• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 TUMOR LIDAH - Penggunaan Free Flap Pada Rekonstruksi Tumor Lidah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB 2 TUMOR LIDAH - Penggunaan Free Flap Pada Rekonstruksi Tumor Lidah"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 2 TUMOR LIDAH

Tumor adalah suatu benjolan yang disebabkan oleh pertumbuhan sel. Ada dua macam tumor yaitu tumor jinak dan tumor ganas. Tumor jinak mempunyai ciri-ciri yaitu bentuknya bundar dan lonjong, pertumbuhannya terbatas dan lambat, mempunyai simpai atau kapsul, tidak menyebabkan kematian secara langsung, tidak mempunyai anak sebar. Tumor ganas mempunyai ciri – ciri yaitu tidak mempunyai bentuk, pertumbuhannya cepat dan tidak terbatas serta melewati batas anatominya, tidak mempunyai simpai, mempunyai anak sebar (metastasis).1

2.1 Definisi Tumor Pada Lidah

Tumor rongga mulut ialah tumor yang terdapat di daerah rongga mulut yang terletak mulai dari perbatasan kulit selaput lendir bibir atas dan bawah sampai ke perbatasan palatum durum - palatum mole di bagian atas.1 Tumor ganas rongga mulut dapat berasal dari jaringan epitel atau jaringan ikat. Tumor ganas yang berasal dari

jaringan epitel antara lain

sedangkan contoh yang berasal dari jaringan ikat adalah fibrosarkoma.1,2

Tumor ganas pada lidah adalah suatu neoplasma maligna yang berasal dari jaringan epitel mukosa lidah dengan sel berbentuk squamous cell carcinoma (sel epitel gepeng berlapis). Tumor ini dapat menginfiltrasi ke daerah sekitarnya, di samping itu dapat melakukan metastase secara limfogen dan hematogen.1,2,3,4

(2)

tepat sangat diperlukan karena menurut data statistik 2/3 dari seluruh pasieini meninggal.2,4,5

2.2 Etiologi

Tumor ganas dapat disebabkan oleh faktor-faktor internal maupun eksternal. Kini telah diketahui bahwa hanya 5-10% dari semua tumor ganas disebabkan oleh defek genetik, sedangkan sisanya 90-95% disebabkan oleh faktor-faktor lingkungan dan gaya hidup. Apabila dijabarkan, faktor lingkungan ini terdiri dari diet atau pola makan, tembakau, infeksi, obesitas atau inaktifitas, serta bahan polutan lingkungan, radiasi, dan alkohol. Menurut WHO, 43% kematian akibat tumor disebabkan oleh tembakau, diet dan infeksi. Tembakau merupakan penyebab tumor yang paling dapat dicegah. Di kebanyakan negara maju, rokok bertanggung jawab atas 30% dari seluruh kematian akibat tumor. Merokok juga meningkatkan resiko terjadinya paling sedikit 14 jenis tumor, antara lain tumor pada tenggorokan, mulut, lidah, pankreas, kandung kemih, lambung hati, dan ginjal. Hampir 90 % pasien yang didiagnosa menderita tumor adalah perokok, dan merokok yang dikombinasikan dengan minuman alkohol secara sinergis dapat berkontribusi terjadinya tumor pada lidah.6

Selain itu di beberapa negara, seperti India, Nepal, Pakistan dan juga termasuk Indonesia, memiliki kebiasaan makan sirih yang biasanya terdiri dari buah pinang (areca nut) yang dibungkus dengan daun sirih, dan memakan bersama-sama dengan tembakau. Kebiasaan makan buah pinang ini ternyata sudah lebih dulu dari pada pemakai tembakau. Buah pinang sendiri memiliki sifat adiktif dan dari penelitian saat ini terdapat bukti yang cukup bahwa buah pinang bersifat karsinogenik. Pemakaian bersama-sama dengan tembakau, campurannya menjadi lebih adiktif dan karsinogenik. Hal ini dapat menyebabkan tumor pada lidah.6

(3)

mengaktifkan marker inflamasi, NF-kB sehingga mencapai keadaan patofisiologis seperti displasia, leukoplakia, dan menjadi malignan.6

Selain faktor-faktor diatas, tumor pada lidah dapat dipicu oleh pemakaian gigi palsu yang tidak sesuai, iritasi kronis dari restorasi, kebersihan rongga mulut yang buruk. Dan semua faktor-faktor tersebut bersinergis dan terpapar dalam waktu yang lama.5

2.3 Anatomi Lidah

Lidah secara anatomi terbagi atas 3 bagian, yaitu : 1. Apeks lingual (ujung lidah)

2. Korpus lingual (badan lidah) 3. Radiks lingual (akar lidah)

(4)

a) Struktur - struktur superfisial dari lidah

Membran mukosa yang melapisi lidah dijumpai pada bagian dorsal lidah, di pinggir kanan dan kiri; dan disebelah muka terdapat tonjolan yang kecil disebut dengan papila.

