• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH BOTANI Taksonomi tumbuhan KATA P

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MAKALAH BOTANI Taksonomi tumbuhan KATA P"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH BOTANI

Taksonomi tumbuhan

Untuk memenuhi tugas botani SEMESTER 1

Oleh :

KELOMPOK 3

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

FAKULTAS PERTANIAN

AGROEKOTEKNOLOGI

MALANG, 2010

(2)

Bismillaahirrohmaanirrohiim.

Syukur alhamdulillah, segala puji dan syukur kepada Allah SWT kami panjatkan atas segala limpahan rahmat, taufk, serta hidayah-Nya. Dan terima kasih pada Ibu Nurul Aini atas perkuliahan tentang bab ini. Penulisan makalah botani yang berjudul Taksonomi Tumbuhan”

dapat diselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya, walaupun dalam proses selanjutnya masih ada kekurangan- kekurangan yang harus diperbaiki.

Kami sebagai penulis menyadari bahwa makalah yang kami rancang tidaklah sempurna dan jauh dari kesempurnaan, karena sebagai manusia kami banyak kekurangan. Namun kami telah berusaha sebaik mungkin untuk menyelesaikan tugas pembuatan makalah ini. Oleh karenanya kami sebagai penulis makalah ini memohon kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak agar kekurangan yang ada dalam laporan ini dapat diperbaiki dan disempurnakan.

Semoga laporan yang telah kami selesaikan dapat bermanfaat bagi pembaca dan kalangan umum dan Allah SWT selalu menunjukkan kepada kami yang benar dan yang salah sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya.

Sekian Terima kasih.

Malang, Agustus 2010

Penulis

Taksonomi tumbuhan adalah ilmu yang mempelajari penelusuran,

(3)

pengelompokan (klasifkasi), dan penamaan tumbuhan. Ilmu ini merupakan cabang dari taksonomi.

Klasifikasi

1. Klasifkasi tumbuhan adalah pembentukan kelompok-kelompok dari seluruh tumbuhan yang ada di bumi ini hingga dapat disusun takson-takson secara teratur mengikuti suatu hierarki. 2. Sifat-sifat yang dijadikan dasar dalam mengadakan klasifkasi

berbeda-beda tergantung orang yang mengadakan klasifkasi dan tujuan yang ingin dicapai dengan pengklasifkasian itu.

3. Takson yang terdapat pada tingkat takson (kategori) yang lebih rendah mempunyai kesamaan sifat lebih banyak daripada takson yang terdapat pada tingkat takson (kategori) di atasnya.

4. Perbedaan antara istilah takson dengan kategori yaitu istilah takson yang ditekankan adalah pengertian unit atau kelompok yang mana pun, sedangkan istilah kategori yang ditekankan adalah tingkat atau kedudukan golongan dalam suatu hierarki tertentu.

5. Dalam taksonomi tumbuhan istilah yang digunakan untuk menyebutkan suatu nama takson sekaligus menunjukkan pula tingkat takson (kategori).

6. Ada tiga sistem klasifkasi dalam taksonomi tumbuhan yaitu sistem klasifkasi buatan, sistem klasifkasi alam, dan sistem klasifkasi flogenetik.

7. Berdasarkan sejarah perkembangannya ketiga sistem klasifkasi tersebut dibagi menjadi empat periode yaitu periode sistem habitus, periode sistem numerik, periode sistem alam, dan periode sistem flogenetik.

(4)

Kingdom Divisi Kelas Ordo Family Genus Species

 Dalam plant kingdom, divisi yang paling penting adalah

• Thallophites

• Bryophytes

• Pteriophytes

• Spermatophytes

Taksonomi Tumbuhan Rendah (Cryptogamae = tumbuhan spora)

·Tahun 1880 diperkenalkan suatu sistem yang membagi Cryptogamae menjadi Thallophyta, Bryophyta, Pteridophyta.

 Ciri :

- Sel telah berinti, tetapi belum berdeferensiasi (belum punya berkas pengangkut)

- Sporangia dan gametagianya belum diselubungi oleh dinding sel.

· Thallophyta (tumbuhan talus): terdiri dari dua anak kelas Algae dan Fungi dibedakan dari Bryophyta dan Pteridophyta berdasarkan pada struktur alat penghasil spora dan gamet serta perkembangan zigotnya.

(5)

hasil fotointesis, fagelasi, sifat fsik dan kimia dinding sel, ada atau tidak adanya inti sejati.

