BAB III
METODE PENELITIAN
1.1Jenis Penelitian Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian
Pada penelitian eksperimen murni kelompok subjek penelitian ditentukan secara acak, sehingga akan diperoleh kesetaraan kelompok yang berada dalam batas-batas fluktuasi acak. Namun, dalam dunia pendidikan khususnya dalam pebelajaran, pelaksanaan penelitian tidak selalu memungkinkan untuk melakukan seleksi subjek secara acak, karena subjek secara alami telah terbentuk dalam satu kelompok utuh (naturally formed intact group), seperti kelompok siswa dalam satu kelas. Kelompok-kelompok ini juga sering kali jumlahnya sangat terbatas.
Dalam keadaan seperti ini kaidah-kaidah dalam penelitian eksperimen murni tidak dapat dipenuhi secara utuh, karena pengendalian variabel yang terkait subjek penelitian tidak dapatdilakukan sepenuhnya, sehingga penelitian harus dilakukan dengan menggunakan intact group. Penelitian seperti ini disebut sebagai penelitian kuasi eksperimen (eksperimen semu) Jadi penelitian kuasi eksperimen menggunakan seluruh subjek dalam kelompok belajar (intact group) untuk diberi perlakuan (treatment), bukan menggunakan subjek yang diambil secara acak. Disebut eksperimen semu karena eksperimen ini belum atau tidak memiliki ciri-ciri rancangan eksperimen yang sebenarnya, karena variable-variabel yang seharusnya dikontrol atau dimanipulasi. Oleh sebab itu validitas penelitian menjadi kurang cukup untuk disebut sebagai eksperimen yang sebenarnya.
3.1.2 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Kebowan 02 dan SD Negeri Dadapayam 02 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang.
1.2 Design Eksperimen dan Prosedur Penelitian 3.2.1 Design Eksperimen
Desain eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pretest-postest control group design yaitu terdapat dua kelompok yang dipilih secara random kemudian diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Hasil pretest yang baik bila nilai eksperimen tidak berbeda secara signifikan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel berikut.
Tabel 2 Desain Eksperimen Pretest-Posttest Control Group Design ( Sugiyono, 2011)
Kelas Eksperimen O1 X O2
Kelas Kontrol O3 O4
Keterangan :
Kelas Eksperimen : kelas IV SD N Kebowan 02 Kec.Suruh Kelas Kontrol : kelas IV SD N Dadapayam 02 Kec.Suruh
O1 : Pretest untuk kelompok eksperimen
O2 : Postest untuk kelompok eksperimen
O3 : Pretest untuk kelompok kontrol
O4 : Postest untuk kelompok kontrol
X : Perlakuan (treatment) untuk kelompok eksperimen yaitu kelas IV SD N Kebowan 02 Kecamatan Suruh pembelajaran menggunakan pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) 3.2.2 Prosedur Eksperimen
a. Memilih dua kelas yang akan dijadikan sebagai kelas kontrol dan kelas eksperimen di SD wilayah kecamatan Suruh Kabupaten Semarang.
perlakuan pembelajaran menggunakan Realistic Mathematic Education (RME) dan kelompok kontrol yaitu kelas IV SD N Dadapayam 02 yang diberikan pembelajaran seperti biasa guru kelas mengajar yaitu dengan menggunakan model pendekatan konvensional.
c. Menyusun kisi-kisi yang dikembangkan dalam instrumen pretest dan postest
d. Mengujicobakan instrumen pretest pada kelas uji coba yaitu kelas V SD N Dadapayam 02 Kec.Suruh dan SD N Kebowan 02 Kec.Suruh e. Menganalisis data hasil pretest untuk menguji apakah instrumen valid
dan reliabel.
f. Memberikan pretest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.
g. Menganalisis hasil pretest yang dilakukan pada kelas kontrol dan kelas eksperimen.
h. Melaksanakan pembelajaran pada kelas kontrol dan kelas eksperimen i. Melaksanakan postest pada kelas kontrol dan kelas eksperimen
j. Hitung perbedaan antara hasil pretest postest kelas kontrol dan kelas eksperimen.
