• Tidak ada hasil yang ditemukan

0 Cara Melatih dan Meningkatkan Kreatifi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "0 Cara Melatih dan Meningkatkan Kreatifi"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

10 Cara Melatih dan Meningkatkan Kreatifitas Anak Usia Dini

1. Membuat Anak Agar Berkreasi Setiap Hari

Untuk menunjukkan kepedulian kita pada sang buah hati dalam berkreasi, marilah kita ajarkan

buah hati kita untuk membuat sesuatu yang kreatif. Misalnya dengan menggambar, melipat

kertas, bermain game ( porsi yang semestinya), bermain permainan-permaian edukatif,

bernyanyi, bercerita, dan masih banyak lagi.

Usahakanlah untuk bisa menemukan sesuatu yang baru dan berbeda dari apa yang pernah

dilakukan oleh sang buah hati, sehingga anak tidak merasa bosan dan terpacu untuk lebih

berpikiran kreatif.

2. Buat Anak Menggunakan Kedua Sisi Tubuh

Bagaimana caranya? Yaitu dengan melatih anak melakukan sesuatu menggunakan kedua sisi

tubuh. Hal paling sederhana yang bisa dilakukan adalah dengan menggambar atau mewarnai

menggunakan tangan yang biasa digunakan dalam aktivitas sehari-hari.

Misalnya, buah hati kita biasa menggunakan tangan kanan saat melakukan aktivitas sehari-hari

(menulis, sikat gigi, makan, dll). Maka kita ajari mereka menggunakan tangan kiri saat

menggambar. Akan lebih baik lagi bila dalam aktivitas sehari-hari pun mereka juga terlatih untuk

menggunakan tangan yang bergantian. Hal ini akan sangat bermanfaat untuk menyeimbangkan

otak kanan dan kiri.

3. Memiliki Tokoh yang Bisa Diteladani dan Diidolakan

(2)

Tokoh-tokoh ini bisa seorang pahlawan, penemu, rohaniwan, dan tokoh-tokoh lain yang bisa

menjadi teladan buat sang buah hati. Jangan sampai buah hati kita hanya mengidolakan

tokoh-tokoh kartun atau film (seperti Tom and Jerry, Superman, Batman, dll). Hal ini memang tidak

dilarang, namun akan lebih baik bila tokoh-tokoh tersebut adalah seseorang yang nyata sehingga

bisa menumbuhkan motovasi anak untuk meniru hal-hal yang baik di dalam diri tokoh tersbut,

lalu diteladani dalam kehidupan yang nyata.

4. Meningkatkan Perbedaharaan Kata pada Anak

Semakin tinggi perbedaharaan kata anak, maka seorang anak akan menjadi lebih mudah dalam

memahami seseuatu. Misalnya pada saat membaca. Bila buah hati kita banyak mengetahui

makna kata yang dia baca di dalam sebuah artikel, maka mereka akan lebih mudah memahami isi

artikel yang ia baca. Dengan mengerti isi artikel yang ia baca, maka pengetahuan si kecil pun

menjadi lebih luas.

5. Melatih Kemapuan Mendengar Anak

Secara pribadi, sebagai guru bahasa Inggris, saya sering menggunakan media audio sebagai

media pembelajaran anak. Misalnya, dengan menggunakan Tape dan Laoudspeaker. Alat-alat

tersebut saya gunakan saat melatih kemampuan mendengar anak-anak dalam belajar bahasa

Inggris.

Agar indera pendengaran bisa terlatih dengan baik, alangkah lebih baik bila kita sering-sering

mengajak anak untuk mendengarkan lagu atau cerita lalu menanyakan hal-hal yang berhubungan

dengan lagu atau cerita tersebut (misalnya dengan cara tebak-tebakan).

6. Menggunakan Warna-Warni Saat Bermain dan Belajar

Mengapa mainan anak-anak berwarna-warni? Mungkin sebagian dari kita warna-warni hanya

digunakan untuk menarik minat anak-anak untuk membeli mainan yang ditawarkan. Namun

sebenarnya ada fungsi lain yang lebih bermanfaat.

Warna-warni yang biasa dipakai dalam mainan anak ternyata juga bisa mengaktifkan otak kanan.

