PROYEK AKHIR
RANCANG BANGUN PENGEMBANGAN KWH METER
UKUR LISTRIK 1 PHASA BEBAN RUMAH TANGGA
(Pengiriman dan Pengolahan Data)
Irmawan Afrilianto N
7305.040.007
Dosen Pembimbing
Ir. Yahya Chusna Arief, MT.
NIP. 19600906 198903 1 002
Ir. Hendik Eko Hadi S. MT.
NIP. 19621122 198701 1 001
TEKNIK ELEKTRO INDUSTRI
POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
PROYEK AKHIR
RANCANG BANGUN PENGEMBANGAN KWH METER
UKUR LISTRIK 1 PHASA BEBAN RUMAH TANGGA
(Pengiriman dan Pengolahan Data)
Irmawan Afrilianto N.
7305.040.007
Dosen Pembimbing
Ir. Yahya Chusna Arief, MT.
NIP. 19600906 198903 1 002
Ir. Hendik Eko Hadi S. MT.
NIP. 19621122 198701 1 001
TEKNIK ELEKTRO INDUSTRI
POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
RANCANG BANGUN PENGEMBANGAN KWH METER UKUR LISTRIK 1 PHASA BEBAN RUMAH TANGGA
(Pengiriman dan Pengolahan Data)
Oleh:
Irmawan Afrilianto N. 7305.040.007
Proyek Akhir ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Saint Terapan (S.ST)
di
Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Disetujui oleh :
Tim Penguji Tugas Akhir Dosen Pembimbing
1. 1.
Indhana Sudiharto, ST. MT Ir. Yahya Chusna Arief, MT NIP. 19660227 199403 1 001 NIP. 19600906 198903 1 002
2. 2.
Ir. Sutedjo, MT Ir. Hendik Eko Hadi S, MT NIP. 19610107 199003 1 001 NIP. 19621122 198701 1 001
3.
Endro Wahjono, S.ST NIP. 19681109 199103 1 001
Mengetahui,
Ketua Jurusan Teknik Elektro Industri
ABSTRAK
Saat ini, penyedia jasa listrik negara menerapkan tarif insentif dan disinsentif, tetapi pada kenyataannya perhitungan di lapangan tidak disertai dengan alat ukur yang dapat melakukan perhitungan dan pencatatan sesuai dengan ketentuan yang berlaku pada peraturan insentif dan disinsentif tarif listrik tersebut. Sehingga diperlukan alat ukur yang dapat menghitung tarif insentif dan disinsentif serta diperlukan sistem monitoring secara wireless untuk mempermudah user untuk memonitoring kWh meter 1 phasa. Perangkat lunak (software) yang digunakan adalah Visual Basic 6.0. Metode yang digunakan untuk mendapatkan parameter yang dimonitoring pada kWh meter yaitu memonitoring secara wireless menggunakan transmitter xbeepro yang berupa RF modul. Data diterima melalui receiver RF modul, kemudian PC membaca data menggunakan komunikasi serial serta menampilkan hasil data monitoring pada aplikasi visual basic. Pada pemrograman aplikasi visual basic ini, data parameter yang ditampilkan berupa daya (kWh). Data parameter daya dihitung untuk mendapatkan tarif insentif dan disinsentif. Dalam sistem monitoring ini dilengkapi fasilitas sistem database sehingga dapat memudahkan pengguna dalam monitoring. Sistem database yang digunakan adalah Ms. Access. Cara yang digunakan untuk koneksi dengan Visual Basic 6.0 menggunakan salah satu fasilitas dari Visual Basic 6.0 yaitu ActiveX® Data Objects (ADO).
ABSTRACK
Currently, providers of electricity tariffs to apply incentives and disincentive, but in reality in the field calculation does not come with a measuring instrument can do the calculation and recording in accordance with the provisions of the applicable regulations on the incentive and disincentive to electricity tariffs. So that the necessary tools that can measure the rate and the incentive and disincentive monitoring system is needed to facilitate the wireless user for monitoring 1 phase kWh meters. Software that is used is Visual Basic 6.0. Methods used to obtain the monitoring parameters the kWh meters is monitoring the wireless transmitter use xbeepro in the form of RF modules. Data received through the RF receiver module, and then read the data using a PC serial communications and display the results of monitoring data on visual basic applications. In the visual basic application programming, the data parameters that are shown as power (kWh). Data parameters are calculated for a power tariff incentive and disincentive. In this monitoring system equipped with facilities so that the database system could facilitate the user in monitoring. Database system that is used Ms. Access. The way that used to connect with Visual Basic 6.0 using one of the facility from the Visual Basic 6.0 are ActiveX ® Data Objects (ADO)
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kepada Allah SWT karena
hanya dengan rahmat, hidayah dan inayah-Nya kami
dapatmenyelesaikan proyek akhir ini dengan judul :
Rancang Bangun Pengembangan kWh Meter Ukur Listrik 1 Phase Beban Rumah Tangga
(Pengiriman Dan Pengolahan Data)
Dalam menyelesaikan proyek akhir ini, kami berpegang pada teori yang pernah kami dapatkan dan bimbingan dari dosen pembimbing proyek akhir. Dan pihak – pihak lain yang sangat membantu hingga sampai terselesaikannya proyek akhir ini.
Proyek akhir ini merupakan salah satu syarat akademis untuk memperoleh gelar Sarjana Sains Terapan (S.ST) di Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada perancangan dan pembuatan buku proyek akhir ini. Oleh karena itu, besar harapan kami untuk menerima saran dan kritik dari para pembaca. Semoga buku ini dapat memberikan manfaaat bagi para mahasiswa Politeknik Elektronika Negeri Surabaya pada umumnya dan dapat memberikan nilai lebih untuk para pembaca pada khususnya.
Surabaya, 12 Agustus 2009
UCAPAN TERIMA KASIH
Alhamdulillah, atas berkah dan karunia Allah SWT penulis dapat menyelesaikan Proyek Akhir ini dan dalam pelaksanaan pembuatannya penulis banyak mendapatkan bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan kali ini Penulis mengucapkan terima kasih yang tulus dan ikhlas kepada :
1. Allah SWT, karena Perlindungan, Pertolongan, dan Ridho-Nya saya mampu menyelesaikan Tugas Akhir ini serta hambanya yang termulia Nabi Besar Muhammad SAW.
2. Ayah, Ibu, dan kelurga yang telah memberikan cinta dan kasih sayang baik itu berupa dorongan moral maupun material. Terima kasih ayah dan ibu, jangan pernah berhenti berdoa demi kesuksesan anakmu, AMIN.
3. Ainur Rofiq Nansur, ST. MT, selaku Ketua Jurusan Teknik Elektro Industri
4. Ir. Yahya CA. MT dan Ir.Hendik Eko Hadi S. MT selaku dosen pembimbing yang telah banyak meluangkan waktunya untuk membimbing kami setiap saat.
5. Seluruh dosen penguji yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk menguji dan mengoreksi hasil proyek akhir ini.
