1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
Biologi sebagai salah satu mata pelajaran di bidang IPA menyediakan berbagai pengalaman belajar bagi siswa untuk memahami konsep maupun proses sains. Mata pelajaran biologi pada tingkat Sekolah Menengah Atas dikembangkan dengan tujuan agar siswa dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari melalui kemampuan berpikir analitis, induktif, dan deduktif
(BSNP, 2006). Lebih lanjut dijelaskan oleh Suratno (2011) bahwa biologi sebagai salah satu mata pelajaran yang dapat menyediakan berbagai pengalaman belajar kepada siswa sehingga menuntut siswa untuk menjadi pebelajar yang mandiri. Siswa yang mandiri dalam belajar akan menunjang keberhasilan belajar siswa. Kemandirian siswa berkaitan dengan keterampilan metakognitif yang dapat membantu mengembangkan tingkat berpikir siswa dan akan mempengaruhi hasil
belajar siswa (Ardila, 2013).
Terkait dengan tuntutan pembelajaran tersebut, pemberdayaan keterampilan metakognitif siswa sebaiknya sudah dilakukan oleh guru melalui kegiatan pembelajaran di kelas, namun fakta yang terjadi keterampilan metakognitif kurang mendapatkan perhatian (Yuwono, 2014). Hal ini diperkuat oleh Simamora dkk. (2014) yang menyatakan bahwa kegiatan pembelajaran hanya
menekankan pada penguasaan konsep kognitif saja, sedangkan untuk keterampilan metakognitif siswa kurang diberdayakan sehingga menyebabkan siswa cenderung belajar dengan cara menghafal tanpa memahami materi yang diajarkan. Siswa mengalami kesulitan apabila menghadapi atau dihadapkan pada suatu masalah sehingga mengakibatkan rendahnya hasil belajar siswa.
Melalui kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru perlu adanya pengembangan keterampilan metakognitif untuk mendukung peningkatan hasil belajar siswa. Keterampilan metakognitif dijelaskan oleh Flavell sebagai kemampuan seseorang untuk memonitor atau meregulasi aktivitas kognitifnya (Murti, 2011). Kauchak dan Eggen dalam Ramdiah (2015) juga menjelaskan bahwa dengan mengembangkan keterampilan metakognitif dapat membantu siswa
menjadi self-regulated learners dengan bertanggung jawab terhadap kemajuan belajarnya sendiri dan mengadaptasi strategi belajar untuk mencapai tuntutan tugas.
Schraw and Dennison menjelaskan keterampilan metakognitif sebagai bagian dari metakognitif terdiri dari lima aspek yaitu merencanakan, strategi memanajemen informasi, memantau pemahaman, strategi menemukan dan memperbaiki, dan mengevaluasi (Husamah, 2015). Siswa yang memiliki
▸ Baca selengkapnya: contoh keterampilan portofolio
(2)2
pula dibandingkan siswa yang memiliki keterampilan metakognitif rendah
(Coutinho, 2007).
Hasil belajar siswa yang baik menjadi tujuan bagi semua lembaga pendidikan dalam hal ini sekolah. SMA Negeri 1 Bringin merupakan sekolah yang menetapkan nilai KKM yaitu 77 khususnya bagi kelas XI dan XII. Berdasarkan observasi pembelajaran pada salah satu kelas XI yaitu XI IPA 2 rata-rata hasil belajar kognitif pada mata pelajaran biologi masih rendah. Hasil ulangan harian I didapatkan nilai terendah 20 dan nilai tertinggi 97 sehingga rata-rata kelas hanya
mencapai 61 dengan persentase ketuntasan hanya mencapai 21%. Salah satu penyebab rendahnya hasil belajar siswa adalah kurangnya pengembangan keterampilan metakognitif siswa melalui kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Melalui metode yang diterapkan, guru telah berusaha untuk mengaktifkan semua siswa namun hanya beberapa siswa yang aktif. Pada kegiatan tanya jawab, pertanyaan yang diajukan oleh siswa cenderung pertanyaan tingkat
rendah.
Hasil observasi keterampilan metakognitif siswa menunjukkan bahwa 50% dari keseluruhan siswa belum melakukan perencanaan belajar biologi, memanajemen informasi dengan lebih efisien, menilai bagaimana pembelajaran dan penggunaan strategi belajar yang telah digunakan, memperbaiki kesalahan atau miskonsepsi, dan mengevaluasi keefektifan strategi belajar yang telah
digunakan setelah selesai pembelajaran. Data observasi juga menunjukkan 47% siswa telah melakukan aspek-aspek keterampilan metakognitif namun belum dilakukan dengan baik.