Jadi pada saat buah hati kita belajar menulis, menggambar, dan mewarnai, usahakan

menggunakan pensil atau peralatan lain yang berwarna-warni.

7. Melatih Ketelitian Anak

Saat anak melihat sebuah gambar jerapah, akan lebih mudah bagi anak untuk mengatakan bahwa

itu adalah seekor jerapah, daripada melihat kaki jerapah yang panjang dan meminta anak

menyebutkan alasan kenapa kaki jerapah begitu panjang.

(3)

secara lebih” tentang sesuatu yang sudah mereka ketahui. Sehingga kelak setelah mereka

dewasa, mereka tidak hanya tertarik untuk menggunakan sesuatu yang telah ada, namun

menemukan hal-hal baru lain tentang sesuatu yang pernah ia pakai dan menciptakan sesuatu

yang baru lewat sesuatu yang telah ada (semoga bahasanya bisa dipahami).

8. Memberikan Liburan yang Kreatif

Liburan yang kreatif tidak harus mahal, namun yang terpenting adalah sesuai dengan minat anak.

Hal ini bahkan bisa dilakukan di rumah. Misalnya dengan berkebun, mendekorasi rumah,

membuat kreasi pernik-pernik, dan masih banyak lagi.

Bila perlu kita juga mengajak anak berlibur di luar rumah, misalnya ke tempat wisata yang

memiliki permainan outbound. Anak-anak aktif biasanya akan menyukai hal ini, karena segala

“emosi dan jiwa” mereka bisa tersalurkan dengan baik. Selain itu, dari pembinaan kakak

outbound, anak akan mendapatkan banyak pelajaran tentang arti kerjasama, toleransi, sosialisasi,

dan lain-lain. Anak aktif juga harus memiliki moral dan etika yang baik kan? Selain itu

diperlukan juga….

9. Jangan Terlalu Tegang Kaku Dalam Mendidik

Suasana keluarga yang terlalu serius dan kaku, biasanya juga kurang mendukung kreatifitas anak

untuk bisa berkembang. Gurauan dan humor-humor kecil sangatlah penting di dalam sebuah

keluarga.

Kita bisa mengajak buah hati kita bercanda pada saat-saat santai, membacakan cerita humor,

menceritakan pengalaman sehari-hari yang lucu, dan masih banyak lagi cara lain yang bisa

membuat anak merasa rileks saat bertemu dengan orang tuanya.

Hal ini juga akan membuat anak merasakan suka cita saat berada di dalam rumah, sehingga

anak-anak kita pun bisa lebih ekspresif terutama yang berhubungan dengan kreatifitas yang dia

minati dan bakat yang dimiliki.

10. Melatih Kemampuan Otak Kanan

Dengan mengajak anak-anak bernyanyi, berpuisi, menggambar, dan berbagai macam kegiatan

kreatif lainnya, kemapuan otak kanan akan bekerja dengan lebih optimal.

(4)

Teori yang melandasi pengembangan kreativitas dapat dibedakan menjadi 3, yaitu:

a. Teori Psikoanalisis

b. Teori Humanistik

c. Teori Cziksentmihalyi

1. Teori Psikoanalisis

Pribadi kretif dipandang sebagai seorang yang pernah mengalami traumatis, yang dihadapi dengan memunculkan gagasan-gagasan yang disadari dan tidak disadari bercampur menjadi pemecahan inovatif dari trauma.

Teori ini terdiri dari:

a. Teori Freud

Freud menjelaskan proses kretif dari mekanisme pertahanan (defence mechanism). Freud percaya bahwa meskipun kebanyakan mekanisme pertahanan menghambat tindakan kreatif, mekanisme sublimasi justru merupakan penyebab utama kreativitas karena kebutuhan seksual tidak dapat dipenuhi, maka terjadi sublimasi dan merupakan awal imajinasi.