6. Rekan kerja TA, Sonny yang telah tulus ikhlas bersama-sama mengerjakan Proyek Akhir.
7. Teman-teman D4 Elin ’05, terima kasih atas segala bantuan dan doanya.
8. Seluruh rekan - rekan dan karyawan Politeknik Elektronika Negeri Surabaya ITS yang tercantum maupun tidak tercantum namanya semoga mendapat balasan kebaikan dari ALLAH SWT dan limpahan rahmat dan hidayat-NYA untuk kita semua.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
LEMBAR PENGESAHAN ... ii
ABSTRAK ... iii
ABRSTACK... iv
KATA PENGANTAR ... v
UCAPAN TERIMA KASIH ... vi
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR TABEL ... xi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Tinjauan Pustaka ... 1
1.3 Tujuan ... 2
1.4 Sasaran ... 2
1.5 Metodologi ... 2
1.6 Batasan masalah ... 3
1.7 Sistematika pembahasan ... 3
BAB II TEORI PENUNJANG ... 5
2.1 Pendahuluan ... 5
2.2 Mengenal Visual Basic(VB) ... 5
2.2.1 Mengenal integrated development environment... 5
2.2.2 Memahami istilah object, property, method ... 7
2.2.3 Membuat user interface ... 7
2.2.4 Mengatur properti objek ... 8
2.2.5 Mengenal data dan variabel ... 8
2.3 Aplikasi Ms. Access menggunakan Visual Basic 6.0 ... 9
2.3.1 Sekilas tentang ADO ... 9
2.3.2 Database Microsoft access ... 12
2.3.2.1 Pengenalan microsoft aceess ... 12
2.3.2.2 Kelebihan penggunaan microsoft acceess ... 12
2.3.2.3 Kelemahan penggunaan microsoft access ... 13
2.3.2.4 Cara membangun database menggunakan Ms. Access 13 2.4 Sekilas tentang komunikasi serial ... 15
2.5 Sekilas Tentang Xbeepro ... 16
2.6 Regulator 3,3 V ... 18
2.7 Max 232 (transceiver)... 18
2.8 Formulasi insentif dan disinsentif ... 19
BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT ... 23
3.1 Pendahuluan... 23
3.2 Blok Diagram... 23
3.3 Flowchart ... 23
3.4 Perencanaan Sistem ... 25
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA... 31
4.1 Pendahuluan... 31
4.2 Pengujian Suplai Daya Yang Digunakan ... 31
4.3 Pengujian mengirim dan menerima transceiver ... 31
4.4 Pengujian tampilan visual basic ... 34
4.4.1 Form login ... 34
4.4.2 Form utama ... 34
4.4.3 Form pencarian data ... 39
4.5 Pengujian penerimaan data menggunakan transceiver ... 40
4.6 Perhitungan tarif insentif dan disinsentif ... 41
BAB V PENUTUP ... 43
5.1 Kesimpulan ... 43
5.2 Saran ... 43
DAFTAR PUSTAKA ... 45 LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Tampilan pertama visual basic ... 5
2.2 Tampilan kerja visual basic ... 6
2.3 Pemahaman object,property dan method ... 7
2.4 User Interface ... 8
2.5 Objek properti ... 8
2.6 Cara menambah komponen pada VB 6.0 ... 10
2.7 ActiveX® Data Objects (ADO) ... 11
2.8 Microsoft ADO Data Control 6.0 (OLEDB) sebagai alias Adodc pada ToolBar ... 11
2.9 Microsoft Office Access ... 14
2.10 New Blank Database ... 14
2.11 Jenis data dan field name ... 15
2.12 Konektor port DB 9 ... 15
2.13 Skema Xbeepro ... 16
2.13 Regulator tegangan 3,3 V ... 18
2.15 Max 232 modul kirim dan terima data secara serial ... 18
3.1 Blok Diagram ... 23
3.2 Flowchart Diagram ... 24
3.3 Rangkaian receiver ... 25
3.4 Bentuk riil rangkaian receiver ... 26
3.5 Skema rangkaian transmiter... 26
3.6 Bentuk riil rangkaian transmiter... 27
3.7 Form splash ... 27
3.8 Form login ... 28
3.9 Tampilan Form Utama ... 28
3.10 Tampilan form about ... 29
4.1 Setting awal pada hyperterminal ... 32
4.2 Setting properties pada Hyperterminal ... 32
4.3 Tampilan pada hyperterminal ... 33
4.4 Form login gagal ... 34
4.5 Menu utama ... 35
4.6 Menunjukkan tanggal dan waktu serta nama operator dan no. ID ... 35
4.7 Setting port serial pada main form ... 36
4.8 Status belum terkoneksi ... 36
Gambar Halaman
4.10 Monitoring daya dan tarif ... 37
4.11 Database operator ... 37
4.12 Database daya dan tarif... 38
4.13 Report operator ... 38
4.14 Cetak kwitansi... 39
4.15 Form pencarian data ... 39
4.16 Form pencarian data yang sudah terisi ... 39
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1 Spesifikasi Xbee ... 16
2.2 Spesifikasi data msukan dan keluaran ... 17
2.3 Spesifikasi pin-pin pada xbeepro ... 17
2.4 Tarif dasar listrik 2004 ... 19
2.5 KWh pemakaian rata – rata nasional ... 20
4.1 Pengukuran Suplai daya ... 31
4.2 Perbandingan tampilan pada program dan LCD ... 40
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada saat ini, penyedia jasa listrik negara menerapkan tarif insentif dan disinsentif, tetapi pada kenyataan perhitungan di lapangan tidak disertai dengan alat ukur yang dapat melakukan perhitungan dan pencatatan sesuai dengan ketentuan yang berlaku pada peraturan insentif dan disinsentif tarif listrik tersebut.
Meter-meter ukur listrik 1 phasa saat ini, belum dilengkapi piranti
transceiver (transmitter-receiver) jalur komunikasi antara pelanggan dan penyedia jasa, sehingga diperlukan meter-meter ukur listrik baru yang dilengkapi piranti transceiver yang digunakan untuk pengiriman data pemakaian listrik tiap bulan (data tersimpan di IC memori) yang akan diproses di database pusat.
Pada tugas akhir ini akan mengembangkan meter ukur listrik, yang dapat membedakan perhitungan konsumsi daya listrik berdasarkan waktu serta perhitungan insentif dan disinsentif. Data-data tersebut akan disimpan dalam IC memori. Sehingga setiap bulan penyedia jasa listrik dapat menganalisa besar biaya yang harus ditanggung pelanggan berdasarkan data, serta tarif yang berbeda berdasarkan jenis pembagiannya.
Tujuan utama peralatan ini adalah lebih user friendly
(mempermudah pelanggan) dengan tidak banyak merubah sistem yang sudah ada. Dan penggunaan teknologi yang tepat guna untuk suatu sistem yang sudah sangat lama tersebar dimasyarakat.
1.2 Tinjauan Pustaka
Pengukuran energi listrik dengan menggunakan alat kWh meter, digunakan oleh perusahaan penyelenggara jasa layanan pendistribusian energi listrik, seperti di PLN. Sampai saat ini, PLN dalam mengukur konsumsi energi listrik pada sebagian besar pelanggan masih menggunakan kWh meter analog atau disebut kWh meter elektromekanik.
kesalahan entry dan kendala petugas pencatat meter tidak bisa membaca dari jarak dekat, karena terhalang pagar atau sejenisnya.
Pada pengerjaan proyek akhir dengan judul yang berjudul
”Rancang Bangun Monitoring Penggunaan Energi Listrik Untuk Beban Rumah Tangga 1300VA ke Bawah” karangan Randi Tirta Saputra [4] menyebutkan bahwa Sistem monitoring pada rumah tangga saat ini yang masih manual membutuhkan banyak penyesuaian supaya tidak menimbulkan banyak kesalahan dalam pembacaannya. Sehingga dibuat suatu sistem monitoring secara otomatis yang dapat meminimalisir terjadinya kesalahan dalam sistem monitoring saat ini yang masih secara manual.
1.3 Tujuan
Tujuan umum dari pembuatan proyek akhir ini adalah syarat kelulusan dalam menempuh pendidikan akhir di Politeknik Elektronika Negeri Surabaya.
Sedangkan tujuan khusus adalah membantu para pelanggan dalam pelayanan listrik, sehingga tidak terjadi kesalahan pembacaan alat ukur dan kesalahan entry data yang dilakukan secara manual atau pembacaan kWh meter dari jarak dekat.
1.4 Sasaran
Sasaran dari proyek akhir ini adalah membantu PLN sebagai penyedia jasa listrik agar kinerja dari alat ukur kWh meter dapat bekerja secara optimal dan dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas kerja para pegawai dan karyawan PLN.
