PENGARUH MORAL DAN KOMITMEN ORGANISASI
TERHADAP KINERJA PEGAWAI DENGAN
ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB)
SEBAGAI VARIABEL INTERVENING
PADA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN
KABUPATEN KERINCI
ARTIKEL
MUHAMMAD RAHIDDIN
NPM.1010018212080
Program Studi Manajemen
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS BUNG HATTA
PENGARUH MORAL DAN KOMITMEN ORGANISASI
TERHADAP KINERJA PEGAWAI DENGAN
ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB)
SEBAGAI VARIABEL INTERVENING
PADA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN
KABUPATEN KERINCI
Muhammad Rahiddin¹, Nelmida¹, Antoni¹
¹Program Studi Magister Sains Manajemen, Program Pascasarjana Universitas Bung Hatta
E-mail : m_rahiddin@yahoo.com
ABSTRACT
The objecctiive of this research is determine the effect of moral, organizational commitment and OCB towards performance; moral and organizational commitment towards OCB; along with moral and organizational commitment to performance through Agriculture Crop Department Officials of Kerinci Regency OCB. Research population and sample were officials of the Department of Agriculture Crop Kerinci Regency totaling 150 employees used was sensus method. Used analysis Structural Equation Modeling (SEM) method. Based on analysis result was found that all of indevendent variable (moral, organizational commitment and OCB) has a positive and significant effect on dependent variable (performance). Than there is the contribution intervening variable to increase the moral and commitment of organization the employment in their job direct or indirect. The result of this study showed that the variables that most affect the performance in a row are moral with a contribution of 28.1%, OCB with a contribution of 27.1% and organizational commitment with a contribution of 16.2%. Implication of research to performance increase by improve moral values; OCB and organizational commitment of employees.
Keywords: Moral, Organizational Commitment, OCB and Performance.
I. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
Keunggulan organisasi sangat
berhubungan dengan sumber daya
manusia yang ada dalam organisasi
tersebut yang ditunjukkan oleh
kinerjanya. Setiap orang dalam
organisasi adalah bagian dari sistem
manajemen kinerja (Mondy,
2008:256). Fokus penilaian kinerja
adalah untuk mengetahui seorang
pegawai/individu produktif dan bisa
berkinerja lebih baik untuk mencapai
Ada tiga kriteria dalam melakukan penilaian kinerja individu yakni 1). Tugas individu, 2). Perilaku individu, dan 3). Ciri individu (Robbin, 2003). Kinerja merupakan suatu konstruksi multidimensional yang mencakup banyak faktor yang mempengaruhinya. Faktor-faktor yang
Ada tiga kriteria dalam
melakukan penilaian kinerja individu
yakni 1). Tugas individu, 2). Perilaku
individu, dan 3). Ciri individu (Robbin,
2003). Kinerja merupakan suatu
konstruksi multi dimensional yang
mencakup banyak faktor yang
mempengaruhinya. Faktor-faktor yang
mempengaruhi kinerja suatu organisasi
(Mahmudi 2005:21) antara lain faktor
personal/individual dan faktor tim.
