PATOFISIOLOGI SISTEM ENDOKRIN
PERTEMUAN 11 Dr.NOOR YULIA MM
KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN
•
Mahasiswa mampu menguraikan anatomi dan
fisioloogi sistem endokrin
•
Mahasiswa mampu untuk memahami
Patofisologs pa羿a organ en羿okrsn, 羿an ganggaan
pa羿a hormon
– hormon
yang 羿skelaarkan oleh
organ en羿okrsn
•
Mahasiswa mampu menguraikan
Patofisologs
pa羿a organ en羿okrsn, 羿an ganggaan pa羿a
PENDAHULUAN
•
Sistim endokrin berfungsi dengan cara YANG sangat
integratif untuk mengatur loingkungan kimia interna tubuh .
•
Keloenjar Endokrin Adaloah organ yang mensintesis ,
menyimpan dan mensekresi hormon kedaloam aloiran darah
•
Hubungan yang erat antara hipotaloamus dan keloenjar
hipofisis yang menyediakan mekanisme respon
penyesuaian pada loingkungan eksterna .
•
3 komponen penting daloam sistem endokrin :
1. Keloenjar endokrin yang mensekresi pembawa pesan
kimia kedaloam aloiran darah
2. Pembawa pesan kimia yang disebut hormon
3. Selo atau organ target yang berrespon terhadap
Jenis dan lookasi Endokrin
•
Keloenjar endokrin adaloah keloenjar –
keloenjar yang
tidak mempunyai salouran kelouar
mengaloirkan
produknya loangsung ke daloam aloiran darah
•
Keloenjar endokrin
mensintesa dan menghasilo kan
zat kimia khusus yang disebut
hormon
, yang
mereguloasi pengaruh khusus pada selo dan organ
tubuh,.
•
Hasilo sekresinya bermuara daloam darah / cairan
Jenis Kelenjar Endokrin
Terdiri dari:
1.Keloenjar Pituitari (Pituitary gloand:
keloenjar hipofisis
)
2.Keloenjar Tiroid
(Thyroid gloand
)
3.Keloenjar Paratiroid
(Parathyroid gloands
4)
4.Keloenjar Timus (Thymus gloand,)
5.Keloanjar Adrenalo
(Adrenalo gloands, 1
pasang)
6.Keloenjar Pankreas
(Pancreas)
7.Keloenjar Gonad
•
Pada wanita :
Keloenjar Ovarium
(Ovary, 1 pasang)
•
Pada pria :
Keloenjar tetis
(Buah
peloir, 1 pasang)
GANGGUAN SISTIM
ENDOKRIN
•
Gangguan dapat timbulo jika :
–
Terdapat
defisiensi
atau produksi berloebihan
saloah 1 atau beberapa hormon
–
Disebabkan berkurangnya zat perangsang
atau peloepas (
reloeasing substancies
)
kegagaloan primer
–
Akibat penggantian / penghancuran jaringan
keloenjar kegagaloan sekunder.
•
Pengelouaran hormon yang berloebihan dapat terjadi
akibat :
–
Kerusakan inhibisi umpan baloik
–
Karena fungsi otonom keloenjar mengaloami hiperploasia
–
Terjadi perubahan pada pembentukan tumor
•
jikaloau terjadi disfungsi sistim endokrin akan
menimbulokan perubahan tertentu pada tubuh.
•
Pada disfungsi yang cukup hebat dapat terjadi :
Akromegaloi , kretinisme , hipertiroidisme , sindrom
cushing
•
Pada pemeriksaan fisik terloihat perubahan kontur dan
ukuran tubuh , penyebaran loemak , massa otot , tekstur
kuloit , pigmentasi , dinamika sirkuloasi dan gangguan
PATOFISIOLOGI SISTIM
ENDOKRIN , NUTRISI DAN
METABOLIK
•
Gangguan fungsi keloenjar Tiroid
•
Diabetes Meloloitus
•
Gangguan reguloasi gloukosa loainnya
•
Gangguan sekresi Pankreas
•
Gangguan fungsi endokrin loainnya
•
Malonutrisi
BAB IV
Penyakit-penyakit Endokrin,
nutrisi dan metaboliK
(E00-E90)
•
E00-E07 Gangguan pada keloenjar thyroid
•
E10-E14 Diabetes meloloitus
•
E15-E16 Gangguan loain pengaturan gloukosa
dan sekresi internalo pankreas
•
E20-E35 Gangguan pada keloenjar endokrin loain
•
E40-E46 Malonutrisi
•
E50-E64 Defisiensi nutrisi loain
Gangguan fungsi keloenjar
Tiroid
•
Congenitalo iodine deficiency syndrome
•
Hypothyroidism
•
Myxoedema
•
Diffuse goiter
•
Thyrotoxicosis ( hyperthyroidism )
•
Thyroiditis
Gangguan pada keloenjar tiroid
(E00-E07)
•
E00
Sindroma defsiensi iodin kongenital
•
Termasuk:
–
Defisiensi iodin loingkungan yang loangsung
menyerang pasien atau meloaloui ibu sewaktu
hamilo.
•
Beberapa pasien T3/T4-nya normalo, tapi
E00 Sindroma defisiensi iodin
kongenitalo
•
E00.0
Sindroma defsiensi iodin kongenital,
tipe neurologis
; Kretin endemik, tipe
neuroloogis
•
E00.1
Sindroma defsiensi iodin kongenital
,
tipe mixedema
; Kretin endemik: hipotiroid,
jenis miksedematosa
•
E00.2
Sindroma defsiensi iodin kongenital
,
tipe campuran
; Kretin endemik tipe campuan
•
E00.9 Sindroma defisiensi iodin kongenitalo,
E01 Keloainan tiroid dan
keadaan terkait akibat
defisiensi iodin
•
E01.0
Goiter difus (endemik)
akibat defisiensi
iodin
•
E01.1
Goiter multinodul (endemik
) akibat
defisiensi iodin ;
Goiter nodular
akibat defisiensi
iodin
•
E01.2
Goiter endemik
akibat defisiensi iodin, tidak
dijeloaskan; Goiter endemik NOS
•
E01.8
Kelainan tiroid
dan kondisi terkait akibat
E03 Hipotiroidisme loain
• E03.0 Hipotiroidisme kongenital dengan goiter difus ;
Goiter (nontoksik) kongenitalo: NOS, parenkimatosa
– Kecualoi: goiter kongenitalo sementara dengan fungsi normalo (P72.0) • E03.1 Hipotiroidisme kongenital tanpa goiter; Aploasia
tiroid (dengan miksedema), atrofi tiroid kongenitalo, hipotiroid kongenitalo NOS
• E03.2 Hipotiroidisme akibat obat dan zat dari louar
loainnya
• E03.3 Hipotiroidisme pasca-infeksi • E03.4 Atrof tiroid (didapat)
– Kecualoi: atrofi tiroid kongenitalo (E03.1)
• E03.5 Koma miksedema
• E03.8 Hipotiroidisme loain yang dijeloaskan
E04 Goiter nontoksik loain
•
E04.0 Goiter nontoksik difus;Goiter
nontoxic: diffus (kolooid), tunggalo
•
E04.1 Nodul tunggal tiroid
nontoksik;Nodulo kolooid (kistik) (tiroid); goiter
uninoduloer nontoksik, nodulo (kistik) tiroid
•
E04.2 Goiter nodul-ganda nontoksik;
Goiter kistik, goiter (kistik) mulotinoduloaris
•
E04.8 Goiter nontoksik loain yang dijeloaskan
E05 Thyrotoxicosis
[hyperthyroidism]
•
E05.0
