31
Di dalam bab 3 ini, penulis akan membahas tentang setting dan
karakteristik subyek penelitian, variabel penelitian, rencana tindakan, teknik dan
instrument pengumpulan data, indikator kerja dan teknik analisis data, yang akan
diuraikan berikut ini.
3.1 Setting dan Karakter subjek penelitian
Penelitian dilakukan di SD Negeri 01 Tuntang yang tertetak di Tuntang,
jalan Fatmawati No 06, penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada bulan
Maret, sekolah ini merupakan sekolah Negeri yang terletak di samping jalan raya
yang letaknya strategis dan mudah dijangkau, dan menjadi salah satu SD
berprestasi di Kecamatan Tuntang, SD Negeri 01 Tuntang ini memiliki fasilitas
yang sudah memadahi seperti adanya halaman yang luas, memiliki lapangan
olahraga sendiri, memiliki ruang lap komputer, musik, dan adanya ruang UKS,
kamar mandi, ruang guru dan kepala sekolah, kantin dan adanya koperasi yang
dikelola oleh siswa sendiri waktu istirahat sekolah. Jumlah murid di SD mulai dari
kelas I sampai VI ini terdiri dari 102 siswa. Subyek penelitian yang akan diteliti
adalah siswa kelas V dengan jumlah siswa 21 Anak yang terdiri dari 9 siswa
laki-laki dan 12 siswa perempuan, dalam mengikuti pembelajaran anak cenderung
lebih suka bermain, berbicara dengan teman yang lain.
3.2 Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini variabel yang ditentukan oleh peneliti ada 2 variabel
yaitu model pembelajaran Make-A Match berbantuan media komik interaktif, aktivitas belajar, dan hasil belajar IPS, masing-masing variabel akan diuraikan
dibawah ini.
3.2.1 Variabel Bebas (X)
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah model
pembelajaran Make-A Match yaitu pembelajaran yang meningkatkan aktifitas
menggunakan kartu soal dan jawaban. Make-A Match akan dikolaborasikan dengan media komik interaktif.
Variabel Make-A Match berbantuan media komik interaktif merupakan
variabel bebas atau dependen karena variabel ini berpengaruh untuk variabel
lainnya.
Make A-Match berbantuan media komik interaktif merupakan model pembelajaran kooperatif yang dilaksanakan secara berkelompok menggunakan
kartu soal dan jawaban disertai dengan media komik interaktif untuk pemahaman
materi, diharapkan agar siswa lebih aktif dalam pembelajaran dan memahami
materi yang disajikan oleh pengajar.
3.2.2 Variabel Terikat (Y)
Dalam penelitian ini, variabel terikat adalah hasil belajar dan aktifitas
belajar siswa. Hasil belajar siswa adalah hasil yang ditunjukkan dari suatu
interaksi tindak belajar, yang biasanya ditunjukkan dengan adanya perubahan
tingkah laku pada diri siswa, perubahan pengetahuan yang dapat diukur dan
dinilai. Aktivitas belajar adalah keterlibatan siswa secara aktif dalam proses
pembelajaran untuk mencapai tujuan belajar.
Variabel hasil belajar dan aktivitas belajar merupakan variabel terikat atau
despenden dikarenakan variabel ini akan berubah akibat dari variabel lain, jadi
variabel hasil belajar dan aktivitas adalah variabel yang dapat dipengaruhi oleh
variabel yang lainnya.
3.3 Prosedur Penelitian 3.3.1 Rencana Tindakan
Desain penelitian tindakan kelas berbentuk 3 siklus merupakan model
PTK dari Kemmis dan M. Taggart (1993). Tindakan dilakukan secara silmutan
atau disebut dengan bentuk spiral dan setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu
perencanaan tindakan (Planning), pelaksanaan tindakan (acting), observasi
(observing), dan refleksi (reflecting), namun semua ini diawali dengan refleksi
awal atau disebut dengan prapenelitian (Suharsini Arikunto, 2006:93) seperti
Keterangan :
Siklus I : 1. Perencanaan I
2. Tindakan I
3. Observasi I
4. Refleksi I
Siklus II :
1. Perencanaan II
2. Tindakan II
3. Observasi II
4. Refleksi II
Gambar 1. Design PTK Model Kemmis & Tanggart (Suharsimi Arikunto, 2006:93)
Secara garis besar terdapat 4 tahapan yang biasa dilalui yaitu (1)
Perencanaan (planning), (2) Pelaksanaan (acting ), (3) Pengamatan (Observing),
(4) Refleksi (reflection).
