43
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Subyek Penelitian
Gugus Lokantara adalah wadah kelompok kerja guru di kecamatan Temanggung yang berada di pinggiran kota Temanggung. Gugus Lokantara terdiri dari lima (5) Sekolah Dasar dengan identitas sebagai berikut: 1) SD Negeri Manding, 2) SD Negeri Joho, 3) SD Negeri Kebonsari, 4) SD Negeri Tlogorejo, dan 5) SD Negeri Gilingsari. Setiap Sekolah Dasar mempu nyai keadaan dan kondisi yang berbeda baik lokasi, sumber daya, prestasi, maupun keikutsertaan masya rakat. Hal ini bisa saja dipengaruhi oleh kondisi geografi dan sumber daya yang ada. Salah satu hal yang menentukan mutu atau prestasi sekolah adalah keikutsertaan masyarakat. Masyarakat yang dimak sud disini adalah Komite Sekolah. Komite sekolah tiap sekolah dasar berbeda-beda. Namun kebanya kan keberadaan Komite Sekolah ini hanya sebagai formalitas saja, peran dan fungsinya belum berjalan dengan maksimal. Untuk itulah kami akan mengadakan pembiaan Komite Sekolah agar peran dan fungsi Komite Sekolah meningkat.
44 VISI, MISI DAN TUJUAN
GUGUS LOKANTARA UPT DINAS PENDIDIKAN KECAMATAN TEMANGGUNG
A. Visi KKG Gugus Lokantara
Terwujudnya kompetensi guru yang bermartabat dan bermutu, memiliki kemampuan (ability) dalam bentuk pengetahuan (knowledge), sikap (attitude) dan ket rampilan (skill) yang sesuai dengan bidangnya.
B. Misi KKG Gugus Lokantara
1. Meningkatkan kompetensi profesional guru yang memiliki pengetahuan yang luas dari bidang studi yang diajarkannya, memilih dan menggunakan berbagai metode di dalam proses belajar mengajar yang diselenggara kannya.
2. Meningkatkan kompetensi kemasyarakatan guru yang mampu berkomunikasi, baik dengan siswa, sesama guru, maupun masya rakat luas.
3. Meningkatkan kompetensi personal guru yang memiliki kepribadian yang mantap dan patut diteladani.
C. Tujuan KKG Gugus Lokantara
1. Memperluas wawasan dan pengetahuan guru dalam berbagai kompetensi khususnya kompetensi Profesi, Akademik, Sosial dan Personal melalui kegiatan pengembangan profesionalisme guru di tingkat KKG.
2. Memberi kesempatan seluas luasnya kepa da anggota untuk berbagi pengalaman serta saling memberikan bantuan dan umpan balik.
3. Memberdayakan dan membantu anggota kelompok kerja dalam melaksanakan tugas tugas pembel ajaran di sekolah.
4. Membantu guru memecahkan/mendiskusi kan permasalahan yang diperoleh guru dilapangan pada saat melaksanakan tugas sehari-hari.
45
6. Mengembangkan kultur kelas yang kondu sif sebagai tempat proses pembelajaran yang menyenangkan, mengasyikkan dan mencer daskan siswa.
4.2 Kondisi Awal
Berdasarkan studi dokumentasi yang dilaku kan oleh peneliti, memperoleh data bahwa Gugus Lokantara pada umumnya memberdayakan Komite Sekolah masih sangat minim, salah satu contoh kegiatan rapat bersama komite sekolah dengan dewan guru hanya terlaksana satu kali dalam satu tahun, yaitu saat jelang ujian. Seharusnya rapat antara komite sekolah dengan dewan guru dilak sanakan minimal tiga (3) kali dalam satu tahun yaitu: Tahun ajaran baru, tengah semester, akhir tahun bahkan jelang ujian. Namun kenyataan hanya berlangsung satu kali dalam satu tahu. Hal ini didukung oleh hasil wawancara dengan ketua komite sekolah SD Negeri Manding yang terencana tertuang pada kisi-kisi studi dokumentasi sebagai berikut :
46
Tabel 4.1
Kisi-kisi pra pelatihan (studi Dokumen)
No Aspek Indikator Item Instrumen 1 Keputusan MEN DIKNAS
Nomor: 044/u /2002
Peran Komite Se
melibatkan komite sekolah
Program kerja Komite Sekolah di lingkungan Gugus Lokantara
Kecamat an
Temanggung.
Program kerja ko mite telah dibuat Rele van dengan Rencana
Kisi-kisi Pra Pelatihan
No Aspek Indikator Item Instru men
1 Kepala Sekolah
Menghadirkan Komite sekolah untuk Memberikan masukan dalam penyusunan RAPBS/ RAKS.
1 Wawancara
Menyelenggarakan rapat untuk penyusunan RAPBS/RAKS (seko lah, orangtua siswa, masyara kat).
