• Tidak ada hasil yang ditemukan

SURAT PERJANJIAN KERJA PEMBANGUNAN GUDAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "SURAT PERJANJIAN KERJA PEMBANGUNAN GUDAN"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

SURAT PERJANJIAN KERJA PEMBANGUNAN GUDANG PT. WARU ABADI CABANG BLITAR

(Jl. Raya Blitar – Malang KM. 5 Desa Pojok, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar) Antara

PT WARU ABADI Dengan CV LATIEF GROUP

Pada hari ini, Rabu tanggal Dua Puluh Empat bulan Juli Tahun Dua Ribu Tigabelas [24-07-2013], bertempat di Gresik diadakan penandatanganan Surat Perjanjian Kerja Pembangunan Gudang PT. Waru Abadi Cabang Blitar [yang selanjutnya cukup disebut “perjanjian’], antara:

ANDYANTO PRASTYA : Selaku Direktur Operasional PT WARU ABADI, berkedudukan di Gresik dan beralamat di Jl. Tauchid Komplek Perumahan PT Semen Gresik, Tubanan, Kelurahan Sidomoro Kecamatan Kebomas Kabupaten Gresik, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama PT WARU ABADI, selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA

DIDIN TRISNO WARDANA : Selaku pesero pengurus atau Direktur CV LATIEF GROUP berkedudukan di Kota Malang dan beralamat di Jl. Mayang No. 12 RT. 006 RW. 005 Kelurahan Bunulrejo Kecamatan Blimbing Kota Malang, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama CV LATIEF GROUP selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.

Selanjutnya PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara bersama disebut sebagai “PARA PIHAK”, dan PIHAK selain PARA PIHAK disebut “PIHAK KETIGA”

PARA PIHAK telah bersepakat mengadakan Perjanjian dengan syarat-syarat serta ketentuan-ketentuan sebagaimana berikut:

Pasal 1

PENUNJUKKAN DAN PELAKSANAAN PEKERJAAN

1. Bahwa berdasarkan Berita Acara Penawaran pada hari Senin tanggal 22 Juli 2013 dan hasil

(2)

2. Pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA seperti tersebut dalam ayat 1 pasal ini sebagaimana diatur dalam lampiran Gambar, Bill of Quantity (BQ), Rencana Anggaran Biaya (RAB), dan/atau sesuai dengan instruksi – instruksi yang tidak bertentangan dengan perjanjian ini baik secara lisan yang kemudian dituangkan dalam bentuk tertulis ataupun langsung secara tertulis dari PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA yang merupakan bagian tak terpisahkan dari surat perjanjian kerja ini.

Pasal 2

BIAYA PEKERJAAN DAN PERPAJAKAN

1. Besarnya biaya untuk melaksanakan pekerjaan tersebut dalam pasal 1 Surat Perjanjian ini yang harus dibayarkan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA adalah sebesar Rp. 1.485.932.500,- (satu milyar empat ratus delapan puluh lima juta sembilan ratus tiga puluh dua ribu lima ratus rupiah) biaya tersebut meliputi bahan-bahan, upah kerja dan peralatan untuk melaksanakan pekerjaan, sesuai dengan surat penawaran dari PIHAK KEDUA.

2. Biaya tersebut dalam ayat 1 pasal ini adalah lumpsum dan tetap serta tidak berubah kecuali dalam hal timbulnya keadaan yang diatur dalam pasal 8, pasal 9 dan pasal 10 dari surat perjanjian kerja ini.

3. Sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku, untuk setiap imbalan jasa dari PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA akan dipotong Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 23 dari jumlah yang harus dibayarkan, dan PIHAK PERTAMA wajib menyetorkan pemotongan tersebut ke kas Negara dan melaporkan ke kantor pelayanan pajak PIHAK PERTAMA serta memberikan bukti potongnya kepada PIHAK KEDUA.

