KURIKULUM TAHUN 2016
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
Fakultas Pertanian
Universitas RiauPekanbaru
Tim Penyusun:
Gunawan Tabrani
Fifi Pusfita
Rusli Rustam
Aslim Rasyad
KATA PENGANTAR
Penyusun mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, atas izinNYA
sehingga kurikulum ini dapat selesai disusun. Kurikulum yang diberi nama
Kurikulum 2016 Program Studi S1 Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas
Riau, disusun dengan maksud membentuk lulusan (sarjana) yang menguasai
kemampuan dalam program khusus: “Pertanian dan Perkebunan Ekosistem
Sub-optimal” (Agriculture and Plantation Sub-optimal Ecosystem). Adapun peran yang
dapat ditunjukkan oleh lulusan Program Studi S1 Agroteknologi Fakultas Pertanian
Universitas Riau adalah sebagai
Pelaku bidang pertanian (agriculture business
man), Manajer (planner, designer, organizer, evaluator, mediator),
Pengusaha(entrepreneur, initiator, adaptor, cooperator), Peneliti (researcher),
atau
Komunikator (fasilitator, motivator dan mediator)
.
Buku pedoman ini merupakan bagian yang tak terpisahkan dari Surat
Keputusan Rektor Universitas Riau Nomor:……tahun 2016, yang sekaligus sebagai
panduan satu-satunya dalam pelaksanaan Kurikulum 2016 Program Studi S1
Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Riau. Sebagai panduan, buku ini
hendaknya terdistribusi pada semua sivitas akademika Program Studi S1
Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Riau dan tenaga kependidikan
pendukungnya.
Kami mengucapkan terimakasih dan penghargaan yang tinggi kepada tim
penyusun Kurikulum 2016 Program Studi S1 Agroteknologi Fakultas Pertanian
Universitas Riau, dengan harapan semoga Allah SWT memberikan pahala dan
keberkahanNya atas kerja yang dihasilkan.
Harapan yang utama kami adalah semoga lulusan Program Studi S1
Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Riau melalui kurikulum ini akan
mampu bersaing di era Masyarakat Ekonomi ASEAN atau kompetisi tingkat dunia
lainnya, atau minimal memenuhi standar Kerangka Kualifikasi Nasional seperti yang
diamahkan dalam Pertauran Presiden Nomor 8 tahun 2012.
Akhirul kalam semoga kita semua mendapat ridho Allah SWT dalam
mengemban tugas pendidikan di Fakultas Pertanian Universitas Riau.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Pekanbaru, Januari 2016
Dekan
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
iii
I.
PENDAHULUAN
1
I.1. Visi
3
I.2. Misi
3
I.3. Tujuan
4
I.4. Sasaran
4
II.
KURIKULUM
5
II. 1. Nama Kurikulum
5
II. 2. Profil Lulusan
5
II. 3. Capaian Pembelajaran (Learning outcome)
6
A.
Sikap
6
B.
Penguasaan Pengetahuan 7C.
Keterampilan Khusus 7D.
Keterampilan Umum
7
II. 4. Kekhususan Program
8
II. 5. StandarIsi Kurikulum
8
a.
Bahan Kajian
8
b.
Minat Pilihan
9
c.
Mata Kuliah
9
II. 6. Strategi Pembelajaran
21
III.
SISTEM EVALUASI
22
III. 1. Bentuk Penerapan Asesmen Otentik
23
III. 2. Prosedur Merancang Tugas Asesmen Otentik
25
III.3. Penyekoran Asesmen Otentik
25
III. 4. Penilaian Terhadap Mahasiswa
26
IV. STANDAR SARANA DAN PRASARANA
30
I.
PENDAHULUAN
Survei Angkatan Kerja Nasional pada bulan Februari Tahun 2013 yang
dilakukan Biro Pusat Statistik menunjukkan, lapangan kerja Indonesia didominasi
oleh lulusan Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama, yakni 54,6 juta orang
(47,90 %) dari total 114,02 juta pekerja. Pekerja lulusan Diploma sebanyak 3,2 juta
orang (2,82 %), dan Sarjana 8,0 juta orang (6,96 persen). Perguruan tinggi sebagai
bagian dari the drive of the national development bertanggungjawab atas hal tersebut.
Selain itu apabila dibandingkan, proporsi tingkat pendidikan tenaga kerja negara
Malaysia (Tinggi : Menengah : Dasar = 20,30% : 56,30% : 24,30%) dan
negara-negara di Eropah (Tinggi : Menengah : Dasar = 40,30% : 39,30% : 20,40%)
kedudukan negara Indonesia (Tinggi : Menengah : Dasar = 7,20% : 22,40% :
70,40%), maka masih sebagai negara yang baru mencapai negara industri menengah
ringan. Oleh karena itu, perguruan tinggi sangat berperan dalam meningkatkan taraf
pendidikan seluruh rakyat Indonesia.
Peran ini semakin menjadi tantangan lagi bagi perguruan tinggi setelah
disepakatinya Free Trade Area (zona perdagangan bebas) seperti ASEAN
Community 2015, CAFTA, AFTA, dan lain-lain menuntut kita untuk mampu
berkompetisi dengan negara lain.
Rendahnya lulusan perguruan tinggi tenaga kerja di Indonesia, menurut Hakim
(2013) disebabkanPertama, ketidaksesuaian (mismatch)
antara kurikulum perguruan
tinggi dengan perkembangan dunia kerja dan industri. Kedua, sulitnya siswa SLTA
dalam memilih program pendidikan yang mereka minati karena berbagai alasan,
mulai dari mahalnya biaya pendidikan di perguruan tinggi hingga ketidakberhasilan
siswa mendapatkan akses karena terbatasnya kuota yang ditawarkan oleh perguruan
tinggi untuk program studi yang diminatinya.
Guna mengatasi masalah ini pemerintah Indonesia telah mengeluarkan
Peraturan Presiden Nomor 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia, sebagai rumusan kemampuankerja lulusan jenjang pendidikan yang
mencakup aspek pengetahuan, keterampilandan/atau keahlian serta sikap kerja yang
relevan denganpelaksanaan tugas dan syarat jabatan yang relevan dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan yangberlaku di dunia kerja. Peraturan presiden ini
telah dijabarkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73
Tahun 2013 Tentang Penerapan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang
Pendidikan Tinggi. Selain itu agar pengelolaan dan pengembangan pendidikan tinggi
memenuhi standar mutu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan telah menetapkan
Permendikbud No 49 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan
Tinggi.Berdasarkan pemikiran ini, maka kurikulum Program Studi Agroteknologi
Universitas Riau ini dikembangkan.
Program studi S1 Agroteknologi ini merupakan program studi peleburan dari
tiga program studi yang ada yaitu Agronomi, Hama dan Penyakit Tumbuhan dan
Ilmu Tanah, sebagai konsekwensi dari Keputusan Direktorat Jenderal Pendidikan
Tinggi Nomor: 163/DIKTI/KEP/2007 tentang “Penataan dan Kodefikasi Program
Studi pada Perguruan Tinggi” yang ditetapkan ijin penyelenggaraannya berdasarkan
SK. Dirjen Dikti Nomor: 511/D/T/2010. Program studi S1 Agroteknologi Fakultas
Pertanian Universitas Riau pada tahun 2013 telah memperoleh akreditasi kualifikasi
B dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggidengan Surat Keputusan Nomor:
211/SK/Ban-PT/Ak-XVI/S/X/2013, yang berlaku dari tanggal 19 Oktober 2013
sampai 19 Oktober 2018.
Sejak tahun 2009, Program Studi S1 Agroteknologi Fakultas Pertanian
Universitas Riau menggunakan kurikulum berbasis kompetensi yang berpedoman
pada
Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor: 232/U/2000 tentang PedomanPenyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa
dan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor: 045/U/2002 Tentang
Kurikulum Inti Pendidikan Tinggi. Kurikulum ini telah mengalami beberapa kali
perubahan atas pendekatan ketertiban dan kelengkapan, yang terakhir telah ditetapkan
dalam Surat Keputusan Rektor Universitas Riau No. 311/UN 19/AK/2014 tanggal 8
April 2014 yang dikenal dengan nama: Kurikulum 2013 program studi Agroteknologi
Fakultas Pertanian Universitas Riau. Sehubungan dengan diterbitkannya Peraturan
Presiden Republik Indonesia Nomor: 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi
Nasional Indonesia (KKNI) yang petunjuk teknisnya ditetapkan melalui
Permendikbud Nomor: 73 Tahun 2013 tentang Penerapan KKNI bidang Pendidikan
Tinggi,serta dengan diterbitkannya Permendikbud Nomor: 49 Tahun 2014 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN Dikti), maka mendorong seluruh
penyelenggara pendidikan tinggi termasuk program studi Agroteknologi Fakultas
Pertanian Universitas Riau untuk menyesuaikan diri dengan ketentuan tersebut.