Macam mekanisme pertahanan:

- Represi - regresi

- Konpensasi - Proyeksi

- Sublimasi - Pembentukan reaksi

- Rasionalisasi - Pemindahan

- Identifkasi - Kompartementalisasi

- Introjeksi

(5)

Erns Kris (1900-1957) menekankan bahwa mekanisme pertahanan regresi seiring memunculkan tindakan kreatif. Orang yang kreatif menurut teori ini adalah mereka yang paling mampu “memanggil” bahan dari alam pikiran tidak sadar. Seorang yang kreatif tidak mengalami hambatan untuk bias “seperti anak” dalam pemikirannya. Mereka dapat mempertahankan “sikap bermain” mengenai masala-masalah serius dalam kehidupannya. Dengan demikian mereka m ampu malihat masalah-masalah dengan cara yang segar dan inovatif, mereka melakukan regresi demi bertahannya ego (Regression in The Survive of The Ego)

c. Teori Carl Jung

Carl Jung (1875-1967) percaya bahwa alam ketidaksadaran (ketidaksadaran kolektif) memainkan peranan yang amat penting dalam pemunculan kreativitas tingkat tinggi. Dari ketidaksadaran kolektif ini timbil penemuan, teori, seni dan karya-karya baru lainnya.

2. Teori Humanistik

Teori Humanistik melikat kreativitas sebagai hasil dari kesehatan psikologis tingkat tinggi. Teori Humanistik meliputi:

a. Teori Maslow

Abraham Maslow (1908-1970) berpendapat manusia mempunyai naluri-naluri dasar yang menjadi nyata sebagai kebutuhan. Kebutuhan tersebut adalah:

 Kebutuhan fsik/biologis

 Kebutuhan akan rasa aman

 Kebutuhan akan rasa dimiliki (sense of belonging) dan cinta

 Kebutuhan akan penghagaan dan harga diri

 Kebutuhan aktualisasi / perwujudan diri

(6)

Kebutuhan-kebutuhan tersebut mempunyai urutan hierarki. Keempat Kebutuhan pertama disebut kebutuhan “defciency”. Kedua Kebutuhan berikutnya (aktualisasi diri dan estetik atau transendentasi) disebut kebutuhan “being”. Proses perwujudan diri erat kaitannya dengan kreativitas. Bila bebas dari neurosis, orang yang mewujudkan dirinya mampu memusatkan dirinya pada yang hakiki. Mereka mencapai “peak experience” saat mendapat kilasan ilham (fash of insight)

b. Teori Rogers

Carl Rogers (1902-1987) tiga kondisi internal dari pribadi yang kreatif, yaitu:

1. Keterbukaan terhadap pengalaman

2. Kemampuan untuk menilai situasi patokan pribadi seseorang (internal locus of evaluation)

3. Kemampuan untuk bereksperimen, untuk “bermain” dengan konsep-konsep.

Apabila seseorang memiliki ketiga cirri ini maka kesehatan psikologis sangat baik. Orang tersebut diatas akan berfungsi sepenuhnya menghasilkan karya-karya kreatif, dan hidup secara kreatif. Ketiga cirri atau kondisi tersebut uga merupakan dorongan dari dalam (internal press) untuk kreasi.

3. Teori Cziksentmihalyi

Ciri pertama yang memudahkan tumbuhnya kreativitas adalah Predisposisi genetis (genetic predispotition). Contoh seorang yang system sensorisnya peka terhadap warna lebih mudah menjadi pelukis, peka terhadap nada lebih mudah menjadi pemusik.

a. Minat pada usia dini pada ranah tertentu

Minat menyebabkan seseorang terlibat secara mendalam terhadap ranah tertentu, sehingga mencapai kemahiran dan keunggulan kreativitas.

(7)

Adanya sarana dan prasarana serta adanya pembina/mentor dalam bidang yang diminati sangat membantu pengembangan bakat.

c. Access to a feld

Kemampuan berkomunikasi dan berinteraksi dengan teman sejawat + tokoh-tokoh penting dalam bidang yang digeluti, memperoleh informasi yang terakhir, mendapatkan kesempatan bekerja sama dengan pakar-pakar dalam b idang yang diminati sangat penting untuk mendapatkan pengakuan + penghargaan dari orang-orang penting.

Orang-orang kreatif ditandai adanya kemampuan mereka yang luar biasa untuk menyesuaikan diri terhadap hampir setiap situasi dan untuk melakukan apa yang perlu untuk mencapau tujuannya.

