• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kriteria Pemilihan Metode Pelatihan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Kriteria Pemilihan Metode Pelatihan"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

METODE DAN JENIS

PELATIHAN &

PENGEMBANGAN SDM

(2)

Kriteria Pemilihan Metode

Pelatihan

Tujuan dan sasaran

Hasil/isi program yg diinginkan

Biaya

Waktu

Prinsip2 belajar

(3)

Penetapan metode Pelatihan

Meliputi penetapan :

1)

Subyek dan materi pembahasan

2)

Metode atau teknik penyajian materi

3)

Alat bantu ajar (

teaching aids

)

Secara umum metode pelatihan dapat

dibedakan menjadi :

1)

On-the-job training

2)

Off-the-job training

(4)

Jenis Metode Pelatihan

On-the-Job

1.Pelatihan Instruksi Kerja.

Karyawan langsung belajar menjalankan pekerjaannya saat

ini.

Yang menjadi instruktur bisa pelatih khusus, atasan/

supervisor, atau rekan kerja yang berpengalaman.

Pelatihan untuk manajer atau supervisor yang bertindak

sebagai pelatih untuk menginstruksikan bagaimana melakukan pekerjaan tertentu dalam proses kerja.

2.Rotasi Jabatan

Program yang direncanakan secara formal dengan cara

menugaskan pegawai pada beberapa pekerjaan yang

berbeda dan dalam bagian yang berbeda dengan organisasi untuk menambah pengetahuan mengenai pekerjaan.

 Karyawan berpindah2 dari satu jabatan ke jabatan lainnya.  Ini penting untuk membuat karyawan ahli dalam berbagai

(5)

3.Magang dan Coaching

Dengan magang karyawan belajar pada karyawan lain yang lebih berpengalaman, meskipun bisa juga

dikombinasikan dengan pelatihan di kelas di luar jam kerja.

Coaching adalah bentuk pelatihan dan pengembangan yang dilakukan di tempat kerja oleh atasan dengan

membimbing petugas melakukan pekerjaan secara informal dan tidak terencana.

Coaching mirip dengan magang karena seorang coach (pembimbing) berusaha memberi contoh untuk ditiru karyawan yang sedang dilatih (trainee). Coaching

biasanya dilakukan langsung oleh supervisor atau manajer dari karyawan yang bersangkutan.

4.

Apprenticeship

Pelatihan yang mengkombinasikan antara pelajaran di kelas dengan praktek lapangan.

(6)

Jenis Metode Pelatihan

Of-The-Job

1.

Kuliah/ceramah

2.

Diskusi kelompok

3.

Studi Kasus

4.

Bermain peran (

role play

)

5.

Simulasi

6.

Permainan (

games

)

7.

Progammed instruction

8.

Self assesment

9.

Audio Visual

10.

Computer Based

(7)

1. Kuliah/Ceramah dan Presentasi Video

 Ceramah adalah cara yang populer karena relatif murah

dan bisa mengatur bahan belajar untuk disampaikan dengan baik.

 Namun, partisipasi, umpan balik, kecepatan transfer, dan

pengulangannya seringkali rendah.

Hal ini bisa diatasi dengan menyisipkan sesi diskusi dalam

ceramah. Presentasi melalui televisi, flm, dan slide mirip dengan ceramah, bahkan hal tersebut bisa lebih menarik bagi peserta pelatihan.

2. Vestibule Training

Vestibule training adalah pelatihan yang menggunakan tiruan dari situasi kerja yang sesungguhnya, misalnya menggunakan tiruan bank, rumah sakit, hotel, dan sebagainya.

3. Studi Kasus

(8)

4. Role Playing dan Behavior Modeling

 Dalam role playing (bermain peran) para karyawan

mencoba memainkan peran tertentu yang ada dalam

situasi kerja yang nyata. Misalkan saja ada karyawan yang memainkan peran manajer yang sedang memberi saran kepada bawahannya, dan ada karyawan yang memerankan bawahan tersebut.

