• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH Pengertian dan Unsur unsur Pndid

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MAKALAH Pengertian dan Unsur unsur Pndid"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

PENGANTAR PENDIDIKAN

BAB II

PENDIDIKAN DAN UNSUR-UNSUR PENDIDIKAN

Disusun oleh:

KELOMPOK 1

Azzahro

Diun Saputra

Febrianti Mia Melliza

Wike Saftri

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN JURUSAN

MATEMATIKA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BENGKULU

(2)
(3)

GBHN……….5

3.3. Interaksi Edukatif antara Peserta Didik dengan

Pendidikan………7

4.1 Proses da Tujuan Sistem

Pendidikan……….8

4.2 Keterkaita antara pengajaran dan

pendidikan………...8

KESIMPULAN………

………9

(4)
(5)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatnya sehingga makalah dari mata kuliah Pengantar Pendidikan ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya. Dan khususnya kepada dosen pembimbing kami Ibu Risnanosanti, Dr.M.Pd.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca. Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

(6)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seorang calon pendidik hanya dapat melaksanakan tugasnya dengan baik jika memperoleh jawaban yang jelas dan benar tentang apa yang dimaksud pendidikan. Jawaban yang benar tentang pendidikan diperoleh melalui pemahaman terhadap unsur-unsurnya, konsep dasar yang

melandasinya, dan wujud pendidikan sebagai sistem. Bab II ini akan mengkaji pengertian pendidikan,unsur-unsur pendidikan, dan sistem pendidikan.

Ketika semua unsur pendidikan mengetahui perannya masing- masing, maka ini akan mempermudah dalam menggapai tujuan dari pendidikan tersebut. Namun, sekedar mengetahui bukanlah hal yang dianggap cukup. Kesadaran akan pengaplikasian yang penuh keikhlasan adalah sesuatu yang lebih penting karena dalam mendidik dibutuhkan seorang pendidik yang tangguh dan penuh kesabaran dalam menyalurkan segala ilmu yang ia punya.

Semua unsur- unsur dalam pendidikan haruslah saling berhubungan dan saling mempengaruhi. Ini dikarenakan banyak hal yang dapat

mengakibatkan suatu proses pembelajaran. Pada saat ini banyak sekali seorang pendidik yang tidak patuh pada peraturan yang berakibat melemahnya suatu misi untuk mencapai visi secara maksimal.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah pengertian dari pendidikan itu?

2. Apa sajakah unsur-unsur yang membangun suatu sistem pendidikan? 3. Apakah tujuan dari pendidikan itu?

4. Apa yang dimaksud dengan sistem pendidikan itu?

C. Tujuan Pembahasan

Dengan adanya pembahasan ini, diharapkan kita sebagai mahasiswa dapat memahami dan mengerti berbagai hal yang membangun dan menyusun suatu sistem pendidikan. Dapat menjelaskan unsur-unsur

(7)

masing-masing.

Setiap mahasiswa khususnya yang bergerak di program akademik

(8)

BAB II

PENDIDIKAN DAN UNSUR-UNSUR PENDIDIKAN

A.Pengertian Pendidikan

Pendidikan, seperti sifat sasarannya yaitu manusia, mengandung

banyak aspek dan sifatnya sangata kompleks. Karena sifatnya yang sangat kompleks itu, maka tidak sebuah batasan pun yang cukup memadai untuk menjelaskan ati pendidikan secara lengkap. Adapun, terdapat juga beberapa arti pendidikan yang dikemukakan oleh para ahli agar kita dapat mengetahui dan mengerti pendidikan. Sebagai berikut:

1. Plato (flosof Yunani yang hidup dari tahun 429 SM-346 M) mengatakan bahwa : “Pendidikan itu ialah membantu perkembangan masing-masing dari jasmani dan akal dengan sesuatu yang memungkinkan tercapainya

kesempurnaan.”

2. Aristoteles (flosof terbesar Yunani, guru Iskandar Makedoni, yang

dilahirkan pada tahun 384 SM-322 SM) mengatakan bahwa : “Pendidikan itu ialah menyiapkan akal untuk pengajaran”.

3. Rousseau (flosof Prancis, 1712-1778 M) mengatakan bahwa : “Pendidikan ialah pembekalan diri kita dengan sesuatu yang belum ada pada kita

sewaktu masa kanak-kanak, akan tetapi kita membutuhkannya di waktu dewasa”.

