• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENGARUH PERPUTARAN PERSEDIAAN DAN PERPUTARAN PIUTANG TERHADAP MODAL KERJA PADA PT UNILEVER INDONESIA, Tbk

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ANALISIS PENGARUH PERPUTARAN PERSEDIAAN DAN PERPUTARAN PIUTANG TERHADAP MODAL KERJA PADA PT UNILEVER INDONESIA, Tbk"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PENGARUH PERPUTARAN PERSEDIAAN DAN

PERPUTARAN PIUTANG TERHADAP MODAL KERJA PADA PT

UNILEVER INDONESIA, Tbk

Sri Rahayu, Mahsina, Susi Tri Wahyuni

Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Bhayangkara Surabaya Rahayualfiyah92@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan pada PT. Unilever Tbk.Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pelaksanaan perputaran persediaan, perputaran piutang dan modal kerja juga untuk mengetahui pengaruh perputaran persediaan dan perputaran piutang berpengaruh terhadap modal kerja baik secara parsial maupun simultan pada PT. Unilever Tbk. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif, verifikatif dengan pendekatan kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh simultan perputaran persediaan dan perputaran piutang terhadap modal kerja. Hasil penelitian membuktikan bahwa perputaran piutang ada pengaruh secara parsial terhadap modal kerja dibandingkan dengan perputaran persediaan. Variabel yang dominan memiliki pengaruh terhadap modal kerja pada PT. Unilever Indonesia Tbk adalah perputaran piutang.

Kata Kunci : Perputaran persediaan, perputaran piutang, modal kerja

ABSTRACT

(2)

receivable turn over there is partial influence to working capital compared with inventory turnover. The dominant variable has an effect on working capital is the receivable turnover.

Keywords: inventory turnover, receivables turnover, working capital

PENDAHULUAN

Krisis keuangan global yang telah mengubah tatanan perekonomian dunia. Salah satu

sektor industri yang terkena dampak krisis global adalah industri manufaktur.PT. Unilever

Indonesia, Tbk merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang Industri.Setiap

perusahaan termasuk PT. Unilever Indonesia,Tbk selalu membutuhkan modal kerja, karena

modal kerja akan mempengaruhi risiko yang berkaitan dengan likuiditas perusahaan.Apabila

perusahaan tidak memiliki modal kerja yang cukup akan dapat menghambat kegiatan

operasional sehari-harinya, bahkan untuk memperbesar penjualan dan memperoleh

pendapatan tertunda.Agar kontinuitas proses produksi dan penjualan terus berjalan maka

pimpinan perusahaan atau manajer harus mampu menetapkan modal kerja sesuai dengan

kebutuhan operasi perusahaan.Piutang merupakan elemen penting dari modal kerja. Menurut

Syamsudin (1994:48), piutang adalah semua klaim dalam bentuk uang terhadap perorangan,

organisasi atau debitur lainnya. Persoalan persediaan yang perlu dipecahkan adalah

bagaimana perusahaan mampu memprediksi dengan tepat kebutuhan akan bahan baku dan

barang jadi, bagaimana perusahaan dapat menyediakan persediaan tepat waktu dan sesuai

kebutuhan.Tinggi rendahnya perputaran persediaan mempunyai pengaruh langsung terhadap

besar kecilnya modal kerja perusahaan.

TINJAUAN PUSTAKA Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu yang sesuai dan dapat memberikan acuan terhadap penelitian ini

adalah penelitian yang dilakukan oleh :Selfianah,Verawati, dan Zhendy.

Persediaan

Persediaan barang adalah elemen yang sangat penting dalam perusahaan terutama

dalam penentu harga pokok penjualan pada perusahaan dagang ataupun perusahaan

manufaktur baik berskala kecil maupun skala besar.

Menurut Machfoed (1995:223), yang dimaksud persediaan adalah harta perusahaan yang

dimiliki oleh perusahaan untuk dijual, untuk digunakan didalam proses produksi, dan sedang

dalam proses produksi.

(3)

Perusahaan yang kegiatannya tidak hanya membeli dan menjual barang dagangan

melainkan juga memproduksi barang maka perusahaan ini pada akhir tahun akan mempunyai

persediaan bahan mentah, barang dalam proses dan barang jadi. Terhadap

persediaan-persediaan ini juga dapat dianalisis dengan prosedur yang sama dengan persediaan-persediaan barang

dagangan. untuk barang jadi maka turnover-nya dapat dihitung dengan cara yang sama

dengan perhitungaan turnover persediaan barang dagangan yaitu membagi harga pokok

penjualan dengan rata-rata persediaan.