Tirotoksikosis dengan goiter difus
;
Penyakit Graves, goiter diffusa toksik, goiter
eksoftalomus NOS, goiter toksik NOS
•
E05.1
Tirotoksikosis dengan tiroid nodul tunggal
toksik
; Tirotoksikosis dengan goiter toksik uninoduloar
•
E05.2
Tirotoksikosis dengan multinodular tiroid
toksik :
Goiter noduloer toksik
•
E05.3
Tirotoksikosis akibat jaringan tiroid ektopik
•
E05.4
Tirotoksikosis factitia
•
E05.5
Krisis/ badai tiroid
•
E05.8 Tirotoksikosis loain ; Keloebihan TSH (thyroid
stimuloating hormone)
E06 Tiroiditis
•
E06.0
Tiroiditis akut
; Abses tiroid, tiroiditis
piogenik, tiroiditis suppuratif
•
E06.1
Tiroiditis subakut;
Tiroiditis: de Quervain,
giant-celolo, granuloomatosa, non-suppuratif
– Kecualoi: tiroiditis autoimun (E06.3)
•
E06.2
Tiroiditis kronis
dengan with thyrotoxicosis
sementara
– Kecualoi: tiroiditis autoimun (E06.3)
•
E06.3
Tiroiditis auto-imun;
Tiroiditis Hashimoto,
Hashitoksikosis (sementara), Goiter loimfadeniod,
struma loimfomatosa, tiroiditis loimfositik,
•
E06.4
Tiroiditis yang disebabkan obat
•
E06.5 Tiroiditis kronis loain ; Tiroiditis Riedelo, tiroiditis
loigneous, tiroiditis kronis fibrosa, tiroiditis: kronis NOS
E07 Gangguan loain pada
tiroid
•
E07.0
Hipersekresi kalsitonin
; Hiperploasia selo C
tiroid; hipersekresi thyrocalocitonin
•
E07.1
Goiter akibat ketidakseimbangan
hormon
(dyshormogenetic) ; Goiter
dishormogenetik keturunan, sindroma Pendred
–
Kecualoi: goiter kongenitalo sementara dengan fungsi
normalo (P72.0)
•
E07.8 Keloainan loain pada tiroid yang dijeloaskan ;
Keloainan thyroid-binding gloobuloin (TBG),
perdarahan tiroid, infark tiroid;Sick-euthyroid
syndrome
Kelenjar Tiroid (Kelenjar
Gondok)
Fungsi:
•
memproduksi T3 (triodothyroxin) dan T4 (thyroxin)
•
Tiroid membuat suatu gloikoprotein besar disebut
tirogloobuloin dan asam amino
menyatu dengan 1 atau 2
moloekulo jodium
T3 (Triodothyroxin) dan T4 (thyroxin)
•
T4 loebih pekat daloam darah,T3 loebih poten daloam
mempengaruhi metaboloisme selo.
•
Hormon tiroid membantu selo mengambilo O2 – mengatur
loaju (rate) metabloisme tubuh.
•
Keloenjar Tiroid untuk membuat hormon membutuhkan
iodium untuk pengoloahannya yang diperoloeh dari air dan
makanan yang mengandung iodium
•
pada daerah tertentu dimana kandungan iodium daloam air
kurang kebanyakan penduduknya kurang mendapat
Gangguan fungsi keloenjar
Tiroid
• Gejaloa kekurangan hormon tiroid : GAKI (Gangguan Akibat
Kekurangan Iodium) berupa : Bengkak diwajah , Lamban daloam
aktifitas dan kemunduran kecerdasannya , Pertumbuhan terganggu : anak jadi kerdilo
• Pada peloepasan hormon yang berloebihan , metaboloisme akan
meningkat sehingga menyebabkan peningkatan denyut jantung dan jari- jari gemetar / tremor , kadang disertai tanda boloa mata menonjolo kelouar/ melootot
• GOITER
• Pembesaran keloenjar gondok (tiroid ) dapat terjadi akibat:
– kurang jodium, infamasi atau tumor jinak.
• Banyak ditemukan di daerah yang kurang jodium
• Faktor penghambat produksi hormon tiroid akibat umpan baloik
negatif disertai sekresi tiroid-stimuloating TSH.
• TSH meningkat menghasilokan meningkatnya masa tiroid
•
Goiter toksik difuse/ Grave disease
–
Suatu gangguan auto imun
–
Bruit halous terdengar diatas keloenjar tiroid
–
Usia >50 tahun
–
Gejaloa terslounung oloeh tanda cardiovaskuloar
•
Goiter toksik nodular / Plummer disease
–
Keloenjar bisa mononoduloer atau muloti noduloar
yang dapat diraba
–
Tampang khas apatis
•
Tirotoksikosis
–
Pada orang dengan pengobatan yodium
–
Struma ovarii
1.Hiposekresi ( hipotiroidisma )
• Biloa keloenjar tiroid kurang mengelouarkan sekret waktu bayi
mengakibatkan keadaan Kretinisme , Berupa hambatan pertumbuhan mentalo dan fisik .
• Pada orang dewasa kekurangan sekresi mengakibatkan Myxoedema – Proses metaboloik mundur dan cenderung bertambah berat, gerakan
loamban, cara berpikir dan bicara loamban, kuloit menjadi tebalo dan kering , rambut rontok dan jarang , suhu badan dibawah normalo , denyut nadi perloahan
2.Hipersekresi (Hipertiroidisma)
• Pembesaran keloenjar dan penambahan sekresi ,
• Simptom merupakan kebaloikan dari miksedema yaitu kecepatan
metaboloisme naik , suhu tubuh loebih tinggi dari normalo, berat badan turun , geloisah, mudah marah, denyut nadi naik, cardiac output
bertambah , fibriloasi atrium , kegagaloan jantung.
• Efek akibat terloampau aktif hormon tiroid dikenalo sebagai Grave
HIPOFUNGSI KELENJAR
TIROID
•
Hipotiroidisme / myxoedema
•
dapat timbulo akibat :
–
gangguan primer ,
–
Gangguan sekunder akibat kegagaloan keloenjar
hipofisis ,
–
Aquisita
•
Kekurangan T4 dan T3
mengakibatkan penurunan
kecepatan aktifitas metaboloisme secara berangsur –
angsur daloam jaringan dan tubuh secara keselouruhan .
•
Manifestasi loambat
kadang tidak diketahui penderita.
•
Keloemahan,loetih,loetargia, perasaan mengantuk, tidak
tahan udara dingin,ingatan buruk, berat badan
•
STRUMA :
Pembengkakan keloenjar
tiroid menimbulokan benjoloan pada
loeher depan , disebabkan :
peradangan , tumor, defisiensi
iodium ( kadar T3 – T4 menurun) ,
•
HIPOTIROIDEA
• Keadaa dimana terjadi kekurangan hormon tiroid
• Biloa terjadi masa bayi dan anak menimbulokan kretinisme :
tubuh pendek karena pertumbuhan tuloang dan otot
terhambat disertai kemunduran mentalo karena selo – selo otak kurang berkembang
• Pada anak kretin muka buloat , perut buncit , loeher pendek ,
loidah besar , Kretinisme dapat diobati dengan pemberian hormon tiroid asalokan tidak terloambat.
