• Tidak ada hasil yang ditemukan

PPT PLENO ETNOMEDIK PEMICU 1 KELOMPOK 3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PPT PLENO ETNOMEDIK PEMICU 1 KELOMPOK 3"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

PLENO PEMICU 1

(2)

PEMICU

Liputan6.com, Jakarta Bukan pertama kalinya SUMANTO, sebut saja demikian makan bawang putih. Pria 40-an tahun ini sudah beberapa kali sebelumnya makan bumbu dapur yang rasanya getir dan panas menyengat saat dikunyah. Namun, kali ini Anto mencoba menguatkan hati untuk mengonsumsi bumbu yang baunya juga menyengat ini setiap hari.

Hingga kini, setidaknya sudah sebulan Anto makan bawang putih setiap hendak beranjak tidur. Rasanya luar biasa. Suatu kali, perutnya bisa panas dan terasa bergejolak karena sebelumnya makan sambal. Setelah itu, perut berasa adem, panas mengurang dan nyaman. Yang biasanya sakit gara-gara sambal, sekarang sudah tidak lagi.

Di lain waktu, bawang putih yang dikunyah itu berasa menyengat di mulut apalagi ada sariawan yang sedang diderita. Satu dua hari terjadi, setelah itu sariawan sembuh.

Demi mengurangi rasa panas menyengat di mulut dan perut, Anto mencoba mencincang bawang lalu ditambahnya air jeruk nipis sesendok makan. Didiamkan sepuluh menit baru diminum. Kadang bawang yang dicincang itu dicampur air panas ditambah madu, lalu diminum setelah sepuluh menit. Pernah juga bawang putih disajikan tanpa cincang tapi dimakan langsung setelah digeprek."Wah, rasanya panas sekali!"serunya.

Rasa dan bau yang kurang enak itu rupanya sepadan dengan khasiat yang dihasilkannya. Bawang putih membuat gairah seksual Anto juga kembali. Bahkan perut Anto mulai kembali normal. Sebelum rutin mengonsumsi bawang putih, sembelit sering dialaminya. Sebaliknya, semenjak bawang putih jadi makanan rutin setiap hari, sembelit itu sudah sangat jarang dialaminya. "Bahkan meskipun makan daging atau nasi bersantan, saya tak lagi kesulitan buang air besar,"ujar Anto.

Para ilmuwan dari Universitas Maryland Medical Center, Amerika Serikat pernah menayangkan satu hasil penelitian di tahun 2013. Disebutkan, bawang putih bisa membantu menurunkan risiko kanker paru bila dikonsumsi dua kali seminggu. Bawang putih bahkan membantu mencegah penyakit kanker usus besar (kolon) dan pankreas.

Sebelumnya di tahun 1991, Jurnal Postgraduate Medicine pernah menayangkan satu hasil penelitian atas para mahasiswa kedokteran yang

mengonsumsi 10 gram bawang putih setiap hari selama dua bulan. Hasilnya menyebutkan, bawang putih mampu menurunkan kadar kolesterol jahat dan meningkatkan kolesterol baik.

Sebuah penelitian yang ditayangkan di Jurnal 'Food and Chemical Toxicology' pada Agustus 2013 juga menemukan manfaat bawang yang mampu mengurangi peradangan bila Anda mengonsumsinya mentah. Kandungan allicin di dalamnya yang jadi penunjang kesuksesan itu.

(3)

KLARIFIKASI DAN DEFINISI

(4)

-KATA KUNCI

Pria, 40 tahun

Khasiat bawang putih yang dirasakan:

Meredakan panas dalam perut

Menyembuhkan sariawan

Meningkatkan gairah seksual

Mengurangi sembelit

Khasiat bawang putih berdasarkan penelitian:

Menurunkan resiko kanker paru

Mencegah kanker pankreas dan usus besar

Menurunkan kadar LDL

Meningkatkan kadar HDL

Mengurangi peradangan

(5)

RUMUSAN MASALAH

Bagaimana peranan obat tradisional dan herbal dalam berbagai masalah

(6)
(7)

HIPOTESIS

Obat tradisional dan herbal belum dapat cukup uji klinis dan masyarakat

(8)

