• Tidak ada hasil yang ditemukan

5 Peserta Didik dalam Perspekt Pend.do

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "5 Peserta Didik dalam Perspekt Pend.do"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan adalah hidup. Pendidikan adalah segala pengalaman

belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup.

Pendidikan adalah segala situasi hidup yang mempengaruhi individu.

Salah satu komponen penting dalam pendidikan adalah peserta

didik. Peserta didik adalah orang yang memiliki potensi dasar yang perlu

dikembangkan melalui pendidikan dimanapun mereka berada. Dalam

pendidikan, hak-hak peserta didik harus lebih dikedepankan seperti hak

mereka untuk mendapatkan pengetahuanyang sesuai dengan keinginan

mereka, hak mereka untuk mengembangkan potensi yang ada pada mereka

dalam rangka mempersiapkan diri menjadi manusia yang lebih dewasa.

Sebagai peserta didik juga memiliki kewajiban yang harus

dilaksanakan dan memiliki etika yang baik. Namun, itu semua tidak

terlepas dari keterlibatan pendidik, karena seorang pendidik harus

memberikan pemahaman tentang aspek yang terdapat dalam diri peserta

didik agar peserta didik dapat mengenali potensi yang dimilikinya.

B. Rumusan Masalah

1. Apa definisi peserta didik?

(2)

3. Apa saja hak dan kewajiban peserta didik dalam pendidikan?

4. Apa saja ciri-ciri peserta didik?

5. Apa saja kebutuhan peserta didik?

C. Tujuan Penulisan

1. Mengetahui dan memahami definisi peserta didik

2. Mengetahui kedudukan peserta didik dalam pendidikan

3. Mengerti dan mengetahui hak dan kewajiban peserta didik dalam

pendidikan

4. Mengetahui ciri-ciri peserta didik

(3)

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Peserta Didik

Peserta didik adalah mereka yang sedang mengikuti program

pendidikan pada suatu sekolah atau jenjang pendidikan tertentu.

Menurut ketentuan umum Undang-Undang RI tentang Sistem

Pendidikan Nasional, peserta didik adalah anggota masyarakat yang

berusaha menjadi mengembangkan dirinya melalui proses pendidikan

pada jalur,jenjang,dan jenis pendidikan tertentu. Peserta didik ini juga

mempunyai sebutan-sebutan lain seperti murid,subjek

didik,pembelajar,dan sebagainya.

Sedangkan definisi peserta didik oleh para ahli :

1. Abdul Mujib (2006), Memberikan pengertian bahwa peserta didik

adalah bentuk penyebutan murid yang mengisyaratkan atau

menunjukan dalam pendidikan formal dan non formal.

2. Ahmad Tafsir (2006), memberikan arti peserta didik sebagai

simbul penyebutan adanya suatu hubungan antara tenaga pendidik

dan murid yang dilakukan dengan bentuk pengajaran atau adanya

transfer ilmu dari guru sebagai objek dan murid sebagai objek.

3. Barnadib (1989), mendefenisikan bahwa peserta didik adalah tiap

kelompok individu yang menerima ilmu pengetahuan dari tenaga

(4)

4. Abuddin Nata (2005), memberikan arti peserta didik adalah

seseorang yang sedang berada dalam proses pebelajaran sebagai

objek yang dalam perkembangan dan pertumbuhannya dilakukan

menurut fitrahnya masing-masing.

5. Rahardjo (1999), memberikan arti peserta didik sebagai objek dari

sebuah pendidikan yang dilakukan oleh lembaga pendidikan1.

B. Kedudukan Peserta Didik dalam Pendidikan

Dalam Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003

Pasal 1 bahwa Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik

secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan

spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak

mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan

negara.

Dengan demikian, dalam proses pendidikan kedudukan peserta

didik sangatlah penting. Karena dalam proses belajar mengajar, peserta

didik merupakan pihak yang memiliki tujuan dan cita-cita yang ingin

dicapai secara optimal. Peserta didik sebagai manusia yang belum dewasa

merasa tergantung kepada pendidiknya. Sebenarnya sifat ketergantungan

ini hanya bersifat sementara, sebab pada suatu saat peserta didik

diharapkan mampu berdiri sendiri menjadi orang yang lebih dewasa.

(5)

Antara peserta didik dengan pendidik merupakan subyek

pendidikan. Keduanya sama-sama penting, pendidik tidak boleh

beranggapan bahwa peserta didik merupakan objek pendidikan, begitu

juga pendidik tidak boleh merasa berkuasa yang bisa berbuat sesuka hati

atas peserta didik. Sebaiknya juga, anak didik tidak boleh dianggap

sebagai orang dewasa dalam bentuk kecil, anak memiliki sifat

kekanak-kanakan yang berbeda dengan sifat kedewasaan2.

