of Science Education II(2 - Spring).

Fleisch, Daniel. A. 2012. A Students Guide To Vectors and Tensors. Cambridge: Cambridge University Press.

Gagne, E. D,. 1985. The Cognitive Psychology of School Learning. Toronto: Brown and Company.

Glaserfeld, V. E. 1995. “An Exposition of Constructivism: Why Some Like it Radical.” JRME. Monograph. No.4 No 4.

Kieran, Carolyn. 2011. Conceptualizing the Learning of Algebraic Technique: Role of Tasks and Technology. Montreal: Department of Mathematics of Montreal University.

Kilpatrick, Jeremy, Jane Swafford, dan Bradford Findell. 2001. Adding It Up. National Research Council: Mathematics Learning Study Committee. Washington DC: National Academy Press.

Knisley, J. 2002. A four-stage model of mathematical learning. Johnson City: East Tennessee State University.

http://citeseerx.ist.psu.edu/viewdoc/download?doi=10.1.1.528.1679&rep=rep1&typ e=pdf.

Light, G and Cox, R. 2001. Larning and Teaching in Higjer Education. London: Paul Chapman Publishing.

(14)

Miles, B.M, dan A.M Huberman. 1994. Qualitative data analysis: An expanded sourcebook (2nd edition). . California: Thousand Oaks.

Moll, L. C. 1994. Vygotsky and Education. Cambridge: University Press.

Nardi, Elena. 2007. Amongst Mathematicians: Teaching and Learning Mathematics at University Level. . USA : Springer.

NCTM, National Council of Teachers of Mathematics. 2001. Principles and Standards. Reston, Va.: NCTM.

Slavin, R. E. 2000. Educational Psychology. Boston: Allyn and Bacon.

Spiegel, Murray R. 1959. Vector Analysis: And an Introduction to Tensor Analysis. USA : McGraw-Hill.

Sudjiono. 2005. Pengantar Statistika Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Suryani, Mulia. 2015. “Efektivitas Penggunaan Lembar Kerja Mahasiswa (LKM) Berbasis Discovery Pada Perkuliahan Kalkulus Peubah Banyak 1 (KPB 1) di STKIP PGRI Sumatera Barat.” LEMMA 1 (2): 28-36.

Gambar

Tabel 1. Kriteria Keberhasilan Aktivitas Belajar Mahasiswa
Gambar 1. Ilustrasi Pengetahuan Dasar Bagi Pendidik Matematika Sumber : (Kilpatrick, Swafford dan Findell 2001)
Gambar 2. Konsep Antikomutatif Operasi Cross Product
Gambar 5. Konsep dasar divergensi II Sumber: (Fleisch 2012)
+3

Referensi

Dokumen terkait

bersama dan mengucapkan salam. 4 Guru menutup pembelajaran dengan berdoa bersama dan mengucap salam dan semua siswa memperhatikan.. Berdasarkan hasil observasi

Peserta didik juga menyatakan bahwa selama proses pembelajaran kimia, guru sering menggunakan UKB yang saat ini disebut sebagai Lembar Kegiatan Siswa (LKS), namun hasil

[r]

Variabel eksperiential marketing (X2) mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap variabel kepuasan (Y) yang artinya semakin baik pengalaman yang diberikan maka akan

Adapun tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh ekstrak jamur shiitake (Lentinula edodes) terhadap aktivitas antimutagenik pada mencit (Mus musculus)

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk Mikrobat dengan dosis 20 lm/liter air memberikan pengaruh baik terhadap parameter panjang daun, jumlah daun,

Fillet memiliki beberapa keuntungan sebagai bahan baku olahan, antara lain bebas duri dan tulang, dapat disimpan lebih lama, sdapat menghemat waktu, sehingga meningkatkan

Menteri Kehutanan, dan (2) telah ada penetapan batas kawasan hutan. Ada dua konsekuensi logis adanya penetapan Menteri Kehutanan. Pertama, mewajibkan Pemerintah