PENERAPAN PEMBELAJARAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP
HASIL BELAJAR FLIYING SHOOT BOLA TANGAN
DI SMA KEMALA BHAYANGKARI KUBU RAYA
ARTIKEL ILMIAH
Oleh:
DENNY
NIM F38010045
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI
JURUSAN ILMU KEOLAHRAGAAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
2
PENERAPAN PEMBELAJARAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP
HASIL BELAJAR FLIYING SHOOT BOLA TANGAN PADA
DI SMA KEMALA BHAYANGKARI KUBU RAYA
Denny, Edi Purnomo, Eka Supriatna
Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi FKIP Untan Pontianak Email : Denny@gmail.com
Abstract
The problem in this research is whether there is any influence of audio visual learning media on the result of learning fliying shoot handball game on the students of class X A in SMA Kemala Bhayangkari Kubu Raya. The purpose of this study is to determine the effect of audio visual learning media on the results of learning fliying shoot handball game on the students of class X A in SMA Kemala Bhayangkari Kubu Raya. The method used in this research is experimental method with pre-experimental design. population in this study all students of class XA in SMA Kemala Bhayangkari Kubu Raya which amounted to 31 students. In this research to do sample saturation technique or take entire population that is student of class XA in SMA Kemala Bhayangkari Kubu Raya which amounts to 31 student. Data analysis was done by using t-test analysis. Analysis of influence test through t-test application got t-test> tabel or 17.366> 2.042 meaning that hypothesis accepted there is influence of audio visual learning media to result of learning fliying shoot handball game at student of class X A in SMA Kemala Bhayangkari Kubu Raya. Percentage improvement of learning result of basic technique of fliying shoot handball game on X A class students in SMA Kemala Bhayangkari Kubu Raya is 39.19%.
Keywords: Audio Visual Media, Flying Shoot Handball
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukkan pribadi manusia. Pendidikan sangat berperan dalam membentuk baik atau buruknya pribadi manusia menurut ukuran normatif. Menyadari akan hal tersebut, pemerintah sangat serius menangani bidang pendidikan,sebab dengan sistem pendidikan yang baik diharapkan muncul generasi penerus bangsa yang berkualitas dan mampu menyesuaikan diri untuk hidup bermasyarakat, ber-bangsa dan bernegara.
3 Salah satu tujuan dari pendidikan jasmani adalah mengembangkan kete-rampilan pengelolaan diri dalam upaya pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai aktivitas jasmani daan olahraga yang terpilih. Meskipun pendidikan jasmani tidak hanya identik dengan praktek, tetapi didalamnya juga terkandung teori seperti kesehatan dan aspek sosialnya.
Untuk mengembangkan keteram-pilan motorik anak dalam pendidikan jasmani ditingkat sekolah pada dasar-nya dapat dilakukan dengan baik namun, dibeberapa sekolah terhambat oleh pembelajaran yang diterapkan oleh guru masih belum mencapai tujuan dari pendidikan jasmani tersebut. Padahal jika kita lihat tujuan pendidikan jasmani yaitu memberikan kesempatan kepada anak untuk mempelajari berbagai kegiatan yang membina sekaligus mengembangkan potensi anak, baik dalam aspek fisik, mental, sosial, emosional, dan moral. Singkatnya, penjas bertujuan untuk mengem-bangkan potensi setiap anak setinggi-tingginya yang dimulai dari sejak dini.
Guru pendidikan jasmani berbeda dari guru mata pelajaran lainnya, guru pendidikan jasmani harus memiliki kemampuan untuk mengembangkan tidak hanya aspek kognitifnya saja namun aspek psikomotor serta afek-tifnya juga sangat penting sehingga, guru pendidikan jasmani harus me-miliki tingkat sensitifitas terhadap permasalahan yang dihadapi peserta didik dan mampu diberikan solusi terhadap permasalahan tersebut. Aki-batnya permasalahan dapat diatasi seiring berjalannya proses belajar mengajar.