2 Wawancara
Memberikan kesempatan kepada komite sekolah untuk membe rikan pertimbangan dalam peru bahan RAPBS/RAKS
3 Wawancara
RAPBS/RAKS disyahkan oleh
komite sekolah. 4 Wawancara
RAPBS/RAKS disosialisa sikan
kepada wali murid 5 Wawancara
2
Menghadiri Rapat Komite sekolah
dengan Dewan Guru 7 Wawancara
Memberi Pertimbangan dalam pe
nyusunan RAPBS/ RAKS 8 Wawancara Ikut mengesahkan RAPBS /RAKS 9 Wawancara Berpartisipasi dalam mensosiali
sasikan RAKS/RAPBS kepada Wali murid
47 Dari beberapa hasil wawancara tersebut ada kemiripan. Sehingga peneliti menyajikan hasil wawancara dari ketua komite sekolah SD Negeri Manding, antara lain mengatakan bahwa:
“Saya selaku ketua komite sekolah SD Negeri Manding, mengharapkan pendidikan di SD ini satu langkah lebih maju. Meskipun komite sekolah sudah mempunyai program kerja, namun belum maksimal pelaksanaannya. Hal ini disebabkan oleh kurang komunikasi antara pihak sekolah dengan pengurus komite
sekolah.”
Selaras dengan pernyataan tersebut diatas, kepala SD Negeri Manding menyatakan bahwa:
“saya kepala sekolah SD Negeri Manding
mengharapkan peran serta komite sekolah dengan maksimal. Namun sampai saat ini belum terlaksana dengan maksimal. Sehingga rapat antara dewan guru dengan komite sekolah hanya berlangsung satu kali dalam satu tahun, logokanya berjalan empat kali dalam satu tahun. Hal ini disebabkan karena kegiatan yang begitu banyak, kadang sudah merencanakan kegiatan rapat tetapi gagal oleh kegiatan
dinas yang sangat mendadak.”
48 House Training untuk meningkatkan peran badan pertimbangan komite sekolah di wilayah Gugus Lokantara UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Temanggung.
4.3 Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Gugus Lokan tara UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Temanggung Kabupaten Temanggung dengan melalui pendidikan dan pelatihan In House Training untuk mening katkan peran badan pertimbangan komite sekolah di sekolah yang tergabung dalam gugus lokantara. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada:
Tahap pertama
Hari, tanggal : Sabtu, tanggal 4 April 2015 Waktu : Pukul 08.30 s.d 15.00 WIB
Materi : a. Keputusan Menteri Pendidikan Na sional Nomor 044/u/2002 ten tang Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah.
b. Rencana Anggaran Kerja Sekolah (RAKS) dari lima (5) Sekolah di lingkungan Gugus Lokantara c. Program Komite Sekolah di ling
kungan Gugus Lokantara Keca matan Temanggung.
Tahap kedua
Hari, tanggal : Senin – Kamis,tanggal 6 s.d 9 April 2015
49 Materi : Diskusi penyusunan RAKS/RAPBS
Tahun 2015/2016
Tahap ketiga
Hari,tanggal : Sabtu,tanggal 11 April 2015 Waktu : Pukul 09.30-15.00 WIB
Materi : Validasi hasil diskusi antara komite sekolah dengan dewan guru di sekolah masing-masing yang terga bung pada Gugus Lokantara
Dalam pelaksanaannya pendidikan dan latih an dengan In House Training di Gugus Lokantara tersebut menggunakan langkah-langkah yang di ungkapkan oleh Goad. Langkah-langkah tersebut antara lain sebagai berikut:
4.3.1 Analisis kebutuhan pelatihan (analyze to
deter mine training requirements).
Pada langkah ini peneliti menganalisis kebutuh an-kebutuhan yang diperlukan dalam pelaksa naan pelatihan antara lain sebagai berikut: (1) Penyusunan panitia penyelenggara.
50 (2) Mendata peserta pelatihan.
Peserta pelatihan diikuti oleh semua ketua komite sekolah, sekretaris, bendahara dan sekretaris bidang peningkatan mutu sekolah.
(3) Mempersiapkan daftar hadir (nara sumber, peser ta pelatihan, panitia penyelenggara pelatihan). Daftar hadir dipersiapkan untuk mengetahui ke
aktifan peserta yang hadir pada pendidikan dan pelatihan yang diadakan.
(4) Memastikan jumlah kebutuhan untuk anggaran kegiatan (anggaran administrasi, anggaran nara sumber, anggaran untuk penggandaan materi, anggaran konsumsi).
Jumlah kebutuhan anggaran yang diperlukan hanya pada pertemuan kesatu dan ke tiga. Pertemuan kedua ditanggung oleh sekolah masing-masing. Kebutuhan anggaran tersebut antara lain:
Tabel: 4.3
Anggaran Kegiatan
NO JENIS KEBUTUHAN JUMLAH
1 Administrasi 200.000
2 Konsumsi (26 X 20.000X2) 1.040.000
3 Penggandaan materi(5000 X 26) 130.000
4 Nara Sumber (2 X150.000) 300.000
51 (5) Menentukan waktu dan tempat pendidikan dan
latihan.