4. Sedangkan PIHAK KEDUA wajib memungut Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 10 % (sepuluh persen) dari setiap nilai tagihan yang diterbitkan PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA, Selanjutnya PIHAK KEDUA menyerahkan Faktur Pajak kepada PIHAK PERTAMA sebagai bukti pemungutan tersebut.

Pasal 3

CARA PEMBAYARAN

1. Pembayaran oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA dilaksanakan secara bertahap sesuai dengan tahapan kemajuan pekerjaan yang diatur sebagai berikut:

a. Apabila pekerjaan telah mencapai Prestasi 25 % dari keseluruhan pekerjaan, PIHAK KEDUA akan menerima pembayaran dari PIHAK PERTAMA sebesar 20 % dari biaya pekerjaan.

(3)

b. Apabila pekerjaan telah mencapai Prestasi 50 % dari keseluruhan pekerjaan, PIHAK KEDUA akan menerima pembayaran dari PIHAK PERTAMA sebesar 25 % dari biaya pekerjaan.

Besarnya pembayaran tersebut adalah 25 % X Rp. 1.485.932.500 = Rp. 371.483.125,-(belum termasuk PPN 10% dan dikurangi PPh Pasal 23 sesuai peraturan perpajakan) c. Apabila pekerjaan telah mencapai Prestasi 75 % dari keseluruhan pekerjaan, PIHAK

KEDUA akan menerima pembayaran dari PIHAK PERTAMA sebesar 25 % dari biaya pekerjaan.

Besarnya pembayaran tersebut adalah 25 % X Rp. 1.485.932.500 = Rp. 371.483.125,-(belum termasuk PPN 10% dan dikurangi PPh Pasal 23 sesuai peraturan perpajakan) d. Apabila pekerjaan telah mencapai Prestasi 100 % dari keseluruhan pekerjaan, PIHAK

KEDUA akan menerima pembayaran dari PIHAK PERTAMA sebesar 25 % dari biaya pekerjaan.

Besarnya pembayaran tersebut adalah 25 % X Rp. 1.485.932.500 = Rp. 371.483.125,-(belum termasuk PPN 10% dan dikurangi PPh Pasal 23 sesuai peraturan perpajakan) e. Pembayaran pelunasan diberikan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA apabila

masa pemeliharaan pekerjaan 90 (sembilan puluh) hari kalender berakhir, yakni sebesar 5 % dari biaya pekerjaan.

Besarnya pembayaran pelunasan adalah sebesar 5 % X Rp. 1.485.932.500 = Rp. 74.296.625,- (belum termasuk PPN 10% dan dikurangi PPh Pasal 23 sesuai peraturan perpajakan)

2. Pembayaran oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA tersebut dilaksanakan melalui Rekening PIHAK KEDUA pada Bank BCA CABANG MALANG. Nomor Rekening 120.0395.553 an DIDIN TRISNOWARDHANA, ST.

Pasal 4

JANGKA WAKTU PENYELESAIAN PEKERJAAN DAN MASA PEMELIHARAAN

1. Pelaksanaan pekerjaan tersebut pada pasal 1 perjanjian ini harus sudah selesai dalam jangka waktu 90 (sembilan puluh) hari kelender, dilaksanakan PIHAK KEDUA selambat-lambatnya mulai tanggal Satu bulan Agustus tahun Dua Ribu Tigabelas [01-08-2013], dan seluruh pekerjaan selesai sampai dengan tanggal dua puluh sembilan bulan Oktober tahun Dua Ribu Tigabelas [29-10-2013],

2. Jadwal waktu penyelesaian pekerjaan tersebut diatur dalam time schedule yang diserahkan oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA.

