• Tidak ada hasil yang ditemukan

DRAFT RANCANGAN AKTUALISASI Akhir Rkpd Kota

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "DRAFT RANCANGAN AKTUALISASI Akhir Rkpd Kota "

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

40

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) merupakan salah satu jenis pelatihan yang terintegrasi dalam rangka pembentukan karakter PNS dan membentuk kemampuan bersikap dan bertindak profesional mengelola tantangan dan masalah keragaman sosial kultural dengan menggunakan perspektif whole of government yang didasari nilai-nilai dasar Pagawai Negeri Sipil (PNS) berdasarkan kedudukan dan peran PNS dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) pada setiap pelaksanaan tugas jabatannya sebagai pelayan masyarakat.

Sejalan dengan itu, maka salah satu output dari Pelatihan Dasar CPNS antara lain tersusunnya Laporan Aktualisasi yang merupakan representasi kompetensi generik yang meliputi sikap dan perilaku nilai-nilai dasar (ANEKA), kedudukan dan peran PNS; dan kompetensi bidang (jabatan dan spesifik) peserta. Repesentasi tersebut muncul sebagai pencerminan hasil pembelajaran diklat dalam bentuk penyusunan Laporan Aktualisasi melalui kegiatan-kegiatan yang sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

Laporan Aktualisasi adalah tugas akademis akhir yang harus ditulis peserta pelatihan berdasarkan isu-isu aktual yang terdapat pada instansi asal peserta atau tempat peserta melakukan aktualisasi yang merupakan bagian agenda Habituasi dengan menggunakan metode analisa yang tepat dan terarah yang berujung pada pemecahan masalah (problem solving).

Banyak model atau bentuk yang dapat digunakan dalam penulisan laporan aktualisasi peserta Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (Latsar CPNS), namun demikian dalam rangka penyamaan persepsi dan penetapan standarisasi, maka Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia memandang perlu menyusun buku Panduan Penulisan Laporan Aktualisasi yang berlaku di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Dalam Negeri Regional Bukittinggi, Bandung, Yogyakarta dan Makassar.

B. Tujuan

1. Menetapkan standar baku penulisan Laporan Aktualisasi Pelatihan Dasar CPNS;

2. Mempermudah penyusunan Laporan Aktualisasi Pelatihan Dasar CPNS.

(2)

40

C. Sasaran

1. Terwujudnya standarisasi penyusunan Laporan Aktualisasi Pelatihan Dasar CPNS;

2. Terwujudnya Laporan Aktualisasi Pelatihan Dasar CPNS yang berkualitas.

D. Manfaat

1. Peserta diklat;

2. Lembaga penyelenggara diklat; 3. Instansi asal peserta diklat; 4.Coach dan Mentor.

E. Ruang Lingkup

1. Prosedur Penyusunan Laporan Aktualisasi 2. Coaching dan Mentoring

3.Rancangan Aktualisasi dan Seminar Rancangan Aktualisasi; dan 4.Laporan Aktualisasi dan Seminar Pelaksanaan Aktualisasi.

(3)

40

BAB II

PROSEDUR PENYUSUNAN LAPORAN AKTUALISASI

A. Habituasi dan Aktualisasi

Dalam sistem pembelajaran Pelatihan Dasar CPNS, setiap peserta pelatihan dituntut untuk mampu mengaktualisasikan substansi materi pembelajaran yang telah dipelajari melalui proses pembiasaan diri yang difasilitasi dalam pembelajaran agenda Habituasi. Pembelajaran Agenda Habituasi memfasilitasi peserta melakukan kegiatan pembelajaran aktualisasi mata-mata Pelatihan yang telah dipelajari. Pengalaman belajar pada agenda habituasi dirancang agar peserta mendapatkan pemahaman tentang konsepsi habituasi melalui kegiatan pembelajaran aktualisasi di tempat kerja dan penjelasan tentang kegiatan pembelajaran aktualisasi sehingga peserta akan memiliki kemampuan mensintesakan substansi mata Pelatihan ke dalam rancangan aktualisasi, pembimbingan pembelajaran aktualisasi, melaksanakan seminar rancangan aktualisasi, melaksanakan aktualisasi di tempat kerja dan menyusun laporan aktualisasi serta melakukan analisis dampak apabila nilai-nilai dasar PNS tidak diterapkan dalam pelaksanaan tugas jabatan, menyiapkan rencana presentasi laporan pelaksanaan aktualisasi, dan melaksanakan seminar aktualisasi.

Pembelajaran agenda habituasi diawali dengan penjelasan konsepsi habituasi yang disampaikan pada sesi pembelajaran penjelasan konsepsi aktualisasi yang bertujuan memberikan bekalpengetahuan tentang kegiatan pembelajaran aktualisasi di tempat kerja untuk mensintesakanmateri yang telah dipelajari pada kurikulumpembentukan karakter PNS. Selanjutnya pesertaakan diberikan penjelasan tentang tahapan-tahapanpembelajaran aktualisasi dengan tujuan agarmemahami tuntutan pembelajaran pada setiap kegiatan pembelajaran aktualisasi, kemudian peserta akan dibimbing menyusun rancangan aktualisasi dengan “mensintesakan” substansi mata-mata pelatihan agenda kedudukan dan peran PNS dalam NKRI dan nilai-nilai dasar PNS ke dalam rancangan aktualisasi.

(4)

40 B. Elemen-elemen Penyusunan Laporan Aktualisasi

1.Konsepsi Aktualisasi (Habituasi) dan Penjelasan Aktualisasi

a. Peserta akan dibekali aspek konseptual dan best practice Aktualisasi yang diberikan pada saat pembelajaran mata diklat “Konsepsi Aktualisasi” dan “Penjelasan Aktualisasi”;

b. Setelah mendapatkan penjelasan tentang aktualisasi, tahap selanjutnya adalah pembimbingan peserta untuk menyusun Rancangan Aktualisasi; c. Rancangan Aktualisasi ini merupakan embrio salah satu bab dalam Laporan

Aktualisasi (Bab I Pendahuluan);

d. Peserta dapat mengajukan 2 atau lebih Rancangan Aktualisasi untuk dikonsultasikan kepada coach yang akan membantu peserta memilih salah satu Rancangan Aktualisasi;

e. Panitia akan mensahkan Rancangan Aktualisasi peserta;

f. Penjelasan lebih lanjut mengenai Rancangan Aktualisasi akan dibahas secara lebih rinci pada Bab V.

2. Coach dan Mentor

a. Panitia menetapkan Coach On Campuss (widyaiswara) dan pejabat instansi pembina kepegawaian peserta menetapkan Coach Off Campussdan atau Mentor bagi masing-masing peserta diklat;

b. Coach On Campuss (Widyaiswara)dan Mentor adalah mereka yang ditunjuk untuk membimbing pesertasehingga peserta mampu menyusun kertas kerja rancangan aktualisasi, melaksanakan seminar rancangan aktualisasi, menerapkan rancangan aktualisasi dan menyusun laporan aktualisasi serta analisis dampak apabila nilai-nilai dasar PNS tidak diaplikasikan dalam pelaksanaan tugas dan jabatan, mempersiapkan rencana presentasi laporan aktualisasi, melaksanakan seminar aktualisasi, dan di penghujung pembelajaran peserta mampumelaksanakan pekerjaan secara profesional;

(5)

40 c. Coach Off Campuss adalah mereka yang selama masa off campuss

membimbing peserta untuk aktualisasi di tempat kerja, dimungkinkan peserta akan belajar tentang penguatan kompetensi teknis bidang tugas melalui proses pembimbingan dari coach yang ditunjuk oleh pejabat pembina kepegawaian instansi. Coach tersebut bertugas membimbing peserta melakukan kegiatan pembelajaran penguatan kompetensi teknis bidang tugas sesuai dengan tuntutan pekerjaan. Dalamkondisi tertentu coach yang dimaksud disini perannya dimungkinkan dapat dirangkap oleh mentor peserta.