Kegiatan dilaksanakn di SD Inti (SD Negeri Manding UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Temanggung)
4.3.2 Desain pendekatan pelatihan (design the
training approach)
Pada langkah ini kegiatan yang dilaksanakan adalah menentukan pendekatan pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan para komite sekolah yaitu pendekatan In House Training.
4.3.3 Pengembangan materi pelatihan (develop
the train ing materials),
Pada langkah ini kegiatan yang dilaksanakan adalah menentukan materi yang akan disaji kan dalam kegiatan pendidik an dan latihan dengan pendekatan In House Training.
Dalam pelaksanaannya pengembangan materi menye suaikan dengan situasi dan kondisi peserta pendidik an dan latihan.
4.3.4 Pelaksanaan pelatihan (conduct the train- ing )
Pada tahap ini kegiatan yangg dilaksanakan antara lain:
Tahap pertama tanggal 4 April 2015
52 2) Menerima materi pelatihan
3) Penyampaian materi
Tahap kedua tanggal 6 April 2015
Pengurus komite Sekolah dan dewan guru di masing-masing sekolah mengadakan diskusi menyusun RAKS dan Program Komite Sekolah.
Tabel 4.4
Kisi-kisi kegiatan diskusi
No Aspek Indikator Item Instru
men
1 Komite sekolah
Aktif dalam mengikuti kegiat
an diklat dengan IHT 1 Observasi Materi yang disajikan sesuai
dengan kebutuhan komite sekolah
2 Observasi
Ada semangat untuk me ningkatkan peran sertanya sebagai badan pertimbang an komite sekolah
3 Observasi
Berkenan untuk menindak lanjuti/mengimplementasikan konsep yang disajikan
4 Observasi
Semangat mengerjakan tugas sebagai latihan dari nara sumber
5 Observasi
2 Kepala Sekolah
Aktif dalam mengikuti kegiat
an diklat dengan IHT 6 Observasi Materi yang disajikan sesuai
dengan kebutuhan komite sekolah
7 Observasi
Ada semangat untuk me ningkatkan kerjasamanya dengan badan pertimbang an komite sekolah
8 Observasi
Berkenan untuk menindak lanjuti/mengimplementasikan konsep yang disajikan
9 Observasi
Semangat mengerjakan tugas sebagai latihan dari nara sumber
53
Tabel 4.5
Kisi-Kisi kegiatan diskusi
(dilaksanakan tanggal 6-9 April 2015)
No Aspek Indikator Item Instru
men
1 Komite Sekolah
Mengidentifikasi sumber daya
pendidikan dalam sekolah. 1 Observasi
Memberikan masukan untuk
penyusunan RAKS/RAPBS. 2 Observasi
Memberikan pertimbangan
perubahan RAKS/RAPBS 3 Observasi Ikut mengesahkan RAKS/ RAPBS
bersama kepala seko lah 4 Observasi
2 Kepala Sekolah
Memberikan keleluasaan kepa da komite sekolah dalam mengidentasi sumber daya pendidikan di sekolah
5 Observasi
Menerima masukan dari komite sekolah dalam penyu sunan RAKS/RAPBS
6 Observasi
Memerima pertimbangan dari badan pertimbagan komite sekolah
7 Observasi
Meminta komite sekolah untuk mengesahkan RAKS/ RAPBS yang telah diauaun
54
Tabel 4.6
61 Tahap ketiga tanggal 11 April 2015
Pemvalidasian hasil diskusi kelompok dari masing-masing sekolah di gugus lokantara kecamatan Te manggung. Pemvalidasian tersebut dengan meng gunakan beberapa indikator yang dituangkan dalam kisi-kisi.
Tabel 4.7
Kisi-Kisi validasi RAKS/RAPBS (dilaksanakan tanggal 11April 2015)
No Indikator/Aspek yang Dinilai Jum
lah A Program Sekolah
1 Pengembangan Kompetensi Lulusan 1
2 Pengembangan Kurikulum/KTSP 1
3 Pengembangan Proses Pembelajaran 1
4 Pengembangan Pendidik dan Tenaga Kependidikan 1 5 Pengembangan Sarana dan Prasarana Sekolah 1 6 Pengembangan dan Implementasi Manajemen Sekolah 1 7 Pengembangan dan Penggalian sumber dana pendidikan 1 8 Pengembangandan Implementasi sistem penilaian 1
B Belanja Lainnya
9 Belanja Pegawai 1
10 Belanja Barang dan Jasa 1
11 Belanja Modal 1
4.3.5 Evaluasi dan pemutakhiran pelatihan (evalu
ate and update the training).
Pada langkah ini peneliti mengadakan evaluasi dari semua elemen peleksanaan pendidikan dan pelatihan dengan In House Training antara lain:
62 c. Mengevaluasi peserta pendidikan dan pelatihan,
d.Mengevaluasi kesesuaian materi pelatihan.