1.5 Metodologi a. Studi literatur
Dalam proses perancangan dan pengujian sistem, studi literatur digunakan untuk mendapatkan parameter perancangan dan pengujian. Literatur didapatkan dari makalah-makalah, buku manual dan beberapa forum diskusi di internet.
b. Perancangan sistem
Sistem yang dirancang berupa perangkat keras dan perangkat lunak yang juga termasuk pembuatan transceiver. Data pada
c. Perancangan perangkat keras
Dalam perancangan perangkat keras pada proyek akhir ini yaitu membuat devais transceiver yang berfungsi komunikasi data untuk mengirim dan menerima data.
d. Pengujian dan sistem integrasi
Pengujian sistem dilakukan pada transceiver sebagai devais mengirim dan menerima data. Integrasi sistem dilakukan pada ic
energy device yang dihubungkan pada sumber tegangan dan beban, pemrosesan data pada mikrokontroler dan hasil data pada komunikasi wireless.
1.6 Batasan Masalah
Batasan masalah yang akan dibahas adalah pengiriman dan pengolahan data pada kWh meter yang merupakan monitorisasi jarak jauh.
Data yang diambil oleh sensor-sensor yang bekerja akan dibaca oleh mikrokontroler AVR kemudian data akan dikirim oleh transmitter (pengirim) melalui media RF modul untuk dikirimkan ke receiver (penerima) untuk membaca data yang telah terkirim. Proses selanjutnya yaitu monitoring pada PC menggunakan hubungan serial.
1.7 Sistematika Pembahasan
Sistematika pembahasan dari proyek akhir ini adalah sebagai berikut.
BAB I :PENDAHULUAN
Dalam bab ini diuraikan tentang latar belakang, tujuan, batasan masalah serta sistematika pembahasan yang digunakan.
BAB II :TEORI PENUNJANG
BAB III :PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT
Dalam bab ini diuraikan tentang perencanaan dan perancangan alat perangkat lunak maupun perangkat keras yang digunakan.
BAB IV :PENGUJIAN DAN ANALISA
Dalam bab ini diuraikan mengenai analisa sistem kerja berdasarkan program yang dibuat pada pembuatan perangkat lunak dan pembuatan perangkat keras.
BAB V :PENUTUP
BAB II TEORI PENUNJANG
2.1 Pendahuluan
Dalam bab ini diuraikan teori-teori yang digunakan dalam pembuatan proyek akhir ini yaitu tentang visual basic sebagai software pembuatan program aplikasi monitoring, pengiriman dan pembacaan data menggunakan devais transceiver, serta perhitungan tarif insentif dan disinsentif.
2.2 Mengenal Visual Basic (VB)
Visual basic adalah salah satu bahasa pemrograman komputer. Bahasa pemrograman visual basic yang dikembangkan oleh microsoft sejak tahun 1991 merupakan pengembangan dari bahasa pemrograman yang lama, yaitu bahasa pemrograman BASIC (Beginner’s All-purpose Symbolic Instruction Code) yang dikembangkan pada era 1950-an.
Visual basic merupakan salah satu development tool, yaitu alat bantu untuk membuat berbagai macam program komputer, yang menggunakan sistem operasi windows. Visual basic merupakan salah satu bahasa pemrograman komputer yang mendukung object (Object Oriented Programming = OOP).
2.2.1 Mengenal Integrated Development Environment(IDE) VB 6 Aktifkan VB 6 melalui tombol start > programs > microsoft visual studio 6.0 > microsoft visual basic 6.0. Tunggulah beberapa saat hingga muncul tampilan berikut :
Pada Gambar 2.1 pilih standard exe dan klik tombol open, sehingga menampilkan area kerja atau IDE VB 6. Kenali bagian-bagian utama di dalam IDE VB 6 berikut pada Gambar 2.2;
Gambar 2.2 Tampilan Kerja Visual Basic
Keterangan pada Gambar 2.2 dapat dijelaskan seperti berikut; 1. Menubar
2. Toolbar 3. Toolbox
Bila toolbox tidak muncul klik tombol toolbox ( ) pada bagian toolbar atau klik menu view > toolbox.
4. Jendela form
Bila jendela form tidak muncul klik tombol view object () pada bagian project explorer atau klik menu view > object.
5. Jendela code
Bila jendela code tidak muncul klik tombol view code ( ) di pada bagian project explorer atau klik menu view > code.
6. Project explorer
Bila project explorer tidak muncul klik tombol project explorer () pada bagian toolbar atau klik menu view > project explorer.
Bila jendela properties tidak muncul klik tombol properties window ( ) pada bagian toolbar atau klik menu view > properties window.
2.2.2 Memahami istilah object, property, method dan event
Dalam pemrograman berbasis obyek (OOP), perlu memahami istilah object, property, method dan event sebagai berikut :
Object : komponen di dalam sebuah program Property : karakteristik yang dimiliki object Method : aksi yang dapat dilakukan oleh object Event : kejadian yang dapat dialami oleh object
Sebagai ilustrasi yaitu dapat dilihat pada Gambar 2.3 sebagai obyek yang memiliki property, method dan event. Perhatikan gambar berikut :
Gambar 2.3 Pemahaman Object,Property dan Method
Implementasi dalam sebuah aplikasi misal membuat form, maka form tersebut memiliki property, method, dan event. Sebagaimana pemrograman visual lain, seperti delphi dan java.Visual basic juga bersifat event driven progamming, dapat menyisipkan kode program pada event yang dimiliki suatu obyek.
2.2.3 Membuat user interface (UI)
Gambar 2.4 Toolbox user interface
Pada Gambar 2.4 merupakan komponen toolbox user interface
yang digunakan untuk melakukan pemrograman menggunakan visual basic.
2.2.4 Mengatur property object
Bagian-bagian di dalam jendela properties digunakan sebagai pengaturan objek komponen visual basic, sehingga dapat digunakan dalam kondisi pemrograman yang berbeda, objek properti dapat dilihat pada Gambar 2.5.
Gambar 2.5 Objek properti
Ketika pengguna (user) menggunakan sebuah program, komputer meminta untuk memberikan informasi. Informasi ini kemudian disimpan atau diolah oleh kontrol. Informasi inilah yang disebut dengan data.
Visual basic 6 mengenal beberapa tipe data, antara lain :
1. String adalah tipe data untuk teks (huruf, angka dan tanda baca).
2. Integer adalah tipe data untuk angka bulat 3. Single adalah tipe data untuk angka pecahan. 4. Currency adalah tipe data untuk angka mata uang. 5. Date adalah tipe data untuk tanggal dan jam. 6. Boolean adalah tipe data yang bernilai true atau false.
Ada dua bentuk struktur kontrol keputusan, yaitu : 1. Struktur IF…THEN
2. Struktur SELECT…CASE
Bentuk penulisan (syntax) struktur IF…THEN : 1. IF <kondisi> THEN <kode program>
Bila <kondisi> bernilai true maka <kode program> dikerjakan. 2. IF <kondisi> THEN
<blok kode program 1> ELSE
<blok kode program 2> END IF
Bila <kondisi> bernilai true maka <blok kode program 1> dikerjakan, tetapi bila <kondisi> bernilai false maka <blok kode program 2> yang dikerjakan.
2.3 Aplikasi Ms. Access menggunakan Visual Basic 6.0
Ada banyak fasilitas untuk membuat lembar kerja kita berhubungan dengan tabel dalam database yang kita buat. Yang sering dipakai ada tiga macam yaitu dengan Oracle Data Control, ADO dan Data Environment Modul. Namun pada tugas akhir ini hanya menggunakan ADO sebagai penghubungnya.
