• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Indonesian Wax Sculpture Museum (Arsitektur Metafora)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Indonesian Wax Sculpture Museum (Arsitektur Metafora)"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

ERWIN F SIMATUPANG (080406031) 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perjalanan sejarah di dunia ini telah memasuki era millenium baru, dan telah

mengalami berbagai macam peristiwa maupun kejadian-kejadian penting yang telah

meninggalkan berbagai kesan mendalam bagi umat manusia pada saat itu maupun

sekarang.

Sama halnya dengan perjalanan sejarah yang dialami oleh bangsa Indonesia mulai

dari jaman sebelum kemerdekaan hingga saat ini, mulai dari peran pahlawan-pahlawan

nasional sampai munculnya para tokoh-tokoh besar dari berbagai bidang seperti sosial,

politik, seni, budaya, olahraga, pendidikan, dan lain-lain.

Selain tokoh-tokoh pahlawan yang nyata terdapat juga tokoh-tokoh fiktif karya

anak-anak bangsa yang telah membantu menyumbangkan bagi perkembangan pendidikan dan

pola berpikir generasi muda.

Tokoh-tokoh tersebut tidak hanya terdapat di Indonesia,masing-masing negara di

dunia ini mempunyai tokh-tokoh terkenal bukan hanya di negara mereka tetapi hingga skala

dunia., semua tidak lepas dari sejarahnya masing-masing.

Penulis mengambil satu contoh kasus untuk memperkuat latar belakang pengerjaan

proyek ini. Salah satunya yaitu, tidak banyak yang mengetahui kisah Pangeran Antasari,

dimana merupakan salah satu pahlawan nasional di Indonesia.Pangeran Antasari lahir

dalam tahun 1809, ayahnya bernama Pangeran Mas’ud dan ibunya bernama Gusti Hadijah

puteri Sultan Sulaiman. Ia adalah keluarga Kesultanan Banjarmasin, tetapi hidup dan

dibesarkan di luar lingkungan istana, yakni di Antasan Senor, Martapura.

Kericuhan-kericuhan yang terjadi khususnya dalam kalangan penguasa kesultanan, menjadikan cicit

dari Sultan Aminullah ini tersisih, walaupun ia sebenarnya pewaris pula atas tahta

Kesultanan Banjar. Pangeran Antasari berhasil mempersatukan gerakan rakyat yang

dipimpin oleh Penembahan Aling di Muning dengan gerakan rakyat yang dipimpin oleh

Tumenggung Jalil di Benua Lima. Wilayah perlawanan bertambah luas, meliputi Tanah

Dusun Atas, Tabanio dan Kuala Kapuas, serta Tanah Bumbu. Semuanya menjadi satu front

di bawah pimpinan Pangeran Antasari untuk menentang Belanda dan kekuasaannya yang

menggunakan Sultan Tamjidillah.

Pengaruh Pangeran Antasari menjadi makin luas, juga di kalangan alim ulama

Banjar yang sebagian besar bersedia ikut menempuh jalan kekerasan. Pada permulaannya

(2)

ERWIN F SIMATUPANG (080406031) 2 Lalu apa pentingnya generasi muda mengingat dan membina hubungan waktu

dengan masa lampau? Penulis berpendapat bahwa penting jika generasi muda

memahaminya dari sudut pandang pengetahuan. Atau dengan kata lain ketertarikan

generasi muda memahami masa lalu negara didorong oleh rasa ingin tahu tentang

bagaimana dan mengapa ia bisa hadir dan terasa melekat. Mengetahui sejarah sejatinya

sebagai perekat antar warga Indonesia. Rasa kesatuan dan memiliki kota tercermin dalam

pengetahuan tentang sejarah berdirinya kota tersebut. Beberapa sosiolog terkemuka

menyebut bahwa masyarakat kota sebagai satu sistem adalah cerminan dari masing-masing

personalnya. Lalu apa hubungannya dengan proyek museum patung lilin yang bernama

Indonesian Wax Sculpture Museum ini jika warga kota Medan tahu kisah tokoh-tokoh dalam