Tabel 4.8
Kisi-kisi Evaluasi
kegiatan program pendidikan dan pelatihan Dengan model In House Training ( IHT)
Tanggal 15,22 dan 29 Maret 2015
NO
1. Pengelolaan kegiatan diklat dilaksanakan dengan baik.
2. Panitia menerima dengan baik masukan yang disampaikan oleh peserta pelatihan.
3. Pengelolaan waktu dilaksanakan dengan tepat 4. Konsumsi dan snack yang disediakan pada
pelaksanaan kegiatan diklat Sesuai dengan kebutuhan peserta 5. Perlu adanya kegiatan IHT lagi
II Nara sumber 1. Nara sumber berpenampilan ramah dan bersahabat 2. Nara sumber berwawasan luas hubungan nya
dengan konsep Peran Komite sekolah 3. Konsep peran komite sekolah yang disajikan
sesuai dengan situasi dan kondisi para peserta 4. Nara sumber cepat tanggap dengan situasi dan
kondisi kegiatan IHT
5. Dalam menanggapi pertanyaan, nara sumber memberi jawaban yang tepat sesuai dengan yang diharapkan
III Peserta 1. Peserta diklat mentaati Tata tertib yang telah di berikan kepada peserta
2. Peserta hadir dengan rajin dan tertib dalam mengikuti kegiatan IHT
3. Peserta diklat sebagian besar laptop
4. Peserta diklat sebagian besar mampu mengoperasi kan IT/laptop
63
4.4 Hasil Penelitian
4.4.1Analisis kebutuhan pelatihan (analyze to
deter mine training requirements).
Pada langkah ini peneliti menganalisis kebutuh an-kebutuhan yang diperlukan dalam pelaksa naan pelatihan antara lain sebagai berikut:
1) Penyusunan panitia penyelenggara.
Panitia penyelenggara terdiri dari segenap kepala sekolah dan ketua komite sekolah diling kungan Gugus Lokantara.
Tabel: 4.9
Susunan Panitia Penyelenggara Kegiatan Pendidikan dan Latihan In House Training
NO JABATAN NAMA JABATAN DAN
ALAMAT 1 Ketua Bagiyana Kepala SD N Manding 2 Wakil Ketua Untung Sutrisno Ketua Komite Sekolah
SD N Manding 3 Sekretaris Sukirman Ketua Komite Sekolah
SD N Joho 4 Bendahara Asmi Hettyarsih Bendahara Komite
Sekolah SD N Tlogorejo 5 Pembantu
Umum
Samhudi Seksi Humas P. Yumicron Seksi Humas Muslich Seksi Sarana Muslikhah Seksi Sarana
2) Mendata peserta pelatihan.
64 Peserta Pelatihan terdiri dari pengurus Komite masing-masing SD di lingkungan Gugus Lokantara dan kepala sekolah. Semua berjumlah 26 personal. 3) Mempersiapkan daftar hadir (nara sumber, peser
ta pelatihan, panitia penyelenggara pelatihan). Daftar hadir dipersiapkan untuk mengetahui keak tifan peserta yang hadir pada pendidikan dan pelatihan yang diadakan.
4) Memastikan jumlah kebutuhan untuk ang garan kegiatan (anggaran administrasi, ang garan nara sumber, anggaran untuk peng gandaan materi, anggaran konsumsi).
Jumlah kebutuhan anggaran yang diperlukan hanya pada pertemuan kesatu dan ke tiga. Pertemuan kedua ditanggung oleh sekolah masing-masing. Kebutuhan anggaran tersebut antara lain:
Tabel: 4.10
Anggaran Kegiatan
NO JENIS KEBUTUHAN JUMLAH
1 Administrasi 200.000
2 Konsumsi (26 X 20.000X2) 1.040.000
3 Penggandaan materi(5000 X 26) 130.000
4 Nara Sumber (2 X150.000) 300.000
65 5) Menentukan waktu dan tempat pendidikan dan
latihan.
Kegiatan dilaksanakn di SD Inti (SD Negeri Manding UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Temang gung)
4.4.2 Desain pendekatan pelatihan (design the
train ing approach)
Pada langkah ini kegiatan yang dilaksanakan adalah menentukan pendekatan pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan para komite sekolah yaitu kegiatan diklat untuk meningkatkan peran badan pertimbangan komite sekolah se Gugus Lokantara yang terdiri dari lima SD adalah pendekatan In House Training.
Desain Pendidikan dan Pelatihan
dengan model In House Training (IHT)
66
Keterangan :
Pada Bab II Mengkaji tentang teori Asli dari para Pakar /penggagas Langkah-langkah pelatihan.
Pada Bab III Penyempurnaan langkah-langkah pelatihan yang digunakan.
Pada Bab IV Bentuk langkah-langklah Kegiatan Pelatihan, di dalam Desain Pelatihan diberi kegiatan: Proses kegiatan Pelatihan.
Misal : Pra Pelatihan – diskusi, penyampaian materi, pemberian tugas.
Yang terkaiat dengan kegiatan tersebut diatas seperti : Struktur Program, Materi, Pemberian Tugas dst...
4.4.3Pengembangan materi pelatihan (develop the
train ing materials),
Pada langkah ini kegiatan yang dilaksanakan adalah menentukan materi yang akan disaji kan dalam kegiatan pendidik an dan latihan dengan pendekatan In House Training.