3.Bimbingan Rancangan Aktualisasi dan Laporan Aktualisasi

a. Peserta mendapatkan bimbingan dari Coach On Campuss, Coach Off Campuss dan atau Mentor dalam menyusun Rancangan Aktualisasi dan Laporan Aktualisasi;

b. Bimbingan dilaksanakan baik ketika on campuss maupun ketika melaksanakan habituasi (off campuss), dengan catatan dilaksanakan di luar jam pembelajaran mata pelatihan;

c. Bimbingan bisa dilaksanakan baik secara tatap muka (langsung) maupun secara daring (online) dengan mengoptimalkan media daring yang ada; d. Penjelasan lebih lanjut mengenai bimbingan dan diskusi ini akan dibahas

lebih rinci pada Bab V.

4.Lembar Persetujuan Seminar

a. Rancangan Aktualisasi dan Laporan Aktualisasi yang akan diseminarkan harus mendapatkan persetujuan layak seminar dari Coach On Campuss (ditandai dengan penulisan “ACC” dari Coach On Campuss);

b. Pembahasan lebih lanjut mengenai Rancangan Aktualisasi dan Laporan Aktualisasi akan dibahas lebih rinci pada Bab-bab selanjutnya;

c. Rancangan Aktualisasi dan Laporan Aktualisasi yang akan diseminarkan, kemudian akan diserahkan pada panitia, tidak dijilid, hanya dijepit dengan paper clip, dan diserahkan sebanyak rangkap 4;

d. Panitia memberikan Lembar Persetujuan Seminar sebagai salah satu syarat untuk dapat mengikuti Seminar Rancangan Aktualisasi dan Seminar Aktualisasi.

5. Seminar Rancangan Aktualisasi dan Seminar Laporan Aktualisasi

a. Seminar Rancangan Aktualisasi dan Seminar Laporan Aktualisasi dilaksanakan secara bersamaan bagi seluruh peserta diklat;

b. Seminar Rancangan Aktualisasi dilaksanakan sebelum peserta melaksanakan habituasi dan Seminar Laporan Aktualisasi dilaksanakan setelah peserta selesai melaksanakan habituasi

c. Pembahasan lebih lanjut mengenai seminar Rancangan Aktualisasi dan Seminar Rancangan Aktualisasi ini akan dibahas lebih rinci pada Bab-bab selanjutnya.

(6)

40

6. Revisi

a. Setelah seminar, maka peserta akan melakukan revisi berdasarkan masukan dari para penguji;

b. Peserta berhak mendapatkan hak bimbingan revisi dengan Coach On Campuss, Coach Off Campuss dan atau Mentor;

c. Laporan Aktualisasi yang sudah direvisi dan layak dipublikasikan harus mendapat persetujuan layak terbit dari Coach On Campuss, Coach Off Campuss dan atau Mentor (ditandai dengan penulisan “ACC” dari Coach On Campuss, Coach Off Campuss dan atau Mentor).

7.Lembar Pengesahan Seminar Aktualisasi

a. Laporan Aktualisasi yang telah mendapatkan persetujuan dari Coach On Campuss, Coach Off Campuss dan atau Mentor diserahkan kepada panitia, untuk kemudian diberikan Lembar Pengesahan Seminar Aktualisasi oleh panitia;

b. Lembar Pengesahan Seminar ini akan ditandatangani oleh Penguji Utama/Penguji Coach On Campuss, Coach Off Campuss dan atau Mentor dan Kepala Bidang Kepemimpinan dan Prajabatan, untuk kemudian disahkan oleh Kepala Pusat Pengembangan Kompetensi Kepamongprajaan dan Manajemen Kepemimpinan.

C. Standar Umum Penulisan Rancangan Aktualisasi dan Laporan Aktualisasi 1. Penggunaan Kertas

Jenis dan ukuran kertas yang digunakan adalah kertas HVS putih ukuran A4 dan berat 80 gram.

2. Jenis Huruf

Jenis huruf yang digunakan adalah Arial atau Times New Roman ukuran 12 dan berwarna hitam.

3. Pengaturan Batas Pengetikan

Pengaturan batas kiri dan bawah (right margin and bottom) pada notebook/komputer adalah sebesar 4 cm; sementara batas atas dan kanan (top and right margin) pada notebook/komputer adalah sebesar 3 cm. Spasi yang digunakan adalah spasi double.

4.Publikasi Laporan Aktualisasi a. Duplikasi

Laporan Aktualisasi yang akan diseminarkan tidak perlu dijilid, cukup memakai binder clip dan masing-masing peserta wajib menyerahkan empat buah draft utuh Laporan Aktualisasi yang akan diseminarkan kepada pihak panitia penyelenggara yang akan memberikan Lembar Persetujuan Seminar sebagai salah satu syarat untuk dapat mengikuti Seminar Aktualisasi.

(7)

40 b. Laporan Aktualisasi Pasca Seminar

 Laporan Aktualisasi yang telah diseminarkan dan direvisi, digandakan sebanyak 2 buah dan tidak perlu dijilid serta melampirkan Lembar Pengesahan Seminar dan diserahkan kepada pihak panitia penyelenggara untuk segera dijilid oleh pihak panitia penyelenggara;  Laporan Aktualisasi yang telah dijilid dikembalikan lagi kepada peserta

sebanyak 1 eksemplar; 1 eksemplar menjadi hak penyelenggara diklat yang akan dijadikan sebagai inventaris Perpustakaan Badan Perngembangan Sumber Daya Manusia .

 Selain menyerahkan 2 buah draft yang akan dijilid, peserta wajib menyerahkan soft copy KKP.

c. Soft Copy Laporan Aktualisasi

Soft copy Laporan Aktualisasi yang diserahkan kepada pihak penyelenggara diklat yakni dalam bentuk compact disc (CD)diserahkan adalah dalam format PDF dan dengan menggunakan sistem locked and bookmarked.

(8)

40

(9)

SKEMA ALUR PENYUSUNAN LAPORAN AKTUALISASI

(10)

40

(11)

40

BAB III

COACHING DAN MENTORING

A. Tim Pembimbing

1.Panitia menetapkan Coach On Campuss (widyaiswara) dan pejabat instansi pembina kepegawaian peserta menetapkan Coach Off Campuss dan atau Mentor bagi masing-masing peserta diklat

2.Coach On Campuss (Widyaiswara) dan Mentor adalah mereka yang ditunjuk untuk membimbing peserta sehingga peserta mampu menyusun kertas kerja rancangan aktualisasi, melaksanakan seminar rancangan aktualisasi, menerapkan rancangan aktualisasi dan menyusun laporan aktualisasi serta analisis dampak apabila nilai-nilai dasar PNS tidak diaplikasikan dalam pelaksanaan tugas dan jabatan, mempersiapkan rencana presentasi laporan aktualisasi, melaksanakan seminar aktualisasi, dan di penghujung pembelajaran peserta mampu melaksanakan pekerjaan secara profesional; 3.Coach Off Campuss dan atau Mentor adalah mereka yang selama masa off

campuss membimbing peserta untuk aktualisasi di tempat kerja, dimungkinkan peserta akan belajar tentang penguatan kompetensi teknis bidang tugas melalui proses pembimbingan dari coach yang ditunjuk oleh pejabat pembina kepegawaian instansi. Coach tersebut bertugas membimbing peserta melakukan kegiatan pembelajaran penguatan kompetensi teknis bidang tugas sesuai dengan tuntutan pekerjaan. Dalam kondisi tertentu coach yang dimaksud disini perannya dimungkinkan dapat dirangkap oleh mentor peserta.