2.3.1 Sekilas tentang ADO
Modul. ActiveX® Data 18 Objects (ADO) adalah sekumpulan objek yang menyediakan mekanisme untuk mengakses informasi dari sumber data (database).
ADO memungkinkan suatu aplikasi untuk mengakses dan memanipulasi data di suatu server database dengan metode yang sama walaupun database yang digunakan berasal dari vendor yang berbeda. Umumnya untuk mengakses dan memanipulasi database langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut:
• menghubungkan aplikasi/skrip dengan database. • mengakses data atau melakukan perubahan data. • menampilkan hasil dari manipulasi data. • menutup objek untuk membebaskan memori.
Cara mengaktifkan program ADO pada Visual Basic 6.0 yaitu dengan menambah icon seperti terlihat pada Gambar 2.6 berikut ini.
Gambar 2.6 Cara menambah komponen pada Visual Basic 6.0
Gambar 2.7 ActiveX® Data Objects (ADO)
Setelah proses diatas maka akan muncul ikon baru pada bagian toolbox yaitu Microsoft ADO Data Control 6.0 (OLEDB) sebagai alias Adodc pada ToolBar seperti pada gambar 2.8.
Gambar 2.8 Microsoft ADO Data Control 6.0 (OLEDB) sebagai alias Adodc pada ToolBar
Proses selanjutnya adalah bagaimana caranya untuk menghubungkan tabel database yang telah kita buat sehingga dapat ditampilkan kedalam program Visual Basic yang telah kita buat.
1. klik Adodc1 pada Form lembar kerja diatas. isi propertinya sebagai berikut :
a. ConnectionString
Contoh:
b. RecordSource perintah memanggil isi table contoh :
adodc1.RecordSource = “daya”
Menghubungkan DbGrid dengan ADODC
2. klik DbGrid dan isilah Datasource dbGrid dengan nama
ADODC-nya.
c. DataSource isi dengan Adodc1
contoh :
DbGrid1.DataSource = “adodc1”
2.3.2 Database Microsoft Access
Database Microsoft Access merupakan salah satu Perangkat lunak yang terdapat dalam paket Microsoft Office.
2.3.2.1 Pengenalan Microsoft Access
Software ( perangkat lunak ) Microsoft Office Access merupakan satu perangkat lunak yang sangat popular pada masa sekarang. perangkat lunak ini dikategorikan sebagai software ( perangkat lunak ) automasi perkantoran yang bertujuan untuk memudahkan kerja-kerja rutin perkantoran, contohnya penyediaan laporan, memo dan laporan keuangan. Microsoft Access merupakan antara paket yang ditawarkan oleh software ( perangkat lunak ) ini. Terdapat beberapa kelebihan dan kelemahan pada perangkat lunak ini.
2.3.2.2. Kelebihan Penggunaan Microsoft Access Kelebihan penggunaan Microsoft Access adalah:
a. Berasaskan platform windows
b. Kurang memerlukan pemprograman
Pembangunan sistem menggunakan software (perangkat lunak) ini sangat mudah. Ini kerana (perangkat lunak) ini banyak mengandung bantuan (wizard). Bantuan yang disediakan termasuk penambahan, pembuangan dan pengemas kinian pangkalan data (update database). Pengguna hanya perlu memilih ciri-ciri yang diperlukan manakala selebihnya dilaksanakan oleh Microsoft Access tersebut. Bantuan ini menyebabkan pembangunan menggunakan perangkat lunak ini hampir tidak memerlukan pemprograman.
c. Mudah implementasi
Dari segi implementasi, sistem yang dihasilkan ini tidak memerlukan konfigurasi yang kompleks. Sistem tersebut mudah dimasukkan dan mudah dipindahkan ke tempat lain.
2.3.2.3. Kelemahan Penggunaan Microsoft Access
Sedangkan Kelemahan penggunaan Microsoft Access:
a. Tahap keselamatan rendah
Software (perangkat lunak) ini tidak sesuai untuk pembangunan sistem yang memerlukan tahap sekuriti yang tinggi. Selain itu, sistem ini tidak sesuai untuk menyimpan data yang sangat besar. Ini menyebabkan perusahaan besar tidak memilih perangkat lunak ini untuk membangunkan sistem mereka.
b. Kurang fleksibel
Pembangunan sistem ini banyak bergantung kepada wizard. Oleh demikian, fungsi menjadi kurang fleksibel kerena tata caranya telah ditetapkan oleh Microsoft Access. Namun begitu, sistem ini masih lagi sesuai untuk pembangunan sistem data ringkas dan berukuran kecil.
Gambar 2.9 Microsoft Office Access
Setelah kita masuk pada program Ms. Access maka kita kemudian mulai membuat database dengan memilih new/ blank database setelah itu kita akan disuruh memilih dimana kita akan menyimpan file database tersebut seperti terlihat pada Gambar 2.10. File database tersebut akan tersimpan dalam memory hard disk dalam bentuk file *.mdb.
Setelah berhasil menyimpan file *.mdb di tempat yang diinginkan maka proses selanjutnya adalah memasukkan nama field dan jenis-jenis data type yang diinginkan seperti yang terlihat pada Gambar 2.11 dibawah ini.
Gambar 2.11 Jenis data dan field name.
2.4 Sekilas Tentang Komunikasi Serial
Pada prinsipnya, komunikasi serial adalah komunikasi dengan metode pengiriman data dilakukan per bit, sehingga lebih lambat dibandingkan komunikasi paralel, seperti pada port printer yang mampu mengirim 8 bit sekaligus dalam sekali detak. Beberapa contoh komunikasi serial ialah mouse, scanner dan sistem akuisisi data yang terhubung ke port COM.
Konektor port serial pada Gambar 2.12 terdiri dari 2 jenis, yaitu konektor 25 pin (DB25) dan 9 pin (DB9) yang berpasangan (male dan
female). Bentuk dari konektor DB-25 sama persis dengan port paralel. Secara umum COM1 berada dialamat 3F8H, sedangkan COM2
dialamat 2F8H.
Jika peralatan yang digunakan menggunakan logika TTL maka sinyal serial port harus dikonversikan dahulu ke pulsa TTL sebelum digunakan pada mikrokontroler, sebaliknya sinyal dari peralatan harus dikonversikan ke logika RS-232 sebelum di-inputkan ke serial port. Konverter yang paling mudah digunakan adalah max232.
2.5 Sekilas Tentang Xbeepro
Gambar 2.13 Skema Xbeepro
2.5.1 Spesifikasi dari xbeepro
Dengan menggunakan fasilitas wireless modul transceiver yang dapat dilihat pada Gambar 2.13, alat ini berfungsi sebagai pengirim dan penerima data secara serial, sehingga memungkinkan untuk memonitorisasi kWh meter 1 phasa dari jarak jauh tanpa menggunakan kabel. Spesifikasi dari xbeepro dapat diihat pada Tabel 2.1, Tabel 2.2 dan Tabel 2.3.
Tabel 2.1 Spesifikasi Xbee
Jangkauan indoor 100 m
Jangkauan outdoor 1500 m
Transmit Daya Keluaran 60 mW
RF band rate 250 kbps
Interface data rate 1200 – 115200 bps
Tabel 2.2 Spesifikasi Data Masukan Dan Keluaran
2.6 Regulator 3,3 V
Gambar 2.14 Regulator tegangan 3,3 V
Pada Gambar 2.14 yaitu regulator 3,3 V 1722 yang berfungsi sebagai penstabil tegangan sebesar 3,3 V. IC1722 ini mempunyai 3 buah kaki yang berfungsi sebagai berikut yaitu VIN yang berfungsi sebagai tegangan masukan dan ground sebagai pentanahannya dan Vout berfungsi sebagai tegangan output dari IC regulator 1722 ini yang dimana IC ini mempunyai keluaran tegangan output sebesar 3,3 V yang sangat berfungsi sebagai penstabil tegangan
2.7 Max 232 (Transceiver)
Gambar 2.15 Max 232 modul kirim dan terima data secara serial
keluaran pada PC dirubah menjadi data yang dapat dibaca oleh mikrokontroler dan juga merubah besaran data yang dikirim oleh mikrokontroler agar dapat dibaca oleh PC.
Di dalam IC ini terdapat charge pump yang akan membangkitkan +10 Volt dan -10 Volt dari sumber +5 Volt tunggal. Dalam IC DIP (Dual In-line Package) 16 pin (8 pin x 2 baris) ini terdapat 2 buah transmiter dan 2 receiver. Sering juga sebagai buffer serial digunakan chip DS275.
Untuk menghubungkan antara 2 buah PC, digunakan format null mode, dimana pin TxD dihubungkan dengan RxD pasangan, pin sinyal ground (5) dihubungkan dengan SG di pasangan, dan masing masing pin DTR, DSR dan CD dihubung singkat, dan pin RTS dan CTS dihubung singkat di setiap devais.
2.8 Formulasi insentif dan disinsentif.
Formulasi tarif insentif dan disinsentif seperti di bawah ini:
Formula Insentif: Ins = 20% x kWhins x He
Formula Dis-insentif: Dis = 1,6 x kWhdis x He Keterangan:
kWhins = (kWhRN - kWhPP) kWhdis = (kWHPP - 80% kWHRN) kWhRN : kWh pemakaian rata-rata nasional kWhPP : kWh pemakaian pelanggan
He : harga tertinggi tarif pada golongan pelanggan
Untuk mengetahui TDL (Tarif dasar listrik) dan kWh pemakaian rata-rata nasional untuk melengkapi formulasi tarif insentif dan disinsentif dapat dilihat pada tabel 2.4 dan 2.5
Tabel 2.5 kWh Pemakaian Rata – Rata Nasional
Golongan Daya KwhRN 80%KwhRN
R-1 s.d 450 VA 75 60
R-1 900 VA 115 92
R-1 1300 VA 197 158
R-1 2200 VA 354 283
Perhitungan tarif insentif dan disinsentif ini terdapat dalam peraturan yang sudah ditetapkan oleh PLN sebagai penyedia jasa listrik. Akan tetapi, peralatan kWh meter yang ada belum dapat mengaplikasikan formulasi di atas. Untuk lebih jelas, lihat di bawah ini simulasi perhitungan tarif insentif dan disinsentif yang berlaku.
Simulasi Perhitungan Insentif:
Pelanggan Tarif R1 Daya 900 VA, pemakaian energi 80 kWh diberi insentif sebesar: Insentif = 20% x (115 - 80) x Rp. 495 = Rp 3.465
Perhitungan tagihan rekening listriknya sebagai berikut:
Biaya Beban = (900/1000) x Rp 20.000 = Rp 18.000
Simulasi Perhitungan Disinsentif:
Pelanggan Tarif R1 Daya 900 VA, pemakaian energi 113 kWh dikenai disinsentif sebesar: Disinsentif = 1,6 x (113 - 92) x Rp. 495 = Rp 16.632
Perhitungan tagihan rekening listriknya sebagai berikut:
Blok I = 20 kWh x Rp 275 = Rp 5.500 Blok II = 40 kWh x Rp 445 = Rp 17.800 Blok III = 53 kWh x Rp 495 = Rp 26.235 (+) Total = Rp 49.535 Disinsentif = Rp 16.632 (+)
= Rp 66.167 (+)
BAB III
PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT
3.1 Pendahuluan
Dalam bab ini diuraikan perencanaan dan perancangan alat perangkat keras maupun perangkat lunak yang digunakan. Perangkat keras yang akan dirancang adalah alat xbee pro 2.4 GHz sebagai pengiriman data jarak jauh tanpa kabel (wireless). Sedangkan perangkat lunak menggunakan software visual basic 6.0 sebagai monitoring kWh meter 1 phasa yang akan dihubungkan ke database sebagai data logger.
3.2 Blok Diagram Pengembangan Sistem kWh Meter 1 phasa
Gambar 3.1 Blok Diagram Pengembangan Sistem kWh Meter 1 phasa
Pada Gambar 3.1 menunjukkan sistem kerja pada proyek akhir ini, yaitu ic energy device sebagai ic penghasil pulsa kWh yang diolah menggunakan mikrokontroler sebagai penghitung pulsa yang masuk dan mengubah pulsa tersebut menjadi bilangan angka, kemudian menggunakan transceiver sebagai media kirim dan terima data. Data tersebut diterima oleh PC sebagai media displai monitoring melalui koneksi serial.
Gambar 3.2 Flowchart Pengembangan Sistem kWh Meter 1 phasa
Pada Gambar 3.2 menunjukkan jalur sistem kerja pada tugas akhir berupa flowchart, keterangan flowchart:
1. Kondisi awal pertama pada perencanaan alat, pembacaan pulsa atau data ic energy device.
2. Langkah kedua, mengirim pulsa atau data ke mikrokontroler. Kemudian mikrokontroler menyeleksi apakah terdapat pulsa yang masuk atau tidak. Apabila terdapat pulsa maka mikrokontroler mengubah pulsa menjadi angka counter kWh meter.
4. Data yang telah dikirim diterima oleh piranti receiver dan dikirim secara serial dengan menggunakan kabel serial RS232, sehingga data dapat ditampilkan menggunakan pemrograman visual basic.
3.4 Perencanaan Sistem 1. PC (personal computer) 2. Modul xbeepro
3. Pembuatan program
Keterangan;
1. PC (personal computer)
PC (personal computer) yang berfungsi sebagai displai monitoring terhadap sistem, yang berperan sebagai pendeteksi parameter daya (kWh), tarif insentif dan disinsentif pada sistem yang dikerjakan pada proyek akhir ini.
2. Modul xbeepro
Modul xbeepro berfungsi sebagai modul transceiver yang telah dihubungkan pada mikrokontroler untuk melakukan standar pengiriman dan penerimaan data pada saat sistem sedang bekerja.
2.1 Rangkaian transceiver
Receiver
Gambar 3.4 Bentuk riil rangkaian receiver
Rangkaian receiver (penerima) pada gambar 3.3 dan 3.4 berfungsi sebagai penerima data yang dikirim mengunakan piranti xbeepro melalui mikrokontroler yang kemudian diteruskan menggunakan komunikasi serial RS 232 dan kemudian ditampilkan dengan menggunakan aplikasi visual basic. Pada rangkaian kapasitor yang dihubungkan pada IC max 232 merupakan rangkaian yang harus dipenuhi dalam membuat rangkaian komunikasi serial menggunakan RS232.
Transmiter
Pada rangkaian transmitter yang yang ditunjukkan pada Gambar 3.5 dan 3.6, dihubungkan menggunakan kabel serial yang terhubung pada pin RX dan TX.
Gambar 3.6 Bentuk riil rangkaian transmitter
Rangkaian transmitter sebagai pengiriman data melalui xbeepro, rangkaian dihubungkan pada mikrokontroler sebagai media pengiriman data secara serial via wireless. Dalam praktik pengiriman menggunakan xbeepro (secara wireless) dalam pembacaan sama seperti menghubungkan mikrokontroler secara serial, sehingga tidak mengalami kesulitan dalam pembacaan data.
3. Pembuatan program
Pembuatan program pada Visual Basic 6.0 melalui beberapa tahap. Tahap tersebut antara lain:
3.4.1. Desain Form Visual Basic 6.0
Form antar muka dibuat dengan menggunakan program aplikasi Microsoft Visual Basic 6.0 dengan sistem operasi Windows XP SP2. Langkah pertama yaitu pembuatan form splash yang berisi judul program, versi, dan ajakan untuk menjalankan program tersebut. Dapat dilihat pada gambar 3.7.