Dalam kegiatan pendidikan, peserta didik juga berhak dalam

berinteraksi. Peserta didik memiliki hak untuk mendapatkan pengajaran

yang efektif. Dengan diakuinya keberadaan peserta didik, maka tugas dari

seorang pendidik yaitu memberi bantuan, arahan, dan bimbingan untuk

mewujudkan cita-cita yang ingin dicapai.

Dengan demikian, pendidikan berusaha membawa anak yang

semula tidak berdaya, yang hampir keseluruhan hidupnya

menggantungkan diri pada orang lain ke tingkat dewasa yaitu suatu

keadaan dimana anak sanggup berdiri sendiri dan bertanggung jawab

terhadap dirinya, baik secara individual, secara sosial maupun secara

susila.

(6)

C. Hak dan Kewajiban Peserta Didik

Menurut Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional pada pasal 12 ayat 1 menyatakan bahwa peserta didik

pada setiap satuan pendidikan berhak :

1) Mendapatkan pendidikan agama sesuai dengan agama yang dianutnya dan

diajarkan oleh pendidikan yang seagama.

2) Mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat , minat dan

kemampuannya.

3) Mendapatkan beasiswa bagi yang berprestasi bagi siswa yang orang

tuanya tidak mampu.

4) Mendapatkan biaya pendidikan bagi mereka yang orangtuanya tidak

mampu.

5) Pindah ke progam pendidikan padajalur satuan pendidikan lainnya yang

setara.

6) Menyelesaikan progam pendidikan sesuai dengan kecepatan belajar

masing-masing dan tidak menyimpang dari ketentuan batas waktu yang

(7)

Sedangkan kewajiban peserta didik (pasal 12 ayat 2)

1) Menjaga norma-norma pendidikan untuk menjamin keberlangsungan

proses pendidikan

2) Ikut menanggung biaya penyelenggaraan pendidikan, kecuaali bagi peserta

didik yang dibebaskan dari kewajiban tersebut sesuai dengan peraturan

perundang-undangan3. D. Ciri - ciri Peserta Didik

1. Kelemahan dan ketak berdayaannya

Sejak lahir anak selalu membutuhkan pertolongan orang lain atau

ibu. Tetapi dalam proses pertumbuhan dan perkembangannya anak

nantinya mempunyai kepandian karena ia mempunyai bekal potensi yang

di bawa sejak ia lahir yaitu potensi untuk berkembang termasuk belajar.

Kelemahan yang ada pada anak adalah jasmani dan rohaninya ,

buktinya untuk bergerak saja ia memerlukan bantuan orang lain.

Sedangkan ketak berdayaannya dikarenakan kemampuan atau potensi

dirinya belum berkembang . Secara rokhani ia lemah karena belum dapat

menilai , mana yang merugikan , membahayakan,atau menguntungkan

dirinya.

Kelemahan dan ketak berdayaan ini dapat dikatakan selesai apabila

peserta didik itu telah dewasa.Selama ia masih memerlukan pendidikan

(8)

3Prof. Dr. Ali Imron, M.Pd.,M.Si, Manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah (Jakarta, Bumi Aksara, 2012) hlm. 08

2. Berkemauan Keras Untuk Berkembang

Karena anak di bekali potensi untuk berkembang, maka secara

kodrati ia ingin belajar. Misalnya anak pada saat ia menggerakan tangan ,

kaki atau meramban, menunjukan bahwa anak tersebut melakukan

tindakan. Dengan kegiatan tersebut makin lama makin meningkat jenis

kegiatannya, tetapi makin lama makin berkurang rasa kelemahan dan

ketak berdayaannya itu, termasuk perkembangan rokhaninya. Potensi

untuk belajar itulah yang mempengaruhi proses pendididkan, sehingga

peserta didik tetap membutuhkan pendidik, potensi yang ada tadi selalu di

ikuti adanya daya vitalitas sehingga ia senantiasa selalu bertindak untuk

maju dan berkembang. Hal di atas itu merupakan ciri anak normal.

3. Ingin menjadi diri sendiri (memperoleh keakuan )

Diri sendiri diartikan bahwa peserta didik ingin di akui

keberadaanya sebagaimana adanya pribadi itu, sehingga dalam pergaulan

hidup ia ingin berpribadi yang teguh seperti halnya orang lain, tidak yes

man. . Jika pendidik mengetahui hal ini maka tidak mungkin akan

mendidik secara otoriter , sebab akan mematikan perkembangan peserta

didik , khususnya dalam menemukan keakuannya itu. Tetapi kita harus

mendidik dia menuju kedewasaan yang total sehingga sekali waktu kita

harus membimbing mengarahkan, menolong dan lain-lainnya.4

4Drs.H.Abu, Amadi, dan Dra.Nur, Uhbiyati, Ilmu pendidikan, ( Jakarta, Rineka Cipta

(9)

E. Kebutuhan Peserta Didik

Membicarakan konsep kebutuhan, ada tiga unsur konsep yang

terkait sangat erat, yaitu konsep dorongan atau motivasi, konsep perilaku,

dan konsep tujuan. Sertain (dalam Wardani, 1997) menyampaikan definisi

kebutuhan yang ditulis dalam buku Psychology Understanding of Human

Behavior, yaitu dalam arti khusus adalah kebutuhan sebagai suatu

kekurangan di dalam sesuatu.