LEARNING ISSUES

1. Sejarah dan perkembangan obat tradisional

2. Macam-macam pengobatan tradisional di KalBar

3. Jelaskan mengenai uji klinis tanaman obat!

4. Jelaskan mengenai jamu, obat herbal terstandar, dan ftofarmaka!

5. Bawang Putih  TaksonomiMorfologi

Komponen kimia dan bioaktifEfektivitas (manfaat)

Toksisitas

Prosedur lisensi obat oleh BPOM

6. Macam-macam tanaman obat di KalBar

7. Jelaskan mengenai Evidence Based Medicine!

8. Pandangan dokter terhadap obat tradisional

9. Bumbu dapur sebagai obat

(9)

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN OBAT TRADISIONAL

Berdasarkan catatan sejarah, penelitian mengenai tumbuh-tumbuhan herbal

sudah dimulai sejak 5,000 tahun yang lalu pada bangsa Sumerian.

Penggunaan pengobatan secara herbal untuk penyembuhan juga sudah dilakukan

oleh bangsa Yunani dan bangsa Roma kuno

Perkembangan pengobatan herbal berlanjut pada abad pertama sesudah masehi

dengan adanya tulisan dari Dioscorides. Dioscorides menulis suatu ringkasan dari lebih 500 tumbuhan yang menjadi bahan acuan selama abad ke 17 yang

merupakan hal yang sama pentingnya bagi ahli pengobatan herbal serta ahli tumbuhan

Tahun 1864 National Association of Medical Herbalists didirikan, untuk

(10)

MACAM-MACAM PENGOBATAN TRADISIONAL DI KALBAR

(11)

UJI KLINIS TANAMAN OBAT

Uji klinik adalah suatu pengujian khasiat obat baru pada manusia, dimana

sebelumnya diawali oleh pengujian pada binatang atau uji pra klinik. Pada dasarnya uji klinik memastikan efektivitas, keamanan dan gambaran efek samping yang

sering timbul pada manusia akibat pemberian suatu obat.

Uji klinik terdiri dari 4 fase, yaitu uji klinik fase I, uji klinik fase II, uji klinik fase III dan

uji klinik fase IV.

Uji klinik fase I dilakukan pada manusia sehat, bertujuan untuk menentukan dosis

tunggal yang dapat diterima. Uji klinik fase II, dilakukan pada 100-200 orang penderita untuk melihat apakah efek farmakologik yang tampak pada fase I

(12)

JELASKAN MENGENAI JAMU, OBAT HERBAL TERSTANDAR,

DAN FITOFARMAKA

Jamu

Jamu adalah obat tradisional Indonesia. Obat Tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik), atau campuran dari bahan tersebut yang secara turun temurun telah

digunakan untuk pengobatan, dan dapat diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat

Obat Herbal Terstandar

Obat Herbal Terstandar (OHT) adalah sediaan obat bahan alam yang telah

dibuktikan keamanan dan khasiatnya secara ilmiah dengan uji praklinik pada hewan dan bahan bakunya telah di standarisasi.

Fitofarmaka

(13)

BAWANG PUTIH

Jenis : Allium sativum

Morfologi

Bawang putih (Allium sativum L.) adalah herba semusim berumpun yang mempunyai ketinggian sekitar 60 cm. morfologinya antara lain:

1. Daun

2. Batang

3. Akar

(14)

BAWANG PUTIH (CONT)

Komponen kimia dan bioaktif

Kandungan kimia dari umbi bawang putih per 100 gram adalah: Alisin 1,5%

merupakan komponen penting dengan efek antibiotik, Protein sebesar 4,5

gram, Lemak 0,20 gram, Hidrat arang 23,10 gram, Vitamin B 1 0,22

miligram, Vitamin C 15 miligram, Kalori 95 kalori, Posfor 134 miligram,

(15)

BAWANG PUTIH (CONT)

Efektivitas

Pada Metabolisme Lemak dan Kolesterol Terhadap Proses Oksidasi Sel Kanker Terhadap Sistem Kardiovaskular

Terhadap Tulang dan Sendi Kemampuan antibakteri

Toksisitas

(16)

PROSEDUR LISENSI OBAT OLEH BPOM

Persyaratan dan kriteria meliputi (Pasal 2):

Obat tradisional, obat herbal terstandar dan ftofarmaka yang dibuat dan atau diedarkan di

wilayah Indonesia wajib memiliki izin edar dari Kepala BPOM.