Mahmudi (2005:21) dalam Profil
Manajemen Kinerja Pemerintah
mengemukakan ada dua faktor yaitu
faktor individual dan faktor tim. Faktor
individual, meliputi : pengetahuan,
ketrampilan (skill), kemampuan,
kepercayaan diri, motivasi dan
komitmen yang dimiliki oleh setiap
individu. Sedangkan faktor tim,
meliputi : kualitas dukungan dan
semangat yang diberikan rekan dalam
satu tim, kepercayaan terhadap sesama
anggota tim, kekompakan dan keeratan
anggota tim. Individu yang mampu
berkontribusi dalam tim adalah
individu yang memiliki perilaku
kewarganegaraan yang baik dari
seorang pegawai yang dikenal dengan
istilah Organizational Citizenship
Behavior (OCB) artinya rela
melaksanakan tugas melebihi
deskripsi tugasnya. Faktor lain yang
mempengaruhi kinerja menurut
Mahmudi (2005) tersebut diatas
adalah faktor individu yang antara lain
meliputi komitmen Dinas Pertanian
Tanaman Pangan Kabupaten Kerinci,
sebagai salah satu organisasi
pemerintah yang dihadapkan dengan
target kinerja dalam melaksanakan
tugas pokok dan fungsinya. Kinerja
pegawai Dinas Pertanian Tanaman
Pangan Kabupaten Kerinci dinilai
belum memenuhi target ditandai antara
lain dengan realisasi fisik dan
keuangan dinas setiap tahun dalam
empat tahun terakhir belum pernah
mencapai 100 %. Kondisi ini dapat
dilihat dari LAKIP (Laporan
Akuntabilitas dan Kinerja Instansi
Pemerintah) Dinas Pertanian Tanaman
Pangan Kab. Kerinci 4 tahun terakhir
dari tahun 2009 s/d 2012 terdapat
kekurangan relisasi hasil pelaksanaan
kekurangan realisasi keuangan rata-rata
sebesar 10,63 % meskipun
kecendrungan realisasi terlihat semakin
tahun sudah mulai semakin membaik.
Hal ini mengidikasikan prestasi dinas
untuk mencapai tujuan dan
sasaran-sasaran yang telah ditetapkan belum
tercapai. Hasil pra survey yang peneliti
lakukan pada Dinas Pertanian Tanaman
Pangan Kabupaten Kerinci sebelum
tahun 2009 menunjukkan kinerja
pegawai masih rendah. Dari pengamatan
langsung yang yang penulis lakukan
serta dari hasil wawancara dengan
beberapa orang pegawai didapatkan
penomena yang terjadi seperti : masih
banyak pekerjaan yang menumpuk
dikantor dan tidak terselesaikan oleh
para pegawai, sebagaian besar pegawai
hanya bisa mengerjakan tugas-tugas
reguler yang menjadi kesibukannya
setiap hari. Sedangkan tugas-tugas
ekstra atau tugas mendesak tidak bisa
diselesaikannya dengan baik, masih
sering terdapat pekerjaan yang tidak
diselesaikan tepat waktu, kurangnya
ketelitian dalam bekerja bahkan
pekerjaan yang dilakukan tidak tepat
sasaran. Kondisi yang terjadi tersebut
menunjukkan penomena bahwa kinerja
pegawai belum memenuhi harapan.
Oleh karena itu perlu dilakukan
penelitian pengaruh moral dan
komit-men organisasi terhadap kinerja
pegawai dengan organizational
citi-zenship behavior (OCB) sebagai
variable intervening pda Dinas
Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten
Kerinci.
1.1. Perumusan Masalah
Perumusan masalah penelitian
adalah sebagai berikut :
1. Apakah moral berpengaruh
terhadap kinerja pegawai ?
2. Apakah komitmen organisasi ber-
pengaruh terhadap kinerja pegawai
?
3. Apakah OCB berpengaruh
terha-dap kinerja pegawai?
4. Apakah moral berpengaruh
terha-dap OCB ?
5. Apakah komitmen organisasi
berpengaruh terhadap OCB ?
6. Apakah moral berpengaruh
terhadap kinerja pegawai melalui
OCB ?
7. Apakah komitmen organisasi
berpengaruh terhadap kinerja
pegawai melalui OCB ?
1.2. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk
1. Pengaruh antara moral terhadap
kinerja pegawai
2. Pengaruh antara komitmen
organisasi terhadap kinerja pegawai
3. Pengaruh OCB terhadap kinerja
pegawai
4. Pengaruh moral terhadap OCB
5. Pengaruh komitmen organisasi
terhadap OCB
6. Pengaruh moral terhadap kinerja
pegawai melalui OCB
7. Pegaruh komitmen organisasi
terhadap kinerja pegawai melalui
OCB.