KKNI merupakan kerangka penjenjangan kualifikasi kompetensi yang dapat
menyandingkan, menyetarakan, dan mengintegrasikan
antara bidang pendidikan
dan bidang pelatihan kerja serta pengalaman kerja dalam rangka pemberian
pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan struktur pekerjaan di berbagai sektor.
Jenjang kualifikasi merupakan tingkat capaian pembelajaran yang disepakati secara
nasional, disusun berdasarkan ukuran hasil pendidikan dan/atau pelatihan yang
diperoleh melalui pendidikan formal, nonformal, informal, atau pengalaman kerja.
Sesuai dengan penjenjangan kualifikasi dalam KKNI tersebut, strata pendidikan
program studi S1 Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Riau akan
menghasilkan Sarjana setara jenjang kualifikasi 6 (enam).
Kompetensi Lulusan (SKL), yang dalam kancah kesejagatan disebut “learning
outcomes”. Deskripsi capaian pembelajaran dalam KKNI, mengandung empat unsur,
yaitu unsur sikap dan tata nilai, unsur kemampuan kerja, unsur penguasaan keilmuan,
dan unsur kewenangan dan tanggung jawab. Dengan telah terbitnya Standar Nasional
Pendidikan Tinggi, rumusan capaian pembelajaran tercakup dalam salah satu standar
yaitu Standar Kompetensi Lulusan (SKL). Dalam SN Dikti capaian pembelajaran
terdiri dari unsur sikap, ketrampilan umum, ketrampilan khusus, dan pengetahuan.
Unsur sikap dan keterampilan umum telah dirumuskan secara rinci dan tercantum
dalam lampiran Permendikbud Nomor: 49 Tahun 2014, sedangkan unsur
keterampilan khusus dan pengetahuan harus dirumuskan oleh forum program studi
sejenis yang merupakan ciri lulusan prodi tersebut.
Rumusan capaian pembelajaran lulusan setiap jenis program studi disyahkan
oleh Dirjen DIKTI setelah melalui kajian tim pakar yang ditunjuk. Berdasarkan
rumusan ‘capaian pembelajaran’ tersebut kurikulum suatu program studi dapat
disusun. Secara garis besar kurikulum, sebagai sebuah rancangan, terdiri dari empat
unsur, yakni rumusan capaian pembelajaran (sikap, keterampilan umum, dan
ketrampilan khusus), bahan kajian yang harus dikuasai, strategi pembelajaran untuk
mencapainya, dan sistem penilaian ketercapaiannya.
Berdasarkan pemikiran di atas, maka kurikulum Program Studi Agroteknologi
Fakultas Pertanian Universitas Riau Tahun 2016 dikembangkan dengan harapan
lulusan program studi ini memiliki kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan
pemangku kepentingan/stakeholder sehingga mampu menghadapi tantangan eksternal
berupa persaingan global dan ratifikasi Indonesia di berbagai konvensi, dan tantangan
internal antara lain adanya kesenjangan mutu lulusan perguruan tinggi, jumlah, dan
kemampuan, timbulnya pengangguran karena tidak relevan antara pengelolaan
pendidikan tinggi dengan standar kebutuhan dari pemangku kepentingan.
I.1. Visi
Menjadi pusat pendidikan yang profesional dan terkemuka di bidang
Agroteknologi di Indonesia tahun 2035, dalam upaya pengembangan potensi
Pertanian dan Perkebunan Ekosistem Sub-optimal secara seimbang dan
berkelanjutan, serta menghasilkan lulusan yang berkompeten di bidang
Agroteknologi dan mampu bersaing dalam dunia kerja.
I. 2. Misi
Berdasarkan rancangan visi Program Studi Agroteknologi tersebut maka disusun
misi program studi sebagai berikut:
1.
Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran mahasiswa Agroteknologi
yang mandiri, dan peka terhadap perkembangan ilmu pertanian khususnya di
bidang Agronomi, Ilmu Tanah dan Perlindungan Tanaman.
2.
Menyelenggarakan penelitian bermutu untuk menyelesaikan permasalahan
pertanian dan perkebunan pada ekosistem sub-obtimal.
kepentingan masyarakat tani dan instansi lingkup pertanian dan
perkebunanmelalui pengabdian kepada masyarakat.
I.3. Tujuan
Berdasarkan visi dan misi di atas maka tujuan dari penyelenggaraan Program
Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Univeritas Riau adalah:
1.
Menghasilkan lulusan yang handal dan profesional dalam bidang
agroteknologi yang mampu mengembangkan diri terhadap kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi pertanian, paham terhadap kebutuhan dan prinsip
prinsip pembangunan pertanian berkelanjutan, mampu bersaing di dunia
kerja secara global dan memiliki kapasitas akademik dan keahlian yang
cukup untuk melanjutkan studi S2 dan S3
2.
Menghasilkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang unggul di bidang
pertanian dan perkebunan melalui penyelenggaraan penelitian bermutu
3.
Menghasilkan sistem kebijakan dan teknologi tepat guna yang unggul dan
kompetitif di bidang pertanian dan perkebunan yang mampu mendukung
pembangunan masyarakat madani.
I. 4. Sasaran
1.
Lulusan program studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Univeritas
Riaumempunyai kompetensi dibidang ilmu Agroteknologi sesuai dengan
kebutuhan pasar kerja dengan spesifikasi capaian berikut:
a.
Lama masa studi yang dicapai mahasiswa rata-rata kurang dari 5,1
(rata-rata lama studi dari 5 thn terakhir)
b.
Indeks Prestasi Kumulatif lulusan minimal 2,98 (rata-rata IPK dari 5 thn
terakhir)
c.
Lulusan telah memiliki keahlian dalam aspek- aspek budidaya tanaman
d.
Lulusan memiliki pengalaman melakukan penelitian, pengabdian
masyarakat serta pernah mengikuti Praktek Kerja Profesi
di
institusi/lembaga yang relevan untuk mendukung peningkatan kompetensi
2.
Terciptanya jaringan kerja antara Program Studi Agroteknologi dengan
lembaga pendidikan, pihak pemerintah dan swasta dengan indikator:
a.
Meningkatkan jumlah kerjasama dengan instansi baik pemerintah daerah,
nasional, maupun dengan pihak swasta
II.
KURIKULUM
II. 1. Nama Kurikulum
Kurikulum Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas
Riauini mengacu pada Perpres No. 8/2012 tentang Kerangka Kualifikasi
Nasional Indonesia, Permendikbud No. 73/2013 tentang Penerapan Kerangka
Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi dan Permendikbud
No. 49/2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi diberinama
“Kurikulum 2016 Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian
Universitas Riau”.
II. 2. Profil Lulusan
Profil lulusan Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas
Riau ditetapkan sebagai berikut:
Pelaku bidang pertanian (agriculture business man)
Manajer (planner, designer, organizer, evaluator, mediator)
Pengusaha(entrepreneur, initiator, adaptor, cooperator)
Peneliti (researcher)
Komunikator (fasilitator, motivator dan mediator)
Deskripsi profil lulusan ini seperti dijelaskan pada Tabel 1.
Tabel1.
Deskripsi profil LulusanProgram Studi AgroteknologiFakultas
Pertanian Universitas Riau
No
Profil
lulusan
Peran dalam
pekerjaan
Deskripsi
1
Pelaku
Bertanggung jawab pada
keperjaan sendiri dan dapat
diberi tanggung jawab atas
pencapaian hasil kerja di
bidang pertanian dan
perkebunan terutama pada
ekosistem sub-optimal
2
Manajer
Planner, designer,
organizer, dan
evaluator
Mampu mengambil keputusan
yang tepat berdasarkan analisis
informasi dan data di bidang
pertanian dan perkebunan
terutama pada ekosistem
sub-optimal
3
Pengusaha
Entrepeneur, inisiator,
adaptor dan
cooperator
No
Profil
lulusan
Peran dalam
pekerjaan
Deskripsi
ekosistem sub-optimal
4
Peneliti
Perancang, pelaksana
dan analis data hasil
penelitian
Menguasai konsep teoritis
secara mendalam dan mampu
memanfaatkan IPTEKS dalam
penyelesaian masalah pada
bidang pertanian dan
perkebunan terutama pada
ekosistem sub-optimal
5
Komunikator Fasilitator, mediator
dan motivator
Mampu memberikan petunjuk
dalam memilih berbagai
alternatif solusi secara mandiri
dan kelompok serta mampu
beradaptasi terhadap situasi
yang dihadapi di bidang
pertanian dan perkebunan
terutama pada ekosistem
sub-optimal
II. 3. Capaian Pembelajaran (Learning outcome)
A.
Sikap
Setiap lulusan program studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas
Riauharus memiliki sikap sebagai berikut:
1)
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan
sikap religius;
2)
menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas
berdasarkan agama,moral, dan etika;
3)
berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, bernegara, dan kemajuan peradaban berdasarkan Pancasila;
4)
berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air,
memiliki nasionalisme serta rasa tanggungjawab pada negara dan
bangsa
5)
menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan
kepercayaan, serta pendapat atau temuan orisinal orang lain;
6)
bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap
masyarakat dan lingkungan;
7)
taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara
8)
menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik;
9)
menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang
keahliannya secara mandiri;
B.