Untuk memperoleh izin edar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus dilakukan

pendaftaran.Dikecualikan dari ketentuan Pasal 2 terhadap :

1. obat tradisional, obat herbal terstandar dan ftofarmaka yang digunakan untuk penelitian;

2. obat tradisional impor untuk digunakan sendiri dalam jumlah terbatas;

3. obat tradisional impor yang telah terdaftar dan beredar di negara asal untuk tujuan pameran dalam jumlah terbatas;

4. obat tradisional tanpa penandaan yang dibuat oleh usaha jamu racikan dan jamu gendong;

(17)
(18)

EVIDENCE BASED MEDICINE

Evidence based medicine

merupakan pengintegrasian antara:

(a) Bukti ilmiah beupa hasil penelitian terbaik dengan

(b) Kemampuan klinis dokter serta

(19)

PANDANGAN DOKTER TERHADAP OBAT TRADISIONAL

Masyarakat pada umumnya menganggap obat-obatan herbal berasal dari tumbuhan sehingga obat-obatan tersebut tidak akan memiliki efek samping. Namun, justru faktanya obat-obatan herbal dapat saja berbahaya dan memiliki efek buruk jika kualitas obat-obatan herbal sangat rendah. Dunia medis

sesungguhnya menolak penggunaan obat-obatan herbal akibat belum adanya

(20)

BUMBU DAPUR SEBAGAI OBAT

Rempah-rempah tidak hanya memberikan efek kelezatan rasa makanan, tetapi banyak diantaranya telah terbukti berkhasiat dalam pengobatan masyarakat

berbasis herbal. Antioksidan yang terkandung dalam rempah-rempah adalah adalah salah satu aspek yang saat ini banyak didalami dalam pengembangan ilmu

kesehatan manusia.

Berikut adalah beberapacontoh bumbu dapur yang dapat dijadikan obat herbal

Pala (Myristica fragrans)

Cengkeh (Syzygium aromaticum L)

Kayu manis (Cinnamon)

Kunyit, (Curcuma longa L)

(21)

PROGRAM PEMERINTAH DALAM PENGEMBANGAN

FITOFARMAKA

Dalam rangka pengembangan obat tradisional Indonesia menjadi obat herbal

terstandar dan ftofarmaka, standarisasi dan persyaratan mutu simplisia obat tradisional merupakan hal yang perlu diperhatikan.

Standarisasi tidak saja diperlukan pada simplisia,tetapi juga pada metode

pembuatan sediaan termasuk pelarut yang digunakan dan standardisasi sediaan jadinya.

Untuk pengembangan obat tradisional menjadi obat herbal terstandardisasi dan

(22)

KESIMPULAN

Obat tradisional dan herbal yang belum banyak terbukti secara uji klinis

telah banyak digunakan oleh masyarakat untuk mengatasi berbagai

(23)

Referensi

Dokumen terkait

Sejak tahun 1998,dalam uji keamanan (safety test), Balai Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan (BPMSOH) lebih menitik beratkan pada nilai Rasio Indeks Bursa yaitu nilai rata-

Obat bahan alam yang lebih dikenal dengan obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sari atau

Pengetahuan responden terkait keamanan obat bahan alam dan obat modern mengalami peningkatan setelah diberikan intervensi dengan media booklet dari yang semula pada

Obat bahan alam yang lebih dikenal dengan obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, hewan, bahan mineral, sediaan cair atau galenik,

Memiliki hewan kesayangan, bergabung dengan komunitas pecinta hewan atau aktivis kesrawan, wisata alam.. Memiliki : anjing penjaga, anjing pemburu atau

Terdapat peningkatan kemampuan guru merencanakan pembelajaran ilmu pengetahuan alam dengan menggunakan metode diskusi pada materi menggolongkan hewan berdasarkan

Adapun yang dimaksud dengan obat tradisional adalah obat jadi atau ramuan bahan alam yang berasal dari tumbuhan, hewan, mineral, sediaan galenik atau campuran bahan-bahan

Menurut definisi Departemen Kesehatan RI yang dimaksud dengan obat tradisional adalah obat jadi atau ramuan bahan alam yang berasal dari tumbuhan, hewan, mineral, sediaan galenik