II. LANDASAN TEORI DAN
TINJAUAN
PUSTAKA
2.1 Kinerja Pegawai
Keberhasilan suatu organisasi
dipengaruhi oleh kinerja (job
performance) untuk itu setiap
organisasi akan berusaha meningkatkan
kinerja pegawainya untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan.
Mangkunegara (2000) kinerja adalah
hasil kerja secara kualitas dan kuantitas
yang dicapai seseorang dalam
melaksanakan tugas sesuai dengan
tanggungjawab yang diberikan
kepadanya. Menurut Umam (2010:189)
bahwa kinerja merupakan kualitas dan
kuantitas dari suatu hasil kerja
(output) individu maupun kelompok
dalam suatu aktivitas tertentu yang
diakibatkan oleh kemampuan alami
atau kemampuan yang diperoleh dari
proses belajar serta keinginan untuk
berprestasi.
Menurut Mahmudi (2005)
kinerja dipengaruhi oleh faktor
personal/individual, faktor
kepemimpinan, faktor tim, faktor
sistem, dan faktor konstekstual
(situasi).
2.2 Organizational Citizenship Behavior (OCB)
Menurut Debora dan Ali Nina
(2004) akhir-akhir ini dinamika kerja
diorganisasi-organisasi diseluruh
dunia telah bergeser dari bekerja
secara individual menjadi bekerja
secara tim (work teams). Efektifitas
dan kinerja tim ditentukan oleh
kemampuan anggota tim bekerja
dalam tim. Individu yang mampu
bekerja dalam tim adalah yang
memiliki OCB. OCB adalah kerelaan
pegawai melakukan pekerjaan
melebihi deskripsi pekerjaanya.
Menurut Komalasari dkk (2012) OCB
dapat didefinisikan sebagai
karyawan/pegawai yang memberikan
organisasi secara efektif yang tidak
secara eksplisit diminta (discretionary)
dan tidak ada reward secara formal
(insentif). Menurut Robbins (2003),
perilaku ekstra peran
diimplementasikan dalam bentuk
prilaku altruism, conscientiosusness,
sportsmanship, courtesy dan civic
virtue.
Penelitian Maemunah (2008)
meunjukkan OCB berpengaruh secara
positif dan signifikan terhadap kinerja.
Komalasari dkk (2012), faktor yang
turut mempengaruhi kinerja individu
yang pada akhirnya membawa pada
kinerja organisasi adalah OCB.
2.3 Moral
Kata moral merupakan kata
yang berasal dari bahasa latin ‘mores’,
mores sendiri berarti adat kebiasaan
atau suatu cara hidup (Umam, 2010;
354). Secara harfiah, istilah moral
sebenarnya berarti sama dengan istilah
etika, tetapi dalam praktiknya, istilah
moral atau moril telah jauh berbeda dari
arti harfiahnya. Moral adalah sikap,
semangat dan disiplin pegawai terhadap
organisasi dan lingkungan kerjanya.
Sasarannya serasi antara perbuatan dan
aturan. Graham (2009) berpendapat
etika mengacu pada standar perilaku
menggambarkan bagaimana orang
harus bertindak dalam banyak situasi,
entah itu dengan teman, keluarga,
masyarakat, bisnis, sekolah dan
sebagainya. Velasquez (1998) dalam
Graham (2009) menyarankan 5 (lima)
sumber umum standar etika meliputi
1). Pendekatan utilitarian, 2). Hak
pendekatan, 3). Kewajaran atau
pendekatan keadilan, 4). Pendekatan
kebaikan bersama, 5). Pendekatan
kebajikan.
Penelitian Deddy (2008) bahwa
etika administrasi (nilai dan moral)
berpengaruh terhadap kinerja.
Pegawai ada yang penuh tanggung
jawab, disiplin, ikhlas, sabar dan
cepat, sebaliknya ada yang asal jadi,
memeras, arogan dan lamban. Hasil
penelitian Djati (2009), menunjukkan
ada pengaruh variabel moral terhadap
OCB.
