• Tidak ada hasil yang ditemukan

95 PENGARUH KADAR HEMATOLOGI DENGAN BERAT BADAN BAYI BARU LAHIR PADA IBU DENGAN PRE EKLAMSIA DI RS MARGONO SOEKARDJO PURWOKERTO 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "95 PENGARUH KADAR HEMATOLOGI DENGAN BERAT BADAN BAYI BARU LAHIR PADA IBU DENGAN PRE EKLAMSIA DI RS MARGONO SOEKARDJO PURWOKERTO 2016"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

95

Sumarni, Evi Sri Suryani Akademi Kebidanan YLPP Purwokerto

Email: s_oemarnie@yahoo.com

ABSTRAK: PENGARUH KADAR HEMATOLOGI DENGAN BERAT BADAN BAYI BARU LAHIR PADA IBU DENGAN PRE EKLAMSIA DI RS MARGONO SOEKARDJO PURWOKERTO 2016. Pre eklamsia merupakan salah satu penyebab dari kematian ibu. Pre eklamsia menyebabkan penurunan fungsi sejumlah organ dan sistem diperkirakan akibat disfungsi endotel pembuluh darah dan vasospasme. Penurunan fungsi organ tersebut menyebabkan berbagai perubahan dalam kehamilan salah satunya perubahan profil hematologi ibu hamil. Preeklamsia signifikan menyebabkan berat badan lahir bayi rendah. Jenis penelitian: penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan case control retrospektif. Populasi yaitu adalah ibu hamil yang berkunjung dan atau di rujuk ke rumah sakit Margono Soekardjo pada tahun 2015 sebanyak 230 orang. Sampel diambil secara simple random sampling sejumlah 70 sampel. Data dianalisis dengan uji T test. Hasil penelitian menunjukan ada pengaruh antara profil darah ibu hamil yaitu hemaglobin hematokrit dan eritrosit dengan berat badan bayi baru lahir sedangkan tidak ada pengaruh antara leukosit dengna berat badan bayi baru lahir pada ibu hamil dengan pre eklamsiaKesimpulan: Ada pengaruh signfikan antara kadar hemoglobin, hematokrit dan eritrosit dengan berat badan bayi baru lahir pada ibu hamil dengan pre eklamsia di RS Margono Soekardjo Purwokerto.

Kata kunci: profil hematologi, berat badan bayi baru lahir, pre eklamia

ABSTRACT: EFFECTS OF HEMATOLOGICAL LEVELS WITH WEIGHT OF NEWBORNS IN MOTHERS WITH PRE-ECLAMPSIA IN RS MARGONO SOEKARDJO PURWOKERTO 2016. Pre-eclampsia is one of the causes of maternal mortality. Pre-eclampsia causes a decrease in the function of a number of organs and systems is expected due to vascular endothelial dysfunction and vasospasm. Decreased organ function causes changes in pregnancy is one of them changes hematological profile of pregnant women. Preeclampsia is a significant cause of low birth weight babies. This type of research: descriptive analytic research with retrospective case control approach. Population that were pregnant women who visit and or refer to hospital Margono Soekardjo in 2015 as many as 230 people. Samples were taken by simple random sampling a total of 70 samples. Data was analyzed by T test. The results showed There was significant effect between maternal blood profile that was hemaglobin, hematocrit and erythrocyte weight newborns whereas there was no effect between leukocyte with newborn weight in pregnant women with pre-eclampsia. Conclusions: There was significant effect between the levels of hemoglobin, hematocrit and erythrocytes with newborn weight in pregnant women with pre-eclampsia in RS Margono Soekardjo Purwokerto.

(2)

PENDAHULUAN

Kematian ibu disebabkan karena beberapa faktor baik langsung maupun

faktor tidak langsung. Faktor penyebab langsung adalah kematian yang timbul

sebagai akibat komplikasi kehamilan, persalinan dan nifas yang disebabkan oleh

tindakan, kelalaian, ketidaktepatan penanganan, atau dari rangkaian peristiwa yang

timbul dari keadaan–keadaan tersebut di atas. Komplikasi–komplikasi tersebut

meliputi preeklamsia/eklamsia, perdarahan, baik perdarahan antepartum maupun

postpartum, infeksi, persalinan macet dan kematian pada kehamilan muda.