2. Ciri-ciri Kepribadian Kreatif menurut Csikszentmihalyi

Csikszentmihalyi mengemukakan 10 pasang cirri-ciri kepribadian kreatif yang seakan-akan paradoksal tetapi saling terpadu secara dialektis.

a. Pribadi kreatif mempunyai kekuatan energi fsik yang memungkinkan mereka dapat bekerja berjam-jam dengan konsentrasi penuh, tetapi mereka juga bias tenang dan rileks, tergantung situasinya.

b. Pribadi kretaif cerdas dan cerdik tetapi pada saat yang sama mereka juga naïf. Mereka nampak memilliki kebijaksanaan (wisdom) tetapi kelihatan seperti anak-anak (child like). Insight mendalam nampak bersamaan dalam ketidakmatangan emosional dan mental. Mampu berfkir konvergen sekaligus divergen.

c. Ciri paradoksal ketiga berkaitan dengan kombinasi sikap bermain dan disiplin.

d. Pribadi kreatif dapat berselang-seling antara imajinasi dan fantasi, namun tetap bertumpu pada realitas.

(8)

f. Pribadi kreatif menunjukkan kecenderungan baik introversi maupun ekstroversi.

g. Orang kreatif dapat bersikap rendah diri dan bangga akan karyanya pada saat yang sama

h. Pribadi kreatif menunjukkan lecenderungan androgini psikoogis, yaitu mereka dapat melepaskan diri dari stereotip gender (maskulin-feminin)

i. Orang kreatif cenderung mandiri bahkan suka menentang (passionate) bila menyangkut karya mereka, tetapi juga sangat obyektif dalam penilaian karya mereka.

j. Sikap keterbukaan dan sensitivitas orang kreatif sering menderita, jika mendapat banyak kritik dan serangan, tetapi pada saat yang sama ia merasa gembira yang luar biasa.

C. Teori-teori Tentang Press

Kreativitas agar dapat terwujud diperlukan dorongan dari individu

(motivasi intrinsik) maupun dorongan dari lingkungan (motivasi ekstrinsik)

a. Motivasi Intrinsik dari Kreativitas

Setiap individu memiliki kecenderungan atau dorongan mewujudkan potensinya, mewujudkan dirinya, dorongan berkembang menjadi matang, dorongan mengungkapkan dan mengaktifkan semua kapasitasnya.

Dorongan ini merupakan motivasi primer untuk kreativitas ketika individu membentuk hubungan-hubungan baru denganlingkungannya dalam upaya manjadi dirinya sepenuhnya. (Rogers dan Vernon 1982)

b. Kondisi eksternal yang mendorong perilaku kreatif

(9)

eksternal yang dapat memupuk dorongan dalam diri anak (internal) untuk mengembangkan kreativitasnya?

Menurut pengalaman Carl Rogers dalam psikoterapi adalah dengan menciptakan kondisi keamanan dan kebebasan psikologis.

1. Keamanan psikologis

Ini dapat terbentuk dengan 3 proses yang saling berhubungan:

 Menerima individu sebagaimana adanya dengan segala kelabihan dan keterbatasannya.

 Mengusahakan suasana yang didalamnya evaluasi eksternal tidak ada / tidak mengandung efek mengancam. Evaluasi selalu mengandung efek mengancam yang menimbulkan kebutuhan akan pertahanan ego.

 Memberikan pengertian secara empatis. Dapat menghayati perasaan-perasaan anak, pemikiran-pemikirannya, dapat melihat dari sudut pandang anak dan dapat menenrimanya, dapat memberikan rasa aman.

2. Kebebasan psikologis

Apabila guru mengijinkan atau memberi kebebasan kepada anak untuk mengekspresikan secara simbolis (melalui sajak atau gambar) pikiran atau perasaannya. Ini berarti mmebrei kebebasan dalam berfkir atau merasa apa yang ada dalam dirinya.

D. Teori Tentang Proses Kreative

(10)

1. Tahap Persiapan, memperisapkan diri untuk memecahkan masalah dengan mengumpulkan data/ informasi, mempelajari pola berpikir dari orang lain, bertanya kepada orang lain.

2. Tahap Inkubasi, pada tahap ini pengumpulan informasi dihentikan, individu melepaskan diri untuk sementara masalah tersebut. Ia tidak memikirkan masalah tersebut secara sadar, tetapi “mengeramkannya’ dalam alam pra sadar.