Atas dasar hal tersebut, Smith (1955) membagi algae menjadi; Divisi: Chlorophyta, Euglenophyta, Pyrrophyta, Chrysophyta, Phaeophyta, Rhodophyta dan Cyanophyta. Pyrrophyta, Chrysophyta,dan Euglenophyta termasuk Protista (Protista algae); Cyanophyta termasuk Monera

Algae mempunyai bermacam-macam bentuk tubuh:

·Bentuk uniseluler: bentuk uniseluler yang berfagela dan yang tidak berfagela.

·Bentuk multiseluler

Reproduksi

Vegetatif: fragmentasi, pembelahan sel, pembentukan hormogonia. Aseksual: pembentukan mitospora, zoospora, aplanospora, hipnospora, stadium pamela.

Seksual: isogami, heterogami yang terdiri dari anisogami dan oogami, aplanogami, autogami.

Divisi:

 Chlorophyta,  Phaeophyta,  Rhodophyta,  Chrysophyta,  Cyanophyta.

(6)

Ciri-ciri

1. Pigmen, khlorofl a dan b, santofl, dan karoten, khlorofl terdapat dalam jumlah yang banyak sehingga ganggang ini berwarna hijau

2. Hasil fotosintesis berupa amilum dan tersimpan dalam khloroplas. 3. Khloroplas berjumlah satu atau lebih; berbentuk mangkuk, bintang, lensa, bulat, pita, spiral

4. Sel mempunyai 2 atau 4 fagela sama panja5g. 5. Dinding sel mengandung selulose.

6. Perkembangbiakan: aseksual dengan Zoospora dan seksual dengan anisogami

Tempat hidup

Sebagian besar ( ± 90%) merupakan algae air tawar terdapat pula di tanah atau di dinding tembok yang lembab, di atas batang pohon dan dapat pula sebagai epifl (pada permukaan daun).

2. Divisi Phaeophyta Ciri-ciri

-Tubuh selalu berupa talus yang multiseluler yang berbentuk flamen, lembaran atau menyerupai semak/pohon yang dapat mencapai beberapa puluh meter, terutama jenis-jenis yang hidup di lautan daerah beriklim dingin.

- Bersel banyak dan berwarna pirang (fkosantin)

- Kromatofora mengandung klorofla, karotin dan xantofl, fkosantin.

Tempat hidup

(7)

3. Divisi Rhodophyta (ganggang merah) Ciri-ciri

1. Sel mempunyai dinding yang terdiri dari selulose . Rhodophyceae tidak pernah menghasilkan sel-sel berfagela. 2. Pigmen Khlorofl: terdiri dari khlorofl a, karotenoid, fkoeritrin

dan fkosianin yang sering disebut pigmen aksesoris. - karoten Pigmen-pigmen tersebut terdapat dalam kloroplas

3. Cadangan makanan berupa tepung foride (hasil polimerase dari glukosa) dan terdapat diluar khloroplas.

4. Talus Hampir semuanya multiseluler, hanya 2 marga saja yang uniseluler. Talus yang multiseluler berbentuk flamen silinder ataupun helaian. Talus umumnya melekat pada substrat dengan perantaraan alat pelekat.

5. Habitat : laut yang dalam

4. Divisi :Chrysophyta Ciri-ciri :

- Bersifat uniselular, dindin sel terdiri atas pektin yang lunak

- Selnya berinti, kromatofora mengandung klorofl a, karotin, santofl dan sutu karotenoid yang menyerupai fkosantin.

- Sebagian besar bersifat autotrof, kecuali yang tidak berwarna : heterotrof.

- Tempat hidup : air laut dan air tawar (sering melekat pada tumbuhan air).

FUNGI (jamur, cendawan) Ciri-ciri:

- Tidak berklorofl : tidak berfotosintesis

- Tubuhnya mempunyai benang-benang hifa

(8)

- Hidup secara heterotrof sebagai saproft atau parasit

- Jarang hidup di air, kebanyakan di daratan.

Tumbuhan lumut (Bryophyta)

·merupakan sekumpulan tumbuhan kecil yang termasuk dalam divisio

Bryophyta (dari bahasa Yunani bryum, "lumut").

· Tumbuhan ini tingkatannya lebih tinggi dari Thallophyta dengan habitus yang ber-macam2.

- Warna hijau 9klorofl a dan b)

- Selnya berdinding terdiri dari selulosa

- Alat kelamin terdiri atas anteridium dan arkegonium - Terdiri dari lumut daun (musci) dan lumut hati (hepaticae)

· organ penyerap haranya adalah rizoid (: "serupa akar"). Daun tumbuhan lumut dapat berfotosintesis. Tumbuhan lumut merupakan tumbuhan pelopor, yang tumbuh di suatu tempat sebelum tumbuhan lain mampu tumbuh.