Di dalam pendidikan jasmani banyak sekali aktivitas yang bisa didapatkan, terutama dari aktivitas yang menggunakan fisik seperti permainan bola besar salah satunya bola tangan. Permainan bola tangan pada saat ini merupakan cabang olahraga yang masih
baru didunia pendidikan seperti halnya di sekolah SMA Kemala Bhayangkari. Yang harus dikembangkan dalam permainan bola tangan ini adalah teknik dasarnya bagi peserta didik yang masih banyak belum menguasainya. Untuk itu perlu inovasi terbaru oleh guru yang mengajar dalam mengembangkan po-tensi yang ada pada peserta didik sehingga menjadikan cabang bola tangan pada dunia pendidikan semakin diminati oleh peserta didik bahkan masyarakat luas.
Cabang olahraga bola tangan banyak disukai oleh murid dikarenakan permainan ini merupakan olahraga baru dan juga olahraga beregu, dalam ak-tivitas bermainnya peserta mela-kukannya secara kompak dan solidritas yang tinggi dalam satu tim ataupun sesama tim lawan untuk mencapai kemenangan ataupun mencapai suatu kesenangan. Namun, peserta didik di sekolah SMA Kemala bhayangkari, permainan bola tangan ini masih banyak kesalahan pada tehnik dasarnya, Sehingga menimbulkan suatu masalah dalam pelaksanaannya seperti kurang-nya penyelesaian dalam mencetak angka kemenangan bagi timnya.
4 tepat atau tidak tepat sasaran misalnya keluar dari gawang ataupun mudah ditangkap oleh penjaga gawang, di-karenakan teknik yang dilakukannya kurang tepat. Dari hal tersebut sangat disayangkan sekali materi yang disam-paikan oleh guru tidak dimanfaatkan oleh siswa. Pada dasarnya hal tersebut tidak perlu terjadi apabila guru dapat menemukan sesuatu yang tepat dalam pembelajaran.
Dalam mengatasi kemampuan hasil belajar siswa yang berkaitan dengan materi flying shoot permainan bola tangan maka dalam penelitia ini diberikan sebuah perlakuan yaitu me-lalui sistem pembelajaran media
audiovisual. Dengan menggunakan
media pembelajaran yang tepat maka, pembelajaran dapat berjalan secara efektif dan efisien. Media audiovisual
yang diberikan berupa bentuk pema-paran materi berkaitan dengan teknik dasar dalam melakukan flying shoot
permainan bola tangan.
Berdasarkan pemaparan masalah di atas maka, penulis tertarik mela-kukan penelitian pengaruh pem-belajaran media audio visual terhadap teknik dasar flying shoot permainan bola tangan pada siswa kelas X A SMA Kemala Bhayangkari Kubu Raya tahun 2014.
Media audio visual yang dapat dilihat sekaligus dapat didengar, seperti
film bersuara, video, televisi, sound
slide. Reni (dalam Choirun Nisa , 2013)
mengatakan bahwa media audio visual akan lebih mudah diterima siswa karena media ini tidak hanya meli-batkan satu macam alat indra, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa
Menurut Bachtiar, dkk (2001) fliying
shoot adalah menembakkan bola dari
jarak sedekat-dekatnya dengan gawang lawan sebelum tubuh yang melayang jatuh atau mendarat di lantai atau tanah. Secara konseptual bola tangan yaitu Permainan ini dimainkan oleh pemain yang berjumlah 6 orang dan satu
penjaga gawang. Objek dari permainan ini adalah melempar bola sampai masuk menjadi gol di gawang lawan. Bolatangan dimainkan di la-pangan sepanjang 40 meter dan lebar 20 meter. Saat berlangsung permainan, pemain setiap tim adalah 6 orang dan satu penjaga gawang dengan waktu main 2x30 menit.
METODE
Penelitian adalah suatu proses, yaitu suatu rangkaian langkah-langkah yang dilakukan secara terencana dan sistematis guna mendapatkan peme-cahan masalah atau mendapatkan jawaban terhadap pertanyaan-perta-nyaan tertentu.
Menurut Sugiyono (2012) secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan
tertentu”. Langkah-langkah yang dila-kukan itu harus serasi dan saling men-dukung satu sama lain, agar penelitian yang dilakukan itu mem-punyai bobot yang cukup memadai dan memberikan kesimpulan-kesimpulan yang tidak me-ragukan. Penelitian dila-kukan oleh manusia untuk menyalurkan hasrat ingin tahu yang telah mencapai taraf ilmiah, yang disertai dengan suatu keyakinan bahwa setiap gejala akan dapat ditelaah dan dicari hubungan sebab akibatnya, atau kecenderungan-kecenderungan yang timbul.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen, menurut Gay (dalam Emzir, 2012) menyatakan bahwa metode penelitian eksperimen merupakan satu-satunya metode pene-litian yang dapat menguji secara benar hipotesis menyangkut hubungan kausal
(sebab akibat)”.