B. Prosedur Coaching dan Mentoring

1. Peserta berhak menerima bimbingan dari Tim Pembimbing minimal 5 kali pertemuan;

2. Pembimbingan dapat dilakukan mulai dari penyusunan Rancangan Aktualisasi; 3. Bagi peserta yang mengajukan 2 Rancangan Aktualisasi, maka ia berhak

berkonsultasi terlebih dahulu pada Tim Pembimbing berkaitan dengan usulan judul mana yang akan dipilih agar selanjutnya segera dilaporkan kembali kepada pihak penyelenggara diklat, hingga pada akhirnya hanya ada satu Rancangan Aktualisasi yang disahkan;

4. Bimbingan dilakukan pada saat on campuss dan off campuss dan dilaksanakan di luar jam pembelajaran mata pelatihan;

5. Tim Pembimbing akan menilai komitmen peserta terhadap Aktualisasi melalui Formulir Pengendalian Aktualisasi Oleh Coach/Mentor yang disiapkan oleh peserta;

6. Apabila setelah ditunjuk oleh pihak penyelenggara diklat ternyata Tim Pembimbing tersebut tidak dapat melaksanakan pembimbingan, maka peserta berhak mengajukan Coach On Campuss, Coach Off Campuss dan atau Mentor pengganti. Untuk itu, peserta dapat segera melapor ke pihak penyelenggara pelatihan agar kemudian dapat segera ditindaklanjuti penggantian Coach On Campuss, Coach Off Campuss dan atau Mentor Pengganti;

(12)

40

C. Format Formulir Pengendalian Aktualisasi Oleh Coach/Mentor

Nama :

Unit Kerja :

Jabatan :

Isu :

Kegiatan ... :

Penyelesaian Kegiatan Catatan Coach/

Mentor Coaching/MentoringWaktu dan MediaTahapan Kegiatan;

Output kegiatan terhadap pemecahan isu

Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan

Kontribusi Terhadap Visi-Misi Organisasi

Penguatan Nilai Organisasi

(13)

40

BAB IV

RANCANGAN AKTUALISASI DAN SEMINAR RANCANGAN AKTUALISASI

A. PENETAPAN ISU

Pengertian isu menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah masalah yg dikedepankan untuk ditanggapi; kabar yang tidak jelas asal usulnya dan tidak terjamin kebenarannya; kabar angin; desas desus. Selanjutnya dalam Kamus “Collins Cobuild English Language Dictionary” (1993), issue diartikan sebagai : (1). “An important subject that people are discussing or arguing about” (2). “When you talk about the issue, you are referring to the reallyimportant part of the thing that you are considering or discussing”.

Pengertian lainnya tentang isu dapat Peserta temukan pada berbagai literature lainnya. Disini perlu ditekankan bahwa terdapat 3 (tiga) faktor yang mempengaruhi dan perlu mendapatkan perhatian peserta untuk menunjukkan kemampuan dalam menetapkan isu, yaitu kemampuan melakukan:

1. Enviromental Scanning  peduli terhadap masalah dalam organisasi dan mampu memetakan hubungan kausalitas;

2. Problem Solving  mampu mengembangkan dan memilih alternatif, dan mampu memetakan aktor terkait dan perannya masing-masing;

3. Analysis  mampu berpikir konseptual (mengkaitkan dengan substansi Mata Pelatihan), mampu mengidentifikasi implikasi / dampak / manfaat dari sebuah pilihan kebijakan / program / kegiatan/ tahapan kegiatan.

Ketiga kemampuan tersebut dalam penerapannya dapat dianalogikan dalam kerangka berpikir sebagai berikut:

(14)

40 Perlu dipahami, bahwa dalam penetapan isu perlu mendapatkan dukungan teoritik dari mata pelatihan yang telah Peserta pelajari pada agenda kedudukan dan peran PNS Dalam NKRI. Setiap mata Pelatihan yang telah dipelajari memiliki keterkaitan baik secara langsung atau tidak langsung dengan aktivitas Peserta di tempat kerja. Ditambah dengan pemahaman Peserta yang baik tentang substansi tuntutan pekerjaan dan lingkungan tempat kerja, dibantu dengan inspirasi dari pengampu mata pelatihan dan proses pembimbingan yang berkualitas, sehingga Peserta dengan jelas dapat menggambarkan kesesuaian (relevansi) atau sebaliknya adanya ketidaksesuaian antara situasi nyata di tempat kerja dengan tuntutan situasi yang seharusnya terjadi sehingga menjadi isu yang harus segera ditangani.

Langkah selanjutnya, setelah peserta menemukan list isu atau core isu, maka selanjutnya mengusulkan gagasan-gasaran kreatif dalam bentuk kegiatan yang dapat dilakukan dan diyakini kegiatan tersebut dapat memecahkan isu. Pelaksanaan gagasan atau kegiatan kreatif yang diusulkan untuk pemecahan isu perlu dilandasai dengan pemahaman Peserta tentang substansi mata pelatihan internalisasi nilai-nilai dasar PNS yang telah dipelajari. Untuk memudahkan peserta memahami penjelasan tentang keterkaitan substansi mata pelatihan agenda kedudukan dan peran PNS dalam NKRI sebagai dasar untuk penetapan dan nilai-nilai dasar PNS yang akan mendasari pelaksanaan kegiatan pemecahan isu, Perhatikan kedua gambar berikut ini:

(15)

40 Keterkaitan Isu, Kegiatan dan Output dengan Mata Pelatihan Bagian I

Keterkaitan Isu, Kegiatan dan Output dengan Mata Pelatihan Bagian I I

Penetapan isu yang berkualitas sebaiknya menggunakan alat bantu penetapan kriteria kualitas isu. Alat bantu penetapan kriteria dimaksud, misalnya dapat menggunakan kriteria isu; Aktual, Kekhalayakan, Problematik, dan Kelayakan. Aktual artinya Benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan dalam masyarakat. Kekhalayakan artinya Isu yang menyangkut hajat hidup orang banyak. Problematik artinya Isu yang memiliki dimensi masalah yang kompleks, sehingga perlu dicarikan segera solusinya, dan Kelayakan artinya Isu yang masuk akal dan realistis serta relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya. Alat bantu lainnya, misalnya menggunakan kriteria analisis USG dengan menetapkan rentang penilaian (1-5) dari mulai sangat USG atau tidak sangat USG:

 Urgency: seberapa mendesak suatu isu harus dibahas, dianalisis dan ditindaklanjuti.

 Seriousness: Seberapa serius suatu isu harus dibahas dikaitkan dengan akibat yang akan ditimbulkan.