Perkembangbiakan

Tumbuhan lumut mengalami pergiliran keturunan dalam daur hidupnya. Apa yang dikenal orang sebagai tumbuhan lumut merupakan tahap gametoft (tumbuhan penghasil gamet) yang haploid (x = n). Dengan demikian, terdapat tumbuhan lumut jantan dan betina karena satu tumbuhan tidak dapat menghasilkan dua sel kelamin sekaligus.

(9)

Ovum yang terbuahi akan tumbuh menjadi sporoft yang tidak mandiri karena hidupnya disokong oleh gametoft. Sporoft ini diploid (x = 2n) dan berusia pendek (3-6 bulan untuk mencapai tahap kemasakan). Sporoft akan membentuk kapsula yang disebut sporogonium pada bagian ujung. Sporogonium berisi spora haploid yang dibentuk melalui meiosis. Sporogonium masak akan melepaskan spora. Spora tumbuh menjadi suatu berkas-berkas yang disebut protonema. Berkas-berkas ini tumbuh meluas dan pada tahap tertentu akan menumbuhkan

Pteridophyta / Filicophyta (Tumbuhan paku / paku-pakuan ) Daur hidup (metagenesis) :

- Daur hidup tumbuhan paku : pergiliran keturunan, yang terdiri dari dua fase utama:gametoft dan sporoft. Tumbuhan paku yang mudah kita lihat merupakan bentuk fase sporoft karena menghasilkan spora. Bentuk generasi fase gametoft dinamakan protalus (prothallus) atau

protalium (prothallium), yang berwujud tumbuhan kecil berupa lembaran berwarna hijau, mirip lumut hati, tidak berakar (tetapi memiliki rizoid sebagai penggantinya), tidak berbatang, tidak berdaun.

- Prothallium tumbuh dari spora yang jatuh di tempat yang lembab. Dari prothallium berkembang anteridium (antheridium, organ penghasil spermatozoid atau sel kelamin jantan) dan

arkegonium (archegonium, organ penghasil ovum atau sel telur). Pembuahan mutlak memerlukan bantuan air sebagai media spermatozoid berpindah menuju archegonium.

- Ovum yang terbuahi berkembang menjadi zigot, yang tumbuh menjadi tumbuhan paku Setelah terjadi pembuahan (zigot berkembang), protalium hilang

(10)

- Akar yang tumbuh pertama tidak dominan, disusul akar lain yang tumbuh dari batang

- Batang bercabang, menggarpu

- Dapat berbentuk semak , pohon sampai beberapa meter.

- Ukuran daun bervariasi sampai 6 m;pada umumnya berdaun majemuk;” tipe daun kecil, tidak bertangkai dan hanya mempunyai satu tulang daun, tersusun rapat menurut garis spiral (Lycopsida=paku kawat)”.

Perkembangbiakan : vegetatif : spora

- Sporangium dan spora terdapat pada daun-daun khusus : sporofl (sering terkumpul membentuk alat yang menyerupai bunga pada Spermatophyta).

Berdasarkan klasifkasi baru (Smith et al., 2006), tumbuhan paku dapat dikelompokkan sebagai berikut:

Divisio: Lycophyta dengan satu kelas: Lycopsida.

Divisio: Pteridophyta dengan empat kelas :

· Psilotopsida, mencakup Ophioglossales.

· Equisetopsida

· Marattiopsida

 Polypodiopsida (=Pteridopsida, Filicopsida)

Kelas Psilotopsida

Bangsa Ophioglossales

(11)

Bangsa Psilotales

Suku Psilotaceae (termasuk Tmesipteridaceae)

Kelas Equisetopsida [=Sphenopsida]

Bangsa Equisetales Suku Equisetaceae Kelas Marattiopsida Bangsa Marattiales

Suku Marattiaceae (termasuk Angiopteridaceae, Christenseniaceae, Danaeaceae, Kaulfussiaceae)

Kelas Polypodiopsida [=Filicopsida, Pteridopsida]

Bangsa Osmundales Suku Osmundaceae Bangsa Hymenophyllales

Suku Hymenophyllaceae (termasuk Trichomanaceae) Bangsa Gleicheniales

Suku Gleicheniaceae (termasuk Dicranopteridaceae, Stromatopteridaceae)