Materi yang dikembangkan pada kegiatan ini adalah sebagai berikut:
67 Komite Sekolah; terdapat pada Lampiran 1 halaman 93 – 104.
2) Rencana Anggaran Kerja Sekolah (RAKS) dari lima (5) Sekolah di lingkungan Gugus Lokantara; terdapat pada Lampiran 2 halaman 105 – 108. 3) Program Komite Sekolah di lingkungan Gugus
Lokantara Kecamatan Temanggung; terdapat pada Lampiran 3 halaman 115 – 118.
4) Implementasi Diskusi penyusunan RAKS dan Program Komite Sekolah di masing-masing sekolah; terdapat pada Lampiran 6 halaman 126 – 127.
5) Validasi hasil diskusi komite sekolah dengan dewan guru dari masing-masing sekolah. Terdapat pada Bab IV halaman 74 – 75.
4.4.4Pelaksanaan pelatihan (conduct the train ing)
Pada tahap ini kegiatan pendidikan dan latihan dilaksanakan dalam tiga tahap antara lain:
Tahap pertama tanggal 4 April 2015 a.Mengisi daftar hadir.
b.Menerima materi pelatihan. c. Penyampaian materi.
68 bangan komite sekolah, materi yang disajikan oleh nara sumber adalah:
(1) Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 044/u/2002 tentang Dewan Pendidik an dan Komite Sekolah.
Keputusan Mendiknas ini disajikan dengan maksud untuk memahmi lebih dalam tentang tugas, peran dan fungsi Komite sekolah. Materi yang sangat ditekankan dalam kontek ini adalah “ Peran Badan Pertimbangan Komi te Sekolah “ yang meliputi sebagai berikut:
a.Perencanaan Sekolah
Mengidentifikasi sumber daya pendidikan dalam sekolah.
Memberikan masukan untuk penyu sunan RAPBS.
Menyelenggarakan rapat RAPBS (sekolah, orangtua siswa, masyarakat).
Memberikan pertimbangan perubahan RAKS/RAPBS.
Ikut mengesahkan RAPBS bersama kepala sekolah.
b.Pelaksanaan Program: kurikulum, PBM, penilaian
69 Memberikan masukan terhadap proses pembelajaran para guru.
c.Pengelolaan sumber daya: SDM, sarpras, ang garan.
Mengidentifikasi potensi sumber daya pendidikan dan masyarakat.
Memberikan pertimbangan tentang tenaga kependidikan yang dapat diperbantukan di sekolah.
Memberikan pertimbangan tentang sarana dan prasarana yang dapat diperbantukan di sekolah.
Memberikan pertimbangan tentang anggaran
yang dapat dimanfaatkan di sekolah.
(2) Rencana Anggaran Kerja Sekolah (RAKS) dari lima (5) Sekolah di lingkungan Gugus Lokan tara Materi Rencana Anggaran Kegiatan Sekolah (RAKS) yang disajikan adalah RAKS pengang garan kegiatannya meliputi delapan Standar Nasional Pendidikan yaitu mencakup:
Pengembangan Kompetensi Lulusan Pengembangan Kurikulum/KTSP Pengembangan Proses Pembelajaran
Pengembangan Pendidik dan Tenaga Ke pendidikan
70 Pengembangan dan Implementasi Mana jemen Sekolah
Pengembangan dan Penggalian sumber dana pendidikan
Pengembangandan Implementasi sistem penilai an.
(3) Program Komite Sekolah di lingkungan Gugus Lokantara Kecamatan Temanggung.
Program Kerja komite Sekolah yang disajikan adalah Program komite yang mengacu berke sinambungan dengan Rencana Kerja Sekolah termasuk didalamnya RAKS sebagai jabaran pem biayaan delapan standar nasional pendidikan.
Pada tahap pertama ini dihadiri oleh 26 peserta pelatihan yang termasuk Kepala Sekolah se Gugus Lokantara dan Komite Sekolah se Gugus Lokantara. Banyak peserta yang tidak hadir dalam pelatihan ini dikarenakan sibuk dan urusan yang lain.
Tahap kedua tanggal 6 April 2015
71 Dari masing-masing kelompok yang terdiri dari para dewan guru dan komite sekolah praktek untuk melaksanakan perannya sebagai komite sekolah khu susnya badan pertimbangan. Sehingga Penyusunan RAKS di masing-masing sekolah dikerjakan bersama antata dewan guru dengan komite sekolah di ling kungan Gugus Lokantara Kecamatan Temanggung.
