• Tidak ada hasil yang ditemukan

YEPE Kuliah Sinyal dan Sistem 2017 A

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "YEPE Kuliah Sinyal dan Sistem 2017 A"

Copied!
85
0
0

Teks penuh

(1)

Sinyal dan Sistem

Sinyal dan Sistem

Yuliman Purwanto

2017

(2)

Silabi

Silabi

1. Sinyal kontinyu dan diskrit

2. Representasi sinyal periodik dan aperiodik

3. Sistem Linier dan Non-linier

4. Analisis Fourier

5. Aplikasi Fourier pada Rangkaian Listrik

6. Fast Fourier Transform

7. Transformasi Laplace

8. Inverse transformasi Laplace

9. Aplikasi Transformasi Laplace pada Rangkaian

Listrik

(3)

Pustaka

Pustaka

Naresh K. Sinha, “Linear Systems”, John Wiley & Sons,

Inc., 1991

Alexander D. Poularkas & Samuel Seely, “Signal and

Systems”, 2nd ed. 2000

Robert A. Gabel & Richard A. Robert, “Signal & Linear

System”, McGraw Hill.

Gabel and Roberts, “Signal and Linier System”, 3rd ed.

John Willey, 1987.

(4)

Tujuan

Tujuan

Memahami konsep dasar sinyal dan sistem

Mampu menganalisis sinyal dan sistem

dengan berbagai macam metoda

Mampu mengaplikasikan dalam berbagai

keperluan di bidang rangkaian listrik

Memahami konsep dasar sinyal dan sistem

Mampu menganalisis sinyal dan sistem

dengan berbagai macam metoda

(5)

Pembobotan :

UAS : 40%

UTS : 30%

Tugas

: 20%

(6)

Klasifikasi Sinyal

Berdasar kemunculannya, ada dua kategori sinyal :

Sinyal yang muncul setiap saat

Sinyal yang mucul pada saat-saat tertentu saja

a. Sinyal kontinyu setiap saat (sinyal waktu-kontinyu).

Sinyal eksis terus-menerus sepanjang waktu hingga ke batasan

tertentu.  Biasa dituliskan sebagai x(t).

(7)
(8)
(9)
(10)

 Penekanan “kontinyu” di sini bukan berarti sinyal itu secara matematis merupakan fungsi dari waktu, tetapi lebih pada kondisi bahwa sinyal itu

memiliki nilai pada seluruh waktu.

 Contoh : sebuah fungsi step/langkah waktu sbb. :

• Walau memiliki diskontinyuitas di t = t1, tetapi tetap merupakan

fungsi yang kontinyu terhadap waktu karena memiliki nilai untuk seluruh nilai t.

 Nilainya tidak didefinisikan pada t < t1, tapi untuk t > t1.

(11)
(12)

b. Sinyal diskrit.

 Memiliki nilai hanya pada potongan-potongan waktu yang diskrit. Di sini, waktu t merupakan satu set bilangan diskrit.

Konsekuensinya, sinyal ini sering ditulis sebagai x(n) (bukan x(t)) di mana n adalah bilangan integer (bulat). Jika n merupakan

deret integer maka sinyal juga berupa deret/sikuens.

Seringkali sinyal diskrit berasal dari pencuplikan (sampling) sinyal kontinyu. Dalam hal ini nilai n bisa digantikan dengan kT di mana

k adalah integer dan T merupakan interval pencuplikan.

(13)

Contoh : pada telepon digital, sinyal suara dicuplik pada laju125 ms (dengan pencuplikan 8.000 kali per detik) untuk mendapatkan

sinyal diskrit.

(14)

Contoh lain : nilai mingguan dari harga saham BEJ (Bursa Efek Jakarta) juga merupakan sinyal diskrit, suhu rata-rata harian, mingguan, dst juga merupakan sinyal diskrit.