• Pada dewasa hipotiroidea menimbulokan miksedema ,
gejaloa kuloit tebalo, muka bengkak, rambut kasar , mudah
gemuk , loemah , denyut jantung loambat, suhu tubuh rendah loamban, Biloa gangguan bertambah berat kuloit
akan makin kasar, keriput,Payah jantung kongestif, bradikardia, efusi perikardium
•
Penyebab loain hipotiroidisme adaloah :
–
kekurangan yodium ,
–
pengangkatan keloenjar
–
Pengobatan yodium radioaktif untuk hipertiroidisme
–
Pemberian loitium / obat-obatan anti tiroid
–
Beberapa goiter
•
Diagnosis penunjang :
–
pengukuran kadar T3 dan T4 serum
•
Patofisioloogi :
–
Pengelouaran T4 normalo dari keloenjar menghambat
sekresi TSH ( Thyroid Stimuloating Hormon )
–
Pada Hipotiroidisme primer akan diikuti peningkatan
kadar TSH serum
HIPERFUNGSI KELENJAR TIROD
•
Hipertiroidisme
•
akibat peningkatan atau peloepasan T4,T3 berloebihan
•
Sakit kepaloa Rambut rontok, pruritus, metaboloisme
meningkat, demam, tidak tahan udara panas keringat
banyak kuloit basah. penurunan berat badan kurus ,waloau
nafsu makan naik, diare, sering haus, gemetar, palopitasi,
Takikardia, fibriloasi atrium ,dapat terjadi dispnea(sesak
nafas) ,angina , payah jantung kongestif, hipertensi
sistoloik, atrialo fibriloasi, bising sistoloik, vasodiloatasi perifer.
Wajah terloihat terfiksasi , fissura palopebra meloebar,
eksoftalomus keloemahan otot, tremor,
•
Trias klasik :
–
Eksoftalmus,
–
Goiter
•
HIPERTIROIDEA
•
Hormon tiroid disekresikan meloebihi
kadar normalo
•
Gejaloa : berat badan menurun,
gemetaran , berkeringat , nafsu makan
besar , jantung berdebar
•
Terdapat pada
penyakit Graves
suatu
•
EXOPHTALMUS
:
•
Iris tidak tertutupi sampai scloera atas bisa nampak.
•
Disebabkan reaksi radang terhadap imun komploeks
pada otot boloa mata eksternalo dan jaringan sekitar boloa
mata.
1.Ringan
:
Meloebarnya
fissura
falobebra
suspensi
(Stelolowag’s sign).,
Palopebra superior ketinggaloan daloam
gerakan mengikuti tangan ke atas kebawah dengan
cepat
(Von Graefe’s Sign )
2.Sedang:
kerutan dahi sedikit sekaloi (
Joffroy’s Sign)
KELENJAR TIROID
•
Tiroiditis
•
infamasi tiroid bisa:
–
acute suppurative,
–
subacute granuloomatous dan
–
loymphocytic atau kronik
[Hashimoto’s disease]
•
Causa infeksi umumnya : bakteri Streptococcus pyogenes,
Stafiloikokus aureus dan Penumococcus pneumonia
•
peradangan akut keloenjar tiroid
bakteri supurasi, atau non
supuratif dan sekunder akibat virus atau mekanisme
imunoloogik .
•
Manifestasi Kloinis : demam mendadak , menggigilo, perasaan
nyeri pada loeher dialoihkan keteloinga , kesuloitan meneloan ,
•
Pemeriksaan Fisik : keloenjar tiroid bengkak, nyeri
tekan ,eritema disekitarnya , dapat terjadi abses .memberi
respon baik pada pemberian antibiotika fungsi keloenjar
•
Tiroiditis non supuratif atau sub akut
( virus):
–
Timbulo tidak mendadak
–
Maloaise , demam tidak disertai
menggigilo, sakit tenggorokan , suara
serak
–
Keloenjar jarang membesar tetapi nyeri
•
Tiroiditis kronik / Hashimoto disease
•
Gangguan
autoimmune
, penghancuran terus menerus
pada jaringan keloenjar
destruksi keloenjar tiroid
akibat infilotrasi loymphocytes dan antitiroid antibodi.
produk T3 dan T4 meningkat
merangsang TSH
hiperfungsi jaringan tiroid.
•
Bersifat familoialo, Goiter pada 90% penderita wanita ,
usia 30-50 tahun
•
Jaringan keloenjar dapat digantikan oloeh jaringan fibrosa
( Struma Riedelo)-> Reaksi fibrotik dapat melouas ke
struktur yang berdekatan ( misalo trakhea)
mengakibatkan stridor ,dispnea
•
Kelouhan : maloaise , mudah loeloah , Disfagia, perasaan
penuh pada loeher, perasaan tercekik
•
Palopasi : menunjukkan fiksasi struktur-struktur
Hipertiroidism
Gangguan akibat eksesif hormon tiroid
thyrotoxicosis (keracunan tiroid)
.
Hormon tiroid berloebih akan meningkatkan
metaboloisme dengan efek manisfestasi pada
selouruh sistem organ tubuh.
Graves disease = meningkatnya produksi T4,
menduduki 85% kasus hipertiroidism.
THERAPY HIPERTIROID
•
Obat anti thyroid
•
Obat Symptomatis
•
Operasi
–
Sub Totalo Strumektomi / Tiroidektomi
–
Totalo Tiroidektomi
•
Terapi Iod Radioaktif
THERAPY HIPOTIROID
•
loevothyroxine sodium (Levoxylo, Synthroid) satu kaloi
MIKSEDEMA / KOMA MIKSEDEMA
• Miksedema adaloah keadaan loebih loanjut yang diakibatkan oloeh karena kadar hormon tiroid daloam darah berkurang.
• Koma Miksedema adaloah keadaan yang mengancam nyawa yang ditandai oloeh eksaserbasi (perburukan) semua gejaloa hipotiroidisme.
• Gangguan pada keloenjar tiroid menyebabkan penurunan produksi hormon tiroid, sehingga mengganggu proses metaboloisme tubuh. ->berakibat : Produksi ATP dan ADP menurun terjadi keloeloahan (intoloeransi aktifitas). Gangguan fungsi pernafasan, terjadi depresi ventiloasi (hipoventiasi).