Langkah kedua yaitu mendisain form login. Dalam form login ini terdapat No. ID, nama operator, username dan password untuk memproteksi program tersebut. No. ID dan nama operator akan muncul pada form selanjutnya serta disimpan dalam database agar dapat mengetahui nama-nama pengguna program ini. Untuk lebih jelas, form login akan tampak seperti pada Gambar 3.8.
Gambar 3.8 Form login
Langkah ketiga adalah mendesain form untuk form utama sistem monitoring pada Proyek Akhir ini, di dalam form ini terdapat pengaturan koneksi serial, no. ID, nama operator, data kWh saat ini serta tarif insentif dan disinsentif. Tampilan form utama akan tampak seperti Gambar 3.8.
Gambar 3.9 Tampilan Form Utama
Pada form utama ini terdapat beberapa kontrol yang mempunyai fungsi bermacam-macam. Diantaranya adalah kontrol-kontrol command untuk mengatur komunikasi serial.
adodc. Sedangkan kontrol datagrid berfungsi untuk menampilkan database Ms Access.
Disini yang tidak kalah pentingnya adalah kontrol mscomm yang berfungsi sebagai alat komunikasi serial antara mikrokontroller dengan PC. Dimana PC akan menerima data dari mikrokontroller berupa data.
Sedangkan langkah keempat adalah mendesain form untuk form about sistem monitoring pada Proyek Akhir ini, pada form about ini menjelaskan program keseluruhan. Tampilan form about akan tampak seperti Gambar 3.9.
Gambar 3.10 Tampilan form about
Pada form ini terdapat versi program dan penjelasan program sistem monitoring, serta terdapat system info dari program tersebut.
3.4.2. Koneksi Visual Basic dengan Database
Koneksi dari Visual Basic ke Microsoft Access database adalah menggunakan provider Microsoft. Jet. OLEDB. 4.0 Provider. Kita menggunakan 2 source of connection yaitu use connection string.
Provider=Microsoft.Jet.OLEDB.4.0;Data Source = Data Source=" & _App.Path & "\daya.mdb;Persist Security Info=False
RecordSource = “daya”
Provider=Microsoft.Jet.OLEDB.4.0;Data Source = Data Source=" & _App.Path & "\operator.mdb;Persist Security Info=False
BAB IV
PENGUJIAN DAN ANALISA
4.1 Pendahuluan
Setelah melakukan perencanaan dan perancangan, selanjutnya perlu dilakukan pengujian dan pengukuran terhadap peralatan. Dalamm pengujian dan analisa sistem, terlebih dahulu harus menjalankan rangkaian secara benar pemasangan dan integrasi hardware maupun software. Tujuan pengujian berguna untuk menghindari kesalahan-kesalahan yang terjadi, langkah ini untuk mengetahui kondisi peralatan yang direncanakan sudah dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan yang dikehendaki atau tidak.
Pengujian yang dilakukan pada bab ini antara lain, pengujian suplai daya, pengujian mengirim dan menerima data menggunakan mikrokontroler dan diteruskan menggunakan transceiver, pengujian tampilan visual basic, pengujian penerimaan data menggunakan transceiver apakah hasilnya sesuai dengan data sebenarnya dan pengujian kalibrasi alat secara keseluruhan.
4.2 Pengujian Suplai Daya Yang Digunakan
Dalam pengujian suplai daya, apakah sudah sesuai daya yang disuplai rangkaian transceiver. Suplai daya pada modul transmitter dan receiver menggunakan dua buah suplai daya, sebesar 3,3 V dan 5 V. Suplai daya 3,3 v digunakan untuk mensuplai modul xbeepro dan suplai 5 V untuk mensuplai modul serial.Tabel 4.1 merupakan tabel pengukuran suplai daya.
Tabel 4.1 Pengukuran Suplai Daya
Suplai daya Tegangan
Xbeepro modul 3,31 V
Serial Komunikasi 4,99 V
4.3 Pengujian Mengirim dan Menerima Tranceiver
menggunakan koneksi serial (konektor DB9). Pengujian ini sama seperti koneksi serial mikrokontroller ke PC, tetapi tanpa menggunakan kabel (wireless) yaitu menggunakan Xbee Pro melalui frekuensi 2.4GHz.
Langkah awal pengujian ini adalah menjalankan hyperterminal
dari PC. Pertama-tama, set com yang sesuai dengan serial yang digunakan. Lihat gambar 4.1 di bawah ini.
Gambar 4.1 Setting awal pada hyperterminal
Setting com property menjadi default dengan cara menenkan tombol restore default. Lihat gambar 4.2 di bawah ini
Gambar 4.2. Setting properties pada Hyperterminal
tulis program pada mikrokontroller AVR dengan mengaktifkan USART :
// USART initialization
// Communication Parameters: 8 Data, 1 Stop, No Parity // USART Receiver: On
// USART Transmitter: On // USART Mode: Asynchronous // USART Baud rate: 9600 UCSRA=0x00;
UCSRB=0x18; UCSRC=0x86; UBRRH=0x00; UBRRL=0x19; While(1) {
putchar(TA Sukses!!!!!tetap semangat.. do thebest);
delay_ms(1000);
}
Jika data yang diketikkan pada mikrokontroller tampil pada Hyperteminal berarti modul transceiver sudah bisa digunakan. Akan tampak seperti gambar 4.3
4.4 Pengujian Tampilan Visual Basic
Sebagai program utama untuk interfacing pada PC tentu program interface yang tersusun dalam bahasa visual basic ini harus kita uji untuk mengetahui bekerja atau tidak program yang dibuat.
4.4.1 Form Login
Pada form login ini,terdapat no. ID, nama operator, username dan password. Ada 2 pengecekkan yaitu username dan password, jika salah satu data yang dimasukkan salah maka keluar peringatan seperti gambar 4.4
Gambar 4.4 Form login gagal
Peringatan akan muncul sebanyak 3 kali, jika username dan password telah benar maka user bisa masuk main form (menu utama).
4.4.2 Form Utama
Pada form utama ini dilakukan beberapa tahap pengujian, yaitu :
1. Pengujian menu utama.
Gambar 4.5 Menu utama
2. Pengujian operator, tanggal dan waktu.
Pada status ini harus mengeluarkan data sesuai yang tersimpan pada database operator yaitu no. ID dan nama operator serta dapat menunjukkan tanggal dan waktu saat ini. Tampak pada gambar 4.6
Gambar 4.6 Menunjukkan tanggal dan waktu serta nama operator dan no. ID
3. Pengujian setting port serial
Gambar 4.7 Setting port serial pada main form
4. Pengujian status koneksi
Status koneksi ini merupakan yang paling penting dalam main form ini, karena dapat melihat apakah program dan alat sudah terkoneksi atau belum. Hal ini dapat dilihat, jika belum terkoneksi pada gambar 4.8, sedangkan bila sudah terkoneksi pada gambar 4.9
Gambar 4.8 Status belum terkoneksi
5. Pengujian monitoring daya dan tarif
Pengujian ini dilakukan untuk melihat atau memonitor daya pada kWh meter yang dikirim menggunakan modul transceiver (Xbee pro) serta dapat diolah menjadi tarif-tarif yang berlaku. Akan tampak seprti gambar 4.10
Gambar 4.10 Monitoring daya dan tarif
6. Database
Pengujian database dilakukan dengan melihat apakah perubahan yang dilakukan sudah terekam pada tabel database yang dipersiapkan. Dalam main form ini terdapat 2 database yaitu database operator pada gambar 4.11 dan database daya & tarif pada gambar 4.12.
Gambar 4.12 Database daya dan tarif
7. Report operator dan cetak kwitansi
Dalam main form ini terdapat report operator dan cetak kwitansi dengan cara klik menu (pojok kiri atas). Pengujian ini untuk memperoleh report up to date atau tidak terhadap perubahan yang dilakukan oleh user, tampak pada gambar 4.13.
Gambar 4.13 Report operator
Gambar 4.14 Cetak kwitansi
4.4.3 Form pencarian data
Gambar 4.15 Form pencarian data
Pada gambar 4.15, form pencarian data ini dapat mencari data sesuai yang diinginkan oleh user sehingga dapat mengetahui data-data yang lama dengan cepat dan mudah. Lihat gambar 4.16, untuk form pencarian data yang sudah terisi ketika menklik tombol cari. Kemudian dapat langsung dicetak menjadi kwitansi untuk diberikan kepada pelanggan.
4.5 PengujianPenerimaan Data Menggunakan Transceiver Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah daya kWh yang ada pada monitoring telah sesuai dengan daya pada alat kWh meter (LCD). Oleh karena itu, diperlukan data sample sebanyak 5 kali untuk melihat benar-benar sesuai atau belum, seperti terlihat pada table 4.2. Sehingga didapatkan prosentasi error (% error), pada tabel 4.3.
Tabel 4.2 Perbandingan tampilan pada program dan LCD
Table 4.3 Prosentasi error penerimaan data
No. Data Sample Program Data sample LCD % Error
1. 3.672 3.672 0%
2. 3.684 3.684 0%
3. 3.692 3.692 0%
4. 3.702 3.702 0%
Pada tabel 4.3, % error yang didapat keseluruhan 0%. Hal ini disebabkan data proses monitoring dan tampilan LCD pada kWh meter adalah sama. Sehingga tidak ada data yang hilang atau salah dalam pembacaan kWh meter.
4.6 Perhitungan Tarif insentif dan Disinsentif
Perhitungan ini dilakukan pada program seperti gambar 4.17 apakah sudah sesuai dengan formulasi yang ada pada teori penunjang. Oleh karena itu, dilakukan perhitungan untuk menguji data tersebut. Maka perhitungan sebagai berikut :
Pelanggan Tarif R1 Daya 2200 VA, pemakaian energi 3 kWh diberi insentif sebesar: Insentif = 20% x (354 - 3) x Rp. 495 = Rp 34.749
Perhitungan tagihan rekening listriknya sebagai berikut:
Biaya Beban = (2200/1000) x Rp 30.200 = Rp 66.440 Biaya Pemakaian :
Blok I = 3 kWh x Rp 390 = Rp 1.170 Blok II = 0 kWh x Rp 445 = Rp 0 Blok III = 0 kWh x Rp 495 = Rp 0 (+)
Total = Rp 1.170 (+)
Rp 67.610
Insentif = Rp 34.749 (-)
Total Tagihan = Rp 32.861
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pengujian dan analisa yang telah dilakukan pada proyek akhir dapat disimpulkan bahwa ;
1. Pada pengerjaan proyek akhir ini sudah dapat melakukan monitoring dan pengambilan daya menggunakan aplikasi visual basic yang dibaca dari mikrokontroler dengan presentase error sekitar 0% (data dapat dilihat pada Tabel 4.3).
2. Pemakaian program yang user friendly dapat mempermudah operator atau pengguna program dalam memonitoring kWh meter 1 phasa untuk beban rumah tangga.
3. Program monitoring yang dibuat ini terdapat beberapa fitur-fitur, yaitu :
a) Fitur login.
b) Fitur monitoring serta setting koneksi serial. c) Fitur cetak kwitansi.
d) Fitur laporan nama operator. e) Fitur pencarian data.
f) Fitur penyimpanan data (database).
5.2 Saran
Dalam pengerjaan proyek akhir tentunya tidak lepas dari berbagai macam kekurangan dan kelemahan baik sistem maupun peralatan yang dibuat, untuk itu demi kesempurnaan proyek akhir dapat memberikan beberapa catatan :
1. Pastikan komunikasi serial antara mikrokontroller dengan PC bekerja dengan baik, sehingga modul transceiver (Xbee Pro) dapat saling kirim-terima dengan baik pula.
2. Penggunaan modul transceiver dengan jarak yang lebih jauh, agar proses kirim-terima dari alat ukur ke server (penerima data) dapat menjangkau seluruh kawasan.
3. Dikembangkan untuk sistem online agar lebih mudah dalam proses monitoring, tetapi diperhatikan juga pengamanan database dan website sistem online tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
1. 1991, “SPLN 57-1:1991 kWh Meter Arus Bolak-Balik Kelas 0,5; 1 dan 2”, Perusahaan Umum Listrik Negara, Jakarta.
2. Abdul Razaq, SIP. “Belajar Cepat Visual Basic 6.0” , Penerbit Indah, 2004, Surabaya.
3. Laksana,H.S.,2005, ”Pengembangan Hasil Ukur kWh Meter Analog Menjadi besaran Digital”, Tesis Program Pasca Sarjana, Teknik Elektro, UGM, Yogyakarta Sukarto, J.,1996,”Meter kWh”, PLN Udiklat, Jakarta.
4. Randi Tirta Saputra. ” Rancang Bangun Monitoring Penggunaan Energi Listrik Untuk Beban Rumah Tangga 1300VA ke Bawah”. Proyek Akhir Elektro Industri PENS –ITS.2007.
5. www.digi.com/xbee-pro-series1-module.jsp.html, di akses tanggal 5 Januari 2009.
6. http://prihatini.wordpress.com/2008/03/06/perhitungan-insentif-dan-disinsentif-tarif-listrik/, di akses tanggal 13 Januari 2009.
7. www.datasheetcatalog.org/datasheet/aic/AIC1722.pdf, di akses tanggal 5 Februari 2009
Source code programming
Option Explicit
Private Sub Form_KeyPress(KeyAscii As Integer) Unload Me
End Sub
Private Sub Form_Load()
lblVersion.Caption = "Version " & App.Major & "." & App.Minor & "." & App.Revision
lblProductName.Caption = App.Title End Sub
Private Sub imgLogo_Click() Login.Show
Unload Me End Sub
Option Explicit Dim n As Integer
Private Sub cmdexit_Click() Unload Me
End Sub
If txtnama.Text = "" Or txtusername.Text = "" Or txtpassword.Text = "" Or txtno_id.Text = "" Then
MsgBox "Data Harus Diisi Semua", vbCritical, "PERHATIAN" Else !Nama_Operator = txtnama.Text .Update
If txtpassword.Text <> "1234" Then n = n + 1
lbltime.Caption = Format(Time, "hh:mm:ss") End Sub
Private Sub txtno_id_KeyPress(KeyAscii As Integer) Dim TrackKey As String
TrackKey = Chr(KeyAscii)
If (Not IsNumeric(TrackKey) And Not (KeyAscii = vbKeyBack)) Then KeyAscii = 0
End If End Sub
Dim d, m, j As Integer Dim a1, a2 As Integer
Private Sub cmdconnect_Click()
If Cbkoneksi.Text = "" Or Cbbitpersecond.Text = "" Or Cbdatabits.Text = "" Or Cbparity.Text = "" Or Cbstopbits.Text = "" Or Cbflowcontrol.Text = "" Or cbIP.Text = "" Or cbwaktu.Text = "" Then
MsgBox "Semua pengaturan dan waktu simpan harus diisi", vbOKOnly, "PERHATIAN"
Cbkoneksi.SetFocus Else
If Cbparity.Text = "Even" Then parity = "e"
ElseIf Cbparity.Text = "Old" Then parity = "o"
parity = "n"
ElseIf Cbparity.Text = "Mark" Then parity = "m"
ElseIf Cbparity.Text = "Space" Then parity = "s" Cbdatabits.Text & "," & Cbstopbits.Text
MSComm1.Handshaking = "0"
MsgBox ("Pastikan pengaturan tepat dan semua koneksi terhubung...!!!"), vbOKOnly + vbExclamation, ("PERHATIAN !!!")