Jika seseorang memiliki suatu kebutuhan, tidak mungkin tiba-tiba

kebutuhan tersebut langsung ada dihadapannya melainkan untuk

memenuhi kebutuhan harus melalui suatu proses yang berurutan. Dari

uraian tersebut, ada yang perlu menjadi perhatian bagi dunia pendidika,

orangtua, dan pemerintah, yaitu apabila pemenuhan kebutuhan seseorang

itu mengalami kegagalan, jelas hal ini akan menimbulkan dampak yang

sangant besar bagi diri seseorang tersebut jika pengalaman ini

dijewantahkan melalui kegiatan yang negatif.

Kebutuhan peserta didik dalam proses pembelajaran :

1. Kebutuhan akan perhatian

Kebutuhan akan perhatian pada seseorang diawali dari kebutuhan rasa

kasih sayang.

2. Kebutuhan akan kebebasan

Kebutuhan ini muncul pada tahap remaja akhir, dimana mereka cenderung

ingin keluar dari keluarganya untuk bergabung dengan teman-temannya.

(10)

Kebutuhan ini mutlak diapresiasi oleh semua orang, khususnya guru di

sekolah dan orangtua di rumah, bahkan pemerintah.

4. Kebutuhan akan pengalaman

Pengalaman merupakan proses pembelajaran yang sangat berharga baik itu

bagi peserta didik maupun masyarakat5.

5Dr. H. Sutirna, M. Pd., Perkembangan dan Pertumbuhan Peserta Didik (Yogyakarta, CV. Andi

(11)

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Peserta didik adalah orang yang mempunyai potensi dasar yang

perlu untuk dikembangkan, dan untuk mengembangkan potensi itu

memerlukan pengetahuan dari pendidik. Selain itu, peserta didik juga

mempunyai kewajiban dan etika yang wajib dilaksanakan.

B. Saran

Dengan adanya berbagai teori yang telah diuraikan kami berharap

adanya interaksi yang positif antara peserta didik dengan ruang lingkup di

(12)

DAFTAR PUSTAKA

Maunah, Binti. 2009. Ilmu Pendidikan.Yogyakarta. Penerbit Teras.

Imron, Ali. 2011. Managemen Peserta Didik Berbasis Sekolah. Jakarta.

PT Bumi Aksara.

Ahmadi, Abu dan Uhbiyati, Nur. 1991. Ilmu Pendidikan. Jakarta. PT

Melton Putra.

Sutirna. 2013. Perkembangan dan Pertumbuhan Peserta Didik.

Yogyakarta. CV Andi Offset.

aeyideal.blogspot.co.id/2013/05/peserta-didik-dalam-perpektif-islam

http://googleweblight.com/?lite_url=http://globallavebookx.blogspot.co.id/ 2015/03/pengertian-peserta-didik-menurut-ahli.html?m

Referensi

Dokumen terkait

Nilai durasi interval PR selama teranestesi yang ditunjukkan oleh grup I tidak berbeda dengan nilai awalnya, begitu pula grup II, III, IV, dan grup V, menandakan bahwa perlakuan

Program pengobatan penyakit tuberkulosis paru antara lain obat diperoleh secara gratis dan prasarana, sarana, petugas Puskesmas Lawang dalam pelayanan pengobatan

[r]

Maka akan membuka kesempatan bagi attacker untuk melakukan serangan terhadap server utama terhadap port 22, tidak akan jadi masalah jika attacker melakukan serangan

dengan penelitian yang dilakukan oleh Utami (2011) yang berjudul “ Pengaruh Model Pembelajaran SSCS dan Problem Based Instruction (PBI) terhadap Prestasi Belajar

Mulai dari parameter meteorologis yang mengindikasikan sebagian besar Kabupaten Klaten tergolong dalam kekeringan meteorologis ringan, kondisi hidrogeologis yang

Berdasarkan data dan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti pada Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Gresik, maka dapat diambil

Syi’ah Imamiyah adalah mereka yang mengatakan bahwa Nabi Muhammad saw telah menunjuk tentang kepempimpinan Ali sebagai pengganti beliau dengan nash yang dzahir,