Tahap ketiga tanggal 11 April 2015
72
Tabel 4.13.1
Hasil validasi RAKS
1. SD Negeri Manding
No Aspek yang dinilai Scor A B C D
I Program Sekolah
1 Pengembangan Kompetensi Lulusan V
2 Pengembangan Kurikulum/KTSP V
3 Pengembangan Proses Pembelajaran V 4 Pengembangan Pendidik dan Tenaga
Kependidikan
V
5 Pengembangan Sarana dan Prasarana Sekolah
V
6 Pengembangan dan Implementasi Manajemen Sekolah
V
7 Pengembangan dan Penggalian sumber dana pendidikan
V
8 Pengembangandan Implementasi sistem penilaian
V
II Belanja Lainnya
1 Belanja Pegawai V I Program Sekolah
1 Pengembangan Kompetensi Lulusan V
2 Pengembangan Kurikulum/KTSP V
3 Pengembangan Proses Pembelajaran V 4 Pengembangan Pendidik dan Tenaga
Kependidikan
V 5 Pengembangan Sarana dan Prasarana
Sekolah
V 6 Pengembangan dan Implementasi Manajemen
Sekolah
V 7 Pengembangan dan Penggalian sumber dana
pendidikan
V 8 Pengembangandan Implementasi sistem
penilaian
V II Belanja Lainnya
1 Belanja Pegawai V
2 Belanja Barang dan Jasa V
73
Tabel 4.13.3
Hasil validasi RAKS
3. SD Negeri Kebonsari
No Aspek yang dinilai Scor A B C D I Program Sekolah
1 Pengembangan Kompetensi Lulusan V
2 Pengembangan Kurikulum/KTSP V
3 Pengembangan Proses Pembelajaran V 4 Pengembangan Pendidik dan Tenaga
Kependidikan
V 5 Pengembangan Sarana dan Prasarana
Sekolah
V 6 Pengembangan dan Implementasi Manajemen
Sekolah
V 7 Pengembangan dan Penggalian sumber dana
pendidikan
V 8 Pengembangandan Implementasi sistem
penilaian
V II Belanja Lainnya
1 Belanja Pegawai V
2 Belanja Barang dan Jasa V
3 Belanja Modal V
Tabel 4.13.4
Hasil validasi RAKS
4. SD Negeri Tlogorejo
No Aspek yang dinilai Scor A B C D I Program Sekolah
1 Pengembangan Kompetensi Lulusan V
2 Pengembangan Kurikulum/KTSP V
3 Pengembangan Proses Pembelajaran V 4 Pengembangan Pendidik dan Tenaga
Kependidikan
V 5 Pengembangan Sarana dan Prasarana
Sekolah
V 6 Pengembangan dan Implementasi Manajemen
Sekolah
V 7 Pengembangan dan Penggalian sumber dana
pendidikan
V 8 Pengembangandan Implementasi sistem
penilaian
V II Belanja Lainnya
1 Belanja Pegawai V
2 Belanja Barang dan Jasa V
74
Tabel 4.13.5
Hasil validasi RAKS
5. SD Negeri Gilingsari
No Aspek yang dinilai Scor A B C D I Program Sekolah
1 Pengembangan Kompetensi Lulusan V 2 Pengembangan Kurikulum/KTSP V 3 Pengembangan Proses Pembelajaran V 4 Pengembangan Pendidik dan Tenaga
Kependidikan
V 5 Pengembangan Sarana dan Prasarana
Sekolah
V 6 Pengembangan dan Implementasi Manajemen
Sekolah
V 7 Pengembangan dan Penggalian sumber dana
pendidikan
V 8 Pengembangandan Implementasi sistem
penilaian
V II Belanja Lainnya
1 Belanja Pegawai V
2 Belanja Barang dan Jasa V
3 Belanja Modal V
75
Tabel 4.14
Rekapitulasi Hasil Validasi RAKS
NO NAMA SEKOLAH KATEGORI
A B C D
1 SD N Manding 1 6 4 0
2 SD N Joho 0 8 2 1
3 SD N Kebonsari 0 7 4 0
4 SD N Tlogorejo 1 9 1 0
5 SD N Gilingsari 1 7 2 1
Jumlah 3 37 13 2
Keterangan:
1) Kategori Sangat baik (86 - 100) 2) Kategori Baik (60 - 85) 3) Kategori Cukup (50 - 59) 4) Kategori Kurang (.... - 49)
Dari hasil rekapitulasi Validasi RAKS diatas dapat diketahui bahwa dari lima (5) Sekolah di Gugus lokantara memperoleh kategori “ Baik” dengan scor akhir 67 poin = 67,272 % dari 100 %
4.4.5 Evaluasi dan pemutakhiran pelatihan (evalu
ate and update the training).
Pada langkah ini peneliti mengadakan evaluasi dari semua elemen peleksanaan pendidikan dan pelatihan dengan In House Training antara lain: a. Mengevaluasi panitia penyelenggara,
b. Mengevaluasi nara sumber,
76
Tabel: 4.15
Intrumen Evaluasi Kegiatan Diklat dengan In House Training
NO Aspek yang dievaluasi Score A B C D 1 Pengelolaan kegiatan diklat dilaksana kan dengan
baik.
