• Tidak ada hasil yang ditemukan

aplikasi pengenalan hidroponik berbasis bab

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "aplikasi pengenalan hidroponik berbasis bab"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

APLIKASI PENGENALAN HIDROPONIK BERBASIS ANDROID Slamet[1], Ika Ratna I.A ,S.Kom, M.T[2]

Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Informatika Universitas Muhammadiyah Sidoarjo xamz.samz@gmail.com [1], ikaratna@umsida.ac.id [2]

ABSTRAK

Teknologi mobile merupakan teknologi yang berkembang dengan pesat pada era globalisasi saat ini yang tidak bisa lepas dari kehidupan manusia, termasuk berkembangnya smartphone dengan berbagai sistem operasi. Salah satu sistem operasi yang banyak digunakan adalah Android. Kelebihan Android dari sistem operasinya adalah tampilan yang menarik dan mudah digunakan untuk semua golongan. Salah satunya memberikan pengetahuan masyarakat mengenai hidroponik, karena banyak masyarakat kebanyakan masih menggunakan sistem konvensional (media tanah). Padahal jika menanam dengan cara hidroponik, sayuran akan memiliki kualitas yang jauh lebih bagus dan lebih bersih karena tidak tersentuh dengan tanah. Begitupun dengan gangguan hama yang bisa terkontrol.

Aplikasi Pengenalan Android berbasis android ini menghasilkan keluaran berupa informasi, animasi untuk menanam secara hidroponik dengan tahapan semai, membuat nutrisi, membuat sistem tanam sampai masa panen. Aplikasi ini dilengkapi dengan Audio/ suara untuk mendeskripsikan info yang ditampilkan dan perintah yang harus dilakukan.

Dalam proses pengujian Aplikasi Pengenalan Hidroponik berbasis Android diperoleh hasil dari responden diperoleh tanggapan positif dalam segi tampilan, fungsi dan kemudahan sistem. Pengguna akan mendapatkan informasi tentang bagaimana cara menyemai, cara membuat nutrisi, membuat sistem tanam sampa panen.

(2)

HYDROPONICS RECOGNITION APPLICATIONS BASED ON ANDROID

Slamet[1], Ika Ratna I.A, S.Kom, M.T[2] Faculty of Engineering, Informatics Engineering

University of Muhammadiyah Sidoarjo xamz.samz@gmail.com [1], ikaratna@umsida.ac.id [2]

ABSTRACT

Mobile technology is a technology that is growing rapidly in the current era of globalization can not be separated from human life, including the development of smartphones with different operating systems. One of the widely used operating system is Android. The advantages of the Android operating system is an attractive appearance and easy to use for all classes. One of them gives the community knowledge about hydroponics, because many people are still using most conventional systems (medium ground). Whereas if the plant by means of hydroponics, vegetables will have a much better quality and cleaner because it is not touched with the ground. Likewise with pests that can be controlled.

The introduction of Android-based android application is generating output in the form of information, animation for growing hydroponically with seedling stage, making the nutrients, making the system of planting until harvest. This application is equipped with Audio / voice to describe the information that is displayed and the command to be done.

In the process of testing Android-based Applications Introduction Hydroponics result of the respondent obtained a positive response in terms of appearance, functionality and ease of system. Users will get information about how to sow, how to create nutrition, making cropping systems sampa harvest.

(3)

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Istilah hidroponik (Hydroponics) digunakan untuk menjelaskan tentang cara bercocok tanam tanpa menggunakan tanah sebagai media tanamnya. Disini menanam hidroponik bercocok tanam di dalam pot atau wadah lainnya yang menggunakan air atau dengan media tanam lainnya, seperti pecahan genting, pasir kali, kerikil, maupun gabus putih yang diberi air nutrisi hidroponik untuk pertumbuhan tanamannya. Dengan menanam secara hidroponik kita mempunyai banyak keuntungan yang didapat, diantaranya adalah kita akan lebih menghemat air, karena air tidak terbuang atau meresap kedalam tanah, hemat waktu dan tenaga karena tidak perlu menyiram setiap hari, bisa ditanam dimana saja asal terdapat sinar matahari atau cahaya, efisiensi lahan tanam karena bisa dipindah-pindah dan diatur sesuai dengan keinginan. Kualitas tanaman yang dihasilkan juga lebih bagus dari menanam ditanah karena nutrisi hidroponik mengandung zat-zat yang diperlukan bagi tanaman dan dosisnya pun sesuai dengan tanaman. Karena tidak menyentuh tanah tanaman hidroponik lebih higienis karena tidak tersentuh tanah dan bakteri yang bisa mengotori tanaman.