(15)

Sinyal Periodik dan Aperiodik

Sinyal waktu-kontinyu x(t) disebut periodik jika dan hanya jika :

x(t + T) = x(t), untuk - ~ < t < ~ (1.1)

 Nilai positip terkecil dari T = perioda sinyal. Persamaan ini juga memenuhi syarat jika T diganti dengan kT di mana k =

bilangan integer.

 Secara sama, sebuah sinyal waktu-diskrit x(n) disebut periodik jika dan hanya jika :

x(n + N) = x(n), untuk - ~ < n < ~ (1.2)

Nilai positip terkecil dari N = perioda sinyal.

Sinyal yang tidak memenuhi syarat di atas : sinyal

aperiodik.

Nilai positip terkecil dari N = perioda sinyal.

Sinyal yang tidak memenuhi syarat di atas : sinyal

(16)

Contoh paling umum : sinyal sinusoidal :

x

(

t

) = A sin (2

pft

+

j

)

(1.3)

A = konstanta amplitudo

f = konstanta frekuensi (Hertz)

j = konstanta fasa (radian)

Frekuensi sudut (radian per detik) didefinisikan sbg :

(17)

Jumlah dari dua sinyal sinus akan merupakan fungsi periodik jika dan hanya jika nisbah dari perioda masing-masingnya berupa bilangan rasional.

Contoh :

x1(t) + x2(t) merupakan sinyal periodik karena nisbah

periodanya 3/7 yang merupakan bilangan rasional.

x1(t) + x3(t) bukan sinyal periodik karena nisbah periodanya

3p/32t bukan bilangan rasional/irasional.

Bilangan rasional : bilangan yang bisa dinyatakan dalam bentuk pecahan

dua bilangan bulat

Bilangan irasional : bilangan yang tidak bisa dinyatakan dalam bentuk pecahan

(18)
(19)

Contoh sinyal-sinyal periodik

 

(20)

Contoh sinyal-sinyal aperiodik

 

(21)

Contoh fungsi waktu-kontinyu periodik :

Contoh fungsi a-periodik :

 Sinyal periodik lebih banyak dijumpai dibanding sinyal aperiodik, sehingga memiliki arti yang lebih penting.

(22)

Fungsi Singularitas

Beberapa sinyal aperiodik seringkali unik dan dikenal dengan

fungsi singularitas (fungsi tunggal) karena ia atau turunannya merupakan sinyal diskontinyu.

Contoh paling sederhana : fungsi langkah satuan (unit step

function) :

(1.9)

Pada t = 0 nilai fungsi melompat dari 0 ke 1, sehingga nilainya diskontinyu pada saat itu. Fungsi ini sangat penting pada

sistem linier dan sering direpresentasikan dengan simbol u-1(t)

Fungsi Singularitas

Beberapa sinyal aperiodik seringkali unik dan dikenal dengan fungsi singularitas (fungsi tunggal) karena ia atau turunannya merupakan sinyal diskontinyu.

Contoh paling sederhana : fungsi langkah satuan (unit step function) :

(1.9)

Pada t = 0 nilai fungsi melompat dari 0 ke 1, sehingga nilainya diskontinyu pada saat itu. Fungsi ini sangat penting pada

sistem linier dan sering direpresentasikan dengan simbol u-1(t)

 

(23)

Fungsi singularitas bisa juga didefinisikan dari hubungan :

(1.10)

 Nilai ui-1(t) diperoleh dengan mengintegrasikan nilai ui(t).

Bisa juga dikatakan bahwa nilai ui(t) diperoleh dengan mendiferensiasikan fungsi ui-1(t) terhadap t.

Pengintegrasian fungsi unit step memberikan fungsi unit ramp r(t) :

Kemiringan (slope) dari fungsi ramp ini = 1.

Jika kemiringannya = m maka fungsinya dituliskan mr(t)

Fungsi singularitas bisa juga didefinisikan dari hubungan :

(1.10)

 Nilai ui-1(t) diperoleh dengan mengintegrasikan nilai ui(t). Bisa juga dikatakan bahwa nilai ui(t) diperoleh dengan

mendiferensiasikan fungsi ui-1(t) terhadap t.