 Growth: Seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani segera.

Alat bantu lainnya misalnya menggunakansystem berpikir mine map, fishbone, SWOT, Tabel frekuensi, atau dan lain sebagainya. Alat bantu-alat bantu ini digunakan sebagai bukti kemampuan berpikir analisis dalam diri peserta yang didukung data dan fakta relevan. Jika isu telah ditetapkan, maka langkah selanjutnya adalah merumuskan isu dalam suatu pernyataan yang ditulis secara

(16)

40 singkat dan jelas dengan memuat focus dan locus. Contoh misalnya: masih lambatnya proses pengolahan data evaluasi Pelatihan Dasar CPNS pada Bidang Diklat Struktural Pusdiklat Kemendagri Regional Bandung.

Langkah selanjutnya adalah mengidentifkasi akar permasalahan berdasarkan sumber utama isu, aktor yang terlibat, dan peran dari setiap aktor, kemudian dideskripsikan keterkaitannya dengan mata Pelatihan yang relevan (langsung dan/atau tidak langsung) berdasarkan konteks isu.Isu yang dipilih tersebut, kemudian diuraikan dengan menggunakan formulir alat bantu rancangan aktualisasi, namun yang perlu diketahui peserta untuk strategi penulisan rancangan aktualisasi dapat disusun sesuai contoh atau dengan sistem casecade, atau jika ada bentuk lain yang dianggap lebih sederhana dan komunikatif dipersilahkan untuk mengembangkannya.

Selanjutnya peserta mengusulkan gagasan kreatif pemecahan isu dan strateginya melalui pikiran konseptual dan/atau aktivitas-aktivitas kegiatan (sangat disarankan) yang tujuannya berupaya untuk memberikan kontribusi terhadap pencapaian tujuan organisasi dan memberikan nilai manfaat dengan terciptanya suatu “peningkatan, penyederhanaan, penyempurnaan, perbaikan, dll”. Usulan tersebut disampaikan kepada coach dan meminta validasi dari mentor sebagi pembimbing pembelajaran aktualisasi. Kegiatan kreatif yang diusulkan didasarkan atas pertimbangan sesuai dengan lingkup pekerjaan peserta dan secara realistis dapat dilaksanakan selama masa aktualisasi di tempat kerja dengan persetujuan atasan peserta.

Dapat disadari bahwa Peserta sebagai CPNS memiliki keterbatasan menyampaikan gagasan karena faktor dukungan anggaran, sarana dan prasarana, juga otoritas (kewenangan/tanggung jawab), namun hal tersebut tidak berarti menjadi penghambat bagi Peserta untuk berpikir dan bertindak kreatif dan inovatif. Peserta dapat mengusulkan kegiatan operasional sesuai dengan konteks dan cakupan isu yang peserta akan mencoba untuk dipecahkan, walaupun menurut sebagian orang hal itu sederhana atau mungkin sangat sederhana sehingga tidak diperhitungkan, namun yakinlah kesederhanaan (simplifikasi) adalah dasar keterukuran sebuah proses.

Gagasan kreatif pemecahan isu kemudian disebut dengan kegiatan. Kegiatan (beberapa kegiatan) langkah selanjutnya diuraikan ke dalam tahapan-tahapan kegiatan yang terukur dan dapat diamati, sehingga menghasilkan output kegiatan yang relevan dengan pemecahan isu. Pada saat menetapkan hasil kegiatan, Peserta diminta mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS yang menurut Peserta relevan dengan pelaksanaan kegiatan atau tahapan kegiatan di bawah bimbingan coach sehingga menjadikan nilai-nilai dasar tersebut berwujud dan kaya makna. Dengan kata lain penerapan (aktualisasi) nilai-nilai dasar PNS pada pelaksanaan kegiatan atau tahapan kegiatan akan tergambar pada output kegiatan atau gambaran kualitas proses tahapan kegiatan.

(17)

40 B. Role Model

Faktor-faktor yang berperan dalam menentukan kualitas identifikasi isu adalah kepekaan peserta terhadap tuntutan dan kondisi lingkungan kerja, konsistensi dan keakraban terhadap motif bekerja lebih baik, dan kemampuan peserta menunjukannya ditempat kerja. Untuk menjaga keberlangsungan proses habituasi, sangat disarankan peserta menemukan role model yang akan dijadikan figure atau contoh teladan atau model mirroring. Tidak menutup kemungkinan role model yang ditemukan dan ditetapkan peserta dapat lebih dari satu orang. Siapa yang dimaksud role model tersebut?, yaitu pegawai atau siapa saja, sosok tokoh panutan tadi sebaiknya adalah orang yang bekerja di unit kerja atau instansi peserta, yang menurut peserta layak menjadi contoh/teladan berdasarkan materi-materi yang telah dipelajari pada agenda nilai-nilai dasar PNS dan kedudukan dan peran PNS dalam NKRI.

Pertanyaan selanjutnya adalah apa yang ditiru? Jawabannya adalah contoh sikap dan perilaku yang menggambarkan sosok pegawai ideal, yang karena karakter kepribadiannya dan kompetensinya dalam menyelesaikan pekerjaan sangat dibutuhkan di tempat kerja, sehingga dipandang layak untuk dijadikan teladan. Memang diakui tidak mudah menemukan role model seperti itu, namun peserta harus yakin bahwa pasti ada seseorang atau pegawai yang menurut penilaian peserta atau berdasarkan rekomendasi dari pihak tertentu layak untuk dijadikan role model. Hal terpenting yang perlu ditegaskan siapa pun role model yang akan dipilih, maka dia harus bersifat eksis atau ada dalam kondisi nyata bukan tokoh imaginative terlepas dari berbagai kelemahannya.

Dalam menetapkan role model, langkah yang harus peserta lakukan adalah mendalami atau menggali data atau informasi tentang kriteria pegawai tersebut layak mendapatkan predikat pegawai yang ideal/terbaik sehingga layak dicontoh. Langkah tersebut penting dilakukan peserta agar dalam menetapkan kriteria atau indikator yang akan ditiru sesuai dengan substansi materi mata pelatihan yang telah dipelajari. Kriteria atau indikator tersebut kemudian dijadikan alat atau kriteria penentu keberhasilan peserta melakukan habituasi bersama partner atau role model yang telah dipilih. Pentingnya peserta mendapatkan role model yang akan dijadikan partner dalam pembelajaran habituasi diadopsi dari teori the power of goals setting dari Locke & Latham (1994), yang digambarkan sebagai berikut:

(18)

40

Rancangan aktualisasi merupakan dokumen atau produk pembelajaran aktualisasi yang dihasilkan peserta Pelatihan Dasar Calon PNS. Dalam merancang aktualisasi ini, setiap peserta dituntut untuk: a)mengidentifikasi, menyusun dan menetapkan isu atau permasalahan yang terjadi dan harus segera dipecahkan; b)mengajukan gagasan pemecahan isu/ masalah dengan menyusunnya dalam daftar rencana, tahapan, dan output kegiatan; c)mendeskripsikan keterkaitan antara isu dan kegiatan yang diusulkan dengan substansi mata pelatihan Manajemen ASN, Pelayanan Publik, dan Whole of Government, dalam satu atau keseluruhan persfektif mata pelatihan, baik secara langsung ataupun tidak langsung; d)mendeskripsikan rencana pelaksanaan kegiatan dan konstribusi hasil kegiatan yang didasari aktualisasi nilai-nilai dasar PNS, serta e)mendeskripsikan hasil kegiatan yang dilandasi oleh substansi mata pelatihan terhadap pencapaian visi, misi, tujuan organisasi, dan penguatan terhadap nilai-nilai organisasi.