Teknologi mobile merupakan teknologi yang berkembang dengan pesat pada era globalisasi saat ini yang tidak bisa lepas dari kehidupan manusia, termasuk berkembangnya smartphone dengan berbagai sistem operasi. Salah satu sistem operasi yang banyak digunakan adalah Android. Kelebihan Android dari sistem operasinya adalah tampilan yang menarik dan mudah digunakan untuk semua golongan. Salah satunya memberikan pengetahuan masyarakat mengenai hidroponik, karena banyak masyarakat kebanyakan masih menggunakan sistem konvensional (media tanah). Padahal jika menanam dengan cara hidroponik, sayuran akan memiliki kualitas yang

jauh lebih bagus dan lebih bersih karena tidak tersentuh dengan tanah. Begitupun dengan gangguan hama yang bisa terkontrol. Dengan membuat

APLIKASI PENGENALAN

HIDROPONIK BERBASIS

ANDROID “ diharapkan banyak masyarakat yang bisa mengenal cara menanam secara hidroponik.

2.1 Landasan Teori

2.2.1 Pengertian Hidroponik

Hidroponik adalah metode penanaman tanaman tanpa menggunakan media tumbuh dari tanah. Secara harafiah hidroponik berarti penanaman dalam air yang mengandung campuran hara. Dalam praktek sekarang ini, hidroponik tidak terlepas dari penggunaan media tumbuh lain yang bukan tanah sebagai penopang pertumbuhan tanaman. Menurut Raffar (1993), sistem hidroponik merupakan cara produksi tanaman yang sangat efektif. Sistem ini dikembangkan berdasarkan alasan bahwa jika tanaman diberi kondisi pertumbuhan yg optimal, maka potensi maksimum untuk berproduksi dapat dicapai. Hal ini berhubungan dengan pertumbuhan sistem perakaran tanaman, dimana pertumbuhan perakaran tanaman yang optimum akan menghasilkan pertumbuhan tunas bagian atas yang sangat tinggi. Pada sistem hidroponik larutan nutrisi yang diberikan mengandung komposisi garam-garaman organik yang berimbang untuk menumbuhkan perakaran dengan kondisi lingkungan perakaran yang ideal. Beberapa pakar hidroponik mengemukakan beberapa kelebihan dan kekurangan sistem hidroponik dibandingkan dengan pertanian konvensional (Del Rosario dan Santos 1990; Chow 1990).

2.2.2 Sejarah Hidroponik

(4)

tahun lalu. Diceritakan, ada taman gantung di Babilonia dan taman terapung di Cina yang bisa disebut sebagai contoh hidroponik. Lebih lanjut diceritakan pula, di Mesir, India dan Cina manusia purba sudah kerap menggunakan larutan pupuk organic untuk pupuk semangka, mentimun dan sayuran lainnya dalam bedengan pasir di tepi sungai. Cara bertanam seperti ini kemudian disebut river bed cultivation Ketika ahli patologis tanaman menggunakan nutrisi khusus untuk media tanam muncullah istilah nutria culture. Setelah itu, bermunculan istilah water culture, solution culture dan gravel bed culture untuk menyebut hasil percobaan mereka yang menanam sesuatu tanpa menggunakan tanah sebagai medianya. Trakhir pada tahun 1936 istilah hidroponik lahir. Istilah ini diberikan untuk hasil dari DR.WF.Gericke, seorang agronomis dari Universitas California, USA, berupa tanaman tomat setinggi 3 meter yang penuh buah dan ditanam dalam bak berisi mineral hasil uji cobanya. Sejak saat itu, hidroponik yang berarti hydros adalah air dan ponics untuk menyebutkan segala aktifitas bercocok tanam tanpa menggunakan tanah sebagai tempat tumbuhnya. Penemuan Gericke ini menjadi sensasi pada saat itu. Foto dan riwayat kerjanya menjadi headline surat kabar, bahkan ia sempat dinobatkan menjadi orang berjasa abad 20. Sejak itu, hidroponik tidak lagi sebatas skala laboratorium, tetapi dengan teknik yang sederhana dapat diterapkan oleh siapa saja, termasuk ibu rumah tangga. Jepang yang kalah dari sekutu dan tanahnya tandus akibat bom atom, pada tahun 1950 secara gencar menerapkan hidroponik. Kemudian Negara lain seperti Irak, Bahrain dan Negara-negara penghasil minyak yang tanahnya berupa gurun pasir dan tandus pun ikut menerapkan hidroponik.