(24)

 

(25)
(26)

Sistem…. ??

(27)

Definisi umum :

• Sistem adalah sekelompok bagian atau komponen yang bekerja sama

sebagai suatu kesatuan fungsi.(Salisbury)

• Sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dari sejumlah

bagian-bagian, atribut dari bagian dan hubungan antara bagian dengan atribut. (Pilecki)

• Sistem adalah prosedur yang terorganisir dan mapan yang

membuahkan hasil. (Robert Allen & Mark Victor Hansen).

• Sistem adalah sekumpulan komponen yang saling berinteraksi dan

bekerja sama untuk mencapai tujuan yang sama. (Bertalanffy)

• Sistem adalah himpunan dari unsur-unsur yang saling berkaitan

sehingga membentuk suatu kesatuan yang utuh dan terpadu (Ramon McLeod)

• Sistem adalah tatanan yang menggambarkan adanya rangkaian

berbagai komponen yang memiliki hubungan serta tujuan bersama

(28)

Sistem dalam Ranah Teknik

Sistem dalam Ranah Teknik

Definisi :

Perangkat/alat/algoritma yang beroperasi

berdasarkan sinyal masukan (

input

), mengikuti aturan

tertentu/terdefinisi (biasanya berbentuk persamaan

matematis), dan menghasilkan sinyal keluaran (

output

)

atau respons sistem

.

Jika sinyal x(t) ditransformasikan oleh sistem menjadi

y

(

t

)

maka hubungan x(t) dan y(t) ditulis dengan :

y(t) =

[x(t)]

dengan simbol

menunjukkan transformasi.

(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)

Klasifikasi Sistem

Klasifikasi Sistem

1. Sistem Linier :

sistem yang

memenuhi hukum superposisi.

2. Sistem non-linier :

sistem yang

(35)
(36)

Sistem Linier

Sistem Linier

Sistem adalah linier jika dan hanya jika :

[a

1

x

1

(t) + a

2

x

2

(t)] = a

1

[x

1

(t)] + a

2

[x

2

(t)] …..(Pers. 1.0)

untuk setiap deret masukan x

1

(t) dan x

2

(t) yang

berubah-ubah dan setiap konstanta a

1

dan a

2

(37)

Sistem Linier

Sistem Linier

(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(46)
(47)
(48)

Klasifikasi Sistem Elektronika

Sistem Transmisi data/daya

Sistem Kendali

Sistem Pembangkit sinyal

Sistem Pemayar/Display

Sistem Penyimpan

(49)

Sistem Penguat

Sistem Penguat

Sistem Penguat Tegangan

Sistem Penguat Arus

Sistem Penguat Daya

Sistem Penguat Awal

Sistem Penguat Kendali

Sistem Penguat Akhir

Sistem Penguat Frekuensi Rendah/Audio

Sistem Penguat Frekuensi Menengah

(50)

Penguat Tegangan Kelas-A Penguat Arus

(51)
(52)
(53)
(54)

Penguat Frekuensi Audio

(55)
(56)

Sistem Peredam (TAPIS/FILTER)

Sistem Peredam (TAPIS/FILTER)

Low Pass Filter (LPF)

High Pass Filter (HPF)

Band Pass Filter (BPF)

(57)
(58)
(59)
(60)
(61)
(62)

Sistem Pendeteksi

Sistem Pendeteksi

(63)

Sistem Pendeteksi

Sistem Pendeteksi

(64)

Sistem Pendeteksi

Sistem Pendeteksi

(65)
(66)
(67)
(68)
(69)

Sistem Transmisi

Sistem Transmisi

(70)

Sistem Transmisi

Sistem Transmisi

(71)

Sistem Transmisi

Sistem Transmisi

(72)

Sistem Transmisi

Sistem Transmisi

(73)

Sistem Transmisi

Sistem Transmisi

(74)

Sistem Kendali

Sistem Kendali

Sistem Kendali Simpal Terbuka (Open Loop)

(75)
(76)
(77)
(78)

Sinyal dalam Sistem

Sinyal dalam Sistem

Definisi : sebuah fungsi waktu yang menggambarkan

variabel fisika yang sesuai dengan sistem.