 Dalam behavior modeling para karyawan berusaha meniru

perilaku kerja tertentu sampai mereka benar-benar

menguasai. Rekaman video bisa membantu para karyawan untuk mengamati perilaku mereka sendiri dan

memperoleh umpan balik untuk penyempurnaan.

5. Simulasi

Simulasi biasanya menggunakan mesin canggih yang bisa

memunculkan situasi kerja yang nyata.

Mesin itu disebut simulator, misalnya saja ada simulator

pesawat terbang, kapal laut, kereta api, dan sebagainya. Ada pula simulator yang berupa program komputer yang bisa mensimulasikan strategi-strategi dalam bekerja,

(9)

7. Belajar Mandiri dan Pembelajaran Terprogram

Para karyawan bisa mempelajari sendiri

pekerjaannya dg bantuan bahan2 instruksional yg dirancang sedemikian rupa.

 Cara ini sangat berguna jika posisi karyawan

tersebar secara geografs sehingga sulit mengumpulkan mereka pada satu lokasi. Dengan perkembangan komputer, cara ini menjadi lebih mudah karena para karyawan bisa lebih cepat memperoleh umpan balik dan panduan melalui program komputer yang

dirancang sedemikian rupa utk menyampaikan materi yang bisa dipelajari sendiri oleh para karyawan.

8. Pelatihan Laboratorium

Dalam pelatihan laboratorium para karyawan berbagi pengalaman, perasaan, dan persepsi sehingga di sini mereka bisa meningkatkan

(10)

9.

Action Learning

Dalam action learning sekelompok kecil

karyawan harus memecahkan sebuah masalah

nyata yang terjadi dalam organisasi. Mereka

dibantu oleh seorang fasilitator yang bisa

seorang konsultan dari luar atau staf internal

organisasi.

10.

Business game (permainan bisnis)

Metode pelatihan dan pengembangan yang

memungkinkan para peserta untuk mengambil

peran2 seperti presiden,

controller

, atau

vice

president

pemasaran dari dua organisasi

(11)

Kekuatan & Kelemahan Metode

Kuliah/Ceramah

KELEMAHAN

KEKUATAN

Trainee bersikap pasifKomunikasi satu arahTidak ada umpan balik

dari trainer

Tidak diketahui

keberhasilan

penyampaian materi

Cenderung menekankan

memori saja, krg

menekankan aplikasi dan pengetahuan

Tidak tepat untuk

mencapai sasaran afektif dan psikomotorik

Dapat dipakai utk

kelompok besar

Biaya rendah

Banyak materi yg

disampaikan

Waktu relatif singkat

(12)

Kekuatan & Kelemahan Metode

Diskusi Kelompok

KELEMAHAN

KEKUATAN

Waktu lebih lama

Perlu persiapan khusus

Jalannya diskusi dpt

dipengaruhi oleh

sebagian peserta

Jumlah anggota

kelompok terbatas

Biaya setiap trainee

tinggi

Partisipasi aktif

Dpt melihat interaksi

peserta

Pembentukan sikap2 baruBermanfaat untuk

mengembangkan pengertian

Penyajian materi

terkoordinasi (trainee

memberi gagasan, didiskusikan dan

dievaluasi) disini tidak belajar dari satu pengajar

(13)

Kekuatan & Kelemahan Metode

Studi Kasus

KELEMAHAN

KEKUATAN

Perlu pembuatan

kasus yg sesuai dg

kondisi sebenarnya

Kemajuan pengajaran

lbh lambat

Waktu lebih lama

Partisipasi aktifBelajar melalui

perbuatan / TL

Pengembangan konseptualMeningkatkan pemikiran

analistis & ketrampilan memecahkan masalah  Mewakili situasi

sebenarnya

Menimbulkan minat keterlibatan

(14)