2.2.3 Wick Sistem

Wick hidroponik atau sistem sumbu adalah metode hidroponik paling sederhana karena hanya memanfaatkan prinsip kapilaritas air. Larutan nutrisi dari bak penampungan menuju perakaran tanaman pada posisi di atas dengan perantaran sumbu, mirip dengan cara kerja kompor minyak. Peralatan yang dibutuhkan untuk hidroponik sistem sumbu adalah rockwool, sumbu dan wadah penampungan larutan nutrisi. Sumbu dalam sistem ini biasanya menggunakan bahan-bahan yang mudah menyerap air seperti kain vlanel. Kelebihan hidroponik sistem sumbu adalah merakitnya sehingga cocok bagi pemula. Kekurangannya adalah nutrisi dan oksigen cepat mengendap karena air tidak bergerak sehingga tanaman tidak dapat pasokan oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan dalam jumlah cukup.

Gambar 2.1 Skema Proses Wick Sistem

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN 3.1 LOKASI DAN WAKTU

PENELITIAN

(5)

3.2 BAHAN DAN ALAT PENELITIAN

Pada penelitian ini penulisa menggunakan alat bantu dalam menganalisis dan mempelajari sistem yang ada dan sistem yang akan dirancang

3.2.1 Alat Penelitian

Adapun alat penelitian yang akan digunakan dalam melakukan penelitian ialah :

a. Hardware

1. AMD E-300 APU with Radeon™ HD Graphics (2 CPUs), ~1.3Ghz

2. HDD 320 GB 3. Memori 2 GB 4. Monitor 14 Inci 5. Mouse Logitech b. Software

1. Sistem Operasi Microsoft Windows 7 Ultimate

2. Microsoft Office 2010 3. Adobe Flash

(6)

3.2.2 BAHAN PENELITIAN

Bahan yang akan digunakan penulis untuk melakukan penelitian ini yaitu

a) Menanam bayam,sawi, selada, pakcoy,kangkung menggunakan metode tanam wick sistem. b) Buku-buku referensi

tentang menanam hidroponik.

3.3 KERANGKA PENELITIAN

Gambar 3.1 Kerangka Penelitian

3.4 TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Teknik Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian skripsi ini adalah :

1. Pengamatan (observasi)

Pada Penelitian ini data yang diperoleh dengan cara melakukan pengamatan penanaman dari beberapa tahap yaitu:

a. Semai

Semai di mulai dari menyiapkan bahan, penyemaian, hingga masa memindahkan tanaman ke sistem hidroponik.

b. Membuat nutrisi

Membuat nutrisi dari pekatan A dan pekatan B sehingga menghasilkan nutrisi ABmix

c. Sistem tanam

Sistem tanam yang dipakai adalah wick sistem dengan menyiapkan bahan yang dibutuhkan, merakit sistem wick, sampai masa panen tanaman.

3.5 TEKNIK ANALISIS

Dalam penelitian ini akan membangun aplikasi pengenalan hidroponik kategori pemula berbasis smartphone Android. Penelitian ini diharapkan sebagai salah satu solusi untuk menggunakan lahan sempit sebagai tempat untuk menanam tanaman.

