• Tidak ada hasil yang ditemukan

The Effect of Centella asiatica Extract Leaves on Healing Acceleration of Second Degree Burn Wound in Rat (Rattus norvegicus) Wistar Strain

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "The Effect of Centella asiatica Extract Leaves on Healing Acceleration of Second Degree Burn Wound in Rat (Rattus norvegicus) Wistar Strain"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

223

Pengaruh Perawatan dengan Ekstrak Daun Pegagan (Centella asiatica) dalam Mempercepat Penyembuhan Luka Bakar Derajat 2 Dangkal pada Tikus Putih (Rattus norvegicus)

Strain Wistar

Dhiar Widianingtyas*, Titin Andri Wihastuti*, Nanik Setijowati**

ABSTRAK

Insiden luka bakar derajat 2 dangkal sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Daun pegagan dapat digunakan sebagai alternatif dalam perawatan luka bakar karena mengandung asiatikosiada, asam asetat, dan madecassisode atau triterpenoida. Senyawa ini memicu produksi kolagen tipe I yang berperan dalam proses penyembuhan luka. Tujuan penelitian ini untuk menguji ekstrak daun pegagan (Centella asiatica) dalam mempercepat penyembuhan luka bakar derajat 2 dangkal pada tikus putih (Rattus norvegicus) strain wistar. Desain penelitian ini adalah true experimental dengan post test control group design. Penelitian ini menggunakan tikus betina sebanyak 24 ekor yang dipilih dengan simple random sampling dan dibagi menjadi 4 kelompok, yaitu kelompok normal saline 0,9 % sebagai kontrol dan kelompok ekstrak daun pegagan 10 %, 25 % dan 40 %. Luka bakar dibuat dengan cara menempelkan potongan kayu berbentuk silinder berdiameter 2 cm yang dilapisi kassa selama 30 detik. Potongan kayu direndam dulu selama 10 detik pada air mendidih. Pengambilan data dilakukan satu kali sehari selama 14 hari. Data yang diperoleh diolah dengan uji Kruskal-Wallis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak daun pegagan 10 % mempunyai pengaruh yang sama dengan normal saline 0,09 %terhadap penyembuhan luka bakar derajat 2 dangkal (p = 0,151 atau p > 0,05). Hal ini didukung oleh uji post hoc Mann-Withney yang menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan antar kelompok. Dapat disimpulkan bahwa ekstrak daun pegagan dan normal saline 0,9 %memberikan pengaruh yang sama dalam penyembuhan luka bakar derajat 2 dangkal.

Kata kunci: Daun pegagan, Luka bakar derajat 2 dangkal, Penyembuhan luka.

The Effect of Centella asiatica Extract Leaves on Healing Acceleration of Second Degree Burn Wound in Rat (Rattus norvegicus) Wistar Strain

ABSTRACT

The incidence of second degree burn wound is often occurring in our daily lives. Centella asiatica leaves can be used as alternative in caring burn wound. It is contain of asiaticoside and asetic triterpene that stimulates type I colagene production that important in wound healing process. The purpose of this research was to explore Centella asiatica leaves extract on healing acceleration of second degree burn wound in rat (Rattus norvegicus) Wistar strain. This research was true experimental with post test control group design. The samples are 24 femalerats that had been choosen by simple random sampling and devided into 4 groups: control (normal saline 0.9 %) and treatment groups (10 %, 25 %, and 40 % of Centella asiatica leaves extract). The observation wascarried out once a day for 14 days. The data was analyzed by Kruskal-Wallis test. The result showed that 10 % Centella asiatica leaves extract can heal second degree burn in rat like normal saline 0,9 % (p = 0,151 atau p > 0,05). Post hoc Mann-Withney test revealed that there was no significant difference among groups. The conclusion was Centella asiatica leaves extract can accelerate healing process on second degree burn wound in rat same as control.

Keywords: Centella asiatica, Second degree burn wound, Wound healing.