2.4Komitmen Organisasi
Sopiah (2008:155) memberikan
defenisi komitmen organisasi adalah
derajat yang mana pegawai percaya
dan menerima tujuan-tujuan
organisasi dan akan tetap tinggal atau
tidak meninggalkan organisasi.
Menurut Robbins (2003) : komitmen
organisasi didefenisikan sebagai
keadaan dimana seorang karyawan
tertentu serta berniat memelihara
keanggotaan dalam organisasi itu.
Penelitian Verawati dan Utomo (2011)
komitmen organisasi berpengaruh
terhadap kinerja. Hal ini dikarenakan
komitmen dari pekerjaan itu sendiri
adalah merupakan sumber untuk
meningkatkan kesukaan dan
kenyamanan karyawan dalam bekerja
sehingga akan memperoleh kinerja
pegawai yang baik. Penelitian
Husnawati (2011) menunjukkan
komitmen organisasi mempunyai
pengaruh terhadap kinerja karyawan
dan dapat ditingkatkan melalui tiga
dimensi, yaitu affective commitment,
continuance commitment dan normative
commitment. Hasil penelitian Danan,
(2007) menunjukkan hubungan antara
komitmen organisasi dengan
Organizational Citicenship Behavior
(OCB) adalah positif. Artinya semakin
tinggi nilai komitmen oganisasi
seseorang karyawan maka akan
semakin tinggi pula nilai OCB
karyawan tersebut. Debora dan Ali
Nina (2004) dengan hasil penelitian
bahwa komitmen organisasi
berpengaruh cukup besar terhadap OCB
di Indonesia.
2.5Kerangka Model Penelitian
Kerangka model penelitian
sebagai berikut :
III. METODOLOGI 3.1. Jenis Penelitian
Penelitian dilakukan di
Kabupaten Kerinci dengan objek
pegawai Dinas Pertanian
Tanaman Pangan dengan populasi
dalam penelit ian ini adalah
pegaw ai Dinas Pert anian
Tanaman Pangan Kabupat en
Kerinci yang meliput i PNS Dinas,
PNS SKPD lain yang
diperbant ukan dan PNS Propinsi
yang dit ugaskan pada Dinas
Pert anian Tanaman Pangan
Kabupat en Kerinci sert a t enaga
TKS/ PHP kont rak seluruhnya
berjumlah 162 orang. Teknik
mempergunakan kuesioner.
Selanjutnya diuji kelayakan
instrument (validitas) dan
konsistensi (reliabilitas). Uji
validitas data menggunakan
confergent validity ≥ 0,5 (
Ghozali, 2008 ) sedangkan uji
reliabilitas data menggunakan
pertama composite (construct)
reliability dan kedua variance
extracted, cut of value dari
composite (construct) reliability
adalah minimal 0,7 dan cut of
value dari variance extracted
adalam minimal 0,5.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisis Variabel Kinerja
Hasil perhitungan Confirmatory
Faktor Analisys untuk variabel kinerja
menunjukkan model diterima dan
semua item pernyataan signifikan,
selanjutnya setelah dilaksanakan uji
validitas ditemukan 7 item pernyataan
dengan nilai convergen validity > 0,5
yang berarti item pernyataan tersebut
adalah valid (lihat Tabel 4.2 lampiran
hasil analisis). Dari hasil pengujian
composite (Tabel 4.7) maupun variance
extracted (Tabel 4.8 lampiran hasil
analisis) ditemukan item pernyatan
tersebut reliabel. Pengujian hipotesis
pengaruh moral terhadap kinerja
pegawai secara empiris ditemukan
nilai p (probabilitas) sebesar 0,010
dan cr (critical ratio) sebesar 2,587
terbukti moral berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja pegawai
dengan kontribusi sebesar 28,1 %.
(sebagaimana ditampilkan pada Tabel
4.5lampiran hasil analisis).