Langkah awal yang akan dilakukan oleh peneliti dalam pelaksanaan
penelitian adalah melakukan kegiatan observasi dengan mewawancarai guru kelas
yang bersangkutan, setelah peneliti melakukan observasi tersebut, kemudian
diterapkannya penggunaan model pembelajaran Make-A Match menggunakan media komik interaktif dalam pembelajaran ilmu pengetahuan sosial pada materi
Jasa dan peran tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Rencana
tindakan yang dilakukan oleh peneliti ini melaui 4 tahap perencanaan, tahapan 1
4
3
2
0
1
4
3
tersebut dilaksanan selama 4 jam pembelajaran atau 3 kali pertemuan, dan dalam
pelaksaan tindakan kelas ini direncanakan dalam 3 siklus, namun apabila
pelaksanaan 2 siklus sudah mencapai keberhasilan belajar yang ditargetkan
peneliti maka siklus 3 tidak dilaksanakan
1. Perencanaan
a. Menemukan masalah yang terdapat di kelas, dalam proses penemuan
ini peneliti melakukan observasi langsung di kelas
b. Merencanakan langkah-langkah yang akan digunakan memperbaiki
pembelajaran IPS (RPP, Kisi-kisi soal)
c. Mempersiapkan instrumen penelitian
2. Pelaksanaan Tindakan
Pada proses ini peneliti melaksanakan tindakan sesuai dengan perencanaan
sebelumnya. Sementara yang menjadi observer proses pembelajaran
dengan model Make-A Match adalah guru kelas V, selama kegiatan
berlangsung guru akan mengajar sesuai dengan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) yang sudah dibuat oleh peneliti.
3. Observasi
Observasi ini dilaksanakan pada saat proses pembelajaran berlangsung dan
dilaksanakan untuk melihat proses pembelajaran dan tindakan, dan dalam
kegiatan observasi ini semua perubahan yang terjadi dicatat, dan data yang
dikumpulkan adalah data tentang perubahan akibat implementasi tindakan
dan kegiatan pembelajaran setelah dilaksanakan.
4. Refleksi
Pada tahap ini peneliti melakukan analisis data dari hasil observasi
bersama kolaboran, kemudian hasil dari analisis dijadikan acuan untuk
menyusun perencanaan pada siklus berikutnya
3.3.2 Siklus I
Kegiatan pembelajaran pada siklus I akan dilaksanakan 3 pertemuan, pada
pertemuan pertama akan mengajarkan materi IPS tentang persiapan kemerdekaan
sampai detik-detik proklamasi dengan menggunakan bantuan media komik
dilaksanakan pembelajaran IPS menggunakan metode Make-A Match atau kartu
berpasangan, pertemuan ketiga akan dilakukan evaluasi dalam bentuk tes untuk
menguji pemahaman siswa. Alokasi waktu dalam setiap pelaksaan pembelajaran
masing-masing 2x35 menit
I. Perencanaan
1. Menentukan waktu penelitian
2. Melakukan koordinasi dengan wali kelas lima atau kolaborator dengan
observer
3. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) berdasarkan
langkah-langkah pada model pembelajaran Make-A Match
4. Menyiapkan Media /alat/sumberbelajar : papan peta konsep, teks
proklamasi, video detik-detik proklamasi, dan komik interaktif
5. Menyiapkan Make-A Match atau kartu berpasangan yang berisi soal dan jawaban
6. Menyusun lembar observasi untuk peneliti
7. Menyusun soal evalusi, lembar observasi dan tes pilihan ganda
II. Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan tindakan akan dilakukan sesuai dengan perencanaan
pembelajaran yang dibuat, dan dalam pelaksanaan siklus I terdiri dari 3
pertemuan , setiap pertemuan akan diuraikan sebagai berikut :
Pertemuan I
1. Dalam melaksanakan pembelajaran yang sudah disusun dalam RPP
sesuai dengan langkah-langkah model pembelajaran Make-A Match
2. Dalam pendahuluan guru menjelaskan beberapa materi dengan
menggunakan papan peta konsep yang nantinya siswa akan menyusun
sendiri peta konsep tersebut sehingga antusias siswa muncul dalam
awal pembelajaran
3. Memberikan pertanyaan seputar materi yang dijelaskan
4. Membentuk siswa dalam beberapa kelompok sesuai dengan jumlah
siswa dalam satu kelas
5. Menampilkan sebuah Video pembelajaran mengenai materi yang
6. Dalam beberapa kelompok berdiskusi tentang video yang di tampilkan
dan menjawab beberapa pertanyaan
7. Diakhir pembelajaran guru akan melakukan refleksi, mengevaluasi
hasil pembelajaran dan menyampaikan kegiatan di pertemuan kedua.