3.3 Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2016 sampai dengan bulan Juni 2016, dan dilaksanakan secara bertahap yaitu sebagai berikut :
1. Tahap persiapan penelitian (Bulan April 2016)
Tahap ini mencakup penyusunan judul, penyusunan proposal penelitian, penyusunan instrumen penelitian, permohonan izin serta survey di sekolah yang direncanakan sebagai tempat penelitian.
2. Tahap pelaksanaan penelitian (Bulan Mei 2016)
Tahap ini mencaskup kegiatan-kegiatan yang dilakukan di sekolah yang diliputi uji coba instrumen penelitian dan pengambilan data. 3. Tahap penyusunan laporan penelitian (Bulan Mei 2016)
Tahap pengelolaan data dan konsultasi yang diikuti penyusunan laporan serta persiapan ujian.
3.4 Variabel Penelitian
Istilah variabel merupakan istilah yang tidak pernah ketinggalan dalam jenis penelitian F.N Kerlinger (Suharsini Arikunto, 2006) mendefinisikan variabel sebagai gejala yang bervariasi. Ditambahkanya gejala adalah obyek penelitian, sehingga variabel yang bervariasi. Sementara itu, variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini ada 2 Jenis variabel, yaitu variabel bebas atau variabel independen dan variabel terikat atau variabel dependen.
3.4.1 Variabel Bebas
Variabel bebas atau variabel independen adalah variabel yang diteliti pengaruhnya atau variabel yang diduga memberikan suatu pengaruh. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah model pembelajaran Realistic Mathematics Education (RME) adalah model pembelajaran yang menggunakan benda konkrit sebagai media pembelajaran yang sesuai dengan materi. Hal ini bertujuan untuk memudahkan siswa dalam memahami suatu konsep dari suatu materi yang dipelajari.
3.4.2 Variabel terikat
Variabel terikat atau variabel dependen adalah variabel yang keberadaanya tergantung pada variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar.
3.5Populasi dan Sampel 3.5.1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian (Suharsimi Arikunto, 2006:130). Sedangkan Sugiyono (2011:54) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek atau subyek yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Kebowan 02 dan SD Negeri Dadapayam 02 kecamatan Suruh Kabupaten Semarang.
3.5.2 Sampel
Sugiyono (2011:56) memberikan pengertian sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian, terdapat berbagai teknik sampling yang digunakan. Dalam penelitian ini menggunakan Simple Random Sampling. Dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Cara demikian dilakukan bila anggota populasi dianggap homogen. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri Kebowan 02 dan SD Negeri Dadapayam 02 dengan keseluruhan sampel siswa.
3.6Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 3.6.1 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Dokumentasi
Dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan., transkip, buku, surat kabar, majalah, legger, agenda dan sebagainya (Arikunto, 1998:36). Dengan metode dokumentasi diharapkan dapat mengetahui hasil belajar siswa, yaitu melalui nilai raport mata pelajaran matematika pada semester I di SD Negeri Kebowan 02 dan SD Negeri Dadapayam 02 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang.
2. Observasi
responden dalam situai alami. Sebaliknya, intrument observasi mempunyai keterbatasan dalam menggali informasi yang berupa pendapat atau persepsi dari subyek yang diteliti.
3. Tes
Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar. Tes yang digunakan dalam bentuk tes pilihan ganda. Adapun tes yang digunakan dalam teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah :
a. Tes Awal (pretest), yaitu tes yang dilaksanakan sebelum kegiatan belajar mengajar dengan suatu perlakuan yang diberikan. Tes ini digunakan untuk mengetahui tingkat pengetahuan awal siswa sebelum materi diberikan pada program pembelajaran yang bersangkutan. b. Tes Akhir (postest), yaitu tes yang dilakukan setelah proses belajar
mengajar selesai, tujuannya adalah untuk mengetahui sejauh mana peningkatan kesiapan siswa terhadap materi yang telah diberikan. Berikut adalah kisi-kisi tes soal matematika kelas IV.