Pada bagian dasar papila ini terdapat kuncup - kuncup pengecap sehingga kita dapat menerima sensasi atau merasa cita rasa. Ada empat macam papila, yaitu: papila filiformis, papila fungiformis, papila sirkumvalata dan papila foliata.

Area dibawah lidah disebut dasar mulut. Membran mukosa disini bersifat licin, elastis dan terdapat banyak pembuluh darah yang menyebabkan lidah ini mudah bergerak. Mukosa dasar mulut tidak mengandung papila. Dasar mulut dibatasi oleh otot-

otot lidah dan otot - otot dasar mulut yang berinsertio di sebelah dalam mandibula. Di sebelah dalam mandibula ini terdapat kelenjar - kelenjar ludah sublingualis dan submandibularis.7,8,9

b) Otot - otot pada lidah

Lidah adalah organ otot dengan kekenyalan yang baik sekali sewaktu bergerak, hal ini dapat dilihat pada waktu mengunyah. Lidah sebagian besar terdiri dari dua kelompok otot. Otot intrinsik lidah melakukan semua gerakan halus, sementara otot ekstrinsik melekatkan lidah pada bagian sekitarnya serta melaksanakan gerakan - gerakan kasar yang sangat penting pada saat mengunyah dan menelan.7,8

c) Persarafan pada lidah

(5)

d) Kelenjar limfe pada lidah8,9

Kelenjar limfe penting untuk diketahui oleh karena berhubungan dengan proses penyebaran karsinoma lidah.

Penyaluran limfe melalui lidah terjadi melalui 4 jalur yaitu:

1) Limfe dari bagian 1/3 posterior lidah disalurkan ke bagian servikalis profunda superior di kedua sisi.

2) Limfe dari bagian medial 2/3 anterior lidah disalurkan langsung ke bagian servikalis profunda inferior.

3) Limfe dari bagian lateral 2/3 anterior lidah disalurkan ke submandibularis 4) Limfe dari ujung lidah disalurkan ke submentalis.

(6)

2.4 Gambaran Klinis

Tanda-tanda yang spesifik pada tumor lidah adalah suatu massa atau ulkus yang merupakan jaringan epitel yang terkoyak. Jaringan epitel yang hilang bersifat menyeluruh sehingga jaringan ikat di bawahnya menjadi terbuka. Untuk menentukan diagnosa suatu ulkus di lidah diperlukan pemeriksaan yang tepat dan rinci serta anamnesa pasien. Langkah selanjutnya diperlukan pemeriksaan ulkus dengan menggunakan pendekatan yang sistematis seperti pemeriksaan lokasi ulkus, jumlah ulserasi, ukuran, bentuk, dasar lesi, dan tepi lesi.11

Di dalam mulut, ulkus biasanya disertai rasa sakit, kecuali tumor mulut yang ganas mempunyai gejala dan tanda yaitu:11

• Di awal pembentukannya lesi sering tidak sakit, sehingga tidak terlalu

diperhatikan oleh penderitanya. Lesi akan terasa sakit bila terjadi infeksi atau bila tumor menginvasi jaringan saraf.

• Di daerah leher ditemukan pembesaran kelenjar yang tidak nyeri.

• Dengan semakin berkembangnya lesi, akan terjadi kesulitan menelan, mengunyah dan bicara, yang disertai rasa sakit.

• Lokasi: pada lidah, dasar mulut, mukosa bukal, linggir alveolar ( merupakan >

60% lesi kanker mulut ).

• Bentuk: bulat, berliku-liku, atau tidak beraturan, dengan tepi: tinggi, bergulung dan

menonjol.

• Dasar lesi: granular dan kasar, dapat dengan mudah berdarah, dan pada jaringan di bawah lesi: ditemukan indurasi dan perlekatan dengan jaringan yang lebih dalam.

Penyebaran melalui pembuluh limfe:

• Terjadi penyebaran melalui nodus limfatik regional. Tiga puluh persen pasien

datang dengan keluhan adanya keterlibatan nodus limfatik.