Pertemuan II
1. Pada kegiatan pendahuluan guru mengingat kembali pembelajaran
yang disampaikan sebelumnya (Pertemuan I)
2. Guru akan menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan kedua
3. Menyampaikan beberapa materi secara singkat
4. Guru membentuk beberapa kelompok untuk berdiskusi
5. Dalam membantu penyampaian materi diberikan bantuan media yaitu
Komik Interaktif yang akan dibaca, dirangkum dan diisi beberapa
pertanyaan dari Komik Interaktif
6. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang dapat
menyimpulkan isi dari Komik Interaktif
7. Pada kegiatan penutup guru melakukan refleksi pembelajaran,
mengevaluasi pembelajaran pada pertemuan ke dua, dan
menyampaikan kegiatan pada pertemuan ke 3
Pertemuan ke III
1. Pada awal pembelajaran guru mengajak siswa untuk mengingat
kembali materi yang sudah disampaikan selama dua pertemuan
2. Guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya
3. Menjelaskan aturan bermain dengan Make-A Match
4. Guru mendampingi siswa dalam bermain dengan Make-A Match atau kartu berpasangan
5. Guru mencatat skor setiap kelompok yang berhasil
6. Guru menentukan kelompok pemenang dan memberikan reward untuk
kelompok menang
7. Sebelum akhir kegiatan guru memberikan soal evaluasi untuk
8. Pada kegiatan penutup guru melakukan refleksi kegiatan dan
memberikan reward untuk siswa yang aktif dalam pembelajaran dari
awal pertemuan sampai terakhir
III.Observasi
Pada kegiatan observasi dilakukan secara bersamaan dengan pelaksanaan
pembelajaran pada siklus I pada pertemuan I,II dan III. Kegiatan observasi
diakukan untuk mengamati dan mengevaluasi kegiatan guru dan siswa
selama pelaksanaan , hal-hal yang diamati adalah sebagai berikut :
1. Observer mengamati kegiatan guru dalam menggunakan model
pembelajaran tipe Make-A Match dengan menggunakan bantuan media
Komik Interaktif
2. Dalam proses Make-A Match, peran guru dan siswa dalam permainan
3. Observer mencatat semua yang terjadi yang ditemukan dengan
instrumen yang telah disusun
4. Perbaikan darinkelemahan pada siklus I
5. Untuk Siswa, yaitu bagaimana kegiatan aktivitas selema belajar
disesuaikan dengan indikator aktivitas belajar
6. Untuk guru yaitu persiapan, memberikan apersepsi untuk motivasi
belajar siswa, membuka dan menutup pembelajaran, mengawasi
permainan Make-A Match
IV.Refleksi
1. Guru melakukan perbaikan pembelajaran sesuai dengan rencana
belajar
2. Hasil analisis berupa kelemahan dan kelebihan dalam perencanaan,
tindakan dan pelaksanaan pembelajaran
3. Hasil belajar siswa memenuhi target yang akan dicapai
3.3.3 Siklus II
Dalam siklus II akan dilakukan perbaikan kekurangan hasil temuan pada
siklus I. Apabila dalam siklus I sudah ada kelebihan, maka dalam siklus II
akan dipertahankan dan ditingkatkan. Siklus II sama dengan siklus I terdiri
dari 3 pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 35 menit. Pertemuan 1, 2 dan 3
I. Perencanaan
1. Permasalahan yang diambil adalah hasil evaluasi dan identifikasi
kekurangan pada tahap siklus I
2. Memperbaiki kekurangan dan hasil refleksi dari tahap siklus I
3. Merancang kembali kegiatan, rencana pelaksanaan pembelajaran
(RPP) model pembelajaran tipe Make-A Match, soal, lembar observasi,
media pembelajaran dan sumber pembelajaran lainnya
II. Tindakan
Dalam tindakan di siklus II akan dilaksanakan secara bersamaan seperti
halnya pada siklus I. dalam siklus II tindakan akan disesuaikan dengan
kekurangan yang didapatkan pada siklus I
Pertemuan I
1. Melaksanakan pembelajaran yang sudah disusun dalam RPP sesuai
dengan langkah-langkah model pembelajaran Make-A Match yang