4.2 Analisis Variabel OCB
Berdasarkan hasil analisis
variabel OCB dengan model yang
telah dapat diterima dan nilai
signifikan (lihat gambar 4.2 lampiran
hasil analisis) ditemukan 8 item
pernyataan yang valid dari 12 item
pernyataan yang diajukan (Tabel 4.2
lampiran hasil analisis). Dari hasil
pengujian composite (Tabel 4.7
lampiran hasil analisis) maupun
variance extracted (Tabel 4.8
lampiran hasil analisis) ditemukan
item pernyatan tersebut reliabel.
Selanjutnya OCB terbukti
berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja pegawai dengan nila
p (probabilitas) 0,010, dan cr (critical
ratio) sebesar 2,591 dan nilai estimate
27,1 %. Hal ini menunjukkan OCB
dengan kontribusi sebesar 27,1%.
(Tabel 4.1lampiran hasil analisis).
4.3Analisis Variabel Moral Pegawai.
Hasil analisis menunjukkan
model dapat diterima dan significan
pada alpha 0,05(lihat gambar 4.3
lampiran halaman 11). Sedangkan item
pernyataan yang valid terdapat 6 item
dari 9 item pernyataan yang diajukan
(Tabel 4.3 lampiran hasil analisis).
Selanjutnya hasil pengujian composite
(Tabel 4.7 lampiran hasil analisis)
maupun variance extracted (Tabel 4.8
lampiran hasil analisis) ditemukan item
pernyatan tersebut reliabel.
Dari hasil uji hipotesis
ditemuk-an bahwa moral selain berpengaruh
terhadap kinerja pegawai juga
berpengaruh terhadap OCB. Pengaruh
moral terhadap OCB ditunjukkan nilai
p (probabilitas) 0,008 dan cr (critical
ratio) 2,642 dan nilai estimasi 0,274
(Tabel 4.1 lampiran hasil analisis).
Hasil analisis tersebut membuktikan
bahwa moral berpengaruh positif dan
signifikan terhadap OCB dengan
kontribusi sebesar 27,4 %.
4.4Analisis Variabel Komitmen
Organisasi
Berdasarkan hasil perhitungan
Confirmatory Factor Analisys
variabel komitmen organisasi
menunjukkan model diterima dan
semua item pernyataan signifikan
(lihat gambar 4.4 lampiran hasil
analisis), setelah dilaksanakan uji
validitas ditemukan 12 item
pernyataan dengan nilai convergen
validity > 0,5 yang berarti item
pernyataan tersebut adalah valid
(Tabel 4.4 lampiran hasil analisis).
Dari hasil pengujian composite (Tabel
4.7 lampiran hasil analisis) maupun
variance extracted (Tabel 4.8)
ditemukan item pernyatan tersebut
reliabel. Selanjutnya dilaksanakan uji
hipotesis pengaruh komitmen
organisasi terhadap kinerja diperoleh
hasil terbukti komitmen organisasi
berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja pegawai dengan
kontribusi sebesar 16,2 %. Sedangkan
pengaruh komitmen organisasi
terhadap OCB diperoleh nilai nilai p
(probabilitas) sebesar 0,009 dan cr
(critical ratio) sebesar 2,626 dan nilai
estimasi 0,177. Dengan demikian
komitmen organisasi berpengaruh
positif dan signifikan terhadap OCB
dengan kontribusi sebesar 17,7 %
4.5Pengujian hipotesis variabel
intervening
Pengujian hipotesis melihat
apakah moral dan komitmen organisasi
berpengaruh terhadap Kinerja Pegawai
dengan OCB sebagai variabel
intervening.
Tabel 4.6 pada lampiran hasil
analisis menunjukkan terdapat
tambahan atau kontribusi dari variabel
intervening dalam hal ini OCB dalam
memaksimalkan atau meningkatkan
pengaruh moral dan komitmen
organisasi terhadap kinerja pegawai
Dinas Pertanian Tanaman Pangan
Kabupaten Kerinci,
Hubungan kasual antara
variabel moral dan komitmen
organisasi dengan variabel endogen
yaitu kinerja disebut dengan pengaruh
langsung (direct effect) dan hubungan
tidak langsung (undirect effect) melalui
variabel intervening digambarkan pada
gambar 4.5 pada lampiran hasil
analisis.