Suku Dipteridaceae (termasuk Cheiropleuriaceae) Suku Matoniaceae

Bangsa Schizaeales Suku Lygodiaceae

Suku Anemiaceae (termasuk Mohriaceae) Suku Schizaeaceae

Spermatophyta

- Tingkat perkembangan yang paling tinggi

- Telah menghasilkan biji: tumbuhan berbiji (Spermatophyta)

(12)

- Dibagi menjadi 2 sub divisi: tumbuhan berbiji telanjang (Gymnospermae) dan berbiji tertutup = bakal biji terbungkus oleh karpela/daun buah (Angiospermae)

- Angiospermae terdiri dari dua kelas : Dicotyledoneae (tumbuhan biji belah/memiliki dua daun lembaga) dan Monocotyledoneae ( mempunyai satu daun lembaga)

Sepuluh besar suku tumbuhan menurut banyaknya jenis adalah sebagai berikut:

Asteraceae atau Compositae (suku kenikir-kenikiran): 23.600 jenis Orchidaceae (suku anggrek-anggrekan): 21.950

Fabaceae atau Leguminosae (suku polong-polongan): 19.400 Rubiaceae (suku kopi-kopian): 13.183

Poaceae, Glumiforae, atau Gramineae (suku rumput-rumputan): 10.035

Lamiaceae atau Labiatae (suku nilam-nilaman): 7.173 Euphorbiaceae (suku kastuba-kastubaan): 5.735 Cyperaceae (suku teki-tekian): 4.350

Malvaceae (suku kapas-kapasan): 4.225 Araceae (suku talas-talasan): 4.025

Orchidaceae, Poaceae, Cyperaceae dan Araceae adalah monokotil.

Kesepuluh suku di atas mencakup beragam jenis tumbuhan penting dalam kehidupan manusia, baik dalam bidang pertanian, kehutanan maupun industri.

(13)

ternak dari padi, gandum, jagung, juwawut, tebu, serta sorgum. Suku polong-polongan menempati tempat terpenting kedua, sebagai sumber protein nabati dan sayuran utama dan berbagai peran budaya lain (kayu, pewarna, dan racun). Suku nilam-nilaman beranggotakan banyak tumbuhan penghasil minyak atsiri dan bahan obat-obatan.

Beberapa suku penting lainnya dalam kehidupan manusia adalah : - Solanaceae (suku terong-terongan), sebagai sumber pangan penting terutama sayuran

- Cucurbitaceae (suku labu-labuan), sebagai sumber sayuran penting - Brassicaceae atau Cruciferae (suku sawi-sawian), sebagai sumber sayuran dan minyak pangan penting

- Alliaceae (suku bawang-bawangan), sebagai sumber sayuran bumbu penting

- Piperaceae (suku sirih-sirihan), sebagai sumber rempah-rempah penting.

- Arecaceae atau Palmae (suku pinang-pinangan), sebagai pendukung kehidupan penting masyarakat agraris daerah tropika

- Rutaceae (suku jeruk-jerukan), Rosaceae (suku mawar-mawaran), dan Myrtaceae (suku jambu-jambuan) banyak menghasilkan buahbuahan penting.

Referensi

Dokumen terkait

Gaya tarik pada batang baja memperkuat tanah dengan langsung mendukung beberapa beban geser diterapkan dan dengan meningkatkan tekanan yang normal dalam tanah

Penderita memiliki sikap mendukung tentang hipertensi terjadi pada usia lanjut, hipertensi lebih sering pada laki-laki dari pada perempuan, hipertensi terjadi pada

30 Jika penyakit sosial ini mulai tertanam dalam diri kaum muda, orang-orang yang berpendidikan yang notabene adalah usia-usia produktif maka Gereja perlu menanggapinya

Dengan sasaran seramai 3000 orang penerima sumbangan untuk BKR tahun 2018, Yayasan Ikhlas bersedia untuk menggerakkan para sukarelawan di lokasi-lokasi terpilih ini dalam

Cerebritis menunjukkan tahap pembentukan abses dan infeksi bakteri Cerebritis menunjukkan tahap pembentukan abses dan infeksi bakteri yang sangat merusak jaringan

Telinga merupakan alat penerima gelombang suara atau udara kemudian diubah menjadi sinyal listrik dan diteruskan ke korteks pendengaran melalui saraf

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa media tanam yang terbaik untuk proses perkecambahan dan pertumbuhan biji palem merah pada

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan pertolonganNya penulis dapat menyelesaiakan karya ilmiah yang berjudul “ PERANCANGAN BUKU