2 Panitia menerima dengan baik masukan yang disampaikan oleh peserta pelatih an.
3 Pengelolaan waktu dilaksanakan dengan tepat 4 Konsumsi dan snack yang disediakan pada
pelaksanaan kegiatan diklat Sesu ai dengan kebutuhan peserta
5 Perlu adanya kegiatan IHT lagi
6 Nara sumber berpenampilan ramah dan bersahabat
7 Nara sumber berwawasan luas hubung annya dengan konsep Peran Komite sekolah
8 Konsep peran komite sekolah yang disajikan sesuai dengan situasi dan kondisi para peserta
9 Nara sumber cepat tanggap dengan situasi dan kondisi kegiatan IHT
10 Dalam menanggapi pertanyaan, nara sumber memberi jawaban yang tepat sesuai dengan yang diharapkan
11 Peserta diklat mentaati Tata tertib yang telah di berikan kepada peserta
12 Peserta hadir dengan rajin dan tertib dalam mengikuti kegiatan IHT
13 Peserta diklat sebagian besar bawa laptop
14 Peserta diklat sebagian besar mampu mengoperasi kan IT/laptop
15 Peserta mengerjakan tugas yang diberi kan oleh nara sumber
77
Tabel: 4.16
Rekapitulasi Hasil Evaluasi Kegiatan Diklat dengan
In House Training
NO Aspek yang dievaluasi Score
A B C D
I PANITIA PENYELENGGARA
1 Pengelolaan kegiatan diklat dilaksana kan dengan baik.
1 21 4 - 2 Panitia menerima dengan baik masukan yang
disampaikan oleh peserta pelatih an.
1 20 5 - 3 Pengelolaan waktu dilaksanakan dengan tepat - 19 7 - 4 Konsumsi dan snack yang disediakan pada
pelaksanaan kegiatan diklat Sesu ai dengan kebutuhan peserta
1 18 7 -
dengan konsep Peran Komite sekolah
- 18 8 - 8 Konsep peran komite sekolah yang disajikan
sesuai dengan situasi dan kondisi para peserta
- 21 4 1 9 Nara sumber cepat tanggap dengan situasi dan
kondisi kegiatan IHT
1 16 9 - 10 Dalam menanggapi pertanyaan, naRa sumber
memberi jawaban yang tepat sesuai dengan yang diharapkan
- 15 6 5
JUMLAH 4 87 33 6
III PESERTA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN 11 Peserta diklat mentaati Tata tertib yang telah di
berikan kepada peserta
3 21 2 - 12 Peserta hadir dengan rajin dan tertib dalam
mengikuti kegiatan IHT
- 15 11 - 13 Peserta diklat sebagian besar bawa laptop - 7 18 1 14 Peserta diklat sebagian besar mampu mengoperasi
78 Dari hasil evaluasi diatas dapat diketahui bahwa kegiatan evaluasi yang telah dilaksanakan memperoleh hasil sebagai berikut : Untuk Panitia penyelenggara mendapatkan kategori yang paling banyak adalah Baik dengan nilai 97. Dari Nara Sumber memperolah Kategori Baik juga dengan nilai 87. Dari Peserta Diklat memperoleh Kategori Baik dengan nilai 75. Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan bahwa penyelenggaraan Pembinaan Komite Sekolah model In House Training berhasil dan berjalan dengan baik.
79
4.5 Pembahasan Hasil Penelitian
4.5.1 Analisis kebutuhan pelatihan (analyze to
determine training requirements).
Pada langkah analisis kebutuhan ditemukan bahwa kebutuhan yang diperlukan untuk pelksa naan kegiatan pendidikan dan latihan dalam rangka meningkatkan peran badan pertimbangan komite sekolah di lingkungan Gugus Lokantara Kecamatan Temanggung diantaranya adalah:
1) Penyusunan panitia penyelenggara. 2) Mendata peserta pelatihan.
3) Mempersiapkan daftar hadir (nara sumber, peser
4) Memastikan jumlah kebutuhan untuk ang garan
5) Menentukan waktu dan tempat pendidikan dan latihan.
4.5.2Desain pendekatan pelatihan (design the
train ing approach).
80
4.5.3Pengembangan materi pelatihan (develop the
train ing materials)
Pada lasngkah pengembangan materi ini segenap panitia dan nara sumber menentukan materi yang akan disajikan serta sewaktu-waktu pada proses kegiatannya bisa berkembang sesuai dengan kebutuhan peserta pendidikan dan pelatihan, kebeutuhan yang dikamaksud adalah kebutuhan materi/konsep yang belum di cantumkan dalam struktur program. Sehingga apabila peserta bertanya dan memerlukan penjabaran konsep yang dibutuh kan, saat itu materi akan berkembang sesuai dengan kebutuhan yan g diperlukan.
Sementara materi yang siap disajikan pada kegiatan pendidikan dan pelatihan untuk mening katkan peran badan pertimbangan komite sekolah adalah:
a. Keputusan Menteri Pendidikan Na sional Nomor 044/u/2002 ten tang Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah.
b. Rencana Anggaran Kerja Sekolah (RAKS) dari lima (5) Sekolah di lingkungan Gugus Lokantara c. Program Komite Sekolah di ling kungan Gugus
81 Pada penyajian materi yang disajikan oleh nara sumber, ditekankan pada Keputusan Menteri Pendi dikan Nasional Nomor 044/u/2002 tentang Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah. Materi intinya ada lah peran badan pertimbangan komite sekolah.