perjalanan sejarah Indonesia seperti Pangeran Antasari misalnya? Museum ini akan

berisikan tokoh-tokoh dalam perjalanan sejarah Indonesia dari zaman dulu hingga tokoh

penting di Indonesia dari era modern dari berbagai bidang dan menceritakan perjuangan,

karakter, sifat, dan prestasi yang telah dicapai mereka dalam hidup mereka agar

menimbulkan kecintaan bangsa Indonesia terhadap Negaranya sendiri yang lebih lanjutnya

akan bermanfaat unutk dijadikan pedoman dan menjadi panutan agar bangsa Indonesia

terutama kalangan muda semakin berkembang dan termotivasi karakter serta citacita

hidupnya.

Berbicara mengenai sejarah, ada banyak cara untuk mengenangnya dan

mengingatnya. Museum merupakan salah satu upaya untuk mengingatkan masyarakat

sebuah kota akan sejarahnya. Sejarah merupakan jati diri masyarakat, maka penting bagi

masyarakat sebuah kota untuk mengetahui perjalanan sebuah kota hingga menjadi seperti

sekarang. Museum merangkum apa yang tersisa dari zaman dahulu baik berupa

bendabenda peninggalan maupun kisah-kisah penting akan sebuah kota. Museum juga

terdiri dari beberapa jenis dan klasifikasi. Jadi ada banyak jenis cara dalam membungkus

sebuah sejarah ke dalam wujud sebuah museum.

Kehadiran Indonesian Wax Sculpture Museum ini akan memperkaya pengetahuan

bangsa Indonesia mengenai sejarah-sejarah di Indonesia hingga saat ini. Pembelajaran ini

melalui seni-seni ukir dimana lebih atraktif sehingga akan menigkatkan keingintahuan

bangsa Indonesia. Kelebihan patung lilin adalah kemampuannya untuk dibuat mirip

mendekati aslinya, hampir seperti orang sesungguhnya, sehingga sulit untuk dibedakan.

Keberadaan museum ini akan menambah ragam museum di Indonesia yang berfungsi

sebagai tempat rekreasi dan wisata bagi masyarakat Surabaya maupun menarik minat turis

(3)

ERWIN F SIMATUPANG (080406031) 3 Berbeda dengan museum lilin yang terkenal di dunia yaitu museum patung lilin

madame tussaud’s dimana museum ini menampilkan berbagai pahlawan-pahlawan di

Indonesia,tokoh- tokoh penting bagi Indonesia dan superstar yang telah mengubah sejarah

dunia, Indonesian Wax Sculpture Museum ini nantinya akan lebih memfokuskan diri pada

replika-replika para tokoh-tokoh lokal dari Indonesia,sehingga museum ini benar-benar baru

dan pertama yang memiliki ciri khas yang kuat dan semakin menarik untuk dikunjungi.

1.2. Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan perancangan , Indonesian Wax Sculpture Museum di kota medan adalah

:

• Memberikan informasi dan pengetahuan kepada masyarakat Indonesia maupun wisatawan asing tentang para tokoh nasional yang berperan penting dalam

perjalanan sejarah negara Indonesia di berbagai bidang.

• Membangkitkan semangat generasi muda Indonesia untuk meneladani dan melanjutkan pengabdian para tokoh tersbut dalam bidangnya masing-masing. • Sebagai media untuk mengingat, mengenang, maupun menghormati tokoh-tokoh

terkenal maupun yang belum banyak dikenal yang telah berjasa dalam perjalanan

bangsa Indonesia.

• Sebagai sarana kultural, edukatif, rekreatif, maupun inspiratif.

• Menjadi pendorong untuk lebih menggalakkan pembangunan nasional dan meningkatkan mutu kehidupan bangsa.

• Memberikan suatu wadah bagi kreatifitas pematung untuk mengembangkan keterampilannya dalam menghasilkan patung lilin.

• Memperkuat rasa cinta terhadap negara Indonesia.