Kekuatan & Kelemahan Metode

Bermain Peran

KELEMAHAN

KEKUATAN

Kemajuan pengajaran

lbh lambat

Waktu lebih lamaDpt menyinggung

perasaan org lain

Bila tdk semua terlibat,

trainee lain hanya sbg penonton

Perlu persiapan khusus

Belajar melalui

perbuatan

Menekankan kepekaan

dan interaksi sosial

Hasil disampaikan

secara langsung

Menimbulkan minat dan

keterlibatan yg tinggi

(15)

Kekuatan & Kelemahan Metode

Programmed Instructions

KELEMAHAN

KEKUATAN

Kemajuan pengajaran

lbh lambat

Kemajuan peserta tdk

sama

Waktu lebih lama

Perlu persiapan khususDpt dipengaruhi faktor

kompetisi antar peserta

Belajar ssi dg tempo

belajarnya sendiri

Materi dibagi menjadi

satuan2 kecil, shg mudah diserap/diingat

Memperhatikan perbedaan

antar individu

Ada umpan balik langsungMudah diserap dan diingatPartisipasi aktif

Dapat dilakukan dimana dan

kapan saja

(16)

Kekuatan & Kelemahan Metode

Simulasi

KELEMAHAN

KEKUATAN

Kemajuan

pengajaran lbh

lambat

Waktu lbh lama

Perlu persiapan

khusus

Biaya lbh besar

Belajar melalui

perbuatan

Mewakili situasi

sebenarnya

Partisipasi aktif

Menimbulkan

(17)

Kekuatan & Kelemahan Metode

Permainan (

Games

)

KELEMAHAN

KEKUATAN

Kemajuan

pengajaran lbh

lambat

Waktu lbh lama

Perlu persiapan

khusus

Dpt terjebak pd

suasana bermain

saja

Belajar melalui

perbuatan

Menyenangkan

Partisipasi aktif

Menimbulkan

minat keterlibatan

(18)

Kekuatan & Kelemahan Metode

Out-door

KELEMAHAN

KEKUATAN

Biaya lebih besar

Perlu persiapan

khusus

Waktu lebih lama

Lebih

menyenangkan

(

refreshing

)

Belajar melalui

perbuatan

Partisipasi aktif

Menimbulkan

(19)

Kekuatan & Kelemahan Metode

Self Assessment

KELEMAHAN

KEKUATAN

Dapat tjd

penolakan thd hasil

Kemajuan

pengajaran lbh

lambat

Perlu persiapan

khusus

Mengetahui kondisi

diri sendiri

Partisipasi aktif

Menimbulkan

minat keterlibatan

(20)

Hal yg membantu diperolehnya ketrampilan

Melakukan dan bukan mengamati

Membantu

trainee

menyeleksi gerakan

Memperhatikan hal yg dilakukan

trainee

pd tahap permulaan

Mengendalikan persepsi

Mempertahankan minat dlm

mempelajari tugas

(21)

Metode Mengubah Sikap

Menggunakan metode bermain

peran

Metode diskusi permisif

Melepaskan ungkapan permusuhan

(jk tdp frustrasi)

Menciptakan sikap yg positif dr

pengalaman yg menyenangkan

(22)

TAHAPAN METODE TRAINING

1.

METODE BABAK AWAL

 Metode untuk mengawali training, meliputi

perkenalan dan metode pemanasan/ice breaking.

 PERKENALAN bertujuan agar para peserta tidak

merasa asing, dapat saling berkomunikasi dan bersedia bekerjasama selama training.

Metode pemanasan dapat digunakan sebagai

pengganti acara perkenalan bila para peserta sudah saling mengenal, tujuannya untuk

membangkitkan perhatian dan minat peserta

terhadap training yang hendak diselenggarakan, agar peserta merasa terlibat dalam training dan melepaskan segala beban mental yang dapat menghambat keikutsertaan mereka dalam

(23)

2. METODE PADA BABAK TENGAH

Yaitu metode pengolahan training, baik

untuk menyampaikan seluruh training

maupun untuk tiap2 sesi.