Kisi-kisi Soal Matematika Kelas IV SD Standar
Kompetensi
Kompetensi Dasar
Indikator Jumlah Item soal
3.6.2 Teknik Analisis Data
Instrumen tes yang telah di uji cobakan tersebut selanjutnya akan dianalisis untuk menentukan validitas dan reabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda daari soal-soal yang telah diberikan. Adapun langkah-langkah yang digunakan untuk menganalisis instrumen hasil uji coba tersebut adalah sebagi berikut:
3.6.2.1Uji Validitas Tes
Tes dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Menurut Arikunto (2006:168) . untuk menentukan suatu item tertentu valid atau tidak digunakan pedoman nilai koefisien korelasi sebagi berikut:
0,00-0,20 = dianggap tidak ada validitas 0,21-0,40 =validitas rendah
0,41-0,60=validitas sedang 0,61-0,80=validitas tinggi
0,81-1,00=validitas sempurna/sangat tinggi
Uji coba item instrumen baik untuk pretest maupun postest diterapkan pada 34 siswa kelas IV SD Negeri Dadapayam 02 Kec.Suruh pada tanggal 13 April 2016. Dari 40 item soal yang diujikan validitasnya 31 item soal valid dan 9 item soal tidak valid. Untuk soal yang valid dan tidak valid dapat dilihat pada tabel 3 dan perhitungan validitas soal dapat dilihat pada lampiran.
Validitas Instrimen Penelitian
Valid Tidak Valid
1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, 9, 10, 12, 13, 14,
15, 16, 18, 21, 22, 23, 24, 25, 27, 29,
30, 31, 32, 34, 35, 36, 38, 39, 40
6, 11, 17, 19, 20, 26, 28, 33, 37
3.6.2.2 Uji Reliabilitas Tes
Reliabel adalah suatu instrumen cukup dapat dipercaya sebagai alat pengumpul data sesuai dengan kenyataan Suharsimi Arikunto (2006:178) Untuk mengukur reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan SPSS 16.0 for windows. Kriteria yang digunakan untuk menentukan reliabilitas instrument digunakan pedoman George dan Malley (1995) yang didasarkan pada nilai koefisien Alpha Cronbach ( ) sebagai berikut:
α > 0,9 = Sangat bagus α > 0,8 = Bagus
α > 0,7 = Dapat diterima α > 0,6 = Diragukan
α < 0,5 = Tidak dapat diterima
Uji reliabilitas soal pretest yang telah dilakukan peneliti, diperoleh hasil reliabilitas bagus karena nilai alpha > 0,8 yaitu sebesar 0,876. Karena instrument valid dan reliabel, maka layak digunakan dalam penelitian. Hasil penghitungan reliabilitas dapat dilihat pada tabel 5 berikut:
Tabel 5 Reliabilitas Instrumen 3.6.2.3Analisis Taraf Kesukaran Item Istrumen
Analisis tingkat kesukaran soal merupakan pengkajian terhadap soal-soal tes dari segi kesulitannya sehingga dapat diperoleh soal-soal-soal-soal mana yang termasuk mudah, sedang, dan sukar Nana Sudjana (2011:135). Asumsi yang digunakan untuk memperoleh kualitas soal yang baik, di samping memenuhi validitas dan reliabilitas, adalah adanya keseimbangan dari tingkat kesulitan soal tersebut. Keseimbangan yang dimaksudkan adalah adanya soal-soal yang termasuk mudah, sedang, dan sukar secara proporsional. Tingkat kesukaran soal dipandang dari kesanggupan atau kemampuaan siswa dalam menjawab soal, bukan dilihat dari sudut guru sebagai pembuat soal. Untuk melakukan
Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items
analisis tingkat kesukaran soal adalah penentuan proporsi dan kriteria soal yang termasuk mudah, sedang, dan sukar. Dalam penelitian ini analisis tingkat kesukaran soal yang digunakan adalah menentukan kriteria soal dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
=
Keterangan:
I =Indeks kesulitan untuk setiap butir soal.