V. KESIMPULAN, IMPLIKASI, KETERBATASAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan
1. Moral, komitmen organisasi dan
OCB berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja pegawai
sedangkan OCB berpengaruh
positif dan signifikan serta mampu
memediasi hubungan dan pengaruh
moral dan komitmen organisasi
terhadap kinerja pegawai Dinas
Pertanian Tanaman Pangan
Kabupaten Kerinci.
2. Variabel yang paling berpengaruh
terhadap kinerja secara
berturut-turut adalah moral dengan
kontribusi sebesar 28,1 %, OCB
dengan kontribusi sebesar 27,1 %
dan komitmen organisasi dengan
kontribusi sebesar 16,2 %. Sejalan
dengan hal itu moral lebih
berpengaruh terhadap OCB
dibandingkan dengan komitmen
organisasi. Selanjutnya variabel
intervening OCB berkontribusi
memaksimalkan pengaruh moral
dan komitmen organisasi terhadap
kinerja. Variabel intervening OCB
lebih berkontribusi
memaksimal-kan pengaruh moral terhadap
kinerja dibandingkan untuk
memeoderasi pengaruh komitmen
organisasi terhadap kinerja
5.2. Implikasi
Hasil penelitian ini diharapkan
dapat memberikan kontribusi pada
literatur penelitian dan kepustakaan,
sedangkan implikasi penelitian ini
dalam meningkatkan kinerja dengan
cara meningkatkan nilai-nilai moral,
OCB dan komitmen organisasi.
5.3. Keterbatasan dan saran
1. Jumlah sampel yang diajukan masih
relatif kecil serta populasi yang digunakan juga hanya yang ada pada lokus, sehingga sempitnya populasi yang diajukan didalam penelitian dan tidak dapat di generalisasikan secara maksimal, oleh karena itu untuk penelitian yang akan datang
diharapkan dapat memeperluas
daerah penelitian.
2. Disarankan pada peneliti
selannjutnya untuk dapat lebih
mempertajam penelitian ini dengan
menambahkan beberapa variabel
lain seperti motivasi, budaya
organisasi, kepemimpinan sehingga
pada masa yang akan datang kita
dapat menemukan model penelitian
yang lebih baik untuk meningkatkan
kinerja.
DAFTAR PUSTAKA
Brahmasari, I, A dan Suprayetno, A.
(2008). Pengaruh Moral Kerja,
Kepemimpinan dan Budaya
Organisasi Terhadap Kepuasan
Kerja Karyawan serta
Dampaknya pada Kinerja
Perusahaan (Studi Kasus pada
PT Pei Hai International
Wiratama Indonesia.
Danan, M.H, (2007). Hubungan
Kepuasan Kerja dan Komitmen
Organisasi dengan
Organiational Citizenship
Behavior (OCB) di Politeknik
Kesehatan Banjarmasin.
Debora, E.P, dan Ali Nina L.S,
(2004). Pengaruh Kepribadian
dan Komitmen Organisasi
Terhadap Organizational
Citizenzhip Behavior (OCB).
Deddy, A.S.( 2008). Etika
Administrasi dalam Pelayanan Publik
Djati, S.P.( 2009). Variabel Anteseden
Organizational Citizenship
Behavior (OCB) dan
Pengaruhnya terhadap Service
Quality pada Perguruan Tinggi
Swasta di Surabaya.
Ghozali, I. (2008). Model Persamaan Struktural, Konsep dan Aplikasi Dengan Program AMOS 16.0.
Penerbit Universitas
Diponegoro.
Graham, M.L. (2009) : Bisnis ethic: An Analysis of a Company’s Training Program Influence on
Employee, Disertasi Doctor
Pendidikan, Pepperdine
University Los Angeles, USA.
