• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGGUNAAN DERIVATIF SEBAGAI SENJATA UNT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGGUNAAN DERIVATIF SEBAGAI SENJATA UNT"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

PENGGUNAAN DERIVATIF SEBAGAI SENJATA

UNTUK MENGENDALIKAN DEFISIT ANGGARAN

DI INDONESIA

Disusun untuk memenuhi tugas Seminar Keuangan Publik Semester VII

DISUSUN OLEH

I GEDE YUDI HENRAYANA

KELAS 7 A ALIH PROGRAM/24

POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA – STAN

(2)

PENGGUNAAN DERIVATIF SEBAGAI SENJATA UNTUK

MENGENDALIKAN DEFISIT ANGGARAN DI INDONESIA

Abstrak

Defisit anggaran adalah situasi yang terjadi ketika pengeluaran pemerintah melebihi pendapatannya. Salah satu cara yang digunakan pemerintah untuk membiayai defisit anggaran adalah dengan melakukan utang, baik kepada pihak dalam negeri maupun luar negeri. Dalam sepuluh tahun terakhir, pemerintah Indonesia masih mempertahankan kebijakan defisit anggaran. Apabila tidak mampu dikendalikan dengan baik, maka defisit anggaran akan membawa akibat-akibat negatif, antara lain menyebabkan suatu negara menjadi terjerat dalam lingkaran utang, memicu defisit neraca perdagangan, kenaikan tingkat suku bunga, dan pelemahan nilai tukar mata uang suatu negara, yang pada akhirnya dapat menyebabkan krisis ekonomi. Salah satu senjata yang dapat digunakan pemerintah untuk mengendalikan defisit anggaran adalah derivatif. Pengendalian defisit anggaran dengan menggunakan derivatif dan risiko yang mungkin ditimbulkan akan dibahas pada tulisan berikut.

Kata kunci: defisit anggaran, akibat negatif defisit anggaran, derivatif, penggunaan derivatif untuk mengendalikan defisit anggaran

DEFINISI DEFISIT ANGGARAN

Menurut Haryanto (2015, 1), definisi dari defisit anggaran adalah sebagai berikut:

Secara definisi, defisit anggaran muncul dari sisi pengelolaan pendapatan negara dikurangi belanja negara dalam APBN. Jika alokasi belanja negara melebihi pendapatan negara, maka status defisit anggaran tersebut akan muncul, begitu pula sebaliknya.

Sementara itu, menurut Pettinger, definisi dari defisit anggaran adalah sebagai berikut:

The budget deficit is the annual amount the government has to borrow to meet the shortfall between current receipts (tax) and government spending.

(3)

DEFISIT ANGGARAN DI INDONESIA

Dalam sepuluh tahun terakhir, pemerintah Indonesia masih mempertahankan kebijakan defisit anggaran. Meskipun demikian, pemerintah Indonesia tidak dapat sewenang-wenang untuk menentukan besarnya defisit anggaran dan melakukan pinjaman. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara mengamanatkan bahwa defisit anggaran dibatasi maksimal 3% (tiga persen) dari Produk Domestik Bruto (PDB), sedangkan jumlah pinjaman dibatasi maksimal 60% (enam puluh persen) dari PDB. Data mengenai perkembangan defisit anggaran terhadap PDB selama tahun anggaran 2010 sampai dengan 2015 disajikan dalam Grafik 1 di bawah ini.

Grafik 1

Perkembangan Defisit Anggaran terhadap PDB (dalam Persen) Tahun 2010 – 2015

2010 2011 2012 2013 2014 2015

0.00 0.50 1.00 1.50 2.00 2.50 3.00

2.10 2.10 2.23

2.38 2.40

1.90

0.70

1.10

1.86

2.33 2.25

APBNP Realisasi (LKPP)

Sumber: Nota Keuangan dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2016.

(4)

APBN 2016 yang direncanakan pemerintah akan turun menjadi 1,90% terhadap PDB. Meskipun demikian, pemerintah masih berkomitmen untuk melaksanakan amanat Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dengan menjaga defisit anggaran tetap di bawah 3% dari PDB. Kita juga dapat melihat komitmen dari pemerintah untuk melakukan pengurangan persentase defisit anggaran terhadap PDB pada tahun 2016.

PENYEBAB DEFISIT ANGGARAN

Dari definisinya, kita dapat mengetahui bahwa defisit anggaran disebabkan karena pengeluaran pemerintah lebih besar daripada pendapatannya. Penyebab defisit anggaran di Indonesia pun sama dengan yang terjadi negara-negara lainnya, yaitu disebabkan akibat tidak berimbangnya laju peningkatan pengeluaran pemerintah dan laju pertumbuhan pendapatannya.

Salah satu faktor yang menyebabkan peningkatan pengeluaran pemerintah adalah tingginya tingkat pembangunan ekonomi, sehingga pengeluaran meningkat dengan cepat. Faktor krisis ekonomi yang terjadi di Amerika Serikat dan Eropa juga mempengaruhi peningkatan pengeluaran pemerintah. Krisis ekonomi tersebut memaksa pemerintah untuk mengadakan pengeluaran ekstra guna memperbaiki keadaan ekonomi dan meminimalisasi dampak krisis ekonomi tersebut terhadap perekonomian Indonesia. Selain itu, hal yang menyebabkan meningkatnya peningkatan pengeluaran pemerintah belakangan ini adalah komitmen dari politisi untuk mewujudkan janji-janji politiknya di masa kampanye. Beberapa program politik yang menyebabkan peningkatan pengeluaran pemerintah antara lain peningkatan pembangunan infrastruktur, dana desa, dan sistem jaminan sosial, terutama untuk menutupi pembayaran layanan jaminan sosial akibat tidak mencukupinya iuran BPJS dan iuran pensiun PNS dan TNI/Polri.