terdiri dari kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan penutup
2. Dalam pendahuluan guru menjelaskan beberapa materi dengan
menggunakan papan peta konsep yang nantinya siswa akan menyusun
sendiri peta konsep tersebut sehingga antusias siswa muncul dalam
awal pembelajaran
3. Memberikan pertanyaan seputar materi yang dijelaskan
4. Membentuk siswa dalam beberapa kelompok sesuai dengan jumlah
siswa dalam satu kelas
5. Menampilkan sebuah Video pembelajaran mengenai materi yang
disampaikan
6. Dalam beberapa kelompok berdiskusi tentang video yang di tampilkan
dan menjawab beberapa pertanyaan
7. Siswa melakukan presentasi di depan kelas mengenai hasil diskusi
8. Diakhir pembelajaran guru akan melakukan refleksi, mengevaluasi
hasil pembelajaran dan menyampaikan kegiatan di pertemuan kedua.
1. Pada kegiatan pendahuluan guru mengingat kembali pembelajaran
yang disampaikan sebelumnya (Pertemuan I)
2. Guru akan menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan kedua
3. Menyampaikan beberapa materi secara singkat
4. Guru membentuk beberapa kelompok untuk berdiskusi
5. Dalam membantu penyampaian materi diberikan bantuan media yaitu
Komik Interaktif yang akan dibaca, dirangkum dan diisi beberapa
pertanyaan dari Komik Interaktif
6. Siswa melakukan presentasi dikelas mengenai isi komik interaktif
7. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang dapat
menyimpulkan isi dari Komik Interaktif
8. Pada kegiatan penutup guru melakukan refleksi pembelajaran,
mengevaluasi pembelajaran pada pertemuan ke dua, dan
menyampaikan kegiatan pada pertemuan ke 3
Pertemuan III
1. Pada awal pembelajaran guru mengajak siswa untuk mengingat
kembali materi yang sudah disampaikan selama dua pertemuan
2. Guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya
3. Menjelaskan aturan bermain dengan Make-A Match
4. Guru mendampingi siswa dalam bermain dengan Make-A Match atau kartu berpasangan
5. Guru mencatat skor setiap kelompok yang berhasil
6. Guru menentukan kelompok pemenang dan memberikan reward untuk
kelompok menang
7. Sebelum akhir kegiatan guru memberikan soal evaluasi untuk
mengetahui penguasaan materi
8. Pada kegiatan penutup guru melakukan refleksi kegiatan dan
memberikan reward untuk siswa yang aktif dalam pembelajaran dari
awal pertemuan sampai terakhir
Pada kegiatan observasi dilakukan secara bersamaan dengan pelaksanaan
pembelajaran pada siklus I pada pertemuan I,II dan III. Kegiatan observasi
diakukan untuk mengamati dan mengevaluasi kegiatan guru dan siswa
selama pelaksanaan , hal-hal yang diamati adalah sebagai berikut :
7. Observer mengamati kegiatan guru dalam menggunakan model
pembelajaran tipe Make-A Match dengan menggunakan bantuan media
Komik Interaktif
8. Dalam proses Make-A Match, peran guru dan siswa dalam permainan
9. Observer mencatat semua yang terjadi yang ditemukan dengan
instrumen yang telah disusun
10.Perbaikan darinkelemahan pada siklus I
11.Untuk Siswa, yaitu bagaimana kegiatan aktivitas selema belajar
disesuaikan dengan indikator aktivitas belajar
12.Untuk guru yaitu persiapan, memberikan apersepsi untuk motivasi
belajar siswa, membuka dan menutup pembelajaran, mengawasi
permainan Make-A Match
IV. Refleksi
Berdasarkan hasil observasi siklus II, guru dan kolaborator dapat
merefleksikan kegiatan pembelajaran, kegiatan guru, aktivitas siswa dan
hasil belajar pada siswa dan akan mengetahui kesesuaian kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukan sebagaimana siswa mengelami
peningkatan pada siklus II, hasil refleksi yang diharapkan dapat
disampaikan berikut ini.