Penurunan fungsi sejumlah organ dan sistem diperkirakan akibat disfungsi

endotel pembuluh darah dan vasospasme. Penurunan fungsi organ tersebut

menyebabkan berbagai perubahan dalam kehamilansalah satunya perubahan profil

hematologi ibu hamil. Profil hematologi meliputi jumlah eritrosit, kadar

hemoglobin, hematokrit, jumlah leukosit, jumlah trombosit, MCV (mean

corpuscular volume atau volume eritrosit rata-rata), MCH (mean corpuscular

hemoglobin atau hemoglobin eritrosit rata-rata), dan MCHC (mean corpuscular

hemoglobin concentration atau kadar hemoglobin eritrosit rata-rata).

Hemoglobin dan hematokrit dapat meningkat karena adanya

hemokonsentrasi, atau bisa juga terjadi anemia sekunder karena hemolisis pada

kasus-kasus tertentu. Kadar leukosit, terutama neutrofil, meningkat karena

menggambarkan proses inflamasi yang terjadi pada preeklampsia/eklampsia.

Kenaikan jumlah neutrofil juga dapat menggambarkan tingkat keparahan respon

inflamasi pada preeklampsia berat. Trombositopenia terjadi karena adanya

peningkatan aktivasi platelet dan koagulasi platelet akibat perlukaan pembuluh

darah. Trombositopenia juga memudahkan terjadinya hemolisis dan fragmentasi

eritrosit sehingga nilai MCH, MCV, dan MCHC, serta jumlah eritrosit juga.

Preeklamsia juga sangat mempengaruhi janin dan bayi yang dilahirkan, tingginya

angka kejadian mempengaruhi kondisi janin dan perinatal. Penyebab terbesar

kematian dan kesakitan ibu pada preeklamsia adalah abrasio plasenta, edema

pulmonary, kegagalan ginjal dan hepar, miokardial infark, disseminated

(3)

Hasil penelitian Lau et. Al (2004) menunjukkan bahwa preeklamsia

signifikan menyebabkan berat badan lahir bayi rendah. Berat badan lahir rendah

pada bayi yang dilahirkan oleh ibu dengan preeklamsi dapat terjadi karena bayi

lahir kurang bulan atau cukup bulan tetapi mengalami gangguan pertumbuhan.

Gangguan pertumbuhan janin dapat terjadi akibat gangguan sirkulasi retropalsenter

dimana spasme arteriola menyebabkan asfiksia janin dan spasme yang berlangsung

lama dapat mengganggu pertumbuhan janin. Spasme pembuluh darah arteriola

yang menuju organ penting dalam tubuh yang menuju organ penting dalam tubuh

dapat menimbulkan mengecilnya aliran darah yang menuju retroplasenta sehingga

mengakibatkan gangguan pertukaran CO2, O2 dan nutrisi pada janin (Cunningham

et.al, 2006). Preeklamsi menyebabkan berkurangnya perfusi uteroplacental yang

menyebabkan the unique pathogenic process, berkurangnya aliran darah ini dapat

menyebabkan berat badan lahir bayi arteriola yang mendadak dan berat dapat

menyebabkan kematian janin, bila spasme berlangsung lama dapat mengganggu

pertumbuhan janin (Gilbert & Harmon, 2005). Ibu dengan preeklamsi berpotensi

melahirkan bayi kecil untuk usia kehamilan. Hal ini disebabkan terjadinya

vasospasme dan hipovolemi dengan akibat janin menjadi hipoksia dan malnutrisi,

sehingga bayi sering terlahir premature (Blair et al, 1999).