Analisi system adalah penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan mahsud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan. Bagian analisisnya ini terdiri atas Analisis Kebutuhan Input, Analisis Kebutuhan Proses, Analisis Kebutuhan Output, gambaran sistem dari sudut pandang user yang dinyatakan dalam use case diagram, dan gambaran alur sistem.

Analisis data pada penelitian “Aplikasi Pengenalan Hidroponik Berbasis Android” meliputi :

(7)

oleh peneliti adalah data gambar tanaman dan alat hidroponik tersebut.

2. Analisis Kebutuhan Proses Analisis Kebutuhan Proses dari inputan gambar tanaman dan alat hidroponik tersebut diproses dan dikemas menjadi sebuah pengenalan.

3. Analisis Kebutuhan Output Output atau keluaran yang diperoleh dari analisis kebutuhan input dan analisis kebutuhan proses adalah menjadi sebuah pengenalan hidroponik berbasis android yang di harapkan masyarakat mengerti tentang menanam secara hidroponik.

3.6 PERANCANGAN SISTEM

Hasil sistem, yang dirancang harus sesuai dengan kebutuhan pemakai untuk mendapatkan informasi. Hal lain yang perlu diperhatikam untuk menyusun suatu aplikasi adalah sebagai berikut :

3.6.1 USE CASE DIAGRAM

Use case merupakan gambaran scenario dari interaksi antara user dengan sistem.

Gambar 3.2 Use Case Diagram 3.6.2 Diagram Alir ( Flowchart)

(8)

Gambar 3.3 Flowchart Diagram alir sistem

Gambar 3.4 Flowchart Diagram Alir Menu Mulai

4.1 HASIL PENELITIAN 4.1.1 Implementasi

Sesuai dengan rancangan sistem yang telah dibuat maka implementasi dari aplikasi pembelajaran berbasis android adalah sebagai berikut :

1. Tampilan Menu Utama

Gambar 4.7 Tampilan Menu Utama Tampilan Menu utama terdiri dari Mulai dan Profil yaitu;

a. Tombol Mulai : Memulai pengenalan hidroponik.

b. Tombol Profil : Melihat profil pembuat aplikasi.

2. Tampilan Menu Mulai

(9)

3. Tampilan Pilih Tanaman

Gambar 4.9 Tampilan Pilih Tanaman Tampilan Pilih Tanaman terdapat tombol “bayam”untuk menanam bayam, “sawi” untuk

menanam sawi,

“kangkung” untuk menanam

“kangkung”,”selada” untuk menanam selada,”pakcoy” untuk menanam pakcoy.

4. Tampilan Menu Pilih Bayam

Gambar 4.10 Tampilan Menu Pilih Bayam

Tampilan Menu Pilih Bayam menjelaskan tentang semai bayam dan terdapat tombol “bahan“ untuk

melihat bahan yang diperlukan untuk semai. 5. Tampilan Bahan Semai

Gambar 4.11 Tampilan Bahan Semai Tampilan Bahan Semai menampilkan bahan apa saja yang diperlukan untuk semai.terdapat tombol “Mulai” untuk memulai semai.

6. Tampilan Mulai Semai

Gambar 4.12 Tampilan Mulai Semai Tampilan Tombol Sistem ini menjelaskan Memulai semai, terdapat tombol “Tray Semai” untuk menjalankan animasi Tray Semai.

(10)

Gambar 4.13 Tampilan Tray Semai Tampilan Tray Semai menjelaskan animasi tray semai yang sudah berjalan, terdapat tombol “Rockwool” untuk menjalankan animasi Rockwool.

4.1.2 Tampilan RockWool

Gambar 4.14 Tampilan Rockwool Tampilan Rockwool menjelaskan animasi Rockwool yang sudah berjalan, terdapat tombol “Air” untuk menjalankan animasi Air.

8. Tampilan Air

Gambar 4.15 Tampilan Air Tampilan Air menjelaskan animasi Bibit yang sudah berjalan, terdapat tombol “Bibit” untuk menjalankan animasi bibit.

9. Tampilan Bibit

Gambar 4.16 Tampilan Bibit

(11)

10. Tampilan 1 hari

Gambar 4.17 Tampilan 1 hari Tampilan 1 hari menjelaskan bibit selama 1 hari terdapat tombol “jemur” untuk menjemur.