Pengertian Piutang

Piutang merupakan aktiva yang lancar (likuid) dalam kelompok aktiva lancar. Dalam

kenyataannya pos ini termasuk aktiva yang paling sering mengalami perubahan, hal ini

disebabkan karena jumlah transaksi penjualan kredit yang dilakukan perusahaan

mempengaruhi jumlah piutang. Piutang diperoleh perusahaan berasal dari penjualan kredit,

sedangkan hilang atau lenyapnya piutang terjadi akibat adanya piutang yang tak tertagih yang

kemudian dihapuskan. Soemarso (2004:338), piutang merupakan kebiasaan bagi perusahaan

untuk memberikan kelonggaran kepada para pelanggan pada waktu melakukan penjualan.

Perputaran Piutang (Receivable Turnover)

Penjualan secara kredit akan mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan secara

keseluruhan, terutama timbulnya piutang yang mengakibatkan penerimaan kas dimasa yang

akan datang. Kelancaran penerimaan piutang dan pengukuran baik tidaknya investasi dalam

piutang dapat diketahui dari tingkat perputarannya. Piutang yang terdapat dalam suatu

perusahaan akan selalu dalam keadaan berputar. Perputaran piutang akan menunjukkan

berapa kali piutang yang timbul sampai piutang tersebut dapat tertagih kembali kedalam kas

perusahaan. Darsono (2004:59), perputaran piutang adalah seberapa kali saldo rata-rata

piutang dikonversikan ke dalam kas selama periode tertentu.

Modal Kerja

Pengertian modal kerja telah banyak dikemukakan oleh para ahli, karena modal kerja

yang juga berfungsi sebagai biaya operasional setiap perusahaan, sangat penting untuk

kelancaran jalannya perusahaan. Jumingan (2006:66), pengertian modal kerja adalah

kelebihan aktiva lancar terhadap utang jangka pendek. Kelebihan ini disebut modal kerja

bersih (net working capital). Kelebihan ini merupakan jumlah aktiva lancar yang berasal dari

utang jangka panjang dan modal sendiri. Definisi ini bersifat kualitatif karena menunjukkan

kemungkinan tersedianya aktiva lancar yang lebih besar daripada utang jangka pendek dan

menunjukkan tingkat keamanan bagi kreditur jangka pendek serta menjamin kelangsungan

(4)

Hubungan Perputaran Persediaan terhadap Modal Kerja

Pengendalian persediaan barang merupakan fungsi manajerial yang sangat penting

karena bagi sebagian perusahaaan industri maupun dagang persediaan merupakan kekayaan

terbesar perusahaan. Oleh karena itu pengelolaan persediaan merupakan salah satu faktor

keberhasilan perusahaan. Persediaan sebagai salah satu elemen modal kerja merupakan aktiva

yang selalu dalam keadaan yang berputar. Perputaran persediaan akan berpengaruh terhadaap

besar kecilnya modal kerja yang dibutuhkan untuk membelanjai perusahaan tersebut. Tingkat

perputaran persediaan yang rendah menunjukkan adanya investasi (modal kerja) yang besar

pada persediaan, sebaliknya perputaran persediaan yang tinggi memerlukan semakin

sedikitnya investasi (modal kerja) yang terikat dalam persediaan.

Pengaruh tingkat perputaran persediaan terhadap modal kerja cukup penting bagi

perusahaan. Seperti yang dikemukakan oleh Kasmir (2010:218) didalam bukunya Pengantar

Manajemen Keuangan yang menyatakan bahwa, makin kecil atau rendah tingkat perputaran

persediaan, maka kebutuhanmodal kerja makin tinggi, demikian pula sebaliknya.

Hubungan Perputaran Piutang terhadap Modal Kerja

Pentingnya piutang didalam perusahaan cukup besar, karena piutang yang berasal dari

penjualan barang atau jasa secara kredit akan menguntungkan perusahaan. Piutang yang

merupakan aktiva lancar adalah akun yang selalu dalam keadaan berputar. Perputaran piutang

akan berpengaruh kepada besar kecilnya modal kerja. Tingkat perputaran piutang yang

rendah menunjukkan adanya investasi (modal kerja) yang besar pada piutang, sebaliknya

perputaran piutang yang tinggi memerlukan semakin sedikitnya investasi (modal kerja) yang

terikat dalam persediaan.

Seperti halnya peprutaran persediaan mempengaruhi modal kerja, tingkat perputaran

piutang juga mempengaruhi modal kerja. Seperti yang dikemukakan oleh Kasmir (2010:114)

didalam bukunya Pengantar Manajemen Keuangan yang menyatakan bahwa, makin tinggi

rasio menunjukan bahwa modal kerja yang ditanam dalam piutang makin rendah

(dibandingkan dengan tahun sebelumnya) dan tentunya kondisi ini baik bagi perusahaan.

Sebaliknya jika rasio makin rendah maka ada over investment dalam piutang.

METODE PENELITIAN Populasi Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

(5)

penelitian ini adalah Laporan Keuangan (Neraca dan Laba Rugi) dari pertama kali

perusahaan terdaftar di Bursa Efek Indonesa (BEI) yaitu pada tahun 1981-2016 atau selama

30 periode.

Sampel Penelitian

Sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.

(Sugiyono,2014). Dalam penentuan sampel, teknik yang digunakan adalah teknik “purposivesampling” yang berarti bahwa pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan dan kriteria tertentu. (Sakaran,2006). Berikut kriteria yang telah ditentukan oleh peneliti :

1. Data yang diambil merupakan data terbaru, yang telah diaudit dan dipublikasikan.

2. Data yang diambil adalah 10 tahun dari tahun 2007 sampai tahun 2016.

3. Sampel yang diambil sebanyak sepuluh periode karena sudah dianggap representatif

(mewakili) untuk dilakukan penelitian.

Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan untuk memenuhi keperluan penelitian ini bersumber dari data

sekunder yang diambil dari laporan tahunan PT. Unilever Indonesia yang terdaftar dalam

Bursa Efek Indonesia.Sumber data yang digunakan untuk memenuhi keperluan penelitian ini

di peroleh dari: Bursa Efek Indonesia, Literatur, Dokumentasi.

Teknik Analisis Data

Berdasarkan pertimbangan tujuan penelitian, maka metode yang digunakan dalam

penelitian ini adalah Metode Deskriptif dan Verifikatif pendekatan kuantitatif. Penelitian

verifikatif adalah penelitian yang digunakan untuk menguji hipotesis dengan menggunakan

perhitungan statistik. Penelitian ini digunakan untuk menguji pengaruh variabel X1 dan X2 terhadap Y yang diteliti. Verifikatif berarti menguji teori dengan pengujian suatu hipotesis

apakah diterima atau ditolak. Penelitian deskriptif adalah jenis penelitian yang

menggambarkan apa yang dilakukan oleh perusahaan berdasarkan fakta-fakta yang ada untuk

selanjutnya diolah menjadi data. Data tersebut kemudiaan dianalisis untuk memperoleh suatu

kesimpulan. Sebelum melakukan uji hipotesis, sesuai dengan ketentuan bahwa dalam uji

regresi linier berganda harus dilakukan uji asumsi klasik terlebih dahulu penelitian tidak biasa

dan untuk menguji kesalahan model regresi yang digunakan dalam penelitian.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data dan Diskripsi Hasil Penelitian

Statistik deskriptif merupakan bagian dari analisis data yang memberikan gambaran

(6)

data tersebut dapat dilihat dari nilai rata-rata (mean), maksimum, minimum dan standar

deviasi dari setiap variabel dalam penelitian. Statistik deskriptif atas variabel penelitian dapat

dilihat pada tabel 1 di bawah ini:

Tabel 1

Teknik analisis pada penelitian ini menggunakan Regresi linier berganda, hasil

perhitungan dengan bantuan program komputer SPSS, dan diperoleh hasil seperti pada tabel

(7)

ANOV Ab

Untuk mengetahui pengaruh dari masing-masing variabel bebas secara parsial atau

individu terhadap variabel terikat digunakan analisis uji t.

Tabel 4

Hasil Analisis Varians Hubungan Secara Parsial

Variabel t hitung Sig

X1 (Perputaran Persediaan) -9.527 0.000

X2 (Perputaran Piutang) 8.136 0.000

Sumber: Peneliti (2017)

Uji Koefisien Determinasi Parsial

Untuk mengetahui variabel mana yang paling dominan pengaruhnya diantara variabel

bebas perputaran persediaan (X1) dan perputaran piutang (X2) terhadap modal kerja (Y), maka dapat dilihat dari rangking koefisien regresi yang distandartkan (β) atau Standardized

Of Coefficients Beta dari masing-masing variabel bebas. Didapat hasil lain bahwa perputaran

piutang (X2) lebih dominan berpengaruh 90,6% dibanding dengan perputaran persediaan (X1) terhadap modal kerja (Y). Hal ini disebabkan karena hasil koefisien β dari perputaran persediaan (X1) -1,061 yang berarti semakin lemah variasi varibel bebas dalam menerangkan variabel terikat dibandingkan dengan perputaran piutang (X2) terhadap modal kerja (Y).

SIMPULAN

Berdasarkan analisis hasil penelitian dan pembahasan tentang pengaruh perputaran

persediaan dan perputaran piutang terhadap modal kerja pada PT. Unilever Indonesia, Tbk,

(8)

1. Tidak ada pengaruh secara parsial perputaran persediaan terhadap modal kerja pada PT.

Unilever Tbk. Arah hubungan perputaran persediaan dengan modal kerja adalah negatif.

Sedangkan variable perputaran piutang menunjukkan adanya pengaruh secara parsial

perputaran piutang terhadap modal kerja pada PT. Unilever Tbk. Arah hubungan

perputaran piutang dengan modal kerja adalah positif.

2. Terdapat pengaruh secara simultan perputaran persediaan dan perputaran piutang

terhadap modal kerja pada PT. Unilever Tbk. Hubungan keterikatan antara variabel bebas

perputaran persediaan dan perputaran piutang secara bersama-sama dengan modal kerja

(Y) sangat tinggi.

3. Variabel yang berpengaruh dominan terhadap modal kerja PT. Unilever Tbk adalah

perputaran piutang. Koefisien Beta Standardize variable perputaran piutang dengan

modal kerja lebih besar dari nilai Beta Standardize variabel perputaran persediaan dengan

modal kerja.

SARAN

Berdasarkan kesimpulan penelitian, peneliti memberikan saran bagi para investor

yang ingin menanamkan modalnya di pasar modal dan peneliti yang mendalami tentang pasar

modal sebagai berikut:

1. Sebaiknya PT. Unilever Tbk memperhatikan kinerja keuangannya dengan serius dan

sungguh-sungguh, terutama pada perputaran persediaan yang menjadi unsur penting

dalam pengelolaan masalah modal perusahaan.

2. Hasil penelitian ini merekomendasikan kepada investor, bahwa dalam menanamkan

modal ke sebuah perusahaan perlu melihat aspek rasio-rasio keuangan yang

mencerminkan kinerja dan nilai perusahaan. Investor harus lebih hati-hati dan cermat

dalam memilih perusahaan yang akan dijadikan lahan investasi. Analisis investor sangat

diperlukan dalam mengambil keputusan. Investor harus mencari informasi yang akurat

dan cermat terhadap suatu perusahaan

DAFTAR PUSTAKA

Alisjahbana, Armida S 2008, Menyikapi Krisis Global, Diakses pada 05 januari, 2012 dari

World Wide Web: http://suar.okezone.com/read/2008/10/23/58/156695/menyikapi-krisis-global

(9)

Amin Widjaja Tunggal, Drs, Ak, MBA 2000, Sistem Informasi Akuntansi, Salemba Empat, Jakarta.

Baridwan, Zaki 2004, Intermediate Accounting Pengantar Akuntansi, Buku 2, Edisi 21, Salemba Empat, Jakarta.

Brigham, Eugene F 2006, Financial Management (Theory and Practice), Tenth Edition, Thomson Learning Inc.

Darsono dan Azhari 2004, Pedoman Praktis Memahami Laporan Keuangan, ANDI, Yogyakarta.

Donald E, Kieso, dkk 2002, Akuntansi Intermediate, Erlangga, Jakarta.

Ghozali, Imam, 2011, AplikasiAnalisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19, EdisiKelima, UniversitasDiponegoro, Semarang.

Hery 2009, Akuntansi Keuangan Menengah, Bumi Aksara, Jakarta.

Jumingan 2009, Analisis Laporan Keuangan, Bumi Aksara, Jakarta.

Kasmir 2008, Analisis Laporan Keuangan, Rajawali Pers, Jakarta.

Gambar

Tabel 2 Analisis Regresi Linier Berganda
Tabel 4 Hasil Analisis Varians Hubungan Secara Parsial

Referensi

Dokumen terkait

karena atas berkat, rahmat dan cinta-Nya yang diberikan, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ”Efek Antiinflamasi Benzoil Eugenol secara Topikal terhadap Edema Kaki

Contrariamente alle versioni a telaio oscillante, il sistema di guida lame senza tolleranze previene qualsiasi pressione laterale sulle seghe con il risultato di avere la

Kegunaan praktis: 1.Kepala Sekolah dapat mengetahui sarana dan prasarana serta fasilitas yang mendukung pelaksanaan layanan dalam bimbingan dan konseling terutama

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “ IMPLEMENTASI AKUNTABILITAS

Pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja karyawan dari ahasil olahan data primer yang berasal dari tanggapan karyawan yaitu mempunyai arah positif dan nilai t tersebut

Apabila kondisi keluarga sudah baik, akan tetapi lingkungan sekitar tidak mendukung atau tidak kondusif, maka anak tersebut juga dapat terjerumus ke dalam pergaulan

Sarana dan fasilitas pembelajaran untuk semua pelajaran sudah lengkap. Terdapat satu ruang laboratorium komputer dengan jumlah komputer ± 10 unit untuk satu

 Sortir atau rework ialah status materi yang saat dilakukan proses inspeksi ditemukan ketidaksesuaian dan diputuskan untuk dilakukan pemeriksaan materi secara menyeluruh