3. Tahap Iluminasi, tahap ini merupakan tahap timbulnya “insight” atau “Aha Erlebnis”, saat timbulnya inspirasi atau gagasan baru.

4. Tahap Verifkasi, tahap ini merupakan tahap pengujian ide atau kreasi baru tersebut terhapad realitas. Disini diperlukan pemikiran kritis dan konvergen. Proses divergensi (pemikiran kreatif) harus diikuti proses konvergensi (pemikiran kritis).

E. Pengembangan Kreativitas

1. Dengan berkreasi, orang dapat mewujudkan dirinya, perwujudan diri tersebut termasuk salah satu kebutuhan pokok dalam hidup manusia. Menurut Maslow (Munandar, 1999) kreativitas juga merupakan manifestasi dari seseorang yang berfungsi sepenuhnya dalam perwujudan dirinya.

2. Kreativitas sebagai kemampuan untuk melihat kemungkinan-kemungkinan untuk menyelesaikan suatu masalah, merupakan bentuk pemikiran yang sampai saat ini masih kurang mendapat perhatian dalam pendidikan formal. Siswa lebih dituntut untuk berpikir linier, logis, penalaran, ingatan atau pengetahuan yang menuntut jawaban paling tepat terhadap permasalahan yang diberikan. Kreativitas yang menuntut sikap kreatif dari individu itu sendiri perlu dipupuk untuk melatih anak berpikir luwes (fexibility), lancar (fuency), asli (originality), menguraikan (elaboration) dan dirumuskan kembali (redefnition) yang merupakan ciri berpikir kreatif yang dikemukakan oleh Guilford (Supriadi, 2001).

(11)
(12)

Teori Pembentukan Pribadi Kreatif 1. Teori Psikoanalisa

Psikoanalisa memandang kreativitas sebagai hasil mengatasi suatu masalah, yang biasanya dimulai sejak di masa anak-anak. Priadi kreatif dipandang sebagai

seseorang yang pernah mempunyai pengalaman traumatis, yang dihadapi dengan memungkinkan gagasan-gagasan yang disadari dan yang tidak disadari bercampur menjadi pemecahan inovatif dari trauma.

Adapun tokoh-tokohnya adalah: • Sigmund Freud

Ia menjelaskan proses kreatif dari mekanisme pertahanan, yang merupakan upaya tak sadar untuk menghindari kesadaran mengenai ide-ide yang tidak

menyenangkan atau yang tidak dapat diterima. Sehingga biasanya mekanisme pertahanan merintangi produktivitas kreatif. Meskipun kebanyakan mekanisme pertahanan menghambat tindakan kreatif, namun justru mekanisme sublimasi justru merupakan penyebab utama dari kreativitas.

• Ernest Kris

Ia menekankan bahwa mekanisme pertahanan regresi (beralih ke perilaku

sebelumnya yang akan memberi kepuasaan, jika perilaku sekarang tidak berhasil atau tidak memberi kepuasaan) juga sering muncul dalam tindakan kreatif.

• Carl Jung

Ia juga percaya bahwa ketidaksadaran memainkan peranan yang amat penting dalam kreativitas tingkat tinggi. Alam pikiran yang tidak disadari dibentuk oleh masa lalu pribadi. Dengan adanya ketidaksadaran kolektif, akan timbul penemuan, teori, seni, dan karya-karya baru lainnya. Prose inilah yang menyebabkan

kelanjutan dari eksistensi manusia. 2. Teori Humanistik

Humanistik lebih menekankan kreativitas sebagai hasil dari kesehatan psikologis tingkat tinggi. Dan kreativitas dapat berkembang selama hidup dan tidak terbatas pada usia lima tahun pertama.

• Abraham Maslow

Ia menekankan bahwa manusia mempunyai naluri-naluri dasar yang menjadi nyata sebagai kebutuhan. Kebutuhan-kebutuhan itu, diwujudkan Maslow sebagai hirarki kebutuhan manusia, dari yang terendah hingga yang tertinggi.

• Carl Rogers

Ia menjelaskan ada 3 kondisi dari pribadi yang kreatif, adalah keterbukaan terhadap pengalaman, kemampuan untuk menilai situasi sesuai dengan Patoka pribadi

seseorang, kemampuan untuk bereksperiman atau untuk ‘bermain’ dengan konsep-konsep.