• Membantu pemerintah untuk mengembangkan sektor pariwisata, karena museum ini memiliki daya tarik tersendiri yang dapat mengundang kedatangan wisatawan

lokal di berbagai daerah maupun wisatawan mancanegara.

(4)

ERWIN F SIMATUPANG (080406031) 4 1.3. Masalah Perancangan

Permasalahan yang dihadapi pada perancangan Indonesian Wax Sculpture Museum adalah

:

Bagaimana mewujudkan desain bangunan pada judul proyek ini sehingga sesuai

dengan peruntukkan fungsi bangunan dan kelayakan studi proyek sesuai dengan

kebutuhan pada lokasi proyek.

Bagaimana menerapkan prinsip-prinsip tema yang diambil untuk diterapkan dalam

desain bangunan agar sesuai dengan fungsi bangunan dan prinsip-prinsip estetika

dalam teori arsitektur.

Pemilihan lokasi proyek agar sesuai dengan peruntukan fungsi bangunan

berdasarkan literatur dan tata ruang pada kawasan lokasi.

1.4. Pendekatan masalah

Adapun pendekatan masalah yang dapat dilakukan untuk pemecahan masalah

perancangan ini adalah :

Pemilihan lokasi, lokasi yang dipilih yang berada di kawasan pusat kota Medan,

dimana pada lokasi ini merpakan kawasan wisata.

Survey, survey langsung ke lokasi dilakukan untuk mendapatkan data-data yang

akurat dari lokasi tersebut disertai dengan mengadakan studi literatur sebagai

penambah dari data-data yang didapat di lokasi tersebut.

Literatur, mengambil data-data dari berbagai sumber bacaan sebagai tambahan utn

uk melanjutkan laporan perancangan.

1.5. Lingkup Batasan Proyek

Ruang lingkup perancangan Indonesian Wax Sculpture Museum adalah:

• Merupakan museum sejarah dengan fungsi utama di bidang pendidikan dengan menyediakan informasi tentang tokoh-tokoh yang memberikan kontribusi penting

bagi bangsa indonesia dan sejarahnya. Selain itu juga dapat menjadi salah satu

tempat rekreasi baik bagi masyarakat setempat maupun wisatawan lokal dan asing. • Objek koleksi yang dihadirkan yaitu tokoh yang berperan penting dalam sejarah

negara Indonesia.

(5)

ERWIN F SIMATUPANG (080406031) 5 • Untuk biaya operasional museum ini diperoleh dari penjualan tiket masuk

pengunjung, cafeteria, toko-toko souvenir, serta hasil pembayaran apabila objek

difoto/diliput untuk media cetak dan media elektronik.

• Perencanaan dan perancangan proyek ini serta pelaksanaannya dianggapmenyeluruh secara total, bukan secara bertahap dan segala perencanaan

dan perancangan proyek ini diproyeksikan pada perkembangan jauh ke depan. • Yang ditekankan dalam proyek ini adalah dari segi lingkup bidang arsitektur dengan

penekanan pada ide dan pengolahan perancangan dan syarat yang ditentukan dan

peraturan yang berlaku saat ini dengan tidak meninggalkan nilainilai segi estetika

dan budaya yang ada.

1.6. Asumsi-Asumsi

Dengan mempertimbangkan bahwa kasus proyek bersifat fiktif, maka dibutuhkan

asumsi-asumsi sebagai dasar perencanaan dan perancangan proyek, diantaranya :

Kepemilikan bangunan diasumsikan sebagai milik Swasta dengan penekanan fungsi

bangunan pendidikan.

Kondisi tapak diasumsikan berupa lahan kosong dan layak untuk didirikan bangunan

dengan peruntukkan lahan sesuai dengan RUTRK Kotamadya Medan.

Pengetahuan masyarakat akan sejarah Indonesia semakin meningkat.

(6)

ERWIN F SIMATUPANG (080406031) 6 1.7. KERANGKA BERPIKIR

Latar Belakang :

• Rasa kesatuan tercermin dalam pengetahuan tentang sejarah berdirinya Negara tersebut.