4. Jean-Jacques Rousseau (flosof swiss 1712-1778) menurutnya :

“Pendidikan adalah memberi kita perbekalan yang tidak ada pada masa anak-anak, tetapi kita membutuhkannya di waktu dewasa.”

(9)

6. Ki Hajar Dewantara (Bapak Pendidikan Nasional Indonesia, 1889 – 1959) merumuskan pengertian pendidikan sebagai berikut : “Pendidikan umumnya berarti daya upaya untuk memajukan budi pekerti (karakter, kekuatan

bathin), pikiran (intellect) dan jasmani anak-anak selaras dengan alam dan masyarakatnya”.

7. Sedangkan Darnelawati (1994) berpendapat bahwa pendidikan formal adalah pendidikan di sekolah yang berlangsung secara teratur dan

bertingkat mengikuti syarat-syarat yang jelas dan ketat. Tujuan pendidik adalah untuk memperkaya budi pekerti, pengetahuan dan untuk

menyiapkan seseorang agar mampu dan trampil dalam suatu bidang pekerjaan tertentu.

Dibawah ini di kemukakan beberapa batasan pendidikan yang berbeda berdasarkan fungsinya.

a. Pendidikan sebagai Proses Transformasi Budaya

Pendidikan diartikan sebagai kegiatan pewarisan budaya dari satu

generasi ke generasi yang lain. Seperti bayi yang baru lahir sudah berada di dalam suatu lingkungan budaya tertentu. Di dalam lingkungan masyarakat dimana seorang bayi dilahirkan telah terdapat kebiasaan- kebiasaan

tertentu, laranga- larangan dan anjuran, dan ajakan tertentu seperti yang dikehendaki oleh masyarakat. Hal-hal tersebut mengenai banyak hal seperti bahasa, cara menerima tamu, makanan, istirahat, bekerja, perkawinan, bercocok tanam, dan seterusnya.

b. Pendidikan sebagai pembentukan Pribadi

Pendidikan diartikan sebagai suatu kegiatan yang sistematis dan sistemik terarah kepada terbentuknya kepribadian peserta didik.

Sistematis karena proses pendidikan berlangsung melalui tahap-tahap berkesinambungan (prosedural) dan sistemik karena berlangsung dalam semua situasi kondisi, di semua lingkungan yang saling mengisi (lingkungan rumah, sekolah dan masyarakat). Proses pembentukan pribadi meliputi dua sasaran, yaitu pembentukan pribadi yang belum dewasa oleh mereka yang sudah dewasa dan bagi mereka yang sudah dewasa atas usaha sendiri. Yang terakhir ini disebut pendidikan diri sendiri ( zelf vorming ). Kedua duanya bersifat alamiah dan menjadi keharusan.

c. Pendidikan sebagai Proses Penyiapan Warga Negara

(10)

peserta didik agar menjadi warga negara yang baik. Warga negara yang baik diartikan selaku pribadi yang tahu hak dan kewajiban sebagai warga negara, hal ini ditetapkan dalam UUD 1945 Pasal 27 ayat 2 yang menyatakan bahwa segala warga Negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan

pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan taka da kecualinya.

d. Pendidikan sebagai Penyiapan Tenaga Kerja

Pendidikan diartikan sebagai kegiatan membimbing peserta didik sehingga memiliki bekal dasar untuk bekerja. Pembekalan dasar berupa pembentukan sikap, pengetahuan, dan keterampilan kerja pada calon luaran. Melalui kegiatan bekerja seseorang mendapat kepuasan bukan saja karena menerima imbalan melainkan juga karena seseorang dapat

memberikan sesuatu kepada orang lain (jasa ataupun benda), bergaul, berkreasi, dan bersibuk diri.

e. Definisi Pendidikan menurut GBHN 9888

GBHN 1988 memberikan batasan tentang pendidikan nasional sebagai berikut: Pendidikan nasional yang berakar pada kebudayaan bangsa

Indonesia dan berdasarkan Pancasila serta UUD 1945 diarahkan untuk meningkatkan kecerdasan serta harkat dan martabat

bangsa, mewujudkan manusia serta masyarakat Indonesia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkualitas, dan mandiri

sehingga mampu membangun dirinya dan masyarakat disekelilingnya serta dapat memenuhi kebutuhan pembangunan nasional dan bertanggung jawab atas pembangunan bangsa. Defnisi tersebut menggambarkan terbentuknya manusia yang utuh sebagai tujuan pendidikan.