Dengan penyajian konsep tersebut dimaksudkan komite sekolah lebih meningkat perannya dalam hal memberikan pertimbangan, masukan untuk kema juan pendidikan di sekolah tersebut. Salah satunya adalah pada bidang perencanaan sekolah. Dengan perannya akan menghasilkan suatu karya nyata khususnya pada bidang perencanaan salah satunya adalah keterlibatan dalam penyusunan RAKS di sekolah yang bersangkutan.
4.5.4Pelaksanaan pelatihan (conduct the train ing),
Pada proses pelaksanaan kegiatan pendidikan dan latihan untuk meningkatkan peran badan pertim bangan komite sekolah, materi yang disajikan oleh nara sumber adalah:
82 Pada penyajian materi ditekankan mening katkan “ Peran Badan Pertimbangan Komite
Sekolah “ khususnya bidang perencanaan yang meliputi pemberdayaan komite sekolah dalam hal: a.Mengidentifikasi sumber daya pendi dikan dalam
sekolah.
b.Memberikan masukan untuk penyu sunan RAPBS. c. Menyelenggarakan rapat RAPBS (sekolah, orang
tua siswa, masyarakat).
d.Memberikan pertimbangan perubahan RAPBS. e. Ikut mengesahkan RAPBS bersama kepala
sekolah.
Pada penekanannya meningkatkan peran badan pertimbangan komite sekolah dalam memberi masukan maupun saran dan peran sertanya dalam kegiatan sekolah salah satunya adalah penyusunan RAKS.
2) Rencana Anggaran Kerja Sekolah (RAKS) dari lima (5) Sekolah di lingkungan Gugus Lokan tara Materi Rencana Anggaran Kegiatan Sekolah (RAKS) yang disajikan adalah RAKS pengang garan kegiatannya meliputi delapan Standar Nasional Pendidikan.
83 3) Program Komite Sekolah di lingkungan Gu gus
Lokantara Keca matan Temanggung.
Materi program disajikan untuk memberi gambaran bahwa setiap lembaga, organisasi logi kanya mempunyai rencana program yang dilak sanakan pada waktu yang telah ditentukan.
Pemvalidasian hasil diskusi kelompok dari masing-masing sekolah di gugus lokantara ke camatan Temanggung dilaksanakan pada tanggal 11 April 2015.
4.5.5Evaluasi dan pemutakhiran pelatihan
(evalua te and update the training).
Dari hasil penelitian diatas dapat diketahui bahwa kegiatan evaluasi yang telah dilaksanakan oleh segenap eleman dengan menjawab masing-masing elemen 5 pertanyaan sebagai berikut:
1) Panitia Penyelenggara
a. Kategori Sangat baik (A)= 4 b. Kategori Baik (B)= 97 c. Kategori Cukup (C)= 29 d. Kategori Kurang (D)= 0
2) Nara Sumber
84
3) Peserta Diklat
a. Kategori Sangat baik (A)= 4 b. Kategori Baik (B)= 75 c. Kategori Cukup (C)= 48 d. Kategori Kurang (D)= 3
Dengan pembahasan diatas dapat diketahui bahwa pelaksanaan kegiatan pendidikan dan latihan dari elemen panitia penyelenggara, nara sumber dan peserta pelatihan dalam meningkatkan peran badan pertimbangan komite sekolah dalam kategori baik.
Sedangkan dari segi hasil karya bahwa dalam peningkatan peran badan pertimbangan komite sekolah dapat dikatakan ada peningkatan. Hal ini sesuai dengan hipotesis yang berbunyi sebagai berikut:
“Penerapan program pelatihan In House Training dapat meningkatkan peran badan pertim bangan komite sekolah khususnya dalam mem berikan masukan, pertimbangan, dalam penyusunan Ren cana Anggaran Kerja Sekolah (RAKS) di gugus lokantara Kecamatan Temanggung apabila mini mal tiga (3) dari lima (5) pengurus komite sekolah melak sanakan peran sertanya sebagai badan pertimbangan dalam penyusunan RAKS/RAPBS. Sedangkan RAKS yang disusun meliputi delapan (8) Standar Nasional Pendidikan (SNP).
Hal ini sejalan dengan Fitroh Hanrahman (2010:85) yang mengatakan bahwa :
85 Dalam penelitian ini penulis mendatangkan nara sumber dari Pengawas Sekolah untuk meningkatkan peran Komite Sekolah dalam penyu sunan Rencana Anggaran Kegiatan Sekolah (RAKS) dan kegiatan In House Training ini ternyata terbukti meningkatkan peran Komite Sekolah dalam Penyusu nan RAKS, hal ini bisa dilihat 3 dari 5 Komite Sekolah melaksanakan peran sertanya sebagai badan pertimbangan dalam menyusun RAKS yang sesuai dengan 8 SNP.