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kadar

hemaglobin terhadap berat badan pada ibu hamil dengan pre eklamsia dan eklamsia

di RSUD Margono Soekardjo Purwokerto.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini menggunakan metode survey analitik yaitu menggali

hubungan sebab akibat dan berpegangan pada data (Thomas C. Timmreck, 2004).

Penelitian ini menggunakan menggunakan case control retrospektif Data yang

diambil dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh melalui rekam

medis. Populasi pada penelitian ini adalah ibu hamil yang berkunjung dan atau di

rujuk ke rumah sakit Margono Soekardjo pada tahun 2015. Jumlah populasinya

adalah sebanyak 230 kasus ibu hamil dengan pre eklamsia pada tahun 2015.

(4)

penelitian dari populasi yang ada dengan menggunakan teknik sampling (Hidayat,

2003). Sampel dalam populasi ini adalah menggunakan rumus slovin 70 sampel.

Teknik sampel yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan simple random

sampling. Analisis pada penelitian ini menggunakan analisis uji T test. Untuk

menentukan pengaruh kadar hematologi dengan berat badan bayi baru lahir.

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Hubungan antara kadar Hemoglobin dengan Berat badan bayi baru lahir

pada ibu hamil dengan Pre eklamsia di RSUD Margono Soekardjo

Purwokerto

Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukan bahwa hubungan antara

kadar Hemoglobin dengan Berat Badan lahir diperoleh hasil sebagai berikut:

Gambar 1. Hubungan antara Kadar Hemoglobin dengan Berat badan bayi baru lahir

Berdasarkan hasil penelitian pada Gambar 1. tersebut menunjukkan bahwa

ada hubungan antara kadar hemoglobin dengan berat badan bayi baru lahir dengan

nilai p: 0.002 dan kekuatan hubungan tinggi yaitu 0,989. Hal ini menunjukan bawa

semakin baik HB ibu hamil mempengaruhi berat badan bayi baru lahir hal ini

dikarenakan ibu hamil yang mengalami preeklamsia dapat mengalami insufisiensi

(5)

abrasio plasenta (Gilbert & Harmon, 2005), berat badan lahir rendah (Rasmussen

et al 2000) dan kematian janin (Gibson, 2007). Sementara itu hasil penelitian Lau

et. Al (2004) menunjukkan bahwa preeklamsia signifikan menyebabkan berat

badan lahir bayi rendah. Berat badan lahir rendah pada bayi yang dilahirkan oleh

ibu dengan preeklamsi dapat terjadi karena bayi lahir kurang bulan atau cukup bulan

tetapi mengalami gangguan pertumbuhan. Gangguan pertumbuhan janin dapat

terjadi akibat gangguan sirkulasi retropalsenter dimana spasme arteriola

menyebabkan asfiksia janin dan spasme yang berlangsung lama dapat mengganggu

pertumbuhan janin. Spasme pembuluh darah arteriola yang menuju organ penting

dalam tubuh yang menuju organ penting dalam tubuh dapat menimbulkan

mengecilnya aliran darah yang menuju retroplasenta sehingga mengakibatkan

gangguan pertukaran CO2, O2 dan nutrisi pada janin (Cunningham et.al, 2006).

Preeklamsi menyebabkan berkurangnya perfusi uteroplacental yang menyebabkan

the unique pathogenic process, berkurangnya aliran darah ini dapat menyebabkan

berat badan lahir bayi arteriola yang mendadak dan berat dapat menyebabkan

kematian janin, bila spasme berlangsung lama dapat mengganggu pertumbuhan

janin (Gilbert & Harmon, 2005). Ibu dengan preeklamsi berpotensi melahirkan bayi

kecil untuk usia kehamilan. Hal ini disebabkan terjadinya vasospasme dan

hipovolemi dengan akibat janin menjadi hipoksia dan malnutrisi, sehingga bayi

sering terlahir premature ( Blair et al, 1999).

2. Hubungan antara kadar leukosit dengan berat bayi baru lahir pada ibu

hamil dengan pre eklamsia di RSUD Margono Soekardjo Purwokerto

Berdasarkan hasil penelitian hubungan antara kadar leukosit dengan berat

(6)

Gambar 2. Hubungan antara kadar leukosit dengan berat badan bayi baru lahir

Berdasarkan hasil pada Gambar 2. tersebut menunjukan bahwa tidak ada

hubungan antara kadar leukosit dengan berat badan bayi baru lahir (p:0,135). Hal

ini berbeda dengan teori yang menyebutkan bahwa kadar leukosit, terutama

neutrofil, meningkat karena menggambarkan proses inflamasi yang terjadi pada

preeklampsia/eklampsia. Kenaikan jumlah neutrofil juga dapat menggambarkan

tingkat keparahan respon inflamasi pada preeklampsia berat. Trombositopenia

terjadi karena adanya peningkatan aktivasi platelet dan koagulasi platelet akibat

perlukaan pembuluh darah. Trombositopenia juga memudahkan terjadinya

hemolisis dan fragmentasi eritrosit sehingga nilai MCH, MCV, dan MCHC, serta

jumlah eritrosit juga . Preeklamsia juga sangat mempengaruhi janin dan bayi yang

dilahirkan, tingginya angka kejadian mempengaruhi kondisi janin dan perinatal.

Penyebab terbesar kematian dan kesakitan ibu pada preeklamsia adalah abrasio

plasenta, edema pulmonary, kegagalan ginjal dan hepar, miokardial infark,

disseminated intravascular coagulation (DIC), pedarahan serebral (Gilbert &

Harmon, 2005).

3. Hubungan antara kadar hematokrit dengan berat bayi baru lahir pada ibu

(7)

Berdasarkan hasil penelitian hubungan antara kadar hematokrit dengan

berat badan bayi baru lahir pada ibu hamil dengan pre eklamsia adalah sebagai

berikut:

Grafik 3. Hubungan antara kadar hematokrit dengan berat badan bayi baru lahir

Berdasarkan hasil penelitian seperti dalam grafik tersebut diatas

menunjukan bahwa ada hubungan antara kadar hematokit dengan berat badan bayi

baru lahir (p:0,029) dengan kekuatan tinggi (0,817). Hal ini sesuai dengan teori

yang menyebutkan bahwa hematokrit dapat meningkat karena adanya

hemokonsentrasi, atau bisa juga terjadi anemia sekunder karena hemolisis pada

kasus-kasus tertentu.. Preeklamsia juga sangat mempengaruhi janin dan bayi yang

dilahirkan, tingginya angka kejadian mempengaruhi kondisi janin dan perinatal

Sedangkan efek preeklamsia pada fetal dan bayi baru lahir adalah insufisiensi

plasenta, asfiksia neonatorum, intra uterine growth retardation (IUGR), premature,

abrasio plasenta (Gilbert & Harmon, 2005), berat badan lahir rendah (Rasmussen

et al 2000) dan kematian janin (Gibson, 2007). Sementara itu hasil penelitian Lau

et. Al (2004) menunjukkan bahwa preeklamsia signifikan menyebabkan berat

badan lahir bayi rendah. Berat badan lahir rendah pada bayi yang dilahirkan oleh

ibu dengan preeklamsi dapat terjadi karena bayi lahir kurang bulan atau cukup bulan

(8)

4. Hubungan antara kadar eritrosit dengan berat bayi baru lahir pada ibu

hamil dengan pre eklamsia di RSUD Margono Soekardjo Purwokerto

Berdasarkan hasil penelitian hubungan antara kadar eritrosit dengan berat

badan bayi baru lahir pada ibu hamil dengan pre eklamsia adalah sebagai berikut:

Gambar 4. Hubungan antara kadar eritrosit dengan berat badan bayi baru lahir

Berdasarkan hasil penelitian seperti dalam gambar tersebut menunjukan

bahwa ada hubungan antara kadar eritrosit dengan berat badan bayi baru lahir

(p:0.045) dengan kekuatan hubungan kuat (0,719). Hal ini sesuai dengan teori yang

menyebutkan bahwa pada pre eklamsia akan terjadi peningkatan eritrosit yang

memicu terjadinya hemokonsentrasi. Hemokonsentrasi akan menyebabkan

gangguan sirkulasi retroplasenter. Gangguan pertumbuhan janin dapat terjadi

akibat gangguan sirkulasi retropalsenter dimana spasme arteriola menyebabkan

asfiksia janin dan spasme yang berlangsung lama dapat mengganggu pertumbuhan

janin. Spasme pembuluh darah arteriola yang menuju organ penting dalam tubuh

yang menuju organ penting dalam tubuh dapat menimbulkan mengecilnya aliran

darah yang menuju retroplasenta sehingga mengakibatkan gangguan pertukaran

(9)

SIMPULAN

Ada hubungan antara kadar hemoglobin, hematokrit dan eritrosit dengan

berat badan bayi baru lahir pada ibu hamil dengan pre eklamsia di RS Margono

Soekardjo Purwokerto dan tidak ada hubungan antara kadar leukosit dengan berat

badan bayi baru lahir.

DAFTAR PUSTAKA

Blair, E., Palmer, L., Stanley, F. 1999. Cerebral palsy in very low birth wiegth infants pre-eclampsia and magnesium sulphate. Journal of The American of Pediatric, 1996, 97; 780-781.

Cunningham,F.G., et al. 2006. Obstetri william, Edisi 21. Jakarta : EGC.

Gilbert, E.S., & Harmon, J.S. 2005. Manual of high risk pregnancy and delivery. (Third Edition). St.Louis : Mosby.

Hidayat. 2007. Metode penelitian keperawatan dan teknik analisa data. Jakarta : Salemba Medika

Lau, T.K., Pang, M.W., Sahota, D.S., Leung, T, N. 2004. Impact of hypertensive disorders of pregnancy at term on infant birth weight, From the Department of Obstetrics and Gynaecology, The Chinese University of Hong Kong, Prince of Wales Hospital, Hong Kong.

Gambar

Gambar 1. Hubungan antara Kadar Hemoglobin dengan Berat badan bayi baru lahir
Gambar 2. Hubungan antara kadar leukosit dengan berat badan bayi baru lahir
Grafik 3. Hubungan antara kadar hematokrit dengan berat badan bayi baru lahir
Gambar 4. Hubungan antara kadar eritrosit dengan berat badan bayi baru lahir

Referensi

Dokumen terkait

Judul dan Kata Kunci dituliskan dalam Bahasa Indonesia, sedangkan Intisari dan Abstract, harus dituliskan dalam Bahasa Indonesia dan Inggris.. Apabila judul terlalu panjang,

Oleh karena itu , untuk mengoptimalkan kegunaan asam akrilat sebagai hidrogel dan menunjang informasi seperti yang dideskripsi pada hal-hal tersebut diatas, maka dalam

Dalam hal ini mungkin sekali timbul pertentangan keras antana pendapat dokter dengan pendapat hakim, yakni bila hakim tidak dapat menerima alasan yang dikemukakan oleh

1) SKL adalah profil kompetensi lulusan yang akan dicapai oleh peserta didik setelah mempelajari semua mata pelajaran pada jenjang tertentu yang mencakup

Peningkatan kadar asam urat yang disertai dengan peningkatan kadar ureum dan kreatinin pada penderita gagal ginjal kronik disebabkan oleh, sintesis purin berlebih dalam

Krisis dalam bencana adalah suatu kejadian, secara alami, maupun karena ulah manusia, terjadi secara mendadak atau berangsur-angsur, menimbulkan akibat yang merugikan,

The address of a byte in memory, for a processor real mode, is formed by adding an offset address to a segment address.. The result of the sum is always a 20-bit value (remember

Program prakerin di susun bersama antara sekolah dan dunia kerja dalam rangka memenuhi kebutuhan peserta didik agar dapat menambah wawasan pengalaman dan