11. Tampilan Jemur

Gambar 4.18 Tampilan Jemur Tampilan jemur menjelaskan bibit yang sudah dijemur,terdapat tombol “lanjut membuat ABmix” untuk melanjutkan membuat ABmix.

12. Tampilan ABmix

Gambar 4.19 Tampilan ABmix Tampilan ABmix menjelaskan tentang info Abmix, terdapat tombol “bahan” untuk melihat bahan yang diperlukan untuk membuat ABmix.

13. Tampilan Bahan ABmix

(12)

14. Tampilan Mulai ABmix

Gambar 4.21 Tampilan Mulai ABmix Tampilan Mulai ABmix menjelaskan memulai membuat nutrisi Abmix Terdapat tombol “Nutrisi A” untuk menyiapkan nutrisi A.

15. Tampilan Nutrisi A

Gambar 4.22 Tampilan Nutrisi A Tampilan Nutrisi A menjalankan animasi Nutrisi A, Terdapat tombol “Gelas Ukur” untuk menyiapkan Gelas Ukur.

16. Tampilan Gelas Ukur

Gambar 4.23 Tampilan Gelas Ukur Tampilan Gelas Ukur menjalankan animasi Gelas Ukur, terdapat tombol “Air 90mL” untuk menyiapkan Air 90mL.

17. TampilanAir 90mL

Gambar 4.24 Air 90mL

(13)

18. Tampilan Amix

Gambar 4.25 Tampilan Amix

Tampilan Amix

menjelaskan tentang mencampur nutrisi A ke Air 90mL. Terdapat tombol “Nutrisi B” untuk menyiapkan Nutrisi B. 19. Tampilan Nutrisi B

Gambar 4.26 Tampilan Nutrisi B Tampilan Nutrisi B menjelaskan menyiapkan Nutrisi B,terdapat tombol “Nutrisi B” untuk mencampurkan 5mL nutrisi B ke 90mL Amix.

20. Tampilan Nutrisi ABmix

Gambar 4.27 Nutrisi Abmix

Tampilan Nutrisi Abmix menjelaskan tentang nutrisi ABmix yang sudah digunakan. Terdapat tombol “membuat Wick Sistem” untuk melanjutkan membuat wick sistem.

21. Halaman Wick Sistem

Gambar 4.28 Wick Sistem

(14)

22.

Tampilan Bahan Wick

Sistem

Gambar 4.29 Tampilan bahan Wick

Sistem

Tampilan Bahan Wick

Sistem

berisi

tentang

bahan yang di gunakan

untuk

membuat

wick

sistem. Terdapat tombol

“Mulai” untuk memulai

Wick Sistem.

23.

Tampilan Mulai Wick

Sistem

Gambar 4.30 Mulai

Wick Sistem

Tampilan Mulai Wick

Sistem terdapat tombol

“Botol Plastik untuk

menjalankan

animasi

botol plastik.

24.

Tampilan Botol Plastik

Gambar 4.31 Tampilan Botol

Plastik

Terdapat

tombol

“pemotong’ untuk

memulai memotong

(15)

25.

Tampilan Panen

Gambar 4.37 Tampilan Panen

Terdapat tombol “ Ulang”

untuk mengulangi menanam.

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Setelah penulis menguraikan

semuanya tentang perancangan dan

implementasi dari “APLIKASI

PENGENALAN

HIDROPONIK

BERBASIS ANDROID” maka

penulis

mengambil

beberapa

kesimpulan yaitu :

1.

Masih

kurangnya

pengetahuan

masyarakat

tentang menanam dengan

cara

hidroponik,

karena

masih

banyak

yang

menggunakan

cara

konvensional

(tanah),

padahal lahan untuk bertani

dan kualitas tanah semakin

menurun.

2.

Melalui

aplikasi

ini

di

harapkan masyarakat lebih

mengetahui bahwa menenam

hidroponik

tidak

perlu

mempunyai lahan yang luas

dan tanah yang subur untuk

menanam.

5.2 Saran

Adapun

saran-saran

yang

penulis kemukakan adalah sebagai

berikut :

1.