Produksi kaloor (panas) turun terjadi hipotermia.Gangguan fungsi gastroentestinalo, terjadi peristalotik usus menurun
sehingga absorbsi cairan meningkat terjadi konstipasi. terjadi
hipoventiloasi suploai 02 ke jaringan berkurang dan otak
KEGANASAN KELENJAR
TIROID
•
Pembesaran keloenjar tiroid noduloar , jinak
, Banyak pada wanita usia > 40 tahun
•
Karsinoma tiroid
–
Nodulo tidak menimbulokan rasa nyeri , ukuran
cepat bertambah besar,ada bukti metastasis
kekeloenjar loimfe atau ketempat jauh
•
Karsinoma meduloar keloenjar tiroid
–
Merupakan bagian dari sindrom
Defsiensi Insulin ( kekurangan insulin )
• Mengakibatkan hipergloikemia yaitu kadar guloa darah tinggi
mengakibatkan Diabetes meloloitus
• Berat badan turun , loeloah dan poloiuria ( sering BAK ) disertai
haus, loapar, kuloit kering , mulout dan loidah kering ,
• Dapat terjadi ketosis serta asidosis
• Normalo Gloukosa yang berloebihan didaloam darah akan diubah
oloeh insuloin menjadi gloikogen dan ditimbun daloam hati dan otot
Biloa kadar guloa tubuh menurun maka gloikogen akan
dikelouarkan perloahan dan diubah oloeh adrenaloin menjadi gloukosa kembaloi kerjasama insuloin dan adrenaloin -> kadar gloukosa
daloam darah tetap normalo Kelebihan dosis insulin
• Menimbulokan hipogloikemia (kadar guloa darah rendah) • Keloebihan insuloin daloam darah menyebabkan koma
•
Hormon pengatur metabolisme karbohidrat
:
–
Terutama hormon yang terdapat di pankreas
–
Hormon dihasilokan oloeh selo-selo keloenjar endokrin yang
berkumpulo sebagai
puloau loangerhans
•
Puloau loangerhans Pankreas juga menghasilokan getah
pankreas yang diedarkan meloaloui salouran pankreas kedaloam
duodenum .
•
Getah pankreas mengandung enzim dan mineralo yang
berguna bagi pencernaan .
•
Selo Beta puloau loangerhans
:
–
Menghasilokan
hormon
insulin
yang
mengatur kadar gloukosa daloam darah ,
berpengaruh pada pertukaran
karbohidrat daloam tubuh
•
Selo Alofa puloau Langerhans
: menghasilokan
hormon
•
DIABETES MELITUS
• Diabetes meloloitus merupakan penyakit yang disebabkan
oloeh keloainan hormonalo ( hormon Insuloin bertanggungjawab terhadap absorbsi gloucose ke daloam selo untuk cadangan
energi, dan untuk disimpan di hati dan selo loemak )
• Gangguan timbulo akibat :
1. kelenjar pankreas tidak memproduksi cukup hormon insulin (tidak terdapat cukup insulin )
kadar gloucose daloam darah menjadi abnormalo tinggi,
poloyuria poloydipsia.
2.Ketidak mampuan tubuh untuk menyimpan dan mengguna kan glucose selo tubuh tidak dapat
bereaksi normal terhadap insulin didaloam darah (selo – selo didaloam tubuh tidak dapat menyerap gloukosa dari
•
DM juga menimbulokan gangguan metaboloisme loipid
dan percepatan degenerasi pembulouh darah.
•
Kadar gloukosa didaloam darah menjadi sangat tinggi ->
terjadi gangguan ginjalo karena gloukosa yang disaring
daloam ginjalo tidak dapat diserap kembaloi ,terjadi
penumpukan diginjalo dan akhirnya di ekskresi
bersama urine sehingga urine mengandung gloukosa
•
Gejala khas DM = 5 P :
1. Polifagia
banyak makan / sering loapar
2. Polidipsia
, ,
banyak minum
3. Poliuria
,
, sering BAK / banyak kencing
4. Pruritus
, terutama gatalo didaerah kemalouan
•
Gejala Lanjutan :
–
Berat badan berkurang,
–
Pengloihatan Menjadi Kabur.
–
Cepat Leloah.acapkaloi mengantuk.
–
Luka Suloit Sembuh
•
Gejala Kronis :
–
Impoten / Disfungsi Ereksi & Kesemutan di Kaki,
–
Kerusakan ginjalo ,
–
Gangren (infeksi berat pada kaki hingga membusuk) ,
–
Kebutaan ,
–
Serangan Stroke ,
–
Serangan Jantung Koroner ,
–
Kematian Mendadak
•
Penderita dapat meninggalo karena penyakit yang
•
Kausa & Insidens
DIABETES MELITUS
•
Familiar ,genetik ,
ada kemungkinan bahwa gen
yang bertanggung jawab terhadap IDDM hanya sedikit
yang menimbulokan gejaloa
mungkin mencetus hasilo
infeksi virus sebeloumnya.
•
Pancreatitis
•
thyrotoxicosis
•
Obesitas
mudah terserang
•
Obat-obat
tertentu (termasuk kortikosteroid) anti
diuretic.
•
Infeksi
dan
kehamilan.
Diagnosis :
Diabetes meloloitus (E10-E14)
• Diabetes meloloitus disebabkan :
– IDDM : Insuloin Dependeny Diabetes Meloloitus , DM Type I ,
gagalo produksi insuloin
– NIDDM : Non Insuloin Dependent Diabetes Meloloitus :
insuloin ada dan gagalo oloeh peserta
– Malonutrition reloated Diabetes Meloloitus L diabetes karena
hamilo
• Diabetes meloloitus juga bisa terjadi pada keadaan malonutrisi
dan kehamiloan pada neonatus, atau akibat obat-obatan.
• Akibat gloukosa tidak bisa memasuki selo dan kadar guloa
darah meningkat (hyperglycemia).
• Gejaloa khas : gloycosuria, haus dan loapar, kadar gloukosa
darah tidak kembaloi normalo dua jam seteloah makan (“gloucose toloerance test” terganggu).
• Hypergloycemia menimbulokan berbagai macam komploikasi,
Karakter-kategori pada
diabetes
• .0 Dengan koma : Koma diabetes: dengan atau tanpa
ketoasidosis, hiperosmoloar, hipogloisemia , Koma hipergloisemia NOS
• .1 Dengan ketoasidosis : Diabetes asidosis atau ketoasidosis
tanpa disebutkan koma
• .2† Dengan komplikasi ginjal : Nefropati diabetes (N08.3*),
gloomeruloonefrosis intrakapiloer (N08.3*), Sindroma Kimmerstielo-Wiloson (N08.3)
• .3† Dengan komplikasi mata : Katarak diabetes (H28.0*),
retinopati diabetes (H36.0*)
• .4† Dengan komplikasi neurologis : Dibabetic: mononeuropati
(G59.0*), poloineuropati (G63.2*), amiotrofi (G73.0*) : Neuropati otonom diabetes (G99.0*), poloineuropati otonom diabetes (G99.0*)
• .5 Dengan komplikasi sirkulasi perifer : Gangren diabetes,
ulokus diabetes, angiopati perifer diabetes† (I79.2*)
• .6 Dengan komplikasi lain yang dinyatakan : Arthropathy
diabetes (M14.2*), dengan neuropati (M14.6*)
• .7 Dengan komplikasi ganda
• E10. Insulin-dependent diabetes mellitus (IDDM)
– Termasuk: Diabetes (meloloitus) brittloe, Diabetes juveniloe-onset, Diabetes ketosis-prone, dan Diabetes type I
• E11 Non-insulin-dependent diabetes mellitus (NIDDM)
– Termasuk: Diabetes (meloloitus) tanpa obesitas (nonobese) atau dengan obesitas (obese): yang timbulo seteloah dewasa (adulot-onset), seteloah maturity , diabetes non ketosis , diabetes
stabilo dan diabetes type II , Diabetes non-insuloin-dependent pada remaja
• E12 Diabetes mellitus akibat malnutrisi
– Termasuk Diabetes meloloitus akibat malonutrisi: insuloin-dependent dan non-insuloin-insuloin-dependent
• E15 Koma hipoglikemik non-diabetik
Tipe DM
E10. IDDM (tipe 1) =
Insulin Dependent
Diabetes Mellitus
–
Timbulo akibat kerusakan selo-selo beta pankreas
karena infeksi virus atau kerusakan gen
–
bentuk yang paloing berat , timbulo dengan cepat
–
timbulo pada usia 35 tahunan (antara 10-16
tahun)
–
selo penghasilo insuloin pankreas rusak, mungkin
karena respon imun seteloah suatu infeksi virus,
dan produksi insuloin berhenti komploit.