Masukan

(

input

) dari sebuah sistem dan

keluaran

nya

(

output

), adalah

sinyal

.

Contoh : pada sistem kelistrikan sinyal bisa

(79)

Sinyal di Dalam Sistem Elektronika

Sinyal di Dalam Sistem Elektronika

Secara umum, sistem

memproses

sinyal masukan menjadi

sinyal keluaran.

Pada sistem yang kompleks,

sinyal tergantung pada

variabel

bebas lainnya

yang tergantung pada waktu.

Contoh : pada penguat audio berdaya besar, sinyal bisa

(80)
(81)
(82)
(83)
(84)

TUGAS

:

Membahas

teori

dan membuat 3 (tiga)

contoh soal

.

Kelompok 1 : M. Yudhistira Fuady, Herdian Fajar Ramadhan, Naufal Faiz Aslam

Topik : Klasifikasi sinyal

Kelompok 2 : Aldivan Restu S., M. Fajar Sidik, M. Al FariziTopik : Sistem Linier dan Non Linier

Kelompok 3 : Ari Erdiansah, Dandi Roy S, Nurul HudaTopik : Deret Fourier

Kelompok 4 : M. Rafi, Khoirul Hidayat, M. Invan Rudiyanto

Topik : Implementasi Deret Fourier di bidang elektronika dan industri

(85)

TUGAS

:

Membahas

teori

dan membuat 3 (tiga)

contoh soal

.

Kelompok 6 : Ahmad Muslim Rifa’i, Krisna Tri Kurnia B., Satria Ilham NTopik : Transformasi Laplace

Kelompok 7 : Candra Eka Pranata, M. Aris Syaifudin, Edy Mursid

Topik : Aplikasi Transformasi Laplace pada Rangkaian Listrik

Kelompok 8 : Joko Asmanto, Arif Mukminin, Awanto Prakoso

Topik :Tanggapan Frekuensi

Kelompok 9 : Bagus Defki W, Ahmad Miftakhul Huda, Arif Wahyu

Setiawan

Topik :Transformasi Bagan Kotak

Kelompok 10 : Ageng Dwi Y, M. Yusman Farobi, Satria Adi Putra

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan perhitungan kekuatan dari desain rangka bosch pump tipe In-line di dapat sebagai berikut : beban yang diterima 5,62 N/mm sedangkan kekuatan rangka 62,5 N/mm, maka

Kembang sepatu dengan nama ilmiah Hibiscus rosa-sinensis merupakan salah satu spesies dari famili Malvaceae yang memiliki multi fungsi bagi manusia antara lain: tanaman

Oleh karena itu pada setiap upacara adat, masyarakat Desa Wudi selalu memberi sesajen kepada roh leluhur, tidak terkecuali pada saat upacara Tae Mata, dimana

Selama dan sesudah reaktor PLTN mulai beroperasi, semua sampel filter aerosol dan iodin dari fasilitas kontrol effluen di cerobong harus dikontrol analisisnya dengan spektrometri

Berangkat dari latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk meneliti peran politik pers pada kasus korupsi simulator SIM Korlantas Polri, mengingat kasus

Hasil penelitian menunjukkan bahwa; (1) Motivasi siswa pada mata pelajaran muatan lokal produktif untuk kelas X TPHP I memiliki motivasi intrinsik dan ekstrinsik yang

berat, beton harus dibuat dengan semen Tipe V ASTM C150M atau semen hidraulis ASTM C595M atau C1157M yang sesuai untuk semen hidraulis tahan sulfat tinggi (HS) dan harus mempunyai

Literatur yang diperlukan meliputi karakteristik Hybrid Superconducting Fault Current Limiter (SFCL), analisa hubung singkat 3 fasa dan line to line serta