(5)

masih di bawah laju peningkatan pengeluaran pemerintah. Apalagi fakta yang terjadi adalah realisasi penerimaan pajak dalam beberapa tahun terakhir tidak pernah dapat mencapai target yang telah ditetapkan. Ketidakmampuan laju peningkatan pendapatan pemerintah untuk mengimbangi laju peningkatan pengeluaran pemerintah adalah penyebab defisit anggaran terjadi di Indonesia.

AKIBAT NEGATIF DARI DEFISIT ANGGARAN

Defisit anggaran sebenarnya tidak akan membawa akibat negatif apabila mampu dikendalikan dengan baik. Apabila tidak mampu dikendalikan dengan baik, maka defisit anggaran akan membawa akibat-akibat negatif. Menurut Ball dan Mankiw (1995, 99), akibat negatif dari defisit anggaran adalah sebagai berikut:

“… government budget deficits reduce national saving, reduce investment, reduce net exports, and create a corresponding flow of assets overseas. These effects occur because deficits also raise interest rates and the value of the currency in the market for foreign exchange.”.

Tabungan nasional adalah total dari tabungan brivat (penghasilan bersih rumah tangga setelah pajak yang disimpan atau tidak digunakan untuk konsumsi) dan tabungan publik (pendapatan pemerintah yang disimpan, atau yang tidak digunakan untuk belanja pemerintah). Secara matematis, hubungan tersebut dapat digambarkan melalui formula berikut.

Tabungan Nasional(S)=Tabungan Privat+Tabungan Publik

Dengan semakin banyaknya tabungan publik yang digunakan untuk belanja, maka tabungan nasional akan semakin berkurang. Apabila tabungan nasional berkurang, maka ketersediaan uang yang dapat dipinjamkan kepada masyarakat juga semakin berkurang. Hal ini akan menyebabkan meningkatnya tingkat suku bunga di negara tersebut.

Selain itu, tabungan nasional juga dapat digambarkan dengan formula di bawah ini.

(6)

I pada formula di atas adalah investasi, sementara NX adalah ekspor bersih. Melihat persamaan di atas, kita dapat melihat bahwa apabila tabungan nasional berkurang, maka salah satu dari investasi atau ekspor bersih dari negara tersebut juga berkurang, atau bahkan investasi dan ekspor bersih dapat sama-sama berkurang.

Defisit anggaran, dengan membuat penurunan ekspor bersih, akan memicu terjadinya defisit neraca perdagangan. Defisit neraca perdagangan terjadi apabila suatu negara melakukan impor lebih banyak daripada melakukan ekspor. Apabila impor suatu negara lebih banyak daripada ekspornya, maka hal ini akan menyebabkan kepemilikan aset-aset yang ada di negara tersebut akan mengalir kepada orang asing. Peningkatan suku bunga cenderung menyebabkan masyarakat domestik untuk tidak melakukan investasi pada aset domestik, sedangkan peningkatan suku bunga ini menarik investor dari luar negeri untuk berinvestasi pada aset-aset di negara tersebut. Karena investasi pada aset domestik lebih banyak dilakukan oleh investor luar negeri daripada investor dalam negeri, maka kepemilikan aset-aset yang ada di negara tersebut akan mengalir ke luar negeri.

Defisit neraca perdagangan akan memiliki pengaruh terhadap nilai tukar mata uang suatu negara. Pengaruh defisit neraca perdagangan menurut Federal Reserve Bank of San Francisco (1999) adalah sebagai berikut:

“…in the long run, trade deficits may be expected to contribute to a weaker dollar, as the economy adjusts to create the surpluses needed to repay foreign investors. However, in the short run, the relationship between the trade deficit and the dollar is weak, and the value of the dollar is determined largely by investor preferences for U.S. dollar assets.”.

Jadi, defisit anggaran yang tidak terkendali akan mengakibatkan kenaikan tingkat suku bunga dan pelemahan nilai tukar mata uang suatu negara. Kenaikan tingkat suku bunga dan pelemahan nilai tukar mata uang dapat menyebabkan terjadinya krisi ekonomi. Dengan kata lain, defisit anggaran yang tidak terkendali dapat memicu terjadinya krisis ekonomi.

(7)

melakukan utang, baik kepada pihak luar negeri maupun dalam negeri. Utang beserta bunganya direncanakan untuk dibayar pada tahun-tahun berikutnya. Jika pendapatan suatu negara lebih besar daripada pengeluarannya, sisa lebih pendapatan ini dapat digunakan untuk membayar utang beserta bunganya. Namun, apabila pada tahun-tahun setelah utang dilakukan yang terjadi adalah anggaran suatu negara tetap defisit, maka pemerintah melakukan utang baru untuk menutupi pembayaran utang sebelumnya beserta bunganya. Hal ini akan menyebabkan jumlah utang negara tersebut terus bertambah dan membuat negara tersebut terjebak ke dalam lingkaran utang.

Agar tidak terjadi gagal bayar seperti yang terjadi pada Yunani, serta agar terlepas dari lingkaran utang, pemerintah harus meningkatkan pendapatannya untuk melunasi utang-utang jatuh temponya. Cara yang biasanya dipilih pemerintah untuk meningkatkan pendapatannya adalah meningkatkan pajak atau melakukan penjualan aset. Peningkatan pajak umumnya akan mendapatkan respon negatif dari masyarakat sehingga akan menimbulkan risiko politik bagi pemerintah, yaitu kehilangan suara pada pemilihan umum berikutnya. Selain itu, apabila peningkatan pajak dilakukan saat ekonomi suatu negara dalam posisi lesu, maka hal itu akan memicu pelemahan ekonomi yang lebih besar sehingga akhirnya akan memicu krisis ekonomi.

(8)

Dari pembahasan di atas dapat kita simpulkan bahwa defisit anggaran yang tidak terkendali akan membawa akibat negatif, yaitu peningkatan tingkat suku bunga, pelemahan nilai tukar mata uang, dan menjerat suatu negara ke dalam lingkaran utang. Akibat-akibat negatif dari defisit anggaran yang tidak terkendali tersebut akan memicu terjadinya krisis ekonomi pada suatu negara. Oleh karena itu, pengendalian defisit anggaran adalah hal yang sangat penting untuk dilakukan pemerintah. Pengendalian defisit anggaran dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu meningkatkan pendapatan suatu negara atau mengurangi pengeluarannya. Salah satu senjata yang dapat digunakan pemerintah untuk mengendalikan defisit anggaran, terutama untuk mencegah terjadinya pembengkakan pengeluaran, adalah penggunaan derivatif.

DEFINISI DERIVATIF

Sebelum kita membahas tentang penggunaan derivatif untuk mengendalikan defisit anggaran, terlebih dahulu kita akan membahas tentang definisi derivatif. Titman, Keown, dan Martin (2011, 659) mendefinisikan derivatif sebagai berikut:

“a security whose value is derived from the value of another asset or security (which is referred to as underlying asset)”.

Sementara itu, Kieso, Weygandt, dan Warfield (2014, 839) mendefinisikan instrumen derivatif sebagai instrumen-instrumen keuangan yang

“derive their value from values of other assets (e.g., ordinary shares, bonds, or commodities). Or, put another way, their value related to a market-determined indicator (e.g. share price, interest rates, or the London Stock Exchange composite index).”.

Dari definisi di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa derivatif adalah suatu instrumen keuangan yang nilainya “diturunkan” dari nilai suatu aset yang menjadi acuannya (underlying asset).

Jenis Derivatif

Secara umum, derivatif dapat dibagi menjadi tiga tipe, yaitu forwards contract

atau futures contract, option, dan swap.

(9)

Menurut Titman, Keown, dan Martin (2011, 655), forwards contract adalah “a contract wherein a price is agreed upon today for an asset to be sold in the futures”.

Jadi, karakteristik dari forwards contract adalah harga telah disepakati pada saat kontrak ditandatangani, tetapi proses jual-beli (delivery) belum terjadi sampai dengan tanggal jatuh tempo dari forwards contract. Forwards contract dinegosiasikan secara pribadi antara penjual dan pembeli.

Contoh dari forwards contract dapat kita gambarkan sebagai berikut. Karena harga minyak berubah-ubah dari waktu ke waktu, maka harga avtur pun juga terpengaruh atas perubahan harga minyak ini. Untuk melindungi diri dari kerugian akibat fluktuasi harga avtur, maka suatu maskapai penerbangan melakukan forwards contract dengan sebuah perusahaan minyak untuk membeli avtur pada 6 bulan ke depan dengan harga yang telah ditetapkan sekarang, misalnya US$100 per barel. Jika harga avtur pada tanggal jatuh tempo forwards contract adalah US$125 per barel, maka maskapai penerbangan mendapatkan keuntungan sebesar US$25 per barel. Namun, apabila ternyata harga avtur pada saat tanggal jatuh tempo forwards contract

adalah US$90 per barel, maka maskapai penerbangan menderita kerugian sebesar US$10 per barel.

Sementara itu, Titman, Keown, dan Martin (2011, 660) mendefinisikan futures contract sebagai

“a contract to buy or sell a stated commodity (such as soybeans or corn) or a financial claim (such as U.S. Treasury bonds) at a specified price at some futures specified time”.

Dari definisi tersebut, kita dapat melihat bahwa forwards contract dan futures contract memiliki karakteristik yang mirip. Meskipun demikian, terdapat beberapa perbedaan antara forwards contract dan futures contract. Perbedaan tersebut disajikan pada Tabel 1 berikut ini.

Tabel 1

Perbedaan antara Forwards Contract dan Futures Contract No Perbedaan Forwards Contract Futures Contract

1 Standarisasi Kontrak

Kontrak non-standard yang dibuat antara penjual dan

(10)

pembeli atau bank dan karakteristik tentang kuantitas dan kualitas dari komoditi atau aset, beserta waktu dan lokasi dari delivery. Namun, forwards contract dapat dibuatkan polanya secara tepat untuk keperluan kliennya mengenai ukuran transaksi dan waktu.

Secara jelas mendefinisikan kuantitas dan kualitas dari komoditi atau aset, beserta waktu dan lokasi dari delivery.

3 Pasar  Tidak diperdagangkan pada pasar valas yang

Penentuan harga ditentukan atau disepakati melalui transaksi atau negosiasi antara

Harganya ditentukan melalui metode lelang (open outcry).