Data tersebut menunjukkan bahwa keterampilan metakognitif siswa kelas XI IPA 2 belum dikembangkan secara maksimal. Berdasarkan permasalahan
yang terjadi pada kelas XI IPA 2, maka perlu adanya perbaikan dalam proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Kegiatan pembelajaran yang dapat mengembangkan keterampilan metakognitif adalah kegiatan pembelajaran yang mengakomodasi keterlibatan siswa dalam proses belajar dan pemecahan masalah yang kontekstual. Pemecahan masalah akan mengarahkan siswa untuk membangun pemikirannya sendiri dan menjadi pebelajar yang mandiri.
3
Han dan Bhattacharya dalam Warsono dan Hariyanto (2012)
mengidentifikasi kelebihan pembelajaran berbasis proyek yaitu dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, meningkatkan kecakapan siswa dalam pemecahan masalah, memperbaiki keterampilan menggunakan media pembelajaran, meningkatkan keterampilan berkolaborasi, dan meningkatkan keterampilan dalam manajemen berbagai sumber daya. Pembelajaran berbasis proyek merupakan model pembelajaran yang menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru
berdasarkan pengalamannya dan beraktivitas secara nyata.
Menurut Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran berbasis proyek yaitu penentuan pertanyaan mendasar, menyusun rencana proyek, menyusun jadwal, memonitor peserta didik dan kemajuan proyek, menguji hasil dan evaluasi pengalaman (Putranti, 2014). Berdasarkan aspek-aspek Project Based Learning diatas memiliki keterkaitan
dengan aspek-aspek keterampilan metakognitif, sehingga model pembelajaran berbasis proyek perlu diterapkan untuk meningkatkan hasil belajar kognitif dan keterampilan metakognitif siswa. Hasil penelitian lain yang relevan oleh Nadhiroh dkk. (2016) menyimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran berbasis proyek dapat meningkatkan keterampilan metakognitif siswa dan hasil belajar siswa. Upaya untuk lebih mengoptimalkan pengembangan keterampilan
metakognitif dan hasil belajar kognitif, penggunaan model Project Based Learning (PjBL) perlu dipadukan dengan strategi portofolio. Melalui strategi portofolio, siswa akan bertanggung jawab untuk mengorganisasikan dan mengevaluasi pekerjaan mereka. Kemampuan siswa untuk memanajemen diri juga akan dapat berkembang, karena dengan strategi portofolio siswa akan menuliskan kalimat hasil belajar atau
outcome sentences berdasarkan tugas-tugas yang telah dikerjakan. Strategi portofolio akan membantu siswa untuk merefleksikan kembali pengalaman belajar yang dilakukan oleh siswa dan menciptakan makna belajar untuk siswa (Harmin dan Melanie, 2006). Penggunaan strategi portofolio mendukung pengembangan aspek-aspek keterampilan metakognitif siswa.
Perpaduan model Project Based Learning (PjBL) dengan strategi
4 1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimanakah peningkatan hasil belajar kognitif biologi dan keterampilan metakognitif siswa kelas XI IPA 2 SMA Negeri 1 Bringin melalui penerapan model Project Based Learning dan strategi portofolio ?
2. Bagaimanakah penerapan model Project Based Learning dan strategi portofolio untuk meningkatkan hasil belajar kognitif biologi dan keterampilan metakognitif
siswa kelas XI IPA 2 SMA Negeri 1 Bringin ?
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Meningkatan hasil belajar kognitif biologi dan keterampilan metakognitif siswa
kelas XI IPA 2 SMA Negeri 1 Bringin melalui penerapan model Project Based Learning dan strategi portofolio.
2. Mengetahui penerapan model Project Based Learning dan strategi portofolio untuk meningkatkan hasil belajar kognitif biologi dan keterampilan metakognitif siswa kelas XI IPA 2 SMA Negeri 1 Bringin.
1.4. Manfaat Penelitian
Manfaat dari hasil penelitian tindakan kelas ini antara lain : 1.4.1.Bagi Peneliti
a. Hasil penelitian dapat memberikan alternatif model pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran.
b. Hasil penelitian dapat memberikan informasi tentang pengaruh model PjBL dan strategi portofolio terhadap peningkatan hasil belajar kognitif biologi dan keterampilan metakognitif siswa.
1.4.2.Bagi Siswa
a. Siswa dapat bersemangat dan berperan aktif dalam proses pembelajaran biologi.
b. Siswa dapat meningkatkan hasil belajar kognitif biologi dan keterampilan metakognitif .
c. Siswa mampu mengetahui strategi belajar yang baik dalam pembelajaran biologi.
1.4.3.Bagi Guru
a. Guru dapat meningkatkan kualitas pembelajaran biologi.
b. Guru dapat mengembangkan model dan strategi pembelajaran yang tepat