(4)

Pasal 5

TANGGUNG JAWAB DAN KEWAJIBAN PIHAK KEDUA

1. Dalam melaksanakan pekerjaannya PIHAK KEDUA harus memperhatikan masalah lingkungan dan masalah Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

2. Pertanggungjawaban atas tingkah laku dan segala sesuatu mengenai pekerjaan PIHAK KEDUA, sepenuhnya menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA

3. PIHAK KEDUA bertanggung jawab menjaga barang-barang miliknya yang ada di area pekerjaan serta harus ikut menjaga keamanan barang-barang yang menjadi milik dan asset dari PIHAK PERTAMA

4. Apabila para pekerja PIHAK KEDUA, mengalami kecelakaan , baik ringan maupun berat atau sampai meninggal dunia menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA dengan mengindahkan Undang-Undang tentang Keselamatan Kerja maupun Undang-Undang Kecelakaan Kerja yang berlaku

Pasal 6

SANKSI KETERLAMBATAN DAN KELALAIAN

1. Apabila terjadi keterlambatan penyelesaiaan pekerjan seperti tercantum pada pasal 4 perjanjian ini akibat kelalaian PIHAK KEDUA, maka PIHAK KEDUA dikenakan sangsi denda sebesar 1 ‰ (satu per mil) untuk setiap hari keterlambatan atau setinggi-tingginya 5% (lima persen) dari harga pekerjaan seperti yang tercantum dalam pasal 2 perjanjian ini yang diperhitungkan pada termin terakhir/pembayaran pelunasan.

2. Apabila PIHAK KEDUA melalaikan melaksanakan pekerjaan seperti yang tercantum dalam pasal 1 Surat Perjanjian ini maka PIHAK KEDUA dikenakan denda kelalaian yang besarnya ditetapkan maksimal sebesar 10 % [sepuluh persen] dari harga pekerjaan seperti yang tercantum dalam pasal 2 perjanjian ini, dengan ketentuan PIHAK KEDUA tetap diwajibkan

melaksanakan pekerjaan yang dilalaikannya tersebut.

3. Apabila jumlah denda keterlambatan telah menunjukkan jumlah denda maksimum yaitu sebesar 5 % [lima persen] dari biaya pekerjaan atau PIHAK KEDUA lalai dalam melaksanakan pekerjaannya sampai dengan berakhirnya jangka waktu penyelesaian pekerjaan sebagaimana ketentuan pasal 4 ayat 1 perjanjian ini, maka hal tersebut merupakan bukti sah bagi PIHAK

PERTAMA untuk menganggap bahwa PIHAK KEDUA telah melakukan Wanprestasi dalam

melaksanakan kewajibannya sehingga oleh karenanya bila hal itu timbul maka dengan sendirinya PIHAK KEDUA telah mengakui secara hukum hak PIHAK PERTAMA untuk mengambil alih pekerjaan untuk dilanjutkan sendiri dan/atau diserahkan pada PIHAK KETIGA.

4. Dalam hal demikian, seluruh biaya yang diperlukan untuk melanjutkan dan menyelesaikan

pekerjaan baik yang dilaksanakan sendiri oleh PIHAK PERTAMA maupun yang kemudian

diserahkan kepada PIHAK KETIGA, menjadi tanggungjawab dan beban yang diperhitungkan kepada PIHAK KEDUA.

(5)

1. PIHAK KEDUA dalam melaksanaan pekerjaan PEMBANGUNAN GUDANG PT. WARU ABADI CABANG BLITAR sebagaimana dimaksud dalam pasal 1 surat perjanjian kerja ini tidak boleh dialihkan atau dipindah tangankan atau diborongkan lagi kepada PIHAK KETIGA manapun juga dan dengan alasan apapun juga.

2. Apabila PIHAK KEDUA melanggar kesepakatan sesuai pasal 7 ayat 1 tersebut di atas, maka PIHAK PERTAMA berhak membatalkan perjanjian ini tanpa memberitahukan terlebih dulu kepada PIHAK KEDUA.