Membuat sistem tanam yang

lain, sehingga masyarakat

semakin tahu cara menenam

secara hidroponik.

2.

Menambahkan lebih banyak

tanaman dengan sistem tanam

(16)

tanaman bisa tumbuh dengan

(17)

Daftar Pustaka

Heru

Agus

Hendra

(Paktani

Hydrofarm)

dan

Agus

Andoko

(2014),

Bertanam

Sayuran

Hidroponik Ala Paktani Hydrofarm,

Jakarta: PT. Agromeda Pustaka

Irman Maulana (2014), Pemrogaman

Game Dengan Actionscript 3.0 Pada

Adobe Flash CS6,

Yogyakarta :

Andy Publisher

Kunto Heriwibowo dan N.S Budiana

(2014),

Hidroponik Sayuran Untuk

Hobi dan Bisnis,

Jakarta : Penebar

Swadaya

MADCOMS

(2013),Pasti

Bisa!

Belajar Sendiri Adobe Flash Pro

CS6,

Yogyakarta : C.V ANDY

OFFSET

MADCOMS (2013),Adobe Flash

Profesional CS6 Untuk Pemula ,

Yogyakarta : C.V ANDY OFFSET

MADCOMS (2014), Membuat Game

Dengan Adobe Flash, Yogyakarta :

C.V ANDY OFFSET

My

Trubus

Potential

Business,

Hidroponik Praktis,

Jakarta : P.T

Trubus Swadaya

Priyanto

Hidayatullah

(2011),

Membuat Mobile Game Edukatif

Dengan

Flash,

Bandung:

INFORMATIKA Bandung

Pulung Nurtanto (2013),

Kreasikan

Animasimu dengan Adobe Flash

Dalam Membuat Sistem Mutimedia

Interaktif,

Yogyakarta

:

Andi

Publisher

Rini Rosliani dan Nani Sumarni

(2005),

Budidaya Tanaman Sayuran

Dengan

Sistem

Hidroponik,

Bandung: Balai Penelitian Bandung

Si Edi Santoso,ST (2012),

Mudah

Membuat Kreasi Animasi Dengan

Adobe Flash CS5 Untuk Pemula,

Jakarta

:

P.T

Elek

Media

Komputindo

Wahana Kompute (2013),

Adobe

Flash CS6 Untuk Beragam Animasi

Website,

Yogyakarta:

Andy

Publisher

Zaky

Rahim

(2011),

Animasi

Pendidikan Menggunakan Flash,

Bandung

:

INFORMATIKA

Gambar

Gambar 2.1 Skema
Gambar 3.1 Kerangka Penelitian
Gambar 3.2 Use Case Diagram
Gambar 4.7 Tampilan Menu Utama
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pemberian materi pendidikan agama Islam di sekolah tidak hanya menjadi pengetahuan saja, tetapi lebih kepada pembentukan akhlak yang baik kepada peserta didik dan

Psikoterapi adalah terapi atau peng- obatan yang menggunakan cara-cara psikologik, dilakukan oleh seseorang yang terlatih khusus, yang menjalin hubungan kerjasama secara

Pada pendekatan ini dimungkinkan setiap organisasi mempunyai satu atau lebih sub budaya yang masih dapat dibedakan menjadi tiga yaitu sub budaya yang

Sebab setelah dikenakan pajak, produsen akan berusaha mengalihkan (sebagian) beban pajak tersebut kepada konsumen, yaitu dengan jalan menawarkan harga jual yang lebih tinggi6.

Rangkaian yang dapat menghasilkan sinyal terdiri dari beberapa komponen yang bersifat mengubah arus dc menjadi sebuah sinyal dengan frekuensi tertentu.. Salah satu

Berdasarkan dari hasil penelitian dapat disimpulkan mengenai kepribadian dan hasil belajar pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan siswa kelas XI Sekolah

Pasal 6 Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 Tentang Merek memuat juga ketentuan mengenai penolakan pendaftaran merek yaitu permohonan harus ditolak oleh Direktorat Jenderal

humas untuk merumuskan strategi media relations yang lebih baik, melalui pembentukan hubungan antarpribadi dengan jurnalis yang didasari atas.