Timer2.Enabled = True End If
End Sub
Shape4.FillColor = vbBlack On Error Resume Next Dim i As Integer For i = 1 To 100
Cbkoneksi.AddItem i Dim jawab As Integer
jawab = MsgBox(("Disconnect Terlebih Dahulu!!!"), vbOKOnly + If MSComm1.InBufferCount = 8 Then a = MSComm1.Input
a1 = Mid(a, 1, 4) a2 = Mid(a, 5, 4)
txtdaya1.Text = Format(a1, "####") txtdaya2.Text = Format(a2, "####") End If
End Sub
Private Sub Timer1_Timer()
lbldate.Caption = Format(Date, "dd mmmm yyyy") lbltime.Caption = Format(Time, "hh:mm:ss") End Sub
Private Sub Timer2_Timer()
ProgressBar1.Value = ProgressBar1.Value + 1 If ProgressBar1.Value >= 100 Then
Timer7.Enabled = False End If
If cbwaktu.Text = "Jam" Then Timer5.Enabled = False
If MSComm1.PortOpen = False Then MSComm1.PortOpen = True If MSComm1.PortOpen = False Then
Shape6.FillColor = vbBlack !Tarif_Normal = txtnormal.Text !Tarif_Insentif = Txtinsentif.Text !Tarif_Disinsentif = Txtdisinsentif.Text !Tarif_Total = Txttotal.Text
End If End Sub
Private Sub Timer6_Timer() If txtdaya1.Text > 158 Then Z = beta - 158 Txtinsentif.Text = Format(ins, "#####") Txtdisinsentif.Text = Format(dis, "#####") Txttotal.Text = Format(TT, "#####")
End If !Tarif_Normal = txtnormal.Text !Tarif_Insentif = Txtinsentif.Text !Tarif_Disinsentif = Txtdisinsentif.Text !Tarif_Total = Txttotal.Text
Private Sub Form_QueryUnload(Cancel As Integer, UnloadMode As Integer) Dim jawab As Integer
If cmdconnect.Enabled = False Then
jawab = MsgBox(("Disconnect Terlebih Dahulu!!!"), vbOKOnly + vbExclamation, ("PERHATIAN !!!"))
If jawab = vbOK Then Cancel = -1 End If
Option Explicit Dim cari As String
If txttanggal1.Text = "" Or txtbulan.Text = "" Or txttahun.Text = "" Then MsgBox "Tanggal tidak boleh kosong"
Else
Adodc1.Refresh
Adodc1.Recordset.MoveFirst
cari = txttanggal1.Text & "/" & txtbulan.Text & "/" & txttahun.Text Adodc1.Recordset.Find "DATE='" & cari & "'"
If Adodc1.Recordset.EOF = False Then txttanggal2.Text = Adodc1.Recordset!Date txtdaya.Text = Adodc1.Recordset!Daya_kWh txtnormal.Text = Adodc1.Recordset!Tarif_Normal txtinsentif.Text = Adodc1.Recordset!Tarif_Insentif txtdisinsentif.Text = Adodc1.Recordset!Tarif_Disinsentif txttotal.Text = Adodc1.Recordset!Tarif_Total
Adodc1.Refresh Else
MsgBox "Data tidak ditemukan" End If
End If End Sub
If txttanggal1.Text = "" Or txtbulan.Text = "" Or txttahun.Text = "" Then MsgBox "Tanggal tidak boleh kosong"
Else
Program_utama.Adodc2.RecordSource = "select*from DAYA where
[DATE]='" & LOG_CETAK.Text1.Text & "'"
If Program_utama.Adodc2.Recordset.BOF = False And
2. Cetak dari pencarian data. Private Sub Form_Load()
lbltanggal.Caption = Format(Date, "dd-mm-yyyy") lblwaktu.Caption = Format(Time, "hh:mm:ss") Label8.Caption = cari_data.txtdaya.Text
' Reg Key Security Options...
Const READ_CONTROL = &H20000 Const KEY_QUERY_VALUE = &H1 Const KEY_SET_VALUE = &H2 Const KEY_CREATE_SUB_KEY = &H4 Const KEY_ENUMERATE_SUB_KEYS = &H8 Const KEY_NOTIFY = &H10
Const KEY_CREATE_LINK = &H20
Const KEY_ALL_ACCESS = KEY_QUERY_VALUE + KEY_SET_VALUE + _
Const HKEY_LOCAL_MACHINE = &H80000002 Const ERROR_SUCCESS = 0
Const REG_DWORD = 4 ' 32-bit number
Const gREGKEYSYSINFOLOC = "SOFTWARE\Microsoft\Shared Tools Location"
Const gREGVALSYSINFOLOC = "MSINFO"
Const gREGKEYSYSINFO = "SOFTWARE\Microsoft\Shared Tools\MSINFO" Const gREGVALSYSINFO = "PATH"
Private Declare Function RegOpenKeyEx Lib "advapi32" Alias
"RegOpenKeyExA" (ByVal hKey As Long, ByVal lpSubKey As String, ByVal ulOptions As Long, ByVal samDesired As Long, ByRef phkResult As Long) As Long
Private Declare Function RegQueryValueEx Lib "advapi32" Alias
"RegQueryValueExA" (ByVal hKey As Long, ByVal lpValueName As String, ByVal lpReserved As Long, ByRef lpType As Long, ByVal lpData As String, ByRef lpcbData As Long) As Long
Private Declare Function RegCloseKey Lib "advapi32" (ByVal hKey As Long) As Long
Private Sub cmdSysInfo_Click() Call StartSysInfo
End Sub
If GetKeyValue(HKEY_LOCAL_MACHINE, gREGKEYSYSINFO, gREGVALSYSINFO, SysInfoPath) Then
' Try To Get System Info Program Path Only From Registry...
ElseIf GetKeyValue(HKEY_LOCAL_MACHINE,
gREGKEYSYSINFOLOC, gREGVALSYSINFOLOC, SysInfoPath) Then ' Validate Existance Of Known 32 Bit File Version
Call Shell(SysInfoPath, vbNormalFocus)
Exit Sub SysInfoErr:
MsgBox "System Information Is Unavailable At This Time", vbOKOnly End Sub
Public Function GetKeyValue(KeyRoot As Long, KeyName As String, SubKeyRef As String, ByRef KeyVal As String) As Boolean
Dim i As Long ' Loop Counter
' Open RegKey Under KeyRoot {HKEY_LOCAL_MACHINE...} '---
GetKeyError: ' Cleanup After An Error Has Occured...
KeyVal = "" ' Set Return Val To Empty String GetKeyValue = False ' Return Failure
Biodata Penulis
Nama : Irmawan Afrilianto N. TTL : Sidoarjo, 6 April 1987
Alamat : Jln. Ikan Cakalang 64 Tambakrejo indah Waru – Sidoarjo
Hp : 085735007736
Email : irmawan060487@yahoo.com
Penulis terlahir sebagai anak kedua dari 2 bersaudara dari Anang Dradjad dan Nunuk Lara S. memiliki hobby bermain futsal, mendengarkan musik dan bermain game.
Penulis menghabiskan sebagian besar hidupnya di Surabaya memiliki motto “Di atas langit masih ada langit, jadi tetaplah ingat pada Allah SWT sang pencipta alam semesta”.
Riwayat pendidikan formal yang ditempuh:
SDN Wadungasri 1 lulus tahun 1999
SLTP Negeri 1 Waru lulus tahun 2002
SMA Negeri 17 Surabaya lulus tahun 2005
Jurusan teknik elektro industri
Politeknik Elektronika Negeri Surabaya – ITS
Pada tanggal 24 Juli 2009 mengikuti Seminar Proyek Akhir sebagai salah satu persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana Sains Terapan (S.ST.) di Politeknik Elektronika Negeri Surabaya - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (PENS - ITS).