Pada metode pengolahan sesi dibagi

menjadi 4 yaitu: informatif, partisipatif,

partisipatif-eksperiensial dan

eksperiensial.

a.

Metode informatif (tujuannya

menyampaikan informasi, penjelasan,

data, fakta dan pemikian) bentuknya

dapat berupa pengajaran atau kuliah,

bacaan terarah ataupun diskusi panel.

(24)

b. Metode Partisipatif melibatkan peserta dalam

pengolahan materi training. Bentuknya dapat berupa pernyataan (statement), curah pendapat

(brainstorming), diskusi kelompok, kuis, studi kasus atau peragaan peran (role play).

c. Metode partisipatif – eksperiensial. Dengan mengikut-sertakan peserta dan memberi

kemungkinan kepada peserta untuk ikut mengalami apa yang diolah dalam training. Bentuknya dapat

berupa pertemuan, latihan simulasi atau demonstrasi.

d. Metode Eksperiensial. Yang memungkinkan peserta untuk ikut terlibat dalam penuh pengalaman untuk

“belajar sesuatu” daripadanya. Bentuknya dapat

berupa ungkapan kreatif, penugasan, lokakarta, kerja proyek, permainan manejemen atau latihan

(25)

Metode apapun yang digunakan, training

sebaiknya :

1.

Berpusat pada peserta, bukan pada

meteri atau isi training

2.

Pengolahan materi menyangkut

pengolahan secara keseluruhan dan

bukan dibatasi pada salah satu seginya

saja.

3.

Pengalaman dan pengetahuan pada

peserta didaya-gunakan dan

diintegrasikan kedalam pengolahan

training.

(26)

3. METODE BABAK AKHIR.

Meliputi metode penyimpulan

training dan evaluasi.

Berbentuk uraian singkat tentang

seluruh kegiatan training, semua sesi

dalam training yang sudah diolah

bersama.

Kemungkinan2 follow up serta

harapan2 terhadap peserta.

Kesimpulan merupakan keseluruhan

(27)

Hubungan ant Metode dan Tujuan

serta Sasaran Pelatihan

TUJUAN & SASARAN

METODE PELATIHAN

KOGNITIF

PERUBAHAN SIKAP

(emosi/afeksi)

Self Assessment

Bermain peran

Referensi

Dokumen terkait

Pertautan yang erat serta hubungan yang timbal-balik antara jenis-jenis kesenian dengan upacara adan aktivitas agama Hindu, maka kesenian Bali pada dasarnya adalah

Membangun rumah dengan konsep rumah tumbuh akan membuat kita lebih bijak serta tidak bekerja dua kali dalam merealisasikan mimpi kita untuk memiliki rumah yang ideal. Caranya

Kesalahan tersebut diantaranya adalah keadaan atau posisi rambu yang diberdirikan oleh praktikan saat praktikum terkadang tidak lurus, dan menyebabkan kurang

Jenis lain-lain Pendapatan-LRA asli daerah yang sah dirinci menurut obyek Pendapatan-LRA yang mencakup hasil penjualan kekayaan daerah yang tidak dipisahkan, jasa giro,

Nilai signifikansi (p-value) koefisien korelasi dibandingkan dengan nilai a=0,05, maka p-value hasil analisis di atas berarti lebih kecil (<) 0,05 sehingga dapat disimpulkan ada

Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh perceived ease to use dan subjective norm terhadap intention to use dengan perceived usefulness

Dalam hal pembelian Unit Penyertaan MANULIFE KAS II dilakukan oleh Pemegang Unit Penyertaan secara berkala sesuai dengan ketentuan butir 13.8 Prospektus, maka Formulir

Fasilitas kesehatan tingkat pertama atau Fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjutan yang tidak bekerjasama dengan BPJS Kesehatan khusus untuk kasus gawat darurat yang