D. Prosedur Penyusunan Rancangan Aktualisasi

1. Penyusunan Rancangan Aktualisasi dapat dimulai setelah pembelajaran mata diklat “Konsep Aktualisasi (Habituasi)” dan “Penjelasan Aktualisasi;

2. Rancangan Aktualisasi dikembangkan menjadi Bab I Pendahuluan dalam Laporan Aktualisasi;

3. Rancangan Aktualisasi dibuat dalam bentuk Tabel dan Deskripsi Rancangan Aktualisasi

(19)

40

E. Sistematika

1. Cover/Sampul Depan Rancangan Aktualisasi

RA

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL ANGKATAN (HURUF ROMAWI)

KEMENTERIAN DALAM NEGERI

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA (TAHUN)

Kegiatan Output/Hasil KeterkaitanSubstansi Mata

(20)

40

DESKRIPSI RANCANGAN AKTUALISASI...

A. Latar Belakang

B. Deskripsi Singkat Lokus C. Penetapan Isu

D. Kegiatan, Tahapan Kegiatan dan Output/Hasil E. Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan

F. Kontribusi Terhadap Visi-Misi Organisasi G. Penguatan Nilai Organisasi

E. Penjelasan Sistematika Isi Rancangan Aktuallisasi 1. Latar Belakang

a. Berisi tentang (1)identifikasi kondisi organisasi saat ini), (2)identifikasi kondisi organisasi yang diharapkan dan (3)identifikasi masalah yang muncul secara singkat, padat dan jelas;

b. Pada paragraf/alinea terakhir disebutkan judul Rancangan Aktualisasinya, contoh: “Dengan alasan tersebut di atas maka penulis menyusun Rancangan Aktualisasi ini dengan judul “Rancangan Aktualisasi...”

2. Deskripsi Singkat Lokus

Berisi tentang (1) gambaran umum lokus; (2)deskripsi tugas dan fungsi; dan (3) penetapan Role Model.

3. Penetapan Isu

Berisi tentang masalah-masalah krusial (lebih spesifik daripada yang ada di sub topik latar belakang) yang ada pada organisasinya, yang dikaitkan dengan mata pelatihan.

4. Kegiatan, Tahapan Kegiatan dan Output/Hasil Yang Diharapkan a. Kegiatan

Berisi gagasan pemecahan masalah dalam bentuk jenis kegiatan atau aktivitas yang akan dilakukan dan diprediksi dapat menyelesaikan isu atau memecahkan permasalahan yang ditetapkan. Sumber kegiatan dapat bersumber dari SKP, penugasan atasan, atau inisiatif peserta sendiri yang telah mendapat persetujuan atasan. Kegiatan tersebut harus mengedepankan munculnya gagasan kreatif yang kemudian menjadi pembeda dengan kegiatan yang selama ini dilakukan.

b. Tahapan Kegiatan

Berisi uraian tahapan kegiatan berdasarkan nama dan sumber kegiatan. Pada tahapan kegiatan ini, Peserta menandai dan mendeskripsikan tahapan kegiatan tertentu sebagai hasil inisiasi/ gagasan kreatif yang telah mendapatkan persetujuan atasan.

(21)

40

c. Output/Hasil Yang Diharapkan

Berisi uraian target capaian kegiatan atau target capaian pada setiap tahapan kegiatan, dan mendeskripsikan keterkaitan kualitas capaian target kegiatan dalam penyelesaian isu yang telah ditetapkan

5. Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan

Berisi uraian hasil pelaksanaan kegiatan yang dilandasi substansi mata pelatihan yang relevan.

6. Kontribusi Terhadap Visi-Misi Organisasi

Berisi uraian tentang kontribusi kualitas hasil kegiatan terhadap visi, misi

1. Seminar Rancangan Aktualisasi diselenggarakan dalam rangka mempresentasikan Rancangan Aktualisasi dengan tujuan mendapatkan masukan agar rancangan aktualisasi tersebut layak dan logis dapat diterapkan; 2. Setiap peserta diberi kesempatan mempresentasikan Rancangan

Aktualisasinya selama 15-20 menit;

3. Komponen utama yang harus dipresentasikan, meliputi:

a. argumentasi terhadap core issue yang dipilih dan dukungan konsep pokok mata pelatihan yang melandasi pemilihan core issue dan penetapan inisiatif pemecahan core issue yang dipilih;

b. usulan-usulan inisiatif baik berupa pikiran konseptual dan/atau aktivitas-aktivitas dalam rangka memecahkan core issue tersebut;

c. proses dan kualitas dalam mengelola dan menjalankan inisitaif, dan identifikasi dampak hasil inisiatif, level dampak (individu, unit, atau organisasi), dan keberlangsungan inisiatif;

d. kontribusi hasil kegiatan terhadap visi, misi, dan tujuan organisasi; e. kontribusi hasil kegiatan terhadap penguatan nilai-nilai organisasi.

4. Peserta mempresentasikan Rancangan Aktualisasinya di hadapan Mentor dan Penguji;

5. Pertanyaan dan masukan dari mentor dan penguji serta komentar dari coach dilaksanakan selama 20-25 menit;

6. Selain memberikan masukan, Penguji juga bertugas memberi penilaian yang bersifat kuantitatif dan kualitatif, Mentor dan Coach bertugas memberi penilaian bersifat deskriptif terkait dengan komponen penilaian; kualitas penetapan isu, jumlah rencana kegiatan, kualitas rencana kegiatan, relevansi rencana kegiatan dengan aktualisasi, dan teknik komunikasi, sesuai dengan pedoman yang telah ditetapkan Lembaga Administrasi Negara (LAN);

(22)

40 7. Berdasarkan masukan yang telah diberikan dalam seminar, setiap peserta

dituntut untuk melakukan penyempurnaan rancangan aktualisasi, dibawah bimbingan Coach dan atasan peserta (mentor). Hasil penyempurnaan ini kemudian menjadi pegangan peserta, Coach dan mentor, serta penyelenggara Pelatihan dalam pelaksanaan aktualisasi di tempat kerja.

(23)

40

BAB VI

LAPORAN AKTUALISASI DAN SEMINAR AKTUALISASI

A. Sistematika Laporan Aktualisasi

1. Cover/Sampul Muka Laporan Aktualisasi

LA

LAPORAN AKTUALISASI... (LOKUS/UNIT KERJA)

(NAMA TEMPAT/KOTA/KABUPATEN/PROVINSI)

DISUSUN OLEH: NAMA

KELAS/NOMOR URUT ABSENSI

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL ANGKATAN (HURUF ROMAWI)

KEMENTERIAN DALAM NEGERI

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA (TAHUN)

(24)

40

C. PERUMUSAN DAN PENETAPAN ISU

D. RENCANA KEGIATAN,TAHAPAN KEGIATAN DAN OUTPUT YANG DIHARAPKAN

BAB II DESKRIPSI LOKUS

A. DESKRIPSI UMUM

1. Deskripsi Wilayah/Gambaran Umum Instansi 2. Sumber Daya

3. Visi dan Misi

4. Tugas Pokok dan Fungsi 5. Struktur Organisasi B. DESKRIPSI KHUSUS

1. Program dan Kegiatan Saat Ini 2. Role Model

BAB III REALISASI AKTUALISASI

A. Realisasi Kegiatan dan Output

B. Faktor Pendukung Realisasi Aktualisasi C. Faktor Penghambat Realisasi Aktualisasi

BAB IV ANALISA

A. Realisasi Aktualisasi dan Keterkaitan Dengan Substansi Mata Pelatihan

B. Realisasi Aktualisasi dan Kontribusi Terhadap Visi-Misi Organisasi

C. Realisasi Aktualisasi dan Penguatan Nilai-nilai Organisasi

(25)

40

BIODATA PENULIS

B. Penjelasan Sistematika Isi Laporan Aktualisasi 1. Deskripsi Singkat

Deskripsi singkat adalah gambaran singkat tentang isi Laporan Aktualisasi secara keseluruhan, yang memuat latar belakang singkat, penetapan isu, dan realisasi aktualisasi. Deskripsi singkat ditulis maksimal 1 halaman dan harus menyertakan kata kunci/keywords.

2.BAB I: Pendahuluan (Pengembangan dari Proposal KKP, 10-15 halaman) a. Latar Belakang

 Berisi tentang pemaparan beberapa problema umum yang dihadapi oleh instansi asal peserta yang dijadikan alasan pemilihan judul secara singkat, padat dan jelas;

 Pada paragraf/alinea terakhir disebutkan judul proposal Laporan Aktualisasinya, contoh: “Dengan alasan tersebut di atas maka penulis menyusun Laporan Aktualisasi ini dengan judul “Laporan Aktualisasi...”

b. Identifikasi Isu

Berisi tentang masalah-masalah krusial (lebih spesifik daripada yang ada di sub topik latar belakang) yang ada pada organisasinya, yang dikaitkan dengan substansi mata pelatihan.

c. Perumusan dan Penetapan Isu

Dari beberapa isu yang sudah didentifikasi sebelumnya, kemudian dengan menggunakan alat analisa (USG, SWOT, mindmap, fishbone, dsb), kemudian dirumuskan dan ditetapkan isu mana yang perlu segera ditemukan pemecahab masalahnya dalam instansinya sesuai dengan tugas dan fungsi peserta untuk kemudian diuraikan dalam bentuk gagasan kreatif/ kegiatan.

d. Rencana Kegiatan, Tahapan Kegiatan dan Output Yang Diharapkan

Berisi tentang gagasan-gagasan kreatif/kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan peserta, tahapan-tahapan kegiatan yang akan dilaksanakannya dan target/output apa yang diharapkan tercapai selama masa habituasi.

3.BAB II: Gambaran Keadaan Sekarang (15-20 halaman) a. Gambaran Umum

Memuat tentang gambaran/deskripsi umum instansi asal peserta, yang meliputi:

1) Deskripsi Wilayah/Gambaran Umum Organisasi

 Bagi peserta yang berasal dari Kementerian, memuat tentang gambaran umum organisasinya, yakni bisa berupa lokasi, sejarah, logo,dsb.;

(26)

40  Bagi peserta yang berasal dari pemerintah daerah Kabupaten/Kota/

Provinsi, dimulai dengan gambaran umum daerahnya, meliputi kondisi geografis, kondisi ekonomi, kondisi sosial-politik, peta, lambang pemerintah daerahnya, visi dan misi pemerintahan daerahnya hingga gambaran umum instansi asal peserta tersebut.

2) Sumber Daya

Memaparkan lebih rinci tentang sumber-sumber daya yang dimiliki organisasi (kekuatan organisasi) berdasarkan prinsip 6M dalam manajemen, meliputi:

a) Jumlah dan Komposisi Pegawai

 Menampilkan data rinci tentang data jumlah dan komposisi pegawai (pangkat, golongan dan latar belakang pendidikan) yang ada dalam organisasi.

b) Biaya/Anggaran

 Hanya berupa gambaran umum bagaimana organisasi mengelola anggaran dan belanja yang ada.

c) Sarana dan Prasarana Utama

 Menyajikan secara kuantitatif dan kualitatif sarana dan prasarana utama yang ada dalam organisasi (jumlah gedung, kondisi gedung, dsb.).

d) Sarana dan Prasarana Penunjang

 Menyajikan secara kuantitatif dan kualitatif sarana dan prasarana penunjang yang ada dalam organisasi (pemenuhan IT, kelengkapan alat-alat transportasi, dsb.).

e) Tata Kerja Organisasi

 Memaparkan bagaimana cara kerja organisasi dengan memanfaatkan seefektif dan seefisien mungkin sumber-sumber daya lain.

f) Pelaksanaan Pelayanan

 Menampilkan cara organisasi melaksanakan pelayanan terhadap masyarakat.

3) Visi dan Misi

Memuat visi dan misi unit kerja peserta.

4) Tugas Pokok dan Fungsi

Menyajikan uraian tugas pokok dan fungsi peserta.

5) Struktur Organisasi

(27)

40 Menyajikan struktur organisasi unit kerja peserta, yang meliputi:

a) Struktur Organisasi

b) Bagan/Skema Struktur Organisasi

b. Gambaran Khusus

1) Program dan Kegiatan Saat Ini

 Menyajikan sasaran, program dan kegiatan-kegiatan yang tercantum dalam Rencana Strategis yang dianggap kurang optimal dan perlu ditingkatkan kinerjanya;

 Selain itu juga memuat pemecahan masalah yang telah atau sedang berlangsung tetapi belum membawa hasil seperti yang diharapkan

4.BAB III: Realisasi Aktualisasi a. Realisasi Kegiatan dan Output

Berisi tentang paparan realisasi kegiatan dari rencana kegiatan yang telah disusun sebelumnya sekaligus realisasi outputnya.

b. Faktor Pendukung Realisasi Aktualisasi

Berisi tentang faktor-faktor pendukung realisasi aktualisasi selama proses habituasi.

c. Faktor Penghambat Realisasi Aktualisasi

Berisi tentang faktor-faktor penghambat realisasi aktualisasi selama proses habituasi

5.BAB IV: Analisa (20-30 halaman)

a. Realisasi Aktualisasi Dan Keterkaitan Dengan Substansi Mata Pelatihan

 Menganalisa apa kaitan proses merealisasikan aktualisasi dengan substansi mata pelatihan yang peserta dapatkan sebelumnya;

 Selain itu peserta diharapkan mampu menjabarkan bagaimana dampak internalisasi nilai-nilai yang terkandung dalam substansi mata pelatihan tersebut pada saat peserta melaksanakan habituasi;

 Berisi juga tentang analisa potensi, tantangan dan hambatan penerapan nilai-nilai yang terkandung dalam substansi mata pelatihan terhadap organisasi pada khususnya dan manajemen pemerintahan pada umumnya terutama dikaitkan dengan profesionalisme sebagai PNS.

(28)

40

b. Realisasi Aktualisasi dan Kontribusi Terhadap Visi-Misi Organisasi  Menganalisa apa kaitan proses merealisasikan aktualisasi dengan

kontribusinya terhadap visi-misi organisasi;

 Selain itu peserta diharapkan mampu menjabarkan bagaimana dampak aktualisasi yang peserta lakukan terhadap visi-misi organisasi;

 Berisi juga tentang apa saja komitmen peserta untuk melanjutkan aktualisasi untuk seterusnya sebagai bentuk kontribusi terhadap visi-misi organisasi

c. Realisasi Aktualisasi dan Penguatan Nilai-nilai Organisasi

 Menganalisa apa kaitan proses merealisasikan aktualisasi dengan penguatan nilai-nilai organisasi;

 Selain itu peserta diharapkan mampu menjabarkan bagaimana dampak aktualisasi yang peserta lakukan dalam kaitannya dengan penguatan nilai-nilai organisasi;

 Berisi juga tentang komitmen peserta untuk melanjutkan aktualisasi untuk seterusnya dalam rangka penguatan nilai-nilai organisasi.

6.BAB V: Penutup (2-5 halaman) a. Kesimpulan

Kesimpulan disini bukan merupakan rangkuman dari bab-bab terdahulu. Kesimpulan dirumuskan atas dasar hasil pembahasan bab-bab sebelumnya sebagai sebuah rangkaian/kesatuan yang utuh.

b. Saran

Saran merupakan tindak lanjut dari kesimpulan, yang hendaknya bersifat konkrit, realistis, praktis dan terarah kepada pemecahan masalah (problem solving).

7. Daftar Pustaka

Daftar Pustaka berisi sumber bacaan yang digunakan sebagai bahan acuan dalam penulisan Laporan Aktualisasi, dimana pemilihan bahan pustaka harus benar-benar sesuai dengan pokok permasalahan yang dibahas dalam Laporan Aktualisasi

(29)

40

Lampiran 1. CONTOH ANALISA MENGGUNAKAN USG

Ilustrasi Kasus:

Sukir adalah seorang perawat RSUD Kabupaten Sukamaju yang mendapatkan surat peringatan dikarenakan sering datang terlambat ke kantor. Bagaimanakah pemecahan masalah untuk Sukir agar ia tidak lagi datang terlambat?

Berdasarkan ilustrasi kasus tersebut, kita telah menemukan akibat dan sebab/masalah utamanya, yang bisa digambarkan dalam skema tahap pertama sebagai berikut:

Setelah diketahui masalah utamanya, maka langkah selanjutnya adalah menganalisis masalah-masalah pokoknya. Kemudian kita coba analisa masalah dilihat dari sarana-sarana manajemen yang kita kenal dengan istilah 6M (Man, Money, Materials, Machines, Methods and Market). Dalam kasus ini misalnya, ditemukan 6 masalah pokok (6 isul) dari masalah utama, meliputi:

1. Sukir sering bangun kesiangan (Man);

2. Uang Sukir hanya cukup untuk naik 2 kali rute angkutan umum dari 3 rute angkutan umum yang harus dilaluinya, sehingga Sukir harus berjalan kaki untuk menutupi kekurangan 1 rute perjalanannya (Money);

3. Letak gedung kantor Sukir yang berada di ujung kompleks Pemda Kabupaten Sukamaju, sehingga menambah ekstra waktu perjalanan Sukir ke kantornya (Materials);

4. Mobil Sukir yang sering mogok (Machine);

5. Sukir harus mengantarkan anak-anaknya dulu ke sekolah baru bisa menuju ke kantor (Methods);

6. Di dalam perjalanan menuju kantor, Sukir sesekali menanggapi keluhan pasien yang ditemuinya di jalan (Market).

Keenam masalah pokok itu kemudian dianalisa untuk ditemukan masalah pokok yang menjadi prioritas dengan menggunakan analisa USG-Urgency,Seriously and Growth), yang bisa digambarkan dalam tabel berikut:

(30)

40 Perumusan Isudan Penetapan Isu

No. Isu Aktual/Masalah Pokok U KriteriaS G SKOR Prioritas 1. Bangun kesiangan (Man) 3 4 3 10 IV 2. Ongkos kurang (Money) 4 4 4 12 II 3. Lokasi gedung kantor (Materials) 2 3 3 8 VI

4. Mobil mogok (Machine) 5 5 4 14 I

5. Mengantar anak-anak dulu ke sekolah (Methods)

3 4 4 11 III

6. Menanggapi keluhan pasien (Market)

4 3 2 9 V

Keterangan:

Angka 5: sangat gawat/mendesak/cepat; Angka 4: gawat/mendesak/cepat; Angka 3: cukup gawat/mendesak/cepat; Angka 2: kurang gawat/mendesak/cepat; Angka 1: tidak gawat/mendesak/cepat.

Berdasarkan tabel tersebut, ditemukan isu/masalah pokok yang menjadi prioritas, yakni “Mobil mogok”.

(31)

40

(32)

40

Lampiran 2. CONTOH COVER RANCANGAN AKTUALISASI

RA

RANCANGAN AKTUALISASI PENGELOLAAN ARSIP KEPENDUDUKAN

PADA KELURAHAN SUKAMAKMUR KECAMATAN SUKAJADI KABUPATEN SUKAMAJU

DISUSUN OLEH: SUKIR, S.Pd

A1/28

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL ANGKATAN I

KEMENTERIAN DALAM NEGERI

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA 2017

(33)

40

Lampiran 3. CONTOH COVER LAPORAN AKTUALISASI

LA

LAPORAN AKTUALISASI

PENGELOLAAN ARSIP KEPENDUDUKAN

PADA KELURAHAN SUKAMAKMUR KECAMATAN SUKAJADI KABUPATEN SUKAMAJU

DISUSUN OLEH: SUKIR, S.Pd

A1/28

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL ANGKATAN I

KEMENTERIAN DALAM NEGERI

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA 2017

(34)

40

Lampiran 4. Contoh Cover CD Publikasi LAPORAN AKTUALISASI

KEMENTERIAN DALAM NEGERI

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

LAPORAN AKTUALISASI

PENGELOLAAN ARSIP KEPENDUDUKAN PADA KELURAHAN SUKAMAKMUR KECAMATAN SUKAJADIKABUPATEN SUKAMAJU

Nama Peserta Diklat : Sukir, M.Pd.

Kelas/No. Absen : 19701007 200512 5 006

Instansi :

(35)

40

Lampiran 5. Lembar Pengesahan Judul

KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

JL. TAMAN MAKAM PAHLAWAN NOMOR 8 KALIBATA JAKARTA SELATAN BALAI DIKLAT PEGAWAI KEMENDAGRI

JL. RAYA KEMANG NOMOR 152 KEMANG – BOGOR

RANCANGAN AKTUALISASI

Judul ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan Untuk mengikuti Seminar Rancangan Aktualisasi

Tanggal ...

Diketahui oleh,

KEPALA BIDANG KEPEMIMPINAN DAN PRAJABATAN

(...) NIP.

Disahkan oleh, KEPALA PUSAT

PENGEMBANGAN KOMPETENSI KEPAMONGPRAJAAN DAN MANAJEMEN KEPEMIMPINAN

(...) NIP.

(36)

40 Lampiran 6.LEMBAR PERESETUJUAN SEMINAR RANCANGAN

AKTUALISASI

KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

JL. TAMAN MAKAM PAHLAWAN NOMOR 8 KALIBATA JAKARTA SELATAN BALAI DIKLAT PEGAWAI KEMENDAGRI

JL. RAYA KEMANG NOMOR 152 KEMANG – BOGOR

RANCANGAN AKTUALISASI

RANCANGAN AKTUALISASI... (LOKUS/UNIT KERJA)

(NAMA TEMPAT/KOTA/KABUPATEN/PROVINSI)

Disusun oleh: NAMA Kelas/No.Absen

Tim Pembimbing

COACH MENTOR

(...)

NIP. (...)NIP.

Draft ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan Untuk mengikuti Seminar Rancangan Aktualisasi

Tanggal ...

Disahkan oleh,

KEPALA BIDANG KEPEMIMPINAN DAN PRAJABATAN

(...) NIP.

(37)

40

Lampiran 7. LEMBAR PERSETUJUAN SEMINAR AKTUALISASI

KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

JL. TAMAN MAKAM PAHLAWAN NOMOR 8 KALIBATA JAKARTA SELATAN BALAI DIKLAT PEGAWAI KEMENDAGRI

JL. RAYA KEMANG NOMOR 152 KEMANG - BOGOR

LAPORAN AKTUALISASI

LAPORAN AKTUALISASI... (LOKUS/UNIT KERJA)

(NAMA TEMPAT/KOTA/KABUPATEN/PROVINSI)

Disusun oleh: NAMA Kelas/No.Absen

Tim Pembimbing

COACH MENTOR

(...) NIP.

(...) NIP.

Draft ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan Untuk mengikuti Seminar Aktualisasi

Tanggal ...

Disahkan oleh,

KEPALA BIDANG KEPEMIMPINAN DAN PRAJABATAN

(...) NIP.

(38)

40

Lampiran 8. LEMBAR PENGESAHAN SEMINAR

KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

JL. TAMAN MAKAM PAHLAWAN NOMOR 8 KALIBATA JAKARTA SELATAN BALAI DIKLAT PEGAWAI KEMENDAGRI

JL. RAYA KEMANG NOMOR 152 KEMANG – BOGOR

LAPORAN AKTUALISASI

Laporan Aktualisasi ini telah dipertahankan di depan Tim Penguji Tanggal ...

dan dinyatakan “LAYAK TERBIT”

Diketahui oleh,

KEPALA BIDANG KEPEMIMPINAN DAN PRAJABATAN

(...) NIP.

Disahkan oleh, KEPALA PUSAT

PENGEMBANGAN KOMPETENSI KEPAMONGPRAJAAN DAN MANAJEMEN KEPEMIMPINAN

(...) NIP.

(39)

40 Lampiran 9. Contoh Daftar Pustaka

Cohen, S., Eimicke, W., & Heikkila, T. (2011). Menjadi Manajer Publik Efektif . Jakarta: Penerbit PPM.

Dr.Etta Mamang Sangadji, M., & Dr.Sopiah MM., S. (2010). Metodologi Penelitian - Pendekatan Praktis dalam Penelitian. Yogyakarta: Penerbit Andi Yogyakarta.

DR.Hj.Erni R. Ernawan, S. (2011). Organizational Culture Budaya Organisasi dalam Perspektif Ekonomi dan Bisnis. Bandung: Penerbit Alfabeta.

Dr.Khalimi, M. (2011). Logika (Teori dan Aplikasi). Jakarta: Gaung Persada (GP) Press.

DR.Samsul Hadi, d. (2011). Metode Riset Evaluasi. Yogyakarta: Laksbang Grafka Yogyakarta.

DR.Wirawan, M. (2011). Evaluasi: Teori, Model, Standar, Aplikasi dan Profesi. Jakarta: Rajawali Press.

Drs.Harsono, M. (2010). Perencanaan Kepegawaian Edisi Kedua. Bandung: Fokusmedia.

Hj.Ike Kusdyah Rachmawati, S. M. (2007). Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Penerbit Andi Yogyakarta.

L.Daft, R. (2011). Era Baru Manajemen Buku 2, Edisi 9. Jakarta: Penerbit Salemba.

LAN-RI. (2001). Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 540/XIII/10/6/2001. Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat III . Jakarta: LAN-RI.

LAN-RI. (2001). Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 541/XIII/10/6/2001. Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat IV . Jakarta: LAN-RI.

(40)

40 LAN-RI. (2008). Modul Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat

IV. Isu Aktual Sesuai Tema . Jakarta: LAN-RI.

LAN-RI. (2008). Modul Pendidikan dan Pelatihan Tingkat IV . Kertas Kerja Perorangan (KKP) . Jakarta: LAN-RI.

LAN-RI. (2008). Modul Pendidikan dan Pelatihan Tingkat IV. Pola Kerja Terpadu (PKT) . Jakarta: LAN-RI.

LAN-RI. (2008). Modul Pendidikan dan Pelatihan Tingkat IV. Pemecahan Masalah dan Pengambilan Keputusan (PMPK) . Jakarta: LAN-RI.

S2-Administrasi Negara FISIPOL UGM. (2011). Memahami Good Governance Dalam Perspektif Sumber Daya Manusia Edisi Revisi. Yogyakarta: Gava Media Yogyakarta.

Wibisono, D. (2011). Manajemen Kinerja Korporasi dan Organisasi: Panduan Penyusunan Indikator. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Yukl, G. (2010). Kepemimpinan Dalam Organisasi Edisi Kelima. Jakarta: Penerbit PT. Indeks.

Gambar

Gambar di atas secara garis besar menunjukkan, bahwa jika peserta memilikitujuan  yang  ingin  dicapai,  kemudian  menuliskan  tujuan  tersebut  dalam  saturumusan  kalimat  yang  terukur,  kemudian  didiskusikan  rencana  dan  strategipencapaian  tujuan  tersebut  kepada  pihak-pihak  yang  relevan,  dan  kemudianpeserta mendapatkan rekan kerja yang “berakuntabilitas” untuk bersama-samamencapai tujuan  tersebut,  maka  kemungkinan keberhasilan  peserta mencapaitujuan sebesar 85 %.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan analisis data angket (kuesioner) diperoleh nilai kepraktisan penggunaan perangkat eksperimen menurut guru, alat eksperimen dan buku panduan penggunaannya

Kedua, hasil dari uji hipotesis H4 membuktikan bahwa gaya kepemimpinan transformasional ada hubungan yang positif dan signifikan dengan motivasi kerja manajerial, hal ini

sepadan dengan jenis pekerjaannya, sesuai dengan jumlah nilai yang disebutkan dan disepakati oleh kedua belah pihak yaitu pemberi kerja dan

Adapun menurut Abu & Prasetya (2005) metode merupakan teknik penyajian yang dikuasai oleh guru untuk mengajar atau menyajikan bahan pelajaran kepada siswa di dalam

Sebuah fungsi f adalah suatu aturan padanan yang menghubungkan setiap objek x dalam suatu himpunan, yang disebut daerah asal dengan sebuah nilai untuk f(x) dari himpunan

Pendekatan Amerika Serikat Dalam Menghadapi Kelompok Jamaah Islamiyah di Asia Tenggara Era Pemerintahan George Walker Bush; Kiki Winanda Putri, 070910101129; 2014:

Berdasarkan gambar tersebut di atas, maka dapat dijelaskan bahwa komunikasi word of mouth dapat dibangun melalui anteseden kualitas pelayanan yang mencakup

Memahami nilai-nilai dasar yang harus dimiliki seorang Aparatur Sipil Negara (ASN). Mampu mewujudkan akuntabilitas dalam melaksanakan tugas sebagai guru. Menerapkan