3. Semua kerugian yang timbul akibat pembatalan perjanjian tersebut sepenuhnya menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA

Pasal 8 FORCE MAJEURE 1. Keterlambatan akibat force majeure tidak dikenakan denda 2. Yang tergolong force majeure :

a. Bencana alam yaitu : banjir, gempa bumi , badai, kebakaran, tanah longsor dan letusan gunung berapi

b. Adanya huru hara atau peperangan.

c. Adanya pemogokan sabotase dan tindakan semacamnya dari para pekerja kedua pihak d. Adanya larangan pembangunan oleh pemerintah setempat akibat tidak/belum adanya

surat-surat ijin terkait pembangunan gudang tersebut diatas.

3. Apabila terjadi force majeure PIHAK KEDUA berkewajiban memberitahukan secara tertulis kepada PIHAK PERTAMA selambat–lambatnya 2 x 24 jam setelah kejadian.

Pasal 9

PEKERJAAN TAMBAHAN ATAU KURANGAN

1. Pekerjaan tambahan atau kurangan dilaksanakan bila ada perintah secara tertulis dari PIHAK PERTAMA yang dengan jelas menyebutkan jenis dan perincian pekerjaan dilakukan atas dasar kerja yang disetujui oleh PARA PIHAK.

2. Biaya pekerjaan tambahan atau kurangan diperhitungkan berdasarkan daftar harga satuan paling akhir yang disetujui oleh PARA PIHAK, atau atas kesepakatan harga yang disetujui oleh PARA PIHAK jika harga satuan tersebut tidak tercantum dalam Surat Perjanjian Kerja ini. 3. Biaya pekerjaan tambahan atau kurangan akan dibayarkan atau dipotongkan pada

pembayaran pada saat pekerjaan tambahan selesai 100 % (seratus persen)

Pasal 10 LAIN-LAIN

(6)

2. Hal-hal yang belum diatur dalam perjanjian ini, atau perubahan atas ketentuan-ketentuan diatas maka akan ditetapkan kemudian dalam bentuk addendum yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan perjanjian kerja ini.

3. Dalam hal terjadi perselisihan antara kedua belah pihak, maka akan diselesaikan dengan cara musyawarah untuk mufakat, dan apabila tidak dapat diselesaikan secara musyawarah, maka kedua pihak sepakat memilih penyelesaian melalui Pengadilan Negeri Kabupaten Blitar.

Pasal 11 PENUTUP

Demikian perjanjian ini dibuat dan ditandatangani oleh PARA PIHAK pada hari, tanggal, bulan, dan tahun sebagaimana tersebut pada permulaan perjanjian ini dan dibuat rangkap 2 (dua) bermaterai cukup masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang sama, serta beberapa salinan tanpa materai sesuai kebutuhan.

PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA

CV LATIEF GROUP PT. WARU ABADI

DIDIN TRISNOWARDHANA, ST ANDYANTO PRASTYA

Referensi

Dokumen terkait

strategi mitigasi keterancaman muka tindak tutur direktif bahasa Jepang, sehingga.. ancangan yang tepat untuk digunakan dalam penelitian ini adalah

Metode yang dipilih untuk memenuhi kebutuhan SDM dengan melakukan pendataan terhadap pelaku UMKM di Kecamatan Patuk yang kurang mampu dalam memaksimalkan

Hasil uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol dari biji pepaya burung efektif terhadap bakteri Staphylococcus aureus dengan konsentrasi 400 mg/ml dengan daya hambat 15,6

Analisis Kemampuan Pedagogical Content Knowledge (PCK) Guru IPA Kelas VIII SMP Negeri di Kabupaten Magetan Dalam Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Penggunaan metode Monte Carlo dan teknik control variate ini memperhatikan tingkat error dari kedua metode tersebut, di mana error masing- masing metode diperoleh

Safety pillar untuk penahanan air adalah pilar batu bara yang disisakan sebagai batar dua blok penambangan yang saling berdekatan, dengan maksud memutuskan peredaran air. Misalkan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial ukuran perusahaan dan tingkat profitabilitas perusahaan memiliki pengaruh signifikan positif terhadap perencanaan

Nilai 0,036 < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang positif dan signifikan antara metode karyawisata terhadap motivasi belajar IPA siswa kelas IV di MIN