B. Tujuan dan Proses Pendidikan

9. Tujuan Pendidikan

Tujuan pendidikn memuat gambaran tentang nilai-nilai yang baik, luhur, pantas, benar dan indah untuk kehidupan. Karena itu tujuan pendidikan memiliki dua fungsi yaitu memberikan arah kepada segenap kegiatan pendidikan dan merupakan sesuatu yang ingin dicapai oleh segenap kegiatan pendidikan. Sehubungan dengan fungsi tujuan yang demikian penting itu, maka menjadi keharusan bagi pendidik untuk memahaminya. Kekurang pahaman pendidik terhadap tujuan pemdidikan dapat

(11)

Umumnya ada 4 jenjang tujuan di dalamnya terdapat tujuan antara lain, yaitu:

a. Tujuan umum pendidikan nasional Indonesia ialah manusia Pancasila. b. Tujuan institusianal, yaitu tujuan yang menjadi tugas dari lembaga pendidikan tertentu untuk

mencapainya.

c. Tujuan kurikuler, yaitu tujuan bidang studi atau tujuan mata pelajaran. d. Tujuan instruksional, yaitu tujuan pokok bahasan dan subpokok bahasan. Tujuan pokok bahasan

disebut tujuan instruksional umum dan tujuan subpokok bahasan disebut tujuan instruksi khusus.

Secara keseluruhan macam-macam tujuan tersebut merupakan suatu kebulatan. Tujuan umum memberikan arah kepada semua tujuan yang lebih rinci dan yang jenjangnya lebih rendah. Sebaliknya tujuan yang lebih khusus menunjang pencapaian tujuan yang lebih luas dan yang jenjangnya lebih tinggi untuk sampai kepada tujuan umum.

2. Proses Pendidikan

Proses pendidikan merupakan kegiatan memobilisasi segenap komponen pendidikan oleh pendidik terarah kepada pencapaian tujuan pendidikan. Kualitas proses pendidikan menggejala pada dua segi, yaitu kualitas komponen dan kualitas pengelolah. Kedua segi ini saling bergantung satu sama lain. Pengelolaan proses pendidikan meliputi ruang lingkup makro, meso, dan mikro. Tujuan utama

pengelolaan tersebut yaitu terjadinya proses belajar dan pengalaman yang optimal.

C. Unsur-unsur Pendidikan

a. Peserta Didik

Peserta didik berstatus sebagai subjek didik karena peserta didik adalah subjek atau pribadi yang otonom, yang ingin diakui keberadaannya. Peserta didik memiliki ciri – ciri yang perlu dipahami pendidik :

a. Individu yang memiliki potensi fisik dan psikis yang khas b. Individu yang sedang berkembang

c. Individu yang membutuhkan bimbingan individu dan perlakuan manusiawi d. Individu yang memiliki kemampuan untuk mandiri

b. Pendidik

(12)

tercapai bila individu telah mencapai puncak perkembangan jasmani yang optimal. Kedewasaan rohani tercapai bila individu telah memiliki cita-cita hidup dan pandangan hidup yang tetap.

c. Interaksi Edukatif antara Peserta Didik dengan Pendidik

Interaksi edukatif pada dasarnya adalah komunikasi timbal balik antar peserta didik dengan pendidik yang terarah kepada tujuan pendidikan.

d. Materi / Isi Pendidikan

Dalam sistem pendidikan persekolahan,meteri telah diramu dalam kurikulum yang disajikan sebagai sarana pencapaian tujuan. Materi ini meliputi materi inti maupun muatan lokal. Materi inti bersifat nasional yang mengandung misi pengendalian dan persatuan bangsa. Muatan lokal misinya adalah mengembangkan kebhinnekaan kekayaan budaya sesuai dengan kondisi

lingkungan.

e. Konteks Yang Mempengaruhi Pendidikan

a. Alat dan Metode

Alat dan metode diartikan sebagai segala sesuatu yang dilakukan ataupun diadakan dengan sengaja untuk mencapai tujuan pendidikan. Alat pendidikan dibedakan menjadi dua, yaitu : 1) Yang bersifat Preventif, yaitu mencegah terjadinya hal – hal yang tidak dikehendaki misalnya larangan, pembatasan, peringatan bahkan juga hukuman.