• Selama ini, banyak masyarakat Indonesia yang tidak mengenal dan merasa asing dengan sejarah tokoh-tokoh pahlawannya.

Indonesian Wax Sculpture Museum ini akan menambah ragam museum di Indonesia generasi muda Indonesia untuk meneladani dan melanjutkan pengabdian para tokoh tersbut dalam

Bagaimana

mewujudkan

desain

bangunan pada judul proyek ini

sehingga sesuai dengan peruntukkan

fungsi bangunan dan kelayakan studi

proyek sesuai dengan kebutuhan pada

lokasi proyek.

Bagaimana menerapkan

prinsip-prinsip tema yang diambil untuk

diterapkan dalam desain bangunan

agar sesuai dengan fungsi bangunan

dan prinsip-prinsip estetika dalam

Judul : Indonesian Wax Museum

(7)

ERWIN F SIMATUPANG (080406031) 7 1.8. SISTEMATIKA PENULISAN LAPORAN

Secara garis besar, urutan pembahasan dalam penulisan laporan ini adalah sebagai

berikut :

Bab I Pendahuluan : berisi kajian tentang latar belakang pembangunan museum, maksud dan tujuan, masalah perancangan, manfaat perancangan, lingkup dan batasan dan metode

pendekatan.

Bab II Deskripsi Proyek : berisi tentang pembahasan mengenai terminology judul, pemilihan lokasi, deskripsi kondisi eksisting, luas lahan, peraturan dan keistimewaan lahan,

tinjauan fungsi dan studi banding arsitektur dengan fungsi sejenis.

Bab III Elaborasi Tema : menjelaskan tentang pengertian tema yang diambil, interprestasi tema, keterkaitan tema dengan judul dan studi banding arsitektur dengan tema sejenis.

Bab VI Analisa Perancangan : menjelaskan tentang analisa kondisi tapak dan lingkungan, analisa fungsional, analisa teknologi, analisa dan penerapan tema, serta kesimpulan.

Bab V Konsep Perancangan : menjelaskan konsep penerapan hasil analisis komprehensif yang digunakan sebagai alternatif pemecahan masalah.

Lampiran : merupakan hasil keluaran berupa Gambar hasil Perancangan Arsitektur dan Dokumentasi dan Maket.

Referensi

Dokumen terkait

Ichsan Anshory A.M, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar sekaligus sebagai dosen pembimbing I yang senantiasa memberi nasehat dan saran dalam bimbingan

Pada dasarnya penelitian ini dititik beratkan pada proses pembubutan pada kecepatan potong tinggi terhadap material benda kerja berbentuk silindris, dengan tujuan untuk

Berdasarkan hasil uji coba sensor ultrasonik menggunakan benda dengan pada berbagai ketinggian yaitu 6, 7 dan 8 cm (Tabel VII) sesuai yang di telah programkan,

Bila terkena gempa bumi yang sangat kuat: bangunan tersebut tidak boleh runtuh baik sebagian maupun seluruhnya; bangunan tersebut tidak boleh mengalami kerusakan yang

Dan alasan beliau adalah dalam menanamkan serta menumbuhkan nilai tawadhu’ juga dapat melalui cara mengingatkan peserta didik agar selalu mengingat Allah dan tidak lupa

dengan ini menyatakan bahwa saya adalah benar sebagai Konsultan Pajak yang diberikan kuasa oleh Wajib Pajak untuk melaksanakan hak dan/atau memenuhi kewajiban perpajakannya

Melalui hasil menunjukkan bahwa dari variabel bebas yakni intensitas pesan, isi berita dan daya tarik pesan secara signifikan berpengaruh langsung terhadap sikap karyawan dalam

Hormon 17 α metil testosteron dengan dosis 15 µg/g induk ternyata memberikan pengaruh nyata terhadap beberapa aspek reproduksi udang galah, yaitu derajat pengeraman,