B =Banyaknya siswa yang menjawab benar setiap butir soal.
N=Banyaknya siswa yang memberikan jawaban pada soal yang dimaksudkan.
Kriteria yang digunakan adalah makin kecil indeks yang diperoleh, makin sulit soal tersebut. Sebaliknya, makin besar indeks yang diperoleh, makin mudah soal tersebut. Kriteria indeks kesulitan soal adalah sebagai berikut:
0,00 – 0,30 = soal kategori sukar;
0,30 – 0,70 = soal kategori sedang;
0,70 – 1,00 = soal kategori mudah.
Berdasarkan tabel 6 dapat disimpulkan bahwa kriteria taraf kesukaran soal adalah criteria sedang dan mudah, dengan perbandingan untuk soal sedang 15 soal atau 37,5%, dan soal mudah 25 soal atau 62,5%.
3.6.2.4Uji Homogenitas
Uji homogenitas varian bertujuan untuk menentukan apakah varian kedua kelompok homogen atau tidak. Homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data dari masing-masing kelompok sampel mempunyai varian yang sama atau berbeda sehingga dapat ditentukan rumus t-test mana yang akan dipilih untuk pengujian hipotesis. Pengujian homogenitas varian dapat menggunakan bantuan SPSS 16 (statistical product and service solution), yaitu dengan langkah-langkah sebagai berikut: Analyze-Compermean-OnewayAnova.
3.6.2.3Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi (Sugiyono,2011:207).
3.6.2.4Uji Normalitas Data
Uji normalitas varian bertujuan apakah kedua varian memiliki distribusi normal atau tidak.Distribusi normal memiliki fungsi desintas seperti lonceng terbalik yang simetris. Sekitar 68% nilai dari variansi normal jatuh pada 1 standar deviasi, 95% dalam 2 standar deviasi, dan 99,7% dalam 3 standar deviasi.
3.6.2.5Uji Hipotesis dengan TTest
1. Jika signifikansi > 0,05 maka Haditerima
2. Jika signifikansi < 0,05 maka Haditolak
Taraf signifikansi uji sampel bebas (Independent Sample T Tes) adalah 0,05 (convidence interval 95%). Uji t digunakan untuk penelitian yang menguji ada tidaknya perbedaan dan ada tidaknya pengaruh. Adapun cara interprestasi hasil setelah data dianalisa adalah:
1. Lihat dan interprestasi hasil signifikannya
Probabilitas =antara 0,000s/d0,05 maka hasil sangat
signifikan
Probabilitas =diatas 0,05 maka hasilnya nir-signifikan 2. Lihat nilai rerata pada masing-masing kelompok mana yang lebih tinggi (besar). Bila nilai kelompok treatment (perlakuan) lebih besar dari pada kelompok non-treatment maka hasilnya signifikan (hipotesis diterima). Sebaliknya bila nilai kelompok treatment (perlakuan) lebih rendah daripada kelompok non-treatment maka hasilnya nir-signifikan (hipotesis ditolak).
Untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan rata-rata antara dua kelompok sampel yang berpasangan (berhubungan), maksudnya di sini adalah sebuah sampel tetapi mengalami dua perlakuan yang berbeda menggunakan Paired Samples T Test dengan criteria pengujian sebagai berikut:
Ho diterima jika –t tabel < t hitung < t tabel
Ho ditolak jika– t hitung < - t tabel atau t hitung > t tabel Berdasarkan signifikansi: