GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS DI INDONESIA
BERDASARKAN PANCASILA
Di susun oleh : Nama : Stephani Salim
NIM : 322016030 Akuntansi A (Pagi)
Universitas Kristen Krida Wacana Jakarta Barat
Gaya Kepemimpinan tentu nya banyak macam, yang paling sering kita dengar yaitu gaya kepemimpinan otoriter dan demoratis. Pastinya kita tau gaya kepemimpinan otoriter itu selalu mengambil keputusan di satu pihak saja tanpa mendengarkan suara rakyat (selalu memerintah). Gaya kepemimpinan otoriter kurang cocok di terapkan di Indonesia karena masyarakat Indonesia suka bermusyawarah, gaya kepemimpinan ini lebih cocok di terapkan di suatu negara militer. Sedangkan di Indonesia sendiri menerapkan gaya kepemimpinan demokratis yang mendengarkan suara rakyat dan memilih seorang pemimpin negara dengan di adakan pemilu serta mengambil keputusan bersama. Gaya kepemimpinan ini cocok di terapkan di Indonesia karena masyarakat senang bermusyawarah tetapi gaya kepemimpinan demokratis tidak bisa mengambil keputusan dengan cepat dalam keadaan urgent karena harus bermusyawarah terlebih dahulu.
Indonesia berlandaskan pada Pancasila, tentu kita tau ada 5 sila di dalam Pancasila. Tentu nya gaya kepemimpinan demokratis harus berlandaskan Pancasila, saya akan bahas gaya kepemimpinan demokratis setiap sila pancasila yaitu :
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
Di Indonesia sendiri terdiri dari banyak agama yaitu Islam, Kristen, Katolik, Buddha, Hindu dan Konghucu. Seorang pemimpin indonesia harus memiliki agama seperti yang ada pada sila ke-1 Pancasila, walaupun Indonesia terdiri dari banyak agama tetapi kita harus
menghargai setiap agama yang di anut berbeda-beda oleh setiap orang. Seorang pemimpin harus memberikan contoh yang baik kepada masyarakatnya agar tidak ada bentrok atau pun demo dalam membawa agama serta menjadi rasis membawa nama agama. Indonesia sendiri masih terjadi kejadian seperti ini karena dari salah paham (masalah sepele) menjadi besar dan demo membawa agama. Seharusnya kita sadar dengan perbedaan banyak agama di Indonesia kita harus membuktikan kepada negara lain bahwa berbeda-beda tetapi tetap satu seperti Bhineka Tunggal Ika.