(2)

PENDAHULUAN

Luka bakar merupakan luka yang disebabkan oleh pengalihan energi dari suatu sumber panas kepada tubuh dan dapat dikelompokan menjadi luka bakar termal, radiasi, atau kimia. Luka bakar juga dapat diklasifikasikan berdasarkan kedalaman jaringan yang rusak, yaitu luka bakar derajat satu, luka bakar derajat dua (dangkal dan dalam), dan luka bakar derajat tiga. Luka bakar derajat dua dangkal meliputi kerusakan epidermis dan bagian atas dermis dan dapat sembuh spontan dalam waktu 1-2 minggu. Di rumah sakit anak di Inggris, selama satu tahun, terdapat sekitar 50.000 pasien luka bakar dengan 6400 diantaranya masuk ke perawatan khusus luka bakar. Antara 1997-2002 terdapat 17.237 anak di bawah 5 tahun mendapat perawatan di gawat darurat di 100 rumah sakit di Amerika.1,2,3 Di Indonesia sampai saat ini

belum ada laporan tertulis mengenai jumlah penderita luka bakar dan jumlah angka kematian yang diakibatkannya.

Pada umumnya, perawatan luka bakar yang berkembang di masyarakat adalah dengan mengolesi minyak, mentega, pasta gigi, atau kecap pada area yang mengalami luka bakar. Padahal tindakan tersebut dapat menghambat proses penyembuhan dan meningkatkan risiko terjadinya infeksi. Oleh karena itu, diperlukan alternatif lain dalam penanganan luka bakar, misalnya dengan daun pegagan.4,

Pegagan merupakan tanaman yang mudah dijumpai di Indonesia. Tanaman ini tumbuh di tanah yang agak lembab dan cukup mendapat sinar matahari seperti di padang rumput, pinggir selokan, dan sawah. Pegagan banyak dimanfaatkan masyarakat sebagai tanaman penutup tanah di perkebunan atau sebagai tanaman sayuran. Di Indonesia, pegagan sudah banyak

mengetahui manfaatnya karena pegagan hanya digunakan sebagai lalapan saja.5

Pegagan mengandung asiaticoside, thankuniside, isothankuniside, madecassoside, brahmoiside, brahminoside, brahmic acid, madasitic acid, hydrocotyline, mesoinositol, centellose, karotenoid, garam mineral (kalium, natrium, magnesium, kalsium, besi), zat pahit vellarine dan zat samak. Diduga senyawa glikosida triterpenoida yang disebut asiaticoside berperan dalam penyembuhan luka dan sebagai antilepra. Kandungan zat ini paling banyak terdapat pada daun. Berdasarkan penelitian sebelumnya, pegagan mempunyai efek merangsang pertumbuhan rambut dan kuku, meningkatkan perkembangan pembuluh darah, meningkatkan pembentukan musin, meningkatkan daya kompak (tensile integrity) dermis, meningkatkan proses keratinisasi epidermis melalui perangsangan pada lapisan luar kulit, dan meningkatkan efek keseimbangan pada jaringan penghubung.6,7

Berdasarkan penelitian terdahulu, ekstrak pegagan konsentrasi 25 % dapat mempersingkat waktu penyembuhan luka terkontaminasi dibandingkan dengan konsentrasi 50 % dan 75 %.8 Oleh karena

itu, pada penelitian ini digunakan ekstrak daun pegagan dengan 3 konsentrasi yaitu 10 %, 25 %, dan 40 % untuk mengetahui konsentrasi yang dapat mempercepat penyembuhan luka bakar.

(3)

225 BAHAN DAN METODE

Desain Penelitian

Penelitian ini termasuk jenis true

eksperimental research dengan

menggunakan post test control group design

yaitu pengambilan data dilakukan di akhir atau setelah pemberian perlakuan. Pada penelitian ini sampel dibagi menjadi 4 kelompok yaitu, kelompok ekstrak daun pegagan konsentrasi 10 %, 25 %, dan 40 % sebagai kelompok perlakuan, dan kelompok normal saline 0,9 % sebagai kelompok kontrol. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah tikus putih (Rattus norvegicus) betina galur Wistar. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang, pada bulan Agustus-September 2010.

Ekstraksi Daun Pegagan

Ekstraksi daun pegagan dilakukan di Laboratorium Farmakologi Universitas Muhammadiyah Malang menggunakan teknik maserasi.

Pembuatan Luka Bakar

Luka bakar pada punggung tikus dibuat dengan cara menempelkan potongan kayu

berbentuk silinder berlapis kassa selama 30 detik yang terlebih dahulu direndam selama 10 detik dalam air mendidih. Perawatan luka dilakukan 1 kali sehari pada waktu yang sama.