• Nodus yang membesar menjadi semakin padat atau keras, tidak ada nyeri tekan,

dan melekat dengan jaringan di sekitarnya.

(7)

Tes diagnostik

• Pemeriksaan: biopsi dan histopatologi, radiologi umum, tomografi menggunakan

komputer (CT), pencitraan resonansi magnetik (MRI).

2.5Patofisiologi

Neoplasma atau tumor adalah transformasi sejumlah gen yang menyebabkan gen tersebut mengalami mutasi pada sel DNA. Karsinogenesis akibat mutasi materi genetik ini menyebabkan pembelahan sel yang tidak terkontrol dan pembentukan tumor atau neoplasma. Gen yang mengalami mutasi disebut proto-onkogen dan gen supresor tumor, yang dapat menimbulkan abnormalitas pada sel somatik. Usia sel normal ada batasnya, sementara sel tumor tidak mengalami kematian sehingga multiplikasi dan pertumbuhan sel berlangsung tanpa kendali. Sel neoplasma mengalami perubahan morfologi, fungsi, dan siklus pertumbuhan, yang akhirnya menimbulkan disintegrasi dan hilangnya komunikasi antarsel. Tumor diklasifikasikan

(8)

sebagai benigna, yaitu kejadian neoplasma yang bersifat jinak dan tidak menyebar ke jaringan sekitarnya. Sebaliknya, maligna disinonimkan sebagai tumor yang melakukan metastatis, yaitu menyebar dan menyerang jaringan lain sehingga dapat disebut tumor ganas.13

Untuk terjadinya karsinogenesis diperlukan lebih dari satu mutasi. Bahkan kenyataannya, beberapa serial mutasi terhadap kelas gen tertentu diperlukan untuk mengubah suatu sel normal menjadi sel – sel tumor. Hanya mutasi pada gen tertentu yang berperan penting pada divisi sel, apoptosis sel dan DNA repair yang akan mengakibatkan suatu sel kehilangan regulasi terhadap poliferasinya.13

Hampir semua sel neoplasma berasal dari satu sel yang mengalami mutasi karsinogenik. Sel tersebut mengalami proses evolusi klonal yang akan menambah resiko terjadinya mutasi ekstra pada sel desendens mutan. Sel – sel yang hanya memerlukan sedikit mutasi untuk menjadi ganas diperkirakan bersumber dari tumor jinak. Ketika mutasi berakumulasi, maka sel tumor jinak itu akan menjadi tumor ganas.13

Proses karsinogenesis adalah proses bertahap suatu multisteps process. Sedikitnya ada tiga tahapan, yaitu:6,14

1. Inisiasi, proses inisiasi ini:

1. Karsinogen yang merupakan inhibitor adalah mutagen 2. Cukup terkena sekali paparan karsinogen

3. Keadaan ini permanen dan irreversible 4. Proses ini tidak mengubah ekspresi gen 2. Promosi, sifat – sifat promoter adalah:

1. Mengikuti kerja inisiator 2. Perlu paparan berkali – kali 3. Keadaan dapat reversible

(9)

3. Progresi

Pada progresi ini terjadi aktivasi, mutasi, atau hilangnya gen. pada progresi ini timbul perubahan benigna menjadi pre-maligna dan maligna.

Gambar 4. Tahap perjalanan sel menjadi tumor yang tergambar dari tiga tahap yaitu inisiasi, promosi, dan progresi.6

(10)

Staging tumor pada rongga mulut

Sistem yang dipakai adalah American Join Commite For Cancer Staging and End Result reporting (AJCCS). Sistem yang dipakai adalah T.N.M yaitu: T:Tumor primer, N: Kelenjar getah bening regional, M: Metastasis jauh tumor primer dan dipakai pada rongga mulut:2,3,4,15,16

T – Tumor primer

TX : Tumor yang belum dapat dideteksi T0 : Tidak ada bukti tumor primer

TIS : Karsinoma insitu (tumor permukaan) T1 : Tumor besarnya 2 cm atau lebih kecil

T2 : Tumor lebih besar dari 2 cm tetapi lebih kecil dari 4 cm T3 : Tumor lebih besar dari 4 cm

T4 : Tumor telah melibatkan struktur di sekitarnya seperti tulang kortikal atau otot – otot lidah

N – Kelenjar getah bening regional

NX : Kelenjar getah bening regional tidak dapat diperkirakan N0 : Tidak ada metastatis ke kelenjar getah bening regional