Husnawati, A. ( 2011). Analisis
Pengaruh Kualitas Kehidupan
Kerja Terhadap Kinerja
Intervening pada Perum Pegadaian Semarang.
Komalasari, P.T,. Nasih, M,. Prasetio,
T. (2012). Pengaruh Public
Service Motivation dan
Organizational Citizenship
Behavior terhadap Kinerja
Organisasi Pemerintahan,
Univer sitas Air Langga,
Sur abaya. journal.
lib.unair.ac.id/index.php/JK/artic le/download/781/780
Mahmudi (2005) Manajemen Kinerja
Sektor Publik, Yogyakarta : Unit Penerbit dan Percetakan Akademi Manajemen Perusahaan YKPN.
Maimunah, M. (2008). Pengaruh
Kewibawaan Pimpinan
terhadap Organizational
Citezensip Behavior (OCB) dan
Kinerja Karyawan STMIK
Amikom Yogyakarta.
Mangkunegara, A.P. (2000). Manajemen Sumberdaya Manusia. Bandung. Rosdakarya.
Mas’ud, F. (2004). Survey Diagnosis
Organisasional. Konsep dan
Aplikasi, Penerbit Universitas
Diponegoro. Semarang.
Mondy, R.W ( 2008). Manajemen
Sumberdaya Manusia. Penerbit
Erlangga.
Robbins, S.P. (2003). Prinsip-Prinsip
Prilaku Organisasi. Edisi Kelima (Terjemahan). Jakarta : Penerbit Erlangga.
Sopiah. (2008). Perilaku
Organisasional, Yogyakarta :
Andi
Umam, K.( 2010). Perilaku Organisasi, Pustaka Setia.
Verawati Y dan Utomo J, (2011).
Pengaruh Komitmen
Organisasi, Partisipasi dan
Motivasi terhadap Kinerja Karyawan pada PT Bank Lippo
Tbk. Cabang Kudus. Analisis
Manajemen Vol 5 No. 2 Desember 2011.
Gambar 4.1
Hasil Confirmatory Factor
Analysis Variabel Kinerja
PENGARUH MORAL DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI DENGAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB) SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN KERINCI
.22
Convergent Validity Variabel Kinerja
Hasil Confirmatory Factor Analysis
Variabel OCB
PENGARUH MORAL DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI DENGAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB) SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN KERINCI
.13
Convergent Validity
Variabel OCB
Estimate
Hasil Confirmatory Factor Analysis Variabel Moral Pegawai
PENGARUH MORAL DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI DENGAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB) SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN KERINCI
.20
Variabel Moral Pegawai Estimate
Hasil Confirmatory Factor Analysis
Variabel Komitmen Organisasi
PENGARUH MORAL DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI DENGAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB) SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN KERINCI
Variabel Komitmen Organisasi
Estimate KO1 <--- Komitmen
Organisasi 0,702 KO7 <--- Komitmen
Organisasi 0,653 KO6 <--- Komitmen
Organisasi 0,705 KO5 <--- Komitmen
Organisasi 0,656 KO4 <--- Komitmen Organisasi 0,628 KO9 <--- Komitmen
Organisasi 0,735 KO10 <--- Komitmen
Organisasi 0,722 KO12 <--- Komitmen
Organisasi 0,714 KO14 <--- Komitmen
Organisasi 0,730 KO20 <--- Komitmen Organisasi 0,677 KO22 <--- Komitmen
Organisasi 0,649 KO24 <--- Komitmen
Organisasi 0,680
Tabel 4.5 Pengujian Hipotesis Variabel
Intervening
Variabel Total Pengar Hasil Pengujian
Composite (construct) reliability N
o
Variabel Nilai
Cut-≥ 0.70 0,915 Reliabel
Tabel 4.8 Hasil Pengujian
Variance Extracted N
o
Variabel Nilai
Cut-Of
≥ 0,50 0,828 Reliabel
PENGARUH MORAL DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI DENGAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB) SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN KERINCI