Luka dievaluasi sampai terlihat tanda-tanda penyembuhan yaitu ditandai dengan terlepasnya seluruh jaringan nekrotik yang terdapat pada luka bakar. Data dicatat pada lembar observasi sampai indikator terpenuhi. Bila indikator telah terpenuhi maka dikatakan luka telah sembuh.

Analisis Data

Data dianalisis dengan menggunakan uji statistik Kruskal-Wallis yang dilanjutan dengan uji post hoc Mann-Whitney. Pengolahan data dibantu dengan program SPSS 15.

HASIL

Luka bakar pada punggung tikus diobservasi setiap hari pada waktu yang sama hingga semua jaringan nekrotik terlepas sebagai indikator penyembuhan luka. Lama waktu yang diperlukan untuk pelepasan semua jaringan nekrotik yang terbentuk dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Lama waktu penyembuhan luka bakar menggunakan ekstrak daun pegagan dengan berbagai dosis dibandingkan dengan normal saline 0,9 %

ha

ri

0 2 4 6 8 10 12 14

normal saline 0,9%

ekstrak 10% ekstrak 25% ekstrak 40%

lama penyembuhan (hari)

(4)

Pada Gambar 1 di atas, dapat dilihat bahwa lama penyembuhan luka bakar derajat dua dangkal terjadi lebih dari 10 hari, dengan rata-rata lama penyembuhan luka bakar pada kelompok normal saline 0,9 % (kontrol) adalah 12,6 ± 1,52 hari, kelompok ekstrak daun pegagan 10 % adalah 11,6 ± 2,41 hari, kelompok ekstrak daun pegagan 25 % adalah 10,8 ± 0,84 hari, dan kelompok ekstrak daun pegagan 40 % adalah 13 ± 1,23 hari.

Data hasil penelitian dianalisis dengan Kruskal-wallis SPSS 15 for Window dengan selang kepercayaan 95 %. Uji Kruskal-Wallis diperoleh nilai p = 0,151. Oleh karena nilai p

> 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan kecepatan penyembuhan luka bakar derajat dua dangkal antara ekstrak daun pegagan berbagai dosis dengan normal saline 0,9 %.

Hasil tersebut diperkuat dengan uji post hoc Mann-Whitney memberikan hasil bahwa penggunaan ekstrak daun pegagan 10 %, 25 %, dan 40 % memberikan pengaruh yang sama baiknya dengan normal saline 0,9 % dalam penyembuhan luka bakar derajat dua dangkal. Sementara itu, perbandingan antara ekstrak daun pegagan 25 % dengan kelompok ekstrak 40 % menunjukkan perbedaan yang signifikan, artinya ekstrak daun pegagan 25 % memiliki pengaruh yang lebih baik dalam mempercepat penyembuhan luka. Tetapi jika dibandingkan dengan dosis ekstrak 10 % menunjukkan perbedaan yang tidak signifikan, artinya kedua ekstrak daun pegagan tersebut memiliki pengaruh yang sama.

PEMBAHASAN

Pada penelitian ini digunakan ekstrak daun pegagan dengan 3 konsentrasi yang berbeda sebagai alternatif perawatan luka bakar derajat dua dangkal. Ekstrak daun pegagan diketahui memiliki kandungan

sel kulit, menstimulasi pertumbuhan kuku, rambut, dan jaringan ikat. Pemakaian glikosida saponin dosis tinggi mampu menghasilkan efek analgesik. Aktivitas saponin mempengaruhi kolagen, misalnya dalam penghambatan produksi jaringan parut yang berlebihan. Senyawa glikosida triterpenoid yang disebut asiatikosida dan senyawa sejenis (asam asetat dan madecassiside) merupakan penyembuh luka yang luar biasa dan bermanfaat sebagai anti lepra serta dapat meningkatkan aktivitas makrofag.