Penguasaan Pengetahuan
1)
Menguasai konsep teoritisbidang pengetahuan p e r t a n i a n secara
umum dan konsep teoritis agroteknologidalambidang pengetahuan
pertaian secara
mendalam,serta
mampumemformulasikanpenyelesaian masalah prosedural.
2)
Menguasai pengetahuan dan teknologi budidaya yang efektif (dari
praproduksi, produksi, panen hingga pasca panen) dalam system
pertanian berkelanjutan untuk mendukung perancangan, pengelolaan
dan penerapan bisnis pertanian serta mampu menyelesaikan masalah
pertanian berkelanjutan yang berbasis ilmu dengan metode penelitian
yang benar dan tepat guna;
3)
Menguasai pengetahuan umum tentang prinsip-prinsip kepemimpinan,
komunikasi dan manajemen sumberdaya lahan, manusia dan
lingkungan sehingga mampu mengimplementasikan dalam dunia kerja.
C.
Keterampilan Khusus
Kemampuan kerja khusus yang wajib dimiliki oleh setiap lulusan program
studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Riau:
1)
Mampu menerapkan teknologi budidaya tanaman yang berorientasi
pada peningkatan produksi, efesiensi, kualitas dan keberlanjutan yang
dilandasi pada penguasaan ilmu-ilmu dasar, agronomi, pemuliaan
tanaman, perlindungan tanaman, ilmu tanah, dan sosial ekonomi
pertanian yang sesuai dengan GAP (Good Agricultural Practice)
2)
Mampu mengidentifikasi, merumuskan dan mencari solusi pemecahan
rmasalah dalan teknologi budidaya tanaman dalam sistem pertanian
berkelanjutan berdasarkan analisis informasi dan data.
3)
Mampu merencanakan, merancang, melaksanakan dan mengevaluasi
sistem teknologi budidaya tanaman yang efektif dan produktif, dan
mampu mengaktualisasikan potensi diri untuk bekerjasama dalam tim
yang multidisiplin serta mampu bertanggung jawab terhadap
pencapaian hasil kerja organisasi.
4)
Mampu menginplementasikan dan mengembangkan usaha inovatif
bidang teknologi budidya pertanian tanaman dalam pertanian
berkelanjutan dan mampu berkomoniksikan dan menjalin kerjasama
secara efektif dengan mengikuti etika bisnis.
D.
Keterampilan Umum
Keterampilan umum merupakan kemampuan kerja umum yang wajib
dimiliki oleh setiap lulusan Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas
Riau (dalam rangka menjamin kesetaraan kemampuan lulusan).
2)
mampu menunjukkan kinerja mandiri, bermutu, dan terukur;
3)
mampu mengkaji implikasi pengembangan atau implementasi ilmu
pengetahuan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai
humaniora sesuai dengan keahliannya berdasarkan kaidah, tata cara
dan etika ilmiah dalam rangka menghasilkan solusi, gagasan, desain
atau kritik seni, menyusun deskripsi saintifik hasil kajiannya dalam
bentuk skripsi atau laporan tugas akhir, dan mengunggahnya dalam
laman perguruan tinggi;
4)
menyusun deskripsi saintifik hasil kajian tersebut di atas dalam bentuk
skripsi atau laporan tugas akhir, dan mengunggahnya dalam laman
perguruan tinggi;
5)
mampu mengambil keputusan secara tepat dalam konteks penyelesaian
masalah di bidang keahliannya, berdasarkan hasil analisis informasi
dan data;
6)
mampu memelihara dan mengembangkan jaringan kerja dengan
pembimbing, kolega, sejawat baik di dalam maupun di luar
lembaganya;
7)
mampu bertanggungjawab atas pencapaian hasil kerja kelompok dan
melakukan supervisi dan evaluasi terhadap penyelesaian pekerjaan
yang ditugaskan kepada pekerja yang berada di bawah
tanggungjawabnya;
8)
mampu melakukan proses evaluasi diri terhadap kelompok kerja yang
berada dibawah tanggung jawabnya, dan mampu mengelola
pembelajaran secara mandiri;
9)
mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengamankan, dan
menemukan kembali data untuk menjamin kesahihan dan mencegah
plagiasi;
II. 4. KekhususanProgram
Kurikulum Program Studi AgroteknologiFakultas Pertanian Universitas Riau
2016 menetapkan program“Pertanian dan Perkebunan Ekosistem
Sub-optimal”(Agriculture and Plantation Sub-optimal Ecosystem) sebagai program
kekhususan dengan beban belajar minimum 144 sks dan maksimum 150 sks.
II. 5. StandarIsi Kurikulum
a.
Bahan Kajian
Mengacu pada capaian pembelajaran yang ditetapkan di atas dan dengan
kekhususan program, maka ditetapkan bahan kajian program studi
Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Riausebagai berikut:
(1) Ilmu Tumbuhan dan Tanaman;
(2) Pemuliaan tanaman;
(3) Bioteknologi;
(5) Produksi Tanaman;
(6) Manajemen Hama dan Penyakit Tumbuhan terpadu;
(7) Pengembangan Wilayah;
(8) Manajemen Sumberdaya Lahan dan Lingkungan;
(9) Manajemen karantina tumbuhuan;
(10) Kaidah Ilmiah dan analisis data;
(11) Eco-Agro Wisata;
(12) Adaptasi Perubahan/Anomali Iklim;
(13) Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat;
(14) Pertanian berkelanjutan;
Kurikulum program studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Riau
2016 juga memberi kesempatan kepada mahasiswa peserta didik memilih
minatbahan kajian variat kurikulum Agroteknologi.
b.
Minat Pilihan
Minat pilihan kurikulum 2016 Program Studi Agroteknologi Fakultas
Pertanian Universitas Riauditawarkan dalam bentuk matakuliah pilihan
bidang kajian kelompok:
a)
Agroteknologi (Sustainable Agriculture)
b)Agronomi (Agronomy / Crop Science)
c)Ilmu Tanah (Soil Science)
d)
Proteksi Tanaman (Plant Protection)
e)Pemuliaan Tanaman (Plant Breeding)
Masing-masing matakuliah pilihan ini berbobot maksimal
…..
sks.
c.
Mata Kuliah
Berdasarkan capaian pembelajaran yang ditetapkan dengan kekhususan
program dan bahan kajian di atas, maka dirumuskan matakuliah kurikulum
Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Riau 2016,
dengan pengelompokan sebagai berikut:
C.1.
Kelompok Mata Kuliah Dasar Keahlian dan SikapC. 2.
Kelompok Mata Kuliah Dasar KeilmuanC. 3.
Kelompok Mata Kuliah Inti Program studiC. 4.
Kelompok Mata Kuliah IPTEK PendukungTabel 2.
Rancangan Matakuliah Kurikulum 2016 Berbasis KKNI dan SN DIKTI
Program Studi Agrioteknologi Fakultas Pertanian Universitas Riau
Unit Pembina dan Nama Mata
Kuliah
Bobot
(sks)
StatusMK Prasyarat
A. Unit MKU
1. Agama 2 W
2. Bahasa Indonesia 2 W
3. Bahasa Inggeris 2 W
4. Kewarganegaraan dan Pancasila 2 W
5. Pendidikan Budaya Melayu 2 W
Jumlah SKS 10
B. Jurusan Agoteknologi/FP UR
1. Pengantar Ilmu Pertanian 2 W
2. Perancangan Percobaan 3 W
3. Metodologi Penelitian 3 W
4. Teknik Penulisan Ilmiah 3 W
5. Agrotechnopreneurship 3 W
6. Praktek Kerja Lapangan 3 W
7. Kuliah Kerja Nyata 4 W
8. Skripsi 5 W
9. Seminar 1 W
Jumlah SKS 27
C. Laboratorium MIPA
1. Biologi 3 W
2. Biokimia 3 W
3. Fisika 3 W
4. Kimia 3 W
5. Matematika 3 W
6. Mikrobiologi 3 W
7. Botani 3 W
8. Statistika 3 W
9. Aplikasi Komputer 1 W
Jumlah SKS 25
D. Laboratorium Ilmu Tanaman
1. Dasar-dasar Teknologi Budidaya
Tanaman 3 W
2. Teknologi Produksi Tanaman
Perkebunan dan Industri 3 W
3. Teknologi Produksi Tanaman
Unit Pembina dan Nama Mata
Kuliah
Bobot
(sks)
StatusMK Prasyarat
4. Teknologi Produksi TanamanHortikultura 3 W
5. Ketahanan dan Kedaulatan Pangan 3 W
6. Pertanian Tropika Basah 3 W
7. Pertanian Terpadu 3 P
8. Teknologi Produksi Tanaman Obat
dan Rempah 3 P
9. Arsitektur Pertamanan 3 P
10.Teknologi Produksi Tanaman
Pangan II 3 P
11.Manajemen Perkebunan 3 P
12.Pengelolaan Pertanian Lahan Kering 3 P
Jumlah SKS 36
E. Laboratorium Ekofiologi Tanaman
1. Fisiologi Tumbuhan dan Tanaman 3 W
2. Agroekologi 3 W
3. Budidaya Tanaman Lahan Marginal 3 W 4. Pertanian organik dan pertanian
sehat 3 P
5. Teknik Hidroponik 3 P
6. Sistem produksi dan Teknologi
Budidaya Aneka Tanaman 3 P
7. Keanekaragaman Hayati 2 P
8. Ekoagrowisata 2 P
Jumlah SKS 20
F. Laboratorium Pemuliaan Tanaman
1. Genetika 3 W
2. Pemuliaan Tanaman 3 W
3. Teknik Pemuliaan Tanaman 3 W
4. Teknologi Benih 3 W
5. Teknologi Produksi Benih 3 P
6. Genetika Kuantitatif 3 P
7. Produksi dan Pengolahan Benih 3 P
Jumlah SKS 21
G. Laboratorium Bioteknologi
Tanaman
1. Biologi Molekuler 3 W
2. Pengantar Bioteknologi 3 W
Unit Pembina dan Nama Mata
Kuliah
Bobot
(sks)
StatusMK Prasyarat
4. Genetika Molekuler dan RekayasaGenetik Tanaman 3 P
Jumlah SKS 12
H. Laboratorium Hama dan Penyakit
Tumbuhan
1. Dasar-dasar Perlindungan Tanaman 3 W 2. Pengendalian hama terpadu 3 W 3. Manajemen karantina tumbuhan 3 W
4. Hama Pasca Panen 3 P
5. Bioteknologi Perlindungan tanaman 3 P
6. Ilmu gulma 3 P
7. Identifikasi dan Koleksi Serangga
dan Patogen 3 P
8. Pengendalian Hayati dan
Pengelolaan Habitat 3 P
9. 9Fitopatologi 3 P
10.Penyakit Tanaman Perkebunan dan
Industri 3 P
11.Entomologi 3 P
12.Hama Tanaman Perkebunan dan
Industri 3 P
13.Pestisida dan Aplikasi 3 P
14.Hama Tanaman Pangan dan
Hortikultura 3 P
15.Penyakit Tanaman Pangan dan
Hortikultura 3 P
16.Penyakit Pasca Panen 3 P
Jumlah SKS 48
I. Laboratorium Ilmu Tanah
1. Dasar-dasar Ilmu Tanah 3 W
2. Managemen nutrisi tanaman 3 W
3. Pengelolaan Lahan Marginal 3 W 4. Biologi dan Kesehatan Tanah 3 W
5. Konservasi Tanah dan Air 3 W
6. Kesuburan Tanah 3 P
7. Pemetaan dan Tataguna Lahan 3 P
8. Pupuk dan Pemupukan 3 P
9. Pengelolaan Bahan Organik 3 P
Jumlah SKS 27
Unit Pembina dan Nama Mata
Kuliah
Bobot
(sks)
StatusMK Prasyarat
1. Mekanisasi Pertanian LahanMarginal 3 W
2. Agroklimatologi 3 W
3. Tata Air Pertanian Ekosistem
Sub-Optimal 3 W
4. Pengelolaan Sumberdaya Air
Pertanian 3 P
Jumlah SKS 12
K. Laboratorium Teknologi Hasil
Pertanian
1. Teknologi Pasca Panen 3 W
2. Fisiologi Pasca Panen 3 W
Jumlah SKS 6
L. Laboratorium Agribisnis dan
Komunikasi
1. Komunikasi Pertanian 3 W
2. Agribisnis 3 W
3. Dasar-dasar Manajemen Agribisnis 3 P 4. Studi Kelayakan Agribisnis 3 P
Jumlah SKS 12
Keterangan:
W : Matakuliah Wajib P : Matakuliah Pilihan sks : satuan kredit semester
Matakuliah pilihan bidang:
a)
Agroteknologi (Sustainable Agriculture)
b)Agronomi (Agronomy / Crop Science)
c)Ilmu Tanah (Soil Science)
d)
Proteksi Tanaman (Plant Protection)
e)Pemuliaan Tanaman (Plant Breeding)
Tabel 3.Koordinator Matakuliah dan Team Teaching
Unit Pembina dan Nama Mata Kuliah Koordinator
Matakuliah Team Teaching
A. Unit MKU
1. Agama
2. Bahasa Indonesia 3. Bahasa Inggeris
Unit Pembina dan Nama Mata Kuliah Koordinator
Matakuliah Team Teaching
5. Pendidikan Budaya Melayu
Jumlah SKS
B. Jurusan Agoteknologi/FP UR
1. Pengantar Ilmu Pertanian Jurnawati Sjofyan
2. Perancangan Percobaan Aslim Rasyad
1. Aslim Rasyad 2. Gunawan Tabrani 3. Sampoerno 4. Fifi Puspita 3. Metodologi Penelitian
4. Teknik Penulisan Ilmiah
5. Agrotechnopreneurship Cepriadi 1. Cepriadi 2. Sukemi Indra S 6. Praktek Kerja Lapangan Program Studi Dosen FP UR
7. Kuliah Kerja Nyata Program Studi Dosen FP UR
8. Skripsi Program Studi Dosen FP UR
9. Seminar Program Studi Dosen FP UR
Jumlah SKS
C. Laboratorium MIPA
1. Biologi 2. Biokimia 3. Fisika 4. Kimia 5. Matematika 6. Mikrobiologi 7. Botani
8. Statistika Arisman Adnan
1. Arisman Adnan 2. Gunawan Tabrani 3. Sampoerno 4. Fifi Pusfita 9. Aplikasi Komputer Defrianto
Jumlah SKS
D. Laboratorium Ilmu Tanaman
1. Dasar-dasar Teknologi Budidaya Tanaman Sri Yoseva
2. Teknologi Produksi Tanaman Perkebunan
dan Industri Sampoerno
1. Sampoerno
2. Sukemi Indra Saputra
Unit Pembina dan Nama Mata Kuliah Koordinator
Matakuliah Team Teaching
6. Pertanian Tropika Basah Hapsoh 7. Pertanian Terpadu
8. Teknologi Produksi Tanaman Obat dan
Rempah Hapsoh
9. Arsitektur Pertamanan Armaini 10. Teknologi Produksi Tanaman Pangan II Hapsoh
11. Manajemen Perkebunan Sukemi Indra Saputra 12. Pengelolaan Pertanian Lahan Kering
Jumlah SKS
E. Laboratorium Ekofiologi Tanaman
1. Fisiologi Tumbuhan dan Tanaman Nurbaiti 1. Nurbaiti 2. Murniati
2. Agroekologi Gunawan
Tabrani
1. Gunawan Tabrani 2. Erlida Ariyani
3. Budidaya Tanaman Lahan Marginal Adiwirman 1. Adiwirman 2. Nurbaiti
4. Pertanian organik dan pertanian sehat Murniati 1. Murniati 2. Erlida Ariyani
5. Teknik Hidroponik Arnis En Yulia 1. Arnis En Yulia 2. Murniati 6. Sistem produksi dan Teknologi Budidaya
Aneka Tanaman Adiwirman
1. Adiwirman 2. Nurbaiti
7. Keanekaragaman Hayati Erlida Ariyani 1. Erlida Ariyani 2. Arnis En Yulia 8. Ekoagrowisata
Jumlah SKS
F. Laboratorium Pemuliaan Tanaman
8. Genetika Aslim Rasyad
9. Pemuliaan Tanaman Elza Zuhri
10. Teknik Pemuliaan Tanaman 11. Teknologi Benih
12. Teknologi Produksi Benih Arman Effendi
13. Genetika Kuantitatif Tengku
Nurhidayah 14. Produksi dan Pengolahan Benih
Jumlah SKS
G. Laboratorium Bioteknologi Tanaman
Unit Pembina dan Nama Mata Kuliah Koordinator
Matakuliah Team Teaching
Nurhidayah
2. Pengantar Bioteknologi
3. Kultur Jaringan Fetmi Silvina 4. Genetika Molekuler dan Rekayasa Genetik
Tanaman
Tengku Nurhidayah
Jumlah SKS
H. Laboratorium Hama dan Penyakit Tumbuhan
1. Dasar-dasar Perlindungan Tanaman
Ir. Yetti Elfina, MP.
Ir. Yetti Elfina, MP. Dr. Hafiz Fauzana, SP. MP.
Dr. Rusli Rustam, SP. M.Si.
Ir. Desita Salbiah, M.Si. Ir. Yunel Venita, MP. Agus Sutikno, SP. M.Si. Ir. Muhammad Ali, M.Sc.
Dr. Rusli Rustam, SP. M.Si.
Dr. Hafiz Fauzana, SP. MP.
Ir. Yetti Elfina, MP. Ir. Yunel Venita, MP. Ir. Desita Salbiah, M.Si. Ir. Fifi Puspita, MP. Agus Sutikno, SP. M.Si. Ir. Muhammad Ali, M.Sc.
3. Manajemen karantina tumbuhan
Agus Sutikno, SP. M.Si.
Agus Sutikno, SP. M.Si. Dr. Rusli Rustam, SP. M.Si.
Dr. Hafiz Fauzana, SP. MP.
Ir. Yetti Elfina, MP. Ir. Yunel Venita, MP. Ir. Desita Salbiah, M.Si. Ir. Fifi Puspita, MP. Ir. Muhammad Ali, M.Sc.
Irfandri, SP.,M.Si 4. Hama Pasca Panen
5. Bioteknologi Perlindungan tanaman
Ir. Fifi Puspita, MP.
Unit Pembina dan Nama Mata Kuliah Koordinator
Matakuliah Team Teaching
Dr. Rusli Rustam, SP. M.Si.
6. Ilmu gulma
Ir. Fifi Puspita, MP.
Ir. Fifi Puspita, MP. Dr. Hafiz Fauzana, SP. MP.
Ir. Desita Salbiah, M.Si. Ir. Yunel Venita, MP. 7. Identifikasi dan Koleksi Serangga dan
Ir. Desita Salbiah, M.Si. Dr. Hafiz Fauzana, SP. MP.
Dr. Rusli Rustam, SP. M.Si.
Ir. Yetti Elfina, MP. Ir. Fifi Puspita, MP.
9. Fitopatologi
Ir. Yetti Elfina, MP.
Ir. Yetti Elfina, MP. Ir. Muhammad Ali, M.Sc.
Ir. Fifi Puspita, MP. Ir. Yunel Venita, MP. Irfandri, SP.,M.Si
10. Penyakit Tanaman Perkebunan dan Industri
Ir. Yunel Venita, MP.
Ir. Yunel Venita, MP. Ir. Yetti Elfina, MP. Ir. Fifi Puspita, MP.
11. Entomologi
Dr. Rusli Rustam, SP.
M.Si.
Dr. Rusli Rustam, SP. M.Si.
Dr. Hafiz Fauzana, SP. MP.
Ir. Desita Salbiah, M.Si. Agus Sutikno, SP. M.Si.
12. Hama Tanaman Perkebunan dan Industri
Dr. Rusli Rustam, SP.
M.Si.
Dr. Rusli Rustam, SP. M.Si.
Dr. Hafiz Fauzana, SP. MP.
Ir. Desita Salbiah, M.Si.
13. Pestisida dan Aplikasi
Dr. Hafiz Fauzana, SP.
MP.
Dr. Hafiz Fauzana, SP. MP.
Dr. Rusli Rustam, SP. M.Si.
Unit Pembina dan Nama Mata Kuliah Koordinator
Matakuliah Team Teaching
Ir. Yunel Venita, MP. Agus Sutikno, SP. M.Si.
15. Hama Tanaman Pangan dan Hortikultura
Dr. Hafiz Fauzana, SP.
MP.
Dr. Hafiz Fauzana, SP. MP.
Dr. Rusli Rustam, SP. M.Si.
Agus Sutikno, SP. M.Si.
16. Penyakit Tanaman Pangan dan Hortikultura
Ir. Muhammad
Ali, M.Sc.
Ir. Muhammad Ali, M.Sc.
Ir. Yetti Elfina, MP. Ir. Fifi Puspita, MP.
17. Penyakit Pasca Panen
Jumlah SKS
I. Laboratorium Ilmu Tanah
1. Dasar-dasar Ilmu Tanah
J. Laboratorium Teknik Pertanian
1. Mekanisasi Pertanian Lahan Marginal Ardian
1. Ardian
3. Tata Air Pertanian Ekosistem Sub-Optimal Syafrinal
1. Syafrinal 2. Islan Idris 3. Ardian
4. Pengelolaan Sumberdaya Air Pertanian Syafrinal
1. Syafrinal 2. Islan Idris 3. Ardian Jumlah SKS
Unit Pembina dan Nama Mata Kuliah Koordinator
Matakuliah Team Teaching
1. Teknologi Pasca Panen 2. Fisiologi Pasca Panen
Jumlah SKS
L. Laboratorium Agribisnis dan Komunikasi
1. Komunikasi Pertanian Rosnita
3. Agribisnis Roza Yulinda
2. Dasar-dasar Manajemen Agribisnis Susy Edwina 5. Studi Kelayakan Agribisnis
Jumlah SKS
d. Kode Mata Kuliah
Kode mata kuliah terdiri atas 8 digit yang terdiri dari 4 huruf dan 4 angka. Kode Huruf:
Dua huruf pertama mencirikan tingkatan unit kerja yang membina mata kuliah (UN= Universitas, FP= Fakultas Pertanian, AE= Jurusan Agroekoteknologi, IT=Laboratorium Ilmu Tanaman; ET= Laboratorium Ekofisioloi Tanaman; BT= LaboratoriumBioteknologi Tanaman; PT= Laboratorium Pemuliaan Tanaman; TN= Laboratorium
Ilmu Tanah; HP= Laboratorium Hama dan Penyakit Tanaman) huruf
ketiga mencerminkan kelompok matakuliah (D=Kelompok Mata Kuliah Dasar Keahliandan Sikap; I=Kelompok Mata Kuliah Dasar Keilmuan; S=Kelompok Mata Kuliah Inti
Program studi; P=Kelompok Mata Kuliah IPTEK Pendukung), dan huruf keempat
mencirikancapaian pembelajaran mata kuliah (S=Sikap, P=Penguasaan Pengetahuan, K=Keterampilan Khusus, U=Keterampilan Umum).
Kode angka:
Angka pertama menunjukkan Semester (1,2,3...,7,dan 8), angka kedua menunjukkan JumlahSKS, dan dua angka terakhir menunjukkan urutan Nomor MataKuliah dalam kelompok.
e.
Distribusi Matakuliah dalam Semester
Guna pengaturan dan pengelolaan kurikulum, maka matakuliah didistribusikan
kedalam seperti tersusun pada Tabel 4.
Tabel 4.
Distribusi Mata Kuliah Program Studi Agroteknologi
SEM
JMLSKS
MATAKULIAH DAN BOBOT
VIII
Agama
(2)
Pend. Kwrg
(2)
VI
Pilihan
Pilihan
V
IV
III
II
I
Botani
(3)
Panca
(2)
Bhs.Ind (3)
Jmlh
144
f.
Diskripsi Matakuliah
Agama 2(2-0)
Mengantarkan mahasiswa dalam pengembangan profesi dan kepribadian keagamaan yang beriman dan bertakwa, berilmu dan berakhlak mulia serta menjadikan ajaran agama sebagai landasan berfikir dan berperilaku dalam pengembangan profesi. Membangun kecerdasan emosi dan spiritual yang terintegrasi sehingga mahasiswa memiliki sikap kejujuran, tanggung jawab, visioner, kerjasama, disiplin, adil dan peduli.
Bahasa Indonesia 2(2-0)
Bahasa Indonesia disajikan agar mahasiswa lebih diarahkan pada pemahaman dan penguasaan tata bahasa Indonesia yang baik dan benar sehingga mahasiswa dapat memanfaatkannya untuk penulisan karya ilmiah. Selain itu, agar mahasiswa memahami kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa negara, sehingga dapat menggunakannya dengan baik dan benar khususnya dalam berkomukasi formal.
Bahasa Inggris
Mengantarkan mahasiswa agar dapat memahami pengetahuan grammar atau structure
dan menerapkannya dalam kalimat-kalimat berbahasa Inggris yang dilatihkan melalui kemahiran dalam reading comprehension dan writing guna memahami berbagai referensi berbahasa Inggris dalam menunjang pemahaman pada berbagai keilmuan yang dipelajari.
Pengantar Ilmu Pertanian 2(2-0)
Bioteknologi Pertanian I 3(2-1)
Mempelajari peranan bioteknologi dalam kehidupan manusia, pengenalan mikroba dibidang pertanian; jenis-jenis mikroba yang dimanfaatkan dalam bioteknologi; metabolisme dan enzim mikroba; genetika dan rekayasa genetika mikroba, serta pertumbuhan danperbanyakan mikroba.
…….dst…
II. 6. Strategi Pembelajaran
Dosen melaksanakan pembelejaran wajib memenuhi standar proses pembelajaran, sebagai kriteria minimal pelaksanaan pembelajaran pada program studi untuk memperoleh capaian pembelajaran lulusan. Proses pembelajaran dilaksanakan dengan prinsip: interaktif, holistik,integratif, saintifik, kontekstual, tematik, efektif, dan berpusat pada mahasiswa
Metode pembelajaran disesuaikan dengan bahan kajian matakuliah. Oleh karena itu satu matakuliah dapat menerapkan minimal dua metode pembelajaran. Metode pembelajaran yang dapat digunakan antara lain: ceramah, diskusi, presentasi tugas, seminar, simulasi, responsi, praktikum, latihan, kuliah lapang, praktek bengkel, survai lapangan, bermain peran, atau gabungan berbagai bentuk. Penetapan bentuk pembelajaran didasarkan pada keniscayaan bahwa capaian pembelajaran akan dikuasai dengan bentuk/model pembelajaran tersebut.
III.
SISTEM EVALUASI
Penilaian merupakan proses sistematis, yang meliputi pengumpulan informasi
(angka, deskripsi verbal), analisis, interpretasi informasi untuk membuat keputusan,
dalam menentukan mutu hasil pembelajaran. Istilah yang berkaitan dengan konsep
penilaian dan seringkali digunakan untuk mengetahui keberhasilan belajar peserta
didik yaitu pengukuran, pengujian, penilaian dan evaluasi dimana keempat hal itu
menunjukkan serangkaian kegiatan yang bersifat hierarkis, artinya kegiatan dilakukan
secara berurutan dan berjenjang dimulai dari proses pengukuran kemudian penilaian
dan terakhir evaluasi. Sedangkan proses pengujian merupakan bagian dari
pengukuran yang dilanjutkan dengan proses penilaian. Penilaian adalah proses
pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar
peserta didik dapat berupa tes tertulis, observasi, tes praktek, dan penugasan
perseorangan atau kelompok.Agar tahap penilian dapat dilakukan, maka dilakukan tes
atau non tes, kemudian hasilnya diukur dengan menggunakan formula tertentu. Tahap
ini disebut evaluasi.
Keberhasilan pelaksanaan kurikulum 2016 program studi Agroteknologi
Fakultas Pertanian Universitas Riau perlu didukung oleh suatu sistem evaluasi yang
baik. Evaluasi dilakukan terhadap seluruh komponen dan aspek yang terlibat dalam
penerapan kurikulum. Evaluasi ini dilakukan baik terhadap mahasiswa maupun
pelaksanaan kurikulum. Evaluasi terhadap mahasiswa meliputi ranah pengetahuan
(knowledge), sikap (attitude) dan keterampilan (skill), sedangkan evaluasi terhadap
pelaksanaan kurikulum meliputi evaluasi in put, proses dan out put. Penilaian yang
didapatkan dari evaluasi akan dipergunakan sebagai dasar untuk mengetahui kekuatan
dan kelemahan pelaksanaan kurikulum yang akan digunakan untuk perbaikan
selanjutnya.
Kurikulum berbasis kompetensi (competency based curriculum) diterapkan terkait dengan berbagai inovasi dan perubahan dalam paradigma pendidikan, khususnya dari paradigma lama (behaviouristic) yang berpola teaching …….. testing ke paradigma baru
(constructivistic) yang berpola learning …….. continous improvement, yang tentu saja akan
berimplikasi terhadap penyempurnaan perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian, serta pengelolaan mahasiswa dalam pembelajaran. Perubahan itu merupakan suatu proses yang panjang dan rumit berdasarkan berbagai faktor sebagai penyebabnya, khususnya menyangkut masalah kualitas, kuantitas, dan relevansi pendidikan. Perubahan-perubahan yang terjadi tersebut sangat erat kaitannya dengan kecenderungan-kecenderungan masa depan. Sebab sistem pendidikan mau tak mau harus berorientasi kepada masa depan. Tegasnya sistem pendidikan harus mampu menyiapkan mahasiswaagar dapat “survive” di alam masa depan. Bagi sebagian besar dosen, hal tersebut dianggap sebagai sesuatu yang baru, dan menimbulkan permasalahan-permasalahan yang baru pula.
Dalam konteks paradigma konstruktivisme kita harus pertanyakan apanya yang harus meningkat secara berkesinambungan (learning …….. continous improvement)? Tentu saja kompetensi mahasiswa (variasi dan kombinasi dari aspekpengetahuan, keterampilan, sikap,
dan nilai-nilai yang diwujudkan dalamkebiasaan berpikir dan bertindak yang dilakukan
cukup jika hanya dilakukan di akhir pembelajaran atau semester. Penilaian belum cukup jika hanya dilakukan dengan tes tulis saja.
Penilaian merupakan bagian terintegrasi dalam kegiatan pembelajaran yang
perlu dilaksanakan secara berkelanjutan.Oleh karena itu sebagai pendidik profesional,
dosen diharapkan selalu berusaha dan mampu melakukan berbagai upaya yang
terencana dan berkesinambungan untuk meningkatkan kualitas penilaian
pembelajaran mahasiswa. Dosen harus mampu membuat format penilaian yang dapat
memberikan informasi tentang pencapaian kompetensi/capaian pembelajaran,
sehingga mampu mengelola kemajuan belajar mahasiswa dan memperbaiki program
pembelajaran yang telah diterap.
Penilaian harus menganut prinsip:
edukatif, otentik, objektif, akuntabel, transparan dan dilakukan secara terintegrasi.Konsep asesmen otentik lebih mengarah kepada suatuproses yang dilakukan melalui langkah-langkah perencanaan, pengumpulan informasi
melalui serangkaian kegiatan guna mengumpulkan bukti-bukti otentik yang
menunjukkan pencapaian hasil belajar mahasiswa, pelaporan, dan penggunaan
informasi tentang kompetensi belajar mahasiswa.
Penilaian asesmen otentik mengarah kepada suatu proses yang dilakukan
melalui langkah-langkah perencanaan, pengumpulan informasi melalui serangkaian
kegiatan guna mengumpulkan bukti-bukti otentik yang menunjukkan pencapaian
hasil belajarmahasiswa, pelaporan, dan penggunaan informasi tentang kompetensi
belajar mahasiswa. Oleh karena itu penilaian harus mengarah kepada:
a. Menuntut mahasiswa mengembangkan respon dan bukan sekedar memiliki opsi yang telah ditetapkan.
b. Menggugah pemikiran tingkat tinggi disamping keterampilan dasar. c. Secara langsung mengevaluasi proyek (tugas) yang holistik.
d. Menyatu dengan pembelajaran.
e. Menggunakan contoh-contoh kerja mahasiswa (portofolio) yang dikumpulkan dalam periode yang lama.
f. Berasal dari kriteria yang jelas untuk mahasiswa. g. Memungkinkan munculnya banyak pendapat.
h. Berhubungan lebih dekat dengan pembelajaran di kelas. i. Mengajarkan mahasiswa untuk mengevaluasi kerjanya sendiri.
Suatu asesmen dikatakan otentik jika asesmen itu memeriksa/menguji secara langsung perbuatan atau prestasi mahasiswa berkaitan dengan tugas intelektual yang layak, yakni menuntut mahasiswa untuk menjadi pelaku yang efektif yang memiliki kemampuan yang dibutuhkan. Asesmen menjadi otentik bilamana pembelajaran yang diukur oleh asesmen itu memiliki nilai di dunia kerja sebenarnya serta bermakna bagi mahasiswa (Kerka, 1995).
III. 1. Bentuk Penerapan Asesmen Otentik
Berikut ini bentuk-bentuk penerapan Asesmen Otentik.
2. Asesmen otentik dapat mencakup aktivitas yang beragam seperti wawancara lisan, tugas problem solving kelompok, pembuatan portofolio. Dalam paparannya yang lebih lanjut dinyatakan bahwa asesmen otentik tes hanyalah satu dari antara sekian banyak cara asesmen. Dalam cara lain dinyatakan pula bahwa cara-cara asesmen dikelompokkan menjadi tiga kategori besar, yaitu observasi, contoh-contoh perbuatan, serta tes dan prosedur serupa tes atau pengukuran prestasi mahasiswa pada suatu waktu maupun tempat tertentu.
3. Mahasiswa untuk mengilustrasikan informsasi akademis yang telah dipelajarinya, misalnya dalam bidang sains pertanian, agroteknologi, matematika, dan bahasa Inggris, dengan cara merancang sebuah sistem budidaya tanaman terpadu atau membuat sebuah presentasi tentang emosi orang.
4. Asesmen Otentik memberikan kesatuan utuh tugas kepada mahasiswa yang mencerminkan prioritas dan tantangan yang dijumpai dalam aktivitas pembelajaran yang paling baik seperti melakukan penelitian, menulis, merevisi, dan mendiskusikan masalah, mengadakan analisis lisan yang menarik terhadap suatu budidaya lahan keringdi suatu daerah yang sedang berlangsung, berkolaborasi terlibat dalam debat, dan sebagainya. Asesmen Otentik juga mengikuti apakah mahasiswa dapat terampil memberikan jawaban perbuatan atau produk yang seksama dan yang dapat dipertanggung jawabkan. Asesmen Otentik menjadi valid dan reliabel dengan cara menekankan dan membakukan kriteria penskoran produk yang sesuai.
5. Beberapa alat yang dapat digunakan pada Asesmen Otentik adalah seperti di bawah ini:
a. Ceklist (tentang tujuan pebelajar, kemajuan menulis/membaca, kelancaran
menulis dan membaca, kontak pembelajaran, dan sebagaimana). b. Simulasi
c. Essei dan contoh penulisan lain. d. Demonstrasi atau perbuatan. e. Wawancara masuk dan kemajuan. f. Presentasi lisan.
g. Evaluasi oleh instruktur sejawat ataupun yang lainnya baik informal maupun formal.
h. Asesmen sendiri.
i. Pertanyaan-pertanyaan untuk respon yang tergagas.
Dalam hubungan ini mahasiswa dapat diminta mengevaluasi studi kasus, menulis definisi serta mempertahankannya secara lisan, bermain peran serta membaca dan merekam bacaannya pada tape recorder; para mahasiswa juga dapat mengumpulkan berkas tulisan yang berisi draft serta revisi yang memperlihatkan perubahan ejaan maupun hal-hal yang bersifat mekanis, revisi strategis, serta sejarah perkembangannya menjadi seorang penulis.
Format yang dikembangkan dalam penilaian kelas/Asesmen Otentik menjadi beragam, dapat berupa:
1. Format Tertulis
• Pilihan ganda • Jawab singkat • Jawaban terbuka • Jurnal
2. Format Keterlibatan Dosen
• Pengamatan Dosen • Wawancara
• Ceklis Keterampilan
3. Format Kinerja
• Kinerja laboratorium • Peta konsep
• Makalah/laporan • Dll.
• Portofolio • Dll.
• Presentasi • Dll.
III. 2. Prosedur Merancang Tugas Asesmen Otentik
Dalam menciptakan suatu tugas asesmen otentik menurut Johnson (2002), bisa dilakukan dengan prosedur berikut:
a. Mendeskripsikan secara tepat apa yang harus diketahui mahasiswa dan paa yang dapat mereka demonstrasikan. Beritahukan pada mereka standar yang harus mereka kuasai.
b. Berusaha mengkaitkan kegiatan akademis secara bermakna dengan konteks dunia sehari-hari atau mengajak untuk mensimulasi konteks dunia nyata yang mengandung makna.
c. Meminta mahasiswa untuk menunjukkan apa yang mereka dapat lakukan dengan apa yang mereka dapat ketahui, untuk menunjukkan pengetahuan dan keterampilan yang mendalam, dengan memperoduksi suatu hasil, misalnya suatu produk yang nyata, prsentasi, koleksi karya.
d. Menentukan tingkat kecakapan/keahlian yang harus dikuasai.
e. Mengekspresikan tingkat kecakapan/keahlian dalam bentuk rubrik, yaitu suatu pedoman penilaian yang memberikan kriteria untuk menilai tugas (Lewin & Shoemaker, 1998).
f. Mengenalkan mahasiswa dengan rubrik tersebut. Mengajak mahasiswa utnuk terus menerus melakukan evaluasi diri sementara mereka menilai kualitas pekerjaan mereka sendiri dalam asesmen ini.
g. Melibatkan seorang audiens/penilai lain selain dosen untuk merespon asesmen itu (Lewin & Shoemaker, 1998).
III.3. Penyekoran Asesmen Otentik
Dalam hal penyekoran, menurut Hart, asesmen otentik itu sebagai berikut:
a. Menekankan penyekoran berdasarkan suatu standar yang digunakan bersama sebagai lawan dari yang mudah sekali menghitung jumlah butirnya yang dijawab salah. b. Mengungkap dan megidentifikasi kekuatan mahasiswa dan bukannya menunjukkan
kelemahan mereka.
c. Disekor berdasarkan standar kinerja yang jelas, bukan dengan kurva normal atau acuan norma.
d. Mengases proses dan kompetensi secara luas.
e. Menggalakkan mahasiswa untuk melakukan kebiasaan menilai diri sendiri.
mendeskripsikan tingkat kinerja yang diharapkan dicapai mahasiswa secara relatif bila dibandingkan dengan standar pencapaian yang diinginkan. Jadi deskriptor, atau deskripsi kinerja mahasiswa dan bagaimana menempatkan kinerja itu dalam rentangan nilai yang telah ditetapkan sebelumnya.Berikut contoh rubrik penyekoran yang dirancang untuk mengukur dan menyekor kinerja mahasiswa, yaitu dalam menarik kesimpulan berdasarkan data eksperimen (Corebima, 2007).
Contoh rubrik: Menarik kesimpulan
Tabel 5. Contoh Rubrik Menarik Kesimpulan
Angka Karakteristik
0
1
2
3
Gagal mencapai kesimpulan
Berhasil menarik kesimpulan tetapi tidak didukung data
Menarik kesimpulan yang didukung data, tetapi gagal menunjukkan bukti-bukti untuk kesimpulan tersebut.
Menarik kesimpulan yang didukung data dan memberi bukti-bukti pendukung untuk kesimpulan tersebut.
Rubrik sederhana semacam ini mengkombinasikan beberapa kelebihan. Rubrik ini mengkomunikasikan secara jelas standar pemerolehan yang bagaimana yang diinginkan. Rubrik ini juga menciptakan suatu sistem penyekoran yang mudah dipelajari dan digunakan. Dengan mendeskripsikan karakteristik kinerja yang khusus dan dapat diamati, akan dikurantgi kemungkinan menyekor sembarangan. Rubrik juga membantu mahasiswa mengases di tingkat mana mereka pada skala pencapaian dan bagaimana mereka mungkin meningkatkan kinerjanya. Rubrik dapat digunakan berulang-ulang sepanjang tahun untuk mendokumentasikan suatu pola atau kinerja atau progres.Setelah diperoleh skor dari asesmen otentikmisalnya portofolio, asesmen kinerja, jurnal, atau hasil pengamatan, dosen dapat memberikan keputusan tentang keaktifan mahasiswa di kelas, dan lain-lain. Dosen sendiri ataupun dosen bersama mahasiswa dapat bermusyawarah untuk menetapkan berapa bobot untuk masing-masing hasil asesmen dan bagaimana mengolah seluruh hasil menjadi nilai akhir atau nilai kesimpulan.
III. 4.
Penilaian Terhadap Mahasiswa
a.
Alat ukur evaluasi
Maksud dan tujuan evaluasi ialah untuk menilai tingkat keberhasilan studi
mahasiswa.
1)
Penilaian Kehadiran
Kehadiran dalam perkuliahan merupakan indikator dari sikap (attitude),
oleh karena itu kehadiran diberi penilian sebagai berikut:
a.
Hadir tepat waktu nilai
: 20
Konsekwensi dari penilaian kehadiran, maka format daftar hadir harus
disusun sesuai dengan prinsip ini (Lampiran 1).
2)
Indek Prestasi
Evaluasi hasil studi mahasiswa dilaksanakan pada akhir tiap semester,
pada akhir semester keempat, dan pada akhir jenjang studi. Evaluasi
hasil studi mahasiswa dilakukan dengan menghitung indeks prestasi
(IP). Untuk menghitung indeks prestasi, nilai huruf diubah menjadi nilai
bobotnya dalam bentuk bilangan menurut daftar berikut:
Nilai huruf Nilai bobot
A = 4
B = 3
C = 2
D = 1
E = 0
Penilaian hasil pembelajaran diukur dengan indeks prestasi (IP) yang
dapat dihitung dengan rumus berikut:
Jumlah (kredit tiap mata kuliah x nilai bobot tiap mata kuliah)
IP = ---
Jumlah kredit semua mata kuliah
Khusus untuk semester pertama, mahasiswa mengambil 20 SKS, sesuai
dengan paket mata kuliah dalam kurikulum Program Studi
Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Riau.
3)
Evaluasi Hasil Studi Tiap Semester
Evaluasi hasil studi semester dilakukan pada akhir di setiap semester,
meliputi semua kegiatan pendidikan yang diambil oleh mahasiswa pada
semester tersebut. Hasil evaluasi ini digunakan untuk menentukan
banyaknya SKS yang dapat diambil pada semester berikutnya. Jumlah
SKS yang dapat diambil pada semester berikutnya dapat ditentukan
berdasarkan indek prestasi dengan pedoman sebagai berikut:
IP ≥ 3,00
: Maksimal 24 SKS
2,50 - 2,99
: Maksimal 21 SKS
2,00 - 2,49
: Maksimal 18 SKS
1,50 - 1,99
: Maksimal 15 SKS
< 1,50
: Maksimal 12 SKS
4)
Evaluasi Hasil Studi dalam Empat Semester Pertama
Jika diperkirakan mahasiswa tidak dapat mencapai syarat tersebut,
pengurus fakultas akan memberikan peringatan pada 1 (satu) semester
sebelum evaluasi akhir empat semester pertama dilaksanakan.
5)
Evaluasi Hasil Studi dalam Delapan semester Pertama
Pada akhir semester ke delapan, mahasiswa harus telah memperoleh
sekurang-kurangnya 100 sks dengan IPK 2,00. Mahasiswa yang tidak
mampu memenuhi kriteria ini diwajibkan mengikuti ujian yang terdiri
atas ujian mata kuliah dan ujian praktikum (responsi) yang ditetapkan
oleh koordinator.
6)
Ujian Mata Kuliah
Ujian teori suatu mata kuliah terdiri atas ujian sisipan dan akhir. Selain
itu untuk penilaian berkala, dapat diadakan kuis (quiz), dan penugasan
(assignment). Untuk dapat mengikuti ujian akhir semester, jumlah
kehadiran mahasiswa minimal 80% dari pertemuan efektif. Program
Studi tidak mengadakan ujian susulan kecuali bagi mahasiswa yang
pada jadwal diselenggarakannya ujian sisipan/ akhir tidak dapat
mengikuti ujian tersebut karena alasan yang dapat
dipertanggungjawabkan.
7)
Ujian Praktikum (responsi)
Ujian praktikum untuk menilai pengetahuan dan keterampilan peserta
didik, diadakan sekurang-kurangnya sekali dalam satu semester.
Perbaikan Nilai Mata Kuliah
Mahasiswa yang masih berada di dalam batas masa pendidikan yang
diizinkan menurut peraturan yang berlaku, diberi kesempatan
memperbaiki nilai tiap mata kuliah. Perbaikan nilai mata kuliah hanya
diperbolehkan bagi mahasiswa yang mempunyai nilai C, D, dan E
dengan perolehan nilai maksimum B. Nilai yang digunakan dalam
transkrip nilai adalah nilai terbaik.
8)
Kelulusan
Mahasiswa Program Studi Agroteknologi dinyatakan lulus dan
mendapat ijazah
Sarjana Pertanian
apabila memenuhi syarat-syarat:
1. Indeks prestasi kumulatif ≥ 2,0;
2. Tidak ada nilai E;
3. Jumlah SKS kegiatan dengan nilai D tidak lebih dari 25% jumlah
SKS total;
4. Total SKS seluruhnya dalam transkrip minimal 144 SKS dan
maksimal 160 SKS.
5. Menyusun dan lulus ujian skripsi hasil penelitian.
Predikat kelulusan untuk Program Sarjana ditentukan sebagai berikut:
1. Dengan pujian (Cumlaude), apabila:
a) Indeks prestasi kumulatif 3,51 - 4,00, dan
b) Masa studi yang telah dijalani maksimal 4,5 tahun.
2. Sangat Memuaskan
b) Indeks prestasi kumulatif 3,51 – 4,00 dengan masa studi lebih dari
4,5 tahun
3. Memuaskan
Indeks Prestasi Kumulatif 2,00-2,75
9)
Surat Keterangan Pendamping Ijazah (Diploma Supplement)
(SKPI)
SKPI adalah surat pernyataan resmi yang dikeluarkan oleh Rektor
Universitas Riau, berisi informasi tentang pencapaian akademik atau
kualifikasi lulusan Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian
Universitas Riau. Kualifikasi lulusan diuraikan dalam bentuk narasi
deskriptif yang menyatakan capaian pembelajaran lulusan pada jenjang
KKNI yang relevan, dalam suatu format standar yang mudah dipahami
oleh masyarakat umum.
Mahasiswa yang dinyatakan lulus berhak memperoleh ijazah, gelar atau
sebutan, dan surat keterangan pendamping ijazah sesuai dengan
peraturan perundangan.
10)
Yudisium
Yudisium adalah keputusan rapat jurusan atau fakultas tentang kelulusan
seorang mahasiswa yang dilaksanakan paling lambat satu bulan sebelum
acara wisuda.
Mahasiswa dapat mengikuti yudisium
apabila telah memenuhi dan
menyerahkan syarat-syarat akademik dan administrasi untuk
keperluan yudisium
pada tanggal yang telah ditetapkan. Waktu
pelaksanaan yudisium ditentukan oleh jurusan, sedangkan wisuda mengikuti
aturan Universitas Riau.
Syarat mengikuti yudisium bagi calon wisudawan adalah sebagai berikut:
a.
Syarat Akademik
1.
Nilai semua mata kuliah yang telah ditempuh telah diterbitkan sesuai
aturan yang berlaku;
2.
Jumlah SKS yang telah ditempuh minimal 144 dan maksimal 150
SKS;
3.
Tidak memiliki nilai E, jumlah nilai D < 25 % dengan IPK ≥ 2,00;
4.Menyerahkan skripsi yang telah disahkan oleh tim penguji sebanyak
5 eksemplar, masing-masing untuk dosen penguji, jurusan, dan
mahasiswa, sedangkan untuk fakultas dikumpulkan ke Perpustakaan
dalam bentuk CD dengan format PDF;
IV.
STANDAR SARANA DAN PRASARANA
Sarana adalah sumberdaya fisik yang digunakan langsung untuk mengeksekusi
kegiatan dalam implementasi kurikulum, sedangkan prasarana adalah sumberdaya
fisik yang digunakan untuk menunjang penyelenggaraan implementasi kurikulum.
Sarana dan prasarana ini ada milik program studi dan ada milik bersama dengan
program studi lain/jurusan/fakultas.
I .
Sarana
Standar sarana pembelajaran minimal terdiri atas:
a
Lahan percobaan
b
Ruang Laboratorium/Bengkel
c
Ruang Lain Untuk Menunjang Proses Pembelajaran
d
Peralatan Ruang Kuliah
e
Peralatan Laboratorium/Studio
f
Peralatan Pendidikan
g
Perlengkapan Lain Untuk menunjang Proses Pembelajaran
h
Buku pegangan
i
buku, buku elektronik, dan repositori
j
Sumber Belajar lain
k
Instrumen eksperimen
I I .Prasarana
Standar prasarana pembelajaran paling sedikit terdiri atas:
a
Ruang Kuliah
b
Ruang Perpustakaan
c
Ruang Pimpinan
d
Ruanag Dosen
e
Ruang Tata Usaha
f
Kantin
g
Tempat Ibadah
h
Ruang Olah raga
i
Tempat Berkreasi
j
Peralatan Ruang Kantor
LAMPIRAN 1. FORMULIR PENILAIAN KEHADIRAN MAHASISWA
Dosen Pengampu :
Matakuliah
:
Bobot
: …….. sks
No. NIM Nama
Mahasiswa
Kehadiran pada
pertemuan ke Nil
ai
Materi Pembelajaran 1 2 3 4
Minggu ke 1
Minggu ke 2….
Minggu ke 3
Minggu ke 4
Jumlah hadir -
Paraf Dosen/Asisten
Catatan:
Nilai Kehadiran diisi dengan:
√
: apabila mahasiswa yang bersangkutan hadir tepat waktu
+
: apabila mahasiswa hadir 1-15 menit dari dimulainya pembelajaran
LAMPIRAN 2. DAFTAR DOSEN JURUSAN AGROTEKNOLOGI
Laboratorium Ilmu Tanaman
Pasfoto Laboratorium Ekofisiologi Tanaman
Pasfoto
Laboratorium Bioteknologi Tanaman
Pasfoto Laboratorium Penyakit Tanaman
No. Telp Laboratorium Hama Tanaman
Pasfoto Laboratorium Ilmu Tanah
NIDN Alamat No. Telp E-mail
: : : :
Pasfoto
Nama NIP NIDN Alamat No. Telp E-mail
: : : : : :
Pasfoto
Nama NIP NIDN Alamat No. Telp E-mail
LAMPIRAN 2. RPS dan RPP Matakuliah Mikrobiologi
RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN (RPP) MATA KULIAH MIKROBIOLOGI
UNIVERSITAS RIAU TAHUN 2015
Fak/Jur/Prodi : FAPERTA/Agroteknologi/Agroteknologi Mata Kuliah/SKS : Mikrobiologi/3 (2-1)
Pokok Bahasan : Faktor pertumbuhan Mikroba Pertemuan Ke- : 1
Alokasi Waktu : 2 x 50 menit
Standar Kompetensi : Mahasiswa mampu memahami kontrak kuliah mikrobiologi dan rencana pembelajaran selama 16 kali pertemuan
Kompetensi Dasar : - Mengetahui materi yang akan diajarkan - Mengetahui teknik perkuliahan yang diberikan - Mengetahui tata cara penilaian
- Mengetahui sumber pelajaran yang digunakan Materi Kuliah :
-Metode Pembelajaran : Ceramah, tanya jawab Alat/ Bahan : Laptop, infocus, slide
Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Awal : - Memberikan brainstorming tentang materi yang akan diajarkan selama satu semester
Kegiatan Inti : - Narasumber menerangkan kontrak perkuliahan selama 16 kali pertemuan
- Narasumber memberikan motivasi kepada mahasiswa dengan memberikan cara dalam memperoleh nilai tertinggi
- Penyimak memberikan pertanyaan mengenai tata cara perkuliahan selama 16 kali pertemuan
Kegiatan Akhir : - Menggambarkan materi yang akan dibahas untuk pertemuan selanjutnya
- Memberikan tugas kepada mahasiswa untuk membaca dan meringkas materi untuk pertemuan selanjutnya Evaluasi : Penguasaan kontrak kuliah oleh mahasiswa