C. Teori-Teori tentang ‘Press’

kreativitas membutuhkan adanya dorongan dari dalam diri individu (motivasi intrinsik) maupun dorongan dari lingkungan (motivasi ekstrinsik).

1. Motivasi untuk Kreativitas

(13)

2. Kondisi Eksternal yang Mendorong Perilaku Kreatif

(14)

Berbagi macam permainan kreatif yang dapat dijadikan alternatif untuk meningkatkan kecerdasan majemuk

Pertama, Memasak (Fun Cooking)

Permainan ini dapat berupa membuat minuman dengan sirup, dalam permainan ini anak diajak mengukur, menakar, mengenal warna. Dengan demikian kegiatan ini akan mengembangkan kecerdasan logis matematis, dan sekaligus

mengembangkan keterampilan motorik. Selain itu, menghias nasi kuning dengan wortel, timun, telur anak mengenal jenis-jenis makanan bergizi, mengenal warna, bentuk nama bahan makanan. Kecerdasan yang dikembangkan adalah kecerdasan kinestetik.

Keberhasilan kegiatan ini dapat dilihat dari suasana kelas yang ceria. Anak melihat dan mengenal macam-macam alat memasak /makan, membuat anak antusias untuk mencoba. Saat kegiatan berlangsung dapat dilihat kreativitas masing-masing anak, hal ini menunjukkan bahwa suasana belajar seperti ini akan mampu

memotivasi anak untuk mengembangkan daya kreativitas, kemandirian, dan inisiatif.

Kedua, Kegiatan bermain dengan objek kreatif

Bermain dengan objek kreatif sebagai contoh membuat aneka bentuk dari plastisin. Dari kegiatan ini anak akan berusaha menjadi yang terbaik, sehingga kecerdasan yang dimilikinya turut membantu menciptakan hasil yang maksimal, dan disini guru perlu memberi motivasi. Menggambar bebas dengan tema tertentu yang

disesuaikan tema yang diajarkan. Dalam hal ini akan bervariasi hasilnya sesuai dengan kreativitas masing-masing. Anak yang kreatif akan lebih baik hasilnya dari pada yang kurang, namun demikian disini anak akan belajar dari teman-teman yang lebih kreatif, sehingga anak berusaha mengembangkan diri. Kecerdasan apa saja yang akan berkembang dari berbagai permainan tersebut? kadang kita

memandang suatu kegiatan hanya melihat hasilnya saja. Kita lupa bahwa dari satu kegiatan menggambar misalnya dalam menggambar ada beberapa kecerdasan yang dapat kita kembangkan misalnya, kecerdasan visual spasial, intrapersonal, mungkin juga kecerdasan naturalis.

(15)

Referensi

Dokumen terkait

Pada hasil penelitian ini dalam tabel 3 dan tabel 4, menunjukkan kualitas hidup pada masing-masing kelompok kontrol dan kelompok eksperimen mengalami peningkatan

Guna meningkatkan kenyamanan dan kemudahan penggunaan ashitaba maka diformulasikan granul effervescent, dengan tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh variasi

Berdasarkan hasil penelitian strategi yang dapat digunakan adalah product yaitu dengan mengkombinasikan penjualan gas 3 kg dan 5,5 kg/12 kg pada seorang konsumen industri

Skripsi dengan judul “ Model Penelusuran Banjir Pada Sungai Dengkeng dengan Menggunakan Metode Gabungan O’Donnel dan Muskingum-Cunge serta Metode Muskingum

Konsep nilai waktu dari uang (time value of money) pada dasarnya menjelaskan bahwa uang dalam jumlah yang sama yang diterima hari ini nilainya lebih besar dari nilainya di masa

Berdasarkan data di atas, sebagai seorang dokter di Puskesmas tersebut, langkah-langkah apa saja yang akan saudara lakukan untuk memecahkan maslah kesehatan didaerah saudara

Penelitian dengan judul “Motivasi Menjadi Jurnalis Dalam Rubrik Swara Kampus di Surat Kabar Harian Kedaulatan Rakyat (Studi Kualitatif Terhadap Motivasi Mahasiswa