Pada penelitian ini pengamatan penyembuhan luka bakar derajat dua dangkal dilakukan selama 14 hari untuk mengetahui perbedaan lama penyembuhan luka yang ditandai dengan terlepasnya semua jaringan nekrotik pada luka. Ekstrak daun pegagan 10 %, 25 %, 4 0% dan normal saline 0,9 % diketahui sama-sama memberikan pengaruh terhadap penyembuhan luka bakar. Rata-rata lama penyembuhan pada kelompok normal saline 0,9 % adalah 12,6 ± 1,52 hari. Kemudian, rata-rata lama penyembuhan luka bakar derajat dua dangkal pada kelompok ekstrak daun pegagan 10 %, 25 %, dan 40 % bertururt-turut adalah 11,6 ± 2,41 hari, 10,8 ± 0,84 hari, dan 13 ± 1,23 hari. Hal ini menunjukkan tidak ada perbedaan yang mencolok pada lama penyembuhan luka bakar derajat dua dangkal antar kelompok.

(5)

227 pengaruh yang sama baiknya dengan normal saline 0,9 %.

KESIMPULAN

Ekstrak daun pegagan 10 %, 25 %, dan 40 % mempunyai pengaruh yang sama baiknya dengan normal saline 0,9 % terhadap penyembuhan luka bakar derajat dua dangkal pada tikus putih galur Wistar.

DAFTAR PUSTAKA

1. Brunner dan Suddarth. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Waluyo A (Penerjemah). Ester M (Editor). Edisi ke-8. Jakarta: EGC. 2001; Hlm 1911-1917. Terjemahan dari: Textbook of Medical Surgical Nursing. Vol 3.

2. Hudak CM, Gallo BM. Keperawatan Kritis: Pendekatan Holistik.. Ester M dkk (Penerjemah). Asih Y (Editor). Vol 2. Jakarta: Penerbit EGC. 1996. Terjemahan dari: Critical Care Nursing: A Holistic Approach.

3. Anto. Luka Bakar. 2007. (Online). http://puyer.wordpress.com/category/gui delines/. Diakses 21 Januari 2010, pukul 14:58 WIB.

4. Nova. Sepuluh Hal Perawatan Kulit.

2007. (Online).

http://doktersehat.com/2007/08/10/10-hal-perawatan-kulit/. Diakses 21 Januari 2010, pukul 14:36 WIB.

5. Rampisela J. Hidup Sehat: Daun Kaki Kuda atau Pegagan. 2010. (Online). http://forum.upi.edu/v3/index.php?action =printpage;topic=12089.0. Diakses 20 Januari 2010, pukul 11:40 WIB.

6. Dalimartha S. Pegagan: Herbal untuk Panjang Umur. 2009. (Online). http://griyalarasati.blogspot.com/2009/0

1/pegagan-herbal-untuk-panjang-umur.html. Diakses 21 Januari 2010, pukul 14:55 WIB.

7. Amaliya S. Efek Ekstrak Daun Pegagan

(Centella asiatica) dalam

Gambar

Gambar 1. Lama waktu penyembuhan luka bakar menggunakan ekstrak daun pegagan dengan berbagai dosis dibandingkan dengan normal saline 0,9 %

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah (1) untuk menguji kepemilikan saham manajemen berpengaruh signifikan positif terhadap risiko operasional, (2) menguji kepemilikan

Meskipun dalam kedua teks tersebut tidak ditemukan waktu penyalinannya, tetapi dari penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Roosiati (1983) disebutkan

Untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan jasa terhadap kepuasan pelanggan pada PDAM Tirta Musi Unit Kalidoni, Palembang”, Memberikan informasi yang berguna sebagai

Berkenan dengan tema yang dikaji, sejauh penulis mengetahui ternyata ada buku yang membahas tema serupa, antara lain: penelitian yang dilakukan oleh

Karena objek hasrat yang menjadi isi kepentingan-diri manusia tidak terbatas hanya pada soal kekayaan, homo economicus menuntut agar bukan hanya harta yang dikenai harga,

Walau anak sudah diajarkan untuk mempertahankan diri dan dibekali kemampuan agar tidak menjadi korban tindak kekerasan, tetap beritahukan anak kemana ia dapat melaporkan atau

Melakukan upaya perubahan gaya hidup yang sehat untuk menurunkan kekambuhan ( contoh: menghindari merokok, menurunkan BB, merubah dit, dan meningatkan aktivitas

Jumlah pesan baru  yg belum dibaca Link untuk  mengirim pesan  Alamat  pemilik  email ini Klik untuk  keluar dari  kotak  email...