5 dijadikan sampel (Suharsimi Arikunto, 2010).
Berdasarkan muatan populasi pada siswa kelas X A SMA Kemala Bhayangkari kubu raya yang berjumlah 31 orang, maka dari itu penulis akan mengambil keseluruhan populasi sebagai penelitian.
Teknik pengumpulan data adalah cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data . Penelitian ini menggunakan bentuk
preexperi-mental design dengan model one group
pretest-posttest design maka teknik
pengumpulan data yang digu-nakan adalah dengan tes dan pengukuran yang instrumen penelitiannya telah divali-ditasi. Adapun alat dalam peng-umpulan data adalah tes lemparan
flying shoot Tes ini dilakukan bertujuan
untuk mengetahui teknik dasar
lempar-an flying shoot. Adapun tes yang
dilakukan dengan mengunakan kisi-kisi instrumen tes sebagai berikut:
Tabel 1 Kisi-kisi Penilaian
No Aspek yang Dinilai Kriteria Penilaian Baik Sedang Kurang
1 Posisi badan tegak menghadap kedepan
dengan kaki dibuka selebar bahu. 3 2 1 2 Posisi tangan memegang bola diatas bahu
disamping kepala dengan posisi tangan ditekuk
3 2 1
3 Awalan berlari 3 langkah dengan bola
dipegang setinggi bahu (seperti poin 2) 3 2 1 4 Pada saat akan melakukan shooting bola
ditarik kebelakang dengan posisi tetap disamping kepala
3 2 1
5 Pada gerakan melayang pinggang diarik kebelakang (melengkung) bersamaan dengan lengan lempar
3 2 1
6 Kaki ditekuk ke atas secara horizontal 3 2 1
7 Mendarat dengan kedua kaki secara
bersamaan 3 2 1
8 Tangan dilemaskan ke bawah 3 2 1
Menurut Ali Maksum (2007) sampel sejenis dimaksudkan bahwa distribusi data yang dibandingkan berasal dari kelompok yang sama. Untuk menganalisa perbedaan antara hasil
pretest dan posttest pada kelompok
tertentu bisa menggunakan T-Test sampel sejenis. Adapun rumusnya sebagai berikut:
Rumus (T-Test) keterangan.
6
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian
Data hasil penelitian pretest dan postttest disajikan dalam bentuk tabel 2 sebagai berikut:
Tabel 2
Data Deskriptif Pretest dan Posttest Hasil Belajar Teknik Dasar Flying Shoot Kelas XA di SMA Kemala Bhayangkari Kubu Raya
Deskripsi Mean Min Max Std. Deviasi
Tes awal (Pretest) 11.19 9 14 1.661 Tes akhir (Posttest) 15.58 13 17 1.432
Deskripsi data penelitian pada tabel 2 menunjukkan kemampuan pretest
siswa yang terdiri dari 31 sampel maka diperoleh hasil rata rata 11.19 skor minimal 9, skor
maksima 14, dengan standar deviasi 1.661. Perbandingan antara tes awal dan tes akhir di uraikan pada tabel 3 sebagai berikut:
Tabel 3
Perbandingan Rata-rata Hasil Belajar Teknik Dasar Flying Shoot Kelas XA di SMA Kemala Bhayangkari Kubu Raya
Data Rata-rata Hasil Belajar Persentase
Tes Awal (Pretest) 11.19 46.63%
Tes Akhir (Posttest) 15.58 64.92%
Berdasarkan hasil analisis deskriptif data tes awal dan tes akhir pada tabel 3 maka didapatkan hasil rata-rata untuk tes awal (pretest) yaitu 11.19 dengan persentase 46.63% dan tes akhir (posttest) yaitu 15.58 dengan persentase 64.92%.
Uji pengaruh yang dilakukan menggunakan analisi uji-t. Berdasarkan hasil penghitungan melalui penga-plikasian rumus uji-t diuraikan pada tabel 4 sebagai berikut:
Tabel 4
Hasil Uji-t Antara Pretest dan Posttest
thitung d.b. ttabel Taraf Signifikansi
17.366 30 2.042 5%
Berdasarkan data pada tabel 4 maka didapat nilai thitung yaitu sebesar 17.366 dengan melihat tabel statistika dimana pada derajat kebebasan db=(N-1) adalah 31-1=30 dan pada taraf signifikansi 5% diperoleh nilai ttabel sebesar 2.042.
Dengan demikian ttest > ttabel atau 17.366 > 2.042 artinya hipotesis diterima terdapat pengaruh media pembelajaran
audio visual terhadap hasil belajar
fliying shoot permainan bola tangan
7 Bhayangkari Kubu Raya yang signifikan. Adapun per-sentase
peningkatan adalah sebesar 39.19 %
Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian pada tahap pelaksanaan perlakuan, pada media audio visual yang dikembangkan untuk mengembangkan hasil belajar pada materi fliying shoot permainan bola tangan pada siswa kelas X A di SMA Kemala Bhayangkari kubu raya.
Hasil yang didapatkan di lapa-ngan dari hasil analisis data dan observasi dari proses pembelajaran yang berlangsung peningkatan kemampuan pemahaman siswa dengan menggunakan media audio visual dalam materi flying shoot
permainan bola tangan sangat memiliki pengaruh yang baik. Hal ini terbukti dari rata-rata hasil belajar yang meningkat setelah membandingkan antara rata-rata hasil belajar pretest dan posttest, dimana terjadi perbedaan yang signifikan antara hasil belajar yang ditampilkan siswa antara pada tahapan pretest dan posttest
dimana terjadi peningkatan hasil belajar setelah diberikan perlakuan.
Penarikan kesimpualan utama dari hasil analisis uji-t juga menunjukan hasil yang signifikan. Selanjutnya berdasar-kan hasil pengamatan beberapa gejala yang tampak dari pelaksanaan pembela-jaran dari setiap pertemuan yang dila-kukan siswa mampu mengerjakan tugas praktek yaitu mempraktikkan per-mainan bola tangan, dan semakin berkembang kualitas geraknya dalam melakukan praktik teknik dasar flying shoot tersebut.
Adapun beberapa catatan pen-ting dari proses yang telah dilakukan dalam tahapan penelitian adalah sebagai berikut proses pembelajaran melalui media audio visual yang dilakukan memiliki pengaruh positif hal ini dikarenakan media audio visual yang diberikan pada pembelajaran mudah dianalisis siswa secara langsung berkaitan dengan gerakan-gerakan dasar alam melakukan teknik flying shoot.
Beberapa analisis dari hasil observasi siswa antara lain aktivitas siswa yang aktif dalam belajar, seperti siswa yang aktif bertanya, mengemukakan pen-dapat, dan berani tampil mempraktikkan teknik dasar flying shoot secara berulang-ulang. Siswa juga merasa senang dan berkesan positif dengan pembelajaran yang telah dilaksanakan.
Pelaksanaan penelitian yang telah dilakukan cukup efektif, efisien, dan relevan antara komponen-komponen pembelajaran yang dikembangkan, dan tujuan yang ingin dicapai. Berkaitan dengan proses yang diawali dengan identifikasi permasalahan dari hasil observasi yang dilakukan, selanjutnya dilakukan implementasinya di lapangan beserta hasil refleksinya pada setiap perlakuan sudah dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam pembelajaran
flying shoot permainan bola tangan.
Hasil penelitian ini sejalan dengan beberapa hasil penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya dimana pengem-bangan media pembelajaran memiliki pengaruh yang signifikan dan dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik seperti penelitian yang dilakukan oleh Ni Kadek Prandyamita Wijayanti (2007) pengaruh penggunaan media
audio visual terhadap hasil pembelajaran
bola tangan.
8 pembelajara melalui media audio visual khususnya pada pelajaran penjaskes belum pernah dilakukan hal ini membuat siswa merasa sedikit bingung karena proses yang dilakukan tidak sama seperti yang biasa mereka lakukan selama ini yaitu pertemuan langsung di lapangan.
Perbaikan terhadap model pem-belajaran perlu terus dilakukan dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan. Beberapa hal yang harus segera dibenahi pada saat penelitian, yaitu pemilihan media audio visual yang lebih menarik sehingga mampu memotivasi siswa dalma belajar.
Agar penggunaan media audio visual
sebagai media dan sumber belajar berhasil baik, hendaknya dipersiapkan secara saksama, mulai dari alokasi waktu yang digunakan sampai strategi pelaksanaannya. Persiapan ini bertujuan agar penggunaan media audio visual
sebagai media dalam pembelajaran dapat menjadikan siswa merasa senang, santai, dan jauh dari kebosanan, yang pada akhirnya menimbulkan motivasi siswa untuk menyimak sehingga terhindar dari perilaku siswa yang menyimpang dari kurikulum belajar mengajar.
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan 1) Hasil teknik dasar flying
Shoot Kelas XA di SMA Kemala
Bhayangkari Kubu Raya untuk kemampuan pretest diperoleh yaitu hasil rata-rata 11.19 skor minimal 9, skor maksimal 14, dengan standar deviasi 1.661 sedangkan untuk posttest
diperoleh hasil rata-rata 15.58, skor minimal 13, skor maksima 17, dengan standar deviasi 1.432. 2) Peningkatan yang terjadi antara rata-rata tes awal 11.19 dan rata-rata tes akhir 15.58 dengan selisih atau jumlah peningkatan sebesar 4.39. 3) Analisis uji pengaruh melalui aplikasi uji-t didapatkan ttest >
ttabel atau 17.366 > 2.042 artinya hipotesis diterima terdapat pengaruh media pembelajaran audio visual
terhadap teknik dasar fliying shoot
permainan bola tangan pada siswa kelas X A di SMA Kemala Bhayangkari Kubu Raya. 4) Persentase peningkatan hasil belajar teknik dasar fliying shoot
permainan bola tangan pada siswa kelas X A di SMA Kemala Bhayangkari Kubu Raya sebesar 39.19 %.
Saran
Berdasarkan hasil dari penelitian adapun saran yang dapat diajukan penulis yaitu: agar penggunaan media
Audio visual baik dalam bentuk power
point maupun CD Interaktif sebagai
media dan sumber belajar berhasil baik, hendaknya dipersiapkan secara saksama, mulai dari tampilan yang selektif, bervariasi, dan menarik, alokasi waktu yang digunakan, sampai strategi pelak-sanaannya. Sesuai dengan penelitian ini, peneliti menyarankan kepada para pengajar pelajaran penjaskes khususnya untuk memanfaatkan berbagai media, model, dan teknik pembelajaran. Dalam hal ini menggunakan media audio visual
khusunya CD Interaktif untuk mening-katkan hasil belajar siswa. Perbaikan terhadap model pembelajaran perlu terus dilakukan dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan. Beberapa hal yang harus segera dibenahi pada saat penelitian, yaitu pemilihan media audio
visual yang lebih menarik sehingga
mampu memotivasi siswa dalam belajar. Pemenuhan media pembelajaran yang disiapkan atau ketersediannya disekolah harus ditingkatkan khususnya untuk media audio visual.
DAFTAR RUJUKAN
Atmasubrata Ginanjar. 2012. Serba
Tahu Dunia Olahraga. Surabaya:
Dafa Publishing.
Bachtiar. 2001. Permainan Besar II
Bola Voli Dan Bola Tangan.
9 Emzir. 2012. Metodologi Penelitian
Pendidikan. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
Florensia. 2007. Buku Pintar Olahraga. Jakarta: Pustaka Bunda.
Gulo, W. 2002. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT Grasindo.
Indra. 2011. Permainan Bola tangan. Diakses tanggal 20 Februari 2014 pada alamat web http://wsor.blogspot.com/201/04/per mainan-bola-tangan.html
Ismaryati. 2009. Tes dan Pengukuran
Olahraga. Surakarta: UNS Pres.
Gulo, W. 2002. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT Grasindo.
Nisa Choirun. 2013. Penggunaan Media Audio Visual Dalam Meningkatkan Kreativitas dan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pembelajaran Membuat
Aneka Lipatan Serbet (Napkin
Folding). Surabaya: Universitas
Negeri Surabaya.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian