• Tidak ada hasil yang ditemukan

KURIKULUM TAHUN 2016 PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "KURIKULUM TAHUN 2016 PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI"

Copied!
64
0
0

Teks penuh

(1)

KURIKULUM TAHUN 2016

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

Fakultas Pertanian

Universitas RiauPekanbaru

(2)

Tim Penyusun:

Gunawan Tabrani

Fifi Pusfita

Rusli Rustam

Aslim Rasyad

(3)

KATA PENGANTAR

Penyusun mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, atas izinNYA

sehingga kurikulum ini dapat selesai disusun. Kurikulum yang diberi nama

Kurikulum 2016 Program Studi S1 Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas

Riau, disusun dengan maksud membentuk lulusan (sarjana) yang menguasai

kemampuan dalam program khusus: “Pertanian dan Perkebunan Ekosistem

Sub-optimal” (Agriculture and Plantation Sub-optimal Ecosystem). Adapun peran yang

dapat ditunjukkan oleh lulusan Program Studi S1 Agroteknologi Fakultas Pertanian

Universitas Riau adalah sebagai

Pelaku bidang pertanian (agriculture business

man), Manajer (planner, designer, organizer, evaluator, mediator),

Pengusaha(entrepreneur, initiator, adaptor, cooperator), Peneliti (researcher),

atau

Komunikator (fasilitator, motivator dan mediator)

.

Buku pedoman ini merupakan bagian yang tak terpisahkan dari Surat

Keputusan Rektor Universitas Riau Nomor:……tahun 2016, yang sekaligus sebagai

panduan satu-satunya dalam pelaksanaan Kurikulum 2016 Program Studi S1

Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Riau. Sebagai panduan, buku ini

hendaknya terdistribusi pada semua sivitas akademika Program Studi S1

Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Riau dan tenaga kependidikan

pendukungnya.

Kami mengucapkan terimakasih dan penghargaan yang tinggi kepada tim

penyusun Kurikulum 2016 Program Studi S1 Agroteknologi Fakultas Pertanian

Universitas Riau, dengan harapan semoga Allah SWT memberikan pahala dan

keberkahanNya atas kerja yang dihasilkan.

Harapan yang utama kami adalah semoga lulusan Program Studi S1

Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Riau melalui kurikulum ini akan

mampu bersaing di era Masyarakat Ekonomi ASEAN atau kompetisi tingkat dunia

lainnya, atau minimal memenuhi standar Kerangka Kualifikasi Nasional seperti yang

diamahkan dalam Pertauran Presiden Nomor 8 tahun 2012.

Akhirul kalam semoga kita semua mendapat ridho Allah SWT dalam

mengemban tugas pendidikan di Fakultas Pertanian Universitas Riau.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Pekanbaru, Januari 2016

Dekan

(4)

DAFTAR ISI

Kata Pengantar

iii

I.

PENDAHULUAN

1

I.1. Visi

3

I.2. Misi

3

I.3. Tujuan

4

I.4. Sasaran

4

II.

KURIKULUM

5

II. 1. Nama Kurikulum

5

II. 2. Profil Lulusan

5

II. 3. Capaian Pembelajaran (Learning outcome)

6

A.

Sikap

6

B.

Penguasaan Pengetahuan 7

C.

Keterampilan Khusus 7

D.

Keterampilan Umum

7

II. 4. Kekhususan Program

8

II. 5. StandarIsi Kurikulum

8

a.

Bahan Kajian

8

b.

Minat Pilihan

9

c.

Mata Kuliah

9

II. 6. Strategi Pembelajaran

21

III.

SISTEM EVALUASI

22

III. 1. Bentuk Penerapan Asesmen Otentik

23

III. 2. Prosedur Merancang Tugas Asesmen Otentik

25

III.3. Penyekoran Asesmen Otentik

25

III. 4. Penilaian Terhadap Mahasiswa

26

IV. STANDAR SARANA DAN PRASARANA

30

(5)

I.

PENDAHULUAN

Survei Angkatan Kerja Nasional pada bulan Februari Tahun 2013 yang

dilakukan Biro Pusat Statistik menunjukkan, lapangan kerja Indonesia didominasi

oleh lulusan Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama, yakni 54,6 juta orang

(47,90 %) dari total 114,02 juta pekerja. Pekerja lulusan Diploma sebanyak 3,2 juta

orang (2,82 %), dan Sarjana 8,0 juta orang (6,96 persen). Perguruan tinggi sebagai

bagian dari the drive of the national development bertanggungjawab atas hal tersebut.

Selain itu apabila dibandingkan, proporsi tingkat pendidikan tenaga kerja negara

Malaysia (Tinggi : Menengah : Dasar = 20,30% : 56,30% : 24,30%) dan

negara-negara di Eropah (Tinggi : Menengah : Dasar = 40,30% : 39,30% : 20,40%)

kedudukan negara Indonesia (Tinggi : Menengah : Dasar = 7,20% : 22,40% :

70,40%), maka masih sebagai negara yang baru mencapai negara industri menengah

ringan. Oleh karena itu, perguruan tinggi sangat berperan dalam meningkatkan taraf

pendidikan seluruh rakyat Indonesia.

Peran ini semakin menjadi tantangan lagi bagi perguruan tinggi setelah

disepakatinya Free Trade Area (zona perdagangan bebas) seperti ASEAN

Community 2015, CAFTA, AFTA, dan lain-lain menuntut kita untuk mampu

berkompetisi dengan negara lain.

Rendahnya lulusan perguruan tinggi tenaga kerja di Indonesia, menurut Hakim

(2013) disebabkanPertama, ketidaksesuaian (mismatch)

antara kurikulum perguruan

tinggi dengan perkembangan dunia kerja dan industri. Kedua, sulitnya siswa SLTA

dalam memilih program pendidikan yang mereka minati karena berbagai alasan,

mulai dari mahalnya biaya pendidikan di perguruan tinggi hingga ketidakberhasilan

siswa mendapatkan akses karena terbatasnya kuota yang ditawarkan oleh perguruan

tinggi untuk program studi yang diminatinya.

Guna mengatasi masalah ini pemerintah Indonesia telah mengeluarkan

Peraturan Presiden Nomor 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional

Indonesia, sebagai rumusan kemampuankerja lulusan jenjang pendidikan yang

mencakup aspek pengetahuan, keterampilandan/atau keahlian serta sikap kerja yang

relevan denganpelaksanaan tugas dan syarat jabatan yang relevan dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan yangberlaku di dunia kerja. Peraturan presiden ini

telah dijabarkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73

Tahun 2013 Tentang Penerapan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang

Pendidikan Tinggi. Selain itu agar pengelolaan dan pengembangan pendidikan tinggi

memenuhi standar mutu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan telah menetapkan

Permendikbud No 49 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan

Tinggi.Berdasarkan pemikiran ini, maka kurikulum Program Studi Agroteknologi

Universitas Riau ini dikembangkan.

(6)

Program studi S1 Agroteknologi ini merupakan program studi peleburan dari

tiga program studi yang ada yaitu Agronomi, Hama dan Penyakit Tumbuhan dan

Ilmu Tanah, sebagai konsekwensi dari Keputusan Direktorat Jenderal Pendidikan

Tinggi Nomor: 163/DIKTI/KEP/2007 tentang “Penataan dan Kodefikasi Program

Studi pada Perguruan Tinggi” yang ditetapkan ijin penyelenggaraannya berdasarkan

SK. Dirjen Dikti Nomor: 511/D/T/2010. Program studi S1 Agroteknologi Fakultas

Pertanian Universitas Riau pada tahun 2013 telah memperoleh akreditasi kualifikasi

B dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggidengan Surat Keputusan Nomor:

211/SK/Ban-PT/Ak-XVI/S/X/2013, yang berlaku dari tanggal 19 Oktober 2013

sampai 19 Oktober 2018.

Sejak tahun 2009, Program Studi S1 Agroteknologi Fakultas Pertanian

Universitas Riau menggunakan kurikulum berbasis kompetensi yang berpedoman

pada

Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor: 232/U/2000 tentang Pedoman

Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa

dan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor: 045/U/2002 Tentang

Kurikulum Inti Pendidikan Tinggi. Kurikulum ini telah mengalami beberapa kali

perubahan atas pendekatan ketertiban dan kelengkapan, yang terakhir telah ditetapkan

dalam Surat Keputusan Rektor Universitas Riau No. 311/UN 19/AK/2014 tanggal 8

April 2014 yang dikenal dengan nama: Kurikulum 2013 program studi Agroteknologi

Fakultas Pertanian Universitas Riau. Sehubungan dengan diterbitkannya Peraturan

Presiden Republik Indonesia Nomor: 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi

Nasional Indonesia (KKNI) yang petunjuk teknisnya ditetapkan melalui

Permendikbud Nomor: 73 Tahun 2013 tentang Penerapan KKNI bidang Pendidikan

Tinggi,serta dengan diterbitkannya Permendikbud Nomor: 49 Tahun 2014 tentang

Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN Dikti), maka mendorong seluruh

penyelenggara pendidikan tinggi termasuk program studi Agroteknologi Fakultas

Pertanian Universitas Riau untuk menyesuaikan diri dengan ketentuan tersebut.

KKNI merupakan kerangka penjenjangan kualifikasi kompetensi yang dapat

menyandingkan, menyetarakan, dan mengintegrasikan

antara bidang pendidikan

dan bidang pelatihan kerja serta pengalaman kerja dalam rangka pemberian

pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan struktur pekerjaan di berbagai sektor.

Jenjang kualifikasi merupakan tingkat capaian pembelajaran yang disepakati secara

nasional, disusun berdasarkan ukuran hasil pendidikan dan/atau pelatihan yang

diperoleh melalui pendidikan formal, nonformal, informal, atau pengalaman kerja.

Sesuai dengan penjenjangan kualifikasi dalam KKNI tersebut, strata pendidikan

program studi S1 Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Riau akan

menghasilkan Sarjana setara jenjang kualifikasi 6 (enam).

(7)

Kompetensi Lulusan (SKL), yang dalam kancah kesejagatan disebut “learning

outcomes”. Deskripsi capaian pembelajaran dalam KKNI, mengandung empat unsur,

yaitu unsur sikap dan tata nilai, unsur kemampuan kerja, unsur penguasaan keilmuan,

dan unsur kewenangan dan tanggung jawab. Dengan telah terbitnya Standar Nasional

Pendidikan Tinggi, rumusan capaian pembelajaran tercakup dalam salah satu standar

yaitu Standar Kompetensi Lulusan (SKL). Dalam SN Dikti capaian pembelajaran

terdiri dari unsur sikap, ketrampilan umum, ketrampilan khusus, dan pengetahuan.

Unsur sikap dan keterampilan umum telah dirumuskan secara rinci dan tercantum

dalam lampiran Permendikbud Nomor: 49 Tahun 2014, sedangkan unsur

keterampilan khusus dan pengetahuan harus dirumuskan oleh forum program studi

sejenis yang merupakan ciri lulusan prodi tersebut.

Rumusan capaian pembelajaran lulusan setiap jenis program studi disyahkan

oleh Dirjen DIKTI setelah melalui kajian tim pakar yang ditunjuk. Berdasarkan

rumusan ‘capaian pembelajaran’ tersebut kurikulum suatu program studi dapat

disusun. Secara garis besar kurikulum, sebagai sebuah rancangan, terdiri dari empat

unsur, yakni rumusan capaian pembelajaran (sikap, keterampilan umum, dan

ketrampilan khusus), bahan kajian yang harus dikuasai, strategi pembelajaran untuk

mencapainya, dan sistem penilaian ketercapaiannya.

Berdasarkan pemikiran di atas, maka kurikulum Program Studi Agroteknologi

Fakultas Pertanian Universitas Riau Tahun 2016 dikembangkan dengan harapan

lulusan program studi ini memiliki kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan

pemangku kepentingan/stakeholder sehingga mampu menghadapi tantangan eksternal

berupa persaingan global dan ratifikasi Indonesia di berbagai konvensi, dan tantangan

internal antara lain adanya kesenjangan mutu lulusan perguruan tinggi, jumlah, dan

kemampuan, timbulnya pengangguran karena tidak relevan antara pengelolaan

pendidikan tinggi dengan standar kebutuhan dari pemangku kepentingan.

I.1. Visi

Menjadi pusat pendidikan yang profesional dan terkemuka di bidang

Agroteknologi di Indonesia tahun 2035, dalam upaya pengembangan potensi

Pertanian dan Perkebunan Ekosistem Sub-optimal secara seimbang dan

berkelanjutan, serta menghasilkan lulusan yang berkompeten di bidang

Agroteknologi dan mampu bersaing dalam dunia kerja.

I. 2. Misi

Berdasarkan rancangan visi Program Studi Agroteknologi tersebut maka disusun

misi program studi sebagai berikut:

1.

Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran mahasiswa Agroteknologi

yang mandiri, dan peka terhadap perkembangan ilmu pertanian khususnya di

bidang Agronomi, Ilmu Tanah dan Perlindungan Tanaman.

2.

Menyelenggarakan penelitian bermutu untuk menyelesaikan permasalahan

pertanian dan perkebunan pada ekosistem sub-obtimal.

(8)

kepentingan masyarakat tani dan instansi lingkup pertanian dan

perkebunanmelalui pengabdian kepada masyarakat.

I.3. Tujuan

Berdasarkan visi dan misi di atas maka tujuan dari penyelenggaraan Program

Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Univeritas Riau adalah:

1.

Menghasilkan lulusan yang handal dan profesional dalam bidang

agroteknologi yang mampu mengembangkan diri terhadap kemajuan ilmu

pengetahuan dan teknologi pertanian, paham terhadap kebutuhan dan prinsip

prinsip pembangunan pertanian berkelanjutan, mampu bersaing di dunia

kerja secara global dan memiliki kapasitas akademik dan keahlian yang

cukup untuk melanjutkan studi S2 dan S3

2.

Menghasilkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang unggul di bidang

pertanian dan perkebunan melalui penyelenggaraan penelitian bermutu

3.

Menghasilkan sistem kebijakan dan teknologi tepat guna yang unggul dan

kompetitif di bidang pertanian dan perkebunan yang mampu mendukung

pembangunan masyarakat madani.

I. 4. Sasaran

1.

Lulusan program studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Univeritas

Riaumempunyai kompetensi dibidang ilmu Agroteknologi sesuai dengan

kebutuhan pasar kerja dengan spesifikasi capaian berikut:

a.

Lama masa studi yang dicapai mahasiswa rata-rata kurang dari 5,1

(rata-rata lama studi dari 5 thn terakhir)

b.

Indeks Prestasi Kumulatif lulusan minimal 2,98 (rata-rata IPK dari 5 thn

terakhir)

c.

Lulusan telah memiliki keahlian dalam aspek- aspek budidaya tanaman

d.

Lulusan memiliki pengalaman melakukan penelitian, pengabdian

masyarakat serta pernah mengikuti Praktek Kerja Profesi

di

institusi/lembaga yang relevan untuk mendukung peningkatan kompetensi

2.

Terciptanya jaringan kerja antara Program Studi Agroteknologi dengan

lembaga pendidikan, pihak pemerintah dan swasta dengan indikator:

a.

Meningkatkan jumlah kerjasama dengan instansi baik pemerintah daerah,

nasional, maupun dengan pihak swasta

(9)

II.

KURIKULUM

II. 1. Nama Kurikulum

Kurikulum Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas

Riauini mengacu pada Perpres No. 8/2012 tentang Kerangka Kualifikasi

Nasional Indonesia, Permendikbud No. 73/2013 tentang Penerapan Kerangka

Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi dan Permendikbud

No. 49/2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi diberinama

“Kurikulum 2016 Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian

Universitas Riau”.

II. 2. Profil Lulusan

Profil lulusan Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas

Riau ditetapkan sebagai berikut:

Pelaku bidang pertanian (agriculture business man)

Manajer (planner, designer, organizer, evaluator, mediator)

Pengusaha(entrepreneur, initiator, adaptor, cooperator)

Peneliti (researcher)

Komunikator (fasilitator, motivator dan mediator)

Deskripsi profil lulusan ini seperti dijelaskan pada Tabel 1.

Tabel1.

Deskripsi profil LulusanProgram Studi AgroteknologiFakultas

Pertanian Universitas Riau

No

Profil

lulusan

Peran dalam

pekerjaan

Deskripsi

1

Pelaku

Bertanggung jawab pada

keperjaan sendiri dan dapat

diberi tanggung jawab atas

pencapaian hasil kerja di

bidang pertanian dan

perkebunan terutama pada

ekosistem sub-optimal

2

Manajer

Planner, designer,

organizer, dan

evaluator

Mampu mengambil keputusan

yang tepat berdasarkan analisis

informasi dan data di bidang

pertanian dan perkebunan

terutama pada ekosistem

sub-optimal

3

Pengusaha

Entrepeneur, inisiator,

adaptor dan

cooperator

(10)

No

Profil

lulusan

Peran dalam

pekerjaan

Deskripsi

ekosistem sub-optimal

4

Peneliti

Perancang, pelaksana

dan analis data hasil

penelitian

Menguasai konsep teoritis

secara mendalam dan mampu

memanfaatkan IPTEKS dalam

penyelesaian masalah pada

bidang pertanian dan

perkebunan terutama pada

ekosistem sub-optimal

5

Komunikator Fasilitator, mediator

dan motivator

Mampu memberikan petunjuk

dalam memilih berbagai

alternatif solusi secara mandiri

dan kelompok serta mampu

beradaptasi terhadap situasi

yang dihadapi di bidang

pertanian dan perkebunan

terutama pada ekosistem

sub-optimal

II. 3. Capaian Pembelajaran (Learning outcome)

A.

Sikap

Setiap lulusan program studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas

Riauharus memiliki sikap sebagai berikut:

1)

bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan

sikap religius;

2)

menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas

berdasarkan agama,moral, dan etika;

3)

berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat,

berbangsa, bernegara, dan kemajuan peradaban berdasarkan Pancasila;

4)

berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air,

memiliki nasionalisme serta rasa tanggungjawab pada negara dan

bangsa

5)

menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan

kepercayaan, serta pendapat atau temuan orisinal orang lain;

6)

bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap

masyarakat dan lingkungan;

7)

taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara

8)

menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik;

9)

menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang

keahliannya secara mandiri;

(11)

B.

Penguasaan Pengetahuan

1)

Menguasai konsep teoritisbidang pengetahuan p e r t a n i a n secara

umum dan konsep teoritis agroteknologidalambidang pengetahuan

pertaian secara

mendalam,serta

mampumemformulasikanpenyelesaian masalah prosedural.

2)

Menguasai pengetahuan dan teknologi budidaya yang efektif (dari

praproduksi, produksi, panen hingga pasca panen) dalam system

pertanian berkelanjutan untuk mendukung perancangan, pengelolaan

dan penerapan bisnis pertanian serta mampu menyelesaikan masalah

pertanian berkelanjutan yang berbasis ilmu dengan metode penelitian

yang benar dan tepat guna;

3)

Menguasai pengetahuan umum tentang prinsip-prinsip kepemimpinan,

komunikasi dan manajemen sumberdaya lahan, manusia dan

lingkungan sehingga mampu mengimplementasikan dalam dunia kerja.

C.

Keterampilan Khusus

Kemampuan kerja khusus yang wajib dimiliki oleh setiap lulusan program

studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Riau:

1)

Mampu menerapkan teknologi budidaya tanaman yang berorientasi

pada peningkatan produksi, efesiensi, kualitas dan keberlanjutan yang

dilandasi pada penguasaan ilmu-ilmu dasar, agronomi, pemuliaan

tanaman, perlindungan tanaman, ilmu tanah, dan sosial ekonomi

pertanian yang sesuai dengan GAP (Good Agricultural Practice)

2)

Mampu mengidentifikasi, merumuskan dan mencari solusi pemecahan

rmasalah dalan teknologi budidaya tanaman dalam sistem pertanian

berkelanjutan berdasarkan analisis informasi dan data.

3)

Mampu merencanakan, merancang, melaksanakan dan mengevaluasi

sistem teknologi budidaya tanaman yang efektif dan produktif, dan

mampu mengaktualisasikan potensi diri untuk bekerjasama dalam tim

yang multidisiplin serta mampu bertanggung jawab terhadap

pencapaian hasil kerja organisasi.

4)

Mampu menginplementasikan dan mengembangkan usaha inovatif

bidang teknologi budidya pertanian tanaman dalam pertanian

berkelanjutan dan mampu berkomoniksikan dan menjalin kerjasama

secara efektif dengan mengikuti etika bisnis.

D.

Keterampilan Umum

Keterampilan umum merupakan kemampuan kerja umum yang wajib

dimiliki oleh setiap lulusan Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas

Riau (dalam rangka menjamin kesetaraan kemampuan lulusan).

(12)

2)

mampu menunjukkan kinerja mandiri, bermutu, dan terukur;

3)

mampu mengkaji implikasi pengembangan atau implementasi ilmu

pengetahuan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai

humaniora sesuai dengan keahliannya berdasarkan kaidah, tata cara

dan etika ilmiah dalam rangka menghasilkan solusi, gagasan, desain

atau kritik seni, menyusun deskripsi saintifik hasil kajiannya dalam

bentuk skripsi atau laporan tugas akhir, dan mengunggahnya dalam

laman perguruan tinggi;

4)

menyusun deskripsi saintifik hasil kajian tersebut di atas dalam bentuk

skripsi atau laporan tugas akhir, dan mengunggahnya dalam laman

perguruan tinggi;

5)

mampu mengambil keputusan secara tepat dalam konteks penyelesaian

masalah di bidang keahliannya, berdasarkan hasil analisis informasi

dan data;

6)

mampu memelihara dan mengembangkan jaringan kerja dengan

pembimbing, kolega, sejawat baik di dalam maupun di luar

lembaganya;

7)

mampu bertanggungjawab atas pencapaian hasil kerja kelompok dan

melakukan supervisi dan evaluasi terhadap penyelesaian pekerjaan

yang ditugaskan kepada pekerja yang berada di bawah

tanggungjawabnya;

8)

mampu melakukan proses evaluasi diri terhadap kelompok kerja yang

berada dibawah tanggung jawabnya, dan mampu mengelola

pembelajaran secara mandiri;

9)

mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengamankan, dan

menemukan kembali data untuk menjamin kesahihan dan mencegah

plagiasi;

II. 4. KekhususanProgram

Kurikulum Program Studi AgroteknologiFakultas Pertanian Universitas Riau

2016 menetapkan program“Pertanian dan Perkebunan Ekosistem

Sub-optimal”(Agriculture and Plantation Sub-optimal Ecosystem) sebagai program

kekhususan dengan beban belajar minimum 144 sks dan maksimum 150 sks.

II. 5. StandarIsi Kurikulum

a.

Bahan Kajian

Mengacu pada capaian pembelajaran yang ditetapkan di atas dan dengan

kekhususan program, maka ditetapkan bahan kajian program studi

Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Riausebagai berikut:

(1) Ilmu Tumbuhan dan Tanaman;

(2) Pemuliaan tanaman;

(3) Bioteknologi;

(13)

(5) Produksi Tanaman;

(6) Manajemen Hama dan Penyakit Tumbuhan terpadu;

(7) Pengembangan Wilayah;

(8) Manajemen Sumberdaya Lahan dan Lingkungan;

(9) Manajemen karantina tumbuhuan;

(10) Kaidah Ilmiah dan analisis data;

(11) Eco-Agro Wisata;

(12) Adaptasi Perubahan/Anomali Iklim;

(13) Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat;

(14) Pertanian berkelanjutan;

Kurikulum program studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Riau

2016 juga memberi kesempatan kepada mahasiswa peserta didik memilih

minatbahan kajian variat kurikulum Agroteknologi.

b.

Minat Pilihan

Minat pilihan kurikulum 2016 Program Studi Agroteknologi Fakultas

Pertanian Universitas Riauditawarkan dalam bentuk matakuliah pilihan

bidang kajian kelompok:

a)

Agroteknologi (Sustainable Agriculture)

b)

Agronomi (Agronomy / Crop Science)

c)

Ilmu Tanah (Soil Science)

d)

Proteksi Tanaman (Plant Protection)

e)

Pemuliaan Tanaman (Plant Breeding)

Masing-masing matakuliah pilihan ini berbobot maksimal

…..

sks.

c.

Mata Kuliah

Berdasarkan capaian pembelajaran yang ditetapkan dengan kekhususan

program dan bahan kajian di atas, maka dirumuskan matakuliah kurikulum

Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Riau 2016,

dengan pengelompokan sebagai berikut:

C.1.

Kelompok Mata Kuliah Dasar Keahlian dan Sikap

C. 2.

Kelompok Mata Kuliah Dasar Keilmuan

C. 3.

Kelompok Mata Kuliah Inti Program studi

C. 4.

Kelompok Mata Kuliah IPTEK Pendukung

(14)

Tabel 2.

Rancangan Matakuliah Kurikulum 2016 Berbasis KKNI dan SN DIKTI

Program Studi Agrioteknologi Fakultas Pertanian Universitas Riau

Unit Pembina dan Nama Mata

Kuliah

Bobot

(sks)

Status

MK Prasyarat

A. Unit MKU

1. Agama 2 W

2. Bahasa Indonesia 2 W

3. Bahasa Inggeris 2 W

4. Kewarganegaraan dan Pancasila 2 W

5. Pendidikan Budaya Melayu 2 W

Jumlah SKS 10

B. Jurusan Agoteknologi/FP UR

1. Pengantar Ilmu Pertanian 2 W

2. Perancangan Percobaan 3 W

3. Metodologi Penelitian 3 W

4. Teknik Penulisan Ilmiah 3 W

5. Agrotechnopreneurship 3 W

6. Praktek Kerja Lapangan 3 W

7. Kuliah Kerja Nyata 4 W

8. Skripsi 5 W

9. Seminar 1 W

Jumlah SKS 27

C. Laboratorium MIPA

1. Biologi 3 W

2. Biokimia 3 W

3. Fisika 3 W

4. Kimia 3 W

5. Matematika 3 W

6. Mikrobiologi 3 W

7. Botani 3 W

8. Statistika 3 W

9. Aplikasi Komputer 1 W

Jumlah SKS 25

D. Laboratorium Ilmu Tanaman

1. Dasar-dasar Teknologi Budidaya

Tanaman 3 W

2. Teknologi Produksi Tanaman

Perkebunan dan Industri 3 W

3. Teknologi Produksi Tanaman

(15)

Unit Pembina dan Nama Mata

Kuliah

Bobot

(sks)

Status

MK Prasyarat

4. Teknologi Produksi Tanaman

Hortikultura 3 W

5. Ketahanan dan Kedaulatan Pangan 3 W

6. Pertanian Tropika Basah 3 W

7. Pertanian Terpadu 3 P

8. Teknologi Produksi Tanaman Obat

dan Rempah 3 P

9. Arsitektur Pertamanan 3 P

10.Teknologi Produksi Tanaman

Pangan II 3 P

11.Manajemen Perkebunan 3 P

12.Pengelolaan Pertanian Lahan Kering 3 P

Jumlah SKS 36

E. Laboratorium Ekofiologi Tanaman

1. Fisiologi Tumbuhan dan Tanaman 3 W

2. Agroekologi 3 W

3. Budidaya Tanaman Lahan Marginal 3 W 4. Pertanian organik dan pertanian

sehat 3 P

5. Teknik Hidroponik 3 P

6. Sistem produksi dan Teknologi

Budidaya Aneka Tanaman 3 P

7. Keanekaragaman Hayati 2 P

8. Ekoagrowisata 2 P

Jumlah SKS 20

F. Laboratorium Pemuliaan Tanaman

1. Genetika 3 W

2. Pemuliaan Tanaman 3 W

3. Teknik Pemuliaan Tanaman 3 W

4. Teknologi Benih 3 W

5. Teknologi Produksi Benih 3 P

6. Genetika Kuantitatif 3 P

7. Produksi dan Pengolahan Benih 3 P

Jumlah SKS 21

G. Laboratorium Bioteknologi

Tanaman

1. Biologi Molekuler 3 W

2. Pengantar Bioteknologi 3 W

(16)

Unit Pembina dan Nama Mata

Kuliah

Bobot

(sks)

Status

MK Prasyarat

4. Genetika Molekuler dan Rekayasa

Genetik Tanaman 3 P

Jumlah SKS 12

H. Laboratorium Hama dan Penyakit

Tumbuhan

1. Dasar-dasar Perlindungan Tanaman 3 W 2. Pengendalian hama terpadu 3 W 3. Manajemen karantina tumbuhan 3 W

4. Hama Pasca Panen 3 P

5. Bioteknologi Perlindungan tanaman 3 P

6. Ilmu gulma 3 P

7. Identifikasi dan Koleksi Serangga

dan Patogen 3 P

8. Pengendalian Hayati dan

Pengelolaan Habitat 3 P

9. 9Fitopatologi 3 P

10.Penyakit Tanaman Perkebunan dan

Industri 3 P

11.Entomologi 3 P

12.Hama Tanaman Perkebunan dan

Industri 3 P

13.Pestisida dan Aplikasi 3 P

14.Hama Tanaman Pangan dan

Hortikultura 3 P

15.Penyakit Tanaman Pangan dan

Hortikultura 3 P

16.Penyakit Pasca Panen 3 P

Jumlah SKS 48

I. Laboratorium Ilmu Tanah

1. Dasar-dasar Ilmu Tanah 3 W

2. Managemen nutrisi tanaman 3 W

3. Pengelolaan Lahan Marginal 3 W 4. Biologi dan Kesehatan Tanah 3 W

5. Konservasi Tanah dan Air 3 W

6. Kesuburan Tanah 3 P

7. Pemetaan dan Tataguna Lahan 3 P

8. Pupuk dan Pemupukan 3 P

9. Pengelolaan Bahan Organik 3 P

Jumlah SKS 27

(17)

Unit Pembina dan Nama Mata

Kuliah

Bobot

(sks)

Status

MK Prasyarat

1. Mekanisasi Pertanian Lahan

Marginal 3 W

2. Agroklimatologi 3 W

3. Tata Air Pertanian Ekosistem

Sub-Optimal 3 W

4. Pengelolaan Sumberdaya Air

Pertanian 3 P

Jumlah SKS 12

K. Laboratorium Teknologi Hasil

Pertanian

1. Teknologi Pasca Panen 3 W

2. Fisiologi Pasca Panen 3 W

Jumlah SKS 6

L. Laboratorium Agribisnis dan

Komunikasi

1. Komunikasi Pertanian 3 W

2. Agribisnis 3 W

3. Dasar-dasar Manajemen Agribisnis 3 P 4. Studi Kelayakan Agribisnis 3 P

Jumlah SKS 12

Keterangan:

W : Matakuliah Wajib P : Matakuliah Pilihan sks : satuan kredit semester

Matakuliah pilihan bidang:

a)

Agroteknologi (Sustainable Agriculture)

b)

Agronomi (Agronomy / Crop Science)

c)

Ilmu Tanah (Soil Science)

d)

Proteksi Tanaman (Plant Protection)

e)

Pemuliaan Tanaman (Plant Breeding)

Tabel 3.Koordinator Matakuliah dan Team Teaching

Unit Pembina dan Nama Mata Kuliah Koordinator

Matakuliah Team Teaching

A. Unit MKU

1. Agama

2. Bahasa Indonesia 3. Bahasa Inggeris

(18)

Unit Pembina dan Nama Mata Kuliah Koordinator

Matakuliah Team Teaching

5. Pendidikan Budaya Melayu

Jumlah SKS

B. Jurusan Agoteknologi/FP UR

1. Pengantar Ilmu Pertanian Jurnawati Sjofyan

2. Perancangan Percobaan Aslim Rasyad

1. Aslim Rasyad 2. Gunawan Tabrani 3. Sampoerno 4. Fifi Puspita 3. Metodologi Penelitian

4. Teknik Penulisan Ilmiah

5. Agrotechnopreneurship Cepriadi 1. Cepriadi 2. Sukemi Indra S 6. Praktek Kerja Lapangan Program Studi Dosen FP UR

7. Kuliah Kerja Nyata Program Studi Dosen FP UR

8. Skripsi Program Studi Dosen FP UR

9. Seminar Program Studi Dosen FP UR

Jumlah SKS

C. Laboratorium MIPA

1. Biologi 2. Biokimia 3. Fisika 4. Kimia 5. Matematika 6. Mikrobiologi 7. Botani

8. Statistika Arisman Adnan

1. Arisman Adnan 2. Gunawan Tabrani 3. Sampoerno 4. Fifi Pusfita 9. Aplikasi Komputer Defrianto

Jumlah SKS

D. Laboratorium Ilmu Tanaman

1. Dasar-dasar Teknologi Budidaya Tanaman Sri Yoseva

2. Teknologi Produksi Tanaman Perkebunan

dan Industri Sampoerno

1. Sampoerno

2. Sukemi Indra Saputra

(19)

Unit Pembina dan Nama Mata Kuliah Koordinator

Matakuliah Team Teaching

6. Pertanian Tropika Basah Hapsoh 7. Pertanian Terpadu

8. Teknologi Produksi Tanaman Obat dan

Rempah Hapsoh

9. Arsitektur Pertamanan Armaini 10. Teknologi Produksi Tanaman Pangan II Hapsoh

11. Manajemen Perkebunan Sukemi Indra Saputra 12. Pengelolaan Pertanian Lahan Kering

Jumlah SKS

E. Laboratorium Ekofiologi Tanaman

1. Fisiologi Tumbuhan dan Tanaman Nurbaiti 1. Nurbaiti 2. Murniati

2. Agroekologi Gunawan

Tabrani

1. Gunawan Tabrani 2. Erlida Ariyani

3. Budidaya Tanaman Lahan Marginal Adiwirman 1. Adiwirman 2. Nurbaiti

4. Pertanian organik dan pertanian sehat Murniati 1. Murniati 2. Erlida Ariyani

5. Teknik Hidroponik Arnis En Yulia 1. Arnis En Yulia 2. Murniati 6. Sistem produksi dan Teknologi Budidaya

Aneka Tanaman Adiwirman

1. Adiwirman 2. Nurbaiti

7. Keanekaragaman Hayati Erlida Ariyani 1. Erlida Ariyani 2. Arnis En Yulia 8. Ekoagrowisata

Jumlah SKS

F. Laboratorium Pemuliaan Tanaman

8. Genetika Aslim Rasyad

9. Pemuliaan Tanaman Elza Zuhri

10. Teknik Pemuliaan Tanaman 11. Teknologi Benih

12. Teknologi Produksi Benih Arman Effendi

13. Genetika Kuantitatif Tengku

Nurhidayah 14. Produksi dan Pengolahan Benih

Jumlah SKS

G. Laboratorium Bioteknologi Tanaman

(20)

Unit Pembina dan Nama Mata Kuliah Koordinator

Matakuliah Team Teaching

Nurhidayah

2. Pengantar Bioteknologi

3. Kultur Jaringan Fetmi Silvina 4. Genetika Molekuler dan Rekayasa Genetik

Tanaman

Tengku Nurhidayah

Jumlah SKS

H. Laboratorium Hama dan Penyakit Tumbuhan

1. Dasar-dasar Perlindungan Tanaman

Ir. Yetti Elfina, MP.

Ir. Yetti Elfina, MP. Dr. Hafiz Fauzana, SP. MP.

Dr. Rusli Rustam, SP. M.Si.

Ir. Desita Salbiah, M.Si. Ir. Yunel Venita, MP. Agus Sutikno, SP. M.Si. Ir. Muhammad Ali, M.Sc.

Dr. Rusli Rustam, SP. M.Si.

Dr. Hafiz Fauzana, SP. MP.

Ir. Yetti Elfina, MP. Ir. Yunel Venita, MP. Ir. Desita Salbiah, M.Si. Ir. Fifi Puspita, MP. Agus Sutikno, SP. M.Si. Ir. Muhammad Ali, M.Sc.

3. Manajemen karantina tumbuhan

Agus Sutikno, SP. M.Si.

Agus Sutikno, SP. M.Si. Dr. Rusli Rustam, SP. M.Si.

Dr. Hafiz Fauzana, SP. MP.

Ir. Yetti Elfina, MP. Ir. Yunel Venita, MP. Ir. Desita Salbiah, M.Si. Ir. Fifi Puspita, MP. Ir. Muhammad Ali, M.Sc.

Irfandri, SP.,M.Si 4. Hama Pasca Panen

5. Bioteknologi Perlindungan tanaman

Ir. Fifi Puspita, MP.

(21)

Unit Pembina dan Nama Mata Kuliah Koordinator

Matakuliah Team Teaching

Dr. Rusli Rustam, SP. M.Si.

6. Ilmu gulma

Ir. Fifi Puspita, MP.

Ir. Fifi Puspita, MP. Dr. Hafiz Fauzana, SP. MP.

Ir. Desita Salbiah, M.Si. Ir. Yunel Venita, MP. 7. Identifikasi dan Koleksi Serangga dan

Ir. Desita Salbiah, M.Si. Dr. Hafiz Fauzana, SP. MP.

Dr. Rusli Rustam, SP. M.Si.

Ir. Yetti Elfina, MP. Ir. Fifi Puspita, MP.

9. Fitopatologi

Ir. Yetti Elfina, MP.

Ir. Yetti Elfina, MP. Ir. Muhammad Ali, M.Sc.

Ir. Fifi Puspita, MP. Ir. Yunel Venita, MP. Irfandri, SP.,M.Si

10. Penyakit Tanaman Perkebunan dan Industri

Ir. Yunel Venita, MP.

Ir. Yunel Venita, MP. Ir. Yetti Elfina, MP. Ir. Fifi Puspita, MP.

11. Entomologi

Dr. Rusli Rustam, SP.

M.Si.

Dr. Rusli Rustam, SP. M.Si.

Dr. Hafiz Fauzana, SP. MP.

Ir. Desita Salbiah, M.Si. Agus Sutikno, SP. M.Si.

12. Hama Tanaman Perkebunan dan Industri

Dr. Rusli Rustam, SP.

M.Si.

Dr. Rusli Rustam, SP. M.Si.

Dr. Hafiz Fauzana, SP. MP.

Ir. Desita Salbiah, M.Si.

13. Pestisida dan Aplikasi

Dr. Hafiz Fauzana, SP.

MP.

Dr. Hafiz Fauzana, SP. MP.

Dr. Rusli Rustam, SP. M.Si.

(22)

Unit Pembina dan Nama Mata Kuliah Koordinator

Matakuliah Team Teaching

Ir. Yunel Venita, MP. Agus Sutikno, SP. M.Si.

15. Hama Tanaman Pangan dan Hortikultura

Dr. Hafiz Fauzana, SP.

MP.

Dr. Hafiz Fauzana, SP. MP.

Dr. Rusli Rustam, SP. M.Si.

Agus Sutikno, SP. M.Si.

16. Penyakit Tanaman Pangan dan Hortikultura

Ir. Muhammad

Ali, M.Sc.

Ir. Muhammad Ali, M.Sc.

Ir. Yetti Elfina, MP. Ir. Fifi Puspita, MP.

17. Penyakit Pasca Panen

Jumlah SKS

I. Laboratorium Ilmu Tanah

1. Dasar-dasar Ilmu Tanah

J. Laboratorium Teknik Pertanian

1. Mekanisasi Pertanian Lahan Marginal Ardian

1. Ardian

3. Tata Air Pertanian Ekosistem Sub-Optimal Syafrinal

1. Syafrinal 2. Islan Idris 3. Ardian

4. Pengelolaan Sumberdaya Air Pertanian Syafrinal

1. Syafrinal 2. Islan Idris 3. Ardian Jumlah SKS

(23)

Unit Pembina dan Nama Mata Kuliah Koordinator

Matakuliah Team Teaching

1. Teknologi Pasca Panen 2. Fisiologi Pasca Panen

Jumlah SKS

L. Laboratorium Agribisnis dan Komunikasi

1. Komunikasi Pertanian Rosnita

3. Agribisnis Roza Yulinda

2. Dasar-dasar Manajemen Agribisnis Susy Edwina 5. Studi Kelayakan Agribisnis

Jumlah SKS

d. Kode Mata Kuliah

Kode mata kuliah terdiri atas 8 digit yang terdiri dari 4 huruf dan 4 angka. Kode Huruf:

Dua huruf pertama mencirikan tingkatan unit kerja yang membina mata kuliah (UN= Universitas, FP= Fakultas Pertanian, AE= Jurusan Agroekoteknologi, IT=Laboratorium Ilmu Tanaman; ET= Laboratorium Ekofisioloi Tanaman; BT= LaboratoriumBioteknologi Tanaman; PT= Laboratorium Pemuliaan Tanaman; TN= Laboratorium

Ilmu Tanah; HP= Laboratorium Hama dan Penyakit Tanaman) huruf

ketiga mencerminkan kelompok matakuliah (D=Kelompok Mata Kuliah Dasar Keahlian

dan Sikap; I=Kelompok Mata Kuliah Dasar Keilmuan; S=Kelompok Mata Kuliah Inti

Program studi; P=Kelompok Mata Kuliah IPTEK Pendukung), dan huruf keempat

mencirikancapaian pembelajaran mata kuliah (S=Sikap, P=Penguasaan Pengetahuan, K=Keterampilan Khusus, U=Keterampilan Umum).

Kode angka:

Angka pertama menunjukkan Semester (1,2,3...,7,dan 8), angka kedua menunjukkan JumlahSKS, dan dua angka terakhir menunjukkan urutan Nomor MataKuliah dalam kelompok.

e.

Distribusi Matakuliah dalam Semester

Guna pengaturan dan pengelolaan kurikulum, maka matakuliah didistribusikan

kedalam seperti tersusun pada Tabel 4.

Tabel 4.

Distribusi Mata Kuliah Program Studi Agroteknologi

SEM

JML

SKS

MATAKULIAH DAN BOBOT

VIII

Agama

(2)

Pend. Kwrg

(2)

(24)

VI

Pilihan

Pilihan

V

IV

III

II

I

Botani

(3)

Panca

(2)

Bhs.Ind (3)

Jmlh

144

f.

Diskripsi Matakuliah

Agama 2(2-0)

Mengantarkan mahasiswa dalam pengembangan profesi dan kepribadian keagamaan yang beriman dan bertakwa, berilmu dan berakhlak mulia serta menjadikan ajaran agama sebagai landasan berfikir dan berperilaku dalam pengembangan profesi. Membangun kecerdasan emosi dan spiritual yang terintegrasi sehingga mahasiswa memiliki sikap kejujuran, tanggung jawab, visioner, kerjasama, disiplin, adil dan peduli.

Bahasa Indonesia 2(2-0)

Bahasa Indonesia disajikan agar mahasiswa lebih diarahkan pada pemahaman dan penguasaan tata bahasa Indonesia yang baik dan benar sehingga mahasiswa dapat memanfaatkannya untuk penulisan karya ilmiah. Selain itu, agar mahasiswa memahami kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa negara, sehingga dapat menggunakannya dengan baik dan benar khususnya dalam berkomukasi formal.

Bahasa Inggris

Mengantarkan mahasiswa agar dapat memahami pengetahuan grammar atau structure

dan menerapkannya dalam kalimat-kalimat berbahasa Inggris yang dilatihkan melalui kemahiran dalam reading comprehension dan writing guna memahami berbagai referensi berbahasa Inggris dalam menunjang pemahaman pada berbagai keilmuan yang dipelajari.

Pengantar Ilmu Pertanian 2(2-0)

(25)

Bioteknologi Pertanian I 3(2-1)

Mempelajari peranan bioteknologi dalam kehidupan manusia, pengenalan mikroba dibidang pertanian; jenis-jenis mikroba yang dimanfaatkan dalam bioteknologi; metabolisme dan enzim mikroba; genetika dan rekayasa genetika mikroba, serta pertumbuhan danperbanyakan mikroba.

…….dst…

II. 6. Strategi Pembelajaran

Dosen melaksanakan pembelejaran wajib memenuhi standar proses pembelajaran, sebagai kriteria minimal pelaksanaan pembelajaran pada program studi untuk memperoleh capaian pembelajaran lulusan. Proses pembelajaran dilaksanakan dengan prinsip: interaktif, holistik,integratif, saintifik, kontekstual, tematik, efektif, dan berpusat pada mahasiswa

Metode pembelajaran disesuaikan dengan bahan kajian matakuliah. Oleh karena itu satu matakuliah dapat menerapkan minimal dua metode pembelajaran. Metode pembelajaran yang dapat digunakan antara lain: ceramah, diskusi, presentasi tugas, seminar, simulasi, responsi, praktikum, latihan, kuliah lapang, praktek bengkel, survai lapangan, bermain peran, atau gabungan berbagai bentuk. Penetapan bentuk pembelajaran didasarkan pada keniscayaan bahwa capaian pembelajaran akan dikuasai dengan bentuk/model pembelajaran tersebut.

(26)

III.

SISTEM EVALUASI

Penilaian merupakan proses sistematis, yang meliputi pengumpulan informasi

(angka, deskripsi verbal), analisis, interpretasi informasi untuk membuat keputusan,

dalam menentukan mutu hasil pembelajaran. Istilah yang berkaitan dengan konsep

penilaian dan seringkali digunakan untuk mengetahui keberhasilan belajar peserta

didik yaitu pengukuran, pengujian, penilaian dan evaluasi dimana keempat hal itu

menunjukkan serangkaian kegiatan yang bersifat hierarkis, artinya kegiatan dilakukan

secara berurutan dan berjenjang dimulai dari proses pengukuran kemudian penilaian

dan terakhir evaluasi. Sedangkan proses pengujian merupakan bagian dari

pengukuran yang dilanjutkan dengan proses penilaian. Penilaian adalah proses

pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar

peserta didik dapat berupa tes tertulis, observasi, tes praktek, dan penugasan

perseorangan atau kelompok.Agar tahap penilian dapat dilakukan, maka dilakukan tes

atau non tes, kemudian hasilnya diukur dengan menggunakan formula tertentu. Tahap

ini disebut evaluasi.

Keberhasilan pelaksanaan kurikulum 2016 program studi Agroteknologi

Fakultas Pertanian Universitas Riau perlu didukung oleh suatu sistem evaluasi yang

baik. Evaluasi dilakukan terhadap seluruh komponen dan aspek yang terlibat dalam

penerapan kurikulum. Evaluasi ini dilakukan baik terhadap mahasiswa maupun

pelaksanaan kurikulum. Evaluasi terhadap mahasiswa meliputi ranah pengetahuan

(knowledge), sikap (attitude) dan keterampilan (skill), sedangkan evaluasi terhadap

pelaksanaan kurikulum meliputi evaluasi in put, proses dan out put. Penilaian yang

didapatkan dari evaluasi akan dipergunakan sebagai dasar untuk mengetahui kekuatan

dan kelemahan pelaksanaan kurikulum yang akan digunakan untuk perbaikan

selanjutnya.

Kurikulum berbasis kompetensi (competency based curriculum) diterapkan terkait dengan berbagai inovasi dan perubahan dalam paradigma pendidikan, khususnya dari paradigma lama (behaviouristic) yang berpola teaching …….. testing ke paradigma baru

(constructivistic) yang berpola learning …….. continous improvement, yang tentu saja akan

berimplikasi terhadap penyempurnaan perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian, serta pengelolaan mahasiswa dalam pembelajaran. Perubahan itu merupakan suatu proses yang panjang dan rumit berdasarkan berbagai faktor sebagai penyebabnya, khususnya menyangkut masalah kualitas, kuantitas, dan relevansi pendidikan. Perubahan-perubahan yang terjadi tersebut sangat erat kaitannya dengan kecenderungan-kecenderungan masa depan. Sebab sistem pendidikan mau tak mau harus berorientasi kepada masa depan. Tegasnya sistem pendidikan harus mampu menyiapkan mahasiswaagar dapat “survive” di alam masa depan. Bagi sebagian besar dosen, hal tersebut dianggap sebagai sesuatu yang baru, dan menimbulkan permasalahan-permasalahan yang baru pula.

Dalam konteks paradigma konstruktivisme kita harus pertanyakan apanya yang harus meningkat secara berkesinambungan (learning …….. continous improvement)? Tentu saja kompetensi mahasiswa (variasi dan kombinasi dari aspekpengetahuan, keterampilan, sikap,

dan nilai-nilai yang diwujudkan dalamkebiasaan berpikir dan bertindak yang dilakukan

(27)

cukup jika hanya dilakukan di akhir pembelajaran atau semester. Penilaian belum cukup jika hanya dilakukan dengan tes tulis saja.

Penilaian merupakan bagian terintegrasi dalam kegiatan pembelajaran yang

perlu dilaksanakan secara berkelanjutan.Oleh karena itu sebagai pendidik profesional,

dosen diharapkan selalu berusaha dan mampu melakukan berbagai upaya yang

terencana dan berkesinambungan untuk meningkatkan kualitas penilaian

pembelajaran mahasiswa. Dosen harus mampu membuat format penilaian yang dapat

memberikan informasi tentang pencapaian kompetensi/capaian pembelajaran,

sehingga mampu mengelola kemajuan belajar mahasiswa dan memperbaiki program

pembelajaran yang telah diterap.

Penilaian harus menganut prinsip:

edukatif, otentik, objektif, akuntabel, transparan dan dilakukan secara terintegrasi.Konsep asesmen otentik lebih mengarah kepada suatu

proses yang dilakukan melalui langkah-langkah perencanaan, pengumpulan informasi

melalui serangkaian kegiatan guna mengumpulkan bukti-bukti otentik yang

menunjukkan pencapaian hasil belajar mahasiswa, pelaporan, dan penggunaan

informasi tentang kompetensi belajar mahasiswa.

Penilaian asesmen otentik mengarah kepada suatu proses yang dilakukan

melalui langkah-langkah perencanaan, pengumpulan informasi melalui serangkaian

kegiatan guna mengumpulkan bukti-bukti otentik yang menunjukkan pencapaian

hasil belajarmahasiswa, pelaporan, dan penggunaan informasi tentang kompetensi

belajar mahasiswa. Oleh karena itu penilaian harus mengarah kepada:

a. Menuntut mahasiswa mengembangkan respon dan bukan sekedar memiliki opsi yang telah ditetapkan.

b. Menggugah pemikiran tingkat tinggi disamping keterampilan dasar. c. Secara langsung mengevaluasi proyek (tugas) yang holistik.

d. Menyatu dengan pembelajaran.

e. Menggunakan contoh-contoh kerja mahasiswa (portofolio) yang dikumpulkan dalam periode yang lama.

f. Berasal dari kriteria yang jelas untuk mahasiswa. g. Memungkinkan munculnya banyak pendapat.

h. Berhubungan lebih dekat dengan pembelajaran di kelas. i. Mengajarkan mahasiswa untuk mengevaluasi kerjanya sendiri.

Suatu asesmen dikatakan otentik jika asesmen itu memeriksa/menguji secara langsung perbuatan atau prestasi mahasiswa berkaitan dengan tugas intelektual yang layak, yakni menuntut mahasiswa untuk menjadi pelaku yang efektif yang memiliki kemampuan yang dibutuhkan. Asesmen menjadi otentik bilamana pembelajaran yang diukur oleh asesmen itu memiliki nilai di dunia kerja sebenarnya serta bermakna bagi mahasiswa (Kerka, 1995).

III. 1. Bentuk Penerapan Asesmen Otentik

Berikut ini bentuk-bentuk penerapan Asesmen Otentik.

(28)

2. Asesmen otentik dapat mencakup aktivitas yang beragam seperti wawancara lisan, tugas problem solving kelompok, pembuatan portofolio. Dalam paparannya yang lebih lanjut dinyatakan bahwa asesmen otentik tes hanyalah satu dari antara sekian banyak cara asesmen. Dalam cara lain dinyatakan pula bahwa cara-cara asesmen dikelompokkan menjadi tiga kategori besar, yaitu observasi, contoh-contoh perbuatan, serta tes dan prosedur serupa tes atau pengukuran prestasi mahasiswa pada suatu waktu maupun tempat tertentu.

3. Mahasiswa untuk mengilustrasikan informsasi akademis yang telah dipelajarinya, misalnya dalam bidang sains pertanian, agroteknologi, matematika, dan bahasa Inggris, dengan cara merancang sebuah sistem budidaya tanaman terpadu atau membuat sebuah presentasi tentang emosi orang.

4. Asesmen Otentik memberikan kesatuan utuh tugas kepada mahasiswa yang mencerminkan prioritas dan tantangan yang dijumpai dalam aktivitas pembelajaran yang paling baik seperti melakukan penelitian, menulis, merevisi, dan mendiskusikan masalah, mengadakan analisis lisan yang menarik terhadap suatu budidaya lahan keringdi suatu daerah yang sedang berlangsung, berkolaborasi terlibat dalam debat, dan sebagainya. Asesmen Otentik juga mengikuti apakah mahasiswa dapat terampil memberikan jawaban perbuatan atau produk yang seksama dan yang dapat dipertanggung jawabkan. Asesmen Otentik menjadi valid dan reliabel dengan cara menekankan dan membakukan kriteria penskoran produk yang sesuai.

5. Beberapa alat yang dapat digunakan pada Asesmen Otentik adalah seperti di bawah ini:

a. Ceklist (tentang tujuan pebelajar, kemajuan menulis/membaca, kelancaran

menulis dan membaca, kontak pembelajaran, dan sebagaimana). b. Simulasi

c. Essei dan contoh penulisan lain. d. Demonstrasi atau perbuatan. e. Wawancara masuk dan kemajuan. f. Presentasi lisan.

g. Evaluasi oleh instruktur sejawat ataupun yang lainnya baik informal maupun formal.

h. Asesmen sendiri.

i. Pertanyaan-pertanyaan untuk respon yang tergagas.

Dalam hubungan ini mahasiswa dapat diminta mengevaluasi studi kasus, menulis definisi serta mempertahankannya secara lisan, bermain peran serta membaca dan merekam bacaannya pada tape recorder; para mahasiswa juga dapat mengumpulkan berkas tulisan yang berisi draft serta revisi yang memperlihatkan perubahan ejaan maupun hal-hal yang bersifat mekanis, revisi strategis, serta sejarah perkembangannya menjadi seorang penulis.

Format yang dikembangkan dalam penilaian kelas/Asesmen Otentik menjadi beragam, dapat berupa:

1. Format Tertulis

• Pilihan ganda • Jawab singkat • Jawaban terbuka • Jurnal

2. Format Keterlibatan Dosen

• Pengamatan Dosen • Wawancara

• Ceklis Keterampilan

3. Format Kinerja

• Kinerja laboratorium • Peta konsep

(29)

• Makalah/laporan • Dll.

• Portofolio • Dll.

• Presentasi • Dll.

III. 2. Prosedur Merancang Tugas Asesmen Otentik

Dalam menciptakan suatu tugas asesmen otentik menurut Johnson (2002), bisa dilakukan dengan prosedur berikut:

a. Mendeskripsikan secara tepat apa yang harus diketahui mahasiswa dan paa yang dapat mereka demonstrasikan. Beritahukan pada mereka standar yang harus mereka kuasai.

b. Berusaha mengkaitkan kegiatan akademis secara bermakna dengan konteks dunia sehari-hari atau mengajak untuk mensimulasi konteks dunia nyata yang mengandung makna.

c. Meminta mahasiswa untuk menunjukkan apa yang mereka dapat lakukan dengan apa yang mereka dapat ketahui, untuk menunjukkan pengetahuan dan keterampilan yang mendalam, dengan memperoduksi suatu hasil, misalnya suatu produk yang nyata, prsentasi, koleksi karya.

d. Menentukan tingkat kecakapan/keahlian yang harus dikuasai.

e. Mengekspresikan tingkat kecakapan/keahlian dalam bentuk rubrik, yaitu suatu pedoman penilaian yang memberikan kriteria untuk menilai tugas (Lewin & Shoemaker, 1998).

f. Mengenalkan mahasiswa dengan rubrik tersebut. Mengajak mahasiswa utnuk terus menerus melakukan evaluasi diri sementara mereka menilai kualitas pekerjaan mereka sendiri dalam asesmen ini.

g. Melibatkan seorang audiens/penilai lain selain dosen untuk merespon asesmen itu (Lewin & Shoemaker, 1998).

III.3. Penyekoran Asesmen Otentik

Dalam hal penyekoran, menurut Hart, asesmen otentik itu sebagai berikut:

a. Menekankan penyekoran berdasarkan suatu standar yang digunakan bersama sebagai lawan dari yang mudah sekali menghitung jumlah butirnya yang dijawab salah. b. Mengungkap dan megidentifikasi kekuatan mahasiswa dan bukannya menunjukkan

kelemahan mereka.

c. Disekor berdasarkan standar kinerja yang jelas, bukan dengan kurva normal atau acuan norma.

d. Mengases proses dan kompetensi secara luas.

e. Menggalakkan mahasiswa untuk melakukan kebiasaan menilai diri sendiri.

(30)

mendeskripsikan tingkat kinerja yang diharapkan dicapai mahasiswa secara relatif bila dibandingkan dengan standar pencapaian yang diinginkan. Jadi deskriptor, atau deskripsi kinerja mahasiswa dan bagaimana menempatkan kinerja itu dalam rentangan nilai yang telah ditetapkan sebelumnya.Berikut contoh rubrik penyekoran yang dirancang untuk mengukur dan menyekor kinerja mahasiswa, yaitu dalam menarik kesimpulan berdasarkan data eksperimen (Corebima, 2007).

Contoh rubrik: Menarik kesimpulan

Tabel 5. Contoh Rubrik Menarik Kesimpulan

Angka Karakteristik

0

1

2

3

Gagal mencapai kesimpulan

Berhasil menarik kesimpulan tetapi tidak didukung data

Menarik kesimpulan yang didukung data, tetapi gagal menunjukkan bukti-bukti untuk kesimpulan tersebut.

Menarik kesimpulan yang didukung data dan memberi bukti-bukti pendukung untuk kesimpulan tersebut.

Rubrik sederhana semacam ini mengkombinasikan beberapa kelebihan. Rubrik ini mengkomunikasikan secara jelas standar pemerolehan yang bagaimana yang diinginkan. Rubrik ini juga menciptakan suatu sistem penyekoran yang mudah dipelajari dan digunakan. Dengan mendeskripsikan karakteristik kinerja yang khusus dan dapat diamati, akan dikurantgi kemungkinan menyekor sembarangan. Rubrik juga membantu mahasiswa mengases di tingkat mana mereka pada skala pencapaian dan bagaimana mereka mungkin meningkatkan kinerjanya. Rubrik dapat digunakan berulang-ulang sepanjang tahun untuk mendokumentasikan suatu pola atau kinerja atau progres.Setelah diperoleh skor dari asesmen otentikmisalnya portofolio, asesmen kinerja, jurnal, atau hasil pengamatan, dosen dapat memberikan keputusan tentang keaktifan mahasiswa di kelas, dan lain-lain. Dosen sendiri ataupun dosen bersama mahasiswa dapat bermusyawarah untuk menetapkan berapa bobot untuk masing-masing hasil asesmen dan bagaimana mengolah seluruh hasil menjadi nilai akhir atau nilai kesimpulan.

III. 4.

Penilaian Terhadap Mahasiswa

a.

Alat ukur evaluasi

Maksud dan tujuan evaluasi ialah untuk menilai tingkat keberhasilan studi

mahasiswa.

1)

Penilaian Kehadiran

Kehadiran dalam perkuliahan merupakan indikator dari sikap (attitude),

oleh karena itu kehadiran diberi penilian sebagai berikut:

a.

Hadir tepat waktu nilai

: 20

(31)

Konsekwensi dari penilaian kehadiran, maka format daftar hadir harus

disusun sesuai dengan prinsip ini (Lampiran 1).

2)

Indek Prestasi

Evaluasi hasil studi mahasiswa dilaksanakan pada akhir tiap semester,

pada akhir semester keempat, dan pada akhir jenjang studi. Evaluasi

hasil studi mahasiswa dilakukan dengan menghitung indeks prestasi

(IP). Untuk menghitung indeks prestasi, nilai huruf diubah menjadi nilai

bobotnya dalam bentuk bilangan menurut daftar berikut:

Nilai huruf Nilai bobot

A = 4

B = 3

C = 2

D = 1

E = 0

Penilaian hasil pembelajaran diukur dengan indeks prestasi (IP) yang

dapat dihitung dengan rumus berikut:

Jumlah (kredit tiap mata kuliah x nilai bobot tiap mata kuliah)

IP = ---

Jumlah kredit semua mata kuliah

Khusus untuk semester pertama, mahasiswa mengambil 20 SKS, sesuai

dengan paket mata kuliah dalam kurikulum Program Studi

Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Riau.

3)

Evaluasi Hasil Studi Tiap Semester

Evaluasi hasil studi semester dilakukan pada akhir di setiap semester,

meliputi semua kegiatan pendidikan yang diambil oleh mahasiswa pada

semester tersebut. Hasil evaluasi ini digunakan untuk menentukan

banyaknya SKS yang dapat diambil pada semester berikutnya. Jumlah

SKS yang dapat diambil pada semester berikutnya dapat ditentukan

berdasarkan indek prestasi dengan pedoman sebagai berikut:

IP ≥ 3,00

: Maksimal 24 SKS

2,50 - 2,99

: Maksimal 21 SKS

2,00 - 2,49

: Maksimal 18 SKS

1,50 - 1,99

: Maksimal 15 SKS

< 1,50

: Maksimal 12 SKS

4)

Evaluasi Hasil Studi dalam Empat Semester Pertama

(32)

Jika diperkirakan mahasiswa tidak dapat mencapai syarat tersebut,

pengurus fakultas akan memberikan peringatan pada 1 (satu) semester

sebelum evaluasi akhir empat semester pertama dilaksanakan.

5)

Evaluasi Hasil Studi dalam Delapan semester Pertama

Pada akhir semester ke delapan, mahasiswa harus telah memperoleh

sekurang-kurangnya 100 sks dengan IPK 2,00. Mahasiswa yang tidak

mampu memenuhi kriteria ini diwajibkan mengikuti ujian yang terdiri

atas ujian mata kuliah dan ujian praktikum (responsi) yang ditetapkan

oleh koordinator.

6)

Ujian Mata Kuliah

Ujian teori suatu mata kuliah terdiri atas ujian sisipan dan akhir. Selain

itu untuk penilaian berkala, dapat diadakan kuis (quiz), dan penugasan

(assignment). Untuk dapat mengikuti ujian akhir semester, jumlah

kehadiran mahasiswa minimal 80% dari pertemuan efektif. Program

Studi tidak mengadakan ujian susulan kecuali bagi mahasiswa yang

pada jadwal diselenggarakannya ujian sisipan/ akhir tidak dapat

mengikuti ujian tersebut karena alasan yang dapat

dipertanggungjawabkan.

7)

Ujian Praktikum (responsi)

Ujian praktikum untuk menilai pengetahuan dan keterampilan peserta

didik, diadakan sekurang-kurangnya sekali dalam satu semester.

Perbaikan Nilai Mata Kuliah

Mahasiswa yang masih berada di dalam batas masa pendidikan yang

diizinkan menurut peraturan yang berlaku, diberi kesempatan

memperbaiki nilai tiap mata kuliah. Perbaikan nilai mata kuliah hanya

diperbolehkan bagi mahasiswa yang mempunyai nilai C, D, dan E

dengan perolehan nilai maksimum B. Nilai yang digunakan dalam

transkrip nilai adalah nilai terbaik.

8)

Kelulusan

Mahasiswa Program Studi Agroteknologi dinyatakan lulus dan

mendapat ijazah

Sarjana Pertanian

apabila memenuhi syarat-syarat:

1. Indeks prestasi kumulatif ≥ 2,0;

2. Tidak ada nilai E;

3. Jumlah SKS kegiatan dengan nilai D tidak lebih dari 25% jumlah

SKS total;

4. Total SKS seluruhnya dalam transkrip minimal 144 SKS dan

maksimal 160 SKS.

5. Menyusun dan lulus ujian skripsi hasil penelitian.

Predikat kelulusan untuk Program Sarjana ditentukan sebagai berikut:

1. Dengan pujian (Cumlaude), apabila:

a) Indeks prestasi kumulatif 3,51 - 4,00, dan

b) Masa studi yang telah dijalani maksimal 4,5 tahun.

2. Sangat Memuaskan

(33)

b) Indeks prestasi kumulatif 3,51 – 4,00 dengan masa studi lebih dari

4,5 tahun

3. Memuaskan

Indeks Prestasi Kumulatif 2,00-2,75

9)

Surat Keterangan Pendamping Ijazah (Diploma Supplement)

(SKPI)

SKPI adalah surat pernyataan resmi yang dikeluarkan oleh Rektor

Universitas Riau, berisi informasi tentang pencapaian akademik atau

kualifikasi lulusan Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian

Universitas Riau. Kualifikasi lulusan diuraikan dalam bentuk narasi

deskriptif yang menyatakan capaian pembelajaran lulusan pada jenjang

KKNI yang relevan, dalam suatu format standar yang mudah dipahami

oleh masyarakat umum.

Mahasiswa yang dinyatakan lulus berhak memperoleh ijazah, gelar atau

sebutan, dan surat keterangan pendamping ijazah sesuai dengan

peraturan perundangan.

10)

Yudisium

Yudisium adalah keputusan rapat jurusan atau fakultas tentang kelulusan

seorang mahasiswa yang dilaksanakan paling lambat satu bulan sebelum

acara wisuda.

Mahasiswa dapat mengikuti yudisium

apabila telah memenuhi dan

menyerahkan syarat-syarat akademik dan administrasi untuk

keperluan yudisium

pada tanggal yang telah ditetapkan. Waktu

pelaksanaan yudisium ditentukan oleh jurusan, sedangkan wisuda mengikuti

aturan Universitas Riau.

Syarat mengikuti yudisium bagi calon wisudawan adalah sebagai berikut:

a.

Syarat Akademik

1.

Nilai semua mata kuliah yang telah ditempuh telah diterbitkan sesuai

aturan yang berlaku;

2.

Jumlah SKS yang telah ditempuh minimal 144 dan maksimal 150

SKS;

3.

Tidak memiliki nilai E, jumlah nilai D < 25 % dengan IPK ≥ 2,00;

4.

Menyerahkan skripsi yang telah disahkan oleh tim penguji sebanyak

5 eksemplar, masing-masing untuk dosen penguji, jurusan, dan

mahasiswa, sedangkan untuk fakultas dikumpulkan ke Perpustakaan

dalam bentuk CD dengan format PDF;

(34)

IV.

STANDAR SARANA DAN PRASARANA

Sarana adalah sumberdaya fisik yang digunakan langsung untuk mengeksekusi

kegiatan dalam implementasi kurikulum, sedangkan prasarana adalah sumberdaya

fisik yang digunakan untuk menunjang penyelenggaraan implementasi kurikulum.

Sarana dan prasarana ini ada milik program studi dan ada milik bersama dengan

program studi lain/jurusan/fakultas.

I .

Sarana

Standar sarana pembelajaran minimal terdiri atas:

a

Lahan percobaan

b

Ruang Laboratorium/Bengkel

c

Ruang Lain Untuk Menunjang Proses Pembelajaran

d

Peralatan Ruang Kuliah

e

Peralatan Laboratorium/Studio

f

Peralatan Pendidikan

g

Perlengkapan Lain Untuk menunjang Proses Pembelajaran

h

Buku pegangan

i

buku, buku elektronik, dan repositori

j

Sumber Belajar lain

k

Instrumen eksperimen

I I .

Prasarana

Standar prasarana pembelajaran paling sedikit terdiri atas:

a

Ruang Kuliah

b

Ruang Perpustakaan

c

Ruang Pimpinan

d

Ruanag Dosen

e

Ruang Tata Usaha

f

Kantin

g

Tempat Ibadah

h

Ruang Olah raga

i

Tempat Berkreasi

j

Peralatan Ruang Kantor

(35)

LAMPIRAN 1. FORMULIR PENILAIAN KEHADIRAN MAHASISWA

Dosen Pengampu :

Matakuliah

:

Bobot

: …….. sks

No. NIM Nama

Mahasiswa

Kehadiran pada

pertemuan ke Nil

ai

Materi Pembelajaran 1 2 3 4

Minggu ke 1

Minggu ke 2….

Minggu ke 3

Minggu ke 4

Jumlah hadir -

Paraf Dosen/Asisten

Catatan:

Nilai Kehadiran diisi dengan:

: apabila mahasiswa yang bersangkutan hadir tepat waktu

+

: apabila mahasiswa hadir 1-15 menit dari dimulainya pembelajaran

(36)

LAMPIRAN 2. DAFTAR DOSEN JURUSAN AGROTEKNOLOGI

Laboratorium Ilmu Tanaman

Pasfoto Laboratorium Ekofisiologi Tanaman

(37)

Pasfoto

Laboratorium Bioteknologi Tanaman

Pasfoto Laboratorium Penyakit Tanaman

(38)

No. Telp Laboratorium Hama Tanaman

Pasfoto Laboratorium Ilmu Tanah

(39)

NIDN Alamat No. Telp E-mail

: : : :

Pasfoto

Nama NIP NIDN Alamat No. Telp E-mail

: : : : : :

Pasfoto

Nama NIP NIDN Alamat No. Telp E-mail

(40)

LAMPIRAN 2. RPS dan RPP Matakuliah Mikrobiologi

RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN (RPP) MATA KULIAH MIKROBIOLOGI

UNIVERSITAS RIAU TAHUN 2015

Fak/Jur/Prodi : FAPERTA/Agroteknologi/Agroteknologi Mata Kuliah/SKS : Mikrobiologi/3 (2-1)

Pokok Bahasan : Faktor pertumbuhan Mikroba Pertemuan Ke- : 1

Alokasi Waktu : 2 x 50 menit

Standar Kompetensi : Mahasiswa mampu memahami kontrak kuliah mikrobiologi dan rencana pembelajaran selama 16 kali pertemuan

Kompetensi Dasar : - Mengetahui materi yang akan diajarkan - Mengetahui teknik perkuliahan yang diberikan - Mengetahui tata cara penilaian

- Mengetahui sumber pelajaran yang digunakan Materi Kuliah :

-Metode Pembelajaran : Ceramah, tanya jawab Alat/ Bahan : Laptop, infocus, slide

Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Awal : - Memberikan brainstorming tentang materi yang akan diajarkan selama satu semester

Kegiatan Inti : - Narasumber menerangkan kontrak perkuliahan selama 16 kali pertemuan

- Narasumber memberikan motivasi kepada mahasiswa dengan memberikan cara dalam memperoleh nilai tertinggi

- Penyimak memberikan pertanyaan mengenai tata cara perkuliahan selama 16 kali pertemuan

Kegiatan Akhir : - Menggambarkan materi yang akan dibahas untuk pertemuan selanjutnya

- Memberikan tugas kepada mahasiswa untuk membaca dan meringkas materi untuk pertemuan selanjutnya Evaluasi : Penguasaan kontrak kuliah oleh mahasiswa

Gambar

Tabel 3.Koordinator Matakuliah dan Team Teaching
Tabel 4. Distribusi Mata Kuliah Program Studi Agroteknologi
Tabel 5. Contoh Rubrik Menarik Kesimpulan

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil pembahasan dapat ditarik kesimpulan bahwa nilai-nilai budaya yang terkandung dalam cerita rakyat Mbah Jawer dari segi nilai sosial adalah agar

Penerapan pendekatan PTT padi dapat diandalkan untuk mendukung kegiatan pemerintah dalam upaya peningkatan produktivitas padi dan pendapatan petani, sehingga

Masyarakat Aceh dalam realitas sejarah tidak ada masalah dengan gender dalam arti pemberian peran publik atau lebih khusus pendidikan, hal ini terbukti dengan munculnya

Gambar 10. Lukis miringnya pengetaman pada kepala kayu pekerjaan. Stel meja belakang sama tinggi dengan putaran mata ketam. Stel pengetaman dengan cara menurunkan meja muka. Stel

Pembelajaran dengan menggunakan masalah atau soal open ended dapat memberikan siswa banyak pengalaman dalam menafsirkan masalah dan mungkin pula membangkitkan gagasan-gagasan

Salah satu produk dari BBPP Batu adalah susu pasteurisasi dengan urutan proses pengolahan homogenisasi, pasteurisasi, pencampuran dengan bahan pembantu, pendinginan,

Pedagang yang mau direlokasi baik di pasar agrobis maupun di pasar modern Babat dimana Kehidupan sosial ekonomi pedagang yang menempati pasar modern Babat

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa upaya diversi yang dilakukan berdasarkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 Tentang Sistem Peradilan Pidana Anak dan peraturan