• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peran Badan Nasional Penempatan dan Perl

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Peran Badan Nasional Penempatan dan Perl"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Peran Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia

(BNP2TKI) dalam Mengelola Buruh Migran

oleh

Imas Qurhothul Ainiyah (1306383155)

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia

Penduduk dalam Undang-Undang No 52 Tahun 2009 tentang perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga didefinisikan sebagai orang atau seseorang yang berdiam diri di suatu tempat sebagai orang pribadi, anggota keluarga, anggota masyarakat, warga Negara dan atau himpunan kuantitas yang bertempat tinggal dalam jangka waktu tertentu. Berdasarkan perannya, penduduk suatu negara dapat dilihat sebagai objek dan subjek pembangunan (Biro Informasi

Kependudukan – Provinsi Baangka Belitung, n. d.). Sebagai objek pembangunan, artinya penduduk merupakan faktor yang harus dibangun atau ditingkatkan kualitas hidupnya. Sedangkan sebagai subjek, penduduk merupakan faktor pelaku proses pembangunan. Di lihat dari sisi yang lain, penduduk merupakan beban sekaligus potensi bagi suatu negara. Apabila pertumbuhan penduduk suatu Negara sangat tinggi dapat menimbulkan berbagai permasalahan karena kapasitas wilayah suatu Negara terbatas.

Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan penduduk Indonesia ialah seseorang yang berdomisili di wilayah geografis Indonesia selama enam bulan atau lebih dan berdomisili kurang dari enam bulan dengan tujuan menetap (BKKBN, 2013). Penduduk di Indonesia memiliki karakteristik yang beragam berdasarkan suku, agama, ras, mata pencaharian, adat istiadat dan bahasa. Keberagaman tersebut berakibat pada munculnya persepsi terhadap keberadaan penduduk yaitu penduduk sebagai modal pembangunan dan penduduk sebagai tantangan atau hambatan dalam proses pembangunan.

Saat ini, laju pertumbuhan penduduk Indonesia mencapai 1,49 persen tiap tahun dari jumlah penduduk Indonesia atau sejumlah 4,5 juta jiwa setiap tahunnya (Akuntono, 2015). Penyebab tingginya laju pertumbuhan penduduk di Indonesia ialah peningkatan angka kelahiran, umur panjang, penurunan angka kematian, kurangnya pendidikan, pengaruh budaya, serta gelombang imigrasi dan emigrasi (Biro Informasi Kependudukan – Provinsi Bangka Belitung, n. d.). Menurut Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) - Surya Chandra Surapaty, laju pertumbuhan manusia di Indonesia paling banyak terjadi di Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Maluku, dan Kepulauan Riau. Tingginya laju pertumbuhan penduduk tersebut memiliki keterkaitan erat dengan segi ekonomi. Hal ini disebabkan karena jumlah penduduk

(2)

Gambar 1.1 Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Dan Prospek Penyerapan Tenaga Kerja Sumber: BNP2TKI, 2016

Pada gambar di atas, disajikan data mengenai proyeksi pertumbuhan ekonomi yang merupakan perbandingan antara keterserapan pasokan tenaga kerja terhadap pasar lapangan pekerjaan di Indonesia dari tahun 2010 hingga proyeksi laju pertumbuhan ekonomi tahun 2019. Tahun 2010, pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya 6,1%. Kemudian mengalami peningkatan pada tahun-tahun selanjutnya yaitu tahun 2011 sebesar 6,5%, tahun 2012 mengalami penurunan menjadi 6,3%, tahun 2013 sebesar 5,8%, tahun 2014 sebesar 5,5% dan tahun 2015 sebesar 5,7%. Pada tahun 2016, laju pertumbuhan ekonomi diproyeksikan antara 6,3-6,9%. Selanjutnya, untuk tahun 2017 antara 6,8-7,4%, tahun 2018 antara 7,2-7,8% dan pada tahun 2019 hanya sebesar 6,7-8,3%.

Pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 6% tiap tahun hanya mampu menyerap sebesar 1,5 juta angkatan kerja. Hal tersebut terjadi karena potensi penyerapan tenga kerja dengan laju

pertumbuhan ekonomi sebesar 6% hanya sebesar 250.000 angkatan kerja (BNP2TKI, 2016). Oleh karena itu, masih terdapat 1,3 juta angkatan kerja yang tidak terserap di Indonesia. Rendahnya penyerapan tenaga kerja di dalam negeri berakibat pada munculnya fenomena buruh migran (BNP2TKI, 2016). Buruh migran merupakan masyarakat Indonesia yang termasuk dalam angkatan kerja yang bekerja di luar negeri sebagai Tenga Kerja Indonesia (TKI). Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dibedakan menjadi dua kategori, yaitu TKI formal dan TKI informal (BNP2TKI, 2016). TKI formal merupakan tenaga kerja yang bekerja di luar negeri yang telah melalui pendidikan formal dan ditempatkan pada sektor-sektor spesifik, seperti perawat, hospitality, welder dan manufaktur. Sedangkan TKI informal merupakan tenaga kerja unskill yang sebagian besar hanya mengenyam pendidikan SD atau SMP serta melakukan pekerjaan kasar selama berada diluar negeri, seperti pembantu rumah tangga. Hal-hal yang berkaitan dengan seleksi, pendidikan dan perizinan terkait TKI dikelola melalui kerjasama antara kementerian luar negeri, kementerian ketenagakerjaan, dan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI). Upaya kerjasama antar lembaga pemerintah tersebut bertujuan untuk memberikan perlindungan bagi TKI yang bekerja di luar negeri.

(3)

mendeskripsikan peran Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) dalam mengelola buruh migran.

Pembahasan

a. Tenaga Kerja Indonesia

Tenaga Kerja Indonesia (TKI) merupakan sebutan bagi angkatan kerja Indonesia yang bekerja di luar negeri, dimana mayoritas angkatan kerja tersebut bersifat lowlife dan unskill (BNP2TKI, 2016). Para TKI biasanya angkatan kerja yang hanya lulusan Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Oleh karena itu, kualitas tenaga kerja yang di kirim keluar negeri seringkali tidak sesuai dengan kebutuhan para pemberi kerja. TKI tersebut

biasanya bekerja di Negara-negara seperti Malaysia, Singapura, Taiwan, Hongkong, dan Timur Tengah yang berdasarkan hubungan kerja untuk jangka waktu tertentu. Program TKI tersebut merupakan upaya pemerintah untuk menekan jumlah angkatan kerja yang tidak terserap di dalam negeri. Tenaga Kerja Indonesia (TKI) oleh pemerintah diberi gelar pahlawan devisa karena memiliki kontribusi yang besar terhadap penerimaan dalam negeri atau yang biasa disebut dengan remitansi. Menurut laporan dari Bank Indonesia, hingga bulan Agustus tahun 2015 jumlah remitansi dari TKI mencapai USD 6,329,861,872 atau setara dengan Rp 88,8 Triliun dan kondisi tersebut meningkat setiap tahunnya (BNP2TKI, 2016).

Prospek pengiriman tenaga kerja ke luar negeri didasarkan pada empat sektor prioritas, seperti dalam gambar 1.2 berikut ini.

Gambar 1.2 Sektor Prioritas Pengiriman TKI Sumber: BNP2TKI, 2016

Gambar 1.2 di atas memperlihatkan sektor-sektor prioritas permintaan tenaga kerja yang berasal dari berbagai Negara. Data dari BNP2TKI (2016), permintaan TKI dari luar negeri dikategorikan menjadi empat sektor prioritas, yaitu:

(4)

kesehatan, caregiver dan careworker jumlah permintaan dari luar negeri mencapai 88.281 orang untuk tahun 2010-2020.

2. Potensi permintaan tenaga kerja selanjutnya ialah pada sektor hospitality, pariwisata dan marketing. Pada sektor hospitality, jumlah permintaan sebanyak 10.650 orang. 3. Permintaan tenaga kerja pada sektor welder sejumlah 40.450 orang. Sektor welder terdiri dari Gulf Spic Kontractor sebanyak 300 orang, Kuwait National Petroleum Company sebanyak 40.000 dan Abdul Latief Jameel Toyota sebanyak 150 orang. 4. Potensi permintaan tenaga kerja sektor manufaktur sejumlah 2.560 tenaga kerja.

Permintaan ini datang dari Negara Saudi Arabia sebanyak 1.000 orang, UEA sebanyak 40 orang, Brunei Darussalam sebanyak 365 orang dan Malaysia sebanyak 1.155 orang.

b. Lembaga Pemerintah yang Bertugas Mengelola Tenaga Kerja Indonesia (TKI)

Di Indonesia, peran pemerintah dalam mengelola TKI dilaksanakan melalui kerjasama antara Kementerian Luar Negeri, Kementerian Ketenagakerjaan, dan Badan Nasional

Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI). Pada pelaksanaannya, setiap lembaga pemerintah tersebut memiliki peran yang berbeda, yaitu Kementerian Ketenagakerjaan berperan sebagai regulator sedangkan BNP2TKI dan Kementerian Luar Negeri sebagai operator (BNP2TKI, 2016). Menurut Kepala BNP2TKI Nusron Wahid, peran sebagai operator oleh BNP2TKI dan Kementerian Luar Negeri dibedakan menjadi dua sektor yaitu sektor hulu dan sektor hilir (BNP2TKI, 2016). Sektor hulu meliputi masa persiapan sebelum TKI berangkat, seperti melakukan pengecekan terhadap dokumen, dan kontrak kerja. Pada sektor hulu BNP2TKI memiliki peran sebesar 80% dan Kementerian Luar Negeri sebesar 20%. Sementara itu, peran pada sektor hilir meliputi urusan-urusan yang ada di luar negeri seperti melakukan pemeriksaan terkait tempat kerja TKI di luar negeri atau melakukan konfirmasi mengenai spesifikasi TKI yang dibutuhkan oleh pemberi kerja. Pada sektor ini, BNP2TKI memiliki peran sebesar 20% dan Kementerian Luar Negeri sebesar 80%.

BNP2TKI sebagai pihak operator yang menangi hal-hal terkait TKI merupakan lembaga pemerintah non departemen yang mempunyai fungsi pelaksanaan kebijakan di bidang

penempatan dan perlindungan TKI di luar negeri secara terkoordinasi dan terintegrasi. Lembaga ini dibentuk berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2006. Sekarang BNP2TKI

diketuai oleh Nusron Wahid yang dilantik pada 27 November 2014. Adapun tugas pokok dari BNP2TKI antara lain (BNP2TKI, 2016):

1. Melakukan penempatan atas dasar perjanjian secara tertulis antara pemerintah dengan pemerintah negara pengguna TKI atau pengguna berbadan hukum di negara tujuan penempatan.

2. Memberikan pelayanan, mengkoordinasikan, dan melakukan pengawasan mengenai dokumen kerja, Pembekalan Akhir Pemberangkatan (PAP), penyelesaian masalah TKI, sumber-sumber pembiayaan, pemberangkatan sampai dengan pemulangan,

peningkatan kualitas calon TKI, memberikan informasi terkait penempatan TKI dan peningkatan kesejahteraan TKI dan keluarganya.

(5)

BNP2TKI Nusron Wahid dapat diatasi dengan memperbaiki arus komunikasi diantara ketiga lembaga yang mengurusi hal-hal terkait TKI.

c. Permasalahan yang Dialami Tenaga Kerja Indonesia (TKI)

Salah satu isu yang memperoleh perhatian khusus pemerintah yaitu terkait adanya

ketidakadilan yang dialami oleh para TKI, terutama bagi mereka yang bekerja di Negara-negara Islam seperti Brunei, Malaysia, dan beberapa negara dikawasan timur tengah yang menggunakan sistem kafalah dalam mengatur hubungan antara pemberi kerja dengan TKI (BNP2TKI, 2016). Sistem kafalah merupakan sistem dimana majikan menempatkan para pekerjanya sebagai bagian dari properti dan memiliki privacy yang tidak boleh diganggu gugat (BNP2TKI, 2016). Pada sistem ini, setiap rumah dianggap sebagai kerajaan sehingga pemilik rumah bebas

memprivatisasi segala benda termasuk para pekerjanya. Sistem ini didasari oleh prinsip warga Negara Islam yang menganggap bahwa privacy merupakan hal yang sangat penting (Maulana, 2015). Penerapan sistem kafalah berakibat pada tidak terbentuknya hubungan industial bahkan tidak terlaksananya hak-hak asasi manusia untuk TKI yang bekerja di negara-negara tersebut. Peraturan dalam sistem ini menjelaskan bahwa semua hal yang terkait dengan TKI akan diatur oleh kafil atau pemberi kerja sehingga menjadikan sistem lebih kuat pengaruhnya dibandingkan dengan perjanjian kerja. Sistem kafalah banyak digunakan untuk mempekerjakan TKI informal. Sebagai contoh, Ani yang berusia 25 tahun merupakan TKW asal Karawang – Jawa Barat yang pernah mengalami ketidakadilan ketika bekerja di Arab Saudi (Uni Sosial Demokrat, 2015). Ani telah bekerja selama 8 bulan tanpa digaji oleh majikannya dan mengalami kekerasan fisik seperti ditampar, dipukul dan diberi beban kerja diluar perjanjian kerja. Kekerasan yang dialami oleh Ani tersebut sulit ditangani oleh konsulat pemerintah Indonesia untuk Arab Saudi karena penerapan sistem kafalah tersebut. Selain itu, baik TKI yang mengalami kekerasan maupun pemerintah tidak dapat mengajukan tuntutan hukum bagi tindak kekerasan yang terjadi. Hal ini disebabkan karena kafil atau pemberi kerja menganggap bahwa TKI merupakan properti yang dapat digunakan semaksimal mungkin dan seringkali kafil tidak memberikan data-data tentang tempat tinggal atau kontak yang jelas untuk dihubungi serta sangat memprivatisasi identitasnya. Di sisi lain, ketika kasus kekerasan berhasil dibawa ke pengadilan seringkali kafil yang melakukan tindak kekerasan hanya dijatuhi hukuman perdata tanpa disertai hukuman pidana (BNP2TKI, 2016).

Kasus-kasus seperti di atas mendorong upaya pemerintah Indonesia untuk lebih

memperhatikan dan melindungi para TKI karena para tenaga kerja tersebut terbukti memiliki kontribusi yang besar dalam penerimaan Negara (BNP2TKI, 2016). Dalam rangka mengatasi kasus terkait sistem kafalah tersebut, pemerintah mengambil tindakan untuk menerbitkan visa yang sama antara tenaga kerja formal dan tenaga kerja informal. Alasannya ialah bahwa jenis pekerjaan dan durasi waktu kerja antara TKI formal dan TKI informal hampir sama. Misalnya, TKI informal seperti pembantu rumah tangga melakukan pekerjaan-pekerjaan rumah diantaranya membersihkan rumah dan memasak. Sementara TKI formal seperti pelayan restauran juga melakukan pekerjaan membersihkan restaurant dan membantu koki memasak. Perbedaan dari keduanya ialah pada lokasi dan pihak pemberi kerja. Hal itu yang menjadi dasar tindakan dari BNP2TKI dalam menerapkan kesetaraan visa bagi TKI formal dan TKI informal (BNP2TKI, 2016).

(6)

Kontribusi TKI yang besar bagi devisa Negara telah mendorong berbagai upaya

pemerintah untuk memberikan perlindungan hukum dan jaminan keselamatan kerja (BNP2TKI, 2016). Perlindungan hukum bagi TKI berfungsi untuk memberikan rasa aman bagi para TKI dari hal-hal yang dapat merugikan jiwa dan raganya. Latar belakang dari upaya perlindungan ini yaitu adanya perlakuan sewenang-wenang dari majikan atau pemberi kerja kepada para TKI yang dapat mengakibatkan kerugian baik fisik maupun materiil. Upaya tersebut merupakan implementasi visi Presiden Republik Indonesia bagi para TKI agar memperoleh perlindungan hukum ketika menjadi calon TKI, memperoleh jaminan kerja pada masa kontrak di luar negeri serta dapat mengembangkan keterampilannya ketika kembali ke Negara Indonesia (BNP2TKI, 2016).

Proses penyelesaian permasalahan terkait TKI baik yang bersifat prosedural maupun penangan kasus ketidakadilan TKI di luar negeri oleh BNP2TKI dilakukan melalui beberapa terobosan, diantaranya sebagai berikut:

1. Memangkas Proses Penempatan Menjadi Satu Bulan

Proses layanan administratif terkait dokumen-dokumen, pembekalan dan persiapan keberangkatan bagi TKI yang akan dikirim ke luar negeri diproses dalam jangka waktu maksimal satu bulan.

2. Mempermudah Proses CTKI Melalui LTSP

Pemerintah mengupayakan uji sertifikasi internasional bagi para calon TKI agar sesuai dengan kebutuhan penempatan TKI di Negara tujuan. Hal ini bertujuan untuk menekan pengiriman TKI informal ke luar negeri. Hal ini disebabkan karena TKI yang memiliki sertifikasi internasional memiliki rate upah yang lebih tinggi dan jaminan kerja yang lebih baik dibanding TKI informal.

3. Employment Service Officer (ESO)

ESO berfungsi untuk memastikan proses penempatan dilakukan dengan prudent dan compliance serta memberikan standar kelayakan bagi calon TKI yang akan

diberangkatkan.

4. Meminimalisir Biaya Persiapan Pemberangkatan

Biaya persiapan dan pemberangkatan yang menjadi beban TKI yang akan bekerja di luar negeri ditetapkan maksimal sebanyak 2 kali gaji TKI bersangkutan.

5. Perlindungan Hukum Penuh dalam Setiap Tahapan

Para calon TKI berhak memperoleh perlindungan penuh pada setiap tahapan yaitu masa pra keberangkatan, masa bekerja di luar negeri dan pada masa kepulangan hingga tahap pemberdayaan.

Kesimpulan

Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) sebagai lembaga pemerintah non departemen berfungsi sebagai operator kebijakan terkait dengan

(7)

Sumber:

Akuntono, Indra. 2015. Mengkhawatirkan, Angka Kelahiran di RI Tiap Tahun Setara Jumlah Penduduk Singapura. http://nasional.kompas.com/read/2015/09/29/13574351

/Mengkhawatirkan.Angka.Kelahiran.di.RI.Tiap.Tahun.Setara.Jumlah.Penduduk.Singapura. Diakses Senin, 9 Mei 2016.

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), 2013. Mewaspadai

Pertambahan Penduduk Yang Tidak Terkendali Dan Persebaran Yang Tidak Merata. Jakarta: Perpustakaan Nasional RI.

Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI). 2015. Program Strategis BNP2TKI Tahun 2015 – 2019. Jakarta.

Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI). 2016. Peran BNP2TKI dalam Mengelola Buruh Migran. Kuliah Umum Jurusan Administrasi Negara Universitas Indonesia - Depok, 21 April 2016.

Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI). 2016. Kedudukan Tugas Dan Fungsi BNP2TKI. http://ppid.bnp2tki.go.id /index.php/kedudukan-tugas-dan-fungsi. Diakses Senin, 9 Mei 2016.

Biro Informasi Kependudukan – Provinsi Bangka Belitung. n.d. Pertumbuhan Penduduk Yang Tinggi Dan Dampaknya. http://infoduk.babelprov.go.id/content/pertumbuhan-penduduk-yang-tinggi-dan-dampaknya. Diakses Senin, 9 Mei 2016.

Maulana, Victor. 2015. Sistem Kafalah, Salah Satu Hambatan Perlindungan TKI di Saudi.

http://international.sindonews.com/read/1039953/43/sistem-kafalah-salah-satu-hambatan-perlindungan-tki-di-saudi-1441198765. Diakses Selasa, 10 Mei 2016.

Undang-Undang No 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga.

Gambar

Gambar 1.1 Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Dan Prospek Penyerapan Tenaga Kerja
Gambar 1.2 Sektor Prioritas Pengiriman TKI

Referensi

Dokumen terkait

- OTONOMI DAERAH, PEMERINTAHAN UMUM, ADMINISTRASI KEUANGAN DAERAH, PERANGKAT DAERAH, KEPEGAWAIAN DAN PERSANDIAN.. URAIAN Hal 166 REALISASI BERTAMBAH / (KURANG) KODE REKENING % JUMLAH

dengan mengawasi seluruh pencatatan oleh admin yaitu kegiatan keluar masuknya barang dan dalam jangka panjang pencatatan ini tidak lagi harus menggunakan teknik

Berdasarkan analisis dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, maka dapat ditarik kesimpulkan bahwa peran serta guru pendidikan kewarganegaraan

Promosi merupakan satu upaya untuk menawarkan barang dagangan kepada calon pembeli. Kegiatan promosi produk dan jasa bank lebih baik dilakukan lewat media massa cetak

Format penting bagi radio, agar mampu menarik perhatian pendengar. Radio dilrenal serta teridentifikasi, karena kekhasannya. Radio dengan format yang jelas, akan

Dari penjabaran diatas penulis ingin menambahkan beberapa fitur baru pada aplikasi permainan yang sudah ada karena untuk aplikasi permainan yang sudah ada ini

Ketidakhadiran Saudara dalam proses pembuktian kualifikasi dapat menyebabkan perusahaan Saudara dinyatakan gugur. Demikian untuk

Dari analisis uji t diketahui bahwa ada dua variabel yang secara statistik berpengaruh signifikan terhadap kemiskinan yaitu upah minimum berpengaruh negatif