(11)

dengan posisi yang tidak menguntungkan hanya setelah satu hari trading, akan dipaksa/diharuskan untuk mengundurkan diri, daripada dibiarkan untuk menjadi default (memperoleh kerugian) calls yang di-settled secara harian (mark to market). 7 Pembatalan

Kontrak

Secara umum hanya dapat dibatalkan dengan biaya substansial, jika seluruhnya dilakukan sebelum delivery date.

Pihak yang terlibat dapat meninggalkan pasar sesuka hatinya.

Sumber: diolah dari https://rdtloom.wordpress.com/2009/01/12/pasar-derivatif/ 2. Option Contract

Menurut http://www.businessdictionary.com, definisi dari option contract

adalah sebagai berikut:

“formal contract between a seller (the optioner) and a buyer (the optionee) the right (but not the obligation) to buy-and-sell (or to buy-or-sell) a specific property or a fixed-quantity of a commodity, currency, or security, at a fixed price (called exercise price) on or up to a fixed date (called expiration date). Optionee pays down only a fraction (called premium or option money) of the full value of the contract, thus obtaining an investment leverage.”.

Berdasarkan definisi di atas, kita dapat mengetahui bahwa perbedaan mendasar dari option contract dan forwards atau futures contract adalah pada

forwards atau forwards atau futures contract terdapat kewajiban untuk melakukan transaksi dengan harga yang telah disepakati sebelumnya, sedangkan pada option contract tidak terdapat kewajiban, yang ada adalah hak untuk melakukan transaksi pada harga yang telah disepakati (exercise price atau strike price). Oleh karena itu,

(12)

Pada dasarnya, option contract dapat dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu

call option dan put option. Penjelasan call option dan put option adalah sebagai berikut.

a. Call Option adalah suatu option contract yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk melakukan pembelian sejumlah saham atau aset.

b. Put Option adalah suatu option contract yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk melakukan penjualan sejumlah saham atau aset.

3. Swap Contract

Menurut http://www.investopedia.com, definisi dari swap contract adalah sebagai berikut:

“a derivative contract through which two parties exchange financial instruments. These instruments can be almost anything, but most swaps involve cash flows based on a notional principal amount that both parties agree to. Usually, the principal does not change hands. Each cash flow comprises one leg of the swap. One cash flow is generally fixed, while the other is variable, that is, based on a a benchmark interest rate, floating currency exchange rate or index price.”.

Swap contract tidak diperdagangkan di bursa. Swap contract adalah over-the-counter (OTC) contracts antarperusahaan, antarlembaga keuangan, atau antara perusahaan dan lembaga keuangan.

Jenis swap contract yang biasanya dilakukan adalah interest rate swap dan

currency swap. Penjelasan interest rate swap dan currency swap menurut Titman, Keown, dan Martin (2011, 672) adalah sebagai berikut:

“an interest rate swap might involve the trading of fixed interest payments for variable or floating rate interest payments between two companies. A currency swap would involve an exchange of debt obligations in different currency.”.

(13)

diterapkan oleh pemerintah. Jika hendak menggunakan derivatif, pemerintah sebaiknya menggunakannya untuk tujuan lindung nilai (hedging).

PENGGUNAAN DERIVATIF OLEH PEMERINTAH INDONESIA

Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, defisit anggaran dibatasi maksimal 3% (tiga persen) dari Produk Domestik Bruto (PDB), sedangkan jumlah pinjaman dibatasi maksimal 60% (enam puluh persen) dari PDB. Salah satu senjata yang dapat digunakan oleh pemerintah untuk melaksanakan amanat tersebut adalah dengan menggunakan derivatif. Pemerintah Indonesia dapat menggunakan derivatif untuk melakukan transaksi lindung nilai (hedging). Menurut Titman, Keown, dan Martin (2011, G-4),

hedging adalah

“a strategy designed to minimize exposure to unwanted risk by taking a position in one market that offsets exposure to price flunctuations in an opposite position in another market”.

Sementara itu, berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 12/PMK.08/2013 tentang Transaksi Lindung Nilai dalam Pengelolaan Utang Pemerintah, lindung nilai adalah kegiatan yang dilakukan untuk memitigasi risiko atau melindungi posisi nilai suatu aset atau kewajiban yang mendasarinya terhadap risiko fluktuasi tingkat bunga dan nilai mata uang di masa yang akan datang. Transaksi lindung nilai didefinisikan sebagai transaksi yang dilakukan oleh pemerintah dengan counterparty dalam rangka mengendalikan risiko fluktuasi beban pembayaran bunga dan kewajiban pokok utang, dan/atau melindungi posisi nilai utang, dari risiko yang timbul maupun yang diperkirakan akan timbul akibat adanya volatilitas faktor-faktor pasar keuangan.

(14)

pemerintah dapat mengendalikan besarnya defisit anggaran. Meskipun demikian, transaksi lindung nilai (hedging) harus dilaksanakan dengan analisis dan perhitungan yang cermat dan hati-hati karena bukan tidak mungkin dengan melaksanakan transaksi lindung nilai (hedging) pemerintah malah mengeluarkan biaya tambahan yang seharusnya tidak perlu sehingga defisit anggaran malah menjadi lebih besar.

Berikut ini adalah beberapa sektor transaksi lindung nilai (hedging) yang dapat dilaksanakan oleh pemerintah Indonesia dengan menggunakan derivatif.

1. Penggunaan Transaksi Lindung Nilai (Hedging) untuk Pengelolaan Subsidi Bahan Bakar Minyak

Salah satu belanja yang porsinya cukup besar dalam APBN adalah belanja subsidi energi, terutama subsidi bahan bakar minyak. Penentuan besarnya subsidi bahan bakar minyak tentunya tidak terlepas dari harga minyak mentah dunia karena pemerintah Indonesia masih melakukan impor minyak untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Harga minyak mentah dunia ini berubah-ubah dari waktu ke waktu. Apabila harga minyak mentah dunia ternyata lebih tinggi daripada yang telah diperkirakan saat penyusunan APBN, maka hal ini akan menimbulkan tambahan biaya bagi pemerintah yang pada akhirnya memperbesar defisit anggaran. Untuk melindungi diri dari risiko kenaikan harga minyak mentah ini, pemerintah dapat melakukan transaksi lindung nilai (hedging) dengan menggunakan derivatif.

Instrumen derivatif yang dapat digunakan oleh pemerintah Indonesia untuk melaksanakan lindung nilai (hedging) salah satunya adalah futures contract atau

(15)

rendah daripada US$100 per barel, katakanlah US$90 per barel, maka pemerintah menderita kerugian karena harus membayar dengan harga di atas harga pasar. Oleh karena itu, analisis dan perhitungan sebelum melaksanakan lindung nilai (hedging) dengan futures contract atau forwards contract harus dilaksanakan dengan cermat dan hati-hati agar pemerintah terhindar dari kerugian.

Selain menggunakan futures contract atau forwards contract, pemerintah juga dapat melakukan lindung nilai (hedging) dengan menggunakan call option. Alimin (2012) memberikan ilustrasi penggunaan call option untuk lindung nilai (hedging) harga minyak sebagai berikut.

Sebagai contoh, guna memenuhi kebutuhan minyak di bulan Agustus 2012 sebanyak 500.000 bph dalam 31 hari, pemerintah melakukan pembelian call option. Harga kontrak call option penutupan 13 Juli untuk bulan Agustus 2012 pada strike price di US$ 85 adalah US$ 2,36 per barel. Dengan pemerintah membeli opsi ini, maka dana yang dibutuhkan pemerintah adalah Rp 365,8 Miliar. Angka ini relatif kecil dibandingkan menyediakan dana Rp 2,28 Triliun untuk cadangan resiko fiskal (angka 27,4 Triliun dibagi prorata 12 bulan); ataupun resiko yang nilainya kurang lebih Rp 2 Triliun (untuk kebutuhan bulan Agustus 2012 saja) apabila harga minyak kembali menembus level US$ 100. Jika kemudian harga minyak ternyata turun ke US$ 70, apakah Rp 365,8 Miliar ini adalah kerugian? Tidak! Sama halnya dengan ketika kita membeli asuransi perjalanan saat hendak bepergian dengan jasa angkutan udara, ketika kita sampai dengan selamat, premi yang kita bayarkan bukanlah sebuah kerugian. Premi tersebut adalah biaya karena pengalihan resiko yang kita lakukan. Apalagi dalam kasus opsi ini, pemerintah tidak wajib menebus pada harga US$ 85 tetapi tetap membeli pada harga US$ 70, sehingga selisihnya jauh lebih besar daripada biaya yang dikeluarkan untuk pengalihan resiko melalui pembelian call option.

Dari ilustrasi di atas dapat kita ketahui bahwa call option memiliki keunggulan dibandingkan futures contract atau forwards contract, yaitu apabila harga minyak berada di bawah strike price, maka pemerintah dapat tidak menggunakan haknya untuk melakukan pembelian minyak dengan harga sebesar strike price. Dengan demikian, pemerintah hanya kehilangan biaya pembelian call option dengan tidak menggunakan haknya untuk melakukan pembelian minyak dengan harga sebesar

strike price. Biaya pembelian call option ini dapat dipersamakan perlakuannya dengan biaya asuransi dan bukanlah merupakan kerugian negara. Selain itu, apabila

(16)

memantapkan komitmen untuk tidak menggunakan haknya untuk melakukan pembelian minyak dengan harga sebesar strike price. Hasil penjualan call option ini dapat menutupi biaya pembelian call option yang telah dikeluarkan pemerintah.

Dari segi nominal, langkah membeli call option ini relatif lebih kecil dan lebih efektif dibanding menyediakan dana cadangan resiko fiskal pada APBN. APBNP 2012 menyediakan dana sebesar Rp 27,4 triliun guna mengatasi gejolak harga minyak. Apalagi, strategi lindung nilai (hedging) untuk harga minyak dengan menggunakan option telah sukses diaplikasikan pada berbagai negara. Negara-negara yang telah sukses menggunakan option untuk melaksanakan lindung nilai (hedging) harga minyak antara lain Meksiko, Ekuador, dan China.

Meskipun demikian, analisis dan perhitungan yang cermat dan hati-hati harus dilakukan sebelum melakukan pembelian option. Penentuan harga beli option dan

strike price tidak boleh dilakukan dengan sembarangan. Analisis dan perhitungan yang cermat dan hati-hati harus dilakukan agar diperoleh harga beli option dan strike price yang ekonomis sehingga tujuan lindung nilai (hedging), yaitu mengendalikan defisit anggaran, dapat tercapai.

Saat ini, pelaksanaan lindung nilai (hedging) untuk subsidi bahan bakar minyak belum terlalu mendesak karena harga minyak masih rendah dan belum menunjukkan tanda-tanda akan mengalami penguatan. Namun, pelaksanaan lindung nilai (hedging) harga minyak sebaiknya tetap dipersiapkan agar nantinya saat diperlukan dapat segera dipergunakan. Harga minyak dunia tidak akan selamanya tetap rendah seperti saat ini. Negara-negara yang tergabung dalam Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) dan negara-negara penghasil minyak lainnya tentu akan melakukan berbagai upaya untuk menaikkan harga minyak dunia. Para ahli juga memperkirakan bahwa harga minyak dunia akan meningkat pada akhir tahun 2016 atau awal 2017.

(17)

Utang luar negeri yang dimiliki pemerintah Indonesia jumlahnya cukup besar. Berdasarkan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) Tahun 2014, utang luar negeri pemerintah Indonesia mencapai Rp 676 Triliun atau sekitar 23,35% dari total kewajiban pemerintah. Utang luar negeri pemerintah Indonesia sebagian besar dalam valuta asing sehingga rentan terhadap fluktuasi nilai tukar rupiah. Pelemahan rupiah akan membuat jumlah yang dibayarkan pemerintah Indonesia menjadi lebih besar sehingga berdampak pada semakin besarnya defisit anggaran.

Hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2013 menunjukkan adanya kenaikan utang luar negeri berdenominasi dollar Amerika Serikat dari Rp 1,981 triliun pada tahun 2012, menjadi Rp 2,375 triliun pada tahun 2013, atau naik sebesar Rp 393 triliun. Sekitar 41,43% dari kenaikan utang tersebut, atau setara dengan Rp 163,24 triliun, merupakan kerugian selisih kurs yang disebabkan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat. Menurut BPK, kerugian akibat selisih kurs tersebut dapat dihindari apabila instansi pemerintah yang memiliki pinjaman luar negeri dengan mata uang asing melakukan transaksi lindung nilai (hedging).

Sebagaimana rekomendasi BPK, pemerintah dapat meminimalisasi kerugian selisih kurs dalam pengelolaan utang luar negeri dengan melaksanakan transaksi lindung nilai (hedging). Pemerintah dapat melaksanakan transaksi lindung nilai (hedging) saat membeli mata uang yang akan digunakan untuk pembayaran utang luar negeri. Transaksi lindung nilai (hedging) dapat dilaksanakan pemerintah dengan menggunakan derivatif. Adapun derivatif yang dapat digunakan pemerintah adalah

futures contract atau forwards contract, option, dan swap.

a. Penggunaan Futures Contract atau Forwards Contract

Dengan menggunakan futures contract atau forwards contract, pemerintah dan

(18)

contract atau forwards contract) dengan harga yang telah disepakati sekarang (strike price). Futures contract atau forwards contract untuk lindung nilai (hedging) nilai utang luar negeri pemerintah cocok digunakan saat terjadi tren pelemahan rupiah menjelang periode pembayaran utang luar negeri pemerintah. Namun, penggunaan

futures contract atau forwards contract memiliki risiko kerugian apabila kurs pada

strike price ternyata lebih tinggi daripada kurs di pasar saat tanggal jatuh tempo

futures contract atau forwards contract. Oleh karena itu, sebelum mengikat futures contract atau forwards contract, pemerintah wajib melaksanakan analisis dan perhitungan yang cermat dan hati-hati.

b. Penggunaan Option

Alternatif berikutnya yang dapat dipilih pemerintah untuk melaksanakan transaksi lindung nilai (hedging) adalah dengan menggunakan option. Metode ini disebut juga dengan Currency Option Hedge. Metode ini mirip dengan transaksi lindung nilai (hedging) dengan menggunakan futures contract atau forwards contract

sebagaimana yang telah dijelaskan di atas. Namun, perbedaan utamanya adalah dengan menggunakan option, pemerintah memiliki hak untuk melakukan pembelian mata uang yang akan digunakan untuk pembayaran utang luar negeri pada tanggal jatuh tempo seharga strike price, sedangkan pada futures contract atau forwards contract, pemerintah berkewajiban untuk melakukan pembelian mata uang yang akan digunakan untuk pembayaran utang luar negeri pada tanggal jatuh tempo seharga

(19)

memperoleh harga yang ekonomis sehingga tujuan dilaksanakannya transaksi lindung nilai (hedging) ini, yaitu pengendalian defisit anggaran, dapat tercapai.

c. Penggunaan Swap

Alternatif ketiga yang dapat digunakan pemerintah adalah dengan menggunakan swap. Dengan menggunakan swap, pemerintah dapat melaksanakan lindung nilai (hedging) utang luar negeri melalui interest rate swap atau currency swap. Ilustrasi tentang interest rate swap dapat kita lihat pada Gambar 1 di bawah ini.

Gambar 1

Ilustrasi Interest Rate Swap

Sumber: diolah dari Kiff, Ron, dan Ebrahim (2000, 30)

Dari Gambar 1 di atas dapat kita lihat bahwa pemerintah memiliki utang kepada pihak luar negeri dengan tingkat bunga tetap dan dalam mata uang asing. Untuk melindungi nilai dari utangnya tersebut, pemerintah melakukan interest rate swap (fixed-for-floating rate swap) dengan counterparty. Dengan interest rate swap

(20)

melakukan pembayaran bunga obligasi. Namun, sebagai kompensasi atas pembayaran bunga dengan tingkat bunga tetap kepada counterparty, pemerintah diharuskan untuk membayar bunga dengan floating rate, yang biasanya menggunakan patokan London Interbank Offered Rate (LIBOR). Jika bunga dengan floating rate lebih rendah daripada tingkat bunga tetap obligasi pemerintah, maka pemerintah akan mendapat keuntungan dari interest rate swap tersebut. Akan tetapi, sebaliknya jika bunga dengan floating rate lebih tinggi daripada tingkat bunga tetap obligasi pemerintah, maka pemerintah akan menderita kerugian dari interest rate swap tersebut.

Alternatif swap lainnya untuk melaksanakan lindung nilai (hedging) utang luar negeri currency swap. Ilustrasi tentang currency swap dapat kita lihat pada Gambar 2 di bawah ini.

Gambar 2

Ilustrasi Currency Swap

Sumber: diolah dari Kiff, Ron, dan Ebrahim (2000, 30)

(21)

currency swap ini pemerintah melakukan pembayaran bunga dengan dua mata uang yang berbeda untuk pemegang obligasi dan counterparty. Dengan demikian, selain ditentukan oleh faktor floating rate, keuntungan dan kerugian pemerintah ditentukan pula oleh perbedaan selisih kurs antara kedua mata uang yang digunakan dalam

currency swap ini.

Kedua skema swap di atas sukses diterapkan oleh Kanada pada akhir dekade 1990-an dan awal dekade 2000-an. Di Indonesia sendiri penggunaan swap juga telah dilaksanakan oleh Bank Indonesia dengan mengadakan bilateral currency swap agreement (BCSA) dengan bank sentral China, Korea Selatan, dan Jepang. Meskipun demikian, penggunaan swap yang tidak didasari oleh analisis dan perhitungan yang cermat dan hati-hati akan membuat pemerintah menderita kerugian yang cukup besar, seperti yang dialami oleh beberapa pemerintah lokal di Amerika Serikat pada tahun 2007 sampai dengan 2008. Oleh karena itu, sebelum menggunakan swap untuk transaksi lindung nilai (hedging) utang luar negeri, pemerintah harus melakukan analisis dan perhitungan yang cermat dan hati-hati, terutama untuk penentuan

counterparty, tingkat bunga yang harus dibayarkan kepada counterparty, biaya penghentian kontrak swap sebelum jatuh tempo, dan dalam mata uang apa bunga kepada counterparty dibayarkan.

3. Penggunaan Transaksi Lindung Nilai (Hedging) untuk Pengelolaan Pembelian Investasi dalam Saham oleh Pemerintah

(22)

Dengan membeli suatu call option, pemerintah mendapatkan hak untuk melakukan pembelian suatu saham pada tanggal jatuh tempo seharga strike price. Apabila harga saham tersebut ternyata dirasakan tidak sesuai dengan yang diharapkan pemerintah, maka pemerintah dapat tidak menggunakan haknya untuk melakukan pembelian saham tersebut seharga strike price. Dengan demikian, pemerintah hanya akan kehilangan biaya pembelian call option dan terhindar dari pengeluaran biaya yang lebih besar akibat kenaikan harga saham. Namun, hal yang harus selalu diingat adalah sebelum melaksanakan pembelian call option, pemerintah harus melakukan analisis dan perhitungan yang cermat dan hati-hati.

Penggunaan derivatif oleh pemerintah, yaitu untuk tujuan lindung nilai (hedging), dapat menjadi senjata yang cukup ampuh untuk mengendalikan defisit anggaran dari segi penekanan pengeluaran pemerintah. Namun, hal yang perlu diperhatikan juga adalah derivatif adalah suatu instrumen keuangan yang memiliki risiko. Jika risiko ini tidak dikelola dengan baik, yaitu tanpa melalui analisis dan perhitungan yang cermat dan hati-hati, maka senjata yang diharapkan mampu untuk mengendalikan defisit anggaran ini malah berbalik menjadi sesuatu yang menghancurkan pemerintah dengan membuat pembengkakan pengeluaran yang pada akhirnya akan memperbesar defisit anggaran.

KESIMPULAN

Dari pembahasan di atas, hal-hal yang dapat kita simpulkan adalah sebagai berikut:

1. Defisit anggaran adalah situasi yang terjadi ketika pengeluaran pemerintah melebihi pendapatannya. Salah satu cara yang digunakan pemerintah untuk membiayai defisit anggaran adalah dengan melakukan utang, baik kepada pihak dalam negeri maupun luar negeri.

(23)

3. Apabila tidak mampu dikendalikan dengan baik, maka defisit anggaran akan membawa akibat-akibat negatif, antara lain memicu defisit neraca perdagangan, kenaikan tingkat suku bunga, dan pelemahan nilai tukar mata uang suatu negara, yang pada akhirnya dapat menyebabkan krisis ekonomi. Selain itu, defisit anggaran yang dibiayai dengan utang dapat menyebabkan suatu negara menjadi terjerat dalam lingkaran utang.

4. Salah satu senjata yang dapat digunakan pemerintah untuk mengendalikan defisit anggaran adalah derivatif. Derivatif adalah suatu instrumen keuangan yang nilainya “diturunkan” dari nilai suatu aset yang menjadi acuannya (underlying asset). Secara umum, derivatif dapat dibagi menjadi tiga tipe, yaitu forwards contract atau futures contract, option, dan swap.

5. Untuk mengendalikan defisit anggaran, pemerintah dapat menggunakan derivatif untuk tujuan lindung nilai (hedging). Transaksi lindung nilai (hedging) dengan derivatif dapat digunakan pemerintah untuk pengelolaan subsidi bahan bakar minyak, utang luar negeri, dan pembelian investasi dalam saham oleh pemerintah.

(24)

DAFTAR REFERENSI

Aini, Nur. 2016. Harga Minyak Diprediksi Kembali Naik di Akhir Tahun. http://www.republika.co.id/berita/ekonomi/bisnis-global/16/02/11/o2czvo382-harga-minyak-diprediksi-kembali-naik-di-akhir-tahun (diakses 13 Februari 2016).

Ball, Laurence dan N. Gregory Mankiw. 1995. What Do Budget Deficits Do?. Kansas (Amerika Serikat): Federal Reserve Bank of Kansas City. https://www.kansascityfed.org/publicat/sympos/1995/pdf/s95manki.pdf (diakses 10 Februari 2016).

Biro Humas dan Luar Negeri BPK. 2014. Siaran Pers Badan Pemeriksaan Keuangan - BPK: Perlunya Pengamanan Rupiah Melalui Transaksi Lindung Nilai (Hedging). http://www.bpk.go.id/news/bpk-perlunya-pengamanan-rupiah-melalui-transaksi-lindung-nilai-hedging (diakses 12 Februari 2016).

Brown, Ellen. 2012. Wall Street Confidence Trick: How Interest Rate Swaps Are Bankrupting Local Governments. http://www.webofdebt.com/articles/interestrateswap.php (diakses 10 Februari 2016).

Federal Reserve Bank of San Francisco. 1999. Why does a trade deficit weaken the currency?. http://www.frbsf.org/education/publications/doctor-econ/1999/october/trade-deficit-import-export-imbalance-currency (diakses 12 Februari 2016).

Haryanto, Joko Tri. 2015. Reformasi Defisit dan Kebijakan Belanja 2015. Jakarta:

Kementerian Keuangan Republik Indonesia.

http://www.kemenkeu.go.id/sites/default/files/Reformasi%20Defisit%20dan %20Kebijakan%20Belanja%202015.pdf (diakses 10 Februari 2016).

Kieso, Donald E., Jerry J. Weygandt, dan Terry D. Warfield. 2014. Intermediate Accounting: IFRS Edition. Edisi Kedua. Hoboken (Amerika Serikat): Wiley. Kiff, John, Uri Ron, dan Shafiq Ebrahim. 2000. The Federal Government’s Use of

(25)

2000-2001: 23-34. http://www.bankofcanada.ca/wp-content/uploads/2010/06/kiffe.pdf (diakses 15 Februari 2016).

Lubis, Abu Samman. 2015. Defisit Anggaran dan Implikasinya. Jakarta: Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan Kementerian Keuangan. http://www.bppk.kemenkeu.go.id/publikasi/artikel/147-artikel-anggaran-dan-perbendaharaan/20920-defisit-anggaran-dan-implikasinya (diakses 10 Februari 2016).

Madura, Jeff. 2014. International Financial Management. Edisi Keduabelas. Stamford (Amerika Serikat): Cengage Learning.

Mengenal Derivatif. 2015. http://www.infovesta.com/infovesta/learning/learning.jsp? id=61 (diakses 24 Januari 2016).

Option. http://www.businessdictionary.com/definition/option.html#_=_ (diakses 25 Januari 2016)

Pamungkas, Raditya. 2009. Pasar Derivatif.

https://rdtloom.wordpress.com/2009/01/12/pasar-derivatif/ (diakses 24 Januari 2016).

Pettinger, Tejvan. 2016. UK Budget Deficit.

http://www.economicshelp.org/blog/5922/economics/uk-budget-deficit-2/ (diakses 10 Februari 2016).

Republik Indonesia, Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2014 (Audited). __________, Nota Keuangan beserta Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

Tahun Anggaran 2016.

__________, Peraturan Menteri Keuangan Nomor 12/PMK.08/2013 tentang Transaksi Lindung Nilai dalam Pengelolaan Utang Pemerintah.

__________, Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.

Swap. http://www.investopedia.com/terms/s/swap.asp (diakses 26 Januari 2016). Titman, Sheridan, Arthur J. Keown, dan John D. Martin. 2011. Financial

Gambar

Grafik 1
Gambar 1
Ilustrasi Gambar 2Currency Swap

Referensi

Dokumen terkait

Makroekonomi Wilayah Sumatera Utara Pembangunan daerah merupakan bagian yang tak terpisahkan dari pembangunan nasional, pada hakekatnya.. adalah upaya terencana

Dari hasil yang didapat dengan menggunakan dryer segel botol ini, kemasan botol vitamin terlihat rapi dan menarik serta dapat meningkatkan permintaan konsumen

3.7 Pengujian Mesin Stirling Pada Pemanas Matahari Tipe Box Pengujian mesin stirling ini dilakukan dengan diletakkannya mesin Stirling pada pemanas matahari tipe box di halaman

Desa Mekar Jaya memiliki Sarana dan Prasarana untuk masyarakat yang terdapat di tiap dusun, yang meliputi sarana prasarana dibidang pemerintahan,

Tingginya jumlah remaja yang akan dan sudah memasuki usia produktif, namun masih dengan kualitas manusia yang rendah disertai ketidakmerataan persebaran penduduk, dapat

capacity, the students have been capable of writing an English text based on the.. required criteria by emulating model texts or translating the text they

2 Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib), dimana

* Disesuaikan dengan nama lembaga penelitian dan atau pengabdian kepada masyarakat di PT...