N1 : Metastatis ke kelenjar getah bening unilateral tunggal dengan ukuran kurang dari 3 cm

N2 : Metastatis ke kelenjar getah bening unilateral tunggal dengan ukuran 3 - 6 cm atau bilateral atau melibatkan kelenjar getah bening multiple dengan ukuran kurang dari 6 cm atau melibatkan kelenjar getah bening kontra lateral dengan ukuran kurang dari 6 cm

N2a : Metastatis ke kelenjar getah bening unilateral tunggal dengan ukuran 3 - 6 cm

N2b : Metastatis ke kelenjar getah bening multiple dengan ukuran kurang dari 6 cm

N2c : Metastatis ke kelanjar getah bening kontra lateral dengan ukuran kurang dari 6 cm

(11)

M – Metastatis jauh tumor primer

MX : Adanya metastatis jauh tidak dapat diperkirakan M0 : Tidak ada metastatis jauh dari tumor primer M1 : Ada metastasis jauh dari tumor primer

Dari TNM sistem di atas, maka derajat tumor dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Stage 1 : T1 N0 M0

Tujuan utama dari perawatan tumor ganas lidah adalah kontrol dari tumor primer. Menurut Epstein (1994), pilihan perawatan tergantung pada beberapa yaitu:2,3,4,16

1.Tipe sel dan derajat diferensiasi

2. Bagian yang terlibat, ukuran serta lokasi dari tumor primer 3. Keterlibatan jaringan getah bening

4. Ada tidaknya keterlibatan tulang

5. Kemampuan tercapainya tepi tumor pada waktu operasi 6. Kemampuan mempertahankan fungsi komunikasi 7. Kemampuan mempertahankan fungsi menelan 8. Status fisik dan mental pasien

(12)

Beberapa tipe perawatan dari tumor pada rongga mulut yaitu: 1. Pembedahan

2. Radioterapi 3. Kemoterapi

4. Pembedahan dan radioterapi 5. Kemoradioterapi

6. Cryosurgery 7. Laser

Tabel 1. Tabel perawatan tumor ganas pada lidah2,3,4

Stage Tumor Perawatan

1 Bedah dengan eksisi luas dengan batas

sayatan bebas tumor + radioterapi

2 Bedah dengan eksisi luas dengan batas

sayatan bebas tumor + radioterapi

3 Pembedahan ( Diseksi profilaksis leher ) + Radioterapi + kemoterapi

4 Pembedahan ( RND ) + Radioterapi +

Gambar

Gambar 2. Anatomi kelenjar limfe lidah.10
Gambar 3. Terlihat ulser pada sisi lateral lidah dengan sel skuamus karsinoma pada penderita laki-laki berumur 80 tahun yang merupakan perokok dan peminum alkohol berat.12
Gambar 4. Tahap perjalanan sel menjadi tumor yang tergambar dari tiga tahap yaitu inisiasi, promosi, dan progresi.6
Tabel 1. Tabel perawatan tumor ganas pada lidah2,3,4

Referensi

Dokumen terkait

Penerapan Pendekatan Client Centered untuk Meningkatkan Konsistensi dalam Pemilihan Karir pada Siswa Kelas XI IPA MA Tarbiyatul Banin Tahun Ajaran 2014/2015.. Bimbingan dan

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh berbagai alternatif output yang akan digunakan untuk meningkatkan kualitas layanan LinkAja dengan pendekatan 14 true

Adapun solusi dari peneliti adalah dengan menggunakan metode jarimatika dalam pembelajaran untuk meningkatkan minat belajar matematika pada siswa kelas IV di SD Negeri

Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda dapat diketahui bahwa motivasi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan konsumen dalam menabung yang

Dokter dinasehatkan untuk memberikan keterangan kepada penyidik secepat mungkin pada kasus kematian mendadak, kematian dengan abortus, kematian yang disebabkan oleh

Dapat disimpulkan bahwa utang jangka panjang adalah utang yang diharapkan akan dibayar dalam jangka waktu lebih dari satu tahun atau yang jatuh temponya lebih dari satu tahun

Teknik analisis data menggunakan teknik analisis interaktif yang meliputi pengumpulan data, kegiatan reduksi data (pengelompokkan),penyajiandata,penarikan

Penggunaan satu alat bukti berupa economic evidence yang termasuk dalam alat bukti petunjuk ini juga dapat menjadi dasar bagi terlapor yang dalam hal ini adalah pelaku