1. Guru melakukan perbaikan pembelajaran sesuai dengan rencana
belajar
2. Aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran sudah sesuai dengan yang
di harapkan
3. Hasil belajar siswa memenuhi target yang akan ingin dicapai
3.4Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang digunakan dalam penelitian ini, maka
ditentukan teknik pengumpulan dan instrumen pengumpulan data, berikut ini
akan diuraikan teknik dan instrument pengumpulan data.
3.4.1 Teknik Pengumpulan Data
3.4.1.1Teknik Pengumpulan untuk Variabel model pembelajaran tipe Make-A Match berbantuan media komik interaktif
Pengumpulan data model tipe Make-A Match berbantuan media komik interaktif menggunakan teknik non tes yaitu observasi. Observasi merupakan
suatu proses pengamatan dan pencatatan secara sistematis, logis, objektif dan
rasional mengenai beberapa fenomena. Observasi dilakukan untuk melihat
apakah guru sudah melaksanakan pembelajaran dengan model pembelajaran
tipe Make-A Match berbantuan media komik interaktif tangga sesuai dengan sintak yang sudah rimusukan.
Observasi ini digunakan untuk mengamati tindakan dan aktivitas guru
dalam menerapkan model pembelajaran tipe Make-A Match dengan baik. Sebagai pengamat dalam kegiatan observasi ini adalah guru kolaborator.
Observasi dilakukan pada saat proses kegiatan pelaksanaan tindakan itu
berlangsung.
3.4.1.2Teknik Pengumpulan Data Variabel Hasil belajar dan Aktifitas Belajar
3.4.2 Instruman Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data yang diperlukan penulis menyusun instrumen
dalam bentuk observasi dan tes. Instrumen ini akan diuraikan berdasarkan
variabel yang sudah ditentukan penulis sebagai berikut.
3.4.2.1Instrumen Pengumpulan Data untuk Variabel model pembelajaran tipe Make-A Match berbantuan media komik interaktif
Instrumen pengumpulan data untuk variabel bebas adalah lembar
observasi. Lembar observasi ini digunakan untuk mengukur aktivitas guru dalam
dengan hasil pengamatan. Kegiatan pembelajaran harus mencerminkan tahap
pembelajaran Make-A Match seperti pada sintak mulai dari kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup
Tabel 3.1
Kisi-Kisi Lembar Observasi model pembelajaran tipe Make-A Match berbantuan media komik interaktif
No Aspek Indikator
1. Kegiatan Pendahuluan
a. Guru menyiapkan kelas mengecek kehadiran dan kesiapan siswa
b. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran c. Guru memberikan motivasi belajar dengan
menggunakan papan peta konsep 2. Melakukan
kegiatan inti pembelajaran
a. Guru membagi siswa dalam satu kelas menjadi 2- 3 kelompok
b. Siswa mendengarkan penejalasan langkah model pembelajaran Tipe Make-A Match c. Siswa melakukan diskusi tentang materi
yang disampaikan pengajar
d. Menjawab pertanyaan yang muncul dari siswa
e. Siswa menyampaikan hasil diskusi f. Guru menanggapi hasil diskusi siswa g. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru
tentang jalannya permaianan Make-A Match atau kartu berpasangan
h. Guru mencatat skor dengan tanda bintang yang didapatkan oleh setiap kelompok yang berhasil
i. Guru menjumlahkan semua hasil atau perolehan skor yang didapatkan oleh setiap kelompok
j. Guru menentukan pemenang dari permainan karu berpasangan
k. Guru memberikan reward kepada kelompok pemenang
l. Guru membagikan tes untuk mengetahui penguasaan materi siswa
3. Melakukan kegiatan penutup
a. Guru mengajak siswa menyimpulkan hasil pembelajaran
b. Guru melakukan refleksi dan evaluasi pembelajaran
Instrumen pengumpulan data variabel terikat adalah menggunakan lembar
observasi dan test dalam bentuk soal pilihan ganda, untuk aktivitas siswa akan
dinilai dengan mengisi menggunakan lembar observasi dan memberikan tanda
(√) pada indikator yang dicapai siswa, sedangkan untuk mengukur hasil belajar
siswa dalam aspek kognitif akan dilakukan test setelah akhir siklus I dan akhir
siklus II. Test dilakukan dengan menggunakan soal test pilihan ganda, setiap
siklus akan dibuat 30 soal pilihan ganda, dan instrumen yang digunakan adalah
observasi, lembar soal, pedoman penilaian dan rubrik penilaian
Tabel 3.2
Kisi-Kisi Instrumen Aktivitas Belajar dengan Model Pembelajaran tipe Make-A Match
No Aspek Indikator Item
1. Antusiasme siswa dalam mengikuti
2. Interaksi siswa dengan guru
siswa meminta bantuan guru jika mengalami kesulitan dengan sopan dan santun
3
3. Interaksi siswa dengan siswa
Siswa meminta bantuan teman jika mengalami kesulitan
4
4. Kerjasama kelompok Saling membantu anggota kelompok dalam menjawab pertanyaan
5
Tidak saling menyalahkan jika ada anggota yang melakukan kesalahan
6
5. Aktivitas belajar siswa dalam diskusi kelompok
Diskusi berjalan dengan tertib dan baik
7
6. Aktivitas siswa dalam melaksanakan
pembelajaran
Siswa melakukan permainan dengan tertib dan sesuai
Selalu mengikuti setiap kegiatan pembelajaran dengan antusias
10
7. Partisipasi siswa dalam menyimpulkan materi
Siswa berani memberikan kesimpulan di akhir pembelajaran
Intrumen soal evaluasi IPS yang menilai aspek kognitif dibuat dalam bentuk
pilihan ganda dan berisi 30 butir soal. Intrumen soal evaluasi dijabarkan
berdasarkan kisi-kisi yang dapat dilihat pada tabel 3.3 dan 3.4
Tabel 3.3
Kisi- kisi soal evaluasi IPS Siklus I Kompetensi
Dasar
Materi Indikator Jenis Soal
Kisi- kisi soal evaluasi IPS Siklus II Kompetensi
Dasar
kemerdekaan Indonesia
26, 27, 28,
29, 30
3.5Indikator Kinerja
Untuk menentukan keberhasilan dalam penelitian ini, maka ditentukan
indikator kinerja. Indikator kinerja berupa indikator proses dan indikator
hasil
3.5.1 Indikator Proses
Indikator proses dalam penelitian ini merupakan indikator ketercapaian
dalam proses pembelajaran kegiatan guru dan siswa terhadap penerapan
pembelajaran Make-A Match berbantuan media komik interaktif. Pembelajaran Make-A Match ini tercapai jika kegiatan guru dan kegiatan siswa 100% terlaksana dengan baik.
3.5.2 Indikator Hasil a) Aktivitas belajar
Penelitian ini berhasil jika minimal 80% dari 21 siswa memiliki
kategori aktivitas belajar tinggi.
b) Hasil Belajar
Pembelajaran dengan menggunakan model Make-A Match dikatakan berhasil apabila terjadinya kenaikan hasil belajar siswa dengan
kenaikan nilai belajar siswa, apabila setiap siklus dalam penelitian
diperoleh 80% siswa mencapai ketuntasan belajar atau memenuhi KKM
IPS ≥ 60.
3.6Validitas dan Uji Reliabilitas dan Tingkat Kesukaran 3.6.1 Uji Vaiditas
Sebelum dibagikan kepada siswa soal evaluasi tertulis diuji coba
dahulu sehingga diperoleh butir soal yang valid. Menurut Arikunto (2012:
211) sebuah tes dikatakan valid apabila dapat mengukur apa yang hendak
diukur, instrumen valid jika mempunyai validitas tinggi, dan kurang valid
mengkorelasikan setiap skor pada butir instrumen dengan total skor setelah
dikurangi skor butirnya itu sendiri (corrected item to total correlation), r < 0,20 tidak ada validitas, 0,20 ≤ r < 0,40 validitas rendah, 0,40 ≤ r < 0,60 validitas sedang, 0,60 ≤ r < 0,80 validitas tinggi, validitas sempurna 0,80 ≤ r < 1,00
Uji instrumen penilitian pada siklus I dengan menggunakan 30 soal
terdapat 21 soal yang valid dan ada 9 soal yang tidak valid untuk soal
pilihan ganda. Uji instrumen siklus II dari 30 soal terdapat 23 soal yang
valid dan 7 soal yang tidak valid untuk soal pilihan ganda dan. Hasil uji
validitas dari siklus I dan siklus II dari soal yang valid akan di ambil 40
soal pada siklus I dengan 20 soal pilihan ganda untuk siklus II diambil 20
soal pilihan ganda yang akan digunakan dalam penelitian.
3.6.2 Uji Reliabilitas
Reliabilitas menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran relative konsisten
jika dikenakan pada satu objek, Menurut Arikunto (2012:52), sebuah tes
dikatakan reliabel jika tes tersebut menunjukkan ketetapam, siswa diberikan
tes yang sama pada waktu yang berlainan, maka siswa akan tetap dalam
urutan yang sama dalam kelompoknya apabila subyek tersebut tidak dikenai
perlakuan. Kriteria untuk menentukan reliabilitas instrumen digunakan
kriteria menutut Sugiyono (2010:30) yaitu jika nilai hitung > 0,7 maka
instrumen tersebut reliabel. Pada siklus I nilai Cronbach’s Alpha mencapai 0,85.Pada siklus II nilai Cronbach’s Alpha untuk soal pilihan ganda mencapai 0,89. Koefisien reliabilitas Alpha 0,85 pada siklus I dan 0,89 pada
siklus II masuk kategori tinggi, oleh karena itu instrument ini dapat
digunakan untuk data penelitian.
3.6.3 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
deskriptif komparatif dengan membandingkan hasil siklus I dan siklus II.
pembelajaran berlangsung pada setiap siklusnya dianalisi, penyajian data
kuantitatif dibuat dalam bentuk persentase dengan mengunakan rumus
Skor siswa =𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛𝑠𝑘𝑜𝑟𝑠𝑘𝑜𝑟𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠 𝑋100
(Poerwanti, 2008: 6-15)
Untuk aktivitas belajar siswa selama pelaksanaan tindakan siklus I dan
siklus II, peneliti membuat 4 kategori untuk menarik kesimpulan
berdasarkan skor total aktivitas belajar siswa yaitu kategori rendah,
sedang, tinggi dan sangat tingggi, rentang skor pada masing-masing
kategori dengan cara :
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙−𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑎𝑡𝑒𝑔𝑜𝑟𝑖
=
44−1
4
= 10,75
Dari hasil perhitungan di atas, maka rentang skor pada masing-masing
kategori adalah sebagai berikut:
Tabel 3.5
Rentang skor Aktivitas Belajar
Rentang Nilai Kategori
≥ 32,28 Sangat Tinggi
21,52 – 32,27 Tinggi
10,76 – 21,51 Sedang
1 – 10,75 Rendah
Hasil perhitungan kemudian dikonversikan dengan kriteria
ketuntasan belajar siswa dengan kriterianya adalah 60 untuk hasil belajar.
Tabel 3.6
Kriteria Ketuntasan Minimal
Kualifikasi Kriteria Ketuntasan
Tuntas ≥60
Belum Tuntas <60
Data kualitatif dari penilitian yang beruopa hasil observasi aktifitas
siswa, aktifitas guru dalam pembelajaran, hasil observasi dan wawancara
Lampiran