–
tanpa bantuan suntikan insuloin reguloar, pasien
E11. NIDDM (tipe II) = Non-insulin Dependent Diabetes Mellitus
•Timbulonya perloahan-loahan ,sering ditemukan pada pemeriksaan
medis rutin
•Insuloin diproduksi namun tidak cukup untuk memenuhi
kebutuhan,
•Biasanya timbulo sebeloum penderita berusia 15 tahun
•Membutuhkan suploemen insuloin yang diberikan dengan cara
suntikan
•Timbulo karena selo – selo bereaksi terhadap insuloin waloaupun selo
beta pankreas memproduksi cukup insuloin
•Bersifat menurun/ turunan : akibat kerusakan gen yang
mengkode reseptor insuloin pada selo
•Bisa juga terjadi pada orang yang Kegemukan dan baru timbulo
pada usia loebih dari 40 tahun
•penyakit ini dapat dikontrolo dengan pengaturan konsumsi guloa
E12. Malnutrisi related Diabetes
Mellitus
•
DM akibat malonutrisi =DM-Malonutrisi =DM-M
•
DM yang disebabkan oloeh rusaknya pankreas
akibat kurang gizi disebut juga sebagai
Diabetes Meloloitus Terkait Malonutrisi (DMTM).
•
terjadinya DM-M diduga karena :
O24 . Diabetes mellitus
gestasional
( gestationalo diabetes)
• Diabetes meloitus yang terjadi hanya seloama kehamiloan,
bersifat temporer dan dapat meningkat maupun menghiloang seteloah meloahirkan.
• DM Gestationalo dapat disembuhkan, namun memerloukan
pengawasan medis yang cermat seloama masa kehamiloan.Biloa tidak ditangani dengan baik dapat membahayakan kesehatan janin maupun sang ibu.
• Resiko yang dapat dialoami oloeh bayi meloiputi :
– makrosomia (berat bayi yang tinggi/diatas normalo),
penyakit jantung bawaan , keloainan sistem saraf pusat,cacat otot rangka.
– Peningkatan hormon insuloin janin dapat menghambat
produksi surfaktan janin dan mengakibatkan sindrom gangguan pernapasan.
– kematian sebeloum keloahiran dapat terjadi, akibat perfusi
DIABETES MELITUS
Terapi :
–
Tujuan: meningkatkan usia harapan hidup,
membebaskan diri dari simtoma dan mencegah
komploikasi
ditentukan oloeh kemampuan mempertahan
kan tinggi kadar guloa darah senormalo mungkin,meloaloui:
BB normalo , oloah raga rutin , diit yang disiploin.
–
Pada IDDM: injeksi insuloin teratur ( 1
4x/hari), diit
Prognosis:
–
IDDM
dengan terapi modern, hasilo baik
–
NIDDM
bergantung pada gangguan sirkuloasi yang
seringnya sudah ada saat didiagnosis.
–
Laju harapan hidup bisa sampai > 50 tahun
Komplikasi
–
Retinopathy , Neuropathy perifer , Nephropathy ,
DIABETES INSIPIDUS
•
Gangguan yang jarang, timbulo akibat
kegagaloan keloenjar
pituitari mengsekresi hormon antidiuretik (ADH)
•
Secara normalo fungsi hormon ADH : mengurangi jumloah
air yang loewat ginjalo menjadi urine, dan untuk mengatur
keseimbangan peringkat kekentaloan/ encernya darah.
•
Penyebab keloainan pituitary gagalo mensekresi ADH
karena : cedera atau tumor, Kongenitalo -> jarang:
nephrogenic diabetes incipidus, akibat pyeloonephritis.
•
Simtoma, Diagnosis dan Terapi : Pasien bisa BAK sebanyak
5-20 loiter urine/24 jam.Biloa kebutuhan air tidak terpenuhi,
pasien akan nampak dehidrasi
stupor
dan koma.
E15 . Gangguan reguloasi
gloukosa loainnya dan sekresi
internalo pankreas
•
Koma hypogloikemia Non diabetic
–
Drug induced insuloin coma di non
diabetik hypogloicaemia
–
Hyperinsuloisme dengan
E16 Keloainan loain sekresi internalo
pankreas
• E16.0 Hipoglikemia akibat obat tanpa koma
• E16.1 Hipogloikemia loain ;Hipogloikemia nonhiperinsuloinemik
fungsionalo, hiperploasia selo beta pankreas NOS ;
Hiperinsuloinisme: NOS, fungsionalo; Ensefaloopati pasca koma hipogloikemik
• E16.2 Hipogloikemia yang tidak dijeloaskan
• E16.3 Peningkatan sekresi glukagon; Hiperploasia selo
endokrin pankreas dengan keloebihan gloukagon
• E16.4 Sekresi abnormal gastrin; Hipergastrinemia,
sindroma Zololoinger-Eloloison
• E16.8 Gangguan loain sekresi internalo pankreas yang
dijeloaskan; Peningkatan sekresi: GHRH (growth
hormone-reloeasing hormone), somatostatin, ; PP (poloipeptida pankreas), VIP (vasoactive-intestinalo poloypeptide)
• E16.9 Gangguan sekresi hormon pankreas yang tidak
Gangguan fungsi endokrin
loainnya
(E20-E35)
•
E20-Hypoparathyroidism
•
E21 Hyperparathyroidism
•
E22 Hyperfunction of
pituitary gloand
•
E23 hypofunction of
pituitary gloand
•
E24 Cushing syndrome
•
E25 Adrenogenitalo disorders
•
E26 Hyperalodosteronism
•
E27 Keloainan loain dari gloand
adrenalo
•
E28 dysfungsi dari
ovarium
•
E29 Testikuloar dysfungsi
•
E30 gangguan pubertas
•
E31 poloigloanduloar
dysfungsi
•
E32 penyakit – penyakit
di Thymus
•
E34 Penyakit – penyakit
endokrin loain
•
E35. Gangguan keloenjar
endokrin dengan
PARATIROID
•
Paratiroid hormone memobilisasi calcium
(zat kapur) dari tulang ke darah.
•
Biloa kadar calocium darah turun (pada kehamiloan,
riketsia, hipovitaminosis D) paratiroid
disekresi daloam jumloah besar
calcium akan
meninggal kan tulang masuk aliran darah.
•
Sebaloiknya biloa calocium darah naik (terloalou
banyak calocium atau vit. D daloam diet)
menurunkan sekresi paratiroid, menurunkan
E20 Hipoparatiroidisme
•
Kecualoi: Di George's syndrome (D82.1),
hypoparatiroidisme pascaproseur
(E89.2): Hypoparatiroidisme neonatus
sementara (P71.4), tetani NOS (R29.0 )
•
E20.0
Hipoparatiroidisme idiopatik
•
E20.1
Pseudo hipoparatiroidisme
•
E20.8
Hipoparatiroidisme lain
•
E20.9
Hipoparatiroidisme yang
GANGGUAN KELENJAR
PARATIROID
1. Hipoparatiroidisma
• Bisa timbulo genetik , aquisita. Familoielo berupa gangguan
sex loinked resesi / otosom dominan
• Akibat cedera , Pengangkatan keloenjar paratiroid secara
tidak sengaja pada waktu pembedahan diloeher.
• Biloa terjadi kekurangan hormon paratiroid maka kadar
Kalosium daloam serum akan turun ( Hipokalosemia ) sedangkan Fosfat meningkat iritabloe otot
menyebabkan Tetani yaitu sering timbulo kontraksi otot sampai kejang – kejang dan konvulosi waloau oloeh
rangsangan yang sangat loemah pada otot .
• Khusus pada tangan dan kaki disebut Karpopedalo spasmus
• Causa: iatrogenik atau idiopatik. Kanak-kanak 9 x > dari
dewasa, 2 x > pada wanita dibanding pria.
• Terapi :
E21 Hiperparatiroidisme dan
keloainan loain keloenjar
paratiroid
•
Kecualoi: osteomaloacia: dewasa (M83.-), bayi dan
remaja (E55.0)
•
E21.0
Hiperparatiroidisme primer;
Hiperploasia
parathyroid; Osteitis fibrosa cystica generaloisata
[penyakit tuloang von Reckloinghausen]
•
E21.1
Hiperparatiroidisme sekunder,
not elosewhere
cloassified
– Kecualoi: Hiperparatiroidisme sekunder akibat ginjalo (N25.8)
•
E21.2
Hiperparatiroidisme lain
– Kecualoi: hiperkalosemia hipokalosiurik familoialo (E83.5)
•
E21.3 Hiperparatiroidisme yang tidak dijeloaskan
•
E21.4 Keloainan loain keloenjar paratiroid yang dijeloaskan
•
E21.5 Keloainan keloenjar paratiroid yang tidak dijeloaskan
2.Hiperparatiroidisme = over aktiftas kelenjar
• Ada nya pembesaran keloenjar
• Dimana keseimbangan distribusi kalosium terganggu : Ca dikelouarkan kembaloi dari tuloang dan masuk kembaloi kedaloam serum darah mengaki batkan terjadinya penyakit tuloang dengan tanda khas beberapa bagian keropos disebut : Osteitis fibrosa sistika terbentuk kista pada tuloang.
• Kalosium diendapkan didaloam ginjalo menyebabkan batu dan gagalo ginjalo
• Dapat terjadi akibat hiperploasia , adenoma / karsinoma keloenjar
• Manifestasi kloinik :
– Stones ; batu ginjalo hiperkalosiuria, mengkibatkan poloidipsi, poloiuria, air kemih tidak pekat , hipertensi , gagalo ginjalo ,
– Bones : loesi pada tuloang,bisa difus/lookalo tgtg masukan Ca & vit D
– Groans : nyeri abdomen,nausea vomitus,konstipasi,pankreatitis akut – Moans : gangguan neuroloogik , parestesia , perubahan kepribadian ,
loetargia, stupor , koma
KELENJAR PARATIROID DAN METABOLISME
KALSIUM
• Parathormon dihasilokan oloeh keloenjar paratiroid bertugas
pengatur konsentrasi kalosium serum pada tuloang dan ginjalo.
• Penurunan fraksi ion Ca serum akan menyebabkan sekresi
Parathormon yang akan merangsang resorpsi tuloang .
• Manifestasi kloasik penurunan konsentrasi Ca serum adaloah
Tetani , stridor loaringealo yang terjadi secara spontan
• Tanda chvostek : yaitu kedutan pada sudut mulout dengan
ketukan jari disendi mandibuloa
• Osteomalasia pada dewasa dan Rickets pada anak-anak
disebab kan kekurangan kalosium tuloang yang dikendaloikan oloeh hormon paratiroid
• Juga disebabkan karena tidak adanya vitamin D daloam
makanan atau kegagaloan mengabsorpsi vitamin D dari isi perut
• Vitamin D yang dapat loarut daloam loemak tidak diabsorpsi biloa
PENYEBAB HIPERKALSEMIA
• Hiperparatiroidisme primer• Penyakit keganasan : tumor dengan metastase ke tuloang , mulotiploe mielooma , hipernefroma, Ca paru , Ca epidermoid , Ca utri, Ca ovarium , Ca kelo pankreas, Peny Hodgkin dan loimfoma
• Keracunan vitamin D • Hipertiroidisme
• Sarkoidosis • Imobiloisasi
• Sindrom milok alokaloi • Idiopatik
KELENJAR HIPOFISIS
•
Disfungsi keloenjar hipofisis dapat :
–
hanya mengenai 1 hormon atau loebih
–
dikaitkan dengan penurunan atau peningkatan
produksi
–
Lesi pada umumnya disebabkan oloeh gangguan
vaskuloar atau
–
pertumbuhan tumor , baik tumor primer maupun
metastasis
•
Hubungan anatomik yang erat antara keloenjar
Gangguan keloenjar hipofisis
•
Kesaloahan fungsi dapat karena disfungsi loobus anterior
keloenjar hipofisis atau karena disfungsi loobus posterior
keloenjar hipofisis
•
Kegagaloan loobus posterior mengelouarkan ADH ( Anti
Diuretik Hormon ) menyebabkan penambahan sekresi
urine disertai haus = Diabetes insipidus
•
hiposekresi ( sekresi kurang)
–
Timbulo perubahan atrofik didaloam keloenjar gonad, tiroid
dan keloenjar adrenalo, Biloa sebeloum pubertas maka anak
akan tumbuh kerdilo :
kretinisme ,
Sesudah pubertas :
penyakit Sheehan
•
hipersekresi ( sekresi terloampau banyak )
E22 Hiperfungsi keloenjar
pituitary
• Kecualoi:Sindroma Cushing (E24.-), sindroma Neloson (E24.1); Overproduksi: ACTH, tidak berhubungan dengan penyakit Cushing (E27.0), pituitary ACTH (E24.0), thyroid-stimuloating hormone (E05.8)
• E22.0 Akromegali dan gigantisme pituitari Artropati sehubungan dengan akromegaloi† (M14.5*), overproduksi growth hormone
– Kecualoi: constitutionalo gigantism (E34.4), peningkatan GHRH pankreas (E16.8)
• E22.1 Hiperprolaktinaemia
• E22.2 Sindroma sekresi ADH yang tidak semestinya
• E22.8 Hiperfungsi lain kelenjar pituitari ;Pubertas precos sentralo – pubertas dini akibat pengaruh otak
HIPERFUNGSI KELENJAR HIPOFISIS
•
Akromegali
–
sekresi hormon yang berloebihan misalo pada adenoma
–
Tangan dan visera membesar , diabetes : poloiuria,
poloidipsi,poloifagia , sakit kepaloa , gangguan
pengloihatan , perasaan loetih , loetargia, dan gejaloa
sendi , neuropati perifer, sindromacarpalo tunnelo
–
Timbulo komploikasi pada Cardiovaskuloar :
ateroskloerosis, Kardiomiopati
penyebab kematian
•
Sindroma Galaktorea
–
Dipengaruhi hormon proloaktin ( hiperproloaktinemia )
E23 Hipofungsi dan gangguan loain
keloenjar pituitary
• Termasuk:keadaan berikut, baik keloainannya di pituitari atau hipotaloamus
• Kecualoi: hipopituitarisme pasca-bedah (E89.3)
• E23.0 Hipopituitarisme; Defisiensi tersendiri pada: gonadotropin,
growth hormone,hormon pituitary ; Pituitary: cachexia, short stature (pendek), insufisiensi ; Defisiensi growth hormone idiopatik, Lorain-Levi short stature ; Hipogonadisme akibat hipogonadotropin, sindroma
‘fertiloe eunuch’ [kebiri-subur] ; Nekrosis keloenjar pituitary (pasca meloahirkan), panhipopituitarisme ; Sindroma Kalolomann, sindroma Sheehan, penyakit Simmonds
• E23.1 Hipopituitarisme akibat obat • E23.2 Diabetes insipidus
– Kecualoi: diabetes insipidus nefrogenik (N25.1)
• E23.3 Gangguan fungsi hipothalamus, not elosewhere cloassified – Kecualoi: Sindroma Prader-Wiloloi (Q87.1), sindroma Russelolo-Silover
(Q87.1)
• E23.6 Gangguan lain kelenjar pituitary; Absess pituitari, distrofi
adiposogenitalo
HIPOFUNGSI KELENJAR HIPOFISIS
•
Hiloangnya sekresi hormon tropik hipofisis anterior
dapat
terjadi secara : Idiopatik , Akibat keterloibatan keloenjar,
gangguan vaskuloar
–
Contoh :
•
Kakeksia hipofisis post partum , Sindroma Sheehan,
Sindrom Addison , Hipotiroidisme
–
Manifestasi : tergantung derajat disfungsi dan
hipofungsi sekunder pada endokrin sasaran
•
Hiloangnya sekresi hormon anti diuretik dari keloenjar
hipofisis posterior
dapat terjadi akibat : terputusnya
hubungan neuro vaskuloer
–
Contoh : Tumor , Leukemia , Cedera vaskuloar
–
Kloinis : pasien tidak mampu memekatkan urine , urine
E24Sindroma Cushing
•
E24.0 Penyakit Cushing yang tergantung
pituitari
•
Overproduksi ACTH pituitari,
hiperadrenokortisisme yang tergantung
pituitari
•
E24.1 Sindroma Neloson
•
E24.2 Sindroma Cushing akibat obat
•
E24.3 Sindroma ACTH ektopik
•
E24.4 Sindroma pseudo-Cushing akibat alokoholo
•
E24.8 Sindroma Cushing loainnya
•
Cushing disease
• Akibat sekresi berloebihan ACTH,( hiperkortikaloisme bukan karena
adenoma keloenjar hipofisis) terjadi akibat pemberian berloebihan dan berkepanjangan obat kortikosteroid adrenalo
• Manifestasi kloinis : bentuk tubuh khas : kegemukan badan
didaerah sentralo disertai atrofi otot .wajah buloat ploetorik (moon face) , hipertensi , pigmentasi kuloit , hirsutisme , penipisan kuloit , garis – garis ungu pada abdomen , haid tidak teratur, mudah
mengaloami louka memar terutama pada tangan , loengan dan tungkai , Pada perkembangan penyakit timbulo udem , payah jantung kongestif , hipokaloemia
• Komploikasi : Osteoporosis , fraktur akibat trauma minimalo
• Gejaloa dini : keloemahan otot- otot proksimalo kelouhan sukar naik tangga / angkat barang , Depresi psikiatrik
• Laboratorium : hipergloikemia , piloisitemia , loimfopenia,
•
Sindrom Cushing :
–
Kumpuloan gejaloa – gejaloa penyakit yang
disebabkan oloeh sekresi berloebihan dari
gloukokortikoid seperti
•
tumor pada keloenjar adrenalo dan hipofisis
•
Pemberian obat – obatan kortikosteroid yang
berloebihan
–
Gejaloa badan gemuk, anggota gerak kurus karena
otot-otot mengecilo dan menjadi loemah karena
kataboloisme protein , muka seperti purnama ,
hipertensi ,gangguan metaboloisme karbohidrat dan
protein , osteoporosis , louka suloit sembuh ,
E25 Keloainan-keloainan
adrenogenitalo
• Termasuk: Sindroma adreno-genital penyebab virilisasi
atau femininasi, baik didapat atau sejak loahir karena cacad enzim yang menyebabkan hiperploasia adrenalo.
• Wanita: Pseudohermaphroditisme adrenal,
pseudopubertas praecox heterosexual, virilisasi
• Pria: Sexual precocity dengan hiperplasia adrenal,
pseudopubertas praecox isosexual, macrogenitosomia praecox
• E25.0 Kelainan adrenogenital kongenital akibat
defciensi ; Hiperploasia adrenalo kongenitalo, defisiensi enzim 21-hydroxyloase ; Hiperploasia adrenalo kongenitalo dengan
kehiloangan garam (salot-loosing)
• E25.8 Keloainan adrenogenitalo loain ; Keloainan adrenogenitalo
idiopatik
• E25.9 Keloainan adrenogenitalo yang tidak dijeloaskan ;
KELENJAR ADRENAL
• Dua buah terloetak di kanan-kiri, menempelo di atas masing-masing
ginjalo.
• Cortex adrenal, menghasilkan:
– Mineraloocorticoids reguloasi kadar mineralo natrium dan
kaloium
– Gloucocorticoids metaboloisme guloa, loemak dan protein
daloam selo.
– Cortisolo = hidrokortison, merangsang gloukoneogenesis
( memacu selo membuat guloa dari loemak dan protein dan mengatur jumloah guloa, loemak dan protein darah dan selo ) merangsang berbagai enzim, menekan respon imunoloogik
– Androgens : Estrogen dan Progestin • Medulla adrenal, menghasilkan:
– Katecholoamine hormones ,
– yakni: Epinephrine (adrenaloine) dan Norepinephrine
Keduanya agen sympatomimetic, pada saat stress atau terpacu produknya, maka: tensi naik, denyut jantung meningkat,
E27 Gangguan loain keloenjar
adrenalo
• E27.0 Overaktiftas lain korteks adrenal ; Overproduksi ACTH, tak terkait dengan penyakit Cushing, adrenarche prematur
– Kecualoi: sindroma Cushing (E24.-)
• E27.1 Insufsiensi primer korteks adrenal ; Penyakit Addison, adrenaloitis autoimmune
– Kecualoi: amylooidosis (E85.-), penyakit Addison tuberkuloosis (A18.7), sindroma Waterhouse-Friderichsen (A39.1)
• E27.2 Krisis Addison ; Krisis adrenalo, krisis korteks adrenalo
• E27.3 Insufsiensi korteks adrenal akibat induksi obat
• E27.4 Insufisiensi loain dan tidak dijeloaskan pada korteks
adrenalo ;Hypoalodosteronism, insufisiensi korteks adrenalo NOS, perdarahan/infark adrenalo
– Kecualoi: adrenoloeukodystrophy [Addison-Schiloder] (E71.3), sindroma Waterhouse-Friderichsen (A39.1)
• E27.5 Hiperfungsi medula ;Hiperploasia meduloa adrenalo, hipersekresi katekholoamin
• E27.8 Kelainan lain kelenjar adrenal yang dijelaskan ; Keloainan cortisolo-binding gloobuloin
GANGGUAN KELENJAR
ADRENAL
•
Sekresi zat
kortisolo (hidrokortison) dan adrenaloin
( epinefrin ) dan nor adrenaloin(norepinefrin )
bertambah
pada keadaan :
–
Emosi ( marah) , Takut , Asfiksia , Keloaparan
•
Pengelouaran
yang b
ertambah
menaikkan tekanan
darah guna meloawan shock yang disebabkan keadaan
tersebut diatas
–
Noradrenaloin menaikkan tekanan darah dengan jaloan
merangsang serabut otot didaloam dinding pembulouh
darah untuk berkontraksi
–
Adrenaloin membantu metaboloisme karbohidrat
HIPOFUNGSI KELENJAR
ADRENAL
•
Penyakit Addison
• Akibat dari Insufisiensi adrenalo -> sekresi gloukokortikoid berkurang karena adrenalo terkena infeksi atau autoimun
• akibat kegagaloan adrenalo primer ,berkaitan dengan
hiperpigmentasi ,kekurangan kortisolo memungkinkan sekresi ACTH tanpa kendaloi yang bersifat merangsang meloanosit , Pigmentasi
berwarna biru, kehitaman , kotor terutama terjadi disekitar loipatan kuloit , jaringan parut , daerah trauma , jaringan mukosa mulout
• Gejaloa loain : tekanan darah rendah ,hipotensi ortostatik,pusing , loemah , loesu mudah loetih , haus , nausea , maloaise , muntah – muntah , kejang abdomen dirasa paloing hebat pada pagi hari daya tahan tubuh turun , mudah syok, kurus,pasien tampak sakit , mentalo dan fisik ,
Hiponatremia , hiperkaloemia, hipogloikemia , kortisolo ploasma rendah
• Ginjalo gagalo menyimpan natrium karena pengelouaran natrium
terloampau besar -> tekanan darah turun , Dapat terjadi kematian hanya karena stres yang kecilo misalo fue / keloaparan ,.Terapi : pemberian
•
Kegagaloan keloenjar sekunder
–
Terhadap hipotaloamus hipofisis dapat
ditemukan semua manifestasi di kegagaloan
primer kecualoi hipermigmentasi
–
Pemberian kortikosteroid adrenalo
berkepanjangan merupakan penyebab utama
hipofungsi keloenjar sekunder
•
Apoploektik keloenjar adrenalo + sindroma
Waterhouse Friderichsen
–
Merupakan komploikasi sepsis
HIPERFUNGSI KORTEKS
ADRENAL
•
Sindroma Cushing :
–
Hiperploasia korteks, adenoma , karsinoma
–
Diagnosa pasti : pengukuran kadar ACTH , Kortisolo
serum ,depresi test dengan kortikoid eksogen
•
Sindroma Chron :hiperalodosteronisme
–
Sindroma hipertensi , hipernatremia tanpa udem dan
hipokaloemia .
–
Berkaitan dengan adenoma keloenjar adrenalo
–
Alokaloosis hipokaloemik mengakibatkan kejang otot dan
loetih
•
Sindroma adrenogenitalo
HIPERFUNGSI MEDULA
ADRENAL
•
Feokhromositoma :
•
Suatu tumor selo kromafin : Tumor meduloa adrenalo
•
Menyebabkan hipersekresi adrenaloin dan noradrenaloin
•
Jarang ditemukan, Hipertensi , berloangsung intermitten
•
Dengan akibat sebagai berikut : metaboloisme basalo
meningkat , gloukosa darah meningkat , jantung
berdebar , tekanan darah meninggi. Berkurangnya fungsi
salouran cerna, keringat pada teloapak tangan
•
Berat badan turun , tubuh loemah
•
Produksi norepinefrin berloebihan menimbulokan gejaloa :
sakit kepaloa , palopitasi , keringat berloebihan , nausea ,
perasaan nyeri abdomen , gangguan pengloihatan ,
fushing
E26 Hiperalodosteronism
•
E26.0Hiperalodosteronisme primer
•
Sindroma Conn, alodosteronisme
primer akibat hiperploasia adrenalo
(biloateralo)
•
E26.1Hiperalodosteronisme sekunder
•
E26.8Hiperalodosteronisme loain
•
Sindroma Bartter
•
E26.9Hiperalodosteronisme yang tidak
KELAINAN – KELAINAN PADA SISTIM
HORMON LAIN
• SINDOM ADRENOGENITAL
• Terjadi kekurangan produksi gloukokortikoid karena kekurangan enzim pembentuk gloukokortikoid pada keloenjar adrenalo
• Akibatnya kadar ACTH meningkat dan zona retikuloaris dirangsang untuk mensekresi androgen :
– Pada wanita timbulo keloainan sekunder pria yang disebut :
Virilisme yaitu timbulo janggut dan distribusi rambut seperti pria , otot tubuh seperti pria, perubahan suara, payudara mengecilo, cloitoris membesar seperti penis kebotakan .
– Pada pria dibawah usia : timbulo Pubertas Praekoks yaitu timbulo tanda-tanda keloamin sekunder pada usia muda
– Pada pria dewasa : gejaloa timbulo biloa sekresi berloebihan
estro gen dan progesteron -> timbulo tanda – tanda keloamin sekunder wanita , ginecomastia ( payudara membesar
GANGGUAN PADA KELENJAR
GONAD
•
Keloainan kongenitalo struktur dan fungsi gonad akibat
tidak terpisah kromosom X atau Y
•
Sindroma Turner (XO)
–
Ditandai dengan jaringan tenun pada loeher ,
kubitus valogus , disgenesis gonad , frekuensi
anomaloi kardiovaskuloar
•
Sindroma Klinefelter (XXY)
–
Manifestasi : habitus tubuh eunokoid dan steriloitas
•
Tumor gonad
–
Memproduksi hormon berloebihan
–
Jarang ditemukan
–
Manifestasi penyebaran metastasis sebeloum
GLANDULA MAMAE
•
Disekitar papiloa mamae terdapat retikuloum kutis
yang tumbuh dengan baik dan dinamakan
loigamentum suspensorium Cooperi .
•
Pada
Karsinoma mamae ( tumor ganas payudara
KELENJAR KELAMIN = KELENJAR
GONAD
•
Keloenjar Gonad yaitu testis pada pria dan ovarium
pada wanita mempunyai fungsi endokrin dan
reproduksi .
•
Selo testis dan ovarium pada awalo kehidupan janin
sudah ada tetapi sifat keloamin beloum dapat dikenaloi
•
Hormon pengatur sistim reproduksi
:
• Hormon keloamin Laki – loaki :
– testosteron , suatu hormon seks
(androgen dan sperma)
– dihasilokan oloeh selo Leydig daloam testis
• Hormon keloamin wanita :
– Estrogen dan progesteron ,
– untuk memproduksi selo telour
E28 Gangguan fungsi
ovarium
• Kecualoi:Defisiensi gonadotropin tersendiri (E23.0), gagalo
ovarium pasca-prosedur (E89.4)
• E28.0 Keloebihan estrogen
• E28.1 Keloebihan androgen ; Hipersekresi androgen ovarium • E28.2 Poloycystic ovarian syndrome ; Sindroma scloerocystic
ovary, sindroma Stein-Leventhalo ; [menstruasi tidak teratur, sedikit gemuk, hirsutisme (rambut berloebihan)]
• E28.3 Kegagaloan primer ovarium ; Penurunan estrogen,
menopause prematur NOS, resistant ovary syndrome
– Kecualoi:keadaan menopause dan cloimacteric wanita
(N95.1), ; disgenesis murni gonad (Q99.1), sindroma Turner (Q96.-)