LEMBAR PENILAIAN
Judul Percobaan : PROTEKSI T.O.R ( Thermal Overload Relay )
No. Percobaan : 03
Kelompok : C
Nama Praktikan :RUT AZRAI SITUMORANG
Nama Partner :- MBAGA JEREMIA GINTING -HERMANTO NAINGGOLAN -YOHANNES NABABAN
Kelas : EL– 4C
Tanggal Percobaan : 16 April 2018
Tanggal Penyerahan :23 April 2018
Instruktur : Ir. Darwis Tampubolon.ST.M,T
DAFTAR ISI
Halaman
Contents
1. Tujuan... 3
2. Pendahuluan... 3
3. Peralatan yang digunakan :...3
4. Langkah kerja... 4
5. Pertanyaan... 5
7. Jawaban Pertanyaan... 7
8.Analisa... 8
THERMAL OVER LOAD RELAY
1. Tujuan :
Menentukan karakteristik waktu tripping ( lepas ) Thermal Over Load Relay .
2. Pendahuluan
Thermal over load relay adalah suatu alat pengaman peralatan listrik terhadap arus beban lebih .
Pengaman ini bekerja berdasarkan panas yang ditimbulkan oleh adanya arus listrik yang melebihi batas harga nominalnya .Energi panas tersebut akan diubah menjadi energy mekanik oleh logam bimetal untuk melepaskan kontak – kontaknya . Dengan terlepasnya kontak – kontak akibat arus yang mengalir diatas harga nominalnya maka akan terbuka ( memutus ) suatu rangkaian kelistrikan sehingga melindungi peralatan listrik dan kerusakan yang diakibatkan oleh arus lebih tersebut .Thermal Over Load Relay banyak digunakan sebagai pelindung dari motor – motor listrik
3. Peralatan yang digunakan : a) Power Supply AC : 220 V
4. Langkah kerja
a) Buatlah rangkaian seperti pada gambar diagram dibawah ini .Reset over current relay diatur pada kedudukan minimal ( 1 A )
b) "ON"kan switch power supply AC , koil kontaktor bekerja dan akan menarik kontak – kontaknya .
c) "ON"kan switch power supply PS , atur tegangan supply AT sehingga di dapat nilai arus yang dikehendaki , setelah itu switch dibuka dan thermal over load relay diinginkan kembali .
d) Setelah diketahui besarnya arus yang melalui rangkaian(berapa kali arus nominal) , kemudian "ON"kan switch power supply PS dan catat dalam tabel berapa detik lamanya Thermal Over Load Relay akan Trip ( off ) .
e) Ulangi langkah kerja no. 3 dan 4 untuk nilai – nilai arus yang diminta ( sesuai tabel ) . Untuk mendapatkan karakteristik dingin antara setiap kali percobaan Thermal Over Load Relay harus didinginkan terlebih dahulu .
5. Pertanyaan
a) Mengapa grafik karakteristik Thermal Over Load Relay merupakan garis lengkung / tidak linier ?
b) Apakah sebabnya jika semakin besar factor pengali semakin cepat pula waktu yang dibutuhkan untuk tripping ?
c) Mengapa semakin besar factor pengali semakin besar pula perbedaan tripping pada keadaan dingin dan panas ?
d) Menurut percobaan yang telah dilakukan , apa sebab kita hanya mengatur tegangan AT untuk mendapatkan arus yang kita inginkan ?
e) Mengapa Thermal Over Load Relay paling banyak digunakan untuk control motor – motor listrik ?
6 . Tabel Evaluasi
Tabel Percobaan 1 : Menetukan Karakteristik Dingin.
No.
Tabel Percobaan 2 : Menetukan Karakteristik Panas.
7. Jawaban Pertanyaan
1) Gambar Karakteristik MCBKarakteristik Thermal Over Load Relay berupa garis lengkung karena seperti yang terlihat pada percobaan, penambahan satu satuan factor pengali akan mengakibatkan waktu untuk melakukan tripping hampir menyerupai sifat eksponensial.
2) Dengan bertambahnya faktor pengali, maka arus yang mengalir melewati TOR juga semakin besar sehingga menimbulkan energi panas yang kemudian diubah menjadi energi mekanik oleh logam bimetal yang ada pada TOR. Energi mekanik itu akan melepaskan kontak – kontak pada TOR ketika melebihi I nominal sehingga membuat arus yang mengalir pada rangkaian akan diputus guna melindungi peralatan listrik dan kerusakan yang diakibatkan oleh arus lebih tersebut.
3) Karena kondisi TOR kedua percobaan tersebut memiliki perbedaan suhu yang berada pada bimetal pada sistem proteksi ini. Seperti kita ketahui TOR (Thermal Overload Relay) memiliki prinsip kerja yaitu muai Panas. Dimana pada percobaan “Dingin” semua TOR memiliki keadaan suhu yang normal atau tidak panas( TOR selalu diganti pada setiap factor pengalinya). Namun pada percobaan “Panas” TOR tidak memiliki suhu yang tinggi bahkan mencapai titik dimana TOR akan Trip (TOR yang digunakan hanya satu buah untuk semua factor pengali). Jadi waktu yang diperlukan untuk percobaan Panas cukup singkat dibandingkan percobaan Dingin.
4) Karena AT (Auto Trafo) ini memiliki fungsi untuk mengatur arus yang akan digunakan pada percobaan ini. Bila tegangan pada AT di naikkan, maka arus yang mengalir ke sistem Proteksi (TOR) akan semakin kecil atau sebaliknya tegangan pada AT diturunkan maka arus yang mengalir akan semakin tinggi. Jadi dalam percobaan ini AT di samakan dengan beban yang dialiri tegangan seperti Motor.
8.Analisa
Seperti hal pada MCB, TOR juga memiliki sifat 2 karakteristik, yaitu karakteristik panas dan dingin yang memiliki waktu trip berbeda.
Pada karakteristik panas, waktu trip lebih cepat dibandingkan dengan karakteristik dingin. Hal ini disebabkan pengujiannya hanya menggunakan 1 buah TOR. Jadi, ketika dilakukan
perubahan I nominal lebih besar posisi suhu TOR masih belum keadaan normal sehingga memicu trip lebih cepat. TOR trip maka akan terjadi pada kontak 95/96 akan berubah menjadi NO dan 97/98 akan menjadi NC. Dan tombol trip akan aktif serta untuk mengaktfikan kembali TOR tersbut dapat melakukannya dengan menekan tombol trip
Berbeda dengan karakteristik dingin, dimana pengujiannya menggunakan TOR yang memiliki suhu normal. Jadi ketika dilakukan perubahan I nominal, waktu trip akan lama karena dibutuhkan waktu untuk mengumpulkan panas mulai dari posisi suhu normal.
9.Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
a) TOR bekerja dengan sistem , terjadi beban lebih pada motor dan hubung singkat pada motor.
b) Prinsip kerja MCB yaitu TOR bekerja berdasarkan adanya panas yang ditimbulkan oleh adanya arus listrik yang melebihi batas harga nominalnya atau dikenal dengan muai panas. Dimana energi panas tersebut akan diubah menjadi energi mekanik oleh logam bimetal pada TOR yang berfungsi untuk melepaskan kontak - kontak pada TOR sehingga aliran arus yang mengalir pada rangkaian akan terputus dan kontaktor akan berhenti bekerja dan kontak - kontaknya kembali ke posisi semula, sehingga motor dapat terhindar dari kerusakan akibat beban lebih. TOR dapat bekerja pada suhu -25° C sampai dengan + 55° C
c) Seperti hal nya pada MCB, Thermal Overload juga memiliki karakteristik panas lebih cepat trip dibandingkan TOR karakteristik dingin.