2) Yang bersifat Kuratif, yaitu memperbaiki, misalnya ajakan, contoh, nasihat, dorongan, pemberian kepercayaan, saran, penjelasan, bahkan juga hukuman.

b. Lingkungan Pendidikan

Biasanya disebut dengan tri pusat pendidikan: keluarga, sekolah, dan masyarakat.

D. Sistem-sistem Pendidikan

Sistem diartikan sebagai suatu kesatuan integral dari sejumlah komponen.

Komponen-komponen tersebut satu sama lain saling berpengaruh dengan fungsinya masing – masing, tetapi secara fungsi komponen-komponen itu terarah pada pencapaian satu tujuan.

a. Proses dan Tujuan Sistem Pendidikan

Sistem Pendidikan memproses masukan mentah dengan menggunakan instrumental sehingga menjadi keluaran,yaitu tamatan.Wujud keluaran inilah yang akan menjadi tujuan dari sistem pendidikan.Tujuan ini memberikan arah pada kegiatan sistem, yang memproses masukan mentah.

b. Keterkaitan antara Pengajaran dan Pendidikan

Istilah pengajaran dan pendidikan itu berbeda, tetapi sulit untuk dipisahkan. Berikut adalah perbedaan antara pengajaran dengan pendidikan :

Pengajaran ( instruction )

(13)

tertentu seperti pertanian, kesenian, dan lain – lain. Memakan waktu relatif pendek

 Metode lebih bersifat rasional, teknis praktis Pendidikan ( education )

 lebih menekankan pada pembentukan manusianya (penanaman sikap dan nilai – nilai)  Memakan waktu relatif panjang

 Metode lebih bersifat psikologis dan pendekatan manusiawi

BAB III

KESIMPULAN

Pendidikan adalah suatu konsep dasar yang bersifat atu bertujuan mengarahkan membimbing dan membina dari suatu hal yang tidak diketahui menjadi suatu hal yang diketahui baik secara umum maupun pribadi. Dengan struktur, arahan, sarana dan prasarana yang telah terencana sehingga mendukung proses pendidikan tersebut dan dapat dihasil kan suatu serapan materi yang penting. Biasanya hal ini berkaitan dengan landasan dan ketulusan hati sehingga materi yang disampaikan dapat dipahami secara terbuka.

(14)

DAFTAR PUSTAKA

Tirtarahardja,Umar.,S.L.La Sulo.(2010).pengantar pendidikan.Jakarta:Rineka Cipta http://Gurunyailmu.blogspot.com

Rhenniyhanasj.(2014).pengantar pendidikan-pendidikan dan unsur-unsur pendidikan

Referensi

Dokumen terkait

ALOKASI WAKTU ALAT/SUMBER BAHAN PBKB 4.Melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan sampai dua angka dalam pemecahan masalah 4.7 Menyelesaikan masalah yang

Sistem pengukuran kinerja dapat memberikan bukti bahwa pemahaman yang tinggi terhadap tujuan suatu pekerjaan, dapat memberikan informasi yang relevan terhadap pekerjaan, dan

Hasil penelitian dan pembahasan tentang “Pengelolaan Bengkel Kerja Dalam Mempersiapkan Kemandirian Lulusan di SMK Satya Karya Karanganyar”, dapat disimpulkan, bahwa

Berdasarkan deskripsi data yang telah diketahui dapat ditentukan apakah ada perbedaan yang signifikan antara perilaku sosial anak sebelum diberi program menonton

Hasil penelitian tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Dewi Rokhmah yang menunjukkan mayoritas ODHA memiliki sikap yang positif terhadap HIV/AIDS dan

Edisi kali ini akan banyak sekali hal-hal baru yang kalian dapat ketahui dimulai dari apa sih itu semangat, kalau di dalam bahasa Pali kita kenal sebagai Viriya,

al (2013) telah membangunkan model pengukuran dalam pembuatan Lean di dalam kajiannya yang mana bertujuan untuk mengukur dan menilai amalan Lean di dalam

Peubah yang diamati meliputi; Tinggi Tanaman, Jumlah cabang, Umur berbunga, Jumlah buah setiap tanaman, Volume buah setiap tanaman, Diameter buah setiap tanaman,